SlideShare a Scribd company logo
1 of 86
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 1
NAHWU AL MUYASSAR
LI ASHABIS SAHAR
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 2
MOTTO
‫الشيوح‬ ‫أقدام‬ ‫تحت‬ ‫ترابا‬ ‫فليصر‬ ‫الفالح‬ ‫أراد‬ ‫من‬
“Barang siapa yg menginginkan kebahagiaan (Dunia-
Akhirat) maka jadilah engkau debu dibawah kaki para Guru”.
~ Sulthonul Auliya' Syaih Abdul Qodir Al-Jailani ~
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 3
MUQODDIMAH
Sebagai Tholabul Ilmi Kita harus semngat dengan kondisi dan keadaan apapun itu karena allah sangat
melarang kita untuk putus asa dalam firmanya ِ ّ
‫َللا‬ ِ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ط‬َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ
‫َل‬ janganlah kamu berputus asa dari rahmat
Allah. Oleh sebab itu, kami mempunyai secuil mahabah/cinta pada ilmu agama yang mempertemukan kita
dalam naungan sorogan malam dengan kitab kajian fathul qorib yang di ikuti oleh santri putri pk junior serta
khodimut thullab al faqir senantias menjaga kesemangatan dan eksistensi kita dalam belajar dan mendalami
kitab kuning ini.
Manusia pasti merasakan bosan dan jenuh dengan keadaan apapun itu entah senang, sukses dan
mendapat pangkat apalagi dalam keadaan hati gunda gulita maka ber implementasi pada semngat santri untuk
menuntut ilmu lebih-lebih agama yang berkedok ikhlas beramal niscaya ide, gagasan dan kreatifitas diri kita
sendirilah yang berperan utama dalam kesemngatan ini. Munculnya buku Nahwu Muyassar li Majmuatis
Sahar adalah saran untuk membentengi kita dari rasa malas dalam belajar ilmu agama yang tak berijazah
hanya beriming-iming pahala dan surga juga hal itu tak kasap mata.
Nahwu Muyassar li Majmuatis Sahar sedikit membahas ilmu nahwu dasar dengan skema, analisis
lafadz yang sering muncul dan sekelumit nadzom dari Imrith, Maqsud, Qowaidul I’rob, Mulhatul I’rob dan
Alfiyah Ibnu Malik serta di akhir buku terdapat quotes-quotes motivasi yang menggugah hati para tholabul
ilmi. Para pembaca yang mudiman menarik dan pentingnya kitab ini bagi mubtadi’ yaitu banyak variasi model
pembahasa mulai dari pengertian, pembagian, contoh, skema dan dalil nadzomnya seperti di atas menjadi
keunggulan buku kecil ini.
Harapan kami sebagai santri Pondok Pesantren Assunniyyah Al Jauhari bisa mewarnai meski warna
itu abu-abu bagi pendidikan agama di pondok kami tercinta ini, besar keinginan bisa bermanfaat bagi banyak
umat, namun al faqir sadar semua harus berawal dari dasar seperti pribahasa yang berbunyi “sedikit – sedikit
lama – lama jadi bukit” semoga buku mungil ini bisa bermanfaat dan membawa berkah bagi semua santri
khususnya santri majmuatis sahar serta amal jariyah yang menjadikan selamatnya al faqir dari siksa api neraka
wa fiha. Dari Al faqir yang masih jahil Jika terdapat kesalahan mohon beribu maaf dan kami buka pintu
konsultasi serta akan segera kami revisi agar menjadi referensi bermutu tinggi walaupun itu hanya mimpi.
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 4
DAFTAR ISI
COVER BUKU
MOTTO
MUQODDIMAH
DAFTAR ISI
FASAL 1
A. KALAM
B. MU’ROB MABNI
C. ISIM MUFROD
D. ISIM TASNIYAH
E. ISIM JAMAK MUDZAKAR SALIM
F. ISIM JAMAK MUDZAKAR SALIM
G. ISIM JAMAK TAKSIR
FASAL 2
A. NAKIROH
B. MAKRIFAT
C. MUDZAKAR
D. MUANNATS
E. ISIM ADAD
F. ISIM JAMID
G. ISIM MUSYTAQ
FASAL 3
A. FI’IL MADHI, MUDHORE’ DAN AMR
B. FI’IL MUJARRAD DAN MAZID
C. FI’IL MUTA’ADI DAN LAZIM
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 5
D. FI’IL MA’LUM DAN MAJHUL
E. FI’IL SHOHIH DAN MU’TAL
FASAL 4
 ISIM ISIM YANG DI BACA ROFA’
A. FAIL
B. NAIBUL FAIL
C. MUBTADA’
D. KHOBAR
E. ISIMNYA KANNA
F. KHOBARNYA INNA
G. TAWABI’
 ISIM ISIM YANG DI BACA NASOB
A. MAF’UL BIH
B. MAF’UL MUTHLAQ
C. MAF’UL MAAH
D. MAF’UL FIH
E. MAF’UL LAH
F. ISIMNYA LA LINNAFYIL JINSI
G. ISTISNA’
H. MUNADA
I. HAL
J. TAMYIZ
 ISIM ISIM YANG DI BACA JER
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 6
{ FASAL 1 }
(BAB 1)
KALAM DAN PEMBAGIANNYA
A. KALAM
 Pengertian Kalam
Kalam adalah kata kata yang berbahasa arab yang tersusun dan memahamkan
 SYARAT SYARAT KALAM :
1. Berupa Lafadz : Suara Yang Mengandung Huruf Huruf Hijaiyah Contoh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ Mengandung
Huruf ‫د‬ ,‫ي‬ ,‫ز‬
2. Murokkab : Tersusun Dari Dua Kalimat Atau Lebih Contoh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ ( Zaid Datang )
3. Mufid : Memahamkan Antara Mutakallim ( Orang Yang Berbicara ) Dan Sami’ ( Orang Yang
Diajak Bicara ) Contoh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ام‬َ‫ق‬ ( Zaid Berdiri )
4. Wadlo’ : Berbahasa Arab / Disengaja
Nadhomnya
ُ‫د‬َ‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ظ‬ْ‫ف‬َّ‫ل‬‫ال‬ ُ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ # ُ‫د‬َ‫ن‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ٌ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ُ‫م‬ ٌ‫ظ‬ْ‫ف‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫م‬َ‫ل‬َ‫ك‬
‫الكالم‬
‫الوضع‬
- Disengaja
- Arab
‫ال‬
‫مركب‬
Tersusun dari 2
kalimat atau lebih
‫ال‬
‫مفيد‬
Berfaedah yang
memahamkan
‫ال‬
‫لفظ‬
Ucapan yang mengandung
sebagian huruf hijaiyah
‫ال‬
‫مهمل‬
Tidak memiliki
makna
‫ال‬
‫مستمل‬
Memiliki makna
‫اإلسنادي‬ ‫مركب‬
- Jumlah fi’liyah
- Jumlah Ismiyah
‫اإلضافي‬ ‫مركب‬
- Mudhof
- Mudhof Ilaihi
‫المزجي‬ ‫مركب‬
Dua nama dijadikan satu
‫العددي‬ ‫مركب‬
Susunan Dua bilangan
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 7
(BAB 2)
PEMBAGIAN KALIMAT
A. KALIMAT
 Pengertian Kalimat
adalah Sesuatu yang menunjukkan makna mufrod atau Kumpulan Kumpulan dari beberapa
huruf disebut kalimat sedangkan dalam Bahasa Indonesia di namakan Kata
 Kalimat dibagi menjadi tiga :
 Isim adalah kata yang memiliki arti benda,nama atau sifat serta tidak mempunyai zaman
 Fi’il adalah kata yang memiliki arti pekerjaan yang sudah berlalu,sedang atau akan dikerjakan
 Huruf adalah kata selain isim dan fi’il dan tidak mempunyai tanda serta bisa memiliki makna jika
disertai dengan kalimat lain
Nadhomnya
ْ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ث‬ َ
‫َل‬َ‫ث‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬َ‫و‬ # ْ‫م‬ِ‫س‬َ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ ٍ‫ف‬ْ‫ر‬َ‫ح‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ٍ‫ل‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬َ‫و‬ ٍ‫م‬ْ‫س‬ ِ
‫ِل‬
*Terkadang berlaku kalimat yapi yang di kehendaki kalam seperti ‫هللا‬ ‫اَل‬ ‫َلاله‬ menggunakan kata
kalimat padahal kalam.
 Tanda Tanda Kalimat Isim,Fi’il Dan Huruf
 Kalimat Isim adalah kalimat yang menunjukkan makna dengan dirinya sendiri dan tidak di sertai
dengan zaman
 mempunyai beberapa tanda, Sebagai Berikut :
1. Tanwin ( Suara nun mati yang berapa pada akhir kalimat isim )
Contoh : ,‫َاب‬‫ت‬ِ‫ك‬ ,‫م‬َ‫ل‬َ‫ق‬
‫ال‬َ‫ج‬ ِ
‫ر‬
2. Kemasukan Alif dan Lam ( ‫أل‬ )
Contoh : ُ‫د‬ْ‫ي‬ّ‫الز‬ , ُ‫ة‬َ‫س‬َ‫ْر‬‫د‬َ‫م‬‫ال‬ ,ُ‫ل‬ُ‫ج‬ّ‫الر‬
3. Kemasukan Huruf Huruf Jer
Contoh : ‫ِلى‬‫ا‬ , ِ‫ي‬ِ‫س‬ ْ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ , ِ‫ة‬َ‫س‬َ‫ْر‬‫د‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬
ِ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ال‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 8
4. I’rob Jer / Khofd (setiap kata yang bisa dijerkan adalah isim dan diantara tanda jer adalah kasroh)
Contoh : ,ِ‫اء‬َ‫م‬ّ‫س‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬
ِ ّ
‫اّلل‬ِ‫ب‬ , ِ‫ة‬َ‫ع‬‫ّا‬‫س‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬
Nadhomnya
ٍ‫م‬ َ
‫َل‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ ٍ
‫ض‬ْ‫ف‬َ‫خ‬ ِ‫ف‬ْ‫ر‬َ‫ح‬َ‫و‬ # ْ
‫ف‬ ِ
‫ُر‬‫ع‬ ِ
‫ض‬ْ‫ف‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫و‬ْ‫ن‬َّ‫ت‬‫ال‬ِ‫ب‬ ُ‫م‬ْ‫س‬ِ ْ
‫اِل‬َ‫ف‬
ْ
‫ف‬ِ‫ل‬َ‫أ‬َ‫و‬
MACAM-MACAM HURUF JER/KHOFD
Keterangan Kode Ma’na Arti Huruf Jer
Huruf Jer yang
Sering
Digunakan
Jawa Indonesia
Sakeng Dari ْ‫ن‬ِ‫م‬
Mareng Ke ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬
Ingdalem Dalam ْ‫ي‬ِ‫ف‬
Sakeng Dari+Tentang ْ‫ن‬َ‫ع‬
Ingatasi Atas ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
Kerono+Kedue Karena+Memiliki ِ‫ل‬ / َ‫ل‬
Koyo’ Seperti َ‫ك‬
Kelawan Dengan ِ‫ب‬
Demi Demi ‫قسم‬ ‫تاء‬ ,‫باء‬ ,‫واو‬
Nadhomnya
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫َا‬‫د‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫ش‬‫ا‬َ‫ح‬ َ
‫َل‬َ‫خ‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ # ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ي‬ْ‫ه‬َ‫و‬ ِ
‫ر‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ف‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ح‬ َ‫َاك‬‫ه‬
َ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ # ‫ا‬َ‫ت‬َ‫و‬ ٌ‫او‬َ‫و‬ ْ‫َي‬‫ك‬ ُ‫م‬ َّ
‫الَل‬ َّ‫ب‬ُ‫ر‬ ُ‫ذ‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ ْ‫ذ‬ُ‫م‬
‫ى‬َ‫ت‬َ‫م‬َ‫و‬ َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ
‫اف‬
KETERANGAN
Semua Kalimat isim pasti Bertanwin, Kecuali 3 :
1. Ada AL "‫"ال‬ . Seperti : ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬‫ال‬
2. Mudhof. Seperti :ِ ّ
‫َللا‬ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 9
3. Isim Ghoiru Munshorif. Seperti : ُ‫ْر‬‫ي‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ت‬
Isim yang menggunakan tanda jer mencakup tiga unsur
1. Tabaiyyah
2. Idhofah
3. Huruf jer
Contoh :‫الفاضل‬ ‫زيد‬ ‫بغالم‬ ‫مررت‬
 Kalimat Fi’il adalah kalimat yang menunjukkan makna dengan dirinya sendiri dan bersamaan
dengan zaman
mempunyai beberapa tanda, Sebagai Berikut :
 Pembagian Zaman : madhi (sudah lewat), hal (sedang dialami) dan istiqbal (akan datang)
 Tanda – tanda kalimat fi’il
1. Kemasukan Huruf Qod (ْ‫د‬َ‫ق‬) : Masuk Pada Fi’il Madli dan Fi’il Mudlori’.
Contoh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ( Zaid sungguh telah datang )
َ‫ي‬ ْ‫د‬َ‫ق‬
‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ ُ‫ئ‬ْ‫ي‬ ِ‫ج‬ ( Zaid terkadang datang )
2. Kemasukan Huruf Sin (‫)س‬ : Khusus masuk pada fi’il Mudlori’
Conroh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬َ‫س‬ ( Zaid akan berkata )
3. Kemasukan Huruf Saufa ( َ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫س‬) : Khusus masuk pada fi’il Mudlori’
Contoh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ ُ‫م‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫س‬ ( Zaid akan berdiri )
4. Sambung dengan ta’ ta’nis sakinah ( ta’ yang berapa pada akhir kalimat yang berharakat sukun
dan Menunjukkan Arti Perempuan ) : Khusus sambung dengan Fi’il Madli
Contoh : ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ه‬ ْ‫ت‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬ ( Hindun telah berdiri )
Nadhomnya
ِ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ك‬ْ‫س‬َّ‫ت‬‫ال‬ َ‫ع‬َ‫م‬ ِ‫ث‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ ِ‫اء‬َ‫ت‬ َ‫و‬ # ِ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫الس‬ َ‫و‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ِ‫ب‬ ٌ‫ف‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ُ‫ل‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 10
5. Ta’ Dhomir Rofa’ Mutaharik : ُ‫ْت‬‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬
6. Ya’ Muannash Mukhotobah : ِ‫إ‬
ْ‫ي‬ِ‫ب‬ ِ‫ْر‬‫ض‬
7. Nun taukid
Nadhomnya
‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫اف‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ْ‫ت‬َ‫ت‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ت‬ِ‫ب‬
¤
ٌ‫ل‬‫ـــ‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬ َّ‫ن‬َ‫ل‬ِ‫ب‬ْ‫ق‬َ‫أ‬ ِ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫و‬
‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ج‬ْ‫ن‬َ‫ي‬
 Kalimat Huruf : Keadaan tidak bisa menerima terhadap tanda tanda kalimat isim dan fi’il
Nadhomnya
ْ‫ة‬َ‫م‬ َ
‫َل‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ف‬ِ‫ت‬ْ‫ن‬‫ا‬ َّ
‫ِِل‬‫ا‬ # ْ‫ة‬َ‫م‬ َ
‫ََل‬‫ع‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ح‬ُ‫ل‬ْ‫ص‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ُ‫ف‬ْ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
 Kalimat Huruf di bagi menjadi 2 :1) mukhtas 2) ghoiru mukhtas
1)mukhtas (yang hanya masuk pada kalimat tertentu) ada 2:
 Bil fi’li contoh ْ‫م‬َ‫ل‬ masuk pada fi’il mudhore’ : ْ‫يضرب‬ ‫لم‬
 Bil Ismi contoh ‫ي‬ِ‫ف‬ masuk pada kalimat isim : ‫البيت‬ ‫في‬
2)Ghoiru mukhtas (yang tidak tertentu/bisa masuk kalimat isim atau fi’il) : ‫قائم‬ ‫زيد‬ ‫هل‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 11
(BAB 3)
MU’ROB DAN MABNI
A. MU’ROB
 Pengertian Mu’rob
MU’ROB adalah kalimat yang bacaan akhirnya bisa berubah disebabkan amil yang berbeda-beda, Baik
perubahannya Jelas Atau diperkirakan
CONTOH
JENIS I’ROB ‫جر‬ ‫نصب‬ ‫رفع‬ ‫لفظ‬
Jelas ‫َى‬‫ن‬ْ‫س‬ُ‫ح‬ْ‫ال‬ ِ‫اء‬َ‫م‬ْ‫س‬َ ْ
‫اْل‬ ِ ّ ِ
‫ّلل‬ َ‫و‬ ِ‫اك‬َ‫ف‬َ‫ط‬ْ‫ص‬‫ا‬ َ ّ
‫َللا‬ ّ‫ِن‬‫ا‬ ‫ْما‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ّ
‫َللا‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ‫هللا‬
Perkiraan ‫ى‬َ‫س‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ ُ‫ْث‬‫ي‬ِ‫د‬َ‫ح‬ َ‫اك‬َ‫ت‬َ‫أ‬ ْ‫َل‬‫ه‬ ‫ى‬َ‫د‬ُ‫ه‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫س‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫س‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫موسى‬
B. MABNI
 Pengertian Mabni
MABNI adalah kalimat yang bacaan akhirnya tidak bisa berubah meskipun ada amil yang berbeda-beda
CONTOH
‫جر‬ ‫نصب‬ ‫رفع‬ ‫لفظ‬
‫ى‬َ‫د‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ َ‫ُو‬‫ه‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ُ‫ء‬‫َا‬‫ش‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫ل‬ ِ‫ْخ‬‫د‬ُ‫ي‬ ‫َا‬‫ه‬‫ا‬ّ‫ك‬َ‫ز‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ب‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ح‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫ب‬ ‫ى‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬ّ‫ف‬ َ‫َو‬‫ت‬ َ‫و‬
ِ
‫ار‬ َ‫ْر‬‫ب‬َ ْ
‫اْل‬ َ‫ع‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ط‬ِ‫ب‬ْ‫ه‬‫ا‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫َا‬‫ن‬
KETERANGAN
AMIL adalah Penyebab berubahnya akhir kalimat.
Contoh : ٍ‫ع‬ ْ‫و‬ُ‫ج‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 12
 ISIM ada yang MU’ROB dan ada yang MABNI :
Isim Isim yang Mu’rob : 1. Isim mufrod, 2. Isim Tasniyah, 3. Jama’ Mudzakkar Salim, 4.
Jama’ Muannas Salim, 5. Jama’ Taksir, 6. Asma’ul Khomsah, 7. Isim Ghoiru Munshorif,
8. Isim Maqsur, 9. Isim Manqus, 10. Isim Yang mudhof pada ya’ mutakallim.
Isim Isim yang Mabni : 1. Isim Dhomir, 2. Isim Maushul, 3. Isim Isyaroh.
Nadhomnya
‫مدني‬ ‫الحروف‬ ‫من‬ ‫لشبه‬ # ‫ومبني‬ ‫معرب‬ ‫منه‬ ‫واَلسم‬
 FI’IL ada yang MU’ROB dan ada yang MABNI :
Fi’il yang Mu’rob : Fi’il Mudlori’
Fi’il yang Mabni : Fi’il Madi dan Amr
Nadhomnya
‫عريا‬ ‫إن‬ ‫مضارعا‬ ‫وأعربوا‬ # ‫بنيا‬ ‫ومضي‬ ‫أمر‬ ‫وفعل‬
Semua HURUF hukumnya MABNI/Tetap
Nadhomnya
‫يسكنا‬ ‫ان‬ ‫المبني‬ ‫في‬ ‫واَلصل‬ # ‫للبنا‬ ‫مستحق‬ ‫حرف‬ ‫وكل‬
I’ROB
 I’ROB ada empat : 1) Rofa’, 2) Nashob, 3) Jer, 4) Jazm.
Nadhomnya
ْ‫ر‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ‫م‬ ْ‫ز‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ‫ب‬ْ‫ص‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ‫ع‬ْ‫ف‬ َ‫ر‬ # ْ‫ر‬َ‫ب‬َ‫ت‬ْ‫ع‬ُ‫ت‬ْ‫ال‬َ‫ف‬ ‫ة‬َ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬ُ‫م‬َ‫س‬ْ‫ق‬َ‫أ‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 13
TANDA ASAL I’ROB
ROFA’ NASHOB JER JAZM
DHOMMAH FATHAH KASROH SUKUN
‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ‫ما‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬
Nadhomnya
ْ‫ر‬ُ‫س‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ِ ّ
‫َللا‬ ُ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬َ‫ك‬ ‫ْرا‬‫س‬َ‫ك‬ # ْ‫ر‬ُ‫ج‬ َ‫و‬ ‫حا‬ْ‫ت‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬َ‫ب‬ ِ
‫ص‬ْ‫ن‬‫ا‬ َ‫و‬ ٍ‫م‬َ‫ض‬ِ‫ب‬ ْ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ار‬َ‫ف‬
ْ‫ر‬ِ‫َم‬‫ن‬ ْ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫خ‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ج‬ ُ‫و‬ْ‫َح‬‫ن‬ ُ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫ي‬ # ْ‫ر‬ِ‫ك‬ُ‫ذ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ َ‫و‬ ٍ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ك‬ْ‫س‬َ‫ت‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ ِ
‫ز‬ْ‫اج‬ َ‫و‬
PENGGUNAAN I’ROB
I’ROB UNTUK ISIM ADA 3 ROFA’ NASHOB JER
I’ROB UNTUK FI’IL ADA 3 ROFA’ NASHOB JAZM
ISIM tidak bisa di-i’robi JAZM, Fi’il tidak bisa di-i’robi JER
Nadhomnya
‫ينجزما‬ ‫بأن‬ ‫الفعل‬ ‫خصص‬ ‫قد‬ # ‫كما‬ ‫بالجر‬ ‫خصص‬ ‫قد‬ ‫واَلسم‬
 TANDA – TANDA I’ROB UNTUK ISIM
1. ISIM MUFROD adalah isim yang mempunyai arti “satu”.
 Tanda I’rob untuk isim mufrod adalah : Rofa’ dengan Dhommah,Nashob dengan Fathah, Jer dengan
Kasroh
‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ‫ما‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬
ROFA’ NASHOB JER
‫ضمة‬ ‫فتحة‬ ‫كسرة‬
Nadhomnya
ْ‫ر‬ُ‫س‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ِ ّ
‫َللا‬ ُ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬َ‫ك‬ ‫ْرا‬‫س‬َ‫ك‬ # ْ‫ر‬ُ‫ج‬ َ‫و‬ ‫حا‬ْ‫ت‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬َ‫ب‬ ِ
‫ص‬ْ‫ن‬‫ا‬ َ‫و‬ ٍ‫م‬َ‫ض‬ِ‫ب‬ ْ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ار‬َ‫ف‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 14
2. ISIM TATSNIYAH
ISIM TATSNIYAH adalah : isim yang mempunyai arti “dua” dengan tambahan ALIF &
NUN waktu rofa’ atau YA’ & NUN waktu nashob dan jer.
 Tanda i’rob untuk ISIM TATSNIYAH adalah : Rofa’ dengan alif,Nashob dan Jer dengan Ya’
ِ‫ان‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ِ‫ب‬
ROFA’ NASHOB JER
‫الف‬ ‫ياء‬ ‫ياء‬
Nadhomnya
ْ
‫ف‬ ِ
‫ر‬ُ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬ُّ‫ر‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ب‬ْ‫ص‬َ‫ن‬ َ‫و‬ # ْ
‫ف‬ِ‫ل‬َ ْ
‫اْل‬ ِ‫ه‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬ َ‫ر‬ِ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ى‬ّ‫ن‬َ‫ث‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ا‬ّ‫م‬َ‫أ‬
3. JAMA’ MUDZAKKAR SALIM
JAMA’ MUDZAKKAR SALIM adalah : isim yang menunjukkan beberapa laki-laki dengan
tambahan WAWU & NUN waktu rofa’ atau YA’ & NUN waktu nashob dan jer.
 Tanda i’rob untuk JAMA’ MUDZAKKAR SALIM adalah : Rofa’ dengan Wawu, Nashob dan Jer
dengan Ya’.
َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ِ‫ب‬
ROFA’ NASHOB JER
‫واو‬ ‫ياء‬ ‫ياء‬
Nadhomnya
ِ‫ب‬ ِ
‫ص‬ْ‫ن‬‫ا‬ َ‫و‬ ْ‫ر‬ُ‫ر‬ْ‫ااج‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ ٍ‫و‬‫ا‬ َ‫و‬ِ‫ب‬ ْ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫وار‬
#
ِ‫ب‬ِ‫ن‬ْ‫ذ‬ُ‫م‬ َ‫و‬ ٍ
‫ر‬ِ‫ام‬َ‫ع‬ ٍ‫ع‬ْ‫م‬َ‫ج‬ َ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫س‬
 Perbedaan antara isim tatsniyah dengan jama’ mudzakkar salim pada waktu rofa’ dan jer adalah
sebagai berikut :
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 15
ISIM TATSNIYAH
Sebelum ya’ fathah, setelah
ya’ kasroh
Contoh : ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬
JAMA’ MUDZAKKAR
SALIM
Sebelum ya’ kasroh, setelah
ya’ fathah
Contoh : َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬
Nadhomnya
‫التحق‬ ‫به‬ ‫وما‬ ‫مجموع‬ ‫ونون‬
#
‫نطق‬ ‫بكسره‬ ‫من‬ ‫وقل‬ ‫فافتح‬
‫به‬ ‫والملحق‬ ‫ثني‬ ‫ما‬ ‫ونون‬
#
‫فانتبه‬ ‫استعملوه‬ ‫ذاك‬ ‫بعكس‬
4. JAMA’ MUANNAST SALIM
JAMA’ MUANNAST SALIM adalah : isim yang menunjukkan beberapa perempuan
dengan tambahan ALIF dan TA’ diakhirnya.
 Tanda i’rob untuk JAMA’ MUANNAST SALIM adalah : Rofa’ dengan Dhommah, Nashob dan Jer
dengan Kasroh.
‫ات‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ِ‫ب‬
ROFA’ NASHOB JER
‫ضمة‬ ‫كسرة‬ ‫كسرة‬
5. JAMA’ TAKSIR
KETERANGAN
Kata yang berakhiran huruf Ta’ marbutoh (‫)ة‬, ketika dijadikan jama’ muannast salim maka Ta’-nya dibuang.
Seperti : ‫ة‬َ‫ذ‬ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬ menjadi ‫ات‬َ‫ذ‬ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 16
JAMA’ TAKSIR adalah : isim yang menunjukkan makna “banyak” dengan mengubah
bentuk mufrodnya mengikuti wazan-wazan tertentu.
 Tanda i’rob untuk JAMA’ TAKSIR adalah : Rofa’ dengan dhommah, Nashob dengan Fathah, Jer
dengan Kasroh.
‫اب‬ َ‫ْو‬‫ب‬َ‫أ‬ ‫ابا‬ َ‫ْو‬‫ب‬َ‫أ‬ ٍ‫ب‬‫ا‬ َ‫ْو‬‫ب‬َ‫أ‬
ROFA’ NASHOB JER
‫ضمة‬ ‫فتحة‬ ‫كسرة‬
 Pembagian Jama’ taksir ada 2 :
1. Jama’ qillah : kalimat yang menunjukkan arti banyak, dari hitungan 3 sampai 10.
2. Jama’ katsroh : kalimat yang menunjukkan arti banyak dari hitungan 11 dan seterusnya.
 Wazan-wazan Jama’ Qillah adalah sebagai berikut :
‫ة‬َ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬
–
‫ل‬ُ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬
–
‫ة‬َ‫ل‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬
–
‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬
Keterangan Ikut Wazan Menjadi Isim Mufrod
Bentuk jama’ dari Isim
mufrod yang terdiri dari 4
huruf, mudzakar, dan sebelum
akhir berupa huruf mad
‫ة‬َ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ‫ة‬َ‫م‬ِ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫أ‬ ‫ام‬َ‫ع‬َ‫ط‬
1. Bentuk jama’ dari isim
mufrod yang terdiri dari 3
huruf mengikuti wazan ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ف‬
‫ل‬ُ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬
‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬
2. Bentuk jama’ dari isim
mufrod yang terdiri dari 4
huruf yang menunjukkan
perempuan dan sebelum akhir
berupa huruf mad
‫ع‬ُ‫ر‬ْ‫ذ‬َ‫أ‬ ‫اع‬ َ‫ِر‬‫ذ‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 17
Jama’ yang mengikuti wazan
‫ة‬َ‫ل‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬ adalah sama’i (ketentuan
dari orang arab)
‫ة‬َ‫ل‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬ ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫غ‬ ‫م‬ َ
‫ال‬ُ‫غ‬
Bentuk jama’ dari isim
mufrod yang terdiri dari 3
huruf dengan syarat
mufrodnya tidak mengikuti
wazan ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ف‬ dan ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ف‬
‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬
‫َاق‬‫ن‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ق‬ُ‫ن‬ُ‫ع‬
‫َاب‬‫ن‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫َب‬‫ن‬ِ‫ع‬
 Wazan wazan Jama’ kastroh banyak sekali. Diantaranya :
‫ل‬ُ‫ع‬ُ‫ف‬
–
‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ُ‫ف‬
–
‫ل‬َ‫ع‬ِ‫ف‬
–
‫ال‬َ‫ع‬ِ‫ف‬
–
‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ف‬
–
‫ة‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬
KETERANGAN IKUT WAZAN MENJADI ISIM MUFROD
1.Bentuk jama’ dari Isim
mufrod yang terdiri dari 4
huruf,tidak berakhiran huruf
illat,sebelum akhir berupa
huruf mad,tidak berakhiran
ta’
‫ل‬ُ‫ع‬ُ‫ف‬
‫ب‬ُ‫ت‬ُ‫ك‬ ‫َاب‬‫ت‬ِ‫ك‬
2.Bentuk jama’ dari Isim
mufrod yang ikut wazan ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ف‬
‫ُر‬‫ب‬ُ‫ص‬ ‫ر‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫ص‬
1. Bentuk jama’ dari Isim
mufrod yang ikut wazan ‫ِل‬‫ع‬َ‫ف‬
‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ُ‫ف‬
‫د‬ ْ‫ُو‬‫ب‬ُ‫ك‬ ‫د‬ِ‫ب‬َ‫ك‬
2. Bentuk jama’ dari Isim
mufrod yang ikut wazan ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ف‬
‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬
3. Bentuk jama’ dari Isim
mufrod yang ikut wazan ‫ل‬ْ‫ع‬ُ‫ف‬
‫د‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ ‫د‬ْ‫ن‬ُ‫ج‬
4. Bentuk jama’ dari Isim
mufrod yang ikut wazan ‫ل‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬
‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ح‬ ‫ل‬ْ‫م‬ ِ‫ح‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 18
Bentuk jama’ dari Isim
mufrod yang ikut wazan
‫ل‬َ‫ع‬ِ‫ف‬ ‫ع‬َ‫ط‬ِ‫ق‬ ‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ط‬ِ‫ق‬
‫ال‬َ‫ع‬ِ‫ف‬
‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ف‬
‫ة‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬
6. ASMAUL KHOMSAH
 Pengertian Isim Ghoiru Munshorif adalah : ‫م‬َ‫ح‬ ,‫خ‬َ‫أ‬ ,‫ب‬َ‫أ‬
ْ‫و‬ُ‫ذ‬ , ْ‫و‬ُ‫ف‬ , . Adapun makna-makna ASMAUL
KHOMSAH adalah :
ْ‫و‬ُ‫ذ‬ ْ‫و‬ُ‫ف‬ ‫م‬َ‫ح‬ ‫خ‬َ‫أ‬ ‫ب‬َ‫أ‬
Yang punya Mulut Mertua Saudara Ayah
Tanda i’rob untuk ASMAUL KHOMSAH adalah : Rofa’ dengan Wawu, Nashob dengan
Alif, Jer dengan Ya’.
َ‫ك‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫أ‬ َ‫اك‬َ‫ب‬َ‫أ‬ َ‫ْك‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬
ROFA’ NASHOB JER
‫واو‬ ‫الف‬ ‫ياء‬
Nadhomnya
# ‫ى‬َ‫ر‬َ‫ج‬ ‫و‬ُ‫ذ‬ َ‫و‬ ْ‫و‬ُ‫ف‬ َ‫و‬ ٌ‫م‬َ‫ح‬ ٌ‫خ‬َ‫ا‬ ٌ‫ب‬َ‫ا‬
‫ا‬ً‫َّر‬‫ب‬َ‫ك‬ُ‫م‬ ‫ًا‬‫د‬ َ‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ ‫ا‬ً‫ف‬‫ا‬َ‫ض‬ُ‫م‬ ٌّ‫ل‬ُ‫ك‬
KETERANGAN
1. Syarat ASMAUL KHOMSAH bisa di-i’robi dengan wawu,alif,ya’ ialah jika
dimudhofkan pada selain ya’ mutakallim.
 Jika tidak mudhof maka i’robnya sama seperti isim mufrod.
Contoh : ٍ‫ب‬َ‫أ‬ ,‫با‬َ‫أ‬ ,‫ب‬َ‫أ‬
 Jika mudhof pada ya’ mutakallim, maka i’robnya dengan menggunakan harokat
yang dikira kirakan.
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 19
Perhatikan tabel beriku!
Arti Mudhof pada ya’ mutakallim I’rob
Ayahku, saudaraku ِ‫خ‬َ‫أ‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ , ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬
ْ‫ي‬ ‫رفع‬
Ayahku, saudaraku ْ‫ي‬ ِ‫خ‬َ‫أ‬ ُ‫ْت‬‫ي‬‫أ‬ َ‫ر‬ , ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ُ‫ْت‬‫ي‬‫أ‬ َ‫ر‬ ‫نصب‬
Ayahku, saudaraku ْ‫ي‬ ِ‫خ‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ُ‫ت‬ ْ‫ر‬ َ‫ر‬َ‫م‬ , ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ُ‫ت‬ ْ‫ر‬ َ‫ر‬َ‫م‬ ‫جر‬
2. ْ‫و‬ُ‫ذ‬ termasuk ASMAUL KHOMSAH jika bermakna ‫صاحب‬ “yang punya”
7. ISIM GHOIRU MUNSHORIF
 Pengertian Isim Ghoiru Munshorif adalah : isim yang tidak bisa bertanwin dikarenakan ada sebab
(illat).
 Tanda i’rob untuk ISIM GHOIRU MUNSHORIF adalah : Rofa’ dengan dhommah, Nashob dan Jer
dengan fathah.
ُ‫د‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫د‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫د‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ِ‫ب‬
ROFA’ NASHOB JER
‫ضمة‬ ‫فتحة‬ ‫فتحة‬
MACAM-MACAM ILLAT DAN PEMBAGIANNYA
ILLAT 1
ILLAT 2
ALAMIYAH (NAMA) SIFAT (KARAKTER)
Shigot muntahal jumu’
ُ‫د‬ ِ‫اج‬َ‫س‬َ‫م‬ = ُ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫م‬
ُ‫ح‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫م‬ = ُ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫م‬
Wazan Fi’il
ُ‫د‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ = ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬
Wazan Fi’il
ُ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ح‬‫أ‬ = ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬
Alif ta’nits Maqsuroh
‫ى‬َ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ = ‫ى‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ف‬
= ‫ى‬َ‫ل‬ْ‫ع‬ُ‫ف‬
‫ى‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬ُ‫ش‬
Tambahan Alif & Nun
ُ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ث‬ُ‫ع‬ , ُ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬َ‫ر‬
Tambahan Alif & Nun
ُ‫ان‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫س‬ = ُ‫ن‬ َ
‫ال‬ْ‫ع‬َ‫ف‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 20
‫ى‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ = ‫ى‬َ‫ل‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬
Alif ta’nists Mamdudah
ُ‫ء‬‫ا‬ َ‫ر‬ْ‫ح‬َ‫ص‬ = ُ‫ء‬ َ
‫ال‬ْ‫ع‬َ‫ف‬
ُ‫ء‬‫ا‬ َ‫ر‬َ‫ق‬ُ‫ف‬ = ُ‫ء‬ َ
‫ال‬َ‫ع‬ُ‫ف‬
Udul
ُ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ = ُ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ف‬
Udul
= ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬
‫َى‬‫ن‬ْ‫ث‬َ‫م‬
ُ‫ث‬ َ
‫ال‬ُ‫ث‬ = ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫ف‬
ُ‫َر‬‫خ‬ُ‫أ‬ = ُ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ف‬
Tarkib Mazji
ُ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬ َ‫ْر‬‫ض‬َ‫ح‬
Ta’nis
ُ‫َب‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ز‬ , ُ‫ة‬ّ‫ك‬َ‫م‬
Ajami lebih 3 Huruf
ُ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫س‬ِ‫ا‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 21
KETERANGAN
Syarat ISIM GHOIRU MUNSHORIF jer dengan Fathah adalah :
1. Tidak ber “AL”
2. Tidak dirangkai dengan kata lain (tidak dimudhofkan)
Apabila isim ghoiru munshorif ada “AL” atau dirangkai dengan kata lain (dimudhofkan), Maka jer dengan
kasroh.
Contoh : ِ‫ة‬َ‫ن‬ّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬ِ‫ه‬ ِ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬َ‫ر‬ ِ
‫ر‬ْ‫ه‬َ‫ش‬ ,ِ‫د‬ ِ‫اج‬َ‫س‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬
Nadhomnya
ْ
‫ف‬ ِ
‫ر‬َ‫ص‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ ‫اَل‬َ‫م‬ ِ‫ة‬َ‫ح‬ْ‫ت‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ّ‫ر‬ُ‫ج‬ َ‫و‬
#
ْ
‫ِف‬‫د‬ َ‫ر‬ ْ‫أل‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ُ‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ْ
‫ف‬َ‫ض‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬
 Tambahan
1. Nama – Nama Nabi yang munshorif atau bisa di tanwin adalah
. Nabi Sholeh . Nabi Nuh . Nabi Syuaib . Nabi Syis . Nabi Muhammad . Nabi Lut . Nabi Hud
Di singkat “SUNSYAMLAH”
Nadhomnya
‫توجد‬ ‫ليست‬ ‫العجم‬ ‫في‬ ‫أوضاعها‬ * ‫د‬‫محم‬ ‫صالح‬ ‫شعيب‬ ‫هود‬
‫ذكروا‬ ‫قد‬ ‫ما‬ ‫حكم‬ ‫في‬ ‫أمثالها‬ * ‫منكر‬ ‫نكير‬ ‫مالك‬ ‫رضوان‬
8. ISIM MAQSHUR
 Pengertian Isim Maqsur adalah : isim yang huruf akhirnya berupa alif (‫ى‬/‫)ا‬ yang sebelumnya
berharokat fathah.
 Tanda i’rob untuk ISIM MAQSUR adalah : Rofa’ dengan dhommah, Nashob dengan fathah, dan jer
nya dengan kasroh hanya saja dikira kirakan pada huruf ALIF.
‫ى‬َ‫د‬ُ‫ه‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫د‬ُ‫ه‬‫ال‬ ّ‫ِن‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫د‬ُ‫ه‬‫ال‬ِ‫ب‬
ROFA’ NASHOB JER
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 22
‫ضمة‬ ‫فتحة‬ ‫كسرة‬
Nadhomnya
َ‫ن‬ِ‫م‬ ًّ‫ال‬َ‫ت‬ْ‫ع‬ُ‫م‬ ِ‫م‬َ‫س‬ َ‫و‬
‫ا‬َ‫م‬ ِ‫اء‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫ْل‬‫ا‬
¤
‫ا‬َ‫م‬ ِ
‫َار‬‫ك‬َ‫م‬ ‫ي‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ْ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ف‬َ‫ط‬ْ‫ص‬ُ‫م‬ْ‫َال‬‫ك‬
‫ا‬َ‫ر‬ِ‫د‬ُ‫ق‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫اب‬ َ‫ْر‬‫ع‬ِ‫اإل‬ ُ‫ل‬ ّ‫و‬َ‫ْل‬‫ا‬َ‫ف‬
¤
‫ا‬َ‫ر‬ ِ
‫ص‬ُ‫ق‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ‫ِي‬‫ذ‬ّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫ه‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ع‬‫ْـ‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ج‬
9. ISIM MANQUSH
 Pengertian Isim Manqus adalah : isim yang huruf akhirnya berupa Ya’ asli yang sebelumnya
berharakat kasrah.
 Tanda i’rob untuk ISIM MANQUSH adalah : Rofa’ dengan dhommah, jer dengan kasroh yang dikira
kirakan pada huruf Ya’ sedangkan nashobnya menggunakan fathah yang jelas.
ْ‫ي‬ ِ
‫اض‬َ‫ق‬‫ال‬ َ‫ي‬ ِ
‫اض‬َ‫ق‬‫ال‬ ْ‫ي‬ ِ
‫اض‬َ‫ق‬‫ال‬
ROFA’ NASHOB JER
‫ضمة‬ ‫فتحة‬ ‫كسرة‬
Nadhomnya
ْ‫ر‬َ‫ه‬َ‫ظ‬ ُ‫ه‬ُ‫ب‬ْ‫ص‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ‫وص‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫م‬ ِ‫ان‬ّ‫ث‬ْ‫ال‬ َ‫و‬
¤
ْ‫ر‬َ‫ج‬ُ‫ي‬ ‫ــــا‬َ‫ض‬ْ‫ي‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ‫ى‬ َ‫ــو‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ ُ‫ه‬ُ‫ع‬‫ـ‬ْ‫ف‬ َ‫ر‬ َ‫و‬
10. ISIM YANG DIRANGKAI (MUDHOF) DENGAN YA’ MUTAKALLIM
 Pengertian Isim yang mudhof pada ya’ mutakalim dalah : isim yang huruf akhirnya ditambah ya’
mutakallim
 Tanda i’rob untuk ISIM YANG DIRANGKAI DENGAN YA’ MUTAKALLIM adalah : Rofa’
dengan dhommah, Nashob dengan fathah dan jer dengan kasroh yang dikira kirakan pada huruf
sebelum ya’ (Muqoddaroh).
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 23
ْ‫ي‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ت‬ِ‫ك‬ ْ‫ي‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ت‬ِ‫ك‬ ْ‫ي‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ت‬ِ‫ك‬
ROFA’ NASHOB JER
‫ضمة‬ ‫فتحة‬ ‫كسرة‬
Nadhomnya
‫وقذا‬ ‫كرام‬ ‫معتال‬ ‫يك‬ ‫لم‬ # ‫إذا‬ ‫اكسر‬ ‫لليا‬ ‫أضيف‬ ‫ما‬ ‫آخر‬
PERHATIKAN
I’rob perkiraan pada isim maqshur dan isim manqush, terletak pada huruf alif atau ya’. Sedangkan untuk I’rob
isim yang mudhof pada ya’ mutakallim terletak pada huruf sebelum YA’
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 24
{ FASEL 2 }
( BAB 1 )
MA’RIFAT dan NAKIROH
A. Isim Nakiroh
 Pengertian Nakiroh
Isim Nakiroh adalah isim yang menunjukkan arti umum dan bisa diawali dengan “AL”
Isim Nakiroh bisa menjadi ma’rifat jika diberi “AL” , seperti :
‫ل‬ُ‫ج‬ َ‫ر‬ : Seorang laki laki (menunjukkan umum)
ُ‫ل‬ُ‫ج‬ّ‫الر‬ : Seorang laki laki (menunjukkan khusus)
Nadhomnya
‫ا‬ َ‫ر‬ِ‫ك‬ُ‫ذ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ع‬ِ‫ق‬ ْ‫و‬َ‫م‬ ‫ع‬ِ‫ق‬‫ا‬ َ‫و‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ # ‫ا‬ َ‫ر‬ِ‫ث‬َ‫ؤ‬ُ‫م‬ ْ‫ل‬َ‫أ‬ ُ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫ك‬َ‫ن‬
B. Isim Ma’rifat
 Pengertian Ma’rifat
Isim Ma’rifat adalah isim yang bermakna tertentu atau khusus
 Pembagian Isim Ma’rifat ada enam :
1. Isim yang diawali “AL”
2. Isim ‘Alam (Nama)
3. Isim Dhomir
4. Isim Maushul
5. Isim Isyaroh
6. Isim yang dimudhofkan pada salah satu dari 5 isim ma’rifat diatas
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 25
CONTOH ISIM MA’RIFAT
1. Isim ma’rifat karena diawali “AL” (‫)ال‬
Nadhomnya
‫ذكرا‬ ‫قد‬ ‫ما‬ ‫موقع‬ ‫واقع‬ ‫أو‬ ... ‫مؤثرا‬ ‫أل‬ ‫قابل‬ ‫نكرة‬
2. Isim ma’rifat karena nama (nama orang, benda, tempat) dan disebut ‘ALAM
‘ALAM ada tiga, 1) ‘Alam isim, 2) ‘Alam laqob, 3) ‘Alam kunyah.
A. ‘Alam isim adalah : nama asli. Seperti : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬
B. ‘Alam laqob adalah : nama untuk julukan seseorang , baik memuji atau mencela, seperti : ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬
ِ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ط‬ُ‫ب‬ْ‫ال‬ (budaknya perut/yang doyan makan)
C. ‘Alam kunyah adalah : Nama yang didahului ‫ب‬َ‫ا‬/ ‫م‬َ‫أ‬ / ‫ْن‬‫ب‬ِ‫ا‬ / ‫ت‬ْ‫ن‬ِ‫ب‬
Seperti : َ‫ة‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ح‬ُ‫ق‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫أ‬ ,ٍ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ي‬َ‫أ‬ ُّ‫م‬َ‫أ‬ , ٍ
‫ّاس‬‫ب‬َ‫ع‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬ِ‫ا‬ ,َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫ُر‬‫ه‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫أ‬ ,ِ‫ل‬ْ‫ح‬ّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ت‬ْ‫ن‬ِ‫ب‬
3. Isim ma’rifat karena isim dhomir
Nadhomnya
ْ‫ي‬ِ‫ذ‬ّ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫م‬ َ
‫ال‬ُ‫غ‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ َ‫و‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ه‬ َ‫و‬ # ْ‫ي‬ِ‫ذ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ك‬ ‫ة‬َ‫ف‬ ِ
‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ َ‫و‬
Dhomir adalah kata pengganti yang menunjukkan :
Mutakallim (Pembicara)
Mukhotob / Mukhotobah (Lawan bicara)
Ghoib / Ghoibah (Yang dibicarakan)
 Dhomir ditinjau dari segi tampak atau tidaknya ada dua :
1. Dhomir Bariz (Tampak)
Isim Diawali "AL"
‫الرجل‬
Isim 'Alam
‫محمد‬
,
‫هللا‬ ‫عبد‬
Isim Dhomir
‫هو‬
,
‫هما‬
,
‫هم‬
Isim Maushul
‫الذي‬
,
‫الذين‬
Isim yang
dimudhofkan pada
salah satu dari 5
isim ma’rifat
Isim Isyaroh
‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬
,
ِ‫ه‬ِ‫ذ‬ِ‫ه‬
,
ِ‫ء‬ َ
‫َُل‬‫ؤ‬َ‫ه‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 26
Yaitu dhomir yang mempunyai bentuk secara lafadz. Seperti TA’ pada lafadz ُ‫ت‬ْ‫م‬ُ‫ق‬
dan WAWU pada lafadz ‫ا‬ ُ‫ُو‬‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬
2. Dhomir Mustatir (Tidak Tampak)
Yaitu dhomir yang tidak mempunyai bentuk secara lafadz, Tetapi dikira kirakan
dalam hati. Seperti ْ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬ُ‫ا‬ (bacalah), Adapun lafadz yang dikira kirakan : َ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬ُ‫ا‬
 Dhomir ditinjau dari segi sambung atau tidak sambungnya ada dua :
1. Dhomir Muttasil
Yaitu dhomir yang selalu sambung dengan kalimat lain dan tidak bisa diletakkan
diawal kalam, atau setelah kata illa ( ّ
‫َِل‬‫ا‬) contoh : ِ‫ه‬ِ‫ب‬
2. Dhomir Munfasil
Yaitu dhomir yang tidak sambung dengan kalimat lain dan bisa diletakkan diawal
kalam, atau setelah kata illa ( ّ
‫َِل‬‫ا‬) contoh : َ‫ُو‬‫ه‬ َ ّ
‫َِل‬‫ا‬
Nadhomnya
ِ
‫ْر‬‫ي‬ِ‫ّم‬‫ض‬‫ال‬ِ‫ب‬ ِ‫م‬َ‫س‬ َ‫و‬ْ‫ه‬ َ‫و‬ َ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ك‬ # ِ
‫ر‬ ْ‫ُو‬‫ض‬ُ‫ح‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ٍ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬
Makna Menunjukkan
‫متصل‬ ‫منفصل‬
Jer Jer Nashob Rofa’ Nashob Rofa’
Dia 1 laki.
‫غائب‬
‫مذكر‬
‫مفرد‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ َ‫ُو‬‫ه‬
‫تثنية‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ‫ال‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬
‫جمع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬
‫غائبة‬
‫مؤنث‬
‫مفرد‬ ‫َا‬‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫َا‬‫ه‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ َ‫ِي‬‫ه‬
‫تثنية‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ‫َا‬‫ت‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ َ‫ُم‬‫ه‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬
‫جمع‬ ّ‫ُن‬‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ّ‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ّ‫ُن‬‫ه‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ّ‫ُن‬‫ه‬
‫مذك‬
‫ر‬
‫مخا‬
‫طب‬
‫مفرد‬ َ‫ُك‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ َ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ َ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ َ‫ّاك‬‫ي‬ِ‫ا‬ َ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 27
‫تثنية‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬
‫جمع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬
‫مخاطبة‬
‫مؤنث‬
‫مفرد‬ ِ‫ُك‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫ك‬ِ‫ب‬ ِ‫ك‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ِ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ِ‫ّاك‬‫ي‬ِ‫ا‬ ِ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬
‫تثنية‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ َ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬
‫جمع‬ ّ‫ن‬ُ‫ك‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ّ‫ن‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ّ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ّ‫ن‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ّ‫ن‬ُ‫ك‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ّ‫ن‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬
ْ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ح‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫َل‬‫ك‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ْ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ي‬ِ‫ب‬ ْ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ّ‫ي‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ا‬
ِ
‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ال‬ َ‫ع‬َ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫َل‬‫ك‬َ‫ت‬ُ‫م‬
‫ه‬َ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ْ‫م‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ُ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ا‬
‫َا‬‫ن‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫ب‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫َا‬‫ن‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ُ‫ن‬ْ‫َح‬‫ن‬
Ciri Mahal I’rob Dhomir Muttasil
 Mahal Nashob
Jika gandeng dengan fi’il. Contoh : ُ‫ه‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬
 Mahal Jer
Jika gandeng dengan isim atau huruf jer. Contoh : ُ‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬
,
4. Isim ma’rifat karena berupa isim maushul (kata penghubung)
Nadhomnya
َ‫و‬ ِ‫م‬ َ
‫ال‬ُ‫غ‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ْ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ َ‫و‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ه‬ َ‫و‬ # ْ‫ي‬ِ‫ذ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ك‬ ‫ة‬َ‫ف‬ ِ
‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ َ‫و‬
‫ِي‬‫ذ‬ّ‫ل‬‫ا‬
ISIM MAUSHUL adalah kata penghubung antar kalimat.
Tabel Isim Maushul
Menunjukkan
Isim Maushul
Khusus UMUM
(mufrod, tatsniyah, jama’, &
mudzakkar,muannats)
Muannats Mudzakkar
ْ‫د‬ َ‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ ْ‫ي‬ِ‫ت‬ّ‫ل‬‫ا‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬ّ‫ل‬‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 28
ْ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ث‬َ‫ت‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ت‬ّ‫ل‬‫ال‬/ِ‫َان‬‫ت‬ّ‫ل‬‫ال‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ذ‬ّ‫ل‬‫ال‬/ِ‫ان‬َ‫ذ‬ّ‫ل‬‫ال‬ Dan
‫ا‬َ‫م‬
ْ‫ع‬َ‫م‬َ‫ج‬ ْ‫ي‬ِ‫ئ‬َ‫الال‬/ْ‫ي‬ِ‫ت‬ ّ
‫الال‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬ّ‫ل‬‫ا‬
KETERANGAN
Setelah isim maushul pasti ada silah (‫)صلة‬ dan A’id (‫)عائد‬
 Shilah adalah jumlah atau serupa jumlah setelah isim maushul
 A’id adalah dhomir yang kembali pada isim maushul yang sesuai dalam :
a. Mufrod-Tatsniyah, Jama’nya,
b. Mudzakkar-Muannatsnya.
KETERANGAN
Shilah bisa berupa :
A. Jumlah Ismiyah apabila kalimat pertama setelah isim maushul berupa kalimat isim
B. Jumlah Fi’liyah apabila kalimat pertama setelah isim maushul berupa kalimat fi’il
C. Syibhu Jumlah apabila kalimat pertama setelah isim maushul berupa dhorof atau jer majrur
D. Shilah yang berupa syibhu jumlah, maka mengira-ngirakan ّ‫ر‬َ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬ِ‫ا‬ yang sekaligus menyimpan
dhomir yang menjadi ‘Aid.
Nadhomnya
‫مشتمله‬ ‫َلئق‬ ‫ضمير‬ ‫على‬ # ‫صله‬ ‫بعده‬ ‫يلزم‬ ‫وكلها‬
‫كفل‬ ‫ابنه‬ ‫الذي‬ ‫عندي‬ ‫كمن‬ ‫به‬ # ‫وصل‬ ‫الذي‬ ‫شبهها‬ ‫أو‬ ‫وجملة‬
Tabel Arti Isim Maushul
Makna jawa Arti murod Isim maushul NO
Wong kang.... Seorang lelaki yang... ْ‫ي‬ِ‫ذ‬ّ‫ال‬ 1
Wong akeh kang...... Orang-orang yang.... َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬ّ‫ل‬‫ا‬ 2
Wadon kang........ Satu wanita yang.... ْ‫ي‬ِ‫ت‬ّ‫ل‬‫ا‬ 3
Wadon akeh kang...... Wanita-wanita yang..... ْ‫ي‬ِ‫ئ‬َ‫الال‬/ْ‫ي‬ِ‫ت‬ ّ
‫الال‬ 4
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 29
Wong lanang luru kang..... Dua laki-laki yang.... ِ‫ان‬َ‫ذ‬ّ‫ل‬‫ال‬ 5
Wong lanang luru kang..... Dua laki-laki yang... ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ذ‬ّ‫ل‬‫ال‬ 6
Wadon luru kang... Dua perempuan yang... ِ‫َان‬‫ت‬ّ‫ل‬‫ال‬ 7
Wadon luru kang..... Dua perempuan yang.... ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ت‬ّ‫ل‬‫ال‬ 8
Barang/barang” kang... Barang yang.... ‫ا‬َ‫م‬ 9
Wong kang.... Orang/orang” yang.... ْ‫ن‬َ‫م‬ 10
5. Isim Isyaroh
Isim Isyaroh adalah kata yang digunakan untuk menunjuk sesuatu, baik orang maupun benda.
Tabel Isim Isyaroh
YANG DI TUNJUK
(MUSYAR ILAIH)
ARTI WAQI’
ISIM
ISYAROH
Dekat
Ini ‫مذكر‬ ‫مفرد‬ ‫ا‬‫َذ‬‫ه‬
Ini ‫مذكر‬ ‫تثنية‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ذ‬َ‫ه‬/ِ‫ان‬َ‫ذ‬َ‫ه‬
Mereka ‫مذكر‬ ‫جمع‬ ِ‫ء‬ َ
‫َُل‬‫ؤ‬َ‫ه‬
Ini ‫مؤنث‬ ‫مفرد‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬
Ini ‫مؤنث‬ ‫تثنية‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ت‬‫َا‬‫ه‬/ِ‫َان‬‫ت‬‫َا‬‫ه‬
mereka ‫مؤنث‬ ‫جمع‬ ِ‫ء‬ َ
‫َُل‬‫ؤ‬َ‫ه‬
Jauh
Itu ‫مذكر‬ َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬
Itu ‫مذكر‬ َ‫ِك‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ذ‬/َ‫ِك‬‫ن‬‫ا‬َ‫ذ‬
Itu ‫مؤنث‬ َ‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬
Itu ‫مؤنث‬ َ‫ِك‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬ / َ‫ِك‬‫ن‬‫َا‬‫ت‬
mereka ‫مذكر‬ + ‫مؤنث‬ َ‫ِك‬‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬
Tempat jauh Disana َ‫َاك‬‫ن‬ُ‫ه‬ / َ‫ِك‬‫ل‬‫َا‬‫ن‬ُ‫ه‬ / ّ‫م‬َ‫ث‬
Tempat dekat Disini ‫َا‬‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ه‬ / ‫َا‬‫ن‬ُ‫ه‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 30
RUMUS ISIM ISYAROH
1. Dalam isim isyaroh, kata yang ditunjuk disebut “musyar ilaih”
2. Musyar ilaih harus sesuai dengan isim isyaroh dalam mufrod,tatsniyah dan jama’nya, juga dalam
mudzakkar – muannatsnya.
3. Musyar ilaih setelah isim isyaroh yang diawali “AL” I’robnya mengikuti isim isyaroh, bisa menjadi
na’at, Athof bayan, atau badal. Contoh :
Rofa’ : ‫ا‬ َ‫ِك‬‫ل‬‫ا‬َ‫ذ‬
ُ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬ - Nashob : َ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬ َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬ّ‫ن‬ِ‫ا‬ - Jer : ِ‫ة‬َ‫ي‬ ْ‫ر‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬ ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
Nadhomnya
‫بدل‬ ‫أو‬ ‫بيان‬ ‫او‬ ‫عطف‬ ‫يعرب‬ # ‫بأل‬ ‫إشارة‬ ‫بعد‬ ‫معرف‬
4. Kalimat setelah isim isyaroh jika tidak diawali “AL” maka bukan musyar ilaih. Contoh : َ‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬
‫َاب‬‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ ُ‫ات‬َ‫ي‬َ‫ا‬
6. Isim yang dimudhofkan pada salah satu 5 isim ma’rifat diatas (IDHOFAH)
Idhofah adalah : menyandarkan satu isim pada isim yang lain, isim pertama disebut mudhof, dan
isim yang kedua disebut mudhof ilaih.
Contoh
‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ ُ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ ُ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬
ُ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ ْ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ب‬‫ا‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ُ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ ِ‫ل‬ُ‫ج‬َّ‫الر‬ ُ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬
ِ‫ل‬ُ‫ج‬ّ‫الر‬ ُ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ : Susunan Idhofah. ُ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ : Mudhof ِ‫ل‬ُ‫ج‬ّ‫الر‬ : Mudhof ilaih
Pembagian Idhofah ada dua
 Mahdhoh / maknawi adalah mudhof yang berupa isim sifat dan beramal pada mudhof ilahi
Contoh : ٍ‫د‬ْ‫ي‬َ‫ز‬ ُ‫ب‬ ِ
‫ار‬َ‫ض‬
 Ghoiru Mahdhoh / lafdzi adalah sebaliknya dan mengira”kan huruf jer ‫َلم‬ ، ‫في‬ ، ‫من‬
Contoh : ٍ‫د‬ْ‫ي‬َ‫ز‬ ُ‫م‬ َ
‫ال‬ُ‫غ‬ ٍ‫د‬ْ‫ي‬َ‫ز‬ِ‫ل‬ ُ‫م‬ َ
‫ال‬ُ‫غ‬
Nadhomnay
‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫و‬ْ‫ن‬‫ا‬ َ‫و‬ ْ‫ر‬ُ‫ر‬ْ‫اج‬ َ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬ّ‫ث‬ْ‫ال‬ َ‫و‬
#
ّ‫َل‬‫إ‬ ِ‫ح‬ُ‫ل‬ْ‫ص‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬
‫ا‬َ‫ذ‬ُ‫خ‬ َ‫م‬ّ‫ال‬ْ‫وال‬ َ‫اك‬َ‫ذ‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 31
I’ROBNYA IDHOFAH
I’robnya mudhof : sesuai amil yang masuk, serta tidak boleh ada “AL”, Tanwin, Dan nun tatsniyah
dan Nun Jama :
Nadhomnya
ْ‫ل‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ‫والندا‬ ِ‫والتنوين‬ ِ
‫بالجر‬
#
ْ‫حصل‬ ‫تمييز‬ ِ‫لالسم‬ ٍ‫د‬‫ومسن‬
I’robnya Mudhof Ilaih : diba‫َل‬ca jer.
Nadhomnya
‫َا‬‫ن‬‫ي‬ِ‫و‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ َ‫اب‬َ‫ْر‬‫ع‬ِ‫اإل‬ ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ت‬ ‫َا‬‫ن‬‫و‬ُ‫ن‬
#
‫ا‬ّ‫م‬ِ‫م‬
َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫س‬ ِ
‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ط‬َ‫ك‬ ‫ِف‬‫ذ‬ْ‫اح‬ ُ‫ْف‬‫ي‬ ِ
‫ض‬ُ‫ت‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 32
( BAB 2 )
MUDZAKKAR DAN MUANNATS
A. MUDZAKKAR DAN MUANNATS
 Pengertian Mudzakkar adalah kata yang menunjukkan arti laki laki contoh ‫ْت‬‫ي‬ِ‫ب‬
 Muannats adalah kalimat yang menunjukkan arti perempuan, Biasanya diakhiri TA’ (‫)ة‬ atau ALIF (‫ا‬/‫)ى‬,
ada juga yang tidak bertanda Contoh : ُ‫ة‬َ‫م‬ِ‫اط‬َ‫ف‬
Nadhomnya
‫ألف‬ ‫أو‬ ‫تاء‬ ‫أنيث‬‫الت‬ ‫عالمة‬
#
‫كالكتف‬ ‫ا‬‫الت‬ ‫روا‬‫قد‬ ‫أسام‬ ‫فى‬ ‫و‬
 Pembagian Muannats : 1) Haiqiq 2.) Majazi
1) Haqiqi adalah lafadz yang makna perempuan memiliki tanda
Contoh :ُ‫ة‬َ‫م‬ِ‫اط‬َ‫ف‬
2) Majazi adalah muannats yang tidak memiliki tanda
Contoh ُ‫َب‬‫ن‬ْ‫ي‬ َ‫ز‬
 Tanda – Tanda Muannats
 Ta’ Marbutho :ُ‫ة‬َ‫م‬ِ‫اط‬َ‫ف‬
 Alif Maqsuroh : ‫َى‬‫ن‬ْ‫س‬ُ‫ح‬
 Alif Mamdudah : ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ض‬ْ‫ي‬َ‫ب‬
*redaksi lain dari ta’ marbutho adalah ta’ mutaharikah
 Termasuk muannats majazai : 1) badan sepasang 2) di nash al qur’an 3) benda langit
4)menumjukkan khususiyah perempuan
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 33
Contoh : ‫س‬ْ‫م‬َ‫ش‬
 Muannats dengan melihat qorenah :
 Menggunakan dhomir muannats ‫هي‬
 Menggunakan Isyarah muannats ‫هذه‬
 Menggunakan Mausul muannats ‫التي‬
 Isim – Isim Yang Boleh Mudzakar Dan Muannats
. ‫َة‬‫خ‬ْ‫ل‬َ‫س‬ ، ‫َاة‬‫ش‬ ، ‫ّة‬‫ي‬َ‫ح‬ ، ‫ة‬َ‫ع‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ر‬
. ‫ْل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ ، ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ك‬ِ‫س‬ ، ‫ق‬ُ‫ن‬ُ‫ع‬ ،‫ر‬ْ‫م‬َ‫خ‬ ، ‫ْق‬‫ي‬ ِ
‫ر‬َ‫ط‬ ، ‫ق‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ ، ‫ان‬َ‫س‬ِ‫ل‬ ، ‫اع‬َ‫ِر‬‫ذ‬ ، ‫ح‬ َ
‫ال‬ِ‫س‬ ، ‫اع‬َ‫ص‬ ، ‫و‬ْ‫ل‬َ‫د‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 34
(BAB 3)
ISIM ADAD (HITUNGAN)
A. ISIM ADAD
 Pengertian Isim adad adalah setiap kata yang berarti hitungan mulai 1,2,3 dan seterusnya.
Macam-macam Isim adad ada 3.
 Adad Mufrod
 Adad Murokkab
 Adad Athof
 ADAD MUFROD
Adad Mufrod yaitu isim adad mulai dari 1 sampai 10.
Untuk ma’dud Mu’annats Untuk ma’dud Mudzakkar No
‫واحد‬ ‫واحد‬ 01
‫اثنان‬ ‫اثنان‬ 02
‫ثَلثة‬ ‫ثَلث‬ 03
‫أربعة‬ ‫أربع‬ 04
‫خمسة‬ ‫خمس‬ 05
‫ستة‬ ‫ست‬ 06
‫سبعة‬ ‫سبع‬ 07
‫ثمانية‬ ‫ثماني‬ 08
‫تسعة‬ ‫تسع‬ 09
‫عشرة‬ ‫عشر‬ 10
‫مائة‬ ‫مائة‬ 100
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 35
ٌ‫ف‬ْ‫ل‬َ‫أ‬ ٌ‫ف‬ْ‫ل‬َ‫أ‬ 1000
Ma’dud Mu’annats Ma’dud Mudzakkar
KETERANGAN
Kata setelah adad mufrod dibaca jer karena menjadi mudhof ilaih. Contoh : ٍ‫ت‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ك‬َ‫ر‬ ُ‫س‬ْ‫م‬َ‫خ‬ ,ٍ‫ة‬َ‫د‬ْ‫ل‬َ‫ج‬ ُ‫ة‬َ‫ئ‬‫ا‬ِ‫م‬
 ADAD MUROKKAB
Adad murokkab ialah isim adad dari 11 sampai 19.
Untuk ma’dud Mu’annats Untuk ma’dud Mudzakkar No
‫عشر‬ ‫أحد‬ ‫عشر‬ ‫أحد‬ 11
‫عشر‬ ‫اثنا‬ ‫عشر‬ ‫اثنا‬ 12
‫عشر‬ ‫ثالثة‬ ‫عشر‬ ‫ثالث‬ 13
‫عشر‬ ‫أربعة‬ ‫عشر‬ ‫أربع‬ 14
‫عشر‬ ‫خمسة‬ ‫عشر‬ ‫خمس‬ 15
‫عشر‬ ‫ستة‬ ‫عشر‬ ‫ست‬ 16
‫عشر‬ ‫سبعة‬ ‫عشر‬ ‫سبع‬ 17
‫عشر‬ ‫ثمانية‬ ‫عشر‬ ‫ثماني‬ 18
‫عشر‬ ‫تسعة‬ ‫عشر‬ ‫تسع‬ 19
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 36
KETERANGAN 1
1. Kedua lafadz adad murokkab selalu mabni fathah, Kecuali ‫َا‬‫ن‬ْ‫ث‬ِ‫ا‬ dan ‫َا‬‫ت‬َ‫ن‬ْ‫ث‬ِ‫ا‬ , maka i’robnya sama dengan
isim tatsniyah.
2. Lafadz setelah adad murokkab dibaca nashob dengan fathah.
KETERANGAN 2
Adad murokkab yang ikut wazan ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ juga mabni fathah. Seperti : َ‫َر‬‫ش‬َ‫ع‬ ْ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬ّ‫ث‬‫ال‬ َ‫و‬ kecuali َ‫َر‬‫ش‬َ‫ع‬ ْ‫ي‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ح‬ dan ْ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫ث‬
َ‫َر‬‫ش‬َ‫ع‬, maka i’robnya lafadz yang pertama sebagaimana i’rob isim manqush, Sedangkan lafadz yang kedua
tetap mabni fathah.
 ADAD ATHOF
Adad athof adalah hitungan 20 ke atas yang dirangkai dengan huruf athof (‫)و‬.
َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ش‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫س‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ش‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ة‬َ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ش‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ ‫د‬ ِ‫اح‬ َ‫و‬
َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ش‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ّة‬‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ث‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ش‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ َ ‫ة‬َ‫س‬ْ‫م‬َ‫خ‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ش‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ثنان‬ِ‫إ‬
َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ش‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ة‬َ‫ع‬ْ‫س‬ِ‫ت‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ش‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ة‬ّ‫ت‬ِ‫س‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ش‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ة‬َ‫ث‬ َ
‫ال‬َ‫ث‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 37
( BAB 4 )
JAMID DAN MUSYTAQ
A. ISIM JAMID
 Isim jamid adalah isim yang tidak diambil dari kata lain.
 Isim jamid anatara lain adalah :
Nama (baik orang atau benda) Contoh ُ‫َب‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ز‬
Masdar ghoiru mim dari fi’il madhi tiga huruf contoh ‫ا‬‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬
B. ISIM MUSYTAQ
 Isim musytaq adalah isim yang bisa diambil dari kata lain (masdar)
 Isim Musytaq antara lain :
1. Masdar ghoiru mim selain masdar fi’il tsulasi mujarrod
Wazannya : ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ، ‫ْال‬‫ي‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬
‫اَل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫ت‬ْ‫س‬ِ‫ا‬ ، ‫لضاَل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫ا‬ ، ‫اَل‬َ‫ع‬ِ‫ف‬ْ‫ن‬ِ‫ا‬ ، ‫اَل‬َ‫ع‬ِ‫ت‬ْ‫ف‬ِ‫ا‬ ، ‫ال‬ُّ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ت‬ ، ‫ُال‬‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ت‬ ، ‫اَل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫إ‬ ، ‫ة‬َ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ة‬َ‫ل‬
2. Masdar Mim adalah : Masdar yang diawali oleh MIM (‫)م‬ selain wazan ‫ة‬َ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ُ‫م‬
Wazanya : ‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ، ‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ال‬َ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ ،‫ال‬َ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ ،‫ال‬َ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ، ‫ال‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ، ‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ُ‫م‬، ‫ال‬ّ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ُ‫م‬
3. Isim fail adalah : isim musytaq yang berarti “orang yang..../sesuatu yang....” (subjek/Pelaku)
Wazanya : ، ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬
‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫م‬، ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬ُ‫م‬
4. Isim maf’ul adalah : isim musytaq yang berarti “orang yang di....” / Sesuatu yang di.....”
(obyek/sasaran)
Wazanya : ، ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬
ُ‫م‬ ، ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬ّ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫م‬
‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫م‬، ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬ّ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ت‬
5. Isim zaman adalah : isim yang menunjukkan arti zaman
Wazanya : ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬ ، ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬
6. Isim makan adalah : isim yang menunjukkan arti tempat
Wazanya :‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬ ، ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬
Isim Jamid
Nama (baik orang atau benda)
Masdar ghoiru mim dari fi’il
madhi tiga huruf
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 38
7. Isim alat adalah : isim musytaq yang berarti “alat untuk membuat sesuatu”
Wazanya :‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫م‬ ، ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫م‬ ، ‫ة‬َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫م‬
8. Isim tashghir adalah : isim musytaq yang dibentuk untuk “mengecilkan”
Wazanya :‫ْل‬‫ي‬ِ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ع‬ُ‫ف‬ ، ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ع‬ُ‫ف‬ ، ‫ْل‬‫ي‬َ‫ع‬ُ‫ف‬
9. Isim tafdhil adalah : isim musytaq yang bermakna “lebih.....dari/paling
Wazanya :‫ى‬َ‫ل‬ْ‫ع‬ُ‫ف‬ ، ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬
10. Isim nasab adalah : isim musytaq yang diakhiri ya’ nisbat yang bermakna kang bongso
Contoh :‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬
11. Shighot Mubalaghoh adalah : isim musytaq yang menunjukkan makna “banyak/sangat/maha....”
Wazanya : ،‫ول‬ُ‫ع‬َ‫ف‬
‫ال‬ّ‫ع‬َ‫ف‬
،
،‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫م‬
، ‫يل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬
، ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬
، ‫ول‬ُ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ف‬ ، ‫ال‬ّ‫ع‬ُ‫ف‬
‫ْل‬‫ي‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫م‬
Wazan wazan isim musytaq
Contoh Wazan wazan nya Isim musytaq No
‫ا‬‫ْب‬‫ي‬ ِ
‫ْر‬‫ض‬َ‫ت‬ ‫ْال‬‫ي‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬
Masdar ghoiru mim selain masdar fi’il
tsulasi mujarrod
01
‫ا‬‫ب‬َ‫ْر‬‫ض‬ُ‫م‬ ‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ Masdar mim 02
‫ب‬ ِ
‫ار‬َ‫ض‬ ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ Isim fa’il 03
‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ْر‬‫ض‬َ‫م‬ ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬ Isim maf’ul 04
‫ب‬َ‫ْر‬‫ض‬َ‫م‬ ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬ Isim zaman 05
‫ب‬َ‫ْر‬‫ض‬َ‫م‬ ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬ Isim makan 06
‫ب‬َ‫ْر‬‫ض‬ِ‫م‬ ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫م‬ Isim alat 07
‫ْل‬‫ي‬َ‫ج‬ُ‫ر‬ ‫ْل‬‫ي‬َ‫ع‬ُ‫ف‬ Isim tasghir 08
ُ‫ل‬َ‫ض‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ Isim tafdhil 09
‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬ ‫ي‬ ِ
‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬ Isim nasab 10
‫ام‬ ّ‫و‬َ‫ص‬ ‫ال‬ّ‫ع‬َ‫ف‬ Shighot mubalagoh 11
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 39
praktek isim musytaq
‫ل‬ّ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫م‬ ْ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫ت‬ َ
‫َل‬ ْ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ل‬ّ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫م‬ َ‫اك‬َ‫ذ‬ َ‫و‬ ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫م‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ف‬ ‫ال‬ّ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫م‬ ‫اَل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫ت‬ ‫اَل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ‫ة‬َ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ‫ْال‬‫ي‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ُ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫ي‬ َ‫ل‬ّ‫ع‬َ‫ف‬
Isim
zaman&
isim
makan
Fi’il
nahi
Fi’il
amar
Isim
maf’ul
Isim
isyaroh
Isim
fa’il
Isim
dhomir
Masdar
mim
Masdar ghoiru mim
Fi’il
mudhori’
Fi’il
madhi
‫ح‬ ّ‫ر‬َ‫ف‬ُ‫م‬ ْ‫ح‬ ِ
‫َر‬‫ف‬ُ‫ت‬ ‫َل‬ ْ‫ح‬ ِ
‫ر‬َ‫ف‬ ‫ح‬ ّ‫ر‬َ‫ف‬ُ‫م‬ َ‫اك‬َ‫ذ‬ َ‫و‬ ‫ح‬ ِ
‫ر‬َ‫ف‬ُ‫م‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ف‬ ‫ح‬ ّ‫ر‬َ‫ف‬ُ‫م‬ ،‫ة‬َ‫ح‬ْ‫ي‬ ِ
‫ر‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ،‫ا‬‫ْح‬‫ي‬ ِ
‫ر‬ْ‫ف‬َ‫ت‬
‫ا‬‫اح‬ َ‫ر‬ْ‫ف‬ِ‫ت‬ ،‫ا‬‫اح‬ َ‫ر‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ُ‫ح‬ ِ
‫ر‬َ‫ف‬ُ‫ي‬ َ‫ح‬ّ‫ر‬َ‫ف‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 40
{ FASEL 3 }
(BAB 1)
KALIMAT FI’IL (KATA KERJA)
A. KALIMAT FI’IL
 Pengertian Kalimat fi’il
adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan yang sudah berlalu, sedang atau akan
dikerjakan.
 Pembagian Kalimat fi'il dilihat dari sisi waktu (zamannya) ada 3
1. Fi'il madi
2. Fi'il mudhori'
3. Fi'il Amr
B. FI'IL MADHI
 Pengertian fi’il Madhi
adalah : kalimat yang mempunyai arti diri sendiri yang bersamaan dengan zaman madi (sudah
dikerjakan) contoh : َ‫م‬ّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ،َ‫د‬َ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ج‬ِ‫ا‬ ،َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬
 Tanda tanda fi'il madhi
1. Menerima Ta' ta'nis yang mati ( Ta' yang menunjukkan arti perempuan dan berharokat
sukun). Contoh : ْ‫ت‬َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬
2. Menerima dhomir rofa' mutaharrik. Contoh : َ‫ْت‬‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬
3. sambung dengan wawu jamak. Contoh : ‫ا‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬
 Mabninya fi'il madhi
1. Fathah : apabila tidak gandeng dengan wawu jamak dan dhomir rofa' mutaharrik : َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬
2. Dhommah : apabila gandeng dengan wawu jama' : ‫ا‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬
3. Sukun : apabila gandeng dengan dhomir rofa' mutaharrik : ُ‫ْت‬‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 41
C. FI'IL MUDHORI'
 Pengertian Fi’il Mudhore’ kalimat yang mempunyai arti diri sendiri dan bersamaan dengan zaman
Hal ( sedang dilakukan) atau istiqbal (akan dilakukan) contoh : ُ‫ئ‬ْ‫ي‬ ِ‫ج‬َ‫ي‬
 Tanda tanda fi'il mudhori'
Didahului oleh salah satu dari empat huruf mudhoroah , yaitu : ‫ت‬،‫ي‬،‫ن‬،‫أ‬ yang
terkumpul dalam lafadz ‫نأتي‬
( ‫أ‬ ) : Menunjukkan saya ُ‫ب‬ ِ
‫ْر‬‫ض‬َ‫أ‬ = )‫متكلم‬ (
( ‫ن‬ ) : Menunjukkan kami ُ‫ب‬ ِ
‫ْر‬‫ض‬َ‫ن‬ = ) ‫الغير‬ ‫مع‬ ‫متكلم‬ (
( ‫ي‬ ) : Menunjukkan dia ُ‫ب‬ ِ
‫ْر‬‫ض‬َ‫ي‬ = ) ‫غائب‬ (
( ‫ت‬ ) : Menunjukkan kamu / dia = ُ‫ب‬ ِ
‫ر‬ْ‫ص‬َ‫ت‬
 Pembagian fi'il mudhori'
1. Fi'il mudhori' shohih akhir : fi’il mudhori’ yang akhirnya tidak berupa huruf illat
(alif,wawu,ya’) dan bukan af’alul khomsah. Contoh : ُ‫ب‬ ِ
‫ْر‬‫ض‬َ‫ي‬
 Tanda i’rob untuk fi’il mudhori’ shohih akhir adalah : Rofa’ dengan dhommah, Nashob
dengan fathah, dan jazm dengan sukun.
Contoh
ُ‫ب‬ ِ‫ْر‬‫ض‬َ‫ي‬ َ‫ب‬ ِ
‫ْر‬‫ض‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ ْ‫ب‬ ِ
‫ْر‬‫ض‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬
ROFA’ NASHOB JAZM
‫ضمة‬ ‫فتحة‬ ‫سكون‬
2. Fi’il mudhori’ mu’tal akhir : fi’il mudhori’ yang huruf akhirnya berupa salah satu huruf
illat (alif,wawu,ya’) dan bukan af’alul khomsah. Contoh : ْ‫ي‬ِ‫م‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬
 Tanda i’rob untuk fi’il mudhori’ mu’tal akhir adalah : Rofa’ dengan dhommah yang
dikira”kan, nashob dengan fathah yang di kira”kan, jazm dengan membuang huruf illat.
o Fi’il mudhori’ mu’tal akhir dibagi menjadi 3 :
A. Mu’tal Alif : fi’il mudhori’ yang huruf akhirnya berupa alif.
B. Mu’tal ya’ : fi’il mudhori’ yang huruf akhirnya berupa ya’.
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 42
C. Mu’tal wawu : fi’il mudhori’ yang huruf akhirnya berupa wawu.
I’rob Fi’il mudhori’ mu’tal akhir
‫جزم‬ ‫نصب‬ ‫رفع‬ ‫مضارع‬ ‫فعل‬
‫علة‬ ‫حرف‬ ‫ممبواع‬ ‫مقدرة‬ ‫فتحة‬ ‫مقدرة‬ ‫ضمة‬
‫الف‬ ‫معتل‬
‫َى‬‫ش‬ْ‫خ‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ‫َى‬‫ش‬ْ‫خ‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ ‫َى‬‫ش‬ْ‫خ‬َ‫ي‬
‫علة‬ ‫حرف‬ ‫ممبواع‬ ‫ظاهرة‬ ‫فتحة‬ ‫مقدرة‬ ‫ضمة‬
‫ياء‬ ‫معتل‬
ِ‫م‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫ي‬ِ‫م‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ ْ‫ي‬ِ‫م‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬
‫علة‬ ‫حرف‬ ‫ممبواع‬ ‫ظاهرة‬ ‫فتحة‬ ‫مقدرة‬ ‫ضمة‬
‫واو‬ ‫معتل‬
ُ‫ز‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫و‬ُ‫ز‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ ْ
‫و‬ُ‫ز‬ْ‫غ‬َ‫ي‬
3. A’falul khomsah adalah : fi’il mudhori’ (Baik shohih atau mu’tal) yang berakhiran alif
tatsniyah,wawu jama’ dan ya’ muannats mukhotobah. Contoh : ِ‫ن‬ َ
‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬
 Tanda i’rob untuk af’alul khomsah adalah : Rofa’ dengan tetapnya nun, Nashob dan jazm
membuang nun.
Contoh
ِ‫ن‬ َ
‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ َ
‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ َ
‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬
ROFA’ NASHOB JAZM
Tetapnya Nun Membuang Nun Membuang Nun
D. FI'IL AMR
 Pengertian Fi’il Amr Kalimat yang menunjukkan perintah terhadap fail ( Pelaku ) contoh : ْ‫ب‬ ِ
‫ْر‬‫ض‬ِ‫ا‬
( pukullah )
 Fi'il Amar mempunyai dua zaman
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 43
1. Zaman istiqbal ( akan dikerjakan ) : dipandang karena Memerintah sesuatu yang belum
dikerjakan
2. Zaman Hal ( sedang dilakukan ) : memandang dari perintah nya Mabni fi'il Amr
 Mabninya Fi’il Amr
 Sukun : apabila shohih akhir dan tidak bertemu dengan Alif tatsniyah , wawu jama' dan ya'
muannats mukhotobah contoh : ْ‫ب‬ ِ
‫ْر‬‫ض‬ِ‫إ‬
 Membuang huruf illat : apabila berakhiran huruf illat contoh : ِ‫م‬ ْ‫ر‬ِ‫إ‬
 Membuang nun : apabila bertemu dengan Alif tatsniyah, wawu jama'dan ya'muannats
mukhotobah contoh : ‫ا‬ ْ‫ُو‬‫ب‬ ِ
‫ْر‬‫ض‬ِ‫إ‬
 Fathah : sambung . nun taukid tsaqilah contoh ْ‫ض‬ِ‫إ‬
ّ‫ن‬َ‫ب‬ ِ
‫ر‬
. nun taukid khofifah contoh ْ‫ن‬َ‫ب‬ ِ
‫ْر‬‫ض‬ِ‫إ‬
nadzomnya
‫يك‬ ‫لم‬ ‫إن‬ ‫واْلمر‬
‫وحيهل‬ ‫صه‬ ‫نحو‬ ‫اسم‬ ‫هو‬ ‫فيه‬ ‫محل‬ ‫للنون‬
*Keterangan
1. Fi'il mudhori'dan fi'il Amr jika sambung dengan nun taukid tsaqilah ( nun bertasydid) Atau nun taukid
Khofifah ( nun yang berharokat sukun ) maka mabni fathah , seperti : ( ّ‫ر‬ُ‫ص‬ٔ
‫ن‬ُ‫ا‬
-
ْ‫ن‬ َ‫ر‬ُ‫ص‬ْ‫ن‬ُ‫ا‬ ) dan ( ْ‫ن‬ َ‫ر‬ُ‫ص‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬
-
ّ‫ن‬َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬َ‫ل‬ )
2. Jika sambung dengan nun jama' muannats maka mabni sukun , seperti : َ‫ْن‬‫ب‬ ِ
‫ْر‬‫ض‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ ، َ‫ْن‬‫ب‬ ِ
‫ْر‬‫ض‬ِ‫ا‬
3. jika fi’il amr mempunyai makna perintah, tapi tidak bisa kemasukan nun taukid maka statusnya bukan
lagi amr tapi kalimat isim. Telah dijelaskan dalam contoh : ‫حيهل‬ ، ‫صه‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 44
(BAB 2)
FI’IL MUJARROD DAN MAZID
A. FI’IL MUJARROD DAN MAZID
 Pengertian Fi’il Mujarrod adalah fi’il yang jumlah huruf aslinya hanya 3 terdiri dari fa’ fi’il, ain dan
lam fi’il contoh َ‫ر‬َ‫ف‬َ‫غ‬
 Wazanya terdiri dari 6 macam.
 Pengertian Fi’il Mazid adalah fi’il yang jumlah huruf aslinya lebih dari 3 terdapat 3 macam yaitu
ruba’I, khumasi dan sudasi.
 Wazanya ruba’I 3 macam
 Wazanya khumasi 5 macam
 Wazanya sudasi yang sering di gunakan 1 macam
 Fiil ditinjau dari huruf asalnya, Fi’il terbagi menjadi dua, yaitu : 1). Fi’il Tsulasi 2). Fi’il Ruba’i
1. Fi'il Tsulasi
Fi'il tsulasi adalah : fi'il yang huruf asalnya terdiri 3 huruf. contoh : َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ، َ‫ُن‬‫س‬َ‫ح‬
2. Fi'il Ruba'i
Fi'il Ruba'i adalah : fi'il yang huruf asalnya terdiri dari 4 huruf . Contoh : َ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫َح‬‫د‬
 Fi'il ditinjau dari tambah atau tidaknya , Fi’il terbagi menjadi dua, yaitu : 1). Fi’il Mujarrod 2). Fi’il
Mazid
1. Fi'il mujarrod : fi'il yang semua huruf fi'il madhinya berupa huruf asli ( tidak ada tambahan huruf) .
Contoh : َ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫َح‬‫د‬ ، َ‫َب‬‫ه‬َ‫ذ‬
2. Fi'il Mazid : fi'il yang salah satu huruf fi'il madhinya ada tambahan. Contoh : َ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫َح‬‫د‬َ‫ت‬ , َ‫َب‬‫ه‬ْ‫ذ‬َ‫أ‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 45
Keterangan
Huruf tambahan ada 10 yang terkumpul pada lafadz ( ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬)
KETERANGAN
Jika Fi’il Asalnya Muta’adi Dan Berupa Af’alul Qulub
Maka Akan Memiliki 2 Maful Bih
Contoh َ‫ك‬َ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫ص‬ ‫ا‬‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ ُ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫أ‬ ، ‫ا‬‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ ‫ا‬‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ن‬َ‫ظ‬
Wazan – Wazan Fi’il Mujarrad
َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬
–
َ‫ل‬َ‫خ‬َ‫د‬ = ُ‫ل‬ُ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬
-
ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ي‬ َ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬
–
َ‫ي‬ِ‫و‬َ‫ق‬ = ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬
-
‫ي‬ َ‫و‬ْ‫ق‬َ‫ي‬
َ‫ِب‬‫س‬َ‫ح‬ = ُ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬
-
ُ‫ب‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ي‬
َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬
–
َ‫ح‬َ‫ت‬َ‫ف‬ = ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬
-
ُ‫ح‬َ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ي‬
َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ = ُ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬
–
ُ‫ب‬ ِ‫ْر‬‫ض‬َ‫ي‬
َ‫ر‬َ‫ص‬َ‫ن‬ = ُ‫ل‬ُ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬
-
ُ‫ر‬ُ‫ص‬ْ‫ن‬َ‫ي‬
Wazan – Wazan Fi’il Mazid
‫ِى‬‫ع‬‫ا‬َ‫ب‬ُ‫ر‬
–
َ‫ر‬ َّ‫َو‬‫ن‬ = َ‫ل‬َّ‫ع‬َ‫ف‬
َ‫م‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ = َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬
َ‫ل‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ = َ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬
‫ِي‬‫س‬‫ا‬َ‫د‬ُ‫س‬
–
َ‫َر‬‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬ِ‫إ‬ = َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫س‬ِ‫إ‬
‫ِي‬‫س‬‫ا‬َ‫م‬ُ‫خ‬
–
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ = َ‫ل‬َّ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ت‬
َ‫د‬َ‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬ = َ‫ل‬َ‫ع‬‫َا‬‫ف‬َ‫ت‬
َ‫ف‬َ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫خ‬ِ‫إ‬ = َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫ف‬ِ‫إ‬
َ‫ع‬َ‫ط‬َ‫ق‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬ = َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬
َّ‫د‬ َ‫ْو‬‫س‬ِ‫إ‬ = َّ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫إ‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 46
(BAB 3)
FI’IL MUTA’ADDI DAN LAZIM
A. FI’IL MUTA’ADDI DAN LAZIM
 Pembagian Fi’il ditinjau dari pasangan nya, fi’il terbagi menjadi dua, yaitu :1). Lazim 2). Muta’addi
1. Fi’il Lazim
Fi’il lazim adalah fi’il yang hanya memerlukan fail sebagai pelaku (subjek) yang dibaca rofa’ , dan tidak
mempunyai maf’ul bih (sasaran pekerjaan)
Nadzomnya
‫كنهم‬ ‫السجايا‬ ‫أفعال‬ ‫لزوم‬ # ‫وحتم‬ ‫المعدى‬ ‫غير‬ ‫وَلزم‬
2.Fi’il Muta’addi
Fi’il muta’addi adalah fi’il yang memerlukan maf’ul bih sebagai objek (sasaran pekerjaan)
 Pembagian Fi’il Muta’addi ada dua : 1). ‫بنفسه‬ ‫متعدي‬ 2). ‫بغيره‬ ‫متعدي‬
‫بنفسه‬ ‫متعدي‬ : adalah fi’il yang membutuhkan terhadap maf’ul tanpa ada penambahan huruf, dan maf’ulnya
dinamakan maf’ul shorih ( maf’ul yang tampak ) contoh : ‫را‬ْ‫م‬َ‫ع‬ ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬
‫بغيره‬ ‫متعدي‬ : adalah fi’il yang membutuhkan terhadap maf’ul dengan ada penambahan huruf, dan maf’ulnya
dinamakan maf’ul ghoiru shorih ( maf’ul yang tidak tampak). Contoh : َ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ‫ْت‬‫ب‬َ‫ه‬َ‫ذ‬
Tambahan yang biasa digunakan untuk mr-muta’addikan fi’il lazim adalah : 1) Hamzah 2) Tasydid 3) Alif
Nadzomnya
ْ‫م‬ ِ
‫ز‬َ‫ل‬ ‫ما‬ ِ‫د‬َ‫ع‬ ِ‫يف‬ِ‫ع‬ْ‫ض‬ّ‫ت‬‫وال‬ ِ
‫ز‬ْ‫م‬َ‫ه‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬
#
ْ‫م‬ِ‫س‬ ُ‫و‬ ‫ًّا‬‫ي‬ِ‫ث‬َ‫ال‬ُ‫ث‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ٍ‫ر‬َ‫ج‬ ِ‫ف‬ ْ‫ر‬َ‫ح‬ َ‫و‬
Ciri-ciri fi’il Lazim
Dikerjakan oleh semua anggota badan seperti َ‫س‬َ‫ل‬َ‫ج‬
‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 47
Arti Muta’addi Ikutkan Wazan Arti Lazim
Mengeluarkan َ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬
–
ُ‫ج‬ ِ
‫ر‬ْ‫ُخ‬‫ي‬ َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ا‬
-
ُ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ Keluar َ‫ج‬َ‫َر‬‫خ‬
Menggembirakan َ‫ح‬ّ‫ر‬َ‫ف‬
–
ُ‫ي‬
ُ‫ح‬ ِ
‫ر‬َ‫ف‬ َ‫ل‬ّ‫ع‬َ‫ف‬
–
ُ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫ي‬ Gembira َ‫ح‬َ‫ر‬َ‫ف‬
Menyepakati َ‫ق‬َ‫ف‬‫ا‬ َ‫و‬
-
ُ‫ق‬ِ‫ف‬‫ا‬ َ‫ُو‬‫ي‬ َ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬
-
ُ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ُ‫ي‬ Sepakat َ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫و‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 48
(BAB 4)
BINA’ (BANGUNAN KALIMAT)
A. BINA’
 Pengertian Bina’ adalah kalimat yang di tinjau dari segi lafadznya.
 Pembagian Bina’ ada 2 : shohih dan mu’tal :
1. Shohih adalah kalimat yang huruf asalnya tidak berupa huruf illat (
)‫ي‬ ، ‫ا‬ ، ‫و‬
Contoh : َ‫ن‬
َ‫ص‬
َ‫ر‬ fa’ fi’il ‫ن‬ ain fi’il ‫ص‬ lam fi’il ‫ر‬
 Pembagian Bina’ Shahih ada 3:
 Salim : setiap kalimat yang semua huruf asalnya bukan berupa huruf illat, tasydid dan
hamzah: َ‫ر‬َ‫ص‬َ‫ن‬
 Mahmuz: setiap kalimat yang salah satu huruf asalnya berupa huruf hamzah
Contoh : َ‫ل‬َ‫م‬َ‫أ‬
 Pembagian Mahmuz
- Mahmuz Fa’ : huruf hamzah berada di fa’ fi’il contoh :َ‫ل‬َ‫م‬َ‫أ‬
- Mahmuz Ain : huruf hamzah berada di ain fi’il contoh : َ‫م‬َ‫أ‬َ‫س‬
- Mahmuz Lam : huruf hamzah berada di lam fi’il contoh :َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ق‬
 Mudhoaf: setiap kalimat yang ain dan lam fi’ilnya berupa huruf yang sama
- Terdapat pada fi’il tsulasi mujarrad Contoh : ّ‫د‬َ‫م‬
- Terdapat pada fi’il tsulasi mazid contoh :َ‫ا‬َ‫ط‬ْ‫أ‬َ‫ط‬
2. Mu’tal adalah lafadz yang salah satu bangunanya terdiri dari huruf illat
contoh : َ‫و‬ُ‫ر‬َ‫س‬
 Pembagian Bina’ Mu’tal ada 6 :
 Mitsal : kalimat yang fa’ fi’ilnya berupa huruf illat
- Mitsal wawi :berupa huruf illat wawu contoh َ‫ر‬َ‫ق‬ َ‫و‬
- Mitsal Ya’i :berupa huruf illat ya’ contoh َ‫ر‬َ‫س‬َ‫ي‬
 Ajwaf : kalimat yang ain fi’ilnya berupa huruf illat
- Ajwaf wawi : berupa huruf illat wawu contoh َ‫َاف‬‫خ‬
×
َ‫ف‬ َ‫َو‬‫خ‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 49
- Ajwaf ya’I : berupa huruf illat ya’I contoh َ‫ع‬‫ا‬َ‫ب‬
×
َ‫ع‬َ‫ي‬َ‫ب‬
 Naqis : kalimat yang lam fi’ilnya berupa huruf illat
- Naqis wawi : berupa huruf illat wawu contoh ‫ا‬ َ‫َز‬‫غ‬
×
َ‫و‬َ‫َز‬‫غ‬
- Naqis Ya’I : berupa huruf illat ya’I contoh ‫ى‬َ‫م‬َ‫ر‬
×
َ‫ي‬َ‫م‬َ‫ر‬
 Lafif :kalimat yang fa’ dan lam atau ain dan lam fi’ilnya berupa huruf illat
- Lafif Mafruq : terletak pada fa’ dan lam fi’il contoh َ‫ي‬َ‫ق‬ َ‫و‬
- Lafif Maqrun : terletak pada ain dan lam fi’il contoh َ‫ي‬ َ‫و‬َ‫ق‬
 Mu’tal Mudhoaf : kalimat yang beruap huruf illat dan tasydid Contoh ّ‫ي‬َ‫ح‬
 Mu’tal Mahmuz : kalimat yang berupa huruf illat dan hamzah Contoh َ‫ي‬َ‫أ‬ َ‫ر‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 50
{FASAL 4}
(BAB 1)
ISIM YANG DIBACA ROFA'
A. ISIM YANG DIBACA ROFA'
 Pembagian Kalimat Isim yang dibaca rofa' ada 7 macam :1) Fail 2) Naibul-fail 3) Mubtada' 4) Khobar 5)
Isimnya َ‫ان‬َ‫ك‬ 6) Khobarnya ّ‫ِن‬‫ا‬ 7. Isim yang ikut pada isimnyang dibaca rofa' Na'at taukid athof badal
1. FAIL
adalah isim yang dibaca rofa' yang jatuh setelah kalimah fi'il mabni ma'lum . Contoh : ُ‫د‬ِ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ج‬ُ‫م‬‫ال‬ َ‫از‬َ‫ف‬ (
orang orang yang bersungguh-sungguh telah beruntung)
 Macam – Macam Fa’il segi lafadz:
A. Fail berupa kalimah isim shorih
contoh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫َب‬‫ه‬َ‫ذ‬
B. Fail terkadang berupa kalimat fi'il yang diawali oleh ْ‫ن‬َ‫أ‬
contoh : َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُّ‫ح‬ ِ
‫ص‬َ‫ي‬
C. Jatuh setelah fi'il mabni maklum
Contoh : ‫ر‬ْ‫م‬َ‫ع‬ َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬
D. Fail isim dhomir : fail yang berupa isim dhomir
Contoh : َ‫و‬‫ه‬ َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬
Isim yang dibaca rofa' ada 7
Tawabi’
Isimnya Inna
dan saudaranya
ssaudaranya
Khobar Kana
dan saudaranya
ssaudaranya Naibul Fa’il
Khobar Mubtada’
Fa’il
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 51
2. Naibul fail
adalah: isim yang dibaca rofa'yang tidak disebutkan failnya ( Mabni maklum) contoh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ب‬ ِ
‫ُر‬‫ض‬
 Amilnya naibul fail
 Kalimat fi'il mabni majhul . Contoh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ب‬ ِ
‫ُر‬‫ض‬
 Isim maf'ul . Contoh : ‫ح‬ ْ‫ُو‬‫د‬ْ‫م‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ُ‫ق‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ ُ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ح‬َ‫م‬‫ال‬
 Isim yang kemasukan ya' nisbat . Contoh : ُ‫ه‬ُ‫ق‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ ‫ا‬‫ي‬ِ‫و‬َ‫ب‬َ‫ن‬ ‫ال‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ ٔ
‫ب‬ ِ‫اح‬َ‫ص‬
 Naibul fail ada 2 : 1) naibul fail isim dhohir 2) naibul fail isim dhomir
 Yang bisa menjadi naibul fail:
 Fi'il yang diawali ْ‫ن‬َ‫أ‬
 Dzorof
 Jer majrur
 Masdar
Nadzomnya
ْ
‫ف‬ ِ‫ُر‬‫ع‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬ ... ْ
‫ِف‬‫ذ‬ُ‫ح‬ ‫ِي‬‫ذ‬ّ‫ال‬ ِ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫ام‬َ‫ق‬َ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ق‬َ‫أ‬
... ‫ا‬ َ‫ور‬ُ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫فا‬ ْ‫ر‬َ‫ظ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫را‬َ‫د‬ْ‫ص‬َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫أ‬
‫ا‬َ‫ور‬ُ‫ك‬ْ‫ذ‬َ‫م‬‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬ ْ‫د‬ ِ‫َج‬‫ت‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬
 Tujuan / sebab pembuangan fail
Terbuangnya fail karena ada tujuan / sebab tertentu , diantaranya:
 ‫للعلم‬ ( failnya sudah diketahui ) contoh : ‫ا‬‫ْف‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫ض‬ ُ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ
‫اإل‬ َ‫ِق‬‫ل‬ُ‫خ‬
Naibul Fa’il
Maful bih
Dzorof
Jer Majrur
Masdar
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 52
 ‫للجهل‬ ( failnya tidak diketahui ) contoh : ُ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ق‬ ِ
‫ر‬ُ‫س‬
 ‫لإلبهام‬ ( Menyamarkan sosok fail ) contoh : ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ص‬ ِ‫ح‬ْ‫ال‬ َ‫ب‬ِ‫ك‬ُ‫ر‬
 ‫للتعظيم‬ ( Mengagungkan failnya ) contoh : ُ‫ْر‬‫ي‬ ِ‫ز‬ْ‫ن‬ ِ‫خ‬ْ‫ال‬ َ‫ِق‬‫ل‬ُ‫خ‬
 ‫للتحقير‬ ( Meremehkan Failnya ) ٍ‫ب‬‫ا‬ّ‫ط‬َ‫خ‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬ ُ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ َ‫ِن‬‫ع‬ُ‫ط‬
 Setiap dhomir muttasil mahal rofa' setelah fi'il mabni majhul maka menjadi naibul failm contoh : َ‫ل‬ِ‫ئ‬ُ‫س‬
ِ‫ن‬ َ
‫ال‬ُ‫ج‬ّ‫الر‬
 Jika terdapat maf’ul bih maka tidak boleh menggunakan selainya
 Cara membuat fi’il mabni majhul
Jika Berupa Fi’il Madhi Maka dhomah awalnya dan di fatha sebelum akhir
Contoh ُ‫ان‬َ‫ص‬ ِ‫ح‬ْ‫ال‬ َ‫ب‬ِ‫ك‬ُ‫ر‬
Nadhomnya
‫ما‬ِ‫ت‬ُ‫ح‬ ٍ‫م‬َ‫ض‬ِ‫ب‬ ٍ‫ل‬‫و‬ُ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫م‬ ُ‫ء‬ْ‫د‬َ‫ب‬ َ‫و‬
#
‫ما‬َ‫ت‬َ‫خ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ‫ِي‬‫ذ‬ّ‫ال‬ ِ‫ق‬ِ‫ب‬‫سا‬ ِ
‫ْر‬‫س‬َ‫ك‬َ‫ك‬
Jika berupa fi’il mudhore’ maka dhommah awalnya dan kasroh sebelum akhir
Contoh ُ‫ب‬َ‫ْر‬‫ض‬ُ‫ي‬
‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬
Nadzomnya
ْ‫م‬ ِ
‫ز‬َ‫ل‬ ‫ها‬ُّ‫م‬َ‫ض‬َ‫ف‬ ٍ‫ل‬‫و‬ُ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬
#
ْ‫م‬ِ‫ت‬ُ‫ت‬ْ‫اخ‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ِي‬‫ذ‬ّ‫ال‬ ِ‫ق‬ِ‫ب‬‫سا‬ ِ‫ح‬ْ‫ت‬َ‫ف‬َ‫ك‬
3. Mubtada'
Mubtada' adalah isim ma'rifat yang dibaca rofa' yang berada diawal pembahasan dan sepi dari Amil
lafdzi.
Nadzomnya
ُ‫د‬ّ‫ر‬َ‫ج‬ُ‫م‬ ٍ‫ل‬ِ‫ام‬َ‫ع‬ ٍ‫ظ‬ْ‫ف‬َ‫ل‬ ِ‫ل‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ... ُ‫د‬ّ‫ب‬َ‫ؤ‬ُ‫م‬ ُ‫ه‬ُ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ر‬ ‫ْم‬‫س‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫د‬ُ‫ت‬ْ‫ب‬ُ‫م‬ْ‫ال‬
 Qoidah Mubtada'
 Mubtada' pasti berupa isim atau fi'il yang diawali oleh ٔ
‫ن‬َ‫أ‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 53
 Mubtada'pasti dibaca rofa' yang dirofa'kan oleh Amil maknawi ibtida'
 3. Setiap Mubtada'pasti punya Khobar yang juga dibaca rofa'
 Amil Mubtada’ ada 2 :
 Amil lafdzi : amil yang bisa dilihat dan dibaca , seperti amil ‫ظن‬ , ‫ان‬ , ‫كان‬ dan saudara
saudaranya, huruf jer dll
 Amil ma;nawi : amil yang tidak bisa dilihat dan dibaca tapi bisa dirasakan.
Amil Ma’nawi ada dua :
o Amil ma’nawi ibtida’ : amil yang merofa’kan mubtada’. Contoh : ‫قائم‬ ‫زيد‬
o Amil ma’nawi tajarrud : Amil yang merofa’kan fi’il mudhori’ . Contoh : ‫زيد‬ ‫يضرب‬
 Musawig Mubtada’ ( Mubtada’ dari Isim Nakiroh)
 Khobar berupa dzorof : ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ ُ‫ه‬َ‫د‬‫ن‬ِ‫ع‬
 Khobar berupa jer majrur : ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ ٍ
‫ار‬َ‫د‬ ‫ي‬ِ‫ف‬
 Mubtada’ di dahului istifham ْ‫َل‬‫ه‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬
:
 Mubtada’ di dahului nafi ‫ا‬َ‫م‬
‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬
 Mubtada’ di sifati : ‫ْم‬‫ي‬ ِ
‫َر‬‫ك‬ ‫ا‬‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬ِ‫ع‬ ‫ا‬‫ب‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ط‬
 Mubtada’ di mudhofkan :‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ٍ
‫ْز‬‫ب‬ُ‫خ‬ ُ‫ع‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫ص‬
 Mubtada’ berupa rincian : ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬
 Mubtada’ Berupa Do’a : ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫م‬ َ
‫ال‬َ‫س‬
 Mubtada’ berupa beramal pada lafadz setelahnya : ‫ْم‬‫ي‬ ِ
‫َر‬‫ك‬ ‫ا‬‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ‫ا‬‫ب‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ط‬
Nadzomnya
‫نمره‬ ‫زيد‬ ‫كعند‬ ‫تفد‬ ‫مالم‬ ... ‫بالنكره‬ ‫اَلبتدا‬ ‫يجوز‬ ‫وَل‬
Ciri-ciri menentukkan Mubtada’
1. Kalimat isim setelah ‫ا‬ّ‫م‬َ‫أ‬
2. Setiap isim setelah lafadz ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ َ‫و‬
3. Fi’il setelah lafadz ‫اء‬ َ‫و‬َ‫س‬
4. Setiap kalimat isim setelah kata ُ‫ْث‬‫ي‬َ‫ح‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 54
5. Rincian hitungan yang berurutan mulai ‫َا‬‫ه‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬
4. Khobar
Khobar adalah :isim yang dirofa’kan oleh mubtada’ sebagai penyempurna makna mubtada’
Nadzomnya
‫ا‬َ‫د‬َ‫ت‬ْ‫ب‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ِ‫ه‬ِ‫ظ‬ْ‫ف‬َ‫ل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫قا‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ط‬ُ‫م‬ ... ‫ا‬َ‫د‬ِ‫ن‬ْ‫س‬ُ‫أ‬ ٍ‫اع‬َ‫ف‬ِ‫ت‬ ْ‫ار‬ ‫و‬ُ‫ذ‬ ُ‫م‬ْ‫س‬‫ا‬ ُ‫ر‬َ‫ب‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ َ‫و‬
 Pembagian Khobar ada 2 : 1) Mufrod 2) Ghoiru Mufrod
Khobar Mufrod : Khobar yang tidak berupa jumlah atau serupa jumlah (meskipun tasniyyah atau
jamak)
Nadzomnya
‫ر‬َ‫م‬ ِ‫م‬ْ‫ظ‬ّ‫ن‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ِي‬‫ذ‬ّ‫ال‬ ُ‫ظ‬ْ‫ف‬ّ‫الل‬ ُ‫ل‬ ّ‫و‬َ‫ْل‬‫ا‬َ‫ف‬ ... ْ‫ر‬َ‫ب‬َ‫خ‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ َ‫و‬ ‫دا‬َ‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ َ‫و‬
Khobar Ghoiru Mufrod :
 Jumlah : Jumlah Ismiyyah dan Jumlah Fi’liyyah
 Serupa Jumlah: Jer majrur dan Dzorof
Nadzomnya
‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ه‬ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ َ‫و‬
ُ‫ور‬ُ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫ف‬ ْ‫ر‬ّ‫الظ‬ َ‫ي‬ْ‫ه‬ َ‫و‬ ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ َ‫َل‬ ... ُ‫ور‬ُ‫ص‬ْ‫ح‬َ‫م‬ ٍ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬
َ‫ر‬َ‫د‬َ‫ص‬ ‫ِي‬‫ذ‬ّ‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬ ْ‫ع‬َ‫م‬ ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ َ‫و‬
ْ‫ر‬َ‫ب‬َ‫خ‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ْ‫ع‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫د‬َ‫ت‬ْ‫ب‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ...
Khobar
Mufrod
Ghoiru Mufrod
Jumlah
Serupa Jumlah
1)Jumlah Ismiyyah
2)Jumlah Fi’liyyah
1) Jer Majrur
2) Dzorof
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 55
5. Isimnya Kanna
Kanna Beramal merofa’kan isim dan menasobkan Khobar contoh ‫ا‬‫ائم‬َ‫ق‬ ‫زيد‬ ‫كان‬
 Saudara – Saudara Kanna
َ‫ان‬َ‫ك‬
–
َ‫ح‬َ‫ب‬ْ‫ص‬َ‫أ‬
–
‫ى‬َ‫ح‬ْ‫ض‬َ‫أ‬
–
ّ‫ل‬َ‫ظ‬
–
‫ى‬َ‫س‬ْ‫م‬َ‫أ‬
–
َ‫ات‬َ‫ب‬
–
َ‫ار‬َ‫ص‬
-
َ‫ل‬‫ا‬ َ‫ز‬ ‫ا‬َ‫م‬
-
َ‫ح‬ ِ
‫ر‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫م‬
-
ّ‫َك‬‫ف‬ْ‫ن‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬
-
َ‫ئ‬ِ‫ت‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬
-
َ
‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬
-
َ‫ام‬َ‫د‬ ‫ا‬َ‫م‬
 Keterangan
 Semua tasrif kanna dan saudaranya dapat beramal sebagaimana fi’il madhinya :‫ا‬‫عالم‬ ‫كان‬
 Amil Nawasikh bila berupa masdar maka isimnya di baca jer menjadi mudhof ilaih, seperti : َ‫ك‬
ِ‫ْن‬‫ي‬ّ‫د‬‫ال‬ ُ‫ن‬ ْ‫و‬
 Syarat fi’il َ‫ل‬‫ا‬ َ‫ز‬ ‫ا‬َ‫م‬
-
َ‫ح‬ ِ
‫ر‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫م‬
-
ّ‫َك‬‫ف‬ْ‫ن‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬
-
َ‫ئ‬ِ‫ت‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ - َ‫ام‬َ‫د‬ ‫ا‬َ‫م‬ harus di dahului nafi
6. Khobar Inna
Inna beramal menasobkan isim dan merofa’kan Khobar contoh ‫ا‬‫م‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ ّ‫ن‬ِ‫إ‬
 Saudara – Saudara Inna
7. Tawabi’
Adalah lafadz yang hokum I’robnya mengikuti hokum I’rob matbu’nya baik dari segi rofa’, nasob,
jer dan jazem.
Kanna dan Saudaranya
Bermakna Jadi
َ‫ان‬َ‫ك‬
–
َ‫ح‬َ‫ب‬ْ‫ص‬َ‫أ‬
‫ى‬َ‫ح‬ْ‫ض‬َ‫أ‬
–
ّ‫ل‬َ‫ظ‬
‫ى‬َ‫س‬ْ‫م‬َ‫أ‬
–
َ‫ات‬َ‫ب‬ -
َ‫ار‬َ‫ص‬
Bermakna didalam
َ‫ام‬َ‫د‬ ‫ا‬َ‫م‬
Bermakna nafi
َ‫ل‬‫ا‬ َ‫ز‬ ‫ا‬َ‫م‬
-
َ‫ح‬ ِ‫ر‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫م‬
-
ّ‫َك‬‫ف‬ْ‫ن‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬
-
َ‫ئ‬ِ‫ت‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬
-
َ
‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬
-
َ‫ار‬َ‫ص‬
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 56
 Pembagian Tawabi’ ada 4 : 1) Na’at 2) Taukid 3) Badal 4) Athof
 NA’AT
 Pengertian Na’at
Adalah kata sifat yang menjadi penyempurna man’ut (yang disifati) dan bermakna kang
Nadzomnya
ِ‫ر‬َ‫ه‬‫ـ‬ْ‫ظ‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ ِ‫ت‬ ْ‫ـو‬ُ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ِل‬‫ل‬ ُ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ي‬ # ِ
‫ر‬َ‫م‬ْ‫ض‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ ‫ِع‬‫ف‬‫ا‬ َ‫ر‬ ‫ا‬ّ‫م‬ِ‫ا‬ ُ‫ت‬ْ‫ع‬ّ‫ن‬‫ال‬
 Pembagian Na’at ada 2 : 1) Hakiki 2) Sababi
o Na’at Hakiki adalah kata sifat yang merofa’kan dhomir yang kembali pada man’ut
Contoh ُ‫ق‬َ‫ل‬ْ‫ط‬ُ‫م‬‫ال‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬‫ال‬ َ‫ُو‬‫ه‬ َ‫و‬
Nadzomnya
ِ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ ِ
‫َل‬ ٍ‫ة‬ َ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ت‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫م‬ # ِ‫ع‬ِ‫ب‬ْ‫ت‬َ‫ا‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫م‬ْ‫س‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ ُ‫ل‬ ّ‫و‬َ‫أ‬َ‫ف‬
o Na’at Sababi adalah kata sifat yang merofa’kan isim dzohir yang sambung dengan
dzomirnya man’ut contoh ‫ه‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫م‬ ‫ر‬ِ‫ه‬َ‫ط‬ُ‫م‬ ‫ِر‬‫ه‬‫ا‬َ‫ط‬
Nadzomnya
ِ‫د‬ ِ
‫ر‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫م‬ْ‫س‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫ث‬ َ‫و‬
#
ِ‫د‬ َ‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ُ‫وت‬ُ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ى‬ َ‫ر‬َ‫ج‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬
SYARAT NA’AT HAKIKI
Na’at Hakiki harus ikut man’utnya 4 dari 10 perkara :
1) Dalam I’robnya (rofa’, nasob, jer)
2) Dalam Mufrod, Tasniyah atau Jamaknya
3) Dalam mudzakar atau muanatsnya
4) Dalam nakiroh dan makrifatnya
SYARAT NA’AT SABABI
Na’at Sababi harus sesuai dengan man’utnya dalam 2 perkara :
1) Dalam I’robnya (rofa’, nasob, atau jer)
2) Dalam ma’rifat atau nakirohnya
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 57
 ATHOF
 Pengertian Athof adalah Mengikuti ma’tuf pada ma’tuf alaih dalam I’robnya
 Pembagian Athof ada 2 : 1) Athof Nasaq 2) Athof Bayan
o Athof Nasaq : menghubungkan kata dengan kata sebelumnya perantara huruf athof
Contoh : ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬
 Huruf – Huruf Athof : ‫ا‬ّ‫م‬ِ‫إ‬ ، ْ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬ ، َ
‫َل‬ ، ْ‫ل‬َ‫ب‬ ، ‫ى‬ّ‫ت‬َ‫ح‬ ، ّ‫م‬ُ‫ث‬ ، ْ‫م‬َ‫ا‬ ، ْ‫و‬َ‫ا‬ ، َ‫ف‬ ، َ‫و‬
o Athof Bayan : lafadz yang ikut lafadz sebelumnya tanpa huruf athof
Contoh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ ٍ
‫ص‬ْ‫ف‬َ‫ح‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫أ‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬
 TAUKID
 Pengertian Taukid adalah lafadz yang mengikuti lafadz sebelumnya yang memberi arti
menguatkan contoh : ُ‫ه‬ُ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬
 Pembagian Taukid ada dua Yaitu : 1) Taukid Lafdzi 2) Taukid Maknawi
o Taukid Lafdzi : Mengulang lafadz yang sama
Contoh : َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬
‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬
o Taukid Maknawi : menguatkan dengan lafadz-lafadz berikut : ُ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ، ‫ل‬ُ‫ك‬ ، ‫ْن‬‫ي‬َ‫ع‬ ، ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬
Contoh : ُ‫ه‬ُ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬
Nadzomnya
‫ا‬َ‫د‬ّ‫ك‬َ‫ُؤ‬‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ْم‬‫س‬ ِ
‫اَل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ز‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ج‬ َ‫و‬
#
ُ‫ع‬َ‫ب‬ْ‫ت‬َ‫ي‬َ‫ف‬
‫ا‬َ‫د‬ّ‫ك‬َ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫د‬ِ‫ك‬َ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬
َ
‫َل‬ ِ‫يف‬ ِ
‫ر‬ْ‫ع‬ّ‫ت‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ع‬ِ ْ
‫اإل‬ ِ‫ه‬ُ‫ج‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬
#
َ
‫َال‬‫خ‬ ٍ‫د‬ِ‫ك‬َ‫ؤ‬ُ‫م‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ٍ
‫ر‬ّ‫ك‬َ‫ن‬ُ‫م‬
ُ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ور‬ُ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ه‬ُ‫ظ‬ْ‫ف‬َ‫ل‬ َ‫و‬
#
ُ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ‫ل‬ُ‫ك‬ ّ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ْن‬‫ي‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬
1
2
3
4
5
6
7
9
10
َ‫و‬
dan
َ‫ف‬
lalu
‫و‬َ‫ا‬
Atau
ْ‫م‬َ‫ا‬
atau
َ‫و‬
ّ‫م‬ُ‫ث‬
kemjudian
‫ى‬ّ‫ت‬َ‫ح‬
Hingga
ْ‫ل‬َ‫ب‬
Bahkan
َ
‫َل‬
Tidak
8
ْ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬
Tetapi
‫ا‬ّ‫م‬ِ‫إ‬
Adakalanya
PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 58
 BADAL
 Pengertian badal adalah kata yang menjadi pokok pembicaraan sebagai ganti dari kata
sebelumnya dan bermakna jawa rupane contoh : ُ‫ّة‬‫ي‬ِ‫لن‬َ‫ا‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ ُ‫ة‬ّ‫ت‬ِ‫س‬
Nadzomnya
‫َل‬ِ‫ب‬ ِ‫الحكم‬ِ‫ب‬ ُ‫د‬‫المقصو‬ ُ‫ع‬‫التاب‬
‫َِل‬‫د‬َ‫ب‬ ‫ى‬َّ‫م‬‫المس‬ ‫و‬ُ‫ه‬ ٍ‫ة‬‫واسط‬ ***
 Pembagian Badal ada 4 :
o Syai’ min Syai’ adalah badal yang menyamai mubdal minhu dalam maknanya
Contoh :َ‫ك‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫أ‬ ‫ا‬‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ (zaid telah datang, ayahmu)
o Ba’du min kul adalah badal yang merupakan bagian dari mubdal minhu
Contoh : ُ‫ه‬َ‫ث‬ُ‫ل‬ُ‫ث‬ َ‫ْف‬‫ي‬ِ‫غ‬ ّ‫لر‬َ‫ا‬ ُ‫ت‬ْ‫َل‬‫ك‬َ‫أ‬ (saya makan roti, sepertiganya)
o Isytimal adalah badal yang memiliki keterkaitan dengan mubdal minhu
Contoh : ُ‫ه‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ن‬
o Gholat adalah badal yang disebutkan untuk menghilangkan kesalahan lisan ketikan
menyebutkan mubdal minhu.
Contoh : َ
‫س‬َ‫ر‬َ‫ف‬‫ال‬ ‫ا‬‫ْد‬‫ي‬ َ‫ز‬ ُ‫ْت‬‫ب‬ِ‫ك‬َ‫ر‬ (saya naik zaid bukan kuda)
KETERANGAN
Untuk Lafadz – Lafadz Taukid maknawi di atas harus
gandeng dengan Dhomir kecuali lafadz ُ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ج‬َ‫أ‬
TAUKID
TAUKID LAFDZI
TAUKID MAKNAWI
‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬
‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬
‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ْن‬‫ي‬َ‫ع‬ ُ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ج‬َ‫أ‬
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU
NAHWU

More Related Content

Similar to NAHWU

Similar to NAHWU (20)

Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)
Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)
Modul bahasa-arab-online-edisi1 (1)
 
Usul qawaid 1
Usul qawaid 1Usul qawaid 1
Usul qawaid 1
 
Makalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docx
Makalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docxMakalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docx
Makalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docx
 
Makalah isim..
Makalah isim..Makalah isim..
Makalah isim..
 
Asy-Syamsiyah Wal Qamariah.pdf
Asy-Syamsiyah Wal Qamariah.pdfAsy-Syamsiyah Wal Qamariah.pdf
Asy-Syamsiyah Wal Qamariah.pdf
 
Asy-Syamsiyah Wal Qamariah.docx
Asy-Syamsiyah Wal Qamariah.docxAsy-Syamsiyah Wal Qamariah.docx
Asy-Syamsiyah Wal Qamariah.docx
 
Makalah isim
Makalah isimMakalah isim
Makalah isim
 
Kel 7 qurdis
Kel 7 qurdisKel 7 qurdis
Kel 7 qurdis
 
Terjemah alfiyah ibnu malik
Terjemah alfiyah ibnu malikTerjemah alfiyah ibnu malik
Terjemah alfiyah ibnu malik
 
Hadits musalsal
Hadits musalsalHadits musalsal
Hadits musalsal
 
Idgham.docx
Idgham.docxIdgham.docx
Idgham.docx
 
Idgham.pdf
Idgham.pdfIdgham.pdf
Idgham.pdf
 
PRESENTASI PAI.pdf
PRESENTASI PAI.pdfPRESENTASI PAI.pdf
PRESENTASI PAI.pdf
 
Makalah Kelompok BTQ.pdf
Makalah Kelompok BTQ.pdfMakalah Kelompok BTQ.pdf
Makalah Kelompok BTQ.pdf
 
Kalam Khabar.pdf
Kalam Khabar.pdfKalam Khabar.pdf
Kalam Khabar.pdf
 
Dhomir Mu’rob dan Maknanya Fi’il.pdf
Dhomir Mu’rob dan Maknanya Fi’il.pdfDhomir Mu’rob dan Maknanya Fi’il.pdf
Dhomir Mu’rob dan Maknanya Fi’il.pdf
 
Dhomir Mu’rob dan Maknanya Fi’il.docx
Dhomir Mu’rob dan Maknanya Fi’il.docxDhomir Mu’rob dan Maknanya Fi’il.docx
Dhomir Mu’rob dan Maknanya Fi’il.docx
 
Makalah isim
Makalah isimMakalah isim
Makalah isim
 
Penalaran
PenalaranPenalaran
Penalaran
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
 

More from MuhammadbahrulUla

nuzulal-quran-pondok ramadhan paseban.pptx
nuzulal-quran-pondok ramadhan paseban.pptxnuzulal-quran-pondok ramadhan paseban.pptx
nuzulal-quran-pondok ramadhan paseban.pptxMuhammadbahrulUla
 
Keutamaan-Lailatul-Qadar-Pondok-Ramadhan-ZAHAppt.ppt
Keutamaan-Lailatul-Qadar-Pondok-Ramadhan-ZAHAppt.pptKeutamaan-Lailatul-Qadar-Pondok-Ramadhan-ZAHAppt.ppt
Keutamaan-Lailatul-Qadar-Pondok-Ramadhan-ZAHAppt.pptMuhammadbahrulUla
 
PESERCKHDLYFLUFUPTOUTA LOFULFUFOLFKLMBA.pptx
PESERCKHDLYFLUFUPTOUTA LOFULFUFOLFKLMBA.pptxPESERCKHDLYFLUFUPTOUTA LOFULFUFOLFKLMBA.pptx
PESERCKHDLYFLUFUPTOUTA LOFULFUFOLFKLMBA.pptxMuhammadbahrulUla
 
pondok ramadhan miftahul hidayah glundengan materi shalat .pptx
pondok ramadhan miftahul hidayah glundengan materi shalat  .pptxpondok ramadhan miftahul hidayah glundengan materi shalat  .pptx
pondok ramadhan miftahul hidayah glundengan materi shalat .pptxMuhammadbahrulUla
 
SHALAT JAMAK DAN QOSOR MUHAMMAD BAHRUL ULA.pptx
SHALAT JAMAK DAN QOSOR MUHAMMAD BAHRUL ULA.pptxSHALAT JAMAK DAN QOSOR MUHAMMAD BAHRUL ULA.pptx
SHALAT JAMAK DAN QOSOR MUHAMMAD BAHRUL ULA.pptxMuhammadbahrulUla
 
Materi Ramadhan Tentang Puasa
Materi Ramadhan Tentang PuasaMateri Ramadhan Tentang Puasa
Materi Ramadhan Tentang PuasaMuhammadbahrulUla
 
B.Arab kelas 9 zaha(TRANSPORTASI).pptx
B.Arab kelas 9 zaha(TRANSPORTASI).pptxB.Arab kelas 9 zaha(TRANSPORTASI).pptx
B.Arab kelas 9 zaha(TRANSPORTASI).pptxMuhammadbahrulUla
 
FAIDAH LAFADZ ROTIBUL HADDAD.pptx
FAIDAH LAFADZ ROTIBUL HADDAD.pptxFAIDAH LAFADZ ROTIBUL HADDAD.pptx
FAIDAH LAFADZ ROTIBUL HADDAD.pptxMuhammadbahrulUla
 
BILLINGUAL BAHASA ARAB MTS ZAINUL HASAN BALUNG.pptx
BILLINGUAL BAHASA ARAB MTS ZAINUL HASAN BALUNG.pptxBILLINGUAL BAHASA ARAB MTS ZAINUL HASAN BALUNG.pptx
BILLINGUAL BAHASA ARAB MTS ZAINUL HASAN BALUNG.pptxMuhammadbahrulUla
 
pengertian dzikir Projek P5 .pptx
pengertian dzikir Projek P5 .pptxpengertian dzikir Projek P5 .pptx
pengertian dzikir Projek P5 .pptxMuhammadbahrulUla
 

More from MuhammadbahrulUla (20)

nuzulal-quran-pondok ramadhan paseban.pptx
nuzulal-quran-pondok ramadhan paseban.pptxnuzulal-quran-pondok ramadhan paseban.pptx
nuzulal-quran-pondok ramadhan paseban.pptx
 
Keutamaan-Lailatul-Qadar-Pondok-Ramadhan-ZAHAppt.ppt
Keutamaan-Lailatul-Qadar-Pondok-Ramadhan-ZAHAppt.pptKeutamaan-Lailatul-Qadar-Pondok-Ramadhan-ZAHAppt.ppt
Keutamaan-Lailatul-Qadar-Pondok-Ramadhan-ZAHAppt.ppt
 
PESERCKHDLYFLUFUPTOUTA LOFULFUFOLFKLMBA.pptx
PESERCKHDLYFLUFUPTOUTA LOFULFUFOLFKLMBA.pptxPESERCKHDLYFLUFUPTOUTA LOFULFUFOLFKLMBA.pptx
PESERCKHDLYFLUFUPTOUTA LOFULFUFOLFKLMBA.pptx
 
pondok ramadhan miftahul hidayah glundengan materi shalat .pptx
pondok ramadhan miftahul hidayah glundengan materi shalat  .pptxpondok ramadhan miftahul hidayah glundengan materi shalat  .pptx
pondok ramadhan miftahul hidayah glundengan materi shalat .pptx
 
SHALAT JAMAK DAN QOSOR MUHAMMAD BAHRUL ULA.pptx
SHALAT JAMAK DAN QOSOR MUHAMMAD BAHRUL ULA.pptxSHALAT JAMAK DAN QOSOR MUHAMMAD BAHRUL ULA.pptx
SHALAT JAMAK DAN QOSOR MUHAMMAD BAHRUL ULA.pptx
 
Materi Ramadhan Tentang Puasa
Materi Ramadhan Tentang PuasaMateri Ramadhan Tentang Puasa
Materi Ramadhan Tentang Puasa
 
1. Cover baru.pdf
1. Cover baru.pdf1. Cover baru.pdf
1. Cover baru.pdf
 
TUGAS B ARAB LAILI ZAHROUN
TUGAS B ARAB LAILI ZAHROUN TUGAS B ARAB LAILI ZAHROUN
TUGAS B ARAB LAILI ZAHROUN
 
B.Arab kelas 9 zaha(TRANSPORTASI).pptx
B.Arab kelas 9 zaha(TRANSPORTASI).pptxB.Arab kelas 9 zaha(TRANSPORTASI).pptx
B.Arab kelas 9 zaha(TRANSPORTASI).pptx
 
FAIDAH LAFADZ ROTIBUL HADDAD.pptx
FAIDAH LAFADZ ROTIBUL HADDAD.pptxFAIDAH LAFADZ ROTIBUL HADDAD.pptx
FAIDAH LAFADZ ROTIBUL HADDAD.pptx
 
DO’A SHALAT MAGHRIB.pptx
DO’A SHALAT MAGHRIB.pptxDO’A SHALAT MAGHRIB.pptx
DO’A SHALAT MAGHRIB.pptx
 
DO’A SHALAT SUBUH.pptx
DO’A SHALAT SUBUH.pptxDO’A SHALAT SUBUH.pptx
DO’A SHALAT SUBUH.pptx
 
DO’A SHALAT ASHAR.pptx
DO’A SHALAT ASHAR.pptxDO’A SHALAT ASHAR.pptx
DO’A SHALAT ASHAR.pptx
 
DO’A SHALAT MALAM.pptx
DO’A SHALAT MALAM.pptxDO’A SHALAT MALAM.pptx
DO’A SHALAT MALAM.pptx
 
DO’A SHALAT DZUHUR.pptx
DO’A SHALAT DZUHUR.pptxDO’A SHALAT DZUHUR.pptx
DO’A SHALAT DZUHUR.pptx
 
DO’A SETELAH ACARA.pptx
DO’A SETELAH ACARA.pptxDO’A SETELAH ACARA.pptx
DO’A SETELAH ACARA.pptx
 
DO’A SHALAT ISYA’.pptx
DO’A SHALAT ISYA’.pptxDO’A SHALAT ISYA’.pptx
DO’A SHALAT ISYA’.pptx
 
BILLINGUAL BAHASA ARAB MTS ZAINUL HASAN BALUNG.pptx
BILLINGUAL BAHASA ARAB MTS ZAINUL HASAN BALUNG.pptxBILLINGUAL BAHASA ARAB MTS ZAINUL HASAN BALUNG.pptx
BILLINGUAL BAHASA ARAB MTS ZAINUL HASAN BALUNG.pptx
 
KEUTAMAAN DZIKIR.pptx
KEUTAMAAN DZIKIR.pptxKEUTAMAAN DZIKIR.pptx
KEUTAMAAN DZIKIR.pptx
 
pengertian dzikir Projek P5 .pptx
pengertian dzikir Projek P5 .pptxpengertian dzikir Projek P5 .pptx
pengertian dzikir Projek P5 .pptx
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

NAHWU

  • 1. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 1 NAHWU AL MUYASSAR LI ASHABIS SAHAR
  • 2. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 2 MOTTO ‫الشيوح‬ ‫أقدام‬ ‫تحت‬ ‫ترابا‬ ‫فليصر‬ ‫الفالح‬ ‫أراد‬ ‫من‬ “Barang siapa yg menginginkan kebahagiaan (Dunia- Akhirat) maka jadilah engkau debu dibawah kaki para Guru”. ~ Sulthonul Auliya' Syaih Abdul Qodir Al-Jailani ~
  • 3. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 3 MUQODDIMAH Sebagai Tholabul Ilmi Kita harus semngat dengan kondisi dan keadaan apapun itu karena allah sangat melarang kita untuk putus asa dalam firmanya ِ ّ ‫َللا‬ ِ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ط‬َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ ‫َل‬ janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Oleh sebab itu, kami mempunyai secuil mahabah/cinta pada ilmu agama yang mempertemukan kita dalam naungan sorogan malam dengan kitab kajian fathul qorib yang di ikuti oleh santri putri pk junior serta khodimut thullab al faqir senantias menjaga kesemangatan dan eksistensi kita dalam belajar dan mendalami kitab kuning ini. Manusia pasti merasakan bosan dan jenuh dengan keadaan apapun itu entah senang, sukses dan mendapat pangkat apalagi dalam keadaan hati gunda gulita maka ber implementasi pada semngat santri untuk menuntut ilmu lebih-lebih agama yang berkedok ikhlas beramal niscaya ide, gagasan dan kreatifitas diri kita sendirilah yang berperan utama dalam kesemngatan ini. Munculnya buku Nahwu Muyassar li Majmuatis Sahar adalah saran untuk membentengi kita dari rasa malas dalam belajar ilmu agama yang tak berijazah hanya beriming-iming pahala dan surga juga hal itu tak kasap mata. Nahwu Muyassar li Majmuatis Sahar sedikit membahas ilmu nahwu dasar dengan skema, analisis lafadz yang sering muncul dan sekelumit nadzom dari Imrith, Maqsud, Qowaidul I’rob, Mulhatul I’rob dan Alfiyah Ibnu Malik serta di akhir buku terdapat quotes-quotes motivasi yang menggugah hati para tholabul ilmi. Para pembaca yang mudiman menarik dan pentingnya kitab ini bagi mubtadi’ yaitu banyak variasi model pembahasa mulai dari pengertian, pembagian, contoh, skema dan dalil nadzomnya seperti di atas menjadi keunggulan buku kecil ini. Harapan kami sebagai santri Pondok Pesantren Assunniyyah Al Jauhari bisa mewarnai meski warna itu abu-abu bagi pendidikan agama di pondok kami tercinta ini, besar keinginan bisa bermanfaat bagi banyak umat, namun al faqir sadar semua harus berawal dari dasar seperti pribahasa yang berbunyi “sedikit – sedikit lama – lama jadi bukit” semoga buku mungil ini bisa bermanfaat dan membawa berkah bagi semua santri khususnya santri majmuatis sahar serta amal jariyah yang menjadikan selamatnya al faqir dari siksa api neraka wa fiha. Dari Al faqir yang masih jahil Jika terdapat kesalahan mohon beribu maaf dan kami buka pintu konsultasi serta akan segera kami revisi agar menjadi referensi bermutu tinggi walaupun itu hanya mimpi.
  • 4. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 4 DAFTAR ISI COVER BUKU MOTTO MUQODDIMAH DAFTAR ISI FASAL 1 A. KALAM B. MU’ROB MABNI C. ISIM MUFROD D. ISIM TASNIYAH E. ISIM JAMAK MUDZAKAR SALIM F. ISIM JAMAK MUDZAKAR SALIM G. ISIM JAMAK TAKSIR FASAL 2 A. NAKIROH B. MAKRIFAT C. MUDZAKAR D. MUANNATS E. ISIM ADAD F. ISIM JAMID G. ISIM MUSYTAQ FASAL 3 A. FI’IL MADHI, MUDHORE’ DAN AMR B. FI’IL MUJARRAD DAN MAZID C. FI’IL MUTA’ADI DAN LAZIM
  • 5. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 5 D. FI’IL MA’LUM DAN MAJHUL E. FI’IL SHOHIH DAN MU’TAL FASAL 4  ISIM ISIM YANG DI BACA ROFA’ A. FAIL B. NAIBUL FAIL C. MUBTADA’ D. KHOBAR E. ISIMNYA KANNA F. KHOBARNYA INNA G. TAWABI’  ISIM ISIM YANG DI BACA NASOB A. MAF’UL BIH B. MAF’UL MUTHLAQ C. MAF’UL MAAH D. MAF’UL FIH E. MAF’UL LAH F. ISIMNYA LA LINNAFYIL JINSI G. ISTISNA’ H. MUNADA I. HAL J. TAMYIZ  ISIM ISIM YANG DI BACA JER
  • 6. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 6 { FASAL 1 } (BAB 1) KALAM DAN PEMBAGIANNYA A. KALAM  Pengertian Kalam Kalam adalah kata kata yang berbahasa arab yang tersusun dan memahamkan  SYARAT SYARAT KALAM : 1. Berupa Lafadz : Suara Yang Mengandung Huruf Huruf Hijaiyah Contoh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ Mengandung Huruf ‫د‬ ,‫ي‬ ,‫ز‬ 2. Murokkab : Tersusun Dari Dua Kalimat Atau Lebih Contoh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ ( Zaid Datang ) 3. Mufid : Memahamkan Antara Mutakallim ( Orang Yang Berbicara ) Dan Sami’ ( Orang Yang Diajak Bicara ) Contoh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ام‬َ‫ق‬ ( Zaid Berdiri ) 4. Wadlo’ : Berbahasa Arab / Disengaja Nadhomnya ُ‫د‬َ‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ظ‬ْ‫ف‬َّ‫ل‬‫ال‬ ُ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ # ُ‫د‬َ‫ن‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ٌ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ُ‫م‬ ٌ‫ظ‬ْ‫ف‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫م‬َ‫ل‬َ‫ك‬ ‫الكالم‬ ‫الوضع‬ - Disengaja - Arab ‫ال‬ ‫مركب‬ Tersusun dari 2 kalimat atau lebih ‫ال‬ ‫مفيد‬ Berfaedah yang memahamkan ‫ال‬ ‫لفظ‬ Ucapan yang mengandung sebagian huruf hijaiyah ‫ال‬ ‫مهمل‬ Tidak memiliki makna ‫ال‬ ‫مستمل‬ Memiliki makna ‫اإلسنادي‬ ‫مركب‬ - Jumlah fi’liyah - Jumlah Ismiyah ‫اإلضافي‬ ‫مركب‬ - Mudhof - Mudhof Ilaihi ‫المزجي‬ ‫مركب‬ Dua nama dijadikan satu ‫العددي‬ ‫مركب‬ Susunan Dua bilangan
  • 7. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 7 (BAB 2) PEMBAGIAN KALIMAT A. KALIMAT  Pengertian Kalimat adalah Sesuatu yang menunjukkan makna mufrod atau Kumpulan Kumpulan dari beberapa huruf disebut kalimat sedangkan dalam Bahasa Indonesia di namakan Kata  Kalimat dibagi menjadi tiga :  Isim adalah kata yang memiliki arti benda,nama atau sifat serta tidak mempunyai zaman  Fi’il adalah kata yang memiliki arti pekerjaan yang sudah berlalu,sedang atau akan dikerjakan  Huruf adalah kata selain isim dan fi’il dan tidak mempunyai tanda serta bisa memiliki makna jika disertai dengan kalimat lain Nadhomnya ْ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ث‬ َ ‫َل‬َ‫ث‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬َ‫و‬ # ْ‫م‬ِ‫س‬َ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ ٍ‫ف‬ْ‫ر‬َ‫ح‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ٍ‫ل‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬َ‫و‬ ٍ‫م‬ْ‫س‬ ِ ‫ِل‬ *Terkadang berlaku kalimat yapi yang di kehendaki kalam seperti ‫هللا‬ ‫اَل‬ ‫َلاله‬ menggunakan kata kalimat padahal kalam.  Tanda Tanda Kalimat Isim,Fi’il Dan Huruf  Kalimat Isim adalah kalimat yang menunjukkan makna dengan dirinya sendiri dan tidak di sertai dengan zaman  mempunyai beberapa tanda, Sebagai Berikut : 1. Tanwin ( Suara nun mati yang berapa pada akhir kalimat isim ) Contoh : ,‫َاب‬‫ت‬ِ‫ك‬ ,‫م‬َ‫ل‬َ‫ق‬ ‫ال‬َ‫ج‬ ِ ‫ر‬ 2. Kemasukan Alif dan Lam ( ‫أل‬ ) Contoh : ُ‫د‬ْ‫ي‬ّ‫الز‬ , ُ‫ة‬َ‫س‬َ‫ْر‬‫د‬َ‫م‬‫ال‬ ,ُ‫ل‬ُ‫ج‬ّ‫الر‬ 3. Kemasukan Huruf Huruf Jer Contoh : ‫ِلى‬‫ا‬ , ِ‫ي‬ِ‫س‬ ْ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ , ِ‫ة‬َ‫س‬َ‫ْر‬‫د‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ال‬
  • 8. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 8 4. I’rob Jer / Khofd (setiap kata yang bisa dijerkan adalah isim dan diantara tanda jer adalah kasroh) Contoh : ,ِ‫اء‬َ‫م‬ّ‫س‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ِ ّ ‫اّلل‬ِ‫ب‬ , ِ‫ة‬َ‫ع‬‫ّا‬‫س‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ Nadhomnya ٍ‫م‬ َ ‫َل‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ ٍ ‫ض‬ْ‫ف‬َ‫خ‬ ِ‫ف‬ْ‫ر‬َ‫ح‬َ‫و‬ # ْ ‫ف‬ ِ ‫ُر‬‫ع‬ ِ ‫ض‬ْ‫ف‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫و‬ْ‫ن‬َّ‫ت‬‫ال‬ِ‫ب‬ ُ‫م‬ْ‫س‬ِ ْ ‫اِل‬َ‫ف‬ ْ ‫ف‬ِ‫ل‬َ‫أ‬َ‫و‬ MACAM-MACAM HURUF JER/KHOFD Keterangan Kode Ma’na Arti Huruf Jer Huruf Jer yang Sering Digunakan Jawa Indonesia Sakeng Dari ْ‫ن‬ِ‫م‬ Mareng Ke ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ Ingdalem Dalam ْ‫ي‬ِ‫ف‬ Sakeng Dari+Tentang ْ‫ن‬َ‫ع‬ Ingatasi Atas ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ Kerono+Kedue Karena+Memiliki ِ‫ل‬ / َ‫ل‬ Koyo’ Seperti َ‫ك‬ Kelawan Dengan ِ‫ب‬ Demi Demi ‫قسم‬ ‫تاء‬ ,‫باء‬ ,‫واو‬ Nadhomnya ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫َا‬‫د‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫ش‬‫ا‬َ‫ح‬ َ ‫َل‬َ‫خ‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ # ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ي‬ْ‫ه‬َ‫و‬ ِ ‫ر‬َ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ف‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ح‬ َ‫َاك‬‫ه‬ َ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ # ‫ا‬َ‫ت‬َ‫و‬ ٌ‫او‬َ‫و‬ ْ‫َي‬‫ك‬ ُ‫م‬ َّ ‫الَل‬ َّ‫ب‬ُ‫ر‬ ُ‫ذ‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ ْ‫ذ‬ُ‫م‬ ‫ى‬َ‫ت‬َ‫م‬َ‫و‬ َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ ‫اف‬ KETERANGAN Semua Kalimat isim pasti Bertanwin, Kecuali 3 : 1. Ada AL "‫"ال‬ . Seperti : ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬‫ال‬ 2. Mudhof. Seperti :ِ ّ ‫َللا‬ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬
  • 9. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 9 3. Isim Ghoiru Munshorif. Seperti : ُ‫ْر‬‫ي‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ت‬ Isim yang menggunakan tanda jer mencakup tiga unsur 1. Tabaiyyah 2. Idhofah 3. Huruf jer Contoh :‫الفاضل‬ ‫زيد‬ ‫بغالم‬ ‫مررت‬  Kalimat Fi’il adalah kalimat yang menunjukkan makna dengan dirinya sendiri dan bersamaan dengan zaman mempunyai beberapa tanda, Sebagai Berikut :  Pembagian Zaman : madhi (sudah lewat), hal (sedang dialami) dan istiqbal (akan datang)  Tanda – tanda kalimat fi’il 1. Kemasukan Huruf Qod (ْ‫د‬َ‫ق‬) : Masuk Pada Fi’il Madli dan Fi’il Mudlori’. Contoh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ( Zaid sungguh telah datang ) َ‫ي‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ ُ‫ئ‬ْ‫ي‬ ِ‫ج‬ ( Zaid terkadang datang ) 2. Kemasukan Huruf Sin (‫)س‬ : Khusus masuk pada fi’il Mudlori’ Conroh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬َ‫س‬ ( Zaid akan berkata ) 3. Kemasukan Huruf Saufa ( َ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫س‬) : Khusus masuk pada fi’il Mudlori’ Contoh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ ُ‫م‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫س‬ ( Zaid akan berdiri ) 4. Sambung dengan ta’ ta’nis sakinah ( ta’ yang berapa pada akhir kalimat yang berharakat sukun dan Menunjukkan Arti Perempuan ) : Khusus sambung dengan Fi’il Madli Contoh : ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ه‬ ْ‫ت‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬ ( Hindun telah berdiri ) Nadhomnya ِ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ك‬ْ‫س‬َّ‫ت‬‫ال‬ َ‫ع‬َ‫م‬ ِ‫ث‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ ِ‫اء‬َ‫ت‬ َ‫و‬ # ِ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫الس‬ َ‫و‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ِ‫ب‬ ٌ‫ف‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ُ‫ل‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
  • 10. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 10 5. Ta’ Dhomir Rofa’ Mutaharik : ُ‫ْت‬‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ 6. Ya’ Muannash Mukhotobah : ِ‫إ‬ ْ‫ي‬ِ‫ب‬ ِ‫ْر‬‫ض‬ 7. Nun taukid Nadhomnya ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫اف‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ْ‫ت‬َ‫ت‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ت‬ِ‫ب‬ ¤ ٌ‫ل‬‫ـــ‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬ َّ‫ن‬َ‫ل‬ِ‫ب‬ْ‫ق‬َ‫أ‬ ِ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ج‬ْ‫ن‬َ‫ي‬  Kalimat Huruf : Keadaan tidak bisa menerima terhadap tanda tanda kalimat isim dan fi’il Nadhomnya ْ‫ة‬َ‫م‬ َ ‫َل‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ف‬ِ‫ت‬ْ‫ن‬‫ا‬ َّ ‫ِِل‬‫ا‬ # ْ‫ة‬َ‫م‬ َ ‫ََل‬‫ع‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ح‬ُ‫ل‬ْ‫ص‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ُ‫ف‬ْ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬  Kalimat Huruf di bagi menjadi 2 :1) mukhtas 2) ghoiru mukhtas 1)mukhtas (yang hanya masuk pada kalimat tertentu) ada 2:  Bil fi’li contoh ْ‫م‬َ‫ل‬ masuk pada fi’il mudhore’ : ْ‫يضرب‬ ‫لم‬  Bil Ismi contoh ‫ي‬ِ‫ف‬ masuk pada kalimat isim : ‫البيت‬ ‫في‬ 2)Ghoiru mukhtas (yang tidak tertentu/bisa masuk kalimat isim atau fi’il) : ‫قائم‬ ‫زيد‬ ‫هل‬
  • 11. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 11 (BAB 3) MU’ROB DAN MABNI A. MU’ROB  Pengertian Mu’rob MU’ROB adalah kalimat yang bacaan akhirnya bisa berubah disebabkan amil yang berbeda-beda, Baik perubahannya Jelas Atau diperkirakan CONTOH JENIS I’ROB ‫جر‬ ‫نصب‬ ‫رفع‬ ‫لفظ‬ Jelas ‫َى‬‫ن‬ْ‫س‬ُ‫ح‬ْ‫ال‬ ِ‫اء‬َ‫م‬ْ‫س‬َ ْ ‫اْل‬ ِ ّ ِ ‫ّلل‬ َ‫و‬ ِ‫اك‬َ‫ف‬َ‫ط‬ْ‫ص‬‫ا‬ َ ّ ‫َللا‬ ّ‫ِن‬‫ا‬ ‫ْما‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ّ ‫َللا‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ‫هللا‬ Perkiraan ‫ى‬َ‫س‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ ُ‫ْث‬‫ي‬ِ‫د‬َ‫ح‬ َ‫اك‬َ‫ت‬َ‫أ‬ ْ‫َل‬‫ه‬ ‫ى‬َ‫د‬ُ‫ه‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫س‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫س‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫موسى‬ B. MABNI  Pengertian Mabni MABNI adalah kalimat yang bacaan akhirnya tidak bisa berubah meskipun ada amil yang berbeda-beda CONTOH ‫جر‬ ‫نصب‬ ‫رفع‬ ‫لفظ‬ ‫ى‬َ‫د‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ َ‫ُو‬‫ه‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ُ‫ء‬‫َا‬‫ش‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫ل‬ ِ‫ْخ‬‫د‬ُ‫ي‬ ‫َا‬‫ه‬‫ا‬ّ‫ك‬َ‫ز‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ب‬ِ‫س‬‫ا‬َ‫ح‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫ب‬ ‫ى‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬ّ‫ف‬ َ‫َو‬‫ت‬ َ‫و‬ ِ ‫ار‬ َ‫ْر‬‫ب‬َ ْ ‫اْل‬ َ‫ع‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ط‬ِ‫ب‬ْ‫ه‬‫ا‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫َا‬‫ن‬ KETERANGAN AMIL adalah Penyebab berubahnya akhir kalimat. Contoh : ٍ‫ع‬ ْ‫و‬ُ‫ج‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬
  • 12. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 12  ISIM ada yang MU’ROB dan ada yang MABNI : Isim Isim yang Mu’rob : 1. Isim mufrod, 2. Isim Tasniyah, 3. Jama’ Mudzakkar Salim, 4. Jama’ Muannas Salim, 5. Jama’ Taksir, 6. Asma’ul Khomsah, 7. Isim Ghoiru Munshorif, 8. Isim Maqsur, 9. Isim Manqus, 10. Isim Yang mudhof pada ya’ mutakallim. Isim Isim yang Mabni : 1. Isim Dhomir, 2. Isim Maushul, 3. Isim Isyaroh. Nadhomnya ‫مدني‬ ‫الحروف‬ ‫من‬ ‫لشبه‬ # ‫ومبني‬ ‫معرب‬ ‫منه‬ ‫واَلسم‬  FI’IL ada yang MU’ROB dan ada yang MABNI : Fi’il yang Mu’rob : Fi’il Mudlori’ Fi’il yang Mabni : Fi’il Madi dan Amr Nadhomnya ‫عريا‬ ‫إن‬ ‫مضارعا‬ ‫وأعربوا‬ # ‫بنيا‬ ‫ومضي‬ ‫أمر‬ ‫وفعل‬ Semua HURUF hukumnya MABNI/Tetap Nadhomnya ‫يسكنا‬ ‫ان‬ ‫المبني‬ ‫في‬ ‫واَلصل‬ # ‫للبنا‬ ‫مستحق‬ ‫حرف‬ ‫وكل‬ I’ROB  I’ROB ada empat : 1) Rofa’, 2) Nashob, 3) Jer, 4) Jazm. Nadhomnya ْ‫ر‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ‫م‬ ْ‫ز‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ‫ب‬ْ‫ص‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ‫ع‬ْ‫ف‬ َ‫ر‬ # ْ‫ر‬َ‫ب‬َ‫ت‬ْ‫ع‬ُ‫ت‬ْ‫ال‬َ‫ف‬ ‫ة‬َ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬ُ‫م‬َ‫س‬ْ‫ق‬َ‫أ‬
  • 13. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 13 TANDA ASAL I’ROB ROFA’ NASHOB JER JAZM DHOMMAH FATHAH KASROH SUKUN ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ‫ما‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ Nadhomnya ْ‫ر‬ُ‫س‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ِ ّ ‫َللا‬ ُ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬َ‫ك‬ ‫ْرا‬‫س‬َ‫ك‬ # ْ‫ر‬ُ‫ج‬ َ‫و‬ ‫حا‬ْ‫ت‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬َ‫ب‬ ِ ‫ص‬ْ‫ن‬‫ا‬ َ‫و‬ ٍ‫م‬َ‫ض‬ِ‫ب‬ ْ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ار‬َ‫ف‬ ْ‫ر‬ِ‫َم‬‫ن‬ ْ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫خ‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ج‬ ُ‫و‬ْ‫َح‬‫ن‬ ُ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫ي‬ # ْ‫ر‬ِ‫ك‬ُ‫ذ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ َ‫و‬ ٍ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ك‬ْ‫س‬َ‫ت‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ ِ ‫ز‬ْ‫اج‬ َ‫و‬ PENGGUNAAN I’ROB I’ROB UNTUK ISIM ADA 3 ROFA’ NASHOB JER I’ROB UNTUK FI’IL ADA 3 ROFA’ NASHOB JAZM ISIM tidak bisa di-i’robi JAZM, Fi’il tidak bisa di-i’robi JER Nadhomnya ‫ينجزما‬ ‫بأن‬ ‫الفعل‬ ‫خصص‬ ‫قد‬ # ‫كما‬ ‫بالجر‬ ‫خصص‬ ‫قد‬ ‫واَلسم‬  TANDA – TANDA I’ROB UNTUK ISIM 1. ISIM MUFROD adalah isim yang mempunyai arti “satu”.  Tanda I’rob untuk isim mufrod adalah : Rofa’ dengan Dhommah,Nashob dengan Fathah, Jer dengan Kasroh ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ‫ما‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ROFA’ NASHOB JER ‫ضمة‬ ‫فتحة‬ ‫كسرة‬ Nadhomnya ْ‫ر‬ُ‫س‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ِ ّ ‫َللا‬ ُ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬َ‫ك‬ ‫ْرا‬‫س‬َ‫ك‬ # ْ‫ر‬ُ‫ج‬ َ‫و‬ ‫حا‬ْ‫ت‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬َ‫ب‬ ِ ‫ص‬ْ‫ن‬‫ا‬ َ‫و‬ ٍ‫م‬َ‫ض‬ِ‫ب‬ ْ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫ار‬َ‫ف‬
  • 14. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 14 2. ISIM TATSNIYAH ISIM TATSNIYAH adalah : isim yang mempunyai arti “dua” dengan tambahan ALIF & NUN waktu rofa’ atau YA’ & NUN waktu nashob dan jer.  Tanda i’rob untuk ISIM TATSNIYAH adalah : Rofa’ dengan alif,Nashob dan Jer dengan Ya’ ِ‫ان‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ِ‫ب‬ ROFA’ NASHOB JER ‫الف‬ ‫ياء‬ ‫ياء‬ Nadhomnya ْ ‫ف‬ ِ ‫ر‬ُ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬ُّ‫ر‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ب‬ْ‫ص‬َ‫ن‬ َ‫و‬ # ْ ‫ف‬ِ‫ل‬َ ْ ‫اْل‬ ِ‫ه‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬ َ‫ر‬ِ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ى‬ّ‫ن‬َ‫ث‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ا‬ّ‫م‬َ‫أ‬ 3. JAMA’ MUDZAKKAR SALIM JAMA’ MUDZAKKAR SALIM adalah : isim yang menunjukkan beberapa laki-laki dengan tambahan WAWU & NUN waktu rofa’ atau YA’ & NUN waktu nashob dan jer.  Tanda i’rob untuk JAMA’ MUDZAKKAR SALIM adalah : Rofa’ dengan Wawu, Nashob dan Jer dengan Ya’. َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ِ‫ب‬ ROFA’ NASHOB JER ‫واو‬ ‫ياء‬ ‫ياء‬ Nadhomnya ِ‫ب‬ ِ ‫ص‬ْ‫ن‬‫ا‬ َ‫و‬ ْ‫ر‬ُ‫ر‬ْ‫ااج‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ ٍ‫و‬‫ا‬ َ‫و‬ِ‫ب‬ ْ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫وار‬ # ِ‫ب‬ِ‫ن‬ْ‫ذ‬ُ‫م‬ َ‫و‬ ٍ ‫ر‬ِ‫ام‬َ‫ع‬ ٍ‫ع‬ْ‫م‬َ‫ج‬ َ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫س‬  Perbedaan antara isim tatsniyah dengan jama’ mudzakkar salim pada waktu rofa’ dan jer adalah sebagai berikut :
  • 15. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 15 ISIM TATSNIYAH Sebelum ya’ fathah, setelah ya’ kasroh Contoh : ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ JAMA’ MUDZAKKAR SALIM Sebelum ya’ kasroh, setelah ya’ fathah Contoh : َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ Nadhomnya ‫التحق‬ ‫به‬ ‫وما‬ ‫مجموع‬ ‫ونون‬ # ‫نطق‬ ‫بكسره‬ ‫من‬ ‫وقل‬ ‫فافتح‬ ‫به‬ ‫والملحق‬ ‫ثني‬ ‫ما‬ ‫ونون‬ # ‫فانتبه‬ ‫استعملوه‬ ‫ذاك‬ ‫بعكس‬ 4. JAMA’ MUANNAST SALIM JAMA’ MUANNAST SALIM adalah : isim yang menunjukkan beberapa perempuan dengan tambahan ALIF dan TA’ diakhirnya.  Tanda i’rob untuk JAMA’ MUANNAST SALIM adalah : Rofa’ dengan Dhommah, Nashob dan Jer dengan Kasroh. ‫ات‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ِ‫ب‬ ROFA’ NASHOB JER ‫ضمة‬ ‫كسرة‬ ‫كسرة‬ 5. JAMA’ TAKSIR KETERANGAN Kata yang berakhiran huruf Ta’ marbutoh (‫)ة‬, ketika dijadikan jama’ muannast salim maka Ta’-nya dibuang. Seperti : ‫ة‬َ‫ذ‬ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬ menjadi ‫ات‬َ‫ذ‬ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬
  • 16. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 16 JAMA’ TAKSIR adalah : isim yang menunjukkan makna “banyak” dengan mengubah bentuk mufrodnya mengikuti wazan-wazan tertentu.  Tanda i’rob untuk JAMA’ TAKSIR adalah : Rofa’ dengan dhommah, Nashob dengan Fathah, Jer dengan Kasroh. ‫اب‬ َ‫ْو‬‫ب‬َ‫أ‬ ‫ابا‬ َ‫ْو‬‫ب‬َ‫أ‬ ٍ‫ب‬‫ا‬ َ‫ْو‬‫ب‬َ‫أ‬ ROFA’ NASHOB JER ‫ضمة‬ ‫فتحة‬ ‫كسرة‬  Pembagian Jama’ taksir ada 2 : 1. Jama’ qillah : kalimat yang menunjukkan arti banyak, dari hitungan 3 sampai 10. 2. Jama’ katsroh : kalimat yang menunjukkan arti banyak dari hitungan 11 dan seterusnya.  Wazan-wazan Jama’ Qillah adalah sebagai berikut : ‫ة‬َ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ – ‫ل‬ُ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ – ‫ة‬َ‫ل‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬ – ‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ Keterangan Ikut Wazan Menjadi Isim Mufrod Bentuk jama’ dari Isim mufrod yang terdiri dari 4 huruf, mudzakar, dan sebelum akhir berupa huruf mad ‫ة‬َ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ‫ة‬َ‫م‬ِ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫أ‬ ‫ام‬َ‫ع‬َ‫ط‬ 1. Bentuk jama’ dari isim mufrod yang terdiri dari 3 huruf mengikuti wazan ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ل‬ُ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ 2. Bentuk jama’ dari isim mufrod yang terdiri dari 4 huruf yang menunjukkan perempuan dan sebelum akhir berupa huruf mad ‫ع‬ُ‫ر‬ْ‫ذ‬َ‫أ‬ ‫اع‬ َ‫ِر‬‫ذ‬
  • 17. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 17 Jama’ yang mengikuti wazan ‫ة‬َ‫ل‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬ adalah sama’i (ketentuan dari orang arab) ‫ة‬َ‫ل‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬ ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫غ‬ ‫م‬ َ ‫ال‬ُ‫غ‬ Bentuk jama’ dari isim mufrod yang terdiri dari 3 huruf dengan syarat mufrodnya tidak mengikuti wazan ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ف‬ dan ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ‫َاق‬‫ن‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ق‬ُ‫ن‬ُ‫ع‬ ‫َاب‬‫ن‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫َب‬‫ن‬ِ‫ع‬  Wazan wazan Jama’ kastroh banyak sekali. Diantaranya : ‫ل‬ُ‫ع‬ُ‫ف‬ – ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ُ‫ف‬ – ‫ل‬َ‫ع‬ِ‫ف‬ – ‫ال‬َ‫ع‬ِ‫ف‬ – ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ف‬ – ‫ة‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ KETERANGAN IKUT WAZAN MENJADI ISIM MUFROD 1.Bentuk jama’ dari Isim mufrod yang terdiri dari 4 huruf,tidak berakhiran huruf illat,sebelum akhir berupa huruf mad,tidak berakhiran ta’ ‫ل‬ُ‫ع‬ُ‫ف‬ ‫ب‬ُ‫ت‬ُ‫ك‬ ‫َاب‬‫ت‬ِ‫ك‬ 2.Bentuk jama’ dari Isim mufrod yang ikut wazan ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ُر‬‫ب‬ُ‫ص‬ ‫ر‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫ص‬ 1. Bentuk jama’ dari Isim mufrod yang ikut wazan ‫ِل‬‫ع‬َ‫ف‬ ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ُ‫ف‬ ‫د‬ ْ‫ُو‬‫ب‬ُ‫ك‬ ‫د‬ِ‫ب‬َ‫ك‬ 2. Bentuk jama’ dari Isim mufrod yang ikut wazan ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬ 3. Bentuk jama’ dari Isim mufrod yang ikut wazan ‫ل‬ْ‫ع‬ُ‫ف‬ ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ ‫د‬ْ‫ن‬ُ‫ج‬ 4. Bentuk jama’ dari Isim mufrod yang ikut wazan ‫ل‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬ ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ح‬ ‫ل‬ْ‫م‬ ِ‫ح‬
  • 18. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 18 Bentuk jama’ dari Isim mufrod yang ikut wazan ‫ل‬َ‫ع‬ِ‫ف‬ ‫ع‬َ‫ط‬ِ‫ق‬ ‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ط‬ِ‫ق‬ ‫ال‬َ‫ع‬ِ‫ف‬ ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ف‬ ‫ة‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ 6. ASMAUL KHOMSAH  Pengertian Isim Ghoiru Munshorif adalah : ‫م‬َ‫ح‬ ,‫خ‬َ‫أ‬ ,‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫و‬ُ‫ذ‬ , ْ‫و‬ُ‫ف‬ , . Adapun makna-makna ASMAUL KHOMSAH adalah : ْ‫و‬ُ‫ذ‬ ْ‫و‬ُ‫ف‬ ‫م‬َ‫ح‬ ‫خ‬َ‫أ‬ ‫ب‬َ‫أ‬ Yang punya Mulut Mertua Saudara Ayah Tanda i’rob untuk ASMAUL KHOMSAH adalah : Rofa’ dengan Wawu, Nashob dengan Alif, Jer dengan Ya’. َ‫ك‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫أ‬ َ‫اك‬َ‫ب‬َ‫أ‬ َ‫ْك‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ROFA’ NASHOB JER ‫واو‬ ‫الف‬ ‫ياء‬ Nadhomnya # ‫ى‬َ‫ر‬َ‫ج‬ ‫و‬ُ‫ذ‬ َ‫و‬ ْ‫و‬ُ‫ف‬ َ‫و‬ ٌ‫م‬َ‫ح‬ ٌ‫خ‬َ‫ا‬ ٌ‫ب‬َ‫ا‬ ‫ا‬ً‫َّر‬‫ب‬َ‫ك‬ُ‫م‬ ‫ًا‬‫د‬ َ‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ ‫ا‬ً‫ف‬‫ا‬َ‫ض‬ُ‫م‬ ٌّ‫ل‬ُ‫ك‬ KETERANGAN 1. Syarat ASMAUL KHOMSAH bisa di-i’robi dengan wawu,alif,ya’ ialah jika dimudhofkan pada selain ya’ mutakallim.  Jika tidak mudhof maka i’robnya sama seperti isim mufrod. Contoh : ٍ‫ب‬َ‫أ‬ ,‫با‬َ‫أ‬ ,‫ب‬َ‫أ‬  Jika mudhof pada ya’ mutakallim, maka i’robnya dengan menggunakan harokat yang dikira kirakan.
  • 19. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 19 Perhatikan tabel beriku! Arti Mudhof pada ya’ mutakallim I’rob Ayahku, saudaraku ِ‫خ‬َ‫أ‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ , ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫ي‬ ‫رفع‬ Ayahku, saudaraku ْ‫ي‬ ِ‫خ‬َ‫أ‬ ُ‫ْت‬‫ي‬‫أ‬ َ‫ر‬ , ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ُ‫ْت‬‫ي‬‫أ‬ َ‫ر‬ ‫نصب‬ Ayahku, saudaraku ْ‫ي‬ ِ‫خ‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ُ‫ت‬ ْ‫ر‬ َ‫ر‬َ‫م‬ , ْ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ُ‫ت‬ ْ‫ر‬ َ‫ر‬َ‫م‬ ‫جر‬ 2. ْ‫و‬ُ‫ذ‬ termasuk ASMAUL KHOMSAH jika bermakna ‫صاحب‬ “yang punya” 7. ISIM GHOIRU MUNSHORIF  Pengertian Isim Ghoiru Munshorif adalah : isim yang tidak bisa bertanwin dikarenakan ada sebab (illat).  Tanda i’rob untuk ISIM GHOIRU MUNSHORIF adalah : Rofa’ dengan dhommah, Nashob dan Jer dengan fathah. ُ‫د‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫د‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫د‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ROFA’ NASHOB JER ‫ضمة‬ ‫فتحة‬ ‫فتحة‬ MACAM-MACAM ILLAT DAN PEMBAGIANNYA ILLAT 1 ILLAT 2 ALAMIYAH (NAMA) SIFAT (KARAKTER) Shigot muntahal jumu’ ُ‫د‬ ِ‫اج‬َ‫س‬َ‫م‬ = ُ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫م‬ ُ‫ح‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫م‬ = ُ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫م‬ Wazan Fi’il ُ‫د‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ = ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ Wazan Fi’il ُ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ح‬‫أ‬ = ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ Alif ta’nits Maqsuroh ‫ى‬َ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ = ‫ى‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ف‬ = ‫ى‬َ‫ل‬ْ‫ع‬ُ‫ف‬ ‫ى‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬ُ‫ش‬ Tambahan Alif & Nun ُ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ث‬ُ‫ع‬ , ُ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬َ‫ر‬ Tambahan Alif & Nun ُ‫ان‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫س‬ = ُ‫ن‬ َ ‫ال‬ْ‫ع‬َ‫ف‬
  • 20. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 20 ‫ى‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ = ‫ى‬َ‫ل‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬ Alif ta’nists Mamdudah ُ‫ء‬‫ا‬ َ‫ر‬ْ‫ح‬َ‫ص‬ = ُ‫ء‬ َ ‫ال‬ْ‫ع‬َ‫ف‬ ُ‫ء‬‫ا‬ َ‫ر‬َ‫ق‬ُ‫ف‬ = ُ‫ء‬ َ ‫ال‬َ‫ع‬ُ‫ف‬ Udul ُ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ = ُ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ف‬ Udul = ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬ ‫َى‬‫ن‬ْ‫ث‬َ‫م‬ ُ‫ث‬ َ ‫ال‬ُ‫ث‬ = ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫ف‬ ُ‫َر‬‫خ‬ُ‫أ‬ = ُ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ف‬ Tarkib Mazji ُ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬ َ‫ْر‬‫ض‬َ‫ح‬ Ta’nis ُ‫َب‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ز‬ , ُ‫ة‬ّ‫ك‬َ‫م‬ Ajami lebih 3 Huruf ُ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫س‬ِ‫ا‬
  • 21. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 21 KETERANGAN Syarat ISIM GHOIRU MUNSHORIF jer dengan Fathah adalah : 1. Tidak ber “AL” 2. Tidak dirangkai dengan kata lain (tidak dimudhofkan) Apabila isim ghoiru munshorif ada “AL” atau dirangkai dengan kata lain (dimudhofkan), Maka jer dengan kasroh. Contoh : ِ‫ة‬َ‫ن‬ّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬ِ‫ه‬ ِ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬َ‫ر‬ ِ ‫ر‬ْ‫ه‬َ‫ش‬ ,ِ‫د‬ ِ‫اج‬َ‫س‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ Nadhomnya ْ ‫ف‬ ِ ‫ر‬َ‫ص‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ ‫اَل‬َ‫م‬ ِ‫ة‬َ‫ح‬ْ‫ت‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ّ‫ر‬ُ‫ج‬ َ‫و‬ # ْ ‫ِف‬‫د‬ َ‫ر‬ ْ‫أل‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ُ‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ْ ‫ف‬َ‫ض‬ُ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬  Tambahan 1. Nama – Nama Nabi yang munshorif atau bisa di tanwin adalah . Nabi Sholeh . Nabi Nuh . Nabi Syuaib . Nabi Syis . Nabi Muhammad . Nabi Lut . Nabi Hud Di singkat “SUNSYAMLAH” Nadhomnya ‫توجد‬ ‫ليست‬ ‫العجم‬ ‫في‬ ‫أوضاعها‬ * ‫د‬‫محم‬ ‫صالح‬ ‫شعيب‬ ‫هود‬ ‫ذكروا‬ ‫قد‬ ‫ما‬ ‫حكم‬ ‫في‬ ‫أمثالها‬ * ‫منكر‬ ‫نكير‬ ‫مالك‬ ‫رضوان‬ 8. ISIM MAQSHUR  Pengertian Isim Maqsur adalah : isim yang huruf akhirnya berupa alif (‫ى‬/‫)ا‬ yang sebelumnya berharokat fathah.  Tanda i’rob untuk ISIM MAQSUR adalah : Rofa’ dengan dhommah, Nashob dengan fathah, dan jer nya dengan kasroh hanya saja dikira kirakan pada huruf ALIF. ‫ى‬َ‫د‬ُ‫ه‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫د‬ُ‫ه‬‫ال‬ ّ‫ِن‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫د‬ُ‫ه‬‫ال‬ِ‫ب‬ ROFA’ NASHOB JER
  • 22. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 22 ‫ضمة‬ ‫فتحة‬ ‫كسرة‬ Nadhomnya َ‫ن‬ِ‫م‬ ًّ‫ال‬َ‫ت‬ْ‫ع‬ُ‫م‬ ِ‫م‬َ‫س‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫اء‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫ْل‬‫ا‬ ¤ ‫ا‬َ‫م‬ ِ ‫َار‬‫ك‬َ‫م‬ ‫ي‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ْ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ف‬َ‫ط‬ْ‫ص‬ُ‫م‬ْ‫َال‬‫ك‬ ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫د‬ُ‫ق‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫اب‬ َ‫ْر‬‫ع‬ِ‫اإل‬ ُ‫ل‬ ّ‫و‬َ‫ْل‬‫ا‬َ‫ف‬ ¤ ‫ا‬َ‫ر‬ ِ ‫ص‬ُ‫ق‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ‫ِي‬‫ذ‬ّ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫ه‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬ُ‫ع‬‫ْـ‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ج‬ 9. ISIM MANQUSH  Pengertian Isim Manqus adalah : isim yang huruf akhirnya berupa Ya’ asli yang sebelumnya berharakat kasrah.  Tanda i’rob untuk ISIM MANQUSH adalah : Rofa’ dengan dhommah, jer dengan kasroh yang dikira kirakan pada huruf Ya’ sedangkan nashobnya menggunakan fathah yang jelas. ْ‫ي‬ ِ ‫اض‬َ‫ق‬‫ال‬ َ‫ي‬ ِ ‫اض‬َ‫ق‬‫ال‬ ْ‫ي‬ ِ ‫اض‬َ‫ق‬‫ال‬ ROFA’ NASHOB JER ‫ضمة‬ ‫فتحة‬ ‫كسرة‬ Nadhomnya ْ‫ر‬َ‫ه‬َ‫ظ‬ ُ‫ه‬ُ‫ب‬ْ‫ص‬َ‫ن‬ َ‫و‬ ‫وص‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫م‬ ِ‫ان‬ّ‫ث‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ¤ ْ‫ر‬َ‫ج‬ُ‫ي‬ ‫ــــا‬َ‫ض‬ْ‫ي‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ‫ى‬ َ‫ــو‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ ُ‫ه‬ُ‫ع‬‫ـ‬ْ‫ف‬ َ‫ر‬ َ‫و‬ 10. ISIM YANG DIRANGKAI (MUDHOF) DENGAN YA’ MUTAKALLIM  Pengertian Isim yang mudhof pada ya’ mutakalim dalah : isim yang huruf akhirnya ditambah ya’ mutakallim  Tanda i’rob untuk ISIM YANG DIRANGKAI DENGAN YA’ MUTAKALLIM adalah : Rofa’ dengan dhommah, Nashob dengan fathah dan jer dengan kasroh yang dikira kirakan pada huruf sebelum ya’ (Muqoddaroh).
  • 23. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 23 ْ‫ي‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ت‬ِ‫ك‬ ْ‫ي‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ت‬ِ‫ك‬ ْ‫ي‬ِ‫ب‬‫َا‬‫ت‬ِ‫ك‬ ROFA’ NASHOB JER ‫ضمة‬ ‫فتحة‬ ‫كسرة‬ Nadhomnya ‫وقذا‬ ‫كرام‬ ‫معتال‬ ‫يك‬ ‫لم‬ # ‫إذا‬ ‫اكسر‬ ‫لليا‬ ‫أضيف‬ ‫ما‬ ‫آخر‬ PERHATIKAN I’rob perkiraan pada isim maqshur dan isim manqush, terletak pada huruf alif atau ya’. Sedangkan untuk I’rob isim yang mudhof pada ya’ mutakallim terletak pada huruf sebelum YA’
  • 24. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 24 { FASEL 2 } ( BAB 1 ) MA’RIFAT dan NAKIROH A. Isim Nakiroh  Pengertian Nakiroh Isim Nakiroh adalah isim yang menunjukkan arti umum dan bisa diawali dengan “AL” Isim Nakiroh bisa menjadi ma’rifat jika diberi “AL” , seperti : ‫ل‬ُ‫ج‬ َ‫ر‬ : Seorang laki laki (menunjukkan umum) ُ‫ل‬ُ‫ج‬ّ‫الر‬ : Seorang laki laki (menunjukkan khusus) Nadhomnya ‫ا‬ َ‫ر‬ِ‫ك‬ُ‫ذ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ع‬ِ‫ق‬ ْ‫و‬َ‫م‬ ‫ع‬ِ‫ق‬‫ا‬ َ‫و‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ # ‫ا‬ َ‫ر‬ِ‫ث‬َ‫ؤ‬ُ‫م‬ ْ‫ل‬َ‫أ‬ ُ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫ك‬َ‫ن‬ B. Isim Ma’rifat  Pengertian Ma’rifat Isim Ma’rifat adalah isim yang bermakna tertentu atau khusus  Pembagian Isim Ma’rifat ada enam : 1. Isim yang diawali “AL” 2. Isim ‘Alam (Nama) 3. Isim Dhomir 4. Isim Maushul 5. Isim Isyaroh 6. Isim yang dimudhofkan pada salah satu dari 5 isim ma’rifat diatas
  • 25. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 25 CONTOH ISIM MA’RIFAT 1. Isim ma’rifat karena diawali “AL” (‫)ال‬ Nadhomnya ‫ذكرا‬ ‫قد‬ ‫ما‬ ‫موقع‬ ‫واقع‬ ‫أو‬ ... ‫مؤثرا‬ ‫أل‬ ‫قابل‬ ‫نكرة‬ 2. Isim ma’rifat karena nama (nama orang, benda, tempat) dan disebut ‘ALAM ‘ALAM ada tiga, 1) ‘Alam isim, 2) ‘Alam laqob, 3) ‘Alam kunyah. A. ‘Alam isim adalah : nama asli. Seperti : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ B. ‘Alam laqob adalah : nama untuk julukan seseorang , baik memuji atau mencela, seperti : ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ط‬ُ‫ب‬ْ‫ال‬ (budaknya perut/yang doyan makan) C. ‘Alam kunyah adalah : Nama yang didahului ‫ب‬َ‫ا‬/ ‫م‬َ‫أ‬ / ‫ْن‬‫ب‬ِ‫ا‬ / ‫ت‬ْ‫ن‬ِ‫ب‬ Seperti : َ‫ة‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ح‬ُ‫ق‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫أ‬ ,ٍ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ي‬َ‫أ‬ ُّ‫م‬َ‫أ‬ , ٍ ‫ّاس‬‫ب‬َ‫ع‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬ِ‫ا‬ ,َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫ُر‬‫ه‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫أ‬ ,ِ‫ل‬ْ‫ح‬ّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ت‬ْ‫ن‬ِ‫ب‬ 3. Isim ma’rifat karena isim dhomir Nadhomnya ْ‫ي‬ِ‫ذ‬ّ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫م‬ َ ‫ال‬ُ‫غ‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ َ‫و‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ه‬ َ‫و‬ # ْ‫ي‬ِ‫ذ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ك‬ ‫ة‬َ‫ف‬ ِ ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ َ‫و‬ Dhomir adalah kata pengganti yang menunjukkan : Mutakallim (Pembicara) Mukhotob / Mukhotobah (Lawan bicara) Ghoib / Ghoibah (Yang dibicarakan)  Dhomir ditinjau dari segi tampak atau tidaknya ada dua : 1. Dhomir Bariz (Tampak) Isim Diawali "AL" ‫الرجل‬ Isim 'Alam ‫محمد‬ , ‫هللا‬ ‫عبد‬ Isim Dhomir ‫هو‬ , ‫هما‬ , ‫هم‬ Isim Maushul ‫الذي‬ , ‫الذين‬ Isim yang dimudhofkan pada salah satu dari 5 isim ma’rifat Isim Isyaroh ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ , ِ‫ه‬ِ‫ذ‬ِ‫ه‬ , ِ‫ء‬ َ ‫َُل‬‫ؤ‬َ‫ه‬
  • 26. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 26 Yaitu dhomir yang mempunyai bentuk secara lafadz. Seperti TA’ pada lafadz ُ‫ت‬ْ‫م‬ُ‫ق‬ dan WAWU pada lafadz ‫ا‬ ُ‫ُو‬‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ 2. Dhomir Mustatir (Tidak Tampak) Yaitu dhomir yang tidak mempunyai bentuk secara lafadz, Tetapi dikira kirakan dalam hati. Seperti ْ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬ُ‫ا‬ (bacalah), Adapun lafadz yang dikira kirakan : َ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬ُ‫ا‬  Dhomir ditinjau dari segi sambung atau tidak sambungnya ada dua : 1. Dhomir Muttasil Yaitu dhomir yang selalu sambung dengan kalimat lain dan tidak bisa diletakkan diawal kalam, atau setelah kata illa ( ّ ‫َِل‬‫ا‬) contoh : ِ‫ه‬ِ‫ب‬ 2. Dhomir Munfasil Yaitu dhomir yang tidak sambung dengan kalimat lain dan bisa diletakkan diawal kalam, atau setelah kata illa ( ّ ‫َِل‬‫ا‬) contoh : َ‫ُو‬‫ه‬ َ ّ ‫َِل‬‫ا‬ Nadhomnya ِ ‫ْر‬‫ي‬ِ‫ّم‬‫ض‬‫ال‬ِ‫ب‬ ِ‫م‬َ‫س‬ َ‫و‬ْ‫ه‬ َ‫و‬ َ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ك‬ # ِ ‫ر‬ ْ‫ُو‬‫ض‬ُ‫ح‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ٍ‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬ Makna Menunjukkan ‫متصل‬ ‫منفصل‬ Jer Jer Nashob Rofa’ Nashob Rofa’ Dia 1 laki. ‫غائب‬ ‫مذكر‬ ‫مفرد‬ ُ‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ َ‫ُو‬‫ه‬ ‫تثنية‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ‫ال‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ ‫جمع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ‫غائبة‬ ‫مؤنث‬ ‫مفرد‬ ‫َا‬‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫َا‬‫ه‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ َ‫ِي‬‫ه‬ ‫تثنية‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ‫َا‬‫ت‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ َ‫ُم‬‫ه‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ ‫جمع‬ ّ‫ُن‬‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ّ‫ن‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ّ‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ّ‫ُن‬‫ه‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ّ‫ُن‬‫ه‬ ‫مذك‬ ‫ر‬ ‫مخا‬ ‫طب‬ ‫مفرد‬ َ‫ُك‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ َ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ َ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ َ‫ّاك‬‫ي‬ِ‫ا‬ َ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬
  • 27. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 27 ‫تثنية‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ ‫جمع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ ‫مخاطبة‬ ‫مؤنث‬ ‫مفرد‬ ِ‫ُك‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫ك‬ِ‫ب‬ ِ‫ك‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ِ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ِ‫ّاك‬‫ي‬ِ‫ا‬ ِ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ ‫تثنية‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ َ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ ‫جمع‬ ّ‫ن‬ُ‫ك‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ّ‫ن‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ّ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ّ‫ن‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ّ‫ن‬ُ‫ك‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ّ‫ن‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ ْ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ح‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫َل‬‫ك‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ْ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ْ‫ي‬ِ‫ب‬ ْ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ّ‫ي‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ا‬ ِ ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ال‬ َ‫ع‬َ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫َل‬‫ك‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ‫ه‬َ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ْ‫م‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ُ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ ‫َا‬‫ن‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫ب‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫َا‬‫ن‬‫ّا‬‫ي‬ِ‫ا‬ ُ‫ن‬ْ‫َح‬‫ن‬ Ciri Mahal I’rob Dhomir Muttasil  Mahal Nashob Jika gandeng dengan fi’il. Contoh : ُ‫ه‬َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬  Mahal Jer Jika gandeng dengan isim atau huruf jer. Contoh : ُ‫ه‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ , 4. Isim ma’rifat karena berupa isim maushul (kata penghubung) Nadhomnya َ‫و‬ ِ‫م‬ َ ‫ال‬ُ‫غ‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ْ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬ َ‫و‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ه‬ َ‫و‬ # ْ‫ي‬ِ‫ذ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ك‬ ‫ة‬َ‫ف‬ ِ ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ َ‫و‬ ‫ِي‬‫ذ‬ّ‫ل‬‫ا‬ ISIM MAUSHUL adalah kata penghubung antar kalimat. Tabel Isim Maushul Menunjukkan Isim Maushul Khusus UMUM (mufrod, tatsniyah, jama’, & mudzakkar,muannats) Muannats Mudzakkar ْ‫د‬ َ‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ ْ‫ي‬ِ‫ت‬ّ‫ل‬‫ا‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬ّ‫ل‬‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
  • 28. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 28 ْ‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ث‬َ‫ت‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ت‬ّ‫ل‬‫ال‬/ِ‫َان‬‫ت‬ّ‫ل‬‫ال‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ذ‬ّ‫ل‬‫ال‬/ِ‫ان‬َ‫ذ‬ّ‫ل‬‫ال‬ Dan ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫ع‬َ‫م‬َ‫ج‬ ْ‫ي‬ِ‫ئ‬َ‫الال‬/ْ‫ي‬ِ‫ت‬ ّ ‫الال‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬ّ‫ل‬‫ا‬ KETERANGAN Setelah isim maushul pasti ada silah (‫)صلة‬ dan A’id (‫)عائد‬  Shilah adalah jumlah atau serupa jumlah setelah isim maushul  A’id adalah dhomir yang kembali pada isim maushul yang sesuai dalam : a. Mufrod-Tatsniyah, Jama’nya, b. Mudzakkar-Muannatsnya. KETERANGAN Shilah bisa berupa : A. Jumlah Ismiyah apabila kalimat pertama setelah isim maushul berupa kalimat isim B. Jumlah Fi’liyah apabila kalimat pertama setelah isim maushul berupa kalimat fi’il C. Syibhu Jumlah apabila kalimat pertama setelah isim maushul berupa dhorof atau jer majrur D. Shilah yang berupa syibhu jumlah, maka mengira-ngirakan ّ‫ر‬َ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬ِ‫ا‬ yang sekaligus menyimpan dhomir yang menjadi ‘Aid. Nadhomnya ‫مشتمله‬ ‫َلئق‬ ‫ضمير‬ ‫على‬ # ‫صله‬ ‫بعده‬ ‫يلزم‬ ‫وكلها‬ ‫كفل‬ ‫ابنه‬ ‫الذي‬ ‫عندي‬ ‫كمن‬ ‫به‬ # ‫وصل‬ ‫الذي‬ ‫شبهها‬ ‫أو‬ ‫وجملة‬ Tabel Arti Isim Maushul Makna jawa Arti murod Isim maushul NO Wong kang.... Seorang lelaki yang... ْ‫ي‬ِ‫ذ‬ّ‫ال‬ 1 Wong akeh kang...... Orang-orang yang.... َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ذ‬ّ‫ل‬‫ا‬ 2 Wadon kang........ Satu wanita yang.... ْ‫ي‬ِ‫ت‬ّ‫ل‬‫ا‬ 3 Wadon akeh kang...... Wanita-wanita yang..... ْ‫ي‬ِ‫ئ‬َ‫الال‬/ْ‫ي‬ِ‫ت‬ ّ ‫الال‬ 4
  • 29. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 29 Wong lanang luru kang..... Dua laki-laki yang.... ِ‫ان‬َ‫ذ‬ّ‫ل‬‫ال‬ 5 Wong lanang luru kang..... Dua laki-laki yang... ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ذ‬ّ‫ل‬‫ال‬ 6 Wadon luru kang... Dua perempuan yang... ِ‫َان‬‫ت‬ّ‫ل‬‫ال‬ 7 Wadon luru kang..... Dua perempuan yang.... ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ت‬ّ‫ل‬‫ال‬ 8 Barang/barang” kang... Barang yang.... ‫ا‬َ‫م‬ 9 Wong kang.... Orang/orang” yang.... ْ‫ن‬َ‫م‬ 10 5. Isim Isyaroh Isim Isyaroh adalah kata yang digunakan untuk menunjuk sesuatu, baik orang maupun benda. Tabel Isim Isyaroh YANG DI TUNJUK (MUSYAR ILAIH) ARTI WAQI’ ISIM ISYAROH Dekat Ini ‫مذكر‬ ‫مفرد‬ ‫ا‬‫َذ‬‫ه‬ Ini ‫مذكر‬ ‫تثنية‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ذ‬َ‫ه‬/ِ‫ان‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ Mereka ‫مذكر‬ ‫جمع‬ ِ‫ء‬ َ ‫َُل‬‫ؤ‬َ‫ه‬ Ini ‫مؤنث‬ ‫مفرد‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬ Ini ‫مؤنث‬ ‫تثنية‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ت‬‫َا‬‫ه‬/ِ‫َان‬‫ت‬‫َا‬‫ه‬ mereka ‫مؤنث‬ ‫جمع‬ ِ‫ء‬ َ ‫َُل‬‫ؤ‬َ‫ه‬ Jauh Itu ‫مذكر‬ َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬ Itu ‫مذكر‬ َ‫ِك‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ذ‬/َ‫ِك‬‫ن‬‫ا‬َ‫ذ‬ Itu ‫مؤنث‬ َ‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬ Itu ‫مؤنث‬ َ‫ِك‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬ / َ‫ِك‬‫ن‬‫َا‬‫ت‬ mereka ‫مذكر‬ + ‫مؤنث‬ َ‫ِك‬‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ Tempat jauh Disana َ‫َاك‬‫ن‬ُ‫ه‬ / َ‫ِك‬‫ل‬‫َا‬‫ن‬ُ‫ه‬ / ّ‫م‬َ‫ث‬ Tempat dekat Disini ‫َا‬‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ه‬ / ‫َا‬‫ن‬ُ‫ه‬
  • 30. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 30 RUMUS ISIM ISYAROH 1. Dalam isim isyaroh, kata yang ditunjuk disebut “musyar ilaih” 2. Musyar ilaih harus sesuai dengan isim isyaroh dalam mufrod,tatsniyah dan jama’nya, juga dalam mudzakkar – muannatsnya. 3. Musyar ilaih setelah isim isyaroh yang diawali “AL” I’robnya mengikuti isim isyaroh, bisa menjadi na’at, Athof bayan, atau badal. Contoh : Rofa’ : ‫ا‬ َ‫ِك‬‫ل‬‫ا‬َ‫ذ‬ ُ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬ - Nashob : َ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬ َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬ّ‫ن‬ِ‫ا‬ - Jer : ِ‫ة‬َ‫ي‬ ْ‫ر‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ه‬ ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ Nadhomnya ‫بدل‬ ‫أو‬ ‫بيان‬ ‫او‬ ‫عطف‬ ‫يعرب‬ # ‫بأل‬ ‫إشارة‬ ‫بعد‬ ‫معرف‬ 4. Kalimat setelah isim isyaroh jika tidak diawali “AL” maka bukan musyar ilaih. Contoh : َ‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬ ‫َاب‬‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ ُ‫ات‬َ‫ي‬َ‫ا‬ 6. Isim yang dimudhofkan pada salah satu 5 isim ma’rifat diatas (IDHOFAH) Idhofah adalah : menyandarkan satu isim pada isim yang lain, isim pertama disebut mudhof, dan isim yang kedua disebut mudhof ilaih. Contoh ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ ُ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ ُ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ ُ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ ْ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ب‬‫ا‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ ُ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ ِ‫ل‬ُ‫ج‬َّ‫الر‬ ُ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ ِ‫ل‬ُ‫ج‬ّ‫الر‬ ُ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ : Susunan Idhofah. ُ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ : Mudhof ِ‫ل‬ُ‫ج‬ّ‫الر‬ : Mudhof ilaih Pembagian Idhofah ada dua  Mahdhoh / maknawi adalah mudhof yang berupa isim sifat dan beramal pada mudhof ilahi Contoh : ٍ‫د‬ْ‫ي‬َ‫ز‬ ُ‫ب‬ ِ ‫ار‬َ‫ض‬  Ghoiru Mahdhoh / lafdzi adalah sebaliknya dan mengira”kan huruf jer ‫َلم‬ ، ‫في‬ ، ‫من‬ Contoh : ٍ‫د‬ْ‫ي‬َ‫ز‬ ُ‫م‬ َ ‫ال‬ُ‫غ‬ ٍ‫د‬ْ‫ي‬َ‫ز‬ِ‫ل‬ ُ‫م‬ َ ‫ال‬ُ‫غ‬ Nadhomnay ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫و‬ْ‫ن‬‫ا‬ َ‫و‬ ْ‫ر‬ُ‫ر‬ْ‫اج‬ َ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬ّ‫ث‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ # ّ‫َل‬‫إ‬ ِ‫ح‬ُ‫ل‬ْ‫ص‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ُ‫خ‬ َ‫م‬ّ‫ال‬ْ‫وال‬ َ‫اك‬َ‫ذ‬
  • 31. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 31 I’ROBNYA IDHOFAH I’robnya mudhof : sesuai amil yang masuk, serta tidak boleh ada “AL”, Tanwin, Dan nun tatsniyah dan Nun Jama : Nadhomnya ْ‫ل‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ‫والندا‬ ِ‫والتنوين‬ ِ ‫بالجر‬ # ْ‫حصل‬ ‫تمييز‬ ِ‫لالسم‬ ٍ‫د‬‫ومسن‬ I’robnya Mudhof Ilaih : diba‫َل‬ca jer. Nadhomnya ‫َا‬‫ن‬‫ي‬ِ‫و‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ َ‫اب‬َ‫ْر‬‫ع‬ِ‫اإل‬ ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ت‬ ‫َا‬‫ن‬‫و‬ُ‫ن‬ # ‫ا‬ّ‫م‬ِ‫م‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫س‬ ِ ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ط‬َ‫ك‬ ‫ِف‬‫ذ‬ْ‫اح‬ ُ‫ْف‬‫ي‬ ِ ‫ض‬ُ‫ت‬
  • 32. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 32 ( BAB 2 ) MUDZAKKAR DAN MUANNATS A. MUDZAKKAR DAN MUANNATS  Pengertian Mudzakkar adalah kata yang menunjukkan arti laki laki contoh ‫ْت‬‫ي‬ِ‫ب‬  Muannats adalah kalimat yang menunjukkan arti perempuan, Biasanya diakhiri TA’ (‫)ة‬ atau ALIF (‫ا‬/‫)ى‬, ada juga yang tidak bertanda Contoh : ُ‫ة‬َ‫م‬ِ‫اط‬َ‫ف‬ Nadhomnya ‫ألف‬ ‫أو‬ ‫تاء‬ ‫أنيث‬‫الت‬ ‫عالمة‬ # ‫كالكتف‬ ‫ا‬‫الت‬ ‫روا‬‫قد‬ ‫أسام‬ ‫فى‬ ‫و‬  Pembagian Muannats : 1) Haiqiq 2.) Majazi 1) Haqiqi adalah lafadz yang makna perempuan memiliki tanda Contoh :ُ‫ة‬َ‫م‬ِ‫اط‬َ‫ف‬ 2) Majazi adalah muannats yang tidak memiliki tanda Contoh ُ‫َب‬‫ن‬ْ‫ي‬ َ‫ز‬  Tanda – Tanda Muannats  Ta’ Marbutho :ُ‫ة‬َ‫م‬ِ‫اط‬َ‫ف‬  Alif Maqsuroh : ‫َى‬‫ن‬ْ‫س‬ُ‫ح‬  Alif Mamdudah : ُ‫ء‬‫ا‬َ‫ض‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ *redaksi lain dari ta’ marbutho adalah ta’ mutaharikah  Termasuk muannats majazai : 1) badan sepasang 2) di nash al qur’an 3) benda langit 4)menumjukkan khususiyah perempuan
  • 33. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 33 Contoh : ‫س‬ْ‫م‬َ‫ش‬  Muannats dengan melihat qorenah :  Menggunakan dhomir muannats ‫هي‬  Menggunakan Isyarah muannats ‫هذه‬  Menggunakan Mausul muannats ‫التي‬  Isim – Isim Yang Boleh Mudzakar Dan Muannats . ‫َة‬‫خ‬ْ‫ل‬َ‫س‬ ، ‫َاة‬‫ش‬ ، ‫ّة‬‫ي‬َ‫ح‬ ، ‫ة‬َ‫ع‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ر‬ . ‫ْل‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫س‬ ، ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ك‬ِ‫س‬ ، ‫ق‬ُ‫ن‬ُ‫ع‬ ،‫ر‬ْ‫م‬َ‫خ‬ ، ‫ْق‬‫ي‬ ِ ‫ر‬َ‫ط‬ ، ‫ق‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ ، ‫ان‬َ‫س‬ِ‫ل‬ ، ‫اع‬َ‫ِر‬‫ذ‬ ، ‫ح‬ َ ‫ال‬ِ‫س‬ ، ‫اع‬َ‫ص‬ ، ‫و‬ْ‫ل‬َ‫د‬
  • 34. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 34 (BAB 3) ISIM ADAD (HITUNGAN) A. ISIM ADAD  Pengertian Isim adad adalah setiap kata yang berarti hitungan mulai 1,2,3 dan seterusnya. Macam-macam Isim adad ada 3.  Adad Mufrod  Adad Murokkab  Adad Athof  ADAD MUFROD Adad Mufrod yaitu isim adad mulai dari 1 sampai 10. Untuk ma’dud Mu’annats Untuk ma’dud Mudzakkar No ‫واحد‬ ‫واحد‬ 01 ‫اثنان‬ ‫اثنان‬ 02 ‫ثَلثة‬ ‫ثَلث‬ 03 ‫أربعة‬ ‫أربع‬ 04 ‫خمسة‬ ‫خمس‬ 05 ‫ستة‬ ‫ست‬ 06 ‫سبعة‬ ‫سبع‬ 07 ‫ثمانية‬ ‫ثماني‬ 08 ‫تسعة‬ ‫تسع‬ 09 ‫عشرة‬ ‫عشر‬ 10 ‫مائة‬ ‫مائة‬ 100
  • 35. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 35 ٌ‫ف‬ْ‫ل‬َ‫أ‬ ٌ‫ف‬ْ‫ل‬َ‫أ‬ 1000 Ma’dud Mu’annats Ma’dud Mudzakkar KETERANGAN Kata setelah adad mufrod dibaca jer karena menjadi mudhof ilaih. Contoh : ٍ‫ت‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ك‬َ‫ر‬ ُ‫س‬ْ‫م‬َ‫خ‬ ,ٍ‫ة‬َ‫د‬ْ‫ل‬َ‫ج‬ ُ‫ة‬َ‫ئ‬‫ا‬ِ‫م‬  ADAD MUROKKAB Adad murokkab ialah isim adad dari 11 sampai 19. Untuk ma’dud Mu’annats Untuk ma’dud Mudzakkar No ‫عشر‬ ‫أحد‬ ‫عشر‬ ‫أحد‬ 11 ‫عشر‬ ‫اثنا‬ ‫عشر‬ ‫اثنا‬ 12 ‫عشر‬ ‫ثالثة‬ ‫عشر‬ ‫ثالث‬ 13 ‫عشر‬ ‫أربعة‬ ‫عشر‬ ‫أربع‬ 14 ‫عشر‬ ‫خمسة‬ ‫عشر‬ ‫خمس‬ 15 ‫عشر‬ ‫ستة‬ ‫عشر‬ ‫ست‬ 16 ‫عشر‬ ‫سبعة‬ ‫عشر‬ ‫سبع‬ 17 ‫عشر‬ ‫ثمانية‬ ‫عشر‬ ‫ثماني‬ 18 ‫عشر‬ ‫تسعة‬ ‫عشر‬ ‫تسع‬ 19
  • 36. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 36 KETERANGAN 1 1. Kedua lafadz adad murokkab selalu mabni fathah, Kecuali ‫َا‬‫ن‬ْ‫ث‬ِ‫ا‬ dan ‫َا‬‫ت‬َ‫ن‬ْ‫ث‬ِ‫ا‬ , maka i’robnya sama dengan isim tatsniyah. 2. Lafadz setelah adad murokkab dibaca nashob dengan fathah. KETERANGAN 2 Adad murokkab yang ikut wazan ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ juga mabni fathah. Seperti : َ‫َر‬‫ش‬َ‫ع‬ ْ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬ّ‫ث‬‫ال‬ َ‫و‬ kecuali َ‫َر‬‫ش‬َ‫ع‬ ْ‫ي‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ح‬ dan ْ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫ث‬ َ‫َر‬‫ش‬َ‫ع‬, maka i’robnya lafadz yang pertama sebagaimana i’rob isim manqush, Sedangkan lafadz yang kedua tetap mabni fathah.  ADAD ATHOF Adad athof adalah hitungan 20 ke atas yang dirangkai dengan huruf athof (‫)و‬. َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ش‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫س‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ش‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ة‬َ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ش‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ ‫د‬ ِ‫اح‬ َ‫و‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ش‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ّة‬‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ث‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ش‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ َ ‫ة‬َ‫س‬ْ‫م‬َ‫خ‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ش‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ثنان‬ِ‫إ‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ش‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ة‬َ‫ع‬ْ‫س‬ِ‫ت‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ش‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ة‬ّ‫ت‬ِ‫س‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ش‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ة‬َ‫ث‬ َ ‫ال‬َ‫ث‬
  • 37. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 37 ( BAB 4 ) JAMID DAN MUSYTAQ A. ISIM JAMID  Isim jamid adalah isim yang tidak diambil dari kata lain.  Isim jamid anatara lain adalah : Nama (baik orang atau benda) Contoh ُ‫َب‬‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ز‬ Masdar ghoiru mim dari fi’il madhi tiga huruf contoh ‫ا‬‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ B. ISIM MUSYTAQ  Isim musytaq adalah isim yang bisa diambil dari kata lain (masdar)  Isim Musytaq antara lain : 1. Masdar ghoiru mim selain masdar fi’il tsulasi mujarrod Wazannya : ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ، ‫ْال‬‫ي‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ‫اَل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫ت‬ْ‫س‬ِ‫ا‬ ، ‫لضاَل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫ا‬ ، ‫اَل‬َ‫ع‬ِ‫ف‬ْ‫ن‬ِ‫ا‬ ، ‫اَل‬َ‫ع‬ِ‫ت‬ْ‫ف‬ِ‫ا‬ ، ‫ال‬ُّ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ت‬ ، ‫ُال‬‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ت‬ ، ‫اَل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫إ‬ ، ‫ة‬َ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ة‬َ‫ل‬ 2. Masdar Mim adalah : Masdar yang diawali oleh MIM (‫)م‬ selain wazan ‫ة‬َ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ُ‫م‬ Wazanya : ‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ، ‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ال‬َ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ ،‫ال‬َ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ ،‫ال‬َ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ، ‫ال‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ، ‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ُ‫م‬، ‫ال‬ّ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ 3. Isim fail adalah : isim musytaq yang berarti “orang yang..../sesuatu yang....” (subjek/Pelaku) Wazanya : ، ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫م‬، ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ 4. Isim maf’ul adalah : isim musytaq yang berarti “orang yang di....” / Sesuatu yang di.....” (obyek/sasaran) Wazanya : ، ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬ ُ‫م‬ ، ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬ّ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫م‬ ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫م‬، ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬ّ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ، ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ت‬ 5. Isim zaman adalah : isim yang menunjukkan arti zaman Wazanya : ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬ ، ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬ 6. Isim makan adalah : isim yang menunjukkan arti tempat Wazanya :‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬ ، ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬ Isim Jamid Nama (baik orang atau benda) Masdar ghoiru mim dari fi’il madhi tiga huruf
  • 38. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 38 7. Isim alat adalah : isim musytaq yang berarti “alat untuk membuat sesuatu” Wazanya :‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫م‬ ، ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫م‬ ، ‫ة‬َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫م‬ 8. Isim tashghir adalah : isim musytaq yang dibentuk untuk “mengecilkan” Wazanya :‫ْل‬‫ي‬ِ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ع‬ُ‫ف‬ ، ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ع‬ُ‫ف‬ ، ‫ْل‬‫ي‬َ‫ع‬ُ‫ف‬ 9. Isim tafdhil adalah : isim musytaq yang bermakna “lebih.....dari/paling Wazanya :‫ى‬َ‫ل‬ْ‫ع‬ُ‫ف‬ ، ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ 10. Isim nasab adalah : isim musytaq yang diakhiri ya’ nisbat yang bermakna kang bongso Contoh :‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬ 11. Shighot Mubalaghoh adalah : isim musytaq yang menunjukkan makna “banyak/sangat/maha....” Wazanya : ،‫ول‬ُ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ال‬ّ‫ع‬َ‫ف‬ ، ،‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫م‬ ، ‫يل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ ، ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ ، ‫ول‬ُ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ف‬ ، ‫ال‬ّ‫ع‬ُ‫ف‬ ‫ْل‬‫ي‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫م‬ Wazan wazan isim musytaq Contoh Wazan wazan nya Isim musytaq No ‫ا‬‫ْب‬‫ي‬ ِ ‫ْر‬‫ض‬َ‫ت‬ ‫ْال‬‫ي‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ Masdar ghoiru mim selain masdar fi’il tsulasi mujarrod 01 ‫ا‬‫ب‬َ‫ْر‬‫ض‬ُ‫م‬ ‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ Masdar mim 02 ‫ب‬ ِ ‫ار‬َ‫ض‬ ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ Isim fa’il 03 ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ْر‬‫ض‬َ‫م‬ ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬ Isim maf’ul 04 ‫ب‬َ‫ْر‬‫ض‬َ‫م‬ ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬ Isim zaman 05 ‫ب‬َ‫ْر‬‫ض‬َ‫م‬ ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬ Isim makan 06 ‫ب‬َ‫ْر‬‫ض‬ِ‫م‬ ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫م‬ Isim alat 07 ‫ْل‬‫ي‬َ‫ج‬ُ‫ر‬ ‫ْل‬‫ي‬َ‫ع‬ُ‫ف‬ Isim tasghir 08 ُ‫ل‬َ‫ض‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ Isim tafdhil 09 ‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬ ‫ي‬ ِ ‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬ Isim nasab 10 ‫ام‬ ّ‫و‬َ‫ص‬ ‫ال‬ّ‫ع‬َ‫ف‬ Shighot mubalagoh 11
  • 39. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 39 praktek isim musytaq ‫ل‬ّ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫م‬ ْ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫ت‬ َ ‫َل‬ ْ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ل‬ّ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫م‬ َ‫اك‬َ‫ذ‬ َ‫و‬ ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫م‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ف‬ ‫ال‬ّ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫م‬ ‫اَل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫ت‬ ‫اَل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ‫ة‬َ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ‫ْال‬‫ي‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ُ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫ي‬ َ‫ل‬ّ‫ع‬َ‫ف‬ Isim zaman& isim makan Fi’il nahi Fi’il amar Isim maf’ul Isim isyaroh Isim fa’il Isim dhomir Masdar mim Masdar ghoiru mim Fi’il mudhori’ Fi’il madhi ‫ح‬ ّ‫ر‬َ‫ف‬ُ‫م‬ ْ‫ح‬ ِ ‫َر‬‫ف‬ُ‫ت‬ ‫َل‬ ْ‫ح‬ ِ ‫ر‬َ‫ف‬ ‫ح‬ ّ‫ر‬َ‫ف‬ُ‫م‬ َ‫اك‬َ‫ذ‬ َ‫و‬ ‫ح‬ ِ ‫ر‬َ‫ف‬ُ‫م‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ف‬ ‫ح‬ ّ‫ر‬َ‫ف‬ُ‫م‬ ،‫ة‬َ‫ح‬ْ‫ي‬ ِ ‫ر‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ،‫ا‬‫ْح‬‫ي‬ ِ ‫ر‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ‫ا‬‫اح‬ َ‫ر‬ْ‫ف‬ِ‫ت‬ ،‫ا‬‫اح‬ َ‫ر‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ُ‫ح‬ ِ ‫ر‬َ‫ف‬ُ‫ي‬ َ‫ح‬ّ‫ر‬َ‫ف‬
  • 40. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 40 { FASEL 3 } (BAB 1) KALIMAT FI’IL (KATA KERJA) A. KALIMAT FI’IL  Pengertian Kalimat fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan yang sudah berlalu, sedang atau akan dikerjakan.  Pembagian Kalimat fi'il dilihat dari sisi waktu (zamannya) ada 3 1. Fi'il madi 2. Fi'il mudhori' 3. Fi'il Amr B. FI'IL MADHI  Pengertian fi’il Madhi adalah : kalimat yang mempunyai arti diri sendiri yang bersamaan dengan zaman madi (sudah dikerjakan) contoh : َ‫م‬ّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ،َ‫د‬َ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ج‬ِ‫ا‬ ،َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬  Tanda tanda fi'il madhi 1. Menerima Ta' ta'nis yang mati ( Ta' yang menunjukkan arti perempuan dan berharokat sukun). Contoh : ْ‫ت‬َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ 2. Menerima dhomir rofa' mutaharrik. Contoh : َ‫ْت‬‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ 3. sambung dengan wawu jamak. Contoh : ‫ا‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬  Mabninya fi'il madhi 1. Fathah : apabila tidak gandeng dengan wawu jamak dan dhomir rofa' mutaharrik : َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ 2. Dhommah : apabila gandeng dengan wawu jama' : ‫ا‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ 3. Sukun : apabila gandeng dengan dhomir rofa' mutaharrik : ُ‫ْت‬‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬
  • 41. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 41 C. FI'IL MUDHORI'  Pengertian Fi’il Mudhore’ kalimat yang mempunyai arti diri sendiri dan bersamaan dengan zaman Hal ( sedang dilakukan) atau istiqbal (akan dilakukan) contoh : ُ‫ئ‬ْ‫ي‬ ِ‫ج‬َ‫ي‬  Tanda tanda fi'il mudhori' Didahului oleh salah satu dari empat huruf mudhoroah , yaitu : ‫ت‬،‫ي‬،‫ن‬،‫أ‬ yang terkumpul dalam lafadz ‫نأتي‬ ( ‫أ‬ ) : Menunjukkan saya ُ‫ب‬ ِ ‫ْر‬‫ض‬َ‫أ‬ = )‫متكلم‬ ( ( ‫ن‬ ) : Menunjukkan kami ُ‫ب‬ ِ ‫ْر‬‫ض‬َ‫ن‬ = ) ‫الغير‬ ‫مع‬ ‫متكلم‬ ( ( ‫ي‬ ) : Menunjukkan dia ُ‫ب‬ ِ ‫ْر‬‫ض‬َ‫ي‬ = ) ‫غائب‬ ( ( ‫ت‬ ) : Menunjukkan kamu / dia = ُ‫ب‬ ِ ‫ر‬ْ‫ص‬َ‫ت‬  Pembagian fi'il mudhori' 1. Fi'il mudhori' shohih akhir : fi’il mudhori’ yang akhirnya tidak berupa huruf illat (alif,wawu,ya’) dan bukan af’alul khomsah. Contoh : ُ‫ب‬ ِ ‫ْر‬‫ض‬َ‫ي‬  Tanda i’rob untuk fi’il mudhori’ shohih akhir adalah : Rofa’ dengan dhommah, Nashob dengan fathah, dan jazm dengan sukun. Contoh ُ‫ب‬ ِ‫ْر‬‫ض‬َ‫ي‬ َ‫ب‬ ِ ‫ْر‬‫ض‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ ْ‫ب‬ ِ ‫ْر‬‫ض‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ROFA’ NASHOB JAZM ‫ضمة‬ ‫فتحة‬ ‫سكون‬ 2. Fi’il mudhori’ mu’tal akhir : fi’il mudhori’ yang huruf akhirnya berupa salah satu huruf illat (alif,wawu,ya’) dan bukan af’alul khomsah. Contoh : ْ‫ي‬ِ‫م‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬  Tanda i’rob untuk fi’il mudhori’ mu’tal akhir adalah : Rofa’ dengan dhommah yang dikira”kan, nashob dengan fathah yang di kira”kan, jazm dengan membuang huruf illat. o Fi’il mudhori’ mu’tal akhir dibagi menjadi 3 : A. Mu’tal Alif : fi’il mudhori’ yang huruf akhirnya berupa alif. B. Mu’tal ya’ : fi’il mudhori’ yang huruf akhirnya berupa ya’.
  • 42. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 42 C. Mu’tal wawu : fi’il mudhori’ yang huruf akhirnya berupa wawu. I’rob Fi’il mudhori’ mu’tal akhir ‫جزم‬ ‫نصب‬ ‫رفع‬ ‫مضارع‬ ‫فعل‬ ‫علة‬ ‫حرف‬ ‫ممبواع‬ ‫مقدرة‬ ‫فتحة‬ ‫مقدرة‬ ‫ضمة‬ ‫الف‬ ‫معتل‬ ‫َى‬‫ش‬ْ‫خ‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ‫َى‬‫ش‬ْ‫خ‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ ‫َى‬‫ش‬ْ‫خ‬َ‫ي‬ ‫علة‬ ‫حرف‬ ‫ممبواع‬ ‫ظاهرة‬ ‫فتحة‬ ‫مقدرة‬ ‫ضمة‬ ‫ياء‬ ‫معتل‬ ِ‫م‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫ي‬ِ‫م‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ ْ‫ي‬ِ‫م‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ ‫علة‬ ‫حرف‬ ‫ممبواع‬ ‫ظاهرة‬ ‫فتحة‬ ‫مقدرة‬ ‫ضمة‬ ‫واو‬ ‫معتل‬ ُ‫ز‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫و‬ُ‫ز‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ ْ ‫و‬ُ‫ز‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ 3. A’falul khomsah adalah : fi’il mudhori’ (Baik shohih atau mu’tal) yang berakhiran alif tatsniyah,wawu jama’ dan ya’ muannats mukhotobah. Contoh : ِ‫ن‬ َ ‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬  Tanda i’rob untuk af’alul khomsah adalah : Rofa’ dengan tetapnya nun, Nashob dan jazm membuang nun. Contoh ِ‫ن‬ َ ‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ َ ‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ َ ‫ال‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ROFA’ NASHOB JAZM Tetapnya Nun Membuang Nun Membuang Nun D. FI'IL AMR  Pengertian Fi’il Amr Kalimat yang menunjukkan perintah terhadap fail ( Pelaku ) contoh : ْ‫ب‬ ِ ‫ْر‬‫ض‬ِ‫ا‬ ( pukullah )  Fi'il Amar mempunyai dua zaman
  • 43. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 43 1. Zaman istiqbal ( akan dikerjakan ) : dipandang karena Memerintah sesuatu yang belum dikerjakan 2. Zaman Hal ( sedang dilakukan ) : memandang dari perintah nya Mabni fi'il Amr  Mabninya Fi’il Amr  Sukun : apabila shohih akhir dan tidak bertemu dengan Alif tatsniyah , wawu jama' dan ya' muannats mukhotobah contoh : ْ‫ب‬ ِ ‫ْر‬‫ض‬ِ‫إ‬  Membuang huruf illat : apabila berakhiran huruf illat contoh : ِ‫م‬ ْ‫ر‬ِ‫إ‬  Membuang nun : apabila bertemu dengan Alif tatsniyah, wawu jama'dan ya'muannats mukhotobah contoh : ‫ا‬ ْ‫ُو‬‫ب‬ ِ ‫ْر‬‫ض‬ِ‫إ‬  Fathah : sambung . nun taukid tsaqilah contoh ْ‫ض‬ِ‫إ‬ ّ‫ن‬َ‫ب‬ ِ ‫ر‬ . nun taukid khofifah contoh ْ‫ن‬َ‫ب‬ ِ ‫ْر‬‫ض‬ِ‫إ‬ nadzomnya ‫يك‬ ‫لم‬ ‫إن‬ ‫واْلمر‬ ‫وحيهل‬ ‫صه‬ ‫نحو‬ ‫اسم‬ ‫هو‬ ‫فيه‬ ‫محل‬ ‫للنون‬ *Keterangan 1. Fi'il mudhori'dan fi'il Amr jika sambung dengan nun taukid tsaqilah ( nun bertasydid) Atau nun taukid Khofifah ( nun yang berharokat sukun ) maka mabni fathah , seperti : ( ّ‫ر‬ُ‫ص‬ٔ ‫ن‬ُ‫ا‬ - ْ‫ن‬ َ‫ر‬ُ‫ص‬ْ‫ن‬ُ‫ا‬ ) dan ( ْ‫ن‬ َ‫ر‬ُ‫ص‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ - ّ‫ن‬َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬َ‫ل‬ ) 2. Jika sambung dengan nun jama' muannats maka mabni sukun , seperti : َ‫ْن‬‫ب‬ ِ ‫ْر‬‫ض‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ ، َ‫ْن‬‫ب‬ ِ ‫ْر‬‫ض‬ِ‫ا‬ 3. jika fi’il amr mempunyai makna perintah, tapi tidak bisa kemasukan nun taukid maka statusnya bukan lagi amr tapi kalimat isim. Telah dijelaskan dalam contoh : ‫حيهل‬ ، ‫صه‬
  • 44. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 44 (BAB 2) FI’IL MUJARROD DAN MAZID A. FI’IL MUJARROD DAN MAZID  Pengertian Fi’il Mujarrod adalah fi’il yang jumlah huruf aslinya hanya 3 terdiri dari fa’ fi’il, ain dan lam fi’il contoh َ‫ر‬َ‫ف‬َ‫غ‬  Wazanya terdiri dari 6 macam.  Pengertian Fi’il Mazid adalah fi’il yang jumlah huruf aslinya lebih dari 3 terdapat 3 macam yaitu ruba’I, khumasi dan sudasi.  Wazanya ruba’I 3 macam  Wazanya khumasi 5 macam  Wazanya sudasi yang sering di gunakan 1 macam  Fiil ditinjau dari huruf asalnya, Fi’il terbagi menjadi dua, yaitu : 1). Fi’il Tsulasi 2). Fi’il Ruba’i 1. Fi'il Tsulasi Fi'il tsulasi adalah : fi'il yang huruf asalnya terdiri 3 huruf. contoh : َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ، َ‫ُن‬‫س‬َ‫ح‬ 2. Fi'il Ruba'i Fi'il Ruba'i adalah : fi'il yang huruf asalnya terdiri dari 4 huruf . Contoh : َ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫َح‬‫د‬  Fi'il ditinjau dari tambah atau tidaknya , Fi’il terbagi menjadi dua, yaitu : 1). Fi’il Mujarrod 2). Fi’il Mazid 1. Fi'il mujarrod : fi'il yang semua huruf fi'il madhinya berupa huruf asli ( tidak ada tambahan huruf) . Contoh : َ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫َح‬‫د‬ ، َ‫َب‬‫ه‬َ‫ذ‬ 2. Fi'il Mazid : fi'il yang salah satu huruf fi'il madhinya ada tambahan. Contoh : َ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫َح‬‫د‬َ‫ت‬ , َ‫َب‬‫ه‬ْ‫ذ‬َ‫أ‬
  • 45. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 45 Keterangan Huruf tambahan ada 10 yang terkumpul pada lafadz ( ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬) KETERANGAN Jika Fi’il Asalnya Muta’adi Dan Berupa Af’alul Qulub Maka Akan Memiliki 2 Maful Bih Contoh َ‫ك‬َ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫ص‬ ‫ا‬‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ ُ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫أ‬ ، ‫ا‬‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ ‫ا‬‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ن‬َ‫ظ‬ Wazan – Wazan Fi’il Mujarrad َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ – َ‫ل‬َ‫خ‬َ‫د‬ = ُ‫ل‬ُ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ - ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ي‬ َ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ – َ‫ي‬ِ‫و‬َ‫ق‬ = ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ - ‫ي‬ َ‫و‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫ِب‬‫س‬َ‫ح‬ = ُ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ - ُ‫ب‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ – َ‫ح‬َ‫ت‬َ‫ف‬ = ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ - ُ‫ح‬َ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ = ُ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ – ُ‫ب‬ ِ‫ْر‬‫ض‬َ‫ي‬ َ‫ر‬َ‫ص‬َ‫ن‬ = ُ‫ل‬ُ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ - ُ‫ر‬ُ‫ص‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ Wazan – Wazan Fi’il Mazid ‫ِى‬‫ع‬‫ا‬َ‫ب‬ُ‫ر‬ – َ‫ر‬ َّ‫َو‬‫ن‬ = َ‫ل‬َّ‫ع‬َ‫ف‬ َ‫م‬ َ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ = َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ َ‫ل‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ = َ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ ‫ِي‬‫س‬‫ا‬َ‫د‬ُ‫س‬ – َ‫َر‬‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬ِ‫إ‬ = َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫س‬ِ‫إ‬ ‫ِي‬‫س‬‫ا‬َ‫م‬ُ‫خ‬ – َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ = َ‫ل‬َّ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ت‬ َ‫د‬َ‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬ = َ‫ل‬َ‫ع‬‫َا‬‫ف‬َ‫ت‬ َ‫ف‬َ‫ل‬َ‫ت‬ْ‫خ‬ِ‫إ‬ = َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫ف‬ِ‫إ‬ َ‫ع‬َ‫ط‬َ‫ق‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬ = َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ‫د‬ َ‫ْو‬‫س‬ِ‫إ‬ = َّ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫إ‬
  • 46. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 46 (BAB 3) FI’IL MUTA’ADDI DAN LAZIM A. FI’IL MUTA’ADDI DAN LAZIM  Pembagian Fi’il ditinjau dari pasangan nya, fi’il terbagi menjadi dua, yaitu :1). Lazim 2). Muta’addi 1. Fi’il Lazim Fi’il lazim adalah fi’il yang hanya memerlukan fail sebagai pelaku (subjek) yang dibaca rofa’ , dan tidak mempunyai maf’ul bih (sasaran pekerjaan) Nadzomnya ‫كنهم‬ ‫السجايا‬ ‫أفعال‬ ‫لزوم‬ # ‫وحتم‬ ‫المعدى‬ ‫غير‬ ‫وَلزم‬ 2.Fi’il Muta’addi Fi’il muta’addi adalah fi’il yang memerlukan maf’ul bih sebagai objek (sasaran pekerjaan)  Pembagian Fi’il Muta’addi ada dua : 1). ‫بنفسه‬ ‫متعدي‬ 2). ‫بغيره‬ ‫متعدي‬ ‫بنفسه‬ ‫متعدي‬ : adalah fi’il yang membutuhkan terhadap maf’ul tanpa ada penambahan huruf, dan maf’ulnya dinamakan maf’ul shorih ( maf’ul yang tampak ) contoh : ‫را‬ْ‫م‬َ‫ع‬ ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ ‫بغيره‬ ‫متعدي‬ : adalah fi’il yang membutuhkan terhadap maf’ul dengan ada penambahan huruf, dan maf’ulnya dinamakan maf’ul ghoiru shorih ( maf’ul yang tidak tampak). Contoh : َ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ‫ْت‬‫ب‬َ‫ه‬َ‫ذ‬ Tambahan yang biasa digunakan untuk mr-muta’addikan fi’il lazim adalah : 1) Hamzah 2) Tasydid 3) Alif Nadzomnya ْ‫م‬ ِ ‫ز‬َ‫ل‬ ‫ما‬ ِ‫د‬َ‫ع‬ ِ‫يف‬ِ‫ع‬ْ‫ض‬ّ‫ت‬‫وال‬ ِ ‫ز‬ْ‫م‬َ‫ه‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ # ْ‫م‬ِ‫س‬ ُ‫و‬ ‫ًّا‬‫ي‬ِ‫ث‬َ‫ال‬ُ‫ث‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ٍ‫ر‬َ‫ج‬ ِ‫ف‬ ْ‫ر‬َ‫ح‬ َ‫و‬ Ciri-ciri fi’il Lazim Dikerjakan oleh semua anggota badan seperti َ‫س‬َ‫ل‬َ‫ج‬ ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬
  • 47. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 47 Arti Muta’addi Ikutkan Wazan Arti Lazim Mengeluarkan َ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬ – ُ‫ج‬ ِ ‫ر‬ْ‫ُخ‬‫ي‬ َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ا‬ - ُ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ Keluar َ‫ج‬َ‫َر‬‫خ‬ Menggembirakan َ‫ح‬ّ‫ر‬َ‫ف‬ – ُ‫ي‬ ُ‫ح‬ ِ ‫ر‬َ‫ف‬ َ‫ل‬ّ‫ع‬َ‫ف‬ – ُ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ف‬ُ‫ي‬ Gembira َ‫ح‬َ‫ر‬َ‫ف‬ Menyepakati َ‫ق‬َ‫ف‬‫ا‬ َ‫و‬ - ُ‫ق‬ِ‫ف‬‫ا‬ َ‫ُو‬‫ي‬ َ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ - ُ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ُ‫ي‬ Sepakat َ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫و‬
  • 48. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 48 (BAB 4) BINA’ (BANGUNAN KALIMAT) A. BINA’  Pengertian Bina’ adalah kalimat yang di tinjau dari segi lafadznya.  Pembagian Bina’ ada 2 : shohih dan mu’tal : 1. Shohih adalah kalimat yang huruf asalnya tidak berupa huruf illat ( )‫ي‬ ، ‫ا‬ ، ‫و‬ Contoh : َ‫ن‬ َ‫ص‬ َ‫ر‬ fa’ fi’il ‫ن‬ ain fi’il ‫ص‬ lam fi’il ‫ر‬  Pembagian Bina’ Shahih ada 3:  Salim : setiap kalimat yang semua huruf asalnya bukan berupa huruf illat, tasydid dan hamzah: َ‫ر‬َ‫ص‬َ‫ن‬  Mahmuz: setiap kalimat yang salah satu huruf asalnya berupa huruf hamzah Contoh : َ‫ل‬َ‫م‬َ‫أ‬  Pembagian Mahmuz - Mahmuz Fa’ : huruf hamzah berada di fa’ fi’il contoh :َ‫ل‬َ‫م‬َ‫أ‬ - Mahmuz Ain : huruf hamzah berada di ain fi’il contoh : َ‫م‬َ‫أ‬َ‫س‬ - Mahmuz Lam : huruf hamzah berada di lam fi’il contoh :َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ق‬  Mudhoaf: setiap kalimat yang ain dan lam fi’ilnya berupa huruf yang sama - Terdapat pada fi’il tsulasi mujarrad Contoh : ّ‫د‬َ‫م‬ - Terdapat pada fi’il tsulasi mazid contoh :َ‫ا‬َ‫ط‬ْ‫أ‬َ‫ط‬ 2. Mu’tal adalah lafadz yang salah satu bangunanya terdiri dari huruf illat contoh : َ‫و‬ُ‫ر‬َ‫س‬  Pembagian Bina’ Mu’tal ada 6 :  Mitsal : kalimat yang fa’ fi’ilnya berupa huruf illat - Mitsal wawi :berupa huruf illat wawu contoh َ‫ر‬َ‫ق‬ َ‫و‬ - Mitsal Ya’i :berupa huruf illat ya’ contoh َ‫ر‬َ‫س‬َ‫ي‬  Ajwaf : kalimat yang ain fi’ilnya berupa huruf illat - Ajwaf wawi : berupa huruf illat wawu contoh َ‫َاف‬‫خ‬ × َ‫ف‬ َ‫َو‬‫خ‬
  • 49. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 49 - Ajwaf ya’I : berupa huruf illat ya’I contoh َ‫ع‬‫ا‬َ‫ب‬ × َ‫ع‬َ‫ي‬َ‫ب‬  Naqis : kalimat yang lam fi’ilnya berupa huruf illat - Naqis wawi : berupa huruf illat wawu contoh ‫ا‬ َ‫َز‬‫غ‬ × َ‫و‬َ‫َز‬‫غ‬ - Naqis Ya’I : berupa huruf illat ya’I contoh ‫ى‬َ‫م‬َ‫ر‬ × َ‫ي‬َ‫م‬َ‫ر‬  Lafif :kalimat yang fa’ dan lam atau ain dan lam fi’ilnya berupa huruf illat - Lafif Mafruq : terletak pada fa’ dan lam fi’il contoh َ‫ي‬َ‫ق‬ َ‫و‬ - Lafif Maqrun : terletak pada ain dan lam fi’il contoh َ‫ي‬ َ‫و‬َ‫ق‬  Mu’tal Mudhoaf : kalimat yang beruap huruf illat dan tasydid Contoh ّ‫ي‬َ‫ح‬  Mu’tal Mahmuz : kalimat yang berupa huruf illat dan hamzah Contoh َ‫ي‬َ‫أ‬ َ‫ر‬
  • 50. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 50 {FASAL 4} (BAB 1) ISIM YANG DIBACA ROFA' A. ISIM YANG DIBACA ROFA'  Pembagian Kalimat Isim yang dibaca rofa' ada 7 macam :1) Fail 2) Naibul-fail 3) Mubtada' 4) Khobar 5) Isimnya َ‫ان‬َ‫ك‬ 6) Khobarnya ّ‫ِن‬‫ا‬ 7. Isim yang ikut pada isimnyang dibaca rofa' Na'at taukid athof badal 1. FAIL adalah isim yang dibaca rofa' yang jatuh setelah kalimah fi'il mabni ma'lum . Contoh : ُ‫د‬ِ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ج‬ُ‫م‬‫ال‬ َ‫از‬َ‫ف‬ ( orang orang yang bersungguh-sungguh telah beruntung)  Macam – Macam Fa’il segi lafadz: A. Fail berupa kalimah isim shorih contoh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫َب‬‫ه‬َ‫ذ‬ B. Fail terkadang berupa kalimat fi'il yang diawali oleh ْ‫ن‬َ‫أ‬ contoh : َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُّ‫ح‬ ِ ‫ص‬َ‫ي‬ C. Jatuh setelah fi'il mabni maklum Contoh : ‫ر‬ْ‫م‬َ‫ع‬ َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ D. Fail isim dhomir : fail yang berupa isim dhomir Contoh : َ‫و‬‫ه‬ َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ Isim yang dibaca rofa' ada 7 Tawabi’ Isimnya Inna dan saudaranya ssaudaranya Khobar Kana dan saudaranya ssaudaranya Naibul Fa’il Khobar Mubtada’ Fa’il
  • 51. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 51 2. Naibul fail adalah: isim yang dibaca rofa'yang tidak disebutkan failnya ( Mabni maklum) contoh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ب‬ ِ ‫ُر‬‫ض‬  Amilnya naibul fail  Kalimat fi'il mabni majhul . Contoh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ب‬ ِ ‫ُر‬‫ض‬  Isim maf'ul . Contoh : ‫ح‬ ْ‫ُو‬‫د‬ْ‫م‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ُ‫ق‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ ُ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ح‬َ‫م‬‫ال‬  Isim yang kemasukan ya' nisbat . Contoh : ُ‫ه‬ُ‫ق‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ ‫ا‬‫ي‬ِ‫و‬َ‫ب‬َ‫ن‬ ‫ال‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ ٔ ‫ب‬ ِ‫اح‬َ‫ص‬  Naibul fail ada 2 : 1) naibul fail isim dhohir 2) naibul fail isim dhomir  Yang bisa menjadi naibul fail:  Fi'il yang diawali ْ‫ن‬َ‫أ‬  Dzorof  Jer majrur  Masdar Nadzomnya ْ ‫ف‬ ِ‫ُر‬‫ع‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬ ... ْ ‫ِف‬‫ذ‬ُ‫ح‬ ‫ِي‬‫ذ‬ّ‫ال‬ ِ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ َ‫ام‬َ‫ق‬َ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ق‬َ‫أ‬ ... ‫ا‬ َ‫ور‬ُ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫فا‬ ْ‫ر‬َ‫ظ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫را‬َ‫د‬ْ‫ص‬َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ور‬ُ‫ك‬ْ‫ذ‬َ‫م‬‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫م‬ ْ‫د‬ ِ‫َج‬‫ت‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬  Tujuan / sebab pembuangan fail Terbuangnya fail karena ada tujuan / sebab tertentu , diantaranya:  ‫للعلم‬ ( failnya sudah diketahui ) contoh : ‫ا‬‫ْف‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫ض‬ ُ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ ‫اإل‬ َ‫ِق‬‫ل‬ُ‫خ‬ Naibul Fa’il Maful bih Dzorof Jer Majrur Masdar
  • 52. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 52  ‫للجهل‬ ( failnya tidak diketahui ) contoh : ُ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫ق‬ ِ ‫ر‬ُ‫س‬  ‫لإلبهام‬ ( Menyamarkan sosok fail ) contoh : ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ص‬ ِ‫ح‬ْ‫ال‬ َ‫ب‬ِ‫ك‬ُ‫ر‬  ‫للتعظيم‬ ( Mengagungkan failnya ) contoh : ُ‫ْر‬‫ي‬ ِ‫ز‬ْ‫ن‬ ِ‫خ‬ْ‫ال‬ َ‫ِق‬‫ل‬ُ‫خ‬  ‫للتحقير‬ ( Meremehkan Failnya ) ٍ‫ب‬‫ا‬ّ‫ط‬َ‫خ‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬ ُ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ َ‫ِن‬‫ع‬ُ‫ط‬  Setiap dhomir muttasil mahal rofa' setelah fi'il mabni majhul maka menjadi naibul failm contoh : َ‫ل‬ِ‫ئ‬ُ‫س‬ ِ‫ن‬ َ ‫ال‬ُ‫ج‬ّ‫الر‬  Jika terdapat maf’ul bih maka tidak boleh menggunakan selainya  Cara membuat fi’il mabni majhul Jika Berupa Fi’il Madhi Maka dhomah awalnya dan di fatha sebelum akhir Contoh ُ‫ان‬َ‫ص‬ ِ‫ح‬ْ‫ال‬ َ‫ب‬ِ‫ك‬ُ‫ر‬ Nadhomnya ‫ما‬ِ‫ت‬ُ‫ح‬ ٍ‫م‬َ‫ض‬ِ‫ب‬ ٍ‫ل‬‫و‬ُ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫م‬ ُ‫ء‬ْ‫د‬َ‫ب‬ َ‫و‬ # ‫ما‬َ‫ت‬َ‫خ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ‫ِي‬‫ذ‬ّ‫ال‬ ِ‫ق‬ِ‫ب‬‫سا‬ ِ ‫ْر‬‫س‬َ‫ك‬َ‫ك‬ Jika berupa fi’il mudhore’ maka dhommah awalnya dan kasroh sebelum akhir Contoh ُ‫ب‬َ‫ْر‬‫ض‬ُ‫ي‬ ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ Nadzomnya ْ‫م‬ ِ ‫ز‬َ‫ل‬ ‫ها‬ُّ‫م‬َ‫ض‬َ‫ف‬ ٍ‫ل‬‫و‬ُ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ # ْ‫م‬ِ‫ت‬ُ‫ت‬ْ‫اخ‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ِي‬‫ذ‬ّ‫ال‬ ِ‫ق‬ِ‫ب‬‫سا‬ ِ‫ح‬ْ‫ت‬َ‫ف‬َ‫ك‬ 3. Mubtada' Mubtada' adalah isim ma'rifat yang dibaca rofa' yang berada diawal pembahasan dan sepi dari Amil lafdzi. Nadzomnya ُ‫د‬ّ‫ر‬َ‫ج‬ُ‫م‬ ٍ‫ل‬ِ‫ام‬َ‫ع‬ ٍ‫ظ‬ْ‫ف‬َ‫ل‬ ِ‫ل‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ... ُ‫د‬ّ‫ب‬َ‫ؤ‬ُ‫م‬ ُ‫ه‬ُ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ر‬ ‫ْم‬‫س‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫د‬ُ‫ت‬ْ‫ب‬ُ‫م‬ْ‫ال‬  Qoidah Mubtada'  Mubtada' pasti berupa isim atau fi'il yang diawali oleh ٔ ‫ن‬َ‫أ‬
  • 53. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 53  Mubtada'pasti dibaca rofa' yang dirofa'kan oleh Amil maknawi ibtida'  3. Setiap Mubtada'pasti punya Khobar yang juga dibaca rofa'  Amil Mubtada’ ada 2 :  Amil lafdzi : amil yang bisa dilihat dan dibaca , seperti amil ‫ظن‬ , ‫ان‬ , ‫كان‬ dan saudara saudaranya, huruf jer dll  Amil ma;nawi : amil yang tidak bisa dilihat dan dibaca tapi bisa dirasakan. Amil Ma’nawi ada dua : o Amil ma’nawi ibtida’ : amil yang merofa’kan mubtada’. Contoh : ‫قائم‬ ‫زيد‬ o Amil ma’nawi tajarrud : Amil yang merofa’kan fi’il mudhori’ . Contoh : ‫زيد‬ ‫يضرب‬  Musawig Mubtada’ ( Mubtada’ dari Isim Nakiroh)  Khobar berupa dzorof : ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ ُ‫ه‬َ‫د‬‫ن‬ِ‫ع‬  Khobar berupa jer majrur : ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ ٍ ‫ار‬َ‫د‬ ‫ي‬ِ‫ف‬  Mubtada’ di dahului istifham ْ‫َل‬‫ه‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ :  Mubtada’ di dahului nafi ‫ا‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬  Mubtada’ di sifati : ‫ْم‬‫ي‬ ِ ‫َر‬‫ك‬ ‫ا‬‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬ِ‫ع‬ ‫ا‬‫ب‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ط‬  Mubtada’ di mudhofkan :‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ٍ ‫ْز‬‫ب‬ُ‫خ‬ ُ‫ع‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫ص‬  Mubtada’ berupa rincian : ‫ل‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬  Mubtada’ Berupa Do’a : ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫م‬ َ ‫ال‬َ‫س‬  Mubtada’ berupa beramal pada lafadz setelahnya : ‫ْم‬‫ي‬ ِ ‫َر‬‫ك‬ ‫ا‬‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ‫ا‬‫ب‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ط‬ Nadzomnya ‫نمره‬ ‫زيد‬ ‫كعند‬ ‫تفد‬ ‫مالم‬ ... ‫بالنكره‬ ‫اَلبتدا‬ ‫يجوز‬ ‫وَل‬ Ciri-ciri menentukkan Mubtada’ 1. Kalimat isim setelah ‫ا‬ّ‫م‬َ‫أ‬ 2. Setiap isim setelah lafadz ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ َ‫و‬ 3. Fi’il setelah lafadz ‫اء‬ َ‫و‬َ‫س‬ 4. Setiap kalimat isim setelah kata ُ‫ْث‬‫ي‬َ‫ح‬
  • 54. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 54 5. Rincian hitungan yang berurutan mulai ‫َا‬‫ه‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ 4. Khobar Khobar adalah :isim yang dirofa’kan oleh mubtada’ sebagai penyempurna makna mubtada’ Nadzomnya ‫ا‬َ‫د‬َ‫ت‬ْ‫ب‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ِ‫ه‬ِ‫ظ‬ْ‫ف‬َ‫ل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫قا‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ط‬ُ‫م‬ ... ‫ا‬َ‫د‬ِ‫ن‬ْ‫س‬ُ‫أ‬ ٍ‫اع‬َ‫ف‬ِ‫ت‬ ْ‫ار‬ ‫و‬ُ‫ذ‬ ُ‫م‬ْ‫س‬‫ا‬ ُ‫ر‬َ‫ب‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ َ‫و‬  Pembagian Khobar ada 2 : 1) Mufrod 2) Ghoiru Mufrod Khobar Mufrod : Khobar yang tidak berupa jumlah atau serupa jumlah (meskipun tasniyyah atau jamak) Nadzomnya ‫ر‬َ‫م‬ ِ‫م‬ْ‫ظ‬ّ‫ن‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ِي‬‫ذ‬ّ‫ال‬ ُ‫ظ‬ْ‫ف‬ّ‫الل‬ ُ‫ل‬ ّ‫و‬َ‫ْل‬‫ا‬َ‫ف‬ ... ْ‫ر‬َ‫ب‬َ‫خ‬‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ َ‫و‬ ‫دا‬َ‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ َ‫و‬ Khobar Ghoiru Mufrod :  Jumlah : Jumlah Ismiyyah dan Jumlah Fi’liyyah  Serupa Jumlah: Jer majrur dan Dzorof Nadzomnya ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ه‬ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ َ‫و‬ ُ‫ور‬ُ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫ف‬ ْ‫ر‬ّ‫الظ‬ َ‫ي‬ْ‫ه‬ َ‫و‬ ُ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ َ‫َل‬ ... ُ‫ور‬ُ‫ص‬ْ‫ح‬َ‫م‬ ٍ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ َ‫ر‬َ‫د‬َ‫ص‬ ‫ِي‬‫ذ‬ّ‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ع‬ِ‫ف‬ ْ‫ع‬َ‫م‬ ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ َ‫و‬ ْ‫ر‬َ‫ب‬َ‫خ‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ْ‫ع‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫د‬َ‫ت‬ْ‫ب‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ... Khobar Mufrod Ghoiru Mufrod Jumlah Serupa Jumlah 1)Jumlah Ismiyyah 2)Jumlah Fi’liyyah 1) Jer Majrur 2) Dzorof
  • 55. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 55 5. Isimnya Kanna Kanna Beramal merofa’kan isim dan menasobkan Khobar contoh ‫ا‬‫ائم‬َ‫ق‬ ‫زيد‬ ‫كان‬  Saudara – Saudara Kanna َ‫ان‬َ‫ك‬ – َ‫ح‬َ‫ب‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ – ‫ى‬َ‫ح‬ْ‫ض‬َ‫أ‬ – ّ‫ل‬َ‫ظ‬ – ‫ى‬َ‫س‬ْ‫م‬َ‫أ‬ – َ‫ات‬َ‫ب‬ – َ‫ار‬َ‫ص‬ - َ‫ل‬‫ا‬ َ‫ز‬ ‫ا‬َ‫م‬ - َ‫ح‬ ِ ‫ر‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫م‬ - ّ‫َك‬‫ف‬ْ‫ن‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ - َ‫ئ‬ِ‫ت‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ - َ ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬ - َ‫ام‬َ‫د‬ ‫ا‬َ‫م‬  Keterangan  Semua tasrif kanna dan saudaranya dapat beramal sebagaimana fi’il madhinya :‫ا‬‫عالم‬ ‫كان‬  Amil Nawasikh bila berupa masdar maka isimnya di baca jer menjadi mudhof ilaih, seperti : َ‫ك‬ ِ‫ْن‬‫ي‬ّ‫د‬‫ال‬ ُ‫ن‬ ْ‫و‬  Syarat fi’il َ‫ل‬‫ا‬ َ‫ز‬ ‫ا‬َ‫م‬ - َ‫ح‬ ِ ‫ر‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫م‬ - ّ‫َك‬‫ف‬ْ‫ن‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ - َ‫ئ‬ِ‫ت‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ - َ‫ام‬َ‫د‬ ‫ا‬َ‫م‬ harus di dahului nafi 6. Khobar Inna Inna beramal menasobkan isim dan merofa’kan Khobar contoh ‫ا‬‫م‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ ّ‫ن‬ِ‫إ‬  Saudara – Saudara Inna 7. Tawabi’ Adalah lafadz yang hokum I’robnya mengikuti hokum I’rob matbu’nya baik dari segi rofa’, nasob, jer dan jazem. Kanna dan Saudaranya Bermakna Jadi َ‫ان‬َ‫ك‬ – َ‫ح‬َ‫ب‬ْ‫ص‬َ‫أ‬ ‫ى‬َ‫ح‬ْ‫ض‬َ‫أ‬ – ّ‫ل‬َ‫ظ‬ ‫ى‬َ‫س‬ْ‫م‬َ‫أ‬ – َ‫ات‬َ‫ب‬ - َ‫ار‬َ‫ص‬ Bermakna didalam َ‫ام‬َ‫د‬ ‫ا‬َ‫م‬ Bermakna nafi َ‫ل‬‫ا‬ َ‫ز‬ ‫ا‬َ‫م‬ - َ‫ح‬ ِ‫ر‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫م‬ - ّ‫َك‬‫ف‬ْ‫ن‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ - َ‫ئ‬ِ‫ت‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ - َ ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬ - َ‫ار‬َ‫ص‬
  • 56. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 56  Pembagian Tawabi’ ada 4 : 1) Na’at 2) Taukid 3) Badal 4) Athof  NA’AT  Pengertian Na’at Adalah kata sifat yang menjadi penyempurna man’ut (yang disifati) dan bermakna kang Nadzomnya ِ‫ر‬َ‫ه‬‫ـ‬ْ‫ظ‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ ِ‫ت‬ ْ‫ـو‬ُ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ِل‬‫ل‬ ُ‫د‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ي‬ # ِ ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ض‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ ‫ِع‬‫ف‬‫ا‬ َ‫ر‬ ‫ا‬ّ‫م‬ِ‫ا‬ ُ‫ت‬ْ‫ع‬ّ‫ن‬‫ال‬  Pembagian Na’at ada 2 : 1) Hakiki 2) Sababi o Na’at Hakiki adalah kata sifat yang merofa’kan dhomir yang kembali pada man’ut Contoh ُ‫ق‬َ‫ل‬ْ‫ط‬ُ‫م‬‫ال‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬‫ال‬ َ‫ُو‬‫ه‬ َ‫و‬ Nadzomnya ِ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ ِ ‫َل‬ ٍ‫ة‬ َ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ت‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫م‬ # ِ‫ع‬ِ‫ب‬ْ‫ت‬َ‫ا‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫م‬ْ‫س‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ ُ‫ل‬ ّ‫و‬َ‫أ‬َ‫ف‬ o Na’at Sababi adalah kata sifat yang merofa’kan isim dzohir yang sambung dengan dzomirnya man’ut contoh ‫ه‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫م‬ ‫ر‬ِ‫ه‬َ‫ط‬ُ‫م‬ ‫ِر‬‫ه‬‫ا‬َ‫ط‬ Nadzomnya ِ‫د‬ ِ ‫ر‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫م‬ْ‫س‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫ث‬ َ‫و‬ # ِ‫د‬ َ‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫م‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ ُ‫وت‬ُ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ى‬ َ‫ر‬َ‫ج‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ SYARAT NA’AT HAKIKI Na’at Hakiki harus ikut man’utnya 4 dari 10 perkara : 1) Dalam I’robnya (rofa’, nasob, jer) 2) Dalam Mufrod, Tasniyah atau Jamaknya 3) Dalam mudzakar atau muanatsnya 4) Dalam nakiroh dan makrifatnya SYARAT NA’AT SABABI Na’at Sababi harus sesuai dengan man’utnya dalam 2 perkara : 1) Dalam I’robnya (rofa’, nasob, atau jer) 2) Dalam ma’rifat atau nakirohnya
  • 57. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 57  ATHOF  Pengertian Athof adalah Mengikuti ma’tuf pada ma’tuf alaih dalam I’robnya  Pembagian Athof ada 2 : 1) Athof Nasaq 2) Athof Bayan o Athof Nasaq : menghubungkan kata dengan kata sebelumnya perantara huruf athof Contoh : ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬  Huruf – Huruf Athof : ‫ا‬ّ‫م‬ِ‫إ‬ ، ْ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬ ، َ ‫َل‬ ، ْ‫ل‬َ‫ب‬ ، ‫ى‬ّ‫ت‬َ‫ح‬ ، ّ‫م‬ُ‫ث‬ ، ْ‫م‬َ‫ا‬ ، ْ‫و‬َ‫ا‬ ، َ‫ف‬ ، َ‫و‬ o Athof Bayan : lafadz yang ikut lafadz sebelumnya tanpa huruf athof Contoh : ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ ٍ ‫ص‬ْ‫ف‬َ‫ح‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫أ‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬  TAUKID  Pengertian Taukid adalah lafadz yang mengikuti lafadz sebelumnya yang memberi arti menguatkan contoh : ُ‫ه‬ُ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬  Pembagian Taukid ada dua Yaitu : 1) Taukid Lafdzi 2) Taukid Maknawi o Taukid Lafdzi : Mengulang lafadz yang sama Contoh : َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ o Taukid Maknawi : menguatkan dengan lafadz-lafadz berikut : ُ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ، ‫ل‬ُ‫ك‬ ، ‫ْن‬‫ي‬َ‫ع‬ ، ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ Contoh : ُ‫ه‬ُ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ Nadzomnya ‫ا‬َ‫د‬ّ‫ك‬َ‫ُؤ‬‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ْم‬‫س‬ ِ ‫اَل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ز‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ج‬ َ‫و‬ # ُ‫ع‬َ‫ب‬ْ‫ت‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫د‬ّ‫ك‬َ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫د‬ِ‫ك‬َ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ ‫َل‬ ِ‫يف‬ ِ ‫ر‬ْ‫ع‬ّ‫ت‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ْر‬‫ع‬ِ ْ ‫اإل‬ ِ‫ه‬ُ‫ج‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ # َ ‫َال‬‫خ‬ ٍ‫د‬ِ‫ك‬َ‫ؤ‬ُ‫م‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ٍ ‫ر‬ّ‫ك‬َ‫ن‬ُ‫م‬ ُ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ور‬ُ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ه‬ُ‫ظ‬ْ‫ف‬َ‫ل‬ َ‫و‬ # ُ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ ‫ل‬ُ‫ك‬ ّ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ْن‬‫ي‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ 1 2 3 4 5 6 7 9 10 َ‫و‬ dan َ‫ف‬ lalu ‫و‬َ‫ا‬ Atau ْ‫م‬َ‫ا‬ atau َ‫و‬ ّ‫م‬ُ‫ث‬ kemjudian ‫ى‬ّ‫ت‬َ‫ح‬ Hingga ْ‫ل‬َ‫ب‬ Bahkan َ ‫َل‬ Tidak 8 ْ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬ Tetapi ‫ا‬ّ‫م‬ِ‫إ‬ Adakalanya
  • 58. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 58  BADAL  Pengertian badal adalah kata yang menjadi pokok pembicaraan sebagai ganti dari kata sebelumnya dan bermakna jawa rupane contoh : ُ‫ّة‬‫ي‬ِ‫لن‬َ‫ا‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ش‬َ‫أ‬ ُ‫ة‬ّ‫ت‬ِ‫س‬ Nadzomnya ‫َل‬ِ‫ب‬ ِ‫الحكم‬ِ‫ب‬ ُ‫د‬‫المقصو‬ ُ‫ع‬‫التاب‬ ‫َِل‬‫د‬َ‫ب‬ ‫ى‬َّ‫م‬‫المس‬ ‫و‬ُ‫ه‬ ٍ‫ة‬‫واسط‬ ***  Pembagian Badal ada 4 : o Syai’ min Syai’ adalah badal yang menyamai mubdal minhu dalam maknanya Contoh :َ‫ك‬ ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫أ‬ ‫ا‬‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ (zaid telah datang, ayahmu) o Ba’du min kul adalah badal yang merupakan bagian dari mubdal minhu Contoh : ُ‫ه‬َ‫ث‬ُ‫ل‬ُ‫ث‬ َ‫ْف‬‫ي‬ِ‫غ‬ ّ‫لر‬َ‫ا‬ ُ‫ت‬ْ‫َل‬‫ك‬َ‫أ‬ (saya makan roti, sepertiganya) o Isytimal adalah badal yang memiliki keterkaitan dengan mubdal minhu Contoh : ُ‫ه‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ن‬ o Gholat adalah badal yang disebutkan untuk menghilangkan kesalahan lisan ketikan menyebutkan mubdal minhu. Contoh : َ ‫س‬َ‫ر‬َ‫ف‬‫ال‬ ‫ا‬‫ْد‬‫ي‬ َ‫ز‬ ُ‫ْت‬‫ب‬ِ‫ك‬َ‫ر‬ (saya naik zaid bukan kuda) KETERANGAN Untuk Lafadz – Lafadz Taukid maknawi di atas harus gandeng dengan Dhomir kecuali lafadz ُ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ج‬َ‫أ‬ TAUKID TAUKID LAFDZI TAUKID MAKNAWI ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ ‫ْد‬‫ي‬َ‫ز‬ ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ْن‬‫ي‬َ‫ع‬ ُ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ج‬َ‫أ‬