2. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 2
MOTTO
الشيوح أقدام تحت ترابا فليصر الفالح أراد من
“Barang siapa yg menginginkan kebahagiaan (Dunia-
Akhirat) maka jadilah engkau debu dibawah kaki para Guru”.
~ Sulthonul Auliya' Syaih Abdul Qodir Al-Jailani ~
3. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 3
MUQODDIMAH
Sebagai Tholabul Ilmi Kita harus semngat dengan kondisi dan keadaan apapun itu karena allah sangat
melarang kita untuk putus asa dalam firmanya ِ ّ
َللا ِةَمْحَر ْنِم واُطَنْقَت َ
َل janganlah kamu berputus asa dari rahmat
Allah. Oleh sebab itu, kami mempunyai secuil mahabah/cinta pada ilmu agama yang mempertemukan kita
dalam naungan sorogan malam dengan kitab kajian fathul qorib yang di ikuti oleh santri putri pk junior serta
khodimut thullab al faqir senantias menjaga kesemangatan dan eksistensi kita dalam belajar dan mendalami
kitab kuning ini.
Manusia pasti merasakan bosan dan jenuh dengan keadaan apapun itu entah senang, sukses dan
mendapat pangkat apalagi dalam keadaan hati gunda gulita maka ber implementasi pada semngat santri untuk
menuntut ilmu lebih-lebih agama yang berkedok ikhlas beramal niscaya ide, gagasan dan kreatifitas diri kita
sendirilah yang berperan utama dalam kesemngatan ini. Munculnya buku Nahwu Muyassar li Majmuatis
Sahar adalah saran untuk membentengi kita dari rasa malas dalam belajar ilmu agama yang tak berijazah
hanya beriming-iming pahala dan surga juga hal itu tak kasap mata.
Nahwu Muyassar li Majmuatis Sahar sedikit membahas ilmu nahwu dasar dengan skema, analisis
lafadz yang sering muncul dan sekelumit nadzom dari Imrith, Maqsud, Qowaidul I’rob, Mulhatul I’rob dan
Alfiyah Ibnu Malik serta di akhir buku terdapat quotes-quotes motivasi yang menggugah hati para tholabul
ilmi. Para pembaca yang mudiman menarik dan pentingnya kitab ini bagi mubtadi’ yaitu banyak variasi model
pembahasa mulai dari pengertian, pembagian, contoh, skema dan dalil nadzomnya seperti di atas menjadi
keunggulan buku kecil ini.
Harapan kami sebagai santri Pondok Pesantren Assunniyyah Al Jauhari bisa mewarnai meski warna
itu abu-abu bagi pendidikan agama di pondok kami tercinta ini, besar keinginan bisa bermanfaat bagi banyak
umat, namun al faqir sadar semua harus berawal dari dasar seperti pribahasa yang berbunyi “sedikit – sedikit
lama – lama jadi bukit” semoga buku mungil ini bisa bermanfaat dan membawa berkah bagi semua santri
khususnya santri majmuatis sahar serta amal jariyah yang menjadikan selamatnya al faqir dari siksa api neraka
wa fiha. Dari Al faqir yang masih jahil Jika terdapat kesalahan mohon beribu maaf dan kami buka pintu
konsultasi serta akan segera kami revisi agar menjadi referensi bermutu tinggi walaupun itu hanya mimpi.
4. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 4
DAFTAR ISI
COVER BUKU
MOTTO
MUQODDIMAH
DAFTAR ISI
FASAL 1
A. KALAM
B. MU’ROB MABNI
C. ISIM MUFROD
D. ISIM TASNIYAH
E. ISIM JAMAK MUDZAKAR SALIM
F. ISIM JAMAK MUDZAKAR SALIM
G. ISIM JAMAK TAKSIR
FASAL 2
A. NAKIROH
B. MAKRIFAT
C. MUDZAKAR
D. MUANNATS
E. ISIM ADAD
F. ISIM JAMID
G. ISIM MUSYTAQ
FASAL 3
A. FI’IL MADHI, MUDHORE’ DAN AMR
B. FI’IL MUJARRAD DAN MAZID
C. FI’IL MUTA’ADI DAN LAZIM
5. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 5
D. FI’IL MA’LUM DAN MAJHUL
E. FI’IL SHOHIH DAN MU’TAL
FASAL 4
ISIM ISIM YANG DI BACA ROFA’
A. FAIL
B. NAIBUL FAIL
C. MUBTADA’
D. KHOBAR
E. ISIMNYA KANNA
F. KHOBARNYA INNA
G. TAWABI’
ISIM ISIM YANG DI BACA NASOB
A. MAF’UL BIH
B. MAF’UL MUTHLAQ
C. MAF’UL MAAH
D. MAF’UL FIH
E. MAF’UL LAH
F. ISIMNYA LA LINNAFYIL JINSI
G. ISTISNA’
H. MUNADA
I. HAL
J. TAMYIZ
ISIM ISIM YANG DI BACA JER
6. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 6
{ FASAL 1 }
(BAB 1)
KALAM DAN PEMBAGIANNYA
A. KALAM
Pengertian Kalam
Kalam adalah kata kata yang berbahasa arab yang tersusun dan memahamkan
SYARAT SYARAT KALAM :
1. Berupa Lafadz : Suara Yang Mengandung Huruf Huruf Hijaiyah Contoh : ْديَز Mengandung
Huruf د ,ي ,ز
2. Murokkab : Tersusun Dari Dua Kalimat Atau Lebih Contoh : ْديَز َءاَج ( Zaid Datang )
3. Mufid : Memahamkan Antara Mutakallim ( Orang Yang Berbicara ) Dan Sami’ ( Orang Yang
Diajak Bicara ) Contoh : ْديَز َامَق ( Zaid Berdiri )
4. Wadlo’ : Berbahasa Arab / Disengaja
Nadhomnya
ُدَرْفُمْلا ُدْيِفُمْلا ُظْفَّلال ُةَمْلِكْلاَو # ُدَنْسُم ٌدْيِفُم ٌظْفَل ْمُهُمَلَك
الكالم
الوضع
- Disengaja
- Arab
ال
مركب
Tersusun dari 2
kalimat atau lebih
ال
مفيد
Berfaedah yang
memahamkan
ال
لفظ
Ucapan yang mengandung
sebagian huruf hijaiyah
ال
مهمل
Tidak memiliki
makna
ال
مستمل
Memiliki makna
اإلسنادي مركب
- Jumlah fi’liyah
- Jumlah Ismiyah
اإلضافي مركب
- Mudhof
- Mudhof Ilaihi
المزجي مركب
Dua nama dijadikan satu
العددي مركب
Susunan Dua bilangan
7. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 7
(BAB 2)
PEMBAGIAN KALIMAT
A. KALIMAT
Pengertian Kalimat
adalah Sesuatu yang menunjukkan makna mufrod atau Kumpulan Kumpulan dari beberapa
huruf disebut kalimat sedangkan dalam Bahasa Indonesia di namakan Kata
Kalimat dibagi menjadi tiga :
Isim adalah kata yang memiliki arti benda,nama atau sifat serta tidak mempunyai zaman
Fi’il adalah kata yang memiliki arti pekerjaan yang sudah berlalu,sedang atau akan dikerjakan
Huruf adalah kata selain isim dan fi’il dan tidak mempunyai tanda serta bisa memiliki makna jika
disertai dengan kalimat lain
Nadhomnya
ْمِلَكْلا َيِه اَهُث َ
َلَث ِهِذَهَو # ْمِسَقْنَت ٍفْرَح َّمُث ٍلْعِفَو ٍمْس ِ
ِل
*Terkadang berlaku kalimat yapi yang di kehendaki kalam seperti هللا اَل َلاله menggunakan kata
kalimat padahal kalam.
Tanda Tanda Kalimat Isim,Fi’il Dan Huruf
Kalimat Isim adalah kalimat yang menunjukkan makna dengan dirinya sendiri dan tidak di sertai
dengan zaman
mempunyai beberapa tanda, Sebagai Berikut :
1. Tanwin ( Suara nun mati yang berapa pada akhir kalimat isim )
Contoh : ,َابتِك ,مَلَق
الَج ِ
ر
2. Kemasukan Alif dan Lam ( أل )
Contoh : ُدْيّالز , ُةَسَْردَمال ,ُلُجّالر
3. Kemasukan Huruf Huruf Jer
Contoh : ِلىا , ِيِس ْرُكْال ىَلَع , ِةَسَْردَمْال َنِم
ِدَهْعَمْال
8. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 8
4. I’rob Jer / Khofd (setiap kata yang bisa dijerkan adalah isim dan diantara tanda jer adalah kasroh)
Contoh : ,ِاءَمّسال َنِم
ِ ّ
اّللِب , ِةَعّاسال ِنَع
Nadhomnya
ٍم َ
َلِب َو ٍ
ضْفَخ ِفْرَحَو # ْ
ف ِ
ُرع ِ
ضْفَخْلا َو ِنْيِوْنَّتالِب ُمْسِ ْ
اِلَف
ْ
فِلَأَو
MACAM-MACAM HURUF JER/KHOFD
Keterangan Kode Ma’na Arti Huruf Jer
Huruf Jer yang
Sering
Digunakan
Jawa Indonesia
Sakeng Dari ْنِم
Mareng Ke ىَلِا
Ingdalem Dalam ْيِف
Sakeng Dari+Tentang ْنَع
Ingatasi Atas ىَلَع
Kerono+Kedue Karena+Memiliki ِل / َل
Koyo’ Seperti َك
Kelawan Dengan ِب
Demi Demi قسم تاء ,باء ,واو
Nadhomnya
ىَلَع َْنع ْيِف َادَع َاشاَح َ
َلَخ ىَّتَح # ىَلِا ْنِم َيْهَو ِ
رَجْلا َف ْوُرُح ََاكه
َكْلاَو # اَتَو ٌاوَو َْيك ُم َّ
الَل َّبُر ُذْنُم ْذُم
ىَتَمَو َّلَعَلَو اَبْلاَو َ
اف
KETERANGAN
Semua Kalimat isim pasti Bertanwin, Kecuali 3 :
1. Ada AL ""ال . Seperti : ُدْمَحال
2. Mudhof. Seperti :ِ ّ
َللا ُدْبَع
9. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 9
3. Isim Ghoiru Munshorif. Seperti : ُْريِساَفَت
Isim yang menggunakan tanda jer mencakup tiga unsur
1. Tabaiyyah
2. Idhofah
3. Huruf jer
Contoh :الفاضل زيد بغالم مررت
Kalimat Fi’il adalah kalimat yang menunjukkan makna dengan dirinya sendiri dan bersamaan
dengan zaman
mempunyai beberapa tanda, Sebagai Berikut :
Pembagian Zaman : madhi (sudah lewat), hal (sedang dialami) dan istiqbal (akan datang)
Tanda – tanda kalimat fi’il
1. Kemasukan Huruf Qod (ْدَق) : Masuk Pada Fi’il Madli dan Fi’il Mudlori’.
Contoh : ْديَز َءاَج ْدَق ( Zaid sungguh telah datang )
َي ْدَق
ْديَز ُئْي ِج ( Zaid terkadang datang )
2. Kemasukan Huruf Sin ()س : Khusus masuk pada fi’il Mudlori’
Conroh : ْديَز ُل ْوُقَيَس ( Zaid akan berkata )
3. Kemasukan Huruf Saufa ( َف ْوَس) : Khusus masuk pada fi’il Mudlori’
Contoh : ْديَز ُم ْوُقَي َف ْوَس ( Zaid akan berdiri )
4. Sambung dengan ta’ ta’nis sakinah ( ta’ yang berapa pada akhir kalimat yang berharakat sukun
dan Menunjukkan Arti Perempuan ) : Khusus sambung dengan Fi’il Madli
Contoh : دْنِه ْتَماَق ( Hindun telah berdiri )
Nadhomnya
ِنْيِكْسَّتال َعَم ِثْيِنْأَت ِاءَت َو # ِنْيِالس َو ْدَقِب ٌف ْوُرْعَم ُلْعِفْلاَو
10. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 10
5. Ta’ Dhomir Rofa’ Mutaharik : ُْتبَرَض
6. Ya’ Muannash Mukhotobah : ِإ
ْيِب ِْرض
7. Nun taukid
Nadhomnya
يِلَعْاف اَي َو ْتَتَأَو َتْلَعَف اَتِب
¤
ٌلـــْعِف َّنَلِبْقَأ ِن ْوُنَو
يِلَجْنَي
Kalimat Huruf : Keadaan tidak bisa menerima terhadap tanda tanda kalimat isim dan fi’il
Nadhomnya
ْةَم َ
َلَعْلا ِهِل ْوُبَق اَفِتْنا َّ
ِِلا # ْةَم َ
ََلع ُهَل ْحُلْصَي ْمَل ُفْرَحْلاَو
Kalimat Huruf di bagi menjadi 2 :1) mukhtas 2) ghoiru mukhtas
1)mukhtas (yang hanya masuk pada kalimat tertentu) ada 2:
Bil fi’li contoh ْمَل masuk pada fi’il mudhore’ : ْيضرب لم
Bil Ismi contoh يِف masuk pada kalimat isim : البيت في
2)Ghoiru mukhtas (yang tidak tertentu/bisa masuk kalimat isim atau fi’il) : قائم زيد هل
11. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 11
(BAB 3)
MU’ROB DAN MABNI
A. MU’ROB
Pengertian Mu’rob
MU’ROB adalah kalimat yang bacaan akhirnya bisa berubah disebabkan amil yang berbeda-beda, Baik
perubahannya Jelas Atau diperkirakan
CONTOH
JENIS I’ROB جر نصب رفع لفظ
Jelas َىنْسُحْال ِاءَمْسَ ْ
اْل ِ ّ ِ
ّلل َو ِاكَفَطْصا َ ّ
َللا ِّنا ْمايِلَع ُ ّ
َللا َانَك َو هللا
Perkiraan ىَس ْوُم ُْثيِدَح َاكَتَأ َْله ىَدُهْال ىَس ْوُم َانْيَتا ىَس ْوُم َلاَق موسى
B. MABNI
Pengertian Mabni
MABNI adalah kalimat yang bacaan akhirnya tidak bisa berubah meskipun ada amil yang berbeda-beda
CONTOH
جر نصب رفع لفظ
ىَدْهَأ َُوه ْنَمِب ُءَاشَي ْنَم ُل ِْخدُي َاهاّكَز ْنَم َحَلْفَأ ْدَق ْنَم
َْنيِبِساَح َانِب ىَفَك َو َانّف ََوت َو
ِ
ار َْربَ ْ
اْل َعَم اَهْنِم ا ْوُطِبْها َانْلُق َان
KETERANGAN
AMIL adalah Penyebab berubahnya akhir kalimat.
Contoh : ٍع ْوُج ْنِم
12. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 12
ISIM ada yang MU’ROB dan ada yang MABNI :
Isim Isim yang Mu’rob : 1. Isim mufrod, 2. Isim Tasniyah, 3. Jama’ Mudzakkar Salim, 4.
Jama’ Muannas Salim, 5. Jama’ Taksir, 6. Asma’ul Khomsah, 7. Isim Ghoiru Munshorif,
8. Isim Maqsur, 9. Isim Manqus, 10. Isim Yang mudhof pada ya’ mutakallim.
Isim Isim yang Mabni : 1. Isim Dhomir, 2. Isim Maushul, 3. Isim Isyaroh.
Nadhomnya
مدني الحروف من لشبه # ومبني معرب منه واَلسم
FI’IL ada yang MU’ROB dan ada yang MABNI :
Fi’il yang Mu’rob : Fi’il Mudlori’
Fi’il yang Mabni : Fi’il Madi dan Amr
Nadhomnya
عريا إن مضارعا وأعربوا # بنيا ومضي أمر وفعل
Semua HURUF hukumnya MABNI/Tetap
Nadhomnya
يسكنا ان المبني في واَلصل # للبنا مستحق حرف وكل
I’ROB
I’ROB ada empat : 1) Rofa’, 2) Nashob, 3) Jer, 4) Jazm.
Nadhomnya
ْرَج َو م ْزَج اَذَك َو بْصَن َو عْف َر # ْرَبَتْعُتْالَف ةَعَب ْرَأ ُهُمَسْقَأ
13. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 13
TANDA ASAL I’ROB
ROFA’ NASHOB JER JAZM
DHOMMAH FATHAH KASROH SUKUN
مِلْسُم ماِلْسُم ٍمِلْسُم ْلَعْفَي ْمَل
Nadhomnya
ْرُسَي ُهَدْبَع ِ ّ
َللا ُرْكِذَك ْراسَك # ْرُج َو حاْتَف ْنَب ِ
صْنا َو ٍمَضِب ْعَف ْارَف
ْرَِمن ْيِنَب ْوُخَأ اَج ُوَْحن ُب ْوُنَي # ْرِكُذ اَم ُْريَغ َو ٍْنيِكْسَتِب ْم ِ
زْاج َو
PENGGUNAAN I’ROB
I’ROB UNTUK ISIM ADA 3 ROFA’ NASHOB JER
I’ROB UNTUK FI’IL ADA 3 ROFA’ NASHOB JAZM
ISIM tidak bisa di-i’robi JAZM, Fi’il tidak bisa di-i’robi JER
Nadhomnya
ينجزما بأن الفعل خصص قد # كما بالجر خصص قد واَلسم
TANDA – TANDA I’ROB UNTUK ISIM
1. ISIM MUFROD adalah isim yang mempunyai arti “satu”.
Tanda I’rob untuk isim mufrod adalah : Rofa’ dengan Dhommah,Nashob dengan Fathah, Jer dengan
Kasroh
مِلْسُم ماِلْسُم ٍمِلْسُم
ROFA’ NASHOB JER
ضمة فتحة كسرة
Nadhomnya
ْرُسَي ُهَدْبَع ِ ّ
َللا ُرْكِذَك ْراسَك # ْرُج َو حاْتَف ْنَب ِ
صْنا َو ٍمَضِب ْعَف ْارَف
14. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 14
2. ISIM TATSNIYAH
ISIM TATSNIYAH adalah : isim yang mempunyai arti “dua” dengan tambahan ALIF &
NUN waktu rofa’ atau YA’ & NUN waktu nashob dan jer.
Tanda i’rob untuk ISIM TATSNIYAH adalah : Rofa’ dengan alif,Nashob dan Jer dengan Ya’
ِانَمِلْسُم ِْنيَمِلْسُم ِْنيَمِلْسُمِب
ROFA’ NASHOB JER
الف ياء ياء
Nadhomnya
ْ
ف ِ
رُع اَيْالِب ُهُّرَج َو ُهُبْصَن َو # ْ
فِلَ ْ
اْل ِهِعْف َرِلَف ىّنَثُمْال اّمَأ
3. JAMA’ MUDZAKKAR SALIM
JAMA’ MUDZAKKAR SALIM adalah : isim yang menunjukkan beberapa laki-laki dengan
tambahan WAWU & NUN waktu rofa’ atau YA’ & NUN waktu nashob dan jer.
Tanda i’rob untuk JAMA’ MUDZAKKAR SALIM adalah : Rofa’ dengan Wawu, Nashob dan Jer
dengan Ya’.
َن ْوُمِلْسُم َْنيِمِلْسُم َْنيِمِلْسُمِب
ROFA’ NASHOB JER
واو ياء ياء
Nadhomnya
ِب ِ
صْنا َو ْرُرْااجَيِب َو ٍوا َوِب ْعَف ْوار
#
ِبِنْذُم َو ٍ
رِامَع ٍعْمَج َمِلاَس
Perbedaan antara isim tatsniyah dengan jama’ mudzakkar salim pada waktu rofa’ dan jer adalah
sebagai berikut :
15. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 15
ISIM TATSNIYAH
Sebelum ya’ fathah, setelah
ya’ kasroh
Contoh : ِْنيَمِلْسُم
JAMA’ MUDZAKKAR
SALIM
Sebelum ya’ kasroh, setelah
ya’ fathah
Contoh : َْنيِمِلْسُم
Nadhomnya
التحق به وما مجموع ونون
#
نطق بكسره من وقل فافتح
به والملحق ثني ما ونون
#
فانتبه استعملوه ذاك بعكس
4. JAMA’ MUANNAST SALIM
JAMA’ MUANNAST SALIM adalah : isim yang menunjukkan beberapa perempuan
dengan tambahan ALIF dan TA’ diakhirnya.
Tanda i’rob untuk JAMA’ MUANNAST SALIM adalah : Rofa’ dengan Dhommah, Nashob dan Jer
dengan Kasroh.
اتَمِلْسُم ٍتاَمِلْسُم ٍتاَمِلْسُمِب
ROFA’ NASHOB JER
ضمة كسرة كسرة
5. JAMA’ TAKSIR
KETERANGAN
Kata yang berakhiran huruf Ta’ marbutoh ()ة, ketika dijadikan jama’ muannast salim maka Ta’-nya dibuang.
Seperti : ةَذِمْلِت menjadi اتَذِمْلِت
16. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 16
JAMA’ TAKSIR adalah : isim yang menunjukkan makna “banyak” dengan mengubah
bentuk mufrodnya mengikuti wazan-wazan tertentu.
Tanda i’rob untuk JAMA’ TAKSIR adalah : Rofa’ dengan dhommah, Nashob dengan Fathah, Jer
dengan Kasroh.
اب َْوبَأ ابا َْوبَأ ٍبا َْوبَأ
ROFA’ NASHOB JER
ضمة فتحة كسرة
Pembagian Jama’ taksir ada 2 :
1. Jama’ qillah : kalimat yang menunjukkan arti banyak, dari hitungan 3 sampai 10.
2. Jama’ katsroh : kalimat yang menunjukkan arti banyak dari hitungan 11 dan seterusnya.
Wazan-wazan Jama’ Qillah adalah sebagai berikut :
ةَلِعْفَأ
–
لُعْفَأ
–
ةَلْعِف
–
الَعْفَأ
Keterangan Ikut Wazan Menjadi Isim Mufrod
Bentuk jama’ dari Isim
mufrod yang terdiri dari 4
huruf, mudzakar, dan sebelum
akhir berupa huruf mad
ةَلِعْفَأ ةَمِعْطَأ امَعَط
1. Bentuk jama’ dari isim
mufrod yang terdiri dari 3
huruf mengikuti wazan لْعَف
لُعْفَأ
سُفْنَأ سْفَن
2. Bentuk jama’ dari isim
mufrod yang terdiri dari 4
huruf yang menunjukkan
perempuan dan sebelum akhir
berupa huruf mad
عُرْذَأ اع َِرذ
17. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 17
Jama’ yang mengikuti wazan
ةَلْعِف adalah sama’i (ketentuan
dari orang arab)
ةَلْعِف ةَمْلِغ م َ
الُغ
Bentuk jama’ dari isim
mufrod yang terdiri dari 3
huruf dengan syarat
mufrodnya tidak mengikuti
wazan لَعُف dan لْعَف
الَعْفَأ
َاقنْعَأ قُنُع
َابنْعَأ َبنِع
Wazan wazan Jama’ kastroh banyak sekali. Diantaranya :
لُعُف
–
ل ْوُعُف
–
لَعِف
–
الَعِف
–
لَعُف
–
ةَلَعَف
KETERANGAN IKUT WAZAN MENJADI ISIM MUFROD
1.Bentuk jama’ dari Isim
mufrod yang terdiri dari 4
huruf,tidak berakhiran huruf
illat,sebelum akhir berupa
huruf mad,tidak berakhiran
ta’
لُعُف
بُتُك َابتِك
2.Bentuk jama’ dari Isim
mufrod yang ikut wazan ل ْوُعَف
ُربُص ر ُْوبَص
1. Bentuk jama’ dari Isim
mufrod yang ikut wazan ِلعَف
ل ْوُعُف
د ُْوبُك دِبَك
2. Bentuk jama’ dari Isim
mufrod yang ikut wazan لْعَف
ب ْوُلُق بْلَق
3. Bentuk jama’ dari Isim
mufrod yang ikut wazan لْعُف
د ْوُنُج دْنُج
4. Bentuk jama’ dari Isim
mufrod yang ikut wazan لْعِف
ل ْوُمُح لْم ِح
18. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 18
Bentuk jama’ dari Isim
mufrod yang ikut wazan
لَعِف عَطِق ةَعْطِق
الَعِف
لَعُف
ةَلَعَف
6. ASMAUL KHOMSAH
Pengertian Isim Ghoiru Munshorif adalah : مَح ,خَأ ,بَأ
ْوُذ , ْوُف , . Adapun makna-makna ASMAUL
KHOMSAH adalah :
ْوُذ ْوُف مَح خَأ بَأ
Yang punya Mulut Mertua Saudara Ayah
Tanda i’rob untuk ASMAUL KHOMSAH adalah : Rofa’ dengan Wawu, Nashob dengan
Alif, Jer dengan Ya’.
َك ُْوبَأ َاكَبَأ َْكيِبَأ
ROFA’ NASHOB JER
واو الف ياء
Nadhomnya
# ىَرَج وُذ َو ْوُف َو ٌمَح ٌخَا ٌبَا
اًَّربَكُم ًاد َرْفُم اًفاَضُم ٌّلُك
KETERANGAN
1. Syarat ASMAUL KHOMSAH bisa di-i’robi dengan wawu,alif,ya’ ialah jika
dimudhofkan pada selain ya’ mutakallim.
Jika tidak mudhof maka i’robnya sama seperti isim mufrod.
Contoh : ٍبَأ ,باَأ ,بَأ
Jika mudhof pada ya’ mutakallim, maka i’robnya dengan menggunakan harokat
yang dikira kirakan.
19. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 19
Perhatikan tabel beriku!
Arti Mudhof pada ya’ mutakallim I’rob
Ayahku, saudaraku ِخَأ َءاَج , ْيِبَأ َءاَج
ْي رفع
Ayahku, saudaraku ْي ِخَأ ُْتيأ َر , ْيِبَأ ُْتيأ َر نصب
Ayahku, saudaraku ْي ِخَأِب ُت ْر َرَم , ْيِبَأِب ُت ْر َرَم جر
2. ْوُذ termasuk ASMAUL KHOMSAH jika bermakna صاحب “yang punya”
7. ISIM GHOIRU MUNSHORIF
Pengertian Isim Ghoiru Munshorif adalah : isim yang tidak bisa bertanwin dikarenakan ada sebab
(illat).
Tanda i’rob untuk ISIM GHOIRU MUNSHORIF adalah : Rofa’ dengan dhommah, Nashob dan Jer
dengan fathah.
ُدَمْحَأ َدَمْحَأ َدَمْحَأِب
ROFA’ NASHOB JER
ضمة فتحة فتحة
MACAM-MACAM ILLAT DAN PEMBAGIANNYA
ILLAT 1
ILLAT 2
ALAMIYAH (NAMA) SIFAT (KARAKTER)
Shigot muntahal jumu’
ُد ِاجَسَم = ُلِعاَفَم
ُحْيِباَصَم = ُلْيِعاَفَم
Wazan Fi’il
ُدَمْحَأ = ُلَعْفَأ
Wazan Fi’il
ُرَمْحأ = ُلَعْفَأ
Alif ta’nits Maqsuroh
ىَض ْرَم = ىَلْعَف
= ىَلْعُف
ى َرْكُش
Tambahan Alif & Nun
ُناَمْثُع , ُانَضَمَر
Tambahan Alif & Nun
ُان َرْكَس = ُن َ
الْعَف
21. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 21
KETERANGAN
Syarat ISIM GHOIRU MUNSHORIF jer dengan Fathah adalah :
1. Tidak ber “AL”
2. Tidak dirangkai dengan kata lain (tidak dimudhofkan)
Apabila isim ghoiru munshorif ada “AL” atau dirangkai dengan kata lain (dimudhofkan), Maka jer dengan
kasroh.
Contoh : ِةَنّسال ِهِذِه ِانَضَمَر ِ
رْهَش ,ِد ِاجَسَمْال َنِم
Nadhomnya
ْ
ف ِ
رَصْنَي اَلَم ِةَحْتَفْالِب ّرُج َو
#
ْ
ِفد َر ْأل َدْعَب ُكَي ْوَأ ْ
فَضُي ْمَلاَم
Tambahan
1. Nama – Nama Nabi yang munshorif atau bisa di tanwin adalah
. Nabi Sholeh . Nabi Nuh . Nabi Syuaib . Nabi Syis . Nabi Muhammad . Nabi Lut . Nabi Hud
Di singkat “SUNSYAMLAH”
Nadhomnya
توجد ليست العجم في أوضاعها * دمحم صالح شعيب هود
ذكروا قد ما حكم في أمثالها * منكر نكير مالك رضوان
8. ISIM MAQSHUR
Pengertian Isim Maqsur adalah : isim yang huruf akhirnya berupa alif (ى/)ا yang sebelumnya
berharokat fathah.
Tanda i’rob untuk ISIM MAQSUR adalah : Rofa’ dengan dhommah, Nashob dengan fathah, dan jer
nya dengan kasroh hanya saja dikira kirakan pada huruf ALIF.
22. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 22
ىَدُهال ىَدُهال ِّنا ىَدُهالِب
ROFA’ NASHOB JER
ضمة فتحة كسرة
Nadhomnya
َنِم ًّالَتْعُم ِمَس َو
اَم ِاءَمْسَْلا
¤
اَم ِ
َاركَم يَقَت ْرُمْال َو ىَفَطْصُمَْالك
اَرِدُق ِهْيِف ُاب َْرعِاإل ُل ّوَْلاَف
¤
اَر ِ
صُق ْدَق ِيذّلا َوْه َو ُهُعْـيِمَج
9. ISIM MANQUSH
Pengertian Isim Manqus adalah : isim yang huruf akhirnya berupa Ya’ asli yang sebelumnya
berharakat kasrah.
Tanda i’rob untuk ISIM MANQUSH adalah : Rofa’ dengan dhommah, jer dengan kasroh yang dikira
kirakan pada huruf Ya’ sedangkan nashobnya menggunakan fathah yang jelas.
ْي ِ
اضَقال َي ِ
اضَقال ْي ِ
اضَقال
ROFA’ NASHOB JER
ضمة فتحة كسرة
Nadhomnya
ْرَهَظ ُهُبْصَن َو وصُقْنَم ِانّثْال َو
¤
ْرَجُي ــــاَضْيأ اَذَك ى َــوْنُي ُهُعـْف َر َو
10. ISIM YANG DIRANGKAI (MUDHOF) DENGAN YA’ MUTAKALLIM
Pengertian Isim yang mudhof pada ya’ mutakalim dalah : isim yang huruf akhirnya ditambah ya’
mutakallim
Tanda i’rob untuk ISIM YANG DIRANGKAI DENGAN YA’ MUTAKALLIM adalah : Rofa’
dengan dhommah, Nashob dengan fathah dan jer dengan kasroh yang dikira kirakan pada huruf
sebelum ya’ (Muqoddaroh).
23. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 23
ْيِبَاتِك ْيِبَاتِك ْيِبَاتِك
ROFA’ NASHOB JER
ضمة فتحة كسرة
Nadhomnya
وقذا كرام معتال يك لم # إذا اكسر لليا أضيف ما آخر
PERHATIKAN
I’rob perkiraan pada isim maqshur dan isim manqush, terletak pada huruf alif atau ya’. Sedangkan untuk I’rob
isim yang mudhof pada ya’ mutakallim terletak pada huruf sebelum YA’
24. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 24
{ FASEL 2 }
( BAB 1 )
MA’RIFAT dan NAKIROH
A. Isim Nakiroh
Pengertian Nakiroh
Isim Nakiroh adalah isim yang menunjukkan arti umum dan bisa diawali dengan “AL”
Isim Nakiroh bisa menjadi ma’rifat jika diberi “AL” , seperti :
لُج َر : Seorang laki laki (menunjukkan umum)
ُلُجّالر : Seorang laki laki (menunjukkan khusus)
Nadhomnya
ا َرِكُذ ْدَق اَم َعِق ْوَم عِقا َو ْوَأ # ا َرِثَؤُم ْلَأ ُلْيِباَق ةَرِكَن
B. Isim Ma’rifat
Pengertian Ma’rifat
Isim Ma’rifat adalah isim yang bermakna tertentu atau khusus
Pembagian Isim Ma’rifat ada enam :
1. Isim yang diawali “AL”
2. Isim ‘Alam (Nama)
3. Isim Dhomir
4. Isim Maushul
5. Isim Isyaroh
6. Isim yang dimudhofkan pada salah satu dari 5 isim ma’rifat diatas
25. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 25
CONTOH ISIM MA’RIFAT
1. Isim ma’rifat karena diawali “AL” ()ال
Nadhomnya
ذكرا قد ما موقع واقع أو ... مؤثرا أل قابل نكرة
2. Isim ma’rifat karena nama (nama orang, benda, tempat) dan disebut ‘ALAM
‘ALAM ada tiga, 1) ‘Alam isim, 2) ‘Alam laqob, 3) ‘Alam kunyah.
A. ‘Alam isim adalah : nama asli. Seperti : ْديَز
B. ‘Alam laqob adalah : nama untuk julukan seseorang , baik memuji atau mencela, seperti : ُدْبَع
ِن ْوُطُبْال (budaknya perut/yang doyan makan)
C. ‘Alam kunyah adalah : Nama yang didahului بَا/ مَأ / ْنبِا / تْنِب
Seperti : َةَفاَحُق ُْوبَأ ,ٍنَمْيَأ ُّمَأ , ٍ
ّاسبَع ُنْبِا ,َة َْريَُره ُْوبَأ ,ِلْحّنال ُتْنِب
3. Isim ma’rifat karena isim dhomir
Nadhomnya
ْيِذّال َو ِم َ
الُغْال َو يِنْبا َو َدْنِه َو # ْيِذ َو ْمُهَك ةَف ِ
رْعَم ُهُْريَغ َو
Dhomir adalah kata pengganti yang menunjukkan :
Mutakallim (Pembicara)
Mukhotob / Mukhotobah (Lawan bicara)
Ghoib / Ghoibah (Yang dibicarakan)
Dhomir ditinjau dari segi tampak atau tidaknya ada dua :
1. Dhomir Bariz (Tampak)
Isim Diawali "AL"
الرجل
Isim 'Alam
محمد
,
هللا عبد
Isim Dhomir
هو
,
هما
,
هم
Isim Maushul
الذي
,
الذين
Isim yang
dimudhofkan pada
salah satu dari 5
isim ma’rifat
Isim Isyaroh
اَذَه
,
ِهِذِه
,
ِء َ
َُلؤَه
26. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 26
Yaitu dhomir yang mempunyai bentuk secara lafadz. Seperti TA’ pada lafadz ُتْمُق
dan WAWU pada lafadz ا ُُوبَتَك
2. Dhomir Mustatir (Tidak Tampak)
Yaitu dhomir yang tidak mempunyai bentuk secara lafadz, Tetapi dikira kirakan
dalam hati. Seperti ْبُتْكُا (bacalah), Adapun lafadz yang dikira kirakan : َتْنَأ ْبُتْكُا
Dhomir ditinjau dari segi sambung atau tidak sambungnya ada dua :
1. Dhomir Muttasil
Yaitu dhomir yang selalu sambung dengan kalimat lain dan tidak bisa diletakkan
diawal kalam, atau setelah kata illa ( ّ
َِلا) contoh : ِهِب
2. Dhomir Munfasil
Yaitu dhomir yang tidak sambung dengan kalimat lain dan bisa diletakkan diawal
kalam, atau setelah kata illa ( ّ
َِلا) contoh : َُوه َ ّ
َِلا
Nadhomnya
ِ
ْريِّمضالِب ِمَس َوْه َو َتْنَأَك # ِ
ر ُْوضُح ْوَأ ٍةَبْيَغ ْيِذِل اَمَف
Makna Menunjukkan
متصل منفصل
Jer Jer Nashob Rofa’ Nashob Rofa’
Dia 1 laki.
غائب
مذكر
مفرد ُهُدْبَع ِهِب ُهَبَرَض َلَعَف ُهّايِا َُوه
تثنية اَمُهُدْبَع اَمِهِب اَمُهَبَرَض الَعَف اَمُهّايِا اَمُه
جمع ْمُهُدْبَع ْمِهِب ْمُهَبَرَض ا ْوُلَعَف ْمُهّايِا ْمُه
غائبة
مؤنث
مفرد َاهُدْبَع اَهِب اَهَبَرَض ْتَلَعَف َاهّايِا َِيه
تثنية اَمُهُدْبَع اَمِهِب اَمُهَبَرَض َاتَلَعَف َُمهّايِا اَمُه
جمع ُّنهُدْبَع ّنِهِب ّنُهَبَرَض َنْلَعَف ُّنهّايِا ُّنه
مذك
ر
مخا
طب
مفرد َُكدْبَع َكِب َكَبَرَض َتْلَعَف َّاكيِا َتْنَا
27. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 27
تثنية اَمُكُدْبَع اَمُكِب اَمُكَبَرَض اَمُتْلَعَف اَمُكّايِا اَمُتْنَا
جمع ْمُكُدْبَع ْمُكِب ْمُكَبَرَض ْمُتْلَعَف ْمُكّايِا ْمُتْنَا
مخاطبة
مؤنث
مفرد ُِكدْبَع ِكِب ِكَبَرَض ِتْلَعَف ِّاكيِا ِتْنَا
تثنية اَمُكُدْبَع اَمُكِب اَمُكَبَرَض َمُتْلَعَف اَمُكّايِا اَمُتْنَا
جمع ّنُكُدْبَع ّنُكِب ّنُكَبَرَض ّنُتْلَعَف ّنُكّايِا ّنُتْنَا
ْهَدْح َو ْمَِلكَتُم ْيِدْبَع ْيِب ْيِنَبَرَض ُتْلَعَف ّيّايِا َانَا
ِ
ْريَغْال َعَم ْمَِلكَتُم
هَسْفَن ْمِظَعُم ْوَا
َانُدْبَع َانِب َانَبَرَض َانْلَعَف َانّايِا ُنَْحن
Ciri Mahal I’rob Dhomir Muttasil
Mahal Nashob
Jika gandeng dengan fi’il. Contoh : ُهَبَرَض
Mahal Jer
Jika gandeng dengan isim atau huruf jer. Contoh : ُهُدْبَع ِهِب
,
4. Isim ma’rifat karena berupa isim maushul (kata penghubung)
Nadhomnya
َو ِم َ
الُغْال َو ْيِنْبا َو َدْنِه َو # ْيِذ َو ْمُهَك ةَف ِ
رْعَم ُهُْريَغ َو
ِيذّلا
ISIM MAUSHUL adalah kata penghubung antar kalimat.
Tabel Isim Maushul
Menunjukkan
Isim Maushul
Khusus UMUM
(mufrod, tatsniyah, jama’, &
mudzakkar,muannats)
Muannats Mudzakkar
ْد َرْفُم ْيِتّلا ْيِذّلا ْنَم
28. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 28
ْةَيِنْثَت ِْنيَتّلال/َِانتّلال ِْنيَذّلال/ِانَذّلال Dan
اَم
ْعَمَج ْيِئَالال/ْيِت ّ
الال َْنيِذّلا
KETERANGAN
Setelah isim maushul pasti ada silah ()صلة dan A’id ()عائد
Shilah adalah jumlah atau serupa jumlah setelah isim maushul
A’id adalah dhomir yang kembali pada isim maushul yang sesuai dalam :
a. Mufrod-Tatsniyah, Jama’nya,
b. Mudzakkar-Muannatsnya.
KETERANGAN
Shilah bisa berupa :
A. Jumlah Ismiyah apabila kalimat pertama setelah isim maushul berupa kalimat isim
B. Jumlah Fi’liyah apabila kalimat pertama setelah isim maushul berupa kalimat fi’il
C. Syibhu Jumlah apabila kalimat pertama setelah isim maushul berupa dhorof atau jer majrur
D. Shilah yang berupa syibhu jumlah, maka mengira-ngirakan ّرَقَتْسِا yang sekaligus menyimpan
dhomir yang menjadi ‘Aid.
Nadhomnya
مشتمله َلئق ضمير على # صله بعده يلزم وكلها
كفل ابنه الذي عندي كمن به # وصل الذي شبهها أو وجملة
Tabel Arti Isim Maushul
Makna jawa Arti murod Isim maushul NO
Wong kang.... Seorang lelaki yang... ْيِذّال 1
Wong akeh kang...... Orang-orang yang.... َْنيِذّلا 2
Wadon kang........ Satu wanita yang.... ْيِتّلا 3
Wadon akeh kang...... Wanita-wanita yang..... ْيِئَالال/ْيِت ّ
الال 4
29. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 29
Wong lanang luru kang..... Dua laki-laki yang.... ِانَذّلال 5
Wong lanang luru kang..... Dua laki-laki yang... ِْنيَذّلال 6
Wadon luru kang... Dua perempuan yang... َِانتّلال 7
Wadon luru kang..... Dua perempuan yang.... ِْنيَتّلال 8
Barang/barang” kang... Barang yang.... اَم 9
Wong kang.... Orang/orang” yang.... ْنَم 10
5. Isim Isyaroh
Isim Isyaroh adalah kata yang digunakan untuk menunjuk sesuatu, baik orang maupun benda.
Tabel Isim Isyaroh
YANG DI TUNJUK
(MUSYAR ILAIH)
ARTI WAQI’
ISIM
ISYAROH
Dekat
Ini مذكر مفرد اَذه
Ini مذكر تثنية ِْنيَذَه/ِانَذَه
Mereka مذكر جمع ِء َ
َُلؤَه
Ini مؤنث مفرد ِهِذَه
Ini مؤنث تثنية ِْنيَتَاه/َِانتَاه
mereka مؤنث جمع ِء َ
َُلؤَه
Jauh
Itu مذكر َِكلَذ
Itu مذكر َِكنْيَذ/َِكناَذ
Itu مؤنث َكْلِت
Itu مؤنث َِكنْيَت / َِكنَات
mereka مذكر + مؤنث َِكئَلوُأ
Tempat jauh Disana ََاكنُه / َِكلَانُه / ّمَث
Tempat dekat Disini َانُهَه / َانُه
30. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 30
RUMUS ISIM ISYAROH
1. Dalam isim isyaroh, kata yang ditunjuk disebut “musyar ilaih”
2. Musyar ilaih harus sesuai dengan isim isyaroh dalam mufrod,tatsniyah dan jama’nya, juga dalam
mudzakkar – muannatsnya.
3. Musyar ilaih setelah isim isyaroh yang diawali “AL” I’robnya mengikuti isim isyaroh, bisa menjadi
na’at, Athof bayan, atau badal. Contoh :
Rofa’ : ا َِكلاَذ
ُابَتِكْل - Nashob : َنَأ ْرُقْال اَذَه َانْل َزْنَأ اّنِا - Jer : ِةَي ْرَقْال ِهِذَه ِلْهَأ ىَلَع
Nadhomnya
بدل أو بيان او عطف يعرب # بأل إشارة بعد معرف
4. Kalimat setelah isim isyaroh jika tidak diawali “AL” maka bukan musyar ilaih. Contoh : َكْلِت
َابتِكْال ُاتَيَا
6. Isim yang dimudhofkan pada salah satu 5 isim ma’rifat diatas (IDHOFAH)
Idhofah adalah : menyandarkan satu isim pada isim yang lain, isim pertama disebut mudhof, dan
isim yang kedua disebut mudhof ilaih.
Contoh
اَذَه ُابَتِك ُابَتِك
ُأَرْقَي ِْيذَّلا اَمُهُباَتِك ٍدَّمَحُم ُابَتِك ِلُجَّالر ُابَتِك
ِلُجّالر ُابَتِك : Susunan Idhofah. ُابَتِك : Mudhof ِلُجّالر : Mudhof ilaih
Pembagian Idhofah ada dua
Mahdhoh / maknawi adalah mudhof yang berupa isim sifat dan beramal pada mudhof ilahi
Contoh : ٍدْيَز ُب ِ
ارَض
Ghoiru Mahdhoh / lafdzi adalah sebaliknya dan mengira”kan huruf jer َلم ، في ، من
Contoh : ٍدْيَز ُم َ
الُغ ٍدْيَزِل ُم َ
الُغ
Nadhomnay
اَذِإ يِف ْوَأ ْنِم وْنا َو ْرُرْاج َيِناّثْال َو
#
َّلإ ِحُلْصَي ْمَل
اَذُخ َمّالْوال َاكَذ
31. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 31
I’ROBNYA IDHOFAH
I’robnya mudhof : sesuai amil yang masuk, serta tidak boleh ada “AL”, Tanwin, Dan nun tatsniyah
dan Nun Jama :
Nadhomnya
ْلَأ َو والندا ِوالتنوين ِ
بالجر
#
ْحصل تمييز ِلالسم ٍدومسن
I’robnya Mudhof Ilaih : dibaَلca jer.
Nadhomnya
َانيِوْنَت ْوَأ َابَْرعِاإل يِلَت َانوُن
#
اّمِم
َْنيِس ِ
ر ْوُطَك ِفذْاح ُْفي ِ
ضُت
32. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 32
( BAB 2 )
MUDZAKKAR DAN MUANNATS
A. MUDZAKKAR DAN MUANNATS
Pengertian Mudzakkar adalah kata yang menunjukkan arti laki laki contoh ْتيِب
Muannats adalah kalimat yang menunjukkan arti perempuan, Biasanya diakhiri TA’ ()ة atau ALIF (ا/)ى,
ada juga yang tidak bertanda Contoh : ُةَمِاطَف
Nadhomnya
ألف أو تاء أنيثالت عالمة
#
كالكتف االت رواقد أسام فى و
Pembagian Muannats : 1) Haiqiq 2.) Majazi
1) Haqiqi adalah lafadz yang makna perempuan memiliki tanda
Contoh :ُةَمِاطَف
2) Majazi adalah muannats yang tidak memiliki tanda
Contoh َُبنْي َز
Tanda – Tanda Muannats
Ta’ Marbutho :ُةَمِاطَف
Alif Maqsuroh : َىنْسُح
Alif Mamdudah : ُءاَضْيَب
*redaksi lain dari ta’ marbutho adalah ta’ mutaharikah
Termasuk muannats majazai : 1) badan sepasang 2) di nash al qur’an 3) benda langit
4)menumjukkan khususiyah perempuan
33. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 33
Contoh : سْمَش
Muannats dengan melihat qorenah :
Menggunakan dhomir muannats هي
Menggunakan Isyarah muannats هذه
Menggunakan Mausul muannats التي
Isim – Isim Yang Boleh Mudzakar Dan Muannats
. َةخْلَس ، َاةش ، ّةيَح ، ةَعِباَر
. ْليِبَس ، ْنيِكِس ، قُنُع ،رْمَخ ، ْقي ِ
رَط ، ق ْوُس ، انَسِل ، اعَِرذ ، ح َ
الِس ، اعَص ، وْلَد
34. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 34
(BAB 3)
ISIM ADAD (HITUNGAN)
A. ISIM ADAD
Pengertian Isim adad adalah setiap kata yang berarti hitungan mulai 1,2,3 dan seterusnya.
Macam-macam Isim adad ada 3.
Adad Mufrod
Adad Murokkab
Adad Athof
ADAD MUFROD
Adad Mufrod yaitu isim adad mulai dari 1 sampai 10.
Untuk ma’dud Mu’annats Untuk ma’dud Mudzakkar No
واحد واحد 01
اثنان اثنان 02
ثَلثة ثَلث 03
أربعة أربع 04
خمسة خمس 05
ستة ست 06
سبعة سبع 07
ثمانية ثماني 08
تسعة تسع 09
عشرة عشر 10
35. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 35
مائة مائة 100
ٌفْلَأ ٌفْلَأ 1000
Ma’dud Mu’annats Ma’dud Mudzakkar
KETERANGAN
Kata setelah adad mufrod dibaca jer karena menjadi mudhof ilaih. Contoh : ٍتاَعَكَر ُسْمَخ ,ٍةَدْلَج ُةَئاِم
ADAD MUROKKAB
Adad murokkab ialah isim adad dari 11 sampai 19.
Untuk ma’dud Mu’annats Untuk ma’dud Mudzakkar No
عشر أحد عشر أحد 11
عشر اثنا عشر اثنا 12
عشر ثالثة عشر ثالث 13
عشر أربعة عشر أربع 14
عشر خمسة عشر خمس 15
عشر ستة عشر ست 16
عشر سبعة عشر سبع 17
عشر ثمانية عشر ثماني 18
36. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 36
عشر تسعة عشر تسع 19
KETERANGAN 1
1. Kedua lafadz adad murokkab selalu mabni fathah, Kecuali َانْثِا dan َاتَنْثِا , maka i’robnya sama dengan
isim tatsniyah.
2. Lafadz setelah adad murokkab dibaca nashob dengan fathah.
KETERANGAN 2
Adad murokkab yang ikut wazan لِعاَف juga mabni fathah. Seperti : ََرشَع ْيِناّثال َو kecuali ََرشَع ْيِداَح dan ْيِناَث
ََرشَع, maka i’robnya lafadz yang pertama sebagaimana i’rob isim manqush, Sedangkan lafadz yang kedua
tetap mabni fathah.
ADAD ATHOF
Adad athof adalah hitungan 20 ke atas yang dirangkai dengan huruf athof ()و.
َن ْوُرْشِع َو ةَعْبَس َن ْوُرْشِع َو ةَعَب ْرَأ َن ْوُرْشِع َو د ِاح َو
َن ْوُرْشِع َو ّةيِناَمَث َن ْوُرْشِع َو َ ةَسْمَخ َن ْوُرْشِع َو ثنانِإ
َن ْوُرْشِع َو ةَعْسِت َن ْوُرْشِع َو ةّتِس َن ْوُرْشِع َو ةَث َ
الَث
37. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 37
( BAB 4 )
JAMID DAN MUSYTAQ
A. ISIM JAMID
Isim jamid adalah isim yang tidak diambil dari kata lain.
Isim jamid anatara lain adalah :
Nama (baik orang atau benda) Contoh َُبنْيَز
Masdar ghoiru mim dari fi’il madhi tiga huruf contoh امْلِع
B. ISIM MUSYTAQ
Isim musytaq adalah isim yang bisa diambil dari kata lain (masdar)
Isim Musytaq antara lain :
1. Masdar ghoiru mim selain masdar fi’il tsulasi mujarrod
Wazannya : ِعْفَت ، ْاليِعْفَت
اَلَعْفِتْسِا ، لضاَلِعْفِا ، اَلَعِفْنِا ، اَلَعِتْفِا ، الُّعَفَت ، ُالعاَفَت ، اَلَعْفِإ ، ةَلَعاَفُم ، ةَل
2. Masdar Mim adalah : Masdar yang diawali oleh MIM ()م selain wazan ةَلَعاَفُم
Wazanya : الَعْفَتْسُم ، الَعْفُم ، الَعَفْنُم ،الَعَتْفُم ،الَعَفَتُم ، الَعاَفَتُم ، الَعْفُم، الّعَفُم ، الَعْفُم
3. Isim fail adalah : isim musytaq yang berarti “orang yang..../sesuatu yang....” (subjek/Pelaku)
Wazanya : ، لِعاَفُم ، لِعَفُم ، لِعاَف
لِعْفَتْسُم ، لَعْفُم ، لِعَفْنُم، لِعَتْفُم ، لِعَفَتُم ، لِعاَفَتُم ، لِعْفُم
4. Isim maf’ul adalah : isim musytaq yang berarti “orang yang di....” / Sesuatu yang di.....”
(obyek/sasaran)
Wazanya : ، ل ْوُعْفَم
ُم ، لَعْفُم ، لَعاَفُم ، لّعَفُم
لَعْفَتْسُم ، لَعْفُم ، لَعَفْنُم، لَعَتْفُم ، لّعَفَتُم ، لَعاَفَت
5. Isim zaman adalah : isim yang menunjukkan arti zaman
Wazanya : لِعْفَم ، لَعْفَم
6. Isim makan adalah : isim yang menunjukkan arti tempat
Wazanya :لِعْفَم ، لَعْفَم
Isim Jamid
Nama (baik orang atau benda)
Masdar ghoiru mim dari fi’il
madhi tiga huruf
38. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 38
7. Isim alat adalah : isim musytaq yang berarti “alat untuk membuat sesuatu”
Wazanya :الَعْفِم ، لَعْفِم ، ةَلَعْفِم
8. Isim tashghir adalah : isim musytaq yang dibentuk untuk “mengecilkan”
Wazanya :ْليِعْيَعُف ، لِعْيَعُف ، ْليَعُف
9. Isim tafdhil adalah : isim musytaq yang bermakna “lebih.....dari/paling
Wazanya :ىَلْعُف ، ُلَعْفَأ
10. Isim nasab adalah : isim musytaq yang diakhiri ya’ nisbat yang bermakna kang bongso
Contoh :ي ِرَمَق
11. Shighot Mubalaghoh adalah : isim musytaq yang menunjukkan makna “banyak/sangat/maha....”
Wazanya : ،ولُعَف
الّعَف
،
،الَعْفِم
، يلِعَف
، لِعَف
، ولُعْيَف ، الّعُف
ْليِعْفِم
Wazan wazan isim musytaq
Contoh Wazan wazan nya Isim musytaq No
اْبي ِ
ْرضَت ْاليِعْفَت
Masdar ghoiru mim selain masdar fi’il
tsulasi mujarrod
01
ابَْرضُم الَعْفُم Masdar mim 02
ب ِ
ارَض لِعاَف Isim fa’il 03
ب ْوُْرضَم ل ْوُعْفَم Isim maf’ul 04
بَْرضَم لَعْفَم Isim zaman 05
بَْرضَم لَعْفَم Isim makan 06
بَْرضِم لَعْفِم Isim alat 07
ْليَجُر ْليَعُف Isim tasghir 08
ُلَضْفَأ ُلَعْفَأ Isim tafdhil 09
ي ِرَمَق ي ِ
رَمَق Isim nasab 10
ام ّوَص الّعَف Shighot mubalagoh 11
39. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 39
praktek isim musytaq
لّعَفُم ْلِعَفُت َ
َل ْلِعَف لّعَفُم َاكَذ َو لِعَفُم َوُهَف الّعَفُم اَلَعْفِت اَلَعْفَت ةَلِعْفَت ْاليِعْفَت ُلِعَفُي َلّعَف
Isim
zaman&
isim
makan
Fi’il
nahi
Fi’il
amar
Isim
maf’ul
Isim
isyaroh
Isim
fa’il
Isim
dhomir
Masdar
mim
Masdar ghoiru mim
Fi’il
mudhori’
Fi’il
madhi
ح ّرَفُم ْح ِ
َرفُت َل ْح ِ
رَف ح ّرَفُم َاكَذ َو ح ِ
رَفُم َوُهَف ح ّرَفُم ااح َرْفِت ،ااح َرْفَت ،ةَحْي ِ
رْفَت ،اْحي ِ
رْفَت ُح ِ
رَفُي َحّرَف
40. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 40
{ FASEL 3 }
(BAB 1)
KALIMAT FI’IL (KATA KERJA)
A. KALIMAT FI’IL
Pengertian Kalimat fi’il
adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan yang sudah berlalu, sedang atau akan
dikerjakan.
Pembagian Kalimat fi'il dilihat dari sisi waktu (zamannya) ada 3
1. Fi'il madi
2. Fi'il mudhori'
3. Fi'il Amr
B. FI'IL MADHI
Pengertian fi’il Madhi
adalah : kalimat yang mempunyai arti diri sendiri yang bersamaan dengan zaman madi (sudah
dikerjakan) contoh : َمّلَعَت ،َدَهَتْجِا ،َءاَج
Tanda tanda fi'il madhi
1. Menerima Ta' ta'nis yang mati ( Ta' yang menunjukkan arti perempuan dan berharokat
sukun). Contoh : ْتَبَتَك
2. Menerima dhomir rofa' mutaharrik. Contoh : َْتبَتَك
3. sambung dengan wawu jamak. Contoh : ا ُْوبَرَض
Mabninya fi'il madhi
1. Fathah : apabila tidak gandeng dengan wawu jamak dan dhomir rofa' mutaharrik : َبَرَض
2. Dhommah : apabila gandeng dengan wawu jama' : ا ُْوبَرَض
3. Sukun : apabila gandeng dengan dhomir rofa' mutaharrik : ُْتبَرَض
41. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 41
C. FI'IL MUDHORI'
Pengertian Fi’il Mudhore’ kalimat yang mempunyai arti diri sendiri dan bersamaan dengan zaman
Hal ( sedang dilakukan) atau istiqbal (akan dilakukan) contoh : ُئْي ِجَي
Tanda tanda fi'il mudhori'
Didahului oleh salah satu dari empat huruf mudhoroah , yaitu : ت،ي،ن،أ yang
terkumpul dalam lafadz نأتي
( أ ) : Menunjukkan saya ُب ِ
ْرضَأ = )متكلم (
( ن ) : Menunjukkan kami ُب ِ
ْرضَن = ) الغير مع متكلم (
( ي ) : Menunjukkan dia ُب ِ
ْرضَي = ) غائب (
( ت ) : Menunjukkan kamu / dia = ُب ِ
رْصَت
Pembagian fi'il mudhori'
1. Fi'il mudhori' shohih akhir : fi’il mudhori’ yang akhirnya tidak berupa huruf illat
(alif,wawu,ya’) dan bukan af’alul khomsah. Contoh : ُب ِ
ْرضَي
Tanda i’rob untuk fi’il mudhori’ shohih akhir adalah : Rofa’ dengan dhommah, Nashob
dengan fathah, dan jazm dengan sukun.
Contoh
ُب ِْرضَي َب ِ
ْرضَي ْنَل ْب ِ
ْرضَي ْمَل
ROFA’ NASHOB JAZM
ضمة فتحة سكون
2. Fi’il mudhori’ mu’tal akhir : fi’il mudhori’ yang huruf akhirnya berupa salah satu huruf
illat (alif,wawu,ya’) dan bukan af’alul khomsah. Contoh : ْيِم ْرَي
Tanda i’rob untuk fi’il mudhori’ mu’tal akhir adalah : Rofa’ dengan dhommah yang
dikira”kan, nashob dengan fathah yang di kira”kan, jazm dengan membuang huruf illat.
o Fi’il mudhori’ mu’tal akhir dibagi menjadi 3 :
A. Mu’tal Alif : fi’il mudhori’ yang huruf akhirnya berupa alif.
B. Mu’tal ya’ : fi’il mudhori’ yang huruf akhirnya berupa ya’.
42. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 42
C. Mu’tal wawu : fi’il mudhori’ yang huruf akhirnya berupa wawu.
I’rob Fi’il mudhori’ mu’tal akhir
جزم نصب رفع مضارع فعل
علة حرف ممبواع مقدرة فتحة مقدرة ضمة
الف معتل
َىشْخَي ْمَل َىشْخَي ْنَل َىشْخَي
علة حرف ممبواع ظاهرة فتحة مقدرة ضمة
ياء معتل
ِم ْرَي ْمَل َيِم ْرَي ْنَل ْيِم ْرَي
علة حرف ممبواع ظاهرة فتحة مقدرة ضمة
واو معتل
ُزْغَي ْمَل َوُزْغَي ْنَل ْ
وُزْغَي
3. A’falul khomsah adalah : fi’il mudhori’ (Baik shohih atau mu’tal) yang berakhiran alif
tatsniyah,wawu jama’ dan ya’ muannats mukhotobah. Contoh : ِن َ
الَعْفَي
Tanda i’rob untuk af’alul khomsah adalah : Rofa’ dengan tetapnya nun, Nashob dan jazm
membuang nun.
Contoh
ِن َ
الَعْفَي َ
الَعْفَي ْنَل َ
الَعْفَي ْمَل
ROFA’ NASHOB JAZM
Tetapnya Nun Membuang Nun Membuang Nun
D. FI'IL AMR
Pengertian Fi’il Amr Kalimat yang menunjukkan perintah terhadap fail ( Pelaku ) contoh : ْب ِ
ْرضِا
( pukullah )
Fi'il Amar mempunyai dua zaman
43. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 43
1. Zaman istiqbal ( akan dikerjakan ) : dipandang karena Memerintah sesuatu yang belum
dikerjakan
2. Zaman Hal ( sedang dilakukan ) : memandang dari perintah nya Mabni fi'il Amr
Mabninya Fi’il Amr
Sukun : apabila shohih akhir dan tidak bertemu dengan Alif tatsniyah , wawu jama' dan ya'
muannats mukhotobah contoh : ْب ِ
ْرضِإ
Membuang huruf illat : apabila berakhiran huruf illat contoh : ِم ْرِإ
Membuang nun : apabila bertemu dengan Alif tatsniyah, wawu jama'dan ya'muannats
mukhotobah contoh : ا ُْوب ِ
ْرضِإ
Fathah : sambung . nun taukid tsaqilah contoh ْضِإ
ّنَب ِ
ر
. nun taukid khofifah contoh ْنَب ِ
ْرضِإ
nadzomnya
يك لم إن واْلمر
وحيهل صه نحو اسم هو فيه محل للنون
*Keterangan
1. Fi'il mudhori'dan fi'il Amr jika sambung dengan nun taukid tsaqilah ( nun bertasydid) Atau nun taukid
Khofifah ( nun yang berharokat sukun ) maka mabni fathah , seperti : ( ّرُصٔ
نُا
-
ْن َرُصْنُا ) dan ( ْن َرُصْنَي ْمَل
-
ّنَل ْوُقَيَل )
2. Jika sambung dengan nun jama' muannats maka mabni sukun , seperti : َْنب ِ
ْرضَي ْنَل ، َْنب ِ
ْرضِا
3. jika fi’il amr mempunyai makna perintah, tapi tidak bisa kemasukan nun taukid maka statusnya bukan
lagi amr tapi kalimat isim. Telah dijelaskan dalam contoh : حيهل ، صه
44. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 44
(BAB 2)
FI’IL MUJARROD DAN MAZID
A. FI’IL MUJARROD DAN MAZID
Pengertian Fi’il Mujarrod adalah fi’il yang jumlah huruf aslinya hanya 3 terdiri dari fa’ fi’il, ain dan
lam fi’il contoh َرَفَغ
Wazanya terdiri dari 6 macam.
Pengertian Fi’il Mazid adalah fi’il yang jumlah huruf aslinya lebih dari 3 terdapat 3 macam yaitu
ruba’I, khumasi dan sudasi.
Wazanya ruba’I 3 macam
Wazanya khumasi 5 macam
Wazanya sudasi yang sering di gunakan 1 macam
Fiil ditinjau dari huruf asalnya, Fi’il terbagi menjadi dua, yaitu : 1). Fi’il Tsulasi 2). Fi’il Ruba’i
1. Fi'il Tsulasi
Fi'il tsulasi adalah : fi'il yang huruf asalnya terdiri 3 huruf. contoh : َبَرَض ، َُنسَح
2. Fi'il Ruba'i
Fi'il Ruba'i adalah : fi'il yang huruf asalnya terdiri dari 4 huruf . Contoh : َجَرَْحد
Fi'il ditinjau dari tambah atau tidaknya , Fi’il terbagi menjadi dua, yaitu : 1). Fi’il Mujarrod 2). Fi’il
Mazid
1. Fi'il mujarrod : fi'il yang semua huruf fi'il madhinya berupa huruf asli ( tidak ada tambahan huruf) .
Contoh : َجَرَْحد ، ََبهَذ
2. Fi'il Mazid : fi'il yang salah satu huruf fi'il madhinya ada tambahan. Contoh : َجَرَْحدَت , ََبهْذَأ
45. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 45
Keterangan
Huruf tambahan ada 10 yang terkumpul pada lafadz ( اَهْيِن ْوُمُتْلَأَس)
KETERANGAN
Jika Fi’il Asalnya Muta’adi Dan Berupa Af’alul Qulub
Maka Akan Memiliki 2 Maful Bih
Contoh َكَت ْوَص اْديَز ُتْعَمْسَأ ، امِلاَع اْديَز ُتْنَنَظ
Wazan – Wazan Fi’il Mujarrad
َلَعَف
–
َلَخَد = ُلُعْفَي
-
ُلُخْدَي َلِعَف
–
َيِوَق = ُلَعْفَي
-
ي َوْقَي
َِبسَح = ُلِعْفَي
-
ُبَسْحَي
َلَعَف
–
َحَتَف = ُلَعْفَي
-
ُحَتْفَي
َبَرَض = ُلِعْفَي
–
ُب ِْرضَي
َرَصَن = ُلُعْفَي
-
ُرُصْنَي
Wazan – Wazan Fi’il Mazid
ِىعاَبُر
–
َر ََّون = َلَّعَف
َم َرْكَأ = َلَعْفَأ
َلَتاَق = َلَعاَف
ِيساَدُس
–
ََرفْغَتْسِإ = َلَعْفَتْسِإ
ِيساَمُخ
–
َمَّلَس = َلَّعَفَت
َدَهاَج = َلَعَافَت
َفَلَتْخِإ = َلَعَتْفِإ
َعَطَقْنِإ = َلَعَفْنِإ
َّد َْوسِإ = َّلَعْفِإ
46. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 46
(BAB 3)
FI’IL MUTA’ADDI DAN LAZIM
A. FI’IL MUTA’ADDI DAN LAZIM
Pembagian Fi’il ditinjau dari pasangan nya, fi’il terbagi menjadi dua, yaitu :1). Lazim 2). Muta’addi
1. Fi’il Lazim
Fi’il lazim adalah fi’il yang hanya memerlukan fail sebagai pelaku (subjek) yang dibaca rofa’ , dan tidak
mempunyai maf’ul bih (sasaran pekerjaan)
Nadzomnya
كنهم السجايا أفعال لزوم # وحتم المعدى غير وَلزم
2.Fi’il Muta’addi
Fi’il muta’addi adalah fi’il yang memerlukan maf’ul bih sebagai objek (sasaran pekerjaan)
Pembagian Fi’il Muta’addi ada dua : 1). بنفسه متعدي 2). بغيره متعدي
بنفسه متعدي : adalah fi’il yang membutuhkan terhadap maf’ul tanpa ada penambahan huruf, dan maf’ulnya
dinamakan maf’ul shorih ( maf’ul yang tampak ) contoh : راْمَع ْديَز َبَرَض
بغيره متعدي : adalah fi’il yang membutuhkan terhadap maf’ul dengan ada penambahan huruf, dan maf’ulnya
dinamakan maf’ul ghoiru shorih ( maf’ul yang tidak tampak). Contoh : َكِب ُْتبَهَذ
Tambahan yang biasa digunakan untuk mr-muta’addikan fi’il lazim adalah : 1) Hamzah 2) Tasydid 3) Alif
Nadzomnya
ْم ِ
زَل ما ِدَع ِيفِعْضّتوال ِ
زْمَهْالِب
#
ْمِس ُو ًّايِثَالُث ْنِإ ٍرَج ِف ْرَح َو
Ciri-ciri fi’il Lazim
Dikerjakan oleh semua anggota badan seperti َسَلَج
ْديَز
47. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 47
Arti Muta’addi Ikutkan Wazan Arti Lazim
Mengeluarkan َجَرْخَأ
–
ُج ِ
رُْخي َلَعْفَا
-
ُلِعْفَي Keluar َجََرخ
Menggembirakan َحّرَف
–
ُي
ُح ِ
رَف َلّعَف
–
ُلِعَفُي Gembira َحَرَف
Menyepakati َقَفا َو
-
ُقِفا َُوي َلَعاَف
-
ُلِعاَفُي Sepakat َقَف َو
48. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 48
(BAB 4)
BINA’ (BANGUNAN KALIMAT)
A. BINA’
Pengertian Bina’ adalah kalimat yang di tinjau dari segi lafadznya.
Pembagian Bina’ ada 2 : shohih dan mu’tal :
1. Shohih adalah kalimat yang huruf asalnya tidak berupa huruf illat (
)ي ، ا ، و
Contoh : َن
َص
َر fa’ fi’il ن ain fi’il ص lam fi’il ر
Pembagian Bina’ Shahih ada 3:
Salim : setiap kalimat yang semua huruf asalnya bukan berupa huruf illat, tasydid dan
hamzah: َرَصَن
Mahmuz: setiap kalimat yang salah satu huruf asalnya berupa huruf hamzah
Contoh : َلَمَأ
Pembagian Mahmuz
- Mahmuz Fa’ : huruf hamzah berada di fa’ fi’il contoh :َلَمَأ
- Mahmuz Ain : huruf hamzah berada di ain fi’il contoh : َمَأَس
- Mahmuz Lam : huruf hamzah berada di lam fi’il contoh :َأَرَق
Mudhoaf: setiap kalimat yang ain dan lam fi’ilnya berupa huruf yang sama
- Terdapat pada fi’il tsulasi mujarrad Contoh : ّدَم
- Terdapat pada fi’il tsulasi mazid contoh :َاَطْأَط
2. Mu’tal adalah lafadz yang salah satu bangunanya terdiri dari huruf illat
contoh : َوُرَس
Pembagian Bina’ Mu’tal ada 6 :
Mitsal : kalimat yang fa’ fi’ilnya berupa huruf illat
- Mitsal wawi :berupa huruf illat wawu contoh َرَق َو
- Mitsal Ya’i :berupa huruf illat ya’ contoh َرَسَي
Ajwaf : kalimat yang ain fi’ilnya berupa huruf illat
- Ajwaf wawi : berupa huruf illat wawu contoh ََافخ
×
َف ََوخ
49. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 49
- Ajwaf ya’I : berupa huruf illat ya’I contoh َعاَب
×
َعَيَب
Naqis : kalimat yang lam fi’ilnya berupa huruf illat
- Naqis wawi : berupa huruf illat wawu contoh ا ََزغ
×
َوََزغ
- Naqis Ya’I : berupa huruf illat ya’I contoh ىَمَر
×
َيَمَر
Lafif :kalimat yang fa’ dan lam atau ain dan lam fi’ilnya berupa huruf illat
- Lafif Mafruq : terletak pada fa’ dan lam fi’il contoh َيَق َو
- Lafif Maqrun : terletak pada ain dan lam fi’il contoh َي َوَق
Mu’tal Mudhoaf : kalimat yang beruap huruf illat dan tasydid Contoh ّيَح
Mu’tal Mahmuz : kalimat yang berupa huruf illat dan hamzah Contoh َيَأ َر
50. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 50
{FASAL 4}
(BAB 1)
ISIM YANG DIBACA ROFA'
A. ISIM YANG DIBACA ROFA'
Pembagian Kalimat Isim yang dibaca rofa' ada 7 macam :1) Fail 2) Naibul-fail 3) Mubtada' 4) Khobar 5)
Isimnya َانَك 6) Khobarnya ِّنا 7. Isim yang ikut pada isimnyang dibaca rofa' Na'at taukid athof badal
1. FAIL
adalah isim yang dibaca rofa' yang jatuh setelah kalimah fi'il mabni ma'lum . Contoh : ُدِهَتْجُمال َازَف (
orang orang yang bersungguh-sungguh telah beruntung)
Macam – Macam Fa’il segi lafadz:
A. Fail berupa kalimah isim shorih
contoh : ْديَز ََبهَذ
B. Fail terkadang berupa kalimat fi'il yang diawali oleh ْنَأ
contoh : َن ْوُكَي ْنَأ ُّح ِ
صَي
C. Jatuh setelah fi'il mabni maklum
Contoh : رْمَع َبَرَض
D. Fail isim dhomir : fail yang berupa isim dhomir
Contoh : َوه َبَرَض
Isim yang dibaca rofa' ada 7
Tawabi’
Isimnya Inna
dan saudaranya
ssaudaranya
Khobar Kana
dan saudaranya
ssaudaranya Naibul Fa’il
Khobar Mubtada’
Fa’il
51. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 51
2. Naibul fail
adalah: isim yang dibaca rofa'yang tidak disebutkan failnya ( Mabni maklum) contoh : ْديَز َب ِ
ُرض
Amilnya naibul fail
Kalimat fi'il mabni majhul . Contoh : ْديَز َب ِ
ُرض
Isim maf'ul . Contoh : ح ُْودْمَم ُهُقُلُخ ُد ْوُمْحَمال
Isim yang kemasukan ya' nisbat . Contoh : ُهُقُلُخ ايِوَبَن الُجَر ٔ
ب ِاحَص
Naibul fail ada 2 : 1) naibul fail isim dhohir 2) naibul fail isim dhomir
Yang bisa menjadi naibul fail:
Fi'il yang diawali ْنَأ
Dzorof
Jer majrur
Masdar
Nadzomnya
ْ
ف ُِرع ُهَلاَم ِلُك يِف ُهَلوُعْفَم ... ْ
ِفذُح ِيذّال ِلِعاَفْال َامَقَم ْمِقَأ
... ا َورُرْجَم ْوَأ فا ْرَظ ْوَأ راَدْصَم ْوَأ
اَورُكْذَمال ُهَلوُعْفَم ْد َِجت ْمَل ْنِإ
Tujuan / sebab pembuangan fail
Terbuangnya fail karena ada tujuan / sebab tertentu , diantaranya:
للعلم ( failnya sudah diketahui ) contoh : اْفيِعَض ُانَسْنِ ْ
اإل َِقلُخ
Naibul Fa’il
Maful bih
Dzorof
Jer Majrur
Masdar
52. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 52
للجهل ( failnya tidak diketahui ) contoh : ُلاَمْال َق ِ
رُس
لإلبهام ( Menyamarkan sosok fail ) contoh : ُناَص ِحْال َبِكُر
للتعظيم ( Mengagungkan failnya ) contoh : ُْري ِزْن ِخْال َِقلُخ
للتحقير ( Meremehkan Failnya ) ٍباّطَخ ُنْب ُرَمُع َِنعُط
Setiap dhomir muttasil mahal rofa' setelah fi'il mabni majhul maka menjadi naibul failm contoh : َلِئُس
ِن َ
الُجّالر
Jika terdapat maf’ul bih maka tidak boleh menggunakan selainya
Cara membuat fi’il mabni majhul
Jika Berupa Fi’il Madhi Maka dhomah awalnya dan di fatha sebelum akhir
Contoh ُانَص ِحْال َبِكُر
Nadhomnya
ماِتُح ٍمَضِب ٍلوُهْجَم ُءْدَب َو
#
ماَتَخ ْدَق ِيذّال ِقِبسا ِ
ْرسَكَك
Jika berupa fi’il mudhore’ maka dhommah awalnya dan kasroh sebelum akhir
Contoh ُبَْرضُي
ْديَز
Nadzomnya
ْم ِ
زَل هاُّمَضَف ٍلوُهْجَمِب ْنِإ َو
#
ْمِتُتْاخ ِهِب ِيذّال ِقِبسا ِحْتَفَك
3. Mubtada'
Mubtada' adalah isim ma'rifat yang dibaca rofa' yang berada diawal pembahasan dan sepi dari Amil
lafdzi.
Nadzomnya
ُدّرَجُم ٍلِامَع ٍظْفَل ِلَك ْنَع ... ُدّبَؤُم ُهُعْفَر ْمسا اَدُتْبُمْال
Qoidah Mubtada'
Mubtada' pasti berupa isim atau fi'il yang diawali oleh ٔ
نَأ
53. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 53
Mubtada'pasti dibaca rofa' yang dirofa'kan oleh Amil maknawi ibtida'
3. Setiap Mubtada'pasti punya Khobar yang juga dibaca rofa'
Amil Mubtada’ ada 2 :
Amil lafdzi : amil yang bisa dilihat dan dibaca , seperti amil ظن , ان , كان dan saudara
saudaranya, huruf jer dll
Amil ma;nawi : amil yang tidak bisa dilihat dan dibaca tapi bisa dirasakan.
Amil Ma’nawi ada dua :
o Amil ma’nawi ibtida’ : amil yang merofa’kan mubtada’. Contoh : قائم زيد
o Amil ma’nawi tajarrud : Amil yang merofa’kan fi’il mudhori’ . Contoh : زيد يضرب
Musawig Mubtada’ ( Mubtada’ dari Isim Nakiroh)
Khobar berupa dzorof : لُجَر ُهَدنِع
Khobar berupa jer majrur : لُجَر ٍ
ارَد يِف
Mubtada’ di dahului istifham َْله
ْمُكيِف لُجَر
:
Mubtada’ di dahului nafi اَم
َانَل لُجَر
Mubtada’ di sifati : ْمي ِ
َرك امِلاِع ابِلاَط
Mubtada’ di mudhofkan :ْريَخ ٍ
ْزبُخ ُعِناَص
Mubtada’ berupa rincian : لُجَر اَهْنِم
Mubtada’ Berupa Do’a : ْمُكْيَلَع م َ
الَس
Mubtada’ berupa beramal pada lafadz setelahnya : ْمي ِ
َرك امْلِع ابِلاَط
Nadzomnya
نمره زيد كعند تفد مالم ... بالنكره اَلبتدا يجوز وَل
Ciri-ciri menentukkan Mubtada’
1. Kalimat isim setelah اّمَأ
2. Setiap isim setelah lafadz اَذَك َو
3. Fi’il setelah lafadz اء َوَس
4. Setiap kalimat isim setelah kata ُْثيَح
54. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 54
5. Rincian hitungan yang berurutan mulai َاهُدَحَأ
4. Khobar
Khobar adalah :isim yang dirofa’kan oleh mubtada’ sebagai penyempurna makna mubtada’
Nadzomnya
اَدَتْبُمْلِل ِهِظْفَل يِف قاِباَطُم ... اَدِنْسُأ ٍاعَفِت ْار وُذ ُمْسا ُرَبَخْال َو
Pembagian Khobar ada 2 : 1) Mufrod 2) Ghoiru Mufrod
Khobar Mufrod : Khobar yang tidak berupa jumlah atau serupa jumlah (meskipun tasniyyah atau
jamak)
Nadzomnya
رَم ِمْظّنال يِف ِيذّال ُظْفّالل ُل ّوَْلاَف ... ْرَبَخال يِتْأَي ُهُْريَغ َو داَرْفُم َو
Khobar Ghoiru Mufrod :
Jumlah : Jumlah Ismiyyah dan Jumlah Fi’liyyah
Serupa Jumlah: Jer majrur dan Dzorof
Nadzomnya
يِف ُهُْريَغ َو
ُورُرْجَمْال َو ُف ْرّالظ َيْه َو ُْريَغ ََل ... ُورُصْحَم ٍعَب ْرَأ
َرَدَص ِيذّال ِهِلْعِف ْعَم لِعاَف َو
ْرَبَخال َنِم ُهَلاَم ْعَم اَدَتْبُمْال َو ...
Khobar
Mufrod
Ghoiru Mufrod
Jumlah
Serupa Jumlah
1)Jumlah Ismiyyah
2)Jumlah Fi’liyyah
1) Jer Majrur
2) Dzorof
55. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 55
5. Isimnya Kanna
Kanna Beramal merofa’kan isim dan menasobkan Khobar contoh اائمَق زيد كان
Saudara – Saudara Kanna
َانَك
–
َحَبْصَأ
–
ىَحْضَأ
–
ّلَظ
–
ىَسْمَأ
–
َاتَب
–
َارَص
-
َلا َز اَم
-
َح ِ
رَباَم
-
َّكفْنا اَم
-
َئِتَف اَم
-
َ
ْسيَل
-
َامَد اَم
Keterangan
Semua tasrif kanna dan saudaranya dapat beramal sebagaimana fi’il madhinya :اعالم كان
Amil Nawasikh bila berupa masdar maka isimnya di baca jer menjadi mudhof ilaih, seperti : َك
ِْنيّدال ُن ْو
Syarat fi’il َلا َز اَم
-
َح ِ
رَباَم
-
َّكفْنا اَم
-
َئِتَف اَم - َامَد اَم harus di dahului nafi
6. Khobar Inna
Inna beramal menasobkan isim dan merofa’kan Khobar contoh امِئاَق اْديَز ّنِإ
Saudara – Saudara Inna
7. Tawabi’
Adalah lafadz yang hokum I’robnya mengikuti hokum I’rob matbu’nya baik dari segi rofa’, nasob,
jer dan jazem.
Kanna dan Saudaranya
Bermakna Jadi
َانَك
–
َحَبْصَأ
ىَحْضَأ
–
ّلَظ
ىَسْمَأ
–
َاتَب -
َارَص
Bermakna didalam
َامَد اَم
Bermakna nafi
َلا َز اَم
-
َح ِرَباَم
-
َّكفْنا اَم
-
َئِتَف اَم
-
َ
ْسيَل
-
َارَص
56. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 56
Pembagian Tawabi’ ada 4 : 1) Na’at 2) Taukid 3) Badal 4) Athof
NA’AT
Pengertian Na’at
Adalah kata sifat yang menjadi penyempurna man’ut (yang disifati) dan bermakna kang
Nadzomnya
ِرَهـْظُمِل ْوَا ِت ْـوُعْنَمِْلل ُد ْوُعَي # ِ
رَمْضُمِل ِعفا َر اّمِا ُتْعّنال
Pembagian Na’at ada 2 : 1) Hakiki 2) Sababi
o Na’at Hakiki adalah kata sifat yang merofa’kan dhomir yang kembali pada man’ut
Contoh ُقَلْطُمال ُءاَمال َُوه َو
Nadzomnya
ِعَب ْرَ ِ
َل ٍة َرْشَع ْنِم ُهَت ْوُعْنَم # ِعِبْتَا ُهْنِم ِْنيَمْسِقْال ُل ّوَأَف
o Na’at Sababi adalah kata sifat yang merofa’kan isim dzohir yang sambung dengan
dzomirnya man’ut contoh ه ْوُرْكَم رِهَطُم ِرهاَط
Nadzomnya
ِد ِ
رْفَأ ُهْنِم ِْنيَمْسِقْال َيِناَث َو
#
ِد َرْفُم َْريَغ ُوتُعْنَمْال ى َرَج ْنِإ َو
SYARAT NA’AT HAKIKI
Na’at Hakiki harus ikut man’utnya 4 dari 10 perkara :
1) Dalam I’robnya (rofa’, nasob, jer)
2) Dalam Mufrod, Tasniyah atau Jamaknya
3) Dalam mudzakar atau muanatsnya
4) Dalam nakiroh dan makrifatnya
SYARAT NA’AT SABABI
Na’at Sababi harus sesuai dengan man’utnya dalam 2 perkara :
1) Dalam I’robnya (rofa’, nasob, atau jer)
2) Dalam ma’rifat atau nakirohnya
57. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 57
ATHOF
Pengertian Athof adalah Mengikuti ma’tuf pada ma’tuf alaih dalam I’robnya
Pembagian Athof ada 2 : 1) Athof Nasaq 2) Athof Bayan
o Athof Nasaq : menghubungkan kata dengan kata sebelumnya perantara huruf athof
Contoh : رَمُع َو ْديَز َءاَج
Huruf – Huruf Athof : اّمِإ ، ْنِكَل ، َ
َل ، ْلَب ، ىّتَح ، ّمُث ، ْمَا ، ْوَا ، َف ، َو
o Athof Bayan : lafadz yang ikut lafadz sebelumnya tanpa huruf athof
Contoh : ْديَز ٍ
صْفَح ُْوبَأ َءاَج
TAUKID
Pengertian Taukid adalah lafadz yang mengikuti lafadz sebelumnya yang memberi arti
menguatkan contoh : ُهُسْفَن ْديَز َءاَج
Pembagian Taukid ada dua Yaitu : 1) Taukid Lafdzi 2) Taukid Maknawi
o Taukid Lafdzi : Mengulang lafadz yang sama
Contoh : َءاَج
ْديَز ْديَز
o Taukid Maknawi : menguatkan dengan lafadz-lafadz berikut : ُعَمْجَأ ، لُك ، ْنيَع ، سْفَن
Contoh : ُهُسْفَن ْديَز َءاَج
Nadzomnya
اَدّكَُؤي ْنَأ ِْمس ِ
اَل يِف زِئاَج َو
#
ُعَبْتَيَف
اَدّكَؤُمْال ُدِكَؤُمْال
َ
َل ِيف ِ
رْعّتال َو ِباَْرعِ ْ
اإل ِهُج ْوَأ يِف
#
َ
َالخ ٍدِكَؤُم ْنَمَف ٍ
رّكَنُم
ُعَب ْرَأ ِهيِف ُورُهْشَمْال ُهُظْفَل َو
#
ُعَمْجَأ لُك ّمُث ْنيَع َو سْفَن
1
2
3
4
5
6
7
9
10
َو
dan
َف
lalu
وَا
Atau
ْمَا
atau
َو
ّمُث
kemjudian
ىّتَح
Hingga
ْلَب
Bahkan
َ
َل
Tidak
8
ْنِكَل
Tetapi
اّمِإ
Adakalanya
58. PP. ASSUNNIYYAH AL JAUHARI| 58
BADAL
Pengertian badal adalah kata yang menjadi pokok pembicaraan sebagai ganti dari kata
sebelumnya dan bermakna jawa rupane contoh : ُّةيِلنَا َءاَيْشَأ ُةّتِس
Nadzomnya
َلِب ِالحكمِب ُدالمقصو ُعالتاب
َِلدَب ىَّمالمس وُه ٍةواسط ***
Pembagian Badal ada 4 :
o Syai’ min Syai’ adalah badal yang menyamai mubdal minhu dalam maknanya
Contoh :َك ُْوبَأ اْديَز َءاَج (zaid telah datang, ayahmu)
o Ba’du min kul adalah badal yang merupakan bagian dari mubdal minhu
Contoh : ُهَثُلُث َْفيِغ ّلرَا ُتَْلكَأ (saya makan roti, sepertiganya)
o Isytimal adalah badal yang memiliki keterkaitan dengan mubdal minhu
Contoh : ُهُمْلِع ْديَز يِنَعَفَن
o Gholat adalah badal yang disebutkan untuk menghilangkan kesalahan lisan ketikan
menyebutkan mubdal minhu.
Contoh : َ
سَرَفال اْدي َز ُْتبِكَر (saya naik zaid bukan kuda)
KETERANGAN
Untuk Lafadz – Lafadz Taukid maknawi di atas harus
gandeng dengan Dhomir kecuali lafadz ُعَمْجَأ
TAUKID
TAUKID LAFDZI
TAUKID MAKNAWI
ْديَز َءاَج
ْديَز
سْفَن لُك ْنيَع ُعَمْجَأ