2. Teori Produksi Menurut Konvensional
Produksi adalah usaha untuk menciptakan atau menambah nilai
ekonomi suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
Teori produksi ditujukan untuk memberikan pemahaman tentang
perilaku perusahaan dalam membeli dan menggunakan input
untuk proses produksi dan menjual output.
3. Teori Produksi Menurut Islam
Produksi adalah usaha manusia untuk mengelola dan
mengubah sumber-sumber daya yang tersedia agar mempunyai
nilai manfaat (utility) yang lebih tinggi , tanpa membahayakan
diri seseorang atau sekelompok orang, lingkungan, serta masih
dalam koridor halal dan mubah.
4. Tujuan Produksi Konvensional
Tujuan utama perusahaan melakukan proses produksi adalah
hanya menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi
pelaku produksi (produsen).
Sedangkan tujuan-tujuan lainnya atau tujuan pelengkap antara
lain : kewajiban sosial dalam memenuhi kebutuhan masyarakat,
memberikan kontribusi kepada negara melalui pajak,
meningkatkan kemampuan pelaku produksi.
5. Tujuan Produksi Menurut Pandangan Islam
1. Menghasilkan keuntungan sebesar mungkin tanpa melanggar aturan-
aturan syariah. Karena Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai
kefaqiran adalah dekat dengan kekufuran yang menjadi awal kekafiran.
2. Memenuhi kebutuhan individu dan keluarga.
3. Menciptakan kemandirian umat, sehingga tidak tergantung pihak
ketiga yang dapat merugikan masyarakat itu sendiri.
6. 4. Melindungi harta dan mengembangkan harta tersebut. Karena
dalam Islam, suatu sumber daya yang tidak dimanfaatkan
dapat dianggap mubazir dan harus dikeluarkan zakat atasnya.
5.Memanfaatkan sumber-sumber ekonomi, dalam kaitannya
dengan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di muka
bumi.
7. 6. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam hal mengelola
sumber daya. Karena kemajuan suatu bangsa dapat diukur
bukan dari tingkat konsumsi tetapi dari tingkat produktifitasnya.
7. Sebagai suatu bentuk ibadah yang bertujuan meraih keridhoan
Allah. Karena berusaha memenuhi kebutuhan baik individu,
masyarakat, maupun umat adalah merupakan kewajiban sosial
(fardhu kifayah).
8. Cakupan Teori Produksi
Cakupan teori produksi konvensional hanya berisi soal teknis bagaimana cara
memproduksi dan bagaimana memperhitungkan biaya-biaya dalam rangka
menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari proses produksi itu
sendiri.
Sedangkan teori produksi Islami selain berisi soal teknis pengambilan
keputusan untuk proses produksi juga berisi motivasi produksi berdasarkan
agama Islam, juga dalam memproduksi sangat memperhatikan hak-hak orang
lain.
9. Memaksimalisasi Keuntungan
Memaksimalkan keuntungan dalam teori produksi islam
dapat dilakukan dengan cara efisiensi atau optimalisasi
Efisien dan optimalisasi secara islam yaitu manusia
dianjurkan untuk tidak melakukan suatu hal yang mubazir
dalam arti tidak menyia-nyiakan sumber daya yang ada
untuk hal yang tidak berguna.
12. Jangka waktu sangat pendek
1. Berhubungan dengan situasi produksi dimana
perusahaan tidak dapat mengubah outputnya.
2. Penawaran bersifat inelastis sempurna
3. Harga semata – mata ditentukan oleh permintaan
Jangka Waktu Produksi
13. • Situasi produksi dimana output dapat dirubah
• Dimasa ini perusahaan tidak dapat menambah jumlah
faktor produksi yang dianggap tetap.
• Perusahaan hanya dapat memberikan keputusan tentang
bagaimana memanfaatkan pabrik dalam jangka pendek
Jangka Pendek
14. •Suatu produksi tidak hanya output saja yang
dapat berubah tetapi mungkin juga input dapat
berubah dan hanya teknologi dasar produksi
yang tidak mengalami perubahan
•Pada jangka panjang tidak berkaitan dengan
waktu tetapi berkaitan dengan pilihan – pilihan
pabrik dan peralatannya serta proses produksi
yang digunakan
Jangka Panjang
15. Q = (C,L,R,T)
Q = output
K = Capital/ modal
L = Labour/ tenaga kerja
R = Resources/ sumber daya
T = Teknologi
Fungsi Produksi Konvensional
16. Fungsi Produksi Islam
Q = (L,L,C,O)
Q = Output
L = Land/ tanah
L = Labour/ tenaga kerja
C = Capital/ Modal
O = Organitation
17. Tanah
Tanah merupakan faktor pembentuk produksi dalam ekonomi mikro
Islam. Yang dimaksud dengan tanah disini adalah kekayaan alam yang
bersifat global, segala sesuatu yang terdapat di muka bumi, baik itu
tanah yang berada di daratan ataupun di lautan.
Tanah yang dimaksud dalam islam adalah tempat dimana seseorang
dapat melakukan kegiatan produksinya untuk dapat menghasilkan
output dari lahan yang telah ada.
18. Tenaga Kerja
Dalam islam tenaga kerja bukan hanya suatu jumlah usaha atau jasa yang abstrak
yang ditawarkan untuk diual pada perusahaan.
Mereka yang memperkerjakan buruh mempunyai tanggung jawab moral dan sosial.
Seorang pekerja modern memiliki tenaga yang berhak dijualnya dengan harga
tinggi, tetapi dalam islam ia tidak mutlak bebas untuk berbuat apa saja yang
dikehendakinya dengan tenaga kerjanya itu.
Ia tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak diizinkan syariat.
19. Modal
Dalam kapitalisme, capital berhak mendapatkan bunga sebagai kompensasi
pinjaman (return of loans). Pada sistem ekonomi islam, kompensasi pinjaman yang
diberikan dibedakan berdasarkan atas jenis komoditas yang dipinjamkan.
Apabila kapital yang dinvestasikan berupa uang, maka konsep syariah yang bisa
digunakan adalah bagi hasil (profit loss sharing). Namun jika yang dinvestasikan
berupa mesin dan peralatan lainnya, maka yang wajib dibayarkan adalah biaya
sewa atas peralatan tersebut.
20. Organisasi
Organisasi dianggap sebagai faktor produksi yang
memiliki peran penting. Hal ini karena suatu bisnis
tidak mungkin dapat berdiri apabila tidak ada struktur
oragnisasi yang jelas.
Dengan adanya struktur organisasi maka terdapat
orang yang melakukan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengaktualisasian, dan proses
evaluasi yang berpengaruh pada eksistensi suatu
bisnis.
21. Produktiftas Fisik Marginal
(Marginal Physical Productivity)
Tambahan output yang dihasilkan jika
menambahkan satu atau lebih unit input
tertentu dengan menganggap input lainnnya
tidak berubah.
22. Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Tahap I Tahap II Tahap III
A
TP
L1
L2 L3 L4
Tahap I Tahap II Tahap III
APL
MPL
L1
L2 L4L3
Q
Q3
Q2
Q1
Q
0
0
23. Kurva Produksi Sama (isoquant)
Merupakan kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan
kombinasi faktor – faktor produksi yang menghasilkan tingkat
produksi yang sama
Teori Produksi dengan Dua Faktor Berubah
L
L1 L2 L3
K1
K3
K2
K
0
A
B
C
Isoquan
24. Garis ongkos sama merupakan garis yang menggambarkan
kombinasi faktor – faktor produksi yang dapat dibeli dengan
menggunakan sejumlah anggran tertentu
Garis Ongkos Sama (Isocost)
26. • Adanya spesialisasi faktor – faktor produksi
• Diperoleh faktor – faktor produksi dengan harga rendah
• Jika perusahaan dapat mengembangkan fasilitasnya di
luar perusahaan, tapi masih berkaitan dengan
perusahaan tersebut
Kondisi Perusahaan pada Skala Ekonomis
27. Produktivitas Fisik Marjinal
Tambahan output yang dapat dihasilkan jika menambahkan
satu atau lebih unit input tertentu dengan menganggap input
– input lainnya tidak berubah (konstan).
28. Dampak Sistem Bunga VS Bagi Hasil dalam
Analisis Biaya
Karakteristik dari sistem bunga dalam analisis biaya produksi adalah
adanya biaya bunga yang harus dibayarkan oleh produsen bersifat
tetap.
Sehingga biaya bunga jadi bersifat fixed cost, dengan kata lain,
berapapun jumlah output yang diproduksi bunga tetap harus dibayar.
29. Revenue Sharing VS Profit Sharing
• Dalam pembiayaan di dalam islam, harus ada kesepakatan siapa yang
akan menanggung biaya produksi.
• Bila yang disepakati adalah biaya ditanggung oleh si pelaksana, ini
berarti yang dilakukan adalah bagi penerimaan (revenue sharing).
• Sedangkan apabila yang disepakati adalah biaya ditanggung oleh si
pemodal, ini berarti dilakukan adalah bagi untung (profit sharing).
30. Efisiensi Produksi dan Skala Ekonomi
• Dalam kriteria ekonomi, suatu sistem produksi dikatakan lebih efisien
bila memenuhi salah satu kriteria ini:
1. Minimalisasi biaya untuk memproduksi jumlah yang sama.
2. Maksimalisasi produksi dengan jumlah biaya yang sama.
31. Minimalisasi Biaya untuk Memproduksi Jumlah
yang Sama
• Pada dasarnya total cost dengan sistem bunga akan jauh lebih tinggi dari
pada total cost pada sistem bagi hasil
• Dikatakan lebih rendah menggunakan sistem bagi hasil karena beban
produksi bisa di share berdasarkan kesepakatan antara pemilik modal
dengan peminjam dan hal ini berbeda dengan sistem bunga dimana yang
menganggung dari semua beban biaya produksi adalah para peminjam
32. Maksimalisasi Produksi tanpa Kenaikan atau
Perubahan Biaya
Dalam sistem bagi hasil dapat dikatakan bahwa selaian dapat
meminimalisir biaya produksi pada jumlah barang yang sama, ternyata
dengan menggunakan bagi hasil output yang dihasilkan juga akan jauh
lebih tinggi dari pada menggunakan sistem bunga.
33. Biaya Oportunitas
Merupakan biaya dari suatu barang dan jasa yang diukur dengan
adanya alternatif pemakaian yang hilang karena memproduksi barang
atau jasa tersebut.
34. Biaya Akuntansi
• Konsep tentang berapa biaya barang atau jasa yang dibayarkan untuk
barang dan jasa tersebut
• Biaya akuntansi menekankan kepada pembayaran aktual terhadap
sumber – sumber daya, meskipun jumlah pembayaran dibayarkan
pada masa lampau
36. Biaya Tenaga Kerja
• Merupakan kewajiban yang harus diberikan kepada jasa para tenaga yang
biasanya disebut dengan tingkat upah atau gaji.
• Pembayaran gaji atau upah ini biasanya disesuikan dengan tingkat
produktifitas seseorang, sehingga tidak ada alasan bagi perusahaan untuk
memberikan upah lebih banyak dari tingkat produktiftas pekerja dan
sebaliknya pula para pekerja tidak akan ada yang mau dibayar lebih rendah
dibawah tingkat produktifitasnya.
37. Biaya Modal
• Ada perbedaan pandangan mengenai konsep biaya modal menurut
pandangan akuntan dan ekonom
• Akuntan dalam menghitung biaya modal menggunakan harga historis
pada suatu mesin dan menambahkan depresiasi untuk menentukan
seberapa besar harga sesungguhnya mesin tersebut dibebankan pada
biaya saat ini.
• Menurut pandangan para ekonom biaya modal merupakan jumlah
yang harus dibayarkan untuk mesin merupakan biaya tertanam (sunk
cost).
• Pengerian sunk cost adalah pengeluaran yang sekali dibuat tidak dapat
ditarik kembali.
38. Biaya Implisit dan Biaya Tarif Sewa
• Para ekonom tidak memfokuskan kepada biaya modal akan tetapi mereka
lebih fokus dengan apa yang disebut dengan biaya implisit.
• Biaya implisit adalah suatu biaya yang bersedia dibayar oleh seseorang
untuk penggunaan sebuah faktor produksi.
• Dengan adanya biaya implisit nantinya akan muncul apa yang disebut
dengan tarif sewa, yaitu tarif yang harus dibayar perusahaan atas
penggunaan faktor produksi selama dalam tempo tertentu.
39. Biaya Kepengusahaan
• Setiap pemilik perusahaan berhak mendapatkan sisa dari penerimaan
perusahaan setelah dikurangi seluruh pengeluaran biaya yang biasa sering
disebut dengan profit/looses bagi para akuntan.
• Bagi para ekonom terdapat apa yang disebut dengan biaya kepengusahaan,
dimana artinya kinerja dari pemilik perusahaan juga masuk dalam biaya
produksi, sehingga nanti pada pakhirnya profit murni yang di dapat dari
perusahaan akan jauh lebih kecil.
40. Pilihan Input yang Meminimumkan Biaya
• Untuk meminumkan biaya produksi, perusahaan seharusnya
memilih sebuah titik isokuan yang memiliki biaya yang
rendah.
• Perusahaan perlu mencari seluruh kemungkinan kombinasi
input untuk mendapatkan kombinasi harga yang termurah.
41. Biaya Tetap
Biaya yang jumlahnya tidak tergantung dari bayak
sedikitnya jumlah output
Contohnya : gaji tenaga administrasi, penyusutan
mesin, penyusutan gedung dan peralatan lain,
sewa tanah, sewa kantor, sewa gudang
Biaya Produksi Jangka Pendek
42. Merupakan biaya yang besarnya berubah – berubah tergantung
dari banyak sedikitnya output yang dihasilkan
Contoh : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, bahan
bakar, listrik
Biaya Variabel
43. Merupakan biaya total yang tetap harus
dikeluarkan berapapun output yang dihasilkan
seta besar biayanya tidak berubah - berubah
TFC (Total Fixed Cost)
TVC (Total Variable Cost)
Biaya yang besar kecilnya mengikuti banyak
sedikitnya output yang dihasilkan
44. Penjumlahan dari TFC + TVC
TC (Total Cost)
AFC (Avarage Fixed Cost)
Dapat dihitung dengan membagi biaya biaya
tetap total (TFC) dengan jumlah output
𝐴𝐹𝐶 =
𝑇𝐹𝐶
𝑄
45. Menggambarkan besarnya biaya vaiabel per satuan
produk
AVC (Avarage Total Cost)
ATC (Avarage Total Cost)
Biaya total rata – rata yang menggambarkan besarnya biaya per satuan
produk
𝐴𝑉𝐶 =
𝑇𝑉𝐶
𝑄
𝐴𝑇𝐶 =
𝑇𝐶
𝑄
46. Kecepatan laju kenaikan biaya yang disebabkan oleh
kenaikan satu satuan output
MC (Marginal Cost)
Profit/ Laba
𝑀𝐶 =
∆𝑇𝐶
∆𝑄
𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶
47. Q Biaya Total Biaya Tetap Biaya Variabel Biaya Tetap
Rata - Rata
Biaya Variabel
Rata – Rata
Biaya
Total Rata
- Rata
Biaya Marginal
0 3 3 0 - - - -
1 0,2
2 3,9
3 1,6
4 2,6
5 6,6
6 7,9
7 9,5
8 9
9 10
10 16