1. Disusun Oleh :
Tria Ningrum Rohmawati
NIM : 2014121133
Desi Supriyatin
NIM : 2014120897
2. 1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Perseorangan adalah organisasi perusahaan yang terbanyak
jumlahnya dalam setiap perekonomian. Yaitu modalnya tidak begitu besar dan
begitu pula halnya dengan hasil produksi dan penjualannya.
2. Perusahaan Perkongsian atau Firma
Perusahaan Perkongsian atau Firma adalah organisasi perusahaan yang dimiliki
oleh beberapa orang. Modal perusahaan dikumpulkan dari anggota perkongsian
itu. Setiap anggota perkongsian mempunyai tugas untuk menjalakan dan
mengembangkan perusahaan yang mereka dirikan.
3. Perseroan Terbatas
Dari segi jumlah produksi dan hasil penjualan yang dilakukannya, organisasi
perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang
paling penting. Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dapat
mengumpulkan modal secara mengeluarkan saham.
3. • Perusahaan Milik Negara
Perusahaan ini lebih di kenal sebagai BUMN.
Perusahaan negara dikelola seperti perusahaan
perseroan terbatas. Perbedaanya terletak pada
pemilikan perusahaan tersebut, yaitu saham-saham
dari perusahaan negara dimiliki oleh pemerintah.
• Perusahaan Koperasi
Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang
didirikan bukan untuk mencari keuntungan tetapi
untuk melindungi kepentingan para anggotanya.
Perusahaan koperasi dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu: koperasi konsumsi, koperasi produksi dan
koperasi kredit.
4. PERUSAHAAN DITINJAU DARI
SUDUT TEORI EKONOMI
Di dalam teori ekonomi, di dalam
menganalisis kegiatan perusahaan
yang memproduksi barang dan jasa
untuk memenuhi permintaan yang
wujud di pasar, dan berbagai
perbedaan tersebut tidak
diperhatikan. Analisis yang dibuat
tidak membedakan apakah
perusahaan itu perusahaan
pemerintah atau swasta dan apakah
perusahaan swasta itu berbentuk
perusahaan perseorangan atau
perkongsian atau perseroan
terbatas.
TUJUAN PERUSAHAAN:
MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN
Dalam teori ekonomi, pemisalan
terpenting dalam menganalisis
kegiatan perusahaan “ mereka akan
melakukan kegiatan memproduksi
sampai kepada tingkat di mana
keuntungan mereka mencapai jumlah
yang maksimum”. Dalam praktek,
pemaksimuman keuntungan bukanlah
satu-satunya tujuan perusahaan.
CARA MENCAPAI TUJUAN
MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN
Keuntungan yang maksimum dicapai apabila perbedaan di antara hasil
penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar.
5. Yang dinamakan fungsi produksi adalah hubungan diantara factor-faktor
produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya.
Di dalam memikirkan aspek yang kedua, yaitu menentukan komposisi
faktor produksi yang akan meminimumkan biaya produksi, produsen
perlu memperhatikan (i) besarnya pembayaran kepada faktor produksi
tambahan yang akan digunakan, dan (ii) besarnya pertambahan hasil
penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah
tersebut.
Analisis ke atas kegiatan memproduksi perusahaan dikatakan di dalam
jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap
jumlahnya. Didalam masa tersebut perusahaan tidak dapat menambah
jumlah faktor produksi yang dianggap tetap tersebut.
Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat mengalami
penambahan. Ini berarti bahwa dalam jangka panjang setiap factor
produksi dapat ditambah jummlahnya kalau memang hal tersebut yang
berlaku di pasar.
6. FIRMA DAN INDUSTRI
Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan adalah suatu badan usaha yang menggunakan
faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat.
Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya dengan pengertian industri
yang pada umumnya dimengerti orang.
Dalam teori ekonomi istilah industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang
menghasilkan barang yang sama atau saat bersamaan yang terdapat pada suatu pasar.
FUNGSI PRODUKSI
Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan
jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output. Fungsi
produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus, yaitu
seperti berikut:
Q = f (K, L, R, T)
Dimana K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah
tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis tenaga dan
keahlian kewirausahaan, R adalah kekayaan alam, dan T
adalah tingkat teknologi yang digunakan. Sedangkan Q
adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis
faktor-faktor produksi tersebut, yaitu secara bersama
digunakan untuk memproduksi barang yang sedang
dianalisis sifat produksinya.
Persamaan tersebut merupakan suatu pernyataan
matematik yang pada dasarnya bahwa tingkat produksi
suatu barang tergantung kepada jumlah modal, tenaga
kerja, jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang
digunakan.
TEORI PRODUKSI DENGAN SATU
FAKTOR BERUBAH
Teori produksi yang sederhana
menggambarkan tentang hubungan
diantara tingkat produksi suatu barang
dengan jumlah tenaga kerja yang
digunakan untuk menghasilkan tingkat
produksi barang tersebut.
Dalam analisis tersebut dimisalkan
bahwa faktor-faktor produksi lainnya
adalah tetap jumlahnya yaitu modal,
tanah, dan teknologi. Satu-satunya
faktor produksi yang dapat diubah
jumlahnya adalah tenaga kerja.
7. Slide Title
HUKUM HASIL LEBIH YANG SEMAKIN BERKURANG
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang
dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya
produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu
produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan
produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai
tingkat yang maksimum dan kemudian menurun.
Dengan demikian pada hakikatnya hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa
hubungan diantara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi tiga
tahap yaitu:
1. Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat.
2. Produksi total pertambahannya semakin lambat.
3. Produksi total semakin lama semakin berkurang.
8. PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA DAN PRODUKSI MARJINAL
Produksi total adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu. Produksi
marjinal adalah tambahan produksi yang akan berlaku apabila seunit (seorang) tenaga kerja ditambah. Apabila
ΔL adalah pertambahan tenaga kerja, ΔTP adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP)
dapat dihitung dengan persamaan berikut :
ΔTP
MP =
ΔL
Besarnya produksi rata-rata, yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.
Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
TP
AP =
L
TP ( Kurva Produksi Total )
( Kurva Produksi Marjinal )
( Kurva Produksi rata-rata )
Hubungan-hubungan yang baru
saja diterangkan diatas antara
produksi total, produksi rata-
rata, dan produksi marjinal
dapat digambarkan secara
grafik, yaitu seperti yang
ditunjukkan dalam gambar
disamping
9. TEORI PRODUKSI DENGAN DUA FAKTOR BERUBAH
1. KURVA PRODUKSI SAMA
(ISOQUANT)
Kurva isoquant adalah suatu kurva
yang menggambarkan gabungan dua
factor produksi yang berbeda yang
akan menghasilkan satu tingkat
produksi tertentu.
10. 2. GARIS BIAYA SAMA (ISOCOST)
Kurva isocost adalah suatu kurva yang menggamrkan gabungan dua faktor produksi yang digunakan
untuk menghasilkan sesuatu barang yang memerlukan biaya yang sama.
11. MEMINIMUMKAN BIAYA ATAU MEMAKSIMUMKAN PRODUKSI
1. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan, keadaan yang
bagaimanakah yang akan memaksimumkan produksi?
2. Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah
yang meminimumkan biaya?
MEMAKSIMUMKAN PRODUKSI
Dalam membicarakan persoalan yang
dinyatakan dalam pertanyaan (1) dimisalkan
biaya yang dibelanjakan untuk membeli per
unit modal adalah Rp 15.000, upah tenaga
kerja Rp 10.000, dan biaya yang disediakan
oleh produsen Rp300.000. Dengan uang
sebanyak Rp 300.000 produsen dapat
sekiranya membeli satu jenis faktor produksi
saja, memperoleh 20 unit modal atau 30
tenaga kerja.
MEMINIMUMKAN BIAYA
Untuk dapat membuat analisis mengenai
persoalan (2) perlu dibuat pemisalan
mengenai tingkat produksi yang akan dicapai.
Misalkan produsen ingin memproduksi
sebanyak 1500 unit. Faktor produksi itu terdiri
dari 9 tenaga kerja dan 8 unit modal, dan biaya
yang dikeluarkan adalah Rp 210.000.