[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang ketentuan mawaris dalam Islam. Terdiri dari empat sub bab yang membahas tentang pengertian mawaris, harta sebelum diwaris, jenis-jenis ahli waris, dan hijab yang dapat mengurangi bagian waris. Dokumen ini juga menjelaskan tabel-tabel tentang nama dan bagian waris untuk ahli waris laki-laki dan perempuan.
1. Sub Bab.2
Harta sebelum diwaris
Home
Page
Sub Bab.1
Ketentuan mawaris
Sub Bab.3
Ahli waris
Createdby:M.AbduArRahman
Sub Bab.4
Hijab
Materi Agama Islam Kelas XII Semester Genap
Mawaris
3. Sub Bab.1
Ketentuan mawaris
Createdby:M.AbduArRahman
b. Sebab sebab waris mewaris
Materi Agama Islam Kelas XII Semester Genap
Mawaris
a. Pengertian istilah mawaris
Home
Page
Sub Bab.2
Harta sebelum diwaris
Sub Bab.3
Ahli waris
Sub Bab.4
Hijab
c. Hal hal yg menghalangi untuk memperoleh waris
4. Sub Bab.2
Harta sebelum diwaris
Createdby:M.AbduArRahman
Sub Bab.1
Ketentuan mawaris
Home
Page
Sub Bab.3
Ahli waris
Sub Bab.4
Hijab
Materi Agama Islam Kelas XII Semester Genap
Mawaris
a. Harta waris sebelum diwaris
5. Materi Agama Islam Kelas XII Semester Genap
Mawaris
Sub Bab.3
Ahli waris
Createdby:M.AbduArRahman
b. Macam macam ahli waris
a. Ayat Al Qur’an tentang Mawaris
Sub Bab.1
Ketentuan mawaris
Home
Page
Sub Bab.2
Harta sebelum diwaris
Sub Bab.4
Hijab
c. Bagian masing masing ahli waris
6. Materi Agama Islam Kelas XII Semester Genap
Mawaris
Sub Bab.4
Hijab
Createdby:M.AbduArRahman
b. Macam macam hijab
a. Pengertian hijab
Sub Bab.1
Ketentuan mawaris
Home
Page
Sub Bab.2
Harta sebelum diwaris
Sub Bab.3
Ahli waris
7.
APA SI PENGERTIAN MAWARIS?????
Sub Bab.1 Ketentuan Mawaris
Home
1. Mawaris, berarti harta waris (pusaka). Jadi semua harta
peninggalan seseorang yang telah wafat dan belum diambil
untuk keperluan apapun maka disebut mawaris atau mirast.
Sedangkan bila telah siap untuk dibagikan maka disebut
dengan Tirkah.
2. Muwarist adalah orang yang wafat dan meninggalkan mirast.
3. Waris atau ahli waris adalah mereka yang berhak dan
berpeluanguntuk memperoleh mirast.
Next Sub Bab
8. 1. Karena adanya hubungan nasab dengan muwarist, (QS. An Nisa’ : 7).
2. Karena adanya hubungan perkawinan dengan muwarist (suami/istri). (QS. An Nisa’ : 12)
3. Karena memerdekakan muwarist.
4. Karena adanya hubungan sesama Muslim, yaitu bila ternyata muwarist tidak mempunyai
ahli warist yang tersebut pada no. 1, 2, dan 3. maka harta warisnya diserahkan kepada
BAITUL MAL dan selanjutnya dipergunakan untuk kepentingan umum umat Islam.
Sesuai hadis Nabi saw. berikut:
انمامتفق َْـتـقعا لمن ُءالـوالعليه
Artinya : Saya menjadi pewaris bagi orang yang tidak memiliki ahli waris. HR. Ahmad
dan Abu Daud
Nabi saw. tidak menerima waris untuk dirinya, akan tetapi Beliau menerimanya dan
selanjutnya dipergunakan untuk kemaslahatan umat Islam.
Home Next Sub BabPrev Sub Bab
9. Bagi seorang ahli awris bisa jadi terhalang atau berkurang bagiannya jika
pada orang tersebut terdapat penghalang, penghalang, tersebut yaitu :
1. Mamnu’ atau Mahrum, yaitu seseorang yang telah memiliki syarat dan
sebab yang cukup untuk dapat menerima warisan, akan tetapi terdapat
padanya suatu pengahalang sehingga gugur haknya untuk memperoleh
warisan, penghalang tersebut terdiri dari : hamba sahaya, pembunuh,
murtad dan berbeda agama.
2. Mahjub, adalah seorang yang memenuhi syarat dan sebaba untuk
mendapatkan warisan, akan tetapi karena ada halangan (hijab), maka ia
tidak berhak menerima atau berkurang bagiannya. Sedangkan hijab
adalah penghalang mahjub dan terdiri dari : Hijab Nuqshan dan Hijab
Hirman.
Home Next Sub BabPrev Sub Bab
10.
Sub Bab.2
Harta Sebelum Diwaris
Sebelum diadakan pembagian, maka terlebih dahulu supaya dikeluarkan
dari harta waris tersebut untuk beberapa keperluan berikut :
a. Dikeluarkan untuk membayar zakat dari harta peninggalan tersebut.
b. Dikeluarkan untuk membayar hutang muwaris.
c. Dikeluarkan untuk membayar biaya perawatan muwaris.
d. Dikeluarkan untuk melaksanakan wasiat dari muwaris.
Jika empat masalah tersebut di atas telah dilaksanakan dengan baik,
maka barulah harta peninggalan (tirkah) tersebut dapat diwaris sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
HomePrev Sub Bab Next Sub Bab
11.
Sub Bab.3
Ahli Waris
Diantara ayat Al Qur’an yang menjelaskan masalah waris adalah :
ْبينص اءَسـّنلل َو َن ْـوُب َاألقـر َو انَدال َالـو ك َتر اَممـ ٌْبينص الَجّللرَن ْـوُب َاألقر َو انَدال َالـو ك َتر اَممـ
اًـض ْـفروَم اًبنصيـ َكـثر ْأو ُهـْنم قل اَممـ.النساء:7
Artinya : Bagi orang laki-laki hak bagian dari harta peninggalan ibu bapak
dan kerabatnya, dan bagi wanita pula hak bagian dari harta peninggalan
ibu bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian yang
telah ditentukan.
QS. An Nisa : 7
Kemudian dapat dilihat pula dalam surat An Nisa’ ayat 11 dan 12.
HomePrev Sub Bab Next Sub Bab
12. 1. Dilihat dari segi jenis kelamin, dapat digolongkan menjadi 15 orang ahli waris
laki-laki dan 10 orang ahli waris wanita (nama dan bagiannya dapat dilihat
pada tabel : 1)
2. Dilihat dari hak dan bagiannya, ahli waris dibedakan menjadi :
a.Dzawil Furudh. Yaitu ahli waris yang hak dan bagiannya telah ditentukan
secara jelas dan tegas jumlahnya berdasar ketentuan Al Qur’an dan Hadits,
yaitu :
1. 4 orang dari kelompok ahli waris laki-laki, yaitu bapak, bapaknya bapak,
saudara laki-laki seibu dan suami.
2. 9 orang dari kelompok ahli waris perempuan, kecuali mu’tiqah.
Bagian masing-masing dari dzawil furudh ini akan diterangkan tersendiri.
b. Dzawil Ashabah. Yaitu ahli waris yang mendapat bagian sisa, terdiri 3
macam yaitu :
1. Ashabah bin Nafsi (ASBIN), yaitu semua ahli waris dari kelom-
pok laki-laki kecuali bapak, bapaknya bapak, saudara laki-laki seibu dan
suami, mereka itu mendapat bagian waris (ashabah) karena sebab dirinya
sendiri.
Home Next Sub BabPrev Sub Bab
13. 2. Ashabah bil Ghair (ASBIG), yaitu mereka yang mendapat ashabah
(sisa) karena sebab keberadaan saudaranya, mereka itu ialah :
a. Anak perempuan, seorang atau lebih bila bersama
dengan anak laki-laki
b. Cucu perempuan , seorang atau lebih bila bersama
dengan cucu laki-laki
c. Saudara perempuan sekandung, seorang atau lebih bila
bersama dengan saudara laki-laki sekandung.
d. Saudara perempuan seayah, seorang atau lebih bila
bersama dengan saudara laki-laki seayah.
3. Ashabah Maal Ghair (ASMAG), yaitu yang mendapat bagian sisa
karena bersama-sama dengan orang lain, mereka itu ialah :
a. Saudara perempuan sekandung, seorang atau lebih pada
waktu bersama-sama dengan anak perempuan atau
cucu perempuan.
b. Saudara perempuan seayah, seorang atau lebih bila
bersama-sama dengan anak perempuan atau cucu
perempuan.
c. Dzawil ArhamYaitu kerabat yang tidak termasuk ahli waris yang 25,
diluar ketentuan dzawil furudl atau ashabah, oleh karena pertalian
kekerabatannya yang telah jauh.
Home Next Sub BabPrev Sub Bab
14. No. Nama Ahli Waris Bagian Keterangan
1. suami
1/2 bila tidak ada Far’ul Waris
1/4 bila ada far’ul waris
2. anak laki-laki ASBIN
bila bersama anak perempuan
mendapat dua kali anak
perempuan
3. bapak
1/6 bila ada far’ul waris lk
1/6&sisa bila hanya ada far’ul waris pr
4. anak laki-laki no 2
ASBIN bila tidak ada anak laki-laki
MAHJUB bila ada anak laki-laki
5.
Kakek/bapaknya
bapak
1/6
bila ada far’ul waris dan tidak ada
bapak
MAHJUB bila ada bapak
6. Sdra laki-laki skd ASBIN lihat tabel 3 dan 4
7. Sdr.laki-laki seayah ASBIN lihat tabel 3
Dengan memperhatikan Surat An Nisa’ ayat 7, 11 dan 12, serta macam-macam ahli waris,
maka bagian masing-masing ahli waris dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 1
Nama dan Bagian Ahli Waris Kelompok laki-laki (A)
15. No. Nama Ahli Waris Bagian Keterangan
8. Anak laki-laki no.6 ASBIN Sda
9. Anak laki-laki no.7 ASBIN Sda
10.
Sdr lk-lk bpk yg
skdng
ASBIN Sda
11.
Sdr. lk-lk bpk
seayah
ASBIN Sda
12. Anak dari no. 10 ASBIN Sda
13. Anak dari no. 11 ASBIN Sda
14. Sdra laki-laki seibu
1/6 bila sendiri dan tidak ada far’ ul waris, bapak dan atau kakek.
1/3
bila berdua atau lebih, baik laki-laki semua atau cam-pur, tidak
ada far’ul waris, bapak dan atau kakek
15. Mu’tiq ASBIN Sda
Keterangan tabel:
1. Far’ul Waris adalah : anak lk-lk, anak pr, anak laki-laki dan anak
perempuannya anak lk-lk.
2. ASBIN : Ashabah bin Nafsi
3. Apabila semua ahli waris dari kelompok laki-laki di atas (15) ada
semua maka yang mendapat warisan hanya : anak laki-laki (no. 2),
bapak (no.3) dan suami (no. 1)
16. No. Ahli Waris Bagian Keterangan Syarat
1.
Istri dari
jenazah
1/4 bila tidak ada far’ul warist
1/8 bila ada far’ul warist
2.
Anak
perempuan
1/2 bila anak tunggal
2/3
bila lebih dari seorang dan tidak ibnun (sdr.
laki-laki)
ASBIG bila bersama ibnun (saudara laki-laki
3. Ibu
1/3
bila tidak ada far’ul waris dan bila tidak ada
sdra si mayat (laki /pr., skd/ seayah/seibu)
lebih dari satu
1/6
bila ada far’ul warist dan atau ada saudara
si mayat.
4. Ibunya bapak
1/6 bila tidak ada ibu
MAHJUB bila ada ibu
5. Ibunya ibu - sama dengan ibunya bapak.
6.
Anak
Perempuan
nya
anak laki-laki
1/2 bila tunggal dan tidak ada far’ul waris
2/3
bila lebih dari seorang dan tdk ada anak
laki-laki/pr. serta tdk ada ibnubnin (no. 4
A)
1/6
bila sendiri atau lebih dan bila hanya ada
seorang anak pr.
MAHJUB bila ada dua/ lebih anak perempuan
ASBIG
bila bersama dengan ibnubnin dan tidak
ada anak laki-laki/ perempuan
1/2
bila tunggal dan tidak ada far’ul waris dan
bapak dari si
Nama dan Bagian Ahli Waris Kelompok Perempuan (B)
17. No. Ahli Waris Bagian Keterangan Syarat
7.
Saudara
perempuan
sekandung
2/3
bila lebih seorang dan terdiri dari perempuan
semua , tidak ada far’ul warist dan bapak
ASMAG bila yang mendapat bagian 1/2 ada semua
MAHJUB bila ada ibnun / ibnubnin dan atau bapak
1/2
bila tunggal, tdk ada far’ul warist bapak, saudara
sekan-dung (laki/pr.)
8.
Saudara
perempuan
seayah
2/3
bila lebih dar i seorang dan tidak ada far’ul waris,
bapak,saudara , sekandung (laki/pr.) dan sdr
sebapak
1/6
bila seorang atau lebih dan bila hanya ada seorang
sdr. pr. sekandung.
ASMAG bila bersama dengan bintun atau bintubnin.
ASBIG bila bersama dg. akhun liab (no.7 A
MAHJUB
bila ada ibnun, ibnubnin, akhun syaqiq dan atau
ayah.
9.
Saudara
perempuan
seibu
1/3
bila berdua atau lebih dan tidak ada far’ul warist,
ayah dan atau nenek.
1/6
bila sendiri dan tidak ada far’ul warist, ayah dan
atau nenek
MAHJUB bila ada far’ul warist,ayah dan atau nenek.
10. Mu’tiqah ASBIN sama dengan 15 A
Keterangan tabel:
1. ASBIG : Ashabah bil Ghair, ASMAG : Ashabah maal Ghair
2. Apabila ahli waris dari kelompok perempuan ada semua maka yang mendapat warisan adalah: anak
perempuan, cucu perempuan, ibu, istri dan saudara sekandung
3. Apabila ahli waris dari kelompok laki-laki dan kelompok perempuan ada semua maka yang mendapat
warisan hanya : anak laki-laki, anak perempuan, bapak, ibu, dan suami atau istri.
18.
Sub Bab.4
Hijab
Secara bahasa, hijab artinya "penutup" atau " penghalang". Dalam pembagian,
seluruh ahli waris terkadang menerima bagian warisan dan terkadang pula sama
sekali tidak menerima bagian, kecuali lima ahli waris, yaitu : anak laki-laki, anak
perempuan, bapak, ibu, dan suami / istri. Nah, bagi ahli waris yang karena ada
ahli waris yang lain sehingga ia tidak menerima bagian atau berkurang
bagiannya disebut mahjub (terhalang), yaitu terkena hijab.
Maksud hijab dalam fiqih mawaris adalah penutup / penghalang ahli waris
yang semestinya mendapat bagian menjadi tidak mendapat bagian atau tetap
menerima warisan, tapi jumlahnya berkurang karena ada ahli waris lain yang
lebih dekat pertalian kekerabatannya.
HomePrev Sub Bab End
19. Dilihat dari penghalang atas seluruh bagian atau sebagainya, hijab
dibagi menjadi dua macam :
1. Hijab hirman, yaitu penghalang yang menyebabkan ahli waris
tidak mendapatkan warisan sama sekali karena ada ahli waris
yang lebih dekat pertalian kerabatnya.
2. Hijab nuqshan, yaitu penghalang yang dapat mengurangi bagian
yang seharusnya diterima oleh ahli waris. Misalnya istri bisa
mendapat satu per empat warisan, karena ada anak maka ia
mendapt satu per delapan.
HomePrev Sub Bab End
Editor's Notes
Cara pakai efeknya :
Habiskan lagu untuk perkenalan, basa basi, dkk untuk menarik perhatian peserta
Gunakan mouse hanya gerakkan ke sub bab yang ada
Biarkan bekerja seperti biasanya website
Efek : Suara klik
Disini waktunya ada interaksi pembicara dengan peserta, seperti “ apa itu mawaris? “
Peserta dibiarkan menjawab dahulu baru pengertian ditampilkan