Makalah ini membahas tentang mawarits (ilmu pembagian harta warisan). Ia menjelaskan pengertian mawarits, dasar hukum warisan menurut Islam, ahli waris (terdiri dari zawil furud, asabat, dan zawil arham), dan bagaimana pembagian harta warisan ditentukan berdasarkan hubungan dengan yang meninggal dunia. Makalah ini bertujuan menjelaskan konsep dasar tentang ilmu mawaris dalam Islam.
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Makalah Mawarits
1.
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiratAllah SWT karena dengan rahmatdan hidayah-
Nya.Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancer.Shalawat
dan salampenulis sampaikan kepada junjungan kabiNabi Muhammad SAW yang
telah memberi petunjuk sehingga berada dijalan yang benar.Bahan ajaran yang
penulis susun ini mempunyaitujuan menyediakan materi pembahasan
“MAWARITS”.
Walaupun penulis telah menyusun materi ini kemungkinan terdapat
kelebihan maupun kekurangan.Sehubungan dengan haltersebut,penulis
mengharapkan masukan daripihak pengajar dan pihak peserta untuk perbaikan.
Makassar,2 November 2016
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………….
A.Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………
B.Perumusan Masalah …………………………………………………………………………………..
C.Tujuan Penulisan ………………………………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………………
A.Pengertian dan Dasar Hukum Mawarits ………………………………………………………
B.Harta Waris Sebelum Dibagi ……………………………………………………………………….
C.Asbabul Irtsi dan Mawaniul Irtsi ………………………………………………………………….
D.Ahli Waris ……………………………………………………………………………………………………
E.Furudul Muqaddarah …………………………………………………………………………………..
F.Hijab dan Mahjub …………………………………………………………………………………………
BAB III PENUTUP
4. A.Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………
B.Saran ………………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Mawaris adalah ilmu yang membicarakan tentang cara-cara pembagian harta waris.Ilmu
mawaris disebut juga ilmu faraid.Harta waris adalah harta peninggalan orang mati.
B.Perumusan masalah
Adapun perumusan masalah penulisan masalah tentang Mawarits yaitu :
1.Bagaimana pengertian mawarits ?
2.Dasar hokum mawarits ?
C.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah tentang Mawarits antara lain :
1.Untuk mengetahui pengertian dari Mawarits
2.Untuk mengetahui siapa saja yang mendapatkan harta waris
5. BAB II
PEMBAHASAN
A.PengertiandanDasar Hukum Mawarits
Mawaris adalah ilmu yang membicarakan tentang cara-cara pembagian harta
waris.Ilmu mawaris disebutjuga ilmu faraid.Harta waris ialah harta peninggalan
orang mati.Di dalam islam,harta waris disebut juga tirkah yang berarti
peninggalan atau harta yang ditinggal mati oleh pemiliknya.Di kalangan
tertentu,harta waris disebutjuga harta pustaka.
B.Hartawaris sebelumdibagi
Apabila seorang muslimmeninggal dunia dan meninggalkan dunia dan
meninggalkan harta benda,maka setelah mayat dikuburkan,keluarganya wajib
mengelola harta peninggalannya dengan langkah-langkah berikut:
1.Membiayai perawatan jenasahnya
2.Membayar zakatnya jika simayat belum mengeluarkan zakat sebelum
meninggal
3.Membayar utang-utangnya apabila mayat meninggalkan utang
4.Membayarkan wasiayatnya,jika mayatberwasiatsebelummeninggal dunia
6. 5.Setelah dibatarkan semua,tentukan sisa harta peninggalan mayatsebagai harta
pusaka yang dinamai tirkah atau mauruts atau harta yang akan dibagikan kepada
ahli waris mayatberdasarkan ketentuan hokumwaris islam.
C.Asbabul Irsi dan Mawani’ul Irsi
1.Asbabuliris (sebab-sebab memperoleh harta warisan)
Seseorang berhak memperoleh harta waris disebabkan oleh hal-hal berikut:
a.Perkawinan,yaitu adanya ikatan yang sah antara laki-laki dan perempuan
sebagai suami istri.Keduanya memiliki hak waris mewarisi yang tidak terhalang
oleh siapapun.
b.Kekerabatan,yaotu hubungan nasab antar orang yang mewariskan dan orang
yang mewarisi yang disebabkan oleh kelahiran.Hubungan ini tidak akan terputus
karena yang menjadi sebab adanya seseorang tidak bis adihilangkan
c.Memerdekakan orang yang meninggal (jika pernah menjadi budak)
d.Ada hubungan sesamemuslim (jika yang meninggal tidak mempunyaiahli waris)
2.Mawani’ul iris (sebab-sebab terhalang memperoleh harta waris)
Seseorang terhalang untuk memperoleh harta waris (walaupun sebenarnya
ahli waris) jika mempunyaisalah satu sebab sebagai berikut:
a.ia menjadi budak
b.ia membunuh orang yang meninggalkan warisan
c.Ia berbeda agama dengan yang meninggalkan harta waris
7. d.Ia murtat
Apabila seseorang meninggal dunia dan tidak mempunyai ahli waris,harta
warisnya diserahkan ke baitulmal atau kas masjid.Dari baitulmal,harta tersebut
dapat dimanfaatkan bersama harta zakat mal yang lain.
D.Ahlul Irsi (Ahli Waris)
Ahli waris adalah orang-orang yang mempunyai hubungan dengan si
mayat.Hubungan nasab (keturunan),atau pernah memerdekakan si mayat jika
pernah menjadi budak.
Ditinjau dari segi bagiannya,ahli waris dibagi menjadi tiga macam,yaitu ahli
waris zawil furud,asabat,dan zawil arham.
1.Ahli waris zawil furud
Ahli waris zawil furud ialah ahli waris yang bagiannya telah ditentukan banyak
sedikitnya,misalnya sebagai berikut:
a.Suami memperoleh setengah dari harta peninggalan istri jika istri meninggalkan
anak .Apabila istri meninggalkan anak,bagian suami seerempat
b.Istri mendapat seperempat dari harta peninggalan suami jika suami tidak
meninggalkan anak.Apabila suami meninggalkan anak,bagian istri seperdelapan.
2.Ahli waris asabat
Ahli waris asabat ialah ahli waris yang belum ditentukan besar kecilnya bagian
yang diterima,bahkan ada kemungkinan asabat tidak memperoleh bagian sama
sekali.Hal ini dipengaruhi ahli waris zawil furud.
8. Asabat dibagi menjadi tiga macam,yaitu asabat binafsih,asabat bil-gair,dan
asabat ma’al-gair.
a.Asabatbinafsih,yaitu ahli waris yang secara otomatis dapat menjadi
asabat,tanpa sebab yang lain.Mereka itu ialah:
1)Anak laki-laki,cucu laiki-laki terus kebawah garis laki-laki
2)Bapak,kakek,terus keatas garis laki-laki
3)Saudara laki-lakisekandung dan sebapak
b.Apabila bil-gair,yaitu ahli waris yang dapat menjadi asabat apabila ditarik ahli
waris lain.Mereka itu ialah:
1)Anak perempuan karena ditarik anak lai-laki
2)Cucu perempuan karena ditarik cucu laki-laki
3)Saudara perempuan sekandung karena ditarik saudara laki-lakisekandung
4)Saudara perempuan sebapak karena ditarik saudara laki-laki sebapak
c.Asabatma’al-gair,yaitu ahli waris yang menjadi asabatbersama ahli waris
lainnya.Mereka itu ialah:
1)Saudara perempuan sekandung (seorang atau lebih) bersama dengan anak
perempuan (seorang atau lebih)atau bersama cucu(seorang atau lebih)
2)Saudara perempuan sebapak ( seorang atau lebih)bersama dengan anak
perempuan (seorang atau lebih),atau bersama cucu perempuan (seorang atau
lebih)
3.Ahli waris zawilArham
9. Ahli waris zawilarhamialah ahli waris yang sudah jauh hubungan
kekeluargaannya dengan mayat.Ahliwaris ini tidak mendapat bagian,kecuali
karena mendapat pemberian dari zawilfurud dan asabatatau karena tidak ada
ahli waris lain (zawilfurud dan asabat)
E.Furul Muqaddarah
Furul Muqaddarah atau ketentuan bagian ahli waris ada beberapa
macam.Terkadang,ketentuan itu bias berubah-ubah karena suatu sebab.Berikut
ketentuan-ketentuan bagian ahli waris dan pembahasannya.
1.Ketentuan awal
a.yang mendapat bagian setengah (1/2) adalah :
1)Anak perempuan tunggal
2)Cucu perempuan tunggal dari anak laki-laki
3)Saudara perempuan sekandung
4)Suamijika istri yang meninggal tidak mempunyaianak
b.Yang mendapat bagian seperempat (1/4) adalah :
1)Suamijika istri yang meninggal punya anak
2)Istrijika suamiyang meninggaltidak mempunyai anak
c.Yang mendapat bagian sperdelapan(1/8) adalah :
1)Istrijika suamimeninggal mempunyaianak
10. 2.Perubahan ketentuan bagian ahli waris
Bagian yang diterima ahli waris zawil furud tidak pasti,tetapi dapat berubah
karena adanya ahli waris lain yang sama-sama berhak atas harta waris.Perubaha-
perubahan yang dimaksud adalah sebagaiberikut:
a.Suamimendapat
1)1/2 jika tidak ada anak
2)1,4 jika ada anak
b.Istrimendapat
1)1/4 jika tidak ada anak
2)1/8jika ada anak
c.Anak laki-laki
1)Menghabiskan seluruh harta apabila tidak ada ahli waris lain
2)Harta dibagi sama jika bersama saudara laki-laki
3)Dua kali lipat bagian anak perempuan jika bersama-sama saudara perempuan
d.Anak perempuan
11. 1)1/2 jika sendiri
2)2/3 jika dua orang atau lebih
3)Asabatjika bersama saudara laki-lakinya
F.Hijabdan Mahjub
Hijab ialah ahli waris yang menjadipenghalang bagi ahli waris lain untuk
menerima bagian harta waris.Hijab dibedakan menjadidua macam,yaitu hirman
dan hijab nuqsan.
Hijab hirman apabila menutupnya secara mutlak sehingga mahjub(orang
yang tertutup)sama sekali tidak memperoleh bagian.
Hijab nuqsan apabila menutupnya tidak mutlak (sekedar mengurangijatah
yang diterima mahjub),misalnya dari¼ menjadi 1/8
Mahjub ialah ahli waris yang tertutup ahli waris lain untuk menerima bagian
harta waris.Apabila hijabnya hirman,mahjubpun hirman ,demikian pula
sebaliknaya.