SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Cv. Ekadityanggiyoz
Aditya Baharudin, Eka Syaeful Bahri, Sri
Anggi Wahyuni dan Rosyanti.
Modul Matematika SMP Kelas VII
OPERASI HITUNG BENTUK
ALJABAR
Operasi Hitung Bentuk Aljabar i
KATAPENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt
karna berkat rahmat dan karunia Nya kami bisa
menyelesaikan buku ini. Buku ini di buat untuk
mempermudah siswa kelas VII dalam mempelajari operasi
hitung bentuk aljabar.
Selain buku ini di susun bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman siswa dalam mempelajari
operasi hitung bentuk aljabar, buku ini juga berisi tentan
cara menggunkan Quis Maker yang berisi tentang soal-soal
latihan.
Denagan demikian, buku ini kami susun. Kami
menyadari dalam penyusan buku ini masih memiliki
berbagai kekurangan. Namun mudah-mudahan buku ini
dapat membantu pemahaman siswa dalam mempelajari
operasi hitung bentuk aljabar. Selamat membaca dan
semoga sukses.
Cirebon, 30 Oktober 2012
Penulis
Operasi Hitung Bentuk Aljabar ii
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR ................................................... i
DAFTAR PUSTAKA ................................................... ii
TUJUAN PEMBELAJARAN ................................................... 1
OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR ...................... 2
APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI ....... 24
SOAL LATIHAN ................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA .................................................. 28
QUIS MAKER .................................................. 29
BIODATA KELOMPOK .................................................. 30
DESKRIPSI KERJA .................................................. 31
PERAN KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAAN
MATEMATIKA ................................................. 32
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 1
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan
dapat:
 Menjelaskan pengertian Koefisien, Variabel,
Konstanta, suku satu, suku dua, dan suku tiga dalam
variabel yang sama atau berbeda,
 Menyelesaikan operasi tambahan, kurang, kali, bagi
dan pangkat dari suku satu dan suku dua,
 Menyelesaikan pembagian dengan suku sejenis atau
tidak sejenis,
 Memfaktorkan suku bentuk aljabar sampai dengan
suku tiga,
 Menyederhanakan pembagian suku,
 Menyelesaikan perpangkatan konstanta dan suku,
 Menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali, bagi,
dan pangkat dari pecahan bentuk aljabar dengan
penyebut suku satu dan suku dua,
 Menyederhanakan pecahan bentuk aljabar.
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 2
OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR
Sebelum kalian mempelajari materi pada bab ini,
kalian harus menguasai konsep mengenai faktor sekutu,
kelipatan persekutuan terkecil (KPK), dan faktor
persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan atau lebih.
Konsep mengenai bentuk aljabar dan operasi hitungnya
selanjutnya akan sangat bermanfaat dalam mempelajari
bab berikutnya. Perhatikan uraian berikut.
A. Variabel, Konstanta, dan Faktor
Perhatikan bentuk aljabar 5x + 3y + 8x – 6y + 9.
Pada bentuk aljabar tersebut, huruf x dan y disebut
variabel. Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan
yang belum diketahui nilainya dengan jelas. Variabel
disebut juga peubah. Variabel biasanya dilambangkan
dengan huruf kecil a, b, c, ..., z.
Adapun bilangan 9 pada bentuk aljabar di atas
disebut konstanta. Konstanta adalah suku dari suatu bentuk
aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat variabel.
Perhatikan koefisien masing-masing suku pada
bentuk aljabar 5x + 3y + 8x – 6y + 9. Koefisien pada suku
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 3
5x adalah 5, pada suku 3y adalah 3, pada suku 8x adalah 8,
dan pada suku –6y adalah –6.
B. PengertianSuku padaBentuk Aljabar
1. Suku Tunggal dan Suku Banyak
Bentuk aljabar adalah suatu bentuk matematika
yang dalam penyajiannya memuat huruf-huruf untuk
mewakili bilangan yang belum diketahui.
Bentuk-bentuk seperti 5𝑎 , − 5𝑎2
𝑏 , 2𝑝 + 5, 7𝑝2
−
𝑝𝑞,8𝑥 − 4𝑦 + 9, 𝑑𝑎𝑛 6𝑥2
+ 3𝑥𝑦 − 8𝑦 disebut bentuk
aljabar.
Bentuk aljabar seperti 4𝑎 𝑑𝑎𝑛 − 5𝑎2
𝑏 disebut
bentuk aljabar suku satu atau suku tunggal.
Bentuk aljabar seperti 7𝑝2
− 𝑝𝑞 𝑑𝑎𝑛 2𝑝 + 5 disebut
bentuk aljabar suku dua atau binom.
Bentuk aljabar seperti 8𝑥 − 4𝑦 + 9 𝑑𝑎𝑛 6𝑥2
+
3𝑥𝑦 − 8𝑦 disebut bentuk aljabar suku tiga atau trinom.
Bentuk aljabar yang terdiri dari beberapa suku
disebut suku banyak atau polinom, misalnya:
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 4
2𝑎 − 5𝑎𝑏 + 4𝑎𝑐 suku tiga
𝑝3
+ 2𝑝2
− 7𝑝 − 8 suku empat
2. Suku Sejenis dan SukuTak Sejenis
a) Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau
konstanta pada bentuk aljabar yang dipisahkan oleh
operasi jumlah atau selisih. Suku-suku sejenis adalah
suku yang memiliki variabel dan pangkat dari
masing-masing variabel yang sama.
Contoh: 5x dan –2x, 3a2 dan a2, y dan 4y, ...
b) Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel
dan pangkat dari masing-masing variabel yang tidak
sama.
Contoh: 2x dan –3x2, –y dan –x3, 5x dan –2y, ...
c) Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak
dihubungkan oleh operasi jumlah atau selisih.
Contoh: 3x, 2a2, –4xy, ...
d) Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan
oleh satu operasi jumlah atau selisih.
Contoh: 2x + 3, a2 – 4, 3x2 – 4x, ...
e) Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan
oleh dua operasi jumlah atau selisih.
Contoh: 2x2 – x + 1, 3x + y – xy, ...
Suku banyak
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 5
f) Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku
disebut suku banyak.
Contoh:
Tentukan koefisien dari x2 dan faktor dari masing-masing
bentuk aljabar berikut.
a. 7𝑥2
b. 3𝑥2
+ 5 c. 2𝑥2
+ 4𝑥 − 3
Penyelesaian:
a. 7𝑥2
= 7 × x × x
Koefisien dari 𝑥2
adalah 7. Faktor dari 7𝑥2
adalah 1,
7, x, 𝑥2
, 7x, dan 7𝑥2
.
b. 3𝑥2
+ 5 = 3 × x × x + 5 × 1
Koefisien dari 𝑥2
adalah 3. Faktor dari 3𝑥2
adalah 1,
3, x, 𝑥2
, 3x, dan 3𝑥2
. Faktor dari 5 adalah 1 dan 5.
c. 2𝑥2
+ 4𝑥 − 3 = 2 × x × x + 4 × x – 3 × 1
Koefisien dari 𝑥2
adalah 2. Faktor dari 2𝑥2
adalah 1,
2, x, 𝑥2
dan 2x. Koefisien dari 4x adalah 4. Faktor
dari 4x adalah 1, 4, x, dan 4x. Faktor dari –3 adalah
–3, –1, 1, dan 3.
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 6
C. Operasi Hitung pada Bentuk Aljabar
1. Penjumlahandan PenguranganBentuk Aljabar
Untuk menentukan hasil penjumlahan maupun hasil
pengurangan pada bentuk aljabar, perlu diperhatikan hal-
hal berikut ini.
a. Suku-suku yang sejenis.
b. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
pengurangan, yaitu:
i. 𝑎𝑏 + 𝑎𝑐 = 𝑎(𝑏 + 𝑐) atau 𝑎( 𝑏 + 𝑐) = 𝑎𝑏 + 𝑎𝑐
ii. 𝑎𝑏 − 𝑎𝑐 = 𝑎(𝑏 − 𝑐) atau 𝑎( 𝑏 − 𝑐) = 𝑎𝑏 − 𝑎𝑐
c. Hasil perkalian dua bilangan bulat, yaitu:
i. Hasil perkalian dua bilangan bulat positif adalah
bilangan bulat positif.
ii. Hasil perkalian dua bilangan bulat negatif adalah
bilangan bulat positi.
iii. Hasil perkalian bilangan bulat positif dengan
bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat
negatif.
Dengan menggunakan ketentuan-ketentuan di atas,
maka hasil penjumlahan maupun hasil pengurangan pada
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 7
bentuk aljabar dapat dinyatakan dalam bentuk yang lebih
sederhana dengan memperhatikan suku-suku yang sejenis.
Contoh:
Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan bentuk
aljabar berikut.
a. –4ax + 7ax
b. 2𝑥2
(– 3x + 2) + (4𝑥2
– 5x + 1)
c. (3𝑥2
+ 5) – (4𝑥2
– 3a + 2)
Penyelesaian:
a. –4ax + 7ax = (–4 + 7)ax = 3ax
b. (2𝑥2
– 3x + 2) + (4𝑥2
– 5x + 1)
= 2𝑥2
– 3x + 2 + 4𝑥2
– 5x + 1
= 2𝑥2
+4𝑥2
– 3x – 5x + 2 + 1
= (2 + 4) 𝑥2
+ (–3 – 5) x + (2 + 1) (kelompokkan
suku-suku sejenis) = 6𝑥2
– 8x + 3
c. (3𝑥2
+ 5) – (4𝑥2
– 3a + 2) = 3𝑥2
+ 5 – 4𝑥2
+ 3a – 2
= 3𝑥2
– 4𝑥2
+ 3a + 5 – 2
= (3 – 4) 𝑎2
+ 3a + (5 – 2) = –𝑎2
+ 3a + 3
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 8
2. Perkalian
Perlu kalian ingat kembali bahwa pada perkalian
bilangan bulat berlaku sifat distributif perkalian terhadap
penjumlahan, yaitu a× (b + c) = (a× b) + (a× c) dan sifat
distributif perkalian terhadap pengurangan, yaitu a × (b –
c) = (a × b) – (a × c), untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c.
Sifat ini juga berlaku pada perkalian bentuk aljabar.
a. Perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar
Perkalian suatu bilangan konstanta k dengan bentuk
aljabar suku satu dan suku dua dinyatakan sebagai berikut.
k(ax) = kax
k(ax + b) = kax + kb
contoh:
Jabarkan bentuk aljabar berikut, kemudian
sederhanakanlah.
a. 4(p + q)
b. 5(ax + by)
c. 3(x – 2) + 6(7x + 1)
d. –8(2x – y + 3z)
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 9
Penyelesaian:
a. 4(p + q) = 4p + 4q
b. 5(ax + by) = 5ax + 5by
c. 3(x – 2) + 6(7x + 1) = 3x – 6 + 42x + 6
= (3 + 42)x – 6 + 6 = 45x
d. –8(2x – y + 3z) = –16x + 8y – 24z
b. Perkalian antara dua bentuk aljabar
Sebagaimana perkalian suatu konstanta dengan
bentuk aljabar, untuk menentukan hasil kali antara dua
bentuk aljabar kita dapat memanfaatkan sifat distributif
perkalian terhadap penjumlahan dan sifat distributif
perkalian terhadap pengurangan. Selain dengan cara
tersebut, untuk menentukan hasil kali antara dua bentuk
aljabar, dapat menggunakan cara sebagai berikut.
Perhatikan perkalian antara bentuk aljabar suku dua
dengan suku dua berikut.
(ax + b) (cx + d) = ax × cx + ax × d + b × cx + b × d
= 𝑎𝑐𝑥2
+ (ad + bc) x + bd
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 10
Selain dengan cara skema seperti di atas, untuk
mengalikan bentuk aljabar suku dua dengan suku dua dapat
digunakan sifat distributif seperti uraian berikut.
a. ( 𝑎𝑥 + 𝑏)( 𝑐𝑥 + 𝑑)
= 𝑎𝑥( 𝑐𝑥 + 𝑑) + 𝑏( 𝑐𝑥 + 𝑑)
= 𝑎𝑥 × 𝑐𝑥 + 𝑎𝑥 × 𝑑 + 𝑏 × 𝑐𝑥 + 𝑏 × 𝑑
= 𝑎𝑐𝑥2
+ 𝑎𝑑𝑥 + 𝑏𝑐𝑥 + 𝑏𝑑
= 𝑎𝑐𝑥2
+ ( 𝑎𝑑 + 𝑏𝑐) 𝑥 + 𝑏𝑑
Contoh:
Tentukan hasil perkalian bentuk aljabar berikut dalam
bentuk jumlah atau selisih.
1. (2x + 3) (3x – 2)
2. (–4a + b) (4a + 2b)
3. (2x – 1) (x2 – 2x + 4)
4. (x + 2) (x – 2)
Penyelesaian:
1. Cara (1) dengan sifat distributif.
(2x + 3) (3x – 2) = 2x(3x – 2) + 3(3x – 2)
= 6x2 – 4x + 9x – 6
= 6x2 + 5x – 6
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 11
Cara (2) dengan skema.
(2x + 3) (3x – 2) = 2x× 3x + 2x× (–2) + 3× 3x + 3
× (–2)
= 6𝑥2
– 4x + 9x – 6
= 6𝑥2
+ 5x – 6
2. Cara (1) dengan sifat distributif.
(–4a + b) (4a + 2b) = –4a(4a + 2b) + b(4a + 2b)
= – 16𝑎2
– 8ab + 4ab + 2𝑏2
= –16𝑎2
– 4ab + 2𝑏2
Cara (2) dengan skema.
(–4a + b) (4a + 2b)
= (–4a) × 4a + (–4a) × 2b + b × 4a + b × 2b
= –16𝑎2
– 8ab + 4ab + 2𝑏2
= –16𝑎2
– 4ab + 2𝑏2
3. Cara (1) dengan sifat distributif.
(2x – 1) (x2 – 2x + 4)
= 2x (𝑥2
– 2x + 4) – 1(𝑥2
– 2x + 4)
= 2𝑥3
– 4𝑥2
+ 8x – 𝑥2
+ 2x – 4
= 2𝑥3
– 4𝑥2
– 𝑥2
+ 8x + 2x – 4
= 2𝑥3
– 5𝑥2
+ 10x – 4
Cara (2) dengan skema.
(2x – 1) (𝑥2
– 2x + 4) = 2x× 𝑥2
+2x×(–2x) + 2x× 4
+(–1)× 𝑥2
+ (– 1) × (–2x) + (–1) ∙ 4
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 12
= 2𝑥3
– 4𝑥2
+ 8x – 𝑥2
+ 2x – 4
= 2𝑥3
– 4𝑥2
– 𝑥2
+ 8x + 2x – 4
= 2𝑥3
– 5𝑥2
+ 10x – 4
3. Perpangkatan
a. Arti Pemangkatan Bentuk Aljabar
Pemangkatan suatu bilangan diperoleh dari
perkalian berulang untuk bilangan yang sama. Jadi, untuk
sebarang bilangan 𝑎, maka 𝑎2
= 𝑎 × 𝑎. Dalam pemangkatan
bentuk aljabar, perlu dibedakan pengertian-pengertian
berikut ini:
i). 3𝑎2
dengan (3𝑎)2
Pada bentuk 3𝑎2
, yang dikuadratkan hanya 𝑎 ,
sedangkan pada bentuk (3𝑎)2
, yang dikuadratkan
adalah 3𝑎. Jadi, 3𝑎2
, tidak sama dengan (3𝑎)2
.
3𝑎2
= 3 × 𝑎 × 𝑎 dan (3𝑎)2
= (3𝑎) × (3𝑎)
ii). − (3𝑎)2
dengan (−3𝑎)2
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 13
Pada bentuk − (3𝑎)2
, yang dikuadratkan hanya 3𝑎,
sedangkan pada bentuk (−3𝑎)2
, yang dikuadratkan
adalah −3𝑎 . Jadi, − (3𝑎)2
tidak sama dengan
(−3𝑎)2
.
− (3𝑎)2
= −(3𝑎 × 3𝑎) dan (−3𝑎)2
= (−3𝑎) ×
(−3𝑎)
b. Pemangkatan Suku Dua
Pada perpangkatan bentuk aljabar suku dua,
koefisien tiap suku ditentukan menurut segitiga Pascal.
Misalkan kita akan menentukan pola koefisien pada
penjabaran bentuk aljabar suku dua (a + b) 𝑛
, dengan n
bilangan asli. Perhatikan uraian berikut.
 (𝑎 + 𝑏)1
= ( 𝑎 + 𝑏) → koefisiennya 1 1
 (𝑎 + 𝑏)2
= (a + b) (a + b)
= 𝑎2
+ ab + ab+ 𝑏2
= 𝑎2
+ 2ab+ 𝑏2
→ koefisiennya 1 2 1
 (𝑎 + 𝑏)3
= (a + b) (𝑎 + 𝑏)2
= (a + b) (a2 + 2ab + b2)
= 𝑎3
+ 2𝑎2
b + a 𝑏2
+ 𝑎2
b + 2a 𝑏2
+ 𝑏3
= 𝑎3
+ 3𝑎2
b + 3a 𝑏2
+ 𝑏3
→ koefisiennya 1 3 3 1
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 14
dan seterusnya. Adapun pangkat dari a (unsur pertama)
pada (𝑎 + 𝑏) 𝑛
dimulai dari 𝑎 𝑛
kemudian berkurang satu
demi satu dan terakhir 𝑎1
pada suku ke-n. Sebaliknya,
pangkat dari b (unsur kedua) dimulai dengan 𝑏1
pada suku
ke-2 lalu bertambah satu demi satu dan terakhir 𝑏 𝑛
pada
suku ke-(n +1).
Perhatikan pola koefisien yang terbentuk dari
penjabaran bentuk aljabar (𝑎 + 𝑏) 𝑛
di atas. Pola koefisien
tersebut ditentukan menurut segitiga Pascal berikut.
1
1 1
1 2 1
1 3 3 1
1 4 6 4 1
1 5 10 10 5 1
1 6 15 20 15 6 1
(𝑎 + 𝑏)0
(𝑎 + 𝑏)1
(𝑎 + 𝑏)2
(𝑎 + 𝑏)3
(𝑎 + 𝑏)4
(𝑎 + 𝑏)5
(𝑎 + 𝑏)6
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 15
Pada segitiga Pascal tersebut, bilangan yang berada
di bawahnya diperoleh dari penjumlahan bilangan yang
berdekatan yang berada di atasnya.
Contoh:
1) Tentukan hasil perpangkatan bentuk aljabar berikut.
𝑎. (2𝑝)2
𝑏. −(3𝑥2
𝑦𝑧3
)3
𝑐. (−3𝑝2
𝑞)2
2) Jabarkan bentuk aljabar berikut.
𝑎. (3𝑥 + 5)2
𝑏. (2𝑥 − 3𝑦)2
𝑐. (𝑥 + 3𝑦)3
𝑑. (𝑥 − 4)4
1) Penyelesaian:
a. (2𝑝)2
= (2p) × (2p) = 4𝑝2
b. – (3𝑥2
𝑦𝑧3
)3
= –(3𝑥2
𝑦𝑧3) × (3𝑥2
𝑦𝑧3)× (3𝑥2
𝑦𝑧3
)
= −27𝑥6
𝑦3
𝑧9
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 16
c. (−3𝑝2
𝑞)2
= (−3𝑝2
𝑞) × (−3𝑝2
𝑞) = 9𝑝4
𝑞2
2) Penyelesaian
a. (3𝑥 + 5)2
= 1(3𝑥)2
+ 2 × 3x × 5 + 1 × 52
= 9x2 + 30x + 2
b. (2𝑥 − 3𝑦)2
= 1(2𝑥)2
+ 2(2x) (–3y) + 1 ×
(−3𝑦)2
= 4𝑥2
– 12xy + 9𝑦2
𝑐. (𝑥 + 3𝑦)3
= 1𝑥3
+3 × 4𝑥2
× (3𝑦)1
+3 × (x) ×
(3𝑦)2
+1× (3𝑦)3
= 𝑥3
+ 9𝑥2
y + 27x 𝑦2
+ 27𝑦3
𝑑. (𝑎− 4)4
= 1𝑎4
+ 4 × 𝑎3
× (−4)1
+ 6 × 𝑎2
×
(−4)2
+ 4 × a × (−4)3
+ 1 × (−4)4
= 𝑎4
– 16 × 𝑎3
+ 6𝑎2
× 16 + 4a× (–64) + 1×
256
= 𝑎4
– 16𝑎3
+ 96𝑎2
– 256a + 256
4. PembagianBentuk Aljabar
Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh
dengan menentukan terlebih dahulu faktor sekutu masing-
masing bentuk aljabar tersebut, kemudian melakukan
pembagian pada pembilang dan penyebutnya.
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 17
Contoh:
Sederhanakanlah pembagian bentuk aljabar berikut.
1. 3xy : 2y
2. 6𝑎3
𝑏2
: 3𝑎2
b
3. 𝑥3
y : (𝑥2
𝑦2
: xy)
4. (24𝑝2
q + 18p 𝑞2
) : 3pq
Penyelesaian:
1.
𝟑𝒙 𝒚
𝟐 𝒚
=
𝟑
𝟐
𝑥 (faktor sekutu y)
2. 6𝑎3
𝑏2
: 3𝑎2
b =
6 𝑎3
𝑏2
3 𝑎2 𝑏
=
3𝑎2
𝑏 ×2 𝑎 𝑏
3 𝑎2 (faktor sekutu
3𝑎2
𝑏)
= 2 𝑎 𝑏
3. 𝑥3
𝑦 ÷ ( 𝑥2
𝑦2
∶ 𝑥 𝑦) = 𝑥3
𝑦 ∶ (
𝑥2
𝑦2
𝑥 𝑦
)
= 𝑥3
𝑦 ∶ (
𝑥𝑦 ×𝑥𝑦
𝑥𝑦
)
= 𝑥3
𝑦 ∶ 𝑥 𝑦 =
𝑥3
𝑦
𝑥 𝑦
=
𝑥 𝑦 × 𝑥2
𝑥 𝑦
= 𝑥2
4. (24𝑝2
𝑞 + 18𝑝𝑞2
) ∶ 3𝑝𝑞 =
24𝑝2
𝑞+18𝑝 𝑞2
3 𝑝𝑞
=
6𝑝𝑞 (4𝑝+3𝑞)
3𝑝𝑞
= 2(4𝑝 + 3𝑞)
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 18
5. Substitusi pada Bentuk Aljabar
Nilai suatu bentuk aljabar dapat ditentukan dengan
cara menyubstitusikan sebarang bilangan pada variabel-
variabel bentuk aljabar tersebut.
Contoh:
a. Jika m = 3, tentukan nilai dari 5 – 2m.
b. Jika x = –4 dan y = 3, tentukan nilai dari 2𝑥2
– xy +
3𝑦2
.
Penyelesaian:
a. Substitusi nilai m = 3 pada 5 – 2m, maka diperoleh
5 – 2m = 5 – 2(3) = 5 – 6 = –1
b. Substitusi x = –4 dan y = 3, sehingga diperoleh
2𝑥2
– xy + 3𝑦2
= 2(–4)2
– (–4) (3) + 3(3)2
2(16) – (–12) + 3(9)
= 32 + 12 + 27 = 71
D. PECAHANBENTUK ALJABAR
Di bagian depan kalian telah mempelajari mengenai
bentuk aljabar beserta operasi hitungnya. Pada bagian ini
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 19
kalian akan mempelajari tentang pecahan bentuk aljabar,
yaitu pecahan yang pembilang, atau penyebut, atau kedua-
duanya memuat bentuk aljabar. Misalnya
𝑎
2
,
4
𝑝
,
3 𝑎
7𝑏𝑐
,
𝑚+3
𝑛
, 𝑑𝑎𝑛
𝑥2
𝑥+𝑦
.
1. Menyederhanakan Pecahan Bentuk Aljabar
Suatu pecahan bentuk aljabar dikatakan paling
sederhana apabila pembilang dan penyebutnya tidak
mempunyai faktor persekutuan kecuali 1, dan penyebutnya
tidak sama dengan nol. Untuk menyederhanakan pecahan
bentuk aljabar dapat dilakukan dengan cara membagi
pembilang dan penyebut pecahan tersebut dengan FPB dari
keduanya. Konsep dalam pecahan, yaitu:
a. Penyebut suatu pecahan tidak boleh nol
b. Suatu pecahan tidak boleh disederhanakan dengan
cara membagi pembilang dan penyebut dengan nol,
karena pembagian dengan nol tidak didefinisikan.
Contoh:
1.
2−𝑥
𝑥2−4
=
2−𝑥
( 𝑥+2)( 𝑥−2)
=
−( 𝑥−2)
( 𝑥+2)( 𝑥−2)
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 20
=
−1
𝑥+2
= −
1
𝑥+2
2.
𝑥4
− 1
2−2𝑥2 =
( 𝑥2
+1)( 𝑥2
−1)
2(1−𝑥2)
=
( 𝑥2
+1)( 𝑥2
−1)
−2( 𝑥2−1)
=
𝑥2
+1
−2
= −
𝑥2
+1
2
2. Penjumlahandan PenguranganPecahan Aljabar
Pada bab sebelumnya, kalian telah mengetahui
bahwa hasil operasi penjumlahan dan pengurangan pada
pecahan diperoleh dengan cara menyamakan penyebutnya,
kemudian menjumlahkan atau mengurangkan
pembilangnya. Kalian pasti juga masih ingat bahwa untuk
menyamakan penyebut kedua pecahan, tentukan KPK dari
penyebut-penyebutnya. Dengan cara yang sama, hal itu juga
berlaku pada operasi penjumlahan dan pengurangan
bentuk pecahan aljabar.
Contoh:
Sederhanakan penjumlahan atau pengurangan pecahan
aljabar berikut.
a)
1
2𝑝
+
5
3𝑞
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 21
b)
1
𝑘−3
−
2
𝑘+1
c)
𝑚+2
𝑚
−
𝑛−1
𝑛
Penyelesaian:
a)
1
2𝑝
+
5
3𝑞
=
1×3𝑞
2𝑝×3𝑞
+
5×2𝑝
2𝑝×3𝑞
=
3𝑞
6𝑝𝑞
+
10𝑝
6𝑝𝑞
=
3𝑞+10𝑝
6𝑝𝑞
b)
1
𝑘−3
−
2
𝑘+1
=
1(𝑘+1)
( 𝑘−3)(𝑘+1)
−
2(𝑘−3)
( 𝑘−3)(𝑘+1)
=
𝑘+1
𝑘2 −2𝑘−3
−
2( 𝑘−3)
𝑘2−2𝑘−3
=
𝑘+1−2𝑘−6
𝑘2−2𝑘−3
=
−𝑘+7
𝑘2 −2𝑘−3
c)
𝑚+2
𝑚
−
𝑛−1
𝑛
=
𝑛(𝑚+2)
𝑚×𝑛
−
𝑚(𝑛−1)
𝑛×𝑚
=
𝑚𝑛 +2𝑛
𝑚𝑛
−
( 𝑚𝑛−𝑚)
𝑛𝑚
=
𝑚𝑛 +2𝑛−𝑚𝑛+𝑚
𝑚𝑛
=
𝑚𝑛 −𝑚𝑛+2𝑛+𝑚
𝑚𝑛
=
2𝑛 +𝑚
𝑚𝑛
3. Perkalian dan pembagian
Ingat kembali bentuk perkalian bilangan pecahan
yang dapat dinyatakan sebagai berikut.
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 22
𝑎
𝑏
×
𝑐
𝑑
=
𝑎𝑐
𝑏𝑑
; 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑏, 𝑑 ≠ 0
Hal ini juga berlaku untuk perkalian pada pecahan
aljabar.
Contoh:
Tentukan hasil perkalian pecahan bentuk aljabar berikut.
a.
4
3𝑎
×
𝑎𝑏
2
b.
𝑥−1
𝑦
×
𝑦+1
𝑥
c.
𝑥2
+1
5
×
2𝑥
3
Penyelesaian:
a.
4
3𝑎
×
𝑎𝑏
2
=
4×𝑎𝑏
3𝑎 ×2
=
4𝑎𝑏
6𝑎
=
2𝑏
3
b.
𝑥−1
𝑦
×
𝑦+1
𝑥
=
( 𝑥−1)( 𝑦+1)
𝑦 × 𝑥
=
𝑥𝑦−𝑦+𝑥−1
𝑦𝑥
=
𝑥𝑦+𝑥−𝑦−1
𝑥𝑦
c.
𝑥2
+1
5
×
2𝑥
3
=
( 𝑥2
+1)2𝑥
5×3
=
2𝑥3
+2𝑥
15
=
2𝑥
15
(𝑥2
+ 1)
Kalian pasti masih ingat bahwa pembagian
merupakan invers (operasi kebalikan) dari operasi
perkalian. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa membagi
dengan suatu pecahan sama artinya dengan mengalikan
terhadap kebalikan pecahan tersebut.
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 23
𝑎:
𝑏
𝑐
= 𝑎 ×
𝑐
𝑏
=
𝑎𝑐
𝑏
untuk 𝑏 ≠ 0, 𝑐 ≠ 0
𝑎
𝑏
: 𝑐 =
𝑎
𝑏
×
1
𝑐
=
𝑎
𝑏𝑐
untuk 𝑏 ≠ 0, 𝑐 ≠ 0
𝑎
𝑏
:
𝑐
𝑑
=
𝑎
𝑏
×
𝑑
𝑐
=
𝑎𝑑
𝑏𝑐
untuk 𝑏 ≠ 0, 𝑐 ≠ 0
Hal ini juga berlaku untuk pembagian pada pecahan
bentuk aljabar.
Contoh:
Sederhanakan pembagian pecahan aljabar berikut.
a.
4𝑝
3𝑞
∶
2𝑞
9𝑝
b.
3𝑎
𝑏
∶
𝑐
4𝑏2
c.
𝑎𝑏
𝑐
∶
𝑏2
𝑎𝑐
Penyelesaian:
a.
4𝑝
3𝑞
∶
2𝑞
9𝑝
=
4𝑝
3𝑞
×
9𝑝
2𝑞
=
36𝑝2
6𝑞2 =
6𝑝2
𝑞2
b.
3𝑎
𝑏
∶
𝑐
4𝑏2 =
3𝑎
𝑏
×
4𝑏2
𝑐
=
12𝑎 𝑏2
𝑏𝑐
=
12𝑎𝑏
𝑐
c.
𝑎𝑏
𝑐
∶
𝑏2
𝑎𝑐
=
𝑎𝑏
1𝑐
×
𝑎𝑐
1𝑏2 =
𝑎2
𝑏𝑐
𝑏2 𝑐
=
𝑎2
𝑏
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 24
APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Mungkin saat belajar Matematika di Sekolah Dasar
kelas 1 atau 2 kita akan diberi soal seperti ini, “2 + Berapa?
= 5”, bukankah itu serupa dengan “2+x= 5, berapakah nilai
x?” Setelah kita hitung maka akan menemukan jawabannya,
yaitu 3. Selanjutnya, berikut adalah salah satu contoh
kejadian yang mengaplikasikan aljabar dalam kehidupan
sehari-hari. Attention please......!!!
“Aplikasi Aljabar bagi Ibu Rumah Tangga”
Manfaat aplikasi Aljabar bagi Ibu Rumah Tangga
adalah untuk memanajemen uang gaji, uang saku anak,
uang sekolah anak, dll. Contoh memanajemen uang bagi Ibu
Rumah Tangga adalah sebagai berikut :
Seorang Ibu setiap bulan mendapat gaji sebesar Rp
2.000.000,00. Ia diberi uang tambahan dari suaminya
sebesar Rp 4.000.000,00 perbulan. Dibutuhkan Rp
1.000.000,00 untuk uang belanja perbulan. Uang kesehatan
Rp 500.000,00 dan uang sekolah total dari ke-2 anaknya
sebesar Rp 3.000.000,00. Sang Ibu bingung, berapa uang
saku perorangan yang harus ia berikan untuk kedua
anaknya tiap minggu tetapi uang perbulannya harus masih
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 25
tersisa Rp 1.000.000,00 untuk ditabung. Jika Ibu itu pintar
Aljabar maka Ibu itu dapat menentukan uang saku tersebut
secara tepat, tapi jika tidak? Hemm… silakan dibayangkan
sendiri sesuai imajinasi masing-masing ya…
Cara mengerjakan permasalahan di atas
denganmenggunakan Aljabar:
Kita anggap uang saku setiap anak perminggu
sebagai x
 (2.000.000 + 4.000.000)− 1.000.000 =
1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 + (4 × 2𝑥)
 6.000.000 − 1.000.000 = 4.500.000 + 8x
 5.000.000 − 4.500.000 = 8𝑥
 500.000 = 8𝑥
 𝑥 =
500.000
8
 𝑥 = 62.500
{Mengapa (4 × 2𝑥) karena 1 bulan = 4 minggu dan 2x itu
adalah uang saku 2 orang anak}.
Jadi, uang saku setiap anak dalam waktu seminggu
adalah Rp 62.500,00. Dengan matematika dan sistem
Aljabar, cukup simple kan?
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 26
SOLA LATIHAN
A. PilihanGanda
1. Hasil dari (2𝑥 − 3)2adalah…..
a. 4𝑥2 − 12𝑥 − 9
b. 4𝑥2 − 12𝑥 + 9
c. 4𝑥2 + 12𝑥 − 9
d. 4𝑥2 + 12𝑥 + 9
2. Bentuksederhanadari 3𝑎 − 6𝑏 + 2𝑏 − 5𝑎 adalah…
a. 8𝑎 − 6𝑏
b. −2𝑎 + 4𝑏
c. 2𝑎 + 4𝑏
d. −2𝑎 − 4𝑏
3. (3𝑎 + 4𝑏 − 2𝑐) − (−3𝑎 + 4𝑏 − 𝑐) = …..
a. 6𝑎 + 𝑐
b. 6𝑎 − 𝑐
c. 8𝑏 − 3𝑐
d. 8𝑏 + 3𝑐
4. Bentuksederhanadari dari (5𝑥 − 𝑦 + 2𝑧) − (5𝑥 − 2𝑦 −
4𝑧) adalah …..
a. 10𝑥 − 3𝑦 − 2𝑧
b. 10𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧
c. – 𝑦 − 6𝑧
d. 𝑦 + 6𝑧
5. Diketahui bentukaljabar 𝑎2 + 𝑏𝑐 + 2𝑏𝑐 + 𝑏2 − 10.Banyak
sukupada bentukaljabartersebutadalah…..
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
6. Hasil kali (2𝑥 − 5)2 adalah…
a. 4𝑥2 − 10𝑥 + 25
b. 4𝑥2 − 20𝑥 − 25
c. 4𝑥2 − 20𝑥 + 25
d. 4𝑥2 − 10𝑥 − 25
7. Jika 𝑎 = −3, 𝑏 = 4, 𝑐 = −5, maka nilai dari (2𝑎 + 4𝑏 −
3𝑐) − (𝑎 − 𝑏 + 𝑐) adalah…
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 27
a. 37
b. 15
c. -15
d. -37
8. Bentuksederhanadari 4(2x - 5y) – 5(x + 3y) adalah…
a. 3x – 2y c. 3x – 23y
b. 3x – 5y d. 3x - 35t
9. Ditentukan 𝑝 = −3 dan 𝑞 = 2, maka nilai dari 𝑝2 − 3𝑝𝑞 +
2𝑞2 adalah…
a. -1 c. 47
b. 35 d. 50
10. Jika 𝐴 = 4𝑥2 + 3𝑥 dan 𝐵 = 5𝑥 − 𝑥2, maka A – 2B =….
a. 6𝑥2 − 7𝑥
b. 4𝑥2 − 7𝑥
c. 3𝑥2 − 7
d. 2𝑥2 − 7
B. Esai
1. Sederhanakanbentukaljabar 5𝑥3 + 12𝑥 − 2𝑥3 + 3 !
2. Berapakahbanyaknyasukudari bentukaljabar 3𝑥2 𝑦2 −
6𝑥𝑦 + 9𝑥 ?
3. Apabila 𝑎 = 3, 𝑏 = −2 dan 𝑐 = 5, maka tentukannilai
dari bentukaljabar2 + 3bc !
4. Sederhanakanbentukaljabar
36𝑥𝑦2+18𝑥2 𝑦3
9𝑥𝑦
!
5. Sederhanakan bentukaljabar(2x – 3) (4x + 1) !
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 28
DAFTAR PUSTAKA
Adinawan, M. Cholik., dan Sugijono. 2007. MATEMATIKA
untuk SMP Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Erlangga.
Banendro. 2010. Buku Ajar Matematika Semester Ganjil Kelas
VII. Solo: Putra Kertonatan.
Nuharini Dewi, Wahyuni Tri. 2008. Matematika Konsep dan
Aplikasinya Untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta : CV.
Usaha Makmur.
http://istiyanto.com/soal-dan-pembahasan-aljabar-
untuk-smp-kelas-7/
http://masjoker.wordpress.com/2009/10/28/operasi-
aljabar-materi-smp-kelas-viii-semester-1/
http://proofits.blogspot.com/2012/08/berbicara-tentang-
matematika-tak-akan.html
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d015_0231
49_chapter2.pdf
http://www.scribd.com/doc/10320502/MATEMATIKA-
KELAS-7
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 29
QUIS MAKER
Pedoman Penggunaan Quiz Maker :
a. Masukan CD yang sudah berisikan data Quis
Maker ke dalam DVD/CD RW ROM.
b. Tunggu sampi muncul folder DVD/CD RW Drive
(F:).
c. Pilih Flash Player yang bernama ”Operasi Hitung
Bentuk Aljabar”.
d. Jika diminta untuk masukan kata sandi, masukan
kata sandi “aljabar”.
e. Setelah memasukan kata sandi, pilih continue.
f. Setelah itu kerjakan setiap soal yang ada.
g. Di tampilan akhir terdapat hasil pengerjaan, jika
ingin melihat jawaban yang benar atau salah.
Pilih review.
h. Pilih review feedback pada setiap soal yang
sudah dikerjakan, maka akan ditampilkan
jwaban kita yang benar atau yang salah.
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 30
BIODATA PENULIS
Aditya Baharudinsyah, lahir di
Cirebon pada tanggal 12 Agustus 1993.
Alamat di Cirebon. E-mail :
dithahsyah@gmail.com.
Sri Anggi Wahyuni, lahir di
Majalengka pada tanggal 15 Maret
1993. Alamat di Majalengka. E-mail :
angiexac@gmail.com.
Rosyanti, lahir di Pandeglang
pada tanggal 12 November 1992.
Alamat di Banten. E-mail :
yozhifie@yahoo.com.
Eka Syaeful Bahri, lahir di
Kuningan pada tanggal 31 Agustus
1993. Alamat di Cirebon. E-mail :
syaeful.b@gmail.com.
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 31
DESKRIPSI KERJA KELOMPOK
Desain Grafis : Sri Anggi Wahyuni
Tuan Rumah : Sri Anggi Wahyuni
Desain Cover : Eka Syaeful Bahri
Ide dan Kretif : Aditya Baharudinsyah
Penasehat : Aditya Baharudinsyah
Editor : Eka Syaeful Bahri
Penulis : Aditya B., Eka Syaeful Bahri,
Rosyanti dan Sri Anggi Wahyuni.
Bank Soal-soal : Rosyanti
Bank Kelompok : Rosyanti
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 32
PERAN KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Dalam dunia pendidikan saat ini, komputer menjadi peran yang
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehari-hari.
Banyak hal abstrak atau imajinatif yang sulit untuk dibayangkan oleh
siswa, kini dapat ditampilkan melalui simulasi komputer. Hal ini tentu saja
akan lebih menyederhanakan pemikiran siswa dalam memahami suatu
materi pembelajaran, seperti matematika.
Dalam pembelajaran matematika, komputer banyak digunakan
untuk materi yang memerlukan gambar, animasi, visualisasi dan warna,
misalnya geometri. Clements (1989:267-268) menyatakan bahwa
pembelajaran geometri dengan komputer perlu dilakukan. Satu hal yang
paling penting adalah komputer dapat membuat konsep matematika
(khususnya geometri) yang abstrak dan sulit, menjadi lebih konkret dan
jelas. Selain itu masih banyak lagi materi matematika yang dapat diajarkan
dengan menggunakan komputer (Abdussakir & Sudarman, 2000:5).
National Council of Supervisor menyatakan bahwa komputer lebih
baik digunakan untuk mengembangkan 10 kemampuan dasar dalam
matematika, diantaranya yaitu :
a. Problem Solving.
b. Aplikasi Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari
c. Peluang
Operasi Hitung Bentuk Aljabar 33
d. Estimasi dan Aproksimasi
e. Kemampuan Berhitung
f. Geometri
g. Pengukuran
h. Membaca, Menginterpretasi dan Mengkonstruksi Tabel,
Diagram dan Grafik
i. Penggunaan Matematika untuk Prediksi
j. “Melek” komputer.
Saat ini, teknologi juga mengambil peran sebagai kemajuan bangsa.
Maka secara tidak langsung, kemajuan tingkat pendidikan suatu bangsa
juga diukur dari teknologi. Komputer merupakan suatu teknologi buatan
manusia. Komputer dalam dunia pendidikan digunakan sebagai media
pembelajaran. Biasanya berfungsi untuk menyampaikan materi yang
bersifat abstrak, seperti yang ada pada matematika. Dari hal tersebut,
diharapkan siswa lebih mudah untuk menangkap konsep-konsep
matematika yang sedang diajarkan oleh seorang pengajar. Walaupun
komputer dapat memudahkan seorang siswa untuk memahami materi
pembelajaran, tidak ada satu komputer pun yang dapat mengambil alih
peran seorang guru sebagai pendidik dan pengajar.

More Related Content

What's hot

Powerpoint Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
Powerpoint Pertidaksamaan Linear Satu VariabelPowerpoint Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
Powerpoint Pertidaksamaan Linear Satu VariabelRobiatul Bangkawiyah
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBHyronimus Lado
 
soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis materi PROLIN
soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis materi PROLINsoal tes kemampuan berpikir kreatif matematis materi PROLIN
soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis materi PROLINGold Dayona
 
Latihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsiLatihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsiTris Yubrom
 
Modul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMP
Modul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMPModul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMP
Modul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMPIwan Sumantri
 
Persamaan garis lurus
Persamaan garis lurusPersamaan garis lurus
Persamaan garis lurusblackcatt
 
Model pembelajaran matematika realistik indonesia
Model pembelajaran matematika realistik indonesiaModel pembelajaran matematika realistik indonesia
Model pembelajaran matematika realistik indonesiaFajar P Kurniawan
 
Rpp matematika sma xii peminatan bab 5 (dimensi tiga)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 5 (dimensi tiga)Rpp matematika sma xii peminatan bab 5 (dimensi tiga)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 5 (dimensi tiga)eli priyatna laidan
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriNia Matus
 
PPT pembelajaran SPLDV
PPT pembelajaran SPLDVPPT pembelajaran SPLDV
PPT pembelajaran SPLDVontetmoli
 
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1nurwa ningsih
 
ppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabelppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabelNuurwashilaah -
 
Ppt spldv kelas viii
Ppt spldv kelas viiiPpt spldv kelas viii
Ppt spldv kelas viiiMartiwiFarisa
 
PPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxPPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxYanniFryda
 
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)nurwa ningsih
 
Hubungan sudut pusat panjang busur dan luas juring
Hubungan sudut pusat panjang busur dan luas juringHubungan sudut pusat panjang busur dan luas juring
Hubungan sudut pusat panjang busur dan luas juringadrielyudha
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 

What's hot (20)

Powerpoint Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
Powerpoint Pertidaksamaan Linear Satu VariabelPowerpoint Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
Powerpoint Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPB
 
soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis materi PROLIN
soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis materi PROLINsoal tes kemampuan berpikir kreatif matematis materi PROLIN
soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis materi PROLIN
 
Latihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsiLatihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsi
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
 
Modul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMP
Modul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMPModul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMP
Modul Khusus Materi Statistika Kelas 8 SMP
 
Fungsi linear
Fungsi linearFungsi linear
Fungsi linear
 
Persamaan garis lurus
Persamaan garis lurusPersamaan garis lurus
Persamaan garis lurus
 
Model pembelajaran matematika realistik indonesia
Model pembelajaran matematika realistik indonesiaModel pembelajaran matematika realistik indonesia
Model pembelajaran matematika realistik indonesia
 
Rpp matematika sma xii peminatan bab 5 (dimensi tiga)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 5 (dimensi tiga)Rpp matematika sma xii peminatan bab 5 (dimensi tiga)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 5 (dimensi tiga)
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
PPT Pola Bilangan
PPT Pola BilanganPPT Pola Bilangan
PPT Pola Bilangan
 
PPT pembelajaran SPLDV
PPT pembelajaran SPLDVPPT pembelajaran SPLDV
PPT pembelajaran SPLDV
 
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
Lkpd konsep mengenal bentuk aljabar 3.5 pertemuan 1 aktivitas 1
 
ppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabelppt pertidaksamaan linear satu variabel
ppt pertidaksamaan linear satu variabel
 
Ppt spldv kelas viii
Ppt spldv kelas viiiPpt spldv kelas viii
Ppt spldv kelas viii
 
PPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxPPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptx
 
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
 
Hubungan sudut pusat panjang busur dan luas juring
Hubungan sudut pusat panjang busur dan luas juringHubungan sudut pusat panjang busur dan luas juring
Hubungan sudut pusat panjang busur dan luas juring
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 

Viewers also liked

Pptoperasihitungbentukaljabar 130114221613-phpapp02
Pptoperasihitungbentukaljabar 130114221613-phpapp02Pptoperasihitungbentukaljabar 130114221613-phpapp02
Pptoperasihitungbentukaljabar 130114221613-phpapp02Mey-mey Bukhan Meymeyong
 
PPT OPERASI HITUNG ALJABAR
PPT OPERASI HITUNG ALJABARPPT OPERASI HITUNG ALJABAR
PPT OPERASI HITUNG ALJABARNiairmaya
 
Aljabar kelas 7
Aljabar kelas 7Aljabar kelas 7
Aljabar kelas 7Eka Putra
 
Pengembangan Aljabar
Pengembangan AljabarPengembangan Aljabar
Pengembangan Aljabarmafia_konoha
 
Belajar tentang hubungan tekanan udara, kelembaban udara, level ketinggian, k...
Belajar tentang hubungan tekanan udara, kelembaban udara, level ketinggian, k...Belajar tentang hubungan tekanan udara, kelembaban udara, level ketinggian, k...
Belajar tentang hubungan tekanan udara, kelembaban udara, level ketinggian, k...helmut simamora
 
Buku Siswa matematika SMP/MTs Kelas 8 smt 1 (Kurtilas Revisi 2014)
Buku Siswa matematika SMP/MTs Kelas 8 smt 1 (Kurtilas Revisi 2014)Buku Siswa matematika SMP/MTs Kelas 8 smt 1 (Kurtilas Revisi 2014)
Buku Siswa matematika SMP/MTs Kelas 8 smt 1 (Kurtilas Revisi 2014)Asep Saepullah
 
Vektor2[1]
Vektor2[1]Vektor2[1]
Vektor2[1]Ajir Aja
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soalFerry Tuil
 
Lingkaran luar segitiga (circumcircle)
Lingkaran luar segitiga (circumcircle)Lingkaran luar segitiga (circumcircle)
Lingkaran luar segitiga (circumcircle)Muhamad Husni Mubaraq
 
Operasi aljabar
Operasi aljabarOperasi aljabar
Operasi aljabardintadanti
 
Sejarah Taylor dan Maclaurin
Sejarah Taylor dan MaclaurinSejarah Taylor dan Maclaurin
Sejarah Taylor dan MaclaurinISNA FAUZIYAH
 
Persamaan lingkaran
Persamaan lingkaranPersamaan lingkaran
Persamaan lingkaranRacmat Ridho
 

Viewers also liked (20)

Pptoperasihitungbentukaljabar 130114221613-phpapp02
Pptoperasihitungbentukaljabar 130114221613-phpapp02Pptoperasihitungbentukaljabar 130114221613-phpapp02
Pptoperasihitungbentukaljabar 130114221613-phpapp02
 
Bentuk aljabar smp
Bentuk aljabar smpBentuk aljabar smp
Bentuk aljabar smp
 
Operasi aljabar
Operasi aljabarOperasi aljabar
Operasi aljabar
 
PPT OPERASI HITUNG ALJABAR
PPT OPERASI HITUNG ALJABARPPT OPERASI HITUNG ALJABAR
PPT OPERASI HITUNG ALJABAR
 
Aljabar kelas 7
Aljabar kelas 7Aljabar kelas 7
Aljabar kelas 7
 
Pengembangan Aljabar
Pengembangan AljabarPengembangan Aljabar
Pengembangan Aljabar
 
Belajar tentang hubungan tekanan udara, kelembaban udara, level ketinggian, k...
Belajar tentang hubungan tekanan udara, kelembaban udara, level ketinggian, k...Belajar tentang hubungan tekanan udara, kelembaban udara, level ketinggian, k...
Belajar tentang hubungan tekanan udara, kelembaban udara, level ketinggian, k...
 
Alat peraga kelompok 3
Alat peraga kelompok 3Alat peraga kelompok 3
Alat peraga kelompok 3
 
Buku Siswa matematika SMP/MTs Kelas 8 smt 1 (Kurtilas Revisi 2014)
Buku Siswa matematika SMP/MTs Kelas 8 smt 1 (Kurtilas Revisi 2014)Buku Siswa matematika SMP/MTs Kelas 8 smt 1 (Kurtilas Revisi 2014)
Buku Siswa matematika SMP/MTs Kelas 8 smt 1 (Kurtilas Revisi 2014)
 
Bentuk aljabar
Bentuk aljabarBentuk aljabar
Bentuk aljabar
 
Vektor2[1]
Vektor2[1]Vektor2[1]
Vektor2[1]
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
Lingkaran luar segitiga (circumcircle)
Lingkaran luar segitiga (circumcircle)Lingkaran luar segitiga (circumcircle)
Lingkaran luar segitiga (circumcircle)
 
Operasi aljabar
Operasi aljabarOperasi aljabar
Operasi aljabar
 
Sejarah Taylor dan Maclaurin
Sejarah Taylor dan MaclaurinSejarah Taylor dan Maclaurin
Sejarah Taylor dan Maclaurin
 
Fungsi
FungsiFungsi
Fungsi
 
Persamaan lingkaran
Persamaan lingkaranPersamaan lingkaran
Persamaan lingkaran
 
aljabar
aljabaraljabar
aljabar
 
Lks prisma
Lks prismaLks prisma
Lks prisma
 
Deret fourier
Deret fourierDeret fourier
Deret fourier
 

Similar to Operasi aljabar smp

Similar to Operasi aljabar smp (20)

Materi aljabar
Materi aljabarMateri aljabar
Materi aljabar
 
Bentuk aljabar dan unsur unsurnya
Bentuk aljabar dan unsur unsurnyaBentuk aljabar dan unsur unsurnya
Bentuk aljabar dan unsur unsurnya
 
Bab I Mtk 8
Bab I Mtk 8Bab I Mtk 8
Bab I Mtk 8
 
Operasi aljabar
Operasi aljabarOperasi aljabar
Operasi aljabar
 
542764311-Ppt-Bentuk-Aljabar-Kls-7smp.pptx
542764311-Ppt-Bentuk-Aljabar-Kls-7smp.pptx542764311-Ppt-Bentuk-Aljabar-Kls-7smp.pptx
542764311-Ppt-Bentuk-Aljabar-Kls-7smp.pptx
 
Makalah mtk
Makalah mtkMakalah mtk
Makalah mtk
 
PPT ALJABAR KELAS VII Part II.pptx
PPT ALJABAR KELAS VII Part II.pptxPPT ALJABAR KELAS VII Part II.pptx
PPT ALJABAR KELAS VII Part II.pptx
 
Raniati 1830206112 operasi hitung aljabar
Raniati 1830206112 operasi hitung aljabarRaniati 1830206112 operasi hitung aljabar
Raniati 1830206112 operasi hitung aljabar
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
R5 b kel 3
R5 b kel 3R5 b kel 3
R5 b kel 3
 
BAB 1 Aljabar (Copy).ppt
BAB 1 Aljabar (Copy).pptBAB 1 Aljabar (Copy).ppt
BAB 1 Aljabar (Copy).ppt
 
R5 b kel 3
R5 b kel 3R5 b kel 3
R5 b kel 3
 
Aljabar
AljabarAljabar
Aljabar
 
Kalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-MkulKalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-Mkul
 
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptxMatematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptx
 
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptxMatematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx
 
Aljabar
AljabarAljabar
Aljabar
 
Materi Operasi aljabar
 Materi Operasi aljabar Materi Operasi aljabar
Materi Operasi aljabar
 
Makalah telaah kelompok 3
Makalah telaah kelompok 3Makalah telaah kelompok 3
Makalah telaah kelompok 3
 
Operasi aljabar (sri mulyani)
Operasi aljabar (sri mulyani)Operasi aljabar (sri mulyani)
Operasi aljabar (sri mulyani)
 

Recently uploaded

PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 

Recently uploaded (20)

PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 

Operasi aljabar smp

  • 1. Cv. Ekadityanggiyoz Aditya Baharudin, Eka Syaeful Bahri, Sri Anggi Wahyuni dan Rosyanti. Modul Matematika SMP Kelas VII OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR
  • 2. Operasi Hitung Bentuk Aljabar i KATAPENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt karna berkat rahmat dan karunia Nya kami bisa menyelesaikan buku ini. Buku ini di buat untuk mempermudah siswa kelas VII dalam mempelajari operasi hitung bentuk aljabar. Selain buku ini di susun bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mempelajari operasi hitung bentuk aljabar, buku ini juga berisi tentan cara menggunkan Quis Maker yang berisi tentang soal-soal latihan. Denagan demikian, buku ini kami susun. Kami menyadari dalam penyusan buku ini masih memiliki berbagai kekurangan. Namun mudah-mudahan buku ini dapat membantu pemahaman siswa dalam mempelajari operasi hitung bentuk aljabar. Selamat membaca dan semoga sukses. Cirebon, 30 Oktober 2012 Penulis
  • 3. Operasi Hitung Bentuk Aljabar ii DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR ................................................... i DAFTAR PUSTAKA ................................................... ii TUJUAN PEMBELAJARAN ................................................... 1 OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR ...................... 2 APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI ....... 24 SOAL LATIHAN ................................................... 26 DAFTAR PUSTAKA .................................................. 28 QUIS MAKER .................................................. 29 BIODATA KELOMPOK .................................................. 30 DESKRIPSI KERJA .................................................. 31 PERAN KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAAN MATEMATIKA ................................................. 32
  • 4. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat:  Menjelaskan pengertian Koefisien, Variabel, Konstanta, suku satu, suku dua, dan suku tiga dalam variabel yang sama atau berbeda,  Menyelesaikan operasi tambahan, kurang, kali, bagi dan pangkat dari suku satu dan suku dua,  Menyelesaikan pembagian dengan suku sejenis atau tidak sejenis,  Memfaktorkan suku bentuk aljabar sampai dengan suku tiga,  Menyederhanakan pembagian suku,  Menyelesaikan perpangkatan konstanta dan suku,  Menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat dari pecahan bentuk aljabar dengan penyebut suku satu dan suku dua,  Menyederhanakan pecahan bentuk aljabar.
  • 5. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 2 OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR Sebelum kalian mempelajari materi pada bab ini, kalian harus menguasai konsep mengenai faktor sekutu, kelipatan persekutuan terkecil (KPK), dan faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan atau lebih. Konsep mengenai bentuk aljabar dan operasi hitungnya selanjutnya akan sangat bermanfaat dalam mempelajari bab berikutnya. Perhatikan uraian berikut. A. Variabel, Konstanta, dan Faktor Perhatikan bentuk aljabar 5x + 3y + 8x – 6y + 9. Pada bentuk aljabar tersebut, huruf x dan y disebut variabel. Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya dengan jelas. Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya dilambangkan dengan huruf kecil a, b, c, ..., z. Adapun bilangan 9 pada bentuk aljabar di atas disebut konstanta. Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat variabel. Perhatikan koefisien masing-masing suku pada bentuk aljabar 5x + 3y + 8x – 6y + 9. Koefisien pada suku
  • 6. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 3 5x adalah 5, pada suku 3y adalah 3, pada suku 8x adalah 8, dan pada suku –6y adalah –6. B. PengertianSuku padaBentuk Aljabar 1. Suku Tunggal dan Suku Banyak Bentuk aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui. Bentuk-bentuk seperti 5𝑎 , − 5𝑎2 𝑏 , 2𝑝 + 5, 7𝑝2 − 𝑝𝑞,8𝑥 − 4𝑦 + 9, 𝑑𝑎𝑛 6𝑥2 + 3𝑥𝑦 − 8𝑦 disebut bentuk aljabar. Bentuk aljabar seperti 4𝑎 𝑑𝑎𝑛 − 5𝑎2 𝑏 disebut bentuk aljabar suku satu atau suku tunggal. Bentuk aljabar seperti 7𝑝2 − 𝑝𝑞 𝑑𝑎𝑛 2𝑝 + 5 disebut bentuk aljabar suku dua atau binom. Bentuk aljabar seperti 8𝑥 − 4𝑦 + 9 𝑑𝑎𝑛 6𝑥2 + 3𝑥𝑦 − 8𝑦 disebut bentuk aljabar suku tiga atau trinom. Bentuk aljabar yang terdiri dari beberapa suku disebut suku banyak atau polinom, misalnya:
  • 7. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 4 2𝑎 − 5𝑎𝑏 + 4𝑎𝑐 suku tiga 𝑝3 + 2𝑝2 − 7𝑝 − 8 suku empat 2. Suku Sejenis dan SukuTak Sejenis a) Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih. Suku-suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing variabel yang sama. Contoh: 5x dan –2x, 3a2 dan a2, y dan 4y, ... b) Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing variabel yang tidak sama. Contoh: 2x dan –3x2, –y dan –x3, 5x dan –2y, ... c) Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi jumlah atau selisih. Contoh: 3x, 2a2, –4xy, ... d) Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi jumlah atau selisih. Contoh: 2x + 3, a2 – 4, 3x2 – 4x, ... e) Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi jumlah atau selisih. Contoh: 2x2 – x + 1, 3x + y – xy, ... Suku banyak
  • 8. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 5 f) Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku disebut suku banyak. Contoh: Tentukan koefisien dari x2 dan faktor dari masing-masing bentuk aljabar berikut. a. 7𝑥2 b. 3𝑥2 + 5 c. 2𝑥2 + 4𝑥 − 3 Penyelesaian: a. 7𝑥2 = 7 × x × x Koefisien dari 𝑥2 adalah 7. Faktor dari 7𝑥2 adalah 1, 7, x, 𝑥2 , 7x, dan 7𝑥2 . b. 3𝑥2 + 5 = 3 × x × x + 5 × 1 Koefisien dari 𝑥2 adalah 3. Faktor dari 3𝑥2 adalah 1, 3, x, 𝑥2 , 3x, dan 3𝑥2 . Faktor dari 5 adalah 1 dan 5. c. 2𝑥2 + 4𝑥 − 3 = 2 × x × x + 4 × x – 3 × 1 Koefisien dari 𝑥2 adalah 2. Faktor dari 2𝑥2 adalah 1, 2, x, 𝑥2 dan 2x. Koefisien dari 4x adalah 4. Faktor dari 4x adalah 1, 4, x, dan 4x. Faktor dari –3 adalah –3, –1, 1, dan 3.
  • 9. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 6 C. Operasi Hitung pada Bentuk Aljabar 1. Penjumlahandan PenguranganBentuk Aljabar Untuk menentukan hasil penjumlahan maupun hasil pengurangan pada bentuk aljabar, perlu diperhatikan hal- hal berikut ini. a. Suku-suku yang sejenis. b. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan pengurangan, yaitu: i. 𝑎𝑏 + 𝑎𝑐 = 𝑎(𝑏 + 𝑐) atau 𝑎( 𝑏 + 𝑐) = 𝑎𝑏 + 𝑎𝑐 ii. 𝑎𝑏 − 𝑎𝑐 = 𝑎(𝑏 − 𝑐) atau 𝑎( 𝑏 − 𝑐) = 𝑎𝑏 − 𝑎𝑐 c. Hasil perkalian dua bilangan bulat, yaitu: i. Hasil perkalian dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat positif. ii. Hasil perkalian dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat positi. iii. Hasil perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat negatif. Dengan menggunakan ketentuan-ketentuan di atas, maka hasil penjumlahan maupun hasil pengurangan pada
  • 10. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 7 bentuk aljabar dapat dinyatakan dalam bentuk yang lebih sederhana dengan memperhatikan suku-suku yang sejenis. Contoh: Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar berikut. a. –4ax + 7ax b. 2𝑥2 (– 3x + 2) + (4𝑥2 – 5x + 1) c. (3𝑥2 + 5) – (4𝑥2 – 3a + 2) Penyelesaian: a. –4ax + 7ax = (–4 + 7)ax = 3ax b. (2𝑥2 – 3x + 2) + (4𝑥2 – 5x + 1) = 2𝑥2 – 3x + 2 + 4𝑥2 – 5x + 1 = 2𝑥2 +4𝑥2 – 3x – 5x + 2 + 1 = (2 + 4) 𝑥2 + (–3 – 5) x + (2 + 1) (kelompokkan suku-suku sejenis) = 6𝑥2 – 8x + 3 c. (3𝑥2 + 5) – (4𝑥2 – 3a + 2) = 3𝑥2 + 5 – 4𝑥2 + 3a – 2 = 3𝑥2 – 4𝑥2 + 3a + 5 – 2 = (3 – 4) 𝑎2 + 3a + (5 – 2) = –𝑎2 + 3a + 3
  • 11. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 8 2. Perkalian Perlu kalian ingat kembali bahwa pada perkalian bilangan bulat berlaku sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, yaitu a× (b + c) = (a× b) + (a× c) dan sifat distributif perkalian terhadap pengurangan, yaitu a × (b – c) = (a × b) – (a × c), untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c. Sifat ini juga berlaku pada perkalian bentuk aljabar. a. Perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar Perkalian suatu bilangan konstanta k dengan bentuk aljabar suku satu dan suku dua dinyatakan sebagai berikut. k(ax) = kax k(ax + b) = kax + kb contoh: Jabarkan bentuk aljabar berikut, kemudian sederhanakanlah. a. 4(p + q) b. 5(ax + by) c. 3(x – 2) + 6(7x + 1) d. –8(2x – y + 3z)
  • 12. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 9 Penyelesaian: a. 4(p + q) = 4p + 4q b. 5(ax + by) = 5ax + 5by c. 3(x – 2) + 6(7x + 1) = 3x – 6 + 42x + 6 = (3 + 42)x – 6 + 6 = 45x d. –8(2x – y + 3z) = –16x + 8y – 24z b. Perkalian antara dua bentuk aljabar Sebagaimana perkalian suatu konstanta dengan bentuk aljabar, untuk menentukan hasil kali antara dua bentuk aljabar kita dapat memanfaatkan sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dan sifat distributif perkalian terhadap pengurangan. Selain dengan cara tersebut, untuk menentukan hasil kali antara dua bentuk aljabar, dapat menggunakan cara sebagai berikut. Perhatikan perkalian antara bentuk aljabar suku dua dengan suku dua berikut. (ax + b) (cx + d) = ax × cx + ax × d + b × cx + b × d = 𝑎𝑐𝑥2 + (ad + bc) x + bd
  • 13. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 10 Selain dengan cara skema seperti di atas, untuk mengalikan bentuk aljabar suku dua dengan suku dua dapat digunakan sifat distributif seperti uraian berikut. a. ( 𝑎𝑥 + 𝑏)( 𝑐𝑥 + 𝑑) = 𝑎𝑥( 𝑐𝑥 + 𝑑) + 𝑏( 𝑐𝑥 + 𝑑) = 𝑎𝑥 × 𝑐𝑥 + 𝑎𝑥 × 𝑑 + 𝑏 × 𝑐𝑥 + 𝑏 × 𝑑 = 𝑎𝑐𝑥2 + 𝑎𝑑𝑥 + 𝑏𝑐𝑥 + 𝑏𝑑 = 𝑎𝑐𝑥2 + ( 𝑎𝑑 + 𝑏𝑐) 𝑥 + 𝑏𝑑 Contoh: Tentukan hasil perkalian bentuk aljabar berikut dalam bentuk jumlah atau selisih. 1. (2x + 3) (3x – 2) 2. (–4a + b) (4a + 2b) 3. (2x – 1) (x2 – 2x + 4) 4. (x + 2) (x – 2) Penyelesaian: 1. Cara (1) dengan sifat distributif. (2x + 3) (3x – 2) = 2x(3x – 2) + 3(3x – 2) = 6x2 – 4x + 9x – 6 = 6x2 + 5x – 6
  • 14. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 11 Cara (2) dengan skema. (2x + 3) (3x – 2) = 2x× 3x + 2x× (–2) + 3× 3x + 3 × (–2) = 6𝑥2 – 4x + 9x – 6 = 6𝑥2 + 5x – 6 2. Cara (1) dengan sifat distributif. (–4a + b) (4a + 2b) = –4a(4a + 2b) + b(4a + 2b) = – 16𝑎2 – 8ab + 4ab + 2𝑏2 = –16𝑎2 – 4ab + 2𝑏2 Cara (2) dengan skema. (–4a + b) (4a + 2b) = (–4a) × 4a + (–4a) × 2b + b × 4a + b × 2b = –16𝑎2 – 8ab + 4ab + 2𝑏2 = –16𝑎2 – 4ab + 2𝑏2 3. Cara (1) dengan sifat distributif. (2x – 1) (x2 – 2x + 4) = 2x (𝑥2 – 2x + 4) – 1(𝑥2 – 2x + 4) = 2𝑥3 – 4𝑥2 + 8x – 𝑥2 + 2x – 4 = 2𝑥3 – 4𝑥2 – 𝑥2 + 8x + 2x – 4 = 2𝑥3 – 5𝑥2 + 10x – 4 Cara (2) dengan skema. (2x – 1) (𝑥2 – 2x + 4) = 2x× 𝑥2 +2x×(–2x) + 2x× 4 +(–1)× 𝑥2 + (– 1) × (–2x) + (–1) ∙ 4
  • 15. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 12 = 2𝑥3 – 4𝑥2 + 8x – 𝑥2 + 2x – 4 = 2𝑥3 – 4𝑥2 – 𝑥2 + 8x + 2x – 4 = 2𝑥3 – 5𝑥2 + 10x – 4 3. Perpangkatan a. Arti Pemangkatan Bentuk Aljabar Pemangkatan suatu bilangan diperoleh dari perkalian berulang untuk bilangan yang sama. Jadi, untuk sebarang bilangan 𝑎, maka 𝑎2 = 𝑎 × 𝑎. Dalam pemangkatan bentuk aljabar, perlu dibedakan pengertian-pengertian berikut ini: i). 3𝑎2 dengan (3𝑎)2 Pada bentuk 3𝑎2 , yang dikuadratkan hanya 𝑎 , sedangkan pada bentuk (3𝑎)2 , yang dikuadratkan adalah 3𝑎. Jadi, 3𝑎2 , tidak sama dengan (3𝑎)2 . 3𝑎2 = 3 × 𝑎 × 𝑎 dan (3𝑎)2 = (3𝑎) × (3𝑎) ii). − (3𝑎)2 dengan (−3𝑎)2
  • 16. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 13 Pada bentuk − (3𝑎)2 , yang dikuadratkan hanya 3𝑎, sedangkan pada bentuk (−3𝑎)2 , yang dikuadratkan adalah −3𝑎 . Jadi, − (3𝑎)2 tidak sama dengan (−3𝑎)2 . − (3𝑎)2 = −(3𝑎 × 3𝑎) dan (−3𝑎)2 = (−3𝑎) × (−3𝑎) b. Pemangkatan Suku Dua Pada perpangkatan bentuk aljabar suku dua, koefisien tiap suku ditentukan menurut segitiga Pascal. Misalkan kita akan menentukan pola koefisien pada penjabaran bentuk aljabar suku dua (a + b) 𝑛 , dengan n bilangan asli. Perhatikan uraian berikut.  (𝑎 + 𝑏)1 = ( 𝑎 + 𝑏) → koefisiennya 1 1  (𝑎 + 𝑏)2 = (a + b) (a + b) = 𝑎2 + ab + ab+ 𝑏2 = 𝑎2 + 2ab+ 𝑏2 → koefisiennya 1 2 1  (𝑎 + 𝑏)3 = (a + b) (𝑎 + 𝑏)2 = (a + b) (a2 + 2ab + b2) = 𝑎3 + 2𝑎2 b + a 𝑏2 + 𝑎2 b + 2a 𝑏2 + 𝑏3 = 𝑎3 + 3𝑎2 b + 3a 𝑏2 + 𝑏3 → koefisiennya 1 3 3 1
  • 17. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 14 dan seterusnya. Adapun pangkat dari a (unsur pertama) pada (𝑎 + 𝑏) 𝑛 dimulai dari 𝑎 𝑛 kemudian berkurang satu demi satu dan terakhir 𝑎1 pada suku ke-n. Sebaliknya, pangkat dari b (unsur kedua) dimulai dengan 𝑏1 pada suku ke-2 lalu bertambah satu demi satu dan terakhir 𝑏 𝑛 pada suku ke-(n +1). Perhatikan pola koefisien yang terbentuk dari penjabaran bentuk aljabar (𝑎 + 𝑏) 𝑛 di atas. Pola koefisien tersebut ditentukan menurut segitiga Pascal berikut. 1 1 1 1 2 1 1 3 3 1 1 4 6 4 1 1 5 10 10 5 1 1 6 15 20 15 6 1 (𝑎 + 𝑏)0 (𝑎 + 𝑏)1 (𝑎 + 𝑏)2 (𝑎 + 𝑏)3 (𝑎 + 𝑏)4 (𝑎 + 𝑏)5 (𝑎 + 𝑏)6
  • 18. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 15 Pada segitiga Pascal tersebut, bilangan yang berada di bawahnya diperoleh dari penjumlahan bilangan yang berdekatan yang berada di atasnya. Contoh: 1) Tentukan hasil perpangkatan bentuk aljabar berikut. 𝑎. (2𝑝)2 𝑏. −(3𝑥2 𝑦𝑧3 )3 𝑐. (−3𝑝2 𝑞)2 2) Jabarkan bentuk aljabar berikut. 𝑎. (3𝑥 + 5)2 𝑏. (2𝑥 − 3𝑦)2 𝑐. (𝑥 + 3𝑦)3 𝑑. (𝑥 − 4)4 1) Penyelesaian: a. (2𝑝)2 = (2p) × (2p) = 4𝑝2 b. – (3𝑥2 𝑦𝑧3 )3 = –(3𝑥2 𝑦𝑧3) × (3𝑥2 𝑦𝑧3)× (3𝑥2 𝑦𝑧3 ) = −27𝑥6 𝑦3 𝑧9
  • 19. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 16 c. (−3𝑝2 𝑞)2 = (−3𝑝2 𝑞) × (−3𝑝2 𝑞) = 9𝑝4 𝑞2 2) Penyelesaian a. (3𝑥 + 5)2 = 1(3𝑥)2 + 2 × 3x × 5 + 1 × 52 = 9x2 + 30x + 2 b. (2𝑥 − 3𝑦)2 = 1(2𝑥)2 + 2(2x) (–3y) + 1 × (−3𝑦)2 = 4𝑥2 – 12xy + 9𝑦2 𝑐. (𝑥 + 3𝑦)3 = 1𝑥3 +3 × 4𝑥2 × (3𝑦)1 +3 × (x) × (3𝑦)2 +1× (3𝑦)3 = 𝑥3 + 9𝑥2 y + 27x 𝑦2 + 27𝑦3 𝑑. (𝑎− 4)4 = 1𝑎4 + 4 × 𝑎3 × (−4)1 + 6 × 𝑎2 × (−4)2 + 4 × a × (−4)3 + 1 × (−4)4 = 𝑎4 – 16 × 𝑎3 + 6𝑎2 × 16 + 4a× (–64) + 1× 256 = 𝑎4 – 16𝑎3 + 96𝑎2 – 256a + 256 4. PembagianBentuk Aljabar Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh dengan menentukan terlebih dahulu faktor sekutu masing- masing bentuk aljabar tersebut, kemudian melakukan pembagian pada pembilang dan penyebutnya.
  • 20. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 17 Contoh: Sederhanakanlah pembagian bentuk aljabar berikut. 1. 3xy : 2y 2. 6𝑎3 𝑏2 : 3𝑎2 b 3. 𝑥3 y : (𝑥2 𝑦2 : xy) 4. (24𝑝2 q + 18p 𝑞2 ) : 3pq Penyelesaian: 1. 𝟑𝒙 𝒚 𝟐 𝒚 = 𝟑 𝟐 𝑥 (faktor sekutu y) 2. 6𝑎3 𝑏2 : 3𝑎2 b = 6 𝑎3 𝑏2 3 𝑎2 𝑏 = 3𝑎2 𝑏 ×2 𝑎 𝑏 3 𝑎2 (faktor sekutu 3𝑎2 𝑏) = 2 𝑎 𝑏 3. 𝑥3 𝑦 ÷ ( 𝑥2 𝑦2 ∶ 𝑥 𝑦) = 𝑥3 𝑦 ∶ ( 𝑥2 𝑦2 𝑥 𝑦 ) = 𝑥3 𝑦 ∶ ( 𝑥𝑦 ×𝑥𝑦 𝑥𝑦 ) = 𝑥3 𝑦 ∶ 𝑥 𝑦 = 𝑥3 𝑦 𝑥 𝑦 = 𝑥 𝑦 × 𝑥2 𝑥 𝑦 = 𝑥2 4. (24𝑝2 𝑞 + 18𝑝𝑞2 ) ∶ 3𝑝𝑞 = 24𝑝2 𝑞+18𝑝 𝑞2 3 𝑝𝑞 = 6𝑝𝑞 (4𝑝+3𝑞) 3𝑝𝑞 = 2(4𝑝 + 3𝑞)
  • 21. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 18 5. Substitusi pada Bentuk Aljabar Nilai suatu bentuk aljabar dapat ditentukan dengan cara menyubstitusikan sebarang bilangan pada variabel- variabel bentuk aljabar tersebut. Contoh: a. Jika m = 3, tentukan nilai dari 5 – 2m. b. Jika x = –4 dan y = 3, tentukan nilai dari 2𝑥2 – xy + 3𝑦2 . Penyelesaian: a. Substitusi nilai m = 3 pada 5 – 2m, maka diperoleh 5 – 2m = 5 – 2(3) = 5 – 6 = –1 b. Substitusi x = –4 dan y = 3, sehingga diperoleh 2𝑥2 – xy + 3𝑦2 = 2(–4)2 – (–4) (3) + 3(3)2 2(16) – (–12) + 3(9) = 32 + 12 + 27 = 71 D. PECAHANBENTUK ALJABAR Di bagian depan kalian telah mempelajari mengenai bentuk aljabar beserta operasi hitungnya. Pada bagian ini
  • 22. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 19 kalian akan mempelajari tentang pecahan bentuk aljabar, yaitu pecahan yang pembilang, atau penyebut, atau kedua- duanya memuat bentuk aljabar. Misalnya 𝑎 2 , 4 𝑝 , 3 𝑎 7𝑏𝑐 , 𝑚+3 𝑛 , 𝑑𝑎𝑛 𝑥2 𝑥+𝑦 . 1. Menyederhanakan Pecahan Bentuk Aljabar Suatu pecahan bentuk aljabar dikatakan paling sederhana apabila pembilang dan penyebutnya tidak mempunyai faktor persekutuan kecuali 1, dan penyebutnya tidak sama dengan nol. Untuk menyederhanakan pecahan bentuk aljabar dapat dilakukan dengan cara membagi pembilang dan penyebut pecahan tersebut dengan FPB dari keduanya. Konsep dalam pecahan, yaitu: a. Penyebut suatu pecahan tidak boleh nol b. Suatu pecahan tidak boleh disederhanakan dengan cara membagi pembilang dan penyebut dengan nol, karena pembagian dengan nol tidak didefinisikan. Contoh: 1. 2−𝑥 𝑥2−4 = 2−𝑥 ( 𝑥+2)( 𝑥−2) = −( 𝑥−2) ( 𝑥+2)( 𝑥−2)
  • 23. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 20 = −1 𝑥+2 = − 1 𝑥+2 2. 𝑥4 − 1 2−2𝑥2 = ( 𝑥2 +1)( 𝑥2 −1) 2(1−𝑥2) = ( 𝑥2 +1)( 𝑥2 −1) −2( 𝑥2−1) = 𝑥2 +1 −2 = − 𝑥2 +1 2 2. Penjumlahandan PenguranganPecahan Aljabar Pada bab sebelumnya, kalian telah mengetahui bahwa hasil operasi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan diperoleh dengan cara menyamakan penyebutnya, kemudian menjumlahkan atau mengurangkan pembilangnya. Kalian pasti juga masih ingat bahwa untuk menyamakan penyebut kedua pecahan, tentukan KPK dari penyebut-penyebutnya. Dengan cara yang sama, hal itu juga berlaku pada operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk pecahan aljabar. Contoh: Sederhanakan penjumlahan atau pengurangan pecahan aljabar berikut. a) 1 2𝑝 + 5 3𝑞
  • 24. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 21 b) 1 𝑘−3 − 2 𝑘+1 c) 𝑚+2 𝑚 − 𝑛−1 𝑛 Penyelesaian: a) 1 2𝑝 + 5 3𝑞 = 1×3𝑞 2𝑝×3𝑞 + 5×2𝑝 2𝑝×3𝑞 = 3𝑞 6𝑝𝑞 + 10𝑝 6𝑝𝑞 = 3𝑞+10𝑝 6𝑝𝑞 b) 1 𝑘−3 − 2 𝑘+1 = 1(𝑘+1) ( 𝑘−3)(𝑘+1) − 2(𝑘−3) ( 𝑘−3)(𝑘+1) = 𝑘+1 𝑘2 −2𝑘−3 − 2( 𝑘−3) 𝑘2−2𝑘−3 = 𝑘+1−2𝑘−6 𝑘2−2𝑘−3 = −𝑘+7 𝑘2 −2𝑘−3 c) 𝑚+2 𝑚 − 𝑛−1 𝑛 = 𝑛(𝑚+2) 𝑚×𝑛 − 𝑚(𝑛−1) 𝑛×𝑚 = 𝑚𝑛 +2𝑛 𝑚𝑛 − ( 𝑚𝑛−𝑚) 𝑛𝑚 = 𝑚𝑛 +2𝑛−𝑚𝑛+𝑚 𝑚𝑛 = 𝑚𝑛 −𝑚𝑛+2𝑛+𝑚 𝑚𝑛 = 2𝑛 +𝑚 𝑚𝑛 3. Perkalian dan pembagian Ingat kembali bentuk perkalian bilangan pecahan yang dapat dinyatakan sebagai berikut.
  • 25. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 22 𝑎 𝑏 × 𝑐 𝑑 = 𝑎𝑐 𝑏𝑑 ; 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑏, 𝑑 ≠ 0 Hal ini juga berlaku untuk perkalian pada pecahan aljabar. Contoh: Tentukan hasil perkalian pecahan bentuk aljabar berikut. a. 4 3𝑎 × 𝑎𝑏 2 b. 𝑥−1 𝑦 × 𝑦+1 𝑥 c. 𝑥2 +1 5 × 2𝑥 3 Penyelesaian: a. 4 3𝑎 × 𝑎𝑏 2 = 4×𝑎𝑏 3𝑎 ×2 = 4𝑎𝑏 6𝑎 = 2𝑏 3 b. 𝑥−1 𝑦 × 𝑦+1 𝑥 = ( 𝑥−1)( 𝑦+1) 𝑦 × 𝑥 = 𝑥𝑦−𝑦+𝑥−1 𝑦𝑥 = 𝑥𝑦+𝑥−𝑦−1 𝑥𝑦 c. 𝑥2 +1 5 × 2𝑥 3 = ( 𝑥2 +1)2𝑥 5×3 = 2𝑥3 +2𝑥 15 = 2𝑥 15 (𝑥2 + 1) Kalian pasti masih ingat bahwa pembagian merupakan invers (operasi kebalikan) dari operasi perkalian. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa membagi dengan suatu pecahan sama artinya dengan mengalikan terhadap kebalikan pecahan tersebut.
  • 26. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 23 𝑎: 𝑏 𝑐 = 𝑎 × 𝑐 𝑏 = 𝑎𝑐 𝑏 untuk 𝑏 ≠ 0, 𝑐 ≠ 0 𝑎 𝑏 : 𝑐 = 𝑎 𝑏 × 1 𝑐 = 𝑎 𝑏𝑐 untuk 𝑏 ≠ 0, 𝑐 ≠ 0 𝑎 𝑏 : 𝑐 𝑑 = 𝑎 𝑏 × 𝑑 𝑐 = 𝑎𝑑 𝑏𝑐 untuk 𝑏 ≠ 0, 𝑐 ≠ 0 Hal ini juga berlaku untuk pembagian pada pecahan bentuk aljabar. Contoh: Sederhanakan pembagian pecahan aljabar berikut. a. 4𝑝 3𝑞 ∶ 2𝑞 9𝑝 b. 3𝑎 𝑏 ∶ 𝑐 4𝑏2 c. 𝑎𝑏 𝑐 ∶ 𝑏2 𝑎𝑐 Penyelesaian: a. 4𝑝 3𝑞 ∶ 2𝑞 9𝑝 = 4𝑝 3𝑞 × 9𝑝 2𝑞 = 36𝑝2 6𝑞2 = 6𝑝2 𝑞2 b. 3𝑎 𝑏 ∶ 𝑐 4𝑏2 = 3𝑎 𝑏 × 4𝑏2 𝑐 = 12𝑎 𝑏2 𝑏𝑐 = 12𝑎𝑏 𝑐 c. 𝑎𝑏 𝑐 ∶ 𝑏2 𝑎𝑐 = 𝑎𝑏 1𝑐 × 𝑎𝑐 1𝑏2 = 𝑎2 𝑏𝑐 𝑏2 𝑐 = 𝑎2 𝑏
  • 27. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 24 APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Mungkin saat belajar Matematika di Sekolah Dasar kelas 1 atau 2 kita akan diberi soal seperti ini, “2 + Berapa? = 5”, bukankah itu serupa dengan “2+x= 5, berapakah nilai x?” Setelah kita hitung maka akan menemukan jawabannya, yaitu 3. Selanjutnya, berikut adalah salah satu contoh kejadian yang mengaplikasikan aljabar dalam kehidupan sehari-hari. Attention please......!!! “Aplikasi Aljabar bagi Ibu Rumah Tangga” Manfaat aplikasi Aljabar bagi Ibu Rumah Tangga adalah untuk memanajemen uang gaji, uang saku anak, uang sekolah anak, dll. Contoh memanajemen uang bagi Ibu Rumah Tangga adalah sebagai berikut : Seorang Ibu setiap bulan mendapat gaji sebesar Rp 2.000.000,00. Ia diberi uang tambahan dari suaminya sebesar Rp 4.000.000,00 perbulan. Dibutuhkan Rp 1.000.000,00 untuk uang belanja perbulan. Uang kesehatan Rp 500.000,00 dan uang sekolah total dari ke-2 anaknya sebesar Rp 3.000.000,00. Sang Ibu bingung, berapa uang saku perorangan yang harus ia berikan untuk kedua anaknya tiap minggu tetapi uang perbulannya harus masih
  • 28. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 25 tersisa Rp 1.000.000,00 untuk ditabung. Jika Ibu itu pintar Aljabar maka Ibu itu dapat menentukan uang saku tersebut secara tepat, tapi jika tidak? Hemm… silakan dibayangkan sendiri sesuai imajinasi masing-masing ya… Cara mengerjakan permasalahan di atas denganmenggunakan Aljabar: Kita anggap uang saku setiap anak perminggu sebagai x  (2.000.000 + 4.000.000)− 1.000.000 = 1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 + (4 × 2𝑥)  6.000.000 − 1.000.000 = 4.500.000 + 8x  5.000.000 − 4.500.000 = 8𝑥  500.000 = 8𝑥  𝑥 = 500.000 8  𝑥 = 62.500 {Mengapa (4 × 2𝑥) karena 1 bulan = 4 minggu dan 2x itu adalah uang saku 2 orang anak}. Jadi, uang saku setiap anak dalam waktu seminggu adalah Rp 62.500,00. Dengan matematika dan sistem Aljabar, cukup simple kan?
  • 29. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 26 SOLA LATIHAN A. PilihanGanda 1. Hasil dari (2𝑥 − 3)2adalah….. a. 4𝑥2 − 12𝑥 − 9 b. 4𝑥2 − 12𝑥 + 9 c. 4𝑥2 + 12𝑥 − 9 d. 4𝑥2 + 12𝑥 + 9 2. Bentuksederhanadari 3𝑎 − 6𝑏 + 2𝑏 − 5𝑎 adalah… a. 8𝑎 − 6𝑏 b. −2𝑎 + 4𝑏 c. 2𝑎 + 4𝑏 d. −2𝑎 − 4𝑏 3. (3𝑎 + 4𝑏 − 2𝑐) − (−3𝑎 + 4𝑏 − 𝑐) = ….. a. 6𝑎 + 𝑐 b. 6𝑎 − 𝑐 c. 8𝑏 − 3𝑐 d. 8𝑏 + 3𝑐 4. Bentuksederhanadari dari (5𝑥 − 𝑦 + 2𝑧) − (5𝑥 − 2𝑦 − 4𝑧) adalah ….. a. 10𝑥 − 3𝑦 − 2𝑧 b. 10𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧 c. – 𝑦 − 6𝑧 d. 𝑦 + 6𝑧 5. Diketahui bentukaljabar 𝑎2 + 𝑏𝑐 + 2𝑏𝑐 + 𝑏2 − 10.Banyak sukupada bentukaljabartersebutadalah….. a. 3 b. 4 c. 5 d. 6 6. Hasil kali (2𝑥 − 5)2 adalah… a. 4𝑥2 − 10𝑥 + 25 b. 4𝑥2 − 20𝑥 − 25 c. 4𝑥2 − 20𝑥 + 25 d. 4𝑥2 − 10𝑥 − 25 7. Jika 𝑎 = −3, 𝑏 = 4, 𝑐 = −5, maka nilai dari (2𝑎 + 4𝑏 − 3𝑐) − (𝑎 − 𝑏 + 𝑐) adalah…
  • 30. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 27 a. 37 b. 15 c. -15 d. -37 8. Bentuksederhanadari 4(2x - 5y) – 5(x + 3y) adalah… a. 3x – 2y c. 3x – 23y b. 3x – 5y d. 3x - 35t 9. Ditentukan 𝑝 = −3 dan 𝑞 = 2, maka nilai dari 𝑝2 − 3𝑝𝑞 + 2𝑞2 adalah… a. -1 c. 47 b. 35 d. 50 10. Jika 𝐴 = 4𝑥2 + 3𝑥 dan 𝐵 = 5𝑥 − 𝑥2, maka A – 2B =…. a. 6𝑥2 − 7𝑥 b. 4𝑥2 − 7𝑥 c. 3𝑥2 − 7 d. 2𝑥2 − 7 B. Esai 1. Sederhanakanbentukaljabar 5𝑥3 + 12𝑥 − 2𝑥3 + 3 ! 2. Berapakahbanyaknyasukudari bentukaljabar 3𝑥2 𝑦2 − 6𝑥𝑦 + 9𝑥 ? 3. Apabila 𝑎 = 3, 𝑏 = −2 dan 𝑐 = 5, maka tentukannilai dari bentukaljabar2 + 3bc ! 4. Sederhanakanbentukaljabar 36𝑥𝑦2+18𝑥2 𝑦3 9𝑥𝑦 ! 5. Sederhanakan bentukaljabar(2x – 3) (4x + 1) !
  • 31. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 28 DAFTAR PUSTAKA Adinawan, M. Cholik., dan Sugijono. 2007. MATEMATIKA untuk SMP Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Erlangga. Banendro. 2010. Buku Ajar Matematika Semester Ganjil Kelas VII. Solo: Putra Kertonatan. Nuharini Dewi, Wahyuni Tri. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta : CV. Usaha Makmur. http://istiyanto.com/soal-dan-pembahasan-aljabar- untuk-smp-kelas-7/ http://masjoker.wordpress.com/2009/10/28/operasi- aljabar-materi-smp-kelas-viii-semester-1/ http://proofits.blogspot.com/2012/08/berbicara-tentang- matematika-tak-akan.html http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d015_0231 49_chapter2.pdf http://www.scribd.com/doc/10320502/MATEMATIKA- KELAS-7
  • 32. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 29 QUIS MAKER Pedoman Penggunaan Quiz Maker : a. Masukan CD yang sudah berisikan data Quis Maker ke dalam DVD/CD RW ROM. b. Tunggu sampi muncul folder DVD/CD RW Drive (F:). c. Pilih Flash Player yang bernama ”Operasi Hitung Bentuk Aljabar”. d. Jika diminta untuk masukan kata sandi, masukan kata sandi “aljabar”. e. Setelah memasukan kata sandi, pilih continue. f. Setelah itu kerjakan setiap soal yang ada. g. Di tampilan akhir terdapat hasil pengerjaan, jika ingin melihat jawaban yang benar atau salah. Pilih review. h. Pilih review feedback pada setiap soal yang sudah dikerjakan, maka akan ditampilkan jwaban kita yang benar atau yang salah.
  • 33. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 30 BIODATA PENULIS Aditya Baharudinsyah, lahir di Cirebon pada tanggal 12 Agustus 1993. Alamat di Cirebon. E-mail : dithahsyah@gmail.com. Sri Anggi Wahyuni, lahir di Majalengka pada tanggal 15 Maret 1993. Alamat di Majalengka. E-mail : angiexac@gmail.com. Rosyanti, lahir di Pandeglang pada tanggal 12 November 1992. Alamat di Banten. E-mail : yozhifie@yahoo.com. Eka Syaeful Bahri, lahir di Kuningan pada tanggal 31 Agustus 1993. Alamat di Cirebon. E-mail : syaeful.b@gmail.com.
  • 34. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 31 DESKRIPSI KERJA KELOMPOK Desain Grafis : Sri Anggi Wahyuni Tuan Rumah : Sri Anggi Wahyuni Desain Cover : Eka Syaeful Bahri Ide dan Kretif : Aditya Baharudinsyah Penasehat : Aditya Baharudinsyah Editor : Eka Syaeful Bahri Penulis : Aditya B., Eka Syaeful Bahri, Rosyanti dan Sri Anggi Wahyuni. Bank Soal-soal : Rosyanti Bank Kelompok : Rosyanti
  • 35. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 32 PERAN KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Dalam dunia pendidikan saat ini, komputer menjadi peran yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehari-hari. Banyak hal abstrak atau imajinatif yang sulit untuk dibayangkan oleh siswa, kini dapat ditampilkan melalui simulasi komputer. Hal ini tentu saja akan lebih menyederhanakan pemikiran siswa dalam memahami suatu materi pembelajaran, seperti matematika. Dalam pembelajaran matematika, komputer banyak digunakan untuk materi yang memerlukan gambar, animasi, visualisasi dan warna, misalnya geometri. Clements (1989:267-268) menyatakan bahwa pembelajaran geometri dengan komputer perlu dilakukan. Satu hal yang paling penting adalah komputer dapat membuat konsep matematika (khususnya geometri) yang abstrak dan sulit, menjadi lebih konkret dan jelas. Selain itu masih banyak lagi materi matematika yang dapat diajarkan dengan menggunakan komputer (Abdussakir & Sudarman, 2000:5). National Council of Supervisor menyatakan bahwa komputer lebih baik digunakan untuk mengembangkan 10 kemampuan dasar dalam matematika, diantaranya yaitu : a. Problem Solving. b. Aplikasi Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari c. Peluang
  • 36. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 33 d. Estimasi dan Aproksimasi e. Kemampuan Berhitung f. Geometri g. Pengukuran h. Membaca, Menginterpretasi dan Mengkonstruksi Tabel, Diagram dan Grafik i. Penggunaan Matematika untuk Prediksi j. “Melek” komputer. Saat ini, teknologi juga mengambil peran sebagai kemajuan bangsa. Maka secara tidak langsung, kemajuan tingkat pendidikan suatu bangsa juga diukur dari teknologi. Komputer merupakan suatu teknologi buatan manusia. Komputer dalam dunia pendidikan digunakan sebagai media pembelajaran. Biasanya berfungsi untuk menyampaikan materi yang bersifat abstrak, seperti yang ada pada matematika. Dari hal tersebut, diharapkan siswa lebih mudah untuk menangkap konsep-konsep matematika yang sedang diajarkan oleh seorang pengajar. Walaupun komputer dapat memudahkan seorang siswa untuk memahami materi pembelajaran, tidak ada satu komputer pun yang dapat mengambil alih peran seorang guru sebagai pendidik dan pengajar.