SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
MAKALAH
OPERASI HITUNG PADA BENTUK ALJABAR
Memenuhi tugas mata kuliah Telaah Matematika SMP
Nama Kelompok :
1. Diah Aritriana (1501060040)
2. Ganang Gesit Pamungkas (1501060047)
Dosen pengampu :
Reni Untarti,M.Pd
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2016
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dalam mata kuliah
Telaah Matematika SMP dengan materi Operasi Hitung pada Bentuk Aljabar.
Kami merasa dalam pembuatan makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan baik dari segi penulisan, isi dan sebagainya. Maka kami sangat
mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah yang
lebih baik di hari yang akan datang.
Semoga tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi
semua pembaca. Khususnya bagi mahasiswa-mahasisiwi Fakultas Keguruaan
dan Ilmu Pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan
keterampilan kependidikan demi terciptanya pendidik professional.
Atas selesainya tugas ini kami mengucapkan terimakasih bagi segala
pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Purwokerto, September 2016
Penyusun
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................
i
Kata Pengantar.......................................................................................................
ii
Daftar Isi................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi dan Unsur-Unsur Bentuk
Aljabar………………………………………….
3
B. Operasi Hitung pada Bentuk Aljabar
4
1. Penjumlahan Bentuk Aljabar
4
2. Pengurangan Bentuk Aljabar
5
3. Perkalian Bentuk Aljabar
5
iii
4. Pembagian Bentuk Aljabar
9
5. Perpangkatan Bentuk Aljabar
9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
12
B. Saran
12
Daftar Pustaka.......................................................................................................
13
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aljabar berasal dari Bahasa Arab “al-jabr” yang berarti “pertemuan”,
“hubungan” atau “perampungan”) adalah cabang matematika yang dapat dicirikan
sebagai generalisasi dan perpanjangan aritmatika. Aljabar juga merupakan nama
sebuah struktur aljabar abstrak, yaitu aljabar dalam sebuah bidang. Aljabar adalah
cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan dan kuantitas. Untuk
mempelajari hal-hal ini, dalam aljabar digunakan simbol (biasanya berupa huruf)
untuk merepresentasikan bilangan secara umum sebagai sarana penyederhanaan
dan alat bantu memecahkan masalah. Aljabar memiliki beberapa operasi. Operasi
hitung bentuk aljabar yang paling dasar dipelajari pada kelas VII semester 1.
Operasi bentuk aljabar terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian dan perpangkatan bentuk aljabar. Sebelum dibahas tentang operasi
hitung maka dibahas terlebih dahulu definisi dan unsur-unsur bentuk aljabar.
Seorang guru matematika harus bisa menjelaskan tentang materi tersebut
kepada peserta didiknya. Guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang
sesuai dengan materi tersebut untuk mempermudah pemahaman peserta didik
tentang materi operasi hitung bentuk aljabar. Maka dari itu, penulis membahas
tentang cara guru dalam mengajarkan materi operasi bentuk aljabar dalam
makalah berjudul “Operasi Hitung Pada Bentuk Aljabar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa definisi dan unsur- unsur bentuk aljabar ?
2. Bagaimana cara mengajarkan kepada siswa tentang penjumlahan bentuk
aljabar ?
3. Bagaimana cara mengajarkan kepada siswa tentang pengurangan bentuk
aljabar ?
4. Bagaimana cara mengajarkan kepada siswa tentang perkalian bentuk aljabar ?
1
5. Bagaimana cara mengajarkan kepada siswa tentang pembagian bentuk aljabar ?
6. Bagaimana cara mengajarkan kepada siswa tentang perpangkatan bentuk
aljabar ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, penulis merumuskan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui definisi dan unsur- unsur bentuk aljabar .
2. Mengetahui cara mengajarkan kepada siswa tentang penjumlahan bentuk
aljabar .
3. Mengetahui cara mengajarkan kepada siswa tentang pengurangan bentuk
aljabar.
4. Mengetahui cara mengajarkan kepada siswa tentang perkalian bentuk aljabar .
5. Mengetahui cara mengajarkan kepada siswa tentang pembagian bentuk
aljabar .
6. Mengetahui cara mengajarkan kepada siswa tentang perpangkatan bentuk
aljabar .
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi dan Unsur-Unsur Aljabar
Bentuk aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat
huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui.
Unsur-unsur yang perlu diketahui dalam aljabar :
1. Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk
aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.
2. Suku-suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari
masing-masing variabel yang sama.
3. Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari
masing-masing variabel yang tidak sama.
4. Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui
nilainya dengan jelas.
5. Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan
tidak memuat variabel.
6. Koefisien adalah faktor konstanta dari suatu suku pada bentuk aljabar.
Pada bahasan operasi perkalian bilangan bulat, telah dibahas arti perkalian dua
bilangan bulat sebagai berikut :
3 x 5 = 5 + 5 + 5 => jumlah limaan terdiri atas tiga suku
Dengan menggunakan arti perkalian di atas, dapat diuraikan tentang pengertian
bentuk aljabar sebagai berikut :
3 x a = a + a + a = 3a
Sedangkan untuk a x a ditulis sebagai a2
, a x a x a ditulis a3
, dan seterusnya.
Contoh bentuk aljabar yang lain seperti berikut ini:
1. 2a dan -7xy => disebut aljabar suku tunggal.
2. 3p + 4 => disebut aljabar suku dua atau binom.
3. 4x + 2y -5 => disebut aljabar suku tiga atau trinom.
3
Perhatikan bentuk aljabar 5x + 3y + 8x – 6y + 9
1. Bentuk aljabar di atas memiliki 5 suku.
2. 5x dan 8x, 3y dan -6y disebut suku sejenis.
3. 5x dan 3y disebut suku tak sejenis.
4. Pada bentuk aljabar tersebut, huruf x dan y disebut variabel.
5. Adapun bilangan 9 disebut konstanta.
6. Koefisien pada suku 5x adalah 5, pada suku 3y adalah 3, pada
suku 8x adalah 8, dan pada suku –6yadalah –6.
B. Operasi Hitung Bentuk Aljabar
Pada operasi hitung bentuk aljabar penulis menggunakan media kertas asturo agar
peserta didik lebih mudah dalam memahami.
Misalkan media kertas yang digunakan sebagai berikut:
Lambang Warna kertas
X Merah
Y Kuning
Z Hijau
1. Penjumlahan Bentuk Aljabar
a. Suku dengan koefisien positif dilambangkan dengan kertas berwarna
(bukan putih), sedangkan suku dengan koefisien negatif dilambangkan
dengan kertas warna yang dibalik (putih).
b. Menjumlahkan suku sejenis artinya sama dengan menggabungkan
kertas yang berwarna sama. Misalkan 3x + 2x berarti 3 kertas warna
merah digabungkan dengan 2 kertas warna merah, hasilnya 5 kertas
warna merah..Artinya 3x + 2x = 5x.
c. Menjumlahkan suku sejenis tetapi berlainan koefisien berarti
mengurangkan. Misalkan z + (–2z) berarti 1 kertas warna hijau
digabungkan dengan 2 kertas warna hijau yang dibalik (warna putih),
hasilnya 1 kertas warna hijau yang dibalik (warna putih). Hal tersebut
diartikan z + (–2z) = – 1z = –z.
4
d. Menjumlahkan suku tidak sejenis artinya sama dengan menggabungkan
kertas-kertas yang tidak satu warna. Misalkan 3x + z + 2x + (–2z)
berarti 3 kertas warna merah digabungkan dengan 2 kertas warna
merah, sedangkan 1 kertas warna hijau digabungkan dengan 2 kertas
warna hijau yang dibalik (putih). Hasilnya 5 kertas warna merah dan 1
kertas warna hijau yang dibalik (putih). Ini berarti 3x + z + 2x + (–2z) =
5x + (–z) = 5x – 2z.
2. Pengurangan bentuk aljabar
a. Mengurangkan berarti menjumlahkan dengan kebalikannya. Misalkan
2x – 5x diubah menjadi 2x + (–5x). Artinya 2 kertas warna merah
digabungkan dengan 5 kertas warna merah yang dibalik (putih).
Hasilnya 3 kertas warna merah yang dibalik (putih), artinya 2x – 5x = –
3x. Sedangkan –3y + 4z – (–2y) diubah menjadi –3y + 4z +2y berarti 3
kertas warna kuning yang dibalik (putih) digabungkan dengan 2 kertas
warna kuning hasilnya 1 kertas warna kuning yang dibalik (putih),
sedangkan 4 kertas warna hijau tetap. Artinya –3y + 4z – (–2y) = –y +
4z.
b. Ketentuan lain sama dengan penjumlahan.
3. Perkalian Bentuk Aljabar
Perlu kalian ingat kembali bahwa pada perkalian bilangan bulat berlaku
sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, yaitu a(b+c) = (ab)+(ac)
dan sifat distributif perkalian terhadap pengurangan, yaitu a (b – c) = (ab) –
(a c), untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c. Sifat ini juga berlaku pada
perkalian bentuk aljabar.
a. Koefisien tidak dilambangkan dengan jumlah kertas sehingga dalam
perkalian, koefisien dikalikan dengan koefisien seperti operasi bilangan
bulat.
b. Variabel dilambangkan dengan kertas dalam posisi berjajar. Misalkan
xy dilambangkan dengan kertas warna merah dijajarkan dengan kertas
warna kuning.
5
c. Tanda pangkat dilambangkan dengan kertas yang ditempelkan
sebanyak pangkatnya. Misalkan x dikali x dilambangkan dengan kertas
warna merah dijajar dengan kertas warna merah, dan selanjutnya dapat
diwakili oleh satu kertas warna merah yang ditempel. y2
z dilambangkan
dengan satu kertas warna kuning yang ditempel dijajar dengan satu
kertas warna hijau.
d. Dalam mengerjakan perkalian, koefisien dikalikan dengan koefisien
sedangkan variabel dikalikan dengan variabel. Misalkan 3xz (–2z)
berarti koefisiennya: 3 (–2) = –6, sedangkan variabelnya: xz z
dilambangkan dengan satu kertas warna merah, satu kertas warna hijau,
dan satu kertas warna hijau. Karena kertas warna hijau ada dua lembar,
maka bentuk di atas menjadi satu kertas warna hijau dan satu kertas
warna hijau yang ditempel. Artinya 3xz (–2z) = [3 (–2)] [ xz z ]
= –6 xz2
.
Perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar
Perkalian suatu bilangan konstanta k dengan bentuk aljabar suku satu dan
suku dua dinyatakan sebagai berikut:
k(ax) = kax
k(ax + b) = kax + kb
Contoh soal:
Jabarkan bentuk aljabar berikut, kemudian sederhanakanlah.
a. 4(p + q)
b. 5(ax + by)
c. 3(x – 2) + 6(7x + 1)
d. –8(2x – y + 3z)
Penyelesaian:
a. 4(p + q) = 4p + 4q
b. 5(ax + by) = 5ax + 5by
c. 3(x – 2) + 6(7x + 1)
6
= 3x – 6 + 42x + 6 = (3 + 42)x – 6 + 6 = 45x
d. –8(2x – y + 3z) = –16x + 8y – 24z
Perkalian antara dua bentuk aljabar
Sebagaimana perkalian suatu konstanta dengan bentuk aljabar, untuk
menentukan hasil kali antara dua bentuk aljabar kita dapat memanfaatkan
sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dan sifat distributif
perkalian terhadap pengurangan.
Selain dengan cara tersebut, untuk menentukan hasil kali antara dua
bentuk aljabar, dapat menggunakan cara sebagai berikut. Perhatikan
perkalian antara bentuk aljabar suku dua dengan suku dua berikut.
Selain dengan cara skema seperti di atas, untuk mengalikan bentuk aljabar
suku dua dengan suku dua dapat digunakan sifat distributif seperti uraian
berikut.
(nx+b)(mx+d) = nx (mx+d)+b(mx+d)
= nmx2
+ndx+mbx+bd
=nmx2
+(nd+mb)x+bd
Adapun pada perkalian bentuk aljabar suku dua dengan suku tiga berlaku
sebagai berikut.
= ax.cx2
+ ax.dx + ax.e + b.cx2
+ b.dx + b.e
= acx3
+ adx2
+ aex + bcx2
+ bdx + be
= acx3
+ (ad + bc)x2
+ (ae + bd)x + be
Selain dengan cara skema seperti di atas, untuk mengalikan bentuk aljabar
suku dua dengan suku dua dapat digunakan sifat distributif seperti uraian
berikut.
7
(ax + b) (cx2
+ dx + e) = ax(cx2
+ dx + e)+ b(cx2
+ dx + e)
= acx3
+ adx2
+ aex + bcx2
+ bdx + be = acx3
+ (ad + bc)x2
+ (ae + bd)x +
be
Tentukan hasil perkalian bentuk aljabar berikut dalam bentuk jumlah atau
selisih.
1. (2x + 3) (3x – 2)
2. (–4a + b) (4a + 2b)
3. (2x – 1) (x2 – 2x + 4)
4. (x + 2) (x – 2)
8
4. Pembagian Bentuk Aljabar
a. Pembagian variabel dilambangkan dengan pengurangan kertas yang
mewakili variabel yang dibagi oleh kertas yang mewakili variabel
pembagi. Variabel yang dibagi diletakkan di bagian atas sedangkan
variabel pembagi diletakkan di bagian bawah. Misal x2
y3
z : x2
y
dilambangkan dengan 2 kertas warna merah, 3 kertas warna kuning,
dan 1 kertas warna hijau dikurangi dengan 2 kertas warna merah dan 1
kertas warna kuning. Hasilnya adalah sisa pengurangan tersebut yaitu 2
kertas warna kuning dan 1 kertas warna hijau. Jadi, x2
y3
z : x2
y = y2
z.
b. Ketentuan lain sama dengan perkalian.
5. Perpangkatan bentuk Aljabar
Rumus perpangkatan secara umum :
Rumus Perpangkatan Aljabar :
( a + b )n
= ( a + b ) x ( a + b ) x ( a + b ) , . . . x ( a + b )
Dengan (a+b) sebanyak n
Sebelum mengetahui bagaimana cara untuk menyelesaikan perpangkatan
bentuk aljabar, maka yang perlu diperhatikan yaitu :
a. abn
berbeda dengan (ab)n
9
Dalam bentuk abn
maka yang dipangkatkan n hanya b nya saja, namun
pada bentuk (ab)n
maka yang dipangkatkan n semuanya, yaitu (ab)
Contoh :
(2a)2
= (2a)(2a) = 4a2
Sedangkan
2a2
= 2 x a x a = 2a2
b. (-ab)n
berbeda dengan – (ab)n
Dalam bentuk (-ab)n
, maka yang dipangkatkan n adalah (-ab).
Sedangkan dalam bentuk – (ab)n
yang dipangkatkan n adalah ab.
Cara menyelesaikan perpangkatan aljabar
Apabila suatu bilangan aljabar berpangkat 2 maka masih mudah dalam
mengerjakannya namun bagaimana cara untuk mengerjakan atau
menyelesaikan perpangkatan aljabar yang pangkatnya lebih dari 2 ?.
Sebelum mengetahui bagaimana cara untuk menyelesaikan perpangkatan
aljabar yang lebih dari dua, kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai
segitiga pascal. Karena dalam penyelesaikan perpangkatan aljabar segitiga
pascal sangat membantu. Perpangkatan segitiga pascal berikut ini :
Cara penggunaan segitiga pascal dalam penyelesaian perpangkatan aljabar :
(a+b)0
= 1
(a+b)2
= a2
+ 2ab + b2
(a+b)3
= a3
+ 3a2
b + 3ab2
+ b3
(a+b)4
= a4
+ 4a3
b + 6a2
b2
+ 4ab3
+ b4
(a+b)5 = a5
+ 5a4
b +10a3
b2
+ 10a2
b3
+5ab4
+b5
Contoh soal
Tentukan hasil perpangkatan bilangan tersebut !
10
1. (-2a)2
2. – (3b)3
Penyelesaian
1. (-2a)2
= (-2a) x (-2a) = 4a2
2. – (3b)3
= - {(3b) (3b) (3b)} = -27b3
Berapakah hasil perpangkatan bentuk aljabar berikut ?
1. (x+2y)2
2. (x+2)3
3. (3a-2)4
Penyelesaian:
1. Rumus (a+b)2
= a2
+ 2ab + b2
(x+2y)2
dengan a = x dan b = 2y
(x+2y)2
= x2
+ 2(2xy) + 2xy2
= x2
+4xy +2xy2
2. Rumus (a+b)3
= a3
+ 3a2
b + 3ab2
+ b3
(x+2)3
dengan a = x dan b = 2
(x+2)3
= x3
+3x2
.2 +3x.22
+23
= x3
+6x2
+ 12x + 8
3. Rumus (a+b)4
= a4
+ 4a3
b + 6a2
b2
+ 4ab3
+ b4
(3a-2)4
dengan a = 3a dan b = -2
(3a-2)4
= (3a)4
+ 4(3a)3
. -2 + 6(3a)2
.(-2)2
+ 4(3a)
.(-2)3
+ (-2)4
= 81a4
+ 4. 27a3
.-2 + 6.9a2
.4 + 12a.-8 + 16
= 81a4
-216a3
+ 216a2 -96a + 16
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas , penulis menyimpulkan sebagai berikut :
1. Bentuk aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya
memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui.
Unsur-unsur aljabar terdiri dari suku, variable, konstanta dan koefisien.
2. Operasi hitung bentuk aljabar terdiri operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian , pembagian dan perpangkatan bentuk aljabar. Penggunaan
media kertas digunakan untuk mempermudah pemahaman siswa SMP
tentang operasi hitung bentuk aljabar. Khusus pada perpangkatan tidak
menggunakan media kertas tetapi dengan bantuan segitiga pascal.
B. Saran
Seorang guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan
materi yang akan diajarkan kepada peserta didik. Agar peserta didik dapat
memahami materi tersebut dengan baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Adinawan, Cholik. 2013. Matematika SMP/MTs Jilid 1A Kelas VII. Jakarta :
Erlangga
http://syaryanto.blogspot.co.id/2012/07/operasi-hitung-pada-bentuk-aljabar.html
http://bljrmatematika.blogspot.co.id/2012/12/operasi-hitung-aljabar.html
https://miaratnasih.wordpress.com/2014/01/03/operasi-hitung-bentuk-aljabar-2/
13

More Related Content

What's hot

pembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prismapembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prismaanggi syahputra
 
Rpp Statistika kur. 2013 kelas 7 semster genap
Rpp Statistika kur. 2013 kelas 7 semster genapRpp Statistika kur. 2013 kelas 7 semster genap
Rpp Statistika kur. 2013 kelas 7 semster genapumar fauzi
 
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika MatematikaHimpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematikasiska sri asali
 
Matematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktifMatematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktifMella Imelda
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Nia Matus
 
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datarHeri Cahyono
 
Kelas x matematika wajib
Kelas x matematika wajib Kelas x matematika wajib
Kelas x matematika wajib matematikaindah
 
PERBANDINGAN (Tabel & Grafik Perbandingan Senilai juga Berbalik Nilai) - Pert...
PERBANDINGAN (Tabel & Grafik Perbandingan Senilai juga Berbalik Nilai) - Pert...PERBANDINGAN (Tabel & Grafik Perbandingan Senilai juga Berbalik Nilai) - Pert...
PERBANDINGAN (Tabel & Grafik Perbandingan Senilai juga Berbalik Nilai) - Pert...Shinta Novianti
 
Bahan ajar 3.31 (turunan fungsi aljabar)
Bahan ajar 3.31 (turunan fungsi aljabar)Bahan ajar 3.31 (turunan fungsi aljabar)
Bahan ajar 3.31 (turunan fungsi aljabar)Eko Agus Triswanto
 
Ppt Perpangkatan dan Bentuk Akar Allen marga retta
Ppt Perpangkatan dan Bentuk Akar Allen marga rettaPpt Perpangkatan dan Bentuk Akar Allen marga retta
Ppt Perpangkatan dan Bentuk Akar Allen marga rettaUniversitas PGRI Palembang
 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisJujun Muhamad Jubaerudin
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBHyronimus Lado
 
Makalah matematika smk 2019 tentang peluang
Makalah matematika smk 2019 tentang peluangMakalah matematika smk 2019 tentang peluang
Makalah matematika smk 2019 tentang peluangAnto Pixels
 
geometri analitik
geometri analitikgeometri analitik
geometri analitikputriyani13
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi Nia Matus
 
Matematika-Persamaan dan pertidaksamaan
Matematika-Persamaan dan pertidaksamaanMatematika-Persamaan dan pertidaksamaan
Matematika-Persamaan dan pertidaksamaanKardilah Azijehmail
 

What's hot (20)

pembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prismapembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prisma
 
Rpp Statistika kur. 2013 kelas 7 semster genap
Rpp Statistika kur. 2013 kelas 7 semster genapRpp Statistika kur. 2013 kelas 7 semster genap
Rpp Statistika kur. 2013 kelas 7 semster genap
 
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika MatematikaHimpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
Himpunan, Relasi & Fungsi, dan Logika Matematika
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Matematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktifMatematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktif
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar
 
Kelas x matematika wajib
Kelas x matematika wajib Kelas x matematika wajib
Kelas x matematika wajib
 
PERBANDINGAN (Tabel & Grafik Perbandingan Senilai juga Berbalik Nilai) - Pert...
PERBANDINGAN (Tabel & Grafik Perbandingan Senilai juga Berbalik Nilai) - Pert...PERBANDINGAN (Tabel & Grafik Perbandingan Senilai juga Berbalik Nilai) - Pert...
PERBANDINGAN (Tabel & Grafik Perbandingan Senilai juga Berbalik Nilai) - Pert...
 
Bahan ajar 3.31 (turunan fungsi aljabar)
Bahan ajar 3.31 (turunan fungsi aljabar)Bahan ajar 3.31 (turunan fungsi aljabar)
Bahan ajar 3.31 (turunan fungsi aljabar)
 
Ppt Perpangkatan dan Bentuk Akar Allen marga retta
Ppt Perpangkatan dan Bentuk Akar Allen marga rettaPpt Perpangkatan dan Bentuk Akar Allen marga retta
Ppt Perpangkatan dan Bentuk Akar Allen marga retta
 
RPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDVRPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDV
 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPB
 
Makalah matematika smk 2019 tentang peluang
Makalah matematika smk 2019 tentang peluangMakalah matematika smk 2019 tentang peluang
Makalah matematika smk 2019 tentang peluang
 
geometri analitik
geometri analitikgeometri analitik
geometri analitik
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Matematika-Persamaan dan pertidaksamaan
Matematika-Persamaan dan pertidaksamaanMatematika-Persamaan dan pertidaksamaan
Matematika-Persamaan dan pertidaksamaan
 
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
 

Similar to Makalah telaah kelompok 3

Operasi aljabar smp
Operasi aljabar smpOperasi aljabar smp
Operasi aljabar smpMey Maajidah
 
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1Defison Chan
 
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannyaBilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannyaArif Winahyu
 
Jurnal pesona dasar strategi mahasiswa menyelesaikan persamaan bentuk aljabar
Jurnal pesona dasar strategi mahasiswa menyelesaikan persamaan bentuk aljabar Jurnal pesona dasar strategi mahasiswa menyelesaikan persamaan bentuk aljabar
Jurnal pesona dasar strategi mahasiswa menyelesaikan persamaan bentuk aljabar Linda Vitoria
 
BAB 1 Aljabar (Copy).ppt
BAB 1 Aljabar (Copy).pptBAB 1 Aljabar (Copy).ppt
BAB 1 Aljabar (Copy).pptIsbarAhmad
 
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)nurwa ningsih
 
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptxMatematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptxAlfikryGonibala2
 
Materi aljabar
Materi aljabarMateri aljabar
Materi aljabarSae Pime
 
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptxMatematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptxAndreasWilliam5
 
LKS Operasi Bentuk Aljabar
LKS Operasi Bentuk AljabarLKS Operasi Bentuk Aljabar
LKS Operasi Bentuk AljabarDuano Nusantara
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulatTeguh Sucipto
 
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DAN GEOMETRI 2.docx
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DAN GEOMETRI 2.docxBARISAN DAN DERET ARITMATIKA DAN GEOMETRI 2.docx
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DAN GEOMETRI 2.docxRahmat Hidayat
 

Similar to Makalah telaah kelompok 3 (20)

Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Operasi aljabar smp
Operasi aljabar smpOperasi aljabar smp
Operasi aljabar smp
 
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
 
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannyaBilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
 
Bentuk aljabar dan unsur unsurnya
Bentuk aljabar dan unsur unsurnyaBentuk aljabar dan unsur unsurnya
Bentuk aljabar dan unsur unsurnya
 
Aljabar Dasar.
Aljabar Dasar.Aljabar Dasar.
Aljabar Dasar.
 
Jurnal pesona dasar strategi mahasiswa menyelesaikan persamaan bentuk aljabar
Jurnal pesona dasar strategi mahasiswa menyelesaikan persamaan bentuk aljabar Jurnal pesona dasar strategi mahasiswa menyelesaikan persamaan bentuk aljabar
Jurnal pesona dasar strategi mahasiswa menyelesaikan persamaan bentuk aljabar
 
BAB 1 Aljabar (Copy).ppt
BAB 1 Aljabar (Copy).pptBAB 1 Aljabar (Copy).ppt
BAB 1 Aljabar (Copy).ppt
 
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
Modul Mengenal bentuk Aljabar 7.3.5 (nurwaningsih)
 
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptxMatematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx
 
Materi aljabar
Materi aljabarMateri aljabar
Materi aljabar
 
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptxMatematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptx
 
Aljabar
AljabarAljabar
Aljabar
 
LKS Operasi Bentuk Aljabar
LKS Operasi Bentuk AljabarLKS Operasi Bentuk Aljabar
LKS Operasi Bentuk Aljabar
 
RPP
RPPRPP
RPP
 
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITASSTATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulat
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulat
 
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DAN GEOMETRI 2.docx
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DAN GEOMETRI 2.docxBARISAN DAN DERET ARITMATIKA DAN GEOMETRI 2.docx
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DAN GEOMETRI 2.docx
 
Tik riska 2d
Tik riska 2dTik riska 2d
Tik riska 2d
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Makalah telaah kelompok 3

  • 1. MAKALAH OPERASI HITUNG PADA BENTUK ALJABAR Memenuhi tugas mata kuliah Telaah Matematika SMP Nama Kelompok : 1. Diah Aritriana (1501060040) 2. Ganang Gesit Pamungkas (1501060047) Dosen pengampu : Reni Untarti,M.Pd UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2016 i
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dalam mata kuliah Telaah Matematika SMP dengan materi Operasi Hitung pada Bentuk Aljabar. Kami merasa dalam pembuatan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan, isi dan sebagainya. Maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah yang lebih baik di hari yang akan datang. Semoga tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca. Khususnya bagi mahasiswa-mahasisiwi Fakultas Keguruaan dan Ilmu Pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan kependidikan demi terciptanya pendidik professional. Atas selesainya tugas ini kami mengucapkan terimakasih bagi segala pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Purwokerto, September 2016 Penyusun Kelompok 3 ii
  • 3. DAFTAR ISI Halaman Judul....................................................................................................... i Kata Pengantar....................................................................................................... ii Daftar Isi................................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 1 C. Tujuan 2 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi dan Unsur-Unsur Bentuk Aljabar…………………………………………. 3 B. Operasi Hitung pada Bentuk Aljabar 4 1. Penjumlahan Bentuk Aljabar 4 2. Pengurangan Bentuk Aljabar 5 3. Perkalian Bentuk Aljabar 5 iii
  • 4. 4. Pembagian Bentuk Aljabar 9 5. Perpangkatan Bentuk Aljabar 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 12 B. Saran 12 Daftar Pustaka....................................................................................................... 13 iv
  • 5. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aljabar berasal dari Bahasa Arab “al-jabr” yang berarti “pertemuan”, “hubungan” atau “perampungan”) adalah cabang matematika yang dapat dicirikan sebagai generalisasi dan perpanjangan aritmatika. Aljabar juga merupakan nama sebuah struktur aljabar abstrak, yaitu aljabar dalam sebuah bidang. Aljabar adalah cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan dan kuantitas. Untuk mempelajari hal-hal ini, dalam aljabar digunakan simbol (biasanya berupa huruf) untuk merepresentasikan bilangan secara umum sebagai sarana penyederhanaan dan alat bantu memecahkan masalah. Aljabar memiliki beberapa operasi. Operasi hitung bentuk aljabar yang paling dasar dipelajari pada kelas VII semester 1. Operasi bentuk aljabar terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan perpangkatan bentuk aljabar. Sebelum dibahas tentang operasi hitung maka dibahas terlebih dahulu definisi dan unsur-unsur bentuk aljabar. Seorang guru matematika harus bisa menjelaskan tentang materi tersebut kepada peserta didiknya. Guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi tersebut untuk mempermudah pemahaman peserta didik tentang materi operasi hitung bentuk aljabar. Maka dari itu, penulis membahas tentang cara guru dalam mengajarkan materi operasi bentuk aljabar dalam makalah berjudul “Operasi Hitung Pada Bentuk Aljabar”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apa definisi dan unsur- unsur bentuk aljabar ? 2. Bagaimana cara mengajarkan kepada siswa tentang penjumlahan bentuk aljabar ? 3. Bagaimana cara mengajarkan kepada siswa tentang pengurangan bentuk aljabar ? 4. Bagaimana cara mengajarkan kepada siswa tentang perkalian bentuk aljabar ? 1
  • 6. 5. Bagaimana cara mengajarkan kepada siswa tentang pembagian bentuk aljabar ? 6. Bagaimana cara mengajarkan kepada siswa tentang perpangkatan bentuk aljabar ? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah, penulis merumuskan tujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui definisi dan unsur- unsur bentuk aljabar . 2. Mengetahui cara mengajarkan kepada siswa tentang penjumlahan bentuk aljabar . 3. Mengetahui cara mengajarkan kepada siswa tentang pengurangan bentuk aljabar. 4. Mengetahui cara mengajarkan kepada siswa tentang perkalian bentuk aljabar . 5. Mengetahui cara mengajarkan kepada siswa tentang pembagian bentuk aljabar . 6. Mengetahui cara mengajarkan kepada siswa tentang perpangkatan bentuk aljabar . 2
  • 7. BAB II PEMBAHASAN A. Definisi dan Unsur-Unsur Aljabar Bentuk aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui. Unsur-unsur yang perlu diketahui dalam aljabar : 1. Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih. 2. Suku-suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing variabel yang sama. 3. Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing variabel yang tidak sama. 4. Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya dengan jelas. 5. Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat variabel. 6. Koefisien adalah faktor konstanta dari suatu suku pada bentuk aljabar. Pada bahasan operasi perkalian bilangan bulat, telah dibahas arti perkalian dua bilangan bulat sebagai berikut : 3 x 5 = 5 + 5 + 5 => jumlah limaan terdiri atas tiga suku Dengan menggunakan arti perkalian di atas, dapat diuraikan tentang pengertian bentuk aljabar sebagai berikut : 3 x a = a + a + a = 3a Sedangkan untuk a x a ditulis sebagai a2 , a x a x a ditulis a3 , dan seterusnya. Contoh bentuk aljabar yang lain seperti berikut ini: 1. 2a dan -7xy => disebut aljabar suku tunggal. 2. 3p + 4 => disebut aljabar suku dua atau binom. 3. 4x + 2y -5 => disebut aljabar suku tiga atau trinom. 3
  • 8. Perhatikan bentuk aljabar 5x + 3y + 8x – 6y + 9 1. Bentuk aljabar di atas memiliki 5 suku. 2. 5x dan 8x, 3y dan -6y disebut suku sejenis. 3. 5x dan 3y disebut suku tak sejenis. 4. Pada bentuk aljabar tersebut, huruf x dan y disebut variabel. 5. Adapun bilangan 9 disebut konstanta. 6. Koefisien pada suku 5x adalah 5, pada suku 3y adalah 3, pada suku 8x adalah 8, dan pada suku –6yadalah –6. B. Operasi Hitung Bentuk Aljabar Pada operasi hitung bentuk aljabar penulis menggunakan media kertas asturo agar peserta didik lebih mudah dalam memahami. Misalkan media kertas yang digunakan sebagai berikut: Lambang Warna kertas X Merah Y Kuning Z Hijau 1. Penjumlahan Bentuk Aljabar a. Suku dengan koefisien positif dilambangkan dengan kertas berwarna (bukan putih), sedangkan suku dengan koefisien negatif dilambangkan dengan kertas warna yang dibalik (putih). b. Menjumlahkan suku sejenis artinya sama dengan menggabungkan kertas yang berwarna sama. Misalkan 3x + 2x berarti 3 kertas warna merah digabungkan dengan 2 kertas warna merah, hasilnya 5 kertas warna merah..Artinya 3x + 2x = 5x. c. Menjumlahkan suku sejenis tetapi berlainan koefisien berarti mengurangkan. Misalkan z + (–2z) berarti 1 kertas warna hijau digabungkan dengan 2 kertas warna hijau yang dibalik (warna putih), hasilnya 1 kertas warna hijau yang dibalik (warna putih). Hal tersebut diartikan z + (–2z) = – 1z = –z. 4
  • 9. d. Menjumlahkan suku tidak sejenis artinya sama dengan menggabungkan kertas-kertas yang tidak satu warna. Misalkan 3x + z + 2x + (–2z) berarti 3 kertas warna merah digabungkan dengan 2 kertas warna merah, sedangkan 1 kertas warna hijau digabungkan dengan 2 kertas warna hijau yang dibalik (putih). Hasilnya 5 kertas warna merah dan 1 kertas warna hijau yang dibalik (putih). Ini berarti 3x + z + 2x + (–2z) = 5x + (–z) = 5x – 2z. 2. Pengurangan bentuk aljabar a. Mengurangkan berarti menjumlahkan dengan kebalikannya. Misalkan 2x – 5x diubah menjadi 2x + (–5x). Artinya 2 kertas warna merah digabungkan dengan 5 kertas warna merah yang dibalik (putih). Hasilnya 3 kertas warna merah yang dibalik (putih), artinya 2x – 5x = – 3x. Sedangkan –3y + 4z – (–2y) diubah menjadi –3y + 4z +2y berarti 3 kertas warna kuning yang dibalik (putih) digabungkan dengan 2 kertas warna kuning hasilnya 1 kertas warna kuning yang dibalik (putih), sedangkan 4 kertas warna hijau tetap. Artinya –3y + 4z – (–2y) = –y + 4z. b. Ketentuan lain sama dengan penjumlahan. 3. Perkalian Bentuk Aljabar Perlu kalian ingat kembali bahwa pada perkalian bilangan bulat berlaku sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, yaitu a(b+c) = (ab)+(ac) dan sifat distributif perkalian terhadap pengurangan, yaitu a (b – c) = (ab) – (a c), untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c. Sifat ini juga berlaku pada perkalian bentuk aljabar. a. Koefisien tidak dilambangkan dengan jumlah kertas sehingga dalam perkalian, koefisien dikalikan dengan koefisien seperti operasi bilangan bulat. b. Variabel dilambangkan dengan kertas dalam posisi berjajar. Misalkan xy dilambangkan dengan kertas warna merah dijajarkan dengan kertas warna kuning. 5
  • 10. c. Tanda pangkat dilambangkan dengan kertas yang ditempelkan sebanyak pangkatnya. Misalkan x dikali x dilambangkan dengan kertas warna merah dijajar dengan kertas warna merah, dan selanjutnya dapat diwakili oleh satu kertas warna merah yang ditempel. y2 z dilambangkan dengan satu kertas warna kuning yang ditempel dijajar dengan satu kertas warna hijau. d. Dalam mengerjakan perkalian, koefisien dikalikan dengan koefisien sedangkan variabel dikalikan dengan variabel. Misalkan 3xz (–2z) berarti koefisiennya: 3 (–2) = –6, sedangkan variabelnya: xz z dilambangkan dengan satu kertas warna merah, satu kertas warna hijau, dan satu kertas warna hijau. Karena kertas warna hijau ada dua lembar, maka bentuk di atas menjadi satu kertas warna hijau dan satu kertas warna hijau yang ditempel. Artinya 3xz (–2z) = [3 (–2)] [ xz z ] = –6 xz2 . Perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar Perkalian suatu bilangan konstanta k dengan bentuk aljabar suku satu dan suku dua dinyatakan sebagai berikut: k(ax) = kax k(ax + b) = kax + kb Contoh soal: Jabarkan bentuk aljabar berikut, kemudian sederhanakanlah. a. 4(p + q) b. 5(ax + by) c. 3(x – 2) + 6(7x + 1) d. –8(2x – y + 3z) Penyelesaian: a. 4(p + q) = 4p + 4q b. 5(ax + by) = 5ax + 5by c. 3(x – 2) + 6(7x + 1) 6
  • 11. = 3x – 6 + 42x + 6 = (3 + 42)x – 6 + 6 = 45x d. –8(2x – y + 3z) = –16x + 8y – 24z Perkalian antara dua bentuk aljabar Sebagaimana perkalian suatu konstanta dengan bentuk aljabar, untuk menentukan hasil kali antara dua bentuk aljabar kita dapat memanfaatkan sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dan sifat distributif perkalian terhadap pengurangan. Selain dengan cara tersebut, untuk menentukan hasil kali antara dua bentuk aljabar, dapat menggunakan cara sebagai berikut. Perhatikan perkalian antara bentuk aljabar suku dua dengan suku dua berikut. Selain dengan cara skema seperti di atas, untuk mengalikan bentuk aljabar suku dua dengan suku dua dapat digunakan sifat distributif seperti uraian berikut. (nx+b)(mx+d) = nx (mx+d)+b(mx+d) = nmx2 +ndx+mbx+bd =nmx2 +(nd+mb)x+bd Adapun pada perkalian bentuk aljabar suku dua dengan suku tiga berlaku sebagai berikut. = ax.cx2 + ax.dx + ax.e + b.cx2 + b.dx + b.e = acx3 + adx2 + aex + bcx2 + bdx + be = acx3 + (ad + bc)x2 + (ae + bd)x + be Selain dengan cara skema seperti di atas, untuk mengalikan bentuk aljabar suku dua dengan suku dua dapat digunakan sifat distributif seperti uraian berikut. 7
  • 12. (ax + b) (cx2 + dx + e) = ax(cx2 + dx + e)+ b(cx2 + dx + e) = acx3 + adx2 + aex + bcx2 + bdx + be = acx3 + (ad + bc)x2 + (ae + bd)x + be Tentukan hasil perkalian bentuk aljabar berikut dalam bentuk jumlah atau selisih. 1. (2x + 3) (3x – 2) 2. (–4a + b) (4a + 2b) 3. (2x – 1) (x2 – 2x + 4) 4. (x + 2) (x – 2) 8
  • 13. 4. Pembagian Bentuk Aljabar a. Pembagian variabel dilambangkan dengan pengurangan kertas yang mewakili variabel yang dibagi oleh kertas yang mewakili variabel pembagi. Variabel yang dibagi diletakkan di bagian atas sedangkan variabel pembagi diletakkan di bagian bawah. Misal x2 y3 z : x2 y dilambangkan dengan 2 kertas warna merah, 3 kertas warna kuning, dan 1 kertas warna hijau dikurangi dengan 2 kertas warna merah dan 1 kertas warna kuning. Hasilnya adalah sisa pengurangan tersebut yaitu 2 kertas warna kuning dan 1 kertas warna hijau. Jadi, x2 y3 z : x2 y = y2 z. b. Ketentuan lain sama dengan perkalian. 5. Perpangkatan bentuk Aljabar Rumus perpangkatan secara umum : Rumus Perpangkatan Aljabar : ( a + b )n = ( a + b ) x ( a + b ) x ( a + b ) , . . . x ( a + b ) Dengan (a+b) sebanyak n Sebelum mengetahui bagaimana cara untuk menyelesaikan perpangkatan bentuk aljabar, maka yang perlu diperhatikan yaitu : a. abn berbeda dengan (ab)n 9
  • 14. Dalam bentuk abn maka yang dipangkatkan n hanya b nya saja, namun pada bentuk (ab)n maka yang dipangkatkan n semuanya, yaitu (ab) Contoh : (2a)2 = (2a)(2a) = 4a2 Sedangkan 2a2 = 2 x a x a = 2a2 b. (-ab)n berbeda dengan – (ab)n Dalam bentuk (-ab)n , maka yang dipangkatkan n adalah (-ab). Sedangkan dalam bentuk – (ab)n yang dipangkatkan n adalah ab. Cara menyelesaikan perpangkatan aljabar Apabila suatu bilangan aljabar berpangkat 2 maka masih mudah dalam mengerjakannya namun bagaimana cara untuk mengerjakan atau menyelesaikan perpangkatan aljabar yang pangkatnya lebih dari 2 ?. Sebelum mengetahui bagaimana cara untuk menyelesaikan perpangkatan aljabar yang lebih dari dua, kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai segitiga pascal. Karena dalam penyelesaikan perpangkatan aljabar segitiga pascal sangat membantu. Perpangkatan segitiga pascal berikut ini : Cara penggunaan segitiga pascal dalam penyelesaian perpangkatan aljabar : (a+b)0 = 1 (a+b)2 = a2 + 2ab + b2 (a+b)3 = a3 + 3a2 b + 3ab2 + b3 (a+b)4 = a4 + 4a3 b + 6a2 b2 + 4ab3 + b4 (a+b)5 = a5 + 5a4 b +10a3 b2 + 10a2 b3 +5ab4 +b5 Contoh soal Tentukan hasil perpangkatan bilangan tersebut ! 10
  • 15. 1. (-2a)2 2. – (3b)3 Penyelesaian 1. (-2a)2 = (-2a) x (-2a) = 4a2 2. – (3b)3 = - {(3b) (3b) (3b)} = -27b3 Berapakah hasil perpangkatan bentuk aljabar berikut ? 1. (x+2y)2 2. (x+2)3 3. (3a-2)4 Penyelesaian: 1. Rumus (a+b)2 = a2 + 2ab + b2 (x+2y)2 dengan a = x dan b = 2y (x+2y)2 = x2 + 2(2xy) + 2xy2 = x2 +4xy +2xy2 2. Rumus (a+b)3 = a3 + 3a2 b + 3ab2 + b3 (x+2)3 dengan a = x dan b = 2 (x+2)3 = x3 +3x2 .2 +3x.22 +23 = x3 +6x2 + 12x + 8 3. Rumus (a+b)4 = a4 + 4a3 b + 6a2 b2 + 4ab3 + b4 (3a-2)4 dengan a = 3a dan b = -2 (3a-2)4 = (3a)4 + 4(3a)3 . -2 + 6(3a)2 .(-2)2 + 4(3a) .(-2)3 + (-2)4 = 81a4 + 4. 27a3 .-2 + 6.9a2 .4 + 12a.-8 + 16 = 81a4 -216a3 + 216a2 -96a + 16 11
  • 16. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas , penulis menyimpulkan sebagai berikut : 1. Bentuk aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui. Unsur-unsur aljabar terdiri dari suku, variable, konstanta dan koefisien. 2. Operasi hitung bentuk aljabar terdiri operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian , pembagian dan perpangkatan bentuk aljabar. Penggunaan media kertas digunakan untuk mempermudah pemahaman siswa SMP tentang operasi hitung bentuk aljabar. Khusus pada perpangkatan tidak menggunakan media kertas tetapi dengan bantuan segitiga pascal. B. Saran Seorang guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik. Agar peserta didik dapat memahami materi tersebut dengan baik. 12
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Adinawan, Cholik. 2013. Matematika SMP/MTs Jilid 1A Kelas VII. Jakarta : Erlangga http://syaryanto.blogspot.co.id/2012/07/operasi-hitung-pada-bentuk-aljabar.html http://bljrmatematika.blogspot.co.id/2012/12/operasi-hitung-aljabar.html https://miaratnasih.wordpress.com/2014/01/03/operasi-hitung-bentuk-aljabar-2/ 13