SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Matematika
MEDIA MENGAJAR
UNTUK SMP/MTs KELAS X
BENTUK ALJABAR DAN
OPERASINYA Sumber:
PETA KONSEP
Bentuk
Aljabar dan
Operasinya
Bentuk Aljabar dan
Unsur-Unsurnya
Operasi Bentuk
Aljabar
Suku Sejenis dan Tak Sejenis
Hasil Operasi Suku-Suku Bentuk Aljabar
Pecahan Bentuk Aljabar
Hasil Operasi Pecahan Bentuk Aljabar
Penjabaran Suku
Bentuk Aljabar
Hingga Suku Tiga
Penjabaran dan Pemfaktoran
Penyederhanaan
Pecahan Bentuk
Aljabar
Observasi
Aljabar merupakan
suatu kaidah
penghitungan di mana
bilangan yang digunakan
diperluas pengertiannya
menjadi bilangan tetap
(konstanta), koefi sien,
dan variabel (peubah)
sebagai pengganti dari
bilangan yang nilainya
tidak diketahui. Jadi,
aljabar digunakan dalam
penghitungan jika ada
nilai yang tidak diketahui
dalam suatu operasi
hitung.
Misalkan, Amir membeli 3 buah pensil dan membayar dengan selembar
uang Rp10.000,00 dan mendapat kembali Rp4.000,00. Berapa harga satu
buah pensil yang Amir beli? Atau bagaimana jika Amir membeli “x” buah
pensil dan membayar dengan uang Rp15.000,00 tanpa kembali?
Permasalahan seperti ini, dapat diselesaikan dengan kaidah aljabar. Pada
pertanyaan kedua, banyak pensil yang Amir beli adalah “x” buah.
Lambang “x” ini disebut sebagai variabel/peubah. Penggunaan
variabel/peubah digunakan dalam suatu penghitungan untuk mewakili
suatu nilai yang belum diketahui.
3.1 Mengenal Bentuk Aljabar
Mulai dari SMP/MTs kelas VII ini, kamu akan diperkenalkan dengan topik baru yang
dikenal dengan nama atau istilah aljabar. Dalam pelajaran selanjutnya kita akan sering
berhubungan dengan masalah-masalah yang pemecahannya menggunakan kaidah
aljabar. Jika di SD kita lebih banyak berhitung menggunakan bilangan-bilangan secara
langsung, maka pada aljabar ini kita banyak berhitung menggunakan bilangan yang
diperluas pengertiannya menjadi bilangan tetap (konstanta), koefisien, dan variabel
(peubah) sebagai pengganti dari bilangan yang nilainya belum diketahui. Sebagai
perkenalan untuk materi aljabar ini, materi yang akan disampaikan adalah bentuk
aljabar dan unsur-unsurnya dan operasi bentuk aljabar.
3.1 Mengenal Bentuk Aljabar
A. Tinjauan Kontekstual
Misalkan, kita akan mengisi sebuah kantong beras yang telah berisi 150 gram beras. Beras yang ada di
kantong tersebut akan ditambahkan sebanyak 2 gelas, 1 cangkir, dan 3 piring. Jika ukuran satu takar untuk
gelas, cangkir, dan piring berturut-turut adalah 200 gram, 100 gram, dan 250 gram, berapa gram isi kantong
itu sekarang?
Berdasarkan gambar, jika semua takaran itu
dimasukkan ke dalam kantong, isi kantong itu
seluruhnya adalah isi setiap takaran (2 gelas, 1
cangkir, dan 3 piring) ditambah isi dalam kantong
sebelumnya.
Dengan demikian, isi kantong sekarang adalah
1.400 gram atau sebanyak 1,4 kilogram.
3.2 Operasi Bentuk Aljabar
Operasi bentuk aljabar yang akan dibahas pada bagian ini adalah penjumlahan dan pengurangan
suku-suku sejenis, perkalian antara koefisien dengan variabel, dan pembagian dengan pembagi
bilangan real biasa (tanpa melibatkan variabel).
Secara umum, berlaku sebagai berikut.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa:
3.2 Operasi Bentuk Aljabar
A. Menyederhanakan Hasil Operasi Suku-Suku Bentuk Aljabar
Menyederhanakan operasi bentuk aljabar adalah menyatakan suatu kalimat
matematika dari hasil operasi bentuk aljabar ke dalam bentuk aljabar lain yang
paling sederhana. Tinjauan formal (tinjauan secara matematika) seperti yang
telah dicontohkan adalah salah satu contoh menyederhanakan operasi bentuk
aljabar, yakni menyatakan suatu kalimat matematika ke dalam bentuk aljabar
yang paling sederhana.
ContohSoal
Sederhanakan 2a + b – 3c – 2(a – 2b – c) + 25.
Kerjakan Latihan 2 halaman 118 – 119
Jawab:
2a + b – 3c – 2(a – 2b – c) + 25
= 2a + b – 3c – 2(a) – 2(–2b) – 2(–c) + 25 (sifat distributif)
= 2a + b – 3c – 2a + 4b + 2c + 25
= 2a – 2a + b + 4b – 3c + 2c + 25 (kumpulkan suku-suku yang sejenis)
= (2 – 2)a + (1 + 4)b + (–3 + 2)c + 25 (sifat distributif)
= 0 + 5b – c + 25
= 5b – c + 25
3.2 Operasi Bentuk Aljabar
B. Menentukan Nilai Pecahan Bentuk Aljabar
Menentukan nilai pecahan bentuk aljabar dengan x sebagai variabel satuan utuh dapat dilakukan
dengan cara berikut. Bayangkan x adalah sebuah wadah kosong atau ruangan tak berpenghuni yang
memiliki kapasitas penuh jika diisi dengan jumlah tertentu.
Menentukan nilai pecahan bentuk aljabar dengan menerapkan sifat operasi hitung pecahan seperti
berikut.
Jika dua buah pecahan berpenyebut sama, maka penyebut hasil
penjumlahan dan pengurangannya tetap. Sementara pembilangnya
merupakan hasil penjumlahan atau pengurangan dari pembilang-
pembilang semula.
3.2 Operasi Bentuk Aljabar
C. Teknik Penghitungan Lainnya
Penjabaran dilakukan dengan sifat-sifat operasi hitung. Sifat-sifat operasi hitung, yakni sifat komutatif
(bolak-balik sama), asosiatif (pengelompokan), dan distributif (penyebaran).
3.2 Operasi Bentuk Aljabar
C. Teknik Penghitungan Lainnya
Secara formal, untuk menjawab permasalahan operasi hitung pada bilangan adalah menggunakan
aturan operasi hitung yang berlaku secara internasional. Aturan yang dimaksud adalah sebagai
berikut.
3.2 Operasi Bentuk Aljabar
D. Menyederhanakan Hasil Operasi Pecahan Bentuk Aljabar
Menyederhanakan pecahan bentuk aljabar adalah menyatakan pecahan tersebut ke dalam bentuk
yang paling sederhana. Menyederhanakan suatu pecahan bentuk aljabar dilakukan dengan cara yang
sama seperti menghitung operasi pecahan. Cara yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Kerjakan Latihan 3 halaman 126
ContohSoal
Sederhanakan
2𝑥
5
–
3𝑥
10
.
Jawab:
Samakan penyebut dengan mencari KPK dari kedua penyebut, yakni KPK 5 dan 10.
3.3 Penjabaran Suku Bentuk Aljabar
Bentuk aljabar ialah ungkapan matematika yang mengandung variabel/peubah. Sebagai contoh, suatu
persegi panjang dengan panjang 5 satuan lebih panjang dari dua kali lebarnya. Jika kita misalkan lebar
persegi panjang adalah x, maka panjangnya adalah 2x + 5. Bentuk 2x + 5 ini disebut ungkapan
matematika dalam bentuk suku dua. Jika ungkapan itu ditulis dalam satu suku, maka bentuknya
menjadi (2x + 5).
Sementara yang dimaksud dengan kalimat matematika ialah kalimat yang hanya memiliki nilai
kebenaran benar atau salah dan bukan sekaligus keduanya. Contohnya, ungkapan aljabar berbentuk 2x
+ 5 = 17. Jika peubah x kita ganti dengan 6, maka 2x + 5 = 17 akan menjadi kalimat yang bernilai benar,
seperti ditunjukkan sebagai berikut.
x = 6 ⇒ 2(6) + 5 = 17
⇔ 12 + 5 = 17
⇔ 17 = 17 (benar),
sebab ruas kiri = ruas kanan.
ContohSoal
Kerjakan Latihan 4 halaman 130 – 131
Pilih faktor yang jika dijumlahkan hasilnya sama dengan koefisien x, yaitu 5. Kedua suku
yang dimaksud adalah 2x dan 3x.
x2 + 5x + 6 = x2 + 2x + 3x + 6
= (x2 + 2x) + (3x + 6)
= x(x + 2) + 3(x + 2)
= (x + 3)(x + 2)
Dengan demikian, maka secara aljabar terbukti benar bahwa: x2 + 5x + 6 = (x + 3)(x + 2)
3.4 Penyederhanaan Pecahan Bentuk Aljabar
Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya, pecahan pada bilangan menunjuk atau bersesuaian
dengan objek yang tidak utuh. Sebuah objek utuh itu selanjutnya disebut satuan sedangkan objek tak
utuhnya disebut pecahan.
Karena aljabar juga merupakan proses berhitung (berhitung yang melibatkan variabel/peubah), maka
semua kaidah yang berlaku pada proses berhitung juga berlaku pada aljabar, demikian pula
sebaliknya. Oleh karena itu, untuk menyederhanakan pecahan bentuk aljabar, pembilang dan
penyebutnya harus dibagi dengan factor yang sama, asalkan ≠ 0. Mengapa tidak boleh sama dengan
nol? Sebab pembagian dengan bilangan 0 tidak ada (tidak terdefinisi).
Kerjakan Latihan 5 halaman 133 Kerjakan Latihan Ulangan Bab 3
halaman 135– 138
ContohSoal
Sederhanakan pecahan bentuk aljabar berikut.
a.
5
10𝑥
, untuk 𝑥 ≠ 0 b.
𝑥2+5𝑥+6
𝑥+2
, untuk 𝑥 ≠ −2
Jawab:

More Related Content

What's hot

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan LinearPersamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan LinearEman Mendrofa
 
Powerpoint operasi hitung bentuk aljabar
Powerpoint operasi hitung bentuk aljabarPowerpoint operasi hitung bentuk aljabar
Powerpoint operasi hitung bentuk aljabarRobiatul Bangkawiyah
 
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)nurwa ningsih
 
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Yusrina Fitriani Ns
 
Aljabar kelas 7
Aljabar kelas 7Aljabar kelas 7
Aljabar kelas 7Eka Putra
 
Media pembelajaran aljabar
Media pembelajaran aljabarMedia pembelajaran aljabar
Media pembelajaran aljabarRfebiola
 
ATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docx
ATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docxATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docx
ATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docxiwiana
 
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Linier SMK
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Linier SMKRPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Linier SMK
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Linier SMKYani Pieter Pitoy
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
 
Contoh RPP Persamaan Kuadrat Kurikulum 2013
Contoh RPP Persamaan Kuadrat Kurikulum 2013Contoh RPP Persamaan Kuadrat Kurikulum 2013
Contoh RPP Persamaan Kuadrat Kurikulum 2013taschaYL
 
RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013
RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013
RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013randiramlan
 
Persamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadratPersamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadratDinar Nirmalasari
 
PPT Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
PPT Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelPPT Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
PPT Sistem Persamaan Linear Tiga Variabelfransiscaputriwulandari
 
PPt Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar
PPt Materi Operasi Hitung Bentuk AljabarPPt Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar
PPt Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabarrajabvebrian
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelNuurwashilaah -
 

What's hot (20)

Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan LinearPersamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
 
Powerpoint operasi hitung bentuk aljabar
Powerpoint operasi hitung bentuk aljabarPowerpoint operasi hitung bentuk aljabar
Powerpoint operasi hitung bentuk aljabar
 
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
 
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
 
Aljabar kelas 7
Aljabar kelas 7Aljabar kelas 7
Aljabar kelas 7
 
Media pembelajaran aljabar
Media pembelajaran aljabarMedia pembelajaran aljabar
Media pembelajaran aljabar
 
ATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docx
ATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docxATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docx
ATP Matematika I Wayan Wiana Kelas 7 Smtr 1 dan 2.docx
 
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Linier SMK
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Linier SMKRPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Linier SMK
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Linier SMK
 
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Contoh RPP Persamaan Kuadrat Kurikulum 2013
Contoh RPP Persamaan Kuadrat Kurikulum 2013Contoh RPP Persamaan Kuadrat Kurikulum 2013
Contoh RPP Persamaan Kuadrat Kurikulum 2013
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013
RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013
RPP MATRIKS KELAS XI MIPA KURIKULUM 2013
 
Persamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadratPersamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadrat
 
PPT Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
PPT Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelPPT Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
PPT Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
 
PROGRAM SEMESTER KELAS 8
PROGRAM SEMESTER KELAS 8PROGRAM SEMESTER KELAS 8
PROGRAM SEMESTER KELAS 8
 
PPt Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar
PPt Materi Operasi Hitung Bentuk AljabarPPt Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar
PPt Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar
 
Lkpd barisan dan deret
Lkpd barisan dan deretLkpd barisan dan deret
Lkpd barisan dan deret
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
 

Similar to Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx

Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptxMatematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptxAndreasWilliam5
 
Operasi aljabar smp
Operasi aljabar smpOperasi aljabar smp
Operasi aljabar smpMey Maajidah
 
3. BENTUK ALJABAR.ppt
3. BENTUK ALJABAR.ppt3. BENTUK ALJABAR.ppt
3. BENTUK ALJABAR.pptIdaKuswandani
 
Materi aljabar
Materi aljabarMateri aljabar
Materi aljabarSae Pime
 
Makalah mtk
Makalah mtkMakalah mtk
Makalah mtkVJ Asenk
 
Operasi bilangan real
Operasi bilangan realOperasi bilangan real
Operasi bilangan realranz27
 
Mep 20 math stat pert 1
Mep 20 math stat pert 1Mep 20 math stat pert 1
Mep 20 math stat pert 1Laksana Ambar
 
BAB 1 BILANGAN BULAT_fix.pptx
BAB 1 BILANGAN BULAT_fix.pptxBAB 1 BILANGAN BULAT_fix.pptx
BAB 1 BILANGAN BULAT_fix.pptxsurya974507
 
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWIPERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWIHannaFadhilla
 
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdfMatematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdfDodiSuherlan
 
MATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VIIMATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VIIAbdul Rais P
 
BAB 1 Aljabar (Copy).ppt
BAB 1 Aljabar (Copy).pptBAB 1 Aljabar (Copy).ppt
BAB 1 Aljabar (Copy).pptIsbarAhmad
 

Similar to Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx (20)

Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptxMatematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptx
Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx.pptx
 
Operasi aljabar smp
Operasi aljabar smpOperasi aljabar smp
Operasi aljabar smp
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
3. BENTUK ALJABAR.ppt
3. BENTUK ALJABAR.ppt3. BENTUK ALJABAR.ppt
3. BENTUK ALJABAR.ppt
 
Bentuk aljabar dan unsur unsurnya
Bentuk aljabar dan unsur unsurnyaBentuk aljabar dan unsur unsurnya
Bentuk aljabar dan unsur unsurnya
 
Materi aljabar
Materi aljabarMateri aljabar
Materi aljabar
 
Makalah mtk
Makalah mtkMakalah mtk
Makalah mtk
 
Operasi bilangan real
Operasi bilangan realOperasi bilangan real
Operasi bilangan real
 
Makalah telaah kelompok 3
Makalah telaah kelompok 3Makalah telaah kelompok 3
Makalah telaah kelompok 3
 
Al-Jabar Dasar
Al-Jabar DasarAl-Jabar Dasar
Al-Jabar Dasar
 
Mep 20 math stat pert 1
Mep 20 math stat pert 1Mep 20 math stat pert 1
Mep 20 math stat pert 1
 
BAB 1 BILANGAN BULAT_fix.pptx
BAB 1 BILANGAN BULAT_fix.pptxBAB 1 BILANGAN BULAT_fix.pptx
BAB 1 BILANGAN BULAT_fix.pptx
 
Aljabar smp
Aljabar smpAljabar smp
Aljabar smp
 
Bilangan ral 1
Bilangan ral 1Bilangan ral 1
Bilangan ral 1
 
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWIPERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
PERPANGKATAN/PENARIKAN AKAR PADA BILANGAN BULAT DAN SISTEM BILANGAN ROMAWI
 
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdfMatematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
Matematika Kelas 7 Bab 1 Bilangan.pptx (1).pdf
 
MATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VIIMATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VII
 
Aljabar Dasar.
Aljabar Dasar.Aljabar Dasar.
Aljabar Dasar.
 
BAB 1 Aljabar (Copy).ppt
BAB 1 Aljabar (Copy).pptBAB 1 Aljabar (Copy).ppt
BAB 1 Aljabar (Copy).ppt
 
Pecahan
PecahanPecahan
Pecahan
 

Recently uploaded

Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 

Recently uploaded (20)

Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 

Matematika Kelas 7 Bab 3 Bentuk Aljabar dan Operasinya.pptx

  • 3. PETA KONSEP Bentuk Aljabar dan Operasinya Bentuk Aljabar dan Unsur-Unsurnya Operasi Bentuk Aljabar Suku Sejenis dan Tak Sejenis Hasil Operasi Suku-Suku Bentuk Aljabar Pecahan Bentuk Aljabar Hasil Operasi Pecahan Bentuk Aljabar Penjabaran Suku Bentuk Aljabar Hingga Suku Tiga Penjabaran dan Pemfaktoran Penyederhanaan Pecahan Bentuk Aljabar
  • 4. Observasi Aljabar merupakan suatu kaidah penghitungan di mana bilangan yang digunakan diperluas pengertiannya menjadi bilangan tetap (konstanta), koefi sien, dan variabel (peubah) sebagai pengganti dari bilangan yang nilainya tidak diketahui. Jadi, aljabar digunakan dalam penghitungan jika ada nilai yang tidak diketahui dalam suatu operasi hitung. Misalkan, Amir membeli 3 buah pensil dan membayar dengan selembar uang Rp10.000,00 dan mendapat kembali Rp4.000,00. Berapa harga satu buah pensil yang Amir beli? Atau bagaimana jika Amir membeli “x” buah pensil dan membayar dengan uang Rp15.000,00 tanpa kembali? Permasalahan seperti ini, dapat diselesaikan dengan kaidah aljabar. Pada pertanyaan kedua, banyak pensil yang Amir beli adalah “x” buah. Lambang “x” ini disebut sebagai variabel/peubah. Penggunaan variabel/peubah digunakan dalam suatu penghitungan untuk mewakili suatu nilai yang belum diketahui.
  • 5. 3.1 Mengenal Bentuk Aljabar Mulai dari SMP/MTs kelas VII ini, kamu akan diperkenalkan dengan topik baru yang dikenal dengan nama atau istilah aljabar. Dalam pelajaran selanjutnya kita akan sering berhubungan dengan masalah-masalah yang pemecahannya menggunakan kaidah aljabar. Jika di SD kita lebih banyak berhitung menggunakan bilangan-bilangan secara langsung, maka pada aljabar ini kita banyak berhitung menggunakan bilangan yang diperluas pengertiannya menjadi bilangan tetap (konstanta), koefisien, dan variabel (peubah) sebagai pengganti dari bilangan yang nilainya belum diketahui. Sebagai perkenalan untuk materi aljabar ini, materi yang akan disampaikan adalah bentuk aljabar dan unsur-unsurnya dan operasi bentuk aljabar.
  • 6. 3.1 Mengenal Bentuk Aljabar A. Tinjauan Kontekstual Misalkan, kita akan mengisi sebuah kantong beras yang telah berisi 150 gram beras. Beras yang ada di kantong tersebut akan ditambahkan sebanyak 2 gelas, 1 cangkir, dan 3 piring. Jika ukuran satu takar untuk gelas, cangkir, dan piring berturut-turut adalah 200 gram, 100 gram, dan 250 gram, berapa gram isi kantong itu sekarang? Berdasarkan gambar, jika semua takaran itu dimasukkan ke dalam kantong, isi kantong itu seluruhnya adalah isi setiap takaran (2 gelas, 1 cangkir, dan 3 piring) ditambah isi dalam kantong sebelumnya. Dengan demikian, isi kantong sekarang adalah 1.400 gram atau sebanyak 1,4 kilogram.
  • 7. 3.2 Operasi Bentuk Aljabar Operasi bentuk aljabar yang akan dibahas pada bagian ini adalah penjumlahan dan pengurangan suku-suku sejenis, perkalian antara koefisien dengan variabel, dan pembagian dengan pembagi bilangan real biasa (tanpa melibatkan variabel). Secara umum, berlaku sebagai berikut. Secara umum dapat disimpulkan bahwa:
  • 8. 3.2 Operasi Bentuk Aljabar A. Menyederhanakan Hasil Operasi Suku-Suku Bentuk Aljabar Menyederhanakan operasi bentuk aljabar adalah menyatakan suatu kalimat matematika dari hasil operasi bentuk aljabar ke dalam bentuk aljabar lain yang paling sederhana. Tinjauan formal (tinjauan secara matematika) seperti yang telah dicontohkan adalah salah satu contoh menyederhanakan operasi bentuk aljabar, yakni menyatakan suatu kalimat matematika ke dalam bentuk aljabar yang paling sederhana.
  • 9. ContohSoal Sederhanakan 2a + b – 3c – 2(a – 2b – c) + 25. Kerjakan Latihan 2 halaman 118 – 119 Jawab: 2a + b – 3c – 2(a – 2b – c) + 25 = 2a + b – 3c – 2(a) – 2(–2b) – 2(–c) + 25 (sifat distributif) = 2a + b – 3c – 2a + 4b + 2c + 25 = 2a – 2a + b + 4b – 3c + 2c + 25 (kumpulkan suku-suku yang sejenis) = (2 – 2)a + (1 + 4)b + (–3 + 2)c + 25 (sifat distributif) = 0 + 5b – c + 25 = 5b – c + 25
  • 10. 3.2 Operasi Bentuk Aljabar B. Menentukan Nilai Pecahan Bentuk Aljabar Menentukan nilai pecahan bentuk aljabar dengan x sebagai variabel satuan utuh dapat dilakukan dengan cara berikut. Bayangkan x adalah sebuah wadah kosong atau ruangan tak berpenghuni yang memiliki kapasitas penuh jika diisi dengan jumlah tertentu. Menentukan nilai pecahan bentuk aljabar dengan menerapkan sifat operasi hitung pecahan seperti berikut. Jika dua buah pecahan berpenyebut sama, maka penyebut hasil penjumlahan dan pengurangannya tetap. Sementara pembilangnya merupakan hasil penjumlahan atau pengurangan dari pembilang- pembilang semula.
  • 11. 3.2 Operasi Bentuk Aljabar C. Teknik Penghitungan Lainnya Penjabaran dilakukan dengan sifat-sifat operasi hitung. Sifat-sifat operasi hitung, yakni sifat komutatif (bolak-balik sama), asosiatif (pengelompokan), dan distributif (penyebaran).
  • 12. 3.2 Operasi Bentuk Aljabar C. Teknik Penghitungan Lainnya Secara formal, untuk menjawab permasalahan operasi hitung pada bilangan adalah menggunakan aturan operasi hitung yang berlaku secara internasional. Aturan yang dimaksud adalah sebagai berikut.
  • 13. 3.2 Operasi Bentuk Aljabar D. Menyederhanakan Hasil Operasi Pecahan Bentuk Aljabar Menyederhanakan pecahan bentuk aljabar adalah menyatakan pecahan tersebut ke dalam bentuk yang paling sederhana. Menyederhanakan suatu pecahan bentuk aljabar dilakukan dengan cara yang sama seperti menghitung operasi pecahan. Cara yang dimaksud adalah sebagai berikut.
  • 14. Kerjakan Latihan 3 halaman 126 ContohSoal Sederhanakan 2𝑥 5 – 3𝑥 10 . Jawab: Samakan penyebut dengan mencari KPK dari kedua penyebut, yakni KPK 5 dan 10.
  • 15. 3.3 Penjabaran Suku Bentuk Aljabar Bentuk aljabar ialah ungkapan matematika yang mengandung variabel/peubah. Sebagai contoh, suatu persegi panjang dengan panjang 5 satuan lebih panjang dari dua kali lebarnya. Jika kita misalkan lebar persegi panjang adalah x, maka panjangnya adalah 2x + 5. Bentuk 2x + 5 ini disebut ungkapan matematika dalam bentuk suku dua. Jika ungkapan itu ditulis dalam satu suku, maka bentuknya menjadi (2x + 5). Sementara yang dimaksud dengan kalimat matematika ialah kalimat yang hanya memiliki nilai kebenaran benar atau salah dan bukan sekaligus keduanya. Contohnya, ungkapan aljabar berbentuk 2x + 5 = 17. Jika peubah x kita ganti dengan 6, maka 2x + 5 = 17 akan menjadi kalimat yang bernilai benar, seperti ditunjukkan sebagai berikut. x = 6 ⇒ 2(6) + 5 = 17 ⇔ 12 + 5 = 17 ⇔ 17 = 17 (benar), sebab ruas kiri = ruas kanan.
  • 16. ContohSoal Kerjakan Latihan 4 halaman 130 – 131 Pilih faktor yang jika dijumlahkan hasilnya sama dengan koefisien x, yaitu 5. Kedua suku yang dimaksud adalah 2x dan 3x. x2 + 5x + 6 = x2 + 2x + 3x + 6 = (x2 + 2x) + (3x + 6) = x(x + 2) + 3(x + 2) = (x + 3)(x + 2) Dengan demikian, maka secara aljabar terbukti benar bahwa: x2 + 5x + 6 = (x + 3)(x + 2)
  • 17. 3.4 Penyederhanaan Pecahan Bentuk Aljabar Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya, pecahan pada bilangan menunjuk atau bersesuaian dengan objek yang tidak utuh. Sebuah objek utuh itu selanjutnya disebut satuan sedangkan objek tak utuhnya disebut pecahan. Karena aljabar juga merupakan proses berhitung (berhitung yang melibatkan variabel/peubah), maka semua kaidah yang berlaku pada proses berhitung juga berlaku pada aljabar, demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, untuk menyederhanakan pecahan bentuk aljabar, pembilang dan penyebutnya harus dibagi dengan factor yang sama, asalkan ≠ 0. Mengapa tidak boleh sama dengan nol? Sebab pembagian dengan bilangan 0 tidak ada (tidak terdefinisi).
  • 18. Kerjakan Latihan 5 halaman 133 Kerjakan Latihan Ulangan Bab 3 halaman 135– 138 ContohSoal Sederhanakan pecahan bentuk aljabar berikut. a. 5 10𝑥 , untuk 𝑥 ≠ 0 b. 𝑥2+5𝑥+6 𝑥+2 , untuk 𝑥 ≠ −2 Jawab: