1. SEMINAR PROPOSAL
UJI KUALITAS BRIKET MELALUI PENGOMPOSAN LIMBAH BAGLOG JAMUR
TIRAM (Pleurotus ostreatus) MENGGUNAKAN STARTER
Trichoderma harzianum SEBAGAI BAHAN AJAR PRAKTIKUM
MIKOLOGI BERUPA BUKU SAKU
Oleh
Nailul Ilmi Nabila
A1C418033
Dosen Penguji:
Dr. Pinta Murni, M.Si.
Dara Mutiara Aswan, M.Pd.
Dosen Pembingbing:
Dra. Harlis, M.Si.
Retni Sulistiyoning B, S.Pd.,
M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
Visi & Misi Program
Studi Pendidikan
Biologi
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi Menjadi Pusat Unggulan Pendidikan Biologi
Berbasis Entrepreunership di Tingkat Nasional Menuju Kompetisi Global
Pada Tahun 2027
2. PENDAHULUAN
BAB I
Energi Biomassa: limbah
Bahan Bakar:
Briket
Melalui Pengomposan
Jamur Selulotik
Trichoderma harzianum
1.1. Latar Belakang
Energi Fosil
3. 1.2. Identifikasi
Masalah
1. Ketersediaan energi yang terbatas menyebabkan
manusia lebih berfikir inovatif dalam mencari energi
alternatif sebagai pengganti bahan bakar energi fosil,
salah satunya briket.
2. Limbah baglog jamur tiram belum dimanfaatkan
secara optimal oleh masyarakat dan pembudidaya jamur
tiram karena dibiarkan begitu saja.
3. Pengomposan limbah baglog jamur tiram dapat
menggunakan mikroorganisme Trichoderma harzianum
yang dapat mempercepat proses pendegradasi.
4. 4. Pengomposan
limbah baglog
jamur tiram
menggunakan
starter
Trichoderma
harzianum
diolah menjadi
briket.
1.3. Batasan Masalah
1. Limbah baglog jamur
tiram yang dimanfaatkan
yaitu isi bagian dalam
dimana bahan baku
limbah terdiri atas serbuk
kayu, sekam padi, jagung
dan pupuk yang diperoleh
ditempat budidaya Edi
Jamur Jambi terletak di
Jalan Swadaya Raya, RT.
07, Alam Barajo, Bagan
Pete, Kecamatan Kota
Baru, Kota Jambi.
2. Starter
pengomposan
limbah baglog
jamur tiram
menggunakan
jamur selulotik
Trichoderma
harzianum yang
ditumbuhkan
pada media bibit
jagung.
3. Perlakuan yang
digunakan dalam penelitian
ini terdiri atas perlakuan
kontrol (P0) tanpa
Trichoderma harzianum
dan perlakuan eksperimen
dengan konsentrasi 2%
starter Trichoderma
harzianum (P1), 6% starter
Trichoderma harzianum
(P2) dan 8% starter
Trichoderma harzianum
(P3) dalam 100 gr limbah
baglog jamur tiram.
5. Parameter
yang digunakan
dalam penelitian
ini suhu
pembakaran,
laju
pembakaran,
kadar air, kadar
abu dan nilai
kalor.
5. 1.
Apakah terdapat pengaruh uji kualitas briket
melalui pengomposan limbah baglog jamur tiram
(Pleurotus ostreatus) menggunakan starter
Trichoderma harzianum sebagai bahan ajar
Praktikum Mikologi berupa Buku Saku?
2.
Berapakah konsentrasi yang optimal dari
pengomposan limbah baglog jamur tiram
menggunakan starter Trichoderma
harzianum sebagai pembuatan briket ?
1.
Untuk menguji kualitas briket melalui
pengomposan limbah baglog jamur tiram
(Pleurotus ostreatus) menggunakan starter
Trichoderma harzianum sebagai bahan ajar
Praktikum Mikologi berupa Buku Saku?
2.
Untuk menentukan konsentrasi yang optimal
dari pengomposan limbah baglog jamur
tiram menggunakan starter Trichoderma
harzianum sebagai pembuatan briket.
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
7. KAJIAN PUSTAKA
BAB II
No Sub-bab Anak Sub-bab
2.1. Kajian
Teori dan
Penelitian
yang
Relevan
2.1.1. Deskripsi dan Karakteristik Jamur (Fungi)
2.1.2. Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)
2.1.3. Limbah Baglog Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)
2.1.4. Trichoderma harzianum
2.1.5. Pertumbuhan Mikroorganisme
2.1.6. Pengomposan
2.1.7. Briket
2.1.8. Buku Saku
2.1.9. Penelitian Relevan
2.2. Kerangka
Berpikir
Energi fosil><Pemanfaatan limbah baglog jamur tiram – Pengomposan Limbah – Starter
Trichoderma harzianum – Pembuatan Briket – Analisis Kualitas Briket – Bahan Ajar Buku Saku.
2.3 Hipotesis H0: Tidak terdapat pengaruh uji kualitas briket melalui pengomposan limbah baglog jamur tiram
menggunakan Trichoderma harzianum dan konsentrasi optimal starter Trichoderma harzianum dalam
mendegradasi limbah baglog jamur tiram (Pleurotus ostreatus).
H1: Terdapat pengaruh uji kualitas briket melalui pengomposan limbah baglog jamur tiram
menggunakan Trichoderma harzianum dan konsentrasi optimal starter Trichoderma harzianum dalam
mendegradasi limbah baglog jamur tiram (Pleurotus ostreatus).
8. METODE
PENELITIAN
BAB III
3.1. Tempat & Waktu Penelitian
Penelitian ini dapat dilakukan di UPT Laboratorium
Dasar dan Terpadu Universitas Jambi.
3.2. Desain Penelitian
Jenis : penelitian eksperimen kuantitatif
Rancangan penelitian: Rancangan acak lengkap
Terdiri atas 4 perlakuan dan 6 kali pengulangan sehingga
diperoleh 24 satuan unit percobaan, seperti berikut.
P0.1 P1.2 P3.4 P2.5 P2.1 P1.5
P2.3 P0.5 P1.1 P3.3 P0.2 P3.1
P3.6 P3.5 P0.4 P0.6 P1.4 P2.6
P1.3 P2.2 P1.6 P3.2 P2.4 P0.3
9. 3.3. Sampel
• Sampel Trichoderma harzianum yang ditumbuhkan pada media bibit jagung, kemudian diaplikasikan pada
limbah baglog jamur tiram. Sampel limbah baglog jamur tiram yang diambil yaitu sebanyak 10 kg di tempat
budidaya jamur salah satunya Edi Jamur Jambi.
3.4. Teknik Pengambilan Sampel
• Limbah baglog jamur tiram yang telah dibersihkan atau dikeluarkan dari plastik selanjutnya dihaluskan
dengan mesin penggiling.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
• Teknik pengumpulan data: observasi dan dokumentasi, dimana lebih berfokus pada masalah dan tujuan yang
terdapat pada penelitian seperti seperti suhu pembakaran, laju pembakaran, kadar air, kadar abu, dan nilai
kalor
3.6 Tenik Analisis Data
• Pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji ANOVA apabila tedapat pengaruh maka kemudian dilanjut
dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) dengan taraf kepercayaan 95%.
10. Diambil 100 gr limbah dan masukkan kedalam
gelas plastik udan ditutup, diamati selama 4
minggu dengan mengamati sifat limbah baglog
jamur tiram yaitu suhu, Ph dan warna. Lakukan
hal yang sama untuk perlakuan dan
pengulangan
•250gram jagung dicuci, direndam 12 jam dan direbus selama 20-30 menit.
•Direndam jagung dengan aquades (perlakuan kontrol) dan rendam dengan air limbah (300 gram
limbah dan 900 ml aquades disaring = filtrat) selama 30 menit kemudian saring. Masukkan kedalam
botol kaca dan sterilkan dengan autoclave.
•Ambil 5 cork borer jamur Trichoderma harzianum, masukkan kedalam media jagung dan biarkan
selama 7 hari, kemudia bagi berdasarkan perlakuan.
3.7.1. Penyiapan alat dan bahan
3.7.2. Sterilisasi alat dan bahan
3.7.3. Peremajaan Jamur
Trichoderma harzianum
3.7.4. Pembuatan starter
Trichoderma harzianum
3.7.5. Pengomposan Limbah Baglog
Jamur Tiram
3.7. Prosedur
Penelitian
11. 3.7. Prosedur
Penelitian
3.7.1. Penyiapan alat dan bahan
3.7.2. Sterilisasi alat dan bahan
3.7.3. Peremajaan Jamur
Trichoderma harzianum
3.7.4. Pembuatan starter
Trichoderma harzianum
3.7.5. Pengomposan Limbah Baglog
Jamur Tiram
•250 jagung dicuci, direndam 12 jam dan direbus
selama 20-0 menit.
•Direndam jagung dengan aquades (perlakuan kontrol)
dan rendam dengan ailimbah (300 gram limbah dan
900 ml aquades disaring = filtrat) selama 30 menit
kemudian saring. Masukkan kedalam botol kaca dan
sterilkan dengan autoclave.
•Ambil 5 cork borer jamur Trichoderma harzianum,
masukkan kedalam media jagung dan biarkan selama
7 hari, kemudia bagi berdasarkan perlakuan.
12. 3.7.6. Pembuatan Briket
1. Perekat (penepungan dan pencampuran)
2. Pencetakan dan Pengeringan
Perlakuaan
Bahan Pembuatan Briket
Limbah Baglog Jamur Tiram Tepung Tapioka
P0 Tanpa starter Trichoderma harzianum + 100 gr limbah baglog 20 gram
P1 2% starter Trichoderma harzianum + 100 gr limbah baglog 20 gram
P2 6% starter Trichoderma harzianum + 100 gr limbah baglog 20 gram
P3 10% starter Trichoderma harzianum + 100 gr limbah baglog 20 gram
• Proses pembuatan briket dilakukan dengan diambil 100 gr serat yang telah tercampur (kombinasi P0).
Kemudian masukkan bahan ke dalam cetakan sehingga menjadi briket. Selanjutnya lakukan
pengempaan.
• Selanjutnya dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 60°C untuk mengurangi kadar air
• Analisis briket berdasarkan parameter yang diamati
13. Parameter Pengamatan
• Suhu Pembakaran
Hidupkan multimeter dan set pada pengukuran temperatur, timbang briket sebelum dinyalakan, Catat waktu awal
setelah briket menyala dan catat temperatur api briket yang ditunjukkan oleh alat stopwatch setiap 5 menit sampai
briket habis terbakar. Selanjutnya catat lama waktu pembakaran ditandai sampai briket tidak menyala.
• Laju Pembakaran
Rumus: Laju Pembakaran (gr/det) =
Masa Briket Terbakar
Waktu Pembakaran
Laju pembakaran : gram/detik, Waktu Pembakaran : detik, Massa Briket Terbakar : gram,
Massa Briket Terbakar gr = massa awal − massa sisa
• Kadar Air
Rumus: Kadar air (%) =
a−b
a
𝑋 100%
a: massa awal briket (gr) b: massa briket setelah pemanasan (gr)
• Kada Abu
Rumus: Kadar abu (%) =
d
a
𝑋 100%
a: massa awal briket (gr) d: abu sisa pembakaran briket (gr)
• Nilai Kalor
Rumus: Nilai Kalor (cal/gr) =
(T2−T1)
m
𝑋 c
T1: Suhu awal selama pengujian (°C) , T2: Suhu akhir selama pengujian (°C)
c : 2575,6 (Cal/°C) merupakan ketetapan setiap bahan yang dibakar untuk menaikkan 1°C temperatur air.