SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sterilisasi harus bisa membunuh jasad renik yang paing tahan panas
seperti spora bakteri. Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-
zat hara (nutrient) yang berguna untuk membiakan mikroba dalam proses
sterilisasi dikenal dengan beberapa cara atau metode yaitu dengan menggunakan
atau yang ketiga dengan menggunakan mendidih yang mendidih dengan uap
untuk beberapa menit saja, yang kedua dengan mengguanakan autoklav, atau
yang ketiga dengan mengguanakan filtrasi
Suatu alat atau bahan dikatakan steril apabila alat atau bahan tersebut
bebas dari mikroba baik dalam bentuk vegetatif maupun spora. Oleh karena itu,
bagi seorang pemula di bidang mikrobiologi sangat perlu mengenal teknik
sterilisasi, pembuatan media serta teknik penanaman, hal ini semua merupakan
dasar-dasar kerja dalam laboratorium mikrobiologi.
Mikroorganisme terdapat dimana saja, hampir disetiap tempat.
Keberadaan mikroorganisme ini tentu saja ada dan ada juga yang tidak.
Sterilisasi adalah proses atau kerja untuk membebaskan suatu bahan seperti
medium pertumbuhan mikroba ataupun peralatan laboratorium dari semua bentuk
kehidupan. Sterilisasi merupakan suatu proses untuk membunuh semua jasad
renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi
jasad renik yang dapat berkembang biak.
Kita harus memperhatikan beberapa hal dalam proses sterilisasi dan
penyiapan media dengan tujuan agar bahan yang kita siapkan tidak
terkontaminasi oleh mikroba yang_tidak_kita_kehendaki. Sterilisisai dan
penyiapan media ini sangat penting dalam sebuah pengamatan mikroba, Karena
keberhasilan dalam pengamatan sangat tergantung dari keberhasilan kita
mensterilisasi dan persiapan media. Sterilisasi sangat penting karena pada saat
inilah kita akan membunuh mikroba kontaminan yang akan menghambat atau
mengganggu mikroba yang akan kita amati.
1.2. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk membiasakan praktikan dengan proses
persiapan media dan proses sterilisasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau
substansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi
dalam usaha mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan
setempat (insitu) oleh panas (kalor), gas-gas seperti formaldehide, etilnoksida
atau betaprolakton oleh bermacam-macam larutan kimia. Mikroorganisme juga
dapat disingkirkan secara mekanik oleh sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh
filtrasi (Irianto, 2006).
Cara sterilisasi yang dipakai tergantung pada macamnya bahan dan sifat
bahan yang disterilkan (ketahanan terhjadap panas, bentuk yang disterilkan,
padat, cair ataupun gas). Penyelidikan suatu spesies mikroorganisme selalu
didasrkan atas sifat biakan murni dari spesies mikroorganisme tersebut. Oleh
karena itu, untuk dapat memisahkan kegiatan mikroorganisme yang satu dengan
yang lain atau untuk memelihara mikroorganisme secara biakan murni, perlu
digunakan alat-alat dan medium yang steril (Muhiddin, 2007).
Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme. Target suatu metode inaktvasi tergantung dari metode dan tipe
mikroorganismennya, yaitu tergantung dari asam nukleat, protein, atau
membrane mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi disebut
sterilant (Pratiwi, 2008).
Agar–agar adalah zat pengental dan bukan sebagai sumber makanan bagi
bakteri.Agar–agar digunakan untuk membuat medium padat, agar larut dan
menjadi padat pada suhu 450C. NA lebih bersifat umum sehingga mikroba
banyak tumbuh pada media ini (Amelia, 2005).
Medium ini digunakan untuk isolasi bakteri, hasilnya dinyatakan dalam
jumlah koloni yang didapatkan nantinya. Medium ini sangat diperlukan untuk
mempelajari ciri-ciri koloni, sifat-sifat biokimia, morfologi, reaksi pengecatan,
reaksi imunologi dan ketentraman bakteri terhadap zat antibakteri. Pembuatan
medium PDA dapat dilakukan dengan serangkaian cara mulai dari pembuatan
PDA hingga pencampurannya dengan asam tartarat (Irianto, 2010).
Potato Dekstrose Agar merupakan salah satu media yang banyak
digunakan untuk mengembang biakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa
cendawan/fungi, bakteri, maupun sel mahluk hidup. Potato Dextrose Agar
merupakan panduan yang sesuai untuk mengembangbiakkan. Karena ekstrak
potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dektrose (gugusan gula, baik itu
monosakarida atau polisakarida) sebagai tambahan nutrisi baik biakan,
sedangkan agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik,
karena mengandung ccukup air (Wibawa, 2010).
Nutrient agar adalah medium uji air dan produk dairy. NA juga digunakan
untuk Pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif dalam
artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang
dibuat dari ekstrak beef, pepton dan agar. NA merupakan salah satu media yang
umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage,
produk pangan, untuk membawa stok kultur untuk pertumbuhan sampel pada uji
bakteri dan untuk mengisolasi organismedalam kultur murni (Ruly, 2008).
III. METODE PRAKTIKUM
3.1. Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Bioteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari, pada hari senin, tanggal 6
Oktober 2015, pukul 15.30 WITA
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah nutrien agar, kentang,
dextrose, agar, aquades, kapas, aluminium foil, dan cling wrap.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu botol scott volume 25 ml,
gelas beker, pengaduk maknetik, cawan petri yang bersih, hot plate, otoklaf,
lampu bunsen.
3.3. Prosedur Praktikum
praktikum pembuatan media Nutrient Agar (NA) untuk bakteri adalah
sebagai berikut :
a. Pembuatan media NA
1. Menimbang 5,75 Nutrient agar (NA) dan masukkan kedalam Beacker
glass.Campurkan 250 ml Aquadest kedalamProsedur kerja pada
2. Beacker glass.
3. Mencairkan larutan Nutrient agar (NA) didalam beacker glass dalam
rendaman air mendidih selama kurang lebih 15 menit atau hingga
mendidih
4. dan aduk terus menerus. sebagai alternative lain, dapat juga dimasukkan
pengaduk magnetic (magnetic stirrer) kedalam beacker glass dan
panaskan diatas Hot plate.
5. Menuangkan sebanyak 250 ml NA kedalam botol scott ukuran 250 ml.
6. Menutup dan beri label pada botol scott dengan spidol.
7. Prosedur kerja pada praktikum pembuatan media Potato Dextrose Agar
(PDA) untuk cendawan adalah sebagai berikut :
b. Pembuatan media PDA
1. Menimbang 250g Kentang, 20g Dextrose, dan 20g agar.
2. Mengupas dan cuci bersih kentang.
3. Memotong-motong kentang dengan bentuk dadu kecil.
4. Merebus potongan kentang dengan menggunakan aquadest secukupnya
hingga mendidih.
5. Menyaring sari kentang dengan menggunakan kain muslin dan masukkan
kedalam beacker glass.
6. Mencampurkan sari kentang dengan dextrose dan agar, dan tambahkan
aquadest hingga volume larutan 250 ml.
7. Mencairkan larutan PDA didalam beacker glass dalam rendaman air
mendidih selama kurang lebih 15 menit atau hingga mendidih dan aduk
terus menerus. Sebagai alternatif lain, dapat juga dimasukkan pengaduk
magnetic (magnetic strirrer) kedalam beacker glass dan panaskan diatas
hot plate.
8. Menutup dan sumbat mulut Erlenmeyer dengan kapas padat.
9. Membungkus rapat mulut Erlenmeyer dengan aluminium foil dan cling
wrap.
10. Beri label pada Erlenmeyer menggunakan spidol.
c. Sterilisasi dengan Bahan
1. Menyiapakan cawan petri yang berisi media PDA steril 4 buah masing-
masing kelompok
2. Merendam benih (10 biji)/perlakuan dalam alkohol, NaOCI dan fungsida
selama 5 menit dan cuci dengan air steril sebanyak 2 kali. Sisakan 1
cawan yang di isi dengan benih tanpa perlakuan (kontro)l, masing-masing
perlakuan diulang dua kali
3. Meletakan benih tersebut pada permukaan medium dan inkubasikan
selama 2-3 hari pada temperatur 28-30 celcius
4. Mengamati adanya pertumbuhan mikroba, dan catat hasil pengamatan
anda dalam table berikut ini:
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang dilakukan pada praktikum ini dapat dilihat pada
gambar dan tabel pengamatan dibawah ini :
Gambar Media PDA dan Media NA
Media PDA (Potato Dextrose Agar) Media NA (Nutrient Agar)
Hasil Pengamatan Sterilisasi
Tabel Pengamatan :
No Perlakuan Jumlah biji
diamati
Jumlah biji
terkontaminasi
Presentase biji
terkontaminasi
1. Aquadest 25 4 16 %
2. NaOCL 25 1 4 %
3. Alkohol 70 % 25 1 4 %
4.2. Pembahasan
Sterilisasi dan penyiapan media adalah salah satu proses yang sangat
penting dalam penelitian tentang mikroorganisme. Sebab kedua factor ini adalah
kunci utama kesuksesan dal;am tahap pengamatan. Kita ketahui bahwa dialam
semesta ini banyak sekali bertebaran mikroorganisme, mereka hampir terdapat
disemua tempat. Tidak heran jika kita bisa terkontaminasi dimana saja, meskipun
kita menganggap tempat tersebut sudah steril.
Kita harus memperhatikan beberapa hal dalam proses praktikum sebelum
kita menuju kepersiapan media, maka yang harus kita lakukan lebih dahulu
adalah sterilisasi. Sterilisasi ini berlaku dimana saja terutama yang berkaitan
dengan kesehatan dan mikroorganisme.
Sterilisasi yang kita lakukan dalam pengamatan ini ditujukan agar alat-alat
tersebut steril dari mikroorganisme lain yang akan menjadi kontaminan bagi
mikroba yang akan kita tumbuhkan. Sterilisasi yang kita lakukan adalah
sterilisasi panas basah dengan menggunakan autoklav. Sterilisasi ini selain
bertujuan untuk menjaga mutu kebersihan dan pengamatan dilaboratorium juga
bertujuan untuk menjaga agar mikroba yang akan kita amati adalah benar-benar
mikroba yang kita inginkan.
Setelah semua alat-alat disterilisasi dan telah dikeluarkan dari autoclav,
maka tahapan selanjutnya adalah penyiapan media. Media yang akan dibuat ada
dua jenis yaitu media NA (Nutrient Agar), dan PDA (Potato dextroksi Agar).
Perbedaan kedua jenis media ini adalah terletak pada bahan dasarnya. Jika media
NA menggunakan ekstrak daging dan agar, maka PDA menggunakan ekstrak
kentang. Kedua media ini harus dipanaskan terebih dahulu, selanjutnya disimpan
didalam kulkas. Tujuan dari penyimpana ini adalah agar medianya tidak rusak.
Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan media buatan, PDA (Potato
Dextrose Agar) dan NA (Nutrient Agar). Potato Dextrose Agar merupakan salah
satu media biakan karena kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba untuk
hidup. Nutrisi yang diberikan media untuk mikroba berupa karbohidrat (pati) dari
kentang, glukosa dari dekstrosa atau fruktosa serta kandungan air dalam agar.
Pada medium NA (nutrient agar) didapatkan hasil warna kuning kecoklatan dan
sedikit berbau. NA (nutrient agar) disini digunakan untuk menumbuhkan bakteri
ndan memperkembangbiakkan bakteri tersebut. PDA (Potato Dextrose Agar)
dengan dextrose 5 gr dan NA (nutrient agar) dengan nutrien agar 5 gr.
Berdasarkan hasil pengamatan dari media atau kedelai yang di inkubasikan
selama 3 hari telah mengalami perbedaan di tiap perlakuan terhadap media yang
di inkubasikan yaitu dengan terinfeksinya beberapa benih di tiap perlakuan.
Perlakuan terhadap benih kedelai yang di sterililkan dengan aquadest, dari
25 biji yang di inkubasikan, ada 4 benih yang telah terinfeksi atau 16% dari 25
biji yang telah di inkubasikan selama 3 hari. Perlakuan terhadap benih kedelai
yang di sterililkan dengan NaOCl dari 25 biji yang di inkubasikan,ada 1 benih
yang telah terinfeksi atau 4% dari 25 biji yang telah di inkubasikan selama 3 hari.
Perlakuan terhadap benih kedelai yang di sterililkan dengan alcohol dari 25 biji
yang di inkubasikan, ada 1 benih yang terinfeksi atau 4% dari 25 biji yang telah
di inkubasikan selama 3 hari.
IV. PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pengamatan yaitu pembuatan Potato Dextrose Agar
(PDA) merupakan media sederhana yang dibuat dari kentang sebanyak 62,5 gram
yang kemudian dicampur dengan 5 gram dextrose dan 5 gram agar yang
dipanaskan diatas hot plate hingga mendidih dengan menggunakan erlenmeyer
yang suda di tutup dengan aumunium foil dan stirrer sebagai pengaduk otomatis.
Pembuatan Nutrient Agar (NA) merupakan media sederhana yang dibuat dari
nutrient agar yang ditimbang sebanyak 5,75 yang dicampur dengan 250 ml
Aquadest. Tuangkan sebanyak 250 ml NA kedalam botol scott ukuran 250 ml.
Tutup dan beri label pada botol scott dengan spidol.
5.2. Saran
Disarankan dalam praktikum mengenai pembuatan medium selanjutnya
terlebih dahulu diberikan pembekalan materi kepada para praktikan sehingga
praktikan berul-betul tahu dan mengerti tekhnik-tekhnik yang diperlukan
sehingga dapat lebih mengefisiensikan waktu dan juga untuk menghindari adanya
miss-communication baik antara sesama praktikan maupun dengan dosen
pembimbing dan para asisten praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Amelia,G., R, et. al. 2005.Isolasi dan Pengujian Aktivasi Enzim Amilase dan
Protease Mikroba dari Terasi Asal Kalimantan Timur. Bogor: Pusat
Penelitian Biologi.
Muhiddin, 2007. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Laboratorium Biologi
FMIPA Universitas Haluoleo. Kendari
Pratiwi, Sylvia. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga
Pustekkom.-2005._Kegiatan_Belajar-1. (Di akses tanggal 15 oktober 2015)
http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=86&fname=kb1_7.htm
(Di akses tanggal 15 oktober 2015)
Ruly.2008. http://dunia-mikro.blogspot.com/.Diakses pada tanggal 15 oktober
2015 pukul 09.00 am
Wibawa, Bhima. 2010. http://bhimasharf.blogspot.com/.Diakses pada tanggal 15
oktober 2015 pukul 20.00 pm.
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI PERTANIAN
“Persiapan Media dan Sterilisasi”
OLEH :
NAMA : ALDIN
STAMBUK : D1B115118
KELAS : AGROTEK B
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2015

More Related Content

What's hot

Media reagen (pembuatan media ssa)
Media reagen (pembuatan media ssa)Media reagen (pembuatan media ssa)
Media reagen (pembuatan media ssa)Tom Pratomo
 
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)inkeilham
 
Laporan Resmi Pembuatan Media I
Laporan Resmi Pembuatan Media ILaporan Resmi Pembuatan Media I
Laporan Resmi Pembuatan Media ISalsabila Azzahra
 
Laporan Sementara Pembuatan Media I
Laporan Sementara Pembuatan Media ILaporan Sementara Pembuatan Media I
Laporan Sementara Pembuatan Media ISalsabila Azzahra
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiDian Khairunnisa
 
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Putri Nadhilah
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringTidar University
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
 
Laporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioprosesLaporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioprosesAlmiraJasmin2
 
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi -  Sanitasi LingkunganLaporan Mikrobiologi -  Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi LingkunganRukmana Suharta
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaEla Afellay
 
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibLaporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibAndria Bin Muhayat
 
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKALaporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKAGoogle
 
Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriPharmacist
 

What's hot (20)

Media reagen (pembuatan media ssa)
Media reagen (pembuatan media ssa)Media reagen (pembuatan media ssa)
Media reagen (pembuatan media ssa)
 
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
Laporan Resmi Pembuatan Media I
Laporan Resmi Pembuatan Media ILaporan Resmi Pembuatan Media I
Laporan Resmi Pembuatan Media I
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Laporan Sementara Pembuatan Media I
Laporan Sementara Pembuatan Media ILaporan Sementara Pembuatan Media I
Laporan Sementara Pembuatan Media I
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
 
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Laporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioprosesLaporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioproses
 
Kultur jaringan 2
Kultur jaringan 2Kultur jaringan 2
Kultur jaringan 2
 
Aseptik jamur
Aseptik jamurAseptik jamur
Aseptik jamur
 
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi -  Sanitasi LingkunganLaporan Mikrobiologi -  Sanitasi Lingkungan
Laporan Mikrobiologi - Sanitasi Lingkungan
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikroba
 
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibLaporan praktikum kultur jaringan andria unib
Laporan praktikum kultur jaringan andria unib
 
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKALaporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
 
Laporan akhir praktikum mikrobiologi
Laporan akhir praktikum mikrobiologiLaporan akhir praktikum mikrobiologi
Laporan akhir praktikum mikrobiologi
 
Laporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteriLaporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteri
 
Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteri
 

Viewers also liked

Business Studies Project On Pizza Hut By Parv Poddar
Business Studies Project On Pizza Hut By Parv PoddarBusiness Studies Project On Pizza Hut By Parv Poddar
Business Studies Project On Pizza Hut By Parv PoddarParv Poddar
 
Media photography
Media photography Media photography
Media photography kyeallen
 
Curriculum VitaeMoore-11-15-16
Curriculum VitaeMoore-11-15-16Curriculum VitaeMoore-11-15-16
Curriculum VitaeMoore-11-15-16Amzie Moore
 
peter.fitzpatrick.cv.2016-2017
peter.fitzpatrick.cv.2016-2017peter.fitzpatrick.cv.2016-2017
peter.fitzpatrick.cv.2016-2017Peter Fitzpatrick
 
dnaltb-a5-brochure-en_web
dnaltb-a5-brochure-en_webdnaltb-a5-brochure-en_web
dnaltb-a5-brochure-en_webKaren Kirsten
 
Bulletin of Vinnytsia local self-governments_#5
Bulletin of Vinnytsia local self-governments_#5Bulletin of Vinnytsia local self-governments_#5
Bulletin of Vinnytsia local self-governments_#5Olha Oliinyk
 
CV - MA Scholtz - Updated
CV - MA Scholtz - UpdatedCV - MA Scholtz - Updated
CV - MA Scholtz - UpdatedMauritz Scholtz
 
Clinical Dental Research Paper
Clinical Dental Research PaperClinical Dental Research Paper
Clinical Dental Research PaperSam Hammer
 
обзор 2016-моторные-виды-страхования
обзор 2016-моторные-виды-страхованияобзор 2016-моторные-виды-страхования
обзор 2016-моторные-виды-страхованияmResearcher
 
El Arbitraje Internacional Privado
El Arbitraje Internacional PrivadoEl Arbitraje Internacional Privado
El Arbitraje Internacional Privadodairanacastellano84
 
Beautiful Dog Quotes
Beautiful Dog QuotesBeautiful Dog Quotes
Beautiful Dog QuotesDogseechew
 
McCurdy Mac Resume
McCurdy Mac ResumeMcCurdy Mac Resume
McCurdy Mac ResumeMac McCurdy
 

Viewers also liked (15)

Business Studies Project On Pizza Hut By Parv Poddar
Business Studies Project On Pizza Hut By Parv PoddarBusiness Studies Project On Pizza Hut By Parv Poddar
Business Studies Project On Pizza Hut By Parv Poddar
 
Media photography
Media photography Media photography
Media photography
 
Curriculum VitaeMoore-11-15-16
Curriculum VitaeMoore-11-15-16Curriculum VitaeMoore-11-15-16
Curriculum VitaeMoore-11-15-16
 
peter.fitzpatrick.cv.2016-2017
peter.fitzpatrick.cv.2016-2017peter.fitzpatrick.cv.2016-2017
peter.fitzpatrick.cv.2016-2017
 
dnaltb-a5-brochure-en_web
dnaltb-a5-brochure-en_webdnaltb-a5-brochure-en_web
dnaltb-a5-brochure-en_web
 
CV_Varun_Agarwal
CV_Varun_AgarwalCV_Varun_Agarwal
CV_Varun_Agarwal
 
Bulletin of Vinnytsia local self-governments_#5
Bulletin of Vinnytsia local self-governments_#5Bulletin of Vinnytsia local self-governments_#5
Bulletin of Vinnytsia local self-governments_#5
 
CV - MA Scholtz - Updated
CV - MA Scholtz - UpdatedCV - MA Scholtz - Updated
CV - MA Scholtz - Updated
 
Clinical Dental Research Paper
Clinical Dental Research PaperClinical Dental Research Paper
Clinical Dental Research Paper
 
обзор 2016-моторные-виды-страхования
обзор 2016-моторные-виды-страхованияобзор 2016-моторные-виды-страхования
обзор 2016-моторные-виды-страхования
 
El Arbitraje Internacional Privado
El Arbitraje Internacional PrivadoEl Arbitraje Internacional Privado
El Arbitraje Internacional Privado
 
105 Seismic vessels
105 Seismic vessels105 Seismic vessels
105 Seismic vessels
 
Beautiful Dog Quotes
Beautiful Dog QuotesBeautiful Dog Quotes
Beautiful Dog Quotes
 
McCurdy Mac Resume
McCurdy Mac ResumeMcCurdy Mac Resume
McCurdy Mac Resume
 
VSP PRESENTATION
VSP PRESENTATIONVSP PRESENTATION
VSP PRESENTATION
 

Similar to STERILISASI MEDIA

Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiEllie Sirait
 
Lapres sterilisasi
Lapres sterilisasiLapres sterilisasi
Lapres sterilisasimartha_chan
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)stikesby kebidanan
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmSentra Komputer dan Foto Copy
 
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi Ai Ela Ayu Ningsih
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasidinmaul
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramradikalzen
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramradikalzen
 
Bab 5 bioteknologi
Bab 5 bioteknologiBab 5 bioteknologi
Bab 5 bioteknologirinitosha
 
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptxBab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptxDELLABLATAMA1
 

Similar to STERILISASI MEDIA (20)

Makalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksiMakalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah sterilisasi dan disinfeksi
Makalah sterilisasi dan disinfeksi Makalah sterilisasi dan disinfeksi
Makalah sterilisasi dan disinfeksi
 
Makalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikit
Makalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikitMakalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikit
Makalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikit
 
Lap3 pembuatan tempe
Lap3  pembuatan tempeLap3  pembuatan tempe
Lap3 pembuatan tempe
 
tugas 2
tugas 2tugas 2
tugas 2
 
Lapres sterilisasi
Lapres sterilisasiLapres sterilisasi
Lapres sterilisasi
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi
Konsep Dasar Sterilisasi dan Disinfeksi
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasi
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiram
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiram
 
Bab 5 bioteknologi
Bab 5 bioteknologiBab 5 bioteknologi
Bab 5 bioteknologi
 
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptxBab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
Bab-5-BIOTEKNOLOGI.pptx
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

STERILISASI MEDIA

  • 1. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sterilisasi harus bisa membunuh jasad renik yang paing tahan panas seperti spora bakteri. Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat- zat hara (nutrient) yang berguna untuk membiakan mikroba dalam proses sterilisasi dikenal dengan beberapa cara atau metode yaitu dengan menggunakan atau yang ketiga dengan menggunakan mendidih yang mendidih dengan uap untuk beberapa menit saja, yang kedua dengan mengguanakan autoklav, atau yang ketiga dengan mengguanakan filtrasi Suatu alat atau bahan dikatakan steril apabila alat atau bahan tersebut bebas dari mikroba baik dalam bentuk vegetatif maupun spora. Oleh karena itu, bagi seorang pemula di bidang mikrobiologi sangat perlu mengenal teknik sterilisasi, pembuatan media serta teknik penanaman, hal ini semua merupakan dasar-dasar kerja dalam laboratorium mikrobiologi. Mikroorganisme terdapat dimana saja, hampir disetiap tempat. Keberadaan mikroorganisme ini tentu saja ada dan ada juga yang tidak. Sterilisasi adalah proses atau kerja untuk membebaskan suatu bahan seperti medium pertumbuhan mikroba ataupun peralatan laboratorium dari semua bentuk kehidupan. Sterilisasi merupakan suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Kita harus memperhatikan beberapa hal dalam proses sterilisasi dan penyiapan media dengan tujuan agar bahan yang kita siapkan tidak
  • 2. terkontaminasi oleh mikroba yang_tidak_kita_kehendaki. Sterilisisai dan penyiapan media ini sangat penting dalam sebuah pengamatan mikroba, Karena keberhasilan dalam pengamatan sangat tergantung dari keberhasilan kita mensterilisasi dan persiapan media. Sterilisasi sangat penting karena pada saat inilah kita akan membunuh mikroba kontaminan yang akan menghambat atau mengganggu mikroba yang akan kita amati. 1.2. Tujuan Tujuan praktikum ini adalah untuk membiasakan praktikan dengan proses persiapan media dan proses sterilisasi.
  • 3. II. TINJAUAN PUSTAKA Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi dalam usaha mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat (insitu) oleh panas (kalor), gas-gas seperti formaldehide, etilnoksida atau betaprolakton oleh bermacam-macam larutan kimia. Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara mekanik oleh sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi (Irianto, 2006). Cara sterilisasi yang dipakai tergantung pada macamnya bahan dan sifat bahan yang disterilkan (ketahanan terhjadap panas, bentuk yang disterilkan, padat, cair ataupun gas). Penyelidikan suatu spesies mikroorganisme selalu didasrkan atas sifat biakan murni dari spesies mikroorganisme tersebut. Oleh karena itu, untuk dapat memisahkan kegiatan mikroorganisme yang satu dengan yang lain atau untuk memelihara mikroorganisme secara biakan murni, perlu digunakan alat-alat dan medium yang steril (Muhiddin, 2007). Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Target suatu metode inaktvasi tergantung dari metode dan tipe mikroorganismennya, yaitu tergantung dari asam nukleat, protein, atau membrane mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant (Pratiwi, 2008). Agar–agar adalah zat pengental dan bukan sebagai sumber makanan bagi bakteri.Agar–agar digunakan untuk membuat medium padat, agar larut dan
  • 4. menjadi padat pada suhu 450C. NA lebih bersifat umum sehingga mikroba banyak tumbuh pada media ini (Amelia, 2005). Medium ini digunakan untuk isolasi bakteri, hasilnya dinyatakan dalam jumlah koloni yang didapatkan nantinya. Medium ini sangat diperlukan untuk mempelajari ciri-ciri koloni, sifat-sifat biokimia, morfologi, reaksi pengecatan, reaksi imunologi dan ketentraman bakteri terhadap zat antibakteri. Pembuatan medium PDA dapat dilakukan dengan serangkaian cara mulai dari pembuatan PDA hingga pencampurannya dengan asam tartarat (Irianto, 2010). Potato Dekstrose Agar merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk mengembang biakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa cendawan/fungi, bakteri, maupun sel mahluk hidup. Potato Dextrose Agar merupakan panduan yang sesuai untuk mengembangbiakkan. Karena ekstrak potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dektrose (gugusan gula, baik itu monosakarida atau polisakarida) sebagai tambahan nutrisi baik biakan, sedangkan agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena mengandung ccukup air (Wibawa, 2010). Nutrient agar adalah medium uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk Pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton dan agar. NA merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri dan untuk mengisolasi organismedalam kultur murni (Ruly, 2008).
  • 5. III. METODE PRAKTIKUM 3.1. Tempat dan Waktu Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari, pada hari senin, tanggal 6 Oktober 2015, pukul 15.30 WITA 3.2. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah nutrien agar, kentang, dextrose, agar, aquades, kapas, aluminium foil, dan cling wrap. Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu botol scott volume 25 ml, gelas beker, pengaduk maknetik, cawan petri yang bersih, hot plate, otoklaf, lampu bunsen. 3.3. Prosedur Praktikum praktikum pembuatan media Nutrient Agar (NA) untuk bakteri adalah sebagai berikut : a. Pembuatan media NA 1. Menimbang 5,75 Nutrient agar (NA) dan masukkan kedalam Beacker glass.Campurkan 250 ml Aquadest kedalamProsedur kerja pada 2. Beacker glass.
  • 6. 3. Mencairkan larutan Nutrient agar (NA) didalam beacker glass dalam rendaman air mendidih selama kurang lebih 15 menit atau hingga mendidih 4. dan aduk terus menerus. sebagai alternative lain, dapat juga dimasukkan pengaduk magnetic (magnetic stirrer) kedalam beacker glass dan panaskan diatas Hot plate. 5. Menuangkan sebanyak 250 ml NA kedalam botol scott ukuran 250 ml. 6. Menutup dan beri label pada botol scott dengan spidol. 7. Prosedur kerja pada praktikum pembuatan media Potato Dextrose Agar (PDA) untuk cendawan adalah sebagai berikut : b. Pembuatan media PDA 1. Menimbang 250g Kentang, 20g Dextrose, dan 20g agar. 2. Mengupas dan cuci bersih kentang. 3. Memotong-motong kentang dengan bentuk dadu kecil. 4. Merebus potongan kentang dengan menggunakan aquadest secukupnya hingga mendidih. 5. Menyaring sari kentang dengan menggunakan kain muslin dan masukkan kedalam beacker glass. 6. Mencampurkan sari kentang dengan dextrose dan agar, dan tambahkan aquadest hingga volume larutan 250 ml. 7. Mencairkan larutan PDA didalam beacker glass dalam rendaman air mendidih selama kurang lebih 15 menit atau hingga mendidih dan aduk terus menerus. Sebagai alternatif lain, dapat juga dimasukkan pengaduk
  • 7. magnetic (magnetic strirrer) kedalam beacker glass dan panaskan diatas hot plate. 8. Menutup dan sumbat mulut Erlenmeyer dengan kapas padat. 9. Membungkus rapat mulut Erlenmeyer dengan aluminium foil dan cling wrap. 10. Beri label pada Erlenmeyer menggunakan spidol. c. Sterilisasi dengan Bahan 1. Menyiapakan cawan petri yang berisi media PDA steril 4 buah masing- masing kelompok 2. Merendam benih (10 biji)/perlakuan dalam alkohol, NaOCI dan fungsida selama 5 menit dan cuci dengan air steril sebanyak 2 kali. Sisakan 1 cawan yang di isi dengan benih tanpa perlakuan (kontro)l, masing-masing perlakuan diulang dua kali 3. Meletakan benih tersebut pada permukaan medium dan inkubasikan selama 2-3 hari pada temperatur 28-30 celcius 4. Mengamati adanya pertumbuhan mikroba, dan catat hasil pengamatan anda dalam table berikut ini:
  • 8. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan yang dilakukan pada praktikum ini dapat dilihat pada gambar dan tabel pengamatan dibawah ini : Gambar Media PDA dan Media NA Media PDA (Potato Dextrose Agar) Media NA (Nutrient Agar) Hasil Pengamatan Sterilisasi Tabel Pengamatan : No Perlakuan Jumlah biji diamati Jumlah biji terkontaminasi Presentase biji terkontaminasi 1. Aquadest 25 4 16 % 2. NaOCL 25 1 4 % 3. Alkohol 70 % 25 1 4 %
  • 9. 4.2. Pembahasan Sterilisasi dan penyiapan media adalah salah satu proses yang sangat penting dalam penelitian tentang mikroorganisme. Sebab kedua factor ini adalah kunci utama kesuksesan dal;am tahap pengamatan. Kita ketahui bahwa dialam semesta ini banyak sekali bertebaran mikroorganisme, mereka hampir terdapat disemua tempat. Tidak heran jika kita bisa terkontaminasi dimana saja, meskipun kita menganggap tempat tersebut sudah steril. Kita harus memperhatikan beberapa hal dalam proses praktikum sebelum kita menuju kepersiapan media, maka yang harus kita lakukan lebih dahulu adalah sterilisasi. Sterilisasi ini berlaku dimana saja terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan mikroorganisme. Sterilisasi yang kita lakukan dalam pengamatan ini ditujukan agar alat-alat tersebut steril dari mikroorganisme lain yang akan menjadi kontaminan bagi mikroba yang akan kita tumbuhkan. Sterilisasi yang kita lakukan adalah sterilisasi panas basah dengan menggunakan autoklav. Sterilisasi ini selain bertujuan untuk menjaga mutu kebersihan dan pengamatan dilaboratorium juga bertujuan untuk menjaga agar mikroba yang akan kita amati adalah benar-benar mikroba yang kita inginkan. Setelah semua alat-alat disterilisasi dan telah dikeluarkan dari autoclav, maka tahapan selanjutnya adalah penyiapan media. Media yang akan dibuat ada dua jenis yaitu media NA (Nutrient Agar), dan PDA (Potato dextroksi Agar). Perbedaan kedua jenis media ini adalah terletak pada bahan dasarnya. Jika media NA menggunakan ekstrak daging dan agar, maka PDA menggunakan ekstrak
  • 10. kentang. Kedua media ini harus dipanaskan terebih dahulu, selanjutnya disimpan didalam kulkas. Tujuan dari penyimpana ini adalah agar medianya tidak rusak. Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan media buatan, PDA (Potato Dextrose Agar) dan NA (Nutrient Agar). Potato Dextrose Agar merupakan salah satu media biakan karena kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba untuk hidup. Nutrisi yang diberikan media untuk mikroba berupa karbohidrat (pati) dari kentang, glukosa dari dekstrosa atau fruktosa serta kandungan air dalam agar. Pada medium NA (nutrient agar) didapatkan hasil warna kuning kecoklatan dan sedikit berbau. NA (nutrient agar) disini digunakan untuk menumbuhkan bakteri ndan memperkembangbiakkan bakteri tersebut. PDA (Potato Dextrose Agar) dengan dextrose 5 gr dan NA (nutrient agar) dengan nutrien agar 5 gr. Berdasarkan hasil pengamatan dari media atau kedelai yang di inkubasikan selama 3 hari telah mengalami perbedaan di tiap perlakuan terhadap media yang di inkubasikan yaitu dengan terinfeksinya beberapa benih di tiap perlakuan. Perlakuan terhadap benih kedelai yang di sterililkan dengan aquadest, dari 25 biji yang di inkubasikan, ada 4 benih yang telah terinfeksi atau 16% dari 25 biji yang telah di inkubasikan selama 3 hari. Perlakuan terhadap benih kedelai yang di sterililkan dengan NaOCl dari 25 biji yang di inkubasikan,ada 1 benih yang telah terinfeksi atau 4% dari 25 biji yang telah di inkubasikan selama 3 hari. Perlakuan terhadap benih kedelai yang di sterililkan dengan alcohol dari 25 biji yang di inkubasikan, ada 1 benih yang terinfeksi atau 4% dari 25 biji yang telah di inkubasikan selama 3 hari.
  • 11. IV. PENUTUP 1.1. Kesimpulan Kesimpulan dari hasil pengamatan yaitu pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media sederhana yang dibuat dari kentang sebanyak 62,5 gram yang kemudian dicampur dengan 5 gram dextrose dan 5 gram agar yang dipanaskan diatas hot plate hingga mendidih dengan menggunakan erlenmeyer yang suda di tutup dengan aumunium foil dan stirrer sebagai pengaduk otomatis. Pembuatan Nutrient Agar (NA) merupakan media sederhana yang dibuat dari nutrient agar yang ditimbang sebanyak 5,75 yang dicampur dengan 250 ml Aquadest. Tuangkan sebanyak 250 ml NA kedalam botol scott ukuran 250 ml. Tutup dan beri label pada botol scott dengan spidol. 5.2. Saran Disarankan dalam praktikum mengenai pembuatan medium selanjutnya terlebih dahulu diberikan pembekalan materi kepada para praktikan sehingga praktikan berul-betul tahu dan mengerti tekhnik-tekhnik yang diperlukan sehingga dapat lebih mengefisiensikan waktu dan juga untuk menghindari adanya miss-communication baik antara sesama praktikan maupun dengan dosen pembimbing dan para asisten praktikum.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Amelia,G., R, et. al. 2005.Isolasi dan Pengujian Aktivasi Enzim Amilase dan Protease Mikroba dari Terasi Asal Kalimantan Timur. Bogor: Pusat Penelitian Biologi. Muhiddin, 2007. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Haluoleo. Kendari Pratiwi, Sylvia. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga Pustekkom.-2005._Kegiatan_Belajar-1. (Di akses tanggal 15 oktober 2015) http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=86&fname=kb1_7.htm (Di akses tanggal 15 oktober 2015) Ruly.2008. http://dunia-mikro.blogspot.com/.Diakses pada tanggal 15 oktober 2015 pukul 09.00 am Wibawa, Bhima. 2010. http://bhimasharf.blogspot.com/.Diakses pada tanggal 15 oktober 2015 pukul 20.00 pm.
  • 13. LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN “Persiapan Media dan Sterilisasi” OLEH : NAMA : ALDIN STAMBUK : D1B115118 KELAS : AGROTEK B JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO 2015