SlideShare a Scribd company logo
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
LABORATORIUM TEKNOLOGI BENIH
PERENCANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PENYIMPANAN DAN PENGEMASAN BENIH
Acara Praktikum : Pengecambahan Benih Hasil Penyimpanan dengan
Beberapa Kemasan
Tujuan : Mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui cara pengemasan benih juga menjaga
kondisi fisik benih dari kontaminasi penyakit
2. Mengetahui pengaruh penyimpanan benih dengan
beberapa macam kemasan
Program Studi : Teknik Produksi Benih
Anggota : 1. Ruliana Umar NIM : A41 121 268
2. Asep Supiandi NIM : A41 121 650
3. Icha Trisna NIM : A41 121 656
4. Rianti Latifah NIM : A41 121 661
Gol. / Kelompok : C / 3
Tempat : Laboratorium Teknologi Benih
Pembimbing : Dwi Rahmawati SP, MP
LABORATORIUM TEKNOLOGI BENIH
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
2014
Telah Diperiksa :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyimpanan benih atau kelompok benih (lot benih) diharapkan dapat
mempertahankan kualitas benih dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan
lamanya penyimpanan. Pengemasan benih bertujuan untuk melindungi benih dari
faktor-faktor biotik dan abiotik, mempertahankan kemurnian benih baik secara
fisik maupun genetik, serta memudahkan dalam penyimpanan dan pengangkutan.
Penggunaan bahan kemasan yang tepat dapat melindungi benih dari perubahan
kondisi lingkungan simpan yaitu kelembapan nisbi dan suhu. Kemasan yang baik
dan tepat dapat menciptakan ekosistem ruang simpan yang baik bagi benih
sehingga benih dapat disimpan lebih lama.
Prinsip dasar pengemasan benih adalah untuk mempertahankan viabilitas
dan vigor benih, dan salah satu tolok ukurnya adalah kadar air benih. Menurut
Barton dalam Justice dan Bass (1979), kadar air merupakan faktor yang paling
mempengaruhi kemunduran benih. Lebih lanjut dikatakan bahwa kemunduran
benih meningkat sejalan dengan meningkatnya pada kadar air benih.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini, antara lain :
1. Mengetahui cara pengemasan benih juga menjaga kondisi fisik benih dari
kontaminasi penyakit
2. Mengetahui pengaruh penyimpanan benih dengan beberapa macam kemasan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Peranan teknologi pengemasan perlu diterapkan dalam mendukung
pemenuhan kebutuhan benih bermutu. Berbeda dengan pengemasan barang yang
tidak memiliki daya tumbuh, teknik pengemasan benih memiliki kekhususan yaitu
mempertahankan viabilitas atau daya tumbuh. Pada teknik pengemasan barang
yang menjadi target adalah kerusakan fisik barang sedapat mungkin nol atau tidak
terjadi kerusakan, dengan mengupayakan agar keutuhan fisik barang dan
keamanan dibagian dalam barang tersebut terjamin keutuhannya. Sementara pada
pengemasan benih tanaman, target utamanya adalah keamanan terhadap daya
tumbuh yang dalam pengertiannya adalah wujud fisik benih tidak mengalami
perubahan baik secara fisiologis dan biokimiawi.
Dengan demikian, guna mempertahankan kualitas benih salah satunya
adalah dipengaruhi oleh tempat pengemasan. Kegiatan pengemasan bertujuan
untuk mempertahankan kualitas benih selama dalam penyimpanan dan atau
pemasaran, sehingga benih tetap terjamin daya kecambahnya secara normal.
Bahkan dari kemasan plastik memiliki kekuatan terhadap tekanan, tidak mudah
robek dan kedap udaraserta mampu menahan masuknya air kedalam kemasan.
Bahan pengemas yang terbuat ari alumunium foil bersifat porous karena dilapisi
bahan plastik didalamnya , tetapi kekuatan regangan tidak sebaik dengan bahan
pengemas plastik. Bahan plastik cenderung lebih kuat sedangkan bahan dari
alumunium foil kekuatan terhadap renggangannya sedang sehingga sangat
dimungkinkan sekali tempat kemasan mudah rusak dan memungkinkan adanya
pertukaran udara dari luar dan uap air kedalam kemasan sehingga sedikit demi
sedikit kualitas benih menurun. Sedangkan untuk bahan pengemas kertas sangat
mudah sekali sobek dan bersifat porous sehingga pertukaran gas-gas dari luar
ataupun uap air dapat dengan mudah terjadi, hal seperti inilah yang mempercepat
proses deteriorasi pada benih. Bahan pengemas dari kertas hanya mampu untuk
jangka penyimpanan yang relative singkat.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Tempat dan Waktu
Kegiatan praktikum Teknik Penyimpanan dan Pengemasan Benih yang berjudul
Pengecambahan Benih Hasil Penyimpanan dengan Beberapa Kemasan Semester
V Tahun 2014 dilaksanakan pada:
Tempat : Laboratorium Teknologi Benih
Hari/Tanggal : Selasa, 30 September 2014 (Penggunaan Kemasan)
Selasa, 11 November 2014 (Pengamatan)
Waktu : 11.00 – 13.00 WIB
3.2 Alat dan Bahan
Peralatan dan bahan-bahan yang digunakan pada saat praktikum
berlangsung antara lain:
1. Plastik
2. Amplop coklat
3. Alumunium foil
4. Wadah plastik
5. Shiller
6. Timbangan analitik
7. Germinator
8. Label
9. Kertas merang
10. Kertas buram
11. Karet
12. Oven
13. Cawan porselen
14. Benih jagung, kedelai, kacang
tanah dan padi
3.3 Prosedur Kerja
1. Pelaksanaan praktek
a. Pengaruh Kemasan
 Siapkan alumunium foil, amplop dan plastik
 Timbang masing-masing 50 gram benih jagung, benih kedelai, benih padi
dan benih kacang tanah.
 Masukkan kedalam masing-masing kemasan
 Tutup wadah plastik
 Beri label pada wadah
 Benih disimpan dan diamati setelah 5 minggu penyimpanan.
b. Pengujian kadar air setelah penyimpanan dan daya kecambah
 Lakukan uji KA seperti pada pengujian KA awal
 Lakukan uji daya kecambah dan vigor dengan metode UKDp
 Siapkan kertas merang lembab
 Alaskan kertas merang dengan plastik
 Susun benih jagung, kedelai, kacang tanah dan padi masing-masing
sebanyak 25 butir diatas kertas merang secara zig zag.
 Setelah itu tutup dengan kertas merang lembab
 Gulung lapisan kertas merang yang sudah berisi benih lalu ikat dengan
karet.
 Beri label dan amati perkecambahan dan vigornya (KST dan KCT)
3.4 Metode praktikum
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
faktorial dengan 12 perlakuan dan 6 ulangan. Adapun perlakuan tersebut adalah
sebagai berikut :
B1 : Jagung
B2 : Kedelai
B3 : Kacang tanah
B4 : Padi
K1 : Kertas
K2 : Plastik
K3 : Alumunium foil
3.5 Parameter Pengamatan
Pengamatan dilakukan setelah 5 minggu penyimpanan dengan peubah
pengamatan sebagai berikut :
a. Kadar air (%)
Menghitung persentase hilangnya berat ketika benih dikeringkan
menggunakan metode oven.
b. Daya kecambah (%)
Mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai menggunakan metode
UKDdP, kemudian menghitung persentase viabilitasnya.
c. Keserempakan tumbuh (%)
Mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai menggunakan metode
UKDdP, kemudian menghitung persentase kecambah normal kuat pada hari
tertentu diantara first count dan final count.
d. Kecepatan tumbuh (% / etmal)
Mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai menggunakan metode
UKDdP, kemudian menghitung persentase kecambah normal kuat pada hari
ke-3 sampai hari ke-5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Kadar air sebelum penyimpanan
Benih M1 M2 M3 % KA
Jagung 54,894 5,182 59.485 11
Kacang Tanah 44,526 5,291 49.537 5
Kedelai 52,198 5,071 56.809 9
Padi 45,129 5,193 49.847 9
Tabel 2. Kadar air setelah penyimpanan dengan 3 perlakuan kemasan
Alumunium Foil % Kadar Air Rerata
Benih
Ulang
1
Ulang
2
Ulang
3
Ulang
4
Ulang
5
Ulang
6 KA
Jagung 11,24 11,718 12,917 12,068 12,313 11,906 12,027
Kac. Tanah 6,45 6,691 8,491 7,789 7,936 7,829 7,531
Kedelai 9,932 9,298 10,329 9,992 9,853 9,682 9,848
Padi 9,096 10,082 9,393 8,953 8,921 9,554 9,333
Plastik % Kadar Air
Benih
Ulang
1
Ulang
2
Ulang
3
Ulang
4
Ulang
5
Ulang
6
Jagung 11,375 12,306 12,827 12,161 11,604 11,762 12,006
Kac. Tanah 7,457 8,602 7,326 7,465 7,528 6,858 7,539
Kedelai 10,377 9,202 11,840 10,221 9,579 9,813 10,172
Padi 9,455 9,561 10,183 12,793 9,529 10,079 10,267
Kertas % Kadar Air
Benih
Ulang
1
Ulang
2
Ulang
3
Ulang
4
Ulang
5
Ulang
6
Jagung 11,581 11,520 12,122 11,148 11,168 11,037 11,429
Kac. Tanah 10,652 11,664 6,369 6,026 5,900 6,136 7,791
Kedelai 10,303 10,160 10,808 9,683 9,222 9,506 9,947
Padi 10,486 10,669 11,474 10,950 9,626 10,181 10,564
Tabel 3. Data Viabilitas Benih
Alumunium Foil % Viabilitas Benih Rerata
Benih
Ulang
1
Ulang
2
Ulang
3
Ulang
4
Ulang
5
Ulang
6 DB
Jagung 96 94 96 98 96 84 94
Kac. Tanah 24 40 36 40 56 48 41
Kedelai 56 74 56 72 44 96 66
Padi 96 96 100 100 80 76 91
Plastik % Viabilitas Benih
Benih
Ulang
1
Ulang
2
Ulang
3
Ulang
4
Ulang
5
Ulang
6
Jagung 96 94 100 100 84 92 94
Kac. Tanah 52 36 28 20 72 84 49
Kedelai 20 28 28 44 60 76 43
Padi 100 92 100 100 100 80 95
Kertas % Viabilitas Benih
Benih
Ulang
1
Ulang
2
Ulang
3
Ulang
4
Ulang
5
Ulang
6
Jagung 96 90 96 96 72 96 91
Kac. Tanah 52 44 52 56 36 64 51
Kedelai 36 60 60 84 36 60 56
Padi 92 98 96 92 64 100 90
Tabel 4. Data Keserempakan Tumbuh
Alumunium Foil % Keserempakan Tumbuh Rerata
Benih
Ulang
1
Ulang
2
Ulang
3
Ulang
4
Ulang
5
Ulang
6 KST
Jagung 96 82 60 84 28 48 66
Kac. Tanah 20 48 16 32 44 20 30
Kedelai 28 32 16 64 28 16 31
Padi 96 68 28 88 32 32 57
Plastik % Keserempakan Tumbuh
Benih
Ulang
1
Ulang
2
Ulang
3
Ulang
4
Ulang
5
Ulang
6
Jagung 96 80 60 80 52 68 73
Kac. Tanah 32 64 12 12 32 20 29
Kedelai 8 30 16 28 36 16 22
Padi 100 88 28 76 44 48 64
Kertas % Keserempakan Tumbuh
Benih
Ulang
1
Ulang
2
Ulang
3
Ulang
4
Ulang
5
Ulang
6
Jagung 92 84 36 80 52 24 61
Kac. Tanah 48 54 16 48 24 20 35
Kedelai 24 62 20 68 24 36 39
Padi 96 82 36 76 24 32 58
Tabel 5. Data Kecepatan Tumbuh
Alumunium Foil % Kecepatan Tumbuh Rerata
Benih
Ulang
1
Ulang
2
Ulang
3
Ulang
4
Ulang
5
Ulang
6 KCT
Jagung 22,4 20 25,7 16,8 24,8 29 23,1
Kac. Tanah 1,7 14,8 4,9 5,5 15,6 20,6 10,5
Kedelai 6,4 19,3 10,4 6,2 10,1 15,3 11,3
Padi 18,6 16,7 23,2 15 24,2 26,6 20,7
Plastik % Kecepatan Tumbuh
Benih
Ulang
1
Ulang
2
Ulang
3
Ulang
4
Ulang
5
Ulang
6
Jagung 27 22 25,5 24,8 30 29,4 26,5
Kac. Tanah 6 13,3 9,5 6,8 14,7 24,6 12,5
Kedelai 3,4 16,4 9,4 9,5 15,4 17,6 12,0
Padi 21,6 15 21,8 21,7 21,9 24,1 21,0
Kertas % Kecepatan Tumbuh
Benih
Ulang
1
Ulang
2
Ulang
3
Ulang
4
Ulang
5
Ulang
6
Jagung 25,4 22,8 25,7 24,4 29,1 31 26,4
Kac. Tanah 7,5 13,6 9,9 5,7 13,6 23,1 12,2
Kedelai 8,3 17,7 12,2 13,9 14,6 25,2 15,3
Padi 21,6 15,7 21,5 15,3 24,4 30,3 21,5
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kadar Air
Hasil analisis sidik ragam dengan pengamatan kadar air diketahui bahwa
pengamatan pada masing-masing perlakuan menunjukkan hasil seperti yang
tertera pada Tabel 4.2.1.1
Tabel 4.2.1.1 Hasil ANOVA Kadar air
SK db JK KT F hitung Notasi 5% 1%
Perlakuan 11 167,374 15,216 14,991 ** 1,952212 2,55867
B 3 1,300 53,483 52,693 ** 2,758078 4,125892
K 2 160,449 0,650 0,640 NS 3,150411 4,977432
BXK 6 5,626 0,938 0,924 NS 2,254053 3,118674
Galat 60 60,900 1,015
Total 71 228,274
Keterangan: NS = tidak berbeda nyata
** = berbeda sangat nyata
Dari analisis sidik ragam kadar air menunjukkan bahwa perlakuan jenis
kemasan memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata, sedangkan perlakuan
jenis benih memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata. Interaksi antara
jenis benih dan jenis kemasan menunjukkan tidak berbeda nyata terhadap kadar
air. Untuk mengetahui perlakuan jenis benih yang berbeda sangat nyata, maka
dilakukan Uji Beda Nyata Jujur 5%. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.2.1.2
Tabel 4.2.1.2 Hasil Uji Lanjutan Perlakuan Jenis Benih dengan BNJ pada Taraf
5% Terhadap Kadar Air Benih
Perlakuan Jenis Benih Rata-rata
Notasi
(B) (%)
B1 70,92 c
B2 59,93 b
B3 45,72 a
B4 60,32 b
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama dinyatakan berbeda tidak
nyata pada taraf 5%.
Pada Tabel 4.2.1.2, terlihat bahwa jenis benih pada B1 (Jagung) berbeda nyata
dengan B2 (Kedelai), B3 (K. Tanah) dan B4 (Padi).
Pengaruh jenis benih terhadap kadar air diketahui paling tinggi terdapat
pada perlakuan B1 (70,92%), kemudian perlakuan B4 (60,32%) dan perlakuan B2
(59,93%), serta kadar air paling rendah adalah perlakuan B3 (45,72%).
Untuk lebih jelasnya, rata-rata Kadar Air dapat dilihat pada grafik yang
tertera pada Gambar 4.2.1.3
Untuk mempertahankan kualitas benih salah satunya adalah dipengaruhi
oleh tempat pengemasan. Kegiatan pengemasan bertujuan untuk mempertahankan
kualitas benih selama dalam penyimpanan dan atau pemasaran, sehingga benih
tetap terjamin daya kecambahnya secara normal. Kemasan plastik merupakan
kemasan yang tepat untuk penyimpanan benih terutama untuk benih-benih yang
akan disimpan lama. Bahan dari kemasan plastik memiliki kekuatan terhadap
tekanan, tidak mudah robek dan kedap udara serta mampu menahan masuknya air
ke dalam kemasan. Dilihat dari rata-rata kadar air benih yang dikemas dengan
menggunakan alumunium foil lebih baik daripada benih dengan pengemasan
menggunakan kertas. Bahan pengemas yang terbuat dari alumunium foil tidak
bersifat porus karena dilapisi bahan plastik di dalamnya, tetapi kekuatan regangan
tidak sebaik dengan bahan pengemas plastik. Bahan plastik cenderung lebih kuat
sedangkan bahan dari alumunium foil kekuatan terhadap regangannya sedang
sehingga sangat dimungkinkan sekali tempat kemasan mudah rusak dan
memungkinkan adanya pertukaran udara dari luar dan uap air kedalam kemasan
sehingga sedikit demi sedikit kualitas benih menurun.
11.429
12.005 12.027
9.947 10.172 9.847
7.791 7.539 7.531
10.564 10.266
9.333
0
2
4
6
8
10
12
14
B1K1 B1K2 B1K3 B2K1 B2K2 B2K3 B3K1 B3K2 B3K3 B4K1 B4K2 B4K3
Sedangkan untuk bahan pengemas kertas sangat mudah sekali robek dan
bersifat porus sehingga pertukaran gas-gas dari luar ataupun uap air dapat dengan
mudah terjadi, hal seperti inilah yang mempercepat proses deteriorasi pada benih.
Bahan pengemas dari kertas hanya mampu untuk jangka penyimpanan yang relatif
singkat.
4.2.2 Daya Kecambah
Tujuan pengemasan adalah untuk mempertahankan kualitas benih selama
dalam penyimpanan dan atau pemasaran, sehingga benih tetap terjamin daya
tumbuh dan daya kecambahnya secara normal. Dari hasil analisis sidik ragam
daya kecambah dapat dilihat pada tabel 4.2.2.1
Tabel 4.2.2.1 Hasil ANOVA Daya Kecambah
SK db JK KT
F
hitung
Notasi 5% 1%
Perlakuan 11 34364,444 3124,040 15,010 ** 1,952212 2,55867
B 3 98,111 10738,222 51,593 ** 2,758078 4,125892
K 2 32214,667 49,056 0,236 NS 3,150411 4,977432
BXK 6 2051,667 341,944 1,643 NS 2,254053 3,118674
Galat 60 12488,000 208,133
Total 71 46852,444
Keterangan: NS = tidak berbeda nyata
** = berbeda sangat nyata
Dari analisis sidik ragam daya kecambah menunjukkan bahwa perlakuan
jenis kemasan memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata, sedangkan
perlakuan jenis benih memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata. Interaksi
antara jenis benih dan jenis kemasan menunjukkan tidak berbeda nyata terhadap
daya kecambah. Untuk mengetahui perlakuan jenis benih yang berbeda sangat
nyata, maka dilakukan Uji Beda Nyata Jujur 5%. Hasilnya dapat dilihat pada
Tabel 4.2.2.2
Tabel 4.2.2.2 Hasil Uji Lanjutan Perlakuan Jenis Benih dengan BNJ pada Taraf
5% Terhadap Daya Kecambah
Perlakuan Jenis Benih Rata-rata
Notasi
(B) (%)
B1 558,6667 c
B2 330 b
B3 280 a
B4 554 c
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama dinyatakan berbeda tidak
nyata pada taraf 5%.
Pada Tabel 4.2.2.2, terlihat bahwa jenis benih pada B1 (Jagung) berbeda
nyata dengan B2 (Kedelai), B3 (K. Tanah), tetapi berbeda tidak nyata pada B4
(Padi). Pengaruh jenis benih terhadap daya kecambah diketahui paling tinggi
terdapat pada perlakuan B1 (558,6667%), kemudian perlakuan B4 (554%) dan
perlakuan B2 (330%), serta daya kecambah paling rendah adalah perlakuan B3
(280%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa daya berkecambah tiap-tiap
benih berbeda, sama dengan kandungan air didalamnya. Penyimpanan benih
dengan berbagi jenis kemasan bertujuan untuk mengetahui kemasan yang cocok
digunakan untuk penyimpanan benih dimana kemasan itu dapat menjaga kadar air
dan viabilitas selama penyimpanan. Dimana pada praktikum kali ini kami
menggunakan aluminium foil, kertas amplop dan plastik. Dari ketiga metode ini
memiliki ketahanan yang berbeda-beda. Bahan kemasan kertas merupakan bahan
yang kedap udara, kertas merupakan struktur lembaran yang terbuat dari pulp dan
bahan lain sebagai bahan tambahan dengan fungsi tertentu. Bagian terbesar kertas
adalah pulp, sedangkan bahan lain sebagai bahan tambahan hanya sedikit karena
digunakan hanya untuk mendapat sifat tertentu. Kemasan kertas memang tidak
sebaik kemasan plastic dalam mempertahankan kadar air benih, tetapi masih lebih
baik dibanding kemasan kain. Sifat kertas yang mudah basah pada kondisi lembap
diduga sebagai penyebab meningkatnya kadar air benih pada periode simpan
selanjutnya. Dari segi sifat kekedapan udara maupun uap air, aluminum foil lebih
baik dibanding plastik, tetapi dari segi kekuatan dan keelastisan, aluminum foil
mudah sobek dan lebih kedap udara dari kertas. Kemasan yang baik dalah
kemasan yang kedap akan udara untuk menghambat laju respirasi benih.
Untuk lebih jelasnya, rata-rata Daya Kecambah dapat dilihat pada grafik
yang tertera pada Gambar 4.2.2.3
4.2.3 Keserempakan Tumbuh
Keserempakan tumbuh merupakan persentase kecambah normal kuat yang
diamati antara first count dan final count. Data hasil analisis sidik ragam
keserempakan tumbuh dapat dilihat pada tabel 4.2.3.1.
Tabel 4.2.3.1 Hasil ANOVA Keserempakan Tumbuh
SK db JK KT
F
hitung
Notasi 5% 1%
Perlakuan 11 20734,833 1884,985 3,729 ** 1,952212 2,55867
B 3 57,333 6403,759 12,669 ** 2,758078 4,125892
K 2 19211,278 28,667 0,057 NS 3,150411 4,977432
BXK 6 1466,222 244,370 0,483 NS 2,254053 3,118674
Galat 60 30328,667 505,478
Total 71 51063,500
Keterangan: ns = tidak berbeda nyata
** = berbeda sangat nyata
Dari analisis sidik ragam daya kecambah menunjukkan bahwa perlakuan
jenis kemasan memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata, sedangkan
perlakuan jenis benih memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata. Interaksi
antara jenis benih dan jenis kemasan menunjukkan tidak berbeda nyata terhadap
daya kecambah. Untuk mengetahui perlakuan jenis benih yang berbeda sangat
nyata, maka dilakukan Uji Beda Nyata Jujur 5%. Hasilnya dapat dilihat pada
Tabel 4.2.3.2
94.3 94
56
42.6
66.3
50.6 48.6
40.6
90.3 95.3 91.3
0
20
40
60
80
100
120
B1K2 B1K3 B2K1 B2K2 B2K3 B3K1 B3K2 B3K3 B4K1 B4K2 B4K3
Tabel 4.2.3.2 Hasil Uji Lanjutan Perlakuan Jenis Benih dengan BNJ pada Taraf
5% Terhadap Keserempakan Tumbuh
Perlakuan Jenis Benih Rata-rata
Notasi
(B) (%)
B1 400,6667 b
B2 184 a
B3 187,3333 a
B4 358 b
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama dinyatakan berbeda tidak
nyata pada taraf 5%.
Pada Tabel 4.2.3.2, terlihat bahwa jenis benih pada B1 (Jagung) berbeda
nyata dengan B2 (Kedelai) dan B3 (K. Tanah) tetapi berbeda tidak nyata pada B4
(Padi). Pengaruh jenis benih terhadap keserempakan tumbuh diketahui paling
tinggi terdapat pada perlakuan B1 (400,6667%), kemudian perlakuan B4 (358%)
dan perlakuan B3 (187,3333%), serta kadar air paling rendah adalah perlakuan B2
(184%).
Dapat di lihat bahwa pada benih jagung dan padi memiliki daya kecambah
normal kuat paling banyak diantara benih yang lainnya. Untuk perkecambahan
kacang tanah dan kedelai yang uji, hanya sedikit benih yang berkecambah normal
kuat, selebihnya tidak terjadi proses perkecambahan melainkan hanya terjadi
pembengkakkan dan lama kelamaan terjadi pembusukan. Hal ini kami duga
karena terlalu banyaknya air yang membasahi kertas, dalam perkecambahan air
yang merupakan factor eksternal yang utama yang dibutuhkan dalam keadaan
yang cukup, tetapi karena air yang ada pada kertas sepertinya melebihi
kecukupan, sehingga terlalu lembab yang menyebabkan timbulnya jamur, karena
banyaknya air memungkinkan keadaan biji atau benih yang digulung dalam kertas
yang dibasahi tersebut seperti direndam.
Untuk lebih jelasnya, rata-rata Keserempakan Tumbuh dapat dilihat pada
grafik yang tertera pada Gambar 4.2.3.3
4.2.4 Kecepatan Tumbuh
Vigor benih di dalam pertanaman akan tercermin dalam kekuatan tumbuh
benih melalui kecepatan tumbuh benih dan keserempakan tumbuh benih.
Kecepatan tumbuh benih adalah jumlah % kecambah normal/etmal. Berikut ini
merupakan tabel 4.2.4.1 hasil analisis sidik ragam kecepatan tumbuh.
Tabel 4.2.4.1 Hasil ANOVA Kecepatan Tumbuh
SK db JK KT
F
hitung
Notasi 5% 1%
Perlakuan 11 2426,824 220,620 8,009 ** 1,952212 2,55867
B 3 73,676 770,493 27,970 ** 2,758078 4,125892
K 2 2311,478 36,838 1,337 NS 3,150411 4,977432
BXK 6 41,670 6,945 0,252 NS 2,254053 3,118674
Galat 60 1652,855 27,548
Total 71 4079,679
Keterangan: ns = tidak berbeda nyata
** = berbeda sangat nyata
Dari analisis sidik ragam daya kecambah menunjukkan bahwa perlakuan
jenis kemasan memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata, sedangkan
perlakuan jenis benih memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata. Interaksi
antara jenis benih dan jenis kemasan menunjukkan tidak berbeda nyata terhadap
kecepatan tumbuh. Untuk mengetahui perlakuan jenis benih yang berbeda sangat
nyata, maka dilakukan Uji Beda Nyata Jujur 5%. Hasilnya dapat dilihat pada
Tabel 4.2.4.2
61.3
72.6
66.3
39
22.3
30.6
35
28.6 30
57.6
64
56.666
0
20
40
60
80
B1K1 B1K2 B1K3 B2K1 B2K2 B2K3 B3K1 B3K2 B3K3 B4K1 B4K2 B4K3
Tabel 4.2.4.2 Hasil Uji Lanjutan Perlakuan Jenis Benih dengan BNJ pada Taraf
5% Terhadap Kecepatan Tumbuh
Perlakuan Jenis Benih Rata-rata
Notasi
(B) (%)
B1 151,9333 c
B2 77,1 a
B3 70,46667 a
B4 126,4 b
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama dinyatakan berbeda tidak
nyata pada taraf 5%.
Pada Tabel 4.2.4.2, terlihat bahwa jenis benih pada B1 (Jagung) berbeda
nyata dengan B2 (Kedelai), B3 (K. Tanah) dan B4 (Padi). Tetapi benih pada B2
(Kedelai) tidak berbeda nyata dengan B3 (Kacang Tanah). Pengaruh jenis benih
terhadap kecepatan tumbuh diketahui paling tinggi terdapat pada perlakuan B1
(151,9333%), kemudian perlakuan B4 (126,4%) dan perlakuan B2 (77,1%), serta
kecepatan tumbuh paling rendah adalah perlakuan B3 (70,46667%).
Vigor benih bukan merupakan pengukuran sifat tunggal, tetapi merupakan
sejumlah sifat yang menggambarkan beberapa karakteristik yang berhubungan
dengan penampilan suatu lot benih yang antara lain :
a) Kecepatan dan keserempakan daya berkecambah dan pertumbuhan kecambah.
b) Kemampuan munculnya titik tumbuh kecambah pada kondisi lingkungan yang
tidak sesuai untuk pertumbuhan.
c) Kemapuan benih untuk berkecambah setelah mengalami penyimpanan
(Salomao, 2002)
Perkecambahan benih merupakan salah satu kriteria yang berkaitan
dengan kualitas benih. Perkecambahan benih juga merupakan salah satu tanda
dari benih yang telah mengalami proses penuaan. Pengertian dari berkecambah itu
sendiri adalah jika dari benih tersebut telah muncul plumula dan radikula di
embrio. Plumula dan radikula yang tumbuh diharapkan dapat menghasilkan
kecambah yang normal, jika faktor lingkungan mendukung (Kuswanto, 1997).
Daya kecambah benih semakin menurun sejalan dengan bertambahnya
umur benih. Hingga sekarangpun kebanyakan penelitian tentang perubahan
fisiologis dan biokimiawi pada benih, biji berminyak, dan biji konsumsi
mengikutsertakan rencana untuk menentukan persentase daya kecambahnya
sebagai kriteria kemunduran atau perubahan (Sutopo, 1993).
Untuk lebih jelasnya, rata-rata Kecepatan Tumbuh dapat dilihat pada
grafik yang tertera pada Gambar 4.2.4.3
26.4 26.45
23.11
15.31
11.95 11.28 12.23 12.48
10.51
21.46 21.01 20.71
0
5
10
15
20
25
30
B1K1 B1K2 B1K3 B2K1 B2K2 B2K3 B3K1 B3K2 B3K3 B4K1 B4K2 B4K3
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa kesimpulan yang dapat kami ambil yaitu :
1. Perlakuan kemasan (kertas, plastik dan alumunium foil) tidak memberikan
pengaruh yang nyata terhadap parameter pengamatan yang diamati yaitu kadar
air, daya kecambah, keserempakan tumbuh serta kecepatan tumbuh.
2. Sebaliknya perlakuan benih memberikan pengaruh yang sangat nyata dilihat
dari parameter pengamatan yang di amati.
3. Kadar air benih jagung akan terjaga apabila menggunakan kemasan kertas,
untuk benih kedelai sebaiknya menggunakan alumunium foil, untuk benih
kacang tanah sebaiknya menggunakan alumunium foil, sedangkan untuk benih
padi sebaiknya menggunakan kertas.
4. Benih jagung lebih baik apabila disimpan pada kemasan plastik, karena
persentase viabilitasnya akan tetap terjaga, benih kedelai dalam
penyimpanannya lebih baik apabila disimpan menggunakan alumunium foil,
benih kacang tanah lebih baik apabila disimpan menggunakan kemasan kertas,
sedangkan benih padi lebih baik apabila menggunakan plastik.
5. Dilihat dari vigornya untuk parameter keserempakan tumbuh benih jagung
lebih baik apabila disimpan menggunakan kemasan plastik, kedelai
menggunakan kemasan kertas, kacang tanah menggunakan kemasan kertas dan
padi menggunakn kemasan plastik.
6. Untuk parameter kecepatan tumbuh benih jagung lebih baik apabila disimpan
menggunakan plastik, kedelai lebih baik menggunakan kemasan kertas, kacang
tanah menggunakan plastik dan padi menggunakan kertas.
7. Apabila penyimpanan dilakukan untuk jangka pendek dapat menggunakan
kertas atau alumunium foil, tetapi apabila benih akan disimpan untuk jangk
panjang sebaiknya menggunakan kemasan plastik yang lebih resisten terhadap
tekanan dan regangan.
DAFTAR PUSTAKA
http://yusufkhoirul.blogspot.com/2012/04/penyimpanan-benih.html
http://nancybastianovic.blogspot.com/2011/11/laporan-kadar-air-dan-
penyimpanan-benih.html
http://agrisci.ugm.ac.id/vol11_1/no4_kdlaihtm&knng.pdf
http://terlanjurabu-abu.blogspot.com/2012/06/makalah-vigor-dan-viabilitas-
benih.html
http://nixiemeilya.blogspot.com/2013/01/laporan-praktikum-teknologi-
benih_6.html
http://findy246.blogspot.com/2013/11/laporan-ilmu-dan-teknologi-benih.html
http://uarizkyarto.blogspot.com/2013/07/pengujian-kadar-air-benih.html

More Related Content

What's hot

mikropropagasi
mikropropagasimikropropagasi
mikropropagasi
Anita Friska Sihombing
 
Laporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitLaporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakit
Tidar University
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIr. Zakaria, M.M
 
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
Emi Suhaemi
 
Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)
Muhammad Eko
 
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Unzila Illa Ika
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
VanyWardani
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Mohammad Muttaqien
 
6. satuan percobaan, dan percobaan satu faktor
6. satuan percobaan, dan percobaan satu faktor6. satuan percobaan, dan percobaan satu faktor
6. satuan percobaan, dan percobaan satu faktor
Emi Suhaemi
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Arif nor fauzi
 
Laporan praktikum tekben deoooo
Laporan praktikum tekben deooooLaporan praktikum tekben deoooo
Laporan praktikum tekben deoooo
adeobian
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
UNESA
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
Repository Ipb
 
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitLaporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitfahmiganteng
 
Rancangan acak kelompok faktorial
Rancangan acak kelompok faktorialRancangan acak kelompok faktorial
Rancangan acak kelompok faktorialArif Hermanto
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Nur Haida
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
UNESA
 
Makalah bioteknologi kultur jaringan
Makalah bioteknologi kultur jaringanMakalah bioteknologi kultur jaringan
Makalah bioteknologi kultur jaringanDhosma Rainsiwon
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
Ekal Kurniawan
 

What's hot (20)

mikropropagasi
mikropropagasimikropropagasi
mikropropagasi
 
Laporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitLaporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakit
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
 
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif5. sifat kuantitatif dan kualitatif
5. sifat kuantitatif dan kualitatif
 
Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)
 
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
6. satuan percobaan, dan percobaan satu faktor
6. satuan percobaan, dan percobaan satu faktor6. satuan percobaan, dan percobaan satu faktor
6. satuan percobaan, dan percobaan satu faktor
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
 
Laporan praktikum tekben deoooo
Laporan praktikum tekben deooooLaporan praktikum tekben deoooo
Laporan praktikum tekben deoooo
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitLaporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
 
Rancangan acak kelompok faktorial
Rancangan acak kelompok faktorialRancangan acak kelompok faktorial
Rancangan acak kelompok faktorial
 
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Makalah bioteknologi kultur jaringan
Makalah bioteknologi kultur jaringanMakalah bioteknologi kultur jaringan
Makalah bioteknologi kultur jaringan
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Mangga
ManggaMangga
Mangga
 

Viewers also liked

Wee cig presentation
Wee cig presentationWee cig presentation
Wee cig presentationdennislzf
 
What i have learnt during the progression from the preliminary task to the fi...
What i have learnt during the progression from the preliminary task to the fi...What i have learnt during the progression from the preliminary task to the fi...
What i have learnt during the progression from the preliminary task to the fi...hanaaluna
 
Presentation 1 Web--dev
Presentation 1 Web--devPresentation 1 Web--dev
Presentation 1 Web--dev
altsav
 
Analysis of a pendulum problem
Analysis of a pendulum problemAnalysis of a pendulum problem
Analysis of a pendulum problemSuman Lata
 
Final Make Up
Final Make Up Final Make Up
Final Make Up
AmberLiman7
 
Фонд социальной защиты населения Республики Беларусь
Фонд социальной защиты населения Республики БеларусьФонд социальной защиты населения Республики Беларусь
Фонд социальной защиты населения Республики Беларусь
yury_chica88
 
What i have learnt during the progression from the preliminary task to the fi...
What i have learnt during the progression from the preliminary task to the fi...What i have learnt during the progression from the preliminary task to the fi...
What i have learnt during the progression from the preliminary task to the fi...hanaaluna
 
RTB для недвижимости и авто
RTB для недвижимости и автоRTB для недвижимости и авто
RTB для недвижимости и авто
Valentin El'tsov
 
Foreign exchange-management-act-1999
Foreign exchange-management-act-1999Foreign exchange-management-act-1999
Foreign exchange-management-act-1999Abhishek Bharati
 
Presentation
PresentationPresentation
PresentationH00228079
 
Consultation with Regional Rural and Isolated People 2014
Consultation with Regional Rural and Isolated People 2014Consultation with Regional Rural and Isolated People 2014
Consultation with Regional Rural and Isolated People 2014
Elizabeth Kerry
 
The Business of Marketing - Maria Carballosa [Energy Digital Summit 2015]
The Business of Marketing - Maria Carballosa [Energy Digital Summit 2015]The Business of Marketing - Maria Carballosa [Energy Digital Summit 2015]
The Business of Marketing - Maria Carballosa [Energy Digital Summit 2015]
Energy Digital Summit
 
Types of drugs ict
Types of drugs ictTypes of drugs ict
Types of drugs ictNathanICT
 
Decision support system
Decision support systemDecision support system
Decision support system
asmawii
 
Global Social Channels: A Panel Moderated by Deven Nonbgri - Energy Digital S...
Global Social Channels: A Panel Moderated by Deven Nonbgri - Energy Digital S...Global Social Channels: A Panel Moderated by Deven Nonbgri - Energy Digital S...
Global Social Channels: A Panel Moderated by Deven Nonbgri - Energy Digital S...
Energy Digital Summit
 
Agile Developmet - RAD
Agile Developmet - RADAgile Developmet - RAD
Agile Developmet - RAD
Yohan Gunathilaka
 

Viewers also liked (20)

Wee cig presentation
Wee cig presentationWee cig presentation
Wee cig presentation
 
What i have learnt during the progression from the preliminary task to the fi...
What i have learnt during the progression from the preliminary task to the fi...What i have learnt during the progression from the preliminary task to the fi...
What i have learnt during the progression from the preliminary task to the fi...
 
Aku
AkuAku
Aku
 
Presentation 1 Web--dev
Presentation 1 Web--devPresentation 1 Web--dev
Presentation 1 Web--dev
 
Analysis of a pendulum problem
Analysis of a pendulum problemAnalysis of a pendulum problem
Analysis of a pendulum problem
 
Final Make Up
Final Make Up Final Make Up
Final Make Up
 
Фонд социальной защиты населения Республики Беларусь
Фонд социальной защиты населения Республики БеларусьФонд социальной защиты населения Республики Беларусь
Фонд социальной защиты населения Республики Беларусь
 
What i have learnt during the progression from the preliminary task to the fi...
What i have learnt during the progression from the preliminary task to the fi...What i have learnt during the progression from the preliminary task to the fi...
What i have learnt during the progression from the preliminary task to the fi...
 
RTB для недвижимости и авто
RTB для недвижимости и автоRTB для недвижимости и авто
RTB для недвижимости и авто
 
Recce
RecceRecce
Recce
 
Foreign exchange-management-act-1999
Foreign exchange-management-act-1999Foreign exchange-management-act-1999
Foreign exchange-management-act-1999
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentation
 
Consultation with Regional Rural and Isolated People 2014
Consultation with Regional Rural and Isolated People 2014Consultation with Regional Rural and Isolated People 2014
Consultation with Regional Rural and Isolated People 2014
 
Photography
Photography Photography
Photography
 
The Business of Marketing - Maria Carballosa [Energy Digital Summit 2015]
The Business of Marketing - Maria Carballosa [Energy Digital Summit 2015]The Business of Marketing - Maria Carballosa [Energy Digital Summit 2015]
The Business of Marketing - Maria Carballosa [Energy Digital Summit 2015]
 
Types of drugs ict
Types of drugs ictTypes of drugs ict
Types of drugs ict
 
Decision support system
Decision support systemDecision support system
Decision support system
 
Global Social Channels: A Panel Moderated by Deven Nonbgri - Energy Digital S...
Global Social Channels: A Panel Moderated by Deven Nonbgri - Energy Digital S...Global Social Channels: A Panel Moderated by Deven Nonbgri - Energy Digital S...
Global Social Channels: A Panel Moderated by Deven Nonbgri - Energy Digital S...
 
Agile Developmet - RAD
Agile Developmet - RADAgile Developmet - RAD
Agile Developmet - RAD
 
Epis
EpisEpis
Epis
 

Similar to Penyimpanan kemasan

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
Repository Ipb
 
Jurnal acara 5
Jurnal acara 5Jurnal acara 5
Jurnal acara 5yoga budi
 
Journal pengaruh lama penyimpanan dan media perendaman terhadap viabilitas be...
Journal pengaruh lama penyimpanan dan media perendaman terhadap viabilitas be...Journal pengaruh lama penyimpanan dan media perendaman terhadap viabilitas be...
Journal pengaruh lama penyimpanan dan media perendaman terhadap viabilitas be...
Kekire Nate Penanto Niate
 
LAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptx
LAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptxLAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptx
LAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptx
KhilalAdit
 
sampling makanan.ppt
sampling makanan.pptsampling makanan.ppt
sampling makanan.ppt
Edward Banjarnahor
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
Tidar University
 
PPL 2 Bahan Ajar Bioteknologi.pptx
PPL 2 Bahan Ajar Bioteknologi.pptxPPL 2 Bahan Ajar Bioteknologi.pptx
PPL 2 Bahan Ajar Bioteknologi.pptx
EniRaeni1
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
Tidar University
 
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesiaPresentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuTugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Ikha Linzaykarisma
 
Makalah_25 Laporan praktikum tek ben uji pemecahan dormansi benih saga
Makalah_25 Laporan praktikum  tek ben uji pemecahan dormansi benih sagaMakalah_25 Laporan praktikum  tek ben uji pemecahan dormansi benih saga
Makalah_25 Laporan praktikum tek ben uji pemecahan dormansi benih sagaBondan the Planter of Palm Oil
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
Laksamana Indra
 
07 rpp-ipa-9-2-4-bioteknologi 9 smp
07 rpp-ipa-9-2-4-bioteknologi 9 smp07 rpp-ipa-9-2-4-bioteknologi 9 smp
07 rpp-ipa-9-2-4-bioteknologi 9 smp
Sunaryo Romli
 
Ppt pkis
Ppt pkisPpt pkis
Ppt pkis
Masriahmasriah
 

Similar to Penyimpanan kemasan (20)

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
 
Makalah_57 Makalah laporan praktikum
Makalah_57 Makalah laporan praktikumMakalah_57 Makalah laporan praktikum
Makalah_57 Makalah laporan praktikum
 
Jurnal acara 5
Jurnal acara 5Jurnal acara 5
Jurnal acara 5
 
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitranMakalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
 
Journal pengaruh lama penyimpanan dan media perendaman terhadap viabilitas be...
Journal pengaruh lama penyimpanan dan media perendaman terhadap viabilitas be...Journal pengaruh lama penyimpanan dan media perendaman terhadap viabilitas be...
Journal pengaruh lama penyimpanan dan media perendaman terhadap viabilitas be...
 
Lap3 pembuatan tempe
Lap3  pembuatan tempeLap3  pembuatan tempe
Lap3 pembuatan tempe
 
LAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptx
LAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptxLAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptx
LAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptx
 
sampling makanan.ppt
sampling makanan.pptsampling makanan.ppt
sampling makanan.ppt
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
PPL 2 Bahan Ajar Bioteknologi.pptx
PPL 2 Bahan Ajar Bioteknologi.pptxPPL 2 Bahan Ajar Bioteknologi.pptx
PPL 2 Bahan Ajar Bioteknologi.pptx
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
Tugas pembuatan tempe
Tugas pembuatan tempeTugas pembuatan tempe
Tugas pembuatan tempe
 
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesiaPresentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
 
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
 
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimunMakalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
 
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuTugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebu
 
Makalah_25 Laporan praktikum tek ben uji pemecahan dormansi benih saga
Makalah_25 Laporan praktikum  tek ben uji pemecahan dormansi benih sagaMakalah_25 Laporan praktikum  tek ben uji pemecahan dormansi benih saga
Makalah_25 Laporan praktikum tek ben uji pemecahan dormansi benih saga
 
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
 
07 rpp-ipa-9-2-4-bioteknologi 9 smp
07 rpp-ipa-9-2-4-bioteknologi 9 smp07 rpp-ipa-9-2-4-bioteknologi 9 smp
07 rpp-ipa-9-2-4-bioteknologi 9 smp
 
Ppt pkis
Ppt pkisPpt pkis
Ppt pkis
 

Recently uploaded

ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 

Recently uploaded (20)

ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 

Penyimpanan kemasan

  • 1. KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL POLITEKNIK NEGERI JEMBER JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI BENIH PERENCANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENYIMPANAN DAN PENGEMASAN BENIH Acara Praktikum : Pengecambahan Benih Hasil Penyimpanan dengan Beberapa Kemasan Tujuan : Mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengetahui cara pengemasan benih juga menjaga kondisi fisik benih dari kontaminasi penyakit 2. Mengetahui pengaruh penyimpanan benih dengan beberapa macam kemasan Program Studi : Teknik Produksi Benih Anggota : 1. Ruliana Umar NIM : A41 121 268 2. Asep Supiandi NIM : A41 121 650 3. Icha Trisna NIM : A41 121 656 4. Rianti Latifah NIM : A41 121 661 Gol. / Kelompok : C / 3 Tempat : Laboratorium Teknologi Benih Pembimbing : Dwi Rahmawati SP, MP LABORATORIUM TEKNOLOGI BENIH JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN 2014 Telah Diperiksa :
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyimpanan benih atau kelompok benih (lot benih) diharapkan dapat mempertahankan kualitas benih dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan lamanya penyimpanan. Pengemasan benih bertujuan untuk melindungi benih dari faktor-faktor biotik dan abiotik, mempertahankan kemurnian benih baik secara fisik maupun genetik, serta memudahkan dalam penyimpanan dan pengangkutan. Penggunaan bahan kemasan yang tepat dapat melindungi benih dari perubahan kondisi lingkungan simpan yaitu kelembapan nisbi dan suhu. Kemasan yang baik dan tepat dapat menciptakan ekosistem ruang simpan yang baik bagi benih sehingga benih dapat disimpan lebih lama. Prinsip dasar pengemasan benih adalah untuk mempertahankan viabilitas dan vigor benih, dan salah satu tolok ukurnya adalah kadar air benih. Menurut Barton dalam Justice dan Bass (1979), kadar air merupakan faktor yang paling mempengaruhi kemunduran benih. Lebih lanjut dikatakan bahwa kemunduran benih meningkat sejalan dengan meningkatnya pada kadar air benih. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini, antara lain : 1. Mengetahui cara pengemasan benih juga menjaga kondisi fisik benih dari kontaminasi penyakit 2. Mengetahui pengaruh penyimpanan benih dengan beberapa macam kemasan
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan teknologi pengemasan perlu diterapkan dalam mendukung pemenuhan kebutuhan benih bermutu. Berbeda dengan pengemasan barang yang tidak memiliki daya tumbuh, teknik pengemasan benih memiliki kekhususan yaitu mempertahankan viabilitas atau daya tumbuh. Pada teknik pengemasan barang yang menjadi target adalah kerusakan fisik barang sedapat mungkin nol atau tidak terjadi kerusakan, dengan mengupayakan agar keutuhan fisik barang dan keamanan dibagian dalam barang tersebut terjamin keutuhannya. Sementara pada pengemasan benih tanaman, target utamanya adalah keamanan terhadap daya tumbuh yang dalam pengertiannya adalah wujud fisik benih tidak mengalami perubahan baik secara fisiologis dan biokimiawi. Dengan demikian, guna mempertahankan kualitas benih salah satunya adalah dipengaruhi oleh tempat pengemasan. Kegiatan pengemasan bertujuan untuk mempertahankan kualitas benih selama dalam penyimpanan dan atau pemasaran, sehingga benih tetap terjamin daya kecambahnya secara normal. Bahkan dari kemasan plastik memiliki kekuatan terhadap tekanan, tidak mudah robek dan kedap udaraserta mampu menahan masuknya air kedalam kemasan. Bahan pengemas yang terbuat ari alumunium foil bersifat porous karena dilapisi bahan plastik didalamnya , tetapi kekuatan regangan tidak sebaik dengan bahan pengemas plastik. Bahan plastik cenderung lebih kuat sedangkan bahan dari alumunium foil kekuatan terhadap renggangannya sedang sehingga sangat dimungkinkan sekali tempat kemasan mudah rusak dan memungkinkan adanya pertukaran udara dari luar dan uap air kedalam kemasan sehingga sedikit demi sedikit kualitas benih menurun. Sedangkan untuk bahan pengemas kertas sangat mudah sekali sobek dan bersifat porous sehingga pertukaran gas-gas dari luar ataupun uap air dapat dengan mudah terjadi, hal seperti inilah yang mempercepat proses deteriorasi pada benih. Bahan pengemas dari kertas hanya mampu untuk jangka penyimpanan yang relative singkat.
  • 4. BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Tempat dan Waktu Kegiatan praktikum Teknik Penyimpanan dan Pengemasan Benih yang berjudul Pengecambahan Benih Hasil Penyimpanan dengan Beberapa Kemasan Semester V Tahun 2014 dilaksanakan pada: Tempat : Laboratorium Teknologi Benih Hari/Tanggal : Selasa, 30 September 2014 (Penggunaan Kemasan) Selasa, 11 November 2014 (Pengamatan) Waktu : 11.00 – 13.00 WIB 3.2 Alat dan Bahan Peralatan dan bahan-bahan yang digunakan pada saat praktikum berlangsung antara lain: 1. Plastik 2. Amplop coklat 3. Alumunium foil 4. Wadah plastik 5. Shiller 6. Timbangan analitik 7. Germinator 8. Label 9. Kertas merang 10. Kertas buram 11. Karet 12. Oven 13. Cawan porselen 14. Benih jagung, kedelai, kacang tanah dan padi
  • 5. 3.3 Prosedur Kerja 1. Pelaksanaan praktek a. Pengaruh Kemasan  Siapkan alumunium foil, amplop dan plastik  Timbang masing-masing 50 gram benih jagung, benih kedelai, benih padi dan benih kacang tanah.  Masukkan kedalam masing-masing kemasan  Tutup wadah plastik  Beri label pada wadah  Benih disimpan dan diamati setelah 5 minggu penyimpanan. b. Pengujian kadar air setelah penyimpanan dan daya kecambah  Lakukan uji KA seperti pada pengujian KA awal  Lakukan uji daya kecambah dan vigor dengan metode UKDp  Siapkan kertas merang lembab  Alaskan kertas merang dengan plastik  Susun benih jagung, kedelai, kacang tanah dan padi masing-masing sebanyak 25 butir diatas kertas merang secara zig zag.  Setelah itu tutup dengan kertas merang lembab  Gulung lapisan kertas merang yang sudah berisi benih lalu ikat dengan karet.  Beri label dan amati perkecambahan dan vigornya (KST dan KCT) 3.4 Metode praktikum Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial dengan 12 perlakuan dan 6 ulangan. Adapun perlakuan tersebut adalah sebagai berikut : B1 : Jagung B2 : Kedelai B3 : Kacang tanah B4 : Padi K1 : Kertas K2 : Plastik K3 : Alumunium foil
  • 6. 3.5 Parameter Pengamatan Pengamatan dilakukan setelah 5 minggu penyimpanan dengan peubah pengamatan sebagai berikut : a. Kadar air (%) Menghitung persentase hilangnya berat ketika benih dikeringkan menggunakan metode oven. b. Daya kecambah (%) Mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai menggunakan metode UKDdP, kemudian menghitung persentase viabilitasnya. c. Keserempakan tumbuh (%) Mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai menggunakan metode UKDdP, kemudian menghitung persentase kecambah normal kuat pada hari tertentu diantara first count dan final count. d. Kecepatan tumbuh (% / etmal) Mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai menggunakan metode UKDdP, kemudian menghitung persentase kecambah normal kuat pada hari ke-3 sampai hari ke-5
  • 7. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Tabel 1. Kadar air sebelum penyimpanan Benih M1 M2 M3 % KA Jagung 54,894 5,182 59.485 11 Kacang Tanah 44,526 5,291 49.537 5 Kedelai 52,198 5,071 56.809 9 Padi 45,129 5,193 49.847 9 Tabel 2. Kadar air setelah penyimpanan dengan 3 perlakuan kemasan Alumunium Foil % Kadar Air Rerata Benih Ulang 1 Ulang 2 Ulang 3 Ulang 4 Ulang 5 Ulang 6 KA Jagung 11,24 11,718 12,917 12,068 12,313 11,906 12,027 Kac. Tanah 6,45 6,691 8,491 7,789 7,936 7,829 7,531 Kedelai 9,932 9,298 10,329 9,992 9,853 9,682 9,848 Padi 9,096 10,082 9,393 8,953 8,921 9,554 9,333 Plastik % Kadar Air Benih Ulang 1 Ulang 2 Ulang 3 Ulang 4 Ulang 5 Ulang 6 Jagung 11,375 12,306 12,827 12,161 11,604 11,762 12,006 Kac. Tanah 7,457 8,602 7,326 7,465 7,528 6,858 7,539 Kedelai 10,377 9,202 11,840 10,221 9,579 9,813 10,172 Padi 9,455 9,561 10,183 12,793 9,529 10,079 10,267 Kertas % Kadar Air Benih Ulang 1 Ulang 2 Ulang 3 Ulang 4 Ulang 5 Ulang 6 Jagung 11,581 11,520 12,122 11,148 11,168 11,037 11,429 Kac. Tanah 10,652 11,664 6,369 6,026 5,900 6,136 7,791 Kedelai 10,303 10,160 10,808 9,683 9,222 9,506 9,947 Padi 10,486 10,669 11,474 10,950 9,626 10,181 10,564
  • 8. Tabel 3. Data Viabilitas Benih Alumunium Foil % Viabilitas Benih Rerata Benih Ulang 1 Ulang 2 Ulang 3 Ulang 4 Ulang 5 Ulang 6 DB Jagung 96 94 96 98 96 84 94 Kac. Tanah 24 40 36 40 56 48 41 Kedelai 56 74 56 72 44 96 66 Padi 96 96 100 100 80 76 91 Plastik % Viabilitas Benih Benih Ulang 1 Ulang 2 Ulang 3 Ulang 4 Ulang 5 Ulang 6 Jagung 96 94 100 100 84 92 94 Kac. Tanah 52 36 28 20 72 84 49 Kedelai 20 28 28 44 60 76 43 Padi 100 92 100 100 100 80 95 Kertas % Viabilitas Benih Benih Ulang 1 Ulang 2 Ulang 3 Ulang 4 Ulang 5 Ulang 6 Jagung 96 90 96 96 72 96 91 Kac. Tanah 52 44 52 56 36 64 51 Kedelai 36 60 60 84 36 60 56 Padi 92 98 96 92 64 100 90 Tabel 4. Data Keserempakan Tumbuh Alumunium Foil % Keserempakan Tumbuh Rerata Benih Ulang 1 Ulang 2 Ulang 3 Ulang 4 Ulang 5 Ulang 6 KST Jagung 96 82 60 84 28 48 66 Kac. Tanah 20 48 16 32 44 20 30 Kedelai 28 32 16 64 28 16 31 Padi 96 68 28 88 32 32 57 Plastik % Keserempakan Tumbuh Benih Ulang 1 Ulang 2 Ulang 3 Ulang 4 Ulang 5 Ulang 6 Jagung 96 80 60 80 52 68 73
  • 9. Kac. Tanah 32 64 12 12 32 20 29 Kedelai 8 30 16 28 36 16 22 Padi 100 88 28 76 44 48 64 Kertas % Keserempakan Tumbuh Benih Ulang 1 Ulang 2 Ulang 3 Ulang 4 Ulang 5 Ulang 6 Jagung 92 84 36 80 52 24 61 Kac. Tanah 48 54 16 48 24 20 35 Kedelai 24 62 20 68 24 36 39 Padi 96 82 36 76 24 32 58 Tabel 5. Data Kecepatan Tumbuh Alumunium Foil % Kecepatan Tumbuh Rerata Benih Ulang 1 Ulang 2 Ulang 3 Ulang 4 Ulang 5 Ulang 6 KCT Jagung 22,4 20 25,7 16,8 24,8 29 23,1 Kac. Tanah 1,7 14,8 4,9 5,5 15,6 20,6 10,5 Kedelai 6,4 19,3 10,4 6,2 10,1 15,3 11,3 Padi 18,6 16,7 23,2 15 24,2 26,6 20,7 Plastik % Kecepatan Tumbuh Benih Ulang 1 Ulang 2 Ulang 3 Ulang 4 Ulang 5 Ulang 6 Jagung 27 22 25,5 24,8 30 29,4 26,5 Kac. Tanah 6 13,3 9,5 6,8 14,7 24,6 12,5 Kedelai 3,4 16,4 9,4 9,5 15,4 17,6 12,0 Padi 21,6 15 21,8 21,7 21,9 24,1 21,0 Kertas % Kecepatan Tumbuh Benih Ulang 1 Ulang 2 Ulang 3 Ulang 4 Ulang 5 Ulang 6 Jagung 25,4 22,8 25,7 24,4 29,1 31 26,4 Kac. Tanah 7,5 13,6 9,9 5,7 13,6 23,1 12,2 Kedelai 8,3 17,7 12,2 13,9 14,6 25,2 15,3 Padi 21,6 15,7 21,5 15,3 24,4 30,3 21,5
  • 10. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Kadar Air Hasil analisis sidik ragam dengan pengamatan kadar air diketahui bahwa pengamatan pada masing-masing perlakuan menunjukkan hasil seperti yang tertera pada Tabel 4.2.1.1 Tabel 4.2.1.1 Hasil ANOVA Kadar air SK db JK KT F hitung Notasi 5% 1% Perlakuan 11 167,374 15,216 14,991 ** 1,952212 2,55867 B 3 1,300 53,483 52,693 ** 2,758078 4,125892 K 2 160,449 0,650 0,640 NS 3,150411 4,977432 BXK 6 5,626 0,938 0,924 NS 2,254053 3,118674 Galat 60 60,900 1,015 Total 71 228,274 Keterangan: NS = tidak berbeda nyata ** = berbeda sangat nyata Dari analisis sidik ragam kadar air menunjukkan bahwa perlakuan jenis kemasan memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata, sedangkan perlakuan jenis benih memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata. Interaksi antara jenis benih dan jenis kemasan menunjukkan tidak berbeda nyata terhadap kadar air. Untuk mengetahui perlakuan jenis benih yang berbeda sangat nyata, maka dilakukan Uji Beda Nyata Jujur 5%. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.2.1.2 Tabel 4.2.1.2 Hasil Uji Lanjutan Perlakuan Jenis Benih dengan BNJ pada Taraf 5% Terhadap Kadar Air Benih Perlakuan Jenis Benih Rata-rata Notasi (B) (%) B1 70,92 c B2 59,93 b B3 45,72 a B4 60,32 b Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama dinyatakan berbeda tidak nyata pada taraf 5%.
  • 11. Pada Tabel 4.2.1.2, terlihat bahwa jenis benih pada B1 (Jagung) berbeda nyata dengan B2 (Kedelai), B3 (K. Tanah) dan B4 (Padi). Pengaruh jenis benih terhadap kadar air diketahui paling tinggi terdapat pada perlakuan B1 (70,92%), kemudian perlakuan B4 (60,32%) dan perlakuan B2 (59,93%), serta kadar air paling rendah adalah perlakuan B3 (45,72%). Untuk lebih jelasnya, rata-rata Kadar Air dapat dilihat pada grafik yang tertera pada Gambar 4.2.1.3 Untuk mempertahankan kualitas benih salah satunya adalah dipengaruhi oleh tempat pengemasan. Kegiatan pengemasan bertujuan untuk mempertahankan kualitas benih selama dalam penyimpanan dan atau pemasaran, sehingga benih tetap terjamin daya kecambahnya secara normal. Kemasan plastik merupakan kemasan yang tepat untuk penyimpanan benih terutama untuk benih-benih yang akan disimpan lama. Bahan dari kemasan plastik memiliki kekuatan terhadap tekanan, tidak mudah robek dan kedap udara serta mampu menahan masuknya air ke dalam kemasan. Dilihat dari rata-rata kadar air benih yang dikemas dengan menggunakan alumunium foil lebih baik daripada benih dengan pengemasan menggunakan kertas. Bahan pengemas yang terbuat dari alumunium foil tidak bersifat porus karena dilapisi bahan plastik di dalamnya, tetapi kekuatan regangan tidak sebaik dengan bahan pengemas plastik. Bahan plastik cenderung lebih kuat sedangkan bahan dari alumunium foil kekuatan terhadap regangannya sedang sehingga sangat dimungkinkan sekali tempat kemasan mudah rusak dan memungkinkan adanya pertukaran udara dari luar dan uap air kedalam kemasan sehingga sedikit demi sedikit kualitas benih menurun. 11.429 12.005 12.027 9.947 10.172 9.847 7.791 7.539 7.531 10.564 10.266 9.333 0 2 4 6 8 10 12 14 B1K1 B1K2 B1K3 B2K1 B2K2 B2K3 B3K1 B3K2 B3K3 B4K1 B4K2 B4K3
  • 12. Sedangkan untuk bahan pengemas kertas sangat mudah sekali robek dan bersifat porus sehingga pertukaran gas-gas dari luar ataupun uap air dapat dengan mudah terjadi, hal seperti inilah yang mempercepat proses deteriorasi pada benih. Bahan pengemas dari kertas hanya mampu untuk jangka penyimpanan yang relatif singkat. 4.2.2 Daya Kecambah Tujuan pengemasan adalah untuk mempertahankan kualitas benih selama dalam penyimpanan dan atau pemasaran, sehingga benih tetap terjamin daya tumbuh dan daya kecambahnya secara normal. Dari hasil analisis sidik ragam daya kecambah dapat dilihat pada tabel 4.2.2.1 Tabel 4.2.2.1 Hasil ANOVA Daya Kecambah SK db JK KT F hitung Notasi 5% 1% Perlakuan 11 34364,444 3124,040 15,010 ** 1,952212 2,55867 B 3 98,111 10738,222 51,593 ** 2,758078 4,125892 K 2 32214,667 49,056 0,236 NS 3,150411 4,977432 BXK 6 2051,667 341,944 1,643 NS 2,254053 3,118674 Galat 60 12488,000 208,133 Total 71 46852,444 Keterangan: NS = tidak berbeda nyata ** = berbeda sangat nyata Dari analisis sidik ragam daya kecambah menunjukkan bahwa perlakuan jenis kemasan memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata, sedangkan perlakuan jenis benih memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata. Interaksi antara jenis benih dan jenis kemasan menunjukkan tidak berbeda nyata terhadap daya kecambah. Untuk mengetahui perlakuan jenis benih yang berbeda sangat nyata, maka dilakukan Uji Beda Nyata Jujur 5%. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.2.2.2
  • 13. Tabel 4.2.2.2 Hasil Uji Lanjutan Perlakuan Jenis Benih dengan BNJ pada Taraf 5% Terhadap Daya Kecambah Perlakuan Jenis Benih Rata-rata Notasi (B) (%) B1 558,6667 c B2 330 b B3 280 a B4 554 c Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama dinyatakan berbeda tidak nyata pada taraf 5%. Pada Tabel 4.2.2.2, terlihat bahwa jenis benih pada B1 (Jagung) berbeda nyata dengan B2 (Kedelai), B3 (K. Tanah), tetapi berbeda tidak nyata pada B4 (Padi). Pengaruh jenis benih terhadap daya kecambah diketahui paling tinggi terdapat pada perlakuan B1 (558,6667%), kemudian perlakuan B4 (554%) dan perlakuan B2 (330%), serta daya kecambah paling rendah adalah perlakuan B3 (280%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa daya berkecambah tiap-tiap benih berbeda, sama dengan kandungan air didalamnya. Penyimpanan benih dengan berbagi jenis kemasan bertujuan untuk mengetahui kemasan yang cocok digunakan untuk penyimpanan benih dimana kemasan itu dapat menjaga kadar air dan viabilitas selama penyimpanan. Dimana pada praktikum kali ini kami menggunakan aluminium foil, kertas amplop dan plastik. Dari ketiga metode ini memiliki ketahanan yang berbeda-beda. Bahan kemasan kertas merupakan bahan yang kedap udara, kertas merupakan struktur lembaran yang terbuat dari pulp dan bahan lain sebagai bahan tambahan dengan fungsi tertentu. Bagian terbesar kertas adalah pulp, sedangkan bahan lain sebagai bahan tambahan hanya sedikit karena digunakan hanya untuk mendapat sifat tertentu. Kemasan kertas memang tidak sebaik kemasan plastic dalam mempertahankan kadar air benih, tetapi masih lebih baik dibanding kemasan kain. Sifat kertas yang mudah basah pada kondisi lembap diduga sebagai penyebab meningkatnya kadar air benih pada periode simpan selanjutnya. Dari segi sifat kekedapan udara maupun uap air, aluminum foil lebih baik dibanding plastik, tetapi dari segi kekuatan dan keelastisan, aluminum foil
  • 14. mudah sobek dan lebih kedap udara dari kertas. Kemasan yang baik dalah kemasan yang kedap akan udara untuk menghambat laju respirasi benih. Untuk lebih jelasnya, rata-rata Daya Kecambah dapat dilihat pada grafik yang tertera pada Gambar 4.2.2.3 4.2.3 Keserempakan Tumbuh Keserempakan tumbuh merupakan persentase kecambah normal kuat yang diamati antara first count dan final count. Data hasil analisis sidik ragam keserempakan tumbuh dapat dilihat pada tabel 4.2.3.1. Tabel 4.2.3.1 Hasil ANOVA Keserempakan Tumbuh SK db JK KT F hitung Notasi 5% 1% Perlakuan 11 20734,833 1884,985 3,729 ** 1,952212 2,55867 B 3 57,333 6403,759 12,669 ** 2,758078 4,125892 K 2 19211,278 28,667 0,057 NS 3,150411 4,977432 BXK 6 1466,222 244,370 0,483 NS 2,254053 3,118674 Galat 60 30328,667 505,478 Total 71 51063,500 Keterangan: ns = tidak berbeda nyata ** = berbeda sangat nyata Dari analisis sidik ragam daya kecambah menunjukkan bahwa perlakuan jenis kemasan memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata, sedangkan perlakuan jenis benih memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata. Interaksi antara jenis benih dan jenis kemasan menunjukkan tidak berbeda nyata terhadap daya kecambah. Untuk mengetahui perlakuan jenis benih yang berbeda sangat nyata, maka dilakukan Uji Beda Nyata Jujur 5%. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.2.3.2 94.3 94 56 42.6 66.3 50.6 48.6 40.6 90.3 95.3 91.3 0 20 40 60 80 100 120 B1K2 B1K3 B2K1 B2K2 B2K3 B3K1 B3K2 B3K3 B4K1 B4K2 B4K3
  • 15. Tabel 4.2.3.2 Hasil Uji Lanjutan Perlakuan Jenis Benih dengan BNJ pada Taraf 5% Terhadap Keserempakan Tumbuh Perlakuan Jenis Benih Rata-rata Notasi (B) (%) B1 400,6667 b B2 184 a B3 187,3333 a B4 358 b Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama dinyatakan berbeda tidak nyata pada taraf 5%. Pada Tabel 4.2.3.2, terlihat bahwa jenis benih pada B1 (Jagung) berbeda nyata dengan B2 (Kedelai) dan B3 (K. Tanah) tetapi berbeda tidak nyata pada B4 (Padi). Pengaruh jenis benih terhadap keserempakan tumbuh diketahui paling tinggi terdapat pada perlakuan B1 (400,6667%), kemudian perlakuan B4 (358%) dan perlakuan B3 (187,3333%), serta kadar air paling rendah adalah perlakuan B2 (184%). Dapat di lihat bahwa pada benih jagung dan padi memiliki daya kecambah normal kuat paling banyak diantara benih yang lainnya. Untuk perkecambahan kacang tanah dan kedelai yang uji, hanya sedikit benih yang berkecambah normal kuat, selebihnya tidak terjadi proses perkecambahan melainkan hanya terjadi pembengkakkan dan lama kelamaan terjadi pembusukan. Hal ini kami duga karena terlalu banyaknya air yang membasahi kertas, dalam perkecambahan air yang merupakan factor eksternal yang utama yang dibutuhkan dalam keadaan yang cukup, tetapi karena air yang ada pada kertas sepertinya melebihi kecukupan, sehingga terlalu lembab yang menyebabkan timbulnya jamur, karena banyaknya air memungkinkan keadaan biji atau benih yang digulung dalam kertas yang dibasahi tersebut seperti direndam.
  • 16. Untuk lebih jelasnya, rata-rata Keserempakan Tumbuh dapat dilihat pada grafik yang tertera pada Gambar 4.2.3.3 4.2.4 Kecepatan Tumbuh Vigor benih di dalam pertanaman akan tercermin dalam kekuatan tumbuh benih melalui kecepatan tumbuh benih dan keserempakan tumbuh benih. Kecepatan tumbuh benih adalah jumlah % kecambah normal/etmal. Berikut ini merupakan tabel 4.2.4.1 hasil analisis sidik ragam kecepatan tumbuh. Tabel 4.2.4.1 Hasil ANOVA Kecepatan Tumbuh SK db JK KT F hitung Notasi 5% 1% Perlakuan 11 2426,824 220,620 8,009 ** 1,952212 2,55867 B 3 73,676 770,493 27,970 ** 2,758078 4,125892 K 2 2311,478 36,838 1,337 NS 3,150411 4,977432 BXK 6 41,670 6,945 0,252 NS 2,254053 3,118674 Galat 60 1652,855 27,548 Total 71 4079,679 Keterangan: ns = tidak berbeda nyata ** = berbeda sangat nyata Dari analisis sidik ragam daya kecambah menunjukkan bahwa perlakuan jenis kemasan memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata, sedangkan perlakuan jenis benih memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata. Interaksi antara jenis benih dan jenis kemasan menunjukkan tidak berbeda nyata terhadap kecepatan tumbuh. Untuk mengetahui perlakuan jenis benih yang berbeda sangat nyata, maka dilakukan Uji Beda Nyata Jujur 5%. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.2.4.2 61.3 72.6 66.3 39 22.3 30.6 35 28.6 30 57.6 64 56.666 0 20 40 60 80 B1K1 B1K2 B1K3 B2K1 B2K2 B2K3 B3K1 B3K2 B3K3 B4K1 B4K2 B4K3
  • 17. Tabel 4.2.4.2 Hasil Uji Lanjutan Perlakuan Jenis Benih dengan BNJ pada Taraf 5% Terhadap Kecepatan Tumbuh Perlakuan Jenis Benih Rata-rata Notasi (B) (%) B1 151,9333 c B2 77,1 a B3 70,46667 a B4 126,4 b Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama dinyatakan berbeda tidak nyata pada taraf 5%. Pada Tabel 4.2.4.2, terlihat bahwa jenis benih pada B1 (Jagung) berbeda nyata dengan B2 (Kedelai), B3 (K. Tanah) dan B4 (Padi). Tetapi benih pada B2 (Kedelai) tidak berbeda nyata dengan B3 (Kacang Tanah). Pengaruh jenis benih terhadap kecepatan tumbuh diketahui paling tinggi terdapat pada perlakuan B1 (151,9333%), kemudian perlakuan B4 (126,4%) dan perlakuan B2 (77,1%), serta kecepatan tumbuh paling rendah adalah perlakuan B3 (70,46667%). Vigor benih bukan merupakan pengukuran sifat tunggal, tetapi merupakan sejumlah sifat yang menggambarkan beberapa karakteristik yang berhubungan dengan penampilan suatu lot benih yang antara lain : a) Kecepatan dan keserempakan daya berkecambah dan pertumbuhan kecambah. b) Kemampuan munculnya titik tumbuh kecambah pada kondisi lingkungan yang tidak sesuai untuk pertumbuhan. c) Kemapuan benih untuk berkecambah setelah mengalami penyimpanan (Salomao, 2002) Perkecambahan benih merupakan salah satu kriteria yang berkaitan dengan kualitas benih. Perkecambahan benih juga merupakan salah satu tanda dari benih yang telah mengalami proses penuaan. Pengertian dari berkecambah itu sendiri adalah jika dari benih tersebut telah muncul plumula dan radikula di embrio. Plumula dan radikula yang tumbuh diharapkan dapat menghasilkan kecambah yang normal, jika faktor lingkungan mendukung (Kuswanto, 1997).
  • 18. Daya kecambah benih semakin menurun sejalan dengan bertambahnya umur benih. Hingga sekarangpun kebanyakan penelitian tentang perubahan fisiologis dan biokimiawi pada benih, biji berminyak, dan biji konsumsi mengikutsertakan rencana untuk menentukan persentase daya kecambahnya sebagai kriteria kemunduran atau perubahan (Sutopo, 1993). Untuk lebih jelasnya, rata-rata Kecepatan Tumbuh dapat dilihat pada grafik yang tertera pada Gambar 4.2.4.3 26.4 26.45 23.11 15.31 11.95 11.28 12.23 12.48 10.51 21.46 21.01 20.71 0 5 10 15 20 25 30 B1K1 B1K2 B1K3 B2K1 B2K2 B2K3 B3K1 B3K2 B3K3 B4K1 B4K2 B4K3
  • 19. BAB V KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa kesimpulan yang dapat kami ambil yaitu : 1. Perlakuan kemasan (kertas, plastik dan alumunium foil) tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter pengamatan yang diamati yaitu kadar air, daya kecambah, keserempakan tumbuh serta kecepatan tumbuh. 2. Sebaliknya perlakuan benih memberikan pengaruh yang sangat nyata dilihat dari parameter pengamatan yang di amati. 3. Kadar air benih jagung akan terjaga apabila menggunakan kemasan kertas, untuk benih kedelai sebaiknya menggunakan alumunium foil, untuk benih kacang tanah sebaiknya menggunakan alumunium foil, sedangkan untuk benih padi sebaiknya menggunakan kertas. 4. Benih jagung lebih baik apabila disimpan pada kemasan plastik, karena persentase viabilitasnya akan tetap terjaga, benih kedelai dalam penyimpanannya lebih baik apabila disimpan menggunakan alumunium foil, benih kacang tanah lebih baik apabila disimpan menggunakan kemasan kertas, sedangkan benih padi lebih baik apabila menggunakan plastik. 5. Dilihat dari vigornya untuk parameter keserempakan tumbuh benih jagung lebih baik apabila disimpan menggunakan kemasan plastik, kedelai menggunakan kemasan kertas, kacang tanah menggunakan kemasan kertas dan padi menggunakn kemasan plastik. 6. Untuk parameter kecepatan tumbuh benih jagung lebih baik apabila disimpan menggunakan plastik, kedelai lebih baik menggunakan kemasan kertas, kacang tanah menggunakan plastik dan padi menggunakan kertas. 7. Apabila penyimpanan dilakukan untuk jangka pendek dapat menggunakan kertas atau alumunium foil, tetapi apabila benih akan disimpan untuk jangk panjang sebaiknya menggunakan kemasan plastik yang lebih resisten terhadap tekanan dan regangan.