Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap lamanya penyinaran yang dapat merangsang pembungaan. Terdapat 4 jenis tumbuhan berdasarkan panjang hari yaitu: tumbuhan hari pendek, tumbuhan hari panjang, tumbuhan hari sedang, dan tumbuhan hari netral. Fitokrom berperan sebagai detektor cahaya yang memberi informasi kepada tumbuhan tentang kualitas dan kuantitas cahaya.
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
FISTUM KEL 3 FOTOPERIODISME.pptx
1. DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :
1. ANGGUN BR SIHOTANG (A1C418089)
2. NADIA AMANDA PUTRI (A1C418090)
3. PEBI TRIAMALIAH (A1C418093)
4. YUNIARTI TRI NUR (A1C418083)
5. CINDY DWI FORTUNA (RSA1C416019)
6. QONITA ULYA FADILA (A1C417041)
7. FATHAH ABDULLAH (RRA1C416032)
FOTOPERIODISME
2. PENGERTIAN FOTOPERIODISME
• Fotoperodisme adalah respon tumbuhan terhadap lamanya
penyinaran (panjang pendeknya hari) yang dapat merangsang
pembungaan
• Beberapa jenis tumbuhan perkembangannya sangat
dipengaruhi oleh lamanya penyinaran, terutama dengan
kapan tumbuhan tersebut akan memasuki fase
generatifnya,misalnya pembungaan
• Batas waktu kritis adalah Batas – batas waktu gelap dan
waktu terang (maksimum dan minimun yang menyebabkan
suatu tanaman tidak dapat berbunga itu)
3. Berdasarkan Panjang hari,
tumbuhan dapat dibedakan
menjadi 4 macam
Tumbuhan hari
pendek (short day
plant)
Tumbuhan hari
Panjang (long day
plant)
Tumbuhan hari
sedang
Tumbuhan hari netral
4. Tumbuhan hari pendek (short day plant)
Cosmea (Cosmos bipinnatus)
• Tumbuhan hari pendek
merupakan tumbuhan yang
berbunga jika terkena
penyinaran kurang dari 12 jam
sehari
• Tumbuhan hari pendek pada
umumnya berbunga pada akhir
musim panas, musim gugur,
atau musim dingin
5. Tumbuhan hari Panjang (long day plant)
• Tumbuhan hari Panjang
merupakan tumbuhan yang
berbunga jika terkena
penyinaran lebih dari 12
jam (14 – 16 jam) sehari
• Tumbuhan ini umumnya
berbunga pada akhir musim
semi atau awal musim panas
(Hibiscus rosa-sinensis)
6. Tumbuhan hari sedang
Tumbuhan hari sedang
merupakan tumbuhan yang
berbunga jika terkena
penyinaran kira-kira 12 jam
sehari
Buncis (Phaseolus polystachios)
7. Tumbuhan hari netral
• Merupakan tumbuhan yang
tidak terganggu waktunya
berbunga, meskipun waktu
penyinaran diperpendek
atau diperpanjang, akan
berbunga ketika mencapai
tahapan pematangan
tertentu
Bunga Zinnia (Zinnia elegans)
8. Dengan demikian respon fotoperiode tergantung pada
suatu panjang malam kritis. Tumbuhan hari pendek akan
berbunga jika durasi malam hari lebih lama di banding dengan
panjang kritis sedangkan tumbuhan hari panjang akan
berbunga ketika malam hari lebih pendek dibanding dengan
panjang malam kritis. Pada banyak spesies tumbuhan hari
pendek atau tumbuhan hari panjang, perbungaan cukup
diinduksi dengan memaparkan sebuah daun tunggal terhadap
fotoperiode yang tepat.
9. INDUKSI FOTOPERIODISME
• Induksi fotoperiodisme sangat penting dalam perbungaan atau lebih
tepat disebut induksi panjang malam kritis.
• Respon tumbuhan terhadap induksi fotoperioda sangat bervariasi, ada
tumbuhan untuk perbungaannya cukup memperoleh induksi dari
fotoperioda satu kali saja, tetapi ada pula tumbuhan yang memerlukan
induksi lebih dari satu kali.
• Xanthium strumarium untuk perbungaannya memerlukan 8 x induksi
fotoperioda yang harus berjalan terus menerus
10. Ada 4 tahap yang
terjadi dalam
respon
perbungaan
terhadap
rangsangan
fotoperioda,
yaitu:
1. Menerima rangsangan
2. Transformasi dari organ penerima
rangsangan menjadi beberapa
polametabolisme baru yang
berkaitan dengan penyediaan
bahan untuk perbungaan
3. Pengangkuatan hasil metabolism
4. Terjadinya respon pada titik
tumbuh untuk menghasilkan
perbungaan.
11. PERAN FITOKROM DALAM
FOTOPERIODISME
Fitokrom adalah reseptor cahaya, suatu pigmen yang
digunakan oleh tumbuhan untuk mendeteksi cahaya. Fitokrom
berfungsi sebagai fotodetektor yang memberitahukan
tumbuhan apakah ada cahaya atau tidak. Selain itu, fitokrom
juga berfungsi memberikan informasi pada tumbuhan
mengenai kualitas cahaya.
12. Mekanisme
penyerapan
cahaya oleh
fitokrom
Secara kimiawi fitokrom
merupakan homodimer dan suatu
polipeptida yang masing-masing memiliki
gugus prostetik yang disebut kromofor.
Kromofor yang menyerap cahaya dan
memberikan efek fisiologis pada fitokrom.
Pr yang diubah menjadi Prf terjadi
perubahan struktur Cis–Tran pada kromofor
yang menjadikan efek fisiologis.
13. Terdapat 2 macam
fitokrom, yaitu:
1. Fitokrom 1
Fitokrom 1 banyak
terdapat pada
kecambah yang
teretiolasi.
2. Fitokrom 2
Fitokrom 2 terdapat
pada tumbuhan hijau
dan biji yang
berkembang ditempat
yang bercahaya.
14. MEKANISME PEMBUNGAAN
Cahaya merupakan perangsang luar yang paling utama
dalam hidup tumbuhan. Beberapa respon tumbuhan terhadap
cahaya misalnya, respon phototropic yang efeknya timbul
melalui auksin. Respon ini akan membawa organ- organ
fotosintetik dalam posisi optimum relative terhadap datangnya
cahaya. Respon terhadap cahaya yang lain, misalnya membuka
dan menutupnya sel pelindung dan respon cahaya dalam
sintesa klorofil dari tumbuhan berbunga. Kebanyakan respon
tumbuhan terhadap cahaya, adalah respon perkembangan dan
tidak mempunyai arti penting dalam metabolisme.
15. Faktor yang Dapat Menimbulkan Respon Perkembangan
pada Tumbuhan, yaitu:
1. Intensitas
cahaya
2. Qualitas
cahaya
3. Panjangnya
penyinaran