Dialam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologinya, sifat dan kemampuan biokimiawinya.
Dalam mempelajari mikroba tidak bias dilakukan secara kasat mata. Sedangkan dalam suatu lokasi yang menurut manusia sudah cukup kecil, disanan masih terdapat bakteri dalam jumlah besar dan juga bermacam–macam jenisnya. Selain itu, di alam mikrobia pada umumnya tidak hidup tersendiri sebagai individu tunggal dan terlepas dari spesies yang lain, Mikroba lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni dan bersama-sama dengan mikroba yang lain
Dialam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologinya, sifat dan kemampuan biokimiawinya.
Dalam mempelajari mikroba tidak bias dilakukan secara kasat mata. Sedangkan dalam suatu lokasi yang menurut manusia sudah cukup kecil, disanan masih terdapat bakteri dalam jumlah besar dan juga bermacam–macam jenisnya. Selain itu, di alam mikrobia pada umumnya tidak hidup tersendiri sebagai individu tunggal dan terlepas dari spesies yang lain, Mikroba lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni dan bersama-sama dengan mikroba yang lain
Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di ta...
Proposal seminar
1. PROPOSAL
Pengaruh pemberian ekstrak daun papaya
terhadap pertumbuhan ayam broiler
Disusun Oleh:
Dian mim subagyo
09308144041
PROGRAM STUDI BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana pengaruh pemberian ekstrak daun papaya terhadap pertumbuhan
ayam broiler.
C. TUJUAN
a. untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun papaya terhadap
pertumbuhan ayam broiler.
D. MANFAAT
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna bagi :
a. Masyarakat umum khususnya para peternak ayam broiler dalam
memanfaatkan ektrak daun pepaya untuk makanan ternak dan untuk
memacu pertumbuhan ternak yang sehat.
E. BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :
Penelitian ini terbatas untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun
papaya terhadap pertumbuhan ayam broiler.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
B. HIPOTESIS
BAB III
METODOLOGI
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
a. pemeliharaan dan perlakuan dilakukan di Lab. Biologi UNY
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal Januari-Maret 2012.
B. ALAT DAN BAHAN
a. kandang pemeliharaan dan perlengkapannya.
b. Pakan ayam (BR)
c.
3. C. VARIABEL PENELITIAN
a. Variabel bebas
Extrak daun pepaya dengan perlakuan:
Io = kontrol
I1 = perlakuan dengan per hari.
I2 = perlakuan dengan per hari.
I3 = perlakuan dengan per hari.
I4 = perlakuan dengan per hari.
b. Variabel Tergayut
D. SAMPEL PENELITIAN
1.Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah ayam broiler
2. Sampel Penelitian.
a. sample penelitian ini adalah ayam broiler yang berumur 1 bulan
dengan berat rata – rata 50 gram, kondisinya sehat. Banyaknya
sampel yang digunakan sebanyak 25 ekor terbagi dalam 5 perlakuan
dengan 4 kali ulangan dan 1 kontrol.
E. CARA KERJA
1.Tahap Persiapan :
a. Kandang Percobaan ada dua macam :
1) Kandang pemeliharaan yang terbua dari metal dengan ukuran 40 x 30 x
30 cm dengan alas ditaburi sebk gergajian agar tidak bau dan air
kencing dapat terserap.
2) kandang perlakuan yang terbuat dari kawat kasa dengan ukuran 50 x 10 x
15 cm3. seriap kandang terbagi 5 ruang dengan pintu pada bagian atas.
b. Pemberian pakan
selama penelitian hewan trsebut diberi pakan dalam bentu pelet
dengan jumlah yang berlebihan dan air minum yang berasal dari air sumur
dan diganti setiap 1 hari sekali.
4. 2.Tahap Perlakuan
Sebelum perlakuan, hewan uji diaklimatisasi selama 1 minggu untuk
menyesuaikan kondisi dengan linkungannya. Perlakuan pemberian asap
kendaraan bermotor dilakukan dengan mengangkat kandang dari plastik
tertutup rapat dihubungkan ke kalpot sepeda motor dengan menggunakan pipa
PVC, mesin sepeda motor dihidupkan dalam keadaan stasioner. Perlakuan
dengan variasi pembeian asap kendaraan motor per hari selama 30 hari.
a. kontrol, dalam perlakuan ini hewan uji tidak diberi perlakuan pengasapan
kendaraan bermotor
b. I1, perlakuan hewan uji diberi perlakuan pengasapan kendaraan bemotor
selama 3 menit.
c.I2, perlakuan hewan uji diberi perlakuan pengasapan kendaraan bemotor
selama 5 menit.
d. 13, perlakuan hewan uji diberi perlakuan pengasapan kendaraan bemotor
selama 7 menit.
e.I4, perlakuan hewan uji diberi perlakuan pengasapan kendaraan bemotor
selama 9 menit.
2. Tahap Pengambilan Data
Pengambilan darah sampel pada akhir percobaan dengan menggunakan
tabung hematokri kemudian malakukan dan menganalisis jumlah SDM, SDP
dan kadar hemoglobinnya.
F. ANALISIS DATA
1. Analisis Varian dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk mengetahui
pengaruh perlakuan pemberian asap rokok terhadap jumlah sel darah merah
(eritrosit), jumlah sel darh putih (leukosit) dan kadar hemoglobin.
2. Uji Duncan Mutiple Range Test (DMRT) untuk menguji rata – rata antar
perlakuan.
G. TABULASI DATA
Model tabulasi data yang digunakan :