SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
III
METODE PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Kultur jaringan dengan percobaan kultur jaringan bonggol
pisang barangan merah dilaksanakan pada hari Jumat, 27 Mei 2016 berlangsung
mulai dari pukul 09.00wib - 11.00wib, yang diadakan di Laboratorium Kultur
Jaringan BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Sumatera Utara Jl. Jend.
Besar A.H. Nasution No.1b, Medan.
3.2 Alat dan Bahan
1. Laminar Air Flow (LAF)
2. Entkas
3. Kulkas
4. Blender
5. Kompor
6. Autoklaf
7. Lampu spiritus
8. Shaker
9. Timbangan analitik
10. Stirer
11. Destilator
12. Dissecting set (scalpel, pinset, blade, gunting)
13. Glass ware (erlenmeyer, baker glass, petridish, pengaduk kaca, corong kaca,
botol-botol kultur)
14. pHmeter/pH stick
15. Termometer
3.3 Prosedur Percobaan
3.3.1 Persiapan Eksplan
1. Dipilih tunas dari induk yang sehat
2. Dicuci bersih dan dipotong bagian ujung tunas
3. Dikupas seludang dan diiris bonggol hingga ke inti sampai diperoleh
jaringan berbentuk kubus dengan volume 2 cm³
4. Direndam eksplan dalam campuran larutan bakterisida dan fungisida
3.3.2 Inokulasi
1. Dibilas eksplan dengan quadest steril
2. Dimasukkan eksplan dalam larutan clorox 20% kemudian digojok selama
20 menit
3. Selanjutnya eksplan dibilas dengan aquadest steril selama 15 menit
sebanyak 3 kali
4. disemprotkan alkohol 70% pada alat dan bahan saat dimasukkan dalam
LAF
5. Dikupas seludang dan diiris bonggol terluar dalam petridish.
6. Ditanam eksplan dalam media
7. Disimpan eksplan dalam ruang inkubasi yang bersuhu konstan 22-28ºC
3.3.3 Sub Kultur
Sub Kultur adalah proses memindahkan eksplan ke dalam media yang baru.
Setiap individu bisa dibagi menjadi 5-6, dengan cara :
1. 1.Disubkultur tunas ke media dasar Murashiqe and Skoog (MS) + 2ppm
IAA + 4 ppm BAP + 30g/liter gula.
2. Tunas dibagi sesuai jumlah tunas yang ada dan subkulturkan ke media
baru dengan komposisi media yang sama.
3. Dibilas eksplan dengan ascorbit acid dan kulturkan Subkultur tunas pada
tahap multiplikasi maksimal sebanyak 5 kali.
3.3.4. Aklimatisasi
1. Dikeluarkan plantlet dari botol dengan menggunakan pinset.
2. Dimasukkan plantlet ke dalam nampan berisi air bersih dan
membersihkan gar-agar yang menempel pada akar dengan kuas.
3. Direndam plantlet dalam larutan fungisida dan bakterisida selama 10
menit.
4. Dibilas plantlet dengan menggunakan air bersih dalam nampan.
5. Ditanam plantlet dalam bak kompot yang berisi media pasir steril dengan
jarak tanam plantlet dalam kompot 10 x 10 cm.
6. Ditutup plantlet dengan plastik transparan di seluruh bagian atas bak
kompot selama 3 minggu.
7. Dipindahkan bibit ke polibag selama ± 5 minggu, selanjutnya bibit siap di
tanam di lapangan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil : Data Terlampir
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum jumat, 20 Juni 2016, media yang
digunakan adalah media agar yang ditambah dengan arang aktif dan ekstrak
pisang raja sere terdiri dari dua ulangan. Kedua ulangan ini terkontaminasi,
dikarenakan beberapa faktor kontaminan. Yang termasuk penyebab kontaminasi
diantaranya :
1. Eksplan yang digunakan terkontaminasi jamur, timbul bercak keputihan
seperti benang pada media agar
2. Masuknya mikroorganisme dalam media sewaktu pembuatan media maupun
pada saat sub kultur anggrek
3. Kemungkinan air yang digunakan dalam pembuatan media tidak steril,
sehingga kontamunasi oleh jamur terjadi
4. Botol kultur yang digunkan tidak steril, pada saat penanaman eksplant pada
botol kultur, botol lupa di sterilkan pada api bunsen sehingga meninggalkan
kotoran yang memicu jamur berkembang dan menginfeksi ekplan
5. Alat - alat yang digunakan tidak steril, dalam penanaman ekplan anggrek,
pinset ataupun pisau yang digunakan tidak steril, tidak dicelupkan pada
alkohol dan dibakar pada api bunsen sehingga kontaminan seperti jamur
mudah masuk pada bagian tanaman yang akan di inisiasi. Kemungkinan lain
pada saat pisau atau pinset dibakar pada bunsen untuk tujuan sterilisasi alat
tidak dikeringanginkan terlebih dahulu yang akhirnya menyebabkan
pencoklatan pada bagian planlet anggrek yang akan di inisiasi
6. Kecerobohan praktikan dalam melaksanakan prosedur percobaan inisiasi
anggrek, misalnya praktikan terlalu banyak berbicara dalam melakukan
proses inisiasi, praktikan terlalu sering mengeluarkan tangan dari Laminar Air
Flow dan tidak di sterilkan dengan alkohol 75%. Sehingga kedua ulangan
inisiasi planlet anggrek terkontaminasi oleh jamur.
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum Kultur Jaringan Inisiasi Planlet Anggrek
diantaranya :
1. Inisiasi anggrek dapat berhasil jika semua berlangsung pada kondisi yang
aseptik dan terkontrol
2. Planlet anggrek yang diinisiasi terkontaminasi oleh jamur
3. Kesalahan dalam inisiasi pada praktikum ini dikarenakan eksplant yang
digunkan terkontaminasi, media terinfeksi oleh mikroorganisme, air yang
digunakan tidak steril, botol kultur tidak steril, alat dan bahan yang
digunakan kurang steril dan yang umumnya dikarekan kecerobohan
praktikan dalam melaksanakan praktikum
5.2 Saran
Adabaiknya dalam melaksanakan praktikum ini praktikan dituntut lebih
memahami metoda kerja serta tidak melakukan hal - hal yang tidak sesuai
prosedur.
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil : Data terlampir
4.2 Pembahasan
Keberhasilan perbanyakan benih pisang melalui kultur jaringan
dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain media yang digunakan, cara sterilisasi
eksplan, varietas tanaman, sub kultur, aklimatisasi dan lain sebagainya. Masing -
masing varietas pisang mempunyai kandungan fenol dan serat yang berbeda.
Kandungan fenol pada eksplan mempengaruhi pertumbuhan eksplan. Kandungan
fenol tinggi dapat memperlambat pertumbuhan eksplan.
Media yang digunakan dalam kultur jaringan bonggol pisang adalah
medium MS (Murashige and Skooq), pada pengamatan pertama dilakukan pada
hari jumat, 3 Juni 2016, perkembangan bonggol pisang yakni pada bagian pucuk
bertambah , warnanya cerah tidak pucat layu maupun berwarna hitam kecoklatan,
Belum menunjukkan adanya kontaminasi jamur ataupun bakteri secara teknis
prosedurnya tergolong benar, media tidak menunjukkan perubahan yang
mencolok.
Beberapa kemungkinan eksplant masih bertahan yakni eksplant yg
digunakan kecil hal ini menyebabkan kemungkin untuk terkontaminasi kecil,
Medium yang digunkan steril dan sesuai dengan pertumbuhan eksplant pisang
barangan merah, botol kultur steril dikarenakan disemprot dengan alkohol 70%,
Lingkungan kerja ruang kultur steril kemungkinan terkontaminasi sangat kecil.
Pengamatan kedua dilaksanakan pada hari jumat 10 juni 2016,
perkembangan bonggol pisang menjadi terkontaminasi, terdapat bercak pada putih
media seperti benang halus, hal tersebut menunjukkan bahwa media
terkontaminasi jamur. Dan pada bagian bawah Nampak kecoklatan, hal ini
menandakan bahwa prosedur dalam pembuatan media kurang tepat, saat
memotong eksplant pisau yang digunakan belum dikeringanginkan, sehingga
bagian eksplan menjadi terluka dan akhirnya mengalami pencoklatan.
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari hasil data yang diperoleh selama praktikum,
dapat disimpulkan bahwa :
1. Kandungan fenol tinggi pada pisang dapat memperlambat pertumbuhan
eksplan.
2. Kontaminasi pada eksplant pisang barangan merah yang dikulturkan
disebabkan oleh jamur, dimana terdapat selaput berwarna putih pada media
agar
3. Pencoklatan terjadi dikarenakan pada saat pemisahan ekplant saat
disubkulturkan pada media tidak steril
5.2 Saran
Adabaiknya dalam melaksanakan praktikum ini praktikan dituntut lebih
memahami metoda kerja serta tidak melakukan hal - hal yang tidak sesuai
prosedur agar media maupun ekplant yang akan dikulturkan tidak terkontaminasi.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah pembuatan Kultur dari eksplan
yang bebas dari mikroorganisme dan pertumbuhan tunas baru (inisiasi).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kultur jaringan bonggol pisang ini adalah
untuk mengetahui perkembangan bonggol pisang barangan dalam media MS
dengan berbagai kombinasi zat pengatur tumbuh(ZPT) serta memperbanyak bibit
pisang dalam lingkungan yang aseptis.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kultur jaringan pembuatan media adalah
mahasiswa dapat menjelaskan komponen dasar medium kultur jaringan,
kebutuhan zat-zat norganik dan organik, substansi organik , bahan tambahan lain
pada medium kultur dan proses pembuatan medium .
III
METODE PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Kultur jaringan dengan percobaan inisiasi planlet anggrek
dilaksanakan pada hari Jumat, 20 Mei 2016 berlangsung mulai dari pukul
09.00wib - 11.00wib, yang diadakan di Laboratorium Kultur Jaringan BPTP
(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Sumatera Utara Jl. Jend. Besar A.H.
Nasution No.1b, Medan.
3.2 Alat dan Bahan
1. Tabel formula dan bahan-bahan kimia untuk medium MS
2. Akuades
3. Aluminum foil, kertas timbang, tissue, kertas label
4. Timbangan analitik
5. Gelas piala 600 ml, 50 ml
6. Labu takar 100 ml, gelas ukur 100 ml
7. Erlenmeyer 1000 ml, 100 ml, 50 ml, atau botol kultur
8. Pipet, pengaduk
9. Magnetic stirrer dengan hot plate
10. pH meter
11. Autoclave, millipore filter, pompa fakum
12. Gula
13. Agar – agar
3.3 Prosedur Percobaan
1. Disiapkan erlenmeyer 1000 ml yang berisi 500 ml akuades
2. Ditimbang setiap komponen bahan kimia makronutrien (sesuai dengan
label), dilarutkan satu persatu, untuk mempercepat pelarutan dapat dibantu
dengan magnetic stirrer
3. Dimasukan 5 ml larutan stok IRON
4. Dimasukan 1 ml larutan stok MIKRONUTRIEN
5. Dimasukan 4 ml larutan stok VITAMIN
6. Dimasukan zat pengatur tumbuh (sesuai kebutuhan)
7. Ditimbang 100 mg Myo-Inositol, masukan dalam erlenmeyer dan larutkan
8. Ditimbang 30 g sukrose, masukan dalam erlenmeyer dan larutkan
9. Ditambahkan akuades sampai volume mencapai 1000 ml
10. Diukur pH menjadi 5,6 - 5,8 dengan penambahan HCl atau KOH
11. Ditimbang 8 g agar-agar, masukan dalam erlenmeyer, panaskan (sambil
diaduk) sampai agar-agar larut
12. Dalam keadaan masih cair, dibagi media kedalam botol kira-kira 40
ml/botol
13. Ditutup rapat dengan aluminum foil dan beri label sesuai dengan perlakuan.
14. Dimasukan kedalam autoclave dan sterilisasi pada suhu 121°C selama 15
menit dengan tekanan 15 psi
15. Setelah tekanan turun sampai 0, medium yang sudah steril segera
dikeluarkan dari autoclave, jangan menunggu sampai dingin didalam
autoclave
16. Medium yang sudah steril disimpan dalam ruang penyimpanan
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil : -
4.2 Pembahasan
Media kultur jaringan yang baik, selain dapat menyediakan semua
keperluan tanaman juga harus steril dari kontaminasi. Hal ini bertujuan agar dapat
diperoleh tanaman yang steril dari berbagai mikroorganisme penggangu.
Pada prinsipnya medium diberikan kepada sel-sel tanaman in vitro dengan
maksud memberikan nutrisi sesuai dengan kebutuhan sel-sel tanaman tersebut
secara alami sebagai tanaman utuh yang tumbuh dialam. Tumbuhan dialam bebas
bersifat autotrof, memerlukan nutrient sederhana yang terdapat didalam tanah
berupa garam-garam mineral dan air untuk meneruskan siklus hidupnya. Hal ini
dapat dipahami karena sebagian terbesar tubuh tumbuhan tersusun atas unsur-
unsur penyusun zat anorganik tersebut. Pada kultur in vitro tumbuhan, untuk
keperluan hidupnya, sel-sel pada eksplan juga memerlukan nutrient yang
komposisinya jauh lebih komplek karena eksplan sedikit banyak telah kehilangan
sifat autotrofnya.
Untuk membuat medium kultur jaringan, kita harus menimbang setiap
komponen bahan kimia yang tertera pada resep. Langkah ini menjadi kurang
praktis, memakan banyak waktu dan mengurangi ketepatan. Selain itu timbangan
yang digunakan untuk menimbang sejumlah kecil bahan kimia kadang-kadang
tidak tersedia. Jalan keluar yang harus ditempuh adalah dengan membuat larutan
stok, setiap larutan stok dapat dipergunakan untuk 40, 50 dan bahkan 100 liter
medium.
Larutan stok dibuat menjadi beberapa kelompok : stok besi (iron), stok
mikronutrien, stok vitamin dan stok hormon. Untuk makronutrien tidak dibuat
stok, jadi harus ditimbang satu persatu, tetapi jika diperlukan dapat dibuat larutan
stok secara tunggal, tidak dikelompokkan menjadi satu. Yang perlu diperhatikan
dalam pembuatan larutan stok adalah epekatannya. Larutan stok yang dibuat
terlalu pekat akan mengalami pengendapan sejalan dengan lama waktu
penyimpanan, jika hal ini terjadi stok harus dilarutkan dengan pemanasan terlebih
dahulu sebelum digunakan. Larutan stok harus disimpan dalam lemari es (kulkas).
Larutan stok kadang-kadang terkontaminasi, ditumbuhi mikroorganisme, stok
yang terkontarninasi tidak dapat dipergunakan lagi. Jadi kebersihan harus dijaga
dan jangan membuat larutan stok terlalu banyak.
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Salah satu indikator keberhasilan dalam pembuatan media kultur jaringan
tanaman yang baik adalah tingkat kontaminasi media yang dibuat
2. Semakin sedikit media yang terkontaminasi maka semakin baik tingkat
keberhasilannya
3. Autoklaf merupakan salah satu alat yang penting dalam pembuatan media
kultur jaringan
4. Autoklaf dapat dipakai untuk membunuh mikroorganisme seperti bakteri
dan cendawan, sehingga media yang kita buat dapat steril dari
mikroorganisme-mikroorganisme tersebut
5.2 Saran
Adabaiknya dalam melaksanakan praktikum ini praktikan dituntut lebih
memahami metoda kerja serta tidak melakukan hal - hal yang tidak sesuai
prosedur agar media yang dikerjakan mendapat hasil yang diinginkan.

More Related Content

What's hot

Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaTidar University
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)tochi run
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanperdos5 cuy
 
Pengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohonPengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohonida lestari
 
Budidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman MentimunBudidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman MentimunErick Syaputra
 
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN Ida Agustina
 
Penyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman JagungPenyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman JagungMuliadin Forester
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
 
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMANLAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMANdilaaasf
 
Pembahasan pola tanam
Pembahasan pola tanamPembahasan pola tanam
Pembahasan pola tanamAlvin Xevier
 
Hidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponikHidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponikLayin Alfiyah
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 

What's hot (20)

Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulma
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Makalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunan
Makalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunanMakalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunan
Makalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunan
 
Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanaman
 
13 irigasi curah
13   irigasi curah13   irigasi curah
13 irigasi curah
 
Laporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARETLaporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARET
 
Pengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohonPengukuran diameter pohon
Pengukuran diameter pohon
 
Budidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman MentimunBudidaya Tanaman Mentimun
Budidaya Tanaman Mentimun
 
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
 
Penyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman JagungPenyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman Jagung
 
virus pada pepaya, jagung, kakao
virus pada pepaya, jagung, kakaovirus pada pepaya, jagung, kakao
virus pada pepaya, jagung, kakao
 
Biota Tanah
Biota TanahBiota Tanah
Biota Tanah
 
Hibridisasi 2
Hibridisasi 2Hibridisasi 2
Hibridisasi 2
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
 
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMANLAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
 
Pembahasan pola tanam
Pembahasan pola tanamPembahasan pola tanam
Pembahasan pola tanam
 
Hidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponikHidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponik
 
Pengendalian hama
Pengendalian hamaPengendalian hama
Pengendalian hama
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
 

Similar to KulturJaringanAnggrek

MATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptx
MATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptxMATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptx
MATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptxmulianakhalida
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramGoogle
 
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Putri Nadhilah
 
KULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHKULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHDevi Nathania
 
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuTugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuIkha Linzaykarisma
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringanVJ Asenk
 
Amali wajib biologi kssm tingkatan 5
Amali wajib biologi kssm tingkatan 5Amali wajib biologi kssm tingkatan 5
Amali wajib biologi kssm tingkatan 5NORRAZITABINTIMOKHTA
 
Metode Pengamatan
Metode PengamatanMetode Pengamatan
Metode PengamatanRfr Egha
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015titinseptyani
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015titinseptyani
 
Metode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok aMetode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok atitinseptyani
 
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKALaporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKAGoogle
 
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review JournalPpt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review JournalSMPN 4 Kerinci
 
Metode ilmiah dan keselamatan kerja
Metode ilmiah dan keselamatan kerjaMetode ilmiah dan keselamatan kerja
Metode ilmiah dan keselamatan kerjaIrma Suryani
 
Laporan Sementara Teknik Sterilisasi
Laporan Sementara Teknik SterilisasiLaporan Sementara Teknik Sterilisasi
Laporan Sementara Teknik SterilisasiSalsabila Azzahra
 
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomat
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomatIdentifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomat
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomatRijal Masruri
 

Similar to KulturJaringanAnggrek (20)

MATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptx
MATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptxMATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptx
MATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptx
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
 
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
 
KULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHKULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAH
 
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuTugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebu
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
 
Uji biokimiawi
Uji biokimiawiUji biokimiawi
Uji biokimiawi
 
Amali wajib biologi kssm tingkatan 5
Amali wajib biologi kssm tingkatan 5Amali wajib biologi kssm tingkatan 5
Amali wajib biologi kssm tingkatan 5
 
Metode Pengamatan
Metode PengamatanMetode Pengamatan
Metode Pengamatan
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Metode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok aMetode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok a
 
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKALaporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
 
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review JournalPpt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
 
Metode ilmiah dan keselamatan kerja
Metode ilmiah dan keselamatan kerjaMetode ilmiah dan keselamatan kerja
Metode ilmiah dan keselamatan kerja
 
Laporan Sementara Teknik Sterilisasi
Laporan Sementara Teknik SterilisasiLaporan Sementara Teknik Sterilisasi
Laporan Sementara Teknik Sterilisasi
 
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomat
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomatIdentifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomat
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomat
 
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
Ppt project kelompok 5 b kultur jaringan.
 
Pengenceran & metode sebar
Pengenceran & metode sebarPengenceran & metode sebar
Pengenceran & metode sebar
 

More from Febrina Tentaka

Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...
Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...
Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...Febrina Tentaka
 
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGANLAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGANFebrina Tentaka
 
Paper agroteknologi tanaman pangan i ip
Paper agroteknologi tanaman pangan i ipPaper agroteknologi tanaman pangan i ip
Paper agroteknologi tanaman pangan i ipFebrina Tentaka
 
Papaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan iiPapaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan iiFebrina Tentaka
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iFebrina Tentaka
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iFebrina Tentaka
 
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahantantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahanFebrina Tentaka
 
Data praktikum ekologi air tawar 1
 Data praktikum ekologi air tawar 1 Data praktikum ekologi air tawar 1
Data praktikum ekologi air tawar 1Febrina Tentaka
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkokFebrina Tentaka
 
Tugas akhir semester mikrobiologi umum
Tugas akhir semester mikrobiologi umum Tugas akhir semester mikrobiologi umum
Tugas akhir semester mikrobiologi umum Febrina Tentaka
 
Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi Febrina Tentaka
 

More from Febrina Tentaka (20)

PLANT BIOTECHNOLOGY
PLANT BIOTECHNOLOGYPLANT BIOTECHNOLOGY
PLANT BIOTECHNOLOGY
 
Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...
Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...
Plant Biotechnology- Inducing Fungus-Resistance into Plants Through Biotechno...
 
Budidaya Tanaman Gambir
Budidaya Tanaman GambirBudidaya Tanaman Gambir
Budidaya Tanaman Gambir
 
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGANLAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
 
Paper agroteknologi tanaman pangan i ip
Paper agroteknologi tanaman pangan i ipPaper agroteknologi tanaman pangan i ip
Paper agroteknologi tanaman pangan i ip
 
Papaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan iiPapaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan ii
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
kultur jaringan
kultur jaringankultur jaringan
kultur jaringan
 
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahantantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
 
Paper Kultur
Paper KulturPaper Kultur
Paper Kultur
 
Bab i2
Bab i2Bab i2
Bab i2
 
Feb
FebFeb
Feb
 
KOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIANKOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIAN
 
Data praktikum ekologi air tawar 1
 Data praktikum ekologi air tawar 1 Data praktikum ekologi air tawar 1
Data praktikum ekologi air tawar 1
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 
biokimia
biokimia biokimia
biokimia
 
Tugas akhir semester mikrobiologi umum
Tugas akhir semester mikrobiologi umum Tugas akhir semester mikrobiologi umum
Tugas akhir semester mikrobiologi umum
 
Tanah gambut
Tanah gambut Tanah gambut
Tanah gambut
 
Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

KulturJaringanAnggrek

  • 1. III METODE PERCOBAAN 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum Kultur jaringan dengan percobaan kultur jaringan bonggol pisang barangan merah dilaksanakan pada hari Jumat, 27 Mei 2016 berlangsung mulai dari pukul 09.00wib - 11.00wib, yang diadakan di Laboratorium Kultur Jaringan BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Sumatera Utara Jl. Jend. Besar A.H. Nasution No.1b, Medan. 3.2 Alat dan Bahan 1. Laminar Air Flow (LAF) 2. Entkas 3. Kulkas 4. Blender 5. Kompor 6. Autoklaf 7. Lampu spiritus 8. Shaker 9. Timbangan analitik 10. Stirer 11. Destilator 12. Dissecting set (scalpel, pinset, blade, gunting) 13. Glass ware (erlenmeyer, baker glass, petridish, pengaduk kaca, corong kaca, botol-botol kultur) 14. pHmeter/pH stick 15. Termometer 3.3 Prosedur Percobaan 3.3.1 Persiapan Eksplan 1. Dipilih tunas dari induk yang sehat
  • 2. 2. Dicuci bersih dan dipotong bagian ujung tunas 3. Dikupas seludang dan diiris bonggol hingga ke inti sampai diperoleh jaringan berbentuk kubus dengan volume 2 cm³ 4. Direndam eksplan dalam campuran larutan bakterisida dan fungisida 3.3.2 Inokulasi 1. Dibilas eksplan dengan quadest steril 2. Dimasukkan eksplan dalam larutan clorox 20% kemudian digojok selama 20 menit 3. Selanjutnya eksplan dibilas dengan aquadest steril selama 15 menit sebanyak 3 kali 4. disemprotkan alkohol 70% pada alat dan bahan saat dimasukkan dalam LAF 5. Dikupas seludang dan diiris bonggol terluar dalam petridish. 6. Ditanam eksplan dalam media 7. Disimpan eksplan dalam ruang inkubasi yang bersuhu konstan 22-28ºC 3.3.3 Sub Kultur Sub Kultur adalah proses memindahkan eksplan ke dalam media yang baru. Setiap individu bisa dibagi menjadi 5-6, dengan cara : 1. 1.Disubkultur tunas ke media dasar Murashiqe and Skoog (MS) + 2ppm IAA + 4 ppm BAP + 30g/liter gula. 2. Tunas dibagi sesuai jumlah tunas yang ada dan subkulturkan ke media baru dengan komposisi media yang sama. 3. Dibilas eksplan dengan ascorbit acid dan kulturkan Subkultur tunas pada tahap multiplikasi maksimal sebanyak 5 kali. 3.3.4. Aklimatisasi 1. Dikeluarkan plantlet dari botol dengan menggunakan pinset. 2. Dimasukkan plantlet ke dalam nampan berisi air bersih dan membersihkan gar-agar yang menempel pada akar dengan kuas.
  • 3. 3. Direndam plantlet dalam larutan fungisida dan bakterisida selama 10 menit. 4. Dibilas plantlet dengan menggunakan air bersih dalam nampan. 5. Ditanam plantlet dalam bak kompot yang berisi media pasir steril dengan jarak tanam plantlet dalam kompot 10 x 10 cm. 6. Ditutup plantlet dengan plastik transparan di seluruh bagian atas bak kompot selama 3 minggu. 7. Dipindahkan bibit ke polibag selama ± 5 minggu, selanjutnya bibit siap di tanam di lapangan.
  • 4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil : Data Terlampir 4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan praktikum jumat, 20 Juni 2016, media yang digunakan adalah media agar yang ditambah dengan arang aktif dan ekstrak pisang raja sere terdiri dari dua ulangan. Kedua ulangan ini terkontaminasi, dikarenakan beberapa faktor kontaminan. Yang termasuk penyebab kontaminasi diantaranya : 1. Eksplan yang digunakan terkontaminasi jamur, timbul bercak keputihan seperti benang pada media agar 2. Masuknya mikroorganisme dalam media sewaktu pembuatan media maupun pada saat sub kultur anggrek 3. Kemungkinan air yang digunakan dalam pembuatan media tidak steril, sehingga kontamunasi oleh jamur terjadi 4. Botol kultur yang digunkan tidak steril, pada saat penanaman eksplant pada botol kultur, botol lupa di sterilkan pada api bunsen sehingga meninggalkan kotoran yang memicu jamur berkembang dan menginfeksi ekplan 5. Alat - alat yang digunakan tidak steril, dalam penanaman ekplan anggrek, pinset ataupun pisau yang digunakan tidak steril, tidak dicelupkan pada alkohol dan dibakar pada api bunsen sehingga kontaminan seperti jamur mudah masuk pada bagian tanaman yang akan di inisiasi. Kemungkinan lain pada saat pisau atau pinset dibakar pada bunsen untuk tujuan sterilisasi alat tidak dikeringanginkan terlebih dahulu yang akhirnya menyebabkan pencoklatan pada bagian planlet anggrek yang akan di inisiasi 6. Kecerobohan praktikan dalam melaksanakan prosedur percobaan inisiasi anggrek, misalnya praktikan terlalu banyak berbicara dalam melakukan proses inisiasi, praktikan terlalu sering mengeluarkan tangan dari Laminar Air Flow dan tidak di sterilkan dengan alkohol 75%. Sehingga kedua ulangan inisiasi planlet anggrek terkontaminasi oleh jamur.
  • 5. V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan pada praktikum Kultur Jaringan Inisiasi Planlet Anggrek diantaranya : 1. Inisiasi anggrek dapat berhasil jika semua berlangsung pada kondisi yang aseptik dan terkontrol 2. Planlet anggrek yang diinisiasi terkontaminasi oleh jamur 3. Kesalahan dalam inisiasi pada praktikum ini dikarenakan eksplant yang digunkan terkontaminasi, media terinfeksi oleh mikroorganisme, air yang digunakan tidak steril, botol kultur tidak steril, alat dan bahan yang digunakan kurang steril dan yang umumnya dikarekan kecerobohan praktikan dalam melaksanakan praktikum 5.2 Saran Adabaiknya dalam melaksanakan praktikum ini praktikan dituntut lebih memahami metoda kerja serta tidak melakukan hal - hal yang tidak sesuai prosedur.
  • 6. IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil : Data terlampir 4.2 Pembahasan Keberhasilan perbanyakan benih pisang melalui kultur jaringan dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain media yang digunakan, cara sterilisasi eksplan, varietas tanaman, sub kultur, aklimatisasi dan lain sebagainya. Masing - masing varietas pisang mempunyai kandungan fenol dan serat yang berbeda. Kandungan fenol pada eksplan mempengaruhi pertumbuhan eksplan. Kandungan fenol tinggi dapat memperlambat pertumbuhan eksplan. Media yang digunakan dalam kultur jaringan bonggol pisang adalah medium MS (Murashige and Skooq), pada pengamatan pertama dilakukan pada hari jumat, 3 Juni 2016, perkembangan bonggol pisang yakni pada bagian pucuk bertambah , warnanya cerah tidak pucat layu maupun berwarna hitam kecoklatan, Belum menunjukkan adanya kontaminasi jamur ataupun bakteri secara teknis prosedurnya tergolong benar, media tidak menunjukkan perubahan yang mencolok. Beberapa kemungkinan eksplant masih bertahan yakni eksplant yg digunakan kecil hal ini menyebabkan kemungkin untuk terkontaminasi kecil, Medium yang digunkan steril dan sesuai dengan pertumbuhan eksplant pisang barangan merah, botol kultur steril dikarenakan disemprot dengan alkohol 70%, Lingkungan kerja ruang kultur steril kemungkinan terkontaminasi sangat kecil. Pengamatan kedua dilaksanakan pada hari jumat 10 juni 2016, perkembangan bonggol pisang menjadi terkontaminasi, terdapat bercak pada putih media seperti benang halus, hal tersebut menunjukkan bahwa media terkontaminasi jamur. Dan pada bagian bawah Nampak kecoklatan, hal ini menandakan bahwa prosedur dalam pembuatan media kurang tepat, saat memotong eksplant pisau yang digunakan belum dikeringanginkan, sehingga bagian eksplan menjadi terluka dan akhirnya mengalami pencoklatan.
  • 7. V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dari hasil data yang diperoleh selama praktikum, dapat disimpulkan bahwa : 1. Kandungan fenol tinggi pada pisang dapat memperlambat pertumbuhan eksplan. 2. Kontaminasi pada eksplant pisang barangan merah yang dikulturkan disebabkan oleh jamur, dimana terdapat selaput berwarna putih pada media agar 3. Pencoklatan terjadi dikarenakan pada saat pemisahan ekplant saat disubkulturkan pada media tidak steril 5.2 Saran Adabaiknya dalam melaksanakan praktikum ini praktikan dituntut lebih memahami metoda kerja serta tidak melakukan hal - hal yang tidak sesuai prosedur agar media maupun ekplant yang akan dikulturkan tidak terkontaminasi.
  • 8. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah pembuatan Kultur dari eksplan yang bebas dari mikroorganisme dan pertumbuhan tunas baru (inisiasi).
  • 9. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum kultur jaringan bonggol pisang ini adalah untuk mengetahui perkembangan bonggol pisang barangan dalam media MS dengan berbagai kombinasi zat pengatur tumbuh(ZPT) serta memperbanyak bibit pisang dalam lingkungan yang aseptis.
  • 10. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum kultur jaringan pembuatan media adalah mahasiswa dapat menjelaskan komponen dasar medium kultur jaringan, kebutuhan zat-zat norganik dan organik, substansi organik , bahan tambahan lain pada medium kultur dan proses pembuatan medium .
  • 11. III METODE PERCOBAAN 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum Kultur jaringan dengan percobaan inisiasi planlet anggrek dilaksanakan pada hari Jumat, 20 Mei 2016 berlangsung mulai dari pukul 09.00wib - 11.00wib, yang diadakan di Laboratorium Kultur Jaringan BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Sumatera Utara Jl. Jend. Besar A.H. Nasution No.1b, Medan. 3.2 Alat dan Bahan 1. Tabel formula dan bahan-bahan kimia untuk medium MS 2. Akuades 3. Aluminum foil, kertas timbang, tissue, kertas label 4. Timbangan analitik 5. Gelas piala 600 ml, 50 ml 6. Labu takar 100 ml, gelas ukur 100 ml 7. Erlenmeyer 1000 ml, 100 ml, 50 ml, atau botol kultur 8. Pipet, pengaduk 9. Magnetic stirrer dengan hot plate 10. pH meter 11. Autoclave, millipore filter, pompa fakum 12. Gula 13. Agar – agar 3.3 Prosedur Percobaan 1. Disiapkan erlenmeyer 1000 ml yang berisi 500 ml akuades 2. Ditimbang setiap komponen bahan kimia makronutrien (sesuai dengan label), dilarutkan satu persatu, untuk mempercepat pelarutan dapat dibantu dengan magnetic stirrer 3. Dimasukan 5 ml larutan stok IRON 4. Dimasukan 1 ml larutan stok MIKRONUTRIEN
  • 12. 5. Dimasukan 4 ml larutan stok VITAMIN 6. Dimasukan zat pengatur tumbuh (sesuai kebutuhan) 7. Ditimbang 100 mg Myo-Inositol, masukan dalam erlenmeyer dan larutkan 8. Ditimbang 30 g sukrose, masukan dalam erlenmeyer dan larutkan 9. Ditambahkan akuades sampai volume mencapai 1000 ml 10. Diukur pH menjadi 5,6 - 5,8 dengan penambahan HCl atau KOH 11. Ditimbang 8 g agar-agar, masukan dalam erlenmeyer, panaskan (sambil diaduk) sampai agar-agar larut 12. Dalam keadaan masih cair, dibagi media kedalam botol kira-kira 40 ml/botol 13. Ditutup rapat dengan aluminum foil dan beri label sesuai dengan perlakuan. 14. Dimasukan kedalam autoclave dan sterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit dengan tekanan 15 psi 15. Setelah tekanan turun sampai 0, medium yang sudah steril segera dikeluarkan dari autoclave, jangan menunggu sampai dingin didalam autoclave 16. Medium yang sudah steril disimpan dalam ruang penyimpanan
  • 13. IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil : - 4.2 Pembahasan Media kultur jaringan yang baik, selain dapat menyediakan semua keperluan tanaman juga harus steril dari kontaminasi. Hal ini bertujuan agar dapat diperoleh tanaman yang steril dari berbagai mikroorganisme penggangu. Pada prinsipnya medium diberikan kepada sel-sel tanaman in vitro dengan maksud memberikan nutrisi sesuai dengan kebutuhan sel-sel tanaman tersebut secara alami sebagai tanaman utuh yang tumbuh dialam. Tumbuhan dialam bebas bersifat autotrof, memerlukan nutrient sederhana yang terdapat didalam tanah berupa garam-garam mineral dan air untuk meneruskan siklus hidupnya. Hal ini dapat dipahami karena sebagian terbesar tubuh tumbuhan tersusun atas unsur- unsur penyusun zat anorganik tersebut. Pada kultur in vitro tumbuhan, untuk keperluan hidupnya, sel-sel pada eksplan juga memerlukan nutrient yang komposisinya jauh lebih komplek karena eksplan sedikit banyak telah kehilangan sifat autotrofnya. Untuk membuat medium kultur jaringan, kita harus menimbang setiap komponen bahan kimia yang tertera pada resep. Langkah ini menjadi kurang praktis, memakan banyak waktu dan mengurangi ketepatan. Selain itu timbangan yang digunakan untuk menimbang sejumlah kecil bahan kimia kadang-kadang tidak tersedia. Jalan keluar yang harus ditempuh adalah dengan membuat larutan stok, setiap larutan stok dapat dipergunakan untuk 40, 50 dan bahkan 100 liter medium. Larutan stok dibuat menjadi beberapa kelompok : stok besi (iron), stok mikronutrien, stok vitamin dan stok hormon. Untuk makronutrien tidak dibuat stok, jadi harus ditimbang satu persatu, tetapi jika diperlukan dapat dibuat larutan stok secara tunggal, tidak dikelompokkan menjadi satu. Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan larutan stok adalah epekatannya. Larutan stok yang dibuat
  • 14. terlalu pekat akan mengalami pengendapan sejalan dengan lama waktu penyimpanan, jika hal ini terjadi stok harus dilarutkan dengan pemanasan terlebih dahulu sebelum digunakan. Larutan stok harus disimpan dalam lemari es (kulkas). Larutan stok kadang-kadang terkontaminasi, ditumbuhi mikroorganisme, stok yang terkontarninasi tidak dapat dipergunakan lagi. Jadi kebersihan harus dijaga dan jangan membuat larutan stok terlalu banyak.
  • 15. V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Salah satu indikator keberhasilan dalam pembuatan media kultur jaringan tanaman yang baik adalah tingkat kontaminasi media yang dibuat 2. Semakin sedikit media yang terkontaminasi maka semakin baik tingkat keberhasilannya 3. Autoklaf merupakan salah satu alat yang penting dalam pembuatan media kultur jaringan 4. Autoklaf dapat dipakai untuk membunuh mikroorganisme seperti bakteri dan cendawan, sehingga media yang kita buat dapat steril dari mikroorganisme-mikroorganisme tersebut 5.2 Saran Adabaiknya dalam melaksanakan praktikum ini praktikan dituntut lebih memahami metoda kerja serta tidak melakukan hal - hal yang tidak sesuai prosedur agar media yang dikerjakan mendapat hasil yang diinginkan.