SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Download to read offline
KOMPONEN NUTRISI
PARENTERAL
APT.ANI PAHRIYANI, M.SC.
KOMPONEN NUTRISI
PARENTERAL
Makronutrient
• Protein ( asam amino )
• Karbohidrat ( dekstrosa )
• Lemak
Mikronutrient
• Elektrolit
• Vitamin
• Mineral
KEBUTUHAN CAIRAN NORMAL
PERHARI
• 3 – 10 kg 100 ml/kg/hari
• 10 – 20 kg 1000 ml + 50 ml/kg/hari untuk tiap kg > 10 kg
• 20 kg / lebih 1500 ml +20 ml/kg/hari untuk tiap kg > 20 kg
• ATAU 30-35 ml/kg BB / hari (untuk dewasa)
KEBUTUHAN CAIRAN KONDISI
KHUSUS
• Gagal ginjal X 0,2 sampai 0,3 + urin output
• Kelembaban tinggi X 0,7
• Pernapasan X 0,7
• Demam + 12 % per derajat C di atas 37
• Hipotermia – 12% per derajat C di bawah 37
• Kecepatan metabolik basal X 0,7
• Luka bakar +4% per 1% luka bakar pada hari
pertama,selanjutnya + 2% per 1% luka bakar
• Hiperventilasi X 1,2
KEBUTUHAN CAIRAN
DIPENGARUHI OLEH :
• Peningkatan laju pernapasan
• Demam
• Lingkungan panas dan kering
• Luka pada kulit
PROTEIN
• Ada 20 macam AA untuk sintesa protein
• 8 diantaranya adalah asam amino esensial
• 1 g nitrogen = 6,25 g protein
• 1 g protein = 4 Kcal
• Konsentrasi akhir asam amino dalamTPN
berkisar 2.5 – 7.5 %
KEBUTUHAN PROTEIN
Stress Level Kebutuhan Harian Minimal
ARF, Liver Failure 0.75 – 1.0 g/kg/hr
Normal, non stress 0.8 – 1.0 g/kg/hr
Low stress 1.1 – 1.3 g/kghr
Moderate stress 1.2-1.5 g/kg/hr
Severe stress 2.0 – 2.5 g/kg/hr
KALORI NON PROTEIN
• Energi yang diberikan dari zat makanan lain selain protein
• Kebutuhannya berbeda pada setiap kondisi pasien
Stress Level NPC (Kcal) : N (g) ratio
Normal, non stress 150 - 200 : 1
Moderate stress 150:1
Severe stress 85-125 :1
KARBOHIDRAT
 Glukosa ( Dekstrosa )
 Pilihan terbaik sumber karbohidrat bagi nutrisi parenteral
 Yang ada dipasaran
- 5 %
- 10%
- 40%
 Konsentrasi lebih dari 12 % diberikan secara vena sentral
LANJUTAN …..
• 1 g glukosa anhidrat = 3,8 kkal
• 1 g glukosa monohidrat = 3,4 kkal
• Glukosa tidak seharusnya digunakan sebagai energi
tunggal karena :
- risiko hiperglikemia dan glikosuria
- infiltrasi lemak pada hati
- produksi C02 berlebihan
- konsumsi 02 berlebihan
- defisiensi asam lemak esensial
- nyeri dan trombosis
ENERGI / LEMAK
• Jika ada gangguan supply energi dari luar tidak cukup maka
cadangan energi tubuh akan dipakai melalui proses
katabolisme
• Energi paling besar tersimpan dalam lemak tubuh ( 8-20%
dari BB )
• Karbohidrat hanya memberikan simpanan energi dalam
waktu singkat ( hati dan glikogen otot )
• Simpanan glikogen hanya mampu mempertahankan kadar
glukosa selama beberapa jam
• Lemak memberikan 9 kcal/g
FUNGSI LEMAK
• Sumber energi yang paling tinggi
• Sumber asam lemak essensial
• Struktur komponen sel dan jaringan
• Mengurangi osmolaritas larutan parenteral nutrisi
• Meminimalkan volume TPN
• Dosis untuk bayi :Tdk lebih 4 g / kg/hari
dws : tdk lebih 2,5 g / kg /hari
KEBUTUHAN ENERGI
Kebutuhan energi orang dewasa
dapat diperhitungkan dengan
memperhatikan faktor:
a. Laju metabolik basal adalah energi yang diperlukan untuk
memelihara fungsi tubuh dasar pada saat istirahat
b. Stress
c. Aktifitas
d. Sasaran nutrisi parenteral
LAJU METABOLIK DASAR
Wanita kkal /hr Pria kkal / hr
15-18 th 13,3 B + 690 15-18 th 17,6 B+ 656
18-30 th 14,8 + 485 18-30 th 15 B + 690
30-60 th 8,1 B +842 30-60 th 11,4 B +870
Lebih dr 60 th 9 B + 656 Lebih dari 60 th 11,7 B +585
1. Persamaan untuk memperkirakan laju metabolik dasar
Harris Benedict
LMD men = 66,47+13,75 W + 5 H – 6,76 A
LMD women = 655,1 + 9,56 W + 1,85 H – 4,68 A
Ketr : W = berat badan ( kg ), H = tinggi ( cm), A = usia ( th )
FAKTOR AKTIVITAS
• Terbaring ditempat tidur dan tidak bergerak +10%
• Terbaring di tempat tidur dan bergerak atau dapat duduk
+15 sampai 20%
• Bergerak di ruangan +25%
FAKTOR STRESS
Tingkat stress % peningkatan
Kelaparan” sebagian”
(penurunan BB > 10%)
-5 hingga +15%
Luka bakar ringan, kurang
dari 4 hr sesudah operasi,
patah tulang, peradangan
usus
+10%
Infeksi demam dgn
peningkatan T > 1°C
+5-10%
Luka bakar sedang 10 – 30%
Infeksi demam dengan
peningkatan suhu T > 2°C
+25%
Sepsis parah, pasien dgn
respirator
20 – 50%
Luka bakar berat 20 – 70%
TOTAL KEBUTUHAN ENERGI
• Merupakan penjumlahan berbagai faktor :
- LMD + faktor stress + faktor aktivitas = kkal / hari
• Penyesuaian penambahan atau pengurangan untuk mencapai sasaran
perubahan berat badan ( +/- ) hingga 1000 kkal
PERHITUNGAN BERAT BADAN
IDEAL
( IBW)
• BBI pria
jika T > 152,4 cm = 50 + [(T-152,4)x0,89]
jika T < 152,4 cm = 50+[(152,4-T)x0,89]
• BBI wanita
jika T > 152,4 cm = 45,5+[(T-152,4)x0,89]
jika T < 152,4 cm = 45,5+[(152,4-T)x0,89]
PERHITUNGAN INDEKS MASA
TUBUH
• IMT = BB
( tinggi badan dalam meter )²
• Interpretasi IMT
IMT Interpretasi
< 16 Kekurangan BB parah
16-19 Kekurangan BB
20-25 BB normal
26-30 Kelebihan BB sedikit
31-40 Kelebihan BB sedang
> 40 Kelebihan BB parah
ELEKTROLIT
• Ekstra sel ( 20% dari BB ) 14 l dan intravaskuler 3.5 liter
• Kebutuhan Na / hari 80-120 mmol , kecuali ginjal, gangguan
hati dan ginjal perlu jumlah yang lebih besar
• Kebutuhan K 80-120 mmol/hari
• Kebutuhan Ca = 5-10 mmol / hari
• Kebutuhan PO4 = 10-30 mmol diberikan setiap 1000 kcal
TPN jika tidak maka akan terjadi hipofosfatemia setelah
7 – 10 hari
• Kebutuhan Mg = 5-14 mmol/hari utama ditambahkan pada
pasien penyakit GIT yang berat
VITAMIN DAN MINERAL
• Vit B1,B2,niasin,B6,Asam folat,B12,Vit A,C,D,E,dan vit K
• Vitamin K ditambah seminggu sekali
• Pada pasien denganTPN yang lama maka ekstra vitamin B12 dapat diberikan setiap 3
bulan
Tujuan pemberian vitamin dalamTPN
- Stress metabolik
- Kerusakan organ spesifik
• Mineral : Kromium, Cu, Mangan, Fe, Se,Zn,F,Iodin
• Hanya Zinc yang ditambahkan setiap pemberian TPN
• Selenium ditambahkan setelah 1 bulan
• Iron bisa ditambah sekali seminggu
• Formula standarTPN dibuat pada masing-masing institusi untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi rata-rata pasiennya
KOMPLIKASITPN
• Glukosa :Hiperglikemia, glycosuria, thrombophlebitis
• Asam Amino : Blood urea, hyperammonia, asidosis
metabolik
• Lemak : kerusakan sel hati, hiperlipidemia
NUTRISI PARENTERAL PEDIATRI
KEBUTUHAN CAIRAN
NEONATUS
• Preterm X 1,2
• Phototerapi X 1,5
• 2 ml/kg/jam hari pertama
• 3 ml/kg/jam hari kedua
• 4 ml/kg/jam hari ketiga sampai 12 bulan
KEBUTUHAN ENERGI
Usia Kcal / kg/hari
0 – 1 bulan 124
1 -2 bulan 119
2 – 12 bulan 94 – 104
1 – 2 tahun 115
2 – 4 tahun 95
4 – 7 tahun 85
7 – 10 tahun 70
10 – 13 tahun 50
KEBUTUHAN ASAM
AMINO HARIAN
• Preterm 1 – 2 g /kg/hari
• 0 – 1 th 2,5 g /kg/hari
• 2 – 13 th 1,5 – 2 g/kg/hari
• 13 – 18 th 1 – 1,5 g/kg/hari
LEMAK
Preterm / BBLR Cukup bulan Anak
Dosis awal 0,5 – 1 g/kg/hr 1 – 2 g/kg/hr 1 g/kg/hr
Naikkan tiap
hari
0,5 sampai 1 g 0,5 sampai 1 g 0,5 sampai 1 g
Dosis Max 3 – 4 g 4 g 2 g
HATI-HATI UNTUK
PEMBERIAN LEMAK
• Neonatus dengan unconjugated hyperbilirubinemia
• Neonatus yang sedang phototerapy
• Pasien dengan gagal nafas
• Pasien dengan sepsis
• Pasien dengan trombositopenia
ELEKTROLIT DAN MINERAL
• Na 2 – 4 mmol/kg/hari
• K 2 – 4 mmol/kg/hari
• Mg 0,5 – 1 mmol/kg/hari
• Ca 0,5 – 1 mmol/kg/hari
• Phospate 0,5 – 1 mmol/kg/hari
• Tujuan pemberian : keseimbangan asam basa
KANDUNGAN PRODUK
NUTRISI DI PASARAN
 KAEN 1 B tiap 1000 ml mengandung Dext 37,5 g, NaCl 2.25 g, Na 38,5 meq / L, Cl 38,5 meq/L.
Osmolaritas 285 mOsm/L
 KAEN 3 B tiap 1000 ml mengandung Dext 27 g, NaCl 1,75 g, KCl 1,5 g, Sodium laktat 2,24 g, Na 50
meq/L , K 20 meq / L, Cl 50 meq/L, Laktat 20 meq/L, Osmolaritas 290 mOsm/L
 N2 setiap 1000 ml mengandung Dext 50 g,NaCl 4,5 g, Na 77 mEq/L, Cl 77 mEq/L. Osmolaritas 406
mOsm/L
 N4 setiap 1000 ml mengandung Dext 50 g, NaCl 2,25 g, Na 38 nEq/L, Cl 38 mEq/L. Osmolaritas
328 mOsm/L
 N5 mengandung NaCl 0,18%, Dext 10%, NaCl 0,18 w/v, Dext 10% w/v, Na 30,78 mM/L, Cl 30,78
mM/L. Osmolaritas 328 mOsm/L
 Aminofusin L 600 tiap 1000 ml mengandung isoleucin,leucin, lysin 50 g
 Aminofusin pediatri 5%
 Aminosteril 6%
 Intralipid 20%
PERHITUNGAN
TPN
KASUS 1
• Bayi berusia 1 bulan dengan berat badan 3 kg mendapatkan
nutrisi parenteral berupa lipid (intralipid 20 %) 30 ml
perhari.
• A. Hitunglah kebutuhan kalori harian untuk bayi tersebut?
• B. Berapa kalori yang didapatkan dari pemberian lipid pada
bayi tersebut
KASUS 2
• Seorang pasien laki-laki 45 tahun dengan berat 70 kg
diberikan infus glukosa 10% dengan kecepatan 15 tetes per
menit.
• A. Berapa jumlah glukosa yang didapat oleh pasien dalam
g/kg/hari?
• B. Berapa kalori yang dihasilkan?
KASUS 3
• Wanita berusia 25 th, BB 40 kg. 3 minggu setelah pembedahan usus
halus
• Pertanyaan :
1. Hitung kebutuhan energi perhari
2. Hitung kebutuhan nitrogen perhari
KASUS 4
• HitunglahTPN untuk kebutuhan sehari pada pasien X yang
membutuhkan 2200 kcal dan 90 g asam amino, 75 % KH dan 25%
lemak. Bahan yang tersedia adalah Dex 40%, lemak 30 % dan asam
amino 10%
KESIMPULAN
• Nutrisi parenteral mahal, kompleks dan bukan tanpa
komplikasi
• Idealnya, semua nutrien yang akan diberikan secara
intravena untuk waktu 24 jam dicampur bersama dalam
satu wadah dan disiapkan secara aseptis oleh unit farmasi
• Pembuatan TPN merupakan ilmu pengetahuan yang
kompleks,oleh sebab itu harus ditangani oleh seorang
farmasis yang terlatih dan trampil
• Jangan menambahkan obat ke dalam larutanTPN kecuali
jika ada data ketercampuran dan stabilitasnya
TEXT BOOK
• Applied Pharmacoterapy, Herfindal
• AppliedTherapeutics, Koda-Kimble MA
• Handbook of Injectable Drugs,Trissel LA
KOMPONEN NUTRISI PARENTERAL

More Related Content

What's hot

Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1   2. pengadaan obat di puskesmasMi 1   2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Surya Amal
 
Daftar obat esensial nasional 2013
Daftar obat esensial nasional 2013Daftar obat esensial nasional 2013
Daftar obat esensial nasional 2013Ulfah Hanum
 
STUDY KELAYAKAN ppt.pptx
STUDY KELAYAKAN ppt.pptxSTUDY KELAYAKAN ppt.pptx
STUDY KELAYAKAN ppt.pptxApotekerLanny
 
Perhitungan indikator por 2019
Perhitungan indikator por 2019 Perhitungan indikator por 2019
Perhitungan indikator por 2019 Sugiyantiyanti2
 
Profil Peresepan Antihipertensi
Profil Peresepan AntihipertensiProfil Peresepan Antihipertensi
Profil Peresepan Antihipertensierlindri
 
Cara Pembuatan Obat yang Baik Jilid 2
Cara Pembuatan Obat yang Baik Jilid 2Cara Pembuatan Obat yang Baik Jilid 2
Cara Pembuatan Obat yang Baik Jilid 2Sainal Edi Kamal
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1tristyanto
 
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmas
Mi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmasMi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmas
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasiPerm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasiUlfah Hanum
 
Spo penyimp narkotika
Spo penyimp narkotikaSpo penyimp narkotika
Spo penyimp narkotikaWawan Wan
 
5. Tekhnik Aseptik Dispensing AHMAD SUBHAN.pdf
5. Tekhnik Aseptik Dispensing AHMAD SUBHAN.pdf5. Tekhnik Aseptik Dispensing AHMAD SUBHAN.pdf
5. Tekhnik Aseptik Dispensing AHMAD SUBHAN.pdfMarlinaAzwar1
 
3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi
3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi
3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasiSisca Yoliza
 
Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat nisha althaf
 
Swamedikasi peran apoteker dalam layanan kesehatan dan marketing apotek
Swamedikasi peran apoteker dalam layanan kesehatan dan marketing apotekSwamedikasi peran apoteker dalam layanan kesehatan dan marketing apotek
Swamedikasi peran apoteker dalam layanan kesehatan dan marketing apotekiyandri tiluk wahyono
 
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaKeputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaNazila Hana
 

What's hot (20)

Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1   2. pengadaan obat di puskesmasMi 1   2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker
 
Ppt ppok
Ppt ppokPpt ppok
Ppt ppok
 
Daftar obat esensial nasional 2013
Daftar obat esensial nasional 2013Daftar obat esensial nasional 2013
Daftar obat esensial nasional 2013
 
STUDY KELAYAKAN ppt.pptx
STUDY KELAYAKAN ppt.pptxSTUDY KELAYAKAN ppt.pptx
STUDY KELAYAKAN ppt.pptx
 
Perhitungan indikator por 2019
Perhitungan indikator por 2019 Perhitungan indikator por 2019
Perhitungan indikator por 2019
 
Profil Peresepan Antihipertensi
Profil Peresepan AntihipertensiProfil Peresepan Antihipertensi
Profil Peresepan Antihipertensi
 
Cara Pembuatan Obat yang Baik Jilid 2
Cara Pembuatan Obat yang Baik Jilid 2Cara Pembuatan Obat yang Baik Jilid 2
Cara Pembuatan Obat yang Baik Jilid 2
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmas
Mi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmasMi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmas
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmas
 
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasiPerm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
Perm no. 34 ttg pedagang besar farmasi
 
Spo penyimp narkotika
Spo penyimp narkotikaSpo penyimp narkotika
Spo penyimp narkotika
 
5. Tekhnik Aseptik Dispensing AHMAD SUBHAN.pdf
5. Tekhnik Aseptik Dispensing AHMAD SUBHAN.pdf5. Tekhnik Aseptik Dispensing AHMAD SUBHAN.pdf
5. Tekhnik Aseptik Dispensing AHMAD SUBHAN.pdf
 
Home care
Home careHome care
Home care
 
3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi
3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi
3 draft keputusan direktur mengenai kebijakan pelayanan farmasi
 
Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Swamedikasi peran apoteker dalam layanan kesehatan dan marketing apotek
Swamedikasi peran apoteker dalam layanan kesehatan dan marketing apotekSwamedikasi peran apoteker dalam layanan kesehatan dan marketing apotek
Swamedikasi peran apoteker dalam layanan kesehatan dan marketing apotek
 
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaKeputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
 
Naranjo naranjo
Naranjo naranjoNaranjo naranjo
Naranjo naranjo
 

Similar to KOMPONEN NUTRISI PARENTERAL

fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxfdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxteguh948013
 
Diit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemihDiit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemihCahya
 
MASALAH DAN SOLUSI BAYI BERAT LAHIR RENDAH
MASALAH DAN SOLUSI BAYI BERAT LAHIR RENDAHMASALAH DAN SOLUSI BAYI BERAT LAHIR RENDAH
MASALAH DAN SOLUSI BAYI BERAT LAHIR RENDAHAnonymousekyDDuKTqI
 
Tatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.ppt
Tatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.pptTatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.ppt
Tatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.pptTaufiqurrokhman Rofii
 
KULIAH 3 - OBESITAS.pptx
KULIAH 3 - OBESITAS.pptxKULIAH 3 - OBESITAS.pptx
KULIAH 3 - OBESITAS.pptxHENINGWIIDA
 
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
 Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemihMJM Networks
 
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptxNutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptxRahmatPristiwahyono
 
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptxNUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptxNurdiansyahMulyadi
 
KEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.pptKEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.pptValny Majid
 
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdfAlfonsusCiptaRaya
 
PENGURUSAN PESAKIT DIABETES.ppt
PENGURUSAN PESAKIT DIABETES.pptPENGURUSAN PESAKIT DIABETES.ppt
PENGURUSAN PESAKIT DIABETES.pptAzreen Aj
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.pptaria800212
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.pptErinRika2
 

Similar to KOMPONEN NUTRISI PARENTERAL (20)

fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptxfdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
fdokumen.com_nutrisi-pada-pasien-kritis-yue.pptx
 
1.ppt
1.ppt1.ppt
1.ppt
 
Diit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemihDiit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemih
 
energi
energienergi
energi
 
MASALAH DAN SOLUSI BAYI BERAT LAHIR RENDAH
MASALAH DAN SOLUSI BAYI BERAT LAHIR RENDAHMASALAH DAN SOLUSI BAYI BERAT LAHIR RENDAH
MASALAH DAN SOLUSI BAYI BERAT LAHIR RENDAH
 
Nutrisi enteral parenteral aw
Nutrisi enteral parenteral awNutrisi enteral parenteral aw
Nutrisi enteral parenteral aw
 
Makanan seimbang
Makanan seimbangMakanan seimbang
Makanan seimbang
 
Tatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.ppt
Tatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.pptTatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.ppt
Tatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.ppt
 
KULIAH 3 - OBESITAS.pptx
KULIAH 3 - OBESITAS.pptxKULIAH 3 - OBESITAS.pptx
KULIAH 3 - OBESITAS.pptx
 
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
 Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
 
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptxNutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
Nutrisi Diabetes - Cell Healing Food Therapy Konsep Karnus.pptx
 
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptxNUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
 
obesitas2.pptx
obesitas2.pptxobesitas2.pptx
obesitas2.pptx
 
Kebutuhan nutrisi
Kebutuhan  nutrisiKebutuhan  nutrisi
Kebutuhan nutrisi
 
KEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.pptKEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
 
Diet penyakit jantung dan paru paru
Diet penyakit jantung dan paru paruDiet penyakit jantung dan paru paru
Diet penyakit jantung dan paru paru
 
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
 
PENGURUSAN PESAKIT DIABETES.ppt
PENGURUSAN PESAKIT DIABETES.pptPENGURUSAN PESAKIT DIABETES.ppt
PENGURUSAN PESAKIT DIABETES.ppt
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
 

More from Mau Maulana

MATERI STS AQIDAH KLS 4 Semst II aga islam
MATERI STS AQIDAH KLS 4 Semst II aga islamMATERI STS AQIDAH KLS 4 Semst II aga islam
MATERI STS AQIDAH KLS 4 Semst II aga islamMau Maulana
 
Trauma Score.pptx
Trauma Score.pptxTrauma Score.pptx
Trauma Score.pptxMau Maulana
 
IWGDF PRACTICAL GUIDELINES 2019 + 2023 update.pptx
IWGDF PRACTICAL GUIDELINES 2019 + 2023 update.pptxIWGDF PRACTICAL GUIDELINES 2019 + 2023 update.pptx
IWGDF PRACTICAL GUIDELINES 2019 + 2023 update.pptxMau Maulana
 
PEMERIKSAAN_SAdari tes1pptx.pptx
PEMERIKSAAN_SAdari tes1pptx.pptxPEMERIKSAAN_SAdari tes1pptx.pptx
PEMERIKSAAN_SAdari tes1pptx.pptxMau Maulana
 
GASTER perforasi 1.pptx
GASTER perforasi 1.pptxGASTER perforasi 1.pptx
GASTER perforasi 1.pptxMau Maulana
 
Perforasi Gaster coba1.pptx
Perforasi Gaster coba1.pptxPerforasi Gaster coba1.pptx
Perforasi Gaster coba1.pptxMau Maulana
 
abdominal-trauma.ppt
abdominal-trauma.pptabdominal-trauma.ppt
abdominal-trauma.pptMau Maulana
 
3 Screening and Nutritional Assessment.pptx.pptx
3 Screening and Nutritional Assessment.pptx.pptx3 Screening and Nutritional Assessment.pptx.pptx
3 Screening and Nutritional Assessment.pptx.pptxMau Maulana
 
keseimbangancairanelektrolitaw-140717024451-phpapp01.pdf
keseimbangancairanelektrolitaw-140717024451-phpapp01.pdfkeseimbangancairanelektrolitaw-140717024451-phpapp01.pdf
keseimbangancairanelektrolitaw-140717024451-phpapp01.pdfMau Maulana
 

More from Mau Maulana (16)

MATERI STS AQIDAH KLS 4 Semst II aga islam
MATERI STS AQIDAH KLS 4 Semst II aga islamMATERI STS AQIDAH KLS 4 Semst II aga islam
MATERI STS AQIDAH KLS 4 Semst II aga islam
 
pancreatic.pdf
pancreatic.pdfpancreatic.pdf
pancreatic.pdf
 
hcc.pdf
hcc.pdfhcc.pdf
hcc.pdf
 
Trauma Score.pptx
Trauma Score.pptxTrauma Score.pptx
Trauma Score.pptx
 
IWGDF PRACTICAL GUIDELINES 2019 + 2023 update.pptx
IWGDF PRACTICAL GUIDELINES 2019 + 2023 update.pptxIWGDF PRACTICAL GUIDELINES 2019 + 2023 update.pptx
IWGDF PRACTICAL GUIDELINES 2019 + 2023 update.pptx
 
btc.pdf
btc.pdfbtc.pdf
btc.pdf
 
PEMERIKSAAN_SAdari tes1pptx.pptx
PEMERIKSAAN_SAdari tes1pptx.pptxPEMERIKSAAN_SAdari tes1pptx.pptx
PEMERIKSAAN_SAdari tes1pptx.pptx
 
GASTER perforasi 1.pptx
GASTER perforasi 1.pptxGASTER perforasi 1.pptx
GASTER perforasi 1.pptx
 
Perforasi Gaster coba1.pptx
Perforasi Gaster coba1.pptxPerforasi Gaster coba1.pptx
Perforasi Gaster coba1.pptx
 
ppt niu.pptx
ppt niu.pptxppt niu.pptx
ppt niu.pptx
 
Antidotum.pptx
Antidotum.pptxAntidotum.pptx
Antidotum.pptx
 
knee joint.pptx
knee joint.pptxknee joint.pptx
knee joint.pptx
 
abdominal-trauma.ppt
abdominal-trauma.pptabdominal-trauma.ppt
abdominal-trauma.ppt
 
Snake bite.pptx
Snake bite.pptxSnake bite.pptx
Snake bite.pptx
 
3 Screening and Nutritional Assessment.pptx.pptx
3 Screening and Nutritional Assessment.pptx.pptx3 Screening and Nutritional Assessment.pptx.pptx
3 Screening and Nutritional Assessment.pptx.pptx
 
keseimbangancairanelektrolitaw-140717024451-phpapp01.pdf
keseimbangancairanelektrolitaw-140717024451-phpapp01.pdfkeseimbangancairanelektrolitaw-140717024451-phpapp01.pdf
keseimbangancairanelektrolitaw-140717024451-phpapp01.pdf
 

Recently uploaded

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 

Recently uploaded (20)

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 

KOMPONEN NUTRISI PARENTERAL

  • 2. KOMPONEN NUTRISI PARENTERAL Makronutrient • Protein ( asam amino ) • Karbohidrat ( dekstrosa ) • Lemak Mikronutrient • Elektrolit • Vitamin • Mineral
  • 3. KEBUTUHAN CAIRAN NORMAL PERHARI • 3 – 10 kg 100 ml/kg/hari • 10 – 20 kg 1000 ml + 50 ml/kg/hari untuk tiap kg > 10 kg • 20 kg / lebih 1500 ml +20 ml/kg/hari untuk tiap kg > 20 kg • ATAU 30-35 ml/kg BB / hari (untuk dewasa)
  • 4. KEBUTUHAN CAIRAN KONDISI KHUSUS • Gagal ginjal X 0,2 sampai 0,3 + urin output • Kelembaban tinggi X 0,7 • Pernapasan X 0,7 • Demam + 12 % per derajat C di atas 37 • Hipotermia – 12% per derajat C di bawah 37 • Kecepatan metabolik basal X 0,7 • Luka bakar +4% per 1% luka bakar pada hari pertama,selanjutnya + 2% per 1% luka bakar • Hiperventilasi X 1,2
  • 5. KEBUTUHAN CAIRAN DIPENGARUHI OLEH : • Peningkatan laju pernapasan • Demam • Lingkungan panas dan kering • Luka pada kulit
  • 6. PROTEIN • Ada 20 macam AA untuk sintesa protein • 8 diantaranya adalah asam amino esensial • 1 g nitrogen = 6,25 g protein • 1 g protein = 4 Kcal • Konsentrasi akhir asam amino dalamTPN berkisar 2.5 – 7.5 %
  • 7. KEBUTUHAN PROTEIN Stress Level Kebutuhan Harian Minimal ARF, Liver Failure 0.75 – 1.0 g/kg/hr Normal, non stress 0.8 – 1.0 g/kg/hr Low stress 1.1 – 1.3 g/kghr Moderate stress 1.2-1.5 g/kg/hr Severe stress 2.0 – 2.5 g/kg/hr
  • 8. KALORI NON PROTEIN • Energi yang diberikan dari zat makanan lain selain protein • Kebutuhannya berbeda pada setiap kondisi pasien Stress Level NPC (Kcal) : N (g) ratio Normal, non stress 150 - 200 : 1 Moderate stress 150:1 Severe stress 85-125 :1
  • 9. KARBOHIDRAT  Glukosa ( Dekstrosa )  Pilihan terbaik sumber karbohidrat bagi nutrisi parenteral  Yang ada dipasaran - 5 % - 10% - 40%  Konsentrasi lebih dari 12 % diberikan secara vena sentral
  • 10. LANJUTAN ….. • 1 g glukosa anhidrat = 3,8 kkal • 1 g glukosa monohidrat = 3,4 kkal • Glukosa tidak seharusnya digunakan sebagai energi tunggal karena : - risiko hiperglikemia dan glikosuria - infiltrasi lemak pada hati - produksi C02 berlebihan - konsumsi 02 berlebihan - defisiensi asam lemak esensial - nyeri dan trombosis
  • 11. ENERGI / LEMAK • Jika ada gangguan supply energi dari luar tidak cukup maka cadangan energi tubuh akan dipakai melalui proses katabolisme • Energi paling besar tersimpan dalam lemak tubuh ( 8-20% dari BB ) • Karbohidrat hanya memberikan simpanan energi dalam waktu singkat ( hati dan glikogen otot ) • Simpanan glikogen hanya mampu mempertahankan kadar glukosa selama beberapa jam • Lemak memberikan 9 kcal/g
  • 12. FUNGSI LEMAK • Sumber energi yang paling tinggi • Sumber asam lemak essensial • Struktur komponen sel dan jaringan • Mengurangi osmolaritas larutan parenteral nutrisi • Meminimalkan volume TPN • Dosis untuk bayi :Tdk lebih 4 g / kg/hari dws : tdk lebih 2,5 g / kg /hari
  • 13. KEBUTUHAN ENERGI Kebutuhan energi orang dewasa dapat diperhitungkan dengan memperhatikan faktor: a. Laju metabolik basal adalah energi yang diperlukan untuk memelihara fungsi tubuh dasar pada saat istirahat b. Stress c. Aktifitas d. Sasaran nutrisi parenteral
  • 14. LAJU METABOLIK DASAR Wanita kkal /hr Pria kkal / hr 15-18 th 13,3 B + 690 15-18 th 17,6 B+ 656 18-30 th 14,8 + 485 18-30 th 15 B + 690 30-60 th 8,1 B +842 30-60 th 11,4 B +870 Lebih dr 60 th 9 B + 656 Lebih dari 60 th 11,7 B +585 1. Persamaan untuk memperkirakan laju metabolik dasar Harris Benedict LMD men = 66,47+13,75 W + 5 H – 6,76 A LMD women = 655,1 + 9,56 W + 1,85 H – 4,68 A Ketr : W = berat badan ( kg ), H = tinggi ( cm), A = usia ( th )
  • 15. FAKTOR AKTIVITAS • Terbaring ditempat tidur dan tidak bergerak +10% • Terbaring di tempat tidur dan bergerak atau dapat duduk +15 sampai 20% • Bergerak di ruangan +25%
  • 16. FAKTOR STRESS Tingkat stress % peningkatan Kelaparan” sebagian” (penurunan BB > 10%) -5 hingga +15% Luka bakar ringan, kurang dari 4 hr sesudah operasi, patah tulang, peradangan usus +10% Infeksi demam dgn peningkatan T > 1°C +5-10% Luka bakar sedang 10 – 30% Infeksi demam dengan peningkatan suhu T > 2°C +25% Sepsis parah, pasien dgn respirator 20 – 50% Luka bakar berat 20 – 70%
  • 17. TOTAL KEBUTUHAN ENERGI • Merupakan penjumlahan berbagai faktor : - LMD + faktor stress + faktor aktivitas = kkal / hari • Penyesuaian penambahan atau pengurangan untuk mencapai sasaran perubahan berat badan ( +/- ) hingga 1000 kkal
  • 18. PERHITUNGAN BERAT BADAN IDEAL ( IBW) • BBI pria jika T > 152,4 cm = 50 + [(T-152,4)x0,89] jika T < 152,4 cm = 50+[(152,4-T)x0,89] • BBI wanita jika T > 152,4 cm = 45,5+[(T-152,4)x0,89] jika T < 152,4 cm = 45,5+[(152,4-T)x0,89]
  • 19. PERHITUNGAN INDEKS MASA TUBUH • IMT = BB ( tinggi badan dalam meter )² • Interpretasi IMT IMT Interpretasi < 16 Kekurangan BB parah 16-19 Kekurangan BB 20-25 BB normal 26-30 Kelebihan BB sedikit 31-40 Kelebihan BB sedang > 40 Kelebihan BB parah
  • 20. ELEKTROLIT • Ekstra sel ( 20% dari BB ) 14 l dan intravaskuler 3.5 liter • Kebutuhan Na / hari 80-120 mmol , kecuali ginjal, gangguan hati dan ginjal perlu jumlah yang lebih besar • Kebutuhan K 80-120 mmol/hari • Kebutuhan Ca = 5-10 mmol / hari • Kebutuhan PO4 = 10-30 mmol diberikan setiap 1000 kcal TPN jika tidak maka akan terjadi hipofosfatemia setelah 7 – 10 hari • Kebutuhan Mg = 5-14 mmol/hari utama ditambahkan pada pasien penyakit GIT yang berat
  • 21. VITAMIN DAN MINERAL • Vit B1,B2,niasin,B6,Asam folat,B12,Vit A,C,D,E,dan vit K • Vitamin K ditambah seminggu sekali • Pada pasien denganTPN yang lama maka ekstra vitamin B12 dapat diberikan setiap 3 bulan Tujuan pemberian vitamin dalamTPN - Stress metabolik - Kerusakan organ spesifik • Mineral : Kromium, Cu, Mangan, Fe, Se,Zn,F,Iodin • Hanya Zinc yang ditambahkan setiap pemberian TPN • Selenium ditambahkan setelah 1 bulan • Iron bisa ditambah sekali seminggu • Formula standarTPN dibuat pada masing-masing institusi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi rata-rata pasiennya
  • 22. KOMPLIKASITPN • Glukosa :Hiperglikemia, glycosuria, thrombophlebitis • Asam Amino : Blood urea, hyperammonia, asidosis metabolik • Lemak : kerusakan sel hati, hiperlipidemia
  • 24. KEBUTUHAN CAIRAN NEONATUS • Preterm X 1,2 • Phototerapi X 1,5 • 2 ml/kg/jam hari pertama • 3 ml/kg/jam hari kedua • 4 ml/kg/jam hari ketiga sampai 12 bulan
  • 25. KEBUTUHAN ENERGI Usia Kcal / kg/hari 0 – 1 bulan 124 1 -2 bulan 119 2 – 12 bulan 94 – 104 1 – 2 tahun 115 2 – 4 tahun 95 4 – 7 tahun 85 7 – 10 tahun 70 10 – 13 tahun 50
  • 26. KEBUTUHAN ASAM AMINO HARIAN • Preterm 1 – 2 g /kg/hari • 0 – 1 th 2,5 g /kg/hari • 2 – 13 th 1,5 – 2 g/kg/hari • 13 – 18 th 1 – 1,5 g/kg/hari
  • 27. LEMAK Preterm / BBLR Cukup bulan Anak Dosis awal 0,5 – 1 g/kg/hr 1 – 2 g/kg/hr 1 g/kg/hr Naikkan tiap hari 0,5 sampai 1 g 0,5 sampai 1 g 0,5 sampai 1 g Dosis Max 3 – 4 g 4 g 2 g
  • 28. HATI-HATI UNTUK PEMBERIAN LEMAK • Neonatus dengan unconjugated hyperbilirubinemia • Neonatus yang sedang phototerapy • Pasien dengan gagal nafas • Pasien dengan sepsis • Pasien dengan trombositopenia
  • 29. ELEKTROLIT DAN MINERAL • Na 2 – 4 mmol/kg/hari • K 2 – 4 mmol/kg/hari • Mg 0,5 – 1 mmol/kg/hari • Ca 0,5 – 1 mmol/kg/hari • Phospate 0,5 – 1 mmol/kg/hari • Tujuan pemberian : keseimbangan asam basa
  • 30. KANDUNGAN PRODUK NUTRISI DI PASARAN  KAEN 1 B tiap 1000 ml mengandung Dext 37,5 g, NaCl 2.25 g, Na 38,5 meq / L, Cl 38,5 meq/L. Osmolaritas 285 mOsm/L  KAEN 3 B tiap 1000 ml mengandung Dext 27 g, NaCl 1,75 g, KCl 1,5 g, Sodium laktat 2,24 g, Na 50 meq/L , K 20 meq / L, Cl 50 meq/L, Laktat 20 meq/L, Osmolaritas 290 mOsm/L  N2 setiap 1000 ml mengandung Dext 50 g,NaCl 4,5 g, Na 77 mEq/L, Cl 77 mEq/L. Osmolaritas 406 mOsm/L  N4 setiap 1000 ml mengandung Dext 50 g, NaCl 2,25 g, Na 38 nEq/L, Cl 38 mEq/L. Osmolaritas 328 mOsm/L  N5 mengandung NaCl 0,18%, Dext 10%, NaCl 0,18 w/v, Dext 10% w/v, Na 30,78 mM/L, Cl 30,78 mM/L. Osmolaritas 328 mOsm/L  Aminofusin L 600 tiap 1000 ml mengandung isoleucin,leucin, lysin 50 g  Aminofusin pediatri 5%  Aminosteril 6%  Intralipid 20%
  • 32. KASUS 1 • Bayi berusia 1 bulan dengan berat badan 3 kg mendapatkan nutrisi parenteral berupa lipid (intralipid 20 %) 30 ml perhari. • A. Hitunglah kebutuhan kalori harian untuk bayi tersebut? • B. Berapa kalori yang didapatkan dari pemberian lipid pada bayi tersebut
  • 33. KASUS 2 • Seorang pasien laki-laki 45 tahun dengan berat 70 kg diberikan infus glukosa 10% dengan kecepatan 15 tetes per menit. • A. Berapa jumlah glukosa yang didapat oleh pasien dalam g/kg/hari? • B. Berapa kalori yang dihasilkan?
  • 34. KASUS 3 • Wanita berusia 25 th, BB 40 kg. 3 minggu setelah pembedahan usus halus • Pertanyaan : 1. Hitung kebutuhan energi perhari 2. Hitung kebutuhan nitrogen perhari
  • 35. KASUS 4 • HitunglahTPN untuk kebutuhan sehari pada pasien X yang membutuhkan 2200 kcal dan 90 g asam amino, 75 % KH dan 25% lemak. Bahan yang tersedia adalah Dex 40%, lemak 30 % dan asam amino 10%
  • 36. KESIMPULAN • Nutrisi parenteral mahal, kompleks dan bukan tanpa komplikasi • Idealnya, semua nutrien yang akan diberikan secara intravena untuk waktu 24 jam dicampur bersama dalam satu wadah dan disiapkan secara aseptis oleh unit farmasi • Pembuatan TPN merupakan ilmu pengetahuan yang kompleks,oleh sebab itu harus ditangani oleh seorang farmasis yang terlatih dan trampil • Jangan menambahkan obat ke dalam larutanTPN kecuali jika ada data ketercampuran dan stabilitasnya
  • 37. TEXT BOOK • Applied Pharmacoterapy, Herfindal • AppliedTherapeutics, Koda-Kimble MA • Handbook of Injectable Drugs,Trissel LA