Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, patofisiologi, penyebab, dan tatalaksana obesitas.
2. Beberapa tatalaksana obesitas yang disebutkan adalah diet energi rendah, aktivitas fisik, terapi perilaku, farmakologi, dan terapi bedah.
3. Diberikan contoh menu harian untuk pasien obesitas dengan diet energi rendah tingkat II.
2. OBESITAS
• Definisi
Peningkatan berat badan melampaui batas kebutuhan fisik
dan skeletal, akibat dari penimbunan lemak tubuh yang
berlebihan dengan status IMT >25 kg/m² (dewasa) dan SD
IMT/U >+1SD (usia 5-19 thn).
• Klasifikasi
1. Obesitas sentral disebut juga apple shape obesityatau
android type obesity. Akumulasi lipid di daerah perut,
baik intraperitoneal maupun retroperitoneal. Dan sering
terjadi pada pria
2. Obesitas perifer akumulasi lipid terdapat di bagian
bawah tubuh yaitu di daerah paha dan perut atau regio
gluteofemoral, sehingga disebut gynecoid obesity atau
pear shape obesity. Dan sering terjadi pada wanita.
4. Penyebab & Faktor Resiko
• Genetik
• Kuantitas & kualitas makanan
• Aktivitas fisik
• Budaya/food taboo
• Status sosial ekonomi
• Psikologi berkaitan dengan hormonal
5. Tatalaksana
• Diet pengaturan dengan pendekatan terhadap pola makan
(diet rendah kalori)
• Aktivitas fisik mengurangi sedentary time (berdiam diri)
dan lebih banyak melakukan aktivitas fisik seperti minimal
berjalan selama 30 menit/hari
• Terapi perilaku pengawasan secara mandiri terhadap
kebiasaan makan dan aktivitas fisik, manajemen stress,
stimulus control, pemecahan masalah serta dukungan sosial
• Farmakologi Sibutaramine & orlistat (contoh obat penurun
BB yg sudah di setujui FDA(Food and Drug Administration)
di Amerika Serikat) tetapi masih memiliki efek yg tidak baik
unt tubuh
• Terapi bedahhanya unt pasien obes yg IMT ≥40 dengan
kondisi komorbid+obes ekstrem. Dan juga merupakan
alternatif terakhir pada pasien yg gagal dengan terapi2 diatas.
6. Terapi Diet Energi Rendah
Tujuan diet:
1. Mencapai status gizi dan IMT normal (18,5 – 25 kg/m²)
2. Mengurangi asupan energi, sehingga mencapai
penurunan BB sebanyak 0,5 – 1 kg/minggu (pastikan
massa lemak yg berkurang)
7. Terapi Diet Energi Rendah
Syarat Diet:
1. Energi diberikan rendah (dikurangi 500-1000 kkal/hari
dari kebutuhan energi normal)
2. Protein diberikan sedikit lebih tinggi, yaitu 1 – 1,5 g/kg
BB/hari atau 15-20% dari keb. Energi total
3. Lemak sedang, yaitu 20-25%. Usahakan dari sumber
makanan lemak tidak jenuh ganda tinggi
4. KH sedikit lebih rendah, yaitu 55-60% dan konsumsi
KH dari sumber KH komplek
5. Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan
6. Dianjurkan 3x makan utama dab 2-3 kali selingan
7. Cairan diberikan cukup, yaitu 8-10 gelas/hari (±2
L/hari)
8. MACAM & INDIKASI PEMBERIAN DIET
• Diet energi rendah I (1200 kkal)
• Diet energi rendah II (1500 kkal)
Diet diatas diberikan kepada pasien yg berdasarkan
perhitungan mempunyai IMT > 25 kg/m²
9. BAHAN MAKANAN YG DIANJURKAN
• Sumber Kh Kh kompleks ex: nasi, jagung, ubi, singkong,
talas, kentang, sereal
• Sumber protein hewani daging tidak berlemak, ayam tanpa
kulit, ikan, telur, daging asap, susu & keju rendah lemak
• Sumber protein nabati tempe, tahu, susu kedelai, kacang2an
yg diolah tanpa digoreng atau dengan santan kental
• Sayuran sayur yg banyak mengandung serat dan diolah
tanpa santan kental ex: sayur rebus, kukus, tumis, dengan
santan yg encer
• Buah semua macam jenis buah
• Lemak minyak tak jenuh tunggal/ganda ex: minyak kelapa
sawit, kedelai, jagung
10. BAHAN MAKANAN YG TIDAK DIANJURKAN
• Sumber Kh Kh sederhana ex: gula pasir, gula merah, sirup,
kue yg manis, & makanan yg gurih
• Sumber protein hewani daging berlemak, daging kambing,
daging yg diolah dengan santan kental, digoreng berkali2,
jeroan, susu full cream, & susu kental manis
• Sumber protein nabati kacang2an yg diolah dengan
digoreng/santan kental
• Sayuran sayur yg sedikit mengandung serat dan diolah
dengan santan kental
• Buah durian, alpukat, manisan buah, buah yg diolah dengan
gula/susu full cream/SKM
• Lemak minyak kelapa sawit yg digoreng berkali2 dan santan
kental
11. CONTOH MENU SEHARI PASIEN OBESITAS
• Order Diet: Diet Energi Rendah II
Pagi Siang Malam
Roti bakar Nasi Kentang rebus
Telur orak arik Pepes ikan mas Semur ayam
Jus wortel+pepaya Tumis tempe Perkedel+tahu panggang
Selingan pagi Sayur asam,
lalapan+sambal
Setup brokoli, wortel, dan
buncis
Apel Selingan sore Selingan malam
Susu skim Pisang, jambu biji+the
tawar
Mangga
12. RUMUS PENTING!!!
• RUMUS BBI (Almatsier, 2009)
1. Jika TB ≥150 cm (TB - 100) x 90%
2. Jika TB ≤150 cm (TB - 100) – 10%
• RUMUS IMT
IMT =
𝐁𝐁
(𝐓𝐁)²
ket: BB (dalam kg), TB (dalam m)
• RUMUS AMB (Angka Metabolisme Basal) (Harris
Bennedict, 1919)
1. Laki2 = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
2. Perempuan = 665 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
• RUMUS TEE (Total Energi Ekspenditur)
TEE = AMB x FA x FS FA (Faktor Aktivitas), FS (Faktor
Stress) = 1500 x 1,2 x 1,3 = 2340 kkal
13. RUMUS PENTING
• PEMBAGIAN KEBUTUHAN ENERGI PER MAKAN:
1. Pagi 25 % x TEE 25/100 x 2340 = 585 kkal
2. Selingan Pagi 10% x TEE 10/100 x 2340 = 234
kkal
3. Siang 30% x TEE
4. Selingan Sore 10% x TEE
5. Malam 25% x TEE
• PEMBAGIAN KEBUTUHAN MAKRONUTRIENT:
1. KH 4 kkal/1 gram 55%
(55/100x2340)=1287kkal, 1287/4 =321,75 gr
2. Lemak 9 kkal/1 gram
3. Protein 4 kkal/1 gram
16. • Contoh:
Energi = 3000/2340 x 100 = 128% (berlebih)
KH = 2500/1287 x 100 = 194% (berlebih)
• Asupan didapat dari hasil recall yg dikonversi dari
nutrisurvey.