Gardu induk merupakan gabungan dari transformator, switchgear, dan sistem kontrol yang bekerja sama untuk mentransformasikan tegangan listrik dari tingkat tinggi menjadi tingkat menengah atau rendah serta mendistribusikan listrik ke wilayah yang dibutuhkan. Gardu induk melindungi peralatan listrik dan memastikan pasokan listrik yang aman dan teratur.
2. DEFINISI GARDU INDUK
.
Gardu induk merupakan gabungan
dari transformer dan rangkaian
switchgear yang tergabung
dalamsatu kesatuan melalui sistem
kontrol yang saling mendukung
untuk keperluan operasional
3. Dari jaringan tegangan tinggi yang diterima arrester pada sisi input, setiap fasa melewati alat pengaman CB
kemudian masuk ke DS dan ke dalam busbar, dari busbar melewati satu DS lagi kemudian melewati CB dan
diterima arrester dan masuk ke trafo step-down (arrester disini berfungsi sebagi pelindung trafo), setelah
keluar dari trafo menuju ke tabung pelindung atau sela batang melewati arrester ke jaringan tegangan
menengah.
PRINSIP KERJA GARDU INDUK
4. FUNGSI GARDU INDUK
Mentransformasikan
daya listrik:
1. Dari tegangan ekstra
tinggi ke tegangan
tinggi (500 KV/150 KV).
2. Dari tegangan tinggi
ke tegangan yang lebih
rendah (150 KV/ 70 KV).
3. Dari tegangan tinggi
ke tegangan menengah
(150 KV/ 20 KV, 70
KV/20 KV).
4. Dengan frequensi
tetap (di Indonesia
50/60 Hertz).
1
Untuk pengukuran, pen
gawasan operasi serta
pengamanan dari
system tenaga listrik.
2
Pengaturan pelayanan
beban ke gardu induk-
gardu induk lain melalu
i tegangan tinggi dan
ke gardu distribusi-
gardu distribusi,
setelah
melalui proses penuru
nan tegangan melalui
penyulang-penyulang
(feeder- feeder) tegang
an menengah yang ada
di gardu induk.
3
Untuk sarana telekomu
nikasi (pada umumnya
untuk internal PLN),
yang kita kenal dengan
istilah SCADA.
4
Menyalurkan tenaga list
rik (kVA, MVA) sesuai
dengan kebutuhan
pada tegangan tertentu.
Daya listrik dapat
berasal dari
Pembangkit atau dari
gardu induk lainnya.
5
5. substation)
1
KLASIFIKASI GARDU INDUK
2 3 4
1. Gardu induk
penaik tegangan
2. Gardu induk
penurun
tegangan
3. Gardu induk
pengatur
tegangan
4. Gardu induk
pengatur beban
5. Gardu Induk
Distribusi
1. Gardu induk
dengan isolasi
udara
2. Gardu induk
yang
menggunakan
isolasi gas SF 6
Gardu induk
(substations)
berdasarkan dari
isolasi yang
digunakan
Gardu induk
(substations) berdas
arkan dari fungsinya
Gardu induk
(substations)
berdasarkan dari
tegangan
Gardu induk (substations)
berdasarkan dari
pemasangan peralatan
1. Gardu induk
transmisi
2. Gardu induk
distribusi
5
1. Gardu induk
sistem ring
busbar.
2. gardu induk
yang
mempunyai satu
(single) busbar.
3. gardu induk
yang
mempunyai dua
(double) busbar
4. Gardu induk
sistem satu
setengah (on
half) busbar.
Gardu induk
(substations)
berdasarkan dari
sistem rel/ busbar
yang digunakan
1. Gardu induk
pasangan luar
(outdoor
substation)
2. Gardu induk
pasangan dalam
(indoor
substation)
3. Gardu induk
semi pasangan
luar (semi-
outdoor
substation)
4. Gardu induk
pasangan bawah
tanah
(underground
substation)
8. FUNGSI PERALATAN GARDU INDUK
Transformator
Daya
berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari tegangan tinggi
(500 KV) ke tegangan menengah (200 KV) atau sebaliknya
(mentransformasikan tegangan).
Transformator
Arus
Transformator
Bantu
Transformator
Tegangan
berfungsi untuk menurunkan arus besar pada tegangan tinggi
menjadi arus kecil pada tegangan rendah untuk keperluan
pengukuran dan pengaman.
digunakan untuk membantu beroperasinya secara keseluruhan gardu
induk tersebut
berfungsi menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan menengah
dan tegangan rendah, untuk sumber tegangan alat-alat ukur dan alat-
alat proteksi
Busbar/ rel
Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga,
Saluran Udara TT, Saluran Kabel TT dan peralatan listrik lainnya
untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik
9. Berfungsi sebagai alat untuk
melindungi isolasi atau
mengamankan instalasi
(peralatan listrik pada instalasi)
dari gangguan tegangan lebih
yang diakibatkan oleh sambaran
petir atau tegangan transient
yang tinggi dari suatu
penyambungan atau pemutusan
rangkaian
peralatan atau saklar untuk
menghubungkan atau
memutuskan suatu
rangkaian/jaringan listrik sesuai
dengan ratingnya.
Berfungsi untuk mengisolasikan
peralatan listrik dari peralatan
lain atau instalasi lain yang
bertegangan. PMS ini boleh
dibuka atau ditutup hanya pada
rangkaian yang tidak berbeban.
untuk menghubungkan kawat
konduktor dengan tanah / bumi
yang berfungsi untuk
menghilangkan/ mentanahkan
tegangan induksi pada
konduktor pada saat akan
dilakukan perawatan atau
pengisolasian suatu sistem
dipakai untuk mengatur jatuh
tegangan pada saluran transmisi
atau transformator.
Kompensator
Saklar
Pentanahan
Pemutus Tenaga Lightning Arrester
Saklar Pemisah
(PMS)
Relay Proteksi dan
Papan Alarm
untuk mengamankan suatu peralatan listrik
saat terjadi gangguan, menghindari atau
mengurangi terjadinya kerusakan peralatan
akibat gangguan dan membatasi daerah
yang terganggu sekecil mungkin
Baterai
dipakai sebagai sumber tenaga
kontrol dan proteksi pada gardu induk
10. GANGGUAN DAN PENGAMANAN GARDU INDUK
• Tegangan Lebih Kilat
Sambaran langsung ke
kawat fasa
Sambaran ke tanah atau
benda-benda di sekitar
saluran dan menimbulkan
induksidi saluran transmisi
Sambaran ke kawat tanah.
Tegangan Lebih Kilat
Switching (TLS)
Penyambungan atau peutus
saluran daya
Pemutus gangguan
Penutupan Kembali daya
dengan cepat.
Tegangan Lebih Kilat Temporer
(TLT)
Terjadi akibat switching.
Misalnya: pelepasan suatu
beban yang cukup besar
shingga tegangan untuk
suatu waktu naik sebelum
system pembangkit
mengatur Kembali tegangan
tersebut.
11. Pemutus Tenaga
Sistem Pentanahan Titik Netral
Trafo Tenaga
Proteksi Trafo Tenaga
Relay Proteksi
Relay Proteksi Busbar
SISTEM PROTEKSI GARDU INDUK
05
Elemen pembanding.
Elemen pengindera
Elemen pengukur/penentu.
Konfigurasi Busbar
ada 3 macam :
1. Busbar tunggal (Single Busbar).
2. Busbar ganda (Double Busbar).
3. Busbar 1,5 PMT.
Relay arus lebih
Relay arus hubung tanah
Relay beban lebih
Relay tangki tanah
Relay ganggauan tanah
Relay suhu
Relay Bucholz
Relay Jansen
Relay tekanan lebih
Relay suhu
Lightning arrester
Relay differensial
Metode Pentanahan:
Pentanahan mengambang (floating grounding)
Pentanahan melalui tahanan (resistance grounding)
Pentanahan melalui reaktor (reactor grounding)
Pentanahan langsung (effective grounding)
Arrester