SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Pembimbing:
Prof. Ir. Makmur Saini, M.T., Ph.D
Gardu Induk Konvensional
Andi Ahlun Nazaar
44218003
Anugrah
44218006
Muh. Alif Al-Afgan
44218016
Isyulan Selis Mangopang
44218014
DEFINISI GARDU INDUK
.
Gardu induk merupakan gabungan
dari transformer dan rangkaian
switchgear yang tergabung
dalamsatu kesatuan melalui sistem
kontrol yang saling mendukung
untuk keperluan operasional
Dari jaringan tegangan tinggi yang diterima arrester pada sisi input, setiap fasa melewati alat pengaman CB
kemudian masuk ke DS dan ke dalam busbar, dari busbar melewati satu DS lagi kemudian melewati CB dan
diterima arrester dan masuk ke trafo step-down (arrester disini berfungsi sebagi pelindung trafo), setelah
keluar dari trafo menuju ke tabung pelindung atau sela batang melewati arrester ke jaringan tegangan
menengah.
PRINSIP KERJA GARDU INDUK
FUNGSI GARDU INDUK
Mentransformasikan
daya listrik:
1. Dari tegangan ekstra
tinggi ke tegangan
tinggi (500 KV/150 KV).
2. Dari tegangan tinggi
ke tegangan yang lebih
rendah (150 KV/ 70 KV).
3. Dari tegangan tinggi
ke tegangan menengah
(150 KV/ 20 KV, 70
KV/20 KV).
4. Dengan frequensi
tetap (di Indonesia
50/60 Hertz).
1
Untuk pengukuran, pen
gawasan operasi serta
pengamanan dari
system tenaga listrik.
2
Pengaturan pelayanan
beban ke gardu induk-
gardu induk lain melalu
i tegangan tinggi dan
ke gardu distribusi-
gardu distribusi,
setelah
melalui proses penuru
nan tegangan melalui
penyulang-penyulang
(feeder- feeder) tegang
an menengah yang ada
di gardu induk.
3
Untuk sarana telekomu
nikasi (pada umumnya
untuk internal PLN),
yang kita kenal dengan
istilah SCADA.
4
Menyalurkan tenaga list
rik (kVA, MVA) sesuai
dengan kebutuhan
pada tegangan tertentu.
Daya listrik dapat
berasal dari
Pembangkit atau dari
gardu induk lainnya.
5
substation)
1
KLASIFIKASI GARDU INDUK
2 3 4
1. Gardu induk
penaik tegangan
2. Gardu induk
penurun
tegangan
3. Gardu induk
pengatur
tegangan
4. Gardu induk
pengatur beban
5. Gardu Induk
Distribusi
1. Gardu induk
dengan isolasi
udara
2. Gardu induk
yang
menggunakan
isolasi gas SF 6
Gardu induk
(substations)
berdasarkan dari
isolasi yang
digunakan
Gardu induk
(substations) berdas
arkan dari fungsinya
Gardu induk
(substations)
berdasarkan dari
tegangan
Gardu induk (substations)
berdasarkan dari
pemasangan peralatan
1. Gardu induk
transmisi
2. Gardu induk
distribusi
5
1. Gardu induk
sistem ring
busbar.
2. gardu induk
yang
mempunyai satu
(single) busbar.
3. gardu induk
yang
mempunyai dua
(double) busbar
4. Gardu induk
sistem satu
setengah (on
half) busbar.
Gardu induk
(substations)
berdasarkan dari
sistem rel/ busbar
yang digunakan
1. Gardu induk
pasangan luar
(outdoor
substation)
2. Gardu induk
pasangan dalam
(indoor
substation)
3. Gardu induk
semi pasangan
luar (semi-
outdoor
substation)
4. Gardu induk
pasangan bawah
tanah
(underground
substation)
Gardu induk substation berdasarkan pemasangannya
PERALATAN GARDU INDUK
Transformator Daya
Transformator Tegangan
Transformator Arus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Transformator Bantu
Busbar/ rel
Lightning Arrester Saklar Pemisah (PMS)
Pemutus Tenaga
Saklar Pentanahan
Kompensator
Relay Proteksi dan Papan Alarm
Baterai
FUNGSI PERALATAN GARDU INDUK
Transformator
Daya
berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari tegangan tinggi
(500 KV) ke tegangan menengah (200 KV) atau sebaliknya
(mentransformasikan tegangan).
Transformator
Arus
Transformator
Bantu
Transformator
Tegangan
berfungsi untuk menurunkan arus besar pada tegangan tinggi
menjadi arus kecil pada tegangan rendah untuk keperluan
pengukuran dan pengaman.
digunakan untuk membantu beroperasinya secara keseluruhan gardu
induk tersebut
berfungsi menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan menengah
dan tegangan rendah, untuk sumber tegangan alat-alat ukur dan alat-
alat proteksi
Busbar/ rel
Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga,
Saluran Udara TT, Saluran Kabel TT dan peralatan listrik lainnya
untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik
Berfungsi sebagai alat untuk
melindungi isolasi atau
mengamankan instalasi
(peralatan listrik pada instalasi)
dari gangguan tegangan lebih
yang diakibatkan oleh sambaran
petir atau tegangan transient
yang tinggi dari suatu
penyambungan atau pemutusan
rangkaian
peralatan atau saklar untuk
menghubungkan atau
memutuskan suatu
rangkaian/jaringan listrik sesuai
dengan ratingnya.
Berfungsi untuk mengisolasikan
peralatan listrik dari peralatan
lain atau instalasi lain yang
bertegangan. PMS ini boleh
dibuka atau ditutup hanya pada
rangkaian yang tidak berbeban.
untuk menghubungkan kawat
konduktor dengan tanah / bumi
yang berfungsi untuk
menghilangkan/ mentanahkan
tegangan induksi pada
konduktor pada saat akan
dilakukan perawatan atau
pengisolasian suatu sistem
dipakai untuk mengatur jatuh
tegangan pada saluran transmisi
atau transformator.
Kompensator
Saklar
Pentanahan
Pemutus Tenaga Lightning Arrester
Saklar Pemisah
(PMS)
Relay Proteksi dan
Papan Alarm
untuk mengamankan suatu peralatan listrik
saat terjadi gangguan, menghindari atau
mengurangi terjadinya kerusakan peralatan
akibat gangguan dan membatasi daerah
yang terganggu sekecil mungkin
Baterai
dipakai sebagai sumber tenaga
kontrol dan proteksi pada gardu induk
GANGGUAN DAN PENGAMANAN GARDU INDUK
• Tegangan Lebih Kilat
 Sambaran langsung ke
kawat fasa
 Sambaran ke tanah atau
benda-benda di sekitar
saluran dan menimbulkan
induksidi saluran transmisi
 Sambaran ke kawat tanah.
Tegangan Lebih Kilat
Switching (TLS)
 Penyambungan atau peutus
saluran daya
 Pemutus gangguan
 Penutupan Kembali daya
dengan cepat.
Tegangan Lebih Kilat Temporer
(TLT)
 Terjadi akibat switching.
Misalnya: pelepasan suatu
beban yang cukup besar
shingga tegangan untuk
suatu waktu naik sebelum
system pembangkit
mengatur Kembali tegangan
tersebut.
Pemutus Tenaga
Sistem Pentanahan Titik Netral
Trafo Tenaga
Proteksi Trafo Tenaga
Relay Proteksi
Relay Proteksi Busbar
SISTEM PROTEKSI GARDU INDUK
05
Elemen pembanding.
Elemen pengindera
Elemen pengukur/penentu.
Konfigurasi Busbar
ada 3 macam :
1. Busbar tunggal (Single Busbar).
2. Busbar ganda (Double Busbar).
3. Busbar 1,5 PMT.
Relay arus lebih
Relay arus hubung tanah
Relay beban lebih
Relay tangki tanah
Relay ganggauan tanah
Relay suhu
Relay Bucholz
Relay Jansen
Relay tekanan lebih
Relay suhu
Lightning arrester
Relay differensial
Metode Pentanahan:
Pentanahan mengambang (floating grounding)
Pentanahan melalui tahanan (resistance grounding)
Pentanahan melalui reaktor (reactor grounding)
Pentanahan langsung (effective grounding)
Arrester
• Infographic Style
Sekian
dan
Terimakasih

More Related Content

What's hot

Prosedur Penyelenggaraan Konstruksi Saluran Kabel Tegangan Menengah
Prosedur Penyelenggaraan Konstruksi Saluran Kabel Tegangan Menengah Prosedur Penyelenggaraan Konstruksi Saluran Kabel Tegangan Menengah
Prosedur Penyelenggaraan Konstruksi Saluran Kabel Tegangan Menengah Helma Fathurrochmah
 
JARINGAN TEGEANGAN MENENGAH ( JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER)
JARINGAN TEGEANGAN MENENGAH ( JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER)JARINGAN TEGEANGAN MENENGAH ( JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER)
JARINGAN TEGEANGAN MENENGAH ( JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER)Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusiAzis Nurrochma Wardana
 

What's hot (20)

TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIKTRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Prosedur Penyelenggaraan Konstruksi Saluran Kabel Tegangan Menengah
Prosedur Penyelenggaraan Konstruksi Saluran Kabel Tegangan Menengah Prosedur Penyelenggaraan Konstruksi Saluran Kabel Tegangan Menengah
Prosedur Penyelenggaraan Konstruksi Saluran Kabel Tegangan Menengah
 
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KVGARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
 
JARINGAN TEGEANGAN MENENGAH ( JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER)
JARINGAN TEGEANGAN MENENGAH ( JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER)JARINGAN TEGEANGAN MENENGAH ( JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER)
JARINGAN TEGEANGAN MENENGAH ( JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER)
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
 
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
 
Transmisi Tenaga Listrik
 Transmisi Tenaga Listrik  Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
Jaringan tegangan rendah
Jaringan tegangan rendahJaringan tegangan rendah
Jaringan tegangan rendah
 
GARDU INDUK
GARDU  INDUK GARDU  INDUK
GARDU INDUK
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Laporan 5
Laporan 5Laporan 5
Laporan 5
 
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK  GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
 
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi
 
TRANSMISI ENERGI LISTRIK
TRANSMISI ENERGI LISTRIK TRANSMISI ENERGI LISTRIK
TRANSMISI ENERGI LISTRIK
 
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
 

Similar to GARDU OPTIMAL

Jenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu indukJenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu indukIrfan Nurhadi
 
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptxRatihPuspitaSiwi
 
GITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxGITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxAdam Superman
 
Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk odhimay
 

Similar to GARDU OPTIMAL (20)

GARDU INDUK KONVENSIONAL
GARDU INDUK KONVENSIONAL GARDU INDUK KONVENSIONAL
GARDU INDUK KONVENSIONAL
 
Gardu Induk Konvensional
Gardu Induk KonvensionalGardu Induk Konvensional
Gardu Induk Konvensional
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK PASANGAN LUAR
GARDU INDUK PASANGAN LUARGARDU INDUK PASANGAN LUAR
GARDU INDUK PASANGAN LUAR
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL
GARDU INDUK KONVENSIONAL GARDU INDUK KONVENSIONAL
GARDU INDUK KONVENSIONAL
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
POWER SUBSTATION
POWER SUBSTATION  POWER SUBSTATION
POWER SUBSTATION
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 
Jenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu indukJenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu induk
 
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KVTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
 
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
 
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
 
GITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxGITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptx
 
Switchgear,
Switchgear,Switchgear,
Switchgear,
 
Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk
 
GARDU DISTRIBUSI
 GARDU DISTRIBUSI  GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 
Switchgear Tenaga Listrik
Switchgear  Tenaga Listrik Switchgear  Tenaga Listrik
Switchgear Tenaga Listrik
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang (20)

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
 
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kVGARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
 
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kVJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 

GARDU OPTIMAL

  • 1. Pembimbing: Prof. Ir. Makmur Saini, M.T., Ph.D Gardu Induk Konvensional Andi Ahlun Nazaar 44218003 Anugrah 44218006 Muh. Alif Al-Afgan 44218016 Isyulan Selis Mangopang 44218014
  • 2. DEFINISI GARDU INDUK . Gardu induk merupakan gabungan dari transformer dan rangkaian switchgear yang tergabung dalamsatu kesatuan melalui sistem kontrol yang saling mendukung untuk keperluan operasional
  • 3. Dari jaringan tegangan tinggi yang diterima arrester pada sisi input, setiap fasa melewati alat pengaman CB kemudian masuk ke DS dan ke dalam busbar, dari busbar melewati satu DS lagi kemudian melewati CB dan diterima arrester dan masuk ke trafo step-down (arrester disini berfungsi sebagi pelindung trafo), setelah keluar dari trafo menuju ke tabung pelindung atau sela batang melewati arrester ke jaringan tegangan menengah. PRINSIP KERJA GARDU INDUK
  • 4. FUNGSI GARDU INDUK Mentransformasikan daya listrik: 1. Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500 KV/150 KV). 2. Dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah (150 KV/ 70 KV). 3. Dari tegangan tinggi ke tegangan menengah (150 KV/ 20 KV, 70 KV/20 KV). 4. Dengan frequensi tetap (di Indonesia 50/60 Hertz). 1 Untuk pengukuran, pen gawasan operasi serta pengamanan dari system tenaga listrik. 2 Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk- gardu induk lain melalu i tegangan tinggi dan ke gardu distribusi- gardu distribusi, setelah melalui proses penuru nan tegangan melalui penyulang-penyulang (feeder- feeder) tegang an menengah yang ada di gardu induk. 3 Untuk sarana telekomu nikasi (pada umumnya untuk internal PLN), yang kita kenal dengan istilah SCADA. 4 Menyalurkan tenaga list rik (kVA, MVA) sesuai dengan kebutuhan pada tegangan tertentu. Daya listrik dapat berasal dari Pembangkit atau dari gardu induk lainnya. 5
  • 5. substation) 1 KLASIFIKASI GARDU INDUK 2 3 4 1. Gardu induk penaik tegangan 2. Gardu induk penurun tegangan 3. Gardu induk pengatur tegangan 4. Gardu induk pengatur beban 5. Gardu Induk Distribusi 1. Gardu induk dengan isolasi udara 2. Gardu induk yang menggunakan isolasi gas SF 6 Gardu induk (substations) berdasarkan dari isolasi yang digunakan Gardu induk (substations) berdas arkan dari fungsinya Gardu induk (substations) berdasarkan dari tegangan Gardu induk (substations) berdasarkan dari pemasangan peralatan 1. Gardu induk transmisi 2. Gardu induk distribusi 5 1. Gardu induk sistem ring busbar. 2. gardu induk yang mempunyai satu (single) busbar. 3. gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar 4. Gardu induk sistem satu setengah (on half) busbar. Gardu induk (substations) berdasarkan dari sistem rel/ busbar yang digunakan 1. Gardu induk pasangan luar (outdoor substation) 2. Gardu induk pasangan dalam (indoor substation) 3. Gardu induk semi pasangan luar (semi- outdoor substation) 4. Gardu induk pasangan bawah tanah (underground substation)
  • 6. Gardu induk substation berdasarkan pemasangannya
  • 7. PERALATAN GARDU INDUK Transformator Daya Transformator Tegangan Transformator Arus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Transformator Bantu Busbar/ rel Lightning Arrester Saklar Pemisah (PMS) Pemutus Tenaga Saklar Pentanahan Kompensator Relay Proteksi dan Papan Alarm Baterai
  • 8. FUNGSI PERALATAN GARDU INDUK Transformator Daya berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari tegangan tinggi (500 KV) ke tegangan menengah (200 KV) atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan). Transformator Arus Transformator Bantu Transformator Tegangan berfungsi untuk menurunkan arus besar pada tegangan tinggi menjadi arus kecil pada tegangan rendah untuk keperluan pengukuran dan pengaman. digunakan untuk membantu beroperasinya secara keseluruhan gardu induk tersebut berfungsi menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan menengah dan tegangan rendah, untuk sumber tegangan alat-alat ukur dan alat- alat proteksi Busbar/ rel Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga, Saluran Udara TT, Saluran Kabel TT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik
  • 9. Berfungsi sebagai alat untuk melindungi isolasi atau mengamankan instalasi (peralatan listrik pada instalasi) dari gangguan tegangan lebih yang diakibatkan oleh sambaran petir atau tegangan transient yang tinggi dari suatu penyambungan atau pemutusan rangkaian peralatan atau saklar untuk menghubungkan atau memutuskan suatu rangkaian/jaringan listrik sesuai dengan ratingnya. Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada rangkaian yang tidak berbeban. untuk menghubungkan kawat konduktor dengan tanah / bumi yang berfungsi untuk menghilangkan/ mentanahkan tegangan induksi pada konduktor pada saat akan dilakukan perawatan atau pengisolasian suatu sistem dipakai untuk mengatur jatuh tegangan pada saluran transmisi atau transformator. Kompensator Saklar Pentanahan Pemutus Tenaga Lightning Arrester Saklar Pemisah (PMS) Relay Proteksi dan Papan Alarm untuk mengamankan suatu peralatan listrik saat terjadi gangguan, menghindari atau mengurangi terjadinya kerusakan peralatan akibat gangguan dan membatasi daerah yang terganggu sekecil mungkin Baterai dipakai sebagai sumber tenaga kontrol dan proteksi pada gardu induk
  • 10. GANGGUAN DAN PENGAMANAN GARDU INDUK • Tegangan Lebih Kilat  Sambaran langsung ke kawat fasa  Sambaran ke tanah atau benda-benda di sekitar saluran dan menimbulkan induksidi saluran transmisi  Sambaran ke kawat tanah. Tegangan Lebih Kilat Switching (TLS)  Penyambungan atau peutus saluran daya  Pemutus gangguan  Penutupan Kembali daya dengan cepat. Tegangan Lebih Kilat Temporer (TLT)  Terjadi akibat switching. Misalnya: pelepasan suatu beban yang cukup besar shingga tegangan untuk suatu waktu naik sebelum system pembangkit mengatur Kembali tegangan tersebut.
  • 11. Pemutus Tenaga Sistem Pentanahan Titik Netral Trafo Tenaga Proteksi Trafo Tenaga Relay Proteksi Relay Proteksi Busbar SISTEM PROTEKSI GARDU INDUK 05 Elemen pembanding. Elemen pengindera Elemen pengukur/penentu. Konfigurasi Busbar ada 3 macam : 1. Busbar tunggal (Single Busbar). 2. Busbar ganda (Double Busbar). 3. Busbar 1,5 PMT. Relay arus lebih Relay arus hubung tanah Relay beban lebih Relay tangki tanah Relay ganggauan tanah Relay suhu Relay Bucholz Relay Jansen Relay tekanan lebih Relay suhu Lightning arrester Relay differensial Metode Pentanahan: Pentanahan mengambang (floating grounding) Pentanahan melalui tahanan (resistance grounding) Pentanahan melalui reaktor (reactor grounding) Pentanahan langsung (effective grounding) Arrester