Dokumen tersebut membahas tentang gardu induk konvensional. Ia menjelaskan konsep dasar gardu induk, fungsi gardu induk, dan berbagai jenis gardu induk berdasarkan pemasangan peralatan, fungsinya, isolasi yang digunakan, dan sistem rel (busbar). Dokumen tersebut juga menjelaskan peralatan-peralatan yang ada di gardu induk serta pertimbangan pembangunan gardu induk.
5. KONSEP DASAR GARDU INDUK
FUNGSI GARDU INDUK
JENIS GARDU INDUK
Berdasarkan Pemasangan Peralatan
Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan Isolasi Yang Digunakan
Berdasarkan Sistem Rel ( Busbar )
PERTIMBANGAN
PEMBANGUNAN GARDU
INDUK
6.
7. PENGERTIAN
UMUM
Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga
listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi).
8.
9. FUNGSI GARDU INDUK
Dari tegangan tinggi ke
tegangan menengah
(150 KV/ 20 KV, 70
KV/20 KV).
Dari tegangan
menengah ke tegangan
yang lebih rendah (150
KV/ 70 KV).
Dari tegangan ekstra
tinggi ke tegangan tinggi
(500 KV/150 KV).
Gardu induk berfungsi untuk
mentransformasikan daya listrik :
Dengan frequensi tetap (di Indonesia 50 Hertz).
10.
11. JENIS GARDU INDUK
Gardu Induk Tegangan Ekstra
Tinggi (GITET) 275 KV, 500 KV.
Gardu Induk Tegangan Tinggi
(GI) 150 V dan 70 KV.
Berdasarkan besaran
tegangannya, terdiri dari :
Gardu induk sistem ring busbar
Gardu induk sistem single
busbar
Gardu induk sistem double
busbar
Gardu Induk sistem satu
setengah (on half) busbar :
Berdasarkan sistem rel
(busbar) :
Gardu induk pasangan luar
Gardu induk pasangan
dalam
Berdasarkan pemasangan
peralatan :
Gardu induk isolasi udara
Gardu induk isolasi gas
SF-6
Berdasarkan isolasi yang
digunakan :
Gardu induk penaik tegangan
Gardu induk penurun tegangan
Gardu induk pengatur
tegangan
Gardu induk pengatur beban
Gardu induk distribusi
Berdasarkan Fungsinya :
12. JENIS GARDU INDUK
BERDASARKAN PEMASANGAN PERALATAN
Adalah gardu induk yang hampir semua
komponennya (switchgear, busbar,
isolator, komponen kontrol, komponen kendali,
cubicle, dan lain-lain) dipasang di dalam
gedung. Kecuali transformator daya, pada
umumnya dipasang di luar gedung.
Gardu Induk Pasangan Dalam :
Adalah gardu induk yang sebagian
besar komponennya di tempatkan
di luar gedung, kecuali komponen
kontrol, sistem proteksi dan
sistem kendali serta komponen
bantu lainnya, ada di dalam
gedung.
Gardu Induk Pasangan Luar :
13. PERALATAN GARDU INDUK
Lightning
Arrester ( LA )
Berfungsi sebagai proteksi
terhadap tegangan
berlebih yang bersifat
kejutan, seperti tegangan
surja atau sambaran petir.
Current
Transformator ( CT )
Merupakan
transformator arus yang
berfungsi mengubah
besaran arus dari arus
yang besar ke arus yang
kecil, agar dapat terukur
melalui panel kontrol.
Potensial
Transformator ( PT )
Merupakan
transformator tegangan
yang berfungsi untuk
mengubah tegangan
dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah atau
memperkecil besaran
tegangan listrik pada
sistem tenaga listrik.
Transformator
Daya
Berfungsi untuk
mentransformasikan
daya listrik, dengan cara
merubah besaran
tegangannya sedangkan
frekuensinya tetap.
Sakelar Pemisah
( PMS )
Berfungsi sebagai pengaman
peralatan dari tegangan yang
timbul setelah SUTT/SUTM
diputuskan. PMS juga berfungsi
sebagai isolator peralatan
listrik dari peralatan yang
bertegangan. Biasanya
beroperasi pada saat kondisi
tidak berbeban.
14. PERALATAN GARDU INDUK
Saklar Pemutus (PMT)
Berfungsi untuk
memutuskan tenaga
listrik dalam keadaan
gangguan maupun
dalam kedaan berbeban.
Penyulang
Berfungsi untuk
mentransmisikan daya
listrik ke gardu lain dan
juga
mendistribusikannya ke
konsumen.
Busbar atau Rel
Merupakan titik
pertemuan/hubungan
trafo-trafo tenaga, SUTT,
SKTT dan peralatan
listrik lainnya. Berfungsi
sebagai penerima dan
Peralatan
Pemadam Api
Untuk memadamkan api
apabila terjadi
kebakaran akibat
hubungan singkat atau
kerusakan peralatan
lainnya.
15. PERALATAN GARDU INDUK
Peralatan SCADA dan
Telekomunikasi
Sistem komunikasi
SCADA , fungsi
utamanya adalah untuk
mengirim sebuah data
ke remot terminal unit.
Relay Proteksi
dan Alarm
Relai proteksi
merupakan komponen
yang berperan dalam
sistem pengamanan
jaringan distribusi.
Baterai
Baterai memiliki fungsi
penting ketika terjadi
gangguan, sehingga alat-
alat
kontrol dan proteksi.
Kompensator
Kompensator adalah
komponen dalam sistem
kontrol dan digunakan
untuk meongatur sistem
lain.
16. JENIS GARDU INDUK
BERDASARKAN FUNGSINYA
Gardu Induk Penaik Tegangan
Gardu Induk Penurun Tegangan
Gardu Induk Distribusi
Gardu Induk Pengatur Tegangan
Gardu Induk Pengatur Beban
Gardu induk yang berfungsi untuk menaikkan tegangan,
yaitu tegangan pembangkit (generator) dinaikkan menjadi
tegangan sistem.
gardu induk yang berfungsi untuk menurunkan tegangan,
dari tegangan tinggi menjadi tegangan tinggi yang lebih
rendah dan menengah atau tegangan distribusi.
Gardu induk yang menyalurkan tenaga listrik dari tegangan
sistem ke tegangan distribusi
Berfungsi untuk mengatur beban.
Pada umumnya gardu induk jenis ini terletak jauh dari
pembangkit tenaga listrik.
Karena listrik disalurkan sangat jauh, maka terjadi
tegangan jatuh (voltage drop) transmisi yang cukup besar.
17. JENIS GARDU INDUK
BERDASARKAN ISOLASI YANG DIGUNAKAN
Gardu Induk yang
menggunakan isolasi udara
Gardu induk yang menggunakan
isolasi udara antara bagian yang
bertegangan dengan bagian yang
bertegangan lainnya.
Gardu Induk yang menggunakan
isolasi gas SF 6
Gardu induk yang menggunakan gas SF 6
sebagai isolasi antara bagian yang
bertegangan yang satu dengan bagian lain
yang bertegangan, maupun antara bagian
yang bertegan dengan bagian yang tidak
bertegangan.
18. JENIS GARDU INDUK
BERDASARKAN SISTEM REL (BUSBAR)
Rel (busbar) merupakan titik hubungan
pertemuan (connecting) antara transformat
daya, SUTT/ SKTT dengan komponen listrik
lainnya, untuk menerima dan menyalurkan
tenaga listrik. Berdasarkan sistem rel (busbar)
19. JENIS GARDU INDUK
BERDASARKAN SISTEM REL ( BUSBAR )
• Gardu Induk Sistem Double Busbar
Gardu induk system double busbar
sangat efektif untuk mengurangi terjadi
pemadaman beban, khususnya pada
saat melakukan perubahan system
(manuver sistem).
• Gardu Induk Sistem Satu Setengah
(On Half) Busbar
Pada umumnya gardu induk jenis ini dipasang pada
gardu induk di pembangkit tenaga listrik atau
gardu induk yang berkapasitas besar.
• Gardu Induk Sistem Ring Busbar
Gardu induk yang busbarnya berbentuk ring.
Pada gardu induk jenis ini, semua rel
(busbar) yang ada, tersambung atau
terhubung satu dengan lainnya dan
membentuk ring (cincin).
• Gardu Induk Sistem Single Busbar
Gardu induk yang mempunyai satu (single)
busbar. Pada umumnya gardu dengan sistem
ini adalah gardu induk yang berada pada uji
(akhir) dari suatu sistem transmisi.
24. PERTIMBANGAN PEMBANGUNAN GARDU INDUK
Jika kondisi GI eksisting masih
memungkinkan, biasanya cukup dilakukan
up-rating atau menaikkan kapasitas GI
yang ada, misalnya dengan melakukan
penggantian dan penambahan
transformator daya.
Adanya pembangunan infra struktur
bagi kawasan industri (industrial
estate). Proyeksi kebutuhan daya listrik
untuk jangka waktu tertentu, sehingga
perlu disiapkan gardu induk baru atau
perluasan gardu induk.
Adanya pengembangan sistem tenaga
listrik secara terpadu, misalnya
pembangunan pembangkit listrik -
pembangkit listrik baru, sehingga
dilakukan perluasan sistem penyalur
(transmisi), tentunya dibarengi
dengan pembangunan GI-GI baru
atau perluasan.
Adanya perluasan daerah/ wilayah
atau adanya daerah/ wilayah baru,
yang pasti membutuhkan
ketersediaan/pasokan daya listrik
cukup besar.
25. PEDOMAN PEMELIHARAAN
Berdasarkan fungsinya dan kondisi peralatan bertegangan atau
tidak, jenis pemeliharaan pada Pemutus dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
1. In Service / Visual Inspection
2. In Service Measurement / On Line Monitoring
3. Shutdown Measurement / Shutdown Function Check/Treatment
4. Conditional (Pasca relokasi / Pasca Gangguan/bencana alam).
5. Overhaul
26. 1. In Service / Visual Inspection
In Service Inspection adalah inspeksi/pemeriksaan terhadap peralatan yang dilaksanakan
dalam keadaan peralatan beroperasi/bertegangan (on-line) dengan menggunakan 5 panca
indera (five senses) dan metering secara sederhana, dengan pelaksanaan periode tertentu
(Harian, Mingguan, Bulanan, Tahunan). Inspeksi ini dilakukan bertujuan untuk
mengetahui/memonitor kondisi peralatan dengan menggunakan alat ukur sederhana/umum
(contoh Thermo Gun) yang dilaksanakan oleh petugas operator/asisten supervisor di gardu
induk
27. 2. In Service Measurement/On Line Monitoring
Merupakan pengukuran yang dilakukan pada periode tertentu dalam keadaan peralatan bertegangan (On
Line). Pengukuran atau pemantauan yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui/memonitor kondisi
peralatan dengan menggunakan alat ukur yang canggih(seperti Thermal Imager) yang dilakukan oleh
petugas pemeliharaan.
• Pemeriksaan 2 (dua) Mingguan ini meliputi:
1) Pengukuran Suhu (Thermovisi) Isolator interupting chamber tegangan >150 kV
2) Pengukuran Suhu (Thermovisi) Grading Capacitor tegangan > 150 kV
3) Pengukuran Suhu (Thermovisi) Isolator Closing Resistor tegangan > 150 kV
4) Pengukuran Suhu (Thermovisi)Terminal Utama tegangan > 150 kV
• Pemeriksaan Bulanan ini meliputi:
1) Pengukuran Suhu (Thermovisi) Isolator interupting chamber tegangan <150 kV
2) Pengukuran Suhu (Thermovisi) Grading Capacitor tegangan < 150 kV
3) Pengukuran Suhu (Thermovisi) Isolator Closing Resistor tegangan < 150 kV
4) Pengukuran Suhu (Thermovisi)Terminal Utama tegangan > 150 kV
28. 3. Shutdown Measurement/Shutdown Function Check
Merupakan pengukuran yang dilakukan pada periode 2 tahunan dalam keadaan peralatan tidak
bertegangan (Off Line) . Pengukuran dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi peralatan
dengan menggunakan alat ukur sederhana serta advanced yang dilakukan oleh petugas
pemeliharaan.
1. Shutdown Mesurement (2 tahunan)
2. Shutdown Function Check (2 tahunan)
3. Treatment (2 tahunan)
29. 4. Conditional
Meliputi:
1) Pemeriksaan Kebocoran Minyak , pada instalasi , sambungan , Katup - katup pipa pada PMT dengan
penggerak Hidrolik (bila muncul indikasi yaitu tekanan hidrolik turun di bawah batas normal
ataupun pompa sering bekerja).
2) Pemeriksaan Kebocoran Udara pada instalasi Udara, pada instalasi udara , pipa -pipa , nepel , safety
valve, katup-katup (aktuator) – (bila tekanan udara menurun atapun motor kompresor yang terlalu
sering bekerja).
3) Pemeriksaan Kebocoran Gas SF6 pada pipa dan sambungan-sambungan pada PMT dengan media
dielectric SF 6 (bila bila frekuensi pengisian SF6 melebihi durasi normal).
4) Pembersihan bushing / isolator interupting chamber – (disesuaikan dengan tingkat polusi
lingkungan).
5) Pembersihan dan pengencangan baut terminal utama.
6) Pemeriksaan pondasi dan struktur Besi Beton – (bila terjadi gangguan alam)
7) Pemeriksaan Supply AC/DC di Lemari Mekanik PMT – ( bila muncul alarm)
30. 5. Overhaul
Overhaul adalah pemeliharaan yang dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam tiga tahun
atau lebih berdasarkan manual instruction, ketentuan pabrikan atau pengalaman/ketentuan
unit setempat. Untuk pemeliharaan jenis ini dapat dilakukan berdasarkan jenis PMT antara lain:
1) PMT Banyak Minyak
2) PMT Sedikit Minyak
3) PMT Gas SF6
4) PMT dengan penggerak Hidrolik
Gardu Induk Pasangan Luar :
Gardu Induk semacam ini biasa disebut dengan gardu induk konvensional. Sebagian besar gardu induk di Indonesia adalah gardu induk konvensional. Untuk daerah-daerah yang padat pemukiman dan di kota-kota besar di Pulau Jawa, Sebagian menggunakan gardu induk pasangan dalam, yang disebut Gas Insulated Substation atau Gas Insulated Switchgear (GIS).
Gardu Induk Pasangan Dalam :
Gardu Induk semacam ini biasa disebut Gas Insutaled Substation (GIS). GIS merupakan bentuk pengembangan gardu induk, yang pada umumnya dibangun di daerah perkotaan atau padat pemukiman yang sulit untuk mendapatkan lahan.