Tugas 1 Mata Kuliah Kenautikaan (3 SKS), Nama : Redy Dava Pradana, NIM : 13102290004, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Redy Dava Pradana)
1. SISTEM NAVIGASI DAN PETA NAUTICAL CHART
MAKALAH KENAUTIKAAN
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Nama : Redy Dava Pradana
NIM : 1310210004
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
TUBAN
2022
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menuntaskan pembuatan
makalah ini dengan kesesuaian pada ketentuan yang telah di berikan. Makalah
dengan judul “SISTEM NAVIGASI DAN PETA NAUTICAL CHART” disusun
dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Kenautikaan serta memberikan
sebuah bahan belajar dan bacaan terkait kenautikaankepada anda semua sebagai
pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa bersyukur dan
terimakasih kepada rekan rekan yang menjadi support system untuk penulis
sehingga makalah ini bisa di selesaikan sesuai ketentuan, besar harapan penulis
agar bisa terus bisa berbagi keilmuan dan terus berkembang, penulis menyadari
banyaknya kekurangan dan ketidak sempurnaan dalam makalah ini, penulis
ucapkan mohon maaf
.
Tuban, 15 Oktober 2022
Penyusun
3. 3
DAFTAR PUSTAKA
Halaman
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................3
I. PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1. Latar Belakang........................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................4
1.3. Tujuan ......................................................................................................6
II. PEMBAHASAAN...........................................................................................................7
2.1. Sistem Navigasi........................................................................................7
2.2. Peranan Sistem Navigasi ........................................................................7
2.3. Peta Laut (Peta Nautical Chart) ............................................................8
2.4. Pembagian Peta Laut menurut Skala....................................................9
2.5. Jenis Peta Laut ......................................................................................10
III. PENUTUP....................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan ............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................12
4. 4
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Navigasi atau pandu arah adalah penentuan kedudukan (position) dan arah perjalanan baik di
medan sebenarnya atau di peta, dan oleh sebab itulah pengetahuan tentang pedoman
arah (compass) dan peta serta teknik penggunaannya haruslah dimiliki dan dipahami. Sebelum
pedoman arah ditemukan, pandu arah dilakukan dengan melihat kedudukan benda-benda langit
seperti matahari dan bintang-bintang di langit, yang tentunya bermasalah kalau langit sedang
mendung.
Salah satu sarana mobilitas transportasi laut yang memiliki peranan besar dalam
melindungi dan mengatur stabilitas perekonomian dunia merupakan kapal niaga. Ada beberapa
faktor untuk melindungi kelancaran operasi mobilitas transportasi, dalam menjaga keselamatan
dan keamanan kapal salah satunya adalah keselamatan dalam bernavigasi, pad zaman dahulu
atau era awal kapal niaga diperairan secara umum mengunakan peta yang terbuat dari kertas
untuk menentukan posisi dan arah perjalanan dalam bernavigasi dalam menjaga keamanan dan
keselamatan ketika trip/pelayaran. Seiring berjalanannya perkembangan zaman dan
meningkatnya pengetahuan modern, untuk mempermudah dan effisien dalam mengoperasikan
kapal dari satu pelabuhan ke Pelabuhan lainnya dengan adanya penemuan Electronic Chart
Display and Information System (ECDIS), dimana dalam bernavigasi tidak lagi menggunakan
peta kertas melainkan menggunakan peta elektronik ada dua jenis secara resmi peta elektronik
biasanya yang tersedia yaitu Vektor atau peta navigasi elektronik (ENC) dan Peta navigasi
Raster Elektronik (RNC), ketelitaan dan pemahaman perlu di kuasai dalam mengoprasikannya,
peta elektronik ini diharapkan mampu meningkatkan keselamatan dan efektivitas ketika
trip/berlayar, sehingga para Navigator melakukan pengawasan bernavigasi yang lebih cermat,
efektif dan tepat agar mendapatkan atau mencapai tujuan yang telah di rencanakan adapun
untuk melindungi,menjaga dan memastikan keamanan serta keselamatan dalam trip/berlayar,
selayaknya penting untuk di kuasai,di pelajari dan di bagikan ilmu tentang navigasi ini agar
bisa senantiasa berguna untuk banyak orang yang menekuni bidang kelautan
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah dalam makalah ini
dapat diidentifikasikan menjadi bahan untuk mengetahui hal hal yang mengacu pada peta
eletronik, maka diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu sistem navigasi?
2. Peranan sistem navigasi?
5. 5
3. Apa itu peta nautical chart?
4. Apa saja pembagian peta laut menurut skala?
5. Apa itu Electronic Chart Display and Information System (ECDIS)
6. 6
1.3. Tujuan
1. Mengetahui sistem navigasi.
2. Mengetahui peranan sistem navigasi
3. Mengetahui peta nautical chart.
4. Mengetahui pembagian peta laut menurut skala
5. Mengetahui Electronic Chart Display and Information System (ECDIS)
7. 7
II. PEMBAHASAAN
2.1. Sistem Navigasi
Navigasi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari kata navis yang artinya perahu atau
kapal dan agake yang artinya mengarahkan, secara harfiah artinya mengarahkan sebuah kapal
dan pelayaran. Seiring perkembangan zaman kata navigasi tidak hanya digunakan dalam dunia
kelautan tetapi sering juga digunakan di daratan dan udara. navigasi adalah cara menentukan
posisi dan arah perjalanan baik baik di medan sebenarnya maupun pada peta.
Sistem navigasi yang sudah dikenal luas adalah sistem navigasi satelit atau dikenal
dengan GPS (global positioning system) atau GNSS (global navigation satellite system)
(Farrell and Barth, 1998).Saatini alat navigasi terpasang pada hampir di setiap smart phone
yang sudah dimiliki banyak orang di dunia, sehingga sistem navigasi GPS ini sudah sangat
populer. Sistem navigasi lainnya yang juga terpasang pada smart phone adalah sistem navigasi
inersial. Sistem navigasi inersial biasanya terkait dengan wahanabergerak yang akan
memberikan informasi navigasiberupa vektor posisi, kecepatan, arah (heading), dan kelabilan
(attitude) (Farrell and Barth, 1998; Jekeli, 2001).
Navigasi merupakan alat bantu pengarah suatu wahana bergerak dari ke lokasi lainnya
dengan merujuk pada informasi posisi dan arah dari alat navigasi. Alat navigasi adalah suatu
perangkat yang dilengkapi dengan sensor yang dapat memberikan data posisi dan arah
geografis di permukaan bumi, sehingga alat navigasi ini diperlukan ketika suatu wahana sedang
menempuh perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya. Salah satualatnavigasi yang
sudahdikenalluasadalahreceiver GPS (Farrell and Barth, 1998; Jekeli, 2001).
2.2. Peranan Sistem Navigasi
Sesuai dengan pengartiannya Navigasi atau pandu arah adalah penentuan kedudukan (position)
dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya atau di peta, dan oleh sebab itulah pengetahuan
tentang pedoman arah (compass) dan peta serta teknik penggunaannya haruslah dimiliki dan
dipahami Fungsi utamanya untuk menentukan posisi dan arah perjalanan, termasuk melihat
kondisi cuaca yang sedang dihadapi saat di medan pelayaran. Anda perlu mengetahui bahwa
pada zaman dahulu alat navigasi tersebut dibuat dengan tujuan untuk membantu dalam melihat
benda-benda langit
8. 8
2.3. Peta Laut (Peta Nautical Chart)
Peta ialah pemindahan bentuk lengkung bumi yang dipindahkan ke atas sebuah bidang
datar. Secara umum map dan peta mempunyai pengertian yang sama, tetapi pada dasarnya
mempunyai perbedaan – perbedaan yang sangat prinsip.
Map yaitu lebih menjurus kepada keadaan umum, keadaan daratan dan batas-batasnya
secara geografis maupun politis. Map tidak dilengkapi dengan benda bantu navigasi dan tidak
ada peruman – peruman, Sehingga tidak dapat digunakan untuk bernavigasi.
Peta Laut yaitu lebih menjurus ke hal-hal dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan
oleh Seorang navigator dalam hal menentukan posisi, jarak, haluan serta hal-hal yang
menyangkut keselamatan bernavigasi di laut. Dengan sendirinya dilengkapi dengan benda
bantu navigasi dan peruman - peruman.
Peta laut adalah peta yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk
merencanakan suatu pelayaran baik di laut lepas pantai maupun diperairan umum. Peta laut
merupakan salah satu alat bantu bernavigasi untuk keselamatan pelayaran. Teknologi navigasi
termasuk membaca peta laut merupakan salah satu pengetahuan / kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh para calon jurumudi kapal penangkapan ikan
Peta laut adalah representasi grafis dari permukaan bumi yang menggunakan simbol,
skala dan sistem proyeksi tertentu yang mengandung informasi serta menampilkan fitur-fitur
alam dan buatan manusia yang disajikan secara dua dimensi maupun tiga dimensi dalam suatu
media penyampaian baik cetak maupun digital (Abdillah, 2018).
2.3.1 Klasifikasi Peta Menurut Sifat Pemakainnya
1. Peta laut ( Nautical Chart )
2. Peta Cuaca ( Weather Chart )
3. Peta Penerbangan ( Aeronautical Chart )
4. Peta Bintang ( Star Chart )
2.3.2 Hal utama yang harus ada di dalam peta laut
Judul peta harus menggambarkan daerah yang dipetakan. Yang terpenting dalam
keterangan ini antara lain skala, tahun percetakan, tahun survey, koreksi besar terakhir dan
tahun koreksi kecil terakhir.
1. Garis batas kedalaman harus nyata dan merata. Mengenai kedalaman air ini harus
diberikan cukup jelas dan terperinci mengenai dalamnya air yang terkecil sampai pada
yang terbesar.
2. Sifat utama dari penerangan – penerangan navigasi yang utama, seperti ; suar, kapal
suar, dan lain-lain harus ada. Demikian juga benda-benda darat, garis merkah, tempat-
tempat labuh jangkar serta Tanda-tanda lainnya yang diperlukanharus ada.
3. Bagian darat tidak hanya menuujukan sifat serta bentuk garis pantai saja, tetapi harus
menyatakan pula apakah daratan itu landai, rata, berbukut, curam atau bergunung-
gunung.
4. Keterangan yang bertautan dengan arus – arus tertentu.
5. Keterangan-keterangan peta pada umumnya harus ada.
6. Kerangka- kerangka serta bahaya-bahaya navigasi yang lainnya.
9. 9
2.3.3 Peta dikatakan baik ketika
1. Pemetaan harus dilakukan secara modern
2. Peruman harus berdekatan dan merata tanpa ada tempat-tempat yang kosong.
3. Garis batas kedalaman perairan harus ada dan nyata tidak terputus-putus
4. Keterangan-keterangan dan tanda-tanda yang diperlukan seorang navigator harus
nyata dan jelas
5. Garis pantai harus nyata, jelas, dan tidak terputus-putus
6. Warna peta harus jelas, tiap peta diberi judul/title yang sesuai dengan daerah yang
dipetakan.
7. Kertas yang dipakai harus baik dan ukuran peta normal.
2.4. Pembagian Peta Laut menurut Skala
Semakin besar skala suatu peta, semakin banyak detail-detail perairan yang ditunjukkan
secara teliti demi keselamatan navigasi.
1. Peta Ikhtisar : Peta yang menggambarkan daerah yang luas dengan ukuran skala kecil
1: 1.000.000 atau lebih kecil. Dipergunakan terutama menunjukkan variasi, angin,
arus, dan lain-lain.
2. Peta Haluan atau Peta Perantau : Peta dengan ukuran skala lebih besar yaitu 1 : 1 000
000 sampai dengan 1 : 600 000. Dipergunakan untuk pelayaran pada jarak yang jauh
dari pantai atau untuk menarik garis haluan.
3. Peta Pantai : Peta dengan ukuran skala makin besar yaitu 1: 600.000 sampai dengan 1
: 100.000. Dipergunakan untuk pelayaran antara pulau- pulau ataupun pelayaran
sepanjang pantai.
4. Peta Penjelas : Peta dengan ukuran skala 1 : 50 000 atau lebih besar. Dipergunakan
untuk navigasi di selat-selat atau di air pelayaran sulit/sempit.
5. Peta Rencana : Peta dengan ukuran skala 1 : 50.000 atau lebih besar. Namun
menggambarkan bandar-bandar, pelabuhan, tempat berlabuh. Dipergunakan oleh
kapal yang akan menyinggahi atau menuju tempat - tempat tersebut.
Semakin besar skala suatu peta, semakin banyak detail-detail perairan yang ditunjukkan secara
teliti demi keselamatan navigasi.
2.4.1 Satuan Jarak di Laut
Satuan jarak yang dipergunakan dalam bernavigasi di laut adalah Mil Laut (
International Nautical Mile ). Panjang keliling lingkaran katulistiwa bumi adalah 40.070.368
meter, sedangkan panjang lingkaran derajah bumi sepanjang 40.003.423 meter. Panjang rata-
rata keliling lingkaran – lingkaran besar di bola bumi adalah 40.000.000 meter.
Keliling busur lingkaran besar bola bumi tersebut adalah 360º atau dalam satuan menit
menjadi sebesar 21 600 menit. Ukuran 1 mil laut sama dengan 1 menit busur lingkaran besar
rata-rata sehingga panjang 1 mil laut adalah 40.000.000 meter dibagi 21.600 = 1.851,851 meter
dibulatkan menjadi 1.852 meter.
10. 10
2.4.2 Skala Grafik
Untuk mengukur atau menjangka jarak dari suatu tempat ke tempat lain di peta laut
dipergunakan skala grafik peta. Skala grafik terdapat di garis-garis tepian peta sepanjang
derajah yang berada di kiri dan kanan peta dimana sepanjang garis tersebut tertera nilai-nilai
busur suatu lintang dari daerah yang dipetakan. Skala grafik merupakan skala yang
dipergunakan untuk menyatakan besarnya jarak di peta. Setiap 1 derajat busur lintang
menyatakan jarak 60 mil laut, dan 1 menit busur lintang menyatakan jarak 1 mil laut.
2.4.3 Mawar Peta
Mawar peta selalu tertera disetiap peta laut ini merupakan busur lingkaran yang
menyatakan arah dengan pernyataan notasi angka. Mawar peta mempunyai fungsi sebagai
petunjuk arah dari suatu tempat ke berbagai tempat lainnya di areal yang dipetakan. Notasi
angka adalah nilai-nilai arah yang dinyatakan dengan angka-angka busur derajat yang dihitung
mulai dari 0º ( Utara ) ke arah kanan searah putaran jarum jam menuju 90º ( Timur ), 180º (
Selatan ), 270º ( Barat ), menuju 359 º dan kembali ke 0º ( Utara = 360º ).
Notasi angka sangat dominan dipakai dalam proses perhitungan-perhitungan untuk
menentukan arah haluan kapal maupun arah baringan.
2.5. Jenis Peta Laut
Berdasarkan media penyampaiannya, peta laut dibagi atas dua jenis yaitu peta laut
analog/ kertas dan peta laut dijital (ENC/ Electronic Navigational Chart). Secara umum peta
laut yang digunakan terbagi atas tiga jenis, yaitu peta navigasi laut, peta batas laut, dan peta
kerekayasaan kelautan. Untuk pemanfaatan dalam bidang navigasi, peta laut dikelompokkan
lagi ke dalam empat jenis dengan skala yang berbeda (Djunarsjah, 2005), yaitu:
1. Peta Pelabuhan (skala > 1:50.000)
Untuk keperluan navigasi dalam pelabuhan dengan alur pelayaran sempit, serta
untuk tempat berlabuh.
2. Peta Pantai (skala 1:50.000 – 1:100.000)
Untuk keperluan navigasi dekat pantai (agar kapal dapat berlayar melalui karang
atau daerah dangkal), memasuki teluk dan pelabuhan yang cukup besar, serta
bernavigasi di alur pedalaman.
3. Peta Umum (skala 1:100.000 – 1:600.000)
Untuk navigasi pada saat kapal berada cukup jauh dari daratan namun posisi kapal
masih dapat ditentukan relatif terhadap tanda-tanda di darat, lampu-lampu suar,
serta pelampung-pelampung.
4. Peta Haluan (skala > 1:600.000)
Untuk navigasi antar pelabuhan yang jauh dan untuk pengelolaan posisi kapal
pada saat daratan belum tampak.
11. 11
III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Navigasi merupakan alat bantu pengarah suatu wahana bergerak dari ke lokasi lainnya
dengan merujuk pada informasi posisi dan arah dari alat navigasi.Fungsi sistem
navigasi untuk menentukan posisi luasan pencari letak suatu koordinat dan
menunjukkan arah serta memprediksi kondisi cuaca yang sedang atau akan dihadapai
dalam pelayaran
2. Peta laut adalah peta yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk
merencanakan suatu pelayaran baik di laut lepas pantai maupun diperairan umum
3. Electronic Chart Display and Information System (ECDIS) merupakan
pengembangan dari sistem peta navigasi yang digunakan pada kapal dan kapal
angkatan laut. Dengan penggunaan sistem grafik elektronik, menjadi lebih mudah
bagi kru navigasi kapal untuk menentukan lokasi dan mencapai arah.
12. 12
DAFTAR PUSTAKA
Rudiana Rudiana. 2021. Peranan Alat Navigasi Elektronik Berdampak Pada Keselamatan
Pelayaran Diatas Kapal
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta
Aan Supriatna. 2013 Mengenal Peta Laut (Nautical Chart)
alaukan.com/2013/12/mengenal-peta-laut-nautical-chart.html
Danar Guruh Pratomo. KAJIAN SISTEM INFORMASI KELAUTAN BERBASIS TIGA
DIMENSI UNTUK PENDUKUNG NAVIGASI. Program Studi Teknik Geomatika,
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh November
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia Poerbandono, 1998. Hidrografi 1.
Catatan Pengajar.
Sylvadra B. 2021. What is Electronic Chart Display and Information System (ECDIS)?
Yasin M. Syiblia* , Dedi Nuryamanb. 2021. Peranan Alat Navigasi Di Kapal Untuk
Meningkatkan Keselamatan Pelayaran Di Atas Kapal