Makalah ini membahas sistem navigasi dan peta nautical chart serta alat-alat navigasi elektronik seperti radar, GPS, RDF, echosounder, dan AIS. Radar berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur jarak objek disekitar kapal, sedangkan GPS digunakan untuk menentukan posisi kapal. RDF bermanfaat untuk komunikasi radio, echosounder untuk mengukur kedalaman, dan AIS untuk pertukaran informasi antar kapal."
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Udis Sunardi)
1. i
SISTEM NAVIGASI DAN PETA NAUTICAL CHART
MAKALAH KENAUTIKAAN
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Nama : Udis Sunardi
NIM : 1310210011
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
TUBAN
2022
2. ii
KATA PENGANTAR
Puja dan Puji Syukur Penulis Panjatkan Kehadirat Allah SWT, Atas segala karuniaNya
Sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Kenautikaan ini dengan judul “Sistem
Navigasi Dan Peta Nautical Chart”.
Atas terselesaikannya Makalah Kenautikaan ini, penulis mengucapkan terima kasih
dan penghargaan yang tinggi kepada :
1. Dr. Sri Rahmaningsih, S.Pi, M.Si Selaku dekan pada Fakultas Perikanan dan Kelautan
UNIROW Tuban.
2. Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng selaku Dosen Pengampu beserta keluarga besar
Fakultas Perikanan dan Kelautan UNIROW Tuban
3. Dr. Suwarsih, S.Pi, M.Si Selaku Kaprodi Ilmu Kelautan Unirow Tuban
4. Semua pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan, sehingga dapat
tersusunnya Makalah Kenautikaan ini.
Semoga laporan Makalah ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan kemajuan
ilmu pengetahuan alam Khususnya Kenautikaan, akhirnya penulis berharap semoga karya
ilmiah yang masih jauh dari kesempurnaan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Tuban, 18 Oktober 2022
Udis Sunardi
3. iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan............................................................................................ 2
1.3 Kegunaan Penulisan....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
2.1 Pengertian Navigasi ....................................................................................... 3
2.2 Macam-Macam Alat Navigasi Elektronik ..................................................... 3
2.2.1 Radar.......................................................................................................... 3
3.2.2 GPS............................................................................................................ 5
3.2.3 RDF ........................................................................................................... 8
3.2.4 Echosounder .............................................................................................. 9
3.2.5 AIS............................................................................................................. 10
BAB III PENUTUP...................................................... ........................................ 12
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................12
3.2 Saran .............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan. Sebagian besar perdagangan
internasional di Indonesia adalah melalui laut dengan menggunakan kapal sebagai kendaraan
transportasi. Seperti yang kita ketahui bahwa kapal dapat berlayar untuk mengangkut muatan
dalam jumlah banyak dan menempuh jarak yang sangat jauh dengan biaya yang lebih sedikit.
Ada beberapa faktor untuk menjaga kelancaran operasi moda transportasi tersebut sehingga
stabilitas perekonomian dunia tetap terjaga. Salah satu faktor tesebut adalah dari faktor
keselamatan dalam navigasi.
Bernavigasi adalah merupakan bagian dari kegiatan melayarkan kapal dari suatu tempat
ketempat lain.Pengetahuan tentang alat-alat navigasi sangat penting untuk membantu seorang
pelaut dalam melayarkankapalnya.Seiring dengan perkembangan zaman, modernisasi
peralatan navigasi sangat membantu akurasi penentuan posisi kapal di permukaan bumi,
sehingga dapat menjamin terciptanya aspek-aspek ekonomis.Sistem navigasi di laut mencakup
beberapa kegiatan pokok, antara lain:
⁻ Menentukan tempat kedudukan (posisi) dimana kapal berada di permukaan bumi.
⁻ Mempelajari serta menentukan rute"jalan yang harus ditempuh agar kapal dengan aman,
cepat,selamat, dan efisien sampai ke tujuan.
⁻ Menentukan haluan antara tempat tolak dan tempat tiba yang diketahui sehingga
jauhnya"jaraknyadapat ditentukan.
⁻ Menentukan tempat tiba bilamana titik tolak haluan dan jauh diketahui
Di dalam alur pelayaran indonesia ,khususnya di alur pelayaran Semarang masih banyak
kapal yang belum memenuhi standar international. Peristiwa yang sering terjadi di alur
pelayaran semarang adalah Resiko bahaya tubrukan kapal dan lain sebagainya. Pada tanggal
10-11-2020 , pukul 19.25 wib terjadinya tubrukan antara Kapal Motor (KM) Dharma Kencana
yang akan berangkat menuju Pontianak menabrak kapal tongkang TK Virgo Sejati. Tidak ada
korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Ada dua kemungkinan akibat terjadinya peristiwa
tubrukan tersebut yaitu dikarenakan Fakto Eksternal dan Faktor Internal. Faktor eksternal
terjadi karna faktor cuaca,ombak,arus dan lain sebagainya dan faktor internal terjadi karna
human eror dan kenavigasian. Terjadinya human eror di karenakan sedikitnya pengetahuan
tentang bagaimana peran dan pengoperasian alat-alat navigasi dikapal.
Menurut konvensi Safety of Life at Sea (SOLAS), semua kapal harus memiliki Electronic
Navigational Chart (ENC) yang diaplikasikan dengan Electronic Chart Display And
Information System (ECDIS). Selanjutnya, keamanan pelayaran dipengaruhi oleh alat-alat
navigasi elektronik lainnya, antara lain adalah Echo Sounder, Speed Log, Automatic
Identification System (AIS), Radio Detection and Ranging (RADAR), dan Global Positioning
System (GPS). Tetapi Sering terjadi di lapangan sedikit sekali Mualim yang berkompeten
untuk mengoperasikan ECDIS, karena sering terjadi salah pemahaman dalam penggunaan
ECDIS yang sangat mungkin sekali untuk menimbulkan bahaya navigasi yang dapat
mengancam keselamatan kapal seperti resiko tubrukan pada saat berlayar pada alur pelayaran
ramai, resiko kandas jika tidak tepatnya pemilihan skala peta pada ECDIS dan resiko bahaya
5. 2
navigasi yang lain dan ECDIS harus selalu dalam keadaan up to date sehingga ECDIS dapat
menyediakan informasi yang dapat membantu pengawasan navigasi ataupun dapat
memberikan peringatan kepada Mualim jaga jika kapal akan memasuki daerah yang tidak
boleh dilayari. Oleh karena itu, pengetahuan tentang peran dan pengoperasian ECDIS sangat
penting untuk keselamatan bernavigasi dan membantu seorang pelaut dalam melayarkan
kapalnya.
1.2 Tujun Penulisan
Secara umum tujuan mempelajari teori ini adalah agar taruna dapat mengenal hal dasar
mengenai alatnavigasi elektronik, sehingga kesulitan yang mungkin akan terjadi pada saat
bernavigasi dapat diatasi.$dapun tujuan khusus mempelajari teori ini adalah :
- Dapat mengetahui macam-macam alat navigasi elektronik.
- Dapat memahami fungsi serta kegunaan dari alat navigasi tersebut.
- Dapat mengetahui prinsip dan cara kerja dari alat navigasi tersebut.
- Dapat mengetahui kelebihan serta kekurangan dari alat navigasi tersebut
1.3. Kegunaan Penulisan
1.3.1 Kegunaan Penulisan Dari penulisan karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam hal Navigasi serta alat-alat
elektronik lainnya yang berhubungan dengan sistem navigasi sebagai sarana bantu dalam
bernavigasi.
2. Bagi Akademi
Bagi Tenaga Pendidikan dapat dijadikan Refesensi agar dimasa yang akan datang dapat
meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas.
Bagi dosen bisa sebagai bahan kajian untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan
untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan terampil.
Bagi Rekan Taruna Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai
pengetahuan tentang peran alat navigasi lainnya dalam upaya membantu keselamatan
dalam bernavigasi.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Navigasi
Navigasi adalah proses melayarkan kapal dari satu tempat ke tempat lain dengan lancar aman
dan efisien. Alat navigasi adalah alat yang digunakan untuk membantu dalam bernavigasi, Alat
navigasi dibagi menjadi dua macam yaitu alat navigasi konvensional dan elektronik.
2.2 Macam - macam Alat Navigasi Elektronik
2.2.1 Radar
2.2.1.1. Pengertian Radar
Radar singkatan dari (Radio Detection and Ranging) adalah peralatan navigasi
elektronik terpenting dalam pelayaran. Pada dasarnya radar berfungsi untuk mendeteksi dan
mengukur jarak suatu obyek disekeliling kapal. Disamping dapat memberikan petunjuk adanya
kapal, pelampung, kedudukan pantai dan obyek lain disekeliling kapal, alat ini juga dapat
memberikan baringan dan jarak antara kapal dan objek-objek tersebut.Oleh karena itu radar
sangat bermanfaat untuk mengetahui kedudukan kapal lain sehingga dapatmembantu
menghindari/mencegah terjadinya tabrakan dilaut. Radar akan sangat berguna pada saat cuaca
buruk, keadaan berkabut, dan berlayar di malam hari terutama apabila petunjuk pelayaran
seperti lampu suar, pelampung, bukit atau bangunan visual tidak dapat diamati. Kelebihan
utama radar dibandingkan dengan alat navigasi elektronik lain adalah radar tidak memerlukan
stasiun-stasiun pemancar.
2.2.1.2. Bagian- bagian Radar
a) Timer (trigger)
Bagian ini berfungsi untuk membangkitkan pulsa-pulsa yang bertegangan tinggi yang
diteruskan padamodulator dan indikator dalam waktu yang sama. ntuk menyamakan waktu ini,
maka diperlukan pengukur waktu yang berguna mengukur waktu pemancaran pulsa-pulsa
radio yang dipancarkan itu.
b) Mudulator
Bagian ini berfungsi untuk memodulir gelombang radio (pulsanya) yang dipancarkan dan
untuk memperkuat atau mempertinggi tegangan pulsa yang akan dipancarkan. Tegangan tinggi
ini didapat daritabung magnetron. dengan demikian guna membangkitkan tegangan tinggi,
pemancar harus dijalankan (dihidupkan) lebih dahulu (stand by)
c) Pemancar (transmitter )
Memberikan energi yang besar pada pulsa-pulsa dalam bentuk yang disebut tenaga
puncak (peak power) yang kemudian disalurkan ke penghantar gelombang (wafeguide) terus
ke antena, dari antena pulsa itu disalurkan ke udara dalam bentuk elektron yang berputar.
Bagian pemancar ini pada instalasi dikapal disatukan dalam satu kabin atau kotak.
d) Penguhbung TR dan Anti TR
7. 4
Tenaga gelombang radio yang dipancarkan oleh bagian pemancar (transmitter) dan
tenaga gema pulsa yang kembali dari sasaran melalui antena ke bagian penerima (receiver)
sama-sama melalui penghantar gelombang yang sama. Untuk mengatur penyaluran energi
pulsa ke antena dan dari antena penerima tersebut dilakukan secara berganti-ganti dengan
menggunakan penghubung (swich) elektronik (neon) yang dinamakan TR dan anti TR swich (
TR = Transit and Receive). Penghubung TR bertugas mencegah pulsa-pulsa yang bertegangan
tinggi dari pemancar masuk ke bagian penerima yang sensitif terhadap tegangan tinggi. dengan
demikian TR mencegah penerima dari kerusakan dan mencegah hilangnya energy yang
dipancarkan (bila masuk ke bagian penerima). anti TR menyalurkan energi gema-gema pulsa
ke bagian penerima dan mencegah masuknya energi ini ke bagian pemancar.
e) Bagian Penerima (receiver)
Memisahkan (mendeteksi) dan memperkuat energi yang diterima dari sasaran. Hasil
deteksi selubung getaran radio ini diperkuat disalurkan ke bagian penguat gambar (video
amplifier) lalu diteruskan ke bagian indikator atau PP1 unit.
f) Bagian PPI (Plan Position Indikator)
Kadang-kadang disebut juga sebagai display unit, fungsinya untuk memperlihatkan
sasaran gambar yang terkena pancaran pulsa dan menentukan arah serta jarak sasaran dalam
azimut PP1 dilengkapi dengan tabung Sinar Katoda (Chathode Ray Tube) dan rangkaian yang
disebut dasar waktu (time base) yang mengatur panjang atau lamanya sweep sesuai dengan
jarak lamanya waktu yang digunakan.
g) Bagian Antena
Antena terdiri dari tiga bagian khusus yaitu :
Motor yang memutar antena
Servo atau sinkro sistem yang terdiri dari generator sinkro (servo).
Pada antena yang mengatur putaran gir mikro swit pada antena dan motor sinrkonnya pada
putaran pembelok TSK.
Mikro swit gunanya untuk menunjukkan cahaya haluan (heading plas) kecuali antena yang
berbentuk parabol itu, ketiga bagian ini biasanya ditempatkan dalam satu kotak yang
disebut pedestal.
2.2.1.3 Prosedur Pengoperasian Radar
a) Prosedur Menghidupkan (ON)
Pada prinsipnya prosedur penggunaan radar adalah sama untuk semua jenis radar dan
prosedur penggunaan biasanya ada dalam buku manual operasi.Sebelum memutar tombol
utama dan tombol-tombol function pada posisi (ON) pastikan tombol-tombol pada panel radar
berada pada posisi “OFF” /penuh berlawanan dengan arah jarum jam. Setelah bagian tombol-
tombol pada panel radar berada pada posisi sebagaimana di atas maka radar dapatkita hidupkan
(pastikan bahwa antena dapat berputar dengan bebas). kemudian dilanjutkan prosedur
pengoperasian sebagai berikut :
8. 5
⁻ Perhatikan setting jarak tidak terlalu pendek
⁻ Selaraskan kecerahan
⁻ Selaraskan fokus dengan memperhatikan gelang jarak
⁻ Selaraskan amplifikasi sampai berbentuk bintik-bintik kabur pada skrin
⁻ Set garis jarak pada kisaran jarak yang rendah dan gunakan pemilihan frekuensi secara
otomatis.
⁻ Selaraskan penekanan gema laut untuk mendapatkan kontras yang baik
⁻ Set switch jarak sesuai keperluan dan selaraskan lagi switch fokus
⁻ Pastikan gambar berada di tengah-tengah
⁻ Set penanda haluan pada 00
atau pada haluan kapal sesuai tampilan yang akan digunakan.
⁻ Hal lain yang perlu diperhatikan sebelum pengoperasian radar adalah:
⁻ Semua switch dalam kaeadan minimum
⁻ Kekuatan listrik yang betul
⁻ Pastikan tidak ada orang disekitar antenna atau antenna betul-betul bebas dari hambatan
sepertitali atau benda lain yang akan mengganggu perputaran antena.
b) Prosedur Mematikan (OFF)
Bila radar tidak akan digunakan dalam periode waktu yang panjang, putar tombol
function dan antena pada posisi Off selanjutnya tombol-tombol yang lain putar pada posisi
sebelum diaktifkan.
2.2.1.4 Prinsip Kerja Radar
Seperti telah diketahui radar menggunakan prinsip pancaran gelombang radio dalam
bentuk “microwave band”. Pulsa yang dihasilkan oleh unit pemancar (transmitter unit) dikirim
ke antena melalui swich pemilih pancar/terima elektronik (T/R electronic switch). Pada saat
pengiriman sinyal antena akan berputar 10 hingga 30 kali/menit dengan memancarkan
denyutan/pulsa 500 hingga 3000 kali/detik. ketika pemancaran, pulsa ini akan dipantulkan
kembali apabila mengenai sasaran dalam bentuk gemaradio (radio echo). Pulsa yang
dipantulkan ini akan diterima kembali oleh antena dan dikirim ke unit penerima (receiver)
melalui switch pemilih pancar/terima. Pulsa ini akan di kuatkan dan akan dideteksidalam
bentuk sinyal radio yang seterusnya dibesarkan lagi kekuatannya pada indicator
Setiap kali gelombang elektrik dipancarkan, bintik-bintik putih akan terbentang dari
pusatskrin/skop radar dengan kecepatan konstan dan akan membuat garis sapuan. Garis sapuan
ini akan bergerak disekeliling pusat skop dan berputar searah jarum jam dimana putarannya
selaras dengan putaran antena. Apabila sinyal video (video signal) digunakan dalam indikator,
bintik putih diatas garis sapuan ini akan diubah kedalam bentuk gambar/bayang-bayang. Posisi
gambar ini akan sejalan dengan arah gelombang elektrik yang dipancarkan serta jarak posisi
gambar ini dengan pusat skop radar adalah berdasarkan jarak kapal dengan sasaran di suatu
tempat. dengan demikian posisi penerima sinyal kapalsenantiasa berada di pusat skop pada
tabung sinar katoda dan dikelilingi oleh objek/sasaran
2.2.2 GPS
2.2.2.1 Pengertian GPS
GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit. nama
formalnya adalah NAVSTAR GPS kependekan dari Navigation Satellite and Ranging Global
9. 6
Positioning System.Dalam hal penentuan posisi, GPS dapat memberikan ketelitian posisi yang
spektrumnya cukup luas. Dari yang sangat teliti sampai yang biasa- biasa saja. Ketelitian posisi
yang diperoleh secra umum akan bergantung pada empat faktor, yaitu :
⁻ Metode penentuan posisi yang digunkan
⁻ Geometri dan distribusi dari satelit < satelit yang diamati.
⁻ Ketelitian data yang digunakan.
⁻ Strategi/metode pengolahan data yang diterapkan.
Selain memeberikan informasi tentang waktu, GPS juga dapat digunakan untuk
mentransfer waktu darisatu tempat ke tempat lain. ketelitian sampai beberapa nano detik dapat
diberikan oleh GPS untuk transfer waktu antar benua.
2.2.2.2 Pengoperasian GPS
GPS mempunyai beberapa macam (model) seperti VALSAT - 021, namun secara
umum prinsip dasar pengoperasiannya adalah relative sama dan yang membedakannya adalah
tipe dan merek GPS receiver yang bersangkutan. Prosedur pengoperasian GPS model
VALSAT 021 adalah sebagai berikut.
a)Menghidupkan Unit GPS
Sebelum menghidupkan GPS kita harus mengetahui posisi duga saat pengoperasian.
Secara prinsip pengoperasian GPS sangatlah mudah dengan urut-urutan sebagai berikut:
⁻ Tekan ON/OFF untuk menghidupakn
⁻ Atur kecerahan cahaya dilayar tampilan
⁻ Untuk mematikan perangkat, tekan kunci ON/OFF selama 3 detik
b) Mengoperasikan Navigator
1) self Lokalization
GPS dengan mudah dapat memberikan informasi mengenai posisi kita dipermukaan bumi
dipergunakan untuk pembaruan data tentang Waktu dan kalender (update). Pencaraian sinyal-
sinyal satelit ini dipergunakanuntuk memperbaharui data mengenai waktu dan kalender. Proses
ini memerlukan waktu rata - rata 15 menit.
2) Memasukan Posisi Perkiraan
Diperlukan waktu beberapa menit untuk mendapatkan posisi yang kemudian
dimasukan sebagai posisi perkiraan.
1. tekan kunci POS, kordinat Lat/Lon ditampilkan pada layar. POS 1 akan berkedip
selama GPS tidak terkunci.
2. Tekan kunci LNI, karakter pertama dari lat/ lintang akan berkedip
⁻ Tekan +/- untuk memilih Utara / Selatan (N/S)
⁻ Masukan data Lat / Lintang
⁻ Dilihat bahwa karakter pertama dari lon/bujur apakah sudah berkedip.
⁻ Tekan +/- untuk memilih Timur / Barat ( E / W )
POS 1 berhenti berkedi saat GPS terkunci.
10. 7
3) Pemilihan sistem Geodesi
⁻ Tekan (+/-) menuju ketampilan fungsi kedua.
⁻ Tekan (6) untuk mendapatkan Fungsi F6, kemudian ENT.
⁻ Tekan ? untuk memilih sistem Geodesi, kemudian ENT.
Setiap sistem geodesi memberikan perhitungan mengenai posisi lat/lon yang berbeda.
4) Pengenalan tentang ketinggian antena
⁻ Tekan POS<POS 1 muncul dilayar tampilan.
⁻ Tekan ? untuk menampilkan POS 2.
⁻ Tekan ENT untuk memasukan data ketinggian antena dalam sistem. yang dimaksud
ketinggiandisini adalah ketinggian antena terhadap rata - rata permukaan laut.
5) Mendapatkan Posisi
⁻ Tekan POS
⁻ POS 1 muncul dilayar tampilan.
⁻ Posisi ini selalu diperbaharui / dikoreksi setiap 1 detik.
⁻ XY atau XYZ menunjukan operasi dalam 2 atau 3 dimensi.
⁻ 1ndikator “P0S 1“ akan tetap saat GPS dikunci
60 Menentukan Kecepatan dan Arah.
⁻ Tekan NAV
⁻ Nav 1 akan mumcul dilayar tampilan.
⁻ Baris pertama menunjukan kecepatan dalam knots.
⁻ Baris kedua menunjukan arah dalam derajat.
7) Memasukan Titik Posisi (Waypoint)
⁻ Tekan WPT.
⁻ WPT 1 akan muncul dilayar tampilan
⁻ Masukan nomor titik posisi. nomor ini ditampilkan pada baris kedua, di bawah huruf
WPT
⁻ Tekan ENT
Karakter pertama untuk latitude (lintang) akan berkedip(menandakan siap untuk memasukan
data ).
⁻ Tekan +/- untuk pilihan N ( utara ) atau S ( selatan ).
⁻ Masukan koordinat lintang ( lititude )
⁻ Kemudian periksa, karakter pertama dari bujur ( longitude ) akan berkedip
(menandakan siapuntuk memasukan data)
⁻ Tekan +/- untuk pilihan E ( timur ) atau W ( barat )
⁻ Masukan koordinat bujur.
⁻ Tekan ENT.
8) Pemberian nama setiap titik posisi (Waypoint)
⁻ Tekan WPT
⁻ WPT 1 akan muncul dilayar tampilan.
11. 8
⁻ Tekan ? dan pilih nomor titik posisi ( Waypoint )
⁻ Tekan ENT. Karakter pertama akan berkedip.
⁻ Tekan kunci (angka), yang berkenaan dengan huruf pertama dan tekan +/- untuk
memilih huruf yang diinginkan.
⁻ Tulis sesuai yang dikehendaki.
9) Menghapus titik Posisi (Waypoint) dan namanya.
⁻ Tekan WPT.
⁻ WPT 1 akan muncul dilayar tampilan.
⁻ Masukan nomor titik posisi (Waypoint ).
⁻ Tekan ENT
⁻ Tekan Nav, sekarang posisi adalah
u 00o 00” 000 N
u 00o 00” 000B
u dan namanya juga ikut terhapus.
Tekan ENT
10) Memasukan koordinat saat ini kedalam titik posisi (Waypoint) secara otomatis.
⁻ Tekan WPT
⁻ WPT 1 akan muncul dilayar
⁻ Masukan nomor titik posisi ( Waypoint )
⁻ Tekan ENT POS ENT
⁻ Posisi saat ini secara otomatis tersimpan didalam titik posisi (waypoint) sesuai nomor
waypoint yang kita isikan.
2.2.3 RDF
2.2.3.1 Pengertian RDF
RDF (Radio Direction Finder) adalah pesawat radio pencari arah yang dioperasikan melalui
penerimaan gelombang elektromagnetik oleh pemancar yang dipancarkan oleh stasiun
pemancar.
2.2.3.2 Prinsip Kerja RDF
Antena pesawat radio direction finder (RDF) akan menerima gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan oleh stasion pemancar. Oleh karena antena itu merupakan
suatu penghantar yang baik maka gelombang elektromagnetik dari pemancar yang diterima
oleh antena akan membangkitkan arus gelombang yang getarannya sama dengan getaran
gelombang elektromagnetik dari pemancar. Bila bidang bingkai antena searah dengan arah
datangnya isyarat dari pemancar maka tegangan yang dijangkitkan dalam antena akan
maksimum dan bila bidang bingkai antena diputar 900
tidak searah lagidengan arah datangnya
isyarat maka tidak ada tegangan yang terjangkit dalam antena dan isyarat tidakakan terdengar
isyarat yang diterima oleh antenna diteruskan ke kotak penerima dan arah pemancar akan
berada pada suara yang terkeras. karena petunjuk arah dihubungkan dengan antena maka arah
datangnya isyarat dapat dibaca pada indikatornya.
12. 9
Pada sistem dua bingkai, bingkai yang satu mengarah ke haluan dan buritan sedangkan
yang lain ke sisi kiri dan kanan pada kapal. Ujung masing-masing bingkai dihubungkan pada
dua buah kumparan yang terpisahkan dan berkedudukan tegak lurus satu sama lain di dalam
pesawat penerima. Bila pemancar berada antara dua bingkai itu maka kedua bingkai itu akan
menghasilkan tegangan yang menimbulkanmedan magnit. Tiap medan magnit akan
menggambarkan sebagai vektor, jumlah vektor itulahmenunjukkan arah tempat di mana
pemancar berada.
2.2.3.2 Pengoperasian RDF
Menghidupkan atau mematikan dan mengoperasikan atau menggunakan pesawat R.D.F pada
prinsipnya sama dengan peralatan radio lainnya.
2.2.4 Echosounder
2.2.4.1 Pengertian Echosounder
Sebuah echosounder ilmiah adalah perangkat yang menggunakan teknologi SONAR
untuk pengukuran bawah air fisik dan biologis komponen-perangkat ini juga dikenal sebagai
SONAR ilmiah. Aplikasi termasuk batimetri, klasifikasi substrat, studi vegetasi air, ikan, dan
plankton, dan diferensiasi massa air.Echosounder merupakan salah satu teknik pendeteksian
bawah air. Dalam aplikasinya, Echosoundermenggunakan instrument yang dapat
menghasilkan beam (pancaran gelombang suara) yang disebutdengan transduser. Echosounder
adalah alat untuk mengukur kedalaman air dengan mengirimkan tekanangelombang dari
permukaan ke dasar air dan dicatat waktunya sampai echo kembali dari dasar air.
2.2.0.2 Bagian-Bagian Echosounder
-Time Base
Time base berfungsi sebagai penanda pulsa listrik untuk mengaktifkan pemancaran
pulsa yang akandipancarkan oleh transmitter melalui transducer. Suatu perintah dari time base
akan memberikan saat kapan pembentuk pulsa bekerja pada unit transmitter dan receiver.
-Transmiter
Transmitter berfungsi menghasilkan pulsa yang akan dipancarkan. Suatucperintah dari
kotak pemicu pulsa pada recorder akan memberitahukan kapan pembentuk pulsa bekerja. Pulsa
dibangkitkan oleh oscillator kemudian diperkuat oleh power amplifier, sebelum pulsa tersebut
disalurkan ke transducer
-Transducer
Fungsi utama dari transducer adalah mengubah energi listrik menjadi energi suara
ketika suara akandipancarkan ke medium dan mengubah energi suara menjadi energi listrik
ketika echo diterima dari suatutarget. Selain itu fungsi lain dari transducer adalah memusatkan
energi suara yang akan dipantulkan sebagai beam.Pulsa ditransmisikan secara bersamaan oleh
keempat kuadran tetapi sinyal diterima oleh masing-masing kuadran dan diproses secara
terpisah. keempat kuadran diberi label a -d. Sudut (-) pada satu bidang dibedakan oleh
perbedaan fase (a – b) dan (c – d), jumlah sinyal (a + c) dibandingkan dengan jumlah sinyal (b
+ d). Sudut (+) di dalam bidang tegak lurus terhadap yang pertama adalah sama dibedakan oleh
13. 10
perbedaan fase antara (a + b) dan (c + d). Kedua sudut tersebut mendefinisikan arah target yang
spesifik (Maclennan dan Simmonds, 2005).
kesulitan yang dihadapi untuk mengeliminir faktor beam pattern dapat diatasi dengan
menggunakan split beam method. Metode ini menggunakan receiving transducer yang dibagi
menjadi 4 kuadran.Pemancaran gelombang suara dilakukan dengan full beam yang merupakan
penggabungan dari keempatkuadran dalam pemancaran secara simultan. Selanjutnya, sinyal
yang memancar kembali dari targetditerima oleh masing-masing kuadran secara terpisah,
output dari masing-masing kuadran kemudiandigabungkan lagi untuk membentuk suatu full
beam dengan 2 set split beam. Target tunggal diisolasidengan menggunakan output dari full
beam sedangkan posisi sudut target dihitung dari kedua set split beam.Transducer dengan
sistem akustik split beam ini pada prinsipnya terdiri dari empat kuadran yaitu Fore, Aft, Port
dan Starboard transducer. Transducer split beam memiliki beam yang sangat tajam (100)
danmempunyai kemampuan menentukan posisi target dalam bentuk beam suara dengan baik
yaitu denganmengukur beda fase dari sinyal echo yang diterima oleh kedua belah transducer
(Simrad, 1993)
-Reciever
Receiver berfungsi menerima pulsa dari objek dan display atau recorder sebagai
pencatat hasil echo.Sinyal listrik lemah yang dihasilkan oleh transducer setelah echo diterima
harus diperkuat beberapa ribukali sebelum disalurkan ke recorder. Selama penerimaan
berlangsung keempat bagian transducermenerima echo dari target, dimana target yang
terdeteksi oleh transducer terletak dari pusat beam suaradan echo dari target akan dikembalikan
dan diterima oleh keempat bagian transducer pada waktu yang bersamaan
Split beam echosounder modern memiliki fungsi Time varied Gain (TFG) di dalam
sistem perolehandata akustik. TFG berfungsi secara otomatis untuk mengeliminir pengaruh
attenuasi yang disebabkan oleh geometrical sphreading dan absorpsi suara ketika merambat di
dalam air.
-Recorder
Recorder berfungsi untuk merekam atau menampilkan sinyal echo dan juga berperan sebagai
pengaturkerja transmitter dan mengukur waktu antara pemancaran pulsa suara dan penerimaan
echo atau recordermemberikan sinyal kepada transmitter untuk menghasilkan pulsa dan pada
saat yang sama recorder jugamengirimkan sinyal ke receiver untuk menurunkan sensitifitasnya
(FAO, 1983).
2.2.5 AIS
2.2.5.1 Pengertian AIS
Automatic 1dentification System (A1S) adalah sistem pelacakan kapal jarak pendek,
digunakan pada kapal dan Stasiun Pantai untuk mengidentifikasi dan melacak kapal dengan
menggunakan pengirimandata elektronik dengan kapal lainnya dan stasiun pantai terdekat.
1nformasi seperti identifikasi posisi,tujuan, dan kecepatan dapat ditampilkan pada layar
komputer atau ECD1S ( Electronic Charts Displayand 1nformation System).A1S ditujukan
untuk membantu awak kapal dalam bernavigasi danmemungkinkan pihak berwenang maritim
untuk melacak dan memantau gerakan kapal, Sistem A1S terintegrasi dari Radio VHF
transceiver standar dengan Loran-C atau Global Positioning System (GPS), dan dengan sensor
14. 11
navigasi elektronik lainnya, seperti gyrocompass dan lain-lain. Untuk aturannya A1S sendiri
1nternational Maritime Organization (IMO) sudah membuat suatu aturan yaitu Regulation 19
of SOLAS Chapter V yang berisi tentang pemasangan A1S dimana kapal-kapal diwajibkan
untuk memasang perangkat A1S transponder terutama pada kapal penumpang, kapal tangker
dan kapal berukuran 300 Gross Tonnage keatas. Peraturan tersebut juga memuat tentang
keharusan A1S untuk menyediakan data informasi berupa identitas kapal, jenis kapal, posisi,
tujuan, kecepatan, status navigasi dan informasilainnya yang berhubungan dengan keselamatan
pelayaran.
A1S yang digunakan pada peralatan navigasi yang penting untuk menghindari dari
kecelakaan akibat tabrakan. karena keterbatasan dari kemampuan radio, dan karena tidak
semua kapal yang dilengkapidengan A1S, sistem ini berarti yang diutamakan untuk digunakan
sebagai alat peninjau dan untuk menghindarkan resiko dari tabrakan daripada sebagai sistem
pencegah tabrakan secara otomatis, sesuaidengan 1nternational Regulations For Preventing
Collisions at Sea (COLREGS). Persyaratan A1S hanya untuk menampilkan dasar teks
informasi, data yang berlaku dapat diintegrasikandengan sebuah graphical electronic chart atau
sebuah tampilan radar, menyediakan informasi navigasigabungan pada sebuah tampilan
tunggal.
15. 12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penulisan ini yaitu, mengetahui jenis dan fungsi
alatnavigasi sangat penting, hal ini dikarenakan banyaknya bahaya navigasi yang dapat
mengancamkeselamatan pelayaran, dan untuk menghindarinya dibutuhkan pengetahuan
tentang alat-alat navigasi untuk menentukan alat mana yang harus digunakan pada saat terjadi
suatu bahaya navigasi.
Beberapa fungsi alat navigasi pada paper ini adalah, GPS diperlukan untuk
menentukan posisikapal, Radar digunakan untuk melihat keadaan di sekitar kapal pada jarak
yang sudah ditentukansebelumnya, A1S digunakan untuk mengidentifikasi kapal yang sedang
mendekati kapal kita, RDF untukmencari arah gelombang radio dan dapat juga digunakan
sebagai penanda pada kapal penangkap ikan.
3.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu dibutuhkan kritik dan saran
sebagai masukan untuk penulis guna memperbaiki segala kekurangan yang ada pada penulisan
16. 13
DAFTAR PUSTAKA
Abidin H. Z. ( 1995 ) “Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya” PT.Paradnya Paramitra
Jakarta. “Buku Petunjuk VALSAT – 021” PT. Adhinus Lestari Jaya Jakarta. Intruction
Manual Raython, Model 21.
Firdaus, Oktri Mohammad. 2010. Analisis Implementasi Global Positioning System (GPS)
pada Moda Transportasi di PT.X. Proceeding Seminar on Application and Research in
Industrial Technology (SMART 2010), UGM Yogyakarta, 29 Juli2010.
Ginting, Atman. 2013. Teknik Penghitungan Nilai RSS IEE 802 IN untuk Penentuan Lokasi
Objek Menggunakan Metode K-NN. Surakarta.
Mizuno, Kazuhiko. 2013. The Best in Digital Echosounder. Japan.
Moeshariyanto, Gatot dan Saputra, Candra. 2009. Navigasi Radar Navigasi Elektronik. Balai
Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Banyuwangi. Banyuwangi.
Puspika, Blasius Neri, dkk. 2012. Implementasi Algoritma Dijkstra Dalam penentuan Jalur
Terpendek Di Yogyakarta Menggunakan GPS dan Qt Geolocation. Universitas Kristen
Dutowacana. Yogyakarta.
Raster Scan RadarSystem.Capt. W.D. Moss. 1965. Radar Watchkeeping.
Sudibyo, Alexander. 2010. Analisis Ketersediaan Jasa Satelit Penentu Posisi Lokasi Guna
Mendukung Program Pengembangan Roket Pengorbit Satelit LAPAN.
jurnal.lapan.go.id/index.php/jurnal_ansis/article/view/1/1. Diakses pada 1 Oktober 2013,
pukul 14.45.
Tim SIG PT. Geomatik-Konsultan. 2010. Modul Pelatihan SIG (Sistem Informasi Geografis)
ArcGIS. PT. Geomatik-Konsultan:Makassar
Lanny Chandra. 2017. https://docplayer.info/user/31900115/
aan supriatna 12 Des, 2013, Mengenal Peta Laut (Nautical Chart),
https://www.blogger.com/profile/03660478887251586772
https://www.lalaukan.com/2013/12/mengenal-peta-laut-nautical-chart.html
Makalah navigasi elektronik_Budi Wahyudi.
https://independent.academia.edu/budiwahyudi5?swp=tc-au-10335253
17. 14
Ketentuan:
Tugas Individu.
Isi makalah yang sama dgn punya temannya tdk akan dinilai
Font Times New Roman, ukuran 12
Rata kanan dan kiri dengan margin 1 inch
Isi makalah minimal 10 halaman (tdk termasuk sampul, daftar isi dan daftar pustaka)
Dikumpulkan maksimal 2 minggu setelah tugas ini diberikan
Halaman terakhir diberikan daftar pustaka yang digunakan dalam makalah. Dapat
berasal dari jurnal, prosiding seminar, buku, blog, dll.
Tugas yang telah dikoreksi akan di upload di Academia.Edu
Penamaan file ketika upload: Makalah Kenautikaan1_Nama Mahasiswa
Link pengumpulan makalah (Format Ms.Word):
https://drive.google.com/drive/folders/199bzZpgnVgXIXL1k5fAOMszbaq7IsBmH?
usp=sharing
18. 15
Struktur Makalah
1. Cover/Sampul Makalah
Cover adalah sampul dari makalah yang memuat judul logo, identitas penulis, serta
tempat dan tahun terbit. Untuk bagian cover, sebaiknya kamu menggunakan pengaturan
rata tengah (center) agar cover terlihat lebih rapi.
2. Kata pengantar
Kata pengantar sebagai pengantar agar pembaca memiliki pandangan umum terhadap
makalah yang kamu buat dan berisikan sambutan atau ucapan syukur karena telah
menyelesaikan makalah tersebut terselesaikan dengan baik .
3. Daftar isi
Daftar isi susunan sebuah halaman yang memuat informasi halaman dari isi makalah
yang kamu buat. Untuk memudahkan pembaca dalam menemukan informasi tertentu,
kamu harus memberikan keterangan halaman pada setiap bab maupun sub-bab di
makalah kamu.
4. Bab I : Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan biasanya terdiri atas 3 sub-bab yaitu latar belakang, rumusan
masalah, dan tujuan. Latar belakang harus ditulis dengan jelas dan mudah dimengerti,
selain memuat jawaban dari sebuah pertanyaan, latar belakang juga harus memuat
data-data atau fakta yang mendukung. Di bagian rumusan masalah, kamu bisa
mengisinya dengan beberapa pertanyaan yang nantinya akan kamu jelaskan di bagian
pembahasan nanti. Pada isi tujuan, kamu bisa menuliskannya secara singkat dan
menggambarkan secara jelas manfaat dari makalah yang kamu buat
5. Bab II : Pembahasan
Pembahasan merupakan bagian yang paling penting dari sebuah makalah. Ini adalah
bagian yang berisi uraian pokok dari permasalahan yang akan kamu bahas. Bagian
pembahasan harus sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan
membuat makalah. Biasanya pembahasan mencakup tentang landasan teori uraian
materi, solusi dan penyelesaian dari suatu permasalahan.
6. Bab III : Penutup
Pada bagian penutup biasanya berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisikan
tentang ringkasan dari hasil pembahasan rumusan makalah. Pada bagian ini, kamu bisa
mengambil poin penting pada setiap bagian sebelumnya untuk menghasilkan sebuah
kesimpulan. Saran merupakan suatu bagian dalam makalah yang ditujukan untuk si
penulis. Saran dapat berisikan harapan kamu sebagai penulis makalah agar makalah
yang kamu buat bisa bermanfaat untuk pembaca. Berikut adalah contoh kesimpulan dan
saran.
7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisikan daftar referensi yang kamu pakai sebagai sumber atau bahan
penelitian di dalam penulisan makalah. Referensinya bisa dari buku, jurnal, atau
informasi valid yang kamu dapatkan dari internet maupun dari perpustakaan.