Dokumen tersebut membahas tentang isu etika, sosial, dan politik yang muncul akibat penggunaan sistem informasi, mencakup privasi data, kepemilikan hak intelektual, tanggung jawab atas konsekuensi sistem, dan dampaknya terhadap kualitas hidup. Teknologi dapat menimbulkan dilema etika baru seiring dengan perkembangannya.
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(Implikasi Etis TI)
DOSEN PENGAMPU
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
DISUSUN OLEH
LISA ANDRIYANI
(43216110069)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI
2017/2018
2. Teknologi dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-
isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. Meningkatkan kemampuan jaringan
teknologi informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat
memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak.
Sistem informasi secara online menimbulkan tantangan-tantangan baru yang
menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan akuntabalitas ( pertanggung
jawaban) atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk kualitas
sistem pengaman yang melindungi keamanan individu dan masyarakat serta
melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam
masyarakat informasi.
Isu etika, sosial dan politik sangat berkaitan satu sama lain, dimana isu etika
mempengaruhi individu untuk harus memilih tindakan atau diantara dua prinsip etika
yang kandang menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari isu etika sejalan
masyarakat berharap pada diri seseorang untuk dapat melakukan tindakan yang
benar, sedangkan isu politik berasal dari konflik sosial yang pada umumnya
berkaitan dengan penggunaan undang-undang yang memberikan arahan dan
panduan bagi individu atau organisasi dalam beperilaku agar sesuai dengan
tindakan yang benar.
Hubungan antara etika,moral dan hukum dalam sistem informasi?
Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis
manajer, spesialis informasi dan pengguna, serta hukum yang berlaku. Hukum
adalah yang termudah untuk diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika
tidak terdefinisi secara tepat dan biasanya tidak disetujui oleh semua anggota
masyarakat, selain itu harus ada tindakan tegas bagi para pelaku yang telah
melakukan tindakan melanggar hukum, agar para pelanggar hukum jera, dan tidak
ada yang mengikuti contoh buruk itu, dan pagi pencinta dan pembuat bloger harus
memetingkan etika dan moral dalam pembuatan bloger mereka karena etika dan
moral yang baik akan membawa bangsa ini menjadi lebih baik.
Jadi etika,moral,dan hukum merupakan penetu pengguna sistem informasi
dalam menetukan prilaku yang baik dan buruk (aturan-aturan) dalam
mermggunakan sistem informasi.
Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan
isu-isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan
jaringan teknolog informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan
dapat memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak.
Sistem informasi secara online menimbulkan tantangan-tantangan baru yang
menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan akuntabalitas ( pertanggung
jawaban) atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk kualitas
sistem pengaman yang melindungi keamana individu dan masyarakat serta
melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam
masyarakat informasi.
3. Isu etika, sosial dan politik sangat berkaitan satu sama lain, dimana isu etika
mempengaruhi individu untuk harus memilih tindakan atau diantara dua prinsip etika
yang kandang menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari isu etika sejalan
masyarakat berharap pada diri seseorang untuk dapat melakukan tindakan yang
benar, sedangkan isu politik berasal dari konflik sosial yang pada umumnya
berkaitan dengan penggunaan undang-undang yang memberikan arahan dan
panduan bagi individu atau organisasi dalam beperilaku agar sesuai dengan
tindakan yang benar.
Isu etika, sosial dan politis utama yang muncul oleh adanya informasi mencakup
5(lima) dimensi moral diantaranya :
1. Hak dan Kewajiban Informasi
Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri
atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti
data-data melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yan
bersangkutan.
2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban
Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan
interlektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang
individu atau organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat perlindungan
terhadap kekayaan interlektual sulit untuk dilakukan, karena informasi yang
terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan atau mendistribusikan pada
jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan interlektual yang dilindungi meliputi
rahasia dagang, hak cipta dan hak paten.
3. Akuntabilitas dan Pengendalian
Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi baru
yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial
untuk menuntut tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya
yang terjadi dari informasi individu serta hak-hak pribadi.
4. Kualitas Sistem
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk
menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam
suatu perusahaan agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.
5. Kualitas Hidup
Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga
dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat
memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi
teman atau musuh bagi anak-anak. Dari segi positif, internet menawarkan begitu
banyak hal kepada mereka, seperti mereka menggunakan internet untuk tugas
sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya yang jauh.
4. Tetapi dari segi negatif, penggunaan internet bisa menjadi musuh bagi mereka,
kelalaian dan menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk online sehingga mereka
tidak akan fokus mengerjakan pekerjaan rumah , karena aktivitas online telah
menguras banyak tenaga mereka, tidak mengikuti aktivitas lain dan kurangnya
sosialisasi dengan teman-teman bahkan dengan anggota keluarga. Komputer juga
dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti cedera stress berulang yang
ditimbulkan oleh pengulangan yang konstan pada aktivitas menekan tombol-tombol
pada keyboard, sindrom penglihatan komputer, yaitu kondisi mata yang tegang,
karena melihat layar monitor komputer untuk waktu lama dan dapat menimbulkan
tehcnostress, yaitu stress yang timbul dari penggunaan komputer. Dalam lingkungan
pekerjaan, penggunaan teknologi seperti komputer dapat menghilangkan pekerjaan
orang-orang, yang sekarang telah diambil alih oleh teknologi. dari berbagai
pembahasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa adanya sistem informasi
dalam kaitan dengan teknologi bisa menimbulkan dilema tersendiri yang bisa
berakibat buruk atau malah sebaliknya bagi lingkungan. Dengan timbulnya isu sosial
dan penyalahgunaan yang menyangkut penggunaan teknologi oleh pihak-pihak
tertentu.
Etika adalah sebuah prinsip benar atau salah yang digunakan seseorang, yang
bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk
mengarahkan perilakunya. Sistem informasi menciptakan kesempatan untuk
perubahan social yang besar dan membahayakan distribusi kekuatan, uang, dan
kewajiban yang ada.
Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan perubahan yang
sangat signifikan seperti hebohnya penggunaan internet dan perdagangan
elektronik.
Teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Teknologi bisa menjadi sumber
keuntungan. Satu keuntungan besar dari system computer kontemporer adalah
kemudahan menganalisis, kemudahan mengirimkan, dan berbagi pakai informasi
digital diantara banyak orang. Namun pada saat yang sama, kemampuan yang
tangguh ini juga menciptakan peluang-peluang baru untuk berlawanan dengan
hukum yang berlaku atau merugikan orang lain. Keseimbangan antara kenyamanan
dan implikasin kebebasan pribadi dalam penggunaan teknologi m-commerce untuk
melacak pelanggan dan mengirimkan e-mail iklan yang tidak diinginkan, merupakan
salah satu isu etika yang menonjol yang ditimbulkan oleh system informasi
kontemporer.
Internet dan e-commerce memunculkan minat baru dalam hal dampak etika dan
social dari system informasi. Internet dan teknologi perusahaan digital yang
mempermudah segala pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi, integrasi,
dan penyebaran informasi mengedepankan perhatian-perhatian baru mengenai
penggunaan secara tepat informasi pelanggan, perlindungan kerahasiaan data
pribadi, dan perlindungan hak milik intelektual.
Walaupun perlindungan atas kerahasiaan pribadi dan hak milik intelektual pada
internet sekarang ini sedang mendapat sorotan, namun ada tekanan isu-isu etika
lainnya yang muncul akibat penggunaan system informasi secara luas. Termasuk
didalamnya adalah penetapan tanggung jawab untuk konsekuensi-konsekuensi dari
5. system informasi, penetapanr standar untuk mengamankan kualitas system yang
melindungi keamanan individu dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA:
Muthiara 2017,http://muthiara086.blogspot.co.id/2017/06/quiz-minggu-11-jelaskan-kode-etik-
isu.html (1 desember 2017 13.27)
nonidarwawati 2013,http://nonidarmawati.blogspot.co.id/2013/05/etika-moral-dan-hukum-dalam-
sistem.html (1 desember 2017 13.27)
anonim,https://datakata.wordpress.com/2014/03/30/sistem-informasi-manajemen-isu-sosial-dan-
etika-dalam-sistem-informasi/ (1 desember 2017 13.27)
KUIS
NO.1
1. ETIKA
Pengertian etika adalah secara etimologis kata etika berasal dari bahasa Yunani
yaitu “Ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adat. Kata ini identik dengan
perkataan moral yang berasal dari kata “mos” yang dalam bentuk jamaknya “mores”
yang berarti juga adat atau cara hidup. Etika merupakan satu set kepercayaan,
standart atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok dan masyarakat.
Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab.
2. MORAL
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar atau salah. Moral
menjadi institusi sosial dengan suatu sejarah dan daftar peraturan. Aspek benar dan
salah berhubungan sangat erat dan terangkum dalam jenis norma hukum yang ada
dalam masyarakat. Moral dalam penggunaan teknologi komputer menuntun kepada
tindakan yang tidak merugikan orang lain, misalnya tidak menjiplak karya cipta baik
secara langsung maupun tidak langsung. Di dalam norma hukum setiap orang atau
individu wajib menjunjung tinggi hukun dan mempunyai kesadaran hukum yang
tinggi pula. Hukum akan mengatur tata kehidupan masyarakat dan Negara serta
mengatur dan mengayomi kepentingan atau hasil karya seseorang atau masyarakat
sehingga akan tercapai tertib hukum dalam tata kehidupan masyarakat tersebut.
3. HUKUM
Hukum adalah peraturan perilaku yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti
pemerintah pada rakyat atau warga negaranya. Hukum paling mudah
diiterprestasikan karena berbentuk tertulis. Dilain pihak etika dan moral tidak
didefinisikan secara persis dan tidak disepakati oleh semua anggota masyarakat.
Etika dan moral memiliki arti yang sama, tetapi dalam pemakaian sehari-harinya
6. meniliki sedikit perbedaan. Moral atau moralitas biasa dipakai untuk pengkajian
system nilai-nilai yang ada. Etika dari system computer interaktif memfokuskan
bagaimana system (atau dapat digunakan ) oleh para pengguna. Berikut ini adalah
beberapa aspek pekerjaan yang dipusatkan tersebut :
• Kebijakan-kebijakan (policies)
• Isu moral dan sah (legal)
• Bertanggung jawab dan etika profeional
• Etika hacker dan hacker
• Netiquette
• Privacy
• Hak milik
• Isu social dan demokratis
• Ungkapan bebas
Semua isu ini memperlakukan dengan keras bagaimana manusia dapat
menggunakan atau menyalahgunakan komputer sesuai dengan kehendaknya. Ini
jelas sangat sering terjadi di era sekarang yang memang sebenarnya komputer itu
mematuhi perintah dari penggunanya. Lalu bagaimana jika komputer mempunyai
cara sendiri? Masalah sekarang mengenai etika komputer adalah terjadinya
kekosangan kebijakan tentang bagaimana teknologi komputer harus digunakan?
Dan memang komputer menyediakan hal yang baru membuat kita menjadi sangat
terpilih untuk bertindak sesuai dengan kemauan kita, tetapi harus sesuai dengan
etika yang saling bersosialisasi dengan masyarakat luas.
II. CONTOH ETIKA, MORAL, DAN HUKUM DALAM SISTEM INFORMASI
1. Etika
Penggunaan komputer sudah di luar etika penggunaannya, misalnya: dengan
pemanfaatan teknologi komputer, dengan mudah seseorang dapat mengakses data
dan informasi dengan cara yang tidak sah. Belum lagi ada sebagian orang yang
memanfaatkan komputer dan internet untuk mengganggu orang lain dengan tujuan
sekedar untuk kesenangan serta hobinya. Contoh kasus : Dalam waktu dekat ini ada
Seorang mentri yang istrinya difitnah selingkuh dengan anak tirinya yang disebarkan
melalui twitter, lalu maraknya pengguna internet yang menggunakan kata-kata
kasar, dan mencela orang lain.
2. Hukum
• Hacking/cracking
Tindakan pembobolan data rahasia suatu institusi, membeli barang lewat internet
dengan menggunakan nomor kartu kredit orang lain tanpa izin (carding) merupakan
contoh-contoh dari tindakan hacking. Orang yang melakukan hacking disebut
hacker. Begitu pula dengan membuka kode program tertentu atau membuat suatu
proses agar beberapa tahap yang harus dilakukan menjadi terlewatkan (contoh:
cracking serial number) apabila dilakukan tanpa izin juga merupakan tindakan yang
menyalahi hukum. Contoh kasus : Pembobolan sistus resmi presiden SBY yang
dilakukan oleh seorang pelajar(hecker).
7. • Pembajakan Mengutip atau menduplikasi suatu produk, misalkan program
komputer, kemudian menggunakan dan menyebarkan tanpa izin atau lisensi dari
pemegang hak cipta merupakan pembajakan, dan masuk kategori kriminal. Contoh
kasus : Ketika seseorang menduplikasi program Microsoft Office, kemudian
diinstalasi tanpa membeli lisensi yang sah. Walaupun memang harga lisensi
program tersebut relatif mahal untuk ukuran rata-rata pendapatan per kapita di
Indonesia, namun apabila tindakan tersebut dituntut oleh pemegang hak cipta, maka
pelaku pembajakan yang dalam posisi lemah akan dikenai sanksi dan konsekuensi
sesuai hukum yang berlaku, belum lagi program-program lainnya, seperti mengcrack
Antivirus, Office, dan lain-lain.
3. Moral Browsing situs-situs yang tidak sesuai dengan moral membuka situs dewasa
bagi orang yang belum layak merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan moral .
Teknologi internet yang dapat memberikan informasi tanpa batas akan
mengakibatkan tindakan yang beragam, mulai dari tindakan-tindakan positif sampai
negatif. Contoh kasus : Browsing video porno Ariel dan Luna Maya di yang secara
bebas didapatkan diwanet. Lalu para pengguna bloger yang tidak bertanggung
jawab, seperti memasang iklan-iklan obat kuat dan yang lain-lain. Tidak masalah
kalo yang di iklan kan itu adalah produk nya, tetapi kebanyakan mereka juga ikut
menyertakan gambar-gambar yang tidak patut untuk di lihat oleh kalangan yang
masih di bawah umur.
NO.2
Dalam era kini, informasi dipandang sebagai aset atau sumber yang setara dengan
sumber-sumber lain dan juga mempunyai kekhususan persoalan dan
pengelolaannya, sehingga diperlukan suatu manajemen khusus yaitu sistem
manajemen informasi dengan pengelolanya yang khusus yaitu manajer informasi
atau Chief Information Officer (CIO). Sebagai manajer jelas harus mengetahui etika
manajemen. Aspek keuangan merupakan suatu aspek yang yang sangat sensitif,
demikian juga dengan aspek informasi. Dengan demikian hak dan tanggung jawab
manajer mengisyaratkan bahwa syarat manajer harus “beretika (bermoral) tinggi dan
kuat”.
Faktor penyebab pelanggaran kode etik profesi IT adalah makin merebaknya
penggunaan internet. Jaringan luas computer tanpa disadari para pemiliknya di
sewakan kepada spammer (penyebar email komersial) froudster (pencipta setus
tipuan), dan penyabot digital
Terminal2 jaringan telah terinfeksi virus computer, yang mengubah computer
menjadi zombie contohnya di bandung banyak warnet yang menjadi sarang
kejahatan computer. Factor lain yang menjadi pemicu adalah makin merebaknya
intelektual yang tidak beretika.
Factor penyebab pelanggaran kode etik profesi IT
1. Tidak berjalannya control dan pengawasan diri masyarakat
2. Organisasi profesi tidak di lengkapi denga sarana dan mekanisme bagi
masyarakat untuk menyampaikan keluhan
3. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi,
8. karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak prepesi sendiri
4. Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi IT untuk
menjaga martabat luhur profesinya
5. Tidak adanya kesadaran etis da moralitas diantara para pengemban profesi TI
untuk menjaga martabat luhur profesinya.
Solusi yaitu adanya kesadaran hukum.kesadaran hokum menurut Soerjono Sokanto
(1988) menyebutkan bahwa ada lima unsur penegakan hukum artinya untuk
mengimplementasikan penegak hukum di Indonesia sangat dipengaruhi 5 faktor :
1. undang2
2. mentalitas aparat penegak hukum
3. perilaku masyarakat
4. sarana
5. kultur.
Sistem Informatika dapat diartikan sebagai suatu disiplin ilmu yang mempelajari
transformasi berlambang yaitu data yang berbasis pada mesin komputasi.
Mencakup beberapa bidang diantaranya sistem informasi, ilmu komputer, ilmu
informasi, sistem komputer dan aplikasi-aplikasi pengembangan informatika yang
lainnya. Informatika mempelajari struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem
yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil
pemrosesan tersebut, serta menampilkan dalam bentuk informasi.
Peran Ilmu komputer yang merupakan bagian dari informatika lebih ditekankan pada
pemrograman komputer dan rekayasa perangkat lunak (software). Berakar dari
elektronika, matematika dan linguistik, basis ilmu komputer adalah pemahaman
komprehensif mengenai algoritma. Mulai dari analisis abstrak hingga subyek yang
lebih kongkret seperti struktur data, intelejensia buatan, sampai tata antarmuka
pengguna. Bidang ini beririsan dengan bidang sistem informasi. Tetapi informatika
lebih menitik beratkan kepada pemenuhan kebutuhan manusia yang berhubungan
dengan penggunaan komputer. Oleh karena itu maka dipelajari berbagai strategi
penerapan teknologi yang dimaksud, tanpa mendalami terlalu jauh konsep dan
dasar teori dari basic ilmu komputer itu sendiri (pragmatis).
HUBUNGAN ANTARA MORAL, ETIKA DAN HUKUM DALAM PENGELOLAAN
MANAJEMEN BERBASIS CBIS SUATU PERUSAHAAN
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System
(CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang
berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung
pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.
Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi,
sistem, sistem informasi dan basis komputer. Penggunaan komputer di dunia bisnis
diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi, dan pengguna serta
hukum yang berlaku. Hukum adalah hal yang mudah untuk diinterpretasikan karena
bersifat tertulis (terstruktur). Tetapi etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan
mungkin bahkan tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat. Wilayah etika
komputer yang kompleks inilah yang saat ini sangat banyak diperhatikan.
9. PERLUNYA BUDAYA ETIKA
Hubungan antara CIO (Chief Information Officer) dengan perusahaan
merupakan dasar budaya etika. Jika perusahaan harus etis, maka manajemen
puncak harus etis dalam semua tindakan dan kata-katanya. Karena penerapan etika
teknologi informasi dalam perusahaan harus dimulai dari dukungan pihak top
management terutama pada CIO. Dalam hal ini Manajemen puncak harus mampu
memimpin dengan memberi contoh yang baik. Perilaku ini adalah budaya etika.
Kekuatan yang dimiliki CIO dalam menerapkan etika IT pada perusahaan akan
memberikan dampak positif bagi perusahaan tersebut. Etika tersebut akan
mengantarkan keberhasilan perusahaan dalam proses pengambilan keputusan.
Oleh karena itu, tugas manajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep
etikanya menyebar diseluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan menyentuh
semua pegawai.
PENERAPAN BUDAYA ETIKA
Salah satu tugas dari manajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep
etikanya menyebar di seluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan bisa
menyentuh semua pegawai. Hal tersebut dapat dicapai melalui metode tiga lapis
yaitu :
a) Menetapkan paham perusahaan;
Merupakan pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai etis yang ditegakkan perusahaan
yang diinformasikan kepada orang-orang dan organisasi baik di luar maupun di
dalam perusahaan.
b) Menetapkan program etika;
Suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengarahkan
pegawai dalam melaksanakan lapis pertama. Misalnya mengadakan pertemuan
untuk orientasi bagi pegawai baru dan audit etika.
c) Menetapkan kode etik perusahaan;
Setiap perusahaan memiliki kode etik masing-masing dan terkadang kode etik
tersebut diadaptasi dari kode etik industri tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
MUTHIARA,2017 http://muthiara086.blogspot.co.id/2017/06/quiz-minggu-11-jelaskan-kode-etik-
isu.html (1 DESEMBER 2017 13.42 )
AHFIFAHRUL,2012 http://ahfifahrul.blogspot.co.id/2012/07/b-implikasi-moral-etika-dan-hukum-
dalam.html ( 1 DESEMBER 2017 13.42)
ANONIM,2014 https://carolusbram.wordpress.com/2014/04/02/pelanggaran-etika-di-bidang-
sistem-informasi/ (1 DESEMBER 2017 13.42)