1. PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH
Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagiSemua
Making Higher Education Open toAll
Universitas
Terbuka
Medan
www.medan.ut.ac.id
PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK
Dosen Pembimbing :
ANGGOTA KELOMPOK 3
LINDA SARI
MUHAMMAD SOPIAN
3. KEGIATAN BELAJAR 1
KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
DALAM PEMBELAJARAN TERPADU
TAHAP
PERKEMBANGAN
BAHASA
A. BAHASA DAN KOMPONEN
PENYUSUNNYA
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sebuah system
kata, symbol, atau lambing bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh
anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan
mengidentifikasikan diri. Bahasa juga mencakup sesuatu yang abstrak,
tetapi mengandung pesan sehingga seseorang dapat menerjemahkan
dan menangkap pesan tersebut.
4. a. Fonologi
Fonologi adalah cabang dari linguistik atau ilmu
bahasa yang mengkaji bunyi ujar dalam bahasa
tertentu. Dalam fonologi ada 2 pandangan dalam
mempelajari bunyi, yaitu fonetik dan fonemik.
Fonetik adalah cabang fonologi yang membahas
bunyi ujar tanpa memperhatikan fungsi bunyi
tersebut. Fonemik adalah cabang fonologi yang
membahas bunyi dengan memperhatikan fungsi
bunyi sebagai pembeda makna.
5. b. Morfologi
Morfologi adalah cabang dari linguistik atau ilmu bahasa
yang mengkaji pembentukan kata dalam suatu bahasa.
c. Semantik
Semantik adalah cabang dari linguistik atau ilmu bahasa
yang mengkaji makna yang terkandung dalam Bahasa,
kode atau jenis lain dari representasi.
6. d. Sintax
Sintax adalah aturan dalam pembentukan kalimat agar
mampu dimengerti dengan benar.
e. Pragmatik
Pragmatik adalah cabangan dari linguistik atau ilmu
bahasa yang mengkaji penggunaan bahasa yang
dikaitkan dengan konteks pemakaiannya.
8. 1. Priode Pralinguistik
B. TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA
Tahapan perkembangan bahasa sudah terjadi
sejak bayi, walaupun mereka belum dapat
bicara atau mengatakan apa yang mereka
mau, mereka mereka mengirimkan pesan
dengan berbagai cara seperti ekspresi wajah
dan suara. Contoh : menangis, berteriak,
tertawa dan sebagainya
9. 2. Priode Holophrase
Tahap ini dikenal dengan one word period atau
tahap satu kata.
3. Priode Telegrafis
Tahap ini anak memberikan kata atau makna
dengan mengkombinasikan dua kata.
10. Menurut Benner ( Dalam Palupi, 2002) :
4. Perkembangan Bahasa Usia Dini, Kanak-kanak
dan Remaja
11.
12. 2. Kemampuan Berfikir Matematis
A. Pandangan Terhadap Kemampuan Berfikir Matematis
1. Defenisi Berfikir Matematis
Menurut Fajri (2017), dalam proses berfikir matematis,
pembelajaran yang dilaksanakan tidak hanya berlangsung
dalam arah ( one way communication), tetapi harus
melalaui proses interaksi dua arah ( two way
communication) yaitu antara sesame siswa, siswa dengan
guru, serta siswa dengan lingkungan dan sumber belajar.
Menurut Stoltz (2000:14) dalam Widyastuti,Usodo dan
Riyadi (2015) ada 3 cara manusia dalam memecahkan
masalah yaitu Climbers, Campers dan Quitters.
13. a. Memahami konsep Bilangan Kardinal
Bilangan kardinal adalah bilangan yang menunjukkan sebuah
kuantitas. Menurut Gelman dan Gallistel, 1978) anak
dikatakan paham tentang pengetahuan angka Ketika:
1. Menggunakan semua label nomor sesuai urutan yang
benar.
2. Menggunakan semua label nomor dengan objek nomor
yang mereka hitung.
3. Mengtakan angka akhir dalam urutan perhitungan untuk
mengatakan berapa banyak benda dalam satu
himpunan.
2. Memahami Konsep Bilangan
a. Memahami konsep Bilangan Kardinal
Bilangan kardinal adalah bilangan yang menunjukkan sebuah
kuantitas. Menurut Gelman dan Gallistel, 1978) anak
dikatakan paham tentang pengetahuan angka Ketika:
1. Menggunakan semua label nomor sesuai urutan yang
benar.
2. Menggunakan semua label nomor dengan objek nomor
yang mereka hitung.
3. Mengtakan angka akhir dalam urutan perhitungan untuk
mengatakan berapa banyak benda dalam satu
himpunan.
14. b. Memahami konsep Bilangan Ordinal
Dalam konsep bilangan ordinal, seorang anak
harus mengenal terlebih dahulu sistem
numerik. Sistem numerik adalaah symbol
atau kumpulan dari symbol yang
mempresentasekan sebuah bilangan.
15. B. Pandangan Teori Kemampuan
Matematika
1. Pandangan Teori Interaksi
Teori interaksi berpandangan tentang kemampuan
matematika. Seorang anak dikatakan paham
mengenai numerik Ketika ia dapat menyamakan
antara angka dan jumlah. Contoh seorang ibu
memberikan angka lima maka anaknya akan
memberikan lima buah jeruk.
16. 2. Pandangan Teori Navitisme
Teori navitisme mengungkapkan bahwa setiap anak
manusia memiliki system bawaan yang memberi kita
kemampuan kita untuk membuat perkiraan penilaian
tentang jumlah angka. Contoh penggunaan angka
pada jam.
17. 3. Pandangan Teori Emperisme
Teori emperisme berpendapat bahwa hal yang dapat
diketahui oleh anak dalam belajar matematika adalah
membedakan antara angka dan jumlah. Angka bisa
saja digunakan untuk mewakili jumlah, tetapi ini tidak
disampaikan dengan jelas kepada anak-anak sejak
mereka dapat menghitung.
18. C. PENALARAN DAN PENYELESAIAN
MASALAH SECARA MATEMATIS
1. Penalaran Aditif
Penalaran aditif adalah penlaran yang digunakan
dalam pemecahan masalah dalam operasi
penjumlahan dan pengurangan pada matematika.
Penalaran aditif “lebih dipilih daripada”
“penyelesaian dan pengurangan”.
19. a. Cara Memecahkan Masalah Matematis
Marthin Hughes (1981) cara anak memecahkan
masalah berdasarkan umurnya:
1. Umur 1-2 memecahkan masalah dengan
menggunakan benda yang nyata.
2. Umur 3-4 memecahkan masalah dengan
berimajinasi.
20. b. Proses Berfikir Penyelesaian Masalah
Anak akan dapat menyelesaikan masalah matematis
dengan memahami maksud dari pertanyaan dan
kemuadian akan membentuk pola untuk
menyelesaikannya. Jenis-jenis permasalahan
matematis yang penting diketahui oleh guru:
1. Pengubahan (change problem)
2. Kombinasi ( combination problem)
3. Perbandingan
21. 2. Penalaran Multiplikatif
Penalaran multiplikatif digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan dalam operasi perkalian atau pembagian. Jika
penalaran aditif menggunakan satu variable, tetapi ini tidak
terjadi pada penalaran multiplikatif. Proses berfikir
penyelesaian masalah ada 3 jenis :
1. Mengelompokkan ( one to many correspondence)
2. Membagikan ( sharing problem )
3. Pemahaman produk ( measurement of product)