MODUL 3. TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS.pptx
1. TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN
KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS
K e l o m p o k 3
Nurlai Mulyati (859155883)
Tushatul Istiqmah (859155955)
Juraini (859157285)
Sri Astriani (859155948)
2. KB 1 TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia,
Bahasa adalah sebuah sistem kata, simbol, atau
lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan
oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja
sama, berinteraksi dan mengidenfikasikan diri.
3. Morfologi
Adalah cabang dari ilmu linguistik atau
ilmu bahasa yang mengkaji pembentukan
kata atau morfem-morfem dalam suatu
bahasa.
KOMPONEN
PENYUSUN
BAHASA
Fonologi
Adalah cabang dari linguistik
atau ilmu bahasa yang
mengkaji bunyi ujar dalam
bahasa tertentu.
Sintax
Adalah aturan dalam pembentukan
kalimat agar mampu dimengerti
dengan benar.
Semantik
Adalah cabang dari linguistik
atau ilmu bahasa yang mengkaji
makna yang terkandung dalam
bahasa, kode, atau jenis lain dari
representasi.
Pragmatik
Adalah cabang dari linguistik atau ilmu bahasa
yang mengkaji penggunaan bahasa yang
dikaitkan dengan konteks pemakaiannya.
4. TEORI PERKEMBANGANA BAHASA
Teori belajar menunjukkan bahwa ketika
bayi dilahirkan, mereka dikelilingi oleh
bahasa. Kita berbicara dengannnya setiap
hari walaupun kita tahu kalau mereka
tidak mengerti dan merespons apa yang
sedang bicarakan.
Teori Empiris
Menjelaskan antara perkembangan
bahasa, perkembangan kognitif dan
kemampuan berpikir secara umum
Teori Interaksi
Teori ini menjelaskan bahwa tidak
terdapat keterkaitan antara kemampuan
intelegensi dan pengalaman pribadi
anak. Meskipun pengetahuan yang ada
di dalam diri anak tidak mendapatkan
banyak rangsangan, anak akan tetap
dapat mempelajarinya.
Teori Nativisme
5. 1. Periode Pralinguistik : Tahap perkembangan bahasa
sudah terjadi sejak bayi
TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA
2. Periode Holophrase : Tahap ini dikenal dengan one-word Period
atau tahap satu kata
3. Periode Telegrafis : Pada tahap ini anak mencoba membentuk
makna dengan mengkombinasi dua kata.
6. Perkembangan Bahasa Usia Dini, Kanak-Kanak,
dan Remaja
Menurut Benner (dalam Palupi, 2002), perkembangan
bahasa dibagi menjadi empat tahap:
1. Prabicara ( Lahir sampai dengan usia 10 bulan)
2. Kata-kata pertama permunculan nama (10 sampai
dengan 13 bulan)
3. Kombinasi kata ( 18 sampai dengan 24 bulan)
4. Tata bahasa (20 sampai dengan 30 bulan)
7. BILINGUALISME
Menurut Elis (Maharani dan Astuti, 2018) berpendapat bahwa pembelajaran bahasa
kedua akan lebih mudah jika seseorang telah menguasai bahasa pertamanya dengan
baik karena kemampuan bahasa pertama dapat berguna dalam proses pembelajaran
bahasa kedua.
8. KB 2 KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS
PANDANGAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS
Menurut Fajri (2017), dalam proses berpikir matematis,
Pembelajaran yang dilaksanakan tidak hanya berlangsung satu
arah tetapi harus melalui proses interaksi yang bersifat dua arah
yaitu antara sesama siswa, siswa dengan guru, serta siswa
lengakan lingkungan dan sumber belajar. Dalam prosesnya
pelaksanaan pembelajaran harus dapat memberikan tantangan
bagi siswa untuk secara kompleks terkait konsep materi yang
sedang dipelajari
9. MEMAHAMI KONSEP BILANGAN
KONSEP
BILANGAN
KARDINAL
Bilangan yang menunjukkan sebuah kuantitas. Contoh,
1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Ada beberapa peneliti
mengatakan bahwa anak dikatakan paham tentang
penegtahuan tentanag anak kita mereka dapat:
1. Menggunakan semua label nomor dengan urutan
yang bear
2. Menggunakan semua label nomor dalam dengan
objek yang mereka hitung
3. Mengatakan angka akhir dalam urutan perhitungan
untuk mengatakan berapa banyak benda daalm
satu himounan
10. MEMAHAMI KONSEP BILANGAN
KONSEP
BILANGAN
ORDINAL
Dalam memahami konep bilangan ordinal,
seorang anak harus mengenal terlebih dahulu
sistem numerik. Bilangan ordinal atau disebut
dengan bilanagn asli adalah bilangan yang
digunakan untuk mengindikasikan aturan satu
hubungan dengan hubungan yang lainnya.
11. PANDANGAN TEORI KEMAMPUAN MATEMATIKA
Teori ini berpandangan tentang kemampuan
matematika. Seseorang dikatakan paham
mengenai numerik ketika ia dapat menyamakan
antara angka dan jumlah.
Pandangan Teori Interaksi
Teori ini mengungkapkan bahwa setiap manusia
memiliki sitem bawaan yang memberi kita
kemampuan untuk membuat perkiraan penilaian
tentang jumlah angka.
Pandangan Teori Nativisme
12. PANDANGAN TEORI KEMAMPUAN MATEMATIKA
Teori ini berpendapat bahwa hal yang harus
diketahui oleh anak daalm belajar matematika
adalah membedakan antara angka dan jumlah.
Angka bisa saja digunakan untuk memwakili
jumlah, tetapi ini tidak disampaikan dengan jelas
kepada anak-anak sejak mereka dapat menghitung
Pandangan Teori Empiris
13. PENALARAN DAN PENYELESAIAN MASALAH SECARA MATEMATIS
PENALARAN ADITIF
Penalaran aditif adalah penalaran yang biasa digunakan untuk
memecahan masalah dalam operasi penjumlahan dan pengurangan
pada matematika.
a. Cara memecahkan masalah matematis
1. umur (1-2) memecahkan masalah dengan menggunakan benda
yang nyata karena pada umur tersebut anak masih membutuhkan
stimulasi untuk memahami jumlah benda.
2. Umur (3-4) memecahkan masalah dengan berimajinasi
b. Proses berpikir penyelesaian masalah
1. Pengubahan
2. Kombinasi
3. Perbandingan
14. Proses Berpikir Penyelesaian Masalah
PENALARAN
MULTIPLIKATIF
Penalaran multipllikatif biasa digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan dalam operasi
perkalian atau pembagian. Jika penalaran aditif
menggunakan satu variabel, tetapi ini tidak terjadi
pada penalaran multiplikatif.
Tiga jenis permasalahan yang terjadi pada
penalaran multiplikatif
1) Mengelompokkan
2) Membagikan
3) Pemahaman produk