SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
KASUS PEMBELAJARAN RINTO
Ketika duduk di kelas 5 SD, pelajaran matematika merupakan pelajaran yang paling
dibenci oleh Rinto. Namun, setelah duduk di kelas 6 dan diajar oleh Pak Bondan, ia
mulai menyukai matematika. Pak Bondan selalu mengajak anak-anak untuk mengaitkan
bentuk-bentuk bangun ruang yang sedang dipelajari dengan benda-benda yang ada di
sekitar anak-anak. Misalnya, ketika membahas kubus, kerucut dan silinder, anak-anak
diminta membawa benda-benda dari rumah seperti kotak sepatu, kaleng susu, stoples
dan caping (topi petani). Di samping benda-benda tersebut, Pak Bondan juga telah
menyediakan tiruan benda-benda tersebut dari kertas. Anak-anak dibimbing
menemukan rumus untuk menghitung volume atau isi benda-benda tersebut. Prestasi
belajar Rinto pun meningkat. Ia sering dipuji oleh Pak Bondan karena menyelesaikan
pekerjaannya tepat waktu dan benar.
Namun dalam pelajaran lain, yaitu Bahasa Indonesia yang diajar oleh Ibu Umi
(kebetulan di SD tersebut diterapkan sistem guru bidang studi, khusus untuk kelas 6),
Rinto merasa bosan. Ia sering mengantuk, lebih-lebih ketika anak-anak diminta
membaca secara bergilir. Supaya tidak dimarahi Bu Umi, Rinto mencoba menghitung
baris mana yang akan menjadi bagiannya. Baris itu diberi tanda. Selanjutnya agar tidak
mengantuk, Rinto yang memang gemar membaca, mengeluarkan komik yang
dibawanya dan menaruh di atas buku pelajaran Bahasa Indonesia. Ia membaca dalam
hati komik tersebut. Ketika gilirannya tiba, dengan tangkas Rinto membaca baris yang
telah diberinya tanda. Bu Umi yang duduk di depan tidak pernah tahu kalau selama
teman-temannya membaca Rinto tidak mendengarkan, tetapi membaca komik.
Soal : TAP S1PGSD UT
Identifikasi 2 (dua) hal yang membuat Rinto menyukai matematika, dan berikan alasan
masing-masing, mengapa kedua hal tersebut anda anggap merupakan faktor yang
membuat Rinto menyukai matematika.
Identifikasi 3 (tiga) hal yang membuat Rinto bosan dan mengantuk dalam pelajaran
bahasa Indonesia. Berikan masing-masing alasan mengapa Ketiga hal tersebut
membuat Rinto bosan dan mengantuk.
Jika anda yang menjadi Bu Umi, cobalah rancang kegiatan belajar Bahasa Indonesia
yang mampu membuat anak-anak yang gemar membaca seperti Rinto mengembangkan
potensinya secara optimal. Uliskan 2 (dua) keunggulan rancangan tersebut, Dilihat dari
hakikat pelajaran Bahasa Indonesia di SD dan pendekatan belajar aktif.
Contoh Jawaban : Soal TAP S1 PGSD UT
1. Dua (2) hal yang membuat Rinto menyukai pelajaran matematika yang
diajarkan oleh Pak Bondan adalah:
Pak Bondan menggunakan media pembelajaran yaitu alat peraga baik berupa
model (yang dibuat dari kertas) maupun benda nyata (yang diminta siswauntuk
membawa dari rumah), sehingga pembelajaran menjadi lebih bersifat konkret
(tidak abstrak). Pembelajaran yang tidak abstrak (bersifat konkret) membuat
pelajaran lebih mudah dipahami oleh siswa(Rinto).
Pak Bondan menggunakan benda-benda yang akrab dengan keseharian siswa
sehingga pembelajaran menjadi lebih kontekstual, seperti kotak sepatu, kaleng
susu, stoples, dan caping (topi petani). Pembelajaran yang kontekstual akan
membuat siswa(Rinto) menjadi lebih merasa terlibat, dan akan cenderung
memunculkan rasa ingin berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
Anak-anak dibimbing untuk menemukan rumus untuk menghitung volume atau isi
benda-benda tersebut, bukan langsung diberi tahu. Hal ini, menurut falsafah
konstruktivisme, akan membuat pembelajaran lebih menarik, menggugah motivasi
belajar, dan efektif.
2. Tiga(3) hal yang membuat Rinto bosan dan mengantuk dalam pelajaran
Bahasa Indonesia adalah:
Bu Umi selalu menggunakan strategi mengajar yang sama, tidak bervariasi. Anak-
anak sering diminta membaca secara bergilir.
Alasan:
Karena seringnya guru melakukan pembelajaran dengan strategi ini, Rinto bahkan
dapat menebak bagian bacaan yang akan menjadi tugasnya. Ini membuatnya
menjadi bosan. Sepertinya Bu Umi jarang atau bahkan tidak pernah
menggunakan strategi pembelajaran lain yang lebih menarik dan lebih efektif.
Rasa bosan tersebut dialihkan Rinto dengan membaca komik.
Rinto sudah dapat menebak bagian bacaan yang akan menjadi gilirannya.
Alasan:Karena seringnya Bu Umi menggunakan strategi membaca bergilir, Rinto
sudah dapat menebak bagian bacaan (kalimat) yang akan menjadi tugasnya
untuk membaca. Rinto, setelah menebak dan memberi tanda di bagian tertentu
dari bacaan tersebut merasa aman jika sampai tiba waktu gilirannya membaca.
Pada kenyataannya Rinto memang telah berhasil menebak bagian bacaan yang
menjadi tugasnya.
Rinto adalah siswayang cerdas sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia yang
dilakukan Bu Umi tidak memberikan tantangan belajar yang berarti untuk Rinto.
Alasan:
Siswa-siswacerdas seperti Rinto selalu memerlukan kegiatan belajar atau tugas-
tugas yang menantang. Kecerdasan Rinto terbukti dengan kemampuannya
menebak bagian bacaan yang akan menjadi tugasnya membaca. Ia juga cerdik,
karena dapat mengelabui Bu Umi dan kawan-kawannya seakan-akan sedang
memperhatikan bacaan kawannya, bukan sedang membaca komik. Cara yang
dilakukan Rinto adalah dengan meletakkan komik di atas buku Bahasa Indonesia,
sehingga siapapun pasti akan menyangka ia sedang membaca buku Bahasa
Indonesia tersebut.
Bu Umi hanya duduk di depan dan tidak pernah berkeliling kelas untuk
memperhatikan kegiatan setiap siswanya, termasuk Rinto.
Alasan:
Kurangnya perhatian guru terhadap setiap siswa yang berada di kelasnya sangat
penting untuk menjaga agar semua siswadi kelas tersebut tetap aktif belajar,
bukan melakukan kegiatan-kegiatan lain yang tidak ada kaitannya dengan
pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Ini terbukti
3. Rancangan kegiatan belajar Bahasa Indonesia untuk anak yang gemar
membaca seperti Rinto:
Rancangan pembelajaran di bawah ini dimaksudkan sebagai rancangan
pembelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca sekilas untuk menulis
ringkasan berita.
No. Kegiatan Belajar
Jenis
Kegiatan/Waktu
A. Kegiatan Awal 10’
Guru mengkondisikan kelas: apersepsi dan
motivasi
K
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
K
Guru memberikan penjelasan tentang
tugas yang akan mereka lakukan K
Guru membagikan teks berita (guntingan
koran)
I
B. Kegiatan Inti
Siswamembaca dalam hati dan menulis
pokok-pokok teks
I/G (10’)
Siswamemadukan pokok teks yang telah
ditulisnya
G (5’)
Siswamenulis ringkasan berita G (5’)
Siswamemadukan ringkasan berita
untuk direvisi secara tertulis
G (5’)
Siswamembacakan hasil ringkasan berita
yang telah direvisi dengan diwakili oleh
salah seorang anggota kelompok
G (10’)
Siswamemajang hasil revisi G (5’)
Siswasaling mengomentari hasil
pekerjaan kawannya yang dipajang di
dinding-dinding kelas
G (10’)
C. Kegiatan Akhir 10’
Guru mengajukan pertanyaan tentang isi
berita dan siswamenjawab secara lisan
K/I
Guru bersama-sama siswamerangkum
pembelajaran
K
Guru bersama-sama siswamerefleksi
pembelajaran
K
Guru menutup pelajaran K
Keterangan: K = Klasikal; I = Individual; G = Grup/Kelompok
3. Dua (2) keunggulan rancangan di atas adalah:
Pada rancangan di atas, siswa tidak hanya mengembangkan keterampilan membaca,
tapi juga keterampilan menyimak, menulis (keterampilan berbahasa tulis), dan berbicara
(keterampilan berbahasa lisan).
Pada rancangan pembelajaran di atas, kelas menjadi lebih aktif, dan seluruh siswa
termasuk siswa yang gemar membaca seperti Rinto akan dapat mengembangkan
potensinya.
KASUS PEMBELAJARAN IBU PRATIWI
Soal:
Ibu Pratiwi mengajar di kelas 1 SD. Suatu hari, Ibu Pratiwi membacakan sebuah cerita. Anak-anak mendengarkan dengan sungguh-
sungguh. Setelah selesai membacakan cerita tersebut, Bu Pratiwi bertanya kepada anak-anak.
Bu Pratiwi: “Siapa nama anak yang pintar dalam cerita tadi?”
Anak-anak menjawab serentak: “Dewi”.
Bu Pratiwi: “ Bagus sekali anak-anak, sekarang coba tulis nama Dewi di buku masing-masing”.
Semua anak segera menulis. Bu Pratiwi berkeliling mengamati anak-anak menulis. Setelah semua anak kelihatan selesai menulis,
Bu Pratiwi meminta seorang anak maju ke depan untuk menuliskan kata dewi di papan tulis.
Bu Pratiwi: “Siapa yang tulisannya sama dengan yang di papan tulis?”
Semua anak mengangkat tangan. BuPratiwi melanjutkan pertanyaan.
Bu Pratiwi: “Dewi tinggal di mana anak-anak? Yang menjawab, angkat tangan”
Semua anak mengangkat tangan. BuDewi menunjuk seorang anak.
Tika: “Di desa, Bu”.
Dari jawaban ini, BuPratiwi mengajak anak-anak bercerita tentang jenis-jenis tumbuhan yang ada di desa, tentang sawah, tentang
penerangan yang digunakan orang-orang di desa, tentang jual beli di pasar desa, dan tentang sungai yang airnya sangat jernih
dengan ikan-ikan yang berenang hilir mudik. Cerita itu menjadi menarik karena Bu Pratiwi juga membawa gambar-gambar yan
menarik tentang desa, yang dipajangnya di papan tulis.
Pertanyaan:
1. Dilihat dari topik-topik yang dicakup dalam pembelajaran di atas, model pembelajaran apa yang diterapkan oleh Bu
Pratiwi?Jelaskan secara singkat 3 (tiga) karakteristik model pembelajaran tersebut.
2. Apakah model pembelajaran tersebut sesuai untuk anak kelas I? Dukung jawaban Anda dengan 3 (tiga) alasan yang terkait
dengan perkembangan anak dan teori belajar.
Jawaban Soal TAP S1 PGSD UT
CONTOH JAWABAN:
1. Model pembelajaran yang diterapkan oleh Bu Pratiwi adalah model pembelajaran terpadu. 3 (tiga) karakteristik model
pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut:
Berpusat pada siswa(student centered). Pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang
memberikan keleluasaan kepada siswa baik secara individu maupun secara kelompok. Siswaaktif mencari, menggali, dan
menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan tingkat
perkembangan mereka.
Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan. Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagai
macam aspek yang membentuk semacam jalinan antarskemata yang dimiliki oleh siswa, sehingga akan berdampak pada
kebermaknaan dari materi yang dipelajari siswa. Hasil nyata yang didapat dari segala konsep yang diperoleh dan
keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang dipelajari, dan mengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih bermakna.
Dengan ini, dapat diharapkan kemampuan siswa untuk menerapkan perolehan belajaranya pada pemecahan masalah-
masalah nyata dalam kehidupannya.
Belajar melaui proses pengalaman langsung. Pada pembelajaran terpadu siswadiprogramkan untuk terlibat secara langsung
pada konsep dan prinsip yang dipelajari dan memungkinkan siswabelajar dengan melakukan kegiatan secara langsung,
sehingga siswaakan memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan peristiwa yang mereka alami, bukan sekedar
informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator yang membimbing ke arah tujuan yang ingin dicapai.
Sedangkan siswa, berperan sebagaipencari fakta dan informasi untuk mengembangkan pengetahuannya
Lebih memperhatikan proses daripada hasil semata. Pada pembelajaran terpadu dikembangkan pendekatan penemuan
terbimbing (discovery inquiry) yang melibatkan siswasecara aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran terpadu
dilaksanakan dengan mempertimbangkan minat dan kemampuan siswa sehingga memungkinkan siswauntuk terus-menerus
termotivasi untuk belajar.
Sarat dengan muatan keterkaitan. Pembelajaran terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan dan pengkajian suatu
gejala atau peristiwa dari beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandangnya yang terkotak-kotak sehingga
memungkinkan siswauntuk memahami suatu fenomena pembelajaran dari segala sisi, yang pada gilirannya nanti akan
membuat siswalebih arif dan bijak dalam menyikapi dan menghadapi kejadian yang ada.
Bersifat fleksibel. Pembelajaran terpadu bersifat luwes (fleksibel), dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata
pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswadan keadaan lingkungan
dimana sekolah dan siswaberada.
2. Ya, model pembelajaran terpadu sesuai untuk anak kelas 1 SD, karena 3 alasan berikut:
Sesuai dengan cara belajar anak. Anak yang duduk di kelas awal SD dalah anak yang berada pada rentangan usia dini.
Masa usia dini merupakan masa perkembangan yang sangat penting dan sering disebut periode emas (the golden years).
Siswapada usia seperti anak kelas 1 SD masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan, satu keterpaduan (berpikir
holistik) dan memahami hubungan antar konsep secara sederhana. Piaget (1950) menyatakan bahwa setiap anak memiliki
struktur kognitif yang disebut schemata, yaitu sistem konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman terhadap
objek yang ada dalam lingkungannya. Pemahaman tentang objek tersebut berlangsung melalui proses asimilasi
(menghubungkan objek dengan konsep yang sudah ada dalam pikirannya) dan proses akomodasi (proses memanfaatkan
konsep-konsep dalam pikiran untuk menafsirkan objek). Belajar dimaknai sebagai proses interaksi anak dengan
lingkungannya.
Sesuai dengan tahap perkembangan intelektual anak yang berada pada tahap operasi konkret. Anak-anak belajar dari hal-
hal konkret, yakni yang dapat dilihat, dapat didengar, dapat diraba, dapat dirasa, dan dapat dibaui. Proses pembelajaran
masih bergantung pada objek-objek konkret dan pengalaman yang dialami mereka secara langsung, di mana hal ini sesuai
dengan falsafah belajar bermakna (meaningful learning). Pembelajaran terpadu mengakomodasi kebutuhan anak untuk
belajar dari hal-hal yang konkret sebagaimana yang telah dilakukan oleh Ibu Pratiwi. Belajar bermakna merupakan suatu
proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.
Kebermaknaan belajar menghasilkan pemahaman yang utuh sehingga konsep yang telah dipelajari akan dipahami dengan
baik dan tak mudah dilupakan.
Saat proses belajar melalui pembelajaran terpadu, setiap anak, termasuk anak kelas 1 SD, tidak sekedar menghafal konsep-
konsep atau fakta-fakta belaka, tetapi juga berupa kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan
pemahaman yang lebih utuh. Ini juga sejalan dengan falsafah konstruktivisme yang menyatakan bahwa anak
mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan
tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada anak.
KasuspembelajaranIPAkelasVSD
Bu Is akanmengajarkanIPAdengantopikpernapasanpadamanusia,dikelasV SD. Ia mempersiapkan
mediaberupagambarorganpernapasandanmodel organpernapasandanmodelorganpernapasan
manusia.Ia jugamempersiapkanLKStentangnama –namaorganpernapasanmanusia.
Sebelum mengajar,BuIs memberikanapersepsibahwasalahsatucirimakhlukhidupadalahbernapas.BuIs
jugamenyampaikantujuanpembelajaranyangakandicapaiyaitu tentangmacam/namaorganpernapasan
manusiadanfungsi masing–masingorgantersebut.Setelahitu, Bu Is memulaimengajarmateritentang
organpernapasan.Ia menyuruhsemuamuridmenariknapasuntukmembuktikanbahwamanusiabernapas
danuntuk mengetahui dimanaletakorgan –organpernapasantersebut.Bu Is memasangorganpernapasan
manusiadi papantulis,dan tanya jawabtentangnama –namaorganpernapasanmanusia.SetelahituBu Is
memberikanLKSsebagailatihansecara berkelompok.Siswamelaporkanhasil diskusinyadankelompoklain
menanggapinya.
Untuk menambahpemahamansiswa,BuIs menunjukkanmodelorganpernapasanmanusia.Halinijuga
bertujuanmembuatsiswalebihtertarikuntuk mengetahuisiswalebihtertarikuntukmengetahuiletakdan
fungsiorgan pernapasanmanusia. Sambilmenunjukkanpadamodel,BuIs mengadakantanyajawab
tentangfungsi masing-masingorganpernafasanpadamanusia.
Setelahitu Bu Is mengadakanevaluasi,dansetelahdikoreksi,Bu Is tidak menyangkabahwahasilnyatidak
memuaskan.Hasil nilai muridyangmencapai75keatas hanya 10 orangdari 30siswa. Bu Is merenung,
mengapatargettidaktercapai,padahaldiamenargetkan75%siswamendapatnilai75ke atas ?
1. Mengidentifikasi masalah yang penting
a. Bu Is mengajarkanmateriIPAdengantopikorgan pernapasanmanusiakelasVSD.
b. Mediayang digunakanadalahgambardanmodel organpernapasanmanusia.
c. LKS yang berisigambarorganpernapasanmanusiadansiswadisuruhuntukmenjelaskannama.
d. Mengadakanapersepsidenganmenyatakanbahwasalahsatucirimakhlukhidupadalahbernapas.
e. Menyampaikantujuanpembelajaranyaitusupaya siswa – siswamengetahuitentangnama –nama
organpernapasanmanusiadanfungsinya.
f. Metodeyang dipakaidemonstrasi,tanyajawab, penugasan,diskusi,ceramah.
g. Setelahhasil ulangandiperiksaternyata hanya ada10 orangsiswa yang nilainya75 ke atas dari30
orangsiswa.
h. Bu Is sudahmerencanakan danmelaksanakan pembelajaran denganbaik,ternyata hasilnyakurang
memuaskan.
2. Analisis penyebab masalah
a. Bu Is terlalubanyak menggunakanmetode,sehinggadalam pelaksanaan masing–masingmetode
kurangtuntas.
b. Bu Is tidak memberikanpemantapanmateridankesimpulandiakhir kegiatanbelajarmengajar.
c. Bu Is kurangmenguasaimateri
3. Alternatifpemecahan masalah
Seharusnya dalam prosesbelajarmengajar,BuIs tidak terlalubanyak menggunakanmetode,karena
halitu justru membuatprosespemahamankonsepmenjaditidakmantap.Pilihbeberapametodesaja
yang dianggappalingtepatuntuk mengajarkanmateritersebut.
Padaakhir prosesbelajarmengajar,seharusnyaBuIs memberikanpemantapandankesimpulan,
supaya siswa lebihpaham terhadapmateriyangdiajarkan.
Sebelum mengajarseharusnyaBuIs sudahmenguasaimateri sehinggadalampelaksanaannya
berjalandenganlancar,jelas,danagaryang disampaikanmudahdiserapolehsiswa.
4. Pemecahan masalah
Jika diamati lebih dalam, kasus yang muncul dalam pembelajaran Bu Is adalah karena kurang
menguasai materi. Padahal salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah
kompetensiprofessional.Artinya ia harusmemilikipengetahuanyangluasserta dalam dari bidang studi
yang akan diajarkan serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritik,
mampu memiliki metode yang tepat serta mampu menggunakan berbagai metode dalam PBM. Guru
jugaharus memilikipengetahuanluastentanglandasankependidikandanpemahamanterhadap murid.
Halini jugasepertiyang dikemukakanoleh RobertW.Richey ( 1974 ) bahwa ciri – ciri profesionalisasi
jabatan guru salah satunya adalah para guru di tuntut memiliki pemahaman serta ketrampilan yang
tinggi dalam hal bahan pengajar, metode, anak didik dan landasan kependidikan.
Johnson ( 1980 ) menjabarkan cakupan kemampuan professional guru diantaranya adalah
penguasaan materi pelajaran yang etrdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan dan konsep-
konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkannya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penguasaan materi bagi seorang guru adalah mutlak adanya.
Jadi untuk mengatasi kasus tersebut di atas, hal yang paling penting yang harus dikerjakan adalah
peningkatankompetensi gurudengancararajinmembaca,menerapkandanmengembangkan ilmunya.
Dengan langkah seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas guru yang berimbas pada
peningkatan prestasi siswa. Jadi kasus di atas tidak akan terulang kembali.
KasusPakPurwadi guru kelas4
Pak Purwadi adalahseoranggurukelas4 di sebuah SD yang terletak di daerahpegunungan.Dalam mata
pelajaranmatematikatentangpecahan,PakPurwadimenjelaskancaramenjumlahkanpecahandengan
memberi contohdi papantulis.Salahsatupenjelasannyaadalahsebagaiberikut:
Pak Purwadi:
"Perhatikananak-anak,kalaukita menjumlahkanpecahan,penyebutnyaharusdisamakanterlebihdahulu,
kemudianpembilangnyadijumlahkan.Perhatikancontohberikut:1/2+ 1/4 = 2/4 + 1/4 = 3/4. Perhatikanlagi
contohini:1/2 + 1/3 = 3/6 + 2/6 = 5/6. Jadi yang dijumlahnyaadalahpembilangnya,sedangkanpenyebutnya
tetap. Mengerti anak-anak?"
Anak-anak diam,mungkinmerekabingung.
Pak Purwadi:
Pasti sudahjelas, kan. Nahsekarangcobakerjakansoal-soalini."
Pak Purwadi menulis5soaldi papantulisdan anak-anakmengeluarkan bukulatihan.Secaraberangsur-
angsurmerekamulai mengerjakansoal,namunsebagianbesaranakributkarenatidaktahu bagaimanacara
mengerjakannya.Hanya beberapaanakyang tampakmengerjakansoal,yanglainhanya menulissoal,dan
adapula yang bertengkardengantemannya.Selamaanak-anakbekerjaPakPurwadidudukdidepankelas
sambilmembaca.
Setelahselesai,anak-anakdimintasalingbertukarhasilpekerjaannya.PakPurwadimemintaseoranganak
menuliskanjawabannyadipapantulis.Tetapikarenajawabanitusalah,Pak Purwadilalumenuliskansemua
jawabandi papantulis. Kemudiananak-anakdimintamemeriksapekerjaantemannya,danmencocokkan
denganjawabandi papantulis.Alangkah kecewanyaPakPurwadiketika mengetahuibahwadari30anak,
hanya seorangyang benar semua,sedangkanseoranglagibenar3soal,dan yang lainnya salahsemua.
Pertanyaan KasusA
1. Identifikasi 3 kelemahanpembelajaranyangdilakukanPakPurwadidalam kasusdiatas. Berikanalasan
mengapaituandaanggapsebagaikelemahan.(skor 6).
2. Jika andayang menjadiPakPurwadi,jelaskanlangkah-langkahpembelajaranyangakanandatempuh
untuk mengajarkanpecahandenganpenyebutyangberbeda.Beri alasanmengapalangkah-langkahitu
yang anda tempuh.(skor15)
CONTOHJAWABAN
1. Tiga(3)kelemahanpembelajaranPakPurwadiadalah:
 Pak Purwadi tidak menjelaskanbagaimanamenyelesaikansoalsecarabertahap,misalnyapada
kasus tersebut tampakPak Purwadisamasekalitidakmenjelaskanbagaimanacaranyauntuk
menyamakanpenyebutbilanganpecahan.Penjelasannyaterlalusingkatsehinggatidakjelas.
Padahal penjelasanyangruntut, jelasdanlogis selangkahdemiselangkahdiperlukanuntuk
membuatsiswamudahmemahamipenjumlahanpecahantersebut.
 Pak Purwadi tidak mengecekpemahamansiswanyadenganbaik.Iahanya menanyakan"Mengerti
anak-anak?".Pertanyaan modelinitidakdapatmengecekpemahamansiswa.Seharusnyaia
menanyakanlangkah-langkahmenjumlahkanpecahansecaralangsung,misalnyadengan
menanyakan,"Mengapapenyebutpadalangkahpenjumlahan pecahanitudiubahmenjadi 4dan6?"
dansebagainya. Pertanyaan langsungmengarahkemateripelajaran,bukanmenanyakanapakah
anakmengertiatautidak saja.
 Pak Purwaditidak membimbingsiswa,setelahmemberikan5soallatihan,alih-alihberkeliling
memberikanbantuanpadasiswayangmembutuhkan,iamalahdudukdidepankelas(dikursinya)
sambilmembaca.
 Ketika salahseoranganakdimintamenuliskanjawabannyadipapantulis, Pak Purwaditidak
memintatanggapandarisiswalain.Halinimerupakansebuahkelemahanpembelajaran,padahal
apabilaPakPurwadimemanfaatkannyamenjadibahandiskusi dankesempatanuntukmenjelaskan
kembalimateriterkaitsoaltersebut makapembelajaranakandapatmenjadilebihbaik.
2. Pada materipenjumlahanpecahantersebut,jika saya menjadiPakPurwadimakalangkah-langkahyang
akansaya lakukanadalahsebagaiberikut:
KEGIATAN PENDAHULUAN
 Melakukanapersepsi
 Memberikanmotivasi
 Menyampaikantujuanpembelajaran
KEGIATAN INTI
 Memberikansebuahcontohsoaltentangpenjumlahan pecahanyangmemiliki penyebutyangberbeda,
misal1/4 + 1/2
 Menyajikanlangkah-langkahdemilangkahcaramenyelesaikancontohsoaltersebutsecararuntut,rinci,
jelas,dan logiskepadasiswa.
 Memberikansebuahcontohsoallagi,misal1/3+ 1/4
 Memintasiswauntukberpartisipasisecarabergantianuntukmenyelesaikansoaltersebutselangkah
demiselangkah,sembarimengecekpemahamansetiapsiswa.
 Membantusiswayangmengalamikesulitanpadalangkah-langkahyangdilakukanuntukmenyelesaikan
soaltersebut.
 Memberisebuahcontohsoallagi,misalnya1/2+ 1/5.
 Kembalimemintasiswamengerjakansoaltersebut,kaliinisecaraberpasangandenganteman
sebangkumereka(temanyangdudukberdekatan)masing-masing.
 Memintasiswamengecekhasilpekerjaanmerekadengan membandingkannyadenganhasilpekerjaan
pasanganlainnya.
 Memintamerekamendiskusikanapabilaterdapatperbedaanjawaban,sembarigurumemberikan
bimbinganbiladiperlukan.
 Memberikansoallatihansebanyak5buahcontohsoaluntukdikerjakan.
 Mengecekjawabansiswadenganmemintabeberapaorangmenuliskanjawabanmerekamasing-
masingdipapantulis.
 memfasilitasidiskusikelasapabilaterdapatperbedaan-perbedaanjawabansiswa.
PENUTUP
 Mengajaksiswamerefleksidanmenyimpulkanpembelajaranyangtelahdiikuti.
 Memberikantugasrumah(PR)danmemintasiswabelajaruntukmateripadapertemuanberikutnya.
Bu Lincemengajardi kelas1 SD Sekarharum yangterletak di ibukotasebuahkecamatan.SuatuhariBu Lincemengajakanak-anakberbincang-bincangmengenai sayur-sayuranyang banyak dijualdipasar. Anak-anak
dimintamenyebutkansayur yang palingdisukainyadanmenuliskannyadibukumasing-masing.Anak-anakkelihatangembiradanberlombamenyebutkandanmenuliskansayuryang disukainya. Padaakhir perbincangan
Bu Lincememintaseoranganakmenuliskannamasayuryang sudahdisebutkan,sedangkananak-anaklainmencocokkanpekerjaannyadengantulisandipapan.
Setelahselesai anak-anakdimintamembuatkalimatdenganmenggunakankata-katayangditulisdi papantulis.
Bu Lince:
"Anak-anak, lihat kata-kata ini.Ini namasayur-sayuran. Bacabaik-baik,buatkalimatdengankata-kataitu ya."
Anak-ankmenjawab serentak:
"Ya, Bu."
KemudianBuLincepergikemejanyadanmemperhatikanapa yangdilakukananak-anak.Karenatak seorangpunyangmulaibekerja,BuLincekelihatantidaksabar.
"Cepat bekerja,danangkat tanganjikasudahpunya kalimat."kata Bu Lincedengansuarakeras.Anak-anak kelihatanbingung,namunBuLincediamsajadantetapdudukdi kursinya. Perhatiananak-anakmenjadi
berkurang,bahkanadayang mulaimengantuk,dansebagianmulai bermain-main.Mendengarsuaragaduh,BuLincedengankerasmenyuruhanak-anakdiam danmenunjukseoranganakuntukmembacakan
kalimatnya.Anak yang ditunjukdiam karenatidak punya kalimatyang akandibacakan.BuLincememanggilkembali dengansuarakerasagarsemuaanakmembuatkalimat.
Pertanyaan KasusB
1. Bandingkansuasanakelasyangdiuraikanpadaparagraf 1 dan paragraf selanjutnya,ditinjau dari segi guru,murid,dankegiatan(skor6).
2. PendekatanpembelajaranmanayangsebaiknyaditerapkanolehBuLince ketikamengajartentangsayur-sayuranuntukanak-anakkelas1?Berikanalasan,mengapapendekatantersebutyang
anda anggapsesuai.(skor3).
3. Kembangkantopiksayur-sayuranyangakananda sajikandenganpendekatanyangandasebutpadanomor2 (skor5)
Jawaban
1. PadaParagraf 1, tampakBu Lincedansemuasiswasangatmenikmatipembelajaranyangdilaksanakan.Haliniterlihatdari bagaimanaBuLincedenganbagusnyamengajaksiswa-siswatersebutuntukberbincang-
bincangmengenai sayur-sayuranyang dijualdipasardansayuran manayangpalingmerekasukai.DenganbaiksekaliBu Lincemelakukanpembelajarandi bagianawal.Anak-anakpundenganmudahmengikutinya
dengansenangdangembira.Berbedadenganparagrafberikutnya,ketikaBu Lincemulaimemintaanak-anakkelas1itu untuk membuatkalimatdarikata-katayang telah ditulismerekadibukucatatanmasing-
masing.Tentusajapelajaranberikutnyainilebihrumitdibandingsesipertamayanghanya memintamerekamenuliskansayuranyang disukai.Lebih-lebihanak-anaktidakdiberikancontohataucarabagaimana
membuatdanmenuliskalimatyangberhubungandengansayur-sayurantersebut, dan tanpapembimbingan samasekali.Anak-anakmenjadi bingung,ribut,dan frustasi.
2. Pendekatanyang sebaiknya digunakanolehBuLinceuntukanak-anakkelas1 iniadalahpembelajaranterpadu(tematik),karenapemikirananak-anakkelas1masihbersifatholistik.Selainitu pembelajarantematik
membuatsiswalebihaktif(terlibat aktif dalam pembelajaran),fleksibeldansesuaidengan minatdanperkembangansiswa.
3. Apabilakita mengajarkanpembelajarantematikdikelas1 dengantemasayur-sayuran, makatemainidapatdikembangkanuntukmembelajarkansiswapadaberbagai matapelajaranyangterkait dengantemaitu,
misalnya:untuk matapelajaranbahasa,siswadapatdimintamenuliskanjenis-jenissayuranyang biasamerekajumpaidipasar,untukmatapelajaranIPA siswadapat diajakuntuk mengenalbagian-bagian
tumbuhanyangdigunakansebagaisayuransepertidaun, batang,bunga,buah, atau umbi.PadamatapelajaranPKnmisalnya,guru dapat mengajarkanperilakujujurdalamkegiatanjualbelidipasar,serta untuk
pelajaranPenjaskes,bahwa untuktumbuhsehat,kita membutuhkanzat-zat bergizi berupavitaminyang terdapatdalam sayur-sayuran yang kita konsumsi.

More Related Content

What's hot

Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...Aini Sahriza
 
Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2Zaiful Saputra
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakYuns Saragih
 
RPP Matematika kls 3 SD Pengukuran
RPP Matematika kls 3 SD PengukuranRPP Matematika kls 3 SD Pengukuran
RPP Matematika kls 3 SD PengukuranDchuex AJie
 
Tugas rpp pkr 221 sudarti
Tugas rpp pkr 221 sudartiTugas rpp pkr 221 sudarti
Tugas rpp pkr 221 sudartiWiji Trangkil
 
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptxPERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptxharishmwddh
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Jerry Makawimbang
 
RPP Bahasa Indonesia kls6 smt1 SDN 1 Grogol
RPP Bahasa Indonesia  kls6 smt1 SDN 1 Grogol RPP Bahasa Indonesia  kls6 smt1 SDN 1 Grogol
RPP Bahasa Indonesia kls6 smt1 SDN 1 Grogol Sdngrogol Sdngrogol
 
pembelajaran ipa di sd
pembelajaran ipa di sdpembelajaran ipa di sd
pembelajaran ipa di sdendang zr
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)elissugiharti1
 
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruAkang Juve
 
Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...
Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...
Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...NASuprawoto Sunardjo
 
Presentasi Modul 10 kel 5.pptx
Presentasi Modul 10 kel 5.pptxPresentasi Modul 10 kel 5.pptx
Presentasi Modul 10 kel 5.pptxArieTitian1
 

What's hot (20)

Tugas tap
Tugas tapTugas tap
Tugas tap
 
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
 
Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
 
RPP Matematika kls 3 SD Pengukuran
RPP Matematika kls 3 SD PengukuranRPP Matematika kls 3 SD Pengukuran
RPP Matematika kls 3 SD Pengukuran
 
Tugas rpp pkr 221 sudarti
Tugas rpp pkr 221 sudartiTugas rpp pkr 221 sudarti
Tugas rpp pkr 221 sudarti
 
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptxPERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
 
Kasus pelajaran bahasa indonesia
Kasus pelajaran bahasa indonesiaKasus pelajaran bahasa indonesia
Kasus pelajaran bahasa indonesia
 
RPP Bahasa Indonesia kls6 smt1 SDN 1 Grogol
RPP Bahasa Indonesia  kls6 smt1 SDN 1 Grogol RPP Bahasa Indonesia  kls6 smt1 SDN 1 Grogol
RPP Bahasa Indonesia kls6 smt1 SDN 1 Grogol
 
pembelajaran ipa di sd
pembelajaran ipa di sdpembelajaran ipa di sd
pembelajaran ipa di sd
 
Perspektif modul 4
Perspektif modul 4 Perspektif modul 4
Perspektif modul 4
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
 
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
 
Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...
Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...
Penyusunan Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Tematik di Ke...
 
RPP PKR
RPP PKRRPP PKR
RPP PKR
 
MODUL 6.docx
MODUL 6.docxMODUL 6.docx
MODUL 6.docx
 
Presentasi Modul 10 kel 5.pptx
Presentasi Modul 10 kel 5.pptxPresentasi Modul 10 kel 5.pptx
Presentasi Modul 10 kel 5.pptx
 
RPP PKn kelas IV semester 2
RPP PKn kelas IV semester 2RPP PKn kelas IV semester 2
RPP PKn kelas IV semester 2
 

Viewers also liked

Viewers also liked (7)

Hakikat pembelajaran kelas rangkap
Hakikat pembelajaran kelas rangkapHakikat pembelajaran kelas rangkap
Hakikat pembelajaran kelas rangkap
 
Kamus pembelajaran ips di sd
Kamus pembelajaran ips di sdKamus pembelajaran ips di sd
Kamus pembelajaran ips di sd
 
Tap ut raha
Tap ut rahaTap ut raha
Tap ut raha
 
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
 
Kasus pembelajaran bahasa indonesia di sd
Kasus pembelajaran bahasa indonesia di sdKasus pembelajaran bahasa indonesia di sd
Kasus pembelajaran bahasa indonesia di sd
 
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
 
Bahasa indonesia Kelas 1 Sekolah Dasar
Bahasa indonesia Kelas 1 Sekolah DasarBahasa indonesia Kelas 1 Sekolah Dasar
Bahasa indonesia Kelas 1 Sekolah Dasar
 

Similar to KASUS PEMBELAJARAN DESA

Inovasi lks - kelas 2 sd mi - literasi kelas awal - apr 2020
Inovasi   lks - kelas 2 sd mi - literasi kelas awal - apr 2020Inovasi   lks - kelas 2 sd mi - literasi kelas awal - apr 2020
Inovasi lks - kelas 2 sd mi - literasi kelas awal - apr 2020MarbootStore
 
Modul Ajar Matematika Kelas 1 BAB 1 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 1 BAB 1 Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 1 BAB 1 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 1 BAB 1 Kurikulum Merdekaindah166637
 
Rpp kls 4 tm4 st 3 tgs p.sri
Rpp kls 4 tm4 st 3 tgs p.sriRpp kls 4 tm4 st 3 tgs p.sri
Rpp kls 4 tm4 st 3 tgs p.sriIndra Putra
 
Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Narendra
 
Rpp bahasa indonesia tema keluarga
Rpp bahasa indonesia tema keluargaRpp bahasa indonesia tema keluarga
Rpp bahasa indonesia tema keluargamr endar
 
MA_IND_Caroline_SD_B_Pertunjukan Seru.pptx
MA_IND_Caroline_SD_B_Pertunjukan Seru.pptxMA_IND_Caroline_SD_B_Pertunjukan Seru.pptx
MA_IND_Caroline_SD_B_Pertunjukan Seru.pptxIsmiyatinIsmiyatin
 
Rpp tematik kelas III Semester 2
Rpp tematik kelas III Semester 2Rpp tematik kelas III Semester 2
Rpp tematik kelas III Semester 2Aniyah Damayanti
 
Bahasa indonesia kelas 4
Bahasa indonesia kelas 4Bahasa indonesia kelas 4
Bahasa indonesia kelas 4Iif Afifah
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesialombkTBK
 
RPP kelas 4 semester 1 tema 3 Kurikulum 2013 revisi 2016 by : www.wallpes.com
RPP kelas 4 semester 1 tema 3 Kurikulum 2013 revisi 2016 by : www.wallpes.comRPP kelas 4 semester 1 tema 3 Kurikulum 2013 revisi 2016 by : www.wallpes.com
RPP kelas 4 semester 1 tema 3 Kurikulum 2013 revisi 2016 by : www.wallpes.comSlamet Dien'z
 
Rpp Teknologi Pendidikan
Rpp Teknologi PendidikanRpp Teknologi Pendidikan
Rpp Teknologi PendidikanEliShofana
 
Rpp Teknologi Pendidikan
Rpp Teknologi PendidikanRpp Teknologi Pendidikan
Rpp Teknologi PendidikanEliShofana
 

Similar to KASUS PEMBELAJARAN DESA (20)

Tap ut raha
Tap ut rahaTap ut raha
Tap ut raha
 
Inovasi lks - kelas 2 sd mi - literasi kelas awal - apr 2020
Inovasi   lks - kelas 2 sd mi - literasi kelas awal - apr 2020Inovasi   lks - kelas 2 sd mi - literasi kelas awal - apr 2020
Inovasi lks - kelas 2 sd mi - literasi kelas awal - apr 2020
 
Modul Ajar Matematika Kelas 1 BAB 1 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 1 BAB 1 Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 1 BAB 1 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 1 BAB 1 Kurikulum Merdeka
 
Rpp kls 4 tm4 st 3 tgs p.sri
Rpp kls 4 tm4 st 3 tgs p.sriRpp kls 4 tm4 st 3 tgs p.sri
Rpp kls 4 tm4 st 3 tgs p.sri
 
Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1
 
Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1
 
Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1
 
Tema 2, kegemaranku (kelas 1)
Tema 2, kegemaranku (kelas 1)Tema 2, kegemaranku (kelas 1)
Tema 2, kegemaranku (kelas 1)
 
Rpp bahasa indonesia tema keluarga
Rpp bahasa indonesia tema keluargaRpp bahasa indonesia tema keluarga
Rpp bahasa indonesia tema keluarga
 
MA_IND_Caroline_SD_B_Pertunjukan Seru.pptx
MA_IND_Caroline_SD_B_Pertunjukan Seru.pptxMA_IND_Caroline_SD_B_Pertunjukan Seru.pptx
MA_IND_Caroline_SD_B_Pertunjukan Seru.pptx
 
Rpp tematik kelas III Semester 2
Rpp tematik kelas III Semester 2Rpp tematik kelas III Semester 2
Rpp tematik kelas III Semester 2
 
Bahasa indonesia kelas 4
Bahasa indonesia kelas 4Bahasa indonesia kelas 4
Bahasa indonesia kelas 4
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia 4
Bahasa indonesia 4Bahasa indonesia 4
Bahasa indonesia 4
 
Bahasa indonesia kelas 4 - iskandar
Bahasa indonesia kelas 4  - iskandarBahasa indonesia kelas 4  - iskandar
Bahasa indonesia kelas 4 - iskandar
 
RPP kelas 4 semester 1 tema 3 Kurikulum 2013 revisi 2016 by : www.wallpes.com
RPP kelas 4 semester 1 tema 3 Kurikulum 2013 revisi 2016 by : www.wallpes.comRPP kelas 4 semester 1 tema 3 Kurikulum 2013 revisi 2016 by : www.wallpes.com
RPP kelas 4 semester 1 tema 3 Kurikulum 2013 revisi 2016 by : www.wallpes.com
 
K1 t1 st1 pb3
K1 t1 st1 pb3K1 t1 st1 pb3
K1 t1 st1 pb3
 
Rpp Teknologi Pendidikan
Rpp Teknologi PendidikanRpp Teknologi Pendidikan
Rpp Teknologi Pendidikan
 
Rpp Teknologi Pendidikan
Rpp Teknologi PendidikanRpp Teknologi Pendidikan
Rpp Teknologi Pendidikan
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

KASUS PEMBELAJARAN DESA

  • 1. KASUS PEMBELAJARAN RINTO Ketika duduk di kelas 5 SD, pelajaran matematika merupakan pelajaran yang paling dibenci oleh Rinto. Namun, setelah duduk di kelas 6 dan diajar oleh Pak Bondan, ia mulai menyukai matematika. Pak Bondan selalu mengajak anak-anak untuk mengaitkan bentuk-bentuk bangun ruang yang sedang dipelajari dengan benda-benda yang ada di sekitar anak-anak. Misalnya, ketika membahas kubus, kerucut dan silinder, anak-anak diminta membawa benda-benda dari rumah seperti kotak sepatu, kaleng susu, stoples dan caping (topi petani). Di samping benda-benda tersebut, Pak Bondan juga telah menyediakan tiruan benda-benda tersebut dari kertas. Anak-anak dibimbing menemukan rumus untuk menghitung volume atau isi benda-benda tersebut. Prestasi belajar Rinto pun meningkat. Ia sering dipuji oleh Pak Bondan karena menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu dan benar. Namun dalam pelajaran lain, yaitu Bahasa Indonesia yang diajar oleh Ibu Umi (kebetulan di SD tersebut diterapkan sistem guru bidang studi, khusus untuk kelas 6), Rinto merasa bosan. Ia sering mengantuk, lebih-lebih ketika anak-anak diminta membaca secara bergilir. Supaya tidak dimarahi Bu Umi, Rinto mencoba menghitung baris mana yang akan menjadi bagiannya. Baris itu diberi tanda. Selanjutnya agar tidak mengantuk, Rinto yang memang gemar membaca, mengeluarkan komik yang dibawanya dan menaruh di atas buku pelajaran Bahasa Indonesia. Ia membaca dalam hati komik tersebut. Ketika gilirannya tiba, dengan tangkas Rinto membaca baris yang telah diberinya tanda. Bu Umi yang duduk di depan tidak pernah tahu kalau selama teman-temannya membaca Rinto tidak mendengarkan, tetapi membaca komik. Soal : TAP S1PGSD UT Identifikasi 2 (dua) hal yang membuat Rinto menyukai matematika, dan berikan alasan masing-masing, mengapa kedua hal tersebut anda anggap merupakan faktor yang membuat Rinto menyukai matematika. Identifikasi 3 (tiga) hal yang membuat Rinto bosan dan mengantuk dalam pelajaran bahasa Indonesia. Berikan masing-masing alasan mengapa Ketiga hal tersebut membuat Rinto bosan dan mengantuk. Jika anda yang menjadi Bu Umi, cobalah rancang kegiatan belajar Bahasa Indonesia yang mampu membuat anak-anak yang gemar membaca seperti Rinto mengembangkan potensinya secara optimal. Uliskan 2 (dua) keunggulan rancangan tersebut, Dilihat dari hakikat pelajaran Bahasa Indonesia di SD dan pendekatan belajar aktif. Contoh Jawaban : Soal TAP S1 PGSD UT 1. Dua (2) hal yang membuat Rinto menyukai pelajaran matematika yang diajarkan oleh Pak Bondan adalah: Pak Bondan menggunakan media pembelajaran yaitu alat peraga baik berupa model (yang dibuat dari kertas) maupun benda nyata (yang diminta siswauntuk membawa dari rumah), sehingga pembelajaran menjadi lebih bersifat konkret (tidak abstrak). Pembelajaran yang tidak abstrak (bersifat konkret) membuat pelajaran lebih mudah dipahami oleh siswa(Rinto). Pak Bondan menggunakan benda-benda yang akrab dengan keseharian siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih kontekstual, seperti kotak sepatu, kaleng susu, stoples, dan caping (topi petani). Pembelajaran yang kontekstual akan membuat siswa(Rinto) menjadi lebih merasa terlibat, dan akan cenderung memunculkan rasa ingin berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Anak-anak dibimbing untuk menemukan rumus untuk menghitung volume atau isi benda-benda tersebut, bukan langsung diberi tahu. Hal ini, menurut falsafah konstruktivisme, akan membuat pembelajaran lebih menarik, menggugah motivasi belajar, dan efektif. 2. Tiga(3) hal yang membuat Rinto bosan dan mengantuk dalam pelajaran Bahasa Indonesia adalah: Bu Umi selalu menggunakan strategi mengajar yang sama, tidak bervariasi. Anak- anak sering diminta membaca secara bergilir. Alasan: Karena seringnya guru melakukan pembelajaran dengan strategi ini, Rinto bahkan dapat menebak bagian bacaan yang akan menjadi tugasnya. Ini membuatnya menjadi bosan. Sepertinya Bu Umi jarang atau bahkan tidak pernah menggunakan strategi pembelajaran lain yang lebih menarik dan lebih efektif. Rasa bosan tersebut dialihkan Rinto dengan membaca komik. Rinto sudah dapat menebak bagian bacaan yang akan menjadi gilirannya. Alasan:Karena seringnya Bu Umi menggunakan strategi membaca bergilir, Rinto sudah dapat menebak bagian bacaan (kalimat) yang akan menjadi tugasnya untuk membaca. Rinto, setelah menebak dan memberi tanda di bagian tertentu dari bacaan tersebut merasa aman jika sampai tiba waktu gilirannya membaca. Pada kenyataannya Rinto memang telah berhasil menebak bagian bacaan yang menjadi tugasnya. Rinto adalah siswayang cerdas sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan Bu Umi tidak memberikan tantangan belajar yang berarti untuk Rinto. Alasan: Siswa-siswacerdas seperti Rinto selalu memerlukan kegiatan belajar atau tugas- tugas yang menantang. Kecerdasan Rinto terbukti dengan kemampuannya menebak bagian bacaan yang akan menjadi tugasnya membaca. Ia juga cerdik, karena dapat mengelabui Bu Umi dan kawan-kawannya seakan-akan sedang memperhatikan bacaan kawannya, bukan sedang membaca komik. Cara yang dilakukan Rinto adalah dengan meletakkan komik di atas buku Bahasa Indonesia, sehingga siapapun pasti akan menyangka ia sedang membaca buku Bahasa Indonesia tersebut. Bu Umi hanya duduk di depan dan tidak pernah berkeliling kelas untuk memperhatikan kegiatan setiap siswanya, termasuk Rinto. Alasan: Kurangnya perhatian guru terhadap setiap siswa yang berada di kelasnya sangat penting untuk menjaga agar semua siswadi kelas tersebut tetap aktif belajar, bukan melakukan kegiatan-kegiatan lain yang tidak ada kaitannya dengan pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Ini terbukti 3. Rancangan kegiatan belajar Bahasa Indonesia untuk anak yang gemar membaca seperti Rinto: Rancangan pembelajaran di bawah ini dimaksudkan sebagai rancangan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca sekilas untuk menulis ringkasan berita. No. Kegiatan Belajar Jenis Kegiatan/Waktu A. Kegiatan Awal 10’ Guru mengkondisikan kelas: apersepsi dan motivasi K Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai K Guru memberikan penjelasan tentang tugas yang akan mereka lakukan K Guru membagikan teks berita (guntingan koran) I B. Kegiatan Inti Siswamembaca dalam hati dan menulis pokok-pokok teks I/G (10’) Siswamemadukan pokok teks yang telah ditulisnya G (5’) Siswamenulis ringkasan berita G (5’) Siswamemadukan ringkasan berita untuk direvisi secara tertulis G (5’) Siswamembacakan hasil ringkasan berita yang telah direvisi dengan diwakili oleh salah seorang anggota kelompok G (10’) Siswamemajang hasil revisi G (5’) Siswasaling mengomentari hasil pekerjaan kawannya yang dipajang di dinding-dinding kelas G (10’) C. Kegiatan Akhir 10’ Guru mengajukan pertanyaan tentang isi berita dan siswamenjawab secara lisan K/I Guru bersama-sama siswamerangkum pembelajaran K Guru bersama-sama siswamerefleksi pembelajaran K Guru menutup pelajaran K Keterangan: K = Klasikal; I = Individual; G = Grup/Kelompok 3. Dua (2) keunggulan rancangan di atas adalah: Pada rancangan di atas, siswa tidak hanya mengembangkan keterampilan membaca, tapi juga keterampilan menyimak, menulis (keterampilan berbahasa tulis), dan berbicara (keterampilan berbahasa lisan). Pada rancangan pembelajaran di atas, kelas menjadi lebih aktif, dan seluruh siswa termasuk siswa yang gemar membaca seperti Rinto akan dapat mengembangkan potensinya.
  • 2. KASUS PEMBELAJARAN IBU PRATIWI Soal: Ibu Pratiwi mengajar di kelas 1 SD. Suatu hari, Ibu Pratiwi membacakan sebuah cerita. Anak-anak mendengarkan dengan sungguh- sungguh. Setelah selesai membacakan cerita tersebut, Bu Pratiwi bertanya kepada anak-anak. Bu Pratiwi: “Siapa nama anak yang pintar dalam cerita tadi?” Anak-anak menjawab serentak: “Dewi”. Bu Pratiwi: “ Bagus sekali anak-anak, sekarang coba tulis nama Dewi di buku masing-masing”. Semua anak segera menulis. Bu Pratiwi berkeliling mengamati anak-anak menulis. Setelah semua anak kelihatan selesai menulis, Bu Pratiwi meminta seorang anak maju ke depan untuk menuliskan kata dewi di papan tulis. Bu Pratiwi: “Siapa yang tulisannya sama dengan yang di papan tulis?” Semua anak mengangkat tangan. BuPratiwi melanjutkan pertanyaan. Bu Pratiwi: “Dewi tinggal di mana anak-anak? Yang menjawab, angkat tangan” Semua anak mengangkat tangan. BuDewi menunjuk seorang anak. Tika: “Di desa, Bu”. Dari jawaban ini, BuPratiwi mengajak anak-anak bercerita tentang jenis-jenis tumbuhan yang ada di desa, tentang sawah, tentang penerangan yang digunakan orang-orang di desa, tentang jual beli di pasar desa, dan tentang sungai yang airnya sangat jernih dengan ikan-ikan yang berenang hilir mudik. Cerita itu menjadi menarik karena Bu Pratiwi juga membawa gambar-gambar yan menarik tentang desa, yang dipajangnya di papan tulis. Pertanyaan: 1. Dilihat dari topik-topik yang dicakup dalam pembelajaran di atas, model pembelajaran apa yang diterapkan oleh Bu Pratiwi?Jelaskan secara singkat 3 (tiga) karakteristik model pembelajaran tersebut. 2. Apakah model pembelajaran tersebut sesuai untuk anak kelas I? Dukung jawaban Anda dengan 3 (tiga) alasan yang terkait dengan perkembangan anak dan teori belajar. Jawaban Soal TAP S1 PGSD UT CONTOH JAWABAN: 1. Model pembelajaran yang diterapkan oleh Bu Pratiwi adalah model pembelajaran terpadu. 3 (tiga) karakteristik model pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut: Berpusat pada siswa(student centered). Pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memberikan keleluasaan kepada siswa baik secara individu maupun secara kelompok. Siswaaktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan. Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam aspek yang membentuk semacam jalinan antarskemata yang dimiliki oleh siswa, sehingga akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari siswa. Hasil nyata yang didapat dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang dipelajari, dan mengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih bermakna. Dengan ini, dapat diharapkan kemampuan siswa untuk menerapkan perolehan belajaranya pada pemecahan masalah- masalah nyata dalam kehidupannya. Belajar melaui proses pengalaman langsung. Pada pembelajaran terpadu siswadiprogramkan untuk terlibat secara langsung pada konsep dan prinsip yang dipelajari dan memungkinkan siswabelajar dengan melakukan kegiatan secara langsung, sehingga siswaakan memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan peristiwa yang mereka alami, bukan sekedar informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator yang membimbing ke arah tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan siswa, berperan sebagaipencari fakta dan informasi untuk mengembangkan pengetahuannya Lebih memperhatikan proses daripada hasil semata. Pada pembelajaran terpadu dikembangkan pendekatan penemuan terbimbing (discovery inquiry) yang melibatkan siswasecara aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran terpadu dilaksanakan dengan mempertimbangkan minat dan kemampuan siswa sehingga memungkinkan siswauntuk terus-menerus termotivasi untuk belajar. Sarat dengan muatan keterkaitan. Pembelajaran terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan dan pengkajian suatu gejala atau peristiwa dari beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandangnya yang terkotak-kotak sehingga memungkinkan siswauntuk memahami suatu fenomena pembelajaran dari segala sisi, yang pada gilirannya nanti akan membuat siswalebih arif dan bijak dalam menyikapi dan menghadapi kejadian yang ada. Bersifat fleksibel. Pembelajaran terpadu bersifat luwes (fleksibel), dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswadan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswaberada. 2. Ya, model pembelajaran terpadu sesuai untuk anak kelas 1 SD, karena 3 alasan berikut: Sesuai dengan cara belajar anak. Anak yang duduk di kelas awal SD dalah anak yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini merupakan masa perkembangan yang sangat penting dan sering disebut periode emas (the golden years). Siswapada usia seperti anak kelas 1 SD masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan, satu keterpaduan (berpikir holistik) dan memahami hubungan antar konsep secara sederhana. Piaget (1950) menyatakan bahwa setiap anak memiliki struktur kognitif yang disebut schemata, yaitu sistem konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman terhadap objek yang ada dalam lingkungannya. Pemahaman tentang objek tersebut berlangsung melalui proses asimilasi (menghubungkan objek dengan konsep yang sudah ada dalam pikirannya) dan proses akomodasi (proses memanfaatkan konsep-konsep dalam pikiran untuk menafsirkan objek). Belajar dimaknai sebagai proses interaksi anak dengan lingkungannya. Sesuai dengan tahap perkembangan intelektual anak yang berada pada tahap operasi konkret. Anak-anak belajar dari hal- hal konkret, yakni yang dapat dilihat, dapat didengar, dapat diraba, dapat dirasa, dan dapat dibaui. Proses pembelajaran masih bergantung pada objek-objek konkret dan pengalaman yang dialami mereka secara langsung, di mana hal ini sesuai dengan falsafah belajar bermakna (meaningful learning). Pembelajaran terpadu mengakomodasi kebutuhan anak untuk belajar dari hal-hal yang konkret sebagaimana yang telah dilakukan oleh Ibu Pratiwi. Belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Kebermaknaan belajar menghasilkan pemahaman yang utuh sehingga konsep yang telah dipelajari akan dipahami dengan baik dan tak mudah dilupakan. Saat proses belajar melalui pembelajaran terpadu, setiap anak, termasuk anak kelas 1 SD, tidak sekedar menghafal konsep- konsep atau fakta-fakta belaka, tetapi juga berupa kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang lebih utuh. Ini juga sejalan dengan falsafah konstruktivisme yang menyatakan bahwa anak mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada anak.
  • 3. KasuspembelajaranIPAkelasVSD Bu Is akanmengajarkanIPAdengantopikpernapasanpadamanusia,dikelasV SD. Ia mempersiapkan mediaberupagambarorganpernapasandanmodel organpernapasandanmodelorganpernapasan manusia.Ia jugamempersiapkanLKStentangnama –namaorganpernapasanmanusia. Sebelum mengajar,BuIs memberikanapersepsibahwasalahsatucirimakhlukhidupadalahbernapas.BuIs jugamenyampaikantujuanpembelajaranyangakandicapaiyaitu tentangmacam/namaorganpernapasan manusiadanfungsi masing–masingorgantersebut.Setelahitu, Bu Is memulaimengajarmateritentang organpernapasan.Ia menyuruhsemuamuridmenariknapasuntukmembuktikanbahwamanusiabernapas danuntuk mengetahui dimanaletakorgan –organpernapasantersebut.Bu Is memasangorganpernapasan manusiadi papantulis,dan tanya jawabtentangnama –namaorganpernapasanmanusia.SetelahituBu Is memberikanLKSsebagailatihansecara berkelompok.Siswamelaporkanhasil diskusinyadankelompoklain menanggapinya. Untuk menambahpemahamansiswa,BuIs menunjukkanmodelorganpernapasanmanusia.Halinijuga bertujuanmembuatsiswalebihtertarikuntuk mengetahuisiswalebihtertarikuntukmengetahuiletakdan fungsiorgan pernapasanmanusia. Sambilmenunjukkanpadamodel,BuIs mengadakantanyajawab tentangfungsi masing-masingorganpernafasanpadamanusia. Setelahitu Bu Is mengadakanevaluasi,dansetelahdikoreksi,Bu Is tidak menyangkabahwahasilnyatidak memuaskan.Hasil nilai muridyangmencapai75keatas hanya 10 orangdari 30siswa. Bu Is merenung, mengapatargettidaktercapai,padahaldiamenargetkan75%siswamendapatnilai75ke atas ? 1. Mengidentifikasi masalah yang penting a. Bu Is mengajarkanmateriIPAdengantopikorgan pernapasanmanusiakelasVSD. b. Mediayang digunakanadalahgambardanmodel organpernapasanmanusia. c. LKS yang berisigambarorganpernapasanmanusiadansiswadisuruhuntukmenjelaskannama. d. Mengadakanapersepsidenganmenyatakanbahwasalahsatucirimakhlukhidupadalahbernapas. e. Menyampaikantujuanpembelajaranyaitusupaya siswa – siswamengetahuitentangnama –nama organpernapasanmanusiadanfungsinya. f. Metodeyang dipakaidemonstrasi,tanyajawab, penugasan,diskusi,ceramah. g. Setelahhasil ulangandiperiksaternyata hanya ada10 orangsiswa yang nilainya75 ke atas dari30 orangsiswa. h. Bu Is sudahmerencanakan danmelaksanakan pembelajaran denganbaik,ternyata hasilnyakurang memuaskan. 2. Analisis penyebab masalah a. Bu Is terlalubanyak menggunakanmetode,sehinggadalam pelaksanaan masing–masingmetode kurangtuntas. b. Bu Is tidak memberikanpemantapanmateridankesimpulandiakhir kegiatanbelajarmengajar. c. Bu Is kurangmenguasaimateri 3. Alternatifpemecahan masalah Seharusnya dalam prosesbelajarmengajar,BuIs tidak terlalubanyak menggunakanmetode,karena halitu justru membuatprosespemahamankonsepmenjaditidakmantap.Pilihbeberapametodesaja yang dianggappalingtepatuntuk mengajarkanmateritersebut. Padaakhir prosesbelajarmengajar,seharusnyaBuIs memberikanpemantapandankesimpulan, supaya siswa lebihpaham terhadapmateriyangdiajarkan. Sebelum mengajarseharusnyaBuIs sudahmenguasaimateri sehinggadalampelaksanaannya berjalandenganlancar,jelas,danagaryang disampaikanmudahdiserapolehsiswa. 4. Pemecahan masalah Jika diamati lebih dalam, kasus yang muncul dalam pembelajaran Bu Is adalah karena kurang menguasai materi. Padahal salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensiprofessional.Artinya ia harusmemilikipengetahuanyangluasserta dalam dari bidang studi yang akan diajarkan serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu memiliki metode yang tepat serta mampu menggunakan berbagai metode dalam PBM. Guru jugaharus memilikipengetahuanluastentanglandasankependidikandanpemahamanterhadap murid. Halini jugasepertiyang dikemukakanoleh RobertW.Richey ( 1974 ) bahwa ciri – ciri profesionalisasi jabatan guru salah satunya adalah para guru di tuntut memiliki pemahaman serta ketrampilan yang tinggi dalam hal bahan pengajar, metode, anak didik dan landasan kependidikan. Johnson ( 1980 ) menjabarkan cakupan kemampuan professional guru diantaranya adalah penguasaan materi pelajaran yang etrdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan dan konsep- konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkannya. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penguasaan materi bagi seorang guru adalah mutlak adanya. Jadi untuk mengatasi kasus tersebut di atas, hal yang paling penting yang harus dikerjakan adalah peningkatankompetensi gurudengancararajinmembaca,menerapkandanmengembangkan ilmunya. Dengan langkah seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas guru yang berimbas pada peningkatan prestasi siswa. Jadi kasus di atas tidak akan terulang kembali.
  • 4. KasusPakPurwadi guru kelas4 Pak Purwadi adalahseoranggurukelas4 di sebuah SD yang terletak di daerahpegunungan.Dalam mata pelajaranmatematikatentangpecahan,PakPurwadimenjelaskancaramenjumlahkanpecahandengan memberi contohdi papantulis.Salahsatupenjelasannyaadalahsebagaiberikut: Pak Purwadi: "Perhatikananak-anak,kalaukita menjumlahkanpecahan,penyebutnyaharusdisamakanterlebihdahulu, kemudianpembilangnyadijumlahkan.Perhatikancontohberikut:1/2+ 1/4 = 2/4 + 1/4 = 3/4. Perhatikanlagi contohini:1/2 + 1/3 = 3/6 + 2/6 = 5/6. Jadi yang dijumlahnyaadalahpembilangnya,sedangkanpenyebutnya tetap. Mengerti anak-anak?" Anak-anak diam,mungkinmerekabingung. Pak Purwadi: Pasti sudahjelas, kan. Nahsekarangcobakerjakansoal-soalini." Pak Purwadi menulis5soaldi papantulisdan anak-anakmengeluarkan bukulatihan.Secaraberangsur- angsurmerekamulai mengerjakansoal,namunsebagianbesaranakributkarenatidaktahu bagaimanacara mengerjakannya.Hanya beberapaanakyang tampakmengerjakansoal,yanglainhanya menulissoal,dan adapula yang bertengkardengantemannya.Selamaanak-anakbekerjaPakPurwadidudukdidepankelas sambilmembaca. Setelahselesai,anak-anakdimintasalingbertukarhasilpekerjaannya.PakPurwadimemintaseoranganak menuliskanjawabannyadipapantulis.Tetapikarenajawabanitusalah,Pak Purwadilalumenuliskansemua jawabandi papantulis. Kemudiananak-anakdimintamemeriksapekerjaantemannya,danmencocokkan denganjawabandi papantulis.Alangkah kecewanyaPakPurwadiketika mengetahuibahwadari30anak, hanya seorangyang benar semua,sedangkanseoranglagibenar3soal,dan yang lainnya salahsemua. Pertanyaan KasusA 1. Identifikasi 3 kelemahanpembelajaranyangdilakukanPakPurwadidalam kasusdiatas. Berikanalasan mengapaituandaanggapsebagaikelemahan.(skor 6). 2. Jika andayang menjadiPakPurwadi,jelaskanlangkah-langkahpembelajaranyangakanandatempuh untuk mengajarkanpecahandenganpenyebutyangberbeda.Beri alasanmengapalangkah-langkahitu yang anda tempuh.(skor15) CONTOHJAWABAN 1. Tiga(3)kelemahanpembelajaranPakPurwadiadalah:  Pak Purwadi tidak menjelaskanbagaimanamenyelesaikansoalsecarabertahap,misalnyapada kasus tersebut tampakPak Purwadisamasekalitidakmenjelaskanbagaimanacaranyauntuk menyamakanpenyebutbilanganpecahan.Penjelasannyaterlalusingkatsehinggatidakjelas. Padahal penjelasanyangruntut, jelasdanlogis selangkahdemiselangkahdiperlukanuntuk membuatsiswamudahmemahamipenjumlahanpecahantersebut.  Pak Purwadi tidak mengecekpemahamansiswanyadenganbaik.Iahanya menanyakan"Mengerti anak-anak?".Pertanyaan modelinitidakdapatmengecekpemahamansiswa.Seharusnyaia menanyakanlangkah-langkahmenjumlahkanpecahansecaralangsung,misalnyadengan menanyakan,"Mengapapenyebutpadalangkahpenjumlahan pecahanitudiubahmenjadi 4dan6?" dansebagainya. Pertanyaan langsungmengarahkemateripelajaran,bukanmenanyakanapakah anakmengertiatautidak saja.  Pak Purwaditidak membimbingsiswa,setelahmemberikan5soallatihan,alih-alihberkeliling memberikanbantuanpadasiswayangmembutuhkan,iamalahdudukdidepankelas(dikursinya) sambilmembaca.  Ketika salahseoranganakdimintamenuliskanjawabannyadipapantulis, Pak Purwaditidak memintatanggapandarisiswalain.Halinimerupakansebuahkelemahanpembelajaran,padahal apabilaPakPurwadimemanfaatkannyamenjadibahandiskusi dankesempatanuntukmenjelaskan kembalimateriterkaitsoaltersebut makapembelajaranakandapatmenjadilebihbaik. 2. Pada materipenjumlahanpecahantersebut,jika saya menjadiPakPurwadimakalangkah-langkahyang akansaya lakukanadalahsebagaiberikut: KEGIATAN PENDAHULUAN  Melakukanapersepsi  Memberikanmotivasi  Menyampaikantujuanpembelajaran KEGIATAN INTI  Memberikansebuahcontohsoaltentangpenjumlahan pecahanyangmemiliki penyebutyangberbeda, misal1/4 + 1/2  Menyajikanlangkah-langkahdemilangkahcaramenyelesaikancontohsoaltersebutsecararuntut,rinci, jelas,dan logiskepadasiswa.  Memberikansebuahcontohsoallagi,misal1/3+ 1/4  Memintasiswauntukberpartisipasisecarabergantianuntukmenyelesaikansoaltersebutselangkah demiselangkah,sembarimengecekpemahamansetiapsiswa.  Membantusiswayangmengalamikesulitanpadalangkah-langkahyangdilakukanuntukmenyelesaikan soaltersebut.  Memberisebuahcontohsoallagi,misalnya1/2+ 1/5.  Kembalimemintasiswamengerjakansoaltersebut,kaliinisecaraberpasangandenganteman sebangkumereka(temanyangdudukberdekatan)masing-masing.  Memintasiswamengecekhasilpekerjaanmerekadengan membandingkannyadenganhasilpekerjaan pasanganlainnya.  Memintamerekamendiskusikanapabilaterdapatperbedaanjawaban,sembarigurumemberikan bimbinganbiladiperlukan.  Memberikansoallatihansebanyak5buahcontohsoaluntukdikerjakan.  Mengecekjawabansiswadenganmemintabeberapaorangmenuliskanjawabanmerekamasing- masingdipapantulis.  memfasilitasidiskusikelasapabilaterdapatperbedaan-perbedaanjawabansiswa. PENUTUP  Mengajaksiswamerefleksidanmenyimpulkanpembelajaranyangtelahdiikuti.  Memberikantugasrumah(PR)danmemintasiswabelajaruntukmateripadapertemuanberikutnya.
  • 5. Bu Lincemengajardi kelas1 SD Sekarharum yangterletak di ibukotasebuahkecamatan.SuatuhariBu Lincemengajakanak-anakberbincang-bincangmengenai sayur-sayuranyang banyak dijualdipasar. Anak-anak dimintamenyebutkansayur yang palingdisukainyadanmenuliskannyadibukumasing-masing.Anak-anakkelihatangembiradanberlombamenyebutkandanmenuliskansayuryang disukainya. Padaakhir perbincangan Bu Lincememintaseoranganakmenuliskannamasayuryang sudahdisebutkan,sedangkananak-anaklainmencocokkanpekerjaannyadengantulisandipapan. Setelahselesai anak-anakdimintamembuatkalimatdenganmenggunakankata-katayangditulisdi papantulis. Bu Lince: "Anak-anak, lihat kata-kata ini.Ini namasayur-sayuran. Bacabaik-baik,buatkalimatdengankata-kataitu ya." Anak-ankmenjawab serentak: "Ya, Bu." KemudianBuLincepergikemejanyadanmemperhatikanapa yangdilakukananak-anak.Karenatak seorangpunyangmulaibekerja,BuLincekelihatantidaksabar. "Cepat bekerja,danangkat tanganjikasudahpunya kalimat."kata Bu Lincedengansuarakeras.Anak-anak kelihatanbingung,namunBuLincediamsajadantetapdudukdi kursinya. Perhatiananak-anakmenjadi berkurang,bahkanadayang mulaimengantuk,dansebagianmulai bermain-main.Mendengarsuaragaduh,BuLincedengankerasmenyuruhanak-anakdiam danmenunjukseoranganakuntukmembacakan kalimatnya.Anak yang ditunjukdiam karenatidak punya kalimatyang akandibacakan.BuLincememanggilkembali dengansuarakerasagarsemuaanakmembuatkalimat. Pertanyaan KasusB 1. Bandingkansuasanakelasyangdiuraikanpadaparagraf 1 dan paragraf selanjutnya,ditinjau dari segi guru,murid,dankegiatan(skor6). 2. PendekatanpembelajaranmanayangsebaiknyaditerapkanolehBuLince ketikamengajartentangsayur-sayuranuntukanak-anakkelas1?Berikanalasan,mengapapendekatantersebutyang anda anggapsesuai.(skor3). 3. Kembangkantopiksayur-sayuranyangakananda sajikandenganpendekatanyangandasebutpadanomor2 (skor5) Jawaban 1. PadaParagraf 1, tampakBu Lincedansemuasiswasangatmenikmatipembelajaranyangdilaksanakan.Haliniterlihatdari bagaimanaBuLincedenganbagusnyamengajaksiswa-siswatersebutuntukberbincang- bincangmengenai sayur-sayuranyang dijualdipasardansayuran manayangpalingmerekasukai.DenganbaiksekaliBu Lincemelakukanpembelajarandi bagianawal.Anak-anakpundenganmudahmengikutinya dengansenangdangembira.Berbedadenganparagrafberikutnya,ketikaBu Lincemulaimemintaanak-anakkelas1itu untuk membuatkalimatdarikata-katayang telah ditulismerekadibukucatatanmasing- masing.Tentusajapelajaranberikutnyainilebihrumitdibandingsesipertamayanghanya memintamerekamenuliskansayuranyang disukai.Lebih-lebihanak-anaktidakdiberikancontohataucarabagaimana membuatdanmenuliskalimatyangberhubungandengansayur-sayurantersebut, dan tanpapembimbingan samasekali.Anak-anakmenjadi bingung,ribut,dan frustasi. 2. Pendekatanyang sebaiknya digunakanolehBuLinceuntukanak-anakkelas1 iniadalahpembelajaranterpadu(tematik),karenapemikirananak-anakkelas1masihbersifatholistik.Selainitu pembelajarantematik membuatsiswalebihaktif(terlibat aktif dalam pembelajaran),fleksibeldansesuaidengan minatdanperkembangansiswa. 3. Apabilakita mengajarkanpembelajarantematikdikelas1 dengantemasayur-sayuran, makatemainidapatdikembangkanuntukmembelajarkansiswapadaberbagai matapelajaranyangterkait dengantemaitu, misalnya:untuk matapelajaranbahasa,siswadapatdimintamenuliskanjenis-jenissayuranyang biasamerekajumpaidipasar,untukmatapelajaranIPA siswadapat diajakuntuk mengenalbagian-bagian tumbuhanyangdigunakansebagaisayuransepertidaun, batang,bunga,buah, atau umbi.PadamatapelajaranPKnmisalnya,guru dapat mengajarkanperilakujujurdalamkegiatanjualbelidipasar,serta untuk pelajaranPenjaskes,bahwa untuktumbuhsehat,kita membutuhkanzat-zat bergizi berupavitaminyang terdapatdalam sayur-sayuran yang kita konsumsi.