1. Makalah ini membahas penerapan teori konstruktivisme Piaget dalam meningkatkan pemahaman huruf-huruf hijaiyah pada anak usia PAUD. 2. Masalah utama adalah kesulitan anak dalam memahami dan melafalkan huruf-huruf hijaiyah karena faktor perkembangan fisik dan kognitif. 3. Teori Piaget digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak
Pantun dua kerat ini memberikan nasihat kepada pembaca untuk selalu berfikir terlebih dahulu sebelum bertindak atau bersuara, menjaga kesihatan diri, serta memiliki pendirian yang teguh. Pantun ini juga menekankan pentingnya memahami diri sendiri dan mempertimbangkan perasaan orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang Kaedah Fonetik dalam pembelajaran membaca. Kaedah ini menggunakan bunyi vokal dan konsonan untuk memperkenalkan huruf dan perkataan kepada murid, seperti menggunakan bunyi "e" untuk huruf vokal dalam kata "emak" atau bunyi "l" untuk huruf konsonan yang dikaitkan dengan objek lori. Dengan cara ini, murid dapat belajar menghubungkan bunyi-bunyi huruf
Dokumen tersebut membincangkan pendekatan pengajaran matematik yang dilakukan dalam bilik darjah. Ia menyenaraikan beberapa pendekatan seperti tradisional, berpusatkan guru, berpusatkan pelajar serta kaedah-kaedah pengajaran. Dokumen ini juga mengenalpasti beberapa isu seperti pengajaran tradisional, penggunaan teknologi dan tidak suka akan perubahan yang dihadapi dalam pengajaran dan pembelajaran mate
Pantun dua kerat ini memberikan nasihat kepada pembaca untuk selalu berfikir terlebih dahulu sebelum bertindak atau bersuara, menjaga kesihatan diri, serta memiliki pendirian yang teguh. Pantun ini juga menekankan pentingnya memahami diri sendiri dan mempertimbangkan perasaan orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang Kaedah Fonetik dalam pembelajaran membaca. Kaedah ini menggunakan bunyi vokal dan konsonan untuk memperkenalkan huruf dan perkataan kepada murid, seperti menggunakan bunyi "e" untuk huruf vokal dalam kata "emak" atau bunyi "l" untuk huruf konsonan yang dikaitkan dengan objek lori. Dengan cara ini, murid dapat belajar menghubungkan bunyi-bunyi huruf
Dokumen tersebut membincangkan pendekatan pengajaran matematik yang dilakukan dalam bilik darjah. Ia menyenaraikan beberapa pendekatan seperti tradisional, berpusatkan guru, berpusatkan pelajar serta kaedah-kaedah pengajaran. Dokumen ini juga mengenalpasti beberapa isu seperti pengajaran tradisional, penggunaan teknologi dan tidak suka akan perubahan yang dihadapi dalam pengajaran dan pembelajaran mate
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistikAhmad NazRi
Dokumen ini membahas tentang sosiolinguistik dan dialek sosial dalam bahasa Melayu. Ia menjelaskan definisi sosiolinguistik, faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya dialek sosial seperti taraf pendidikan, latar belakang sosial, dan fungsi bahasa. Dokumen ini juga membahas cabaran-cabaran bahasa Melayu saat ini seperti pengaruh media, kerancuan bahasa remaja, sikap masyarakat,
Dokumen tersebut membahas definisi linguistik, kontekstual, dan bidang-bidang linguistik seperti sosiolinguistik dan antropologi linguistik. Ia menjelaskan bahawa linguistik adalah kajian saintifik tentang bahasa, manakala linguistik kontekstual berinteraksi dengan disiplin akademik lain untuk melihat hubungan antara bahasa dan dunia. Dokumen ini juga membincangkan sosiolinguistik yang meneliti hubungan antara bahasa
Pengenalan asas drama (DRAMA DALAM PENDIDIKAN BMMB3083)FaFai S.
Maaf jika ada kesalahan ejaan dan kekurangan isi serta huraian.
Nota tersebut merupakan hasil daripada buku / nota ringkas / bahan internet.
Definisi drama
pementasan drama
KOnsep drama dalam pendidikan
Kelebihan aktiviti drama
Film Taare Zameen Par menggambarkan penyakit dyslexia yang menyebabkan kesulitan membaca, menulis, dan berhitung. Guru seni membantu siswa dengan dyslexia dengan memberikan motivasi dan pelatihan multisensori menggunakan berbagai media seperti pasir, lukisan, dan tangga untuk mengenali huruf dan angka. Metode ini membantu siswa itu mengatasi kesulitannya.
Here are the key cognitive processes involved in learning:
- Perception (taking in information):
- Se: Directly experiencing and noticing facts and details from lessons.
- Si: Recalling previous related lessons and experiences to build on.
- Ne: Inferring relationships and patterns to generate new insights.
- Ni: Integrating information to envision implications and deeper meanings.
- Judgment (organizing information):
- Te: Structuring information logically and applying reasoning.
- Ti: Analyzing concepts and categorizing information into internal frameworks.
- Fe: Connecting with others to discuss and reinforce learning.
- Fi: Evaluating based on personal values to determine importance and fit.
The cognitive processes work
Sistem ejaan Rumi Bahasa Melayu menggunakan 26 huruf konsonan dan 5 huruf vokal untuk mewakili bunyi-bunyi bahasa Melayu. Sistem ini telah dipersetujui pada tahun 1972 oleh Majlis Bahasa Indonesia-Malaysia dan menggunakan ejaan yang sama dengan bahasa Inggeris kecuali beberapa perbezaan. Sistem ini juga menggunakan konsep suku kata, digraf, diftong dan keselarasan huruf vokal unt
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistikAhmad NazRi
Dokumen ini membahas tentang sosiolinguistik dan dialek sosial dalam bahasa Melayu. Ia menjelaskan definisi sosiolinguistik, faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya dialek sosial seperti taraf pendidikan, latar belakang sosial, dan fungsi bahasa. Dokumen ini juga membahas cabaran-cabaran bahasa Melayu saat ini seperti pengaruh media, kerancuan bahasa remaja, sikap masyarakat,
Dokumen tersebut membahas definisi linguistik, kontekstual, dan bidang-bidang linguistik seperti sosiolinguistik dan antropologi linguistik. Ia menjelaskan bahawa linguistik adalah kajian saintifik tentang bahasa, manakala linguistik kontekstual berinteraksi dengan disiplin akademik lain untuk melihat hubungan antara bahasa dan dunia. Dokumen ini juga membincangkan sosiolinguistik yang meneliti hubungan antara bahasa
Pengenalan asas drama (DRAMA DALAM PENDIDIKAN BMMB3083)FaFai S.
Maaf jika ada kesalahan ejaan dan kekurangan isi serta huraian.
Nota tersebut merupakan hasil daripada buku / nota ringkas / bahan internet.
Definisi drama
pementasan drama
KOnsep drama dalam pendidikan
Kelebihan aktiviti drama
Film Taare Zameen Par menggambarkan penyakit dyslexia yang menyebabkan kesulitan membaca, menulis, dan berhitung. Guru seni membantu siswa dengan dyslexia dengan memberikan motivasi dan pelatihan multisensori menggunakan berbagai media seperti pasir, lukisan, dan tangga untuk mengenali huruf dan angka. Metode ini membantu siswa itu mengatasi kesulitannya.
Here are the key cognitive processes involved in learning:
- Perception (taking in information):
- Se: Directly experiencing and noticing facts and details from lessons.
- Si: Recalling previous related lessons and experiences to build on.
- Ne: Inferring relationships and patterns to generate new insights.
- Ni: Integrating information to envision implications and deeper meanings.
- Judgment (organizing information):
- Te: Structuring information logically and applying reasoning.
- Ti: Analyzing concepts and categorizing information into internal frameworks.
- Fe: Connecting with others to discuss and reinforce learning.
- Fi: Evaluating based on personal values to determine importance and fit.
The cognitive processes work
Sistem ejaan Rumi Bahasa Melayu menggunakan 26 huruf konsonan dan 5 huruf vokal untuk mewakili bunyi-bunyi bahasa Melayu. Sistem ini telah dipersetujui pada tahun 1972 oleh Majlis Bahasa Indonesia-Malaysia dan menggunakan ejaan yang sama dengan bahasa Inggeris kecuali beberapa perbezaan. Sistem ini juga menggunakan konsep suku kata, digraf, diftong dan keselarasan huruf vokal unt
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara penyelenggaraan jenazah menurut Islam. Jenazah didefinisikan sebagai tubuh manusia yang telah meninggal dunia. Kewajiban umat Islam terhadap jenazah adalah memandikan, mengkafani, mensholatkan, dan menguburkan jenazah. Tata cara pelaksanaannya meliputi cara memandikan, mengkafani, mensholatkan, serta menguburkan jenazah secara Islami.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang makhraj (tempat keluarnya) huruf-huruf hijaiyah dalam bahasa Arab. Terdapat empat bagian makhraj utama yaitu al-jauf (rongga mulut dan tenggorokan), al-halq (tenggorokan), al-lisan (lidah), dan al-syafatin (bibir). Setiap bagian dijelaskan huruf-huruf apa saja yang keluar dari tempat tersebut beserta penjelasan teknis pelafalannya
Penerapan Metode Rote Learning Pada Aplikasi Belajar Mengenal Huruf Hijaiyah dan membaca Huruf Berharokat Berbasis Android Dengan Pengembangan System Object Oriented System Engginering (OOSE)
Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
Dokumen tersebut membahas hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati dalam bahasa Arab. Terdapat lima macam hukum bacaan nun mati yaitu izhar halqi, idgam bigunah, idgam bilagunah, iqlab, dan ikhfa' hakiki. Sedangkan untuk mim mati terdapat tiga macam yaitu izhar syafawi, idgam syafawi, dan ikhfa' syafawi. Dokumen ini menjelaskan konsep dan contoh penerapan setiap h
Studi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan membaca permulaan pada anak TK yang mendapat pembelajaran dengan metode "Kubaca" dan "Ayo Membaca". Penelitian ini menggunakan desain eksperimen setengah dan uji-t yang menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kedua kelompok. Oleh karena itu, guru TK sebaiknya memilih metode yang menyenangkan dan sesuai dengan anak.
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...weny maniez
Makalah ini membahas perkembangan manusia pada masa anak usia 6-12 tahun dari berbagai aspek seperti biologis, emosi, bahasa, motorik, intelegensi, sosial, moral, agama, dan kecakapan yang menonjol. Periode ini penting bagi pembentukan harga diri anak dan merupakan masa sekolah di mana sekolah menjadi titik pusat perkembangan.
Dokumen tersebut membahas perkembangan bahasa anak dan teori-teori terkait. Ia menjelaskan peringkat perkembangan bahasa menurut umur, aktivitas yang mendukung perkembangan bahasa, dan pengaturan lingkungan pembelajaran yang sesuai untuk anak-anak.
Perkembangan motorik dan bahasa beriringan dengan proses pertumbuhan anak. Faktor biologis, kognitif, dan lingkungan mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Perkembangan bahasa terbagi menjadi periode pra-bahasa dan bahasa, dimana anak belajar bahasa dari satu kata hingga kalimat yang lebih kompleks.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang tahap perkembangan anak usia dini, meliputi fase-fase, periodesasi, dan periode sensitive perkembangan AUD.
2. Fase-fase perkembangan AUD meliputi karakteristik umum, perkembangan kognitif, dan upaya menfasilitasi perkembangan.
3. Periodesasi perkembangan AUD dibahas dari sisi biologis, didaktis, dan pend
Teks tersebut membahas beberapa topik utama, yaitu:
1) Tujuh jenis kecerdasan menurut teori multi inteligensi Gardner beserta penjelasannya.
2) Beberapa tipe belajar siswa dan contoh kegiatan belajar mengajar di kelas rendah.
3) Pentingnya lingkungan dalam proses pembelajaran dan langkah memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
4) Cara-cara yang dapat digunakan guru
1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan bahasa anak dan pentingnya membaca dini pada anak usia TK.
2. Terdapat empat masa perkembangan bahasa anak yaitu kalimat satu kata, memberi nama, kalimat tunggal, dan kalimat majemuk.
3. Membaca bagi anak TK adalah kemampuan mengungkapkan secara lisan terhadap gambar, bukan membaca huruf secara utuh.
uas the perkembangan peserta didik.docxridafarida14
1. Pertumbuhan dan perkembangan anak meliputi perubahan ukuran tubuh, kemampuan motorik, dan kognitif sesuai usia. Teori perkembangan kognitif Piaget membagi empat tahapan: sensorimotor, pra-operasional, operasional konkret, dan operasional formal.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan yang dihadapi anak usia dini di TK kelas B. Terdapat beberapa kasus anak yang mengalami masalah, salah satunya adalah Reza yang mengalami masalah pada aspek sosial emosional dan bahasa karena takut dan pelafalan bahasanya kurang jelas. Untuk menangani masalah tersebut, guru melakukan beberapa teknik seperti meng
Teks tersebut membahasikan tiga teori utama tentang pemerolehan bahasa, yaitu:
1) Teori Behaviourisme yang menekankan penguatan dan latihan, 2) Teori Kognitif Piaget yang menyarankan perkembangan kognitif berperingkat, 3) Teori Mentalis Chomsky yang menyatakan kemampuan bawaan untuk memperoleh bahasa.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Individual Contructivism - Makalah Terapan
1. 1
MAKALAH TERAPAN
PENERAPAN TEORI INDIVIDUAL KONSTRTUKTIVISME OLEH PIAGET DALAM
MENINGKATKAN PEMAHAMAN HURUF – HURUF HIJAIYAH PADA ANAK USIA
PAUD DI TPQ WARDATUL ISHLAH
Dosen Pengampu :
Imron Rosyidi,M.Th,M.Ed
Oleh :
Ni‟matul Arofah (13110159) / PAI-E
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2014
2. 2
A. Problem Sensing (merasakan adanya masalah)
Dewasa ini banyak TPQ (Taman Pendidikan Qur‟an) di dirikan, banyak juga
Ustadz-Ustadzah (Guru-guru) sebagai pengajarnya. Namun, permasalahan yang timbul
saat ini adalah ke-efektifan seorang Ustadz-Ustadzah dalam proses pembelajaran di TPQ.
Dikarenakan pengajar didalamnya juga masih mencari ilmu yakni mayoritas mahasiswa,
menjadikan interaksi dengan anak-anak didik kurang. Dalam permasalahan ini, penulis
memberikan pengklasifikasian dalam hal pembelajaran dan peningkatan pemahaman
tentang huruf-huruf Hijaiyah pada anak usia PAUD.
Belajar membaca bagi setiap orang yang sesuai dengan bahasa sendiri merupakan
pekerjaan yang mudah dan cepat untuk dimengerti, tetapi membaca Al-Qur'an sungguh
berbeda, di samping dia bukanlah bahasa sendiri khususnya bagi orang muslim yang tidak
berkebangsaan Arab juga muatan-muatan bahasa sangat unik, sehingga karena keunikannya
itulah boleh jadi orang Arab pun yang bahasanya identik dengan Al-Qur'an mengalami
kesulitan, hal ini tidaklah mengherankan oleh karena gaya dan keindahan bahasa Al-Qur'an
adalah sebuah mu'jizat.
Memperhatikan uraian tersebut, maka dasar pengenalan pertama terhadap
kemampuan membaca Al-Qur'an adalah pengenalan huruf-huruf hijaiyah sejak dini yang
terdiri dari 28 huruf atau 30 huruf tersebut. Sepintas dirasakan mudah untuk mempelajari
huruf-huruf hijaiyah, tetapi kalau dikaji lebih dalam bahwa huruf-huruf tersebut memiliki
tingkat kesulitan bila dikaitkan dengan makharijul huruf yang akan diajarkan pada anak usia
PAUD, lebih-lebih jika dikaitkan dengan kondisi perkembangan fisik anak usia PAUD secara
umum, dan secara khusus pada perkembangan gigi pada anak,yang mana sangat berpengaruh
pada pelafalan car abaca huruf-huruf hijaiyah.
B. Problem Exploration an analysis (eksplorasi dan analisis masalah)
Anak usia PAUD berusia sekitar antara 3-5 tahun, Menurut Montessori (Hurlock,
1978) anak usia 3-6 tahun adalah anak yang sedang berada dalam periode sensitif atau
masa peka, yaitu suatu periode dimana suatu fungsi tertentu perlu dirangsang, diarahkan
sehingga tidak terhambat perkembangannya. Bila kemampuan berbicara anak tidak
dirangsang maka anak akan mengalami kesulitan berbicara pada masa-masa selanjutnya.
Contoh berikut ini sering kita temui sehari-hari. Seorang anak berusia tiga tahun
mengajak ibunya untuk tidur siang dengan kata-kata ”Ma,bo ma, ma bo ma”. Dengan
3. 3
melihat pernytaan diatas, perlu adanya dorongan bantuan dalam pelafalan huruf-huruf
hijaiyah pada anak usia tersebut.
Semakin kecil semakin si anak semakin besar pengaruh guru terhadapnya. Anak
yang masih kecil, terutama pada umur Taman Kanak-kanak, belum mampu berpikir
abstrak. Mereka lebih banyak meniru meniru dan menyerap pengalaman lewat panca
inderanya. Pada umur tersebut anak lebih senang kepada guru yang ramah, penyayang
dan suka memperhatikannya, bahkan kadang-kadang, anak lebih suka mengagumi dan
menyayangi gurunya daripada orangtuanya, terutama anak yang kurang mendapat kasih
sayang yang memadai dari orangtuanya.1
Membaca dini merupakan membaca yang diajarkan secara terprogram kepada
anak prasekolah (PAUD). Program ini menumpukkan perhatian pada perkataan-
perkataan utuh, bermakna dalam konteks pribadi anak-anak dan bahan-bahan yang
diberikan melalui permainan dan kegiatan-kegiatan yang menarik sebagai perantara
pembelajaran (Steinberg,1982:54)
Menurut Suyanto (2005), belajar membaca dan menulis merupakan hal yang
sangat sulit bagi anak, karena anak harus belajar huruf dan bunyi huruf (morfem dan
fonem). Hal tersebut dialami anak-anak dalam pelafalan membaca huruf-huruf hijaiyah
yang sesuai dengan makharijul hurufnya, terutama pada huruf sebangsa gusi (Litsawiyah)
hurufnya ada tiga yakni ث,ذ,ظ yang keluar dari ujung lidah seperti menepati dengan
ujung gigi depan yang atas.2
Pelafalan tersebut sulit dilakukan anak karena
perkembangan anak yang belum maksimal terutama hal pembentuk suara.
C. Problem Posing (penyajian masalah)
Melihat dari berbagai masalah dalam pemahaman huruf-huruf hijaiyah pada anak
usia PAUD (3-5 tahun). Peran penting dalam hal ini adalah guru bukan hanya sebagai
penyaji materi namun sebagai fasilitator dan pembimbing anak dalam hal tersebut dengan
metode-metode yang dapat membangun pemahaman anak baik secara individu maupun
dari segi pengalaman sosialnya.
1
Zakiah Daradjat.Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah.(Cet.II.Jakarta : CV.Ruhama.1995)hlm.77
2
Ahmad Muthohhir bin Abdurrohman.Thuhfatutthullab.(Editor:Ahmad Muzakki.Malang:Kantor Ma’had Sunan
Ampel Al-‘Aly)hlm.12
5. 5
Anak usia PAUD berusia sekitar 3 – 5 tahun, menurut Piaget umur tersebut masuk
dalam tahapan preoperational (Praoperasional) yakni usia 2 – 7, dalam tahapan tersebut
memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dalam pada tahapan Preoperasional (2 s/d 7
tahun), yaitu anak masih belum memiliki kemampuan untuk berfikir logis atau
operasional.
Piaget membaginya menjadi dua sub bagian yaitu :
a. Prekonseptual (2 s/d 4 tahun) yaitu cara berfikir yang bersifat transduktif
(menarik kesimpulan tentang sesuatu atas dasar karakteristiknya yang khas)
b. Intuitive (4 s/d 7 tahun) yaitu pengamatan anak yang bersifat egosentris
(belum memahami cara orang lain memandang objek yang sama, bersifat
searah)
Tahapan perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun pada perkembangan keaksaraan
meliputi: 1) Menyebutkan symbol-simbol huruf yang dikenal, 2) Mengenal suara huruf awal
dari nama benda-benda yang ada di sekitarnya, 3) Menyebutkan kelompok gambar yang
memiliki bunyi/huruf awal yang sama, 4) Memahami hubungan anatara bunyi dan bentuk
huruf, 5) Membaca nama sendiri, dan 6) Menuliskan nama sendiri. (Permendiknas, No 58
tahun 2009).
Dalam proses perkembangan kognitif menurut Piaget, terdapat 3 proses :
Skema,Asimilasi,Akomodasi,dan Equilibrasi. Proses dalam teori Piaget tersebut dapat
diterapkan dalam pembelajaran memahami huruf-huruf hijaiyah pada anak.
Skema merupakan suatu rangkaian proses dalam sistem kesadaran orang, maka tidak
memiliki bentuk fisik dan tidak dapat dilihat. Skema adalah hasil kesimpulan atau
bentukan mental, konstruksi hipotesis, seperti intelek, kreativitas, kemampuan, dan naluri
(Wadsworth, 1989).4
Anak akan bertanya tentang banyak hal yang ada dihadapannya,
Guru menunjukkan huruf-huruf hijaiyah pertama adalah ت lalu hari berikutnya gurunya
bertanya kepada si anak, “huruf apakah itu?” menunjukkan huruf ث , anak menjawabnya
huruf ,تanak tersebut melihat kesamaan yang ada antara ت dan ث , tanpa menegetahui
perbedaannya. Lalu setelah adalah proses Asimilasi merupakan peleburan informsdi bsru
dengan mempertimbangkan apa yang telah mereka ketahui, skema anak mengenai huruf
4
Jurnal pdf : TEORI YANG MELANDASI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK Oleh: Haryanto Dosen Program Studi
Teknologi Pendidikan FIP UNY. Diakses pada 27 Nopember 2014, 15:00:57
6. 6
ت tadi akan melalui proses asimilasi dengan mulai bingung perbedaan antara ت dan ث ,
lalu pada proses Akomodasi guru menjelaskan kembali pada anak “bahwa bila ada seperti
sebuah perahu diatasnya ada titik dua maka dibaca ت dan apabila ada seperti sebuah
perahu diatasnya ada titik tiga maka dibaca .ث Akomodasi yang terjadi apabila anak
tersebut dapat menjawab dengan benar, dengan skema “perahu dengan titik yang
berbeda”, lalu terjadilah equilibrasi (keseimbangan) antara proses asimilasi dan
akomodasi yang terjadi.
E. Refleksi Terhadap Proses dan Hasil Pemecahan Masalah
Model Pembelajaran Konstruktivisme merupakan model pembelajaran yang
berangkat dari pengetahuan awal siswa-siswi yang ada di dalam memorinya, yang diperoleh
dari pengalam dalam kehidupan sehari-hari di lingkungannya. Pengetahuan atau pengalaman
baru tidak bisa ditransper atau dicopy dari seorang guru kepada siswa secara utuh, melainkan
siswa itu sendiri yang harus aktif membangun pengetahuannya.
Model Pembelajaran Konstruktivisme menekankan pada aktifitas dan kreatifitas
siswa untuk membangun atau menyusun pengetahuan atau pengalaman yang baru, dengan
merujuk kepada pengetahuan awal siswa yang sudah dimilikinya. Kemudian siswa di dalam
memorinya menghubung-hubungkan antara pengetahuan atau pengalaman baru apakah cocok
atau tidak, jika cocokakan terjadi penguatan di dalam memori/pikiran siswa tersebut. Dan
bila terjadi ketidak cocokan antara pengetahuan atau pengalaman baru dengan apa yang ada
di dalam pikiranya mengalami akomodasi, adaptasi, cocok, keseimbangan/ekuilibrasi, dan
akhirnya mengerti.
Untuk anak usia ini, para guru harus mengevaluasi level-level perkembangan
mereka sebelum melakukan perencanaan pembelajaran-pembelajaran. Dengan adanya
pemecahan masalah tersebut guru harus memahami perkembangan kognitif dan
menjalankan setiap karakteristiknya. Siswa dapat secara aktif dalam pembelajaran dengan
guru memberikan kesempatan untuk bereksplorasi secara aktif dan menjalani kegiatan-
kegiatan yang melibatkan sikap aktif mereka dan mampu membantu dalam pengaturan
konstruktif aktif pada pengetahuan. Menciptakan ketidaksesuaian,sehingga siswa mampu
katif bertanya ketika belum faham,dengan cara seperti memberikan soal-soal siswa yang
menjawabnua, atau dites untuk membaca atau menulis huruf hijaiyah. Interaksi dapat
dihasilkan dari guru menunjukkan huruf-huruf hijaiyah dengan gambar,ataupun lagu-lagu
yang dapat membangun skema pada kognitif anak dengan seimbang.