PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxArman Ahmad
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan menjelaskan pengertian dan jenis layanan pendidikan khusus, sejarah perkembangannya di Indonesia, serta berbagai bentuk layanan pendidikan seperti segregasi, integrasi, dan inklusi. Terdapat juga penjelasan mengenai pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK yang melibatkan berbagai pakar.
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Soal Universitas Terbuka
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Kemampuan Profesional PDGK4560. Untuk melihat dan mendownload contoh laporan PKP ini secara lengkap, kunjungi situs www.soalut.com gunakan menu search di situs untuk mencari dan menemukan laporan ini.
Laporan ini membahas pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru (PPL PPG) di SMA Negeri 7 Bandung oleh praktikan dari Universitas Pendidikan Indonesia. Laporan ini berisi tentang berbagai kegiatan yang dilakukan selama PPL PPG seperti observasi, pengembangan perangkat pembelajaran, latihan mengajar, dan pemahaman lingkungan sekolah serta pembahasan hasil dan permasalahan yang dihadapi.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang cara tumbuhan hijau membuat makanan melalui proses fotosintesis dengan bahan tumbuhan hijau sebagai materi pembelajaran. Guru akan menjelaskan proses tersebut kepada siswa kelas 5 semester 1 selama 3 pertemuan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
Dokumen tersebut membahas evaluasi proses dan hasil belajar IPA di SD. Terdapat 3 kegiatan belajar yang membahas tentang pengertian, tujuan, dan alat evaluasi proses dan hasil belajar IPA. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemajuan peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran, dan mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik."
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang MendidikFitri Yusmaniah
Karakteristik peserta didik SD meliputi perkembangan fisik, kognitif, emosional, sosial, dan moral. Secara fisik, siswa SD mengalami pertumbuhan berat badan yang lebih besar daripada tinggi. Secara kognitif, siswa SD berada pada tahap operasional konkret menurut Piaget, yaitu mampu berpikir logis tetapi terikat pada objek konkret. Perkembangan emosi dan sosial siswa ditandai oleh mud
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxArman Ahmad
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan menjelaskan pengertian dan jenis layanan pendidikan khusus, sejarah perkembangannya di Indonesia, serta berbagai bentuk layanan pendidikan seperti segregasi, integrasi, dan inklusi. Terdapat juga penjelasan mengenai pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK yang melibatkan berbagai pakar.
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Soal Universitas Terbuka
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Kemampuan Profesional PDGK4560. Untuk melihat dan mendownload contoh laporan PKP ini secara lengkap, kunjungi situs www.soalut.com gunakan menu search di situs untuk mencari dan menemukan laporan ini.
Laporan ini membahas pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru (PPL PPG) di SMA Negeri 7 Bandung oleh praktikan dari Universitas Pendidikan Indonesia. Laporan ini berisi tentang berbagai kegiatan yang dilakukan selama PPL PPG seperti observasi, pengembangan perangkat pembelajaran, latihan mengajar, dan pemahaman lingkungan sekolah serta pembahasan hasil dan permasalahan yang dihadapi.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang cara tumbuhan hijau membuat makanan melalui proses fotosintesis dengan bahan tumbuhan hijau sebagai materi pembelajaran. Guru akan menjelaskan proses tersebut kepada siswa kelas 5 semester 1 selama 3 pertemuan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
Dokumen tersebut membahas evaluasi proses dan hasil belajar IPA di SD. Terdapat 3 kegiatan belajar yang membahas tentang pengertian, tujuan, dan alat evaluasi proses dan hasil belajar IPA. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemajuan peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran, dan mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik."
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang MendidikFitri Yusmaniah
Karakteristik peserta didik SD meliputi perkembangan fisik, kognitif, emosional, sosial, dan moral. Secara fisik, siswa SD mengalami pertumbuhan berat badan yang lebih besar daripada tinggi. Secara kognitif, siswa SD berada pada tahap operasional konkret menurut Piaget, yaitu mampu berpikir logis tetapi terikat pada objek konkret. Perkembangan emosi dan sosial siswa ditandai oleh mud
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruAkang Juve
Dokumen tersebut berisi lembar penilaian kemampuan merencanakan perbaikan pembelajaran untuk guru. Lembar penilaian terdiri dari tujuh aspek yang dinilai, yaitu pengelolaan ruang belajar, pelaksanaan pembelajaran, interaksi kelas, sikap terhadap siswa, kemampuan khusus mata pelajaran, penilaian proses dan hasil belajar, serta kesan umum pelaksanaan pembelajaran.
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptxJuniatiLasma
Dokumen tersebut membahas tentang perjalanan pendidikan nasional Indonesia sejak zaman kolonial hingga saat ini. Pada zaman kolonial, pendidikan hanya tersedia untuk kalangan atas dan hanya mencakup baca tulis hitung. Namun saat ini, pendidikan di Indonesia mengalami penyetaraan dimana setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang mencakup berbagai bidang ilmu dan mengutamakan pendidikan karakter.
Modul ini membahas tentang pendidikan anak tunadaksa dan tunalaras. Pada bagian tunadaksa, dibahas definisi tunadaksa sebagai anak yang memiliki anggota tubuh tidak sempurna dan penyebabnya sebelum, saat, dan sesudah kelahiran. Anak tunadaksa diklasifikasikan berdasarkan sistem saraf pusat dan otot. Dampak tunadaksa meliputi aspek akademik, sosial, dan fisik. Pada bagian tunalaras
1. Bu Murti mengajarkan materi perubahan lingkungan fisik dan prosesnya di kelas IV SDN 7 Lohia.
2. Media yang digunakan adalah gambar-gambar perubahan lingkungan.
3. Hasil penugasan siswa masih kurang memuaskan, dengan banyak siswa yang nilainya di bawah 60.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas V SDN 10 Lohia tentang materi sifat-sifat bangun datar melalui penggunaan alat peraga. Hasil belajar siswa yang rendah pada materi tersebut menjadi fokus perbaikan dengan mengembangkan pembelajaran yang menggunakan alat bantu visual.
Model
Group Investigation
menurut Slavin (2005:216) ”Penting bagi
GroupInvestigation
adalah perencanaan kooperatif siswa atas apa yang dituntut dari mereka.Anggota kelompok mengambil bagian dalam merencanakan berbagai dimensi dantuntutan dari proyek mereka. Kemampuan perencanaan kooperatif harus diperkenalkansecara bertahap kedalam kelas dan dilatih dalam berbagai situasi sebelum kelas
tersebut melaksanakan proyek investigasi penuh”. Hal ini dimaksudkan ba
hwa
GroupInvestigation
akan berhasil dilakukan apabila setiap anggota kelompok ikut sertaberpartisipasi aktif dari awal kegiatan sampat akhir yaitu dalam hal perencanaan,investigasi, penyusunan laporan atau pun presentasi hasil investigasi yang harusdilakukan untuk bisa berjalan dengan lancar. Setiap anggota juga dituntut untuk bisamelaksanakan proyek investigasi secara penuh dan mempunyai kemampuanperencanaan baik secara bertahap.Model
Group Investigation
menurut Winata Putra (1992 ; 63) “Sifat de
mokrasidalam kooperatif tipe GI ditandai oleh keputusan-keputusan yang dikembangkan atausetidaknya diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang menjadi
titik sentral kegiatan belajar”. Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa model
Group Investigation memiliki keunggulan yaitu model ini membantu peserta didik untuklebih berperan aktif dalam melakukan kegiatan belar mengajar karena merekadilinatkan secara langsung untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi,membantu peserta didik untuk lebih peka melihat permasalahan sehingga hasil belajarpun memjadi meningkat.Pembelajaran pada kelas Group Investigation memberikan kesempatan kepadapeserta didik untuk mengalami sendiri aktivitas dan pengalaman dalam belajar secaranyata. Mereka memperoleh informasi dengan mengkonstruksi sendiri dari data-datayang didapatkannya. Selain itu, dalam pembelajaran Group Investigation siswaberperan sebagai ilmuwan. Mereka memilih topik yang ingin mereka ketahui,melakukan penyelidikan, memperoleh kesimpulan dari penyelidikannya yang kemudiandisebarkan kepada siswa yang lainnya, dan mengkritisi hasil penyelidikan kelompokdalam tahap evaluasi. Dengan diperlakukan seperti ilmuwan, siswa terlatih untuk tekun,bersikap ingin tahu dalam mencari informasi, jujur dalam mengolah data, terbuka dalam
menerima pendapat dari orang lain, dan teliti demi memperoleh informasi sevalidmungkin.Pada model pembelajaran Group Investigation, siswa melalui presentasidipancing untuk mengembangkan sikap terbuka terhadap pendapat orang lain, maupundalam menyampaikan pendapat sendiri. Selain itu, karena informasi yang diperolehdalam penyelidikan dipresentasikan kepada siswa lain, siswa menjadi lebih tergugahuntuk tekun dalam melaksanakan kegiatan belajar dengan tujuan apa yangdisampaikan kepada siswa lain terhindar dari kesalahan yang berarti. Merekatertantang untuk mencari jawaban dari keingintahuan mereka sejujur mungkin karenadalam presentasi, siswa lain akan menyanggah jika apa yang diutarakannya tidaksesuai dengan kebe
Dokumen tersebut membahas tentang tahap perkembangan bahasa dan kemampuan berpikir matematis pada anak, mencakup tahapan perkembangan bahasa seperti priode pralinguistik, holofrase, dan telegrafis, serta penjelasan mengenai konsep bilangan kardinal dan ordinal yang harus dipahami anak. Dokumen ini juga membahas pandangan teori tentang kemampuan matematika seperti teori interaksi, nativisme, dan empirisme.
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruAkang Juve
Dokumen tersebut berisi lembar penilaian kemampuan merencanakan perbaikan pembelajaran untuk guru. Lembar penilaian terdiri dari tujuh aspek yang dinilai, yaitu pengelolaan ruang belajar, pelaksanaan pembelajaran, interaksi kelas, sikap terhadap siswa, kemampuan khusus mata pelajaran, penilaian proses dan hasil belajar, serta kesan umum pelaksanaan pembelajaran.
PPT PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL.pptxJuniatiLasma
Dokumen tersebut membahas tentang perjalanan pendidikan nasional Indonesia sejak zaman kolonial hingga saat ini. Pada zaman kolonial, pendidikan hanya tersedia untuk kalangan atas dan hanya mencakup baca tulis hitung. Namun saat ini, pendidikan di Indonesia mengalami penyetaraan dimana setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang mencakup berbagai bidang ilmu dan mengutamakan pendidikan karakter.
Modul ini membahas tentang pendidikan anak tunadaksa dan tunalaras. Pada bagian tunadaksa, dibahas definisi tunadaksa sebagai anak yang memiliki anggota tubuh tidak sempurna dan penyebabnya sebelum, saat, dan sesudah kelahiran. Anak tunadaksa diklasifikasikan berdasarkan sistem saraf pusat dan otot. Dampak tunadaksa meliputi aspek akademik, sosial, dan fisik. Pada bagian tunalaras
1. Bu Murti mengajarkan materi perubahan lingkungan fisik dan prosesnya di kelas IV SDN 7 Lohia.
2. Media yang digunakan adalah gambar-gambar perubahan lingkungan.
3. Hasil penugasan siswa masih kurang memuaskan, dengan banyak siswa yang nilainya di bawah 60.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas V SDN 10 Lohia tentang materi sifat-sifat bangun datar melalui penggunaan alat peraga. Hasil belajar siswa yang rendah pada materi tersebut menjadi fokus perbaikan dengan mengembangkan pembelajaran yang menggunakan alat bantu visual.
Model
Group Investigation
menurut Slavin (2005:216) ”Penting bagi
GroupInvestigation
adalah perencanaan kooperatif siswa atas apa yang dituntut dari mereka.Anggota kelompok mengambil bagian dalam merencanakan berbagai dimensi dantuntutan dari proyek mereka. Kemampuan perencanaan kooperatif harus diperkenalkansecara bertahap kedalam kelas dan dilatih dalam berbagai situasi sebelum kelas
tersebut melaksanakan proyek investigasi penuh”. Hal ini dimaksudkan ba
hwa
GroupInvestigation
akan berhasil dilakukan apabila setiap anggota kelompok ikut sertaberpartisipasi aktif dari awal kegiatan sampat akhir yaitu dalam hal perencanaan,investigasi, penyusunan laporan atau pun presentasi hasil investigasi yang harusdilakukan untuk bisa berjalan dengan lancar. Setiap anggota juga dituntut untuk bisamelaksanakan proyek investigasi secara penuh dan mempunyai kemampuanperencanaan baik secara bertahap.Model
Group Investigation
menurut Winata Putra (1992 ; 63) “Sifat de
mokrasidalam kooperatif tipe GI ditandai oleh keputusan-keputusan yang dikembangkan atausetidaknya diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang menjadi
titik sentral kegiatan belajar”. Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa model
Group Investigation memiliki keunggulan yaitu model ini membantu peserta didik untuklebih berperan aktif dalam melakukan kegiatan belar mengajar karena merekadilinatkan secara langsung untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi,membantu peserta didik untuk lebih peka melihat permasalahan sehingga hasil belajarpun memjadi meningkat.Pembelajaran pada kelas Group Investigation memberikan kesempatan kepadapeserta didik untuk mengalami sendiri aktivitas dan pengalaman dalam belajar secaranyata. Mereka memperoleh informasi dengan mengkonstruksi sendiri dari data-datayang didapatkannya. Selain itu, dalam pembelajaran Group Investigation siswaberperan sebagai ilmuwan. Mereka memilih topik yang ingin mereka ketahui,melakukan penyelidikan, memperoleh kesimpulan dari penyelidikannya yang kemudiandisebarkan kepada siswa yang lainnya, dan mengkritisi hasil penyelidikan kelompokdalam tahap evaluasi. Dengan diperlakukan seperti ilmuwan, siswa terlatih untuk tekun,bersikap ingin tahu dalam mencari informasi, jujur dalam mengolah data, terbuka dalam
menerima pendapat dari orang lain, dan teliti demi memperoleh informasi sevalidmungkin.Pada model pembelajaran Group Investigation, siswa melalui presentasidipancing untuk mengembangkan sikap terbuka terhadap pendapat orang lain, maupundalam menyampaikan pendapat sendiri. Selain itu, karena informasi yang diperolehdalam penyelidikan dipresentasikan kepada siswa lain, siswa menjadi lebih tergugahuntuk tekun dalam melaksanakan kegiatan belajar dengan tujuan apa yangdisampaikan kepada siswa lain terhindar dari kesalahan yang berarti. Merekatertantang untuk mencari jawaban dari keingintahuan mereka sejujur mungkin karenadalam presentasi, siswa lain akan menyanggah jika apa yang diutarakannya tidaksesuai dengan kebe
Dokumen tersebut membahas tentang tahap perkembangan bahasa dan kemampuan berpikir matematis pada anak, mencakup tahapan perkembangan bahasa seperti priode pralinguistik, holofrase, dan telegrafis, serta penjelasan mengenai konsep bilangan kardinal dan ordinal yang harus dipahami anak. Dokumen ini juga membahas pandangan teori tentang kemampuan matematika seperti teori interaksi, nativisme, dan empirisme.
Perkembangan Peserta Didik Kelompok 3.pptxLinda942239
Modul ini membahas tentang tahap perkembangan bahasa dan kemampuan berpikir matematis pada anak, mencakup lima tahap perkembangan bahasa, teori-teori perkembangan bahasa, dan penalaran serta penyelesaian masalah secara matematis meliputi penalaran aditif dan multiplikatif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas penggunaan blok pemikiran (thinking blocks) dalam mengajar konsep pembahagian di sekolah rendah dengan cara visual dan selanjar untuk meningkatkan pemahaman siswa.
2. Simulasi terhadap responden menunjukkan bahwa penggunaan thinking blocks dapat membantu menggambarkan masalah secara visual dan meningkatkan pemikiran kritis siswa.
3
1. Makalah ini membahas penerapan teori konstruktivisme Piaget dalam meningkatkan pemahaman huruf-huruf hijaiyah pada anak usia PAUD. 2. Masalah utama adalah kesulitan anak dalam memahami dan melafalkan huruf-huruf hijaiyah karena faktor perkembangan fisik dan kognitif. 3. Teori Piaget digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak
Dokumen tersebut membahas tentang kemampuan komunikasi matematika. Terdiri dari empat bagian utama yaitu: 1) pengertian kemampuan komunikasi matematika, 2) aspek-aspek komunikasi matematika yang terdiri dari representasi, mendengar, membaca, diskusi, dan menulis, 3) indikator kemampuan komunikasi matematika, 4) bentuk soal yang menunjukkan komunikasi matematika. Dokumen ini bertujuan untuk mengetahui peng
Teks tersebut membahas beberapa topik utama, yaitu:
1) Tujuh jenis kecerdasan menurut teori multi inteligensi Gardner beserta penjelasannya.
2) Beberapa tipe belajar siswa dan contoh kegiatan belajar mengajar di kelas rendah.
3) Pentingnya lingkungan dalam proses pembelajaran dan langkah memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
4) Cara-cara yang dapat digunakan guru
Dokumen tersebut membahasikan komunikasi dalam pembelajaran matematik. Ia menjelaskan definisi komunikasi dan fungsinya dalam pembelajaran matematik, termasuk kepentingan komunikasi antara guru dan pelajar untuk memahami konsep matematik. Dokumen ini juga mencadangkan beberapa cara untuk meningkatkan komunikasi seperti menggunakan aktiviti kelompok dan surat penpal antara pelajar.
Dokumen tersebut membahasikan komunikasi dalam pembelajaran matematik. Ia menjelaskan definisi komunikasi dan fungsinya dalam pembelajaran matematik, termasuk cara meningkatkan komunikasi antara guru dan pelajar untuk memastikan pemahaman konsep matematik. Dokumen ini juga menyentuh pentingnya bahasa matematik dan interaksi sosial antara pelajar dalam proses pembelajaran.
Teks tersebut membahas berbagai topik terkait pembelajaran, mulai dari tujuh jenis kecerdasan menurut Gardner, tipe-tipe belajar siswa, peran lingkungan dalam pembelajaran, bentuk laporan hasil belajar, dan cara menarik perhatian siswa. Teks ini memberikan informasi mengenai aspek-aspek penting dalam proses pembelajaran di kelas, termasuk karakteristik anak usia sekolah dasar dan pendekatan yang dapat digun
Teks tersebut membahas tentang berbagai aspek pembelajaran di kelas rendah, mulai dari tujuh jenis kecerdasan menurut Gardner, tipe-tipe belajar siswa, peran lingkungan dalam pembelajaran, bentuk laporan hasil belajar, dan cara-cara menarik perhatian siswa. Teks ini memberikan panduan menyeluruh tentang pembelajaran di tingkat dasar.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran perkalian bilangan satu angka dengan menggunakan media gambar dan permainan. Secara singkat, dokumen menjelaskan pentingnya pengalaman belajar siswa dalam pembelajaran matematika dan bagaimana media gambar dan permainan dapat digunakan untuk memberikan pengalaman konkret kepada siswa dalam mempelajari konsep perkalian bilangan satu angka.
Makalah ini membahas pentingnya penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika di tingkat SD. Alat peraga dapat membantu siswa memahami konsep-konsep matematika secara kongkrit dan menjadikan pembelajaran menjadi lebih interaktif. Makalah ini juga menjelaskan pengertian media pembelajaran dan alat peraga serta karakteristik matematika modern yang lebih menekankan pada pemahaman konsep dibanding hafalan.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
Tugas Perkembangan peserta didik Kelompok 3.pptx
1. PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH
Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagiSemua
Making Higher Education Open toAll
Universitas
Terbuka
Medan
www.medan.ut.ac.id
PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK
Dosen Pembimbing :
ANGGOTA KELOMPOK 3
LINDA SARI
MUHAMMAD SOPIAN
3. KEGIATAN BELAJAR 1
KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
DALAM PEMBELAJARAN TERPADU
TAHAP
PERKEMBANGAN
BAHASA
A. BAHASA DAN KOMPONEN
PENYUSUNNYA
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sebuah system
kata, symbol, atau lambing bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh
anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan
mengidentifikasikan diri. Bahasa juga mencakup sesuatu yang abstrak,
tetapi mengandung pesan sehingga seseorang dapat menerjemahkan
dan menangkap pesan tersebut.
4. a. Fonologi
Fonologi adalah cabang dari linguistik atau ilmu
bahasa yang mengkaji bunyi ujar dalam bahasa
tertentu. Dalam fonologi ada 2 pandangan dalam
mempelajari bunyi, yaitu fonetik dan fonemik.
Fonetik adalah cabang fonologi yang membahas
bunyi ujar tanpa memperhatikan fungsi bunyi
tersebut. Fonemik adalah cabang fonologi yang
membahas bunyi dengan memperhatikan fungsi
bunyi sebagai pembeda makna.
5. b. Morfologi
Morfologi adalah cabang dari linguistik atau ilmu bahasa
yang mengkaji pembentukan kata dalam suatu bahasa.
c. Semantik
Semantik adalah cabang dari linguistik atau ilmu bahasa
yang mengkaji makna yang terkandung dalam Bahasa,
kode atau jenis lain dari representasi.
6. d. Sintax
Sintax adalah aturan dalam pembentukan kalimat agar
mampu dimengerti dengan benar.
e. Pragmatik
Pragmatik adalah cabangan dari linguistik atau ilmu
bahasa yang mengkaji penggunaan bahasa yang
dikaitkan dengan konteks pemakaiannya.
8. 1. Priode Pralinguistik
B. TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA
Tahapan perkembangan bahasa sudah terjadi
sejak bayi, walaupun mereka belum dapat
bicara atau mengatakan apa yang mereka
mau, mereka mereka mengirimkan pesan
dengan berbagai cara seperti ekspresi wajah
dan suara. Contoh : menangis, berteriak,
tertawa dan sebagainya
9. 2. Priode Holophrase
Tahap ini dikenal dengan one word period atau
tahap satu kata.
3. Priode Telegrafis
Tahap ini anak memberikan kata atau makna
dengan mengkombinasikan dua kata.
10. Menurut Benner ( Dalam Palupi, 2002) :
4. Perkembangan Bahasa Usia Dini, Kanak-kanak
dan Remaja
11.
12. 2. Kemampuan Berfikir Matematis
A. Pandangan Terhadap Kemampuan Berfikir Matematis
1. Defenisi Berfikir Matematis
Menurut Fajri (2017), dalam proses berfikir matematis,
pembelajaran yang dilaksanakan tidak hanya berlangsung
dalam arah ( one way communication), tetapi harus
melalaui proses interaksi dua arah ( two way
communication) yaitu antara sesame siswa, siswa dengan
guru, serta siswa dengan lingkungan dan sumber belajar.
Menurut Stoltz (2000:14) dalam Widyastuti,Usodo dan
Riyadi (2015) ada 3 cara manusia dalam memecahkan
masalah yaitu Climbers, Campers dan Quitters.
13. a. Memahami konsep Bilangan Kardinal
Bilangan kardinal adalah bilangan yang menunjukkan sebuah
kuantitas. Menurut Gelman dan Gallistel, 1978) anak
dikatakan paham tentang pengetahuan angka Ketika:
1. Menggunakan semua label nomor sesuai urutan yang
benar.
2. Menggunakan semua label nomor dengan objek nomor
yang mereka hitung.
3. Mengtakan angka akhir dalam urutan perhitungan untuk
mengatakan berapa banyak benda dalam satu
himpunan.
2. Memahami Konsep Bilangan
a. Memahami konsep Bilangan Kardinal
Bilangan kardinal adalah bilangan yang menunjukkan sebuah
kuantitas. Menurut Gelman dan Gallistel, 1978) anak
dikatakan paham tentang pengetahuan angka Ketika:
1. Menggunakan semua label nomor sesuai urutan yang
benar.
2. Menggunakan semua label nomor dengan objek nomor
yang mereka hitung.
3. Mengtakan angka akhir dalam urutan perhitungan untuk
mengatakan berapa banyak benda dalam satu
himpunan.
14. b. Memahami konsep Bilangan Ordinal
Dalam konsep bilangan ordinal, seorang anak
harus mengenal terlebih dahulu sistem
numerik. Sistem numerik adalaah symbol
atau kumpulan dari symbol yang
mempresentasekan sebuah bilangan.
15. B. Pandangan Teori Kemampuan
Matematika
1. Pandangan Teori Interaksi
Teori interaksi berpandangan tentang kemampuan
matematika. Seorang anak dikatakan paham
mengenai numerik Ketika ia dapat menyamakan
antara angka dan jumlah. Contoh seorang ibu
memberikan angka lima maka anaknya akan
memberikan lima buah jeruk.
16. 2. Pandangan Teori Navitisme
Teori navitisme mengungkapkan bahwa setiap anak
manusia memiliki system bawaan yang memberi kita
kemampuan kita untuk membuat perkiraan penilaian
tentang jumlah angka. Contoh penggunaan angka
pada jam.
17. 3. Pandangan Teori Emperisme
Teori emperisme berpendapat bahwa hal yang dapat
diketahui oleh anak dalam belajar matematika adalah
membedakan antara angka dan jumlah. Angka bisa
saja digunakan untuk mewakili jumlah, tetapi ini tidak
disampaikan dengan jelas kepada anak-anak sejak
mereka dapat menghitung.
18. C. PENALARAN DAN PENYELESAIAN
MASALAH SECARA MATEMATIS
1. Penalaran Aditif
Penalaran aditif adalah penlaran yang digunakan
dalam pemecahan masalah dalam operasi
penjumlahan dan pengurangan pada matematika.
Penalaran aditif “lebih dipilih daripada”
“penyelesaian dan pengurangan”.
19. a. Cara Memecahkan Masalah Matematis
Marthin Hughes (1981) cara anak memecahkan
masalah berdasarkan umurnya:
1. Umur 1-2 memecahkan masalah dengan
menggunakan benda yang nyata.
2. Umur 3-4 memecahkan masalah dengan
berimajinasi.
20. b. Proses Berfikir Penyelesaian Masalah
Anak akan dapat menyelesaikan masalah matematis
dengan memahami maksud dari pertanyaan dan
kemuadian akan membentuk pola untuk
menyelesaikannya. Jenis-jenis permasalahan
matematis yang penting diketahui oleh guru:
1. Pengubahan (change problem)
2. Kombinasi ( combination problem)
3. Perbandingan
21. 2. Penalaran Multiplikatif
Penalaran multiplikatif digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan dalam operasi perkalian atau pembagian. Jika
penalaran aditif menggunakan satu variable, tetapi ini tidak
terjadi pada penalaran multiplikatif. Proses berfikir
penyelesaian masalah ada 3 jenis :
1. Mengelompokkan ( one to many correspondence)
2. Membagikan ( sharing problem )
3. Pemahaman produk ( measurement of product)