3. Pengertian Pedekatan Saintifik
Pendekatan saintifik (scientific approach) adalah salah satu model
pembelajaran yang dalam prosesnya memuat kaidah-kaidah keilmuan,
mulai dari pengumpulan data dengan observasi, menanya, melakukan
eksperimen, mengolah informasi atau data, hingga mengomunikasikan
( Kemendikbud, 2014 ).
Menurut Rusman, Pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran
yang memberikan ruang pada peserta didik secara luas untuk melakukan
eksplorasi dan elaborasi materi pembelajaran, serta mampu
mengaktualisasikan kemampuan melalui kegiatan pembelajaran yang
telah dirancang oleh guru.
4. Tujuan Pedekatan Saintifik
1
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Kemampuan berpikir tingkat tinggi yang diharapkan di antaranya
adalah berpikir kritis, analitis, sintesis, serta mampu menciptakan ide-
ide orisinil yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.
2
Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif
Dengan menerapkan pendekatan ini, guru dapat menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif melalui rangkaian aktivitas yang
dirancang secara sistematis.
Dengan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, diharapkan
pula terciptanya lingkungan belajar yang aktif dan produktif.
5. Tujuan Pedekatan Saintifik
3
4
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Sistematis
Pendekatan saintifik memiliki karakteristik utama berupa tahapan
pembelajaran yang berlangsung berjalan dengan runtut dan sistematis.
Hal tersebut mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir
sistematis pada diri peserta didik, baik kemampuan dalam memahami
sebuah masalah, maupun kamampuan dalam menyelesaikan masalah.
Meningkatkan Pemahaman Konsep
Dalam praktiknya, pendekatan saintifik mengarahkan aktivitas pembelajaran
untuk menemukan dan mengembangkan konsep secara mandiri.
6. Tujuan Pedekatan Saintifik
5
6
Meningkatkan Motivasi Belajar
Sebagai bentuk aktivitas pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik, diharapkan pendekatan ini mampu meningkatkan motivasi
belajar. Rangkaian pembelajaran yang mengharuskan peserta didik
untuk lebih aktif dan inovatif ini dapat menciptakan suasana belajar
yang tidak monoton, sehingga peserta didik tidak merasa bosan.
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi
Pendekatan ini diharapkan dapat menghadirkan proses belajar yang
dapat memberikan stimulus kepada peserta didik agar lebih aktif dalam
berkomunikasi lewat penyampaian ide, diskusi pemecahan masalah,
diskusi pengolahan data, hingga cara mengomunikasikan hasil
pembelajaran secara lisan maupun tulisan.
7. Langkah-langkah Pedekatan Saintifik
1. Mengamati (Observing)
Melalui pengamatan, peserta didik dapat menemukan fakta bahwa terdapat
hubungan antara objek pengamatan dengan materi pembelajaran yang
sedang dipelajari bersama guru.
2. Menanya (Questioning)
Kegiatan menanya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik
dalam membuat dan mengajukan pertanyaan yang relevan dengan materi
yang dipelajari.
3. Mengumpulkan Informasi atau Mencoba (Experimenting)
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggali atau
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dengan berbagai cara.
8. Langkah-langkah Pedekatan Saintifik
4. Menalar (Assosiating)
Tahapan penalaran merupakan suatu proses berpikir yang logis dan
sistematis terhadap fakta yang dapat diamati guna memperoleh simpulan
dalam bentuk pengetahuan.
5. Mengomunikasikan (Communicating)
Pada tahap akhir, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengomunikasikan hasil dari proses belajar yang telah dilakukan.
Peserta didik dapat mengomunikasikannya dalam bentuk laporan atau
makalah yang di dalamnya memuat bagan, diagram, atau grafik.
10. Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah:
(1) Pembelajaran berpusat pada siswa
(2) Pembelajaran membentuk konsep dari siswa sendiri
(3) Pembelajaran terhindar dari verbalisme
(4) Pembelajaran memeberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi
dan mengakomodasi konsep, hukuman, dan prinsip
(5) Pembelajaran mendorong terjadinyapeningkatan kemampuan berpikir siswa
(6) Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar
guru
(7) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dan
komunikasi
(8)Adanya proses validasi terhadap konsep, hukuman, dan prinsip yang
dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
Menurut Daryanto (2014:58)
11. Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah:
1. Pembelajaran berpusat pada siswa.
2. Pembelajaran membentuk students self concept.
3. Pembelajaran terhindar dari verbalisme.
4. Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan
mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
5. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.
6. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar
guru.
7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam
komunikasi.
8. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang
dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
Menurut (Hosnan, 2014)
12. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip
pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran meliputi:
Pembelajaran berpusat pada siswa, Pembelajaran membentuk
konsep dari siswa sendiri, Pembelajaran terhindar dari verbalisme,
Pembelajaran memeberikan kesempatan pada siswa untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukuman, dan prinsip,
Pembelajaran mendorong terjadinyapeningkatan kemampuan berpikir
siswa, Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan
motivasi mengajar guru, Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melatih kemampuan dan komunikasinya.
14. 1. Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-
keterampilan dan proses-proses kognitif.
2. Pembelajaran melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena
menguatkan ingatan, pengertian, dan transfer.
3. Memunculkan rasa senang, sebab tumbuhnya rasa ingin menyelidiki dan
berhasil pada siswa
4. Menyebabkan siswa untuk melibatkan akal dan motivasinya sendiri pada
kegiatan belajarnya.
5. Membantu siswa memperoleh kepercayaan bekerjasama dengan yang
lainnya.
6. Siswa dan guru sama-sama berperan aktif mengeluarkan gagasan.
7. Menganjurkan siswa untuk berpikir dan bekerja atas kemaunnnya sendiri.
Kelebihan
15. 8. Mendorong siswa untuk berpikir intuisi dan merumuskan hipotesisnya dengan
sendiri.
9. Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik.
10. Keadaan saat belajar menjadi menyenangkan.
11. Keadaan saat belajar menuju pada pembentukkan manusia seutuhnya.
12. Meningkatkan tingkat prestasi pada siswa.
13. Memungkinkan siswa memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.
14. Dapat mengembangkan bakat individu.
Kelebihan
16. 1. Tidak memberikan kesempatan untuk berpikir apa yang akan ditemukan.
2. Pengajaran discovery lebih cocok mengembangkan pemahaman
dibandingkan aspek konsep, keterampilan dan emosi dirasa kurang
mendapat perhatian.
3. Pemahaman dari siswa dan guru menjadi buyar karena sudah terbiasa
menggunakan cara yang lama.
4. Tidak bagus untuk digunakan pada kelas yang memiliki jumlah siswa yang
banyak karena membutuhkan waktu yang lama untuk memecahkan masalah
dan menemukan teori lainnya.
5. Memunculkan ada kesiapan untuk belajar, bagi siswa yang kurang pintar
akan mengalami kesusahan berpikir dan mengungkapkan hubungan antara
konsep dengan tertulis atau lisan.
Kekurangan