Dokumen tersebut membahas mengenai pengelolaan siklus hidup aset, mulai dari pengambilan keputusan investasi modal, biaya siklus hidup aset, rekayasa sistem aset, hingga penentuan nilai investasi dengan metode nilai sekarang dan nilai masa depan."
2. Pokok Bahasan
Capital Investment Decision-Making
Asset Life Cycle Costing
Systems Engineering of Asset
Realizing the Value of Assets
Asset Creation and Acquisition
Demand Analysis and Asset Portfolio
Management
Asset Decommissioning and Disposal
4. The Challenger and Defender Concept
(Konsep Penantang dan Pembela)
• Aset yang ada yang saat ini (aset pembela) suatu saat
nanti akan diganti dengan aset baru (aset penantang).
CONTOH
Aset "Pembela (Defender)“, yaitu A:
• Kami memiliki boiler (A) berefisiensi rendah dari pabrikan “k” tipe “j”
• Saat ini, ketel menunjukkan kondisi kekurangan "a", "b", dan "c" dan
akan dikenakan biaya $ xaa untuk memperbaikinya
• Kondisi kekurangan diprioritaskan sebagai level-1, level-2, level-3. Oleh
karena itu, beberapa harus diperbaiki sekarang dan yang lainnya dapat
ditunda hingga penggantian atau peningkatan boiler
• Biaya untuk memelihara dan mengoperasikan ketel uap efisiensi rendah
yang ada disetahunkan sebesar $ xab.
• Kondisi pengoperasian saat ini adalah "e", "f" dan "g"
• Ada “10 tahun” sisa masa manfaat pada boiler efisiensi rendah yang ada
• Biaya "like-for-like" untuk mengganti boiler yang ada adalah $ xac.
5. Konsep Penantang dan Pembela …
CONTOH
Aset "Penantang (Challenger)"
(dengan asumsi hanya satu penantang), yaitu B:
• Kami mengusulkan boiler kondensasi (B) dengan
efisiensi tinggi dari pabrikan "m" tipe "p"
• Biaya untuk memasok dan memasang ketel baru
adalah $ xba
• Biaya tambahan antara pembela (efisiensi rendah)
dan penantang (efisiensi tinggi) adalah $ xbb
• Biaya untuk memelihara boiler dengan efisiensi
tinggi yang baru adalah $ xbc
6. Defender Analysis (Aset "Pembela”) :
• Analisis aset defender akan mencakup
perbandingan tolok ukur dengan satu atau lebih
metrik keuangan berikut yang terkait dengan aset
defender:
• Beban Modal (Capital Load / Clf, CLc)
• Beban Operasi (Operating Load / OLc, OLf)
• Beban Energi (Energy Load / ELf, ELc)
• Total Biaya Kepemilikan (Total Cost of Ownership
/ TCO)
Konsep Penantang dan Pembela …
7. Equivalent Annual Cost Comparisons
(Perbandingan Biaya Tahunan Yang Setara)
• Biaya tahunan setara (Equivalent Annual
Cost /EAC) adalah biaya tahunan untuk
memiliki, mengoperasikan, dan memelihara
aset selama masa pakainya.
• Perusahaan sering menggunakan EAC untuk
keputusan penganggaran modal, karena
memungkinkan perusahaan untuk
membandingkan efektivitas biaya berbagai
aset dengan rentang hidup yang tidak sama.
8. Perbandingan Biaya Tahunan Yang Setara …
• Biaya tahunan setara (EAC) digunakan untuk
berbagai tujuan, termasuk penganggaran modal.
Tetapi ini paling sering digunakan untuk
menganalisis dua atau lebih proyek yang mungkin
dengan masa hidup yang berbeda, di mana biaya
adalah variabel yang paling relevan.
• EAC memungkinkan manajer untuk
membandingkan Net Present Value dari proyek
yang berbeda selama periode yang berbeda,
untuk secara akurat menentukan pilihan terbaik.
9. Example of the Equivalent Annual Cost
(EAC)
• Pertimbangkan dua investasi alternatif
dalam peralatan mesin:
1. Mesin A memiliki yang berikut ini:
• Pengeluaran modal awal sebesar $ 105.000
• Umur yang diharapkan tiga tahun
• Biaya pemeliharaan tahunan sebesar $
11.000
Perbandingan Biaya Tahunan Yang Setara …
10. 2. Mesin B memiliki yang berikut:
• Pengeluaran modal awal sebesar $ 175.000
• Umur yang diharapkan lima tahun
• Biaya pemeliharaan tahunan sebesar $ 8.500
Catatan:
Biaya modal untuk pengambilan keputusan
perusahaan adalah 5%.
Perbandingan Biaya Tahunan Yang Setara …
11. • Untuk menghitung EAC, nilai bersih sekarang
(NPV) dibagi dengan faktor anuitas nilai
sekarang atau A (t, r), dengan memperhitungkan
biaya modal atau r, dan jumlah tahun dalam
pertanyaan atau t.
• Faktor Anuitas dihitung sebagai berikut:
Perbandingan Biaya Tahunan Yang Setara …
12. • Hasil perhitungan Faktor Anuitas nya, sebagai
berikut:
• Selanjutnya, Biaya Awal harus dibagi dengan
Faktor Anuitas atau A (t, r) sambil
menambahkan biaya pemeliharaan tahunan.
Perbandingan Biaya Tahunan Yang Setara …
13. The Formula for the Equivalent Annual Cost:
Perbandingan Biaya Tahunan Yang Setara …
14. • Hasil Perhitungan EAC adalah:
• Dengan menstandarkan biaya tahunan, seorang manajer
yang bertanggung jawab atas keputusan penganggaran
modal di mana biaya adalah satu-satunya masalah akan
memilih Mesin B karena memiliki EAC = ($49,557 -
$48,921 = $ 636) yang lebih rendah dari Mesin A.
Perbandingan Biaya Tahunan Yang Setara …
15. Return on Investment Calculations
(Perhitungan laba atas Pengembalian investasi)
• Return On Investment (ROI) merupakan rasio
yang menampilkan hasil dari seluruh aktiva yang
dikendalikan dengan tidak menghitung pada
Sumber Pendanaan pada sebuah perusahaan.
Rasio ini biasanya diukur dengan persentase (%).
• ROI ini berperan penting untuk memberikan
informasi mengenai ukuran profitabilitas bisnis
pada sebuah perusahaan dengan jelas, sehingga
segala kegiatan operasional dapat dievaluasi
dengan tingkat pengembalian investasi pada
perusahaan tersebut.
16. • Rumus ROI:
• Contoh:
Anda mengeluarkan dana untuk berinvestasi dalam
bisnis sebesar Rp 20.000.000 yang kemudian diketahui
menghasilkan penjualan sebesar Rp 30.000.000.
Tingkat ROI adalah 50% yang artinya ROI bernilai
positif. ROI yang bernilai positif menandakan
bahwa total biaya investasi dapat dikembalikan.
17. • Selain ROI, dapat juga dilakukan
pengukuran investasi menggunakan
“Payback Period (Payback Time)”, yang
dihitung bersama :
• Cost and Benefit Analysis (CBA), atau
• Break Even Point (BEP)
18. Contoh:
Costs:
New computer equipment:
• 10 network-ready PCs with supporting software @ $2,450 each =$ 24,500
• 1 server @ $3,500 =$ 3,500
• 3 printers @ $1,200 each =$ 3,600
• Cabling & Installation @ $4,600 =$ 4,600
• Sales Support Software @ $15,000 =$ 15,000
Training costs:
• Computer introduction - 8 people @ $400 each =$ 3,200
• Keyboard skills - 8 people @ $400 each =$ 3,200
Sales Support System - 12 people @ $700 each =$ 8,400
Other costs:
• Lost time: 40 man days @ $200 / day =$ 8,000
• Lost sales through disruption: estimate: $20,000 =$ 20,000
• Lost sales through inefficiency during first months: estimate: $20,000 =$ 20,000
Total cost =$114,000
19. Benefits:
• Tripling of mail shot capacity: estimate: $40,000 / year
• Ability to sustain telesales campaigns: estimate: $20,000 / year
• Improved efficiency and reliability of follow-up: estimate: $50,000 / year
• Improved customer service and retention: estimate: $30,000 / year
• Improved accuracy of customer information: estimate: $10,000 / year
• More ability to manage sales effort: $30,000 / year
------------------------------
Total Benefit: $180,000/year
Payback time
= $114,000 / $180,000 = 0.63 of a year = approx. 8 months
Waktu pengembalian modal sering disebut sebagai titik impas
(Break Even Point / BEP).
Kadang-kadang ini lebih penting daripada manfaat
keseluruhan yang dapat diberikan oleh proyek, misalnya
karena organisasi harus meminjam untuk mendanai mesin
baru.
20. Compiling a Capital Budget
(Menyusun Anggaran Modal)
• Dalam penganggaran modal, total biaya
kepemilikan dikompilasi dan kemudian dikurangi
menjadi nilai sekarang untuk menentukan
pengembalian investasi (ROI) yang diharapkan
dan arus kas bersih.
• Informasi ini adalah bagian penting dari
keputusan untuk memperoleh aset.
21. Menyusun Anggaran Modal …
• Anggaran modal berhubungan dengan keseluruhan
proses perencanaan dan pengambilan keputusan
mengenai pengeluaran dana yang jangka waktu
pengembalian dananya lebih dari satu tahun.
• Anggaran modal menekankan pada rencana
pengeluaran untuk memperoleh aktiva tetap.
• Anggaran modal meliputi keseluruhan proses
perencanaan pengeluaran uang yang hasil
pengembaliannya diharapkan lebih dari satu tahun.
• Contoh, pengeluaran investasi dalam bentuk
tanah, bangunan atau mesin, pengembangan
sumber daya manusia, departemen
pengembangan dan penelitian (R&D).
23. Asset Life Cycle Costing Principles
(Prinsip-prinsip Biaya Siklus Hidup Aset)
• Life cycle costing (Biaya siklus hidup) aset adalah
proses mengumpulkan semua biaya yang akan
ditanggung oleh pemilik aset selama umurnya.
• Biaya ini termasuk investasi awal, investasi
tambahan di masa depan, dan biaya berulang
secara tahunan, dikurangi nilai sisa.
• Perhitungan biaya siklus hidup aset lebih banyak
digunakan oleh bisnis yang menekankan pada
perencanaan jangka panjang, sehingga
keuntungan multi-tahun mereka dimaksimalkan.
24. Prinsip-prinsip Biaya Siklus Hidup …
• Analisis biaya siklus hidup adalah pendekatan yang
digunakan untuk menilai total biaya untuk memiliki
fasilitas atau menjalankan proyek.
• Analisis biaya siklus hidup mempertimbangkan
semua biaya yang terkait dengan untuk
memperoleh, memiliki, dan melepaskan investasi.
• Ini juga digunakan untuk memilih desain yang
tepat untuk memastikan bahwa alternatif yang
dipilih akan menawarkan biaya kepemilikan
keseluruhan yang lebih rendah yang konsisten
dengan fungsi dan kualitas.
25. The elements of Life Cycle Cost (LCC)
(Elemen-elemen LCC)
(Biaya pembuangan)
(Biaya awal)
(Biaya pelayanan)
(Biaya
pemeliharaan
preventif)
(Biaya
operasional)
26. Elemen-elemen LCC …
• Di area pengadaan, staf pembelian berusaha untuk
memeriksa total biaya kepemilikan suatu aset untuk
memesan barang-barang yang biayanya paling murah
secara keseluruhan, untuk dipasang, dioperasikan,
dipelihara, dan dibuang.
• Di bidang teknik dan produksi, biaya siklus hidup
digunakan untuk mengembangkan dan memproduksi
barang yang memiliki biaya paling sedikit untuk
dipasang, dioperasikan, dirawat, dan dibuang.
• Di bidang layanan pelanggan dan layanan lapangan,
biaya siklus hidup difokuskan pada meminimalkan
jumlah jaminan, penggantian, dan pekerjaan layanan
lapangan yang harus dilakukan pada produk selama
masa manfaatnya.
• Di bidang sarana, berupaya agar biaya pemeliharaan
preventif dan biaya pembuangan aset paling minimal.
27. Formule for Present Value,
Future Value and Net Present Value
• Present value/PV (Nilai sekarang) adalah nilai
diskonto sekarang dari arus kas masa depan.
• Untuk aset, ini adalah nilai diskonto sekarang
dari arus kas masuk neto masa depan yang
diharapkan dihasilkan oleh suatu aset.
• Untuk liabilitas, ini merupakan nilai diskonto
sekarang dari arus kas keluar neto masa depan
yang diharapkan akan diperlukan untuk
menyelesaikan liabilitas.
28. • Present value/PV (Nilai sekarang) mewakili
nominal sekarang dari uang yang akan kita
terima di masa depan.
• Rumusnya:
29. Contoh dan Latihan Praktis
• Misalnya, ketika Anda menargetkan untuk
mendapatkan Rp1.000 pada 5 (lima) tahun ke
depan dan berinvestasi dalam aset dengan
pengembalian 12% per tahun (atau 1% per
bulan), maka sekarang Anda harus
berinvestasi sebanyak:
PV = 1000 / ((1 + 1%) ^ 60) = Rp.550,45
30. Future Value ;
• Digunakan untuk menilai perolehan deposito
yang kita peroleh di masa depan atau bisa juga
digunakan untuk untuk menghitung keuntungan
atas investasi modal yang dilakukan untuk
membangun bisnis.
• Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
31.
32. Rekayasa Sistem Aset
(Systems Engineering of Assets)
Training
https://www.slideshare.net/KenKanaidi/rekayasa-sistem-
aset-systems-engineering-training-asset-life-cycle-
management
33. • Prinsip dan teknik rekayasa sistem untuk
menerjemahkan persyaratan pengguna ke dalam
spesifikasi item yang terperinci.
• Rekayasa sistem sebagai sebuah pendekatan
didefinisikan sebagai sebuah pendekatan
multidisiplin untuk mencapai keberhasilan dalam
merealisasikan sebuah sistem.
Rekayasa Sistem Aset
34. • Untuk mencapai keberhasilan inilah, rekayasa
sistem dimulai dengan mendefinisikan kriteria
keberhasilan dari definisi kebutuhan pengguna
sejak awal siklus pengembangan sistem, definisi ini
didokumentasikan sebelum masuk ke dalam proses
perwujudan desain dan validasinya dengan tetap
tidak melepaskan cara pandang holistik secara
sistem.
• Rekayasa Sistem sebagai disiplin ilmu didefinisikan
sebagai disiplin bidang ilmu teknik yang
bertanggung jawab menciptakan dan melaksanakan
proses yang berciri multi-disiplin untuk memastikan
kebutuhan pengguna dan pemegang kepentingan
dipenuhi secara berkualitas, dapat dipercaya, biaya
yang efisien, dan sesuai jadwal di seluruh siklus
hidup sistem.
35. Sistem Informasi Aset
• Sistem Informasi Aset berfungsi untuk melakukan
pencatatan mengenai pengadaan, pengesahan,
penggunaan, perawatan, status, serta kondisi
aset tersebut.
• Aset dapat meliputi inventarisasi tanah, inventarisasi
gedung, inventarisasi alat angkutan, inventarisasi
senjata api, inventarisasi jaringan, inventarisasi
peralatan seperti alat tulis kantor & alat laboratorium,
inventarisasi ruang/gudang dan barang-barang yang
terdapat di dalamnya, inventarisasi lokasi lainnya dan
barang-barang yang terdapat di dalamnya.
36. Layanan yang diberikan mencakup:
• Updating SIM Aset,
• Penyesuaian Sistem dengan Business Process
(System Customization),
• Migrasi Database - Ekspor/Impor Data Excel,
• Instalasi Server dan Sistem di Jaringan
Intranet/Internet,
• Garansi Sistem, Maintenance dan Layanan
Pendampingan, serta
• Pelatihan Admin/Operator (disertai Buku Manual
Penggunaan).
37. Fitur Sistem Informasi Manajemen
Aset
1. Modul Data Referensi
• Referensi Unit Kerja, digunakan Kode masing-masing Unit untuk
menyatakan suatu barang berada di Unit Kerja sesuai Kode yang
dimaksud.
• Referensi Kelompok Barang, digunakan kode masing-masing kategori
kelompok barang untuk menyatakan suatu barang masuk ke dalam
kategori kelompok barang sesuai kode yang dimaksud.
• Referensi Lokasi, digunakan untuk menyatakan suatu Lokasi
Kota/Kabupaten, Propinsi, dan Negara.
• Referensi Lainnya, meliputi Data Pegawai (perekaman dan pengaturan
publikasi daftar pegawai), Data Status Barang (perekaman dan
pengaturan publikasi daftar status barang: ada, dipinjam, dihibahkan,
hilang, dan sejenisnya), Data Kondisi Barang (perekaman dan
pengaturan publikasi daftar kondisi barang: baik, rusak, dan
sejenisnya), Data Cara Perolehan (perekaman dan pengaturan publikasi
daftar cara perolehan barang: hibah, pembangunan, pembelian, dan
sejenisnya), Data Dasar Perolehan (perekaman dan pengaturan
publikasi daftar dasar perolehan barang: taksiran, perolehan, dan
sejenisnya).
38. 2. Modul Inventarisasi
Perekaman Data Barang untuk dikelompokkan ke dalam Kategori Barang
dan Unit Kerja yang bertanggung jawab terhadap barang tersebut. Hasil
dari perekaman tersebut secara otomatis membentuk Kode Barang.
Perekaman Data Barang kemudian dapat dikelompokkan ke dalam
inventarisasi, seperti di bawah ini:
39. 3. Modul Perawatan
• Referensi Unit Kerja, digunakan Kode masing-masing Unit untuk
menyatakan suatu barang berada di Unit Kerja sesuai Kode yang
dimaksud.
• Referensi Kelompok Barang, digunakan kode masing-masing kategori
kelompok barang untuk menyatakan suatu barang masuk ke dalam
kategori kelompok barang sesuai kode yang dimaksud.
• Referensi Lokasi, digunakan untuk menyatakan suatu Lokasi
Kota/Kabupaten, Propinsi, dan Negara.
• Referensi Lainnya, meliputi Data Pegawai (perekaman dan pengaturan
publikasi daftar pegawai), Data Status Barang (perekaman dan
pengaturan publikasi daftar status barang: ada, dipinjam, dihibahkan,
hilang, dan sejenisnya), Data Kondisi Barang (perekaman dan
pengaturan publikasi daftar kondisi barang: baik, rusak, dan
sejenisnya), Data Cara Perolehan (perekaman dan pengaturan publikasi
daftar cara perolehan barang: hibah, pembangunan, pembelian, dan
sejenisnya), Data Dasar Perolehan (perekaman dan pengaturan
publikasi daftar dasar perolehan barang: taksiran, perolehan, dan
sejenisnya).
40.
41. Mewujudkan Nilai Aset
(Realizing the Value of Assets)
Training
https://www2.slideshare.net/KenKanaidi/mewujudkan-nilai-aset-
realizing-the-value-of-assets-materi-training-asset-life-cycle-
management
42. Determining an Asset’s Economic Life
(Menentukan kehidupan ekonomi aset)
• Aset merupakan suatu hal yang memiliki nilai ekonomi
(economic value), nilai komersial (commercial value),
ataupun nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh
suatu perusahaan atau pun individu.
• Aset sebagai seluruh kekayaan suatu perusahaan yang
merupakan sumber daya, baik berupa benda maupun hak
kuasa di mana hal tersebut diperoleh dari suatu peristiwa
yang terjadi pada masa lalu dan diharapkan memberikan
manfaat di masa yang akan datang.
• Aset dapat bermanfaat secara langsung ataupun tidak
langsung, seperti membantu mengurangi pengeluaran
kas, menghasilkan kas atau setara dengan kas, penghasil
barang atau jasa yang dapat ditukar dengan aset lain
untuk melunasi suatu kewajiban (utang).
43. Faktor Penyusutan
• Setiap tahunnya, nilai aset yang kita miliki
akan mengalami penyusutan. Kecuali
beberapa aset tetap, seperti tanah.
• Beberapa faktornya ialah:
• #1 Harga Perolehan (Acquisition Cost)
• #2 Nilai Residu (Salvage Value)
• #3 Umur Ekonomis Aset (Economical Life Time)
44. #1 Harga Perolehan (Acquisition Cost)
• Harga perolehan adalah faktor yang paling
berpengaruh terhadap biaya (expense)
penyusutan yang akan menjadi dasar
perhitungan berapa besar penyusutan
yang harus dikeluarkan dalam satu
periode akuntansi.
45. #2 Nilai Residu (Salvage Value)
• Nilai residu dari suatu aset merupakan nilai yang
diperkirakan akan masuk arus kas jika dijual pada
saat penarikan atau penghentian aset.
• Namun, tidak semua aset memiliki nilai residu
atau nilai sisa.
#3 Umur Ekonomis Aset (Economical Life Time)
• Umumnya, umur aset dibagi menjadi dua, yaitu
umur fisik (berhubungan dengan kondisi fisik aset)
dan umur fungsional (berhubungan dengan
kontribusi aset tersebut dalam penggunaannya).
46. Optimalisasi Pemanfaatan Aset
• Optimalisasi asset merupakan kegiatan untuk
mengoptimalkan potensi fisik, lokasi, nilai,
jumlah/volume, legal dan ekonomi yang dimiliki
asset tersebut.
• Dalam kegiatan ini aset-aset yang dikuasai
diidentifikasi dan dikelompokkan atas aset yang
memiliki potensi dan yang tidak memiliki potensi.
• Aset yang memiliki potensi dapat dikelompokkan
berdasarkan sektor-sektor unggulan yang dapat
menjadi tumpuan dalam strategi pengembangan
ekonomi nasional.
47. • Untuk menentukan hal tersebut harus terukur
dan transfaran.
• Sedangkan aset yang tidak dapat dioptimalkan,
harus dicari faktor penyebabnya, apakah faktor
permasalahan legal, fisik, nilai ekonomi yang
rendah ataupun faktor lainnya, sehinnga setiap
aset nantinya memberikan nilai tersendiri.
• Hasil akhir dari tahapan ini adalah rekomendasi
yang berupa sasaran, strategi dan program untuk
mengoptimalkan aset yang dikuasai.
Optimalisasi Aset . . .
48. Bentuk Optimalisasi Aset
Bagi Perusahaan BUMN … cermati juga Permen BUMN
No. PER-03/MBU/08/2017 jo PER-04/MBU/09/2017 jo
PER-07/MBU/04/2021 tentang Pedoman Kerja Sama Badan
Usaha Milik Negara.
51. The Problem of Ageing Assets
(Masalah Aset Yang Menua)
Maintenance strategy
• Ada berbagai strategi pemeliharaan yang dapat
diadopsi oleh organisasi untuk menangani aset
mereka, tetapi hal yang terpenting - menurut
Richard Jeffers, Direktur Teknis Eropa Utara di RS -
adalah memiliki strategi. "Anda mungkin memiliki
aset lama di akhir masa pakai yang tidak layak
untuk dibelanjakan," jelasnya.
• “Dalam hal ini, Anda mungkin mengadopsi
strategi run-to-fail dan bersiap untuk mengganti
aset setelah berhenti bekerja.
53. Repair/Replace Decisions
(Memperbaiki/Mengganti Keputusan)
• Perlu tidaknya suatu investasi penggantian
dilakukan oleh manajemen, sangat tergantung
dari prospek manfaat/keuntungan yang
didapat.
• Melalui perbandingan pengeluaran kas yang di
“present value”kan dari aset lama dan aset
baru, maka akan diketahui berapa manfaat
yang akan diperoleh dengan adanya keputusan
penggantian investasi.
• Dari segi biaya, jika Present Value pengeluaran
Biaya Investasi Lama “lebih besar” dibanding
Investasi Baru, maka dinilai layak diganti dan
sebaliknya. ( )
Biaya Investasi Lama Investasi Baru
>
54. • Contoh:
Investasi mesin A (lama) masih beroperasi
normal selama 2 tahun. Cash In Flow (PV)
yang dihasilkan per tahun Rp 40.000,00.
Mesin Lama akan diganti dengan mesin
Baru yang umurnya 3 tahun.
Harga Mesin Baru Rp 150.000,00. Cash Flow
yang dihasilkan per tahun Rp 80.000,00.
Tingkat bunga 6%.
Apakah mesin tsb sudah waktunya diganti?
56. Penciptaan dan Akuisisi Aset
(Asset Creation and Acquisition)
Training
https://www.slideshare.net/KenKanaidi/penciptaan-dan-akuisisi-
aset-asset-creation-and-acquisition-training-asset-life-cycle-
management
60. Macam-Macam PROYEK
• Pembuatan sistem informasi di Perusahaan
• Pembuatan jaringan
• Pengembangan/perbaikan aplikasi web
• Membangun Gedung
• Pembangkit Listrik
• Penyelenggaraan Pelatihan
• Penyelenggaraan Konser, Pernikahan
• dsb
Contoh-contoh PROYEK:
atau
IT Project dan Non-IT Project
64. 1. Proyek Sebagai Bagian dari Organisasi Fungsional
1) Proyek dipimpin oleh Project Expeditor
2) Proyek dipimpin oleh Project Coordinator
Organisasi PROYEK …
65. 2. Organisasi Proyek Murni
Dalam hal ini proyek sebagai organisasi yang terpisah dari organisasi induk.
Ia menjadi organisasi tersendiri dalam staf teknis tersendiri, adminsitrasi
tersendiri, dan ikatan dengan organisasi berupa laporan kemajuan atau
kegagalan yang dilakukan secara periodik.
Pimpinan proyek dapat melakukan pengadaan sumber daya dari luar
seperti subkontraktor atau supplier selama sumber daya tersebut tidak
tersedia atau tidak efektif dan efisien bila diselenggarakan secara internal.
Organisasi PROYEK …
66. 3. Proyek dengan Organisasi Matrix
Dengan maksud meminimisasi kelemahan dan menggabungkan kelebihan
dari organisasi fungsional dan organisasi murni, maka dikembangkan
organisasi matrik. Organisasi matrik adalah organisasi proyek murni yang
melekat pada divisi fungsional dalam organisasi induk.
Organisasi PROYEK …
67. Reducing Risks During Capital Projects
(Mengurangi Risiko Selama Proyek - Modal)
• Secara umum, tujuan manajemen risiko yang utama
adalah mencegah atau meminimisasi pengaruh yang
tidak baik akibat kejadian yang tidak terduga melalui
penghindaran risiko atau persiapan rencana
kontingensi yang berkaitan dengan risiko tersebut.
• Dalam manajemen proyek risiko proyek adalah suatu
peristiwa atau kondisi yang tidak pasti, dan jika
terjadi mempunyai pengaruh positif atau bisa juga
negatif pada tujuan proyek.
• Suatu risiko mempunyai sebab dan bila terjadi akan
membawa dampak, oleh karena itu risiko dapat
dinyatakan sebagai fungsi dari kemungkinan dan
dampak.
68. • Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam
manajemen risiko proyek yakni:
1. Identifikasi, analisis dan penilaian risiko di awal
proyek secara sistematis serta mengembangkan
rencana untuk mengantisipasi risiko.
2. Mengalokasikan tanggungjawab kepada pihak
yang paling sesuai untuk mengelola risiko
3. Memastikan bahwa biaya penanganan risiko
adalah cukup kecil dibanding nilai proyek.
Artinya bahwa biaya yang diperlukan untuk
mengurangi dampak negatif dari suatu risiko
realatif lebih rendah atau sama dengan besaran
manfaat dari terhindarnya/ berkurangnya risiko
tersebut.
69. Consideration of LCC During Asset Acquisition
(Pertimbangan LCC selama akuisisi aset)
• Analisis biaya siklus hidup adalah pendekatan
yang digunakan untuk menilai total biaya untuk
memiliki fasilitas atau menjalankan proyek.
• Analisis biaya siklus hidup mempertimbangkan
semua biaya yang terkait dengan untuk
memperoleh, memiliki, dan melepaskan investasi.
• Ini juga digunakan untuk memilih desain yang
tepat untuk memastikan bahwa alternatif yang
dipilih akan menawarkan biaya kepemilikan
keseluruhan yang lebih rendah yang konsisten
dengan fungsi dan kualitas.
70. The elements of Life Cycle Cost (LCC)
(Elemen-elemen LCC)
(Biaya pembuangan)
(Biaya awal)
(Biaya pelayanan)
(Biaya
pemeliharaan
preventif)
(Biaya
operasional)
71. Elemen-elemen LCC …
• Di area pengadaan, staf pembelian berusaha untuk
memeriksa total biaya kepemilikan suatu aset untuk
memesan barang-barang yang biayanya paling murah
secara keseluruhan, untuk dipasang, dioperasikan,
dipelihara, dan dibuang.
• Di bidang teknik dan produksi, biaya siklus hidup
digunakan untuk mengembangkan dan memproduksi
barang yang memiliki biaya paling sedikit untuk
dipasang, dioperasikan, dirawat, dan dibuang.
• Di bidang layanan pelanggan dan layanan lapangan,
biaya siklus hidup difokuskan pada meminimalkan
jumlah jaminan, penggantian, dan pekerjaan layanan
lapangan yang harus dilakukan pada produk selama
masa manfaatnya.
• Di bidang sarana, berupaya agar biaya pemeliharaan
preventif dan biaya pembuangan aset paling minimal.
72. Steps in The Acquisition Process
(Langkah-langkah dalam proses akuisisi)
73.
74.
75.
76.
77.
78. Asset installation and commissioning
(Pemasangan dan commissioning aset)
Terkait dengan :
• Pengakuan Aset Tetap
• Pengukuran Aset Tetap
• Pengoperasian Aset
• Pemeliharaan Aset
79. Pengakuan Aset Tetap
• Sesuai dengan klasifikasi Aset Tetap, suatu aset
dapat diakui sebagai aset tetap apabila
berwujud dan memenuhi kriteria :
Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas)
bulan;
Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi
normal entitas;
Diperoleh/dibangun dengan maksud untuk
digunakan.
80. Pengakuan Aset Tetap ….
• Pengakuan suatu aset tetap apabila aset tetap
tersebut telah diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya, dan atau pada saat
penguasaannya berpindah. Oleh karena itu, apabila
belum ada bukti bahwa suatu aset dimiliki atau
dikuasai oleh suatu entitas. maka aset tetap tersebut
belum dapat dicantumkan di neraca.
• Prinsip pengakuan aset tetap pada saat aset tetap
ini dimiliki atau dikuasai berlaku untuk seluruh jenis
aset tetap, baik yang diperoleh secara individual
atau gabungan, maupun yang diperoleh melalui
pembelian, pembangunan swakelola, pertukaran,
rampasan, atau dari hibah.
81. Pengukuran Aset Tetap
• Aset tetap yang dimiliki atau dikuasai oleh harus
dinilai atau diukur untuk dapat dilaporkan dalam
neraca.
• Aset tetap yang diperoleh atau dibangun secara
swakelola dinilai dengan biaya perolehan.
• Secara umum, yang dimaksud dengan biaya
perolehan adalah jumlah biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh aset tetap sampai dengan aset
tetap tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap
untuk digunakan. Hal ini dapat diimplementasikan
pada aset tetap yang dibeli atau dibangun secara
swakelola.
82. Pengoperasian aset
• Pengoperasian aset mempunyai fungsi yang
berhubungan dengan kerja, pengendalian aset, dan
biaya yang berhubungan dengannya - yang
merupakan komponen penting dalam aset yang
dinamis atau berumur pendek.
• Dalam pengoperasian aset diperlukan Sumber Daya
Manusia yang ahli dalam menggunakan aset
tersebut (hal ini dimaksudkan agar aset tersebut
tidak cepat rusak ketika dioperasionalkan karena
aset tersebut berada di tangan yang tepat).
83. Pemeliharaan aset
• Pemeliharaan aset fisik bertujuan untuk
mempertahankan/ mengoptimalkan
usia pakai aset fisik.
• Kegiatan pemeliharaan meliputi:
penilaian kondisi,
inventarisasi dan perencanaan waktu
pemeliharaan, penetapan spesifikasi pekerjaan
pemeliharaan,
pelaksanaan pemeliharaan (pemeliharaan
pencegahan dan pemeliharaan perbaikan
atau major and corrective maintenance),
pembiayaan pemeliharaan dan pencatatan
pemeliharaan.
84. Analisis Permintaan dan
Manajemen Portofolio Aset
Training
https://www2.slideshare.net/KenKanaidi/analisis-permintaan-
dan-manajemen-portofolio-aset-materi-training-asset-life-
cycle-management
85. Mengoptimalkan Portofolio Aset
• Dalam dunia pasar modal sekarang ini, portofoilo
yang terkelola dengan baik sangat penting artinya
bagi investor.
• Perlu diketahui bagimana cara menentukan alokasi
aset yang terbaik untuk memenuhi tujuan dan
sasaran investasi.
• Dengan kata lain, portofolio sebaiknya dapat
memenuhi kebutuhan akan modal di masa
mendatang dan memberikan ketenangan usaha.
• Investor dapat membentuk portofolio yang sesuai
dengan tujuan dan strategi investasi dengan
mengikuti sebuah pendekatan sistematik.
86. Menganalisis Perkiraan Permintaan
Terhadap Kapasitas Yang Tersedia
Langkah-langkah dalam analisis permintaan
pasar:
1. Menentukan Pasar Relevan (Relevant Market)
2. Menganalisis Permintaan Primer untuk Pasar
Relevan
3. Menganalisis Permintaan Selektif dalam Pasar
Relevan
4. Menetapkan Segmen Pasar
5. Menilai Persaingan
6. Mengidentifikasi Pasar Sasaran (Target
Market) Potensial
87. 1. Menentukan Pasar Relevan
(Relevant Market)
• Pasar relevan adalah serangkaian produk atau
jasa di dalam struktur pasar produk total (total
product market) yang dinilai pihak
manajemen sangat penting dan strategis.
88. 2. Menganalisis Permintaan Primer
untuk Pasar Relevan
• Permintaan primer mencakup permintaan pada
level kelas produk (product class level).
• Dalam langkah kedua ini, manajer berusaha
menggambarkan profil atau karakteristik pembeli
dan memahami faktor-faktor yang memengaruhi
proses pembelian untuk semua merek dan produk
dalam pasar relevan.
• Dengan kata lain, manajer berupaya mendiagnosis
siapa pembeli (dan non-pembeli) dalam pasar
relevan dan mengapa mereka membeli (atau tidak
membeli) produk.
89. 3. Menganalisis Permintaan Selektif
dalam Pasar Relevan
• Permintaan selektif adalah permintaan akan
merek atau pemasok spesifik dalam pasar
relevan.
• Dalam menganalisis permintaan selektif, manajer
lebih berfokus pada pemahaman atas pilihan
merek atau pemasok di dalam pasar relevan.
• Untuk memeriksa perbedaan-perbedaan,
kebiasaan-kebiasaan para pembeli dan pola
pembeliannya, maka seorang manajer harus
menerapkan strategi segmentasi pasar.
90. 4. Menetapkan Segmen Pasar
• Pemahaman berbagai cara untuk
mengelompokkan konsumen ke dalam segmen-
segmen yang para anggotanya memiliki respons
yang sama terhadap program pemasaran
spesifik.
• Segmentasi pasar yang baik:
a. Segmen mudah dijangkau
b. Segmen mudah diukur
c. Sesuai kemampuan pemasar
92. 5. Menilai Persaingan
• Adalah menilai produk/mereknya
dibandingkan dengan tawaran dari
pesaingnya.
• Termasuk mencermati persepsi konsumen
terhadap produk/mereknya dibandingkan
para pesaing.
• Salah satu cara efektif untuk mendapatkan
informasi penting mengenai pesaing adalah
melalui competitive intelligence.
93. 6. Mengidentifikasi Pasar Sasaran
(Target Market) Potensial
• Pasar sasaran adalah kegiatan membagi pasar
menjadi beberapa kelompok-kelompok
pembeli yang berbeda yang memiliki
kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang
berbeda.
• Tujuan akhir dari tahap ini adalah
mengidentifikasi peluang terbaik, guna
menciptakan pelanggan yang puas dan loyal.
94. • Tiga strategi dalam penentuan target
pasar, yaitu:
a. Single Targeting; hanya
konsentrasi pada segmen
tunggal, sehingga lebih sering
disebut “FOCUS Market”.
b. Selective Targeting; melayani
beberapa segmen dari berbagai
alternatif segmen pasar.
c. Extensive Targeting; melayani
semua segmen pasar yang ada.
96. Proses Manajemen Portofolio Aset
• Berikut ini 4 langkah dalam melakukan
pendekatan Portofolio Aset:
1. Tentukan alokasi aset yang tepat
2. Membentuk portofolio yang didesain pada
langkah 1
3. Menilai kembali bobot portofolio
4. Menyeimbangkan kembali secara strategis
97. 1. Tentukan alokasi aset yang tepat
1. Memastikan situasi dan tujuan investasi
individual Anda sebagai tugas pertama dalam
membentuk portofolio.
• Faktor penting yang perlu dipertimbangkan
adalah umur, berapa waktu yang
dibutuhkan untuk menumbuhkan investasi,
serta jumlah modal yang akan diinvestasikan
dan kebutuhan modal di masa yang akan
datang.
98. 1. Tentukan alokasi aset ...
2.Perhitungkan personalitas dan toleransi risiko
Anda.
• Apakah ada kesediaan mengambil risiko
keuangan untuk mendapatkan kemungkinan
hasil yang lebih besar?
• Investasi diharapkan untuk mendapatkan hasil
yang tinggi dari tahun ke tahun, tapi jika tak
bisa tidur dengan nyenyak ketika investasi
anjlok dalam jangka pendek, kesempatan untuk
mendapatkan hasil yang tinggi dari aset seperti
itu tidaklah seimbang dengan stres yang akan
dihadapi.
99. 2. Membentuk portofolio yang
didesain pada langkah 1
• Segera setelah menentukan alokasi aset yang
tepat, Anda perlu membagi modal dalam
kelompok aset yang tepat. Pada level dasar,
hal ini tidak sulit.
• Pecah lebih lanjut berbagai jenis aset yang
berbeda namun masih dalam satu kelompok
ke dalam sub kelompok, yang juga mempunyai
risiko dan potensi hasil yang berbeda.
100. 3. Menilai kembali bobot portofolio
• Segera setelah mempunyai portofolio yang
mantap, perlu menganalisa dan
menyeimbangkannya secara periodik karena
pergerakan pasar dapat menyebabkan perubahan
pembobotan awal.
• Analisa secara periodik juga untuk menilai alokasi
aktual dari portofolio aset, mengkategorikan
investasi secara kuantitatif, dan menentukan
proporsi nilainya secara keseluruhan.
101. 4. Menyeimbangkan kembali
secara strategis
• Segera setelah menentukan aset apa saja yang perlu
dikurangi dan berapa banyak, putuskan kelompok aset
mana yang jumlah dan ragamnya masih kurang yang
ingin dibeli dengan menjual aset yang jumlahnya terlalu
banyak.
• Secara keseluruhan, portofolio yang terdiversifikasi
dengan baik merupakan taruhan terbaik untuk
pertumbuhan investasi dalam jangka panjang dan
konsisten.
• Cara tersebut akan melindungi aset Anda dari risiko
penurunan yang tinggi dan perubahan struktural
perekonomian dari waktu ke waktu.
• Dengan memantau diversifikasi portofolio, melakukan
penyesuaian jika diperlukan, maka Anda meningkatkan
peluang untuk mencapai sukses finansial jangka panjang
yang jauh lebih besar.
102. Metode Lelang dan
Penghapusan Aset
Training
https://www.slideshare.net/KenKanaidi/metode-lelang-dan-
penghapusan-aset-materi-training-building-assets-management
104. • Penghapusan adalah tindakan menghapus
Aset Milik Perusahaan dari daftar barang
dengan menerbitkan keputusan dari pejabat
yang berwenang untuk membebaskan
Pengelola Barang, Pengguna Barang, dan/atau
Kuasa Pengguna Barang dari tanggung jawab
administrasi dan fisik atas barang yang berada
dalam penguasaannya.
PP 27 Tahun 2014 Psl.1 (23)
PENGHAPUSAN ASET
MILIK PERUSAHAAN
112. • Panitia penghapusan merupakan satuan tugas
(task force) yang dibentuk oleh Pejabat yang
berwenang, dengan ketentuan bahwa panitia
penghapusan sekaligus menjadi panitia
peneliti/pemeriksa dan panitia pelelangan.
PANITIA PENGHAPUSAN
113. TUGAS Panitia Penghapusan
1) Meneliti / memeriksa barang yang akan dihapus, meliputi :
a. Menginventarisir dan meneliti barang yang akan dihapus.
b. Menilai kondisi fisik barang yang akan dihapus.
c. Menetapkan perkiraan nilai limit terendah penjualan
barang yang akan dihapus.
d. Membuat berita acara penilaian / pemeriksaan.
2) Menyelesaikan kelengkapan administrasi usul penghapusan.
3) Mengajukan usulan penghapusan kepada Kepala Kantor Cabang/
Satuan Kerja.
4) Mengkoordinasikan dengan KPKNL, apabila penghapusan BMN/D
tersebut ditindaklanjuti dengan penjualan lelang.
5) Menyusun laporan termasuk membuat berita acara hasil
pelaksanaan tindak lanjut penghapusan.