4. PROGRAM INVESTASI
SEKTOR PUBLIK
Pengeluaran untuk investasi publik harus mendapat perhatian yang lebih
besar dibandingkan dengan pengeluaran rutin, karena pengeluaran investasi
memiliki efek jangka panjang, sedangkan pengeluaran rutin lebih berdampak
untuk jangka pendek. Kesalahan dalam pengambilan keputusan investasi
tidak saja akan berdampak pada anggaran tahun berjalan, namun juga akan
membebani anggaran di tahun-tahun berikutnya. Program investasi publik
merupakan bentuk dari dual budgeting yaitu pemisahan anggaran
modal atau investasi dari anggaran rutin.
5. Memastikan bahwa program investasi publik yang diajukan merupakan
program yang komprehensif.
Memperkirakan pengeluaran yang dibutuhkan di masa yang akan datang.
Mengevaluasi relevansi proyek-proyek yang ada.
Mengembangkan analisis dan perencanaan untuk pengeluaran investasi dan
pengeluaran yang rutin.
Permasalahan yang Sulit Diselesaikan
Dalam Investasi Sektor Publik
6. Evaluasi Untuk Menentukan
Kebutuhan Investasi
1 Inventarisasi investasi.
Inventarisasi investasi memuat daftar nama dan jenis investasi, nilai investasi, kondisi
barang modal yang saat ini ada, apakah baik atau buruk.
2 Cakupan layanan dengan tingkat investasi yang sekarang ada.
3 Inventarisasi kebutuhan investasi.
4 Evaluasi pelayanan investasi.
5 Kriteria kelayakan investasi meliputi aspek-aspek teknis, sosial budaya, finansial, ekonomi
dan aspek distribusi.
7. Pengeluaran investasi untuk
penggantian barang modal mengikuti
pola manfaat barang modal
Investasi
Penggantian
Penentuan Kebutuhan Investasi publik
Investasi penambahan barang modal
perlu dilakukan apabila terjadi tuntutan
peningkatan cakupan pelayanan
Pertimbangan mengenai aspek, ekonomi,
sosial-budaya dan aspek distribusi harus
mendapat perhatian lebih besar.
Investasi Penambahan
Kapasitas
Investasi Baru
8. Aspek Kelayakan Investasi
Jika suatu usulan investasi
sudah tidak layak dilihat dari
aspek teknisnya, maka usulan
tersebut menduduki prioritas
pertama untuk ditolak.
Aspek Teknis
Aspek Sosial dan
Budaya
Aspek Ekonomi
dan Finansial
Aspek sosial budaya ini menyangkut
pertimbangan pendistribusian
pelayanan secara adil dan merata,
sehingga mampu memberikan
manfaat yang besar bagi masyarakat.
Aspek finansial menerangkan
pengaruh-pengaruh finansial dari
suatu proyek yang diusulkan..
01
02
03
9. Faktor – faktor yang Memengaruhi
Investasi Publik
Tingkat Diskonto
yang Digunakan
Risiko dan
Ketidakpastian
Tingkat Inflasi
Capital
Rationing
10. TINGKAT DISKONTO
Tingkat Diskonto merefleksikan tingkat
keuntungan yang diperoleh dari suatu
proyek dengan tingkat risiko tertentu. Jika
suatu proyek tidak memberikan keuntungan
yang diisyaratkan, maka proyek tersebut
harus ditolak.
11. Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin rendah
nilai riil keuntungan dimasa depan yang
diharapkan, sehingga semakin tinggi
keuntungan yang diisyaratkan.
TINGKAT INFLASI
Tingkat Inflasi di suatu negara merupakan
bagian penting yang harus dipertimbangkan
dalam mengambil keputusan investasi. Karena
semakin tinggi tingkat inflasi maka cost akan
semakin tinggi. Dengan semakin tinggi cost
akan mengakibatkan tingkat kemablian
menurutn bahkan dapat dibawah rate of return.
12. TINGKAT RESIKO DAN
KETIDAKPASTIAN
Required of return akan semakin tinggi
jika resiko investasi naik.
Ketidakpastian ekonomi, tidak
adanya jaminan keamanan dan
kebijakan yang tidak konsisten
dapat meningkatkan resiko
investasi
13. Capital rationing merupakan keadaan Ketika
organisasi menghadapi masalah
ketersediaan dana untuk melakukan
pengeluaran investasi. Dalam keadaan
seperti ini terdapat beberapa alternatif
investasi yang dapat dilakukan akan tetapi
tidak tersedia cukup dana untuk membiayai
investasi – investasi yang diajukan
CAPITAL RATIONING
14. Hal – hal yang Harus Diperhatikan
Dalam Penilaian Investasi Sektor Publik
Tingkat Utang
Pemerintah
Jumlah yang harus
dibayarkan pemerintah
sehubungan dengan
perolehan sumber
pembiayaan diluar pajak
Tingkat kesempatan sosial
yang dikorbankan
Social Time
Preference rate
Proyek pemerintah harus dapat
menghasilkan tingkat keuntungan
yang minimal sama dengan
tingkat keuntungan proyek sektor
swasta dengan penggunaan dana
yang sama
Merefleksikan tingkat
keuntungan yang diisyaratkan
oleh masyarakat jika menunda
konsumsi saat ini untuk
kepentingan konsumsi dimasa
depan
15. Identifikasi kebutuhan
investasi yang mungkin
dilakukan
01
Menghitung manfaat
dan biaya dalam rupiah
02
Menentukan Semua
Manfaat dan Biaya
dari proyek yang
akan dilaksanakan
03
Memilih Proyek yang
Memiliki manfaat
terbesar dan
efektivitas biaya
tertinggi
04
Perhitungan dan Analisis Penilaian Investasi Sektor Publik
16. Teknik Penilaian Investasi
Sektor Publik
Metode Penilaian
investasi tradisional
Metode Aliran Kas
yang di Diskontokan
• Rate of return on capital ( ROCE )
• Payback Periode
• Net Present Value (NPV)
• Internal Rate Of Return
• Net Present Benefit (NPB)
• Analisis Biaya Manfaat
• Analisis efektivitas Biaya
17. ROCE adalah rasio profitabilitas yang mengukur seberapa Efisien suatu perusahaan
menghasilkan laba dari Modal kerjanya. Dengan kata lain, Return on Capital Employed
atau ROCE ini dapat menunjukan kepada investor seberapa banyak keuntungan yang
dihasilkan dari setiap Rupiah yang diinvestasikan
Rate of return on capital ( ROCE )
Rumus dari Rate of Return on Capital (ROCE) :
Laba akuntansi
Jumlah modal yang diinvestasikan
𝑎𝑡𝑎𝑢
Laba akuntansi
Total aset − Kewajiban
18. Contoh kasus dari Rate of Return on Capital (ROCE):
Pada tahun 2020 perusahaan ABC memiliki total aset sebesar 1.4 miliyar
rupiah dengan kewajiban sebesar 800 juta rupiah. Laba bersih yang
diperoleh ditahun tersebut sebesar 1 miliyar. Berapa nilai ROCE
perusahaan tersebut?
19. Payback period atau pengembalian modal berarti suatu periode yang
dibutuhkan guna menutup kembali pengeluaran sebuah investasi. Tiap-tiap
investor beserta dengan pengusaha kerap kali menggunakan istilah
pengembalian modal ini guna menentukan pengembalian keputusan investasi.
Keputusan tersebutlah yang menjadi penentu apakah hendak melakukan
investasi modalnya pada suatu proyek atau tidak
Payback Period
20. Contoh kasus Payback periode
Terdapat suatu usulan proyek investasi senilai Rp 600.000.000 umur ekonomis 5 tahun,
syarat periode pengembalian 2 tahun, dan arus kas per tahun adalah tahun 1 sebesar Rp
300.000.000, tahun 2 sebesar Rp 250.000.000, tahun 3 Rp 200.000.000, tahun 4 sebesar Rp
150.000.000, dan tahun 5 Rp 100.000.000. Dalam contoh tersebut, diketahui bahwa arus kas
setiap periode (pertahun) tidak sama,
21. Net Present Value (NPV)
Net Present Value atau NPV adalah selisih antara nilai sekarang dari
arus kas yang masuk dengan nilai sekarang dari arus kas yang keluar
pada periode waktu tertentu. NPV dihitung dengan cara
mendiskontokan aliran kas dimasa datang (future cash flow) dengan
faktor diskonto tertentu yang merefleksikan biaya kesempatan modal
( opportunity cost of capital)
22. Contoh Soal Net Present Value :
Manajemen Perusahaan ADC ingin membeli mesin produksi untuk
meningkatkan jumlah produksi produknya. Harga mesin produksi yang
baru tersebut adalah Rp150 juta dengan suku bunga pinjaman sebesar 12
persen per tahun. Arus kas yang masuk diestimasikan sekitar Rp50 juta
per tahun selama lima tahun.
Pertanyaannya, apakah rencana investasi pembelian mesin produksi ini
dapat dilanjutkan?
23.
24. Internal rate of return (IRR)
IRR mendiskontokan future cash flow pada tingkat NPV yang
bernilai nol. Atau dengan kata lain adalah ukuran yang menyetarakan
aliran kas bersih dimasa datang (future net cash flow) dengan
pengeluaran investasi awal. IRR dinyatakan dalam persentase, proyek
yang memiliki
25. Net Present Benefit (NPB)
NPB (Manfaat Bersih Sekarang) merupakan nilai bersih suatu proyek
setelah dikurangi seluruh biaya pada satu tahun tertentu dari keuntungan atau
manfaat yang diterima pada tahun yang bersangkutan dan didiskontokan dengan
tingkat bunga yang berlaku.
26. Analisis Biaya Manfaat (Cost-Benefit Analysis)
Metode cost benefit analisys (CBA) atau benefit cost ratio
merupakan cara mengevaluasi suatu proyek dengan membandingkan
nilai sekarang (present value) dari seluruh manfaat/keuntungan yang
diperoleh dengan nilai sekarang dari seluruh biaya proyek tersebut
Kelemahan metode B-C ratio adalah tidak adanya pedoman
yang jelas mengenai hal-hal yang masuk sebagai perhitungan biaya
dan manfaat. Secara umum kelemahan ini disebabkan karena adanya
kesulitan dalam penghitungan manfaat dan biaya. Biaya dianggap
sebagai manfaat negatif. Dengan demikian B-C ratio dapat
berpeluang memberikan hasil yang keliru dalam menentukan proyek.
27. Tiga Analisis Biaya Manfaat
Memutuskan biaya
dan manfaat apa
saja yang akan
dimasukkan
Mengukur dan
mengevaluasi
biaya dan manfaat
Timing aliran
biaya dan
manfaat
28. Analisis efektivitas biaya dilakukan karena terdapat
kesulitan dalam menghitung biaya dan manfaat sosial secara kuantitatif.
Analisi cost-effectiveness meliputi penilaian terhadap biaya dan
manfaat yang dapat dikuantifikasi, baik dimasa sekarang maupun
dimasa yang akan datang suatu proyek dengan pengaruh atau dampak
yang tidak dapat dikuantifikasikan, namun tidak dinilai
Analisis Efektifitas biaya (Cost-Effectiveness Analysis)
29. Langkah-Langkah Analisis Efektivitas Biaya
Menentukan jumlah
dan waktu atas
semua biaya modal
Membuat estimasi
biaya yang akan
terjadi
Membuat Estimasi
Pengaruh Biaya
dan pendapatan
Mendiskontokan
biaya dan manfaat
yang dapat diukur
Membuat estimasi
output terukur
selama umur proyek
Menjelaskan secara
realistis mengenai
kemungkinan biaya dan
manfaat tiba tiba