Dokumen tersebut membahas tentang Total Cost of Ownership (TCO) untuk pengadaan aset tetap. TCO adalah total biaya untuk memiliki dan menggunakan suatu aset selama masa penggunaannya. Perhitungan TCO penting untuk perencanaan anggaran, menghindari kesalahan biaya, dan melakukan evaluasi penawaran secara realistis. Faktor-faktor seperti biaya pemeliharaan, penggantian, dan waktu pemakaian perlu dipertimb
2. Gambaran Umum Estimasi
TOTAL BIAYA KEPEMILIKAN (TCO)
• Total Biaya Kepemilikan (TCO) adalah total
biaya untuk memiliki dan menggunakan
sebuah aset selama masa penggunaan yang
diharapkan.
• Metode estimasi secara holistik untuk
mengidentifikasi unsurunsur biaya tertentu
sebagai informasi untuk pengambilan
keputusan terkait pengadaan dan anggaran.
3. TCO dapat digunakan untuk :
• Pembelian dalam jumlah besar
• Biaya pemeliharan
• Perencanaan lama pemakaian
• Penggantian dan perbaikan
• Pembelian rutin
4. Mengapa penghitungan TCO penting?
• Memungkinkan penyusunan anggaran yang
tepat dari waktu ke waktu
• Membantu menghindari kesalahan dari segi
biaya dalam perencanaan pengadaan
• Mendorong evaluasi penawaran yang realistis:
Mengkaji total biaya
Mengeliminasi penawaran harga rendah yang
tidak realistis
Melakukan perbandingan biaya yang realistis
Estimasi TCO biasanya disusun menggunakan
sumber input yang lebih banyak daripada model
estimasi biaya yang biasa.
5. Pentingnya Penghitungan TCO dalam
Proses Pengadaan
• Penyusunan anggaran dan perencanaan
pengadaan
• Biaya yang akan datang
• Analisis kenyataan harga (Realism analysis)
• Perbandingan realistis
• Hasil pengadaan
• Administrasi kontrak
6. TCO dan proses pengadaan
• TCO seharusnya digunakan pada saat tingkat
kompleksitas dan pekerjaan yang
bersangkutan memerlukan penggunaan TCO
• TCO digunakan di seluruh tahapan proses
pengadaan
• Prinsip-prinsip pengadaan selalu diterapkan
• TCO disusun pada tahap perencanaan tapi
digunakan sampai tahap penutupan kontrak
7. Anggaran dan perencanaan
• Anggaran dan TCO memiliki hubungan yang unik
yaitu, anggaran dapat memberikan informasi
untuk penyusunan TCO, tapi TCO yang dihasilkan
akan memberikan informasi untuk membuat
keputusan terkait anggaran di masa yang akan
datang
• TCO sangat penting untuk penentuan alokasi
sumber daya dan perencanaan keseluruhan siklus
hidup.
8. Tanggung Jawab - 5 C
Pengelola pengadaan
• Consider: Mempertimbangkan hasil yang
diinginkan bagi pengadaan dan keberhasilan
proyek di masa yang akan datang
• Conduct: Melakukan uji tuntas terhadap
persyaratan untuk memastikan bahwa faktor-
faktor biaya dan total biaya sudah
dipertimbangkan
• Collaborate: Bekolaborasi dengan tim ahli
teknis dan industri mitra untuk menentukan
faktor-faktor biaya apa saja yang tepat untuk
digunakan (misalnya, inflasi, waktu, lama
pemakaian)
9. • Communicate: Berkomunikasi dengan
pemangku kepentingan untuk memastikan
pemahamanan tentang penyusunan
estimasi dan asumsi apa saja yang
digunakan
• Confirm: Mengkonfirmasi dan memeriksa
ulang estimasi untuk akurasi dan
memperhitungkan perubahan yang dapat
terjadi (peningkatan harga, inflasi,
modifikasi)
Tanggung Jawab - 5 C
Pengelola pengadaan ...
10. Prinsip-prinsip yang
berhubungan langsung
• AKUNTABILITAS
Orang yang menyusun penghitungan TCO
bertanggung jawab untuk keabsahan dan
kelayakan TCO untuk audit
• KOMPETISI
Model TCO yang akurat dapat digunakan
sebagai pembanding untuk memperoleh
kewajaran dan kenyataan harga untuk
memastikan penyedia berkompetisi
menggunakan biaya yang akurat.
11. Prinsip-prinsip ...
• TRANSPARANSI
TCO pada akhirnya akan memengaruhi
jumlah dana pemerintah yang
dibelanjakan dan harus dapat diaudit.
TCO disusun menggunakan banyak faktor
dari data industri, informasi umum dari
pasar, dan masukan dari tim ahli teknis.
Semua ini harus didokumentasikan dan
diperlihatkan saat audit.
12. Time Value of Money
• Waktu sebagai faktor untuk mengidentifikasi
penghematan biaya
Efisiensi yang Didapat: Seiring berjalannya waktu,
para penyedia barang/jasa wajarnya dapat
mengidentifikasi efisiensi dan mengemat biaya.
Dalam perhitungan TCO, hal ini dapat
diperhitungkan.
Waktu belajar: Semakin sering proyek tersebut
dilaksanakan, semakin mudah proyek tersebut akan
dijalankan. Untuk pekerjaan konstruksi dan jasa yang
repetitif, perhitungan penghematan waktu belajar
merupakan output TCO yang dapat mengurangi
biaya.
• Model TCO yang dengan tepat memperhitungkan
dampak waktu dapat digunakan untuk mengidentifikasi
kemungkinan penghematan biaya.
13. Value for money:
• Dilarang menyusun spek yang tidak ada rantai
nilai tambahnya
• Lihat struktur pasar wajar.
• Penjual setempat/lokal vs penjual provinsi
• Analisa pasar harus diperhitungkan.
Tepat kualitas, tepat kuantitas, tepat
waktu, tepat lokasi/sumber, dan
tepat harga.
14. • Net present value digunakan dalam suatu proyeksi arus
kas ataupun proyeksi untung rugi di dalam suatu
proyek, bisnis, ataupun investasi.
• Tujuan perhitungan net present value adalah untuk
mengetahui nilai aset ataupun kas perusahaan yang
ada pada saat ini, yang juga disetarakan dengan nilai
kas pada masa yang akan datang.
• NPV juga bisa diartikan sebagai nilai perkiraan
keuntungan yang diperoleh dalam suatu usaha di masa
depan bila melakukan investasi uang pada saat ini.
Net Present Value (NPV)
PV = FV / (1+i)^n NPV = P / (1+i)t
15.
16. Present Value
• Ibu Fitri menginginkan uangnya yang sejumlah
Rp 100.000.000 dalam 5 tahun ke depan.
Tingkat bunga yang sebesar 6% pertahun.
Lantas berapakah uang yang harus ditabung oleh
Ibu Fitri saat ini, agar mampu mencapai nilai
Rp 100.000.0000 pada waktu 5 tahun yang akan
datang atau berapakan nilai PV nya?
• Diketahui :
FV sebesar Rp 100.000.000
i (faktor diskon) sebesar 6% atau 0,06
n (durasi investasi) selama 5 tahun
17. • Jawaban :
Presen Value = Rp 100.000.000 / (1+0,06)^5
= Rp 100.000.000 / 1.3382255776
PV = Rp 74.725.817
• Artinya, bila Ibu Fitri ingin mempunyai uang
sebanyak Rp 100.000.000 dalam kurun 5 tahun ke
depan, maka ia harus menabung sebanyak Rp
74.725.817 pada saat ini.
PV = FV / (1+i)^n
18. Contoh Net Present Value
• Rully mempunyai bisnis periklanan dan memerlukan
suatu mesin percetakan untuk mendukung kegiatan
bisnisnya. Harga mesin cetak tersebut adalah
Rp 20.000.000. Lantas, apakah pembelian mesin
tersebut akan memberikan keuntungan atau malah
kerugian?.
• Untuk bisa mengetahuinya secara jelas, maka kita
harus melakukan perbandingan uang Rp 20.000.000
tersebut bila diinput ke deposito. Kita asumsikan
bahwa bunga deposito pada saat itu adalah 5% per
tahun (dalam melakukan perhitungan NPV juga
menggunakan tingkatan bunga yang juga sama),
dengan jangka waktu selama 3 tahun, maka
perhitungan NPV bisa kita lakukan sebagai berikut:
......>>
19. P = nilai perkiraan jumlah arus yang diperoleh setelah melakukan pembelian mesin printing.
i = tingkat suku bunga.
t = periode tahun (tahun ke).
• Diketahui bahwa:
Tahun pertama = 10.000.000 /(1+0,05)^1 = 9.523.809
Tahun kedua = 8.000.000 /(1+0,05)^2 = 7.256.236
Tahun ketiga = 6.000.000 /(1+0,05)^3 = 5.183.026
• Proyeksi NPV adalah:
= Rp (9.523.809 + 7.256.236 + 5.183.026) – Rp 20.000.000
= Rp 21.963.071 – Rp 20.000.000
= Rp 1.963.071
NPV = P / (1+i)t
• Dengan nilai proyeksi NPV selama 3 tahun, maka akan
memberikan keuntungan sebanyak Rp 1.963.071. Bearti
pembelian mesin percetakan tersebut bisa dilakukan,
karena mampu menghasilkan NPV lebih besar dari nol (>0).