1. LOGO
Konsep Tarif dan
Nilai Pabean
Konsep
Kepabeanan
POKOK BAHASAN
1
Konsep Fasilitas
Kepabeanan
Konsep
Pembukuan
Konsep
Pengawasan
Konsep Keberatan
& Banding
Konsep Pidana
& Penyidikan
PENGANTAR
KEPABEANAN
2. Menghimpun Penerimaan Negara (Revenue Collection)
Melindungi Masyarakat (Community Protection)
Memfasilitasi Perdagangan (Trade Facilitation)
Mendukung Industri Dalam Negeri (Industrial Assistance)
FUNGSI UTAMAFUNGSI UTAMA
((PENGAWASANPENGAWASAN))
FUNGSI TAMBAHANFUNGSI TAMBAHAN
((PELAYANANPELAYANAN))
FUNGSI CUSTOMS
2
4. LOGO
4
REGISTRASI IMPORTIR
• Direktorat Audit mengkoordinasi pelaksanaan untuk
seluruh Kantor Wilayah melalui website
• Kantor Wilayah melakukan penelitian lapangan
(uji eksistensi, responsibility, nature of bussiness, dan
pembukuan)
• Direktorat Penindakan dan Penyidikan (P2) menentukan
penjaluran berdasarkan score registrasi, Past Record
Importir dan Profil komoditi
• Hasilnya Profil Risiko atau Penjaluran Pelayanan
(Jalur Merah, Hijau, dan Prioritas)
PRE-CLEARANCEPRE-CLEARANCE
5. LOGO
5
• Pelayanan importasi barang dilakukan oleh Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai dengan
memperhatikan :
Database Harga (disusun oleh Direktorat Teknis
Kepabeanan) untuk menguji kewajaran Nilai Pabean
Informasi dari P2 (NI, NHI) dalam menentukan target
pemeriksaan fisik
• Hasilnya Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB)
CLEARANCECLEARANCE
6. LOGO
6
Kegiatan Post Clearance meliputi :
• Verifikasi (Kantor Wilayah)
• Audit (Direktorat Audit dan Kantor Wilayah)
• Penyelidikan/Penyidikan (P2)
POSTPOST CLEARANCECLEARANCE
9. LOGO
Mengapa perlu Audit
9
•Self assessment
Dengan pengguna jasa menghitung sendiri kewajiban bea
masuk dan pajak maka perlu adanya kontrol untuk
memastikan kebenaran pemberitahuan tersebut.
•Ketentuan nilai persediaan berdasarkan transaksi
Nilai transaksi sebagai nilai pabean memerlukan
mekanisme kontrol untuk perhitungan nilai transaksi yang
tepat
•Pemberian fasilitas bea masuk
Berbagai fasilitas yang diberikan memerlukan kontrol agar
tidak tidak terjadi penyimpangan atas fasilitas tersebut.
Audit sebagai alat Kontrol
10. LOGO
KEWENANGAN MELAKUKAN AUDIT
Pejabat BC
BERWENANG
a. Buku / catatan
Surat-menyurat
Sediaan barang
ImportirImportir
EksportirEksportir
Pengusaha TPSPengusaha TPS
Pengusaha TPBPengusaha TPB
PPJKPPJK
PengangkutPengangkut
Orang (pasal 49) yg menyebabkan pejabat bea dan cukai tidak dapat
menjalankan kewenangan audit kepabeanan kena SA denda 7 5 juta rupiah
AUDIT
b. Keterangan lesan / tertulis
c. Memasuki bangunan dan/atau
sarana
d. Pengamanan ruang tempat
menyimpan dokumen
11. LOGOKONSEP PEMBUKUAN
IMPORTIR
EKSPORTIR
PENGUSAHA TPS
PENGUSAHA TPB
PPJK
PENGUSAHA PENGANGKUTAN
adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara
teratur untuk mengumpulkan data dan informasi yang
meliputi dan mempengaruhi keadaan harta, utang,
modal, pendapatan, dan biaya yang secara khusus
menggambarkan jumlah harga perolehan dan
penyerahan barang atau jasa, yang kemudian
diikhtisarkan dalam laporan keuangan
PEMBUKUAN
YG BERKEWAJIBAN
MEMBUAT
11
12. WEWENANG CUSTOMS
meminta laporan keuangan, buku, catatan dan dokumen yang
menjadi bukti dasar pembukuan, surat yang berkaitan dengan
kegiatan usaha termasuk data elektronik, serta surat yang
berkaitan dengan kegiatan di bidang kepabeanan;
meminta keterangan lisan / tertulis dari orang dan pihak yang
terkait,
memasuki bangunan/ruangan untuk menyimpan laporan
keuangan, buku, catatan dan dokumen yang menjadi bukti dasar
pembukuan, dan surat-surat, termasuk sarana/media penyimpan
data elektronik, dan barang yang dapat memberi petunjuk tentang
keadaan kegiatan usaha yang berkaitan dengan kegiatan
kepabeanan,
melakukan tindakan pengamanan terhadap tempat penyimpanan
dokumen yang berkaitan dengan kegiatan kepabeanan
12
13. FUNGSI PEMBUKUAN
laporan keuangan, buku, catatan dan dokumen yang menjadi
bukti dasar pembukuan, surat yang berkaitan dengan kegiatan
usaha termasuk data elektronik, serta surat yang berkaitan
dengan kegiatan di bidang kepabeanan
Untuk Audit Kepabeanan
IMPORTIR, EKSPORTIR, PENGUSAHA TPS, PENGUSAHA TPB,
PPJK, PENGUSAHA PENGANGKUTAN
WAJIB MENYERAHKAN
13
14. KETENTUAN PEMBUKUAN
BUKU
CATATAN
SURAT-SURAT
MENGGUNAKAN HURUF LATIN, ANGKAMENGGUNAKAN HURUF LATIN, ANGKA
ARAB, MATA UANG RUPIAH, BAHASAARAB, MATA UANG RUPIAH, BAHASA
INDONESIA ATAU MATA UANG ASINGINDONESIA ATAU MATA UANG ASING
DAN BAHASA ASINGDAN BAHASA ASING TTTTTT
MENGGAMBARKANMENGGAMBARKAN KEGIATAN USAHAKEGIATAN USAHA
SEBENARNYA, MINSEBENARNYA, MINIMALIMAL CATATCATATANAN
HARTA, KEWAJIBAN, MODAL,HARTA, KEWAJIBAN, MODAL,
PENDAPATAN DAN BIAYAPENDAPATAN DAN BIAYA
Wajib disimpan 10 tahun
14
15. DEFINISI
• Audit
Dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi,
sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang
kompeten, obyektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor.
Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subyek dari
audit telah dilaksanakan atau berjalan sesuai dengan standar,
regulasi, dan praktek yang telah disetujui dan diterima.
• Audit kepabeanan dan cukai
Adalah kegiatan pemeriksaan laporan keuangan, buku, catatan dan
dokumen yang menjadi bukti dasar pembukuan, surat yang
berkaitan dengan kegiatan usaha termasuk data elektronik, surat
yang berkaitan dengan kegiatan di bidang kepabeanan dan cukai,
dan/atau sediaan barang dalam rangka pelaksanaan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai
15
17. Pada prinsipnya proses auditing adalah merupakan kebalikan dari
proses penyusunan laporan keuangan
TRANSAKSI
DOKUMEN
PEMBUKUAN JURNAL
BUKU
BESAR
LAPORAN
KEUANGAN
BUKU PEMBANTU
proses penyusunan laporan keuangan
proses auditing
17
AKUNTANSI DAN PROSES AUDITAKUNTANSI DAN PROSES AUDIT
18. Audit kepabeanan juga merupakan proses kebalikan dari proses
akuntansi, dokumentasi dan pelaporan kegiatan kepabeanan
KEGIATAN
KEPABEANAN
DAN CUKAI
DOKUMEN
PEMBUKUAN JURNAL
BUKU
BESAR
LAPORAN
KEUANGAN
BUKU PEMBANTU
proses penyusunan laporan keuangan
proses audit kepabeanan
18
AKUNTANSI DAN PROSESAKUNTANSI DAN PROSES
AUDITAUDIT KEPABEANAN DAN AUDIT CUKAIKEPABEANAN DAN AUDIT CUKAI
DOKUMEN
KEPABEANAN
22. Sistematika Audit Kepabeanan dan Audit Cukai
Ketentuan
Umum
Jenis AuditObjek AuditTujuan Audit
Perencanaan
Audit
Pelaksanaan Audit
Evaluasi dan
Monitoring
1. Tim Audit
2. Surat Tugas/Surat Perintah
3. Daftar Kuesioner
4. Periode Audit
5. Pengarahan
6. Joint Audit
7. Kewenangan dan Kewajiban
Tim Audit
8. Kewajiban Auditee
9. Pekerjaan Lapangan & Kantor
10. Daftar Temuan Sementrara
dan tanggapan
11. Pembahasan Akhir
12. LHA dan tindak lanjutnya
13. Tanggung jawab Tim Audit dan
Auditee
1. Evaluasi
LHA
2. Monitoring
Tindak
Lanjut Hasil
Audit
1. Audit
terencana
berdasarkan
Manajemen
Risiko
2. Audit
Sewaktu-
waktu
berdasarkan
skala
prioritas
25. Harus memiliki Sertifikat
keahlian
Susunan Tim Audit:
- Pengawas Mutu Audit
- Pengendali Teknis Audit
- Ketua Auditor
- Auditor
Berpedoman pada Standar Audit
Kepabeanan dan Audit Cukai
26.
27. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
DIREKTORAT AUDIT
SURAT TUGASNOMOR ST- /BC.6/2012
Berdasakan Pasal 86 undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006
dan/atau Pasal 39 Undang-undang Nomor 11 Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 39 Tahun 2007, dengan ini kami pejabat yang bertanda tangan di
bawah ini memberi tugas kepada::
Dikeluarkan di :
Jakarta
Pada tanggal :
JALAN JENDERAL A. YANI JAKARTA-13230 KOTAK 108 JAKARTA-10002
TELEPON (021) 4890308 EXT 603, 608; FAKSIMILE (021) 4892209, 4891366; SITUS : www.beacukai.go.id
menilai kinerja Tim Audit dan sistem audit
30. Meminta Data Audit
Meminta keterangan lisan dan/ atau
tertulis
Memasuki bangunan, ruangan, dan
tempat penyimpanan data dan
sediaan barang
Melakukan tindakan pengamanan
terhadap tempat atau ruangan
penyimpanan dokumen jika
dipandang perlu
31.
32. Menyerahkan Data Audit serta
Sediaan Barang untuk kepentingan
pemeriksaan
Memberikan keterangan lisan dan/
atau tertulis
Menyediakan tenaga dan/atau
peralatan atas penggunaan data
elektronik jika diperlukan
Menunjuk wakil jika pimpinan
Auditee berhalangan
DATA
AUDIT
DATA
AUDIT
33.
34. paling lama 7 hari kerja dan dapat
diperpanjang paling lama 3 hari
kerja
Audit
Umum
paling lama 3 hari kerjapaling lama 3 hari kerja
Audit
Khusus
BH
Audit
Khusus
BH
Pada saat diterimanya surat
permintaan data
Audit
Investig
asi
37. Tim Audit dapat melakukan
pencacahan fisik Sediaan
Barang dalam pelaksanaan
Pekerjaan Lapangan
memberitahukan secara tertulis mengenai
rencana pelaksanaan pencacahan fisik
kepada Auditee, kecuali untuk audit investigasi
38. Direktur Jenderal atau Pejabat Bea dan Cukai yang ditunjuk dapat
menghentikan pelaksanaan Audit dalam hal:
1. Pekerjaan Lapangan tidak dapat dilaksanakan;
2. Audit Kepabeanan dan/atau Audit Cukai tidak dapat dilanjutkan
setelah dilakukan Tindakan Pengamanan; dan/atau
3. Terdapat alasan selain alasan sebagaimana dimaksud pada huruf
a dan huruf b yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Direktur Jenderal
SEKOLAH TINGGI
AKUNTANSI NEGARA
38
39. disampaikan dalam jangka waktu paling lama 7
(tujuh) hari kerja dan dapat diperpanjang 1
(satu) kali atau jika tidak, dianggap setuju DTS
SEKOLAH TINGGI
AKUNTANSI NEGARA
39
41. DTS LHA
TINDAK LANJUT ATAS TANGGAPAN
DTS DAN PEMBAHASAN AKHIR
TIM
PENELAAH
AN
RISALAH
PENELAAHAN
Dispute
aturan??
Tidak
ditanggapi
SEKOLAH TINGGI
AKUNTANSI NEGARA
41
42. Laporan pelaksanaan Audit yang
disusun oleh Tim Audit sesuai
ruang lingkup dan tujuan Audit
Ditandatangani oleh PMA, PTA,
dan Ketua Auditor
46. LOGOPENETAPAN TARIF DAN
NILAI PABEAN
46
PENETEPAN TARIFPENETEPAN TARIF
DAN NILAI PABEANDAN NILAI PABEAN
PENETEPAN TARIFPENETEPAN TARIF
DAN NILAI PABEANDAN NILAI PABEAN
PEJABAT BEA DAN
CUKAI DAPAT
MENETAPKAN TARIF
SEBELUM PENYERAHAN
PEMBERITAHUAN
PABEAN
DALAM WAKTU 30 HARI
SEJAK TANGGAL
PEMBERITAHUAN
PABEAN
PEJABAT BEA DAN
CUKAI DAPAT
MENETAPKAN NILAI
PABEAN
DIRJEN DAPAT MENETAPKAN KEMBALI TARIF DAN NILAI
PABEAN UNTUK PERHITUNGAN BM DALAM JANGKA
WAKTU DUA TAHUN TERHITUNG SEJAK TANGGAL
PEMBERITAHUAN PABEAN
47. PMK No.51/PMK.04/2008
tentang
Tata Cara Penetapan Tarif, Nilai Pabean,
dan Sanksi Administrasi,
serta Penetapan Direktur Jenderal Bea
dan Cukai atau Pejabat Bea dan Cukai
48. MATRIKS PENETAPAN, PENETAPAN KEMBALI, DAN
KEPUTUSAN
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG KEPABEANAN
PEJABAT BEA DAN CUKAI
DIREKTUR JENDERAL BEA
DAN CUKAI
PENGADILAN PAJAK
Penetapan Tarif
dan/atau Nilai
Pabean
(Pasal 16)
Keputusan atas
keberatan
(Pasal 93)
PengajuanBanding
(Pasal 95)
Penetapan Selain Tarif
dan/atau Nilai Pabean
(Ps 25 ayat 4 dan pasal
26 ayat 4)
Contoh:
•Pencabutan fasilitas.
•Penetapan karena penafsiran
peraturan.
Keputusan atas
keberatan
(Pasal 93A)
Penetapan Sanksi
Administrasi Berupa
Denda
Contoh:
•Tidak memberitahukan
barang dalam manifes ,
•Tidak melaporkan
pembatalan ekspor
Keputusan atas
keberatan
(Pasal 94)
Penetapan Kembali Tarif
49. MATRIKS PENETAPAN, PENETAPAN KEMBALI, DAN
KEPUTUSAN
BERDASARKAN PMK 51/2008
PASAL
PEJABAT
BEA DAN CUKAI
DIREKTUR JENDERAL FORMULIR PENETAPAN
Pasal 2, 3, 4
Penetapan Tarif dan/atau Nilai
Pabean
SPTNP
(Surat Penetapan Tarif
dan/atau Nilai Pabean)
(Pasal 5 ayat(1))
Pasal 6
Penetapan Tarif dan/atau Nilai
Pabean selain Pasal 2,3,4 SPP
(Surat Penetapan Pabean)
(Pasal 7 yat(2))Pasal 7 ayat (1)
Penetapan kewajiban membayar
karena Pelanggaran Fasilitas
Pembebasan/Keringanan
Pasal 8 ayat (1)
Penetapan Sanksi Administrasi
Berupa Denda
SPSA
(Surat Penetapan Sanksi
Administrasi)
(Pasal 8 ayat(2))
Pasal 9
Keputusan keberatan atas
penetapan Pejabat
Surat Keputusan Dirjen
(Pasal 12)
Pasal 10 ayat (1)
Penetapan Kembali Tarif
dan/atau Nilai Pabean
SPKTNP
(Surat Penetapan Kembali
Tarif dan/atau Nilai
Pabean)
(Pasal 10 ayat (4))
50. LOGOKONSEP KEBERATAN
untuk menjamin adanya kepastian hukum dan manifestasi asasuntuk menjamin adanya kepastian hukum dan manifestasi asas
keadilan yang memberikan hak kepada pengguna jasakeadilan yang memberikan hak kepada pengguna jasa
Orang yang keberatan atas
penetapan tarif dan/atau
nilai pabean
Orang yang keberatan atas
penetapan selain tarif
dan/atau nilai pabean
KeberatanKeberatan
Dirjen Bea dan
Cukai
50
51. LOGOPASAL 93
PENETAPAN OLEH PEJABAT BC
MENGENAI TARIF DAN/ATAU NILAI PABEAN
ORANG
KEBERATAN
TERTULIS
DIRJEN
60
HARI
menyerahkan
jaminan sebesar
tagihan yg harus
dibayar
menyerahkan
jaminan sebesar
tagihan yg harus
dibayar
BARANG IMPOR
BELUM KELUAR
DARI KAWASAN
PABEAN
TIDAK WAJIBTIDAK WAJIB
60 HARI60 HARI PUTUSANPUTUSAN
DITOLAKDITOLAK
JAMINAN
DICAIRKAN
JAMINAN
DICAIRKAN
DIKABULKANDIKABULKAN JAMINAN
DIKEMBALIKAN
JAMINAN
DIKEMBALIKAN
TIDAK BERIKAN
PUTUSAN
TIDAK BERIKAN
PUTUSAN
DIANGGAP
DIKABULKAN
DIANGGAP
DIKABULKAN
JAMINAN
DIKEMBALIKAN
JAMINAN
DIKEMBALIKAN
Apabila jaminan berupa uang tunai dan pengembalian jaminan dilakukan setelah jangka
waktu 30 hari, diberikan bunga sebesar 2% setiap bulannya maks. 24 bulan
Apabila jaminan berupa uang tunai dan pengembalian jaminan dilakukan setelah jangka
waktu 30 hari, diberikan bunga sebesar 2% setiap bulannya maks. 24 bulan
BERKEBERATANBERKEBERATAN
> 60 HARI> 60 HARI
52. LOGOPASAL 93A
PENETAPAN OLEH PEJABAT BC
SELAIN TARIF DAN/ATAU NILAI PABEAN
Mis: pencabt fasilitas
ORANG
KEBERATAN
TERTULIS
DIRJEN
60
HARI
menyerahkan
jaminan
sebesar
tagihan yg
harus
dibayar
menyerahkan
jaminan
sebesar
tagihan yg
harus
dibayar
BARANG IMPOR
BELUM KELUAR
DARI KAWASAN
PABEAN
TIDAK
WAJIB
TIDAK
WAJIB
60 HARI60 HARI PUTUSANPUTUSAN
DITOLAKDITOLAK
JAMINAN
DICAIRKAN
JAMINAN
DICAIRKAN
DIKABULKANDIKABULKAN JAMINAN
DIKEMBALIKAN
JAMINAN
DIKEMBALIKAN
TIDAK BERIKAN
PUTUSAN
TIDAK BERIKAN
PUTUSAN
DIANGGAP
DIKABULKAN
DIANGGAP
DIKABULKAN
JAMINAN
DIKEMBALIKAN
JAMINAN
DIKEMBALIKAN
Apabila jaminan berupa uang tunai dan pengembalian jaminan dilakukan setelah jangka
waktu 30 hari, diberikan bunga sebesar 2% setiap bulannya maks. 24 bulan
Apabila jaminan berupa uang tunai dan pengembalian jaminan dilakukan setelah jangka
waktu 30 hari, diberikan bunga sebesar 2% setiap bulannya maks. 24 bulan
BERKEBERATANBERKEBERATAN
Menyangkut
kekurangan
Pembayaran BM
Menyangkut
kekurangan
Pembayaran BM
> 60 HARI> 60 HARI
53. LOGOPASAL 94
ORANG
KEBERATAN
TERTULIS
DIRJEN
60
HARI
MENYERAHKAN JAMINAN
SEBESAR SANKSI
ADMINISTRASI
MENYERAHKAN JAMINAN
SEBESAR SANKSI
ADMINISTRASI
60 HARI60 HARI PUTUSANPUTUSAN
DITOLAKDITOLAK
JAMINAN
DICAIRKAN
JAMINAN
DICAIRKAN
DIKABULKANDIKABULKAN JAMINAN
DIKEMBALIKAN
JAMINAN
DIKEMBALIKAN
TIDAK BERIKAN
PUTUSAN
TIDAK BERIKAN
PUTUSAN
DIANGGAP
DIKABULKAN
DIANGGAP
DIKABULKAN
JAMINAN
DIKEMBALIKAN
JAMINAN
DIKEMBALIKAN
Apabila jaminan berupa uang tunai dan pengembalian jaminan dilakukan setelah jangka
waktu 30 hari, diberikan bunga sebesar 2% setiap bulannya maks. 24 bulan
Apabila jaminan berupa uang tunai dan pengembalian jaminan dilakukan setelah jangka
waktu 30 hari, diberikan bunga sebesar 2% setiap bulannya maks. 24 bulan
> 60 HARI> 60 HARI
DIKENAI SANKSI ADMINISTRASI
BERUPA DENDA
DIKENAI SANKSI ADMINISTRASI
BERUPA DENDA
DENGANDENGAN
54. LOGO
ORANG YANGORANG YANG
KEBERATANKEBERATAN
TERHADAPTERHADAP }
BANDING
PENGADILAN PAJAK
60 hari sejak tanggal
penetapan atau
tanggal keputusan
PENETAPAN DIRJEN
ATAS TARIF DAN
NILAI PABEAN
KEPUTUSAN DIRJEN
ATAS KEBERATAN
SETELAH PUNGUTAN
TERUTANG DILUNASI
SETELAH PUNGUTAN
TERUTANG DILUNASI 54
KONSEP BANDING
54
55. LOGOKONSEP PIDANA &
PENYIDIKAN
PIDANA KEPABEANAN
a. Mengangkut barang yg tak tercantum dalam Manifes,
b. Membongkar barang impor di luar kawasan pabean tanpa izin
Kepala Kantor Pabean,
c. Membongkar barang Impor yg tdk tercantum dlm Pemberitahuan
Pabean,
d. Membongkar / menimbun barang impor ditempat selain yg diijinkan,
e. Menyembunyikan barang impor dgn melawan hukum,
f. Mengeluarkan barang impor yg blm selesai kewajiban Pabeannya yg
mengakibatkan kerugian Negara.
g. Mengangkut barang impor dari TPS / TPB yg tidak sampai ke
Kantor Pabean tujuan,
h. Dengan sengaja memberitahukan salah ttg jenis dan/atau jml brg
impor dlm Pemberitahuan Pabean,
SETIAP
ORANG
PENYELUNDUPAN dibidang IMPORPENYELUNDUPAN dibidang IMPOR 55
56. LOGO
Kinosta.doc
PASAL 102
PENYELUNDUPAN DIBIDANG IMPOR
a. Mengangkut barang yg tak tercantum dalam Manifes { psl 7A (2) };
b. Membongkar barang impor di luar kawasan pabean tanpa izin Kepala Kantor
Pabean (ps 10A (1);
c. Membongkar barang Impor yg tdk tercantum dlm Pemberitahuan Pabean
{psl 7A (3)};
d. Membongkar / menimbun barang impor ditempat selain ditujuan;
e. Menyembunyikan barang impor dgn melawan hukum;
f. Mengeluarkan barang impor yg blm selesai kewajiban Pabeannya yg
mengakibatkan kerugian Negara;
g. Mengangkut barang impor dari TPS / TPB yg tidak sampai ke Kantor Pabean
tujuan; atau
h. Dengan sengaja memberitahukan salah ttg jenis dan/atau jml brg impor dlm
Pemberitahuan Pabean,
SETIAP
ORANG
PENYELUNDUPAN dibidang IMPOR
Dipidana Penjara Min 1 th, Maks 10 th dan
Pidana Denda Min. Rp 50 Juta, Maks. Rp 5 Milyar
Back to Pasal 7A (2)Back to Pasal 7A (2) Back to Pasal 7A (3)Back to Pasal 7A (3)
57. PIDANA KEPABEANAN
a. Mengekspor tanpa menyerahkan Pemberitahuan Pabean,
b. Dgn sengaja memberitahukan salah ttg jenis dan / atau
jml barang ekspor dl Pemberitahuan Pabean yg
menyebabkan tdk dipungutnya pungutan ekspor,
c. Memuat barang ekspor diluar kawasan Pabean tanpa izin
kepala Kantor Pabean,
d. Membongkar Barang Ekspor di dalam daerah Pabean
tanpa izin Kepala Kantor Pabean,
e. Mengangkut barang ekspor tanpa dilindungi dengan
dokumen yang sah (outward manifes),
SETIAP
ORANG
PENYELUNDUPAN dibidangPENYELUNDUPAN dibidang EKSPOREKSPOR
57
58. LOGO
PASAL 102A
PENYELUNDUPAN DIBIDANG EKSPOR
a. Mengekspor tanpa menyerahkan Pemberitahuan Pabean
b. Dgn sengaja memberitahukan salah ttg jenis dan / atau jml barang
ekspor dl Pemberitahuan Pabean yg menyebabkan tdk
dipungutnya pungutan ekspor {psl 11A (1) }
c. Memuat barang ekspor diluar kawasan Pabean tanpa izin kepala
Kantor Pabean { psl 11A (3) }
d. Membongkar Barang Ekspor di dalam daerah Pabean tanpa izin
Kepala Kantor Pabean, atau
e. Mengangkut barang tanpa dilindungi dengan dokumen yang sah
SETIAP ORANG
PENYELUNDUPAN dibidang EKSPOR
Dipidana Penjara Min 1 th, Maks 10 th
dan
Pidana Denda Min Rp 50 Jt, Maks Rp 5 Milyar
Back to Pasal 11A (1)Back to Pasal 11A (1)
Back to Pasal 11A (3)Back to Pasal 11A (3)
59. PIDANA KEPABEANAN
PENYELUNDUPAN IMPOR ATAU EKSPOR
YANG MENGAKIBATKAN
TERGANGGUNYA SENDI-SENDI
PEREKONOMIAN NEGARA
DIANCAM DENGAN PIDANA KURUNGANDIANCAM DENGAN PIDANA KURUNGAN
DAN PIDANA DENDA LEBIH BERATDAN PIDANA DENDA LEBIH BERAT
59
60. LOGO
Pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 102 dan Pasal 102A
Pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 102 dan Pasal 102A
DIPIDANA
DENGAN PIDANA PENJARA MIN. 5 TAHUN DAN
MAKS. 20 TAHUN DAN
PIDANA DENDA MIN. 5 MILIAR RUPIAH DAN
MAKS. 100 MILIAR RUPIAH.
DIPIDANA
DENGAN PIDANA PENJARA MIN. 5 TAHUN DAN
MAKS. 20 TAHUN DAN
PIDANA DENDA MIN. 5 MILIAR RUPIAH DAN
MAKS. 100 MILIAR RUPIAH.
YANG MENGAKIBATKAN TERGANGGUNYA SENDI-SENDI
PEREKONOMIAN NEGARA
PASAL 102B
PENYELUNDUPAN YANG MENGGANGGU
SENDI-SENDI PEREKONOMIAN NEGARA
61. PIDANA KEPABEANAN
PENYELUNDUPAN DILAKUKAN OLEH PEJABATPENYELUNDUPAN DILAKUKAN OLEH PEJABAT
DAN APARAT PENEGAK HUKUMDAN APARAT PENEGAK HUKUM
DIANCAM DENGAN PIDANA KURUNGANDIANCAM DENGAN PIDANA KURUNGAN
DAN PIDANA DENDA LEBIH BERATDAN PIDANA DENDA LEBIH BERAT
(DITAMBAH 1/3 DARI PELAKU BIASA)(DITAMBAH 1/3 DARI PELAKU BIASA)
61
62. LOGO
Kinosta.doc
Pelanggaran sebagaimana diatur dalam
Pasal 102, Pasal 102A, Pasal 102B
Pelanggaran sebagaimana diatur dalam
Pasal 102, Pasal 102A, Pasal 102B
PIDANA YANG DIJATUHKAN
DENGAN PIDANA SEBAGAIMANA ANCAMAN PIDANA
DALAM UNDANG-UNDANG INI
DITAMBAH 1/3 (SATU PERTIGA).
PIDANA YANG DIJATUHKAN
DENGAN PIDANA SEBAGAIMANA ANCAMAN PIDANA
DALAM UNDANG-UNDANG INI
DITAMBAH 1/3 (SATU PERTIGA).
DILAKUKAN OLEH
PEJABAT DAN APARAT PENEGAK HUKUM
PASAL 102C
PENYELUNDUPAN DILAKUKAN OLEH PEJABAT
DAN APARAT PENEGAK HUKUM
64. LOGOPASAL 102D
PENGANGKUTAN BARANG TERTENTU
TIDAK SAMPAI KE KANTOR PABEAN
Mengangkut Barang Tertentu yg tdk sampai ke
Kantor Pabean tujuan
dan tidak dapat membuktikan bahwa hal tersebut
diluar kemampuannya
SETIAP ORANG
Dipidana Penjara Min 1 th, Maks 5 th
dan / atau
Pidana Denda Min Rp 10 Jt, Maks Rp 1 Milyar
Kantor Pabean
65. PIDANA KEPABEANAN
SETIAP
ORANG
menyerahkan pemberitahuan pabean dan/atau dokumen
Pelengkap pabean yang palsu atau dipalsukan
membuat, menyetujui, atau turut serta dalam pemalsuan
Data ke dalam buku atau catatan
memberikan keterangan lisan atau tertulis yang
tidak benar, yang digunakan untuk pemenuhan
kewajiban pabean
menimbun, menyimpan, memiliki, membeli, menjual,
menukar, memperoleh, atau memberikan barang impor
yang diketahui atau patut diduga berasal dari
tindak pidana kepabeanan di bidang impor
65
66. LOGOPASAL 103
S
E
T
I
A
P
O
R
A
N
G
menyerahkan pemberitahuan pabean
dan/atau dokumen pelengkap
pabean yang palsu atau dipalsukan
membuat, menyetujui, atau turut
serta dalam pemalsuan data
ke dalam buku atau catatan
memberikan keterangan lisan atau
tertulis yang tidak benar, yang
digunakan untuk pemenuhan
kewajiban pabean
menimbun, menyimpan, memiliki, membeli,
menjual, menukar, memperoleh, atau
memberikan barang impor yang diketahui
atau patut diduga berasal dari tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102
SANKSI
•Pidana penjara:
Min.2th,max.8th
•Pidana denda:
Min.100 juta,
max.5 milyar
67. SETIAP ORANG
SECARA TIDAK SAH
MENGAKSES SISTEM
KOMPUTER DI BIDANG
KEPABEANAN PUNGUTAN
NEGARA TERPENUHI /
TDK TERPENUHI
Yang dimaksud dengan mengakses yaitu tindakan atau upaya yang dilakukan untuk
login ke sistem kepabeanan.
Yang dimaksud dengan login yaitu memasuki atau terhubung dengan suatu sistem
elektronik sehingga dengan masuk atau dengan keterhubungan itu pelaku dapat
mengirim data dan/atau informasi melalui atau yang ada pada sistem elektronik
67
PIDANA KEPABEANAN
68. LOGO
Kinosta.doc
DIPIDANA
PENJARA : MIN 2 TH
MAKS 10 TH DAN/ATAU
DENDA : MIN Rp 1 MILYAR
MAKS Rp 5 MILYAR
PASAL 103A
MENGAKSES SECARA TIDAK SAH SISTEM KOMPUTER
DI BIDANG KEPABEANAN
SETIAP ORANG
SECARA TIDAK SAH
MENGAKSES SISTEM
KOMPUTER DI BIDANG
KEPABEANAN
DIPIDANA
PENJARA :
MIN 1 TH, MAKS 5 TH
DAN/ATAU DENDA :
MIN Rp 50JT MAKS
Rp 1 MILYARJIKA PUNGUTAN
NEGARA TAK
TERPENUHI
Yang dimaksud dengan mengakses yaitu tindakan atau upaya yang dilakukan untuk
login ke sistem kepabeanan.
Yang dimaksud dengan login yaitu memasuki atau terhubung dengan suatu sistem
elektronik sehingga dengan masuk atau dengan keterhubungan itu pelaku dapat
mengirim data dan/atau informasi melalui atau yang ada pada sistem elektronik
Yang dimaksud dengan mengakses yaitu tindakan atau upaya yang dilakukan untuk
login ke sistem kepabeanan.
Yang dimaksud dengan login yaitu memasuki atau terhubung dengan suatu sistem
elektronik sehingga dengan masuk atau dengan keterhubungan itu pelaku dapat
mengirim data dan/atau informasi melalui atau yang ada pada sistem elektronik
69. mengangkut barang yang berasal dari
tindak pidana impor/ekspor
memusnahkan, memotong,
menyembunyikan, atau membuang
buku atau catatan yang menurut
undang-undang ini harus disimpan
menghilangkan, menyetujui, atau turut
serta dalam penghilangan keterangan
dari pemberitahuan pabean, dokumen
pelengkap pabean, atau catatan
menyimpan dan/atau menyediakan blangko
faktur dagang dari perusahaan yang berdomisili
di luar negeri yang diketahui dapat digunakan
sebagai kelengkapan pemberitahuan pabean
69
PIDANA KEPABEANAN
SETIAP ORANG
70. LOGO
Kinosta.doc
PASAL 104
S
E
T
I
A
P
O
R
A
N
G
mengangkut barang yang berasal dari
tindak pidana sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 102, Pasal 102A,
atau Pasal 102B
memusnahkan, memotong,
menyembunyikan, atau membuang
buku atau catatan yang menurut
undang-undang ini harus disimpan
menghilangkan, menyetujui, atau turut
serta dalam penghilangan keterangan
dari pemberitahuan pabean, dokumen
pelengkap pabean, atau catatan
menyimpan dan/atau menyediakan
blangko faktur dagang dari perusahaan
yang berdomisili di luar negeri yang
diketahui dapat digunakan sebagai
kelengkapan pemberitahuan pabean
menurut undang-undang ini
SANKSISANKSI
Pidana
penjara
Min 1 th
max 3 th
DAN/ATAU
denda
Min Rp 500 jt
max Rp 3 milyar
71. YANG DIMAKSUD MERUSAK PADA AYAT INI ADALAH MERUSAK SECARA
FISIK ATAU MELAKUKAN PERBUATAN YANG MENGUBAH FUNGSI KUNCI,
SEGEL, ATAU TANDA PENGAMAN
SETIAP ORANG
Dengan
sengaja dan
tanpa hak
Dengan
sengaja dan
tanpa hak
Membuka,
Melepas,
atau merusak
Kunci, segel,
atau tanda
pengaman yang
dipasang oleh
Pejabat BC
71
PIDANA KEPABEANAN
72. LOGOPASAL 105PASAL 105
MEMBUKA, MELEPAS, MERUSAK KUNCI, SEGEL,MEMBUKA, MELEPAS, MERUSAK KUNCI, SEGEL,
ATAU TANDA PENGAMANATAU TANDA PENGAMAN
YANG DIMAKSUD MERUSAK PADA AYAT INI ADALAH MERUSAK SECARA
FISIK ATAU MELAKUKAN PERBUATAN YANG MENGUBAH FUNGSI KUNCI,
SEGEL, ATAU TANDA PENGAMAN
SETIAP ORANG
Dengan
sengaja dan
tanpa hak
Dengan
sengaja dan
tanpa hak
Membuka,
Melepas,
Atau merusak
Kunci, segel,
Atau tanda
Pengaman yang
Dipasang oleh
Pejabat BC
Membuka,
Melepas,
Atau merusak
Kunci, segel,
Atau tanda
Pengaman yang
Dipasang oleh
Pejabat BC
DipidanaDipidana
Penjara
min 1 th, maks 3 th
Dan / atau
Denda
min Rp 500 Jt,
maks Rp 1 Milyar
Penjara
min 1 th, maks 3 th
Dan / atau
Denda
min Rp 500 Jt,
maks Rp 1 Milyar
74. LOGOPASAL 107
ANCAMAN PIDANA TERHADAP PPJK
PPJKPPJK
Melakukan
pengurusan
Melakukan
pengurusan
Pemberitahuan
pabean
Pemberitahuan
pabean
IMPORTIR/ EKSPORTIR
ancaman pidana tersebut
berlaku juga
terhadapnya
ancaman pidana tersebut
berlaku juga
terhadapnya
Atas kuasa dariAtas kuasa dari
apabilaapabila
Melakukan perbuatan
Yg diancam
dgn pidana
Melakukan perbuatan
Yg diancam
dgn pidana
Menegaskan bahwa jika pengusaha pengurusan jasa kepabeanan melakukan
pelanggaran terhadap undang-undang ini dalam melaksanakan pekerjaan yang
dikuasakan oleh importir atau eksportir, yang bersangkutan diancam dengan
pidana yang sama dengan ancaman pidana terhadap importir atau eksportir
75. LOGO
Kinosta.doc
PASAL 108
Tindak Pidana
Badan Hukum, persh, koperasi
Yang memberi perintah/lalai mencegah
Tuntutan/ sanksi
Jatuh pada
Juga pada orang yang berdasarkan hub kerja / hub lain
Dlm hal tuntutan Pidana harus dilakukan terhadap badan hukum,
perseorangan, pd waktu penuntutan diwakili seorang pengurus dan
dapat diwakili oleh kuasanya
Pidana pokok senantiasa Pidana denda maks Rp 1,5 M jika atas tindak pidana
tersebut diancam dengan pidana penjara, dengan tidak menghapuskan pidana
denda apabila atas tindak pidana tersebut diancam dengan pidana penjara dan
pidana denda.
76. untuk negarauntuk negara
Sarana pengangkut untuk
tindak pidana impor/ekspor
PIDANA KEPABEANAN
BrgBrg exex
penyelundupanpenyelundupan
imporimpor
BrgBrg exex
penyelundupanpenyelundupan
eksporekspor
BrgBrg tertentu daritertentu dari
tindak pidanatindak pidana
DIRAMPASDIRAMPAS
untuk negarauntuk negaraDAPAT
DIRAMPAS
DAPAT
DIRAMPAS
76
77. LOGOPASAL 109
BARANG DAN SARANA PENGANGKUT YANG BERHUBUNGAN TINDAK
PIDANA DIRAMPAS UNTUK NEGARA
Dirampas untuk
negara
I. Barang :
1. Impor : psl. 102; psl. 103
huruf d; atau psl.104 huruf a
2. Ekspor : psl.102A
3. Barang tertentu (psl. 102B) yang
berasal dari tindak pidana
II. Sarana pengangkut untuk melakukan
tindak pidana (psl. 102; psl.102A; atau
psl.102B)
Dapat diselesaikan
berdasarkan
ketentuan Pasal 73
78. LOGO
Kinosta.doc
PASAL 110
Pidana denda tidak
dibayar terpidana
SEBAGAI GANTI
Diambil kekayaan
dan/atau pendapatan
terpidana
TIDAK DAPAT
DIPENUHI
Pidana kurungan paling
lama enam bulan
79. TINDAK PIDANA
KEPABEANAN
TINDAK PIDANA
KEPABEANAN
TIDAK
DAPAT
DITUNTUT
TIDAK
DAPAT
DITUNTUT
SETELAH LAMPAU
WAKTU 10 TAHUN
SETELAH LAMPAU
WAKTU 10 TAHUN
Sejak diserahkannya
pemberitahuan pabean
atau sejak terjadinya
tindak pidana
Sejak diserahkannya
pemberitahuan pabean
atau sejak terjadinya
tindak pidana
Kadaluwarsa penuntutan tindak pidana di bidang kepabeanan
dimaksudkan untuk memberikan suatu kepastian hukum, baik
kepada masyarakat usaha maupun penegak hukum.
79
KADALUWARSAKADALUWARSA
80. LOGO
PASAL 111
KADALUWARSA
TINDAK PIDANA
KEPABEANAN
TINDAK PIDANA
KEPABEANAN
TIDAK
DAPAT
DITUNTUT
TIDAK
DAPAT
DITUNTUT
SETELAH LAMPAU
WAKTU 10 TAHUN
SETELAH LAMPAU
WAKTU 10 TAHUN
Sejak diserahkannya
pemberitahuan pabean
atau sejak terjadinya
tindak pidana
Sejak diserahkannya
pemberitahuan pabean
atau sejak terjadinya
tindak pidana
Kadaluwarsa penuntutan tindak pidana di bidang kepabeanan
dimaksudkan untuk memberikan suatu kepastian hukum, baik
kepada masyarakat usaha maupun penegak hukum.
81. 81
Pegawai
Negeri Sipil
DJBC tertentu
Untuk melakukan
penyidikan tindak
pidana di bidang
kepabeanan
Tugas :
Memberitahukan dimulainya penyidikan dan
menyampaikan hasil penyidikan kepada
Penuntut Umum
Diberi
wewenang
khusus
sebagai
Diberi
wewenang
khusus
sebagai
P
E
N
Y
I
D
I
K
PASAL 112
KETENTUAN PENYIDIKAN
82. LOGOKEWENANGAN PENYIDIK
a. menerima laporan atau keterangan dari seseorang tentang adanya
tindak pidana di bidang kepabeanan;
b. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka
atau saksi;
c. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan dengan tindak
pidana di bidang kepabeanan;
d. melakukan penangkapan dan penahanan terhadap orang yang
disangka melakukan tindak pidana di bidang kepabeanan;
e. meminta keterangan dan bukti dari orang yang sangka melakukan
tindak pidana di bidang kepabeanan;
f. memotret dan/atau merekam melalui media audiovisual terhadap
orang, barang, sarana pengangkut, atau apa saja yang dapat
dijadikan bukti adanya tindak pidana di bidang Kepabeanan;
g. memeriksa catatan dan pembukuan yang diwajibkan menurut
undang-undang ini dan pembukuan lainnya yang terkait;
h. mengambil sidik jari orang;
83. LOGOKEWENANGAN PENYIDIK
i. menggeledah rumah tinggal, pakaian, atau badan;
j. menggeledah tempat atau sarana pengangkut dan memeriksa barang yang
terdapat di dalamnya apabila dicurigai adanya tindak pidana di bidang
kepabeanan;
k. menyita benda-benda yang diduga keras merupakan barang yang dapat
dijadikan sebagai bukti sehubungan dengan tindak pidana di bidang
kepabeanan;
l. memberikan tanda pengaman dan mengamankan apa saja yang dapat
dijadikan sebagai bukti sehubungan dengan tindak pidana di bidang
kepabeanan;
m. mendatangkan tenaga ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan
pemeriksaan perkara tindak pidana di bidang kepabeanan;
n. menyuruh berhenti orang yang disangka melakukan tindak pidana di
bidang kepabeanan serta memeriksa tanda pengenal diri tersangka;
o. menghentikan penyidikan;
p. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak
pidana di bidang kepabeanan menurut hukum yang bertanggung jawab.
84. PEJABAT BC SALAH MENGHITUNG ATAU MENETAPKAN BEA
MASUK ATAU BEA KELUAR (ps 113B)
menghitung/
menetapkan bea
masuk atau bea
keluar tidak sesuai
dengan UU
Dikenakan
sanksi sesuai
ketentuan
perundang-
undangan
yang berlaku
mengakibatkan
belum terpenuhinya
pungutan negara
PEJABAT BC
SANKSI UTK PEGAWAI
85. TINDAK PIDANA KEPABEANAN OLEH
PEJABAT BC (ps 113C)
Dalam hal terdapat
indikasi tindak
pidana di bidang
kepabeanan yang
menyangkut
pegawai Ditjen Bea
dan Cukai
MENTERI
MENUGASKAN
Unit pemeriksa
internal di lingkungan
Departemen
Keuangan untuk
melakukan
pemeriksaan pegawai
guna menemukan
bukti permulaan
Tata cara
pemeriksaan
Diatur dengan
Peraturan
Menteri
SANKSI UTK PEGAWAI
86. PEMBERIAN PREMI (ps 113D)
Orang yang berjasa
dalam menangani
pelanggaran kepabeanan
P R E M I
Jumlah premi 50% dari
Sanksi administrasi berupa
denda dan/atau hasil lelang
Dalam hal hasil tangkapan berupa barang yang dilarang
dan/atau dibatasi yang tidak boleh dilelang, dasar preminya
ditetapkan oleh Menteri
Berhak
memperoleh
Yang dimaksud dengan berjasa yaitu berjasa dalam menangani:
1. pelanggaran administrasi meliputi memberikan informasi, menemukan baik secara
administrasi maupun secara fisik, sampai dengan menyelesaikan penagihan, atau
2. pelanggaran pidana kepabeanan meliputi memberikan informasi, melakukan
penangkapan, penyidikan, dan penuntutan.
REWARD UTK PEGAWAI