SlideShare a Scribd company logo
1 of 87
LOGO
Konsep Tarif dan
Nilai Pabean
Konsep
Kepabeanan
POKOK BAHASAN
1
Konsep Fasilitas
Kepabeanan
Konsep
Pembukuan
Konsep
Pengawasan
Konsep Keberatan
& Banding
Konsep Pidana
& Penyidikan
PENGANTAR
KEPABEANAN
 Menghimpun Penerimaan Negara (Revenue Collection)
 Melindungi Masyarakat (Community Protection)
 Memfasilitasi Perdagangan (Trade Facilitation)
 Mendukung Industri Dalam Negeri (Industrial Assistance)
FUNGSI UTAMAFUNGSI UTAMA
((PENGAWASANPENGAWASAN))
FUNGSI TAMBAHANFUNGSI TAMBAHAN
((PELAYANANPELAYANAN))
FUNGSI CUSTOMS
2
LOGO
3
KEGIATAN PENGAWASAN KEPABEANANKEGIATAN PENGAWASAN KEPABEANAN
 Hi-Co Scan
 Jalur Merah
 Intelijen
LOGO
4
REGISTRASI IMPORTIR
• Direktorat Audit mengkoordinasi pelaksanaan untuk
seluruh Kantor Wilayah melalui website
• Kantor Wilayah melakukan penelitian lapangan
(uji eksistensi, responsibility, nature of bussiness, dan
pembukuan)
• Direktorat Penindakan dan Penyidikan (P2) menentukan
penjaluran berdasarkan score registrasi, Past Record
Importir dan Profil komoditi
• Hasilnya Profil Risiko atau Penjaluran Pelayanan
(Jalur Merah, Hijau, dan Prioritas)
PRE-CLEARANCEPRE-CLEARANCE
LOGO
5
• Pelayanan importasi barang dilakukan oleh Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai dengan
memperhatikan :
 Database Harga (disusun oleh Direktorat Teknis
Kepabeanan) untuk menguji kewajaran Nilai Pabean
 Informasi dari P2 (NI, NHI) dalam menentukan target
pemeriksaan fisik
• Hasilnya Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB)
CLEARANCECLEARANCE
LOGO
6
Kegiatan Post Clearance meliputi :
• Verifikasi (Kantor Wilayah)
• Audit (Direktorat Audit dan Kantor Wilayah)
• Penyelidikan/Penyidikan (P2)
POSTPOST CLEARANCECLEARANCE
LOGO
SELF
ASSESSMENT
RISK
MANAGEMENT
AUDIT
PILAR PELAYANAN DAN PENGAWASANPILAR PELAYANAN DAN PENGAWASAN
ERA KEPABEANAN MODERENERA KEPABEANAN MODEREN
7
LOGO
Kenapa audit kepabeanan
dan cukai diperlukan????
8
LOGO
Mengapa perlu Audit
9
•Self assessment
Dengan pengguna jasa menghitung sendiri kewajiban bea
masuk dan pajak maka perlu adanya kontrol untuk
memastikan kebenaran pemberitahuan tersebut.
•Ketentuan nilai persediaan berdasarkan transaksi
Nilai transaksi sebagai nilai pabean memerlukan
mekanisme kontrol untuk perhitungan nilai transaksi yang
tepat
•Pemberian fasilitas bea masuk
Berbagai fasilitas yang diberikan memerlukan kontrol agar
tidak tidak terjadi penyimpangan atas fasilitas tersebut.
Audit sebagai alat Kontrol
LOGO
KEWENANGAN MELAKUKAN AUDIT
Pejabat BC
BERWENANG
a. Buku / catatan
Surat-menyurat
Sediaan barang
ImportirImportir
EksportirEksportir
Pengusaha TPSPengusaha TPS
Pengusaha TPBPengusaha TPB
PPJKPPJK
PengangkutPengangkut
Orang (pasal 49) yg menyebabkan pejabat bea dan cukai tidak dapat
menjalankan kewenangan audit kepabeanan kena SA denda 7 5 juta rupiah
AUDIT
b. Keterangan lesan / tertulis
c. Memasuki bangunan dan/atau
sarana
d. Pengamanan ruang tempat
menyimpan dokumen
LOGOKONSEP PEMBUKUAN
 IMPORTIR
 EKSPORTIR
 PENGUSAHA TPS
 PENGUSAHA TPB
 PPJK
 PENGUSAHA PENGANGKUTAN
adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara
teratur untuk mengumpulkan data dan informasi yang
meliputi dan mempengaruhi keadaan harta, utang,
modal, pendapatan, dan biaya yang secara khusus
menggambarkan jumlah harga perolehan dan
penyerahan barang atau jasa, yang kemudian
diikhtisarkan dalam laporan keuangan
PEMBUKUAN
YG BERKEWAJIBAN
MEMBUAT
11
WEWENANG CUSTOMS
 meminta laporan keuangan, buku, catatan dan dokumen yang
menjadi bukti dasar pembukuan, surat yang berkaitan dengan
kegiatan usaha termasuk data elektronik, serta surat yang
berkaitan dengan kegiatan di bidang kepabeanan;
 meminta keterangan lisan / tertulis dari orang dan pihak yang
terkait,
 memasuki bangunan/ruangan untuk menyimpan laporan
keuangan, buku, catatan dan dokumen yang menjadi bukti dasar
pembukuan, dan surat-surat, termasuk sarana/media penyimpan
data elektronik, dan barang yang dapat memberi petunjuk tentang
keadaan kegiatan usaha yang berkaitan dengan kegiatan
kepabeanan,
 melakukan tindakan pengamanan terhadap tempat penyimpanan
dokumen yang berkaitan dengan kegiatan kepabeanan
12
FUNGSI PEMBUKUAN
laporan keuangan, buku, catatan dan dokumen yang menjadi
bukti dasar pembukuan, surat yang berkaitan dengan kegiatan
usaha termasuk data elektronik, serta surat yang berkaitan
dengan kegiatan di bidang kepabeanan
Untuk Audit Kepabeanan
IMPORTIR, EKSPORTIR, PENGUSAHA TPS, PENGUSAHA TPB,
PPJK, PENGUSAHA PENGANGKUTAN
WAJIB MENYERAHKAN
13
KETENTUAN PEMBUKUAN
BUKU
CATATAN
SURAT-SURAT
MENGGUNAKAN HURUF LATIN, ANGKAMENGGUNAKAN HURUF LATIN, ANGKA
ARAB, MATA UANG RUPIAH, BAHASAARAB, MATA UANG RUPIAH, BAHASA
INDONESIA ATAU MATA UANG ASINGINDONESIA ATAU MATA UANG ASING
DAN BAHASA ASINGDAN BAHASA ASING TTTTTT
MENGGAMBARKANMENGGAMBARKAN KEGIATAN USAHAKEGIATAN USAHA
SEBENARNYA, MINSEBENARNYA, MINIMALIMAL CATATCATATANAN
HARTA, KEWAJIBAN, MODAL,HARTA, KEWAJIBAN, MODAL,
PENDAPATAN DAN BIAYAPENDAPATAN DAN BIAYA
Wajib disimpan 10 tahun
14
DEFINISI
• Audit
Dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi,
sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang
kompeten, obyektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor.
Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subyek dari
audit telah dilaksanakan atau berjalan sesuai dengan standar,
regulasi, dan praktek yang telah disetujui dan diterima.
• Audit kepabeanan dan cukai
Adalah kegiatan pemeriksaan laporan keuangan, buku, catatan dan
dokumen yang menjadi bukti dasar pembukuan, surat yang
berkaitan dengan kegiatan usaha termasuk data elektronik, surat
yang berkaitan dengan kegiatan di bidang kepabeanan dan cukai,
dan/atau sediaan barang dalam rangka pelaksanaan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai
15
JENIS-JENIS AUDIT
16
Pada prinsipnya proses auditing adalah merupakan kebalikan dari
proses penyusunan laporan keuangan
TRANSAKSI
DOKUMEN
PEMBUKUAN JURNAL
BUKU
BESAR
LAPORAN
KEUANGAN
BUKU PEMBANTU
proses penyusunan laporan keuangan
proses auditing
17
AKUNTANSI DAN PROSES AUDITAKUNTANSI DAN PROSES AUDIT
Audit kepabeanan juga merupakan proses kebalikan dari proses
akuntansi, dokumentasi dan pelaporan kegiatan kepabeanan
KEGIATAN
KEPABEANAN
DAN CUKAI
DOKUMEN
PEMBUKUAN JURNAL
BUKU
BESAR
LAPORAN
KEUANGAN
BUKU PEMBANTU
proses penyusunan laporan keuangan
proses audit kepabeanan
18
AKUNTANSI DAN PROSESAKUNTANSI DAN PROSES
AUDITAUDIT KEPABEANAN DAN AUDIT CUKAIKEPABEANAN DAN AUDIT CUKAI
DOKUMEN
KEPABEANAN
Menguji tingkat
kepatuhan Orang atas
pelaksanaan ketentuan
Perundang-undangan
di bidang kepabeanan
dan cukai
19
Audit Kepabeanan :
Importir
Eksportir
Pengusaha TPS
Pengusaha TPB
Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan
Pengusaha Pengangkutan
20
Audit Cukai :
Pengusaha Pabrik
Pengusaha Tempat Penyimpanan
Importir BKC
Penyalur dan Pengguna BKC yang
mendapatkan fasilitas pembebasan cukai
21
Sistematika Audit Kepabeanan dan Audit Cukai
Ketentuan
Umum
Jenis AuditObjek AuditTujuan Audit
Perencanaan
Audit
Pelaksanaan Audit
Evaluasi dan
Monitoring
1. Tim Audit
2. Surat Tugas/Surat Perintah
3. Daftar Kuesioner
4. Periode Audit
5. Pengarahan
6. Joint Audit
7. Kewenangan dan Kewajiban
Tim Audit
8. Kewajiban Auditee
9. Pekerjaan Lapangan & Kantor
10. Daftar Temuan Sementrara
dan tanggapan
11. Pembahasan Akhir
12. LHA dan tindak lanjutnya
13. Tanggung jawab Tim Audit dan
Auditee
1. Evaluasi
LHA
2. Monitoring
Tindak
Lanjut Hasil
Audit
1. Audit
terencana
berdasarkan
Manajemen
Risiko
2. Audit
Sewaktu-
waktu
berdasarkan
skala
prioritas
23
EVALUASI HASIL
AUDIT
TATA LAKSANA AUDIT UMUM DAN AUDIT KHUSUS
LAINNYA
24
Harus memiliki Sertifikat
keahlian
Susunan Tim Audit:
- Pengawas Mutu Audit
- Pengendali Teknis Audit
- Ketua Auditor
- Auditor
Berpedoman pada Standar Audit
Kepabeanan dan Audit Cukai
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
DIREKTORAT AUDIT
SURAT TUGASNOMOR ST- /BC.6/2012
Berdasakan Pasal 86 undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006
dan/atau Pasal 39 Undang-undang Nomor 11 Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 39 Tahun 2007, dengan ini kami pejabat yang bertanda tangan di
bawah ini memberi tugas kepada::
Dikeluarkan di :
Jakarta
Pada tanggal :
JALAN JENDERAL A. YANI JAKARTA-13230 KOTAK 108 JAKARTA-10002
TELEPON (021) 4890308 EXT 603, 608; FAKSIMILE (021) 4892209, 4891366; SITUS : www.beacukai.go.id
menilai kinerja Tim Audit dan sistem audit
Dilaksanakan sebelum pelaksanaan
Pekerjaan Lapangan
Menjelaskan tentang pelaksanaan
Audit Kepabeanan dan Audit Cukai
kepada Auditee
 Meminta Data Audit
 Meminta keterangan lisan dan/ atau
tertulis
 Memasuki bangunan, ruangan, dan
tempat penyimpanan data dan
sediaan barang
 Melakukan tindakan pengamanan
terhadap tempat atau ruangan
penyimpanan dokumen jika
dipandang perlu
Menyerahkan Data Audit serta
Sediaan Barang untuk kepentingan
pemeriksaan
Memberikan keterangan lisan dan/
atau tertulis
Menyediakan tenaga dan/atau
peralatan atas penggunaan data
elektronik jika diperlukan
Menunjuk wakil jika pimpinan
Auditee berhalangan
DATA
AUDIT
DATA
AUDIT
paling lama 7 hari kerja dan dapat
diperpanjang paling lama 3 hari
kerja
Audit
Umum
paling lama 3 hari kerjapaling lama 3 hari kerja
Audit
Khusus
BH
Audit
Khusus
BH
Pada saat diterimanya surat
permintaan data
Audit
Investig
asi
Auditee harus
menandatangani surat
pernyataan penolakan
Tim Audit harus
membuat berita acara
Tim Audit dapat melakukan
pencacahan fisik Sediaan
Barang dalam pelaksanaan
Pekerjaan Lapangan
memberitahukan secara tertulis mengenai
rencana pelaksanaan pencacahan fisik
kepada Auditee, kecuali untuk audit investigasi
Direktur Jenderal atau Pejabat Bea dan Cukai yang ditunjuk dapat
menghentikan pelaksanaan Audit dalam hal:
1. Pekerjaan Lapangan tidak dapat dilaksanakan;
2. Audit Kepabeanan dan/atau Audit Cukai tidak dapat dilanjutkan
setelah dilakukan Tindakan Pengamanan; dan/atau
3. Terdapat alasan selain alasan sebagaimana dimaksud pada huruf
a dan huruf b yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Direktur Jenderal
SEKOLAH TINGGI
AKUNTANSI NEGARA
38
disampaikan dalam jangka waktu paling lama 7
(tujuh) hari kerja dan dapat diperpanjang 1
(satu) kali atau jika tidak, dianggap setuju DTS
SEKOLAH TINGGI
AKUNTANSI NEGARA
39
SEKOLAH TINGGI
AKUNTANSI NEGARA
40
DTS LHA
TINDAK LANJUT ATAS TANGGAPAN
DTS DAN PEMBAHASAN AKHIR
TIM
PENELAAH
AN
RISALAH
PENELAAHAN
Dispute
aturan??
Tidak
ditanggapi
SEKOLAH TINGGI
AKUNTANSI NEGARA
41
Laporan pelaksanaan Audit yang
disusun oleh Tim Audit sesuai
ruang lingkup dan tujuan Audit
Ditandatangani oleh PMA, PTA,
dan Ketua Auditor
SEKOLAH TINGGI
AKUNTANSI NEGARA
44
SEKOLAH TINGGI
AKUNTANSI NEGARA
45
LOGOPENETAPAN TARIF DAN
NILAI PABEAN
46
PENETEPAN TARIFPENETEPAN TARIF
DAN NILAI PABEANDAN NILAI PABEAN
PENETEPAN TARIFPENETEPAN TARIF
DAN NILAI PABEANDAN NILAI PABEAN
PEJABAT BEA DAN
CUKAI DAPAT
MENETAPKAN TARIF
 SEBELUM PENYERAHAN
PEMBERITAHUAN
PABEAN
 DALAM WAKTU 30 HARI
SEJAK TANGGAL
PEMBERITAHUAN
PABEAN
PEJABAT BEA DAN
CUKAI DAPAT
MENETAPKAN NILAI
PABEAN
DIRJEN DAPAT MENETAPKAN KEMBALI TARIF DAN NILAI
PABEAN UNTUK PERHITUNGAN BM DALAM JANGKA
WAKTU DUA TAHUN TERHITUNG SEJAK TANGGAL
PEMBERITAHUAN PABEAN
PMK No.51/PMK.04/2008
tentang
Tata Cara Penetapan Tarif, Nilai Pabean,
dan Sanksi Administrasi,
serta Penetapan Direktur Jenderal Bea
dan Cukai atau Pejabat Bea dan Cukai
MATRIKS PENETAPAN, PENETAPAN KEMBALI, DAN
KEPUTUSAN
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG KEPABEANAN
PEJABAT BEA DAN CUKAI
DIREKTUR JENDERAL BEA
DAN CUKAI
PENGADILAN PAJAK
Penetapan Tarif
dan/atau Nilai
Pabean
(Pasal 16)
Keputusan atas
keberatan
(Pasal 93)
PengajuanBanding
(Pasal 95)
Penetapan Selain Tarif
dan/atau Nilai Pabean
(Ps 25 ayat 4 dan pasal
26 ayat 4)
Contoh:
•Pencabutan fasilitas.
•Penetapan karena penafsiran
peraturan.
Keputusan atas
keberatan
(Pasal 93A)
Penetapan Sanksi
Administrasi Berupa
Denda
Contoh:
•Tidak memberitahukan
barang dalam manifes ,
•Tidak melaporkan
pembatalan ekspor
Keputusan atas
keberatan
(Pasal 94)
Penetapan Kembali Tarif
MATRIKS PENETAPAN, PENETAPAN KEMBALI, DAN
KEPUTUSAN
BERDASARKAN PMK 51/2008
PASAL
PEJABAT
BEA DAN CUKAI
DIREKTUR JENDERAL FORMULIR PENETAPAN
Pasal 2, 3, 4
Penetapan Tarif dan/atau Nilai
Pabean
SPTNP
(Surat Penetapan Tarif
dan/atau Nilai Pabean)
(Pasal 5 ayat(1))
Pasal 6
Penetapan Tarif dan/atau Nilai
Pabean selain Pasal 2,3,4 SPP
(Surat Penetapan Pabean)
(Pasal 7 yat(2))Pasal 7 ayat (1)
Penetapan kewajiban membayar
karena Pelanggaran Fasilitas
Pembebasan/Keringanan
Pasal 8 ayat (1)
Penetapan Sanksi Administrasi
Berupa Denda
SPSA
(Surat Penetapan Sanksi
Administrasi)
(Pasal 8 ayat(2))
Pasal 9
Keputusan keberatan atas
penetapan Pejabat
Surat Keputusan Dirjen
(Pasal 12)
Pasal 10 ayat (1)
Penetapan Kembali Tarif
dan/atau Nilai Pabean
SPKTNP
(Surat Penetapan Kembali
Tarif dan/atau Nilai
Pabean)
(Pasal 10 ayat (4))
LOGOKONSEP KEBERATAN
untuk menjamin adanya kepastian hukum dan manifestasi asasuntuk menjamin adanya kepastian hukum dan manifestasi asas
keadilan yang memberikan hak kepada pengguna jasakeadilan yang memberikan hak kepada pengguna jasa
Orang yang keberatan atas
penetapan tarif dan/atau
nilai pabean
Orang yang keberatan atas
penetapan selain tarif
dan/atau nilai pabean
KeberatanKeberatan
Dirjen Bea dan
Cukai
50
LOGOPASAL 93
PENETAPAN OLEH PEJABAT BC
MENGENAI TARIF DAN/ATAU NILAI PABEAN
ORANG
KEBERATAN
TERTULIS
DIRJEN
60
HARI
menyerahkan
jaminan sebesar
tagihan yg harus
dibayar
menyerahkan
jaminan sebesar
tagihan yg harus
dibayar
BARANG IMPOR
BELUM KELUAR
DARI KAWASAN
PABEAN
TIDAK WAJIBTIDAK WAJIB
60 HARI60 HARI PUTUSANPUTUSAN
DITOLAKDITOLAK
JAMINAN
DICAIRKAN
JAMINAN
DICAIRKAN
DIKABULKANDIKABULKAN JAMINAN
DIKEMBALIKAN
JAMINAN
DIKEMBALIKAN
TIDAK BERIKAN
PUTUSAN
TIDAK BERIKAN
PUTUSAN
DIANGGAP
DIKABULKAN
DIANGGAP
DIKABULKAN
JAMINAN
DIKEMBALIKAN
JAMINAN
DIKEMBALIKAN
Apabila jaminan berupa uang tunai dan pengembalian jaminan dilakukan setelah jangka
waktu 30 hari, diberikan bunga sebesar 2% setiap bulannya maks. 24 bulan
Apabila jaminan berupa uang tunai dan pengembalian jaminan dilakukan setelah jangka
waktu 30 hari, diberikan bunga sebesar 2% setiap bulannya maks. 24 bulan
BERKEBERATANBERKEBERATAN
> 60 HARI> 60 HARI
LOGOPASAL 93A
PENETAPAN OLEH PEJABAT BC
SELAIN TARIF DAN/ATAU NILAI PABEAN
Mis: pencabt fasilitas
ORANG
KEBERATAN
TERTULIS
DIRJEN
60
HARI
menyerahkan
jaminan
sebesar
tagihan yg
harus
dibayar
menyerahkan
jaminan
sebesar
tagihan yg
harus
dibayar
BARANG IMPOR
BELUM KELUAR
DARI KAWASAN
PABEAN
TIDAK
WAJIB
TIDAK
WAJIB
60 HARI60 HARI PUTUSANPUTUSAN
DITOLAKDITOLAK
JAMINAN
DICAIRKAN
JAMINAN
DICAIRKAN
DIKABULKANDIKABULKAN JAMINAN
DIKEMBALIKAN
JAMINAN
DIKEMBALIKAN
TIDAK BERIKAN
PUTUSAN
TIDAK BERIKAN
PUTUSAN
DIANGGAP
DIKABULKAN
DIANGGAP
DIKABULKAN
JAMINAN
DIKEMBALIKAN
JAMINAN
DIKEMBALIKAN
Apabila jaminan berupa uang tunai dan pengembalian jaminan dilakukan setelah jangka
waktu 30 hari, diberikan bunga sebesar 2% setiap bulannya maks. 24 bulan
Apabila jaminan berupa uang tunai dan pengembalian jaminan dilakukan setelah jangka
waktu 30 hari, diberikan bunga sebesar 2% setiap bulannya maks. 24 bulan
BERKEBERATANBERKEBERATAN
Menyangkut
kekurangan
Pembayaran BM
Menyangkut
kekurangan
Pembayaran BM
> 60 HARI> 60 HARI
LOGOPASAL 94
ORANG
KEBERATAN
TERTULIS
DIRJEN
60
HARI
MENYERAHKAN JAMINAN
SEBESAR SANKSI
ADMINISTRASI
MENYERAHKAN JAMINAN
SEBESAR SANKSI
ADMINISTRASI
60 HARI60 HARI PUTUSANPUTUSAN
DITOLAKDITOLAK
JAMINAN
DICAIRKAN
JAMINAN
DICAIRKAN
DIKABULKANDIKABULKAN JAMINAN
DIKEMBALIKAN
JAMINAN
DIKEMBALIKAN
TIDAK BERIKAN
PUTUSAN
TIDAK BERIKAN
PUTUSAN
DIANGGAP
DIKABULKAN
DIANGGAP
DIKABULKAN
JAMINAN
DIKEMBALIKAN
JAMINAN
DIKEMBALIKAN
Apabila jaminan berupa uang tunai dan pengembalian jaminan dilakukan setelah jangka
waktu 30 hari, diberikan bunga sebesar 2% setiap bulannya maks. 24 bulan
Apabila jaminan berupa uang tunai dan pengembalian jaminan dilakukan setelah jangka
waktu 30 hari, diberikan bunga sebesar 2% setiap bulannya maks. 24 bulan
> 60 HARI> 60 HARI
DIKENAI SANKSI ADMINISTRASI
BERUPA DENDA
DIKENAI SANKSI ADMINISTRASI
BERUPA DENDA
DENGANDENGAN
LOGO
ORANG YANGORANG YANG
KEBERATANKEBERATAN
TERHADAPTERHADAP }
BANDING
PENGADILAN PAJAK
60 hari sejak tanggal
penetapan atau
tanggal keputusan
PENETAPAN DIRJEN
ATAS TARIF DAN
NILAI PABEAN
KEPUTUSAN DIRJEN
ATAS KEBERATAN
SETELAH PUNGUTAN
TERUTANG DILUNASI
SETELAH PUNGUTAN
TERUTANG DILUNASI 54
KONSEP BANDING
54
LOGOKONSEP PIDANA &
PENYIDIKAN
PIDANA KEPABEANAN
a. Mengangkut barang yg tak tercantum dalam Manifes,
b. Membongkar barang impor di luar kawasan pabean tanpa izin
Kepala Kantor Pabean,
c. Membongkar barang Impor yg tdk tercantum dlm Pemberitahuan
Pabean,
d. Membongkar / menimbun barang impor ditempat selain yg diijinkan,
e. Menyembunyikan barang impor dgn melawan hukum,
f. Mengeluarkan barang impor yg blm selesai kewajiban Pabeannya yg
mengakibatkan kerugian Negara.
g. Mengangkut barang impor dari TPS / TPB yg tidak sampai ke
Kantor Pabean tujuan,
h. Dengan sengaja memberitahukan salah ttg jenis dan/atau jml brg
impor dlm Pemberitahuan Pabean,
SETIAP
ORANG
PENYELUNDUPAN dibidang IMPORPENYELUNDUPAN dibidang IMPOR 55
LOGO
Kinosta.doc
PASAL 102
PENYELUNDUPAN DIBIDANG IMPOR
a. Mengangkut barang yg tak tercantum dalam Manifes { psl 7A (2) };
b. Membongkar barang impor di luar kawasan pabean tanpa izin Kepala Kantor
Pabean (ps 10A (1);
c. Membongkar barang Impor yg tdk tercantum dlm Pemberitahuan Pabean
{psl 7A (3)};
d. Membongkar / menimbun barang impor ditempat selain ditujuan;
e. Menyembunyikan barang impor dgn melawan hukum;
f. Mengeluarkan barang impor yg blm selesai kewajiban Pabeannya yg
mengakibatkan kerugian Negara;
g. Mengangkut barang impor dari TPS / TPB yg tidak sampai ke Kantor Pabean
tujuan; atau
h. Dengan sengaja memberitahukan salah ttg jenis dan/atau jml brg impor dlm
Pemberitahuan Pabean,
SETIAP
ORANG
PENYELUNDUPAN dibidang IMPOR
Dipidana Penjara Min 1 th, Maks 10 th dan
Pidana Denda Min. Rp 50 Juta, Maks. Rp 5 Milyar
Back to Pasal 7A (2)Back to Pasal 7A (2) Back to Pasal 7A (3)Back to Pasal 7A (3)
PIDANA KEPABEANAN
a. Mengekspor tanpa menyerahkan Pemberitahuan Pabean,
b. Dgn sengaja memberitahukan salah ttg jenis dan / atau
jml barang ekspor dl Pemberitahuan Pabean yg
menyebabkan tdk dipungutnya pungutan ekspor,
c. Memuat barang ekspor diluar kawasan Pabean tanpa izin
kepala Kantor Pabean,
d. Membongkar Barang Ekspor di dalam daerah Pabean
tanpa izin Kepala Kantor Pabean,
e. Mengangkut barang ekspor tanpa dilindungi dengan
dokumen yang sah (outward manifes),
SETIAP
ORANG
PENYELUNDUPAN dibidangPENYELUNDUPAN dibidang EKSPOREKSPOR
57
LOGO
PASAL 102A
PENYELUNDUPAN DIBIDANG EKSPOR
a. Mengekspor tanpa menyerahkan Pemberitahuan Pabean
b. Dgn sengaja memberitahukan salah ttg jenis dan / atau jml barang
ekspor dl Pemberitahuan Pabean yg menyebabkan tdk
dipungutnya pungutan ekspor {psl 11A (1) }
c. Memuat barang ekspor diluar kawasan Pabean tanpa izin kepala
Kantor Pabean { psl 11A (3) }
d. Membongkar Barang Ekspor di dalam daerah Pabean tanpa izin
Kepala Kantor Pabean, atau
e. Mengangkut barang tanpa dilindungi dengan dokumen yang sah
SETIAP ORANG
PENYELUNDUPAN dibidang EKSPOR
Dipidana Penjara Min 1 th, Maks 10 th
dan
Pidana Denda Min Rp 50 Jt, Maks Rp 5 Milyar
Back to Pasal 11A (1)Back to Pasal 11A (1)
Back to Pasal 11A (3)Back to Pasal 11A (3)
PIDANA KEPABEANAN
PENYELUNDUPAN IMPOR ATAU EKSPOR
YANG MENGAKIBATKAN
TERGANGGUNYA SENDI-SENDI
PEREKONOMIAN NEGARA
DIANCAM DENGAN PIDANA KURUNGANDIANCAM DENGAN PIDANA KURUNGAN
DAN PIDANA DENDA LEBIH BERATDAN PIDANA DENDA LEBIH BERAT
59
LOGO
Pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 102 dan Pasal 102A
Pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 102 dan Pasal 102A
DIPIDANA
DENGAN PIDANA PENJARA MIN. 5 TAHUN DAN
MAKS. 20 TAHUN DAN
PIDANA DENDA MIN. 5 MILIAR RUPIAH DAN
MAKS. 100 MILIAR RUPIAH.
DIPIDANA
DENGAN PIDANA PENJARA MIN. 5 TAHUN DAN
MAKS. 20 TAHUN DAN
PIDANA DENDA MIN. 5 MILIAR RUPIAH DAN
MAKS. 100 MILIAR RUPIAH.
YANG MENGAKIBATKAN TERGANGGUNYA SENDI-SENDI
PEREKONOMIAN NEGARA
PASAL 102B
PENYELUNDUPAN YANG MENGGANGGU
SENDI-SENDI PEREKONOMIAN NEGARA
PIDANA KEPABEANAN
PENYELUNDUPAN DILAKUKAN OLEH PEJABATPENYELUNDUPAN DILAKUKAN OLEH PEJABAT
DAN APARAT PENEGAK HUKUMDAN APARAT PENEGAK HUKUM
DIANCAM DENGAN PIDANA KURUNGANDIANCAM DENGAN PIDANA KURUNGAN
DAN PIDANA DENDA LEBIH BERATDAN PIDANA DENDA LEBIH BERAT
(DITAMBAH 1/3 DARI PELAKU BIASA)(DITAMBAH 1/3 DARI PELAKU BIASA)
61
LOGO
Kinosta.doc
Pelanggaran sebagaimana diatur dalam
Pasal 102, Pasal 102A, Pasal 102B
Pelanggaran sebagaimana diatur dalam
Pasal 102, Pasal 102A, Pasal 102B
PIDANA YANG DIJATUHKAN
DENGAN PIDANA SEBAGAIMANA ANCAMAN PIDANA
DALAM UNDANG-UNDANG INI
DITAMBAH 1/3 (SATU PERTIGA).
PIDANA YANG DIJATUHKAN
DENGAN PIDANA SEBAGAIMANA ANCAMAN PIDANA
DALAM UNDANG-UNDANG INI
DITAMBAH 1/3 (SATU PERTIGA).
DILAKUKAN OLEH
PEJABAT DAN APARAT PENEGAK HUKUM
PASAL 102C
PENYELUNDUPAN DILAKUKAN OLEH PEJABAT
DAN APARAT PENEGAK HUKUM
PIDANA KEPABEANAN
PENGANGKUTAN BARANG
TERTENTU TIDAK SAMPAI KE
KANTOR PABEAN
Kantor Pabean
63
LOGOPASAL 102D
PENGANGKUTAN BARANG TERTENTU
TIDAK SAMPAI KE KANTOR PABEAN
Mengangkut Barang Tertentu yg tdk sampai ke
Kantor Pabean tujuan
dan tidak dapat membuktikan bahwa hal tersebut
diluar kemampuannya
SETIAP ORANG
Dipidana Penjara Min 1 th, Maks 5 th
dan / atau
Pidana Denda Min Rp 10 Jt, Maks Rp 1 Milyar
Kantor Pabean
PIDANA KEPABEANAN
SETIAP
ORANG
menyerahkan pemberitahuan pabean dan/atau dokumen
Pelengkap pabean yang palsu atau dipalsukan
membuat, menyetujui, atau turut serta dalam pemalsuan
Data ke dalam buku atau catatan
memberikan keterangan lisan atau tertulis yang
tidak benar, yang digunakan untuk pemenuhan
kewajiban pabean
menimbun, menyimpan, memiliki, membeli, menjual,
menukar, memperoleh, atau memberikan barang impor
yang diketahui atau patut diduga berasal dari
tindak pidana kepabeanan di bidang impor
65
LOGOPASAL 103
S
E
T
I
A
P
O
R
A
N
G
menyerahkan pemberitahuan pabean
dan/atau dokumen pelengkap
pabean yang palsu atau dipalsukan
membuat, menyetujui, atau turut
serta dalam pemalsuan data
ke dalam buku atau catatan
memberikan keterangan lisan atau
tertulis yang tidak benar, yang
digunakan untuk pemenuhan
kewajiban pabean
menimbun, menyimpan, memiliki, membeli,
menjual, menukar, memperoleh, atau
memberikan barang impor yang diketahui
atau patut diduga berasal dari tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102
SANKSI
•Pidana penjara:
Min.2th,max.8th
•Pidana denda:
Min.100 juta,
max.5 milyar
SETIAP ORANG
SECARA TIDAK SAH
MENGAKSES SISTEM
KOMPUTER DI BIDANG
KEPABEANAN PUNGUTAN
NEGARA TERPENUHI /
TDK TERPENUHI
Yang dimaksud dengan mengakses yaitu tindakan atau upaya yang dilakukan untuk
login ke sistem kepabeanan.
Yang dimaksud dengan login yaitu memasuki atau terhubung dengan suatu sistem
elektronik sehingga dengan masuk atau dengan keterhubungan itu pelaku dapat
mengirim data dan/atau informasi melalui atau yang ada pada sistem elektronik
67
PIDANA KEPABEANAN
LOGO
Kinosta.doc
DIPIDANA
PENJARA : MIN 2 TH
MAKS 10 TH DAN/ATAU
DENDA : MIN Rp 1 MILYAR
MAKS Rp 5 MILYAR
PASAL 103A
MENGAKSES SECARA TIDAK SAH SISTEM KOMPUTER
DI BIDANG KEPABEANAN
SETIAP ORANG
SECARA TIDAK SAH
MENGAKSES SISTEM
KOMPUTER DI BIDANG
KEPABEANAN
DIPIDANA
PENJARA :
MIN 1 TH, MAKS 5 TH
DAN/ATAU DENDA :
MIN Rp 50JT MAKS
Rp 1 MILYARJIKA PUNGUTAN
NEGARA TAK
TERPENUHI
Yang dimaksud dengan mengakses yaitu tindakan atau upaya yang dilakukan untuk
login ke sistem kepabeanan.
Yang dimaksud dengan login yaitu memasuki atau terhubung dengan suatu sistem
elektronik sehingga dengan masuk atau dengan keterhubungan itu pelaku dapat
mengirim data dan/atau informasi melalui atau yang ada pada sistem elektronik
Yang dimaksud dengan mengakses yaitu tindakan atau upaya yang dilakukan untuk
login ke sistem kepabeanan.
Yang dimaksud dengan login yaitu memasuki atau terhubung dengan suatu sistem
elektronik sehingga dengan masuk atau dengan keterhubungan itu pelaku dapat
mengirim data dan/atau informasi melalui atau yang ada pada sistem elektronik
mengangkut barang yang berasal dari
tindak pidana impor/ekspor
memusnahkan, memotong,
menyembunyikan, atau membuang
buku atau catatan yang menurut
undang-undang ini harus disimpan
menghilangkan, menyetujui, atau turut
serta dalam penghilangan keterangan
dari pemberitahuan pabean, dokumen
pelengkap pabean, atau catatan
menyimpan dan/atau menyediakan blangko
faktur dagang dari perusahaan yang berdomisili
di luar negeri yang diketahui dapat digunakan
sebagai kelengkapan pemberitahuan pabean
69
PIDANA KEPABEANAN
SETIAP ORANG
LOGO
Kinosta.doc
PASAL 104
S
E
T
I
A
P
O
R
A
N
G
mengangkut barang yang berasal dari
tindak pidana sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 102, Pasal 102A,
atau Pasal 102B
memusnahkan, memotong,
menyembunyikan, atau membuang
buku atau catatan yang menurut
undang-undang ini harus disimpan
menghilangkan, menyetujui, atau turut
serta dalam penghilangan keterangan
dari pemberitahuan pabean, dokumen
pelengkap pabean, atau catatan
menyimpan dan/atau menyediakan
blangko faktur dagang dari perusahaan
yang berdomisili di luar negeri yang
diketahui dapat digunakan sebagai
kelengkapan pemberitahuan pabean
menurut undang-undang ini
SANKSISANKSI
Pidana
penjara
Min 1 th
max 3 th
DAN/ATAU
denda
Min Rp 500 jt
max Rp 3 milyar
YANG DIMAKSUD MERUSAK PADA AYAT INI ADALAH MERUSAK SECARA
FISIK ATAU MELAKUKAN PERBUATAN YANG MENGUBAH FUNGSI KUNCI,
SEGEL, ATAU TANDA PENGAMAN
SETIAP ORANG
Dengan
sengaja dan
tanpa hak
Dengan
sengaja dan
tanpa hak
Membuka,
Melepas,
atau merusak
Kunci, segel,
atau tanda
pengaman yang
dipasang oleh
Pejabat BC
71
PIDANA KEPABEANAN
LOGOPASAL 105PASAL 105
MEMBUKA, MELEPAS, MERUSAK KUNCI, SEGEL,MEMBUKA, MELEPAS, MERUSAK KUNCI, SEGEL,
ATAU TANDA PENGAMANATAU TANDA PENGAMAN
YANG DIMAKSUD MERUSAK PADA AYAT INI ADALAH MERUSAK SECARA
FISIK ATAU MELAKUKAN PERBUATAN YANG MENGUBAH FUNGSI KUNCI,
SEGEL, ATAU TANDA PENGAMAN
SETIAP ORANG
Dengan
sengaja dan
tanpa hak
Dengan
sengaja dan
tanpa hak
Membuka,
Melepas,
Atau merusak
Kunci, segel,
Atau tanda
Pengaman yang
Dipasang oleh
Pejabat BC
Membuka,
Melepas,
Atau merusak
Kunci, segel,
Atau tanda
Pengaman yang
Dipasang oleh
Pejabat BC
DipidanaDipidana
Penjara
min 1 th, maks 3 th
Dan / atau
Denda
min Rp 500 Jt,
maks Rp 1 Milyar
Penjara
min 1 th, maks 3 th
Dan / atau
Denda
min Rp 500 Jt,
maks Rp 1 Milyar
PPJK
Melakukan
pengurusan
Melakukan
pengurusan
Pemberitahuan
pabean
Pemberitahuan
pabean
IMPORTIR/ EKSPORTIR
ancaman pidana tsb
berlaku juga
terhadapnya
ancaman pidana tsb
berlaku juga
terhadapnya
apabilaapabila
melakukan perbuatan
yg diancam
dgn pidana
melakukan perbuatan
yg diancam
dgn pidana
73
PIDANA KEPABEANAN
Atas kuasa dariAtas kuasa dari
LOGOPASAL 107
ANCAMAN PIDANA TERHADAP PPJK
PPJKPPJK
Melakukan
pengurusan
Melakukan
pengurusan
Pemberitahuan
pabean
Pemberitahuan
pabean
IMPORTIR/ EKSPORTIR
ancaman pidana tersebut
berlaku juga
terhadapnya
ancaman pidana tersebut
berlaku juga
terhadapnya
Atas kuasa dariAtas kuasa dari
apabilaapabila
Melakukan perbuatan
Yg diancam
dgn pidana
Melakukan perbuatan
Yg diancam
dgn pidana
Menegaskan bahwa jika pengusaha pengurusan jasa kepabeanan melakukan
pelanggaran terhadap undang-undang ini dalam melaksanakan pekerjaan yang
dikuasakan oleh importir atau eksportir, yang bersangkutan diancam dengan
pidana yang sama dengan ancaman pidana terhadap importir atau eksportir
LOGO
Kinosta.doc
PASAL 108
Tindak Pidana
Badan Hukum, persh, koperasi
Yang memberi perintah/lalai mencegah
Tuntutan/ sanksi
Jatuh pada
Juga pada orang yang berdasarkan hub kerja / hub lain
Dlm hal tuntutan Pidana harus dilakukan terhadap badan hukum,
perseorangan, pd waktu penuntutan diwakili seorang pengurus dan
dapat diwakili oleh kuasanya
Pidana pokok senantiasa Pidana denda maks Rp 1,5 M jika atas tindak pidana
tersebut diancam dengan pidana penjara, dengan tidak menghapuskan pidana
denda apabila atas tindak pidana tersebut diancam dengan pidana penjara dan
pidana denda.
untuk negarauntuk negara
Sarana pengangkut untuk
tindak pidana impor/ekspor
PIDANA KEPABEANAN
BrgBrg exex
penyelundupanpenyelundupan
imporimpor
BrgBrg exex
penyelundupanpenyelundupan
eksporekspor
BrgBrg tertentu daritertentu dari
tindak pidanatindak pidana
DIRAMPASDIRAMPAS
untuk negarauntuk negaraDAPAT
DIRAMPAS
DAPAT
DIRAMPAS
76
LOGOPASAL 109
BARANG DAN SARANA PENGANGKUT YANG BERHUBUNGAN TINDAK
PIDANA DIRAMPAS UNTUK NEGARA
Dirampas untuk
negara
I. Barang :
1. Impor : psl. 102; psl. 103
huruf d; atau psl.104 huruf a
2. Ekspor : psl.102A
3. Barang tertentu (psl. 102B) yang
berasal dari tindak pidana
II. Sarana pengangkut untuk melakukan
tindak pidana (psl. 102; psl.102A; atau
psl.102B)
Dapat diselesaikan
berdasarkan
ketentuan Pasal 73
LOGO
Kinosta.doc
PASAL 110
Pidana denda tidak
dibayar terpidana
SEBAGAI GANTI
Diambil kekayaan
dan/atau pendapatan
terpidana
TIDAK DAPAT
DIPENUHI
Pidana kurungan paling
lama enam bulan
TINDAK PIDANA
KEPABEANAN
TINDAK PIDANA
KEPABEANAN
TIDAK
DAPAT
DITUNTUT
TIDAK
DAPAT
DITUNTUT
SETELAH LAMPAU
WAKTU 10 TAHUN
SETELAH LAMPAU
WAKTU 10 TAHUN
Sejak diserahkannya
pemberitahuan pabean
atau sejak terjadinya
tindak pidana
Sejak diserahkannya
pemberitahuan pabean
atau sejak terjadinya
tindak pidana
Kadaluwarsa penuntutan tindak pidana di bidang kepabeanan
dimaksudkan untuk memberikan suatu kepastian hukum, baik
kepada masyarakat usaha maupun penegak hukum.
79
KADALUWARSAKADALUWARSA
LOGO
PASAL 111
KADALUWARSA
TINDAK PIDANA
KEPABEANAN
TINDAK PIDANA
KEPABEANAN
TIDAK
DAPAT
DITUNTUT
TIDAK
DAPAT
DITUNTUT
SETELAH LAMPAU
WAKTU 10 TAHUN
SETELAH LAMPAU
WAKTU 10 TAHUN
Sejak diserahkannya
pemberitahuan pabean
atau sejak terjadinya
tindak pidana
Sejak diserahkannya
pemberitahuan pabean
atau sejak terjadinya
tindak pidana
Kadaluwarsa penuntutan tindak pidana di bidang kepabeanan
dimaksudkan untuk memberikan suatu kepastian hukum, baik
kepada masyarakat usaha maupun penegak hukum.
81
Pegawai
Negeri Sipil
DJBC tertentu
Untuk melakukan
penyidikan tindak
pidana di bidang
kepabeanan
Tugas :
Memberitahukan dimulainya penyidikan dan
menyampaikan hasil penyidikan kepada
Penuntut Umum
Diberi
wewenang
khusus
sebagai
Diberi
wewenang
khusus
sebagai
P
E
N
Y
I
D
I
K
PASAL 112
KETENTUAN PENYIDIKAN
LOGOKEWENANGAN PENYIDIK
a. menerima laporan atau keterangan dari seseorang tentang adanya
tindak pidana di bidang kepabeanan;
b. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka
atau saksi;
c. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan dengan tindak
pidana di bidang kepabeanan;
d. melakukan penangkapan dan penahanan terhadap orang yang
disangka melakukan tindak pidana di bidang kepabeanan;
e. meminta keterangan dan bukti dari orang yang sangka melakukan
tindak pidana di bidang kepabeanan;
f. memotret dan/atau merekam melalui media audiovisual terhadap
orang, barang, sarana pengangkut, atau apa saja yang dapat
dijadikan bukti adanya tindak pidana di bidang Kepabeanan;
g. memeriksa catatan dan pembukuan yang diwajibkan menurut
undang-undang ini dan pembukuan lainnya yang terkait;
h. mengambil sidik jari orang;
LOGOKEWENANGAN PENYIDIK
i. menggeledah rumah tinggal, pakaian, atau badan;
j. menggeledah tempat atau sarana pengangkut dan memeriksa barang yang
terdapat di dalamnya apabila dicurigai adanya tindak pidana di bidang
kepabeanan;
k. menyita benda-benda yang diduga keras merupakan barang yang dapat
dijadikan sebagai bukti sehubungan dengan tindak pidana di bidang
kepabeanan;
l. memberikan tanda pengaman dan mengamankan apa saja yang dapat
dijadikan sebagai bukti sehubungan dengan tindak pidana di bidang
kepabeanan;
m. mendatangkan tenaga ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan
pemeriksaan perkara tindak pidana di bidang kepabeanan;
n. menyuruh berhenti orang yang disangka melakukan tindak pidana di
bidang kepabeanan serta memeriksa tanda pengenal diri tersangka;
o. menghentikan penyidikan;
p. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak
pidana di bidang kepabeanan menurut hukum yang bertanggung jawab.
PEJABAT BC SALAH MENGHITUNG ATAU MENETAPKAN BEA
MASUK ATAU BEA KELUAR (ps 113B)
menghitung/
menetapkan bea
masuk atau bea
keluar tidak sesuai
dengan UU
Dikenakan
sanksi sesuai
ketentuan
perundang-
undangan
yang berlaku
mengakibatkan
belum terpenuhinya
pungutan negara
PEJABAT BC
SANKSI UTK PEGAWAI
TINDAK PIDANA KEPABEANAN OLEH
PEJABAT BC (ps 113C)
Dalam hal terdapat
indikasi tindak
pidana di bidang
kepabeanan yang
menyangkut
pegawai Ditjen Bea
dan Cukai
MENTERI
MENUGASKAN
Unit pemeriksa
internal di lingkungan
Departemen
Keuangan untuk
melakukan
pemeriksaan pegawai
guna menemukan
bukti permulaan
Tata cara
pemeriksaan
Diatur dengan
Peraturan
Menteri
SANKSI UTK PEGAWAI
PEMBERIAN PREMI (ps 113D)
Orang yang berjasa
dalam menangani
pelanggaran kepabeanan
P R E M I
Jumlah premi 50% dari
Sanksi administrasi berupa
denda dan/atau hasil lelang
Dalam hal hasil tangkapan berupa barang yang dilarang
dan/atau dibatasi yang tidak boleh dilelang, dasar preminya
ditetapkan oleh Menteri
Berhak
memperoleh
Yang dimaksud dengan berjasa yaitu berjasa dalam menangani:
1. pelanggaran administrasi  meliputi memberikan informasi, menemukan baik secara
administrasi maupun secara fisik, sampai dengan menyelesaikan penagihan, atau
2. pelanggaran pidana kepabeanan  meliputi memberikan informasi, melakukan
penangkapan, penyidikan, dan penuntutan.
REWARD UTK PEGAWAI
87

More Related Content

What's hot

Power point akuntansi perhotelan
Power point akuntansi perhotelanPower point akuntansi perhotelan
Power point akuntansi perhotelanLivi Pungus
 
pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan Asep suryadi
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMIcha Icha
 
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
 
Penyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang Akuntansi
Penyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang AkuntansiPenyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang Akuntansi
Penyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang AkuntansiVadhalna Zulkarnaen
 
PPN Pengantar & Karakter
PPN  Pengantar  & KarakterPPN  Pengantar  & Karakter
PPN Pengantar & Karakterkaromah95
 
Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013
Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013
Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013Arya Dika Surya Calvin
 
Tatalaksana Kepabeanan Dibidang Ekspor
Tatalaksana Kepabeanan Dibidang EksporTatalaksana Kepabeanan Dibidang Ekspor
Tatalaksana Kepabeanan Dibidang Eksporhalimindag
 
Peradilan dalam hukum pajak ppt new
Peradilan dalam hukum pajak ppt newPeradilan dalam hukum pajak ppt new
Peradilan dalam hukum pajak ppt newArif Wiyono
 
Contoh_ Sales Contract _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & EXPORT...
Contoh_ Sales Contract  _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & EXPORT...Contoh_ Sales Contract  _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & EXPORT...
Contoh_ Sales Contract _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & EXPORT...Kanaidi ken
 

What's hot (20)

Tindak pidana di bidang perpajakan
Tindak pidana di bidang perpajakanTindak pidana di bidang perpajakan
Tindak pidana di bidang perpajakan
 
Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan PajakPemeriksaan Pajak
Pemeriksaan Pajak
 
Power point akuntansi perhotelan
Power point akuntansi perhotelanPower point akuntansi perhotelan
Power point akuntansi perhotelan
 
pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan
 
Bukti audit
Bukti auditBukti audit
Bukti audit
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBM
 
Pasal 22
Pasal 22Pasal 22
Pasal 22
 
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
 
Pembayaran Expor Impor
Pembayaran Expor ImporPembayaran Expor Impor
Pembayaran Expor Impor
 
Akuntansi dagang
Akuntansi dagangAkuntansi dagang
Akuntansi dagang
 
Penyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang Akuntansi
Penyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang AkuntansiPenyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang Akuntansi
Penyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang Akuntansi
 
PPN Pengantar & Karakter
PPN  Pengantar  & KarakterPPN  Pengantar  & Karakter
PPN Pengantar & Karakter
 
Spt masa ppn 1111
Spt masa ppn 1111Spt masa ppn 1111
Spt masa ppn 1111
 
Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013
Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013
Slide pengantar cukai prodip 1 kepabeanan dan cukai 2013
 
Tatalaksana Kepabeanan Dibidang Ekspor
Tatalaksana Kepabeanan Dibidang EksporTatalaksana Kepabeanan Dibidang Ekspor
Tatalaksana Kepabeanan Dibidang Ekspor
 
Materi bea-materai
Materi bea-materaiMateri bea-materai
Materi bea-materai
 
Peraturan Dirjen Imigrasi
Peraturan Dirjen Imigrasi Peraturan Dirjen Imigrasi
Peraturan Dirjen Imigrasi
 
Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
 
Peradilan dalam hukum pajak ppt new
Peradilan dalam hukum pajak ppt newPeradilan dalam hukum pajak ppt new
Peradilan dalam hukum pajak ppt new
 
Contoh_ Sales Contract _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & EXPORT...
Contoh_ Sales Contract  _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & EXPORT...Contoh_ Sales Contract  _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & EXPORT...
Contoh_ Sales Contract _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & EXPORT...
 

Viewers also liked

tata-laksana- pdj-bc-26
 tata-laksana- pdj-bc-26 tata-laksana- pdj-bc-26
tata-laksana- pdj-bc-26ardneh saputra
 
Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingTata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingKanaidi ken
 
PMK 70 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara
PMK 70 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan SementaraPMK 70 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara
PMK 70 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan SementaraRaden Mas Mahardipa
 
Prosedur pelaksanaan ekspor impor
Prosedur pelaksanaan ekspor imporProsedur pelaksanaan ekspor impor
Prosedur pelaksanaan ekspor imporIerwhan Nurdiyanto
 
Tata laksana kepabeanan import
Tata laksana kepabeanan importTata laksana kepabeanan import
Tata laksana kepabeanan importMunif Achmad
 
Presentasi beacukaihaikal
Presentasi beacukaihaikalPresentasi beacukaihaikal
Presentasi beacukaihaikalTri Damayantho
 
Presentasi latas & bpo edited
Presentasi latas & bpo editedPresentasi latas & bpo edited
Presentasi latas & bpo editedwahyu71
 
2.3 Mengekalkan Tradisi Kekeluargaan
2.3 Mengekalkan Tradisi Kekeluargaan2.3 Mengekalkan Tradisi Kekeluargaan
2.3 Mengekalkan Tradisi Kekeluargaanadrisya90
 
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...Kanaidi ken
 
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingProsedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingKanaidi ken
 
Export & Import - Procedure and Documentation
Export & Import - Procedure and DocumentationExport & Import - Procedure and Documentation
Export & Import - Procedure and DocumentationSabarinath Suryaprakash
 
Isu dan nilai Pendidikan Moral
Isu dan nilai Pendidikan Moral Isu dan nilai Pendidikan Moral
Isu dan nilai Pendidikan Moral Cheng Cheng Chai
 

Viewers also liked (20)

Tatalaksana kepabeanan di bidang Ekspor
Tatalaksana kepabeanan di bidang EksporTatalaksana kepabeanan di bidang Ekspor
Tatalaksana kepabeanan di bidang Ekspor
 
Pengantar Bea Cukai
Pengantar Bea CukaiPengantar Bea Cukai
Pengantar Bea Cukai
 
tata-laksana- pdj-bc-26
 tata-laksana- pdj-bc-26 tata-laksana- pdj-bc-26
tata-laksana- pdj-bc-26
 
Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingTata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
 
PMK 70 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara
PMK 70 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan SementaraPMK 70 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara
PMK 70 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara
 
Prosedur pelaksanaan ekspor impor
Prosedur pelaksanaan ekspor imporProsedur pelaksanaan ekspor impor
Prosedur pelaksanaan ekspor impor
 
Tata laksana kepabeanan import
Tata laksana kepabeanan importTata laksana kepabeanan import
Tata laksana kepabeanan import
 
Management studies icomm
Management studies icommManagement studies icomm
Management studies icomm
 
Presentasi beacukaihaikal
Presentasi beacukaihaikalPresentasi beacukaihaikal
Presentasi beacukaihaikal
 
Gst
GstGst
Gst
 
Pmp integration chapter 4
Pmp integration chapter 4Pmp integration chapter 4
Pmp integration chapter 4
 
Presentasi latas & bpo edited
Presentasi latas & bpo editedPresentasi latas & bpo edited
Presentasi latas & bpo edited
 
Prosedur re impor
Prosedur re imporProsedur re impor
Prosedur re impor
 
Impor Sementara (ppt)
Impor Sementara (ppt)Impor Sementara (ppt)
Impor Sementara (ppt)
 
2.3 Mengekalkan Tradisi Kekeluargaan
2.3 Mengekalkan Tradisi Kekeluargaan2.3 Mengekalkan Tradisi Kekeluargaan
2.3 Mengekalkan Tradisi Kekeluargaan
 
Pertemuan 8 pajak
Pertemuan 8 pajakPertemuan 8 pajak
Pertemuan 8 pajak
 
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
 
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingProsedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
 
Export & Import - Procedure and Documentation
Export & Import - Procedure and DocumentationExport & Import - Procedure and Documentation
Export & Import - Procedure and Documentation
 
Isu dan nilai Pendidikan Moral
Isu dan nilai Pendidikan Moral Isu dan nilai Pendidikan Moral
Isu dan nilai Pendidikan Moral
 

Similar to Pengantar kepabeanan audit keban_tp

peraturan presden no.24-18.OSS PPB.pptx
peraturan presden no.24-18.OSS PPB.pptxperaturan presden no.24-18.OSS PPB.pptx
peraturan presden no.24-18.OSS PPB.pptxxsmuzi
 
Probity audit per362k042012 draft
Probity audit per362k042012 draftProbity audit per362k042012 draft
Probity audit per362k042012 draftIndra Listyarto
 
Fasilitas Kepabeanan fix.pptx
Fasilitas Kepabeanan fix.pptxFasilitas Kepabeanan fix.pptx
Fasilitas Kepabeanan fix.pptxssuserb24358
 
Bahan Sosialisasi PP 24.18-Pertalindo.pdf
Bahan Sosialisasi PP 24.18-Pertalindo.pdfBahan Sosialisasi PP 24.18-Pertalindo.pdf
Bahan Sosialisasi PP 24.18-Pertalindo.pdfBudiYono268411
 
Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur
Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan fakturAnalisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur
Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan fakturHabibah Bii
 
Daftar biaya pendidikan auditor center copy
Daftar biaya pendidikan auditor center copyDaftar biaya pendidikan auditor center copy
Daftar biaya pendidikan auditor center copyZedjen Rohana
 
Seninar Aktualisasi Diklat Prajabatan Balai Diklat Keuangan Malang
Seninar Aktualisasi Diklat Prajabatan Balai Diklat Keuangan MalangSeninar Aktualisasi Diklat Prajabatan Balai Diklat Keuangan Malang
Seninar Aktualisasi Diklat Prajabatan Balai Diklat Keuangan Malangaxa Istaqsa
 
Taklimat senarai semak pemeriksaan mengejut kewangan pkk tawau
Taklimat senarai semak pemeriksaan mengejut kewangan pkk tawauTaklimat senarai semak pemeriksaan mengejut kewangan pkk tawau
Taklimat senarai semak pemeriksaan mengejut kewangan pkk tawauLee Oi Wah
 
Pengelolaan dan penatausahaan bmn tp
Pengelolaan dan penatausahaan bmn tpPengelolaan dan penatausahaan bmn tp
Pengelolaan dan penatausahaan bmn tpgusti patiung
 
Gkm akuntansi keuangan daerah
Gkm akuntansi keuangan daerahGkm akuntansi keuangan daerah
Gkm akuntansi keuangan daerahAmbara Sugama
 
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptxBukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptxRiaMennita
 
5 Review Materi Bendahara Pengeluaran_2019.pptx
5 Review Materi Bendahara Pengeluaran_2019.pptx5 Review Materi Bendahara Pengeluaran_2019.pptx
5 Review Materi Bendahara Pengeluaran_2019.pptxARIF KUSMAN
 
PEDOMAN & TATA CARA PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL
PEDOMAN & TATA CARA PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODALPEDOMAN & TATA CARA PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL
PEDOMAN & TATA CARA PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODALAchmad Wahid
 
Mekanisme _Tata Cara Pengisian Data Perizinan Kegiatan Usaha pada OSS 1.1
Mekanisme _Tata Cara Pengisian Data Perizinan Kegiatan Usaha pada OSS 1.1Mekanisme _Tata Cara Pengisian Data Perizinan Kegiatan Usaha pada OSS 1.1
Mekanisme _Tata Cara Pengisian Data Perizinan Kegiatan Usaha pada OSS 1.1Kanaidi ken
 

Similar to Pengantar kepabeanan audit keban_tp (20)

peraturan presden no.24-18.OSS PPB.pptx
peraturan presden no.24-18.OSS PPB.pptxperaturan presden no.24-18.OSS PPB.pptx
peraturan presden no.24-18.OSS PPB.pptx
 
Probity audit per362k042012 draft
Probity audit per362k042012 draftProbity audit per362k042012 draft
Probity audit per362k042012 draft
 
Fasilitas Kepabeanan fix.pptx
Fasilitas Kepabeanan fix.pptxFasilitas Kepabeanan fix.pptx
Fasilitas Kepabeanan fix.pptx
 
Kup pemeriksaan pajak
Kup pemeriksaan pajakKup pemeriksaan pajak
Kup pemeriksaan pajak
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Bahan Sosialisasi PP 24.18-Pertalindo.pdf
Bahan Sosialisasi PP 24.18-Pertalindo.pdfBahan Sosialisasi PP 24.18-Pertalindo.pdf
Bahan Sosialisasi PP 24.18-Pertalindo.pdf
 
Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur
Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan fakturAnalisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur
Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur
 
Daftar biaya pendidikan auditor center copy
Daftar biaya pendidikan auditor center copyDaftar biaya pendidikan auditor center copy
Daftar biaya pendidikan auditor center copy
 
Bahan Sosialisasi Pengawasan.pptx
Bahan Sosialisasi Pengawasan.pptxBahan Sosialisasi Pengawasan.pptx
Bahan Sosialisasi Pengawasan.pptx
 
Seninar Aktualisasi Diklat Prajabatan Balai Diklat Keuangan Malang
Seninar Aktualisasi Diklat Prajabatan Balai Diklat Keuangan MalangSeninar Aktualisasi Diklat Prajabatan Balai Diklat Keuangan Malang
Seninar Aktualisasi Diklat Prajabatan Balai Diklat Keuangan Malang
 
Taklimat senarai semak pemeriksaan mengejut kewangan pkk tawau
Taklimat senarai semak pemeriksaan mengejut kewangan pkk tawauTaklimat senarai semak pemeriksaan mengejut kewangan pkk tawau
Taklimat senarai semak pemeriksaan mengejut kewangan pkk tawau
 
Pengelolaan dan penatausahaan bmn tp
Pengelolaan dan penatausahaan bmn tpPengelolaan dan penatausahaan bmn tp
Pengelolaan dan penatausahaan bmn tp
 
Paparan kota madiun.pptx
Paparan kota madiun.pptxPaparan kota madiun.pptx
Paparan kota madiun.pptx
 
Materi Perizinan Berusaha Sub Sistem Pengawasan.pptx
Materi Perizinan Berusaha Sub Sistem Pengawasan.pptxMateri Perizinan Berusaha Sub Sistem Pengawasan.pptx
Materi Perizinan Berusaha Sub Sistem Pengawasan.pptx
 
Gkm akuntansi keuangan daerah
Gkm akuntansi keuangan daerahGkm akuntansi keuangan daerah
Gkm akuntansi keuangan daerah
 
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptxBukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
 
Alur Pengajuan NIB.pptx
Alur Pengajuan NIB.pptxAlur Pengajuan NIB.pptx
Alur Pengajuan NIB.pptx
 
5 Review Materi Bendahara Pengeluaran_2019.pptx
5 Review Materi Bendahara Pengeluaran_2019.pptx5 Review Materi Bendahara Pengeluaran_2019.pptx
5 Review Materi Bendahara Pengeluaran_2019.pptx
 
PEDOMAN & TATA CARA PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL
PEDOMAN & TATA CARA PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODALPEDOMAN & TATA CARA PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL
PEDOMAN & TATA CARA PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL
 
Mekanisme _Tata Cara Pengisian Data Perizinan Kegiatan Usaha pada OSS 1.1
Mekanisme _Tata Cara Pengisian Data Perizinan Kegiatan Usaha pada OSS 1.1Mekanisme _Tata Cara Pengisian Data Perizinan Kegiatan Usaha pada OSS 1.1
Mekanisme _Tata Cara Pengisian Data Perizinan Kegiatan Usaha pada OSS 1.1
 

Recently uploaded

PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 

Recently uploaded (20)

PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 

Pengantar kepabeanan audit keban_tp

  • 1. LOGO Konsep Tarif dan Nilai Pabean Konsep Kepabeanan POKOK BAHASAN 1 Konsep Fasilitas Kepabeanan Konsep Pembukuan Konsep Pengawasan Konsep Keberatan & Banding Konsep Pidana & Penyidikan PENGANTAR KEPABEANAN
  • 2.  Menghimpun Penerimaan Negara (Revenue Collection)  Melindungi Masyarakat (Community Protection)  Memfasilitasi Perdagangan (Trade Facilitation)  Mendukung Industri Dalam Negeri (Industrial Assistance) FUNGSI UTAMAFUNGSI UTAMA ((PENGAWASANPENGAWASAN)) FUNGSI TAMBAHANFUNGSI TAMBAHAN ((PELAYANANPELAYANAN)) FUNGSI CUSTOMS 2
  • 3. LOGO 3 KEGIATAN PENGAWASAN KEPABEANANKEGIATAN PENGAWASAN KEPABEANAN  Hi-Co Scan  Jalur Merah  Intelijen
  • 4. LOGO 4 REGISTRASI IMPORTIR • Direktorat Audit mengkoordinasi pelaksanaan untuk seluruh Kantor Wilayah melalui website • Kantor Wilayah melakukan penelitian lapangan (uji eksistensi, responsibility, nature of bussiness, dan pembukuan) • Direktorat Penindakan dan Penyidikan (P2) menentukan penjaluran berdasarkan score registrasi, Past Record Importir dan Profil komoditi • Hasilnya Profil Risiko atau Penjaluran Pelayanan (Jalur Merah, Hijau, dan Prioritas) PRE-CLEARANCEPRE-CLEARANCE
  • 5. LOGO 5 • Pelayanan importasi barang dilakukan oleh Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai dengan memperhatikan :  Database Harga (disusun oleh Direktorat Teknis Kepabeanan) untuk menguji kewajaran Nilai Pabean  Informasi dari P2 (NI, NHI) dalam menentukan target pemeriksaan fisik • Hasilnya Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) CLEARANCECLEARANCE
  • 6. LOGO 6 Kegiatan Post Clearance meliputi : • Verifikasi (Kantor Wilayah) • Audit (Direktorat Audit dan Kantor Wilayah) • Penyelidikan/Penyidikan (P2) POSTPOST CLEARANCECLEARANCE
  • 7. LOGO SELF ASSESSMENT RISK MANAGEMENT AUDIT PILAR PELAYANAN DAN PENGAWASANPILAR PELAYANAN DAN PENGAWASAN ERA KEPABEANAN MODERENERA KEPABEANAN MODEREN 7
  • 8. LOGO Kenapa audit kepabeanan dan cukai diperlukan???? 8
  • 9. LOGO Mengapa perlu Audit 9 •Self assessment Dengan pengguna jasa menghitung sendiri kewajiban bea masuk dan pajak maka perlu adanya kontrol untuk memastikan kebenaran pemberitahuan tersebut. •Ketentuan nilai persediaan berdasarkan transaksi Nilai transaksi sebagai nilai pabean memerlukan mekanisme kontrol untuk perhitungan nilai transaksi yang tepat •Pemberian fasilitas bea masuk Berbagai fasilitas yang diberikan memerlukan kontrol agar tidak tidak terjadi penyimpangan atas fasilitas tersebut. Audit sebagai alat Kontrol
  • 10. LOGO KEWENANGAN MELAKUKAN AUDIT Pejabat BC BERWENANG a. Buku / catatan Surat-menyurat Sediaan barang ImportirImportir EksportirEksportir Pengusaha TPSPengusaha TPS Pengusaha TPBPengusaha TPB PPJKPPJK PengangkutPengangkut Orang (pasal 49) yg menyebabkan pejabat bea dan cukai tidak dapat menjalankan kewenangan audit kepabeanan kena SA denda 7 5 juta rupiah AUDIT b. Keterangan lesan / tertulis c. Memasuki bangunan dan/atau sarana d. Pengamanan ruang tempat menyimpan dokumen
  • 11. LOGOKONSEP PEMBUKUAN  IMPORTIR  EKSPORTIR  PENGUSAHA TPS  PENGUSAHA TPB  PPJK  PENGUSAHA PENGANGKUTAN adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi yang meliputi dan mempengaruhi keadaan harta, utang, modal, pendapatan, dan biaya yang secara khusus menggambarkan jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang kemudian diikhtisarkan dalam laporan keuangan PEMBUKUAN YG BERKEWAJIBAN MEMBUAT 11
  • 12. WEWENANG CUSTOMS  meminta laporan keuangan, buku, catatan dan dokumen yang menjadi bukti dasar pembukuan, surat yang berkaitan dengan kegiatan usaha termasuk data elektronik, serta surat yang berkaitan dengan kegiatan di bidang kepabeanan;  meminta keterangan lisan / tertulis dari orang dan pihak yang terkait,  memasuki bangunan/ruangan untuk menyimpan laporan keuangan, buku, catatan dan dokumen yang menjadi bukti dasar pembukuan, dan surat-surat, termasuk sarana/media penyimpan data elektronik, dan barang yang dapat memberi petunjuk tentang keadaan kegiatan usaha yang berkaitan dengan kegiatan kepabeanan,  melakukan tindakan pengamanan terhadap tempat penyimpanan dokumen yang berkaitan dengan kegiatan kepabeanan 12
  • 13. FUNGSI PEMBUKUAN laporan keuangan, buku, catatan dan dokumen yang menjadi bukti dasar pembukuan, surat yang berkaitan dengan kegiatan usaha termasuk data elektronik, serta surat yang berkaitan dengan kegiatan di bidang kepabeanan Untuk Audit Kepabeanan IMPORTIR, EKSPORTIR, PENGUSAHA TPS, PENGUSAHA TPB, PPJK, PENGUSAHA PENGANGKUTAN WAJIB MENYERAHKAN 13
  • 14. KETENTUAN PEMBUKUAN BUKU CATATAN SURAT-SURAT MENGGUNAKAN HURUF LATIN, ANGKAMENGGUNAKAN HURUF LATIN, ANGKA ARAB, MATA UANG RUPIAH, BAHASAARAB, MATA UANG RUPIAH, BAHASA INDONESIA ATAU MATA UANG ASINGINDONESIA ATAU MATA UANG ASING DAN BAHASA ASINGDAN BAHASA ASING TTTTTT MENGGAMBARKANMENGGAMBARKAN KEGIATAN USAHAKEGIATAN USAHA SEBENARNYA, MINSEBENARNYA, MINIMALIMAL CATATCATATANAN HARTA, KEWAJIBAN, MODAL,HARTA, KEWAJIBAN, MODAL, PENDAPATAN DAN BIAYAPENDAPATAN DAN BIAYA Wajib disimpan 10 tahun 14
  • 15. DEFINISI • Audit Dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, obyektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subyek dari audit telah dilaksanakan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktek yang telah disetujui dan diterima. • Audit kepabeanan dan cukai Adalah kegiatan pemeriksaan laporan keuangan, buku, catatan dan dokumen yang menjadi bukti dasar pembukuan, surat yang berkaitan dengan kegiatan usaha termasuk data elektronik, surat yang berkaitan dengan kegiatan di bidang kepabeanan dan cukai, dan/atau sediaan barang dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai 15
  • 17. Pada prinsipnya proses auditing adalah merupakan kebalikan dari proses penyusunan laporan keuangan TRANSAKSI DOKUMEN PEMBUKUAN JURNAL BUKU BESAR LAPORAN KEUANGAN BUKU PEMBANTU proses penyusunan laporan keuangan proses auditing 17 AKUNTANSI DAN PROSES AUDITAKUNTANSI DAN PROSES AUDIT
  • 18. Audit kepabeanan juga merupakan proses kebalikan dari proses akuntansi, dokumentasi dan pelaporan kegiatan kepabeanan KEGIATAN KEPABEANAN DAN CUKAI DOKUMEN PEMBUKUAN JURNAL BUKU BESAR LAPORAN KEUANGAN BUKU PEMBANTU proses penyusunan laporan keuangan proses audit kepabeanan 18 AKUNTANSI DAN PROSESAKUNTANSI DAN PROSES AUDITAUDIT KEPABEANAN DAN AUDIT CUKAIKEPABEANAN DAN AUDIT CUKAI DOKUMEN KEPABEANAN
  • 19. Menguji tingkat kepatuhan Orang atas pelaksanaan ketentuan Perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai 19
  • 20. Audit Kepabeanan : Importir Eksportir Pengusaha TPS Pengusaha TPB Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan Pengusaha Pengangkutan 20 Audit Cukai : Pengusaha Pabrik Pengusaha Tempat Penyimpanan Importir BKC Penyalur dan Pengguna BKC yang mendapatkan fasilitas pembebasan cukai
  • 21. 21
  • 22. Sistematika Audit Kepabeanan dan Audit Cukai Ketentuan Umum Jenis AuditObjek AuditTujuan Audit Perencanaan Audit Pelaksanaan Audit Evaluasi dan Monitoring 1. Tim Audit 2. Surat Tugas/Surat Perintah 3. Daftar Kuesioner 4. Periode Audit 5. Pengarahan 6. Joint Audit 7. Kewenangan dan Kewajiban Tim Audit 8. Kewajiban Auditee 9. Pekerjaan Lapangan & Kantor 10. Daftar Temuan Sementrara dan tanggapan 11. Pembahasan Akhir 12. LHA dan tindak lanjutnya 13. Tanggung jawab Tim Audit dan Auditee 1. Evaluasi LHA 2. Monitoring Tindak Lanjut Hasil Audit 1. Audit terencana berdasarkan Manajemen Risiko 2. Audit Sewaktu- waktu berdasarkan skala prioritas
  • 23. 23
  • 24. EVALUASI HASIL AUDIT TATA LAKSANA AUDIT UMUM DAN AUDIT KHUSUS LAINNYA 24
  • 25. Harus memiliki Sertifikat keahlian Susunan Tim Audit: - Pengawas Mutu Audit - Pengendali Teknis Audit - Ketua Auditor - Auditor Berpedoman pada Standar Audit Kepabeanan dan Audit Cukai
  • 26.
  • 27. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DIREKTORAT AUDIT SURAT TUGASNOMOR ST- /BC.6/2012 Berdasakan Pasal 86 undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006 dan/atau Pasal 39 Undang-undang Nomor 11 Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 39 Tahun 2007, dengan ini kami pejabat yang bertanda tangan di bawah ini memberi tugas kepada:: Dikeluarkan di : Jakarta Pada tanggal : JALAN JENDERAL A. YANI JAKARTA-13230 KOTAK 108 JAKARTA-10002 TELEPON (021) 4890308 EXT 603, 608; FAKSIMILE (021) 4892209, 4891366; SITUS : www.beacukai.go.id menilai kinerja Tim Audit dan sistem audit
  • 28.
  • 29. Dilaksanakan sebelum pelaksanaan Pekerjaan Lapangan Menjelaskan tentang pelaksanaan Audit Kepabeanan dan Audit Cukai kepada Auditee
  • 30.  Meminta Data Audit  Meminta keterangan lisan dan/ atau tertulis  Memasuki bangunan, ruangan, dan tempat penyimpanan data dan sediaan barang  Melakukan tindakan pengamanan terhadap tempat atau ruangan penyimpanan dokumen jika dipandang perlu
  • 31.
  • 32. Menyerahkan Data Audit serta Sediaan Barang untuk kepentingan pemeriksaan Memberikan keterangan lisan dan/ atau tertulis Menyediakan tenaga dan/atau peralatan atas penggunaan data elektronik jika diperlukan Menunjuk wakil jika pimpinan Auditee berhalangan DATA AUDIT DATA AUDIT
  • 33.
  • 34. paling lama 7 hari kerja dan dapat diperpanjang paling lama 3 hari kerja Audit Umum paling lama 3 hari kerjapaling lama 3 hari kerja Audit Khusus BH Audit Khusus BH Pada saat diterimanya surat permintaan data Audit Investig asi
  • 35. Auditee harus menandatangani surat pernyataan penolakan Tim Audit harus membuat berita acara
  • 36.
  • 37. Tim Audit dapat melakukan pencacahan fisik Sediaan Barang dalam pelaksanaan Pekerjaan Lapangan memberitahukan secara tertulis mengenai rencana pelaksanaan pencacahan fisik kepada Auditee, kecuali untuk audit investigasi
  • 38. Direktur Jenderal atau Pejabat Bea dan Cukai yang ditunjuk dapat menghentikan pelaksanaan Audit dalam hal: 1. Pekerjaan Lapangan tidak dapat dilaksanakan; 2. Audit Kepabeanan dan/atau Audit Cukai tidak dapat dilanjutkan setelah dilakukan Tindakan Pengamanan; dan/atau 3. Terdapat alasan selain alasan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Direktur Jenderal SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA 38
  • 39. disampaikan dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali atau jika tidak, dianggap setuju DTS SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA 39
  • 41. DTS LHA TINDAK LANJUT ATAS TANGGAPAN DTS DAN PEMBAHASAN AKHIR TIM PENELAAH AN RISALAH PENELAAHAN Dispute aturan?? Tidak ditanggapi SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA 41
  • 42. Laporan pelaksanaan Audit yang disusun oleh Tim Audit sesuai ruang lingkup dan tujuan Audit Ditandatangani oleh PMA, PTA, dan Ketua Auditor
  • 43.
  • 46. LOGOPENETAPAN TARIF DAN NILAI PABEAN 46 PENETEPAN TARIFPENETEPAN TARIF DAN NILAI PABEANDAN NILAI PABEAN PENETEPAN TARIFPENETEPAN TARIF DAN NILAI PABEANDAN NILAI PABEAN PEJABAT BEA DAN CUKAI DAPAT MENETAPKAN TARIF  SEBELUM PENYERAHAN PEMBERITAHUAN PABEAN  DALAM WAKTU 30 HARI SEJAK TANGGAL PEMBERITAHUAN PABEAN PEJABAT BEA DAN CUKAI DAPAT MENETAPKAN NILAI PABEAN DIRJEN DAPAT MENETAPKAN KEMBALI TARIF DAN NILAI PABEAN UNTUK PERHITUNGAN BM DALAM JANGKA WAKTU DUA TAHUN TERHITUNG SEJAK TANGGAL PEMBERITAHUAN PABEAN
  • 47. PMK No.51/PMK.04/2008 tentang Tata Cara Penetapan Tarif, Nilai Pabean, dan Sanksi Administrasi, serta Penetapan Direktur Jenderal Bea dan Cukai atau Pejabat Bea dan Cukai
  • 48. MATRIKS PENETAPAN, PENETAPAN KEMBALI, DAN KEPUTUSAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG KEPABEANAN PEJABAT BEA DAN CUKAI DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI PENGADILAN PAJAK Penetapan Tarif dan/atau Nilai Pabean (Pasal 16) Keputusan atas keberatan (Pasal 93) PengajuanBanding (Pasal 95) Penetapan Selain Tarif dan/atau Nilai Pabean (Ps 25 ayat 4 dan pasal 26 ayat 4) Contoh: •Pencabutan fasilitas. •Penetapan karena penafsiran peraturan. Keputusan atas keberatan (Pasal 93A) Penetapan Sanksi Administrasi Berupa Denda Contoh: •Tidak memberitahukan barang dalam manifes , •Tidak melaporkan pembatalan ekspor Keputusan atas keberatan (Pasal 94) Penetapan Kembali Tarif
  • 49. MATRIKS PENETAPAN, PENETAPAN KEMBALI, DAN KEPUTUSAN BERDASARKAN PMK 51/2008 PASAL PEJABAT BEA DAN CUKAI DIREKTUR JENDERAL FORMULIR PENETAPAN Pasal 2, 3, 4 Penetapan Tarif dan/atau Nilai Pabean SPTNP (Surat Penetapan Tarif dan/atau Nilai Pabean) (Pasal 5 ayat(1)) Pasal 6 Penetapan Tarif dan/atau Nilai Pabean selain Pasal 2,3,4 SPP (Surat Penetapan Pabean) (Pasal 7 yat(2))Pasal 7 ayat (1) Penetapan kewajiban membayar karena Pelanggaran Fasilitas Pembebasan/Keringanan Pasal 8 ayat (1) Penetapan Sanksi Administrasi Berupa Denda SPSA (Surat Penetapan Sanksi Administrasi) (Pasal 8 ayat(2)) Pasal 9 Keputusan keberatan atas penetapan Pejabat Surat Keputusan Dirjen (Pasal 12) Pasal 10 ayat (1) Penetapan Kembali Tarif dan/atau Nilai Pabean SPKTNP (Surat Penetapan Kembali Tarif dan/atau Nilai Pabean) (Pasal 10 ayat (4))
  • 50. LOGOKONSEP KEBERATAN untuk menjamin adanya kepastian hukum dan manifestasi asasuntuk menjamin adanya kepastian hukum dan manifestasi asas keadilan yang memberikan hak kepada pengguna jasakeadilan yang memberikan hak kepada pengguna jasa Orang yang keberatan atas penetapan tarif dan/atau nilai pabean Orang yang keberatan atas penetapan selain tarif dan/atau nilai pabean KeberatanKeberatan Dirjen Bea dan Cukai 50
  • 51. LOGOPASAL 93 PENETAPAN OLEH PEJABAT BC MENGENAI TARIF DAN/ATAU NILAI PABEAN ORANG KEBERATAN TERTULIS DIRJEN 60 HARI menyerahkan jaminan sebesar tagihan yg harus dibayar menyerahkan jaminan sebesar tagihan yg harus dibayar BARANG IMPOR BELUM KELUAR DARI KAWASAN PABEAN TIDAK WAJIBTIDAK WAJIB 60 HARI60 HARI PUTUSANPUTUSAN DITOLAKDITOLAK JAMINAN DICAIRKAN JAMINAN DICAIRKAN DIKABULKANDIKABULKAN JAMINAN DIKEMBALIKAN JAMINAN DIKEMBALIKAN TIDAK BERIKAN PUTUSAN TIDAK BERIKAN PUTUSAN DIANGGAP DIKABULKAN DIANGGAP DIKABULKAN JAMINAN DIKEMBALIKAN JAMINAN DIKEMBALIKAN Apabila jaminan berupa uang tunai dan pengembalian jaminan dilakukan setelah jangka waktu 30 hari, diberikan bunga sebesar 2% setiap bulannya maks. 24 bulan Apabila jaminan berupa uang tunai dan pengembalian jaminan dilakukan setelah jangka waktu 30 hari, diberikan bunga sebesar 2% setiap bulannya maks. 24 bulan BERKEBERATANBERKEBERATAN > 60 HARI> 60 HARI
  • 52. LOGOPASAL 93A PENETAPAN OLEH PEJABAT BC SELAIN TARIF DAN/ATAU NILAI PABEAN Mis: pencabt fasilitas ORANG KEBERATAN TERTULIS DIRJEN 60 HARI menyerahkan jaminan sebesar tagihan yg harus dibayar menyerahkan jaminan sebesar tagihan yg harus dibayar BARANG IMPOR BELUM KELUAR DARI KAWASAN PABEAN TIDAK WAJIB TIDAK WAJIB 60 HARI60 HARI PUTUSANPUTUSAN DITOLAKDITOLAK JAMINAN DICAIRKAN JAMINAN DICAIRKAN DIKABULKANDIKABULKAN JAMINAN DIKEMBALIKAN JAMINAN DIKEMBALIKAN TIDAK BERIKAN PUTUSAN TIDAK BERIKAN PUTUSAN DIANGGAP DIKABULKAN DIANGGAP DIKABULKAN JAMINAN DIKEMBALIKAN JAMINAN DIKEMBALIKAN Apabila jaminan berupa uang tunai dan pengembalian jaminan dilakukan setelah jangka waktu 30 hari, diberikan bunga sebesar 2% setiap bulannya maks. 24 bulan Apabila jaminan berupa uang tunai dan pengembalian jaminan dilakukan setelah jangka waktu 30 hari, diberikan bunga sebesar 2% setiap bulannya maks. 24 bulan BERKEBERATANBERKEBERATAN Menyangkut kekurangan Pembayaran BM Menyangkut kekurangan Pembayaran BM > 60 HARI> 60 HARI
  • 53. LOGOPASAL 94 ORANG KEBERATAN TERTULIS DIRJEN 60 HARI MENYERAHKAN JAMINAN SEBESAR SANKSI ADMINISTRASI MENYERAHKAN JAMINAN SEBESAR SANKSI ADMINISTRASI 60 HARI60 HARI PUTUSANPUTUSAN DITOLAKDITOLAK JAMINAN DICAIRKAN JAMINAN DICAIRKAN DIKABULKANDIKABULKAN JAMINAN DIKEMBALIKAN JAMINAN DIKEMBALIKAN TIDAK BERIKAN PUTUSAN TIDAK BERIKAN PUTUSAN DIANGGAP DIKABULKAN DIANGGAP DIKABULKAN JAMINAN DIKEMBALIKAN JAMINAN DIKEMBALIKAN Apabila jaminan berupa uang tunai dan pengembalian jaminan dilakukan setelah jangka waktu 30 hari, diberikan bunga sebesar 2% setiap bulannya maks. 24 bulan Apabila jaminan berupa uang tunai dan pengembalian jaminan dilakukan setelah jangka waktu 30 hari, diberikan bunga sebesar 2% setiap bulannya maks. 24 bulan > 60 HARI> 60 HARI DIKENAI SANKSI ADMINISTRASI BERUPA DENDA DIKENAI SANKSI ADMINISTRASI BERUPA DENDA DENGANDENGAN
  • 54. LOGO ORANG YANGORANG YANG KEBERATANKEBERATAN TERHADAPTERHADAP } BANDING PENGADILAN PAJAK 60 hari sejak tanggal penetapan atau tanggal keputusan PENETAPAN DIRJEN ATAS TARIF DAN NILAI PABEAN KEPUTUSAN DIRJEN ATAS KEBERATAN SETELAH PUNGUTAN TERUTANG DILUNASI SETELAH PUNGUTAN TERUTANG DILUNASI 54 KONSEP BANDING 54
  • 55. LOGOKONSEP PIDANA & PENYIDIKAN PIDANA KEPABEANAN a. Mengangkut barang yg tak tercantum dalam Manifes, b. Membongkar barang impor di luar kawasan pabean tanpa izin Kepala Kantor Pabean, c. Membongkar barang Impor yg tdk tercantum dlm Pemberitahuan Pabean, d. Membongkar / menimbun barang impor ditempat selain yg diijinkan, e. Menyembunyikan barang impor dgn melawan hukum, f. Mengeluarkan barang impor yg blm selesai kewajiban Pabeannya yg mengakibatkan kerugian Negara. g. Mengangkut barang impor dari TPS / TPB yg tidak sampai ke Kantor Pabean tujuan, h. Dengan sengaja memberitahukan salah ttg jenis dan/atau jml brg impor dlm Pemberitahuan Pabean, SETIAP ORANG PENYELUNDUPAN dibidang IMPORPENYELUNDUPAN dibidang IMPOR 55
  • 56. LOGO Kinosta.doc PASAL 102 PENYELUNDUPAN DIBIDANG IMPOR a. Mengangkut barang yg tak tercantum dalam Manifes { psl 7A (2) }; b. Membongkar barang impor di luar kawasan pabean tanpa izin Kepala Kantor Pabean (ps 10A (1); c. Membongkar barang Impor yg tdk tercantum dlm Pemberitahuan Pabean {psl 7A (3)}; d. Membongkar / menimbun barang impor ditempat selain ditujuan; e. Menyembunyikan barang impor dgn melawan hukum; f. Mengeluarkan barang impor yg blm selesai kewajiban Pabeannya yg mengakibatkan kerugian Negara; g. Mengangkut barang impor dari TPS / TPB yg tidak sampai ke Kantor Pabean tujuan; atau h. Dengan sengaja memberitahukan salah ttg jenis dan/atau jml brg impor dlm Pemberitahuan Pabean, SETIAP ORANG PENYELUNDUPAN dibidang IMPOR Dipidana Penjara Min 1 th, Maks 10 th dan Pidana Denda Min. Rp 50 Juta, Maks. Rp 5 Milyar Back to Pasal 7A (2)Back to Pasal 7A (2) Back to Pasal 7A (3)Back to Pasal 7A (3)
  • 57. PIDANA KEPABEANAN a. Mengekspor tanpa menyerahkan Pemberitahuan Pabean, b. Dgn sengaja memberitahukan salah ttg jenis dan / atau jml barang ekspor dl Pemberitahuan Pabean yg menyebabkan tdk dipungutnya pungutan ekspor, c. Memuat barang ekspor diluar kawasan Pabean tanpa izin kepala Kantor Pabean, d. Membongkar Barang Ekspor di dalam daerah Pabean tanpa izin Kepala Kantor Pabean, e. Mengangkut barang ekspor tanpa dilindungi dengan dokumen yang sah (outward manifes), SETIAP ORANG PENYELUNDUPAN dibidangPENYELUNDUPAN dibidang EKSPOREKSPOR 57
  • 58. LOGO PASAL 102A PENYELUNDUPAN DIBIDANG EKSPOR a. Mengekspor tanpa menyerahkan Pemberitahuan Pabean b. Dgn sengaja memberitahukan salah ttg jenis dan / atau jml barang ekspor dl Pemberitahuan Pabean yg menyebabkan tdk dipungutnya pungutan ekspor {psl 11A (1) } c. Memuat barang ekspor diluar kawasan Pabean tanpa izin kepala Kantor Pabean { psl 11A (3) } d. Membongkar Barang Ekspor di dalam daerah Pabean tanpa izin Kepala Kantor Pabean, atau e. Mengangkut barang tanpa dilindungi dengan dokumen yang sah SETIAP ORANG PENYELUNDUPAN dibidang EKSPOR Dipidana Penjara Min 1 th, Maks 10 th dan Pidana Denda Min Rp 50 Jt, Maks Rp 5 Milyar Back to Pasal 11A (1)Back to Pasal 11A (1) Back to Pasal 11A (3)Back to Pasal 11A (3)
  • 59. PIDANA KEPABEANAN PENYELUNDUPAN IMPOR ATAU EKSPOR YANG MENGAKIBATKAN TERGANGGUNYA SENDI-SENDI PEREKONOMIAN NEGARA DIANCAM DENGAN PIDANA KURUNGANDIANCAM DENGAN PIDANA KURUNGAN DAN PIDANA DENDA LEBIH BERATDAN PIDANA DENDA LEBIH BERAT 59
  • 60. LOGO Pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 dan Pasal 102A Pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 dan Pasal 102A DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA MIN. 5 TAHUN DAN MAKS. 20 TAHUN DAN PIDANA DENDA MIN. 5 MILIAR RUPIAH DAN MAKS. 100 MILIAR RUPIAH. DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA MIN. 5 TAHUN DAN MAKS. 20 TAHUN DAN PIDANA DENDA MIN. 5 MILIAR RUPIAH DAN MAKS. 100 MILIAR RUPIAH. YANG MENGAKIBATKAN TERGANGGUNYA SENDI-SENDI PEREKONOMIAN NEGARA PASAL 102B PENYELUNDUPAN YANG MENGGANGGU SENDI-SENDI PEREKONOMIAN NEGARA
  • 61. PIDANA KEPABEANAN PENYELUNDUPAN DILAKUKAN OLEH PEJABATPENYELUNDUPAN DILAKUKAN OLEH PEJABAT DAN APARAT PENEGAK HUKUMDAN APARAT PENEGAK HUKUM DIANCAM DENGAN PIDANA KURUNGANDIANCAM DENGAN PIDANA KURUNGAN DAN PIDANA DENDA LEBIH BERATDAN PIDANA DENDA LEBIH BERAT (DITAMBAH 1/3 DARI PELAKU BIASA)(DITAMBAH 1/3 DARI PELAKU BIASA) 61
  • 62. LOGO Kinosta.doc Pelanggaran sebagaimana diatur dalam Pasal 102, Pasal 102A, Pasal 102B Pelanggaran sebagaimana diatur dalam Pasal 102, Pasal 102A, Pasal 102B PIDANA YANG DIJATUHKAN DENGAN PIDANA SEBAGAIMANA ANCAMAN PIDANA DALAM UNDANG-UNDANG INI DITAMBAH 1/3 (SATU PERTIGA). PIDANA YANG DIJATUHKAN DENGAN PIDANA SEBAGAIMANA ANCAMAN PIDANA DALAM UNDANG-UNDANG INI DITAMBAH 1/3 (SATU PERTIGA). DILAKUKAN OLEH PEJABAT DAN APARAT PENEGAK HUKUM PASAL 102C PENYELUNDUPAN DILAKUKAN OLEH PEJABAT DAN APARAT PENEGAK HUKUM
  • 63. PIDANA KEPABEANAN PENGANGKUTAN BARANG TERTENTU TIDAK SAMPAI KE KANTOR PABEAN Kantor Pabean 63
  • 64. LOGOPASAL 102D PENGANGKUTAN BARANG TERTENTU TIDAK SAMPAI KE KANTOR PABEAN Mengangkut Barang Tertentu yg tdk sampai ke Kantor Pabean tujuan dan tidak dapat membuktikan bahwa hal tersebut diluar kemampuannya SETIAP ORANG Dipidana Penjara Min 1 th, Maks 5 th dan / atau Pidana Denda Min Rp 10 Jt, Maks Rp 1 Milyar Kantor Pabean
  • 65. PIDANA KEPABEANAN SETIAP ORANG menyerahkan pemberitahuan pabean dan/atau dokumen Pelengkap pabean yang palsu atau dipalsukan membuat, menyetujui, atau turut serta dalam pemalsuan Data ke dalam buku atau catatan memberikan keterangan lisan atau tertulis yang tidak benar, yang digunakan untuk pemenuhan kewajiban pabean menimbun, menyimpan, memiliki, membeli, menjual, menukar, memperoleh, atau memberikan barang impor yang diketahui atau patut diduga berasal dari tindak pidana kepabeanan di bidang impor 65
  • 66. LOGOPASAL 103 S E T I A P O R A N G menyerahkan pemberitahuan pabean dan/atau dokumen pelengkap pabean yang palsu atau dipalsukan membuat, menyetujui, atau turut serta dalam pemalsuan data ke dalam buku atau catatan memberikan keterangan lisan atau tertulis yang tidak benar, yang digunakan untuk pemenuhan kewajiban pabean menimbun, menyimpan, memiliki, membeli, menjual, menukar, memperoleh, atau memberikan barang impor yang diketahui atau patut diduga berasal dari tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 SANKSI •Pidana penjara: Min.2th,max.8th •Pidana denda: Min.100 juta, max.5 milyar
  • 67. SETIAP ORANG SECARA TIDAK SAH MENGAKSES SISTEM KOMPUTER DI BIDANG KEPABEANAN PUNGUTAN NEGARA TERPENUHI / TDK TERPENUHI Yang dimaksud dengan mengakses yaitu tindakan atau upaya yang dilakukan untuk login ke sistem kepabeanan. Yang dimaksud dengan login yaitu memasuki atau terhubung dengan suatu sistem elektronik sehingga dengan masuk atau dengan keterhubungan itu pelaku dapat mengirim data dan/atau informasi melalui atau yang ada pada sistem elektronik 67 PIDANA KEPABEANAN
  • 68. LOGO Kinosta.doc DIPIDANA PENJARA : MIN 2 TH MAKS 10 TH DAN/ATAU DENDA : MIN Rp 1 MILYAR MAKS Rp 5 MILYAR PASAL 103A MENGAKSES SECARA TIDAK SAH SISTEM KOMPUTER DI BIDANG KEPABEANAN SETIAP ORANG SECARA TIDAK SAH MENGAKSES SISTEM KOMPUTER DI BIDANG KEPABEANAN DIPIDANA PENJARA : MIN 1 TH, MAKS 5 TH DAN/ATAU DENDA : MIN Rp 50JT MAKS Rp 1 MILYARJIKA PUNGUTAN NEGARA TAK TERPENUHI Yang dimaksud dengan mengakses yaitu tindakan atau upaya yang dilakukan untuk login ke sistem kepabeanan. Yang dimaksud dengan login yaitu memasuki atau terhubung dengan suatu sistem elektronik sehingga dengan masuk atau dengan keterhubungan itu pelaku dapat mengirim data dan/atau informasi melalui atau yang ada pada sistem elektronik Yang dimaksud dengan mengakses yaitu tindakan atau upaya yang dilakukan untuk login ke sistem kepabeanan. Yang dimaksud dengan login yaitu memasuki atau terhubung dengan suatu sistem elektronik sehingga dengan masuk atau dengan keterhubungan itu pelaku dapat mengirim data dan/atau informasi melalui atau yang ada pada sistem elektronik
  • 69. mengangkut barang yang berasal dari tindak pidana impor/ekspor memusnahkan, memotong, menyembunyikan, atau membuang buku atau catatan yang menurut undang-undang ini harus disimpan menghilangkan, menyetujui, atau turut serta dalam penghilangan keterangan dari pemberitahuan pabean, dokumen pelengkap pabean, atau catatan menyimpan dan/atau menyediakan blangko faktur dagang dari perusahaan yang berdomisili di luar negeri yang diketahui dapat digunakan sebagai kelengkapan pemberitahuan pabean 69 PIDANA KEPABEANAN SETIAP ORANG
  • 70. LOGO Kinosta.doc PASAL 104 S E T I A P O R A N G mengangkut barang yang berasal dari tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102, Pasal 102A, atau Pasal 102B memusnahkan, memotong, menyembunyikan, atau membuang buku atau catatan yang menurut undang-undang ini harus disimpan menghilangkan, menyetujui, atau turut serta dalam penghilangan keterangan dari pemberitahuan pabean, dokumen pelengkap pabean, atau catatan menyimpan dan/atau menyediakan blangko faktur dagang dari perusahaan yang berdomisili di luar negeri yang diketahui dapat digunakan sebagai kelengkapan pemberitahuan pabean menurut undang-undang ini SANKSISANKSI Pidana penjara Min 1 th max 3 th DAN/ATAU denda Min Rp 500 jt max Rp 3 milyar
  • 71. YANG DIMAKSUD MERUSAK PADA AYAT INI ADALAH MERUSAK SECARA FISIK ATAU MELAKUKAN PERBUATAN YANG MENGUBAH FUNGSI KUNCI, SEGEL, ATAU TANDA PENGAMAN SETIAP ORANG Dengan sengaja dan tanpa hak Dengan sengaja dan tanpa hak Membuka, Melepas, atau merusak Kunci, segel, atau tanda pengaman yang dipasang oleh Pejabat BC 71 PIDANA KEPABEANAN
  • 72. LOGOPASAL 105PASAL 105 MEMBUKA, MELEPAS, MERUSAK KUNCI, SEGEL,MEMBUKA, MELEPAS, MERUSAK KUNCI, SEGEL, ATAU TANDA PENGAMANATAU TANDA PENGAMAN YANG DIMAKSUD MERUSAK PADA AYAT INI ADALAH MERUSAK SECARA FISIK ATAU MELAKUKAN PERBUATAN YANG MENGUBAH FUNGSI KUNCI, SEGEL, ATAU TANDA PENGAMAN SETIAP ORANG Dengan sengaja dan tanpa hak Dengan sengaja dan tanpa hak Membuka, Melepas, Atau merusak Kunci, segel, Atau tanda Pengaman yang Dipasang oleh Pejabat BC Membuka, Melepas, Atau merusak Kunci, segel, Atau tanda Pengaman yang Dipasang oleh Pejabat BC DipidanaDipidana Penjara min 1 th, maks 3 th Dan / atau Denda min Rp 500 Jt, maks Rp 1 Milyar Penjara min 1 th, maks 3 th Dan / atau Denda min Rp 500 Jt, maks Rp 1 Milyar
  • 73. PPJK Melakukan pengurusan Melakukan pengurusan Pemberitahuan pabean Pemberitahuan pabean IMPORTIR/ EKSPORTIR ancaman pidana tsb berlaku juga terhadapnya ancaman pidana tsb berlaku juga terhadapnya apabilaapabila melakukan perbuatan yg diancam dgn pidana melakukan perbuatan yg diancam dgn pidana 73 PIDANA KEPABEANAN Atas kuasa dariAtas kuasa dari
  • 74. LOGOPASAL 107 ANCAMAN PIDANA TERHADAP PPJK PPJKPPJK Melakukan pengurusan Melakukan pengurusan Pemberitahuan pabean Pemberitahuan pabean IMPORTIR/ EKSPORTIR ancaman pidana tersebut berlaku juga terhadapnya ancaman pidana tersebut berlaku juga terhadapnya Atas kuasa dariAtas kuasa dari apabilaapabila Melakukan perbuatan Yg diancam dgn pidana Melakukan perbuatan Yg diancam dgn pidana Menegaskan bahwa jika pengusaha pengurusan jasa kepabeanan melakukan pelanggaran terhadap undang-undang ini dalam melaksanakan pekerjaan yang dikuasakan oleh importir atau eksportir, yang bersangkutan diancam dengan pidana yang sama dengan ancaman pidana terhadap importir atau eksportir
  • 75. LOGO Kinosta.doc PASAL 108 Tindak Pidana Badan Hukum, persh, koperasi Yang memberi perintah/lalai mencegah Tuntutan/ sanksi Jatuh pada Juga pada orang yang berdasarkan hub kerja / hub lain Dlm hal tuntutan Pidana harus dilakukan terhadap badan hukum, perseorangan, pd waktu penuntutan diwakili seorang pengurus dan dapat diwakili oleh kuasanya Pidana pokok senantiasa Pidana denda maks Rp 1,5 M jika atas tindak pidana tersebut diancam dengan pidana penjara, dengan tidak menghapuskan pidana denda apabila atas tindak pidana tersebut diancam dengan pidana penjara dan pidana denda.
  • 76. untuk negarauntuk negara Sarana pengangkut untuk tindak pidana impor/ekspor PIDANA KEPABEANAN BrgBrg exex penyelundupanpenyelundupan imporimpor BrgBrg exex penyelundupanpenyelundupan eksporekspor BrgBrg tertentu daritertentu dari tindak pidanatindak pidana DIRAMPASDIRAMPAS untuk negarauntuk negaraDAPAT DIRAMPAS DAPAT DIRAMPAS 76
  • 77. LOGOPASAL 109 BARANG DAN SARANA PENGANGKUT YANG BERHUBUNGAN TINDAK PIDANA DIRAMPAS UNTUK NEGARA Dirampas untuk negara I. Barang : 1. Impor : psl. 102; psl. 103 huruf d; atau psl.104 huruf a 2. Ekspor : psl.102A 3. Barang tertentu (psl. 102B) yang berasal dari tindak pidana II. Sarana pengangkut untuk melakukan tindak pidana (psl. 102; psl.102A; atau psl.102B) Dapat diselesaikan berdasarkan ketentuan Pasal 73
  • 78. LOGO Kinosta.doc PASAL 110 Pidana denda tidak dibayar terpidana SEBAGAI GANTI Diambil kekayaan dan/atau pendapatan terpidana TIDAK DAPAT DIPENUHI Pidana kurungan paling lama enam bulan
  • 79. TINDAK PIDANA KEPABEANAN TINDAK PIDANA KEPABEANAN TIDAK DAPAT DITUNTUT TIDAK DAPAT DITUNTUT SETELAH LAMPAU WAKTU 10 TAHUN SETELAH LAMPAU WAKTU 10 TAHUN Sejak diserahkannya pemberitahuan pabean atau sejak terjadinya tindak pidana Sejak diserahkannya pemberitahuan pabean atau sejak terjadinya tindak pidana Kadaluwarsa penuntutan tindak pidana di bidang kepabeanan dimaksudkan untuk memberikan suatu kepastian hukum, baik kepada masyarakat usaha maupun penegak hukum. 79 KADALUWARSAKADALUWARSA
  • 80. LOGO PASAL 111 KADALUWARSA TINDAK PIDANA KEPABEANAN TINDAK PIDANA KEPABEANAN TIDAK DAPAT DITUNTUT TIDAK DAPAT DITUNTUT SETELAH LAMPAU WAKTU 10 TAHUN SETELAH LAMPAU WAKTU 10 TAHUN Sejak diserahkannya pemberitahuan pabean atau sejak terjadinya tindak pidana Sejak diserahkannya pemberitahuan pabean atau sejak terjadinya tindak pidana Kadaluwarsa penuntutan tindak pidana di bidang kepabeanan dimaksudkan untuk memberikan suatu kepastian hukum, baik kepada masyarakat usaha maupun penegak hukum.
  • 81. 81 Pegawai Negeri Sipil DJBC tertentu Untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang kepabeanan Tugas : Memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikan kepada Penuntut Umum Diberi wewenang khusus sebagai Diberi wewenang khusus sebagai P E N Y I D I K PASAL 112 KETENTUAN PENYIDIKAN
  • 82. LOGOKEWENANGAN PENYIDIK a. menerima laporan atau keterangan dari seseorang tentang adanya tindak pidana di bidang kepabeanan; b. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; c. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan dengan tindak pidana di bidang kepabeanan; d. melakukan penangkapan dan penahanan terhadap orang yang disangka melakukan tindak pidana di bidang kepabeanan; e. meminta keterangan dan bukti dari orang yang sangka melakukan tindak pidana di bidang kepabeanan; f. memotret dan/atau merekam melalui media audiovisual terhadap orang, barang, sarana pengangkut, atau apa saja yang dapat dijadikan bukti adanya tindak pidana di bidang Kepabeanan; g. memeriksa catatan dan pembukuan yang diwajibkan menurut undang-undang ini dan pembukuan lainnya yang terkait; h. mengambil sidik jari orang;
  • 83. LOGOKEWENANGAN PENYIDIK i. menggeledah rumah tinggal, pakaian, atau badan; j. menggeledah tempat atau sarana pengangkut dan memeriksa barang yang terdapat di dalamnya apabila dicurigai adanya tindak pidana di bidang kepabeanan; k. menyita benda-benda yang diduga keras merupakan barang yang dapat dijadikan sebagai bukti sehubungan dengan tindak pidana di bidang kepabeanan; l. memberikan tanda pengaman dan mengamankan apa saja yang dapat dijadikan sebagai bukti sehubungan dengan tindak pidana di bidang kepabeanan; m. mendatangkan tenaga ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara tindak pidana di bidang kepabeanan; n. menyuruh berhenti orang yang disangka melakukan tindak pidana di bidang kepabeanan serta memeriksa tanda pengenal diri tersangka; o. menghentikan penyidikan; p. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang kepabeanan menurut hukum yang bertanggung jawab.
  • 84. PEJABAT BC SALAH MENGHITUNG ATAU MENETAPKAN BEA MASUK ATAU BEA KELUAR (ps 113B) menghitung/ menetapkan bea masuk atau bea keluar tidak sesuai dengan UU Dikenakan sanksi sesuai ketentuan perundang- undangan yang berlaku mengakibatkan belum terpenuhinya pungutan negara PEJABAT BC SANKSI UTK PEGAWAI
  • 85. TINDAK PIDANA KEPABEANAN OLEH PEJABAT BC (ps 113C) Dalam hal terdapat indikasi tindak pidana di bidang kepabeanan yang menyangkut pegawai Ditjen Bea dan Cukai MENTERI MENUGASKAN Unit pemeriksa internal di lingkungan Departemen Keuangan untuk melakukan pemeriksaan pegawai guna menemukan bukti permulaan Tata cara pemeriksaan Diatur dengan Peraturan Menteri SANKSI UTK PEGAWAI
  • 86. PEMBERIAN PREMI (ps 113D) Orang yang berjasa dalam menangani pelanggaran kepabeanan P R E M I Jumlah premi 50% dari Sanksi administrasi berupa denda dan/atau hasil lelang Dalam hal hasil tangkapan berupa barang yang dilarang dan/atau dibatasi yang tidak boleh dilelang, dasar preminya ditetapkan oleh Menteri Berhak memperoleh Yang dimaksud dengan berjasa yaitu berjasa dalam menangani: 1. pelanggaran administrasi  meliputi memberikan informasi, menemukan baik secara administrasi maupun secara fisik, sampai dengan menyelesaikan penagihan, atau 2. pelanggaran pidana kepabeanan  meliputi memberikan informasi, melakukan penangkapan, penyidikan, dan penuntutan. REWARD UTK PEGAWAI
  • 87. 87

Editor's Notes

  1. Pengujian antara lain dengan TEKNIK AUDIT SAMPLING