1. Prosedur Re-Import dan Re-Ekspor
Prosedur Re-Import dan Re-Ekspor
Re-impor adalah barang yang dikirim ke luar negeri yang akan dimasukan kembali ke Daerah
Pabean.
Barang-barng yang dire-impor:
Barang ekspor yang harus diimpor kembali karena tidak laku, tidak memenuhi
kontrak pembelian, tidak memenuhi ketentuan impor di negara tujuan ekspor
Barang yang telah selesai diperbaiki, dikerjakan atau diuji di luar daerah pabean
Barang yang telah selesai digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan di luar daerah
pabean
Barang yang telah selesai digunakan untuk keperluan pameran, pertunjukan atau
perlombaan di luar daerah pabean
Penyelesaian Re-impor dilakukan dengan dokumen PIB dengan persetujuan oleh pejabat BC
setelah dilakukan pemeriksaan fisik barang.
Terhadap barang yang dire-impor harus segera di ekspor paling lama enam bulan. Jika ingin
diperpanjang, harus mengajukan permohonan.
Terhadap barang re-impor yang diperbaiki diberikan pembebasan atau keringanan BM.
Perbaikan ini tidak merubah barang atau jenis barang. Pembebasan hanya diberikan untuk
barang yang terdaftar di manifest saat diekspor, sedangkan barag tambahan atau yang diganti
tetap dikenakan BM.
Untuk mendapatkan pembebasan eksportir mengajukan permohonan kepada Kepala Kantor
DJBC dengan melampirkan:
1. Daftar identitas barng yang dilakukan perbaikan
2. Dokumen Pelengkap Pabean
3. Hasil pemeriksaan pada saat barang akan diekspor
Untuk melakukan re-impor, eksportir mengajukan permohonan kepada Kepala Kantor
Pelayanan, dengan melampirkan
1. Copy PEB yang telah ditandasahkan oleh Pejabat Hanggar tempat Ekspor atau
Pejabat lainnya yang ditunjuk
2. Invoice, yang mencantumkan harga spare parts/bagian yang diganti dan/atau ongkos
perbaikan
3. Copy izin (skep) ekspor untuk diimpor kembali dari Kepala Kantor Pelayanan Bea
dan Cukai tempat ekspor dilaksanakan
2. Re-ekspor
Re-ekspor adalah barang asal impor yang dikirim kembali ke luar negeri.
Barang-barang yang dire-ekspor:
Barang ekspor yang harus ekspor kembali karena tidak memenuhi syarat(tidak sesuai
pesanan, salah kirim, ada peraturan baru, rusak, tidak memenuhi ketentuan impor) di
Indonesia atau atas permintaan importir untuk di reekspor.
Barang yang telah selesai diperbaiki, dikerjakan atau diuji di daerah pabean
Barang yang telah selesai digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan di daerah pabean
Barang yang telah selesai digunakan untuk keperluan pameran, pertunjukan atau
perlombaan di daerah pabean
Barang impor sementara
Ketentuan pada poin pertama tidak berlaku apabila barang tersebut telah diajukan PIB dan
telah dilakukan pemeriksaan fisik barang dengan hasil kedapatan jumlah dan/atau jenis
barang tidak sesuai.
Importir mengajukan permohonan reekspor kepada Kepala Kantor Pabean dengan
menyebutkan alasan.
Berdasarkan persetujuan Kepala Kantor Pabean, Importir atau Pengangkut mengisi dan
menyerahkan Pemberitahuan Pabean kepada Pejabat di Kantor Pabean tempat pemuatan,
berupa:
1. BC 1.2 belum diajukan PIB,
2. BC 3.0 telah diajukan PIB
Persetujuan pengeluaran dan/atau pemuatan barang diberikan oleh Pejabat sebagaimana
dimaksud pada tulisan diatas apabila jumlah, jenis, nomor, merek serta ukuran kemasan atau
peti kemas yang tercantum dalam Pemberitahuan Pabean dengan kemasan atau peti kemas
yang bersangkutan kedapatan sesuai.
Eksportir mengajukan permohonan yang mencantumkan data atas barang/bahan yang akan
diekspor meliputi:
1. alasan dilakukannya re-ekspor
2. negara tujuan
3. nomor/tanggal PEB
4. nama barang/bahan
5. nomor pos tarif
6. jumlah dan satuan barang yang akan di re-ekspor
Dalam permohonan dilampirkan dokumen pendukung, antara lain:
1. dokumen impor (copy PM, invoice, packing list, dan STTJ
2. suarat pembatalan dari orderdari pembeli
3. Re-ekspor dilaksanakan dengan menggunakan PEB yang mendapat kemudahan ekspor dan
dilakukan pemeriksaan fisik oleh Kantor Pelayanan Bea dan Cukai terdekat dengan Lokasi
pabrik yang telah ditunjuk sebagai kantor pelabuhan muat.
Terhadap pemeriksaan fisik barang ekspor tersebut diterbitkan LPBC.
LPBC tersebut dilaporkan di dalam Laporan Ekspor (LE) tersendiri dengan melampirkan
surat asli persetujuan re-ekspor