SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
PERAN DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
DALAM PENGAWASAN IMPORTASI BARANG
LARANGAN PEMBATASAN
TUGAS POKOK & FUNGSI DJBC
(Berdasarkan Keppres 109 Tahun 2001 & Keppres 23 Tahun 2004 j.o. KMK 466/KMK.01/2006)
Tugas Pokok :
Merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Kepabeanan dan Cukai
berdasarkan kebijakan yang ditetapkan Menteri Keuangan dan Peraturan Perundangan yang berlaku
Fungsi :
• Penyiapan perumusan kebijakan di bidang Kepabeanan dan Cukai
• Pelaksanaan kebijakan di bidang Kepabeanan dan Cukai
• Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang Kepabeanan dan Cukai
• Pemberian bimbingan teknis di bidang Kepabeanan dan Cukai
• Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.
Tugas :
• Pelayanan dan Pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk dan keluar wilayah Republik
Indonesia
• Pemungutan Penerimaan Negara berupa Bea Masuk dan Cukai serta Pungutan Negara lainnya
Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas :
• Undang-Undang No. 17 tahun 2006 jo. Undang-Undang No. 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan
• Undang-Undang No. 39 tahun 2007 jo. Undang-Undang No. 11 Tahun 1995 Tentang Cukai
Trade Facilitator
Industrial Assistance
Revenue Collector
Community Protector
Aspek Penerimaan
Aspek Pelayanan
Aspek Pengawasan
TUGAS dan
Fungsi DJBC :
Aspek SDM (Integritas
dan Kesejahteraan)
Aspek Kelembagaan
Tugas dan Fungsi DJBC
 Pelayanan & Pengawasan atas
Lalulintas Barang yang Masuk dan
Keluar Daerah Pabean Indonesia
 Pemungutan Bea Masuk & Cukai
serta Pungutan Negara lainnya
( KEPPRES No. 23 Thn. 2004 dan
Kep.Menkeu 466/KMK.01/2006 )
Program
Dan
Kebijakan
Di Bidang
KEPABEANAN
Program
Dan
Kebijakan
Di Bidang
CUKAI
Program
Dan
Kebijakan
Di Bidang
LAINNYA
Trade
Facilitator/
Memfasilitasi
Perdagangan
Industrial
Assistance/
Melindungi
Industri
Dalam Negeri
Revenue
Collector/
Kontribusi
Penerimaan APBN
Community
Protector/
Melindungi
Masyarakat
Pelaksanaan
Tugas dan
Fungsi
Di Bidang
KEPABE
ANAN
 Pemberian Jalur Prioritas
 Pengembangan Sistim Otomasi Kepabeanan
 Sistim Pembayaran Elektronik / Online
 Selektifitas Pemeriksaan Pabean
 Kawasan Berikat, Gudang Berikat
 Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE)
 Fasilitas impor Mesin, Brg Modal, Bahan Baku
 Fasilitas Pembebasan BM Industri Tertentu
 Penanggulangan Penyelundupan
 Penanggulangan Pelanggaran Kepabeanan
 Pengawasan Barang Larangan & Pembatasan
 Optimalisasi Penerimaan Negara
 Optimalisasi Penagihan Tunggakan
 Penyempurnaan Administrasi Penerimaan
 Peningkatan kecepatan pelayanan
 Kelancaran arus barang impor/ekspor
 Kepastian waktu pelayanan
 Penghilangan ekonomi biaya tinggi
 Proses pelayanan mudah & sederhana
 Transparansi & keterbukaan pelayanan
 Penanggulangan Penyelundupan
 Pemberantasan Perdagangan Ilegal
 Pencegahan Pelanggaran Kepab.& Cukai
 Penegakan Hukum yang optimal
 Akuntabilitas & kinerja Unit Pengawasan
 Peningkatan Integritas Pegawai
 Penetapan Kode Etik & Perilaku
 Pembinaan Moral dan Etika
 Pemberian Sanksi & Penghargaan
 Saluran Pengaduan Etika & Perilaku
 Pelayanan
 Pengawasan
 Integritas SDM
Tugas dan
Fungsi DJBC
Trade Facilitator
Industrial Assistance
Revenue Collector
Community Protector
Aspirasi / Tuntutan Masyarakat
Pelayanan >< Pengawasan
Kegiatan Operasional
DJBC
Tugas Pokok
dan Fungsi
DJBC
PELAYANAN PENGAWASAN
 Kelancaran Arus Barang Impor/Ekspor
 Kecepatan Pelayanan Dokumen & Brg
 Pengurangan Ekonomi Biaya Tinggi
 Kemudahan Proses Pelayanan
 Pemberian Fasilitas Kepabeanan
 Transparansi & Keterbukaan Pelayanan
 Pengamanan Kepentingan Nasional
 Perlindungan Kesejahteraan Masyarakat
 Perlindungan Industri Dalam Negeri
 Perlindungan Konsumen Dalam Negeri
 Pengamanan Kebijakan Perdagangan
 Pemungutan Penerimaan BM + PDRI
Efisiensi Pelayanan
PENCAPAIAN
TUJUAN, SASARAN,
VISI DAN MISI
D J B C
Efektifitas Pengawasan
Post Audit
Kep. Dirjen No 12 Tahun 2000
Prosedur
Pemeriksaan
Barang Impor
• Penelitian dokumen
• Pemeriksaan fisik barang
UTPK
Kantor Pelayanan BC
Pemeriksaan
Fisik
Penelitihan
Dokumen
SPPB
E D I
Network
Validasi / Cek Data
Jalur MerahJalur Hijau
Penetapan
Jalur
Modul PIB
Importir
Bank
Modul Bank
Analyzing
Point
Brg Larangan
Pembatasan
Importir
Instansi Lain
(Other Govt Ag.)
Ya
Tidak
Jalur
Prioritas
Gate-Out
System
SPPB
Komputer/Sistem KPBC
Sistem Aplikasi Pelayanan Impor
(Pada Komputer Kantor Pelayanan)
Komputer KPBC
Kantor Pelayanan BC
Persetujuan
Ekspor
Eksportir
Modul PEB
Mandatory
Check
PEB
Penelitian Barang
Larangan/ Pembatasan
Analyzing
Point
Content
Check
Instansi Lain
(Import License)
Sistem Aplikasi Pelayanan Ekspor (EDI-Ekspor)
Pemuatan
Ke Kapal
E D I
Network
Fas.KITE
Pemeriks
Fisik
Pemeriksaan
Hi Co Scan
SISTEM PENGAWASAN IMPOR
BARANG IMPOR
PEMERIKSAAN FISIK
PENELITIAN DOKUMEN
SELEKTIF
JALUR MERAH
JALUR HIJAU
NHI
/ NI
Kapal sandar di Kade Pembongkaran /
Pemuatan Kontainer
Pelayanan Impor/Ekspor Pemasukan/Pengeluaran
Barang
1. CIQ (Customs,
Immigr, Quarant)
2. Kepanduan (Jasa
Pandu)
3. Pelindo (Proses
+biaya tambat)
1. Operator Terminal
2. Agen Kapal (THC)
3. Pengelola TPS
4. Perusahaan
Bongkar Muat
Instansi Penerbit Ijin/ Rekomendasi (Tata Niaga Impor / Ekspor)
1. Customs
2. Pelindo
3. Operator Terminal
4. TKBM (Tenaga Kerja
Bongkar Muat)
1. Customs
2. Polisi
3. KPLP
4. Security
5. Pelindo (pas pelabuhan)
6. Satuan Pengawal barang
Departemen Perdagangan
Departemen Perindustrian
Departemen Pertanian
Departemen Perhubungan
Departemen Kelautan & Perikanan
Departemen Kehutanan
Departemen Kesehatan
Departemen ESDM
Kementerian Lingkungan Hidup
Mabes TNI/ POLRI, Dephan
BPOM, BAPETEN, BOTASUPAL
Instansi Teknis Lainnya
LINI I GATE
Instansi Terkait dalam Kegiatan Impor di Pelabuhan Laut
Pasal 53 UU No. 17 Th 2006 Jo. UU No. 10 Th 1995
Ketentuan Barang Larangan dan Pembatasan
(1) Untuk kepentingan pengawasan terhadap pelaksanaan ketentuan larangan
dan pembatasan, instansi teknis yang menetapkan peraturan larangan
dan/atau pembatasan atas impor atau ekspor wajib memberitahukan kepada
Menteri.
(2) Ketentuan mengenai pelaksanaan pengawasan peraturan larangan dan/atau
pembatasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan
atau berdasarkan peraturan menteri.
(3) Semua barang yang dilarang atau dibatasi yang tidak memenuhi syarat
untuk diimpor atau diekspor, jika telah diberitahukan dengan pemberitahuan
pabean, atas permintaan importir atau eksportir: dibatalkan ekspornya;
diekspor kembali; atau dimusnahkan di bawah pengawasan pejabat bea dan
cukai kecuali terhadap barang dimaksud ditetapkan lain berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(4) Barang yang dilarang atau dibatasi untuk diimpor atau diekspor yang tidak
diberitahukan atau diberitahukan secara tidak benar dinyatakan sebagai
barang yang dikuasai negara, kecuali terhadap barang dimaksud ditetapkan
lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(1) Ketentuan larangan & pembatasan impor
yg ditetapkan oleh instansi teknis
MENKEU : ditetapkan dan
dilaksanakan oleh DJBC
(2) Barang yg impornya
dilarang/dibatasi
diberitahukan & sesuai ttp
tdk memenuhi syarat ketent
larangan/pembatasan
atas permintaan ybs
a. dibatalkan ekspornya
b. di re-ekspor
c. dimusnahkan di bawah.
pengawasan pejabat BC
(3) Barang yang impornya
dilarang/dibatasi
Tidak diberitahukan atau
diberitahukan secara tidak benar
- Barang yg dikuasai negara
- Sesuai ketentuan larangan/
pembatasan
Ketentuan Pengawasan Barang larangan dan pembatasan
PASAL 53 UU NO. 17 TAHUN 2006 Jo. NO. 10 TAHUN 1995 TTG KEPABEANAN
Penyelesaian
POLA PENGAWASAN IMPOR
1. Analyzing Point => penelitian pemenuhan persyaratan impor
2. Manajemen Risiko berdasarkan Profil Importir dan Profil
Komoditi (Profiling=>Risk Assesment=>Targetting)
3. Pemeriksaan Fisik :
# Hi-Co Scan X-Ray Container Inspection
# Pemeriksaan Fisik (Tkt.Pemeriks. 10%, 30% dan 100%)
PROSEDUR PENANGANAN
BARANG LARANGAN DAN PEMBATASAN
DATA KOMODITI TATANIAGA LARANGAN/PEMBATASAN IMPOR
INSTANSI JUMLAH PERATURAN JUMLAH HS
BADAN POM 4 1.106
BANK INDONESIA 1 1
BAPETEN 1 10
BOTASUPAL 1 3
KEMENTERIAN ESDM 3 11
KEMENTERIAN BUDAYA & PARIWISATA
1 8
KEMENTERIAN HANKAM 2 18
KEMENTERIAN KEHUTANAN 1 94
KEMENTERIAN KESEHATAN 6 554
KEMENTERIAN PERDAGANGAN 36 4.760
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 1 37
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2 2.371
KEMENTERIAN PERTANIAN 5 1.164
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 3 210
POLRI 1 44
JUMLAH 68 10.391
DASAR HUKUM PENGAWASAN IMPOR BPO DAN
LIMBAH B3 DAN NON B3
• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 Jo. UU Nomor 10 Tahun 1995
Tentang Kepabeanan;
• Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
• Keputusan Presiden RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Ratifikasi
Konvensi Viena tentang Perlindungan Lapisan Ozon dan Protokol
Montreal;
• Keputusan Presiden RI Nomor 92 Tahun 1998 tentang Ratifikasi Protokol
Montreal;
• Keputusan Presiden no.61 1993 tentang Ratifikasi Konvensi Basel
tentang Limbah B3
• Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun;
• Kep Menperindag Nomor : 111/MPP/Kep/1/1998 Jo. 411/MPP/Kep/9/1998
Jo. 789/MPP/Kep/12/2002
• Peraturan Menteri Perdagangan RI No : Per-03/M-DAG/PER/1/2012
tentang Ketentuan Impor Bahan Perusak Ozon (BPO)
• Pelarangan impor sampah berdasarkan UU No. 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah.
• Dilarang Impor untuk BPO pada Lampiran I yaitu
untuk jenis; Halon 1211 (Bromo Khlorodifluoro
Metana), Halon 1301 (Bromo Trifluoro Metana),
Halon 2402 (Dibromo Tetra Fluoro Etana),
CCL4/CTC (Karbon Tetrachlorida), CH3CCl3/
Metil Kloroform,Metilbromida,CFC11,CFC12;
• Diatur tataniaga impornya untuk BPO pada
Lampiran II jenis metil bromide, HCFC.
Ketentuan Impor BPO menurut
Per-03/M-Dag/Per/1/2012
Persyaratan Impor BPO menurut
Per-03/M-Dag/Per/1/2012
• Hanya dapat diimpor dari negara-negara yang
terdapat dalam daftar yang diterbitkan Kementerian
Negara Lingkungan Hidup, oleh perusahaan yang
telah mendapat pengakuan sebagai IP-BPO atau
penunjukan sebagai IT-BPO;
• Hanya melalui Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok,
Merak, Tanjung Mas, Tanjung Perak, Sukarno Hatta
(Makassar), BatuAmpar Batam.
• Untuk setiap pelaksanaan impor BPO oleh IT-BPO
harus mendapat persetujuan impor terlebih dahulu
dari Direktur Jenderal Daglu Dep. Dag
PELABUHAN PEMASUKAN IMPOR BPO :
• Pelabuhan Belawan, Medan
• Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta
• Pelabuhan Merak, Cilegon
• Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang
• Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya
• Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar
• Pelabuhan Batu Ampar,Batam
Tantangan DJBC Dalam Pengawasan BPO
Perkembangan pengetahuan
manusia
Peningkatan kemampuan dan teknik
kejahatan dlm perdagangan
Modus Operandi
1. Penyelundupan (Smuggling)
memasukan/mengeluarkan brg ke dan dari Daerah Pabean tanpa
mengindahkan sama sekali ketentuan kepabeanan
2. Pelanggaran uraian barang yg tidak benar
dilakukan untuk memperoleh keuntungan dari BM yg rendah atau
menghindari ketentuan larangan/pembatasan
3. Pelanggaran perijinan impor atau ketentuan larangan/pembatasan
- pemberitahuan palsu
- salah pemberitahuan
Tujuan : menghindari kewajiban membayar hak-hak negara
dan memasukkan barang-barang yang dilarang dan dibatasi
KENDALA DALAM PENGAWASAN BPO
1. KESULITAN PETUGAS BEA DAN CUKAI DALAM
PEMERIKSAAN TABUNG BPO YANG BERUKURAN
RAKSASA;
2. IDENTIFIKASI BARANG YANG HARUS DILAKUKAN
SECARA LABORATORIS SEDANGKAN MELALUI KASAT
MATA TIDAK DAPAT DILAKUKAN SEHINGGA
MEMPERLAMA PROSES ENGELUARAN BARANG (PADA
BEBERAPA KANTOR BEA CUKAI TELAH DILENGKAPI DGN
“REFRIGERANT GAS IDENTIFIER” BANTUAN KLH);
3. STANDARISASI PENGEMAS JENIS BARANG BPO YANG
DAPAT DIJADKAN ACUAN DALAM PENGIDENTIFIKASIAN
BARANG.
TEKNIK-TEKNIK IMPOR ILEGAL BPO
1. Pemasukan BPO melalui pelabuhan-pelabuhan tidak resmi
yang tersebar di seluruh wilayah kepulauan Indonesia;
2. Importasi BPO oleh pihak-pihak yang tidak berhak
3. Pemalsuan label dan kemasan BPO;
4. Pemberitahuan secara tidak benar / Penggunaan Deskripsi
Barang yang salah dalam PIB (misal : diberitahukan sebagai
jenis barang yang tidak terkena ketentuan larangan dan
pembatasan);
5. Menggunakan Klasifikasi Kode HS yang tidak benar
(Missclassification /Switch HS Code)
6. Mencampur jenis barang yang tidak terkena ketentuan
larangan dan pembatasan dengan jenis barang yang terkena
ketentuan larangan dan pembatasan;
7. Mengemas BPO yang sudah dilarang dengan tabung/kemasan
BPO yang masih diperbolehkan diimpor.
Pentingnya Koordinasi DJBC dengan Instansi
Terkait (KLH, Kemendag, Badan POM,dll)
seputar Pengawasan Impor BPO
• Sosialisasi Pelaksanaan Ketentuan Impor BPO yang
terbaru yaitu Per-03/M-Dag/Per/1/2012 kepada para
stake holder (Petugas BC, Importir, Masyarakat
Industri pengguna BPO, dll);
• Pertukaran Informasi antar instansi terkait;
• Penyampaian data-data dari perusahaan yang telah
mendapat rekomendasi, pengakuan, atau
penunjukkan sebagai IP / IT BPO;
• Penyampaian jumlah kuota impor yang
diperbolehkan atas importasi suatu jenis BPO.
MOU antara Dirjen Bea dan Cukai dengan KLH
• Pada tanggal 12 Desember 2005 Kementerian Lingkungan Hidup dan Dirjen
Bea dan Cukai Departemen Keuangan, menandatangani nota kesepahaman
(MoU) tentang peningkatan pengawasan impor bahan perusak ozon (BPO)
dalam rangka pengendalian impor BPO secara terpadu dan terkoordinasi
antar instansi pemerintah terkait.
• Adalah bentuk tindak lanjut dari kewajiban pemerintah Indonesia untuk
memenuhi ketentuan dalam konvesi Wina tentang perlindungan lapisan
ozon dan Protokol Montreal tentang pengaturan BPO.
• Pemberian/Penyerahan bantuan berupa 20 alat refrigerant identifier produksi
2004 dari Jepang oleh KLH kepada Ditjen Bea Cukai untuk mempermudah
tugas Ditjen Bea Cukai dalam mengawasi dan mengidentifikasi BPO yang
diimpor
• Sebagai langkah tindak lanjutnya, pada 9 – 10 Mei 2006 KLH menyelenggarakan
Pelatihan Identifikasi BPO dan Penggunaan Alat Refrigerant Identifier kepada
Petugas Bea Cukai dari 18 KPPBC, Pusdiklat, dan Kantor Pusat DJBC dan
berikut penyerahan alat identifier ke 18 masing-masing KPPBC dari seluruh
Indonesia, 1 buah ke Pusdiklat, dan 1 buah ke Kantor Pusat.
Kantor Pelayanan BC
Customs Service
System (CSS)
Customs Intelligence
Database System (CIS)
Kantor Pusat
DJBC
Enforcement & Intelligence
System ( EIS )
Kantor Pusat
DJBC
Profil Importir
Profil PPJK
Profil Pemasok
Profil Komoditi
Profil Agen Pely.
Profil Sar.Pengkt.
Informasi Intelijen
Database Tarip HS
Database Harga
Database Lainnya
Komoditi
dan atau
Negara Asal
Penetapan Jalur Pelayanan Impor
Low Risk High Risk Komoditi dan atau NA
Yang Ditetapkan
Pemerintah
Low Risk
Very Low Risk/
Importir Jalur
Prioritas
Pemeriksaan
Fisik
di Lokasi
Pemeriksaan
Fisik 10%
Importir
Medium Risk
High Risk
Pemeriksaan Fisik 100%
Pemeriksaan Fisik 30%
Database
Sistem Aplikasi
Pelayanan Kepabeanan
Decision of
Selectivity
Process
Cusdec
(Dok.PIB)
Cusres
(No/Tgl BC1.1)(Manifest)
Jaringan
EDI
Importir
Agen Pelayaran
(Manifest)
Cusres
(No/Tgl BC1.1)
Cusres
(No/Tgl BC1.1)
(Manifest)
Laporan
Penimbunan
PT. Pelindo
Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai
Sistem Pelayanan Manifest
(EDI-Manifest)
Single Window Portal (PortNet)
PelindoTPK Koja PT.JICT PT.MTICustoms
Traders
Inhouse System
Shipping
Inhouse System
Forwarder
Inhouse System
PDE Manifes Online System Online SystemOnline System SIMOPPEL
OGA
Inhouse System
Single Submission to multiple agencies,
Single and Synchronous Processing by all related agencies,
Submission & Retrieval Data at own premises
Available 24 hrs X 7 days through Electronically Process
Principles: Seluruh proses kegiatan yang terkait dengan lalulintas barang impor dan ekspor ke dan dari RI,
dapat dilakukan dan diselesaikan hanya melalui satu “Single Portal” yang dapat diakses melalui
Jaringan Internet di lokasi masing-masing (at own premises)
 Seluruh Sistem Pelayanan di semua Instansi Pemerintah & Institusi lainnya, yang terkait dgn
Flow of Goods (Import & Export), akan ter-integrasi menjadi satu sistem terpadu shg semua
proses dan kegiatan yang dilakukan akan sinkron (synchronous-processing)
 Setiap bentuk pelayanan dari satu Instansi akan bisa di-rekonsiliasi dgn pelayanan dan data
di Instansi lainnya, shg akan ada control dan “check and balances” thd semua data.
Konsepsi Penerapan “National Single Window Portal”  PortNet
DASAR HUKUM PENGAWASAN IMPOR BPO DAN
LIMBAH B3 DAN NON B3
• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 Jo. UU Nomor 10 Tahun 1995
Tentang Kepabeanan;
• Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
• Keputusan Presiden RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Ratifikasi
Konvensi Viena tentang Perlindungan Lapisan Ozon dan Protokol
Montreal;
• Keputusan Presiden RI Nomor 92 Tahun 1998 tentang Ratifikasi Protokol
Montreal;
• Keputusan Presiden no.61 1993 tentang Ratifikasi Konvensi Basel
tentang Limbah B3
• Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun;
• Kep Menperindag Nomor : 111/MPP/Kep/1/1998 Jo. 411/MPP/Kep/9/1998
Jo. 789/MPP/Kep/12/2002
• Peraturan Menteri Perdagangan RI No : Per-03/M-DAG/PER/1/2012
tentang Ketentuan Impor Bahan Perusak Ozon (BPO)
• Pelarangan impor sampah berdasarkan UU No. 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah.
penyelundupan ekspor komoditi yang dilarang
untuk diekspor berupa kayu gelondongan
Modus :
Memberitahukan jenis barang secara tidak benar dalam pemberitahuan
pabean, dengan memberitahukan jenis barang sbg slag, furniture parts,
Modus operandi yang digunakan tersebut merupakan pelanggaran
terhadap Undang-Undang Kepabeanan Nomor 17 tahun 2006 pasal
103 huruf (a) yaitu "Setiap orang yang menyerahkan pemberitahuan
pabean dan/atau dokumen pelengkap pabean yang palsu atau
dipalsukan dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun dan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun dan/atau
pidana denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
dan paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)"
Kerugian negara akibat upaya ekspor ini adalah rusaknya ekosistem
hutan dan lingkungan hidup
KESIMPULAN
1. DJBC MERUPAKAN INSTITUSI YANG BERFUNGSI SELAIN
SEBAGAI FASILITATOR, PEMUNGUT BEA MASUK DAN PAJAK
DLM RANGKA IMPOR, JUGA MERUPAKAN “BORDER
ENFORCEMENT AGENCY” TERHADAP LALU LINTAS BARANG
IMPOR TERMASUK BARANG LARANGAN DAN PEMBATASAN;
2. BAHWA DALAM MENJALANKAN TUGAS PENGAWASAN
IMPORTASI BPO DAN EKSPOR KAYU ILEGAL, DJBC
MEMBUTUHKAN KOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT,
DALAM RANGKA MENJAGA LAPISAN OZON DAN
MELESTARIKAN EKOSISTEM HUTAN DI WILAYAH INDONESIA
GUNA MEMBERIKAN PERLINDUNGAN BAGI LINGKUNGAN ALAM
INDONESIA DAN KESEHATAN MANUSIA.
KESIMPULAN
3. DIPERLUKAN KERJASAMA INSTANSI TERKAIT DALAM
PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS BEA CUKAI SEBAGAI
LAW ENFORCEMENT AGENCY UNTUK PENEGAKAN ATURAN
MEMERANGI PERDAGANGAN BPO ILEGAL, KAYU ILEGAL,
LIMBAH BERBAHAYA, MELALUI LATIHAN DAN SARANA
SARAN
1. PERLU ADANYA KOORDINASI ANTARA DJBC DENGAN
INSTANSI TERKAIT KHUSUSNYA KEMENTERIAN
LINGKUNGAN HIDUP RI SECARA INTENSIF DAN
BERKELANJUTAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN
EFEKTIFITAS PENGAWASAN IMPOR BPO, LIMBAH
BERBAHAYA dan EKSPOR KAYU ILEGAL, SATWA
DILINDUNGI ; INFORMASI PEMUATAN BRG DICURIGAI,
PEMBERIAN ALAT DETEKSI,
2. PERLU ADANYA SALING TUKAR MENUKAR INFORMASI
BAIK INFORMASI TENTANG PERUBAHAN TERBARU
KETENTUAN/KEBIJAKAN INSTANSI TERKAIT TENTANG
BPO MAUPUN INFORMASI TENTANG ADANYA UPAYA
PEMASUKAN BPO, LIMBAH BERBAHAYA & EKSPOR KAYU
ILEGAL, SATWA DILINDUNGI.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

tata-laksana- pdj-bc-26
 tata-laksana- pdj-bc-26 tata-laksana- pdj-bc-26
tata-laksana- pdj-bc-26ardneh saputra
 
Tata laksana kepabeanan import
Tata laksana kepabeanan importTata laksana kepabeanan import
Tata laksana kepabeanan importMunif Achmad
 
Tata cara export import
Tata cara export   importTata cara export   import
Tata cara export importAgus Salim
 
Prosedur pelaksanaan ekspor impor
Prosedur pelaksanaan ekspor imporProsedur pelaksanaan ekspor impor
Prosedur pelaksanaan ekspor imporIerwhan Nurdiyanto
 
Sistem & Prosedur Kepabeanan _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & E...
Sistem & Prosedur Kepabeanan _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & E...Sistem & Prosedur Kepabeanan _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & E...
Sistem & Prosedur Kepabeanan _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & E...Kanaidi ken
 
Uu nomor 10 tahun 1995
Uu nomor 10 tahun 1995Uu nomor 10 tahun 1995
Uu nomor 10 tahun 1995angga223
 
Pp 10 2012 kawasan bebas
Pp 10 2012 kawasan bebasPp 10 2012 kawasan bebas
Pp 10 2012 kawasan bebaskaromah95
 
Pengeluaran Barang Impor Dengan Tujuan Untuk Dipakai
Pengeluaran Barang Impor Dengan Tujuan Untuk DipakaiPengeluaran Barang Impor Dengan Tujuan Untuk Dipakai
Pengeluaran Barang Impor Dengan Tujuan Untuk DipakaiGuruh Agustinus
 
Pengajuan peb
Pengajuan pebPengajuan peb
Pengajuan pebbcbandung
 
Hukum Komersial & Risiko dalam Perdagangan Internasional _ Materi Training "...
Hukum Komersial & Risiko dalam Perdagangan Internasional  _ Materi Training "...Hukum Komersial & Risiko dalam Perdagangan Internasional  _ Materi Training "...
Hukum Komersial & Risiko dalam Perdagangan Internasional _ Materi Training "...Kanaidi ken
 
Tugas audit perpajakan
Tugas audit perpajakanTugas audit perpajakan
Tugas audit perpajakanZievilia Alayy
 
BIRO JASA CONSULTING PT.JEKLINDO PERSADA (CEPAT, MURAH DAN TERJAMIN) O8526224...
BIRO JASA CONSULTING PT.JEKLINDO PERSADA (CEPAT, MURAH DAN TERJAMIN) O8526224...BIRO JASA CONSULTING PT.JEKLINDO PERSADA (CEPAT, MURAH DAN TERJAMIN) O8526224...
BIRO JASA CONSULTING PT.JEKLINDO PERSADA (CEPAT, MURAH DAN TERJAMIN) O8526224...PT. Jeklindo Persada
 
Biro Urus segala keperluan dokumen Kantor Tlp(08121942042), (081288416332)
Biro Urus segala keperluan dokumen  Kantor Tlp(08121942042), (081288416332)Biro Urus segala keperluan dokumen  Kantor Tlp(08121942042), (081288416332)
Biro Urus segala keperluan dokumen Kantor Tlp(08121942042), (081288416332)BlessedOfGod
 

What's hot (18)

tata-laksana- pdj-bc-26
 tata-laksana- pdj-bc-26 tata-laksana- pdj-bc-26
tata-laksana- pdj-bc-26
 
Tatalaksana kepabeanan di bidang Ekspor
Tatalaksana kepabeanan di bidang EksporTatalaksana kepabeanan di bidang Ekspor
Tatalaksana kepabeanan di bidang Ekspor
 
Tata laksana kepabeanan import
Tata laksana kepabeanan importTata laksana kepabeanan import
Tata laksana kepabeanan import
 
Prosedur re impor
Prosedur re imporProsedur re impor
Prosedur re impor
 
Tata cara export import
Tata cara export   importTata cara export   import
Tata cara export import
 
Prosedur pelaksanaan ekspor impor
Prosedur pelaksanaan ekspor imporProsedur pelaksanaan ekspor impor
Prosedur pelaksanaan ekspor impor
 
Sistem & Prosedur Kepabeanan _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & E...
Sistem & Prosedur Kepabeanan _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & E...Sistem & Prosedur Kepabeanan _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & E...
Sistem & Prosedur Kepabeanan _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL & E...
 
Uu nomor 10 tahun 1995
Uu nomor 10 tahun 1995Uu nomor 10 tahun 1995
Uu nomor 10 tahun 1995
 
Sistem aplikasi dokumentasi BKC Hasil Tembakau
Sistem aplikasi dokumentasi BKC Hasil TembakauSistem aplikasi dokumentasi BKC Hasil Tembakau
Sistem aplikasi dokumentasi BKC Hasil Tembakau
 
PER-54/BC/2011
PER-54/BC/2011PER-54/BC/2011
PER-54/BC/2011
 
Pp 10 2012 kawasan bebas
Pp 10 2012 kawasan bebasPp 10 2012 kawasan bebas
Pp 10 2012 kawasan bebas
 
Pengeluaran Barang Impor Dengan Tujuan Untuk Dipakai
Pengeluaran Barang Impor Dengan Tujuan Untuk DipakaiPengeluaran Barang Impor Dengan Tujuan Untuk Dipakai
Pengeluaran Barang Impor Dengan Tujuan Untuk Dipakai
 
Pengajuan peb
Pengajuan pebPengajuan peb
Pengajuan peb
 
Hukum Komersial & Risiko dalam Perdagangan Internasional _ Materi Training "...
Hukum Komersial & Risiko dalam Perdagangan Internasional  _ Materi Training "...Hukum Komersial & Risiko dalam Perdagangan Internasional  _ Materi Training "...
Hukum Komersial & Risiko dalam Perdagangan Internasional _ Materi Training "...
 
08a fasilitas cukai
08a fasilitas cukai08a fasilitas cukai
08a fasilitas cukai
 
Tugas audit perpajakan
Tugas audit perpajakanTugas audit perpajakan
Tugas audit perpajakan
 
BIRO JASA CONSULTING PT.JEKLINDO PERSADA (CEPAT, MURAH DAN TERJAMIN) O8526224...
BIRO JASA CONSULTING PT.JEKLINDO PERSADA (CEPAT, MURAH DAN TERJAMIN) O8526224...BIRO JASA CONSULTING PT.JEKLINDO PERSADA (CEPAT, MURAH DAN TERJAMIN) O8526224...
BIRO JASA CONSULTING PT.JEKLINDO PERSADA (CEPAT, MURAH DAN TERJAMIN) O8526224...
 
Biro Urus segala keperluan dokumen Kantor Tlp(08121942042), (081288416332)
Biro Urus segala keperluan dokumen  Kantor Tlp(08121942042), (081288416332)Biro Urus segala keperluan dokumen  Kantor Tlp(08121942042), (081288416332)
Biro Urus segala keperluan dokumen Kantor Tlp(08121942042), (081288416332)
 

Viewers also liked

Pemeriksaan klinis orthodontik
Pemeriksaan klinis orthodontikPemeriksaan klinis orthodontik
Pemeriksaan klinis orthodontikANISA RAMADHANA
 
Perizinan.final
Perizinan.finalPerizinan.final
Perizinan.finalbecekudus
 
Draf juknis pegawas perikanan bidang penangkapan ikan
Draf juknis pegawas perikanan bidang penangkapan ikanDraf juknis pegawas perikanan bidang penangkapan ikan
Draf juknis pegawas perikanan bidang penangkapan ikanAi Kustiani
 
Peran Serta Pokmaswas dalam Mendukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Per...
Peran Serta Pokmaswas dalam Mendukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Per...Peran Serta Pokmaswas dalam Mendukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Per...
Peran Serta Pokmaswas dalam Mendukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Per...yudha_a
 
Sekelumit tentang Konsep Dasar Pelayanan Publik
Sekelumit tentang Konsep Dasar Pelayanan PublikSekelumit tentang Konsep Dasar Pelayanan Publik
Sekelumit tentang Konsep Dasar Pelayanan PublikRusman R. Manik
 
Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingTata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingKanaidi ken
 
6. pedoman teknis_sarpras_rs_kelas_b
6. pedoman teknis_sarpras_rs_kelas_b6. pedoman teknis_sarpras_rs_kelas_b
6. pedoman teknis_sarpras_rs_kelas_bchrisnaedy
 
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...Kanaidi ken
 
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingProsedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingKanaidi ken
 
Export & Import - Procedure and Documentation
Export & Import - Procedure and DocumentationExport & Import - Procedure and Documentation
Export & Import - Procedure and DocumentationSabarinath Suryaprakash
 
administrasi ekspor dan impor
administrasi ekspor dan imporadministrasi ekspor dan impor
administrasi ekspor dan imporSomewhere
 
Balanace score card ppt
Balanace score card pptBalanace score card ppt
Balanace score card pptAravind Reddy
 
How To Prepare A Basic Training Module
How To Prepare A Basic Training ModuleHow To Prepare A Basic Training Module
How To Prepare A Basic Training ModuleBruhad Buch
 

Viewers also liked (19)

Impor Sementara (ppt)
Impor Sementara (ppt)Impor Sementara (ppt)
Impor Sementara (ppt)
 
Pemeriksaan klinis orthodontik
Pemeriksaan klinis orthodontikPemeriksaan klinis orthodontik
Pemeriksaan klinis orthodontik
 
Perizinan.final
Perizinan.finalPerizinan.final
Perizinan.final
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
Kargo
KargoKargo
Kargo
 
Draf juknis pegawas perikanan bidang penangkapan ikan
Draf juknis pegawas perikanan bidang penangkapan ikanDraf juknis pegawas perikanan bidang penangkapan ikan
Draf juknis pegawas perikanan bidang penangkapan ikan
 
Peran Serta Pokmaswas dalam Mendukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Per...
Peran Serta Pokmaswas dalam Mendukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Per...Peran Serta Pokmaswas dalam Mendukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Per...
Peran Serta Pokmaswas dalam Mendukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Per...
 
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
 
Pertemuan 8 pajak
Pertemuan 8 pajakPertemuan 8 pajak
Pertemuan 8 pajak
 
Sekelumit tentang Konsep Dasar Pelayanan Publik
Sekelumit tentang Konsep Dasar Pelayanan PublikSekelumit tentang Konsep Dasar Pelayanan Publik
Sekelumit tentang Konsep Dasar Pelayanan Publik
 
Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingTata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Tata Kerja Penyelesaian Barang Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
 
6. pedoman teknis_sarpras_rs_kelas_b
6. pedoman teknis_sarpras_rs_kelas_b6. pedoman teknis_sarpras_rs_kelas_b
6. pedoman teknis_sarpras_rs_kelas_b
 
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
 
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingProsedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
 
Export & Import - Procedure and Documentation
Export & Import - Procedure and DocumentationExport & Import - Procedure and Documentation
Export & Import - Procedure and Documentation
 
Balanced Scorecard
Balanced Scorecard  Balanced Scorecard
Balanced Scorecard
 
administrasi ekspor dan impor
administrasi ekspor dan imporadministrasi ekspor dan impor
administrasi ekspor dan impor
 
Balanace score card ppt
Balanace score card pptBalanace score card ppt
Balanace score card ppt
 
How To Prepare A Basic Training Module
How To Prepare A Basic Training ModuleHow To Prepare A Basic Training Module
How To Prepare A Basic Training Module
 

Similar to Peran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam Pengawasan Importasi Barang Larangan Pemberlakuan

Bahan Curcis PJJ PDTD 2022 - Dir Teknis.pdf
Bahan Curcis PJJ PDTD 2022 - Dir Teknis.pdfBahan Curcis PJJ PDTD 2022 - Dir Teknis.pdf
Bahan Curcis PJJ PDTD 2022 - Dir Teknis.pdfarioshomepc
 
LARTAS 2022.pdf
LARTAS 2022.pdfLARTAS 2022.pdf
LARTAS 2022.pdfLamanPajak
 
BIMTEK BKC ILEGAL FIX Kota BDG.pptx
BIMTEK BKC ILEGAL FIX Kota BDG.pptxBIMTEK BKC ILEGAL FIX Kota BDG.pptx
BIMTEK BKC ILEGAL FIX Kota BDG.pptxRezkyPrayudi1
 
1. UUK Lengkap.pdf
1. UUK Lengkap.pdf1. UUK Lengkap.pdf
1. UUK Lengkap.pdfLamanPajak
 
Fasilitas Kepabeanan fix.pptx
Fasilitas Kepabeanan fix.pptxFasilitas Kepabeanan fix.pptx
Fasilitas Kepabeanan fix.pptxssuserb24358
 
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdfPMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdfCIkumparan
 
SEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptx
SEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptxSEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptx
SEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptxssuserf0c136
 
Pengenalan DJBC - Template resmi
Pengenalan DJBC - Template resmiPengenalan DJBC - Template resmi
Pengenalan DJBC - Template resmiDesy Yofah Putri
 
Mengenal Kepabeanan Indonesia Bp. Chotibul Umam.pdf
Mengenal Kepabeanan Indonesia Bp. Chotibul Umam.pdfMengenal Kepabeanan Indonesia Bp. Chotibul Umam.pdf
Mengenal Kepabeanan Indonesia Bp. Chotibul Umam.pdfJoniHariPurnomo1
 
pengantar Bea Cukai.pdf
pengantar Bea Cukai.pdfpengantar Bea Cukai.pdf
pengantar Bea Cukai.pdfbcshiam
 
03_materi_proses_bisnis_kepabeanan_e-commerce.pdf
03_materi_proses_bisnis_kepabeanan_e-commerce.pdf03_materi_proses_bisnis_kepabeanan_e-commerce.pdf
03_materi_proses_bisnis_kepabeanan_e-commerce.pdfRyanRasendriya1
 
Wbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malangWbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malangAhmad Abdul Haq
 
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/M-DAG/PER/10/2009
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/M-DAG/PER/10/2009Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/M-DAG/PER/10/2009
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/M-DAG/PER/10/2009 Arif Nurjaya
 
[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...
[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...
[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...didiekkurniawan1
 
Buku Ajar Pengantar Kepabeanan dan Cukai Fix (Autosaved).pdf
Buku Ajar Pengantar Kepabeanan dan Cukai Fix (Autosaved).pdfBuku Ajar Pengantar Kepabeanan dan Cukai Fix (Autosaved).pdf
Buku Ajar Pengantar Kepabeanan dan Cukai Fix (Autosaved).pdfSariYanti22
 
Panduan laporan Pertanggung Jawaban Keuangan Atas Dana Hibah Penelitian
Panduan laporan Pertanggung Jawaban Keuangan Atas Dana Hibah PenelitianPanduan laporan Pertanggung Jawaban Keuangan Atas Dana Hibah Penelitian
Panduan laporan Pertanggung Jawaban Keuangan Atas Dana Hibah PenelitianDidit Kurniadi
 
32 pmk0102019 induk
32 pmk0102019 induk32 pmk0102019 induk
32 pmk0102019 indukKantorHukum1
 

Similar to Peran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam Pengawasan Importasi Barang Larangan Pemberlakuan (20)

Bahan Curcis PJJ PDTD 2022 - Dir Teknis.pdf
Bahan Curcis PJJ PDTD 2022 - Dir Teknis.pdfBahan Curcis PJJ PDTD 2022 - Dir Teknis.pdf
Bahan Curcis PJJ PDTD 2022 - Dir Teknis.pdf
 
LARTAS 2022.pdf
LARTAS 2022.pdfLARTAS 2022.pdf
LARTAS 2022.pdf
 
BIMTEK BKC ILEGAL FIX Kota BDG.pptx
BIMTEK BKC ILEGAL FIX Kota BDG.pptxBIMTEK BKC ILEGAL FIX Kota BDG.pptx
BIMTEK BKC ILEGAL FIX Kota BDG.pptx
 
1. UUK Lengkap.pdf
1. UUK Lengkap.pdf1. UUK Lengkap.pdf
1. UUK Lengkap.pdf
 
Fasilitas Kepabeanan fix.pptx
Fasilitas Kepabeanan fix.pptxFasilitas Kepabeanan fix.pptx
Fasilitas Kepabeanan fix.pptx
 
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdfPMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
 
SEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptx
SEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptxSEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptx
SEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptx
 
Pengenalan DJBC - Template resmi
Pengenalan DJBC - Template resmiPengenalan DJBC - Template resmi
Pengenalan DJBC - Template resmi
 
Mengenal Kepabeanan Indonesia Bp. Chotibul Umam.pdf
Mengenal Kepabeanan Indonesia Bp. Chotibul Umam.pdfMengenal Kepabeanan Indonesia Bp. Chotibul Umam.pdf
Mengenal Kepabeanan Indonesia Bp. Chotibul Umam.pdf
 
pengantar Bea Cukai.pdf
pengantar Bea Cukai.pdfpengantar Bea Cukai.pdf
pengantar Bea Cukai.pdf
 
03_materi_proses_bisnis_kepabeanan_e-commerce.pdf
03_materi_proses_bisnis_kepabeanan_e-commerce.pdf03_materi_proses_bisnis_kepabeanan_e-commerce.pdf
03_materi_proses_bisnis_kepabeanan_e-commerce.pdf
 
Wbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malangWbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malang
 
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/M-DAG/PER/10/2009
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/M-DAG/PER/10/2009Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/M-DAG/PER/10/2009
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/M-DAG/PER/10/2009
 
[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...
[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...
[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...
 
Buku Ajar Pengantar Kepabeanan dan Cukai Fix (Autosaved).pdf
Buku Ajar Pengantar Kepabeanan dan Cukai Fix (Autosaved).pdfBuku Ajar Pengantar Kepabeanan dan Cukai Fix (Autosaved).pdf
Buku Ajar Pengantar Kepabeanan dan Cukai Fix (Autosaved).pdf
 
P3DN.pdf
P3DN.pdfP3DN.pdf
P3DN.pdf
 
SOP KEUANGAN.pdf
SOP KEUANGAN.pdfSOP KEUANGAN.pdf
SOP KEUANGAN.pdf
 
Panduan laporan Pertanggung Jawaban Keuangan Atas Dana Hibah Penelitian
Panduan laporan Pertanggung Jawaban Keuangan Atas Dana Hibah PenelitianPanduan laporan Pertanggung Jawaban Keuangan Atas Dana Hibah Penelitian
Panduan laporan Pertanggung Jawaban Keuangan Atas Dana Hibah Penelitian
 
32 pmk0102019 induk
32 pmk0102019 induk32 pmk0102019 induk
32 pmk0102019 induk
 
Permentan 18 thn 2011 insw karantina
Permentan 18 thn 2011 insw karantinaPermentan 18 thn 2011 insw karantina
Permentan 18 thn 2011 insw karantina
 

Recently uploaded

Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (8)

Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 

Peran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam Pengawasan Importasi Barang Larangan Pemberlakuan

  • 1. PERAN DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DALAM PENGAWASAN IMPORTASI BARANG LARANGAN PEMBATASAN
  • 2. TUGAS POKOK & FUNGSI DJBC (Berdasarkan Keppres 109 Tahun 2001 & Keppres 23 Tahun 2004 j.o. KMK 466/KMK.01/2006) Tugas Pokok : Merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Kepabeanan dan Cukai berdasarkan kebijakan yang ditetapkan Menteri Keuangan dan Peraturan Perundangan yang berlaku Fungsi : • Penyiapan perumusan kebijakan di bidang Kepabeanan dan Cukai • Pelaksanaan kebijakan di bidang Kepabeanan dan Cukai • Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang Kepabeanan dan Cukai • Pemberian bimbingan teknis di bidang Kepabeanan dan Cukai • Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal. Tugas : • Pelayanan dan Pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk dan keluar wilayah Republik Indonesia • Pemungutan Penerimaan Negara berupa Bea Masuk dan Cukai serta Pungutan Negara lainnya Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas : • Undang-Undang No. 17 tahun 2006 jo. Undang-Undang No. 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan • Undang-Undang No. 39 tahun 2007 jo. Undang-Undang No. 11 Tahun 1995 Tentang Cukai
  • 3. Trade Facilitator Industrial Assistance Revenue Collector Community Protector Aspek Penerimaan Aspek Pelayanan Aspek Pengawasan TUGAS dan Fungsi DJBC : Aspek SDM (Integritas dan Kesejahteraan) Aspek Kelembagaan Tugas dan Fungsi DJBC  Pelayanan & Pengawasan atas Lalulintas Barang yang Masuk dan Keluar Daerah Pabean Indonesia  Pemungutan Bea Masuk & Cukai serta Pungutan Negara lainnya ( KEPPRES No. 23 Thn. 2004 dan Kep.Menkeu 466/KMK.01/2006 ) Program Dan Kebijakan Di Bidang KEPABEANAN Program Dan Kebijakan Di Bidang CUKAI Program Dan Kebijakan Di Bidang LAINNYA
  • 4. Trade Facilitator/ Memfasilitasi Perdagangan Industrial Assistance/ Melindungi Industri Dalam Negeri Revenue Collector/ Kontribusi Penerimaan APBN Community Protector/ Melindungi Masyarakat Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Di Bidang KEPABE ANAN  Pemberian Jalur Prioritas  Pengembangan Sistim Otomasi Kepabeanan  Sistim Pembayaran Elektronik / Online  Selektifitas Pemeriksaan Pabean  Kawasan Berikat, Gudang Berikat  Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE)  Fasilitas impor Mesin, Brg Modal, Bahan Baku  Fasilitas Pembebasan BM Industri Tertentu  Penanggulangan Penyelundupan  Penanggulangan Pelanggaran Kepabeanan  Pengawasan Barang Larangan & Pembatasan  Optimalisasi Penerimaan Negara  Optimalisasi Penagihan Tunggakan  Penyempurnaan Administrasi Penerimaan
  • 5.  Peningkatan kecepatan pelayanan  Kelancaran arus barang impor/ekspor  Kepastian waktu pelayanan  Penghilangan ekonomi biaya tinggi  Proses pelayanan mudah & sederhana  Transparansi & keterbukaan pelayanan  Penanggulangan Penyelundupan  Pemberantasan Perdagangan Ilegal  Pencegahan Pelanggaran Kepab.& Cukai  Penegakan Hukum yang optimal  Akuntabilitas & kinerja Unit Pengawasan  Peningkatan Integritas Pegawai  Penetapan Kode Etik & Perilaku  Pembinaan Moral dan Etika  Pemberian Sanksi & Penghargaan  Saluran Pengaduan Etika & Perilaku  Pelayanan  Pengawasan  Integritas SDM Tugas dan Fungsi DJBC Trade Facilitator Industrial Assistance Revenue Collector Community Protector Aspirasi / Tuntutan Masyarakat
  • 6. Pelayanan >< Pengawasan Kegiatan Operasional DJBC Tugas Pokok dan Fungsi DJBC PELAYANAN PENGAWASAN  Kelancaran Arus Barang Impor/Ekspor  Kecepatan Pelayanan Dokumen & Brg  Pengurangan Ekonomi Biaya Tinggi  Kemudahan Proses Pelayanan  Pemberian Fasilitas Kepabeanan  Transparansi & Keterbukaan Pelayanan  Pengamanan Kepentingan Nasional  Perlindungan Kesejahteraan Masyarakat  Perlindungan Industri Dalam Negeri  Perlindungan Konsumen Dalam Negeri  Pengamanan Kebijakan Perdagangan  Pemungutan Penerimaan BM + PDRI Efisiensi Pelayanan PENCAPAIAN TUJUAN, SASARAN, VISI DAN MISI D J B C Efektifitas Pengawasan
  • 7. Post Audit Kep. Dirjen No 12 Tahun 2000 Prosedur Pemeriksaan Barang Impor • Penelitian dokumen • Pemeriksaan fisik barang UTPK
  • 8. Kantor Pelayanan BC Pemeriksaan Fisik Penelitihan Dokumen SPPB E D I Network Validasi / Cek Data Jalur MerahJalur Hijau Penetapan Jalur Modul PIB Importir Bank Modul Bank Analyzing Point Brg Larangan Pembatasan Importir Instansi Lain (Other Govt Ag.) Ya Tidak Jalur Prioritas Gate-Out System SPPB Komputer/Sistem KPBC Sistem Aplikasi Pelayanan Impor (Pada Komputer Kantor Pelayanan)
  • 9. Komputer KPBC Kantor Pelayanan BC Persetujuan Ekspor Eksportir Modul PEB Mandatory Check PEB Penelitian Barang Larangan/ Pembatasan Analyzing Point Content Check Instansi Lain (Import License) Sistem Aplikasi Pelayanan Ekspor (EDI-Ekspor) Pemuatan Ke Kapal E D I Network Fas.KITE Pemeriks Fisik Pemeriksaan Hi Co Scan
  • 10. SISTEM PENGAWASAN IMPOR BARANG IMPOR PEMERIKSAAN FISIK PENELITIAN DOKUMEN SELEKTIF JALUR MERAH JALUR HIJAU NHI / NI
  • 11. Kapal sandar di Kade Pembongkaran / Pemuatan Kontainer Pelayanan Impor/Ekspor Pemasukan/Pengeluaran Barang 1. CIQ (Customs, Immigr, Quarant) 2. Kepanduan (Jasa Pandu) 3. Pelindo (Proses +biaya tambat) 1. Operator Terminal 2. Agen Kapal (THC) 3. Pengelola TPS 4. Perusahaan Bongkar Muat Instansi Penerbit Ijin/ Rekomendasi (Tata Niaga Impor / Ekspor) 1. Customs 2. Pelindo 3. Operator Terminal 4. TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) 1. Customs 2. Polisi 3. KPLP 4. Security 5. Pelindo (pas pelabuhan) 6. Satuan Pengawal barang Departemen Perdagangan Departemen Perindustrian Departemen Pertanian Departemen Perhubungan Departemen Kelautan & Perikanan Departemen Kehutanan Departemen Kesehatan Departemen ESDM Kementerian Lingkungan Hidup Mabes TNI/ POLRI, Dephan BPOM, BAPETEN, BOTASUPAL Instansi Teknis Lainnya LINI I GATE Instansi Terkait dalam Kegiatan Impor di Pelabuhan Laut
  • 12. Pasal 53 UU No. 17 Th 2006 Jo. UU No. 10 Th 1995 Ketentuan Barang Larangan dan Pembatasan (1) Untuk kepentingan pengawasan terhadap pelaksanaan ketentuan larangan dan pembatasan, instansi teknis yang menetapkan peraturan larangan dan/atau pembatasan atas impor atau ekspor wajib memberitahukan kepada Menteri. (2) Ketentuan mengenai pelaksanaan pengawasan peraturan larangan dan/atau pembatasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan peraturan menteri. (3) Semua barang yang dilarang atau dibatasi yang tidak memenuhi syarat untuk diimpor atau diekspor, jika telah diberitahukan dengan pemberitahuan pabean, atas permintaan importir atau eksportir: dibatalkan ekspornya; diekspor kembali; atau dimusnahkan di bawah pengawasan pejabat bea dan cukai kecuali terhadap barang dimaksud ditetapkan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Barang yang dilarang atau dibatasi untuk diimpor atau diekspor yang tidak diberitahukan atau diberitahukan secara tidak benar dinyatakan sebagai barang yang dikuasai negara, kecuali terhadap barang dimaksud ditetapkan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • 13. (1) Ketentuan larangan & pembatasan impor yg ditetapkan oleh instansi teknis MENKEU : ditetapkan dan dilaksanakan oleh DJBC (2) Barang yg impornya dilarang/dibatasi diberitahukan & sesuai ttp tdk memenuhi syarat ketent larangan/pembatasan atas permintaan ybs a. dibatalkan ekspornya b. di re-ekspor c. dimusnahkan di bawah. pengawasan pejabat BC (3) Barang yang impornya dilarang/dibatasi Tidak diberitahukan atau diberitahukan secara tidak benar - Barang yg dikuasai negara - Sesuai ketentuan larangan/ pembatasan Ketentuan Pengawasan Barang larangan dan pembatasan PASAL 53 UU NO. 17 TAHUN 2006 Jo. NO. 10 TAHUN 1995 TTG KEPABEANAN Penyelesaian
  • 14. POLA PENGAWASAN IMPOR 1. Analyzing Point => penelitian pemenuhan persyaratan impor 2. Manajemen Risiko berdasarkan Profil Importir dan Profil Komoditi (Profiling=>Risk Assesment=>Targetting) 3. Pemeriksaan Fisik : # Hi-Co Scan X-Ray Container Inspection # Pemeriksaan Fisik (Tkt.Pemeriks. 10%, 30% dan 100%) PROSEDUR PENANGANAN BARANG LARANGAN DAN PEMBATASAN
  • 15. DATA KOMODITI TATANIAGA LARANGAN/PEMBATASAN IMPOR INSTANSI JUMLAH PERATURAN JUMLAH HS BADAN POM 4 1.106 BANK INDONESIA 1 1 BAPETEN 1 10 BOTASUPAL 1 3 KEMENTERIAN ESDM 3 11 KEMENTERIAN BUDAYA & PARIWISATA 1 8 KEMENTERIAN HANKAM 2 18 KEMENTERIAN KEHUTANAN 1 94 KEMENTERIAN KESEHATAN 6 554 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 36 4.760 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 1 37 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2 2.371 KEMENTERIAN PERTANIAN 5 1.164 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 3 210 POLRI 1 44 JUMLAH 68 10.391
  • 16. DASAR HUKUM PENGAWASAN IMPOR BPO DAN LIMBAH B3 DAN NON B3 • Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 Jo. UU Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan; • Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; • Keputusan Presiden RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Ratifikasi Konvensi Viena tentang Perlindungan Lapisan Ozon dan Protokol Montreal; • Keputusan Presiden RI Nomor 92 Tahun 1998 tentang Ratifikasi Protokol Montreal; • Keputusan Presiden no.61 1993 tentang Ratifikasi Konvensi Basel tentang Limbah B3 • Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun; • Kep Menperindag Nomor : 111/MPP/Kep/1/1998 Jo. 411/MPP/Kep/9/1998 Jo. 789/MPP/Kep/12/2002 • Peraturan Menteri Perdagangan RI No : Per-03/M-DAG/PER/1/2012 tentang Ketentuan Impor Bahan Perusak Ozon (BPO) • Pelarangan impor sampah berdasarkan UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
  • 17. • Dilarang Impor untuk BPO pada Lampiran I yaitu untuk jenis; Halon 1211 (Bromo Khlorodifluoro Metana), Halon 1301 (Bromo Trifluoro Metana), Halon 2402 (Dibromo Tetra Fluoro Etana), CCL4/CTC (Karbon Tetrachlorida), CH3CCl3/ Metil Kloroform,Metilbromida,CFC11,CFC12; • Diatur tataniaga impornya untuk BPO pada Lampiran II jenis metil bromide, HCFC. Ketentuan Impor BPO menurut Per-03/M-Dag/Per/1/2012
  • 18. Persyaratan Impor BPO menurut Per-03/M-Dag/Per/1/2012 • Hanya dapat diimpor dari negara-negara yang terdapat dalam daftar yang diterbitkan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, oleh perusahaan yang telah mendapat pengakuan sebagai IP-BPO atau penunjukan sebagai IT-BPO; • Hanya melalui Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Merak, Tanjung Mas, Tanjung Perak, Sukarno Hatta (Makassar), BatuAmpar Batam. • Untuk setiap pelaksanaan impor BPO oleh IT-BPO harus mendapat persetujuan impor terlebih dahulu dari Direktur Jenderal Daglu Dep. Dag
  • 19. PELABUHAN PEMASUKAN IMPOR BPO : • Pelabuhan Belawan, Medan • Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta • Pelabuhan Merak, Cilegon • Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang • Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya • Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar • Pelabuhan Batu Ampar,Batam
  • 20. Tantangan DJBC Dalam Pengawasan BPO Perkembangan pengetahuan manusia Peningkatan kemampuan dan teknik kejahatan dlm perdagangan Modus Operandi 1. Penyelundupan (Smuggling) memasukan/mengeluarkan brg ke dan dari Daerah Pabean tanpa mengindahkan sama sekali ketentuan kepabeanan 2. Pelanggaran uraian barang yg tidak benar dilakukan untuk memperoleh keuntungan dari BM yg rendah atau menghindari ketentuan larangan/pembatasan 3. Pelanggaran perijinan impor atau ketentuan larangan/pembatasan - pemberitahuan palsu - salah pemberitahuan Tujuan : menghindari kewajiban membayar hak-hak negara dan memasukkan barang-barang yang dilarang dan dibatasi
  • 21. KENDALA DALAM PENGAWASAN BPO 1. KESULITAN PETUGAS BEA DAN CUKAI DALAM PEMERIKSAAN TABUNG BPO YANG BERUKURAN RAKSASA; 2. IDENTIFIKASI BARANG YANG HARUS DILAKUKAN SECARA LABORATORIS SEDANGKAN MELALUI KASAT MATA TIDAK DAPAT DILAKUKAN SEHINGGA MEMPERLAMA PROSES ENGELUARAN BARANG (PADA BEBERAPA KANTOR BEA CUKAI TELAH DILENGKAPI DGN “REFRIGERANT GAS IDENTIFIER” BANTUAN KLH); 3. STANDARISASI PENGEMAS JENIS BARANG BPO YANG DAPAT DIJADKAN ACUAN DALAM PENGIDENTIFIKASIAN BARANG.
  • 22. TEKNIK-TEKNIK IMPOR ILEGAL BPO 1. Pemasukan BPO melalui pelabuhan-pelabuhan tidak resmi yang tersebar di seluruh wilayah kepulauan Indonesia; 2. Importasi BPO oleh pihak-pihak yang tidak berhak 3. Pemalsuan label dan kemasan BPO; 4. Pemberitahuan secara tidak benar / Penggunaan Deskripsi Barang yang salah dalam PIB (misal : diberitahukan sebagai jenis barang yang tidak terkena ketentuan larangan dan pembatasan); 5. Menggunakan Klasifikasi Kode HS yang tidak benar (Missclassification /Switch HS Code) 6. Mencampur jenis barang yang tidak terkena ketentuan larangan dan pembatasan dengan jenis barang yang terkena ketentuan larangan dan pembatasan; 7. Mengemas BPO yang sudah dilarang dengan tabung/kemasan BPO yang masih diperbolehkan diimpor.
  • 23. Pentingnya Koordinasi DJBC dengan Instansi Terkait (KLH, Kemendag, Badan POM,dll) seputar Pengawasan Impor BPO • Sosialisasi Pelaksanaan Ketentuan Impor BPO yang terbaru yaitu Per-03/M-Dag/Per/1/2012 kepada para stake holder (Petugas BC, Importir, Masyarakat Industri pengguna BPO, dll); • Pertukaran Informasi antar instansi terkait; • Penyampaian data-data dari perusahaan yang telah mendapat rekomendasi, pengakuan, atau penunjukkan sebagai IP / IT BPO; • Penyampaian jumlah kuota impor yang diperbolehkan atas importasi suatu jenis BPO.
  • 24. MOU antara Dirjen Bea dan Cukai dengan KLH • Pada tanggal 12 Desember 2005 Kementerian Lingkungan Hidup dan Dirjen Bea dan Cukai Departemen Keuangan, menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang peningkatan pengawasan impor bahan perusak ozon (BPO) dalam rangka pengendalian impor BPO secara terpadu dan terkoordinasi antar instansi pemerintah terkait. • Adalah bentuk tindak lanjut dari kewajiban pemerintah Indonesia untuk memenuhi ketentuan dalam konvesi Wina tentang perlindungan lapisan ozon dan Protokol Montreal tentang pengaturan BPO. • Pemberian/Penyerahan bantuan berupa 20 alat refrigerant identifier produksi 2004 dari Jepang oleh KLH kepada Ditjen Bea Cukai untuk mempermudah tugas Ditjen Bea Cukai dalam mengawasi dan mengidentifikasi BPO yang diimpor • Sebagai langkah tindak lanjutnya, pada 9 – 10 Mei 2006 KLH menyelenggarakan Pelatihan Identifikasi BPO dan Penggunaan Alat Refrigerant Identifier kepada Petugas Bea Cukai dari 18 KPPBC, Pusdiklat, dan Kantor Pusat DJBC dan berikut penyerahan alat identifier ke 18 masing-masing KPPBC dari seluruh Indonesia, 1 buah ke Pusdiklat, dan 1 buah ke Kantor Pusat.
  • 25. Kantor Pelayanan BC Customs Service System (CSS) Customs Intelligence Database System (CIS) Kantor Pusat DJBC Enforcement & Intelligence System ( EIS ) Kantor Pusat DJBC Profil Importir Profil PPJK Profil Pemasok Profil Komoditi Profil Agen Pely. Profil Sar.Pengkt. Informasi Intelijen Database Tarip HS Database Harga Database Lainnya Komoditi dan atau Negara Asal Penetapan Jalur Pelayanan Impor Low Risk High Risk Komoditi dan atau NA Yang Ditetapkan Pemerintah Low Risk Very Low Risk/ Importir Jalur Prioritas Pemeriksaan Fisik di Lokasi Pemeriksaan Fisik 10% Importir Medium Risk High Risk Pemeriksaan Fisik 100% Pemeriksaan Fisik 30% Database Sistem Aplikasi Pelayanan Kepabeanan Decision of Selectivity Process
  • 26. Cusdec (Dok.PIB) Cusres (No/Tgl BC1.1)(Manifest) Jaringan EDI Importir Agen Pelayaran (Manifest) Cusres (No/Tgl BC1.1) Cusres (No/Tgl BC1.1) (Manifest) Laporan Penimbunan PT. Pelindo Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Sistem Pelayanan Manifest (EDI-Manifest)
  • 27. Single Window Portal (PortNet) PelindoTPK Koja PT.JICT PT.MTICustoms Traders Inhouse System Shipping Inhouse System Forwarder Inhouse System PDE Manifes Online System Online SystemOnline System SIMOPPEL OGA Inhouse System Single Submission to multiple agencies, Single and Synchronous Processing by all related agencies, Submission & Retrieval Data at own premises Available 24 hrs X 7 days through Electronically Process Principles: Seluruh proses kegiatan yang terkait dengan lalulintas barang impor dan ekspor ke dan dari RI, dapat dilakukan dan diselesaikan hanya melalui satu “Single Portal” yang dapat diakses melalui Jaringan Internet di lokasi masing-masing (at own premises)  Seluruh Sistem Pelayanan di semua Instansi Pemerintah & Institusi lainnya, yang terkait dgn Flow of Goods (Import & Export), akan ter-integrasi menjadi satu sistem terpadu shg semua proses dan kegiatan yang dilakukan akan sinkron (synchronous-processing)  Setiap bentuk pelayanan dari satu Instansi akan bisa di-rekonsiliasi dgn pelayanan dan data di Instansi lainnya, shg akan ada control dan “check and balances” thd semua data. Konsepsi Penerapan “National Single Window Portal”  PortNet
  • 28. DASAR HUKUM PENGAWASAN IMPOR BPO DAN LIMBAH B3 DAN NON B3 • Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 Jo. UU Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan; • Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; • Keputusan Presiden RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Ratifikasi Konvensi Viena tentang Perlindungan Lapisan Ozon dan Protokol Montreal; • Keputusan Presiden RI Nomor 92 Tahun 1998 tentang Ratifikasi Protokol Montreal; • Keputusan Presiden no.61 1993 tentang Ratifikasi Konvensi Basel tentang Limbah B3 • Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun; • Kep Menperindag Nomor : 111/MPP/Kep/1/1998 Jo. 411/MPP/Kep/9/1998 Jo. 789/MPP/Kep/12/2002 • Peraturan Menteri Perdagangan RI No : Per-03/M-DAG/PER/1/2012 tentang Ketentuan Impor Bahan Perusak Ozon (BPO) • Pelarangan impor sampah berdasarkan UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
  • 29. penyelundupan ekspor komoditi yang dilarang untuk diekspor berupa kayu gelondongan Modus : Memberitahukan jenis barang secara tidak benar dalam pemberitahuan pabean, dengan memberitahukan jenis barang sbg slag, furniture parts, Modus operandi yang digunakan tersebut merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Kepabeanan Nomor 17 tahun 2006 pasal 103 huruf (a) yaitu "Setiap orang yang menyerahkan pemberitahuan pabean dan/atau dokumen pelengkap pabean yang palsu atau dipalsukan dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun dan/atau pidana denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)" Kerugian negara akibat upaya ekspor ini adalah rusaknya ekosistem hutan dan lingkungan hidup
  • 30. KESIMPULAN 1. DJBC MERUPAKAN INSTITUSI YANG BERFUNGSI SELAIN SEBAGAI FASILITATOR, PEMUNGUT BEA MASUK DAN PAJAK DLM RANGKA IMPOR, JUGA MERUPAKAN “BORDER ENFORCEMENT AGENCY” TERHADAP LALU LINTAS BARANG IMPOR TERMASUK BARANG LARANGAN DAN PEMBATASAN; 2. BAHWA DALAM MENJALANKAN TUGAS PENGAWASAN IMPORTASI BPO DAN EKSPOR KAYU ILEGAL, DJBC MEMBUTUHKAN KOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT, DALAM RANGKA MENJAGA LAPISAN OZON DAN MELESTARIKAN EKOSISTEM HUTAN DI WILAYAH INDONESIA GUNA MEMBERIKAN PERLINDUNGAN BAGI LINGKUNGAN ALAM INDONESIA DAN KESEHATAN MANUSIA.
  • 31. KESIMPULAN 3. DIPERLUKAN KERJASAMA INSTANSI TERKAIT DALAM PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS BEA CUKAI SEBAGAI LAW ENFORCEMENT AGENCY UNTUK PENEGAKAN ATURAN MEMERANGI PERDAGANGAN BPO ILEGAL, KAYU ILEGAL, LIMBAH BERBAHAYA, MELALUI LATIHAN DAN SARANA
  • 32. SARAN 1. PERLU ADANYA KOORDINASI ANTARA DJBC DENGAN INSTANSI TERKAIT KHUSUSNYA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP RI SECARA INTENSIF DAN BERKELANJUTAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGAWASAN IMPOR BPO, LIMBAH BERBAHAYA dan EKSPOR KAYU ILEGAL, SATWA DILINDUNGI ; INFORMASI PEMUATAN BRG DICURIGAI, PEMBERIAN ALAT DETEKSI, 2. PERLU ADANYA SALING TUKAR MENUKAR INFORMASI BAIK INFORMASI TENTANG PERUBAHAN TERBARU KETENTUAN/KEBIJAKAN INSTANSI TERKAIT TENTANG BPO MAUPUN INFORMASI TENTANG ADANYA UPAYA PEMASUKAN BPO, LIMBAH BERBAHAYA & EKSPOR KAYU ILEGAL, SATWA DILINDUNGI.