Sistem informasi manajemen dan sistem manajemen basis data merupakan bagian penting dalam suatu organisasi untuk mengelola data secara efektif dan efisien guna mendukung pengambilan keputusan. Sistem manajemen basis data mendefinisikan, menciptakan, mengelola, dan mengontrol akses basis data untuk memenuhi kebutuhan informasi berbagai pengguna.
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, sumber daya komputasi dan komunikasi (6)
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Disusun untuk mata kuliah :
Sistem Informasi Manajemen Minggu Ke Enam Semester Gasal 2018
Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, S.E., M.Si., CMA.
Disusun Oleh :
Istianah Indrayani
43217110118
Mengenai :
Sumber Daya Komputasidan Komunikasi
2. Sistem Manajemen Basis Data
Dalam Era Global saat ini Sistem Informasi Manajemen merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suatu organisasi dimana sistem informasi yang menghasilkan hasil
keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Sistem
manajemen basis data merupakan perangkat lunak yang dapat di gunakan untuk
mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis data.
Dengan adanya sistem informasi maka suatu organisasi akan berusaha untuk lebih
kompetitif dan efisien yang pada akhirnya menambah nilai untuk mendapatkan, mengubah
dan mendistribusikan informasi dengan tujuan meningkatkan pengambilan keputusan,
meningkatkan kirnerja organisasi dalam mencapai tujuan organsisasinya. Sebuah Sistem
Informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi
penggunanya sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Dalam pengambilan keputusan, baik dalam operasional sehari-hari, maupun dalam
perencanaan strategis ke masa depan. Proses pengambilan keputusan harus dilandasi oleh
data dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang diambil tepat
sasaran. Informasi diperoleh dari pengolahan data, dan pengolahan data dilaksanakan oleh
sistem informasi dengan dukungan teknologi informasi.
Data adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-data
(database) agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, pengolahan, dan
pengamanannya dapat dilaksanakan secara effektif dan effisien diperlukan manajemen
data, sehingga suatu informasi tersebut dapat menjadi informasi yang tepat guna, tepat
waktu, akurat dan relevan. Sebagai contoh suatu institusi akademik harus membangun
database akademik, minimal memuat data mahasiswa, data dosen, data matakuliah, data
ruangan, jadwal, sehingga dapat diperoleh informasi yang tepat tentang penyelenggaran
akademik institusi tersebut. Dengan demikian agar suatu database yang efektif dapat
dibangun, diperlukan pengetahuan dasar tentang database dan juga Sistem Manajemen
Basis Data.
3. Definisi Dalam Organisasi Data Base
Data adalah sekumpulan baris fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi pada
organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum diolah ke dalam format yang bisa dimengerti
dan digunakan manusia. (Raymon McLeod, Jr ).
Data diambil dari bahasa latin, yang artinya “memberi”. Data adalah fakta yang diberikan,
darimana kenyataan tambahan dapat ditarik menjadi kesimpulan (C.J. Date).
Sedangkan menurut Kenneth C. Laudon. Jane P. Louden ( 2010) Data yaitu kumpulan
fakta-fakta kasar yang menunjukan kejadian yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan
fisik sebelum fakta tersebut diolah dan ditata mejadi bentuk yang dapat dipahami.
Kaitan ‘data’ dengan ‘Informasi’ sangat erat sehingga pada pembicaraan sehari-hari
terkadang kita sering menggunakannya untuk suatu hal serupa walaupun arti sebenarnya
berbeda dimana data adalah kumpulan fakta-fakta, belum diolah dan ditata dan belum
dapat dipahami oleh pengguna akhir sedangkanInformasi adalah data yang telah diolah
sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi penggunanya.
4. Database (Basis Data)
Definisi Basisdata dapat didefinisikan sebagai berikut :
Kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut ditunjukkan dengan kunci dari tiap file
yang ada untuk digunakan dalam satu lingkup perusahaan, instansi (Kristanto, 1994).
Kumpulan file data yang terorganisasi, terintegrasi, dan bisa dipakai bersama (C.J Date,
1981)
Kumpulan rekaman data berbagai tipe yang memiliki relasi satu sama lain (Martin,1977)
Sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak aplikasi secara efisien dengan
memusatkan data dan mengendalikan redundansi data. (Kenneth C. Laudon. Jane
P.Louden, 2010
Kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya tersimpan dalam
perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk bantuan dalam
mengoperasikannya ( ICT Database/Data Resources Management, Dr.
Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, 2010).
Sistem Basis Data (Database System) Sistem Basis Data adalah system
terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasidan membuat
informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan (C.J Date, 1981).
Sedangkan menurut Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis( 2010).Sistem Basis Data
(Database system) adalah suatu informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa
aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu instansi.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari
pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang
tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang
diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk
mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model
basis data atau model data.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan,
dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data
(database management system/DBMS).
5. Pengertian Sistem Manajemen Basis Data
Sistem Manajemen Basis-Data (Data Base Management System / DBMS)
adalahperangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara,
mengontrol, dan meng-akses basis data dengan cara praktis dan efisien. DBMS dapat
digunakan untuk meng-akomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan
akses yang berbeda-beda. DBMS pada umumnya menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang
memungkinkan data dapat diakses dengan mudah, aman, dan cepat. Beberapa fitur yang
secara umum tersedia adalah:
Keamanan : DBMS menyediakan sistem pengamanan data sehingga tidak mudah
diakses oleh orang yang tidak memiliki hak akses.
Independensi : DBMS menjamin independensi antara data dan program, data tidak
bergantung pada program yang meng-akses-nya, karena struktur data-nya
dirancang berdasarkan kebutuhan informasi, bukan berdasarkan struktur program.
Sebaliknya program juga tidak bergantung pada data, sehingga walaupun struktur
data diubah, program tidak perlu berubah.
Konkruensi / data sharing : data dapat diakses secara bersamaan oleh beberapa
pengguna karena manajemen data dilaksanakan oleh DBMS.
Integritas : DBMS mengelola file-file data serta relasi-nya dengan tujuan agar data
selalu dalam keadaan valid dan konsisten
Pemulihan : DBMS menyediakan fasilitas untuk memulihkan kembali file-file data ke
keadaan semula sebelum terjadi-nya kesalahan (error) atau gangguan baik
kesalahan perangkat keras maupun kegagalan perangkat lunak.
Kamus / katalog sistem : DBMS menyediakan fasilitas kamus data atau katalog
sistem yang menjelaskan deskripsi dari field-field data yang terkandung dalam
basisdata.
Perangkat Produktivitas : DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktivitas
sehingga memudahkan para pengguna untuk menarik manfaat dari database,
misalnya report generator (pembangkit laporan) dan query generator (pembangkit
query / pencarian informasi).
6. Database Manajemen Sistem
"Database Manajemen Sistem adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang
dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang
diminta banyak pengguna. Database Manajemen Sistem merupakan perangkat lunak yang
dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumah yang
besar. Database Manajemen Sistem juga dirancang untuk dapat melakukan manipulasi data
secara lebih mudah.”
Database administrator
7. Sebuah sistem manajemen database relasional (RDBMS)
DATABASE MANAGEMENT SYSTEM
Database Management System(RDBMS)
8. DBMS (DATABASE MANAGEMENT SYSTEM)
Figure 14-1 Illustration of aDatabase Management SystemArchitecture
Contoh dari Database Manajemen Sistemseperti Oracle, SQL server 2000/2003,MS
Access, MySQL dan sebagainya.
9. Fungsi Database Manajemen Sistem adalah sebagai berikut :
1. Data Definition
Database Manajemen Sistem harus dapat mengolah pendefinisian data
2. Data Manipulation
Database Manajemen Sistem harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai
untuk mengakses data
3. Data Security & Integrity
Database Manajemen Sistem harus dapat memeriksa security dan integrity data yang
didefinisikan oleh DBA
4. Data Recovery & Concurency
Database Manajemen Sistem harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan
database yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakandisk, dsb.
Database Manajemen Sistem harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren
yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat
yang bersamaan.
5. Data Dictionary : Database Manajemen Sistem harus menyediakan data dictionary
6. Performance : Database Manajemen Sistem harus menangani unjuk kerja dari
semuafungsi seefisien mungkin.
Sistem Manajemen Basis-Data (DBMS) memiliki berbagai keunggulan
dibandingkandengan pengelolaan data tanpa DBMS, walaupun tidak terlepas dari beberapa
kelemahan.
Keunggulan DBMS antara lain sbb:
a) Mengurangi duplikasi data atau data redundancy
b) Menjaga konsistensi dan integritas data
c) Meningkatkan keamanan data
d) Meningkatkan effisiensi dan effektivitas penggunaan data
e) Meningkatkan produktivitas para pengguna data
f) Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data
g) Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data
h) Meningkatkan pemakaian bersama dari data
i) Meningkatkan layanan backup dan recovery data
j) Mengurangi konflik antar pengguna data
10. Kelemahan DBMS antara lain sbb:
Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen
database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang optimal.
Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun internal (memory)
agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal
Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi
Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat mahal, disamping
biayapengadaan perangkat keras dan perangkat lunak, diperlukan pula biaya
pelatihan.
Apabila DBMS gagal menjalankan misinya maka tingkat kegagalan menjadi lebih
tinggi karena banyak pengguna yang bergantung pada sistem ini.
Perlu ditambahkan disini bahwa beberapa DBMS berbasis objek sebenarnya tetap
menggunakan file data relasional biasa, dengan kata lain, programnya berbasis objek tetapi
datanya masih model relasional biasa. Software seperti ini biasanya disebut sebagai Object
Oriented Relational DataBase Management System (OORDBMS), misalnya Visual dBase.
Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan sarana antar muka (interface)
dalam meng-akses data secara efisien tanpa harus melihat kerumitan atau detail tentang
cara data direkam dan dipelihara. DBMS memiliki arsitektur untuk melakukan abstraksi dari
data sehingga dapat diperoleh independensi data-program.
Pada tahun 1975, badan standarisasi nasional Amerika ANSI-SPARC (American National
Standards Institute – Standards Planning and Requirements Committee) menetapkan tiga
level abstraksi dalam database, yaitu:
a) Level Eksternal (external level) atau Level Pandangan (view level)
b) Level Konseptual (conceptual level)
c) Level Internal (internal level) atau Level Fisik (physical level)
11. Level Eksternal adalah level yang berhubungan langsung dengan pengguna database.
Pada level ini pengguna (user) hanya bisa melihat struktur data sesuai dengan keperluannya
sehingga setiap user bisa memiliki pandangan (view) yang berbeda dari user lainnya. Pada
level ini pula dimungkinkan pandangan user berbeda dengan representasi fisik dari data,
misalkan untuk data hari secara fisik data direkam dalam bentuk kode (1, 2, 3, dst) sedang
user melihat data dalam bentuk teks nama hari (Ahad, Senin, Selasa, …). Data yang dilihat
oleh user seakan-akan berasal dari satu file, secara fisik mungkin diambil dari beberapa file
yang berelasi.
Level Konseptual adalah level dari para administrator database, pada level ini didefinisikan
hubungan antar data secara logik, sehingga diperlukan struktur data secara lengkap. Para
administrator database memahami bagaimana satu view dijabarkan dari beberapa file data,
demikian pula pada saat perancangan database mereka dapat saja membagi data menjadi
beberapa file agar dapat diakses dan disimpan secara efisien.
Level Internal adalah level dimana data disimpan secara fisik dalam bentuk kode, teks,
angka, bit. Pada level ini didefinisikan allokasi ruang penyimpanan data, deskripsi data
dalam penyimpanan, kompressi data (agar lebih hemat), dan enkripsi data (agar lebih
aman). Agar independensi data dapat dicapai maka disediakan pemetaan antar lapisan
(level), yatiu pemetaan eksternal-konseptual dan pemetaan konseptual-internal. Pada
pemetaan eksternal-konseptual, DBMS dapat memetakan field-field data dari user-view ke
dalam struktur data yang sesungguhnya. Pada pemetaan konseptual-internal, DBMS dapat
menemukan rekaman fisik dari data yang didefinisikan pada struktur logika.
12. Bahasa DBMS
Implementasi bahasa DBMS bervariasi sesuai dengan variasi perusahaan yang
merancangnya, namun pada prinsipnya bahasa ini bisa dikategorikan ke dalam tiga
komponen bahasa, yaitu:
1. Data Definition/Decription Language (DDL)
2. Data Manipulation Language (DML)
3. Device Control Media Language (DCML)
DDL adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mendefinisikan struktur data
antara lain perintah untuk membuat tabel baru (CREATE) dimana terdefinisi komponen/field
data dengan tipe dan panjangnya, mengubah index (INDEX, REINDEX) agar setiap rekord
dalam satu file data dapat diakses melalui indeks-nya, mengubah struktur (MODIFY
STRUCT) dari file data, dan sebagainya. Komponen bahasa ini banyak digunakan oleh para
administrator basisdata pada saat merencanakan atau membangun file-file basisdata.
13. DML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk memanipulasi data,
komponen ini diperlukan oleh para pengguna untuk memanipulasi data, antara lain perintah-
perintah untuk melakukan hal-hal berikut ini:
mengambil data dari basisdata (LIST, DISPLAY)
menambah data kedalam basisdata (INSERT, APPEND)
meremajakan data yang ada dalam basisdata (UPDATE)
menghapus data yang tidak diperlukan (DELETE)
meng-urutkan data (SORT)
menghitung frekuensi data (COUNT) mencari data (SEEK, FIND)
DML dapat dibedakan atas dua macam, yaitu DML Prosedural dan DML Non-Prosedural.
Pada DML Prosedural ketika data akan dimanipulasi maka perintah harus disertai dengan
perintah-perintah bagaimana data diakses dari file database.
Perintah DML Prosedural biasanya termuat dalam bahasa pemrograman tingkat
tinggi (high level programming language) seperti COBOL, C, C++ dan sebagainya. Pada
DML non-Prosedural data dapat dimanipulasi langsung tanpa harus memerintahkan
bagaimana data dibaca dari file. Perintah DML non-Prosedural biasanya digunakan dalam
bahasa-bahasa DBMS seperti pada dBase, Access, Paradox, FoxPro, SQL, dan
sebagainya.
DCML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mengatur perekaman atau
penyimpanan data secara fisik. Komponen bahasa DCML digunakan oleh operator-operator
sistem basisdata didalam mengatur file-file data secara fisik. Perintah-perintah yang termuat
dalam komponen ini, antara lain perintah perintah: merekam (Write Record, Create Table),
menghapus (Drop, Delete Table).
14. Sehingga dari uraian di atas maka :
1. Database merupakan kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan yang
lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak
untuk bantuan dalam mengoperasikannya.
2. Database merupakan komponen dasar dari sebuah sistem informasi dan
pengembangan serta penggunaannya sebaiknya dipandang dari perspektif kebutuhan
organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup sebuah system informasi
organisasi berhubungan dengan siklus hidup sistem database yang mendukungnya.
3. Sistem Manajemen Basis Data adalah perangkat lunak yang mendukung
Manajemen data dalam jumlah besar. DBMS menyediakan akses data yang efisien,
kebebasan data, integritas data, keamanan, dan pengembangan aplikasi yang cepat,
mendukung akses bersamaan dan perbaikan dari kerusakan DBMS (Database
Management systems) adalah kumpulan program yang mengkoordinasikan semua
kegiatan yang berhubungan dengan basis data.
4. Tujuan Merancang Basis Data adalah untuk memenuhi informasi yang berisikan
kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya., memudahkan
pengertian struktur informasi serta mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan
beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space).
15. Dasar-dasar Konsep Data
Karakter
Elemen data yang paling dasar (dari sudut pandang pemakai), yang dapat berupa
huruf, angka atau simbol lainnya (alphabet, numeric, symbol, alphanumeric)
Field
Bagian data/data item yang mewakili sebuah atribut. Misallnya karakter huuf menjadi
field nama. Contoh lainnya adalah gaji karyawan yang mendeskripsikan entitas
karyawan. Field dalam tabel database biasanya dalam bentuk kolom.
Catatan/record
Banyak field data yang merupakan kumpulan atribut yang berhubungan dikelompokkan
dan membentuk catatan/record. Record mendesktripsikan sebuah entitas. Misal
catatan pengganjian seseorang terdiri dari atribut nama orang, nomor karyawan, dan
besar gaji. Catatan biasanya berbentuk baris.
File
Sekelompok record membentuk file atau tabel. Misal menjadi file pengganjian, file
persediaan, file murid.
Dikenal juga masterfile sebagai file induk dan ada juga file transaksi untuk periode
tertentu.
Database
Database berisi berbagai elemen data yang mendeskripsika entitas dan hubungan
antar entitas. Database menghubungkan catatan yang disimpan dalam file-file terpisah.
16. Basis Data (Database)
Definisi basis data antara lain:
• Kumpulan seluruh data berbasis komputer.
• Kumpulan data-data yang terpadu yang disusun dan disimpan dalam suatu cara
sehingga memudahkan untuk ditarik kembali.
• Kumpulan data yang di-share bagi banyak user dan memungkinkan penggunaan
data yang sama pada waktu bersamaan oleh banyak user.
• Koleksi terpadu dari data-data yang saling berkaitan dari suatu perusahaan.
• Kumpulan data yang berada di bawah kendali software manajemen basis data.
17. Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System-DBMS)
Sistem manajemen basis data adalah:
Perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara,
mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara praktis dan efisien.
Sistem yang memuat data yang terorganisasi dengan baik sehingga memudahkan
penyimpanan dan pengambilan kembali secara elektronis.
Komponen DBMS
Perangkat Keras (Hardware)
DBMS dan program aplikasi memerlukan perangkat keras untuk menjalankannya.
Perangkat keras terdiri dari komputer pribadi, sampai ke mainframe, atau suatu
jaringan komputer.
Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data adalah berupa
komputer dan bagian-bagian didalamnya, seperti prosesor, memori & harddisk.
Komponen inilah yang melakukan pemrosesan dan juga untuk menyimpan basis
data.
2. Software
Perangkat lunak ini terdiri dari sistem operasi dan perangkat lunak/program
pengelola basisdata. Perangkat lunak inilah yang akan menentukan bagaimana
data diorganisasi,disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan
mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan
keakuratan/konsistensi data, dsb. Contoh perangkat lunak DBMS : MS access, SQL
Server, Oracle dsb
3. Data
Bagi user komponen paling utama DBMS adalah adalah data. Data bertindak
sebagai suatu jembatan antara komponen mesin dan komponen manusia.
Database berisi kedua-duanya : data yang operasional dan meta-data.
18. 4. Prosedur
Prosedur memuat aturan-aturan untuk mendisain dan penggunaan database. Para
pemakai sistem database memerlukan dokumentasi prosedur yang berisi cara
menggunakan atau menjalankan sistem itu.
5. Personal, dapat diklasifikasikan menjadi :
Administrator Basis Data
Suatu lingkup database seharusnya memiliki satu orang atau kelompok orang
pada bagian struktur database untuk menangani administrasi database yang
biasa disebut administrator database atau Database Administrator (DBA).
Administrator database adalah orang yang bertanggung jawab dan bekerja
sama dengan analisis sistem dan user-user lain guna melengkapi berbagai
macam tugas seperti pendefinisian data, pemodelan data, desain database,
serta menjamin kerahasian integritas data. DBA adalah spesialis informasi yang
ahli dalam mengembangkan, menyediakan, dan mengamankan basis data.
Administrator data mengawasi seluruh aktivitas basis data.
Programer Basis Data
Programmer aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan database
melalui DML (Data Manipulation Language), yang disertakan dalam program
yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk. Programmer adalah seorang
yang menuliskan kode untuk memecah dan/atau mengagregasikan data basis
data.
Pengguna Akhir
Mereka yang menggunakannya untuk pengambilan keputusan yang akan
mempengaruhi perusahaan dan unsur pokok lingkungannya.
19. Sistem File Tradisional
Gambar 1 Contoh Sistem File Tradisional
Sistem pengorganisasian database masih terpisah-pisah antara database satu
dengan database lainnya. Sebelumnya, sistem yang digunakan untuk mengatasi semua
permasalahan bisnis, menggunakan pengelolaan data secara tradisional dengan cara
menyimpan record-record pada file-file yang terpisah yang disebut juga sistem pemrosesan
file.
Contoh : Bank yang mempunyai tiga sistem, yakni sistem yang memproses data keuangan,
pemasaran dan persediaan barang.
Digunakan untuk menyimpan record dalam file yang terpisah penyimpanan
Tradisional
Masing-masing file diperuntukkan hanya untuk satu program Aplikasi
Sistem Manajemen Data Base (DBMS Komtemporer)
Seiring dengan berjalannya waktu, sistem pemrosesan file ditinggalkan karena
masih bersifat manual yang kemudian dikembangkan sistem pemrosesan dengan
pendekatan basis data. Database Management System (DBMS) adalah:
Sistem pengolahan database yang seluruh datanya yang terdapat di dalam
SI dapat diintegrasikan.
20.
Aplikasi perdepartemen yang dibangun dapat melakukan akses terhadap
database yg tersedia berdasarkan kebutuhan masing-masing.
Sistem Manajemen Data Base (DBMS Komtemporer)
Gambar 2 Contoh Sistem Manajemen Database
Seiring dengan berjalannya waktu, sistem pemrosesan file ditinggalkan karena
masih bersifat manual yang kemudian dikembangkan sistem pemrosesan dengan
pendekatan basis data. Database Management System (DBMS) adalah:
Sistem pengolahan database yang seluruh datanya yang terdapat di dalam
SI dapat diintegrasikan.
Aplikasi perdepartemen yang dibangun dapat melakukan akses terhadap
database yg tersedia berdasarkan kebutuhan masing-masing.
21. Arsitektur Sistem Database
1. Sistem Database Tunggal
Database dan aplikasinya diletakkan pada komputer yang sama yang tidak berada
dalam lingkungan jaringan, sehingga hanya diakses oleh aplikasi tunggal, digunakan
oleh perusahaan kecil.
Gambar 3 Sistem database tunggal
2. Sistem Database Terpusat
Lokasi database secara fisik berada pada komputer pusat dalam suatu jaringan.
3. Sistem Database Terdistribusi
Salinan database baik sebagian maupun keseluruhan terdistribusi di beberapa
lokasi.
22. Keuntungan dan Kelemahan DBMS
Keuntungan DBMS
• Mengurangi duplikasi data.
• Mencapai independensi data.
• Mengambil data dan informasi dengan cepat.
• Meningkatkan keamanan data.
Kelemahan DBMS
• Membeli peranti lunak yang mahal.
• Mendapatkan konfigurasi peranti keras yang besar.
• Mempekerjakan dan memelihara staf DBA.
Macam-Macam Software DMBS
1. Microsoft Acces
Kelebihan:
• Dapat melakukan proses penyortiran pengaturan data.
• Berfungsi untuk pembuatan label data serta laporan pembuatan data kegiatan
sehari-hari. Cocok diaplikasikan diaplikasi kelas kecil dan menengah.
Kekurangan:
• Masih bersifat sederhana.
2. MySQL
Kelebihan:
• Free. Untuk yang expert sudah ada yang bayar.
• Keamanan datanya cukup aman.
• Mampu diaplikasikan di berbagai sistem operasi. My SQL cocok diaplikasikan
diaplikasi kelas kecil dan menengah.
• Akses cepat.
Kelemahan:
• Tidak cocok untuk menangani data dengan jumlah yang besar, baik untuk
menyimpan data maupun untuk memproses data.
23. • Memiliki keterbatasan kemampuan kinerja pada server ketika data yang disimpan
telah melebihi batas maksimal kemampuan daya tampung server.
3. Microsoft SQL
Kelebihan:
• Memiliki tingkat pengamanan/security data yang baik.
• Memiliki kemampuan untuk back-up data, rollback data, dan recovery
data. Kekurangan:
• Merupakan software berlisensi dan berharga mahal untuk perusahaan skala kecil
dan menengah.
4. Oracle
Kelebihan:
• Dapat menangani jumlah data dalam ukuran yang besar.
• Dapat mengolah data dalam ukuran besar dan mengolahnya dengan cepat
sehingga didapatkan informasi yang akurat sesuai permintaan pengguna/user.
Kekurangan:
• Merupakan software DMBS yang mahal, rumit, dan sulit untuk dipelajari.
• Membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi untuk dapat menjalankan software
DMBS Oracle supaya berjalan dengan stabil.
• Hanya diperuntukan bagi perusahaan berukuran besar, dan tidak cocok untuk
perusahaan kecil maupun menengah.
Pemanfaatan DBMS
• Bank : pengelolaan data nasabah, data pegawai, transaksi tabungan, transaksi
pinjaman, dsb.
• Universitas: pengelolaan pendaftaran, data dosen, data mahasiswa, data alumni,
dsb.
• Rumah sakit: pengelolaan data pasien, data karyawan, data dokter, persediaan
obat-obatan, dsb.
24. Daftar Pustaka
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Pengantar
Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.)
Agus Arijanto,SE,MM Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu
Buana: Jakarta.
Febrina Mahliza, S.E., M.Si Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas
Mercu Buana: Jakarta.