Dokumen tersebut membahas tentang sejarah dan ajaran kelompok Khawarij dalam Islam. Kelompok Khawarij muncul setelah peristiwa arbitrase antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan dalam perang Siffin pada tahun 37 H/657 M. Kelompok ini menolak keputusan Ali menerima arbitrase dan meninggalkan barisannya, lalu membentuk kelompok sendiri dengan ideologi bahwa hanya Allah yang berhak menentukan ke
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
KAJIAN KHAWARIJ
1. ILMUKALAM
KAJIAN HISTORIS DAN AJARAN KHAWARIJ
Kelompok 1 :
Ika Mailina (2321173)
Rizal Maulana (2321174)
Khairun Nisa (2321175)
Mustika Kusumawati (2321176)
Dosen Pembimbing : Dewi Anggraeni, Lc., M.A
PGMI E 2021
2. Pengertian khawarij
secara etimologi kata khawarij berasal dari bahasa arab, yaitu “Kharaja”
yang berarti keluar, muncul, timbul atau memberontak. Berdasarkan
pengertian etimologi ini pula, khawarij berarti setiap muslim yang ingin
keluar dari kesatuan umat islam. Adapun khawarij dalam terminologi
ilmu kalam adalah suatu sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi
Thalib yang keluar meninggalkan barisan karena ketidaksepakatan
terhadap keputusan ali yang menerima arbitrase (tahkim), dalam perang
siffin pada tahun 37 H/657 M, dengan kelompok bughat (pemberontak)
muawiyah bin abi sufyan perihal persengketaan khilafah.
3. • Sejarah berdirinya khawarij
Khawarij pada mulanya adalah bagian dari sayap militer Khalifah Ali yang
menolak arbritrase di Dumatu Al-Jandal. Mereka menganggap bahwa semua pihak
yang menerima arbitrase adalah murtad dan kafir karena melanggar dari haluan yang
telah digariskan allah. Arbritrase atau tahkim terjadi antara Ali dan Muawiyah yang
menyepakati gencatan senjata sebagai solusi damai dalam sebuah peperangan antar
keduanya di Siffin tahun 37 H/ 657 M.
Dalam peristiwa arbitrase ini, tidak semua pasukan tempur Ali bin Abi Thalib
menyetujui kebijakan militer Khalifah Ali yang tiba-tiba menerima arbitrase.
Setidaknya terdapat 12.000 tentara pasukan ali kecewa dengan hasil kebijakan
tersebut dan menyatakan keluar dari pasukan, lalu mereka mengkonsentrasikan pusat
kegiatannya sendiri di kota harurah, wilayah Provinsi Kufah. Pasukan yang
menyatakan keluar ini belakangan oleh sejarah mendapatkan sebutan minor
“khawarij” yang berasal dari kata Kharaja Ala Al-Jama’ah. Karena pusat kegiatannya
di Harurah, sekte ini dikenal juga dengan aliran harurah.
4. • Ideologi kelompok khawarij
dalam wilayah keagamaan sekte ini menganggap semua pihak yang menerima tahkim,
termasuk Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah adalah kafir. Karena mudahnya untuk
menuduh seseorang kafir, para sejarawan menjuluki aliran ini dengan julukan sekte
“Hakimiyyah” yang jargon utamanya adalah La Hukma Ila Lillah. Implementasi dari
slogan ini lebih jauh diinterpretasikan bahwa kebijakan-kebijakan politik niscaya
didasarkan hanya kepada Al-Qur’an, bukan kepada yang lain. Mereka menganggap
bahwa kebijakan tahkim merupakan kebijakan politik sekuler yang bertentangan
dengan kebijakan politik yang digariskan allah dalam Al-Quran :
a. Qs. Al-Hujurat (49): 9
b. Qs. Al-Maidah (5): 44
c. Qs. Al-Maidah (5): 45
d. Qs. Al-Maidah (5): 47
5. • ALIRAN-ALIRAN KHAWARIJ :
a. Al-Muhakkimah
Adalah khawarij asli, bagi mereka semua yang menyetujui tahkim
bersalah dan menjadi kafir, selanjutnya hukum kafir ini diluaskan artinya
Sehingga termasuk bagi tiap orang yang berbuat dosa besar, misalnya berzina
dan membunuh
b. Al-Azariqah
Aliran ini tidak lagi menggunakan term kafir tetapi musyrik, musyrik
dalam islam merupakan dosa yang paling besar melebihi dosa kafir bahkan tidak
diampuni oleh allah.
c. Al-Najdaat
Aliran ini berpendapat bahwa setiap muslim wajib mengetahui allah dan
rasul-nya, wajib tahu tentang haram membunuh orang islam yang mempercayai
seluruh risalah nabi, sedangkan orang-orang yang tidak mengetahui hal-hal
tersebut tidak dapat dimaafkan.
6. d. Al-Ajaaridah
Mereka berpendapat bahwa anak kecil tidak bersalah dan tidak musyrik
seperti orang tuanya. Bagi mereka harta rampasan perang adalah milik orang
yang sudah mati terbunuh, yang agak ekstrim mereka tidak mengakui salah
surah dalam Al-Quran yaitu surah yusuf, karena hanya dalam surah ini ada
kisah cinta, hemat mereka tidak pantas Al-Quran sebagai kitab suci bercerita
cinta;asmara.
7. e. Al-Sufriah
-Orang sufriah yang tidak berhijrah tidak dipandang kafir.
-Mereka tidak berpendapat bahwa anak-anak kaum musyrik boleh dibunuh
tidak semua diantara mereka berpendapat bahwa orang yang berbuat dosa besar
menjadi musyrik .
daerah muslim yang tidak sepaham dengan mereka bukan daar harb;daerah yang
harus diperangi, yang diperangi adalah ma’askar atau camp pemerintah, sedan anak-
anak dan perempuan tidak boleh jadi tawanan.
-Kurf dibagi dua, kurf bin inkar al-ni’mah yaitu mengingkari rahmat tuhan dan
kurf bi inkar al-rububiah yaitu mengingkari tuhan. Jadi tidak selamanya term kafir
harus berarti keluar dari islam
8. f. Al-Ibadhiyah
-Orang islam yang tidak sepaham dengan mereka bukanlah mukmin dan bukanlah
musyrik, tetapi kafir.
-Daerah orang islam yang tak sepaham dengan mereka kecuali camp pemerintah
merupakan dar tauhid; daerah yang mengesakan tuhan dan tidak boleh diperangi.
-Orang islam yang berbuat dosa besar adalah muwahhid; yang meng-esa-kan
tuhan, tetapi bukan mukmin dan bukan kafir al millah; kafir agama.
-Yang boleh dirampas dalam perang hanyalah kuda dan senjata, emas dan perak
harus dikembalikan kepada yang empunya.