3. Kaum Khawarij ini adalah orang-orang yang mendukung Sayidina
Ali. Akan tetapi akhirnya mereka membencinya karena dianggap
lemah didalam menegakkan kebenaran, sayyidina Ali mau
menerima tahkim yang sangat mengecewakan, sebagaimana
mereka juga membenci Mu’awwiyah karena melawan Sayidana Ali
khalifah yang sah mereka menuntut agar mengakui kesalahannya,
karena mau menerima tahkim. Apabila Sayidina Ali mau bertobat,
maka mereka mau bersedia lagi bergabung dengannya untuk
menghadapi Mu’awwiyah tetapi apabila tidak bersedia untuk
bertobat maka orang-orang Khawarij menyatakan perang
sekaligus menyatakan perang terhadap Mu’awwiyah.
Sejarah Munculnya Aliran Khawarij dalam Kalam
4. Khawarij berarti orang-orang yang telah keluar. Kata ini
dipergunakan oleh kalangan Islam untuk menyebut sekelompok
orang yang keluar dari barisan Ali ibn Abi Thalib ra, karena
kekecewaan mereka terhadap sikapnya yang telah menerima
tawaran tahkim (arbitrase) dari kelompok Mu‘awiyyah yang
dikomandoi oleh Amr ibn Ash dalam Perang Shiffin ( 37H / 657 ).
Jadi, nama khawarij bukanlah berasal dari kelompok ini. Mereka
sendiri lebih suka menamakan diri dengan Syurah atau para
penjual, yaitu orang-orang yang menjual (mengorbankan) jiwa
raga mereka demi keridhaan Allah
Perkembangan Aliran Khawarij
5. sekte-sekte dari kaum khawarij
Al-Muhakkimah
Al-Azariqah
semua orang yang telah menyetujui arbitrase, mereka itu telah melakukan
perbuatan salah, karena menyimpang dari ajaran Islam, dan perbuatan
mereka itu telah membuat mereka menjadi kafir.
Menurut golongan ini, termasuk musyrik juga orang-orang Islam yang tidak sepaham
dengan ajaran-ajaran Al-Azariqah. Bahkan mereka yang tidak berhijrah ke dalam
lingkungan mereka, juga dipandang sebagai orang yang musyrik.
01
02
6. sekte-sekte dari kaum khawarij
Al - Najdat
Al-Ajaridah
golongan ini mempunyai paham bahwa orang yang berbuat dosa besar itu akan dimasukkan dalam
neraka kekal selama-lamanya, hanyalah orang-orang Islam yang tidak sepaham dengan mereka.
Adapun bagi pengikut-pengikut golongan Al-Najdat sendiri apabila mereka mengerjakan dosa besar,
betul mereka itu akan mendapat siksaan, tetapi bukan siksaan di neraka, di suatu tempat dan setelah
mendapat siksaan mereka akan dimasukkan dalam surga.
Menurut paham mereka, berhijrah bukanlah merupakan kewajiban bagi setiap orang Islam,
sebagimana diajarkan dalam paham Al-Azariqah dan paham Al-Najdat. Bagi mereka berhijrah
itu hanyalah merupakan kebajikan saja. Dengan demikian kaum Al-Ajaridah bebas tinggal di
mana saja di luar daerah kekuasaan mereka, dan mereka tidak dianggap sebagai orang kafir.
03
04
7. sekte-sekte dari kaum khawarij
Al-Sufriyah
Al-Ibadiyah
golongan Al-Sufriyah ini mempunyai paham yang agak ekstrim dibandingkan dengan yang lain.
• Orang Sufriyah yang tidak berhijrah tidak dianggap menjadi kafir.
• Mereka tidak sependapat, bahwa anak-anak orang yang musyrik itu boleh dibunuh.
golongan Al-Ibadiyah ini merupakan golongan yang paling moderat dibandingkan dengan
golongan-golongan Khawarij lainnya.
1. Orang Islam yang tidak sepaham dengan mereka, mereka itu bukan mukmin dan bukan
musyrik, mereka itu adalah kafir.
05
06
8. Murji’ah berasal dari bahasa Arab yang artinya kembali. Sekte ini disebut
Murji’ah karena memiliki latar belakang persoalan politik yang terjadi sejak
enam tahun terakhir kekhalifahan Usman bin Affan hingga terjadinya arbitrase
atau tahkim yaitu usaha perantara dalam meleraikan sengketa antara pihak
Ali bin Abi Tholib dengan Muawwiyah bin Abi Sofyan. Pemicu utamanya adalah
munculnya persoalann status hukum orang yang melakukan dosa besar;
apakah mereka tergolong kafir atau bukan Persoalan ini pertama kali
dimunculkan oleh golongan Khawarij. Menurutnya orang itu menjadi kafir,
sedangkan menurut Mu’tazilah orang tersebut bukan mukmin melainkan
hanya muslim. Menurut Hasan Al-Basri dan sebagian Tabi’in orang itu
munafik. Alasan mereka perbuatan merupakan cermin dari hati, sedangkan
ucapan tidak dapat dijadikan indicator bahwa seseorang telah beriman.
Sejarah Aliran Murji’ah
10. Bidang Teologi
iman hanya dibatasi dengan tashdiq (pembenaran)
sedang perbuatan (amal) sama sekali tidak masuk
dalam pengertian iman
01
11. Argumentasi yang dikemukakan
dalam hal ini adalah bahwa orang Islam yang berdosa itu
tetap mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa
Nabi Muhammad adalah Rasul-Nya. Oleh karena itu, orang
yang berdosa besar menurut golongan ini tetap mukmin
bukan kafir.
12. Bidang Politik
Kaum Murjiah berpendapat bahwa semua orang
Islam yang pantas berhak untuk menjadi Khalifah.
02
13. Argumentasi yang dikemukakan
Berbeda dengan Syi’ah yang berpendapat bahwa yang berhak menjadi
Khalifah adalah Ali dan keturunannya. Dari pandangan ini dapat difahami
bahwa golongan Murjiah dapat menerima kekhalifahan Mu’awiyah.
Penjahat dapat dihukum sesuai dengan ketentuan tanpa dikucilkan dari
masyarakat. Secara politis ini berarti bahwa penguasa dari bani Umayyah
tidak putus hubungannya sebagai anggota masyarakat karena mereka
melakukan sesuatu yang oleh sebagian kaum muslim disebut dosa.
15. 1. Jahmiyah
orang Islam yang percaya pada Tuhan dan kemudian menyatakan kekufuran
secara lisan tidaklah menjadi kafir, karena iman dan kufur tempatnya hanyalah
di hati bukan dalam bagian lain dari tubuh manusia.
Tokohnya adalah Jahm ibn Safwan, ajaran pokoknya
adalah
16. 2. Yunusiyah
Tokohnya adalah Yunus Ibn Aun al-Namiry, ajaran pokoknya
adalah
○ Iman adalah berarti ma’rifat (mengenal) Allah, tunduk kepadanya, tidak
menunjukkan kesombongan kepadanya serta cinta kepada-Nya.
○ Ketaatan bukan merupakan bagian dari iman dan meninggalkan ketaatan tidak merusak hakekat
iman dan mereka tidak mendapat hukuman apabila mereka benar-benar beriman.
○ Iblis termasuk makhluk yang ma’rifat kepada Allah, hanya ia menjadi kafir karena
kesombongannya.
○ Orang mukmin masuk surga karena keikhlasannya dan cintanya kepada Allah bukan karena
amal atau perbuatannya.
○ Iman ada dalam hati dan lisan.
○ Iman tidak bisa di bagi, serta tidak bisa bertambah dan berkurang
○ Allah boleh memasukkan orang kafir ke dalam neraka, boleh mengekalkannya atau tidak
mengekalkannya.
17. 3. Ghasssaniyah
Tokohnya adalah Ghassaniya al Kufy ajaran pokoknya
antara lain sebagai berikut :
○ Iman adalah ikrar, cinta kepada Allah, mengagungkan serta tidak sombong
kepada-Nya
○ Iman tidak dapat bertambah dan berkurang.
○ Jika seorang mengatakan bahwa, “saya tahu Tuhan melarang makan babi, tetapi
saya tidak tahu apakah babi yang diharamkan itu adalah kambing ini”, orang yang
demikian tetap mukmin bukan kafir. Dan jika seseorang mengatakan, “saya tahu
Tuhan mewajibkan haji ke Ka’bah tetapi saya tidak tahu apakah Ka’bah itu di India
atau di tempat lain”, orang yang demikian juga tetap mukmin.
18. 4. Tuminiyah
Tokohnya Abu Muaz al-Tuminy, pokok ajarannya antara
lain sebagai berikut :
○ Iman adalah sesuatu yang dapat menghindarkan diri dari kekufuran.
○ Kafirnya orang yang membunuh Nabi bukan karena menikam dan membunuhnya,
tetapi karena adanya rasa benci, memusuhi dan meremehkan haknya.
○ Orang yang meninggalkan ibadah fardu karena keingkaran dan penolakannya
menjadi kafir.
○ Allah mempunyai kewenangan untuk menyiksa orang yang mengesakan Allah.
19. 5. Tsaubaniyah
Tokohnya adalah Abu Tsauban, ajaran pokoknya antara
lain sebagai berikut:
○ Iman adalah pengenalan dan pengakuan adanya Allah dan kerasulan Muhammad.
○ Mengetahui setiap apa yang wajib dikerjakan menurut akal dan apa yang tidak
boleh dikerjakan bukanlah iman.
○ Akal mengetahui kewajiban sebelum adanya kewajiban syara’.
20. 6. Marisiyah
Tokohnya adalah Basyar al-Marisy, ajaran pokoknya
antara lain :
○ Al-Qur’an adalah makhluk
○ Iman adalah tashdiq
○ Iman ada dalam hati dan lisan
○ Orang yang sujud pada matahari tidaklah kafir melainkan tanda-tanda kekufuran
○ Mustahil bagi Allah untuk mengekalkan masuknya orang mukmin durhaka di
dalam mereka
21. 7. Ubaidiyah
Tokohnya Ubaid al-Muktaib, ajaran pokonya antara lain:
○ Semua dosa selain syirik diampuni oleh Allah.
○ Seorang yang meninggal asal ia bertauhid, ia akan bebas siksa meskipun ia
berdosa.
22. 8. Al-Salihiyyah
pengikut Abu Hasan al-Salihi.
Sekte ini memiliki pendapat bahwa seseorang yang percaya kepada Allah lalu percaya
pada trinitas dan meninggal, maka orang ini tetap dianggap mukmin. Mereka juga
berpendapat bahwa iman adalah mengetahui Tuhan dan kafir adalah tidak tahu pada
Tuhan. Yang dianggap ibadah adalah iman saja