Dokumen ini membahas tentang aliran-aliran teologi Islam yang meliputi Khawarij, Syi'ah, Murji'ah, Mu'tazilah, Qadariyah, Jabariyah dan Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Setiap aliran memiliki keyakinan yang berbeda terkait konsep ketuhanan, dosa besar, takdir dan sumber hukum. Secara garis besar, perbedaan pendapat ini muncul untuk memperebutkan kekuasaan pada masa awal namun kemudian
4. Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai perbedaan-
perbedaan pemikiran dan aqidah yang mengiringi, dan kita harus pandai
dalam memilih dan memilahnya dengan berlandaskan Al-qur’an dan Al-
hadist.
Perbedaan pemikiran tersebut membuat mereka saling menyalahkan.
Semuanya memiliki pendapat masing-masing tentang Tauhid/keyakinan atau
tentang hal ketuhanan. Dan kita sebagai orang yang memegang agama
Allah harus mengetahui manakah pemikiran yang benar dan yang salah,
dalam memandangnya kita harus berpegang teguh pada Al-qur’an dan Al-
hadist.
Disini akan dibahas mengenai Teologi Islam yang membahas tentang
pemikiran dan kepercayaan tentang ketuhanan. Teologi Islam ini sudah
sepantasnya kita ketahui agar dalam menjalani kehidupan ini kita
mengetahui dan menjadi idealnya orang Islam.
5. Pengertian teologi
Teologi
Theology
(yunani)
Theos = tuhan Logos = ilmu
Teologi adalah ilmu yang membahas tentang ketuhanan.
Menurut ibnu kaldun teologi adalah disiplin ilmu yg mengandung
berbagai argumentasi tentang aqidah Imani yang diperkuat
dalil-dalil rasional.
6. Sejarah timbulnya teologi islam
Pada Masa kekhalifahan
Terjadi propaganda yang ditimbulkan oleh Abdullah bin
saba’ yang memfitnah utsman melakukan praktek
nepotisme
Terjadi pemberontakan terhadap utsman
Terbunuhnya utsman bin affan oleh kelompok
pemberontak
Kondisi kota Madinah tidak stabil
Desakan agar masalah pembunuhan terhadap utsman
segera diusut
Terjadi perang onta atau perang jamal (melawan aisyah)
Terjadi perang siffin (melawan mu’awiyah), pasukan
mu’awiyah terdesak sehingga ada ajakan tahkim(arbitrase)
Pasukan ali terbagi menjadi 2, yang menyetujui tahkim
disebut golongan syi’ah, yang menolak tahkim disebut
golongan khawarijj.
Terbunuhnya ali bin abi thalib oleh orang khawarijj
8. 1. Aliran khawarijj
Nama Khawarijj berasal dari kata Kharaja yang berarti keluar. Nama itu diberikan
kepada mereka, karena mereka keluar dari barisan Ali. kaum Khawarijj terdiri atas
pengikut-pengikut Ali bin Abi Thalib yang meninggalkan barisannya, karena tidak
setuju dengan sikap Ali bin Abi Thalib dalam menerima arbitrase sebagai jalan untuk
menyelesaikan suatu persengketaan. Aliran Khawarijj seringkali mengkafirkan
seseorang yang tidak sepemahaman dengannya, aliran ini juga seringkali berbuat
kerusakan dan kerusuhan, mereka menanggap bahwa darah orang kafir adalah
halal sehingga hukumnya wajib dibunuh. Pada perkembangan selanjutnya semua
aliran yang bersifat radikal dikategorikan sebagai aliran khawarijj.
Secara garis besar Aliran khawarijj terbagi kedalam 2 sekte, yaitu :
1. Sekte ekstrim (aliran al-azariqoh) : bersifat radikal, menggunakan term musyrik
bagi mereka yang tidak sependapat dan hukumnya wajib dibunuh.
2. Sekte moderat (al ibadiyah) : beranggapan bahwa perbuatan dosa besar tidak
membuat seseorang keluar dari islam.
9. 2. Aliran syi’ah
Syi’ah secara bahasa berarti golongan, kelompok, atau pengikut suatu aliran. Adapun
secara istilah yaitu pengikut dan pecinta Ali Bin Abi Thalib serta keturunannya yang
merupakan Ahlulbait (keturunan Nabi SAW yang berasal dari pasangan Ali dan Fatimah).
Golongan Syi’ah menetapkan bahwa Imam Ali lah yang paling berhak memegang
jabatan khalifah sesudah Nabi. Syi’ah berkeyakinan bahwa yang dijadikan imam sesudah
wafatnya Nabi ialah Ali. Ali adalah guru yang paling ulung. Ali lah yang mewarisi segala
pengetahuan yang ada pada Nabi. Ali adalah manusia yang mempunyai ciri-ciri istimewa,
bahkan dianggap ma’shum dari kesalahan. Oleh karena itu, menurut mereka,mentaati
dan mempercayai Ali termasuk rukun iman juga. Adapun khalifah-khalifah dulu ialah
khalifah yang merampas hak Ali. Kekhalifahan mereka tidak sah.
Aliran syiah mempunyai pendapat bahwa Al-Qur’an yang sekarang mengalami
perubahan dan pengurangan. Sedangkan yang asli berada ditangan al imam al mastur
(syiah imamiyah). Aliran ini tidak mengamalkan hadits kecuali dari jalur keluarga nabi
Muhammad (ahlul bait). Selain itu, syiah juga memperbolehkan nikah mut’ah (kawin
kontrak) yang mana pernikahan suami-istri akan waktu yang telah disepakati pada akad.
10. 3. Aliran murji’ah
Murjiah berasal dari kata Irja yang berarti menangguhkan. Aliran murji’ah muncul pada
abad pertama hijriah, yang muncul karena perbedaan dua pendapat, yaitu syiah dan
khawarijj. Aliran ini muncul sebagai reaksi atas sikap yang tidak mau telibat dalam
upaya kafir mengkafirkan terhadap orang yang melakukan dosa besar. Mereka
berpendapat, bahwa orang-orang mukmin yang berbuat dosa besar hingga matinya
tidak juga tobat, orang itu belum bisa dihukumi sekarang, melainkan ditunda serta
dikembalikan saja urusannya kepada Allah kelak pada hari kiamat. Jadi pendapat ini
adalah kebalikan dari faham Khawarijj. Aliran ini juga berpendapat bahwa pengakuan
iman seseorang cukup dihati saja, tidak dituntut membuktikan keimanannya dengan
perbuatan.
golongan ini sekali-kali tidak mau mengkafirkan seseorang yang telah islam,
sekalipun besarnya maksiat yang diperbuatnya, asalkan masih menganut islam dan
mengucapkan dua kalimah syahadat. Perbuatan maksiat dan dosa-dosa yang
dikerjakannya itu, terserah hukumnya kepada Allah SWT. Terbagi kedalam 2 golongan :
1. Golongan ekstrim : orang mukmin yang melakukan kekufuran tidak serta merta
menjadi kafir, karena mereka beranggapan bahwa sejatinya iman itu letaknya dihati
2. Golongan moderat : orang yang berdosa bukanlah kafir dan tidak kekal dalam
neraka
11. 4. Aliran mu’tazilah
Kata Mu’tazilah berasal dari I’tazala yang berarti berpisah atau memisahkan diri.
Mu’tazilah adalah aliran yang lebih cenderung menggunakan akal yang bersifat rasional.
Mereka juga mendapat julukan sebagai “kaum rasionalis islam”. Awalnya, wasil bin atha
dan seorang temannya Amr bin Ubaid diusir oleh hasan al basri (guru wasil dan Amr bin
Ubaid) karena terdapat perselisihan didalam majlisnya tentang persoalan orang yang
berdosa besar. Akhirnya hasan al basri mengatakan “wasil menjauhkan dari kita,
(I’tazala’anna) dengan demikian dia serta teman-temannya disebut kaum mu’tazilah.
Aliran ini berpendapat bahwa, orang yang berdosa besar bukan kafir juga bukan
mukmin, akan tetapi berada diantara keduanya. Mereka hanya mengakui isra rasulullah
ke baitul maqdis tetapi tidak mengakui mi’raj nya ke langit. Selain itu mereka tidak
percaya akan azab kubur, adanya mizan (timbangan amal), hisab (perhitungan amal),
syafaat nabi dihari kiamat, malaikat pencatat amal, arsy dan kursi Allah.
12. 5. Aliran qodariyah dan jabariyah
Qadariyah berasal dari kata qadr yang artinya mampu atau berkuasa. Kaum
Qadariyah berpendapat bahwa manusia mempunyai kemerdekaan dan kebebasaan
dalam menentukan perjalanan hidupnya. Menurut paham qadariah manusia
mempunyai kebebasan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan perbuatan-perbuatan
nya atau bisa dikatakan bahwa aliran ini tidak percaya akan takdir Allah.
Kaum Jabariyah berpendapat sebaliknya, manusia tidak mempunyai kemerdekaan
dalam menentukan kehendak dan perbuatannya. Manusia dalam paham ini terikat
pada kehendak mutlak tuhan. Kata Jabariah berasal dari jabara yang mengandung arti
memaksa, dalam aliran ini terdapat paham bahwa manusia mengerjakan perbuatanya
dalam keadaan terpaksa. Perbuatan-perbuatan manusia telah ditentukan dari semula
oleh kadar kadar tuhan.
13. 6. Aliran Ahlus Sunnah waljamaah
Ahlus Sunnah Waljamaah (Aswaja) adalah golongan yang mengikuti nabi serta para
sahabatnya. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW : “ bahwa golongan yang
Selamat dan akan masuk surga adalah golongan yang mengikuti apa-apa yang aku
(Rasulullah saw) kerjakan bersama sahabat-sahabatku.
Dengan demikian aqidah Ahlus Sunnah Waljamaah adalah aqidah Islamiyah yang
dibawa oleh Rasulullah. Golongan Ahlus Sunnah Waljamaah adalah umat Islam.
Sumber hukum dari aliran ini yang pertama Al-’Qur’an, yang kedua Al-Hadits, & yang
ketiga ijtihad.
14. kesimpulan
Aliran teologi merupakan salah satu bentuk dari beda pendapat para orang-orang
terdahulu. Tidak semua aliran-aliran tersebut masih ada hingga sekarang. Karena
pada zaman dahulu aliran tersebut muncul sebagai suatu alat politik dan senjata untuk
merebut kekuasaan (seperti aliran khawarijj), namun seiring berjalannya waktu
kemudian menjalar pada persoalan mengenai keimanan seseorang dan hukum
mengenai perbuatan dosa besar.
Disamping itu pula, tidak sepenuhnya aliran-aliran tersebut berpegang teguh pada
al-qur’an dan hadits, ada beberapa aliran yang ajarannya menyimpang dari ajaran
rasulullah serta al-qur’an dan hadits dikarenakan perbedaan dalam memahami suatu
makna atau persoalan.Kita harus bisa membedakan mana ajaran yang sesuai dengan
perintah rasulullah saw, Al-qur’an serta hadits dan mana ajaran yang menyimpang
darinya.