Dalam keberagaman suatu bangsa, mereka dapat
bekerjasama dan juga berdialog dengan perbedaan
yang ada dengan berdasarkan modal sosial dasar
berupa saling percaya, berpikir positif, dan
mengenyampingkan prasangka negatif terhadap
perbedaan kelompok yang akan menciptakan sikap
empati, saling menyayangi, dan saling bekerja sama.
Materi ini merupakan hasil bacaan mahasiswa PAI UIN Gus Dur terkait Buku Moderasi Beragama
4. PENGERTIAN MODERASI DARI BEBERAPA BAHASA
BAHASA LATIN BAHASA INGGRIS BAHASA ARAB KBBI
3
Berasal dari
moderatio yang
berarti
kesedangan
tidak berlebihan
tidak
kekurangan.
Berasal dari kata
moderation bahwa
moderat berarti
mengedepankan
keseimbangan dalam hal
keyakinan, moral, dan
watak, baik ketika
memperlakukan
orang lain sebagai
individu, maupun ketika
berhadapan dengan
institusi negara
Moderasi dikenal
dengan kata wasath
atau wasathiyah yang
berarti sama dengan
makna dengan kata
tawassuth (tengah-
tengah), i’tidal (adil),
dan tawazun
(berimbang)
KBBI
Menyediakan dua
pengertian
kata moderasi,
yakni:
pengurangan
kekerasan, dan
penghindaran
keekstreman
5. LAWAN KATA MODERASI
Adapun lawan kata dari moderasi yaitu berlebihan.
Dalam bahasa arab adalah tatharruf, sedangkan
dalam bahasa Inggris adalah extreme, radical, dan
excessive. Kata extreme juga bisa berarti “berbuat
keterlaluan, pergi dari ujung ke ujung, berbalik
memutar, mengambil tindakan/ jalan yang
sebaliknya”.
20XX 4
7. MODERASI BERAGAMA
Moderasi beragama adalah cara pandang,
sikap, dan perilaku yang mengambil posisi di
tengah-tengah, selalu bertindak adil, dan tidak
ekstrem dalam praktik beragama.
2023 6
8. PENTINGNYA MODERASI BERAGAMA
Moderasi beragama harus dipahami sebagai
sikap beragama yang seimbang antara pengamalan
agama sendiri (eksklusif) dan penghormatan kepada
praktik beragama orang lain yang berbeda keyakinan
(inklusif).
Hal ini bertujuan agar kita terhindar dari
sikap ekstrem berlebihan, fanatik dan sikap
revolusioner dalam beragama sehingga masing-masing
umat beragama dapat memperlakukan orang lain
secara terhormat, menerima perbedaan, serta hidup
bersama dalam damai dan harmoni. Dalam
masyarakat multikultural seperti Indonesia, moderasi
beragama bisa jadi bukan pilihan, melainkan keharusan.
7
10. Prinsip Dasar
Moderasi: Adil dan
Berimbang
Kelompok 2
1. Khalimatussakdiyah
2. Khumairoh Zahra Liani
3. M Khrisna Prayogo
11. Salah satu prinsip dasar dalam moderasi
beragama itu sendiri adalah selalu menjaga
keseimbangan di antara dua hal, misalnya
dalam keseimbangan antara akal dan juga
wahyu, antara jasmani dan rohani, antara
hak dan kewajiban.
Antara Kepentingan individual
dan kemaslahatan komunal, maupun antara
keharusan dan kesukarelaan, ada juga
antara teks agama dan ijtihad tokoh agama,
antara gagasan ideal dan kenyataan, serta
keseimbangan antara masa lalu dan
masa depan.
Prinsip yang kedua, keseimbangan istilah ini
untuk menggambarkan cara pandang, sikap,
dan komitmen untuk selalu berpihak pada
keadilan, kemanusiaan, dan persamaan.
Kecenderungan untuk bersikap seimbang
bukan berarti tidak memiliki pendapat.
Mereka yang punya sikap seimbang berarti
tegas, tetapi tidak keras, karena selalu
berpihak kepada keadilan, hanya saja
berpihak nya tidak sampai merampas hak
orang lain sehingga dapat merugikan.
Keseimbangan dapat dianggap sebagai satu
bentuk cara pandang untuk mengerjakan
sesuatu secukupnya, tidak berlebihan dan juga
tidak kurang, tidak konservatif dan juga
tidak liberal.
12.
13. Apabila disederhanakan seperti pada tabel bahwa, rumusan tiga syarat
moderasi beragama ini bisa diungkapkan dalam tiga kata, yakni harus:
BERILMU
BERBUDI
BERHATI-HATI
ATAU DISINGKAT SAJA DENGAN 3B
14. tidak mengurung diri
tidak eksklusif (tertutup)
melainkan inklusif (terbuka)
Melebur (bergaul)
beradaptasi
bergaul dengan
berbagai komunitas
serta selalu belajar di
samping memberi
pelajaran
Moderasi beragama meniscayakan umat beragamanya untuk dalam
beberapa hal seperti berikut:
15. ADANYA
rumusan tiga
syarat
moderasi
beragama
YAITU 3B
BERILMU,
BERAGAM, DAN
BERHATI-HATI
Melalui pengetahuan
keagamaan pemeluk
agama akan dengan
mudah memiliki sifat
terbuka khususnya
dalam menyikapi
keragaman dan
perbedaan.
Maka dari itu, cara pandang moderasi beragama menjadi sangat
penting agar masing-masing dapat mendialogkan keragaman, baik
ragam agama, kepercayaan, filsafat hidup, ilmu pengetahuan,
hingga ragam tradisi dan adat istiadat lokal.
16. Dengan demikian,
moderasi beragama akan
mendorong masing-masing
umat beragama untuk tidak
bersifat ekstrem dan
berlebihan dalam
menyikapi keragaman,
termasuk keragaman agama
dan tafsir agama,
melainkan selalu bersikap
adil dan berimbang
sehingga dapat hidup dalam
sebuah kesepakatan
bersama.
20. 1. HANA RISMA (20122062)
2. IRMA SARI (20122064)
3. NUR AFIFAH (20122055)
21. APA YANG
DISEBUT
DENGAN
EKSTREM
KANAN???
§ Sebagian tulisan tentang
moderasi beragama seringkali
hanya fokus menempatkan
gerakan moderasi sebagai solusi
untuk menangani masalah
konservatisme beragama atau
yang sering disebut juga dengan
ekstrem kanan.
22. Mereka yang berhenti pada cara
pandang, sikap, dan perilaku
beragama secara liberal akan
cenderung secara ekstrem
mendewakan akalnya dalam
menafsirkan ajaran agama,
Sehingga tercerabut dari teksnya,
sementara mereka yang berhenti
di sisi sebaliknya secara ekstrem
akan secara rigid memahami teks
agama tanpa mempertimbangkan
konteks.
BAGAIMANA SIH
DENGAN SESEORANG
YANG EKSTREM KIRI
ATAUPUN EKSTREM
KANAN??
23. APA SIH TUJUAN
MODERASI
BERAGAMA??
§Tujuan moderasi
beragama sendiri yaitu
untuk menangani kedua
kutub ekstrem ini(kiri
dan kanan), dengan
menekankan pentingnya
internalisasi ajaran
agama secara substantif
di satu sisi, dan dan
melakukan
kontekstualisasi teks
agama di sisi lain.
24. BAGAIMANA
CIRI SESEORANG
KONSERVATISME?
§Salah satu ciri awal
konservatisme seseorang
dalam beragama adalah
bahwa ia memiliki
pandangan, sikap, dan
perilaku fanatik terhadap
satu tafsir keagamaan saja,
Seraya menolak pandangan
lain yang berbeda, meski ia
mengetahui adanya
pandangan tersebut.
25. Karena seorang Ultra konservatif yang ekstrem umumnya lebih
nyaring dan lebih mampu menarik perhatian publik ketimbang
seorang moderat yang cenderung diam dan reflektif kemenangan
kaum ekstremis bukan karena jumlahnya yang besar, melainkan
karena kaum moderat mayoritas yang diam( silent majorty).
28. Dalam keberagaman suatu bangsa, mereka dapat
bekerjasama dan juga berdialog dengan perbedaan
yang ada dengan berdasarkan modal sosial dasar
berupa saling percaya, berpikir positif, dan
mengenyampingkan prasangka negatif terhadap
perbedaan kelompok yang akan menciptakan sikap
empati, saling menyayangi, dan saling bekerja sama.
29. Sensus penduduk beragama 2010
207,2
16,5
6,4 4 1,7 0,11 0,13
0
50
100
150
200
250
islam kristen katolik hindu budha konghucu lainnya
Series 1 Series 2 Series 3
30. Teori Arsitektur Perdamaian
Luc Reychler (2006 : 7)
Syarat-syarat dalam pengelolaan perbedaan agama :
1. Adanya saluran komunikasi yang efektif dan harmoni sehingga memungkinkan
terjadi proses diskusi, klarifikasi, dan koreksi terhadap penyebaran informasi
atau rumor yang berpotensi menimbulkan ketegangan antar kelompok sosial.
2. Bekerjanya lembaga penyelesaian masalah, baik yang bersifat formal seperti
pengadilan atau informal seperti lembaga adat dan agama.
3. Adanya tokoh-tokoh pro perdamain yang memiliki pengaruh, sumber daya dan
strategi efektif dalam mencegah mobilisasi masa oleh tokoh pro-konflik.
4. Struktur sosial-politik yang mendukung terwujudnya keadilan dalam
masyarakat.
5. Struktur sosial-politik yang adil bagi bertahannya integrasi sosial.
31. Argumen pentingnya moderasi beragama merupakan fakta
masyarakat Indonesia yang bersifat Plural
Multikultural
Bangsa yang terdiri dari
beragam suku, etnis, budaya,
bahasa dan agama
MULTIKULTURAL
Penetapan hari libur
nasional untuk setiap agama