DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
LK 1.2 Eksplorasi Masalah.docx
1. Nama Peserta PPG Daljab Tahun 2023 : Erwan Dimantara
No. UKG / SIMPKB ID : 201901079741
Kategori / Tahun : Angkatan 1 / 2023
LPTK : Universitas Negeri Manado
Asal Sekolah : SMA Nusa Bangsa
Mata Kuliah : Ekonomi
Judul Kegiatan Belajar : LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
No Masalah
yang telah
diidentifikasi
Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Analisis Eksplorasi
Penyebab Masalah
1 Pedagogik :
Rendah Nya
minat dan
motivasi
belajar siswa
Kajian Literatur
Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
Nurul Dinia, Arshinta,2022.”Pengaruh Minat Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Biologi
Siswa Pada Masa Pandemi Di Kelas X Mipa Sma Negeri 1 Tanggul Jember Tahun Pelajaran
2021/2022”. Undergraduate thesis, Universitas Kyai Haji Ahmad Siddiq. diakses tanggal 13 Mei 2023 di
http://digilib.uinkhas.ac.id/10110/1/rrevisi.skripsi%20arshinta%281%29.pdf
Menurut (Hanafi, 2018:152) dalam jurnal tesis Nurul Diana menjelaskan minat belajar secara bahasa terdiri
dari dua suku kata yaitu; minat dan belajar. Minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu,
gairah atau keinginan. Sedangkan belajar berarti, berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Dari pengertian
kata minat dan belajar dapat dirumuskan pengertian minat belajar secara bahasa adalah keinginan hati yang
tinggi untuk berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.
Berdasarkan eksplorasi
penyebab masalah setelah
melakukan kajian literatur
dan wawancara bersama
rekan guru dan pakar,
penyebab minat dan motivasi
belajar siswa adalah:
1. Metode mengajar guru
kurang Inovatif
2. Guru kurang memberikan
dorongan dan berinteraksi
dengan siswa
3. Materi yang disajikan
kurang menarik
2. Keberhasilan proses kegiatan belajar dan pembelajaran, selain dipengaruhi oleh faktor guru juga dipengaruhi
oleh faktor siswa itu sendiri. Tingkah laku siswa ketika mengikuti proses pembelajaran dapat mengindikasikan
akan ketertarikan siswa tersebut terhadap pembelajaran itu atau sebaliknya, ia merasa tidak tertarik dengan
pembelajaran tersebut. Ketertarikan siswa inilah yang disebut dengan istilah minat. (Darmadi, 2017:309)
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar menurut (Setiawan‚ 2021:13) sebagai berikut:
1) Faktor Internal‚ yaitu faktor dalam diri siswa yang merupakan faktor yang mempengaruhi minat belajar
peserta didik yang berasal dari peserta didik sendiri. Faktor dari dalam diri peserta didik terdiri dari:
a) Aspek Jasmaniah‚ yaitu aspek yang mencakup kondisi fisik atau kesehatan jasmani dari individu
siswa. Kondisi fisik yang prima sangat mendukung keberhasilan belajar dan dapat mempengaruhi
minat belajar pada dirinya.
b) Aspek Psikologis‚ yaitu aspek kejiwaan. Dalam hal ini kondisi psikologis peserta didik sangat
berpengaruh terhadap kegiatan 25 belajar dan hasil yang akan dicapai. Seorang peserta didik yang
kurang matang secara psikologis akan mengalami kesulitan dalam memahami materi-materi pelajaran
yang bersifat abstrak. Demikian pula peserta didik yang mengalami gangguan atau jiwanya tidak
stabil‚ maka akan sulit mencapai hasil yang baik dalam belajar.
2) Faktor Eksternal‚ yaitu segala sesuatu yang berasal dari luar peserta didik yang dapat mempengaruhi
aktivitas dan hasil belajarnya. Ada dua faktor eksternal yang mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
seseorang peserta didik‚ yaitu:
a) Manusia atau yang disebut dengan faktor-faktor sosial. Misalnya ketika seseorang belajar‚ tiba-tiba
disamping rumah ada sekumpulan anak yang sedang ribut sambil main petasan. Kondisi tersebut
mengakibatkan seseorang mengalami gangguan dalam memusatkan perhatian atau konsentrasi dalam
belajar. Karena itu seseorang yang mengalami hal seperti ini akan mengalami gangguan belajar yang
disebabkan faktor manusia atau faktor sosial.
4. Sarana pembelajaran
terbatas
5. Kurang perhatian orangtua
terhadap aktivitas belajar
siswa
6. Adanya gangguan dalam
belajarnya bisa berasal dari
siswa itu sendiri bisa juga
dari lingkungan nya.
7. Siswa lebih tertarik
menggunakan Medsos dan
bermain game
3. b) Faktor non-manusia atau non-sosial. Faktor ini menyangkut banyak hal‚ seperti keadaan suhu udara‚
keadaan cuaca‚ keadaan ruangan‚ sarana dan fasilitas.
Motivasi Belajar
1. Pengertian motivasi belajar
Cheristiyanto, C. (2022). Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar
Ekonomi. Business and Accounting Education Journal, 3(2), 219 - 228.
https://doi.org/10.15294/baej.v3i2.61923
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran ,2014, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 307 dalam Jurnal
Cheristiyanto Motivasi merupakan perubahan energi yang ditandai oleh dorongan yang efektif dan reaksi
agar tujuan dapat tercapai.
(Mulyaningsih, 2014) dalam jurnal Cheristiyanto menjelaskan motivasi belajar merupakan suatu dorongan
atau kemauan seseorang untuk melakukan aktivitas belajar agar prestasi belajar dapat dicapai secara
optimal
Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar,
sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
2. Ciri-ciri motivasi belajar
Kasih, Haryo Basuki, “Pengaruh Kecerdasan Spiritual dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Matematika,” Jurnal Formatif 5, no. 2 (2015): 125.
https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/article/view/332
Menurut Haryo Basuki seseorang akan memiliki motivasi belajar yang tinggi apabila memiliki ciri-ciri
berikut ini:
1) Tekun dalam menyelesaikan tugas, dapat mengerjakan terus menerus dan tidak berhenti sebelum
selesai
4. 2) Ulet dalam menghadapi kesulitan, tidak mudah putus asa dan tidak mudah puas dengan apa yang
telah dicapainya
3) Menunjukkan minat terhadap isu-isu dewasa misalnya isu-isu tentang politik
4) Lebih suka mengerjakan tugas secara mandiri
5) Cepat bosan dengan kegiatan yang monoton dan kurang kreatif
6) Dapat mempertahankan pendapat yang dimilikinya
7) Tidak melepas hal yang diyakininya
8) Senang memecahkan persoalan
3. Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Menurut (Dimyati dan Mudjiono, 2002) dalam jurnal Haryo Basuki, faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar adalah sebagai berikut:
1) Cita-cita atau Aspirasi Siswa
Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil. Keberhasilan mencapai keinginan dapat
menumbuhkan kemauan belajar yang akan menimbulkan cita-cita dalam kehidupan. Cita cita dapat
memperkuat motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
2) Kemauan Siswa
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan untuk mencapainya, karena kemauan
akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
3) Kondisi Siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar.
4) Kondisi lingkungan Siswa
Siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar, oleh karena itu kondisi lingkungan sekolah yang
sehat, kerukunan, dan ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya agar semangat dan motivasi
belajar siswa mudah diperkuat.
5. 5) Unsur-Unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran yang mengalami perubahan
berkat pengalaman hidup.
Hasil Wawancara
1) Pengawas Bina SMA Kabupaten Garut
Narasumber : Ust. Mamad, S.Ag., M.Ag.
Waktu : Senin 15 Mei 2023
Melalui WhatsApp
Minat dan motivasi belajar siswa rendah, karena :
a) Metode mengajar guru kurang inovatif
b) Bisa saja siswa memiliki minat belajar yang rendah dikarenakan memiliki gangguan dalam
belajarnya, bisa berasal dari siswa itu sendiri bisa juga dari lingkungan nya.
c) kurangnya dorongan guru kepada siswa untuk belajar
2) Kepala Sekolah SMA Nusa Bangsa
Narasumber : Cecep Mulyana, S.Pd.I
Waktu : Senin, 15 Mei 2023
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
Minat dan motivasi belajar siswa rendah karena :
a) pembelajaran yang terlalu monoton
b) kurangnya media pembelajaran membuat siswa kurang tertarik untuk belajar
c) siswa tertarik untuk bekerja yang menyebabkan mereka jarang ke sekolah juga seperti tidak
ada minat untuk belajar
d) Guru kurang terlihat berinteraksi dengan siswa
e) Beberapa guru memiliki sistem atau cara mengajar yang tidak menarik
3) Kepala Kurikulum SMA Nusa Bangsa
6. Narasumber : Saepul Sutardi, S.Pd.
Waktu : Senin, 15 Mei 2023
Tempat : Ruang Kurikulum
Minat dan motivasi belajar siswa rendah karena :
a) Pembelajaran di kelas yang membosankan sehingga
b) Guru kurang memperhatikan individu siswa
c) guru tidak menanyakan langsung minat mereka untuk belajar lebih rajin.
d) Siswa tidak menyukai pelajaran tertentu
4) Guru Sejarah SMA Nusa Bangsa
Nara sumber : Siti Maryam, S.Pd.I
Waktu : Senin, 15 Mei 2023
Tempat : Ruang Guru
Minat dan motivasi belajar siswa rendah karena :
a) Siswa terlalu banyak bermain medsos dan game di HP jadi minat belajar nya berkurang
b) kurangnya keinginan siswa untuk belajar
c) kurangnya gairah siswa dalam belajar
5) Pakar Pendidikan (Guru Penggerak Angkatan 4)
Nara sumber : Cepi Rahmansyah, S.Pd.)
Waktu : Senin, 15 Mei 2023 Melalui Video Call WhatsApp
Minat dan motivasi belajar siswa rendah karena :
a) cara menyajikan materi pelajaran yang disampaikan kurang menarik
7. b) kurangnya kreativitas
c) Kurangnya inovasi guru dalam mengelola kelas
d) minimnya gaya dan cara penyampaian materi oleh guru
e) kurangnya melibatkan media belajar
f) Kurangnya perhatian Orang tua di rumah
6). Siswa SMA Nusa Bangsa Kelas XII
Nara sumber : Wulan Nursaadah
Waktu : Senin, 15 Mei 2023 Langsung
Minat dan motivasi belajar siswa rendah karena :
a. kurangnya keinginan belajar siswa
b. siswa banyak yang memilih bekerja ketimbang belajar ke sekolah
c. cara mengajar guru yang kurang menyenangkan
Literasi :
Minat
membaca
siswa masih
rendah
sehingga sulit
memahami
pembelajar
Kajian Literatur
Minat Membaca
1. Pengertian minat dan membaca
Helmawati, Pendidikan Keluarga Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 201.
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=897459
Menurut Helmawati minat memiliki arti ketertarikan atau kecenderungan yang tinggi atau keinginan yang
besar terhadap sesuatu. minat seseorang banyak dipengaruhi oleh faktor internal, seperti pemusatan
perhatian, keinginan, motivasi dan kebutuhan. Dalam proses pembelajaran minat dapat mempengaruhi
kualitas pencapaian hasil belajar peserta didik dalam bidang studi tertentu.
Darmadi, Membaca Yuk “Strategi Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak Sejak Usia Dini”, (Bogor :
Guepedia Publisher, 2018), h. 7.
https://books.google.co.id/books/about/membaca_yuuuk_strategi_menumbuhkan_minat.html?id=s6jqdwaaq
baj&redir_esc=y
Berdasarkan eksplorasi
penyebab masalah setelah
melakukan kajian literatur
dan wawancara bersama
rekan guru dan pakar
terkait penyebab minat
membaca siswa masih
rendah sehingga sulit
memahami pembelajaran
adalah:
1. Belum ada Perpustakaan
di sekolah
8. Menurut Darmadi membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh manusia untuk
memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media bahasa tulis. Pengertian lain dari membaca
adalah suatu proses kegiatan mencocokkan huruf atau melafalkan lambang-lambang bahasa tulis.
2. Faktor yang mempengaruhi rendahnya minat siswa dalam membaca
Irwan P. Ratu Bangsawan, Minat Baca Siswa, (Kabupaten Banyuasin : Dinas Pendidikan, Pemuda
Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Banyuasin, 2018), h. 2-4
https://books.google.com/books/about/minat_baca_siswa.html?hl=id&id=ocn9dwaaqbaj
Menurut Irwan faktor penyebab rendahnya kemampuan membaca siswa Indonesia sebagaimana yang telah
diuraikan diatas antara lain :
1. Kemampuan bahasa Indonesia yang kurang
2. Minat baca yang lemah
3. Kondisi perpustakaan sekolah yang kurang menunjang
4. Dorongan orang tua yang lemah.
Hasil wawancara
Minat membaca siswa masih rendah sehingga sulit memahami pembelajaran, karena :
1) Pengawas Bina SMA Kabupaten Garut
Narasumber : Ust. Mamad, S.Ag., M.Ag.
Waktu : Senin 15 Mei 2023, Melalui WhatsApp
a. keberadaan gadget membuat minat untuk membaca buku menjadi menurun.
2. Kurang Ketersediaan buku
akademik dan non
akademik di sekolah
3. Kemampuan literasi siswa
yang kurang
4. Minat baca yang lemah
5. Dorongan orang tua yang
lemah.
6. banyaknya tayangan-
tayangan di televisi yang
membuat siswa menjadi
lebih betah untuk
menonton TV. Tayangan
yang disiarkan di televisi
sebagian kurang mendidik
alhasil perilaku siswa
menjadi terpengaruhi.
9. b. Tidak adanya variasi dalam kegiatan literasi tersebut
2) Kepala Sekolah SMA Nusa Bangsa
Narasumber : Cecep Mulyana, S.Pd.I
Waktu : Senin, 15 Mei 2023
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
Minat membaca siswa masih rendah sehingga sulit memahami pembelajaran, karena :
a) Siswa lebih senang membuka facebook, twitter, BBM, WA TikTok
b) Tidak adanya variasi dalam kegiatan literasi tersebut
c) belum ada perpustakaan untuk siswa membaca
d) siswa tidak inisiatif membaca buku di rumah
3) Kepala Kurikulum SMA Nusa Bangsa
Narasumber : Saepul Sutardi, S.Pd.
Waktu : Senin, 15 Mei 2023
Tempat : Ruang Kurikulum
Minat membaca siswa masih rendah sehingga sulit memahami pembelajaran, karena :
a) penyebab minat baca siswa menjadi berkurang adalah banyaknya tayangan-tayangan di
televisi yang membuat siswa menjadi lebih betah untuk menonton TV. Tayangan yang
disiarkan di televisi sebagian kurang mendidik alhasil perilaku siswa menjadi terpengaruhi.
b) Harus disuguhkan buku bacaan yang bermacam macam dan tidak hanya buku pelajaran
4) Guru Bahasa Indonesia SMA Nusa Bangsa
Nara sumber : Eki Jakil Amal, S.Pd.
Waktu : Senin, 15 Mei 2023
Tempat : Ruang Guru
Minat membaca siswa masih rendah sehingga sulit memahami pembelajaran, karena :
a) Orang tua kurang memotivasi siswa untuk rajin membaca
10. b) Kemampuan bahasa Indonesia yang kurang
c) Minat baca yang lemah
d) Dorongan orang tua yang lemah.
e) Tidak ada sarana dan media juga sumber belajar dan tentunya karena di SMA Nusa Bangsa
belum ada Perpustakaan.
5) Guru Penggerak Angkatan 4
Nara sumber : Cepi Rahmansyah, S.Pd.)
Waktu : Senin, 15 Mei 2023 Melalui Video Call WhatsApp
Minat membaca siswa masih rendah sehingga sulit memahami pembelajaran, karena :
a) Konsep membaca yang diajarkan tidak bervariasi
b) Pengaruh pergaulan dari lingkungan
c) Siswa lebih banyak bermain game online ketimbang membaca
6). Siswa Kelas XI SMA Nusa Bangsa
Nara sumber : Ai Silvia Azzahra
Waktu : Senin, 15 Mei 2023 Melalui wawancara langsung di sekolah
Minat membaca siswa masih rendah sehingga sulit memahami pembelajaran, karena :
a). tidak ada sarana perpustakaan di sekolah
b). tidak ada buku bacaan yang memadai
c). siswa lebih senang dengan kegiatan ekskul ketimbang membaca
Numerasi :
Kurangnya
kemampuan
siswa dalam
Kajian Literatur
1. Kemampuan siswa dalam mempelajari materi
Risa Ariani, 2012,Peningkatan Kemampuan Belajar Pendapatan Nasional Dengan Komik Ekonomi Pada
Siswa Kelas X Sma N 1 Mranggen, jurnal pendidikan ekonomi dinamika Pendidikan Vol. VII, No. 1, Juni
2012
Berdasarkan eksplorasi
penyebab masalah setelah
melakukan kajian literatur
dan wawancara bersama
rekan guru dan pakar,
11. mempelajari
materi
perhitungan
pendapatan
nasional
Hal. 67 – 78, https://media.neliti.com/media/publications/62747-ID-peningkatan-kemampuan-belajar
pendapatan.pdf
Menurut Bruner dalam Asikin (2009: 9) dalam Jurnal Risa, belajar merupakan suatu proses aktif yang
memungkinkan manusia untuk menemukan hal-hal baru diluar informasi yang diberikan kepada dirinya.
Seseorang mempelajari suatu pengetahuan dengan tahapan tertentu agar pengetahuan dapat dipahami dan
diinternalisasi dalam pikiran (struktur kognitif) orang tersebut. Proses internalisasi akan terjadi secara
sungguh-sungguh, yang berarti proses belajar terjadi secara optimal jika pengetahuan yang dipelajari dalam
tahapan-tahapan dan urutan tertentu.
Tahap-tahap dalam proses belajar
1) Tahap enaktif
Yaitu suatu tahap pembelajaran suatu pengetahuan yang dipelajari secara aktif, dengan menggunakan
benda-benda konkret atau menggunakan situasi yang nyata.
2) Tahap ikonik
Yaitu suatu tahap pembelajaran terhadap sebuah pengetahuan yang direpresentasikan (diwujudkan)
dalam bentuk bayangan visual (visual imagery), gambar atau diagram, yang menggambarkan kegiatan
konkret atau situasi konkret yang terdapat pada tahap enaktif.
3) Tahap simbolik
Yaitu pengetahuan itu direpresentasikan dalam bentuk simbol-simbol abstrak (abstract symbols), yaitu
simbol-simbol arbiter yang dipakai berdasarkan berdasarkan kesepakatan orang –orang dalam bidang
yang bersangkutan, baik simbol-simbol verbal (misalnya huruf, kata-kata, kalimat-kalimat), lambang-
lambang rumus matematik suatu konsep, maupun lambang-lambang lainnya.
2. Konsep Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah ukuran dari nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam
kurun waktu tertentu yang biasanya satu tahun yang dinyatakan dalam satuan uang.
Konsep pendapatan nasional : https://youtu.be/FdyuhLDYr0Y
terkait Kurangnya
kemampuan siswa dalam
mempelajari materi
perhitungan pendapatan
nasional adalah :
1. Minat siswa terhadap
pembelajaran perhitungan
seperti akuntansi ekonomi
yang rendah.
2. Kurangnya metode
pembelajaran dalam materi
perhitungan
3. kurangnya minat siswa
dalam materi perhitungan
yang berbentuk rumus
4. kurangnya pemahaman
siswa dalam mempelajari
materi perhitungan
5. Kondisi tubuh dan mental
siswa yang terganggu
6. kurangnya pembiasaan dari
guru untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan
dengan soal literasi
numerasi
12. Perhitungan pendapatan nasional : https://youtu.be/0woUzjJF1iU
Manfaat pendapatan nasional : https://youtu.be/7U-rTDNqjp4
Keberhasilan belajar tidak hanya dilihat dari kemampuan siswa menyelesaikan tes yang diberikan pada akhir
suatu pembelajaran, tapi perlu memperhatikan kemampuan siswa mengikuti tahap-tahap pembelajaran. Jadi
kemampuan yang ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran berlangsung perlu dipertimbngkan untuk
mementukan keberhasilan belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Megawangi (2005:90) yang
mengatakan bahwa penilaian hendaknya tidak hanya dilakukan pada akhir saja, tetapi juga pada proses.
Selama proses pembelajaran, dilakukan pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas dan peranan siswa dalam
pembelajaran. Tingkat aktivitas dan peranan siswa menunjukkan tingkat kemampuan belajar memahami
materi dalam pembelajaran.
Hasil Wawancara
1. Pengawas Bina SMA Nusa Bangsa
Narasumber : Ust. Mamad, S.Ag., M.Ag.
Waktu : Senin 15 Mei 2023, Melalui WhatsApp
Kurangnya kemampuan siswa dalam mempelajari materi perhitungan, Karena :
a) Kondisi tubuh dan mental siswa
13. b) Kecerdasan siswa yang rendah
c) Sikap siswa dalam pembelajaran yang kurang memperhatikan
2. Kepala Sekolah SMA Nusa Bangsa
Narasumber : Cecep Mulyana, S.Pd.I
Waktu : Senin, 15 Mei 2023
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
Kurangnya kemampuan siswa dalam mempelajari materi perhitungan, Karena :
a) kurangnya pemahaman konsep dan menghafal operasi hitung
b) metode pembelajaran yang kurang dalam materi perhitungan
c) Minat siswa terhadap pembelajaran perhitungan seperti akuntansi ekonomi yang rendah.
3. Kepala Kurikulum SMA Nusa Bangsa
Narasumber : Saepul Sutardi, S.Pd.
Waktu : Senin, 15 Mei 2023
Tempat : Ruang Kurikulum
Kurangnya kemampuan siswa dalam mempelajari materi perhitungan, Karena :
a) Kurangnya perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar siswa.
b) siswa banyak menggunakan waktu untuk menonton TV dan bermain medsos di HP
c) penjelasan guru yang terlalu cepat
d) lemahnya konsentrasi siswa mempelajari numerasi
4. Guru Matematika SMA Nusa Bangsa
Narasumber : Intan Maolani, S.Pd.
Waktu : Senin, 15 Mei 2023
Tempat : Ruang guru
Kurangnya kemampuan siswa dalam mempelajari materi perhitungan, Karena :
a) Sebagian Siswa tidak tertarik untuk belajar perhitungan
14. b) Kurangnya pemahaman konsep dasar perhitungan
c) Kurangnya sarana pembelajaran di sekolah
d) kurangnya latihan materi soal perhitungan
e) siswa lambat dalam memahami materi
5. Pakar Pendidikan (Guru Penggerak Angkatan 4)
Nara sumber : Cepi Rahmansyah, S.Pd.
Waktu : Senin, 15 Mei 2023 Melalui Video Call WhatsApp
Kurangnya kemampuan siswa dalam mempelajari materi perhitungan, Karena :
a. kurangnya minat siswa dalam materi perhitungan yang berbentuk rumus
b. kurangnya pemahaman siswa dalam mempelajari materi perhitungan
c. kurangnya latihan soal tentang perhitungan
d. terlalu dominannya guru,
e. tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba
6). Siswa Kelas XI SMA Nusa Bangsa
Nara sumber : Ai Silvia Azzahra
Waktu : Senin, 15 Mei 2023 Melalui wawancara langsung di sekolah
Kurangnya kemampuan siswa dalam mempelajari materi perhitungan, Karena :
a). sulitnya memahami rumus perhitungan pendapatan nasional
b). materi perhitungan pendapatan nasional susah dipelajari untuk sebagian siswa
c). siswa terlihat lelah dan tidak fokus dalam mengikuti materi ini
2 Rendahnya
konsentrasi
belajar siswa
Kajian Literatur :
1. Konsentrasi belajar
Berdasarkan eksplorasi
penyebab masalah setelah
melakukan kajian literatur
15. dalam
pelajaran
ekonomi
Ria Aviana,Fitria Fatichatul Hidayah,2015, Pengaruh Tingkat Konsentrasi Belajar Siswa Terhadap Daya
Pemahaman Materi Pada Pembelajaran Kimia Di Sma Negeri 2 Batang, UNIMUS, Dosen Pendidikan Kimia
UNIMUS, https://media.neliti.com/media/publications/122353-ID-pengaruh-tingkat-konsentrasi-belajar-
sis.pdf
Konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian dalam proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam
bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan
kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi. Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila
tujuan pembelajaran itu tercapai. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran tergantung pada proses
pembelajaran yang dijalani oleh siswa. Jika konsentrasi siswa rendah, maka akan menimbulkan aktivitas yang
berkualitas rendah pula serta dapat menimbulkan ketidakseriusan dalam belajar dan daya pemahaman
terhadap materi pun menjadi
berkurang.
2. Faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) hal. 86.
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1046779
Faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar siswa menurut Slameto di antaranya:
1) Kurangnya minat terhadap mata pelajaran yang dipelajari.
2) Perasaan gelisah, tertekan, marah, khawatir, takut, benci dan dendam.
3) Suasana lingkungan belajar yang berisik dan berantakan.
4) Kondisi kesehatan jasmani.
5) Kebosanan terhadap pelajaran atau sekolah
3. Faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar siswa
dan wawancara bersama
rekan guru dan pakar,
terkait Rendahnya
konsentrasi belajar siswa
dalam pelajaran ekonomi
adalah :
1. Psikis siswa yang terganggu
baik yang timbul akibat
permasalahan di rumah atau
lingkungan
2. Kurangnya minat terhadap
mata pelajaran yang
dipelajari.
3. pemilihan metode
pengajaran yang kurang
tepat oleh guru,
4. materi ekonomi yang
dianggap sulit oleh siswa
5. Faktor teknologi yang
berkembang saat ini
contohnya televisi, internet,
dll hal ini sangat
berpengaruh pada sikap dan
perilaku siswa.
16. Luh Putu Ayu Widya Ningsih, Kadek Suranata dan Ketut Dharsana, Penerapan Konseling Eksistensial
Humanistik Dengan Teknik Mediasi Untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar Pada Siswa Di Titl 3 SMK
negeri 3 Singaraja, Diambil dari http://ejournal.undiksha.ac.id/indekx.php/JJBK/article/view/3913 , e-journal
Undiksa Jurusan Bimbingan Konseling, Vol. 2, no.1, Tahun 2014, (diakses pada tanggal 12 Februari 2018)
Tonie Nase menyatakan konsentrasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti:
1) Lingkungan
Lingkungan dapat mempengaruhi kemampuan dalam berkonsentrasi, kita akan dapat memaksimalkan
kemampuan konsentrasi. Jika kita dapat mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap konsentrasi,
kita mampu menggunakan kemampuan kita pada saat dan suasana yang tepat. Faktor lingkungan yang
mempengaruhi konsentrasi belajar adalah suara, pencahayaan, temperatur, dan desain belajar.
2) Modalitas belajar
Modalitas belajar yang menentukan siswa dapat memproses setiap informasi yang diterima. Konsentrasi
dalam belajar dan kreativitas guru dalam mengembangkan strategi dan metode pembelajaran di kelas akan
meningkatkan konsentrasi belajar siswa sehingga hasil belajarnya meningkat.
3) Pergaulan
Pergaulan juga dapat mempengaruhi siswa dalam menerima pelajaran. Perilaku dan pergaulan mereka, dapat
mempengaruhi konsentrasi belajar yang dipengaruhi juga oleh beberapa faktor, seperti faktor teknologi yang
berkembang saat ini contohnya televisi, internet, dll hal ini sangat berpengaruh pada sikap dan perilaku siswa.
4) Psikologi
Faktor psikologi juga dapat mempengaruhi bagaimana sikap dan perilaku siswa dalam berkonsentrasi,
misalnya karena adanya masalah dalam lingkungan sekitar dan keluarga. Hal ini tentunya akan mempengaruhi
keadaan psikologi siswa, karena siswa akan kehilangan semangat dan motivasi belajar mereka, tentunya akan
berpengaruh juga terhadap tingkat konsentrasi siswa yang semakin menurun.
Hasil Wawancara :
17. 1. Ketua MGMP IPS/Ekonomi Kabupaten Garut
Narasumber : KARNATA ADIWIRIA, S.Pd., M.Pd.
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, via WhatsApp
Rendahnya konsentrasi belajar siswa dalam pelajaran ekonomi, Karena :
a) rendahnya motivasi siswa dalam belajar
b) rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran ekonomi,
c) kebiasaan siswa tidak sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah
d) pemilihan metode pengajaran yang kurang tepat oleh guru,
2. Kepala Sekolah SMA Nusa Bangsa
Narasumber : Cecep Mulyana, S.Pd.I
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, Kantor Kepala SekolahRendahnya konsentrasi belajar siswa dalam
pelajaran ekonomi, Karena :
a) Tingkat kejenuhan yang dialami siswa dengan metode yang rata-rata sama
b) psikis anak yang terganggu baik yang timbul akibat permasalahan di rumah atau lingkungan
c) tingkat ketertarikan pada materi sangat berpengaruh besar pada konsentrasi belajar
3. Guru Bahasa Indonesia
Narasumber : Husni Cahya Gumilar, S.Pd.
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023 Langsung di ruang guru.
Rendahnya konsentrasi belajar siswa dalam pelajaran ekonomi, Karena :
a) materi ekonomi yang dianggap sulit oleh siswa,
b) jadwal pelajaran ekonomi yang tidak sesuai harapan siswa,
c) cuaca dan iklim yang ekstrim,
d) suara bising yang ditimbulkan oleh kegiatan pembangunan gedung sekolah
e) suara gaduh dari siswa lainnya pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
4. Pakar Pendidikan (Guru Penggerak Angkatan 4)
18. Nara sumber : Cepi Rahmansyah, S.Pd.
Waktu : Senin, 15 Mei 2023 Melalui Video Call WhatsApp
Rendahnya konsentrasi belajar siswa dalam pelajaran ekonomi, Karena :
a. terlalu dominannya guru
b. tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba
c. siswa kelelahan
d. rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran ekonomi
e. kebiasaan siswa tidak sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah
5. Siswa Kelas XII SMA Nusa Bangsa
Narasumber : Ai Salni
Waktu : Senin, 15 Mei 2023 Melalui wawancara langsung di sekolah
Rendahnya konsentrasi belajar siswa dalam pelajaran ekonomi, Karena :
a). siswa selalu ngantuk saat pelajaran ekonomi dimulai di akhir jam pelajaran
b). kondisi badan yang sudah lemas karena lapar dan lelah
c). guru kurang variatif dalam memberikan pelajaran
d). guru hanya memberikan materi tanpa banyak latihan dan praktik
Berdasarkan eksplorasi penyebab masalah setelah melakukan kajian literatur dan wawancara
bersama rekan guru dan pakar, penyebab masalahnya adalah:
Sebagian
besar siswa
kesulitan
belajar materi
ekonomi
Kajian Literatur
1. Kesulitan belajar
Ratna Fitria Anggraeni, 2018, Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Siswa Belajar Ekonomi Di Kelas
X Sma Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2015/2016, Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta, Hal 12-14
http://eprints.uny.ac.id/59261/1/SKRIPSI_%20RATNA%20FITRIA%20ANGGRAENI_12804241016.pdf
Berdasarkan eksplorasi
penyebab masalah setelah
melakukan kajian literatur
dan wawancara bersama
rekan guru dan pakar,
terkait Sebagian besar siswa
19. Menurut M. Dalyono (2009: 229) kesulitan belajar adalah suatu keadaan di mana siswa tidak dapat belajar
sebagaimana mestinya. Sedangkan, menurut Mulyadi (2010: 7) “Kesulitan belajar pada dasarnya suatu gejala
yang nampak dalam berbagai jenis manifestasi tingkah laku baik secara langsung maupun tidak langsung”.
Secara umum, kesulitan belajar disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti kondisi jasmani, keadaan fungsi-fungsi
fisiologis tertentu, bakat, minat, intelegensi, dan motivasi. Sedangkan, faktor eksternal adalah faktor yang
berasal dari luar diri siswa seperti lingkungan keluarga, guru, lingkungan masyarakat, sarana dan prasarana
sekolah, waktu belajar, rumah, dan alam (Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2011: 175-181).
Wawancara :
1. Ketua MGMP IPS/Ekonomi Kabupaten Garut
Narasumber : KARNATA ADIWIRIA, S.Pd., M.Pd.
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, via WhatsApp
Sebagian besar siswa kesulitan belajar materi ekonomi, karena :
a) Suasana belajar kurang mendukung
b) landasan belajar yang kurang kuat
c) lingkungan belajar kurang kondusif
d) kurangnya perancangan pengajaran dan penyampaian materi pelajaran yang menarik minat siswa
untuk belajar
2. Kepala Sekolah SMA Nusa Bangsa
Narasumber : Cecep Mulyana, S.Pd.I
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, wawancara langsung
Sebagian besar siswa kesulitan belajar materi ekonomi, karena :
a) Proses pembelajaran kurang menarik,
kesulitan belajar materi
ekonomi adalah :
1. kurangnya perancangan
pengajaran dan
penyampaian materi
pelajaran yang menarik
minat siswa untuk belajar
2. kurangnya kreativitas guru
dalam menyampaikan
materi ekonomi
3. kurangnya sarana dan
prasarana yang menunjang
pembelajaran menarik
4. lemahnya kondisi jasmani,
dan keadaan fisiologis siswa
5. Siswa beranggapan hanya
mata pelajaran produktif
yang bermanfaat di dalam
dunia pekerjaannya nanti.
20. b) Pembelajaran masih satu arah.
3. Guru Bahasa Indonesia
Narasumber : Husni Cahya Gumilar, S.Pd.
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023 Langsung di ruang guru.
Sebagian besar siswa kesulitan belajar materi ekonomi, karena :
a. Karena pemahaman pembahasannya yang kurang
b. Metode pembelajaran yang kurang variatif
c. siswa kurang percaya diri saat mengikuti pembelajaran seperti ekonomi,
6. Siswa Kelas XII SMA Nusa Bangsa
Narasumber : Ai Salni
Waktu : Senin, 15 Mei 2023 Melalui wawancara langsung di sekolah
Sebagian besar siswa kesulitan belajar materi ekonomi, karena :
a. kurangnya kreativitas guru dalam menyampaikan materi ekonomi
b. kurangnya latihan untuk soal perhitungan ekonomi
c. kurangnya perhatian guru pada siswa yang sering bolos dan jarang ke sekolah
d. guru jarang masuk ke kelas hanya memberikan rangkuman materi tanpa penjelasan
3 Kurangnya
pemahaman
orang tua
siswa untuk
bekerja sama
dengan guru
dalam
peningkatan
Kajian Literatur :
1. Kerjasama orang tua dan guru dalam peningkatan aktivitas belajar siswa
Coleman M, Empowering Family-Teacher Partnership Building Connection within Diverse Communities,
(Los Angeles: Sage Publication, 2013), hal: 25-27
Bentuk kerjasama guru dan orangtua yang dapat dilakukan menurut Epstein dalam Coleman , yaitu
parenting, komunikasi, volunteer, keterlibatan orangtua pada pembelajaran anak di rumah, pengambilan
keputusan dan kolaborasi dengan kelompok masyarakat.
Berdasarkan eksplorasi
penyebab masalah setelah
melakukan kajian literatur
dan wawancara bersama
rekan guru dan pakar,
terkait hubungan kolaboratif
orangtua dan guru dalam
21. aktivitas
belajar siswa
Maka dapat disimpulkan bahwa bentuk kerjasama antara guru dan orangtua dapat dilakukan mulai dari
bentuk yang sederhana. Maka langkah awal yang harus dilakukan adalah guru menjalin komunikasi dengan
orangtua. Komunikasi antara keduanya memperkuat proses pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah.
Siti Mawaddah Huda, 2018, Kerjasama Guru dan Orang Tua Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,
Skripsi, Universitas Negeri Sumatera Utara, Medan. http://repository.uinsu.ac.id/5378/1/Skripsi%20FIX.pdf
Soemiarti Patmonodewo dalam jurnal skripsi Siti menjelaskan bahwa pada kenyataannya tidak mudah
menjalin kerjasama kedua belah pihak. Proses pendidikan seperti mendisiplinkan anak, cara berkomunikasi
antara anak dan orang dewasa, anak laki-laki dan perempuan, dan budaya seringkali dipandang berbeda
antara guru dan orang tua. Jika hal ini terus berkelanjutan, maka kerjasama tidak akan pernah berlangsung.
Kerjasama antara guru dan orang tua perlu dilakukan agar orang tua memperoleh pengetahuan dan
pengalaman dari guru dalam hal mendidik anak-anaknya. Sebaliknya, para guru dapat pula memperoleh
keterangan-keterangan dari orang tua tentang kehidupan dan karakter siswanya. Jalinan kerjasama keduanya
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil Wawancara :
1. Ketua MGMP IPS/Ekonomi Kabupaten Garut
Narasumber : KARNATA ADIWIRIA, S.Pd., M.Pd.
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, via WhatsApp
Kurangnya pemahaman orang tua siswa untuk bekerja sama dengan guru dalam peningkatan aktivitas
belajar siswa, Karena :
a) Sebagian orang tua sibuk dengan pekerjaannya dan jarang memperhatikan Pendidikan
b) Orang tua jarang menghadiri rapat di sekolah
peningkatan aktivitas belajar
siswa adalah :
Orang tua sibuk bekerja
1. Beberapa orang tua kurang
peduli dengan
perkembangan belajar
siswanya
2. Rendahnya pengetahuan
orang tua terhadap arti
penting pengawasan
perkembangan belajar siswa
3. Orang tua berprinsip
pendidikan anaknya
sepenuhnya tanggung jawab
sekolah.
4. Sekolah jarang mengadakan
event-event yang
melibatkan orang tua.
5. Tidak tersedianya jaringan
seluler yang baik
menghambat hubungan
komunikasi guru dan orang
tua.
22. c) Kondisi ekonomi yang kurang mendukung
d) Kurang nya kesadaran orang tua terhadap Pendidikan
2. Kepala Sekolah SMA Nusa Bangsa
Narasumber : Cecep Mulyana, S.Pd.I
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, langsung di ruang Kepala Sekolah
Kurangnya pemahaman orang tua siswa untuk bekerja sama dengan guru dalam peningkatan aktivitas
belajar siswa, Karena :
a) Orangtua murid yang usianya sangat tua atau tokoh masyarakat yang sudah sepuh cenderung tidak
mau terlibat banyak dalam berbagai kegiatan kolaboratif,
b) orangtua murid di pedesaan dengan pekerjaan petani, lebih banyak waktu di sawah yang
mengakibatkan tidak memiliki waktu yang cukup dalam kegiatan kolaboratif atau partisipasinya
c) orangtua sering menyerahkan sepenuhnya keberhasilan pendidikan anaknya kepada pihak sekolah,
karena pihak sekolah dianggap sebagai pihak yang memiliki kemampuan untuk membentuk anak-anak
mereka.
d) partisipasi orangtua murid dan masyarakat masih belum optimal.
3. Guru BK (Bimbingan Konseling)
Narasumber : Heru Tresna Gunawan
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, langsung di ruang BK
Kurangnya pemahaman orang tua siswa untuk bekerja sama dengan guru dalam peningkatan aktivitas
belajar siswa, Karena :
a) Orangtua siswa yang memiliki tingkat ekonomi masih rendah sering disibukkan dengan pekerjaan
sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
b) kurangnya percaya diri dari masyarakat atau orangtua siswa akan kemampuan untuk membantu
sekolah, demikian juga dengan pihak sekolah sendiri sering muncul perasaan ketidakpercayaan akan
23. kemampuan untuk mampu membantu orangtua siswa dalam mengatasi masalah-masalah pendidikan
siswa di rumah, akibatnya hubungan kolaboratif tidak dilakukan secara optimal.
4. Pakar Pendidikan (Guru Penggerak Angkatan 4)
Nara sumber : Cepi Rahmansyah, S.Pd.
Waktu : Senin, 15 Mei 2023 Melalui Video Call WhatsApp
Kurangnya pemahaman orang tua siswa untuk bekerja sama dengan guru dalam peningkatan aktivitas
belajar siswa, Karena :
a. orang tua kurang peduli terhadap belajar siswa,
b. kebanyakan orang tua jarang ikut membimbing siswa belajar di rumah
5. Siswa SMA Nusa Bangsa Kelas XII
Narasumber : Wulan Nursaadah
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023 langsung di sekolah
Kurangnya pemahaman orang tua siswa untuk bekerja sama dengan guru dalam peningkatan aktivitas
belajar siswa, Karena :
a. orang tua sibuk bekerja
b. kurangnya pengetahuan orang tua
c. kurangnya perhatian terhadap pendidikan
d. kondisi ekonomi yang kurang mendukung
4 Guru belum
maksimal
dalam
mengimpleme
ntasikan
model-model
Kajian Literatur
1. Model-model pembelajaran inovatif
Endah Ratnawati, 2021, Meta Analisis: Model Pembelajaran Inovatif Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (Sma/Smk), Magister
Pendidikan Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri, Hal-25
https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/jpeaku/article/download/16288/2152/
Berdasarkan eksplorasi
penyebab masalah setelah
melakukan kajian literatur
dan wawancara bersama
rekan guru dan pakar, Guru
belum maksimal dalam
24. pembelajaran
inovatif sesuai
dengan
karakteristik
materi
ekonomi yang
diajarkan
Menurut Ainurrahman (2009) dalam jurnal Endah mengartikan model pembelajaran sebagai kerangka
konseptual dimana pengalaman belajar untuk tujuan belajar tertentu terorganisasi secara prosedural dan
sistematis sehingga menjadi pedoman perencanaan dan pelaksanaan aktivitas pembelajaran bagi para guru
atau perancang pembelajaran. Sementara menurut (Trianto, 2014) berpendapat bahwa makna model
pembelajaran memiliki perspektif lebih luas apabila dibandingkan dengan strategi, prosedur maupun metode
pembelajaran.
Makna Model pembelajaran inovatif memiliki arti bahwa model pembelajaran yang yang dipilih dan
diterapkan oleh guru agar dapat menuntun siswa dalam memperoleh kemajuan belajar baik dari aspek proses
maupun hasilnya (Purwadhi, 2019).
Pengembangan model-model pembelajaran inovatif dalam pendidikan era milenium adalah pembelajaran
yang memadukan berbagai kecakapan yang meliputi pengetahuan, skil, sikap, dan penguasaan teknologi-
informasi (Kemendikbud, 2017). Adapun yang perlu dikembangkan adalah kecakapan 4C yaitu: (1)
kompetensi untuk berpikir kritis dan kompetensi dalam pemecahan masalah, (2) kemampuan dalam
berkomunikasi, (3) kemampuan melahirkan kreativitas dan inovasi, dan (4) kemampuan berkolaborasi.
Hasil wawancara
Ketua MGMP IPS/Ekonomi Kabupaten Garut
2. Narasumber : KARNATA ADIWIRIA, S.Pd., M.Pd.
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, via WhatsApp
Guru belum maksimal dalam mengimplementasikan model-model pembelajaran inovatif sesuai
dengan karakteristik materi ekonomi yang diajarkan, Karena :
mengimplementasikan
model-model
pembelajaran inovatif sesuai
dengan karakteristik materi
ekonomi yang diajarkan
adalah :
1. guru belum memahami
terhadap implementasi
model pembelajaran inovatif
2. Minimnya Workshop terus
menerus dengan
pengawasan kepala sekolah
agar rutin menggunakan
model pembelajaran yang
inovatif
3. Guru belum optimal dalam
mengimplementasikan
model-model pembelajaran
inovatif sesuai dengan
karakteristik materi
ekonomi yang diajarkan
4. Kurangnya praktik yang
menyeluruh terhadap model
pembelajaran inovatif
25. a. Guru belum optimal dalam mengimplementasikan model-model pembelajaran inovatif sesuai dengan
karakteristik materi ekonomi yang diajarkan
b. kurangnya pemahaman guru tentang karakteristik siswa
2. Kepala Sekolah SMA Nusa Bangsa
Narasumber : Cecep Mulyana, S.Pd.I
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, langsung di ruang Kepala Sekolah
Guru belum maksimal dalam mengimplementasikan model-model pembelajaran inovatif sesuai
dengan karakteristik materi ekonomi yang diajarkan, Karena :
a. guru belum memahami terhadap implementasi model pembelajaran inovatif
b. guru-guru perlu pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan kemampuan mereka
c. terlalu pusing dengan urusan dirumah
d. guru banyak kerjaan di luar sekolah
e. guru kurang inisiatif
3. Guru BK (Bimbingan Konseling)
Narasumber : Heru Tresna Gunawan
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, langsung di ruang BK
Guru belum maksimal dalam mengimplementasikan model-model pembelajaran inovatif sesuai
dengan karakteristik materi ekonomi yang diajarkan, Karena :
a. kekurangan dan keterbatasan sarana dan prasarana,
b. Kurangnya praktik yang menyeluruh terhadap model pembelajaran inovatif
c. Tidak semua Guru mempunyai laptop
d. Belum adanya pelatihan pelatihan untuk Guru
e. Guru belum memahami sepenuhnya model model pembelajaran
4. Pakar Pendidikan (Guru Penggerak Angkatan 4)
5. guru kurang inisiatif untuk
mengupgrade skill dan
kemampuannya dalam
mengembangkan
pembelajaran yang kreatif
dan inovatif
26. Nara sumber : Cepi Rahmansyah, S.Pd.
Waktu : Senin, 15 Mei 2023 Melalui Video Call WhatsApp
Guru belum maksimal dalam mengimplementasikan model-model pembelajaran inovatif sesuai
dengan karakteristik materi ekonomi yang diajarkan, Karena :
a. guru belum memahami terhadap implementasi model pembelajaran inovatif
b. kurangnya pelatihan guru dalam meningkatkan pembelajaran di kelas
c. guru sibuk bekerja di luar sekolah
d. Minimnya Workshop terus menerus dengan pengawasan kepala sekolah agar rutin menggunakan
model pembelajaran yang inovatif
5. Guru Sejarah
Narasumber : Wika Arisma, S.Pd.
Waktu : senin, 16 Mei 2023 Di sekolah
Guru belum maksimal dalam mengimplementasikan model-model pembelajaran inovatif sesuai
dengan karakteristik materi ekonomi yang diajarkan, Karena :
a. Kurangnya mengembangkan konsep pembelajaran berbasis proyek
b. Sangat sedikit Guru membuat konsep pembelajaran dengan media pembelajaran yang inovatif
Guru kurang
bervariasi
dalam
penerapan
model- model
pembelajaran
ekonomi
Kajian literatur
1. Variasi dalam penerapan model-model pembelajaran
Pupuh Fathurrohman Dan M Sobry Sutikno, Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui
Penanaman Konsep Umum Dan Konsep Islami,(Bandung:PT Refika Aditama,2009),91 source online :
http://etheses.iainkediri.ac.id/2096/3/932102612%20-%20BAB%20II.pdf
Udin S Winaprata dalam buku karya Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry mengartikan” Variasi” sebagai
keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi dapat berwujud perubahan atau perbedaan –
Berdasarkan eksplorasi
penyebab masalah setelah
melakukan kajian literatur
dan wawancara bersama
rekan guru dan pakar
mengenai Guru kurang
bervariasi dalam
penerapan model- model
27. perbedaan yang sengaja diciptakan dibuat untuk memberikan kesan yang unik bagi masing – masing model
tersebut. Adapun variasi mengajar merupakan keanekaragaman dalam penyajian kegiatan mengajar.
Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya,2006), 78.
Menurut Mulyasa, Variasi dalam pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan
I Wayan Arya Adnyana, S.Ag, M.Pd.H., source jurnal : https://bdkdenpasar.kemenag.go.id/berita/model
pendekatan-strategi-dan
metode#:~:text=Metode%20pembelajaran%20diartikan%20sebagai%20cara,metode%20demonstrasi%2C
%20dan%20metode%20simulasi. Diakses tanggal 14 Mei 2023
Model pembelajaran sebagaimana dimaksud pada Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 dan Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 adalah model pembelajaran yang menonjolkan aktivitas dan kreativitas, menginspirasi,
menyenangkan dan berprakarsa, berpusat pada siswa, otentik, kontekstual, dan bermakna bagi kehidupan
siswa sehari-hari, antara lain; (1) Model Penyingkapan (Discovery learning), (2) Model Penemuan (Inquiry
learning), (3) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), (4) Model Pembelajaran
Berbasis Proyek (Project Based Learning), dan model pembelajaran lain yang telah lama dikenal dan
digunakan oleh guru seperti Jigsaw, TPS (Think Pair Share), GI (Group Investigation), NHT (Numbered
Head Together), Picture and Pigture, TSTS (Two Stay and Two Stray), dan lain-lain yang bukan berbasis
ceramah atau hafalan.
Dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat dengan mempertimbangkan kondisi fisik dan psikis siswa,
materi dan tujuan pembelajaran, serta ketersediaan sarana pendukung pembelajaran akan menghasilkan
pembelajaran yang efektif.
pembelajaran ekonomi :
1. Guru Kurang memahami
model model pembelajaran
yang inovatif yang
bertujuan menarik minat
siswa
2. Guru lebih fokus pada
pencapaian materi
3. Guru tidak berusaha
mengikuti kegiatan-
kegiatan webinar tentang
model-model
pembelajaran yang inovatif
4. Guru terbiasa mengajar
dengan metode
konvensional
5. kurangnya sarana dan
prasarana yang menunjang
pembelajaran di kelas
sehingga guru sulit
mengembangkan
pembelajaran yang inovatif
sesuai dengan karakteristik
materi yang diajarkan
28. Hasil wawancara
1. Ketua MGMP IPS/Ekonomi Kabupaten Garut
Narasumber : KARNATA ADIWIRIA, S.Pd., M.Pd.
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, via WhatsApp
Guru kurang bervariasi dalam penerapan model- model pembelajaran ekonomi, Karena :
1. Guru Kurang memahami model model pembelajaran yang inovatif yang bertujuan menarik minat
siswa
2. Guru lebih fokus pada pencapaian materi
3. guru tidak dibekali pelatihan mengenai model model pembelajaran
2. Kepala Sekolah SMA Nusa Bangsa
Narasumber : Cecep Mulyana, S.Pd.I
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, langsung di ruang Kepala Sekolah
Guru kurang bervariasi dalam penerapan model- model pembelajaran ekonomi, Karena :
a. Sebagian guru kurang memahami model-model pembelajaran
b. guru terbiasa menggunakan model konvensional
3. Guru Matematika
Narasumber : Intan Maolani, S.Pd.
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, langsung di ruang BK
Guru kurang bervariasi dalam penerapan model- model pembelajaran ekonomi, Karena :
a. kurangnya pemahaman guru mengenai model model pembelajaran inovatif
b. guru kurang percaya diri dalam mengembangkan skill dan kemampuan mengajar
4. Pakar Pendidikan (Guru Penggerak Angkatan 4)
Nara sumber : Cepi Rahmansyah, S.Pd.
Waktu : Senin, 15 Mei 2023 Melalui Video Call WhatsApp
29. Guru kurang bervariasi dalam penerapan model- model pembelajaran ekonomi, Karena :
a. banyaknya pekerjaan administrasi yang harus diselesaikan oleh guru
b. motivasi guru yang rendah dalam menerapkan proses pbm yang bervariasi
5. Siswa SMA Nusa Bangsa Kelas XII
Narasumber : Wulan Nursaadah
Waktu : senin, 16 Mei 2023 Di sekolah
Guru kurang bervariasi dalam penerapan model- model pembelajaran ekonomi, Karena :
a. guru kurang variatif dalam pembelajaran di kelas
b. kurangnya latihan penyelesaian soal yang diberikan guru untuk materi tertentu
c. guru kurang skill dan kemampuan mengajar yang disukai siswa
5 Guru kurang
mampu dalam
merancang
pembelajaran
yang
mengarah
kepada Higher
Order
Thinking
Skills (HOTS)
Kajian literatur
Ermila Mahariyanti, Irwansah, Murniatun, Mediawati, 2021, Analisis Kesulitan Guru Dalam
Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik Pada Pembelajaran Biologi Sma,
Jurnal Ilmiah Global Education, Institut Pendidikan Nusantara Global, Lombok Tengah. Source online :
https://ejournal.nusantaraglobal.ac.id/index.php/jige/article/download/82/71
Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan kemampuan mentransformasikan informasi dalam memori
secara kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan kreatif (Pratiwi,dkk, 2017), Fajriah, Agustina, 2018)
(Chinedu,dkk, 2014).
Untuk menguji keterampilan berpikir tingkat tinggi pada peserta didik, instrumen dirancang sedemikian rupa
menjawab soal melalui proses berpikir. Teknik yang digunakan dalam membuat soal oleh guru yang menuntut
untuk berpikir tingkat tinggi , yaitu materi yang akan ditanyakan diukur dengan perilaku sesuai dengan ranah
kognitif Bloom pada level analisis, evaluasi dan mengkreasi.
Kesulitan yang dihadapi guru dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa adalah: guru
merasa kesulitan dalam mengatasi perbedaan kemampuan siswa, guru kurang mampu menentukan metode
Berdasarkan eksplorasi
penyebab masalah setelah
melakukan kajian literatur
dan wawancara bersama
rekan guru dan pakar
mengenai Guru kurang
mampu dalam
merancang pembelajaran
yang
mengarah kepada Higher
Order Thinking Skills
(HOTS)adalah:
1. Guru kurang termotivasi
untuk belajar atau
meningkatkan kemampuan
30. dan model pembelajaran yang tepat, kurangnya pemahaman tentang pengembangan kemampuan berpikir
tingkat tinggi. , kurang mampu menyesuaikan soal dengan kata kerja operasional yang terdapat dalam
indikator pembelajaran, dan belum mampu mengatasi siswa yang memiliki cara berbeda dalam menunjukkan
kemampuan berpikirnya.
Hasil wawancara
1. Ketua MGMP IPS/Ekonomi Kabupaten Garut
Narasumber : KARNATA ADIWIRIA, S.Pd., M.Pd.
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, via WhatsApp
Guru kurang mampu dalam merancang pembelajaran yang mengarah kepada Higher Order
Thinking Skills (HOTS), karena :
a. Guru belum memahami soal bentuk literasi, numerasi, dan HOTS
b. Guru belum membiasakan siswa untuk berpikir tingkat tinggi
2. Kepala Sekolah SMA Nusa Bangsa
Narasumber : Cecep Mulyana, S.Pd.I
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, langsung di ruang Kepala Sekolah
Guru kurang mampu dalam merancang pembelajaran yang mengarah kepada Higher Order
Thinking Skills (HOTS), karena :
a. Guru tidak dibekali dengan pelatihan-pelatihan pembuatan soal berbasis literasi, numerasi, dan HOTS
b. Kemampuan dasar siswa untuk level LOTS pun masih kesulitan
c. Guru sudah terbiasa dengan pembelajaran LOTS karena lebih mudah dan anti ribet
3. Guru Matematika
Narasumber : Intan Maolani, S.Pd.
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, langsung di ruang BK
nya untuk mendalami
pembelajaran HOTS,
2. Guru kurang
membiasakan siswa untuk
berpikir tingkat tinggi.
3. Guru jarang memberikan
soal berbentuk Literasi
numerasi, HOTS di kelas
4. Guru tidak dibekali dengan
pelatihan-pelatihan
pembuatan soal berbasis
literasi, numerasi, dan
HOTS
31. Guru kurang mampu dalam merancang pembelajaran yang mengarah kepada Higher Order
Thinking Skills (HOTS), karena :
a. Siswa kurang dilatih mengerjakan soal berkaitan pemecahan masalah
b. Pembelajaran masih bersifat konvensional
c. Guru kurang menggali kreativitas siswa dalam menyelesaikan soal
4. Pakar Pendidikan (Guru Penggerak Angkatan 4)
Nara sumber : Cepi Rahmansyah, S.Pd.
Waktu : Senin, 15 Mei 2023 Melalui Video Call WhatsApp
Guru kurang mampu dalam merancang pembelajaran yang mengarah kepada Higher Order
Thinking Skills (HOTS), karena :
a. Warga sekolah sudah nyaman dengan pembelajaran konvensional yang cenderung LOTS,
b. Guru kurang termotivasi untuk belajar atau meningkatkan kemampuan nya untuk mendalami
pembelajaran HOTS, Guru kurang membiasakan siswa berpikir tingkat tinggi.
c. Guru jarang memberikan soal berbentuk Literasi numerasi, HOTS di kelas
5. Siswa SMA Nusa Bangsa Kelas XII
Narasumber : Wulan Nursaadah
Waktu : senin, 16 Mei 2023 Di sekolah
a. Kurangnya guru memberikan pembelajaran berbasis literasi, numerasi, dan HOTS
b. siswa belum memahami pembelajaran berbasis literasi, numerasi, dan HOTS
6 Guru belum
optimal dalam
memanfaatkan
teknologi
informasi
Kajian Literatur :
Sri Lestari, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Tik Oleh Guru. alai Pengembangan Media
Televisi Pendidikan Sidoarjo Vol 3, No 2 (2015) Source :
https://jurnalkwangsan.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalkwangsan/article/view/29
Berdasarkan eksplorasi
penyebab masalah setelah
melakukan kajian literatur
dan wawancara bersama
rekan guru dan pakar, Guru
belum optimal dalam
32. dalam proses
pembelajaran
Belum semua guru memanfaatkan TIK dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang diampunya
walaupun mereka telah memahami bahwa strategi pembelajaran yang demikian ini sangat menunjang atau
membantu tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran. Kendala pemanfaatan TIK oleh guru
adalah: tidak adanya akses, tidak adanya sarana TIK, pembelajaran tidak mengintegrasikan TIK, guru tidak
memiliki pengetahuan tentang TIK, dan tidak adanya kemauan guru untuk memanfaatkan TIK.
Sehingga solusi dari kendala pemanfaatan TIK adalah: dilakukan sosialisasi yang terus menerus tentang
potensi, manfaat, dan pentingnya TIK di dalam kegiatan pembelajaran sehingga ada dukungan kebijakan,
tidak hanya dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, instansi swasta tetapi juga dari kepala sekolah,
dilaksanakan pelatihan yang lebih intensif dengan waktu yang lebih longgar atau memadai sehingga
dimungkinkan bagi guru untuk mempraktekkan hasil pelatihan di dalam kelas, para guru merespons kemajuan
TIK secara positif dengan tindakan nyata melalui pemanfaatan TIK di dalam kegiatan pembelajaran yang
menjadi tugas profesionalnya, dan dilaksanakan pengadaan perangkat TIK di sekolah secara bertahap dan
berkelanjutan, baik melalui pemerintah, pihak swasta maupun masyarakat.
Hasil wawancara
1. Ketua MGMP IPS/Ekonomi Kabupaten Garut
Narasumber : KARNATA ADIWIRIA, S.Pd., M.Pd.
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, via WhatsApp
Guru belum optimal dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran, Karena :
a. Kurangnya semangat dan wawasan Guru dalam pemanfaatan Teknologi
memanfaatkan teknologi
informasi
dalam proses pembelajaran
adalah:
1. Kurangnya semangat dan
wawasan Guru dalam
pemanfaatan Teknologi
2. Guru tidak berkolaborasi
dan berinovasi dengan
teknologi.
3. Minimnya pengetahuan
guru terhadap
perkembangan teknologi
4. Kurangnya sarana
teknologi penunjang
pembelajaran
5. Akses jaringan internet
yang belum stabil
33. b. Guru tidak berkolaborasi dan berinovasi dengan teknologi
2. Kepala Sekolah SMA Nusa Bangsa
Narasumber : Cecep Mulyana, S.Pd.I
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, langsung di ruang Kepala Sekolah
Guru belum optimal dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran, Karena :
a. Kurangnya semangat dan wawasan Guru dalam pemanfaatan Teknologi
b. Guru tidak berkolaborasi dan berinovasi dengan teknologi.
3. Guru TIK
Narasumber : Muhamad Abdul Kholik
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, langsung di ruang BK
Guru belum optimal dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran, Karena :
a. Minimnya pengetahuan guru terhadap perkembangan teknologi dalam menunjang pembelajaran yang
lebih menarik
4. Pakar Pendidikan (Guru Penggerak Angkatan 4)
Nara sumber : Cepi Rahmansyah, S.Pd.
Waktu : Senin, 15 Mei 2023 Melalui Video Call WhatsApp
Guru belum optimal dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran, Karena :
a. sarpras yang tidak lengkap di sekolah
b. jaringan internet yang tidak stabil akan mempengaruhi terhadap pemanfaatan teknologi
c. beberapa guru yang belum mampu dalam memanfaatkan teknologi dalam pbm
5. Siswa SMA Nusa Bangsa Kelas XII
Narasumber : Wulan Nursaadah
Waktu : senin, 16 Mei 2023 Di sekolah
Guru belum optimal dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran, Karena :
c. sebagian siswa tidak memiliki gadget
34. d. guru belum optimal dalam penggunaan teknologi pembelajaran di kelas
Kurangnya
pemanfaatan
media ajar
baik cetak
maupun
aplikasi
pembelajaran
yang menarik
Kajian Literatur
1. pemanfaatan media ajar baik cetak maupun aplikasi pembelajaran yang menarik
Author : Admin,2023, Merancang Pembelajaran Yang Menarik, source :
https://www.gurusukses.com/merancang-pembelajaran-yang-menarik
Pembelajaran yang menarik adalah pembelajaran yang di dalamnya ada cerita, ada nyanyian, ada tantangan,
dan ada pemenuhan rasa ingin tahu siswa. Gurunya santai dan humoris, namun memiliki kesungguhan dalam
membantu siswa menguasai materi pelajaran melalui cara-cara yang mudah, cepat, dan menyenangkan.
Gurunya mengerti dan memahami kondisi siswa, serta memberikan perhatian penuh kepada kelas. Selain itu
guru juga memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk maju dan berkembang, tidak hanya pada
siswa-siswa tertentu saja.
Ahmad Rivai & Nana Sudjana. (2013). Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya). Bandung: Sinar
Baru Algensindo, source online book : https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=446875
6. Manfaat Media Pembelajaran
Sudjana dan Rivai (2013:2) mengatakan bahwa media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
yaitu:
1. Mengajar akan menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2. Makna materi pelajaran akan lebih jelas sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa siswa, dan
memungkinkan siswa untuk lebih menguasai tujuan pembelajaran.
3. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak hanya narasi verbal melalui kata-kata guru. Agar siswa
tidak bosan, dan guru jangan sampai kehabisan tenaga apalagi saat guru mengajar setiap pelajaran.
4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, karena tidak hanya mendengarkan deskripsi guru,
tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Berdasarkan eksplorasi
penyebab masalah setelah
melakukan kajian literatur
dan wawancara bersama
rekan guru dan pakar,
mengenai Kurangnya
pemanfaatan media ajar
baik cetak maupun aplikasi
pembelajaran yang menarik
adalah:
1. Guru tidak memiliki
motivasi mempelajari
teknologi aplikasi
pembelajaran yang
berkembang saat ini
2. Faktor umur membuat
guru tidak memiliki
motivasi
3. Tidak semua guru
memiliki Laptop dan HP
yang canggih untuk
mempelajari aplikasi
pembelajaran yang
interaktif
35. Puri Pintex, , June 17, 2021, Pengertian Media Pembelajaran, Contoh dan Manfaatnya Untuk Sekolah.
Pintek.id source : https://pintek.id/blog/media-pembelajaran/
Hasil wawancara
1. Ketua MGMP IPS/Ekonomi Kabupaten Garut
Narasumber : KARNATA ADIWIRIA, S.Pd., M.Pd.
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, via WhatsApp
Kurangnya pemanfaatan media ajar baik cetak maupun aplikasi pembelajaran yang menarik,
Karena :
a. Sarana dan prasarana untuk membantu guru dalam pembelajaran teknologi belum cukup memadai
b. Minimnya pelatihan pelatihan yang dilakukan oleh dinas pendidikan
2. Kepala Sekolah SMA Nusa Bangsa
Narasumber : Cecep Mulyana, S.Pd.I
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, langsung di ruang Kepala Sekolah
Kurangnya pemanfaatan media ajar baik cetak maupun aplikasi pembelajaran yang menarik,
Karena :
a. Sarana Prasarana belum memadai,
b. Kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi pembelajaran masih kurang.
3. Guru TIK
Narasumber : Muhamad Abdul Kholik, S.Pd.
Waktu : Selasa, 16 Mei 2023, langsung di ruang BK
Kurangnya pemanfaatan media ajar baik cetak maupun aplikasi pembelajaran yang menarik,
Karena :
a. Guru kurang membuka diri untuk berlatih mengenai pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
b. kurangnya motivasi guru untuk mempelajari aplikasi pembelajaran TIK
4. Minimnya pelatihan
pelatihan yang ditujukan
untuk guru dalam
pemanfaatan teknologi
terutama cara penggunaan
aplikasi pembelajaran
36. 4. Pakar Pendidikan (Guru Penggerak Angkatan 4)
Nara sumber : Cepi Rahmansyah, S.Pd.
Waktu : Senin, 15 Mei 2023 Melalui Video Call WhatsApp
Kurangnya pemanfaatan media ajar baik cetak maupun aplikasi pembelajaran yang menarik,
Karena :
1. Guru tidak memiliki motivasi mempelajari teknologi aplikasi pembelajaran yang berkembang saat
ini
2. Faktor umur membuat guru tidak memiliki motivasi
3. Tidak semua guru memiliki Laptop dan HP yang canggih
4. Minimnya pelatihan pelatihan yang ditujukan untuk guru dalam pemanfaatan teknologi
5. Siswa SMA Nusa Bangsa Kelas XII
Narasumber : Wulan Nursaadah
Waktu : senin, 16 Mei 2023 Di sekolah
Kurangnya pemanfaatan media ajar baik cetak maupun aplikasi pembelajaran yang menarik,
Karena :
a. Sarana Prasarana belum memadai,
b. Mayoritas siswa kurang mampu untuk memiliki peralatan TIK seperti HP