SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU GULMA
ACARA 1. ALLELOPATHY
Oleh:
Nama
NIM
Asisten
:Inayatul Fitria Dewi
:1510401057
: Eka Nuryani
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2017
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Gulma merupakan tanaman yang menjadi pesaing dalam system budidaya.
Persaingan ini terjadi dengan tanaman pokok yang dapat merugikan secara
kualitas maupun kuantitas. Persaingan yang terjadi dikarenakan adanya kompetisi
unsur hara, cahaya matahari. CO2, dan tempat tumbuh. Adanya kerugian yang
ditimbulkan maka harus dilakukan penyiangan agar tidak terjadi persaingan
dengan tanaman budidaya sehingga tanaman pokok bisa hidup dengan baik.
Gulma tanaman secara morfologi dibedakan menjadi 3 bagian terdiri dari
gulma rerumputan seperti alang-alang, gulma berdaun lebar seperti krokot dan
gulma teki seperti rumput teki. Namun terdapat juga gulma yang dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman pokok dengan mengeluarkan senyawa yang
mampu membuat tanaman disekelilingnya tidak dapat hidup. Senyawa inilah
yang dinamakan senyawa alelopath. Sedangkan proses dimana gulma
mengganggu tanaman pokok dengan senyawa alelopath dinamakan alelopati.
Adanya senyawa yang ditimbulkan oleh alang-alang dan teki membuat
tanamna disekelilingnya tidak mampu bertahan hidup. Sehingga dalam
pengaplikasiaannya biasanya tanaman alang-alang ini dijadikan sebagai
biopestisida dengan maksud untuk membasmi gulma-gulma yang menggangu
pada tanaman. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk mengurangi penggunaan
herbisida sistemik yang dipakai di masyarakat. Oleh karena itu dilakukanlah
praktikum ini untuk mengetahui pengaruh senyawa beracun (alelopath) pada
perkecambahan jagung dengan menggunakan ekstra umbi rumput teki dan alang-
alang. Sehingga dapat diketahui seberapa besar senyawa alelopath ini dapat
mengahambat pertumbuhan suatu tanaman.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh senyawa
beracun (alelopath)dari alang-alang (Imperata cylindrica) pada kecambah
tanaman jagung
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tumbuh-tumbuhan menghasilkan berbagai jenis metabolit yang tidak
diketahui kegunaannya dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Oleh
karena itu, adanya dugaan bahwa tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan senyawa
yang beracun baik untuk dirinya sendiri maupun jenis-jenis tumbuhan yang
lainnya adalah sangat wajar. Berdasarkan sifat-sifat kimia yang dimilikinya
senyawa-senyawa ini dapat meracuni biji-biji yang berada di sekitarnya atau
tumbuhannya sendiri baik sewaktu masih kecambah atau dewasa jika
konsentrasinya cukup tinggi. Disamping itu telah lama diketahui oleh penelitian
adanya pengaruh-pengaruh yang merugikan yang ditimbulkan oleh suatu jenis
tumbuhan terhadap jenis yang lainnya yang tidak dapat dijelaskan oleh adanya
kompetisi (Rukmana, R.H. 1997).
Alelopati merupakan pelepasan senyawa bersifat toksik yang dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman disekitarnya dan senyawa yang bersifat
alelopati disebut alelokimia. Beberapa senyawa alelopati menghambat
pembelahan sel-sel akar, menghambat pertumbuhan yaitu dengan mempengaruhi
pembesaran sel, menghambat respirasi akar, menghambat sintesis protein,
menghambat aktivitas enzim, serta menurunkan daya permeabilitas membran pada
sel tumbuhan (Soetikno, 1990). Efek penghambatan bisa terjadi secara langsung
maupun tidak langsung. Akan tetapi proses penghambatan yang terjadi di alam
belum bisa diketahui secara pasti (Setyawati, 2001).
Alelokimia pada tumbuhan dilepas ke lingkungan dan mencapai organisme
sasaran melalui penguapan, eksudat akar, pelindian, dan atau dekomposisi. Setiap
jenis alelokimia dilepas ke lingkungan dengan mekanisme tertentu tergantung
organ pembentuknya dan bentuk atau sifat kimianya. Mekanisme pengaruh
alelokimia terhadap tanaman sasaran berjalan melalui proses yang sangat
kompleks. Proses diawali di membrane plasma dengan terjadi kekacauan struktur,
modifikasi saluran membrane, atau hilangnya fungsi enzim ATR ase. Dan
pada akhirnya mengganggu pembelahan dan pembesaran sel (Wiroatmojo, 1992).
4
Beberapa senyawa alelopati menghambat pembelahan sel-sel akar,
menghambat pertumbuhan yaitu dengan mempengaruhi pembesaran sel,
menghambat respirasi akar, menghambat sintesis protein, menghambat aktivitas
enzim, serta menurunkan daya permeabilitas membran pada sel tumbuhan.
Senyawa alelopati dapat dikelompokkan pada 5 jenis, yaitu :
1. Asam fenolat
2. Koumarat
3. Terpinoid
4. Flafinoid
5. Scopulaten (penghambat fotosintesis).
Sebagian besar senyawa alelopati yang dihasilkan melalui eksudat akar
adalah berupa asam fenolat. Tanaman pangan ada juga yang menghasilkan
senyawa alelopat, yaitu jagung,padi, dan ubi jalar. Tanaman perkebunan yang
diindikasikan menghasilkan senyawa alelopati adalah jahe,kopi arabika, nilam,
dan beberapa tanaman yang bersifat obat (Gilani, 2010).
5
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Waktu dan tempat percobaan
Percobaan ini dilakukan mulai tanggal 13 Oktober 2017 sampai 27
Oktober 2017. Bertempatan di laboratorium teknik
3.2 Bahan dan alat percobaan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini berupa benikertas wrap,
kertas merang, jagung, alang-alang, aquades, kapas, sedangkan alat yang
digunakan adalah petridish, pinset, gelas piala, gelas ukur, pipet, dan blender
3.3 Metode percobaan
Metode percobaan ini menggunakan RAKL dengan perlakuan
konsentrasi alang-alang sebagia berikut
a. K1 konsentrasi 100%
b. K2 konsentrasi 75%
c. K3 konsentrsi 50%
d. K4 konsentrasi 25%
3.4 Tahap percobaan
1. Membersihkan umbi alang-alang dan memotong-motongnya
2. Membuat estrak umbi alang alang menggunakan memblender, dengan
perbandingan 20 gr umbi alang-alang ditambah air sebanyak 40 ml
3. Menyaring ekstrak alang-alang tersebut sehingga didapatkan konsentrasi
100% ekstrak alang-alang.
4. Membuat ekstrak alang-alang dengan konsentrasi 75%, 50% dan 25%
5. Memberi kode masing - masing konsentrasi tersebut dengan K1 = 100 %,
K2 = 75 %, K3 = 50 % dan K4= 25%
6
6. Mengecambahkan 10 biji jagung pada masing-masing petridish dengan
memberi alas kapas dan diatasnya dilapisi dengan kertas merang, dan
diberi ekstrak alang-alang sesuai dengan perlakuan dan diulang 3 kali
ulangan
7. Mengamati panjang akar, panjang plumul dan jumlah biji yang
berkecambah tiap -tiap hari selama seminggu.
8. Melakukan pengujian statistik tentang pengaruh yang nyata dari tiap
perlakukan (jumlah biji yang berkecambah, panjang plumul dan pajang
akar)
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan grafik panjang akar dan
grafik jumlah biji berkecambah. Sedangkan untuk grafik panjang plumul tidak
disertakan dikarenakan plumul tidak tumbuh selama percobaan ini dilakukan.
a. Grafik panjang akar jagung (cm)
Grafik di atas merupakan panjang akar dari kecambah benih jagung degan
perlakuan alelopath. Dari grafik diatas dapat dilihat bahwasanya dengan
konsentrasi ekstrak alang-alang yang rendah memiliki pertumbuhan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan sifat penghambat
pertumbuhan dari ekstrak alang-alang sendiri lebih kecil dibandingkan dengan
yang lainnya. Dengan konsentrasi yang lebih kecil maka secara fisiologis biji
masih mampu untuk berkecambah membentuk radikelnya. Sedangkan semakin
tinggi konsentrasi ekstrak alang-alang sebagai alelopath maka sifat menghambat
kecambah dari jagung pun akan semakin tinggi. Dari tabel di atas dapat dilihat
dengan konsentrasi 75% benih jagung tumbuh radikelnya paling rendah
dibandingkan dengan konsentrasi yang 100%. Dengan pemberian ekstrak alang-
alang sebagai aleloptah maka senyawa ini akan mengahmbat dari respirasi benih
sehingga tidak mampu mengahasilkan ATP. Ketika energi tidak terbentuk maka
8
akan lebih lama untuk berkecambah selain itu juga pengahambatan proses
pembelahan sel akan menganggu dari tumbunyan radikel untuk memanjang.
Sumber
variansi
JK DB KT F HIT
F TABEL
0.05 0.01
JKT 0.220373 11
JKP 0.09521 3 0.031737 3.583177 4.76 9.78 NS
JKK 0.072021 2 0.03601 4.065713 5.14 10.92 NS
JKG 0.053143 6 0.008857
Dari hasil analisis statistik didapatkan bahwa perlakuan konsentrasi
alelopath ekstrak alang-alang tidak berpengaruh secara nyata pada perkecambahan
benih jagung. Begitupun juga dengan adanya ulangan tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan benih jagung. Dengan tidak siginifikannya hasil perlakuan ini berarti
dengan adanya pemberian konsentrasi ekstrak alang-alang yang berbeda-beda
tidak akan memberikan pengaruh yang nyata dengan pertumbuhan kecambah biji
tanaman jagung.
b. Grafik jumlah biji berkecambah
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwasanya benih jagung berkecambah
pada hari ketiga dan hari ke tujuh. Jumlah biji yang berkecambah pada hari ke tiga
mencapai 8-9 benih. Sedangkan pada hari ke 7 hanya 1 benih saja yang muncul.
Dengan konsentrasi yang tinggi yaitu 100% ekstrak alang-alang pertumbuhan
bijinya menjadi terhambat yaitu biji yang berkecambah jumlahnya akan lebih
sedikit. Sedangkan semakin rendah konsentrasi ekstrak alang-alang yang
9
diberikan maka biji jagung yang berkecambah juga akan lebih banyak
dibandingkan dengan konsentrasi yang 100%. Namun pada percobaan yang telah
dilakukan dengan konsentrasi 50% biji yang berkecambah lebih banyak
dibandingkan denga 25% hal ini berarti bahwa perlakuan pemberian ekstrak
alang-alang tidak berpengaruh terhadap jumlah perkecambahan biji berkecambah
pada benih jagung.
JK DB KT F HITUNG
F TABEL
0.01 0.05
JKT 0.10034 11
JKP 0.059524 3 0.019841 3.181818 4.76 9.78 NS
JKK 0.003401 2 0.001701 0.272727 5.14 10.92 NS
JKG 0.037415 6 0.006236
Dari anova di atas dapat di lihat bahwasanya perlakuan pemberian ekstrak
alang-alang dan ulangan pada benih tanaman jagung tidak berpengaruh nyata
terhadap jumlah biji jagung yang berkecambah. Dengan pemberian ekstrak alang-
alang tidak akan memberikan pengaruh secara real berapa jumlah biji yang akan
berkecambah.
10
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwasanya pemberian
ekstrak alang-alang untuk perkecambahan benih jagung dapat menghambat
pertumbuhan kecambah jagung. Dengan konsentrasi alang-alang yang lebih tinggi
maka akan menghambat pertumbuhan jumlah kecambah maupun tumbuhnya
radikel pada benih jagung. Bahkan pada percobaan ini plumul benih jagung tidak
mampu tumbuh. Dengan konsentrasi 100% panjang pertumbuhan radikel akan
semakin pendek dan julah benih yang berkecambah juga akan semakin sedikit.
Sedangkan dengan pengujian anova pemberian ekstrak alang-alang pada benih
jagung tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah benih jagung yang berkecambah
dan panjang radikel yang tumbuh.
11
DAFTAR PUSTAKA
Gilani, S. A. 2010. Phytotoxic Studies Of Medical Plant Species Of Pakistan.
Journal Botany 28(1): 987-996.
Rukmana, R.H. 1997. Budidaya Baby Corn. Penerbit Kanisius. Jakarta
Setyawati, N. dan E. Suprijono. 2001. Efikasi Alelopati Teki Formulasi Cairan
Terhadap Gulma. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 3(1): 16-24.
Soetikno, 1990. Ekologi Gulma. Kanisius, Yogyakarta
Wiroatmojo. 1992. Alelopati Pada Tanaman Jahe. Buletin Agronomi. 10(3): 1-6.

More Related Content

What's hot

Laporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikumLaporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikum
Virgiana Anggi
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Issuchii Liescahyani
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
UNESA
 
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
Repository Ipb
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
UNESA
 
Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahan
Rizka Pratiwi
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Angga Oktyashari
 

What's hot (19)

Perkecambahan adalah
Perkecambahan adalahPerkecambahan adalah
Perkecambahan adalah
 
Laporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikumLaporan hasil praktikum
Laporan hasil praktikum
 
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
Kemunduran benih (materi analisis mutu benih)
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
 
Makalah biologi tentang kultur jaringan pada tumbuhan
Makalah biologi tentang kultur jaringan pada  tumbuhanMakalah biologi tentang kultur jaringan pada  tumbuhan
Makalah biologi tentang kultur jaringan pada tumbuhan
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
 
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansi
 
Nabila Farah Huda_1 TB_03.06.21.0201_Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan B...
Nabila Farah Huda_1 TB_03.06.21.0201_Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan B...Nabila Farah Huda_1 TB_03.06.21.0201_Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan B...
Nabila Farah Huda_1 TB_03.06.21.0201_Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan B...
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
 
Kajian zpt nilam
Kajian zpt nilamKajian zpt nilam
Kajian zpt nilam
 
Perkecambahan lamtoro
Perkecambahan lamtoroPerkecambahan lamtoro
Perkecambahan lamtoro
 
Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahan
 
Kultur Jaringan Tanaman - TIPP
Kultur Jaringan Tanaman - TIPPKultur Jaringan Tanaman - TIPP
Kultur Jaringan Tanaman - TIPP
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
 
Tugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhanTugas kultur in vitro tumbuhan
Tugas kultur in vitro tumbuhan
 
Laporan Ilmiah Biologi
Laporan Ilmiah BiologiLaporan Ilmiah Biologi
Laporan Ilmiah Biologi
 
Acara 6 fix tekben
Acara 6 fix tekbenAcara 6 fix tekben
Acara 6 fix tekben
 

Similar to Alelopath

Laporan Ekologi Tumbuhan “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...
Laporan Ekologi Tumbuhan “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...Laporan Ekologi Tumbuhan “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...
Laporan Ekologi Tumbuhan “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...
Biology Education
 
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
Repository Ipb
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Febrina Tentaka
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Firlita Nurul Kharisma
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Firlita Nurul Kharisma
 
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanahLaporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
fahmiganteng
 
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
Operator Warnet Vast Raha
 
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
Operator Warnet Vast Raha
 
INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...
INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...
INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...
Repository Ipb
 
Praktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang HijauPraktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang Hijau
Angga Oktyashari
 

Similar to Alelopath (20)

Laporan Ekologi Tumbuhan “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...
Laporan Ekologi Tumbuhan “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...Laporan Ekologi Tumbuhan “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...
Laporan Ekologi Tumbuhan “Pengaruh Allelopaty Jenis Tanaman Terhadap Perkecam...
 
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
 
EKTUM_PPT.pptx
EKTUM_PPT.pptxEKTUM_PPT.pptx
EKTUM_PPT.pptx
 
STUDI_ALELOPATI_Wedelia_trilobata_Ageratum_conyzoides_Chromolaena_odorata.pdf
STUDI_ALELOPATI_Wedelia_trilobata_Ageratum_conyzoides_Chromolaena_odorata.pdfSTUDI_ALELOPATI_Wedelia_trilobata_Ageratum_conyzoides_Chromolaena_odorata.pdf
STUDI_ALELOPATI_Wedelia_trilobata_Ageratum_conyzoides_Chromolaena_odorata.pdf
 
Tugas ipa kelompok 7
Tugas ipa kelompok 7Tugas ipa kelompok 7
Tugas ipa kelompok 7
 
Proposal kedelai
Proposal kedelaiProposal kedelai
Proposal kedelai
 
Proposal kedelai
Proposal kedelaiProposal kedelai
Proposal kedelai
 
Imbibisi Pada Perkecambahan Benih By Unzila Illa I. (131)
Imbibisi Pada Perkecambahan Benih By Unzila Illa I. (131)Imbibisi Pada Perkecambahan Benih By Unzila Illa I. (131)
Imbibisi Pada Perkecambahan Benih By Unzila Illa I. (131)
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
 
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanahLaporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
 
Acara 8 fix tekben
Acara 8 fix tekbenAcara 8 fix tekben
Acara 8 fix tekben
 
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
 
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
25. kajian-penggunaan-cairan-biji-mahoni-sitti-nuraeni
 
Fitokimia pegagan
Fitokimia pegaganFitokimia pegagan
Fitokimia pegagan
 
INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...
INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...
INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...
 
Praktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang HijauPraktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang Hijau
 
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhanBab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
 

More from Tidar University

More from Tidar University (20)

Sop tanaman kentang
Sop tanaman kentangSop tanaman kentang
Sop tanaman kentang
 
Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosisPengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
 
Pengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatifPengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatif
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
 
Makalah dasar padi
Makalah dasar padiMakalah dasar padi
Makalah dasar padi
 
Makalah bioteknologi pertanian australia
Makalah bioteknologi pertanian australiaMakalah bioteknologi pertanian australia
Makalah bioteknologi pertanian australia
 
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannyaKualitas plastik dan berbagai macam bahannya
Kualitas plastik dan berbagai macam bahannya
 
Gasohol be 10
Gasohol be 10Gasohol be 10
Gasohol be 10
 
Budidaya mentimun menggunakan arang sekam
Budidaya mentimun menggunakan arang sekamBudidaya mentimun menggunakan arang sekam
Budidaya mentimun menggunakan arang sekam
 
Bakteri pengikat n secara non simbiosis
Bakteri pengikat n secara  non simbiosisBakteri pengikat n secara  non simbiosis
Bakteri pengikat n secara non simbiosis
 
Pengendalian gulma
Pengendalian gulmaPengendalian gulma
Pengendalian gulma
 
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
Pembibitan kelapa sawit (elaeis guineensis jacq)
 
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTeknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
 
Proposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaanProposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaan
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
Laporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigorLaporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigor
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Recently uploaded (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

Alelopath

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM ILMU GULMA ACARA 1. ALLELOPATHY Oleh: Nama NIM Asisten :Inayatul Fitria Dewi :1510401057 : Eka Nuryani AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TIDAR 2017
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Gulma merupakan tanaman yang menjadi pesaing dalam system budidaya. Persaingan ini terjadi dengan tanaman pokok yang dapat merugikan secara kualitas maupun kuantitas. Persaingan yang terjadi dikarenakan adanya kompetisi unsur hara, cahaya matahari. CO2, dan tempat tumbuh. Adanya kerugian yang ditimbulkan maka harus dilakukan penyiangan agar tidak terjadi persaingan dengan tanaman budidaya sehingga tanaman pokok bisa hidup dengan baik. Gulma tanaman secara morfologi dibedakan menjadi 3 bagian terdiri dari gulma rerumputan seperti alang-alang, gulma berdaun lebar seperti krokot dan gulma teki seperti rumput teki. Namun terdapat juga gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman pokok dengan mengeluarkan senyawa yang mampu membuat tanaman disekelilingnya tidak dapat hidup. Senyawa inilah yang dinamakan senyawa alelopath. Sedangkan proses dimana gulma mengganggu tanaman pokok dengan senyawa alelopath dinamakan alelopati. Adanya senyawa yang ditimbulkan oleh alang-alang dan teki membuat tanamna disekelilingnya tidak mampu bertahan hidup. Sehingga dalam pengaplikasiaannya biasanya tanaman alang-alang ini dijadikan sebagai biopestisida dengan maksud untuk membasmi gulma-gulma yang menggangu pada tanaman. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk mengurangi penggunaan herbisida sistemik yang dipakai di masyarakat. Oleh karena itu dilakukanlah praktikum ini untuk mengetahui pengaruh senyawa beracun (alelopath) pada perkecambahan jagung dengan menggunakan ekstra umbi rumput teki dan alang- alang. Sehingga dapat diketahui seberapa besar senyawa alelopath ini dapat mengahambat pertumbuhan suatu tanaman. 1.2 Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh senyawa beracun (alelopath)dari alang-alang (Imperata cylindrica) pada kecambah tanaman jagung
  • 3. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tumbuh-tumbuhan menghasilkan berbagai jenis metabolit yang tidak diketahui kegunaannya dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Oleh karena itu, adanya dugaan bahwa tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan senyawa yang beracun baik untuk dirinya sendiri maupun jenis-jenis tumbuhan yang lainnya adalah sangat wajar. Berdasarkan sifat-sifat kimia yang dimilikinya senyawa-senyawa ini dapat meracuni biji-biji yang berada di sekitarnya atau tumbuhannya sendiri baik sewaktu masih kecambah atau dewasa jika konsentrasinya cukup tinggi. Disamping itu telah lama diketahui oleh penelitian adanya pengaruh-pengaruh yang merugikan yang ditimbulkan oleh suatu jenis tumbuhan terhadap jenis yang lainnya yang tidak dapat dijelaskan oleh adanya kompetisi (Rukmana, R.H. 1997). Alelopati merupakan pelepasan senyawa bersifat toksik yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman disekitarnya dan senyawa yang bersifat alelopati disebut alelokimia. Beberapa senyawa alelopati menghambat pembelahan sel-sel akar, menghambat pertumbuhan yaitu dengan mempengaruhi pembesaran sel, menghambat respirasi akar, menghambat sintesis protein, menghambat aktivitas enzim, serta menurunkan daya permeabilitas membran pada sel tumbuhan (Soetikno, 1990). Efek penghambatan bisa terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Akan tetapi proses penghambatan yang terjadi di alam belum bisa diketahui secara pasti (Setyawati, 2001). Alelokimia pada tumbuhan dilepas ke lingkungan dan mencapai organisme sasaran melalui penguapan, eksudat akar, pelindian, dan atau dekomposisi. Setiap jenis alelokimia dilepas ke lingkungan dengan mekanisme tertentu tergantung organ pembentuknya dan bentuk atau sifat kimianya. Mekanisme pengaruh alelokimia terhadap tanaman sasaran berjalan melalui proses yang sangat kompleks. Proses diawali di membrane plasma dengan terjadi kekacauan struktur, modifikasi saluran membrane, atau hilangnya fungsi enzim ATR ase. Dan pada akhirnya mengganggu pembelahan dan pembesaran sel (Wiroatmojo, 1992).
  • 4. 4 Beberapa senyawa alelopati menghambat pembelahan sel-sel akar, menghambat pertumbuhan yaitu dengan mempengaruhi pembesaran sel, menghambat respirasi akar, menghambat sintesis protein, menghambat aktivitas enzim, serta menurunkan daya permeabilitas membran pada sel tumbuhan. Senyawa alelopati dapat dikelompokkan pada 5 jenis, yaitu : 1. Asam fenolat 2. Koumarat 3. Terpinoid 4. Flafinoid 5. Scopulaten (penghambat fotosintesis). Sebagian besar senyawa alelopati yang dihasilkan melalui eksudat akar adalah berupa asam fenolat. Tanaman pangan ada juga yang menghasilkan senyawa alelopat, yaitu jagung,padi, dan ubi jalar. Tanaman perkebunan yang diindikasikan menghasilkan senyawa alelopati adalah jahe,kopi arabika, nilam, dan beberapa tanaman yang bersifat obat (Gilani, 2010).
  • 5. 5 BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Waktu dan tempat percobaan Percobaan ini dilakukan mulai tanggal 13 Oktober 2017 sampai 27 Oktober 2017. Bertempatan di laboratorium teknik 3.2 Bahan dan alat percobaan Bahan yang digunakan dalam praktikum ini berupa benikertas wrap, kertas merang, jagung, alang-alang, aquades, kapas, sedangkan alat yang digunakan adalah petridish, pinset, gelas piala, gelas ukur, pipet, dan blender 3.3 Metode percobaan Metode percobaan ini menggunakan RAKL dengan perlakuan konsentrasi alang-alang sebagia berikut a. K1 konsentrasi 100% b. K2 konsentrasi 75% c. K3 konsentrsi 50% d. K4 konsentrasi 25% 3.4 Tahap percobaan 1. Membersihkan umbi alang-alang dan memotong-motongnya 2. Membuat estrak umbi alang alang menggunakan memblender, dengan perbandingan 20 gr umbi alang-alang ditambah air sebanyak 40 ml 3. Menyaring ekstrak alang-alang tersebut sehingga didapatkan konsentrasi 100% ekstrak alang-alang. 4. Membuat ekstrak alang-alang dengan konsentrasi 75%, 50% dan 25% 5. Memberi kode masing - masing konsentrasi tersebut dengan K1 = 100 %, K2 = 75 %, K3 = 50 % dan K4= 25%
  • 6. 6 6. Mengecambahkan 10 biji jagung pada masing-masing petridish dengan memberi alas kapas dan diatasnya dilapisi dengan kertas merang, dan diberi ekstrak alang-alang sesuai dengan perlakuan dan diulang 3 kali ulangan 7. Mengamati panjang akar, panjang plumul dan jumlah biji yang berkecambah tiap -tiap hari selama seminggu. 8. Melakukan pengujian statistik tentang pengaruh yang nyata dari tiap perlakukan (jumlah biji yang berkecambah, panjang plumul dan pajang akar)
  • 7. 7 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil pengamatan Dari praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan grafik panjang akar dan grafik jumlah biji berkecambah. Sedangkan untuk grafik panjang plumul tidak disertakan dikarenakan plumul tidak tumbuh selama percobaan ini dilakukan. a. Grafik panjang akar jagung (cm) Grafik di atas merupakan panjang akar dari kecambah benih jagung degan perlakuan alelopath. Dari grafik diatas dapat dilihat bahwasanya dengan konsentrasi ekstrak alang-alang yang rendah memiliki pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan sifat penghambat pertumbuhan dari ekstrak alang-alang sendiri lebih kecil dibandingkan dengan yang lainnya. Dengan konsentrasi yang lebih kecil maka secara fisiologis biji masih mampu untuk berkecambah membentuk radikelnya. Sedangkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak alang-alang sebagai alelopath maka sifat menghambat kecambah dari jagung pun akan semakin tinggi. Dari tabel di atas dapat dilihat dengan konsentrasi 75% benih jagung tumbuh radikelnya paling rendah dibandingkan dengan konsentrasi yang 100%. Dengan pemberian ekstrak alang- alang sebagai aleloptah maka senyawa ini akan mengahmbat dari respirasi benih sehingga tidak mampu mengahasilkan ATP. Ketika energi tidak terbentuk maka
  • 8. 8 akan lebih lama untuk berkecambah selain itu juga pengahambatan proses pembelahan sel akan menganggu dari tumbunyan radikel untuk memanjang. Sumber variansi JK DB KT F HIT F TABEL 0.05 0.01 JKT 0.220373 11 JKP 0.09521 3 0.031737 3.583177 4.76 9.78 NS JKK 0.072021 2 0.03601 4.065713 5.14 10.92 NS JKG 0.053143 6 0.008857 Dari hasil analisis statistik didapatkan bahwa perlakuan konsentrasi alelopath ekstrak alang-alang tidak berpengaruh secara nyata pada perkecambahan benih jagung. Begitupun juga dengan adanya ulangan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan benih jagung. Dengan tidak siginifikannya hasil perlakuan ini berarti dengan adanya pemberian konsentrasi ekstrak alang-alang yang berbeda-beda tidak akan memberikan pengaruh yang nyata dengan pertumbuhan kecambah biji tanaman jagung. b. Grafik jumlah biji berkecambah Dari grafik di atas dapat dilihat bahwasanya benih jagung berkecambah pada hari ketiga dan hari ke tujuh. Jumlah biji yang berkecambah pada hari ke tiga mencapai 8-9 benih. Sedangkan pada hari ke 7 hanya 1 benih saja yang muncul. Dengan konsentrasi yang tinggi yaitu 100% ekstrak alang-alang pertumbuhan bijinya menjadi terhambat yaitu biji yang berkecambah jumlahnya akan lebih sedikit. Sedangkan semakin rendah konsentrasi ekstrak alang-alang yang
  • 9. 9 diberikan maka biji jagung yang berkecambah juga akan lebih banyak dibandingkan dengan konsentrasi yang 100%. Namun pada percobaan yang telah dilakukan dengan konsentrasi 50% biji yang berkecambah lebih banyak dibandingkan denga 25% hal ini berarti bahwa perlakuan pemberian ekstrak alang-alang tidak berpengaruh terhadap jumlah perkecambahan biji berkecambah pada benih jagung. JK DB KT F HITUNG F TABEL 0.01 0.05 JKT 0.10034 11 JKP 0.059524 3 0.019841 3.181818 4.76 9.78 NS JKK 0.003401 2 0.001701 0.272727 5.14 10.92 NS JKG 0.037415 6 0.006236 Dari anova di atas dapat di lihat bahwasanya perlakuan pemberian ekstrak alang-alang dan ulangan pada benih tanaman jagung tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah biji jagung yang berkecambah. Dengan pemberian ekstrak alang- alang tidak akan memberikan pengaruh secara real berapa jumlah biji yang akan berkecambah.
  • 10. 10 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwasanya pemberian ekstrak alang-alang untuk perkecambahan benih jagung dapat menghambat pertumbuhan kecambah jagung. Dengan konsentrasi alang-alang yang lebih tinggi maka akan menghambat pertumbuhan jumlah kecambah maupun tumbuhnya radikel pada benih jagung. Bahkan pada percobaan ini plumul benih jagung tidak mampu tumbuh. Dengan konsentrasi 100% panjang pertumbuhan radikel akan semakin pendek dan julah benih yang berkecambah juga akan semakin sedikit. Sedangkan dengan pengujian anova pemberian ekstrak alang-alang pada benih jagung tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah benih jagung yang berkecambah dan panjang radikel yang tumbuh.
  • 11. 11 DAFTAR PUSTAKA Gilani, S. A. 2010. Phytotoxic Studies Of Medical Plant Species Of Pakistan. Journal Botany 28(1): 987-996. Rukmana, R.H. 1997. Budidaya Baby Corn. Penerbit Kanisius. Jakarta Setyawati, N. dan E. Suprijono. 2001. Efikasi Alelopati Teki Formulasi Cairan Terhadap Gulma. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 3(1): 16-24. Soetikno, 1990. Ekologi Gulma. Kanisius, Yogyakarta Wiroatmojo. 1992. Alelopati Pada Tanaman Jahe. Buletin Agronomi. 10(3): 1-6.