1. LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN
EPIGEAL DAN HIPOGEAL PADA BIJI TANAMAN
MONOKOTIL MAUPUN DIKOTIL
KELOMPOK 3
Nama : Afina Luthfi Azmi (01)
Dimas Alvian Dwi Putra (05)
Fransiska Agri Martiana(15)
Kris Elok N(17)
Tri Wahyuni
Wahyu Iftita (32)
Kelas : XII IPA 3
SMA NEGERI 2 PURBALINGGA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
2. A. TUJUAN
Untuk mengamati macam perkecambahan Epigeal dan hipogeal pada biji
tanaman Dikotil maupun Monokotil.
B. DASAR TEORI
Perkecambahan merupakan munculnya plantula (tanaman kecil dari
dalam biji). Perkecambahanjuga merupakan tahap awal pertumbuhan suatu
tumbuhan. Dalam hal ini, embrio di dalam biji yang semula dalam kondisi tidur
(Dorman) mengalami sejumlah perubahan fisiologis yg menyebabkan biji tersebut
mengalami proses perkecambahan, baik fisika maupun kimia.
Lamanya biji dorman bertahan hidup dan mampu berkecambah sangat bervariasi
tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan.
Macam perkecambahan
Perkecambahan biji dapat dibedakan menjadi epigel dan hipogel.
1) Perkecambahan Epigel
Perkecambahan epigel adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah
daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan
kotiledon terangkat keatas tanah, misalnya pada kacang
hijau.
Pada perkecambahan epigel biasanya terjadi pada biji tanaman dikotil (biji
berkeping dua).
2) Hipogel
Perkecambahan hipogel adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas
(epikotil) sehinga daun lembaga ikut tertarik keatas tanah, tetapi kotiledon tetap
di dalam tanah. Misalnya pada biji tanaman monokotil, seperti biji tanaman padi
(Orizae sativa).
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhhan dan perkembangan tanaman
3. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal.
1). Faktor internal ( dalam )
Faktor dalam yang mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada
Tumbuhan adalah genetik(hereditas) dan zat pengatur tumbuh ( hormon ).
a. Genetik (hereditas)
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup.
Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan
dan pemkembangan.
b. Hormon
Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang
dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransformasikan ke bagian lain yang
dipengaruhinya. Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respon fisiologis.
Macam-Macam Hormon:
v Hormon auksin
Auksin banyak diproduksi dijaringan meristem.kadar auksin dipengaruhi oleh
cahaya matahari, dan auksinmempengaruhi percepatan pembelahan sel pada daerah
meristem apikal.
Fungsi hormon auksin:
- merangsang pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh
- Merangsang pertumbuhan akar
- Merangsang pertumbuhan buah tanpa biji
- Merangsang differensiasi jaringan pembuluh
- Merangsang absisi (pengguguran pada daun)
- Berperan dalam dominansi apikal
v Hormon Giberelin
Hormon giberelin dapat ditemukan hamper pada semua bagian tanaman, baik akar,
batang, daun, bunga, maupun buah. Pemanfaatan giberelin secara umum menyebabkan
pertumbuhan raksasa.
Fungsi hormon giberelin:
- Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel
- Merangsang perkecambahan biji
- Memecah dormansi bii
- Merangsang pembungaan dan pembuahan
v Hormon sitokinin
Pemanfaatan sitokinin secara umum menyebabkan pertumbuhan tunas- tunas
samping (lateral) sehingga tanaman menjadi rimbun.
Fungsi sitokinin:
- Menghambat dominansi aplikasi oleh auksin
- Merangsang pertumbuhan kuncup lateral
- Merangsang pemanjangan titik tumbuh
- Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio
- Merangsang pembentukan akar,cabang
- Menghambat pertumbuhan akar adventives
v Hormon asam absisat
Asam absisat dihasilkan oleh daun, ujung akar, dan batang serta diedarkan oleh
jaringan pengangkut. Biji dan buah juga mengandung ABA dalam jumlah yang tinggi,
tetapi tidak diketahui apakah ABA disintesis atau diedarkan ke biji dan buah. Asam
absisat disebut juga ‘hormon stress’ karena memiliki sifat menghambat pertumbuhan
tanaman.
4. Fungsi asam absisat
- Menghambat pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh
- Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan
- Menghambat pembelahan dan pembelahan sel bahkan menghentikannya
- Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen
- Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah
v Hormon gas etilen
Etilen merupakan satu-satunya hormon tumbuhan yang berbentuk gas,tidak
berwarna dan berbau seperti eter. Etilen dihasilkan oleh ruas-ruas batang, buah yang
matang danjjaringan yang menua, misalnya daun-daun yang gugur.pembentukan etilen
dipengaruhi oleh O2 dan dihambat oleh CO2.
Fungsi hormon gas etilen
- Mempercepat pematangan buah
- Menghambat pemanjangan akar, batang , dan pembungaan
- Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dan tebal
- Merangsang proses absisi interaksi antara etilen dengan auksin
- Menahan pengaruh angin
v Asam traumalin/ hormon luka
Asam traumalin adalah hormone yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi
bersifat meristematik sehingga mampu mengadakan penutupan bagian luka
v Hormon kalin
Dihasilkan pada jaringan meristem, memacu pertumbuhan organ tubuh
tumbuhan.jenis-jenis hormon kalin yaitu:
- Fitokalin : memacu pertumbuhan daun
- Kaulokalin : memacu pertumbuhan batang
- Rhizokalin : memaccu pertumbuhan akar
- Anthokalin : memacu pertumbuahn bunga dan buah
2). Faktor eksternal (luar)
Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor
lingkungan, misalnya nutrisi, suhu, kelembaban, cahaya, air,dan PH.
a. Nutrisi
Semua makhluk hidup termasuk tumbuhan memerlukan nutrisi untuk
kelangsungan hidupnya. Nutrisi atau zat-zat makanan tersebut diperlukan sebagai
sumber energi dan sebagai penyusun komponen-komponen sel bagi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.nutrisi dapat dibedakan menjadi dua yaitu unsur makro dan
unsur mikro.
Unsur makro yaitu unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak,
antara lain karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalium,dan magnesium.
Unsur mikro yaitu unsure yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah sedikit, terdiri atas
besi, tembaga, seng, mangan, kobalt, natrium, boron, klor dan molibdenun. Semua
unsur tersebut harus selalu tersedia, meskipun diperlukan hanya dalam umlah sedikit.
Apabila suatu unsur tidak dapat tercukupi, tanaman akan mengalami defisiensi.
Defisiensi suatu unsur akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
terganggu.
b. Suhu
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang baik untuk
pertumbuhan adalah sushu optimum. Pertumbuhan dan perkembangan akan terrhambat
bila berada pada suhu minimum dan maksimum.
c. Kelembaban
5. Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat
pertumbuhan dan perkembangan.
d. Cahaya
Cahaya (merah,biru,nila,violet) berperan sebagai sumber energi dalam proses
fotosintesis. Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan berlangsung etiolasi,
tetapi abnormal. Daun tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih
tebal dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya.
Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak
dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya. Akar tanaman yang terkena cahaya lebih
lebat dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya.
Efek fotoperiodisme, merupakan respon tumbuhan terhadap panjang pendek sinar
matahari. Fotoperiodisme pada tumbuhan dikendalikan oleh fitokrom.
Berdasarkan resposis tumbuhan terhadap panjang pendeknya waktu penyinaran,
tumbuhan dibedakan atas:
- Tumbuhan hari pendek (short day plant)adalah tumbuhan yang berbunga ketika
siang hari kurang dari 12 jam
- Tumbuhan hari panjang (long day plant) adalah tumbuhan yang berbunga ketika
siang hari lebih panjang dari 12 jam
- Tumbuhan hari netral (neutral dayplant) adlah tumbuhan yang berbunga tidak
dipengaruhi oleh panjjang pendeknya penyinaran matahari.
e. Air
Air merupakan senyawa yang penting unttuk pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah,dan memelihara temperatur
tanah. Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam
tumbuhan lebih tinggi daripada siang hari.
f. PH
PH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Pada kondisi PH normal, kandungan unsu-unsur yang diperlukan sperti Ca,Mg, P dan K
cukup tersedia. PH asam memiliki kandungan unsur Al,Mo,Zn yang dapat meracuni
tumbuhan.
C. Alat Dan Bahan
Biji tanaman dikotil :
Biji kacang hijau
Biji kacang panjang
Biji kacang tanah
Cabai rawit hijau
Cabai rawit merah
Tomat
Jeruk
Sawo
Kedelai hitam
Biji tanaman monokotil:
6. Biji padi
Tanah
Air
Baki/tempat gelas
D. PROSEDUR KERJA
Diamati bentuk dari perkecambahan Epigel maupun Hipogel pada Biji
tanaman Dikotil dan Monokotildengan media berbeda.
1. Disediakan Alat dan bahan yang akan digunakan!
2. Disediakan Baki/nampan
3. Di masukan tanah Baki/nampan
4. Setelah media tanah telah siap, dimasukan biji tanaman yang telah
disediakan. Diusahakan biji tanaman tersebut diletakan pada posisi yang baik
pada media tanah tersebut yaitu tidak terlalu atas dan juga tidak terlalu bawah.
5. Diamati hingga terlihat, apakah tanaman monokotil dan dikotil itu
mengalami perkecambahan Epigel ataupun Hipogel. Dan membedakan dari
macam perkecamabahan yang terjadi pada biji tanaman dikotil dan monokotil.
E. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan pada percobaan yaitu mengamati, membedakan
serta mengetahui macam perkecambahan pada biji tanaman monokotil
maupun dikotil. Yaitu mengamati apakah biji tanaman tersebut termasuk
kedalam macam perkecambahan hipogeal ataukah epigeal.
1. Tanaman Dikotil
Biji kacang hijau,Biji kacang panjang
Biji kacang tanah
Cabai rawit hijau
Cabai rawit merah
Tomat
Jeruk
Sawo
Kedelai hitam
Perubahan yang terjadi yaitu:
Media tanah
Warna biji mulai memudar
-
7. Biji mengembang
(membesar)
-
Testa mulai pecah
Akar mulai keluar
Tunas mulai keluar,
Kotiledon terangkat ke
permukaan tanah
Batang tunas terangkat dan
mulai memanjang
Daun pertama (kotiledon)
masih kuncup
Batang tunas semakin
panjang dan daun baru mulai
tampak keluar namun
kuncup
Daun baru yang awalnya
kuncup dengan beberapa
faktor mulai memisah
2. Tanaman Monokotil
Biji Padi
Percobaan berikut ini mengamati tentang macam tipe perkecambahan
hipogeal yang terjadi pada biji padi atau biji tanaman monokotil. Perubahan
yang terjadi yaitu antara lain:
Media tanah
Pada bagian bakal tumbuh
mulai menonjol
Akar pertama mulai keluar
dan menjulur
Akar mulai memanjang ke
arah permukaan bawah gelas
namun belum terdapat
rambut akar
Akar semakin memanjang
dan tunas pun mulai muncul
ke permukaan
Daun pertama tumbuh
memanjang dan kuncup
Daun tanaman mulai
memisah dan tampak
melebar dari daun muda
lainnya.
8. F. Pembahasan
Tipe bibit epigeal adalah tipe bibit dimana terjadi pembentangan ruas batang di
bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan
kotiledon terangkat ke atas tanah, seperti yang terjadi pada biji tanaman dikotil: Biji
kacang hijau,Biji kacang panjang,Biji kacang tanah,Cabai rawit hijau, Cabai rawit
merah, Tomat, Jeruk, Sawo dan Kedelai hitam
Sedangkan bibit hypogeal adalah tipe bibit dimana terjadi pembentangan ruas
batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah tetapi
kotiledon tetap di dalam tanah, seperti yang terjadi pada biji tanaman monokotil: padii.
Perbedaan dar kedua tipe bibit tersebut adalah letak kotiledon, pada tipe bibit epigeal,
kotiledon berada di atas permukaan tanah, sedangkan pada tipe bibit hypogeal
kotiledon tetap berada di dalam tanah.
G. Kesimpulan
Terdapat perbedaan tipe perkecambahan antara benih tanaman monokotil dan dikotil yaitu
:Pada benih dikotil tipe perkecambahannya tipe epigeal. Terjadi pada Biji kacang
hijau,Biji kacang panjang,Biji kacang tanah,Cabai rawit hijau, Cabai rawit merah,
Tomat, Jeruk, Sawo dan Kedelai hitam.Sedangkan benih monokotil tipeperkecambahannya
adalah tipe hipogeal. Terdapat pada benih padi.
H. Daftar Pustaka
http://ww.google.com
BSE, 2006, LKS Biologi Untuk SMA / MA Kelas XII Semester Gasal. Sidoarjo : Adi
Perkasa.