Faktor internal dan eksternal mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Faktor internal meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal meliputi cahaya, suhu, kelembapan, dan nutrisi. Kedua faktor tersebut berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Pertumbuhan Tumbuhan
1. FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG
MEMPENGARUHI PROSES PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Oleh:
MUHAMMAD SYAFI’I
13-01-04-017-01
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SAMAWA (UNSA)
SUMBAWA BESAR
2014
2. PENDAHULUAN.
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan pada tanaman terjadi karena adanya pertambahan ukuran (volume)
yang irreversible (tidak dapat kembali keukuran semula) yang disebabkan adanya
pertambahan jumlah sel melalui proses pembelahan sel secara mitosis pada titik
tumbuh dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pertumbuhan dapat di ukur dengan alat
yang dinamakan auksanometer Sedangkan perkembangan adalah proses
pendewasaan. Perkembangan tidak bisa diukur.Pertumbuhan dan perkembangan
pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal
adalah gen dan hormon. Faktor eksternal adalah suhu, cahaya, kelembapan, air
dan nutrien.Perkecambahan pada tumbuhan melibatkan proses fisika dan kimia.
Perkecambahan dimulai dengan proses penyerapan air (imbibisi), proses ini
merupakan proses fisika. Masuknya air pada biji menyebabkan enzim aktif
bekerja, bekerjanya enzim merupakan proses kimia.Ada dua tipe
perkecambahan, antara lain epigeal dan hipogeal. Epigeal adalah tipe
perkecambahan dimana kotiledon berada diatas permukaan tanah karena hipokotil
tumbuh dan terangkat, sehingga mendorong kotiledon keatas. Sedangkan
hipokotil adalah tipe perkecambahan dimana kotiledon tetap berada dibawah
tanah, epikotil tumbuh dan terangkat sedangkan hipokotil dan kotiledon tetap
tertinggal dibawah tanah.Hormon tumbuhan sering disebut fitohormon. Senyawa
seperti hormone buatan atau dibuat oleh organism selain tumbuhan tidak dapat
digolongkat sebagai hormon tumbuhan. Senyawa tersebut dinamakan zat pengatur
tumbuh. Dengan demikian, hormone pastilah zat pengatur tumbuh, tetapi zat
pengatur tumbuh belum tentu hormon.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.
1.Faktor internal
Merupakan Faktor internal adalah segala pengaruh yang berasal dari
tanaman itu sendiri. Yang termasuk dalam kelompok faktor internal yaitu gen dan
hormon.
a.) Gen
adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat di dalam sel makhluk
hidup. Gen berpengaruh pada setiap struktur makhluk hidup dan juga
perkembangannya, walaupun gen bukan satu-satunya faktor yang
mempengaruhinya. Artinya, sifat-sifat yang tampak pada makhluk hidup seperti
bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna mata, warna bulu pada hewan, warna bunga,
penambahan ukuran, dan sebagainya dipengaruhi oleh gen yang dimilikinya.
Masing-masing jenis (spesies), bahkan masing-masing individu memiliki gen
untuk sifat tertentu. Tumbuhan/tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik,
misalnya cepat tumbuh dan berbuah lebat serta didukung lingkungan yang sesuai,
maka akan menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik pula.
Sebaliknya, jika suatu tanaman tidak memiliki gen yang unggul seperti cepat
tumbuh, cepat berbuah, dan berbuah lebat, meskipun ditanam pada kondisi
lingkungan yang sesuai, maka pertumbuhan dan perkembangannya kurang baik.
Demikian pula pada hewan ternak yang memiliki gen unggul, misalnya
pertumbuhannya cepat dan dengan memberikan makanan yang cukup maka akan
menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik pula. Sebaliknya, jika
hewan ternak tersebut tidak memiliki gen unggul dengan pertumbuhan yang cepat,
meskipun didukung dengan pemberian makanan yang cukup maka pertumbuhan
dan perkembangannya tidak sebaik bila hewan tersebut memiliki gen unggul.
4. b.) Hormon.
Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel.
Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan memproduksi hormon. Dalam
pertumbuhan ini peran hormon ini sangatlah penting. Berikut adalah hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.Hormon tumbuhan
ditemukan oleh F.W.Went pada tahun 1928.Hormon berasal dari bahasa Yunani
hormalin yang berarti penggiat.Hormon pada tumbuhan disebut fitohormon.
Contoh hormon tumbuh pada tumbuhan adalah:
1. Auksin atau AIA (Asam Indol Asetat)
Auksin merupakan senyawa asam asetat dengan gugusan indol dan
derivat-derivatnya. Pertama kali auksin ditemukan pada ujung koleoptil
kecambah Avena sativa.Pusat pembentukan auksin adalah ujung koleoptil (ujung
tumbuhan). Jika terkena sinar matahari, auksin akan berubah menjadi senyawa
yang menghambat pertumbuhan. Hal inilah yang menyebabkan batang akan
membelok ke arah datangnya cahaya, karena bagian yang tidak terkena cahaya
pertumbuhannya lebih cepat daripada bagian yang terkena cahaya.
Fungsi auksin, yaitu:
1. Merangsang perpanjangan sel.
2. Merangsang pembentukan bunga dan buah.
3. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
4. Mempengaruhi pembengkokan batang.
5. Merangsang pembentukan akar lateral.
6. Merangsang terjadinya proses diferensiasi.
5. 2. Gibberellin
Gibberellin merupakan hormon yang pertama kali ditemukan pada jamur
Gibberella fujikuroii yang parasit pada tumbuhan padi. Ditemukan oleh
Kuroshawa pada tahun 1926.
Fungsi gibberellin, yaitu:
1. Merangsang pembelahan sel kambium.
2. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
3. Merangsang pembentukan buah tanpa biji.
4. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran
raksasa.
3. Sitokinin
Sitokinin merupakan kumpulan senyawa yang fungsinya mirip satu sama lain.
Fungsi sitokinin yaitu:
1. Merangsang proses pembelahan sel.
2. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
3. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
4. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan. seperti
suhu rendah, infeksivirus, pembunuh gulma, dan radiasi.
5. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat
kandungan protein dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).
4. Gas Etilen
Gas etilen merupakan hormone tumbuh yang dalam keadaan normal berbentuk
gas.
Fungsi gas etilen, yaitu:
1. Membantu memecahkan dormansi pada tanaman, misalnya pada ubi dan
kentang.
2. Mendukung pematangan buah.
3. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.
6. 4. Mendukung proses pembungaan.
5. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman dan dapat
menstimulasi pemanjangan batang.
6. Menstimulasi perkecambahan.
7. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
5. Asam Absisat (ABA).
Asam absisat merupakan hormon tumbuh yang hampir selalu menghambat
pertumbuhan,baik dalam bentuk menurunkan kecepatan maupun menghentikan
pembelahan dan pemanjangan sel bersama-sama.
Fungsi asam absisat, yaitu:
Menghambat perkecambahan biji.
1. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
2. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
3. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi.
6. Kalin
Kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan organ. Berdasarkan
organ yang dipengaruhinya, kalin dibedakan atas:
1. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.
2. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
3. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
4. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.
7. Asam Traumalin.
Bila tumbuhan terluka, luka tersebut dapat diperbaiki kembali.
Kemampuan itu disebut restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini dapat terjadi karena
adanya asam traumalin (asam traumalat).
7. 2.Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi/faktor yang
berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau
ekosistem.Ada beberapa faktor ekstrenal yang mempengaruhi pertumbuhand an
perkembangan tumbuhan yaitu:
1.) cahaya atau sinar matahari
Cahaya sangat diperlukan tumbuhan hijau untuk kelangsungan hidupnya,
sebab sinar matahari merupakan sumber energi yang digunakan untuk proses
berlangsungnya fotosintesis di dalam daundaun tumbuhan hijau. Dari proses
fotosintesis akan dihasilkan zat makanan yang sangat berpengaruh terhadap
pembelahan sel pada pertumbuhan tanaman.Kecambah yang tumbuh dari biji dan
diletakkan di tempat tidak ada sinar matahari (gelap) ternyata akan tumbuh lebih
cepat, memiliki daun kecil dan tipis berwarna kekuning-kuningan, batangnya
lemah, dan akarnya tidak banyak, sedangkan kecambah yang tumbuh dari biji dan
diletakkan di tempat ada sinar matahari akan tumbuh lebih lambat, memiliki daun
yang tumbuh di antara kotiledon, cepat menghijau dan tebal, batangnya kuat, dan
akarnya banyak. Hal ini terjadi karena pada daun yang tidak mendapat sinar
matahari akan mengandung air lebih banyak sedangkan zat gulanya lebih sedikit.
Akibatnya jumlah jaringan mesofil meningkat sehingga daun yang terbentuk
menjadi lebih lebar dan tipis. Adapun pada daun yang mendapat sinar matahari
akan mengandung sedikit air dan jumlah gulanya banyak, akibatnya akan cepat
mengadakan respirasi dan fotosintesis, sehingga daunnya menjadi lebih tebal
menghijau, jaringan palisadenya berlapis-lapis, lapisan kutikula menebal sehingga
terbentuk daun yang lebih tebal dan sempit, berwarna hijau.
Setiap tumbuhan mempunyai respon yang berbedabeda terhadap periode
penyinaran cahaya matahari, yang disebut fotoperiodisme. Di daerah yang
beriklim sedang akan mengalami empat musim sehingga tumbuh-tumbuhan akan
mengalami penyinaran yang bervariasi setiap musim. Berdasarkan respon
8. tumbuhan terhadap periode penyinaran inilah, tumbuhan dapat dikelompokkan
menjadi 3 yaitu:
a. Tumbuhan berhari pendek
Tumbuhan berhari pendek merupakan tumbuhan yang dapat berbunga
ketika periode gelap lebih panjang dari pada pencahayaan. Misalnya bunga dahlia,
aster, strawberi, krisan.
b. Tumbuhan berhari netral
Tumbuhan berhari netral merupakan tumbuhan berbunga yang tidak
dipengaruhi oleh lamanya/panjangnya hari penyinaran. Misalnya bunga matahari,
mawar, dan kipas.
c. Tumbuhan berhari panjang
Tumbuhan berhari panjang merupakan tumbuhan yang berbunga ketika
periode pencahayaan lebih lama/panjang daripada periode gelap. Misalnya bayam,
selada, kentang, dan gandum.
2.) Pengaruh Suhu.
Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan selalu
dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Agar pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan optimal, maka diperlukan adanya suhu ideal yang disebut temperatur
optimum. Di Indonesia pada daerah tropis temperatur optimum tumbuhan berkisar
antara 22°C - 37°C, di daerah dingin atau kutub temperatur optimumnya akan
lebih rendah daripada daerah tropis dan sebaliknya di daerah panas seperti hutan
pasir akan lebih tinggi dari daerah tropis.Contohnya pertumbuhan jagung berkisar
antara 30 °C –35°C. Jika tumbuhan masih mampu melakukan pertumbuhan dan
perkembangan pada temperatur rendah disebut temperatur minimum, sebaliknya
jika tumbuhan masih mampu tumbuh dan berkembang pada temperatur tertinggi
9. disebut temperatur maksimum. Apabila tumbuhan berada lebih rendah dari
temperatur minimum atau lebih tinggi dari temperatur maksimum, maka
tumbuhan tersebut akan mati.
3.) Pengaruh Kelembapan Udara
Kelembapan udara di sekitar tempat tumbuhan sangat berpengaruh
terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Umumnya
tanah dan udara sekitar yang kurang lembab (airnya cukup) akan sangat baik atau
cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena pada kondisi seperti
itu tanaman menyerap banyak air dan penguapan (transpirasi) air semakin
menurun, sehingga memungkinkan cepat terjadinya pembelahan dan pemanjangan
sel-sel untuk mencapai ukuran maksimum. Tetapi ada jenis tumbuhan pada proses
pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal justru berada pada kondisi
tidak lembab atau kering, contohnya pohon mangga yang akan bertunas dan
bersemi, bahkan berbuah pada saat musim kemarau yang kurang air.
4.) Nutrisi / makanan
Makanan atau nutrisi diperoleh dari lingkungan berupa unsure-unsur mineral.
Makanan merupakan sumber energy dan sumber materi untuk mensintensis
berbagai komponen sel.Nutrisi atau makanan diperlukan oleh setiap makhluk
hidup. salah satu fungsi nutrisi adalha sebagi sumber energi dan sumber materi
untuk mensintesis berbagai komponen sel.
Beberapa komponen yang dibutuhkan anatara lain CO2 dan H2O. CO2
diabsorpsi oleh daun, sedangkan air dan mineral diserap oleh akar. Komponen
yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah besar disebut makronutrisi. Yaitu:
karbon, oksigen, nitrogen, sulfur, fosfat, kalium, hydrogen, kalsium, dan
magnesium. Nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil disebut mikronutrisi.
Yaitu: zat besi, klorin,dll. Apabila tumbuhan kekurangan nutrisi disebut
defisiensi.
10. 5.) Air
air merupakan bagian terbesar yang menyusun makhluk hidup, termasuk
tumbuhan. Tumbuhan tidak mungkin hidup tampa air. Pada tumbuhan air
berfungsi antara lain untuk fotosisntesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga
kelembapan dan membantu perkecambahan biji.Air merupakan senyawa utama
yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Salah satunya sebagai bahan utama fotosintesis.
Tanpa air tumbuhan tidak bisa tumbuh.
Beberapa fungsi air dalam pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut:
a.) Air merupakan pengatur untuk membuka dan menutupnya stomata dalam
mengontrol fotosintesis.
b.) Air merupakan pelarut universal
c.) Penjaga kelembapan
d.) Membantu perkecambahan biji
6.) Derajat Keasaman/pH
Derajat keasaman atau pH tanah sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Contohnya tanah yang bersifat
asam terhadap tanah padsolik merah kuning (PMK), agar tanaman dapat tumbuh
dengan baik maka jenis tanah ini ditambahkan keasaman dengan pengapura.
7.) Oksigen
Untuk pemecahan senyawa bermolekul besar (saat respirasi) agar
menghasilkan energi yang diperlukan pada proses pertumbuhan dan
perkembangannya.
11. DAFTAR PUSTAKA
Darmawan dan Baharsjah. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan . Jakarta : PT
Gramedia
Salisbury, Frank. B dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Penerbit
ITB:Bandung.
Syamsuri,istamar dkk.2006.BIOLOGI 3A.Jakarta:Erlangga.