Modul ini membahas tentang elaborasi pemahaman terkait visi guru penggerak dan inkuiri apresiatif sebagai model manajemen perubahan. Guru diharapkan mampu merumuskan visi yang berpihak pada murid dan memetakan kekuatan untuk merealisasikannya melalui proses perubahan yang positif dan apresiatif.
4. Apa yang Bapak-Ibu rasakan dan pikirkan
pada saat ini setelah mengikuti kegiatan
dari awal hingga modul 1.1 dan 1.2?
akses Padlet 1 berikut:
...
5. Maksud pendidikan itu adalah
menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia, maupun
anggota masyarakat
(Ki Hadjar Dewantara, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraf 4)
6. CAPAIAN UMUM
Guru Penggerak mampu:
• mengembangkan visi yang lebih jelas mengenai murid yang
memiliki Profil Pelajar Pancasila dan pentingnya memetakan
kekuatan yang dimiliki CGP demi mewujudkan visi pendidik
yang berpihak pada murid.
• memetakan dan mengimplementasikan strategi pengelolaan
perubahan melalui kekuatan yang dimiliki dari dalam diri dan
luar diri untuk mewujudkan visi pendidik yang berpihak pada
murid.
7. CAPAIAN KHUSUS
Guru Penggerak mampu:
• merumuskan visinya mengenai lingkungan belajar yang
berpihak pada murid.
• mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki CGP dalam
mendukung penumbuhan potensi murid.
• membuat rencana manajemen perubahan (menggunakan
paradigma dan model inkuiri apresiatif) di tempat di mana
mereka berkarya.
• menjalankan rencana manajemen perubahan (menggunakan
paradigma dan model inkuiri apresiatif) di tempat di mana
mereka berkarya.
8. GP dapat merumuskan dan mencapai
visi mereka yang menumbuhkan Profil Pelajar
Pancasila pada murid-muridnya melalui inisiatif
perubahan yang positif dan apresiatif.
KATA KUNCI: visi; merumuskan; mencapai; menumbuhkan 3P; proses
perubahan, proses belajar; paradigma inkuiri apresiatif; model manajemen
perubahan BAGJA.
10. TUJUAN SESI ELABORASI PEMAHAMAN
______________
memberikan kesempatan untuk
membahas dan memberi umpan balik
tentang pemahaman terkait materi Modul 1.3
11. 1. PRESTASI anak
1. PENCAPAIAN anak
1. KODRAT anak
→ JUARA?
→ MENYELESAIKAN SESUATU
→ TUMBUH-KEMBANG
APA YANG DIMAKSUD DENGAN ...
12. KODRAT: TAHAP TUMBUH-KEMBANG
Ki Hadjar Dewantara
wiraga (0-8)
raga, indera, imajinasi,
bermain=belajar, eksplorasi
pengalaman (rasa-pikir)
wiraga-wirama (8-16)
+tanggung jawab,
pembiasaan, irama
keseharian (jadwal, rutin)
wirama (16-24)
+selaras semesta
Erik Erikson (Perkembangan Psikososial)
1. Kepercayaan vs. Ketidakpercayaan, Harapan (0-1.5)
2. Otonomi vs. Rendah diri, Tekad (1.5-3)
3. Inisiatif vs. Rasa bersalah, Tujuan (3-5)
4. Industri vs. Inferioritas, Kompeten (5-12)
5. Identitas vs. Kebingungan peran, Kesetiaan (12-18)
6. Keintiman vs Isolasi, Cinta (18-40)
7. Generativitas vs. Stagnasi, Peduli (40-65)
8. Integritas Ego vs. Putus asa, Kebijaksanaan (65+)
13. Memperdalam &
memperluas
konteks
riset/proyek
durasi lebih
panjang
(1 semester)
dilakukan
mandiri/
kolaborasi
(KELAS 4-9)
Orientasi pilihan
hidup/passion
riset/proyek 5-
10 tahun ke
depan mulai
dari sekarang
(KELAS 10-12)
PENERAPAN WIRAGA WIRAGA-WIRAMA WIRAMA
DI SANGGAR ANAK ALAM YOGYAKARTA
Eksplorasi pengalaman
mengalami
raga, indera,
imajinasi
(TK-PAUD)
Mengenal &
menguasai teks
pengenalan
riset/proyek
berdurasi
pendek
(1 minggu)
dapat
berkelompok
(KELAS 1-3)
14. ● PERCAYA bahwa semua murid dapat MENCAPAI sesuatu
(selaras kodratnya)
● PERCAYA bahwa murid mampu mengambil kendali atas
pembelajaran dan pencapaian mereka (efikasi/determinasi diri)
● PERCAYA bahwa dalam proses belajar, hubungan guru-murid
adalah KEMITRAAN
MENANAM KEPERCAYAAN
16. VISI > MASALAH > ATASI/SELESAIKAN >TUJUAN
upaya: mengatasi masalah dalam sistem
perspektif: menemukan/ada -yang salah,
fokus: cari kelemahan dalam sistem tersebut,
pengalaman emosi: negatif → berbasis defisit
VISI > KEKUATAN/POTENSI > DAYA GUNAKAN >
TUJUAN
Semua sistem manusia
(mis: organisasi,
komunitas, perusahaan,
sekolah) pasti berupaya
untuk meningkatkan
kualitas, efisiensi,
bertahan hidup,
kompetitif →
mewujudkan VISI =
mencapai tujuan
pendekatan dalam mewujudkan visi/tujuan
17. IA sebagai paradigma
Latar belakang teori dan prinsip di balik
pendekatan perubahan berbasis kekuatan:
● pendekatan berbasis aset (McKnight &
Kretzmann)
● pendekatan afirmatif (Hammond)
● pendidikan/psikologi positif (Seligman).
IA untuk mengelola perubahan
Teknik spesifik dan langkah
operasional yang digunakan
untuk membawakan perubahan
positif dalam suatu sistem
(Cooperrider) → 5D → BAGJA
Inkuiri Apresiatif - IA = melakukan perubahan dalam suatu sistem manusia (mis:
organisasi, komunitas, perusahaan, sekolah) dengan pendekatan kolaboratif
berbasis kekuatan yang [telah] dimiliki.
18. INKUIRI APRESIATIF
sebuah paradigma dan pendekatan
dipakai sebagai model manajemen perubahan
yang fokus pada: kekuatan, apa yang telah dimiliki,
dan apa yang dapat dilakukan
21. 1 Buat pertanyaan utama
2
3 Gali mimpi
Jabarkan rencana
5
4
Atur eksekusi
BAGJA
Ambil pelajaran
22. BAGJA = memulai prakarsa perubahan yang
mengapresiasi sisi positif/kekuatan/aset, sehingga
menguatkan individu dan semangat gotong-royong,
mendorong perjumpaan multi-unsur, dalam
meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang
berpihak pada murid.
24. Ilustrasi: Jitet - Kompas
Perubahan [Ki Hadjar Dewantara]:
● Yang tidak bisa diubah
→ Kodrat keadaan: alam & zaman
● Yang diubah
→ Budi: cipta, rasa, karsa > batin
→ Pekerti: raga > tenaga, upaya, tindakan > lahir
● Prinsip melakukan perubahan
→ Trikon:
Kontinu (berkesinambungan, sejarah-kini-masa depan,
terus bergerak),
Konvergen (universal, kesamaan, titik temu),
Konsentris (kontekstual, unik, latar belakang, kultur,
lokal/individual)
Slideshare: Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan, Iwan Syahril, Dirjen GTK
Guru penggerak →
tergerak, bergerak, menggerakkan sesama untuk semesta
26. JABARKAN RENCANA | design
● upaya menciptakan organisasi yang
ideal demi mencapai mimpi
● kunci untuk mempertahankan
perubahan positif, menindaklanjuti
masa lalu organisasi yang paling
positif dan potensial
ATUR EKSEKUSI | deliver-destiny
● awal dari penciptaan "budaya belajar
apresiatif" yang berkelanjutan
● setiap orang (unsur) terlibat
menyelaraskan interaksinya agar
dapat bersama-sama menciptakan
(co-create) masa depan
BAGJA | appreciative inquiry
BUAT PERTANYAAN UTAMA | define
● mendefinisikan tujuan
● pertanyaan dibuat untuk
memprovokasi/menginisiasi
perubahan (prakarsa)
AMBIL PELAJARAN | discover
● mengidentifikasi dan mengapresiasi
yang terbaik dari apa yang telah ada,
menemukan "inti positif"
● setiap pertanyaan dibuat dengan
hati-hati dan sifatnya positif
GALI MIMPI | dream
● membayangkan dan
menggambarkan masa depan
● gambaran masa depan dimunculkan
dari contoh-contoh yang membumi
dari masa lalu yang positif RENCANA
IMPLEMENTASI
EVALUASI
27. BAGJA = Memulai prakarsa perubahan > mengapresiasi sisi positif/kekuatan/aset > sehingga menguatkan
individu dan semangat gotong-royong (mendorong perjumpaan multi unsur) > meningkatkan kualitas
layanan pendidikan yang berpihak pada murid.
B
BUAT
PERTANYAAN
UTAMA
A
AMBIL
PELAJARAN
G
GALI MIMPI
J
JABARKAN
RENCANA
A
ATUR EKSEKUSI
Membuat
pertanyaan utama
yang akan
menentukan arah
investigasi
kekuatan/potensi/
peluang
Menggalang atau
membangun koalisi
tim perubahan
Menyusun pertanyaan
lanjutan untuk
menemukenali
kekuatan/potensi/
peluang lewat
investigasi.
Menentukan bagaimana
cara kita menggali fakta,
memperoleh data,
melibatkan multi
unsur (diskusi
kelompok kecil/besar,
survei individu)
Menyusun
deskripsi kolektif
bilamana inisiatif
terwujud
Mengalokasikan
kesempatan
untuk berproses
bersama, multi
unsur (kapan, di
mana, siapa saja)
Mengidentifikasi
tindakan konkret
yang diperlukan untuk
menjalankan langkah-
langkah kecil
sederhana yang dapat
dilakukan segera, dan
langkah berani/
terobosan yang akan
memudahkan
keseluruhan
pencapaian
Menyusun definisi
kesuksesan
pencapaian
Mengundang/
melibatkan siapa
saja yang berperan
dalam pengambilan
keputusan/
menjalankan
rencana
Mendesain jalur
komunikasi dan
pengelolaan rutinitas
(misal: SOP,
knowledge
management,
monev/reflection)
30. INSPIRASI PRAKTIK BAIK YANG DAPAT DIKEMBANGKAN DI SEKOLAH
1. Menciptakan berbagai kesempatan agar murid terbiasa menggunakan pola pikir positif dan
merasakan emosi yang positif.
2. Mengembangkan keterampilan murid untuk berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana.
3. Menyediakan lingkungan belajar agar murid dapat mendalami keterampilan yang dibutuhkan dalam
proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademik mereka.
4. Melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan
lingkungan di sekitarnya.
5. Membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau
mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok,
maupun golongan.
6. Meningkatkan keterlibatan sehingga murid dapat secara aktif menentukan proses belajar di
kelas/sekolah/masyarakat nya.
7. Menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit ketika
menghadapi/mengalami kesulitan.
Noble, T. & H. McGrath. (2016). The PROSPER school pathways for student wellbeing: Policy and practices.
37. apa makna dan tujuan UMPAN BALIK
dalam mewujudkan layanan pendidikan
yang berpihak pada murid?
38. Budaya Positif-
Apresiatif
layanan pendidikan
berpihak pada murid:
seperti apa?
peristiwa,
kesempatan
pembelajaran,
penampilan,
ujian, dll.
performa,
kinerja
hasil kerja
persepsi,
makna,
(pengalaman)
menurut anak
umpan balik
refleksi
coaching
determinasi/
efikasi diri
39.
40. UMPAN BALIK (Hattie & Timperley, 2007, dalam AITSL, n.d., p.8).
● membahas tujuan dari tugas yang diberikan
● mengarahkan perhatian pada elemen positif dari proses kerja
● memberikan informasi tentang seberapa baik tugas telah dilakukan dan
seberapa efektif tugas telah dikerjakan
● menyertakan kritik yang membangun melalui saran-saran yang dapat
memprovokasi peningkatan kualitas unjuk kerja
● mengacu pada perbaikan kinerja
● mendorong perbaikan proses belajar yang diperlukan untuk memahami
dan menyelesaikan tugas
● mencakup unsur penilaian diri sebagai bagian dari proses untuk mendorong
kemandirian dan tanggung jawab
● menginspirasi bagaimana penyelesaian tugas dapat direncanakan,
dimonitor dan dikelola dengan strategi/pendekatan tertentu
41. Maksud pendidikan itu adalah
menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia,
maupun anggota masyarakat
(Ki Hadjar Dewantara, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraf 4)
MANUSIA
1.2
MENCAPAI
1.3
ANAK-ANAK
1.1
43. Refleksi
Tanya-jawab
Penutup
AMBIL PELAJARAN
Apa yang berubah dari
paradigma Bapak-Ibu
sebelum sesi ini?
Apa yang menjadi komitmen
sederhana yang akan
dilakukan setelah sesi ini
sebagai CGP?
Akses PADLET 3
https://padlet.com/adityadharma/pt9c0jq
81cs009xc