Makalah ini membahas tentang golongan darah yang terdiri dari 4 bab. Bab pertama membahas pendahuluan dan tujuan makalah. Bab 2 membahas pengertian darah, sistem peredaran darah, gangguan sistem peredaran darah, dan golongan darah. Bab 3 menjelaskan penemuan sistem golongan darah ABO dan distribusinya. Bab akhir membahas pengaruh golongan darah terhadap pencernaan dan kepribadian.
1. MAKALAH GOLONGAN DARAH
Disusun oleh :
1. Eli Susansi 141440133300034
2. Heni Juliyati M.T 141440133420046
3. Retno Indrianingrum 141440133740078
4. Winda Dahniari R. 141440133920096
Kelas : 1A
Prodi : D3 Keperawatan
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
TAHUN AJARAN 2014/2015
0
2. BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
Anatomi fisiologi adalah mata kuliah yang sangat penting dalam
kegiatan pembelajaran di setiap Akademi Keperawatan. Menyangkut materi
penggolongan darah di tingkat I Akademi Keperawatan Cianjur, maka kami
menyusun kajian-kajian dan materi yang berhubungan dengan materi tersebut
dalam makalah ini. Adapun latar belakang yang lain adalah untuk
menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah anatomi fisiologi di Stikes
Harapan Bangsa Purwokerto.
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia
karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan
lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat
mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mengetahui tentang Darah dan Golongan Darah.
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang :
a. Pengertian Darah
b. Sistem Peredaran Darah
c. Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah
d. Golongan Darah
e. Pengaruh Penggolongan Darah
3. Sistematika Penulisan
3. BAB II
GOLONGAN DARAH
2
A. Pengertian Darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang
berfungsi sebagai alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil
metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan lain
sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan level tinggi
punya sistem transportasi dengan darah.
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia
karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan
lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat
mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan
darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh
kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5
liter. Fungsi Darah Pada Tubuh Manusia :
1. Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
2. Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
3. Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
4. Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi
5. Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu
6. Menjaga suhu temperatur tubuh
7. Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku
8. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh.
Macam-macam darah dalam tubuh manusia :
1. Eritrosit (sel darah merah)
a. Bentuknya cakram bikonkaf (bulat pipih dan cekung di tengahnya)
b. Tidak berinti
c. Setiap 1mm3 darah, mengandung 4 juta – 6 juta eritosit.
4. d. Berwarna merah karena mengandung haemoglobin (Hb) yang berfungsi
3
mengikat oksigen.
2. Leukosit (sel darah putih)
a. Memiliki bentuk tidak tetap dandapat bergerak bebas
b. Selnya tidak mempunyai pigmen, tetapi berinti.
c. Setiap 1mm3 darah, mengandung 6.000 – 9.000 leukosit.
d. Berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara
fagositosis dan membentuk antibodi.
3. Trombosit (keping darah)
a. Sel-selnya kecil, bentuk tak beraturan dan mudah pecah
b. Tiap 1 mm3 darah mengandung, 200.000 - 300.000 trombosit.
c. Berfungsi dalam proses pembekuan darah.
d. Trombosit berumur kurang lebih 2-3 hari.
B. Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem yang tertutup
karena selalu beredar di dalam pembuluh darah saja. Peredaran darah pada
manusia juga disebut sistem peredaran darah ganda karena beredar ke seluruh
bagian tubuh serta melewati jantung sebanyak dua kali.
1. Sistem peredaran darah besar
Peredaran darah besar merupakan peredaran darah dari jantung ke
seluruh bagian tubuh. Skemanya sebagai berikut:
jantung (bilik kiri) -> seluruh tubuh -> jantung (serambi
kanan)
2. Sistem peredaran darah kecil
Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari jantung ke
paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Skemanya sebagai berikut:
jantung (bilik kanan) -> paru-paru -> jantung (serambi kiri)
5. 4
Sistem Peredaran Getah Bening
Getah bening adalah merupakan cairan berwarna kekuning-kuningan
yang mengisi rongga antarsel pada jaringan tubuh serta tersusun dari sel-sel
darah putih. Getah bening disebut juga sebagai limfe. Peredaran getah
bening merupakan peredaran darah terbuka sebab beredarnya itu melalui
pebuluh getah bening yang ujung-ujung pembuluhnya saling terbuka.
Pembuluh getah bening punya dinding yang tipis banget dari pembuluh
nadi. Pembuluh getah bening terdiri atas pembuluh limfe kiri dan pembuluh
limfe kanan.
C. Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah
1. Anemia
Mungkin para wanita sudah tahu tentang penyakit anemia.
Penyakit ini dapat Disebabkan karena kekurangan sel darah merah atau sel
darah merahnya malah kekurangan hemoglobinnya. Penyakit Anemia ini
dapat diatasi dengan memakan bahan makanan yang banyak mengandung
zat besi, seperti kayak pisang, kacang-kacangan, hati, daging, maupun
bayam.
2. Leukemia
Penyakit ini Disebabkan oleh kelebihan produksi sel darah putih.
Penyakit ini disebut juga dengan penyakit kanker darah. Pengobatannya
sendiri merupakan kombinasi antara operasi, radioterapi, dan kemoterapi.
3. Hemofilia
Hemofilia merupakan suatu penyakit menurun yang dapat
menyebabkan darah sulit membeku. Ada Beberapa usaha untuk dapat
mengatasi penyakit hemofilia, antara lain yaitu mengonsumsi makanan
atau minuman yang sehat, menjaga berat tubuh jangan berlebihan karena
berat badan yang berlebihan dapat mengakibatkan pendarahan pada sendi-sendi
di bagian kaki, dan berhati-hati lah dalam kehidupan sehari-hari
untuk memperkecil risiko terluka.
6. 5
4. Polisitemia
Penyakit polisitemia ini merupakan penyakit yang terjadi karena
Kelebihan produksi sel darah merah sehingga darah menjadi lebih kental
dan mengalir sangat lambat. Akibatnya adalah akan mengakibatkan dapat
terjadi penggumpalan dalam pembuluh darah yang akan dapat
mengakibatkan kematian. Cara Penanggulangannya dalam menghadapi
penyakit polisitemia ini adalah dengan melakukan transfusi darah atau anti
parsial untuk membuang sebagian darah serta menggantinya dengan
plasma dalam jumlah yang sama.
5. Varises
Penyakit Varises ini adalah suatu gangguan yang terjadi berupa
pelebaran pembuluh balik (vena) pada kaki. Gangguan ini sering sekali
diderita oleh orang yang banyak berdiri atau wanita yang sedang hamil.
Untuk penanggulanganya ada Beberapa upaya untuk mengatasi terjadinya
varises, antara lain adalah jangan sekali-kali menyilangkan kaki serta
bertumpu pada lutut, karena akan dapat menambah tekanan pada
pembuluh darah di kaki bagian bawah dan akan menghambat aliran darah
yang menuju ke seluruh tubuh.
6. Ambeien atau wasir
Di dalam kalangan masyarakat kita sering sekali mendengar
penyakit wasir ataupun ambeien. Ambeien ini adalah penyakit yang terjadi
karena adanya gangguan berupa pelebaran pembuluh balik (vena) pada
dubur. Biasanya ini diderita oleh orang yang kebanyakan duduk, karena itu
jangan seering-sering duduk . Penyakit ambeien atau wasir ini dapat
dicegah dengan Cara mengatasi wasir dari awal, antara lain dengan cara
membiasakan minum air minimum 2,5 liter sehari serta cukup melakukan
gerak badan untuk menstimulasi buang air besar.
7. 6
7. Hipertensi
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi
adalah kondisi tekanan yang abnormal di dalam arteri hingga mencapai
150/90 mm Hg. Cara mengatasinya adalah dengan meberikan kepada si
penderita yang berguna untuk melebarkan pembuluh darah serta untuk
dapat menurunkan keluaran darah jantung hingga normal.
8. Hipotensi
Tekanan darah rendah (hipotensi) adalah suatu keadaan tekanan
darah lebih rendah dari 90/60 mmHg sehingga sering sekali menimbulkan
gejala-gejala seperti pusing bahkan pingsan. Cara mengatasinya dengan
cara menggunakan obat-obatan yang fungsinya untuk mempertahankan
tekanan darah pada saat darah meninggalkan jantung dan beredar ke
seluruh tubuh.
D. Golongan Darah
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena
adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel
darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal
sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang
dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat
menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia
hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian. Penggolongan darah menurut
sistem A, B, O dapat dibedakan atas 4 macam yaitu:
1. Golongan darah A, bila dalam sel darah merahnya terdapat antigen
A. Adanya antigen tersebut dikendalikan oleh gen IA .
2. Golongan darah B, bila dalam sel darah merahnya terdapat antigen
B. Adanya antigen tersebut dikendalikan oleh gen IB .
3. Golongan darah AB, bila dalam sel darah merahnya terdapat antigen A
dan B, yang masing –masing munculnya dikendalikan oleh gen IA dan IB.
8. 4. Golongan darah O, bila dalam sel darah merahnya tidak terdapat antigen
A dan / atau B. Keadaan ini timbul karena dikendalikan oleh
gen IO yang bersifat resesif baik terhadap antigen IA maupun IB.
Berdasarkan keterangan diatas jika dibuat tabel hubungan antara
fenotip golongan darah, genotip dan kemungkinan sel gametnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Sistem ABO
Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3
dari 4 golongan darah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara
memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana
ini pun dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari
para donor.
Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B,
dikenal dengan golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak
memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O). Kesimpulannya ada dua
macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B,
atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O.
Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli yang masih
kolega dari Landsteiner menemukan golongan darah AB pada tahun 1901.
Pada golongan darah AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan
pada sel darah merah sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi.
Dalam sistem ABO, golongan darah dibagi menjadi 4 golongan:
Golongan Sel Darah Merah Plasma
A Antigen A Antibodi A
B Antigen B Antibodi B
AB Antigen A & B Tidak ada antibodi
7
O Tidak ada antigen
Antibodi Anti A & Anti
B
9. Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia
tergantung populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi
golongan darah terhadap populasi yang berbeda-beda.
8
E. Pengaruh Penggolongan Darah
1. Tipe Golongan darah A
Tipe darah A lebih membutuhkan pemanfaatan nutrisi dari sumber
karbohidrat. Terjadi adaptasi biologis dari struktur pencernaan tipe A.
Rendahnya asam klorida pada lambung dan tingginya enzim disakarida
pada usus pencernaan membuat pencernaan karbohidrat lebih efisien, ini
juga membuat tipe A sulit mencerna dan menguraikan protein hewani dan
lemak.
Kepribadian Tipe A
Membuat kehidupan harmonis, memiliki komunitas, berpikir
positif. Tipe A sering digambarkan sebagai karakter berikut: peka terhadap
kebutuhan orang lain, pendengar yang baik, berorientasi detail, analitis,
kreatif dan inventif. Mampu menyeimbangkan antara pikiran dan
tubuh.Namun lebih mudah stres. Kesehatan ; Tidak beresiko terkena
kanker, diabetes dan penyakit jantung. Hasilnya: kinerja tinggi, kejelasan
mental, vitalitas yang lebih besar dan panjang umur.
2. Tipe Golongan darah B
Membutuhkan protein hewani dan sayuran seimbang. Tipe B
cenderung lebih sehat secara fisik dan mental seimbang daripada jenis
darah lainnya. Tipe B cenderung memiliki kemampuan lebih besar untuk
beradaptasi dengan tinggi adalah statistik yang tertinggi dari jenis darah.
Makanan lain yang harus dihindari oleh tipe darah B adalah ayam. Ayam
berisi agglutinating lektin darah B dalam jaringan otot nya, makanan yang
bermanfaatnya: kambing, domba, kelinci, sayur-sayuran hijau, telur, dan
susu rendah lemak.
10. 9
Kepribadian Tipe B
Cenderung memiliki karakteristik: subjektif, santai, kreatif, asli dan
fleksibel. Dalam studi lain, Tipe B mencetak secara signifikan lebih tinggi
pada "intuisi," menunjukkan preferensi atau informasi indra keenam, dan
mereka mencetak gol tinggi pada "intuisi/perasaan" kombinasi,
menunjukkan bahwa mereka cenderung berwawasan, mistis, idealis,
kreatif, global berorientasi, orang-berorientasi dan baik pada
membayangkan. Mereka juga melaporkan bahwa mereka belajar terbaik
melalui mendengarkan, kemudian merenungkan dan menafsirkan apa yang
mereka telah diamati.
3. Tipe Golongan darah O
Jenis O adalah golongan darah pertama, leluhur prototipe tipe O
adalah predator, cerdik agresif. Aspek Jenis O profil tetap penting dalam
setiap masyarakat bahkan sampai hari ini - kepemimpinan, ekstroversi,
energi dan fokus di antara sifat-sifat mereka yang terbaik. Tipe O dapat
kuat dan produktif, ketika respon stres Tipe O bisa salah satu dari
kemarahan, hiperaktif, dan impulsif. Perubahan sifat terjadi disebabkan
dari pola makan yang buruk, kurangnya olahraga, perilaku tidak sehat atau
tingkat stres meningkat. Masalah kesehatannya cenderung karena
pencernaan.
Jika Tipe O bisa menyesuaikan hidupnya, Tipe ini dapat menuai
manfaat dari keturunan Anda. warisan genetik Anda menawarkan
kesempatan untuk menjadi kuat, ramping, produktif, berumur panjang dan
optimis.
Kepribadian Tipe O
Cenderung bertanggung jawab, tegas, terorganisir, tujuan, aturan-yang
sadar, dan praktis. Tipe O memiliki kelebihan dari golongan darah
lainnya dalam hal "penginderaan" - menggunakan 5 indra untuk
mengumpulkan informasi, dan mengkombinasikannya dalam berpikir,
Mereka lebih terinci dan berorientasi fakta, logis, tepat dan teratur.
11. 10
4. Tipe Golongan darah AB
Merupakan jenis darah terbaru. Sepuluh atau dua belas abad lalu,
tidak ada jenis darah AB. AB merupakan hasil dari pembauran Tipe A dan
B. Jenis darah AB memiliki kualitas unik seperti bunglon, Jenis AB
memiliki perpaduan sifat dari keduanya. Sebuah revolusi evolusi yang luar
biasa.
Kesehatan : memiliki asam lambung rendah Tipe A dan memiliki
adaptasi Tipe B untuk daging. Jenis AB harus menghindari kafein dan
alkohol, terutama ketika Anda dalam situasi stres. Dr D'Adamo
menganjurkan agar fokus pada makanan seperti tahu, makanan laut, susu
dan sayuran hijau jika mencoba untuk menurunkan berat badan. Berbagai
macam makanan laut merupakan sumber protein yang baik. Misalnya ikan
kakap merah, salmon, sardin, dan tuna. Juga susu olahan seperti Yogurt dan
kefir.
Kepribadian Tipe AB
Jenis AB sering memiliki keunikan membingungkan tentang sisi
perasaannya. Meskipun cenderung tertarik pada orang lain dan yang ramah
dan percaya, ada sisi sifatnya yang merasa terasing dari komunitas luas.
Sisi positifnya, intuitif dan spiritual, dengan kemampuan untuk melihat
melampaui batas-batas kaku masyarakat. Dalam sebuah studi independen,
AB Jenis menganggap diri mereka sebagai emosional, bersemangat,
ramah, percaya dan empati. Jenis AB dianggap paling menarik dari jenis
darah lainnya.
12. BAB III
PENUTUP
11
A. Kesimpulan
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia
karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan
lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat
mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem yang tertutup
karena selalu beredar di dalam pembuluh darah saja. Peredaran darah pada
manusia juga disebut sistem peredaran darah ganda karena beredar ke seluruh
bagian tubuh serta melewati jantung sebanyak dua kali.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena
adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel
darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).
B. Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini diharapkan agar para pembaca
khususnya mahasiswa Akper Pemda Cianjur dapat lebih mengetahui
dan memahami tentang Darah dan Golongan Darah. Dan dapat
mengaplikasikannya dalam dunia keperawatan.
13. DAFTAR PUSTAKA
Gabriel, Dr.J.F. 2005. Fisika Kedokteran. EGC. Jakarta.
Nomi, Toshitaka. 2009. Membaca Karaktek Melalui Golongan Darah. Gramedia:
12
Jakarta
Syarifudin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. EGC. Jakarta.
Pearce, Evelyn. 2000. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.