Laporan ini merangkum hasil praktikum sistem peredaran darah. Praktikum ini bertujuan untuk mengamati sel-sel darah, kemampuan jantung dalam memompa darah, dan menentukan golongan darah. Praktikum ini meliputi pengamatan apusan darah di bawah mikroskop, pengukuran tekanan darah, dan penentuan golongan darah dengan menggunakan antiserum. Hasilnya adalah identifikasi berbagai sel darah, tekanan darah sese
1. LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
SISTEM PEREDARAN DARAH
Kelompok : Alfian Badrul Isnan
Rhizky Prayoga N
Riki Syahputra Pasaribu
Zalfa Alrasyid
A. Tujuan
a. Mengetahui sel-sel darah
b. Kemampuan jantung dalam memompa darah
c. Jenis anti-gen yang dimiliki oleh darah
B. Teori
a. Apusan Darah
Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk) tertahan dan dibawa
dalam matriks cairan (plasma). Darah lebih berat dibandingkan air dan lebih kental. Cairan
ini memiliki rasa dan bau yang khas, serta pH 7,4 (7,35-7,45). Warna darah bervariasi dari
merah terang sampai merah tua kebiruan, bergantung pada kadar oksigen yang dibawa sel
darah merah (Sloane, 2003).
Volume darah total sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa berukuran rata-rata dan kurang
sedikit pada perempuan dewasa. Volume ini bervariasi sesuai ukuran tubuh dan berbanding
terbalik dengan jumlah jaringan adiposa dalam tubuh. Volume ini juga bervariasi sesuai
perubahan cairan darah dan konsentrasi elektrolitnya (Sloane, 2003).
Lebih dari separuh bagian dari darah merupakan cairan (plasma), yang sebagian besar
mengandung garam-garam terlarut dan protein. Protein utama dalam plasma adalah albumin.
Protein lainnya adalah antibodi (imunoglobulin) dan protein pembekuan. Plasma juga
mengandung hormon-hormon, elektrolit, lemak, gula, mineral dan vitamin. Selain
menyalurkan sel-sel darah, plasma juga:
i. merupakan cadangan air untuk tubuh
ii. mencegah mengkerutnya dan tersumbatnya pembuluh darah
iii. membantu mempertahankan tekanan darah dan sirkulasi ke seluruh tubuh.
b. Tekanan Darah
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah
ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat
dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor
atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut
tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara
pemompaan, dan disebut tekanan diastole.
c. Penentuan Golongan Darah
Golongan darah adalah ilmu pengklasifikasian darah dari suatu kelompok berdasarkan ada
atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran
sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO dan Rhensus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis
antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai.
C. Hasil Pengamatan
Apusan Darah dalam mikroskop perbesaran 40x Perbesaran Digital
2. Apusan darah sebelum diberi metilen blue Kartu Golongan Darah
Data Tekanan Darah
Nama : Rhizky Prayoga N Kelas : XI MIPA 7 Alamat : Jalan
Pojok Indah No 99 rt/rw 04/15
Tekana Darah : 105/70
D. Pembahasan
a. Apusan Darah
Praktikum mengenai sediaan apus darah kali ini bertujuan untuk mengamati dan menilai
berbagai unsure sel darah pada manusia seperti sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keping darah (trombosit). Berdasarkan Murtiati, dkk (2010), sediaan apus
darah juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya parasit seperti malaria,
microfilaria, dan lain-lain. Namun pada praktikum kali ini hanya dilakukan pengamatan
untuk mengetahui deskripsi bentuk dari berbagai sel darah dan menilai persentase sel darah
yang teramati.
b. Tekanan Darah
Pada pengukuran tekanan darah, kita menggunakan stetoskop, dengan stetoskop kita dapat
mengukur sistol dan diastolnya Rhizky dengan cara mendengar bunyi yang timbul pada arteri
brachilis yang disebut bunyi korotkoff. Bunyi ini terjadi akibat timbulnya aliran turbulen
dalam arteri yang disebabkan oleh penekanan manset pada arteri tersebut. Dengan metode ini
diperoleh hasil pengukuran 105/70 mmHg. Ini disebabkan karena Rhizky dalam keadaan
anemia karena kurang istirahat dan/atau kurangnya perhatian terhadap tubuhnya, Sehingga
menyebabkan tekanan darah rendah.
c. Penentuan Golongan Darah
1. Golongan darah berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya
dibagi menjadi 4 bagian yaitu golongan darah A, B, AB, dan O
2. Jika setelah ditetesi antiserum A jika darah menggumpal, maka mempunyai golongan
darah A.
3. Jika setelah ditetesi antiserum B jika darah menggumpal, maka mempunyai golongan
darah B.
4. Jika setelah ditetesi antiserum A dan B jika darah menggumpal, maka mempunyai
golongan darah AB.
5. Jika setelah ditetesi antiserum A dan B jika darah tidak menggumpal, maka mempunyai
golongan darah O.
Dari pengamatan yang telah kita lakukan, Pasien bernama Zalfa, memiliki golongan darah A,
dikarenakan Darah yang diberikan antigen A Pecah, sementara darah yang diberikan antigen
B menggumpal, dan darah yang diberikan antigen AB pun pecah, maka dapat disimpulkan
bahwa Zalfa ini memiliki golongan darah A.