SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI

“UJI GOLONGAN DARAH”

Di susun oleh :

Nama

: Aulia Rakhman

NIM

: N 201 12 018

Asisten

: Rifka

Kelompok

:1

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu serapan, misalnya
pemuliaan tanaman dan hewan, masalah penyakit dan kelainan pada tubuh
manusia. Beberapa istilah yang sering digunakan dalam bidang genetika ini
seperti : gen,genotif, fenotif, resesif, dominan, alela, homozigot, heterozigot, dan
alel.
Salah

satu

aspek

yang

penting

pada

organisme

hidup

adalah

kemampuannya untuk melakukan reproduksi dan dengan demikian dapat
melestarikan jenisnya. Pada organisme yang yang berbiak secara seksual,
individu beru adalah hasil kombinasi informasi genetik yang disumbangkan oleh
dua gamet yang berbeda yang berasal dari kedua parentalnya. Gen adalah zarah
penentu sifat individu yang terletak pada lokus tertentu pada kromosom dan
mempunyai pasangan yang disebut alel.
Darah adalah cairan jaringan yang dialirkan melalui pembuluh darah.
Darah terdiri atas sel-sel merah (sel darah putih dan sel darah merah), trombosit
(keping darah),dan plasma darah. Ada beberapa sistem penggolongan darah pada
manusia, misalnya sistem ABO dan rhesus (Rh). Dasar penggolongan darah
adalah

adanya aglutinogen

(antigen)

di

dalam

sel

darah

merah

dan aglutinin (antibodi) di dalam plasma (serum). Aglutinogen adalah zat yang
digumpalkan dan aglutinin adalah zat yang menggumpalkan.
Dr. Landsteiner merupakan penemu sistem ABO. Dalam sistem ABO, ada
tidaknya antigen tipe A dan B di dalam sel darah merah menentukan golongan
darahseseorang. Sistem tersebut mengelompokkan darah manusia menjadi empat
golongan,yaitu, A, B, AB, dan O .
Berdasarkan uraian diatas maka yang melatarbelakangi praktikan ini
adalah mengetahui tekhnik uji golongan darah dan membuktikan golongan darah
O adalah golongan darah yang terbanyak di dunia dengan menggunakan sampel
darah dari tiap-tiap kelompok.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum yang dilakukan yaitu:
1. Untuk mengetahui tekhnik uji golongan darah.
2. Untuk menentukan golongan darah.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum yang dilakukan yaitu:
1. Bisa dan tahu menguji golongan darah pada seseorang.
2. Bisa dan tahu membedakan golongan darah A, B, AB, dan O.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu aspek yang penting pada organisme hidup adalah kemampuannya
untuk melakukan reproduksi dan dengan demikian dia dapat melestarikan jenisnya.
Dalam reproduksi genetatif, sel-sel gamet yang terdiri atas sel telur dan sel sperma
yang berfungsi sebagai mata rantai penghubung antara induk dan keturunannya, yaitu
sebagai pembawa sifat keturunan (Prawirohartono, 1995).
Sel telur dan sel sperma memberikan saham yang sama dalam mewariskan
sifat keturunan sifat tersebut kepada keturunannya. Penurunan sifat dari induk
kepada keturunannya dikenal dengan istilah hereditas (Prawirohartono, 1995).
Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu terapan, misalnya
pemuliaan tanaman dan hewan, masalah penyakit, dan kelainan tubuh pada manusia
yang dapat dipecahkan dengan bantuan genetika. Ada beberapa istilah yang
digunakan dalam bidang genetika yaitu sebagai berikut : gen, resesif, genotif, fenotif,
dominan, alels, homozigot, heterozigot (Prawirohartono, 1995).
Golongan darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alela
ganda. Golongan darah seseorang dapat mempunyai arti penting dalam kehidupan.
Sistem penggolongan yang umum dikenal dalam istilah A, B, O, tetapi pada tahun
1990 dan 1901, Dr Landsteiner menemukan antigen (aglutinogen) yang terdapat di
dalam sel darah merah dan juga menemukan antibodi (aglutinin) yang terdapat di
dalam plasma darah. Atas dasar macam antigen yang ditemukan tersebut
(Prawirohartono, 1995).
Untuk mengetahui golongan darah seseorang dapat dilakukan dengan
pengujian yang menggunakan serum yang mengandung aglutinin. Dimana bila darah
seseorang diberi serum aglutinin a mengalami aglutinasi atau penggumpalan berarti
darah orang tersebut mengandung aglutinogen A. Dimana kemungkinan orang
tersebut bergolongan darah A atau AB. Bila tidak mengalami aglutinasi, berarti
tidak menngandung antigen A, kemungkinan darahnya adalah bergolongan darah B
atau O (Kimball, 1999).
Bila darah seseorang diberi serum aglutinin b mengalami aglutinasi, maka
darah orang tersebut mengandung antigen B, berarti kemungkinan orang tersebut
bergolongan darah B atau AB. Bila tidak mengalami aglutinasi, kemungkinan
darahnya adalah A atau O. Bila diberi serum aglutinin a maupun b tidak mengalami
aglutinasi, kemungkinan darahnya adalah O (Solomon, 1993).
Fungsi penggolongan darah manusia sangat besar manfaatnya, yaitu untuk :
1. Proses transfusi darah
2. Membantu penyelidikan tindak kriminal
Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang yang disebut dengan
donor. Kepada orang yang memerlukan yang disebut dengan resipien. Dalam proses
transfusi darah diusahakan agar aglutinogen pada darah donor tidak berjumpa dengan
zat antinya yang terdapat di dalam plasma darah resipien. Pada umumnya transfusi
darah dapat dilakukan dalam keadaan sebagai berikut : kecelakaan dan tubuh luka
parah, tubuh yang terbakar, penyakit kronis, kekurangan darah yang akut, pada saat
tubuh kehilangan banyak darah, misalnya pada waktu operasi (Prawirohartono,
1995).
Sebelum lahir, molekul protein yang ditentukan secara genetik disebut antigen,
antigen ini muncul dipermukaan membran sel darah merah. Antigen ini, tipe A dan
tipe B bereaksi dengan antibodi pasangannya, yang mulai terlihat sekitar 2 sampai 8
bulan setelah lahir.
1.

Karena reaksi antigen-antibodi menyebabkan aglutinasi ( penggumpalan) sel
darah merah, maka antigen disebut aglutinogen dan antibodi pasangannya
disebut agglutinin.

2.

Seseorang mungkin saja tidak mewarisi tipe A dan tipe B atau hanya mewarisi
salah satunya, atau bahkan keduanya sekaligus.
Klasifikasi golongan darah ABO ditentukan berdasarkan ada tidaknya

aglutinogen (antigen tipe A dan tipe B ) yang ditemukan pada permukaan eritrosit
dan aglutinin (antibodi) anti-A dan anti-B, yang ditemukan dalam plasma.
1.

Darah golongan A mengandung aglutinogen tipe A dan aglutinin anti-B.

2.

Darah golongan B mengandung aglutinogen tipeB dan aglutinin anti-A.

3.

Darah golongan AB mengandung aglutinogen tipe A dan tipe B, tetapi tidak
mengandung aglutinin anti-A atau anti-B.

4.

Darah golongan O tidak mengandung aglutinogen, tetapi mengandung aglutini
anti-A dan aglutini-B.
Penggolongan darah penting dilakukan sebelum transfusi darah karena
pencampuran golongan darah yang tidak cocok menyebabkan aglutinasi dan
destruksi sel darah merah (Samsuri, 2004).
Untuk menentukan golongan darah pedomannya sebagai berikut:
Golongan

aglutinogen (antigen)

aglutinin (antibodi)

pada eritrosit

pada plasma darah

A

A

b

B

B

a

AB

A dan B

-

O

-

a dan b

1.

Jika aglutinin a (anti A) + aglutinogen A = terjadi aglutinasi (penggumpalan)

2.

Jika aglutinin b (anti B) + aglutinogen B = terjadi aglutinasi (penggumpalan)

3.

Jika anti Rhesus (antibodi Rhesus) + antigen Rhesus = terjadi aglutinasi
(penggumpalan)
a. Darah + anti Rhesus = aglutinasi → terdapat antigen Rhesus → gol Rh+
b. Darah + anti A= aglutinasi → terdapat aglutinogen A → gol A
c. Darah + anti B= aglutinasi → terdapat aglutinogen B → gol B

Penggunaan anti AB hanya untuk verifikasi (kepastian) saja. Tidak digunakan juga
tidak masalah (Priadi, 2009).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan tempat
Adapun waktu pelaksanaan praktek yaitu :
Hari/Tanggal

: Sabtu, 08 desember 2012

Waktu

: 13.00 WITA – selesai.

Tempat

: Laboratorium Biodiversity jurusan Biologi FMIPA UNTAD.

3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
A. Alat
1. Objeck Glass
2. Kapas
3. Alkohol70 %
4. Lancet
5. Batang Macis
6. Kertas Label
B. Bahan
1. Serum Alfa (α)
2. Serum Beta (β)
3.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari percobaan ini adalah :
1. menyisipkan kartu uji atau object glass yang telah di beri nomor 1-4.
2. Mensterilkan salah satu ujung jari dengan kapas yang telah dibasahi dengan
alcohol 70%.
3. Menusukkan lancet dengan hati-hati dan mantap ke ujung jari yang telah
steril, lalu menekan ujung jari hingga darah keluar.
4. Meneteskan darah pada kartu uji atau object glass sebanyak 4 kali pada
tempat yang berbeda sesuai nomor
5. Meneteskan serum alfa sebanyak 1 tetes pada sampel darah pertama, lalu
mengaduk dengan gerakan memutar menggunakan batang macis. mengamati
apa yang terjadi.
6. Melakukan langkah nomor 5 untuk serum beta, serum alfa-beta, dan
serumanti Rhesus
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
4.1.1
No

Tabel Hasil Pengamatan
Nama

Perlakuan

Pengamatan

Gambar

Gol.
Darah

9

Ifana Audina

Miftahul

≠ Aglutinasi
≠ Aglutinasi

+Anti A(α)

≠ Aglutinasi
≠ Aglutinasi

+Anti A(α)

≠ Aglutinasi
≠ Aglutinasi

+Anti A(α)

≠ Aglutinasi
≠ Aglutinasi

+Anti A(α)

Aglutinasi
≠ Aglutinasi

+Anti A(α)

≠ Aglutinasi

+Anti B(β)

8

Shalha Alamri

+Anti A(α)

+Anti B(β)

7

Moh Viqi

≠ Aglutinasi

+Anti B(β)

6

Anitatia

≠ Aglutinasi

+Anti B(β)

5

Susanti

+Anti A(α)

+Anti B(β)

4

Moh. Fikri

≠ Aglutinasi

+Anti B(β)

3

Heru Kukuh

≠ Aglutinasi

+Anti B(β)

2

Ashar

+Anti A(α)
+Anti B(β)

1

≠ Aglutinasi

+Anti A(α)

≠ Aglutinasi

+Anti B(β)

Aglutinasi

O

O

O

O

O

O

A

O

B
+Anti A(α)

Aglutinasi

+Anti B(β)

≠ Aglutinasi

Miflahul

+Anti A(α)

≠ Aglutinasi

Usmah

+Anti B(β)

≠ Aglutinasi

Siti Rukmana

+Anti A(α)

Aglutinasi

+Anti B(β)

≠ Aglutinasi

Dewi Sukarana +Anti A(α)

Aglutinasi

+Anti B(β)

≠ Aglutinasi

+Anti A(α)

≠ Aglutinasi

+Anti B(β)

Aglutinasi

Dyah Siti

+Anti A(α)

≠ Aglutinasi

Masyita

+Anti B(β)

≠ Aglutinasi

Harni Utari

+Anti A(α)

≠ Aglutinasi

+Anti B(β)

10

≠ Aglutinasi

Indah

11

12

13

14

Rahayu

15

16

4.1.2

A

O

A

A

B

O

O

Tabel Hasil Pengamatan

No

Golongan Darah

Jumlah

Presentase

1

A

4

25%

2

B

2

12,5%

3

AB

-

-

4

O

10

62,5%

16

100%

Jumlah
4.2 Pembahasan
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Darah pada manusia berfungsi untuk mengangkut oksigen yang
diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh
dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai
bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari
berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui
darah.
Pada percobaan kali ini yang dilakukan untuk mengetahui golongan
darah, mula-mula yang dilakukan adalah menyiapkan objek glass. Objek glass
berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan objek yang akan diamati. Kemudian
mensterilkan salah satu ujung jari yaitu jari manis dengan alkohol 70%. Alkohol
70% berfungsi untuk mensterilkan jari manis dari kuman.

Kemudian

menusukkan lancet ke jari manis yang telah disterilkan tadi, ditusukkan pada
pembuluh darah arteri. Setelah itu, menekan ujung jari yang telah ditusuk tadi
sehingga mengeluarkan darah dan meneteskan darah tersebut pada objek glass,
di sebelah kiri dan sebelah kanan, kemudian meneteskan serum alfa di sebelah
darah yang berada disebelah kanan, dan meneteskan serum beta disebelah darah
yang berada di sebelah kiri, lalu mengaduknya dengan gerakan memutar dengan
menggunakan tusuk gigi. Serum alfa dan serum beta berfungsi untuk
menentukan jenis golongan darah yang ditandai dengan adanya aglutinasi dan
tidak adanya aglutinasi.
Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan, Pada
uji golongan darah yang bernama Ashar dan Heru. Object glass di letakan di
meja dan masing-masing di atasnya di beri label yaitu object glass pertama
Ashar dan kedua Heru. Kemudian jari manis mereka di bersihkan terlebih
dahulu dengan menggunakan alcohol. Setelah di bersihkan dengan alcohol jari
ditusuk menggunakan lancet sehingga mengeluarkan darah. Kemudian darah
tersbut di letakan di sisi kanan dan kiri object glass. Perlakuan pada object glass,
setelah darah ditetesi anti A maka darah tidak mengalami penggumpalan dan
setelah darah di tetesi anti B darah juga tidak mengalami penggumpalan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel darah yang terdapat pada Ashar dan
Heru adalah O, begitupun pada Fikri, Susanti, Anitatia, Viqi, Ifana, Miflahul,
Dyah, dan Harni ( No 3, 4, 5, 6, 8, 11, 15, dan 16 pada tabel di atas ).
Pada uji golongan darah yang bernama Shalha, Indah, Siti, dan Dewi (No
7, 10, 12 dan 13 pada tabel di atas ) didapatkan golongan darah A. Hal ini
terjadi karena setelah darah ditetesi anti A darah tersebut mengalami
penggumpalan dan setelah ditetesi anti B darah tidak mengalami penggumpalan.
Pada Miftahul dan Rahayu (No 9 dan 14 pada tabel di atas ) di dapatkan
darah bergolongan B. Hal ini terjadi karena setelah darah ditetesi anti A darah
tersebut tidak menggumpal dan setelah ditetesi anti B darah tersebut
menggumpal.
Antingen adalah sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun, terutama
dalam produksi antibodi. Antingen biasanya berupa protein atau polisarida,
tetapi dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil dipasangkan
dengan protein pembawa. Anti gen ini dibagi menjadi anti gen A dan anti gen
B. dimana anti gen A hanya terdapat dan dihasilkan pada seseorang
bergolongan darah A dan O, sedangkan anti gen B hanya terdapat pada
seseorang bergolongan darah B dan O.
Dikatakan bergolongan darah A, karena setelah darah tersebut dicampur
dengan serum alfa (anti A), darah tersebut mengalami aglutinasi. Aglutinasi
terjadi dikarenakan di dalam sel darah tersebut mengandung aglutinogen A, dan
serum darahnya dapat membuat agglutinin anti-B.
Dikatakan bergolongan darah B, karena setelah darah tersebut dicampur
dengan serum beta (anti B), darah tersebut mengalami aglutinasi. Aglutinasi
terjadi dikarenakan di dalam sel darah tersebut mengandung aglutinogen B, dan
serum darahnya dapat membuat agglutinin anti-A.
Dikatakan bergolongan darah O, karena tidak mengalami aglutinasi
setelah dicampurkan serum alfa (anti A) maupun serum beta (anti B). Hal ini
dikarenakan di dalam sel darah tersebut tidak mengandung aglutinogen, dan
serum darahnya dapat membuat agglutinin anti-A dan agglutinin anti-B.
Pada percobaan ini juga telah di buktikan bahwa golongan darah O
merupakan golongan darah yang paling banyak dimiliki manusia. Dari
penelitian yang dilakukan pada 16 orang tadi 62% bergolongan darah O, 25%
bergolongan darah A, 12,5% bergolongan darah B, dan 0% brgolongan darah
AB.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:
1. Golongan darah berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung
dalam darahnya dibagi menjadi 4 bagian yaitu golongan darah A, B, AB,
dan O.
2. Apabila darah + anti A mengalami penggumpalan dan darah + anti B tidak
menggumpal maka golongan darah orang tersebut adalah A.
3. Apabila darah + anti B tidak menggumpal dan darah + anti B mengalami
penggumpalan maka golongan darah orang tersebut adalah B.
4. Apa bila darah + anti A tidak menggumpal dan darah + anti B tidak
menggumpal maka golongan darah orang tersebut adalah O.
5. Golongan darah terbanyak yaitu golongan darah O sebanyak 62,5%,
kemudian golongan darah A sebanyak 25% , golongan darah B sebanyak
12,5%, dan golongan darah AB sebanyak 0%(tidak ada).
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan oleh penulis adalah sebaiknya dalam
melakukan percobaan, di perlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan, serta
ada baiknya alat dan bahan yang akan digunakan lebih dilengkapi, sehingga
menunjang proses kerja pada saat melakukan praktek.
DAFTAR PUSTAKA
Kimball, J. W. 1999. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta
Prawirohartono, Slamet. 1995. Sains Biologi. Bumi Aksara. Jakarta
Priadi, Arif. 2009. Biologi SMA XI. Yudhistira. Bogor.
Solomon, et. al. 1993. Biology. Savders-Collage Publishing: Fort wort.
LEMBAR ASISETENSI

Nama

: Aulia Rakhman

NIM

: N 201 12 018

Kelompok

:1

Asisten

: Rifka

No.

Hari/tanggal

Koreksi

Paraf
Uji golongan darah

More Related Content

What's hot

Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Pujiati Puu
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachHariyatunnisa Ahmad
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumRukmana Suharta
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)PRAMITHA GALUH
 
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriAditya Rendra
 
JENIS-JENIS NUTRISI DAN SUMBERNYA
JENIS-JENIS NUTRISI DAN SUMBERNYAJENIS-JENIS NUTRISI DAN SUMBERNYA
JENIS-JENIS NUTRISI DAN SUMBERNYAMAFIA '11
 
KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAK
KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAKKARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAK
KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAKLinda Rosita
 
Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum Okta Yosiana Dewi
 
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumLaporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumErnalia Rosita
 
Makalah sistem imun
Makalah  sistem imunMakalah  sistem imun
Makalah sistem imunWarnet Raha
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Nida Chofiya
 
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdfNurKarimatunNisa1
 
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaPerkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaAtik Yuli
 
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Nida Chofiya
 
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darah1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darahSofyan Dwi Nugroho
 

What's hot (20)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UJI GOLONGAN DARAH
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UJI GOLONGAN DARAHLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UJI GOLONGAN DARAH
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UJI GOLONGAN DARAH
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
 
MAKALAH UJI WIDAL
MAKALAH UJI WIDALMAKALAH UJI WIDAL
MAKALAH UJI WIDAL
 
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
 
JENIS-JENIS NUTRISI DAN SUMBERNYA
JENIS-JENIS NUTRISI DAN SUMBERNYAJENIS-JENIS NUTRISI DAN SUMBERNYA
JENIS-JENIS NUTRISI DAN SUMBERNYA
 
Albumin Urin
Albumin UrinAlbumin Urin
Albumin Urin
 
KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAK
KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAKKARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAK
KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAK
 
Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum
 
PPT VIRUS
PPT VIRUSPPT VIRUS
PPT VIRUS
 
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumLaporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
 
Makalah sistem imun
Makalah  sistem imunMakalah  sistem imun
Makalah sistem imun
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
 
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
 
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaPerkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
 
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
 
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darah1. laporan praktikum biologi tekanan darah
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
 

Similar to Uji golongan darah

Makalah Genetika Alel Ganda_Dewi Setiyana
Makalah Genetika Alel Ganda_Dewi SetiyanaMakalah Genetika Alel Ganda_Dewi Setiyana
Makalah Genetika Alel Ganda_Dewi Setiyanadewisetiyana52
 
Anatomi dan fisiologi golongan darah
Anatomi dan fisiologi golongan darahAnatomi dan fisiologi golongan darah
Anatomi dan fisiologi golongan darahXdinê Mj
 
Transfusi+darah+fk+unjani+(dinyar+s,+dr,+sp pk)
Transfusi+darah+fk+unjani+(dinyar+s,+dr,+sp pk)Transfusi+darah+fk+unjani+(dinyar+s,+dr,+sp pk)
Transfusi+darah+fk+unjani+(dinyar+s,+dr,+sp pk)Mursyida Muzar
 
Praktikum i jantung dan sistem peredaran darah
Praktikum i jantung dan sistem peredaran darahPraktikum i jantung dan sistem peredaran darah
Praktikum i jantung dan sistem peredaran darahBiologi Faisal
 
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptxKEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptxDoubleShit
 
Transfusi Darah 4. penetapan golongan darah ABO dan Rhesus
Transfusi Darah 4. penetapan golongan darah ABO dan RhesusTransfusi Darah 4. penetapan golongan darah ABO dan Rhesus
Transfusi Darah 4. penetapan golongan darah ABO dan RhesusDewi Fitriani
 
Pemeriksaan jenis bakteri (ade welni)
Pemeriksaan jenis bakteri (ade welni)Pemeriksaan jenis bakteri (ade welni)
Pemeriksaan jenis bakteri (ade welni)stikesby kebidanan
 
Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084Arief hidayad
 
Golongan darah dan transfusi darah
Golongan darah dan transfusi darahGolongan darah dan transfusi darah
Golongan darah dan transfusi darahLydia Nurkumalawati
 
Golongan Darah vedro
Golongan Darah vedroGolongan Darah vedro
Golongan Darah vedrovedro agasi
 
laporan Anfisman penentuan golongan darah
laporan Anfisman penentuan golongan darahlaporan Anfisman penentuan golongan darah
laporan Anfisman penentuan golongan darahNurramadhani A.Sida
 
Biologi "Sistem Sirkulasi"
Biologi "Sistem Sirkulasi"Biologi "Sistem Sirkulasi"
Biologi "Sistem Sirkulasi"Syifa Sahaliya
 
Makanan dan-golongan-darah-1
Makanan dan-golongan-darah-1Makanan dan-golongan-darah-1
Makanan dan-golongan-darah-1Yusep Sunandar
 

Similar to Uji golongan darah (20)

Makalah Genetika Alel Ganda_Dewi Setiyana
Makalah Genetika Alel Ganda_Dewi SetiyanaMakalah Genetika Alel Ganda_Dewi Setiyana
Makalah Genetika Alel Ganda_Dewi Setiyana
 
Anatomi dan fisiologi golongan darah
Anatomi dan fisiologi golongan darahAnatomi dan fisiologi golongan darah
Anatomi dan fisiologi golongan darah
 
Transfusi+darah+fk+unjani+(dinyar+s,+dr,+sp pk)
Transfusi+darah+fk+unjani+(dinyar+s,+dr,+sp pk)Transfusi+darah+fk+unjani+(dinyar+s,+dr,+sp pk)
Transfusi+darah+fk+unjani+(dinyar+s,+dr,+sp pk)
 
Praktikum i jantung dan sistem peredaran darah
Praktikum i jantung dan sistem peredaran darahPraktikum i jantung dan sistem peredaran darah
Praktikum i jantung dan sistem peredaran darah
 
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptxKEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
GOLONGAN DARAH
GOLONGAN DARAHGOLONGAN DARAH
GOLONGAN DARAH
 
Transfusi Darah 4. penetapan golongan darah ABO dan Rhesus
Transfusi Darah 4. penetapan golongan darah ABO dan RhesusTransfusi Darah 4. penetapan golongan darah ABO dan Rhesus
Transfusi Darah 4. penetapan golongan darah ABO dan Rhesus
 
Pemeriksaan jenis bakteri (ade welni)
Pemeriksaan jenis bakteri (ade welni)Pemeriksaan jenis bakteri (ade welni)
Pemeriksaan jenis bakteri (ade welni)
 
Sistem darah a
Sistem darah aSistem darah a
Sistem darah a
 
Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084
 
Golongan darah dan transfusi darah
Golongan darah dan transfusi darahGolongan darah dan transfusi darah
Golongan darah dan transfusi darah
 
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDAALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
 
Makalah tentang pemeriksaan laboratorium klinik
Makalah tentang pemeriksaan laboratorium klinikMakalah tentang pemeriksaan laboratorium klinik
Makalah tentang pemeriksaan laboratorium klinik
 
Golongan darah
Golongan darahGolongan darah
Golongan darah
 
Golongan Darah vedro
Golongan Darah vedroGolongan Darah vedro
Golongan Darah vedro
 
laporan Anfisman penentuan golongan darah
laporan Anfisman penentuan golongan darahlaporan Anfisman penentuan golongan darah
laporan Anfisman penentuan golongan darah
 
Biologi "Sistem Sirkulasi"
Biologi "Sistem Sirkulasi"Biologi "Sistem Sirkulasi"
Biologi "Sistem Sirkulasi"
 
Materi biologi x ppt bab 5 fix
Materi biologi x ppt bab 5 fixMateri biologi x ppt bab 5 fix
Materi biologi x ppt bab 5 fix
 
Makanan dan-golongan-darah-1
Makanan dan-golongan-darah-1Makanan dan-golongan-darah-1
Makanan dan-golongan-darah-1
 

Uji golongan darah

  • 1. LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI “UJI GOLONGAN DARAH” Di susun oleh : Nama : Aulia Rakhman NIM : N 201 12 018 Asisten : Rifka Kelompok :1 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TADULAKO 2012
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu serapan, misalnya pemuliaan tanaman dan hewan, masalah penyakit dan kelainan pada tubuh manusia. Beberapa istilah yang sering digunakan dalam bidang genetika ini seperti : gen,genotif, fenotif, resesif, dominan, alela, homozigot, heterozigot, dan alel. Salah satu aspek yang penting pada organisme hidup adalah kemampuannya untuk melakukan reproduksi dan dengan demikian dapat melestarikan jenisnya. Pada organisme yang yang berbiak secara seksual, individu beru adalah hasil kombinasi informasi genetik yang disumbangkan oleh dua gamet yang berbeda yang berasal dari kedua parentalnya. Gen adalah zarah penentu sifat individu yang terletak pada lokus tertentu pada kromosom dan mempunyai pasangan yang disebut alel. Darah adalah cairan jaringan yang dialirkan melalui pembuluh darah. Darah terdiri atas sel-sel merah (sel darah putih dan sel darah merah), trombosit (keping darah),dan plasma darah. Ada beberapa sistem penggolongan darah pada manusia, misalnya sistem ABO dan rhesus (Rh). Dasar penggolongan darah adalah adanya aglutinogen (antigen) di dalam sel darah merah dan aglutinin (antibodi) di dalam plasma (serum). Aglutinogen adalah zat yang digumpalkan dan aglutinin adalah zat yang menggumpalkan. Dr. Landsteiner merupakan penemu sistem ABO. Dalam sistem ABO, ada tidaknya antigen tipe A dan B di dalam sel darah merah menentukan golongan darahseseorang. Sistem tersebut mengelompokkan darah manusia menjadi empat golongan,yaitu, A, B, AB, dan O . Berdasarkan uraian diatas maka yang melatarbelakangi praktikan ini adalah mengetahui tekhnik uji golongan darah dan membuktikan golongan darah O adalah golongan darah yang terbanyak di dunia dengan menggunakan sampel darah dari tiap-tiap kelompok.
  • 3. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum yang dilakukan yaitu: 1. Untuk mengetahui tekhnik uji golongan darah. 2. Untuk menentukan golongan darah. 1.3 Manfaat Adapun manfaat dari praktikum yang dilakukan yaitu: 1. Bisa dan tahu menguji golongan darah pada seseorang. 2. Bisa dan tahu membedakan golongan darah A, B, AB, dan O.
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Salah satu aspek yang penting pada organisme hidup adalah kemampuannya untuk melakukan reproduksi dan dengan demikian dia dapat melestarikan jenisnya. Dalam reproduksi genetatif, sel-sel gamet yang terdiri atas sel telur dan sel sperma yang berfungsi sebagai mata rantai penghubung antara induk dan keturunannya, yaitu sebagai pembawa sifat keturunan (Prawirohartono, 1995). Sel telur dan sel sperma memberikan saham yang sama dalam mewariskan sifat keturunan sifat tersebut kepada keturunannya. Penurunan sifat dari induk kepada keturunannya dikenal dengan istilah hereditas (Prawirohartono, 1995). Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu terapan, misalnya pemuliaan tanaman dan hewan, masalah penyakit, dan kelainan tubuh pada manusia yang dapat dipecahkan dengan bantuan genetika. Ada beberapa istilah yang digunakan dalam bidang genetika yaitu sebagai berikut : gen, resesif, genotif, fenotif, dominan, alels, homozigot, heterozigot (Prawirohartono, 1995). Golongan darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alela ganda. Golongan darah seseorang dapat mempunyai arti penting dalam kehidupan. Sistem penggolongan yang umum dikenal dalam istilah A, B, O, tetapi pada tahun 1990 dan 1901, Dr Landsteiner menemukan antigen (aglutinogen) yang terdapat di dalam sel darah merah dan juga menemukan antibodi (aglutinin) yang terdapat di dalam plasma darah. Atas dasar macam antigen yang ditemukan tersebut (Prawirohartono, 1995). Untuk mengetahui golongan darah seseorang dapat dilakukan dengan pengujian yang menggunakan serum yang mengandung aglutinin. Dimana bila darah seseorang diberi serum aglutinin a mengalami aglutinasi atau penggumpalan berarti darah orang tersebut mengandung aglutinogen A. Dimana kemungkinan orang tersebut bergolongan darah A atau AB. Bila tidak mengalami aglutinasi, berarti tidak menngandung antigen A, kemungkinan darahnya adalah bergolongan darah B atau O (Kimball, 1999). Bila darah seseorang diberi serum aglutinin b mengalami aglutinasi, maka darah orang tersebut mengandung antigen B, berarti kemungkinan orang tersebut bergolongan darah B atau AB. Bila tidak mengalami aglutinasi, kemungkinan
  • 5. darahnya adalah A atau O. Bila diberi serum aglutinin a maupun b tidak mengalami aglutinasi, kemungkinan darahnya adalah O (Solomon, 1993). Fungsi penggolongan darah manusia sangat besar manfaatnya, yaitu untuk : 1. Proses transfusi darah 2. Membantu penyelidikan tindak kriminal Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang yang disebut dengan donor. Kepada orang yang memerlukan yang disebut dengan resipien. Dalam proses transfusi darah diusahakan agar aglutinogen pada darah donor tidak berjumpa dengan zat antinya yang terdapat di dalam plasma darah resipien. Pada umumnya transfusi darah dapat dilakukan dalam keadaan sebagai berikut : kecelakaan dan tubuh luka parah, tubuh yang terbakar, penyakit kronis, kekurangan darah yang akut, pada saat tubuh kehilangan banyak darah, misalnya pada waktu operasi (Prawirohartono, 1995). Sebelum lahir, molekul protein yang ditentukan secara genetik disebut antigen, antigen ini muncul dipermukaan membran sel darah merah. Antigen ini, tipe A dan tipe B bereaksi dengan antibodi pasangannya, yang mulai terlihat sekitar 2 sampai 8 bulan setelah lahir. 1. Karena reaksi antigen-antibodi menyebabkan aglutinasi ( penggumpalan) sel darah merah, maka antigen disebut aglutinogen dan antibodi pasangannya disebut agglutinin. 2. Seseorang mungkin saja tidak mewarisi tipe A dan tipe B atau hanya mewarisi salah satunya, atau bahkan keduanya sekaligus. Klasifikasi golongan darah ABO ditentukan berdasarkan ada tidaknya aglutinogen (antigen tipe A dan tipe B ) yang ditemukan pada permukaan eritrosit dan aglutinin (antibodi) anti-A dan anti-B, yang ditemukan dalam plasma. 1. Darah golongan A mengandung aglutinogen tipe A dan aglutinin anti-B. 2. Darah golongan B mengandung aglutinogen tipeB dan aglutinin anti-A. 3. Darah golongan AB mengandung aglutinogen tipe A dan tipe B, tetapi tidak mengandung aglutinin anti-A atau anti-B. 4. Darah golongan O tidak mengandung aglutinogen, tetapi mengandung aglutini anti-A dan aglutini-B.
  • 6. Penggolongan darah penting dilakukan sebelum transfusi darah karena pencampuran golongan darah yang tidak cocok menyebabkan aglutinasi dan destruksi sel darah merah (Samsuri, 2004). Untuk menentukan golongan darah pedomannya sebagai berikut: Golongan aglutinogen (antigen) aglutinin (antibodi) pada eritrosit pada plasma darah A A b B B a AB A dan B - O - a dan b 1. Jika aglutinin a (anti A) + aglutinogen A = terjadi aglutinasi (penggumpalan) 2. Jika aglutinin b (anti B) + aglutinogen B = terjadi aglutinasi (penggumpalan) 3. Jika anti Rhesus (antibodi Rhesus) + antigen Rhesus = terjadi aglutinasi (penggumpalan) a. Darah + anti Rhesus = aglutinasi → terdapat antigen Rhesus → gol Rh+ b. Darah + anti A= aglutinasi → terdapat aglutinogen A → gol A c. Darah + anti B= aglutinasi → terdapat aglutinogen B → gol B Penggunaan anti AB hanya untuk verifikasi (kepastian) saja. Tidak digunakan juga tidak masalah (Priadi, 2009).
  • 7. BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan tempat Adapun waktu pelaksanaan praktek yaitu : Hari/Tanggal : Sabtu, 08 desember 2012 Waktu : 13.00 WITA – selesai. Tempat : Laboratorium Biodiversity jurusan Biologi FMIPA UNTAD. 3.2 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu : A. Alat 1. Objeck Glass 2. Kapas 3. Alkohol70 % 4. Lancet 5. Batang Macis 6. Kertas Label B. Bahan 1. Serum Alfa (α) 2. Serum Beta (β) 3.3 Prosedur Kerja Adapun prosedur kerja dari percobaan ini adalah : 1. menyisipkan kartu uji atau object glass yang telah di beri nomor 1-4. 2. Mensterilkan salah satu ujung jari dengan kapas yang telah dibasahi dengan alcohol 70%. 3. Menusukkan lancet dengan hati-hati dan mantap ke ujung jari yang telah steril, lalu menekan ujung jari hingga darah keluar. 4. Meneteskan darah pada kartu uji atau object glass sebanyak 4 kali pada tempat yang berbeda sesuai nomor 5. Meneteskan serum alfa sebanyak 1 tetes pada sampel darah pertama, lalu mengaduk dengan gerakan memutar menggunakan batang macis. mengamati apa yang terjadi.
  • 8. 6. Melakukan langkah nomor 5 untuk serum beta, serum alfa-beta, dan serumanti Rhesus
  • 9. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengamatan 4.1.1 No Tabel Hasil Pengamatan Nama Perlakuan Pengamatan Gambar Gol. Darah 9 Ifana Audina Miftahul ≠ Aglutinasi ≠ Aglutinasi +Anti A(α) ≠ Aglutinasi ≠ Aglutinasi +Anti A(α) ≠ Aglutinasi ≠ Aglutinasi +Anti A(α) ≠ Aglutinasi ≠ Aglutinasi +Anti A(α) Aglutinasi ≠ Aglutinasi +Anti A(α) ≠ Aglutinasi +Anti B(β) 8 Shalha Alamri +Anti A(α) +Anti B(β) 7 Moh Viqi ≠ Aglutinasi +Anti B(β) 6 Anitatia ≠ Aglutinasi +Anti B(β) 5 Susanti +Anti A(α) +Anti B(β) 4 Moh. Fikri ≠ Aglutinasi +Anti B(β) 3 Heru Kukuh ≠ Aglutinasi +Anti B(β) 2 Ashar +Anti A(α) +Anti B(β) 1 ≠ Aglutinasi +Anti A(α) ≠ Aglutinasi +Anti B(β) Aglutinasi O O O O O O A O B
  • 10. +Anti A(α) Aglutinasi +Anti B(β) ≠ Aglutinasi Miflahul +Anti A(α) ≠ Aglutinasi Usmah +Anti B(β) ≠ Aglutinasi Siti Rukmana +Anti A(α) Aglutinasi +Anti B(β) ≠ Aglutinasi Dewi Sukarana +Anti A(α) Aglutinasi +Anti B(β) ≠ Aglutinasi +Anti A(α) ≠ Aglutinasi +Anti B(β) Aglutinasi Dyah Siti +Anti A(α) ≠ Aglutinasi Masyita +Anti B(β) ≠ Aglutinasi Harni Utari +Anti A(α) ≠ Aglutinasi +Anti B(β) 10 ≠ Aglutinasi Indah 11 12 13 14 Rahayu 15 16 4.1.2 A O A A B O O Tabel Hasil Pengamatan No Golongan Darah Jumlah Presentase 1 A 4 25% 2 B 2 12,5% 3 AB - - 4 O 10 62,5% 16 100% Jumlah
  • 11. 4.2 Pembahasan Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Darah pada manusia berfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Pada percobaan kali ini yang dilakukan untuk mengetahui golongan darah, mula-mula yang dilakukan adalah menyiapkan objek glass. Objek glass berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan objek yang akan diamati. Kemudian mensterilkan salah satu ujung jari yaitu jari manis dengan alkohol 70%. Alkohol 70% berfungsi untuk mensterilkan jari manis dari kuman. Kemudian menusukkan lancet ke jari manis yang telah disterilkan tadi, ditusukkan pada pembuluh darah arteri. Setelah itu, menekan ujung jari yang telah ditusuk tadi sehingga mengeluarkan darah dan meneteskan darah tersebut pada objek glass, di sebelah kiri dan sebelah kanan, kemudian meneteskan serum alfa di sebelah darah yang berada disebelah kanan, dan meneteskan serum beta disebelah darah yang berada di sebelah kiri, lalu mengaduknya dengan gerakan memutar dengan menggunakan tusuk gigi. Serum alfa dan serum beta berfungsi untuk menentukan jenis golongan darah yang ditandai dengan adanya aglutinasi dan tidak adanya aglutinasi. Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan, Pada uji golongan darah yang bernama Ashar dan Heru. Object glass di letakan di meja dan masing-masing di atasnya di beri label yaitu object glass pertama Ashar dan kedua Heru. Kemudian jari manis mereka di bersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan alcohol. Setelah di bersihkan dengan alcohol jari ditusuk menggunakan lancet sehingga mengeluarkan darah. Kemudian darah tersbut di letakan di sisi kanan dan kiri object glass. Perlakuan pada object glass,
  • 12. setelah darah ditetesi anti A maka darah tidak mengalami penggumpalan dan setelah darah di tetesi anti B darah juga tidak mengalami penggumpalan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel darah yang terdapat pada Ashar dan Heru adalah O, begitupun pada Fikri, Susanti, Anitatia, Viqi, Ifana, Miflahul, Dyah, dan Harni ( No 3, 4, 5, 6, 8, 11, 15, dan 16 pada tabel di atas ). Pada uji golongan darah yang bernama Shalha, Indah, Siti, dan Dewi (No 7, 10, 12 dan 13 pada tabel di atas ) didapatkan golongan darah A. Hal ini terjadi karena setelah darah ditetesi anti A darah tersebut mengalami penggumpalan dan setelah ditetesi anti B darah tidak mengalami penggumpalan. Pada Miftahul dan Rahayu (No 9 dan 14 pada tabel di atas ) di dapatkan darah bergolongan B. Hal ini terjadi karena setelah darah ditetesi anti A darah tersebut tidak menggumpal dan setelah ditetesi anti B darah tersebut menggumpal. Antingen adalah sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun, terutama dalam produksi antibodi. Antingen biasanya berupa protein atau polisarida, tetapi dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil dipasangkan dengan protein pembawa. Anti gen ini dibagi menjadi anti gen A dan anti gen B. dimana anti gen A hanya terdapat dan dihasilkan pada seseorang bergolongan darah A dan O, sedangkan anti gen B hanya terdapat pada seseorang bergolongan darah B dan O. Dikatakan bergolongan darah A, karena setelah darah tersebut dicampur dengan serum alfa (anti A), darah tersebut mengalami aglutinasi. Aglutinasi terjadi dikarenakan di dalam sel darah tersebut mengandung aglutinogen A, dan serum darahnya dapat membuat agglutinin anti-B. Dikatakan bergolongan darah B, karena setelah darah tersebut dicampur dengan serum beta (anti B), darah tersebut mengalami aglutinasi. Aglutinasi terjadi dikarenakan di dalam sel darah tersebut mengandung aglutinogen B, dan serum darahnya dapat membuat agglutinin anti-A. Dikatakan bergolongan darah O, karena tidak mengalami aglutinasi setelah dicampurkan serum alfa (anti A) maupun serum beta (anti B). Hal ini dikarenakan di dalam sel darah tersebut tidak mengandung aglutinogen, dan serum darahnya dapat membuat agglutinin anti-A dan agglutinin anti-B.
  • 13. Pada percobaan ini juga telah di buktikan bahwa golongan darah O merupakan golongan darah yang paling banyak dimiliki manusia. Dari penelitian yang dilakukan pada 16 orang tadi 62% bergolongan darah O, 25% bergolongan darah A, 12,5% bergolongan darah B, dan 0% brgolongan darah AB.
  • 14. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah: 1. Golongan darah berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya dibagi menjadi 4 bagian yaitu golongan darah A, B, AB, dan O. 2. Apabila darah + anti A mengalami penggumpalan dan darah + anti B tidak menggumpal maka golongan darah orang tersebut adalah A. 3. Apabila darah + anti B tidak menggumpal dan darah + anti B mengalami penggumpalan maka golongan darah orang tersebut adalah B. 4. Apa bila darah + anti A tidak menggumpal dan darah + anti B tidak menggumpal maka golongan darah orang tersebut adalah O. 5. Golongan darah terbanyak yaitu golongan darah O sebanyak 62,5%, kemudian golongan darah A sebanyak 25% , golongan darah B sebanyak 12,5%, dan golongan darah AB sebanyak 0%(tidak ada). 5.2 Saran Adapun saran yang diberikan oleh penulis adalah sebaiknya dalam melakukan percobaan, di perlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan, serta ada baiknya alat dan bahan yang akan digunakan lebih dilengkapi, sehingga menunjang proses kerja pada saat melakukan praktek.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Kimball, J. W. 1999. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta Prawirohartono, Slamet. 1995. Sains Biologi. Bumi Aksara. Jakarta Priadi, Arif. 2009. Biologi SMA XI. Yudhistira. Bogor. Solomon, et. al. 1993. Biology. Savders-Collage Publishing: Fort wort.
  • 16. LEMBAR ASISETENSI Nama : Aulia Rakhman NIM : N 201 12 018 Kelompok :1 Asisten : Rifka No. Hari/tanggal Koreksi Paraf