1. MAKALAH
STRATEGI dan TAHAPAN MENGAJAR
Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Psikologi Pendidikan di
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Dosen I :Prof.Dr.Muhibbin Syah, M.Ed
Dosen II : Hilman Mangkuwibawa, M.Pd
Disusun oleh :
Kelompok 5 PGRA/3A
Ai Nurhasanah (1152100004)
Elsy Aprinilda (1152100016)
Hafidzotul Millah (1152100024)
Iis Faridatul Barokah (1152100029)
Kamila Nur Faujiah (1152100034)
JURUSAN PENDIDIKAN GURU RAUDHATUL ATHFAL
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUDUNG DJATI
BANDUNG
2016
2. i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat
rahmat petunjuk dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan
makalah dengan judul “Strategi dan Tahapan mengajar” tepat pada waktunya.
Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala
keteladanannya beserta keluarganya, sahabat, dan para pengikutnya yang setia
sampai akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata
kuliah Psikologi Pendidikan yang mana merupakan salah satu mata kuliah utama
yang sangat penting untuk disampaikan kepada mahasiswa karena ini merupakan
tolak ukur di fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya jurusan PGRA
khususnya penanaman norma dan bertujuan agar pesan moral yang ingin di
sampaikan guru dapat benar-benar sampai dan di pahami oleh anak-anak untuk
bekal kehidupannya di masa depan.
Kami menyadari bahwa makalah yang sederhana ini jauh dari
kesempurnaan. Karena itu, dengan segala kerendahan hati kami memohon kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak, terutama Bapak Dosen selaku
pembimbing mata kuliah ini. Dan penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami dan khususnya menambah wawasan bagi para pembaca.
Bandung, 7 Desember 2016
Penyusun
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................2
1.3 Tujuan ...................................................................................................2
BAB II ................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN................................................................................................. 3
2.1 Definisi Mengajar...................................................................................3
2.2 Tahapan-Tahapan Mengajar .................................................................4
2.3 Pendekatan Pembelajaran .....................................................................7
BAB III............................................................................................................... 8
PENUTUP .......................................................................................................... 8
3.1 Simpulan................................................................................................8
3.2 Saran .....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 9
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal sentral yang sangat berpengaruh pada
kemajuan suatu bangsa. Semakin bermutu kualitas pendidikan suatu negara, maka
akan banyak terlahir generasi intelek yang dapat merubah kondisi negara tersebut.
Mereka akan melakukan pembaharuan-pembaharuan bahkan penemuan-
penemuan baru dengan mengkolaborasikan ilmu dan kecerdasan berfikir mereka
untuk dipersembahkan kepada tanah airnya dan diakui oleh seluruh manusia
didunia.
Untuk itu, diperlukan berbagai cara untuk terwujudnya pendidikan yang
bermutu dan mampu bersaing dengan negara-negara lainnya. Salah satu cara
tersebut adalah dengan memaksimalkan penggunaan metode-metode
pembelajaran terutama bagi para pengajar dalam mengajar para peserta didiknya
sehingga ilmu yang ditransformasikan dapat diterima dengan baik.
Karenanya, dalam makalah ini akan diuraikan pembahasan mengenai strategi dan
tahapan mengajar mengajar sebagai salah satu pilar penunjang yang akan
menentukan berhasil atau tidaknya seorang guru dalam menuntun para peserta
didiknya menuju harapan bersama untuk membangun pendidikan yang lebih
maju.
5. 2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian strategi mengajar?
2. Bagaimana tahapan-tahapan mengajar?
3. Apa yang dimaksud pendekatan pembelajaran?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian strategi mengajar.
2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan mengajar.
3. Untuk mengetahui pendekatan pembelajaran.
.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Mengajar.
Kegiatan mengajar pada diri siswa akan tercipta jika ada usaha yang
dilakukan oleh guru, usaha dari pihak ini kita kenal dengan istilah mengajar. I. L.
Pasaribu dan B. Menurut Simanjuntak (1983:7), mengajar adalah suatu
kegiatan mengorganisasikan (mengatur) lingkungan sebaik-baiknya
dan menghubungkannya dengan anak didik, sehingga terjadi proses belajar didik.
Mengajar merupakan suatu kegiatan yang disengaja yang dilakukan untuk
membantu siswa dalam proses belajarnya. Seperti yang diungkapkan oleh
Mohamad Ali (1985:12) bahwa mengajar adalah segala upaya yang disengaja
dalam memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar siswa
dengan tujuan yang telah dirumuskan.
Menurut Oemar Hamalik (1992:1), mengajar diartikan sebagai usaha
pemberian bimbingan kepada siswa untuk belajar. Dengan kata lain mengajar
adalah menciptakan lingkungan dan berbagai kemudahan belajar bagi siswa.
Sedangkan Nana Sudjana (1989:7) mengatakan bahwa mengajar adalah
membimbing kegiatan siswa belajar. Mengajar adalah mengatur dan
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat
mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar. Lebih lanjut S.
Nasution (1982:2) mengungkapkan terdapat beberapa hal
yang berhubungan dengan kegiatan mengajar, antara lain:
1. Mengajar berarti membimbing aktivitas anak
2. Mengajar berarti membimbing pengalaman anak
3. Mengajar berarti membantu anak berkembang dan menyesuaikan diri
kepada lingkungannya.
7. 4
Pengertian mengajar tersebut mengisyaratkan bahwa tugas guru adalah
membimbing siswa untuk belajar dalam rangka mencapai perubahan tingkah laku
yang diinginkannya. Mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses
mengorganisir lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga pada diri siswa
terjadi proses belajar. Dalam hal ini, S. Nasution (1982:8) mengemukakan bahwa
mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisir lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
mengajar adalah suatu proses kegiatan yang disengaja dan terencana untuk
membimbing dan mengawasi siswa dalam aktivitas belajar untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.2 Tahapan-Tahapan Mengajar
Tahapan-tahapan mengajar menurut Bruner :
1. Menentukan tujuan pembelajaran
2. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya
belajar, dsb)
3. Memilih materi pelajaran
4. Menentukan topik-topik yang dapat dipelajari siswa secara induktif (dari
contoh-contoh ke generalisasi)
5. Mengembangkan bahan-bahan belajaryang berupa contoh-contoh,
ilustrasi, tugas dsb untuk dipelajari siswa
6. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks dari
yang konkret ke yang abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke
simbolik
7. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
Seorang guru/instruktur/dosen harus memiliki kemampuan yang baik
dalam menyampaikan materi yang diajarkannya, bila tidak… maka yang terjadi
adalah siswa/mahasiswa akan kurang faham, tidak menyukai mata pelajaran
tersebut atau bahkan anda sendiri sebagai pengajar tidak disukai. Tidak pelit nilai
mungkin hal yang bijak sebagai seorang pengajar dan tentunya anda akan menjadi
8. 5
pengajar favorit dikelas, tetapi hal ini tidak mendidik dan merugikan siswa yang
anda didik.
Ketika mengajar adalah hal yang kompleks dan karena murid-murid itu
bervariasi, maka tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif untuk semua
hal. Guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi, dan harus bisa
mengaplikasikannya secara fleksibel. Dalam buku Educational Psychology oleh
W John Santrock pada tahun 2004, hal yang dibutuhkan dua hal utama yaitu: (1)
Pengetahuan dan keahlian profesional; (2) komitmen dan motivasi.
1) Pengetahuan dan Keahlian Profesional
Guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian atau keterampilan
mengajar yang baik. Guru yang efektif memiliki strategi pengejaran yang baik dab
didukung oleh metode penetapan tujuan, perencanaan pengajaran, dan manajemen
kelas. Mereka tahu bagaimana memotivasi, berkomunikasi, dan berhubungan
secara efektif dengan murid-murid dari berbagai latar belakang kultural. Mereka
juga mengetahui cara menggunakan teknologi yang tepat guna di dalam kelas.
Berikut adalah masing-masing penjelasan dari beberapa kriteria di atas :
a. Penguasaan materi pelajaran. Guru yang efektif harus berpengetahuan,
fleksibel, dan memahami materi. Tentu saja, pengetahuan subjek materi
tidak hanya mencakup fakta, istilah, dan konsep umum. Ini juga
membutuhkan pengetahuan dasar pengorganisasian materi, mengkaitkan
berbagai gagasan, cara berpikir dan berargumentasi.
b. Strategi Pengajaran. Dalam hal ini bagaimana guru dapat membuat
pengajaran materi dapat dikuasai oleh murid. Pada pendidikan model lama
(tradisional) terlalu menekankan murid harus duduk diam, menjadi
pendengar pasif dan menyuruh murid untuk menghafal informasi yang
relevan dan tidak relevan. Kemudian berganti pada prinsip
konstruktivisme, yaitu menekankan agar murid secara aktif menyusun dan
membangun pengetahuan dan pemahamannya. Namun tidak semua ahli
setuju dengan cara di atas, tetapi yang terpenting adalah walaupun anda
menggunakan salah satu strategi di atas, masih banyak hal yang harus
9. 6
diketahui, hal-hal yang memberikan pengaruh dalam pengajaran yang
efektif.
c. Penetapan tujuan dan keahlian perencanaan instruksional. Guru yang
efektif tidak sekadar mengajar di kelas, entah dia menggunakan perspektif
tradisional atau konstruktivisme di atas. Mereka juga harus menentukan
tujuan pembelajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan itu.
d. Keahlian manajemen kelas. Aspek penting lainnya untuk menjadi guru
yang efektif adalah mampu menjaga kelas tetap aktif bersama dan
mengorientasikan kelas ke tugas-tugas. Guru yang efektif dapat
mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif.
e. Keahlian motivasional .Guru yang efektif mempunyai strategi yang baik
untuk memotivasi murid agar mau belajar. Guru yang efektif tahu bahwa
murid akan termotivasi saat mereka bisa memilih sesuatu yang sesuai
dengan minatnya. Guru yang baik akan memberi kesempatan murid untuk
berpikir kreatif dan mendalam untuk proyek mereka sendiri.
f. Keahlian komunikasi .Hal yang perlu diperlukan untuk mengajar adalah
keahlian dalam berbicara, mendengar, mengatasi hambatan komunikasi
verbal, memahami komunikasi non verbal dari murid, dan memapu
memecahkan konflik secara konstruktif.
g. Bekerja secara efektif dengan murid dari berbagai kultur yang berbeda
Guru yang efektif harus mengetahui dan memahami anak dengan latar
belakang kultural yang berbeda-beda, dan sensitif terhadap kebutuhan
mereka. Mendorong murid satu dengan murid yang lain untuk
berhubungan positif.
h. Keahlian teknologi. Guru yang efektif tahu cara menggunakan komputer
dan cara mengajar murid menggunakan komputer untuk menulis dan
berkreasi. Teknologi itu sendiri tidak selalu meningkatkan kemampuan
belajar murid perlu kesesuaian antara kurikulum dengan teknologi yang
sesuai dalam pengajaran.
10. 7
2.3 Pendekatan Pembelajaran
Interaksi dalam pembelajaran adalah bagaimana cara guru dapat
meningkatkan motivasi belajar dari siswa. Hal ini berkaitan dengan strategi apa
yang dipakai oleh guru, bagaimana guru melakukan pendekatan terhadap
siswanya. Dalam sebuah pembelajaran yang baik guru berperan sebagai
pembimbing dan fasilitator. Dalam peranannya sebagai pembimbing, guru
berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi
yang kondusif. Guru sebagai fasilitator, guru berusaha memberikan fasilitas yang
baik melalui pendekatan-pendekatan yang dilakukan.
Proses interaksi pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar
pada siswa ialah bagaimana Cara guru melakukan pendekatan yang sesuai dengan
karakter pembelajaran.
Pendekatan (approach) pembelajaran adalah cara yang ditempuh guru
dalam pelaksanaan agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi dengan sisiwa.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan juga sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoretis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa
(student centered approach), dimana pada pendekatan jenis ini guru
melakukan pendekatan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berperan aktif dalam proses pembelajaran.
2. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach), dimana pada pendekatan jenis ini guru menjadi subjek
utama dalam proses pembelajaran.
11. 8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Mengajar adalah suatu proses kegiatan yang disengaja dan terencana untuk
membimbing dan mengawasi siswa dalam aktivitas belajar untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Tahapan-tahapan mengajar sebagai berikut : 1.Menentukan tujuan
pembelajaran. 2.Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan
awal, minat, gaya belajar, dsb). 3.Memilih materi pelajaran. 4.Menentukan
topik-topik yang dapat dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh
ke generalisasi). 5.Mengembangkan bahan-bahan belajaryang berupa
contoh-contoh, ilustrasi, tugas dsb untuk dipelajari siswa. 6.Mengatur
topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks dari yang konkret
ke yang abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik.
7.Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
3. Pendekatan (approach) pembelajaran adalah Cara yang ditempuh guru
dalam pelaksanaan agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi dengan
sisiwa.
3.2 Saran
Dalam memahami tentang strategi dan tahapan mengajar kita memang harus
benar-benar mengerti karna akan menunjang pada kualitas seorang guru di depan
murid
12. DAFTAR PUSTAKA
Asik Belajar, Langkah-Langkah Mengajar Menurut Burner,
http://www.asikbelajar.com/2013/04/langkah-pembelajaran-bruner.html, diakses
pada tanggal 22 November 2016
Edukasi, Teknik Mengajar, http://www.m-edukasi.web.id/2013/06/teknik-
mengajar-yang-baik.html, diakses pada tanggal 22 November 2016
Muhibbin,Syah. 2010.Psikologi Pendidikan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Pemerhati Guru, Pengertian Belajar dan Mengajar,
http://panduanguru.com/pengertian-belajar-dan-mengajar/, diakses pada tanggal
22 November 2016
Psikologi Zone, Cara Mengajar Yang Efektif,
http://www.psikologizone.com/cara-mengajar-yang-efektif/06511700, diakses
pada tanggal 22 November 2016.
Sri Wiji Lestari, Metode Pokok Mengajar,
http://www.slideshare.net/nobericsoember/makalah-24885597, diakses pada
tanggal 22 November 2016
Sumiati.2008. Metode Pembelajaran.Bandung: Wacana Prima.