SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
MAKALAH
PENDEKATAN DAN TANTANGAN DALAM MANAJEMEN
PENDIDIKAN ISLAM
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Pendidikan Islam
Dosen Pengampu:
Afiful Ikhwan, M.Pd.I
Oleh :
MITA ALIFAH
2013471935
PAI-SMT 6
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
(STAIM) TULUNGAGUNG
MARET 2016
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. yang
telah membimbing kita dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyyah.
Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini
banyak yang membantu terhadap usaha kami, mengingat hal itu dengan segala
hormat kami sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM)
Tulungagung Bpk. Nurul Amin, M.Ag.
2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam
penyusunan makalah ini Bpk. Afiful Ikhwan, M.Pd.I.
3. Teman – teman, dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah.
Atas bimbingan tersebut kami hanya dapat berdo'a kepada Allah SWT
semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT.
Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun, sehingga bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi
saya dan umumnya bagi seluruh pembaca. Aamiin Yaa Robbal 'Alamin.
(PENYUSUN)
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………….…..… i
Kata Pengantar …………………………………………………..…. ii
Daftar Isi …………………………………………………..…. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………... 1
B. Rumusan Masalah …………………………………….. 2
C. Tujuan Masalah ……………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendekatan Dalam Manajemen Pendidikan Islam…............3
1. Pengertian Pendekatan ..................................................3
2. Macam-macam Pendekatan............................................4
a. Pendekatan Kontekstual learning ............................4
b. Pendekatan Sains .....................................................4
c. Pendekatan Filosofis ...............................................4
d. Pendekatan Religius ............................................... 5
B. Tantangan dalam Manajemen Pendidikan islam di era
Globalisasi .......................................................................... 6
C. Cara Menghadapi Tantangan dalam Manajemen Pendidikan
Islam di era Globalisasi …….............................................. 10
BAB III PENUTUP
Kesimpulan …………………………………………….......... 12
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………......... 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rumusan tujuan pendidikan nasional dalam Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratif dan bertanggung jawab.
Dalam pandangan islam, kompetensi iman dan taqwa (IMTAQ) serta ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), juga akhlak mulia diperlukan oleh
manusia dalam melaksanakan tugasnya sebagai khalifah dimuka bumi.
Dengan demikian, dalam islam tidak dikenal dikotomi antara IMTAQ dan
IPTEK, namun justru perlu keterpaduan antara keduanya, karena Al Quran
dan As Sunnah sesungguhnya tidak membedakan antara ilmu agama islam
dan ilmu-ilmu umum. Sebagaimana dirumuskan dalam UU Nomor 20 Tahun
2003 bahwa pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai
ajaran agamanya. Pendidikan keagamaan merupakan salah satu kajian dalam
semua kurikulum pada semua jenjang pendidikan.
Tantangan yang dihadapi dalam pendidikan agama islam adalah
bagaimana mengimplementasikan pendidikan agama islam bukan hanya
mengajarkan pengetahuan tentang agama, akan tetapi bagaimana
mengarahkan peserta didik agar memiliki kualitas iman, takwa dan akhlak
mulia.
2
Materi pendidikan agama bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang
agama, akan tetapi bagaimana membentuk kepribadian siswa agar memiliki
keimanan dan ketaqwaan yang kuat serta kehidupannya selalu dihiasi dengan
akhlak mulia dimanapun mereka berada. Maka saat ini yang mendesak adalah
bagaimana usaha-usaha yang harus dilakukan oleh para guru pendidikan
agama islam untuk mengembangkan pendekatan pembelajaran yang dapat
memperluas pemahaman siswa mengenai ajaran-ajaran agamanya,
mendorong mereka untuk mengamalkannya dan juga sekaligus dapat
membentuk akhlak serta kepribadianya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah saja pendekatan dalam manajemen pendidikan islam?
2. Apa saja tantangan dalam manajemen pendidikan islam di era globalisasi?
3. Bagaimana menghadapi tantangan dalam manajemen pendidikan islam di
era globalisasi?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahuai pendekatan yang digunakan dalam menejemen
pendidikan islam.
2. Untuk mengetahui tantangan dalam menejemen pendidikan islam di era
globalisasi.
3. Untuk mengetahui cara menghadapi tantangan dalam manajemen
pendidikan islam di era globalisasi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendekatan Dalam Manajemen Pendidikan Islam
1. Pengertian Pendekatan
Pendekatan menurut H.M Habib thaha adalah cara pemrosesan
subyek atas obyek untuk mencapai tujuan. Pendekatan ini juga berarti
cara pandang terhadap sebuah obyek permasalahan, dimana cara pandang
tersebut memiliki cakupan yang luas. Sedangkan menurut Prof. Dr. Oteng
sutisna, M.Sc pendekatan adalah apa yang hendak ia kerjakan dan
bagaimana ia akan mengerjakan sesuatu. Yang pertama disebut
pendekatan dalam pengertian “tugas” dan yang kedua adalah pendekatan
dalam pengertian “proses”.1
Penggunaan istilah “pendekatan” memiliki arti yang berbeda-beda
tergantung kepada obyek apa yang akan menjadi tema sentral
perencanaan kerja dan kajian pemikiran apa yang akan dikembangkan.
Dalam konteks belajar, pendekatan dipahami sebagai segala cara atau
strategi yang digunakan peserta didik untuk menunjang efisiensi dan
efektifitas dalam proses pembelajaran tertentu. Dengan demikian
pendekatan adalah seperangkat langkah operasional yang direkayasa
sedemikian rupa, untuk memecahkan masalah atau untuk mencapai tujuan
belajar tertentu.2
1
Prof. Dr. Oteng Sutisna, M. Sc., Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek
Profesional (Bandung: Angkasa , 1983), hlm. 35-36.
2
Ulul Azmi, Pendekatan Dalam Pendidikan Islam, dalam http://Ululazmi-
zabaz.blogspot.com/2011/03/pendekatan-dalam-pendidikan-islam_25.html?m=1 diunggah pada
Jumat 25 Maret 2011.
4
2. Macam-Macam Pendekatan dalam Manajemen Pendidikan Islam
a. Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching Learning)
Pembelajaran kontekstual didasarkan pada hasil penelitian John
Dewey yang menyimpulkan bahwa siswa akan belajar dengan baik
jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan
dengan kegiatan atau peristiwa yang akan terjadi disekelilingnya.
Pembelajaran ini menekankan pada daya pikir yang tinggi, transfer
ilmu pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisa data,
memecahkan masalah-masalah tertentu baik secara individu maupun
kelompok.3
b. Pendekatan Sains
Pendekatan Sains adalah suatu pengkajian pendidikan untuk
menelaah dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan
menggunakan disiplin ilmu tertentu sebagai dasarnya. Melalui
pendekatan sains ini kemudian dihasilkan sains pendidikan atau ilmu
pendidikan.
c. Pendekatan Filosofis
Pendekatan filosofis adalah suatu pendekatan yang menelaah dan
memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan
metode filsafat. Pendidikan membutukan filsafat karena masalah
pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan semata
yang hanya terbatas pada pengalaman. Dalam pendidikan akan
muncul masalah-masalah yang lebih luas, kompleks dan lebih
mendalam. Cara kerja pendekatan filsafat dalam pendidikan dilakukan
melalui metode berfikir yang radikal, sistematis dan menyeluruh
tentang pendidikan.4
3
Ahmad Badruzaman, Strategi Dan Pendekatan Dalam Pembelajaran (Yogyakarta: Ar Ruuz,
2006).
4
Uyoh, Sadullah, Pengantar Filsafat Pendidikan (Bandung: PT. Media Iptek, 1994).
5
d. Pendekatan Religius
Pendekatan religius adalah suatu pendekatan untuk menyusun
teori-teori pendidikan dengan bersumber dan berlandaskan pada
ajaran agama. Didalamnya berisikan keyakinan dan nilai-nilai tentang
kehidupan yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk menentukan
tujuan, metode bahkan sampai dengan jenis-jenis pendidikan.
Cara kerja pendekatan religius berbeda dengan pendekatan sains
maupun filsafat dimana cara kerjanya bertumpukan sepenuhnya pada
akal atau rasio. Dalam pendekatan religius titik tolaknya adalah
keimanan, pendekatan religius menuntut orang untuk meyakini dulu
terhadap segala sesuatu yang diajarkan dalam agama baru kemudian
mengerti.
Terkait dengan teori pendidikan islam, Ahmad tafsir
mengemukakan dasar ilmu pendidikan islam yaitu Al Quran, Hadits
dan akal. Al Quran diletakkan sebagai dasar pertama dan Hadits
diletakan sebagai dasar kedua. Sementara akal digunakan untuk kedua
sumber utamanya (Al Quran dan Hadist), yang memang telah terjamin
kebenaranya. Dengan demikian, teori pendidikan islam tidak merujuk
kepada aliran-aliran filsafat buatan manusia yang tidak terjamin
tingkat kebenaranya.5
Mengingat kompleksitas dan luasnya lingkup pendidikan, maka
untuk menghasilkan teori pendidikan yang lengkap dan menyeluruh
tidak bisa hanya menggunakan satu pendekatan saja. Oleh karena itu
diperlukan pendekatan holistik dengan memadukan beberapa
pendekatan diatas yang terintregasi dan memiliki hubungan
komplementer, saling melengkapi antara satu dengan lainya.
Pendekatan semacam ini biasa disebut pendekatan Multi Disipliner.
5
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2001).
6
B. Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam di Era Globalisasi
Arus global itu bukanlah kawan maupun lawan bagi pendidikan Islam,
melaikan sebagai dinamisator bagi “mesin” yang namanya pendidikan Islam.
Bila pendidikan Islam mengambil posisi anti global, maka “mesin” tersebut
akan tidak stationaire alias macet, dan pendidikan Islam pun mengalami
intellectual shut down atau penutupan intelektual. Sebaliknya, bila pendidikan
Islam terseret oleh arus global, tanpa daya lagi identitas keislaman sebuah
proses pendidikan akan dilindas oleh “mesin” tadi. Karenanya, pendidikan
Islam menarik ulur arus global, yang sesuai ditarik bahkan dikembangkan,
sementara yang tidak sesuai diulur, dilepas atau ditingggalkan.6
Sebagai agen perubahan sosial, pendidikan Islam yang berada dalam
atmosfer modernisasi dan globalisasi dewasa ini dituntut untuk mampu
memainkan perannya secara dinamis dan proaktif. Kehadirannya diharapkan
mampu membawa perubahan dan kontribusi yang berarti bagi perbaikan umat
Islam, baik pada tataran intelektual teoritis maupun praktis. Pendidikan Islam
bukan sekedar proses penanaman nilai moral untuk membentengi diri dari
akses negatif globalisasi, tetapi yang paling penting adalah bagaimana nilai-
nilai moral yang telah ditanamkan pendidikan Islam tersebut mampu berperan
sebagai kekuatan pembebas (liberating force) dari himpitan kemiskinan,
kebodohan, dan keterbelakangan sosial budaya dan ekonomi.7
1. Krisis Moral-Akhlak
Memperhatikan kenyataan merosotnya akhlak sebagian besar bangsa
kita, tentunya penyelenggara pendidikan agama beserta para guru agama
dan dosen agama tergugah untuk merasa bertanggung jawab guna
meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan agama agar mampu
membantu mengatasi kemerosotan akhlak yang sudah parah itu.
6
Imam Machali, Musthofa, Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi: Buah Pikiran
Seputar; Filsafat, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya (Yogyakarta: PRESMA, 2004), hlm.11.
7
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm. 25.
7
Kemerosotan akhlak bangsa disebabkan oleh banyak faktor, seperti
pengaruh globalisasi, krisis ekonomi, sosial, politik, budaya, dan lain-lain.8
Karena globalisasi, langsung atau tidak, dapat membawa paradoks bagi
praktik pendidikan Islam, seperti terjadinya kontra-moralitas antara apa
yang diidealkan dalam pendidikan Islam dengan relitas di lapangan, maka
dalam pendidikan Islam hendaknya melihat kenyataan kehidupan
masyarakat lebih dahulu, sehingga ajaran Islam yang hendak dididikkan itu
dapat landing, dan sesuai dengan kondisi masyarakat. Bila tema yang
diangkat itu adalah puasa, misalnya, maka bagaimana masalah puasa ini
dapat dijelaskan secara psikologis, sosiologis, bahkan sudut pandang
medis, sehingga ibadah puasa tersebut terasa amat berarti dan dibutuhkan
oleh sang pelaku. Pendidikan Islam yang tidak mau tahu atas apa yang
terjadi di sekelilingnya, baik skope lokal maupun global, akan kehilangan
makna ibadah itu sendiri.
Pendidikan Islam mengajarkan hidup damai, tetapi idealisme tersebut
mengalami benturan nilai dengan peristiwa yang terjadi diberbagai belahan
dunia, berupa perang antar negara, kerusuhan masal, pemberontakan,
gerakan separatis, bahkan aksi teroris. Dalam pendidikan Islam diajarkan
batas aurat, serta hak dan kewajiban seorang Muslim yang menginjak
dewasa atau baligh dan mukallaf, tetapi arus global non-Islam
menciptakan “kekacauan” nilai batas aurat dan si mukallaf tadi sehingga
menimbulkan image bahwa perkara “bupati” (buka paha tinggi-tinggi) dan
sekwilda (sekitar wilayah dada), sebagaimana marak ditayangkan di media
masa elektronik semisal televisi dan internet, berupa pornografi dan
pornoaksi, adalah trends modernitas. Padahal, berbagai penelitian telah
membuktikan bahwa hadirnya media massa, terutama televisi,
memberikan dampak tertentu kepada masyarakat, khususnya kaum remaja.
8
Ibid.
8
yang kadang kala menimbulkan efek dehumanisasi, demoralisasi, dan
dekulturalisasi.9
Disinilah tantangan terbesar bagi sekolah- sekolah Agama Islam, yakni
melahirkan intelektual muslim yang mampu melahirkan konsep-konsep
Islamiah yang aplikatif dalam masyarakat Islam yang hidup dalam era
globalisasi ini. Khususnya untuk masyarakat Islam Indonesia, kebhinekaan
masyarakat Indonesia merupakan tantangan tersendiri bagi perumusan
konsep-konsep tersebut.10
Tuntutan masa depan bagi Sekolah Tinggi Agama Islam adalah
menghasilkan alumni yang memiliki moral yang tinggi serta kedalaman
ilmu pengetahuan. Selain itu secara institusi, Perguruan Tinggi Agama
Islam diharapkan dapat mengaplikasikan nilai-nilai moral yang tinggi
secara internal di lingkungan kampus dan dapat menyebarluaskan di
masyarakat.11
2. Masih Kuatnya Manajemen Patriarki
Dalam ruang lingkup lembaga pendidikan agama/keagamaan masih
sering kita dapatkan manajemen patriarki (kekeluargaan). Artinya semua
unsur pemangku kebijakan di lembaga tersebut adalah terdiri dari satu
keluarga-kerabat, misalnya dari unsur ketua yayasan, pembina, pengawas,
pengurus, kepala sekolah, bahkan guru dan staf. Pendekatan manajemen
seperti ini dalam banyak hal akan menimbulkan disfungsi manajemen
organisasi kelembagaan pendidikan yang ada, hal tersebut sudah barang
tentu akan menggangu profesionalitas manajemen pengelolaan lembaga
tersebut, sehingga dapat dikatakan tingkat akuntabilitasnya sulit
dipertanggungjawabkan.12
9
Imam Machali, Musthofa, Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi: Buah Pikiran
Seputar; Filsafat, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya (Yogyakarta: PRESMA, 2004), hlm.12.
10
Syahrin Harahap, Perguruan Tinggi Islam di Era Globalisasi (Yogyakarta: TIARA
WACANA YOGYA, 1998), hlm. 17.
11
Ibid., hlm. 19.
12
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm. 28.
9
Kondisi tersebut dapat mengakibatkan kurang berfungsinya unsur-
unsur manajemen secara baik, dan memungkinkan akan terhambatnya
akselerasi pencapaian program-program sekolah yang ada, termasuk dalam
bidang pendidikan agama. Karena akuntabilitas dan reliabilitas unsur-unsur
yang ada sulit ditegakkan secara ideal. Maka dalam konteks inilah peran
serta masyarakat dapat saling mengawasi terhadap manajemen lembaga
pendidikan agama yang ada. Kalaupun ada unsur kekeluargaan sebaiknya
tetap memperhatikan profesionalitas.13
Guna mencapai birokrasi seperti diatas, perlu dilakukan terobosan
tradisi baru. Misalnya, mengedepankan transparansi dan kompetensi dalam
proses penerimaan calon tenaga administrasi, calon PNS dan honorer.
Terobosan seperti ini hanya bisa berjalan bila dalam waktu yang sama juga
dilakukan pemberantasan proses rekrutmen dengan cara-cara klasik yang
umumnya didasarkan pada ikatan primordial yang sempit (hubungan
saudara, sedaerah, seorganisasi, sekolega) serta sarat dengan kolusi dan
nepotisme. Disamping mementingkan aspek kompetensi, keterampilan,
keahlian, dan integritas, manajemen pendidikan modern juga mensyaratkan
bersendikan pada sistem promosi jabatan yang transparan atas dasar
pertimbangan yang rasional dan objektif. Jika hal-hal yang demikian dapat
diwujudkan secara konkrit dalam kebijakan birokrasi, maka pemberdayaan
manajemen birokrasi akan berjalan semakin baik pula di masa depan. Salah
satu indikatornya adalah, setiap pegawai memiliki etos kerja sebagai
pegawai yang profesional. Satu yang perlu dicatat bahwa corporate culture
dari sekolah agama islam adalah bersifat akademik. Oleh karenanya, iklim
birokrasi yang hendak dikembangkan harus pula diarahkan kepada iklim
birokrasi akademis.Hal ini membawa implikasi bahwa pihak-pihak yang
terlibat di dalam sistem birokrasi sekolah harus pula memiliki visi birokrasi
akademis.14
13
Ibid, hlm. 32.
14
Abdullah Idi, Toto Suharto, Revitalisasi Pendidikan Islam (Yogyakarta: TIARA WACANA,
2006), hlm. 199.
10
3. Semakin diminatinya Pendidikan Umum
Telah lama dirasakan bahwa sekolah agama islam dianggap sebagai
“kelas kedua”. Mereka masuk sekolah islam setelah mereka tidak diterima
di sekolah umum. Pendidikan Umum yang ternyata lebih mampu
menghadapi tantangan duniawi dalam arti jasmaniah dan materi,
sedangkan pendidikan umum yang lebih bercorak Islam milik lembaga
atau yayasan umat Islam tidak mampu bersaing dalam segi kualitas dan
kuantitas.15
4. Pendidikan menjadi tuntutan duniawi
Masyarakat cenderung untuk memilih pendidikan yang lebih dapat
menjawab tuntutan dan tantangan atas kebutuhan hidup duniawi.
Sedangkan Pendidikan Umum hanya memberikan bagian waktu yang kecil
bagi Pelajaran Agama, misalnya hanya 2 kali 45 menit saja dalam satu
minggu. Berarti kekurangan yang terjadi dalam Pendidikan Agama ini
harus diperoleh dari sumber-sumber lain (pendidikan non formal). Jika
kekurangan ini tidak terisi berarti akan hilanglah keseimbangan antara
IMTAQ dan IPTEK dari pada peserta didik.16
Akibat Pendidikan Umum
telah “lebih mampu” menjawab tantangan duniawi dan materi dari
masyarakat, maka Pendidikan Agama dalam arti lembaga (institusionil)
merupakan pendidikan yang kurang mempunyai daya tarik bagi sebagian
masyarakat Islam Indonesia.17
C. Cara Menghadapi Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam di
Era Globalisasi
1. Para lulusan yang berminat kembali ke desa, sudah barang tentu di
samping keharusan untuk mampu beradaptasi dengan suasana kehidupan
pedesaan-agraris namun bercampur dengan lembaga-lembaga modernitas,
15
Syahrin Harahap, Perguruan Tinggi Islam di Era Globalisasi (Yogyakarta: TIARA
WACANA YOGYA, 1998), hlm. 81.
16
Ibid.
17
Ibid, hlm. 82.
11
mereka tentunya diharapkan mampu memberikan santunan keagamaan
dalam tingkatan yang elementer.
2. Para lulusan yang memilih tinggal bersama dengan masyarakat perkotaan
dan terlibat aktivitas di lapangan birokratis baik pemerintahan maupun
swasta. Kepada mereka ini dititipkan harapan agar mampu mewarnai
suasana birokratis itu dengan sentuhan-sentuhan religi sehingga
perkembangan warga birokratis sebagai kelompok elit strategis
masyarakat dapat membawa kemajuan bagi perkembangan masyarakat.
Masyarakat perkotaan sebagai pengaruh dari kehidupan modernitas itu
telah mulai dirasakan sebagai tragedi dehumanisasi. Untuk agama
hendaknya dapat dijadikan sebagai terapi untuk melakukan penyembuhan
itu.
3. Para lulusan yang tidak berminat terlibat di lapangan birokrasi tetapi lebih
memusatkan perhatian untuk memberikan sumbanggan pemikiran-
pemikiran filosofis kepada jalannya pembangunan bangsa. Para lulusan
perguruan tinggi Islam tersebut mempersiapkan dirinya sebagai kritikus
terhadap perjalanan kehidupan masyarakat.18
18
Ibid, hlm. 207-209.
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pendekatan menurut H.M Habib thaha adalah cara pemrosesan subyek atas
obyek untuk mencapai tujuan. Pendekatan ini juga berarti cara pandang
terhadap sebuah obyek permasalahan, dimana cara pandang tersebut memiliki
cakupan yang luas. Sedangkan menurut Prof. Dr. Oteng sutisna, M.Sc
pendekatan adalah apa yang hendak ia kerjakan dan bagaimana ia akan
mengerjakan sesuatu. Yang pertama disebut pendekatan dalam pengertian
“tugas” dan yang kedua adalah pendekatan dalam pengertian “proses”.
2. Pendekatan dalam manajemen pendidikan islam dibagi menjadi 4, yaitu:
a. Pendekatan Kontekstual Learning
b. Pendekatan Sains
c. Pendekatan Filosofis
d. Pendekatan Religius
3. Tantangan dalam manajemen pendidikan islam di era globalisasi:
a. Krisis Moral-Akhlak
b. Masih Kuatnya Manajemen Patriarki
c. Semakin diminatinya Pendidikan Umum
d. Pendidikan menjadi tuntutan duniawi.
4. Cara Menghadapi Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam di Era
Globalisasi:
a. Para lulusan yang berminat kembali ke desa, sudah barang tentu di samping
keharusan untuk mampu beradaptasi dengan suasana kehidupan pedesaan-
agraris namun bercampur dengan lembaga-lembaga modernitas,
13
mereka tentunya diharapkan mampu memberikan santunan keagamaan
dalam tingkatan yang elementer.
b. Para lulusan yang memilih tinggal bersama dengan masyarakat perkotaan
dan terlibat aktivitas di lapangan birokratis baik pemerintahan maupun
swasta. Kepada mereka ini dititipkan harapan agar mampu mewarnai
suasana birokratis itu dengan sentuhan-sentuhan religi sehingga
perkembangan warga birokratis sebagai kelompok elit strategis masyarakat
dapat membawa kemajuan bagi perkembangan masyarakat.
c. Para lulusan yang tidak berminat terlibat di lapangan birokrasi tetapi lebih
memusatkan perhatian untuk memberikan sumbanggan pemikiran-
pemikiran filosofis kepada jalannya pembangunan bangsa.
14
DAFTAR PUSTAKA
Azmi, Ulul. 2011. Pendekatan Dalam Pendidikan Islam. dalam http://Ululazmi-
zabaz.blogspot.com/2011/03/pendekatan-dalam-pendidikan-
islam_25.html?m=1 diunggah pada Jumat 25 Maret 2011.
Badruzaman, Ahmad. 2006. Strategi Dan Pendekatan Dalam Pembelajaran.
Yogyakarta; Ar Ruuz.
Harahap, Syahrin. 1998. Perguruan Tinggi Islam di Era Globalisasi. Yogyakarta;
TIARA WACANA YOGYA.
Idi, Abdullah,dkk. 2006. Revitalisasi Pendidikan Islam. Yogyakarta: TIARA
WACANA.
Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Bandung; Remaja Rosdakarya.
Musthofa, Imam Machali. 2004. Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi:
Buah Pikiran Seputar; Filsafat, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya.
Yogyakarta; PRESMA.
Sadullah, Uyoh.1994. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung; PT. Media Iptek.
Sutisna, Oteng. 1983. Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek
Profesional. Bandung; Angkasa.
Tafsir, Ahmad. 2001. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung; PT.
Remaja Rosdakarya.

More Related Content

What's hot

SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM.pptx
SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM.pptxSOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM.pptx
SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM.pptxfaqihdownload
 
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamModul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamIstna Zakia Iriana
 
KEPEMIMPINAN IMAM SYAFI'I
KEPEMIMPINAN IMAM SYAFI'IKEPEMIMPINAN IMAM SYAFI'I
KEPEMIMPINAN IMAM SYAFI'IBiyah Djauhar
 
Masa kejayaan islam ppt
Masa kejayaan islam  pptMasa kejayaan islam  ppt
Masa kejayaan islam pptMya Miranda
 
KB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAI
KB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAIKB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAI
KB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAIIstna Zakia Iriana
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuAbuy Thea
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam Ainina Sa'id
 
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)Khusnul Kotimah
 
Sumber Belajar sebagai Komponen Media Pembelajaran-Nia Kurniawati
Sumber Belajar sebagai Komponen Media Pembelajaran-Nia KurniawatiSumber Belajar sebagai Komponen Media Pembelajaran-Nia Kurniawati
Sumber Belajar sebagai Komponen Media Pembelajaran-Nia KurniawatiNiaKurniawati99
 
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama IslamModul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama IslamIstna Zakia Iriana
 
Soal dan jawaban cerdas cermat agama islam
Soal dan jawaban cerdas cermat agama islamSoal dan jawaban cerdas cermat agama islam
Soal dan jawaban cerdas cermat agama islamNtan Hitori De
 
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam PembelajaranKB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam PembelajaranIstna Zakia Iriana
 
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu KalamMu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalamade orreo
 
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikanpengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikaniwan Alit
 
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docxRPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docxSyarifatul Marwiyah
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Dedy Wiranto
 
KD 10 Hubungan Pendidikan Islam dengan Pendidikan Nasional
KD 10 Hubungan Pendidikan Islam dengan Pendidikan NasionalKD 10 Hubungan Pendidikan Islam dengan Pendidikan Nasional
KD 10 Hubungan Pendidikan Islam dengan Pendidikan NasionalSyarifatul Marwiyah
 

What's hot (20)

SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM.pptx
SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM.pptxSOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM.pptx
SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM.pptx
 
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamModul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
 
KEPEMIMPINAN IMAM SYAFI'I
KEPEMIMPINAN IMAM SYAFI'IKEPEMIMPINAN IMAM SYAFI'I
KEPEMIMPINAN IMAM SYAFI'I
 
Masa kejayaan islam ppt
Masa kejayaan islam  pptMasa kejayaan islam  ppt
Masa kejayaan islam ppt
 
KB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAI
KB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAIKB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAI
KB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAI
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmu
 
Adab Berpakaian
Adab BerpakaianAdab Berpakaian
Adab Berpakaian
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam
 
tugas ushul fiqh
tugas ushul fiqhtugas ushul fiqh
tugas ushul fiqh
 
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
 
Sumber Belajar sebagai Komponen Media Pembelajaran-Nia Kurniawati
Sumber Belajar sebagai Komponen Media Pembelajaran-Nia KurniawatiSumber Belajar sebagai Komponen Media Pembelajaran-Nia Kurniawati
Sumber Belajar sebagai Komponen Media Pembelajaran-Nia Kurniawati
 
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama IslamModul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
 
Soal dan jawaban cerdas cermat agama islam
Soal dan jawaban cerdas cermat agama islamSoal dan jawaban cerdas cermat agama islam
Soal dan jawaban cerdas cermat agama islam
 
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam PembelajaranKB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
 
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu KalamMu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
Mu'tazilah - Aliran dalam Ilmu Kalam
 
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikanpengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
 
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docxRPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_PGMI2023.docx
 
Peta Konsep
Peta KonsepPeta Konsep
Peta Konsep
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
 
KD 10 Hubungan Pendidikan Islam dengan Pendidikan Nasional
KD 10 Hubungan Pendidikan Islam dengan Pendidikan NasionalKD 10 Hubungan Pendidikan Islam dengan Pendidikan Nasional
KD 10 Hubungan Pendidikan Islam dengan Pendidikan Nasional
 

Similar to Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdf

Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaranPendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaranNuruddin Nzankie
 
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti proses
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti prosesPendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti proses
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti prosesarfiankurniawan22
 
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifaMakalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifaIffa Dewi
 
Manajemen kurikulum pendidikan islam
Manajemen kurikulum pendidikan islamManajemen kurikulum pendidikan islam
Manajemen kurikulum pendidikan islamUlfy Azizah
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarHafidzotul Millah
 
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamShinta Ari Herdiana
 
analisis filosofis tentang metode pendidikan.docx
analisis filosofis tentang metode pendidikan.docxanalisis filosofis tentang metode pendidikan.docx
analisis filosofis tentang metode pendidikan.docxAminuddinHarahap
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranFirman Anz
 
Hakikat Metode Pendidikan dalam Islam
Hakikat Metode Pendidikan dalam IslamHakikat Metode Pendidikan dalam Islam
Hakikat Metode Pendidikan dalam IslamNurul Safiqa
 
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docxFILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docxIrdayantiIrda
 
Hadist Pendekatan Pendidikan Islam.pdf
Hadist Pendekatan Pendidikan Islam.pdfHadist Pendekatan Pendidikan Islam.pdf
Hadist Pendekatan Pendidikan Islam.pdfZukét Printing
 
Teori belajar humanistik bu nur asyiah
Teori belajar humanistik bu nur asyiahTeori belajar humanistik bu nur asyiah
Teori belajar humanistik bu nur asyiahnurasiyahnabil
 
Makalah teori humanistik
Makalah teori humanistikMakalah teori humanistik
Makalah teori humanistikPujiati Puu
 
Hadist Pendekatan Pendidikan Islam.docx
Hadist Pendekatan Pendidikan Islam.docxHadist Pendekatan Pendidikan Islam.docx
Hadist Pendekatan Pendidikan Islam.docxZukét Printing
 
PRINSIP MODEL PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptx
PRINSIP MODEL PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptxPRINSIP MODEL PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptx
PRINSIP MODEL PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptxLaili55
 
Universiti pendidikan sultan idris sekolah n masy
Universiti pendidikan sultan idris sekolah n masyUniversiti pendidikan sultan idris sekolah n masy
Universiti pendidikan sultan idris sekolah n masyNoorainuriza Ismail
 
PTK portopolio.pdf
PTK portopolio.pdfPTK portopolio.pdf
PTK portopolio.pdfTarjono4
 

Similar to Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdf (20)

Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaranPendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
 
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti proses
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti prosesPendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti proses
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti proses
 
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifaMakalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
 
Manajemen kurikulum pendidikan islam
Manajemen kurikulum pendidikan islamManajemen kurikulum pendidikan islam
Manajemen kurikulum pendidikan islam
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajar
 
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
 
analisis filosofis tentang metode pendidikan.docx
analisis filosofis tentang metode pendidikan.docxanalisis filosofis tentang metode pendidikan.docx
analisis filosofis tentang metode pendidikan.docx
 
setrategi pendidikan
setrategi pendidikansetrategi pendidikan
setrategi pendidikan
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaran
 
Hakikat Metode Pendidikan dalam Islam
Hakikat Metode Pendidikan dalam IslamHakikat Metode Pendidikan dalam Islam
Hakikat Metode Pendidikan dalam Islam
 
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAMFILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
 
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docxFILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docx
 
Hadist Pendekatan Pendidikan Islam.pdf
Hadist Pendekatan Pendidikan Islam.pdfHadist Pendekatan Pendidikan Islam.pdf
Hadist Pendekatan Pendidikan Islam.pdf
 
Teori belajar humanistik bu nur asyiah
Teori belajar humanistik bu nur asyiahTeori belajar humanistik bu nur asyiah
Teori belajar humanistik bu nur asyiah
 
Makalah teori humanistik
Makalah teori humanistikMakalah teori humanistik
Makalah teori humanistik
 
Hadist Pendekatan Pendidikan Islam.docx
Hadist Pendekatan Pendidikan Islam.docxHadist Pendekatan Pendidikan Islam.docx
Hadist Pendekatan Pendidikan Islam.docx
 
PRINSIP MODEL PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptx
PRINSIP MODEL PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptxPRINSIP MODEL PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptx
PRINSIP MODEL PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptx
 
Universiti pendidikan sultan idris sekolah n masy
Universiti pendidikan sultan idris sekolah n masyUniversiti pendidikan sultan idris sekolah n masy
Universiti pendidikan sultan idris sekolah n masy
 
Filsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islam Filsafat pendidikan islam
Filsafat pendidikan islam
 
PTK portopolio.pdf
PTK portopolio.pdfPTK portopolio.pdf
PTK portopolio.pdf
 

More from MythaChan

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MythaChan
 
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MythaChan
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anMythaChan
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anMythaChan
 
Qiraat sab'ah
Qiraat sab'ahQiraat sab'ah
Qiraat sab'ahMythaChan
 
Qiraat sab'ah
Qiraat sab'ahQiraat sab'ah
Qiraat sab'ahMythaChan
 

More from MythaChan (8)

PpT SPPKB
PpT SPPKBPpT SPPKB
PpT SPPKB
 
SPPKB
SPPKBSPPKB
SPPKB
 
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
 
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'an
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'an
 
Qiraat sab'ah
Qiraat sab'ahQiraat sab'ah
Qiraat sab'ah
 
Qiraat sab'ah
Qiraat sab'ahQiraat sab'ah
Qiraat sab'ah
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdf

  • 1. MAKALAH PENDEKATAN DAN TANTANGAN DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan Islam Dosen Pengampu: Afiful Ikhwan, M.Pd.I Oleh : MITA ALIFAH 2013471935 PAI-SMT 6 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM) TULUNGAGUNG MARET 2016
  • 2. ii KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. yang telah membimbing kita dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyyah. Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang membantu terhadap usaha kami, mengingat hal itu dengan segala hormat kami sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung Bpk. Nurul Amin, M.Ag. 2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Bpk. Afiful Ikhwan, M.Pd.I. 3. Teman – teman, dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah. Atas bimbingan tersebut kami hanya dapat berdo'a kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT. Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga bisa diperbaiki seperlunya. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh pembaca. Aamiin Yaa Robbal 'Alamin. (PENYUSUN)
  • 3. iii DAFTAR ISI Halaman Judul ……………………………………………….…..… i Kata Pengantar …………………………………………………..…. ii Daftar Isi …………………………………………………..…. iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………………... 1 B. Rumusan Masalah …………………………………….. 2 C. Tujuan Masalah ……………………………………… 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pendekatan Dalam Manajemen Pendidikan Islam…............3 1. Pengertian Pendekatan ..................................................3 2. Macam-macam Pendekatan............................................4 a. Pendekatan Kontekstual learning ............................4 b. Pendekatan Sains .....................................................4 c. Pendekatan Filosofis ...............................................4 d. Pendekatan Religius ............................................... 5 B. Tantangan dalam Manajemen Pendidikan islam di era Globalisasi .......................................................................... 6 C. Cara Menghadapi Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam di era Globalisasi …….............................................. 10 BAB III PENUTUP Kesimpulan …………………………………………….......... 12 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………......... 14
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumusan tujuan pendidikan nasional dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratif dan bertanggung jawab. Dalam pandangan islam, kompetensi iman dan taqwa (IMTAQ) serta ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), juga akhlak mulia diperlukan oleh manusia dalam melaksanakan tugasnya sebagai khalifah dimuka bumi. Dengan demikian, dalam islam tidak dikenal dikotomi antara IMTAQ dan IPTEK, namun justru perlu keterpaduan antara keduanya, karena Al Quran dan As Sunnah sesungguhnya tidak membedakan antara ilmu agama islam dan ilmu-ilmu umum. Sebagaimana dirumuskan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya. Pendidikan keagamaan merupakan salah satu kajian dalam semua kurikulum pada semua jenjang pendidikan. Tantangan yang dihadapi dalam pendidikan agama islam adalah bagaimana mengimplementasikan pendidikan agama islam bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama, akan tetapi bagaimana mengarahkan peserta didik agar memiliki kualitas iman, takwa dan akhlak mulia.
  • 5. 2 Materi pendidikan agama bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama, akan tetapi bagaimana membentuk kepribadian siswa agar memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat serta kehidupannya selalu dihiasi dengan akhlak mulia dimanapun mereka berada. Maka saat ini yang mendesak adalah bagaimana usaha-usaha yang harus dilakukan oleh para guru pendidikan agama islam untuk mengembangkan pendekatan pembelajaran yang dapat memperluas pemahaman siswa mengenai ajaran-ajaran agamanya, mendorong mereka untuk mengamalkannya dan juga sekaligus dapat membentuk akhlak serta kepribadianya. B. Rumusan Masalah 1. Apakah saja pendekatan dalam manajemen pendidikan islam? 2. Apa saja tantangan dalam manajemen pendidikan islam di era globalisasi? 3. Bagaimana menghadapi tantangan dalam manajemen pendidikan islam di era globalisasi? C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahuai pendekatan yang digunakan dalam menejemen pendidikan islam. 2. Untuk mengetahui tantangan dalam menejemen pendidikan islam di era globalisasi. 3. Untuk mengetahui cara menghadapi tantangan dalam manajemen pendidikan islam di era globalisasi.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pendekatan Dalam Manajemen Pendidikan Islam 1. Pengertian Pendekatan Pendekatan menurut H.M Habib thaha adalah cara pemrosesan subyek atas obyek untuk mencapai tujuan. Pendekatan ini juga berarti cara pandang terhadap sebuah obyek permasalahan, dimana cara pandang tersebut memiliki cakupan yang luas. Sedangkan menurut Prof. Dr. Oteng sutisna, M.Sc pendekatan adalah apa yang hendak ia kerjakan dan bagaimana ia akan mengerjakan sesuatu. Yang pertama disebut pendekatan dalam pengertian “tugas” dan yang kedua adalah pendekatan dalam pengertian “proses”.1 Penggunaan istilah “pendekatan” memiliki arti yang berbeda-beda tergantung kepada obyek apa yang akan menjadi tema sentral perencanaan kerja dan kajian pemikiran apa yang akan dikembangkan. Dalam konteks belajar, pendekatan dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan peserta didik untuk menunjang efisiensi dan efektifitas dalam proses pembelajaran tertentu. Dengan demikian pendekatan adalah seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa, untuk memecahkan masalah atau untuk mencapai tujuan belajar tertentu.2 1 Prof. Dr. Oteng Sutisna, M. Sc., Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional (Bandung: Angkasa , 1983), hlm. 35-36. 2 Ulul Azmi, Pendekatan Dalam Pendidikan Islam, dalam http://Ululazmi- zabaz.blogspot.com/2011/03/pendekatan-dalam-pendidikan-islam_25.html?m=1 diunggah pada Jumat 25 Maret 2011.
  • 7. 4 2. Macam-Macam Pendekatan dalam Manajemen Pendidikan Islam a. Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching Learning) Pembelajaran kontekstual didasarkan pada hasil penelitian John Dewey yang menyimpulkan bahwa siswa akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan atau peristiwa yang akan terjadi disekelilingnya. Pembelajaran ini menekankan pada daya pikir yang tinggi, transfer ilmu pengetahuan, mengumpulkan dan menganalisa data, memecahkan masalah-masalah tertentu baik secara individu maupun kelompok.3 b. Pendekatan Sains Pendekatan Sains adalah suatu pengkajian pendidikan untuk menelaah dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan disiplin ilmu tertentu sebagai dasarnya. Melalui pendekatan sains ini kemudian dihasilkan sains pendidikan atau ilmu pendidikan. c. Pendekatan Filosofis Pendekatan filosofis adalah suatu pendekatan yang menelaah dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan metode filsafat. Pendidikan membutukan filsafat karena masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan semata yang hanya terbatas pada pengalaman. Dalam pendidikan akan muncul masalah-masalah yang lebih luas, kompleks dan lebih mendalam. Cara kerja pendekatan filsafat dalam pendidikan dilakukan melalui metode berfikir yang radikal, sistematis dan menyeluruh tentang pendidikan.4 3 Ahmad Badruzaman, Strategi Dan Pendekatan Dalam Pembelajaran (Yogyakarta: Ar Ruuz, 2006). 4 Uyoh, Sadullah, Pengantar Filsafat Pendidikan (Bandung: PT. Media Iptek, 1994).
  • 8. 5 d. Pendekatan Religius Pendekatan religius adalah suatu pendekatan untuk menyusun teori-teori pendidikan dengan bersumber dan berlandaskan pada ajaran agama. Didalamnya berisikan keyakinan dan nilai-nilai tentang kehidupan yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk menentukan tujuan, metode bahkan sampai dengan jenis-jenis pendidikan. Cara kerja pendekatan religius berbeda dengan pendekatan sains maupun filsafat dimana cara kerjanya bertumpukan sepenuhnya pada akal atau rasio. Dalam pendekatan religius titik tolaknya adalah keimanan, pendekatan religius menuntut orang untuk meyakini dulu terhadap segala sesuatu yang diajarkan dalam agama baru kemudian mengerti. Terkait dengan teori pendidikan islam, Ahmad tafsir mengemukakan dasar ilmu pendidikan islam yaitu Al Quran, Hadits dan akal. Al Quran diletakkan sebagai dasar pertama dan Hadits diletakan sebagai dasar kedua. Sementara akal digunakan untuk kedua sumber utamanya (Al Quran dan Hadist), yang memang telah terjamin kebenaranya. Dengan demikian, teori pendidikan islam tidak merujuk kepada aliran-aliran filsafat buatan manusia yang tidak terjamin tingkat kebenaranya.5 Mengingat kompleksitas dan luasnya lingkup pendidikan, maka untuk menghasilkan teori pendidikan yang lengkap dan menyeluruh tidak bisa hanya menggunakan satu pendekatan saja. Oleh karena itu diperlukan pendekatan holistik dengan memadukan beberapa pendekatan diatas yang terintregasi dan memiliki hubungan komplementer, saling melengkapi antara satu dengan lainya. Pendekatan semacam ini biasa disebut pendekatan Multi Disipliner. 5 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001).
  • 9. 6 B. Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam di Era Globalisasi Arus global itu bukanlah kawan maupun lawan bagi pendidikan Islam, melaikan sebagai dinamisator bagi “mesin” yang namanya pendidikan Islam. Bila pendidikan Islam mengambil posisi anti global, maka “mesin” tersebut akan tidak stationaire alias macet, dan pendidikan Islam pun mengalami intellectual shut down atau penutupan intelektual. Sebaliknya, bila pendidikan Islam terseret oleh arus global, tanpa daya lagi identitas keislaman sebuah proses pendidikan akan dilindas oleh “mesin” tadi. Karenanya, pendidikan Islam menarik ulur arus global, yang sesuai ditarik bahkan dikembangkan, sementara yang tidak sesuai diulur, dilepas atau ditingggalkan.6 Sebagai agen perubahan sosial, pendidikan Islam yang berada dalam atmosfer modernisasi dan globalisasi dewasa ini dituntut untuk mampu memainkan perannya secara dinamis dan proaktif. Kehadirannya diharapkan mampu membawa perubahan dan kontribusi yang berarti bagi perbaikan umat Islam, baik pada tataran intelektual teoritis maupun praktis. Pendidikan Islam bukan sekedar proses penanaman nilai moral untuk membentengi diri dari akses negatif globalisasi, tetapi yang paling penting adalah bagaimana nilai- nilai moral yang telah ditanamkan pendidikan Islam tersebut mampu berperan sebagai kekuatan pembebas (liberating force) dari himpitan kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan sosial budaya dan ekonomi.7 1. Krisis Moral-Akhlak Memperhatikan kenyataan merosotnya akhlak sebagian besar bangsa kita, tentunya penyelenggara pendidikan agama beserta para guru agama dan dosen agama tergugah untuk merasa bertanggung jawab guna meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan agama agar mampu membantu mengatasi kemerosotan akhlak yang sudah parah itu. 6 Imam Machali, Musthofa, Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi: Buah Pikiran Seputar; Filsafat, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya (Yogyakarta: PRESMA, 2004), hlm.11. 7 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 25.
  • 10. 7 Kemerosotan akhlak bangsa disebabkan oleh banyak faktor, seperti pengaruh globalisasi, krisis ekonomi, sosial, politik, budaya, dan lain-lain.8 Karena globalisasi, langsung atau tidak, dapat membawa paradoks bagi praktik pendidikan Islam, seperti terjadinya kontra-moralitas antara apa yang diidealkan dalam pendidikan Islam dengan relitas di lapangan, maka dalam pendidikan Islam hendaknya melihat kenyataan kehidupan masyarakat lebih dahulu, sehingga ajaran Islam yang hendak dididikkan itu dapat landing, dan sesuai dengan kondisi masyarakat. Bila tema yang diangkat itu adalah puasa, misalnya, maka bagaimana masalah puasa ini dapat dijelaskan secara psikologis, sosiologis, bahkan sudut pandang medis, sehingga ibadah puasa tersebut terasa amat berarti dan dibutuhkan oleh sang pelaku. Pendidikan Islam yang tidak mau tahu atas apa yang terjadi di sekelilingnya, baik skope lokal maupun global, akan kehilangan makna ibadah itu sendiri. Pendidikan Islam mengajarkan hidup damai, tetapi idealisme tersebut mengalami benturan nilai dengan peristiwa yang terjadi diberbagai belahan dunia, berupa perang antar negara, kerusuhan masal, pemberontakan, gerakan separatis, bahkan aksi teroris. Dalam pendidikan Islam diajarkan batas aurat, serta hak dan kewajiban seorang Muslim yang menginjak dewasa atau baligh dan mukallaf, tetapi arus global non-Islam menciptakan “kekacauan” nilai batas aurat dan si mukallaf tadi sehingga menimbulkan image bahwa perkara “bupati” (buka paha tinggi-tinggi) dan sekwilda (sekitar wilayah dada), sebagaimana marak ditayangkan di media masa elektronik semisal televisi dan internet, berupa pornografi dan pornoaksi, adalah trends modernitas. Padahal, berbagai penelitian telah membuktikan bahwa hadirnya media massa, terutama televisi, memberikan dampak tertentu kepada masyarakat, khususnya kaum remaja. 8 Ibid.
  • 11. 8 yang kadang kala menimbulkan efek dehumanisasi, demoralisasi, dan dekulturalisasi.9 Disinilah tantangan terbesar bagi sekolah- sekolah Agama Islam, yakni melahirkan intelektual muslim yang mampu melahirkan konsep-konsep Islamiah yang aplikatif dalam masyarakat Islam yang hidup dalam era globalisasi ini. Khususnya untuk masyarakat Islam Indonesia, kebhinekaan masyarakat Indonesia merupakan tantangan tersendiri bagi perumusan konsep-konsep tersebut.10 Tuntutan masa depan bagi Sekolah Tinggi Agama Islam adalah menghasilkan alumni yang memiliki moral yang tinggi serta kedalaman ilmu pengetahuan. Selain itu secara institusi, Perguruan Tinggi Agama Islam diharapkan dapat mengaplikasikan nilai-nilai moral yang tinggi secara internal di lingkungan kampus dan dapat menyebarluaskan di masyarakat.11 2. Masih Kuatnya Manajemen Patriarki Dalam ruang lingkup lembaga pendidikan agama/keagamaan masih sering kita dapatkan manajemen patriarki (kekeluargaan). Artinya semua unsur pemangku kebijakan di lembaga tersebut adalah terdiri dari satu keluarga-kerabat, misalnya dari unsur ketua yayasan, pembina, pengawas, pengurus, kepala sekolah, bahkan guru dan staf. Pendekatan manajemen seperti ini dalam banyak hal akan menimbulkan disfungsi manajemen organisasi kelembagaan pendidikan yang ada, hal tersebut sudah barang tentu akan menggangu profesionalitas manajemen pengelolaan lembaga tersebut, sehingga dapat dikatakan tingkat akuntabilitasnya sulit dipertanggungjawabkan.12 9 Imam Machali, Musthofa, Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi: Buah Pikiran Seputar; Filsafat, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya (Yogyakarta: PRESMA, 2004), hlm.12. 10 Syahrin Harahap, Perguruan Tinggi Islam di Era Globalisasi (Yogyakarta: TIARA WACANA YOGYA, 1998), hlm. 17. 11 Ibid., hlm. 19. 12 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 28.
  • 12. 9 Kondisi tersebut dapat mengakibatkan kurang berfungsinya unsur- unsur manajemen secara baik, dan memungkinkan akan terhambatnya akselerasi pencapaian program-program sekolah yang ada, termasuk dalam bidang pendidikan agama. Karena akuntabilitas dan reliabilitas unsur-unsur yang ada sulit ditegakkan secara ideal. Maka dalam konteks inilah peran serta masyarakat dapat saling mengawasi terhadap manajemen lembaga pendidikan agama yang ada. Kalaupun ada unsur kekeluargaan sebaiknya tetap memperhatikan profesionalitas.13 Guna mencapai birokrasi seperti diatas, perlu dilakukan terobosan tradisi baru. Misalnya, mengedepankan transparansi dan kompetensi dalam proses penerimaan calon tenaga administrasi, calon PNS dan honorer. Terobosan seperti ini hanya bisa berjalan bila dalam waktu yang sama juga dilakukan pemberantasan proses rekrutmen dengan cara-cara klasik yang umumnya didasarkan pada ikatan primordial yang sempit (hubungan saudara, sedaerah, seorganisasi, sekolega) serta sarat dengan kolusi dan nepotisme. Disamping mementingkan aspek kompetensi, keterampilan, keahlian, dan integritas, manajemen pendidikan modern juga mensyaratkan bersendikan pada sistem promosi jabatan yang transparan atas dasar pertimbangan yang rasional dan objektif. Jika hal-hal yang demikian dapat diwujudkan secara konkrit dalam kebijakan birokrasi, maka pemberdayaan manajemen birokrasi akan berjalan semakin baik pula di masa depan. Salah satu indikatornya adalah, setiap pegawai memiliki etos kerja sebagai pegawai yang profesional. Satu yang perlu dicatat bahwa corporate culture dari sekolah agama islam adalah bersifat akademik. Oleh karenanya, iklim birokrasi yang hendak dikembangkan harus pula diarahkan kepada iklim birokrasi akademis.Hal ini membawa implikasi bahwa pihak-pihak yang terlibat di dalam sistem birokrasi sekolah harus pula memiliki visi birokrasi akademis.14 13 Ibid, hlm. 32. 14 Abdullah Idi, Toto Suharto, Revitalisasi Pendidikan Islam (Yogyakarta: TIARA WACANA, 2006), hlm. 199.
  • 13. 10 3. Semakin diminatinya Pendidikan Umum Telah lama dirasakan bahwa sekolah agama islam dianggap sebagai “kelas kedua”. Mereka masuk sekolah islam setelah mereka tidak diterima di sekolah umum. Pendidikan Umum yang ternyata lebih mampu menghadapi tantangan duniawi dalam arti jasmaniah dan materi, sedangkan pendidikan umum yang lebih bercorak Islam milik lembaga atau yayasan umat Islam tidak mampu bersaing dalam segi kualitas dan kuantitas.15 4. Pendidikan menjadi tuntutan duniawi Masyarakat cenderung untuk memilih pendidikan yang lebih dapat menjawab tuntutan dan tantangan atas kebutuhan hidup duniawi. Sedangkan Pendidikan Umum hanya memberikan bagian waktu yang kecil bagi Pelajaran Agama, misalnya hanya 2 kali 45 menit saja dalam satu minggu. Berarti kekurangan yang terjadi dalam Pendidikan Agama ini harus diperoleh dari sumber-sumber lain (pendidikan non formal). Jika kekurangan ini tidak terisi berarti akan hilanglah keseimbangan antara IMTAQ dan IPTEK dari pada peserta didik.16 Akibat Pendidikan Umum telah “lebih mampu” menjawab tantangan duniawi dan materi dari masyarakat, maka Pendidikan Agama dalam arti lembaga (institusionil) merupakan pendidikan yang kurang mempunyai daya tarik bagi sebagian masyarakat Islam Indonesia.17 C. Cara Menghadapi Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam di Era Globalisasi 1. Para lulusan yang berminat kembali ke desa, sudah barang tentu di samping keharusan untuk mampu beradaptasi dengan suasana kehidupan pedesaan-agraris namun bercampur dengan lembaga-lembaga modernitas, 15 Syahrin Harahap, Perguruan Tinggi Islam di Era Globalisasi (Yogyakarta: TIARA WACANA YOGYA, 1998), hlm. 81. 16 Ibid. 17 Ibid, hlm. 82.
  • 14. 11 mereka tentunya diharapkan mampu memberikan santunan keagamaan dalam tingkatan yang elementer. 2. Para lulusan yang memilih tinggal bersama dengan masyarakat perkotaan dan terlibat aktivitas di lapangan birokratis baik pemerintahan maupun swasta. Kepada mereka ini dititipkan harapan agar mampu mewarnai suasana birokratis itu dengan sentuhan-sentuhan religi sehingga perkembangan warga birokratis sebagai kelompok elit strategis masyarakat dapat membawa kemajuan bagi perkembangan masyarakat. Masyarakat perkotaan sebagai pengaruh dari kehidupan modernitas itu telah mulai dirasakan sebagai tragedi dehumanisasi. Untuk agama hendaknya dapat dijadikan sebagai terapi untuk melakukan penyembuhan itu. 3. Para lulusan yang tidak berminat terlibat di lapangan birokrasi tetapi lebih memusatkan perhatian untuk memberikan sumbanggan pemikiran- pemikiran filosofis kepada jalannya pembangunan bangsa. Para lulusan perguruan tinggi Islam tersebut mempersiapkan dirinya sebagai kritikus terhadap perjalanan kehidupan masyarakat.18 18 Ibid, hlm. 207-209.
  • 15. 12 BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Pendekatan menurut H.M Habib thaha adalah cara pemrosesan subyek atas obyek untuk mencapai tujuan. Pendekatan ini juga berarti cara pandang terhadap sebuah obyek permasalahan, dimana cara pandang tersebut memiliki cakupan yang luas. Sedangkan menurut Prof. Dr. Oteng sutisna, M.Sc pendekatan adalah apa yang hendak ia kerjakan dan bagaimana ia akan mengerjakan sesuatu. Yang pertama disebut pendekatan dalam pengertian “tugas” dan yang kedua adalah pendekatan dalam pengertian “proses”. 2. Pendekatan dalam manajemen pendidikan islam dibagi menjadi 4, yaitu: a. Pendekatan Kontekstual Learning b. Pendekatan Sains c. Pendekatan Filosofis d. Pendekatan Religius 3. Tantangan dalam manajemen pendidikan islam di era globalisasi: a. Krisis Moral-Akhlak b. Masih Kuatnya Manajemen Patriarki c. Semakin diminatinya Pendidikan Umum d. Pendidikan menjadi tuntutan duniawi. 4. Cara Menghadapi Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam di Era Globalisasi: a. Para lulusan yang berminat kembali ke desa, sudah barang tentu di samping keharusan untuk mampu beradaptasi dengan suasana kehidupan pedesaan- agraris namun bercampur dengan lembaga-lembaga modernitas,
  • 16. 13 mereka tentunya diharapkan mampu memberikan santunan keagamaan dalam tingkatan yang elementer. b. Para lulusan yang memilih tinggal bersama dengan masyarakat perkotaan dan terlibat aktivitas di lapangan birokratis baik pemerintahan maupun swasta. Kepada mereka ini dititipkan harapan agar mampu mewarnai suasana birokratis itu dengan sentuhan-sentuhan religi sehingga perkembangan warga birokratis sebagai kelompok elit strategis masyarakat dapat membawa kemajuan bagi perkembangan masyarakat. c. Para lulusan yang tidak berminat terlibat di lapangan birokrasi tetapi lebih memusatkan perhatian untuk memberikan sumbanggan pemikiran- pemikiran filosofis kepada jalannya pembangunan bangsa.
  • 17. 14 DAFTAR PUSTAKA Azmi, Ulul. 2011. Pendekatan Dalam Pendidikan Islam. dalam http://Ululazmi- zabaz.blogspot.com/2011/03/pendekatan-dalam-pendidikan- islam_25.html?m=1 diunggah pada Jumat 25 Maret 2011. Badruzaman, Ahmad. 2006. Strategi Dan Pendekatan Dalam Pembelajaran. Yogyakarta; Ar Ruuz. Harahap, Syahrin. 1998. Perguruan Tinggi Islam di Era Globalisasi. Yogyakarta; TIARA WACANA YOGYA. Idi, Abdullah,dkk. 2006. Revitalisasi Pendidikan Islam. Yogyakarta: TIARA WACANA. Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung; Remaja Rosdakarya. Musthofa, Imam Machali. 2004. Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi: Buah Pikiran Seputar; Filsafat, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Yogyakarta; PRESMA. Sadullah, Uyoh.1994. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung; PT. Media Iptek. Sutisna, Oteng. 1983. Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung; Angkasa. Tafsir, Ahmad. 2001. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung; PT. Remaja Rosdakarya.