SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
MAKALAH
           STRATEGI PEMBELAJARAN PAIKEM GEMBROT
                Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
                    Mata Kuliah “Strategi Pembelajaran”
                              Disusun oleh :
M. in‟amul aufa     3 211093081
                            Jurusan: Tarbiyah
                              Prodi: PAI-C
                               Semester: V
              SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
                       (STAIN) TULUNGAGUNG
                              Oktober 2011
KATA PENGANTAR

         Segala puji & syukur dipanjatkan kehadirat ALLAH SWT atas petunjuk dan kekuatan yang
     dianugerahkan kepada penulis, sehingga makalah ini akhirnya terselesaikan juga. Sholawat serta
     salam semoga tetap tercurahkan kehambaan Rosulluloh SAW yang telah memberikan petunjuk
     bagi kebenaran iman,ilmu dan amal bagi umat manusia sehingga berbahagialah mereka yang
     sadar dan ikhlas mengikutinya.
         Kami penulis sadar bahwa makalah ini amat sangat sederhana dalam arti kami masih dalam
     tahap belajar dalam arti masih jauh dikategorikan sebagai karya ilmiah.kami hanya mampu
     mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
     pembuatan makalah ini.semoga amal mereka diterima oleh ALLAH sebagai amal khasanah dan
     semoga ALLAH membalas jasa-jasa tersebut dengan kebaikan yang berlipat ganda.
         Untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun yang nantinya dapat kami
     jadikan pedoman untuk menulis makalah yang akan datang.terima kasih.




              Tulungagung 30 November 2011

                         Penyusun



                                           DAFTAR ISI
     HALAMAN JUDUL ……………........................................................................ 1
     KATA PENGANTAR…….. ............................................................................... 2
     DAFTAR ISI……………………… .................................................................... 3
     BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah ……………………………………………….4
B.    Rumusan masalah ……………………………………………………..4
C.    Tujuan pembahasan……….…………………………………………...4
D.    Batasan Masalah……………………………………………………….4
     BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian PAIKEM GEMBROT ……………………………………5
B.    Teori Belajar yang Melandasi Paikem Gembrot……………………. ..7
C.    Penerapan PAIKEM GEMBROT…………………………………….9
     BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ……………………………………………………….... 11
B.    Harapan……………………………………………………..………..12
DAFTAR RUJUKAN




                                              BAB I
                                          PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
         Guru adalah tenaga kerja yang mempunyai tugas dan tanggung jawab kemanusiaan yang
     besar dan berkaitan dengan proses pendidikan bangsa ini menuju gerbang keberhasilan dalam
     melepaskan belenggu kebodohan, yang menuntut profesionalitas tinggi dalam proses
     pembelajaran.
         Melalui kompetensi profesionalnya, seorang guru dituntut mampu mewujudkan proses
     belajar mengajar yang maksimal agar bisa efektif mencapai tujuan materi yang disampaikan,
     selain itu guru juga harus bisa memancing siswa kreatif & aktif dalam pembelajaran. Semua ini
     terangkum dalam program PAIKEM GEMBROT yang dicetuskan para ahli. Pada makalah ini
     akan dibahas berbagai permasalahan bagaimana penerapan program tersebut dapat berjalan
     sesuai dengan yang diharapkan
B.      Rumusan Masalah
1.     Apa pengertian dari PAIKEM GEMBROT ?
2.     Teori apa saja yang melandasi PAIKEM GEMBROT ?
3.     Bagaimana Penerapan PAIKEM GEMBROT ?
C.     Tujuan Masalah
1.     Untuk mengetahui pengertian tentang PAIKEM GEMBROT.
2.     Untuk mengetahui tentang landasan PAIKEM GEMBROT.
3.     Untuk mengetahui tentang Penerapan PAIKEM GEMBROT.
D.    Batasan Masalah
     Makalah ini disajikan hanya untuk membahas tentang pengertian, teori, penerapan pembelajaran
     PAIKEM GEMBROT.



                                              BAB II
                                           PEMBAHASAN
     A. Pengertian PAIKEM GEMBROT
         PAKEM adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Disamping
     metodologi pembelajaran dengan nama atau sebutan “PAKEM”, muncul pula nama yang
     dikeluarkan di daerah Jawa Tengah dengan sebutan “PAIKEM GEMBROT” dengan
     kepanjangan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan
Berbobot., Guru dapat menyajikan dengan atraktif/menarik dengan hasil terukur sesuai yang
     diharapkan siswa(orang) belajar secara aktif .


1.     Aktif.
     Ciri aktif dalam PAKEM berarti dalam pembelajaran memungkinkan siswa berinteraksi secara
     aktif dengan lingkungan, memanipulasi objek-objek yang ada di dalamnya serta mengamati
     pengaruh dari manipulasi yang sudah dilakukan. Guru terlibat secara aktif dalam merancang,
     melaksanakan maupun mengevaluasi proses pembelajarannya. Guru diharapkan dapat
     menciptakan suasana yang mendukung (kondusif) sehingga siswa aktif bertanya


2.    Kreatif
     Kreatif merupakan ciri ke-2 dari PAKEM yang artinya pembelajaran yang membangun
   kreativitas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan, bahan ajar serta sesama siswa lainnya
   terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajarannya. Gurupun dituntut untuk kreatif
   dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Guru diharapkan mampu menciptakan
   Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat
   kemampuan siswa.
3.   Efektif

   Ciri ketiga pembelajaran PAKEM adalah efektif. Maksudnya pembelajaran yang aktif, kreatif
   dan menyenangkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, yang pada akhirnya dapat
   meningkatkan hasil belajar siswa
4.   Inovasi
-      baru
-      Unik
-      Menarik
-      Membawa manfaat untuk mencapai tujuan
-      Peraturanyang berlaku.[1]
5.   Menyenangkan
   • Menyenangkan harus dimaknai secara luas, antara lain belajar “ Tanpa Tekanan “
   • Dapat “dinikmati” oleh pembelajarnya
   • Menyenangkan, mengasikkan, menguatkan dan mencerdaskan
   • Siswa dilatih olah pikir, olah hati, olah rasa, olah raga
   • Memberikan tantangan kepada siswa untuk berfikir, mencoba dan belajar lebih lanjut penuh
   dengan percaya diri dan mandiri untuk mengembangkan potensi positifnya secara optimal.
   • Menjadi manusia yang berkarakter penuh percaya diri, menjadi dirinya sendiri dan mempunyai
   semangat kompetitif dalam nuansa kebersamaan.
PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan dan
Berbobot) adalah sebuah program / model pembelajaran terpadu yang bertujuan meningkatkan
mutu dan efisiensi pengelolaan pendidikan dengan mengembangkan praktik-praktik yang sudah
ada.
        Secara garis besar PAIKEM GEMBROT (Iif Khoiru & Sofan, 2011: 1) dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan
mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
 2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat,
termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran
menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan
menyediakan „pojok baca‟.
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar
kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah,
untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan
sekolahnya.
        Program pembelajaran seperti ini harus disertai dengan kemampuan dan wawasan guru
yang cukup baik, karena guru dituntut mampu menciptakan kondisi belajar yang baik di dalam
maupun di luar kelas. Sedang siswa secara individual maupun kelompok aktif mencari,
menggali, dan menemukan konsep keilmuan.[2]
B. Teori Belajar yang Melandasi Paikem Gembrot
        Banyak teori belajar yang menjadi landasan model PAIKEM GEMBROT diantaranya
adalah Teori Jean Piaget, Teori Konstruktivisme, Teori Bandura dan Teori Bruner. Berikut akan
dijelaskan beberapa teori yang melandasi model pembelajaran ini.
        1. Teori Perkembangan Jean Piaget
        Menurut Jean Piaget (Nur dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 47), seorang anak maju
melalui empat tahap perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa, yaitu : tahap sensorimotor,
pra operasional, operasi kongkrit, dan operasi formal.
Pola perilaku atau berfikir yang digunakan anank dan orang dewasa dalam menangani obyek-
obyek di dunia disebut skemata. Selanjutnya menurut Piaget bahwa anak membangun sendiri
skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya. Di sini peran guru adalah
sebagai fasilitator dan bukan sebagai pemberi informasi. Guru perlu menciptakan lingkungan
yang kondusif bagi para siswanya. (Hadisubroto dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 49).
        Jelas teori piaget tersebut menegaskan bahwa guru harus mampu menciptakan keadaan
pembelajar yang mampu belajar mandiri. Artinya guru tidak sepenuhnya mengajarkan suatu
bahan ajar kepada pembelajar, tetapi guru dapat membangun pembelajar yang mampu belajar
dan terlibat aktif dalam belajar
2. Teori Bandura
        Pemodelan merupakan konsep dasar dari teori belajar sosial yang dikembangkan oleh
Albert Bandura. Menurut Bandura sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara
selektif mengingat tingkah laku orang lain (Arends, 1997: 69).
        Seseorang belajar menurut teori ini dilakukan dengan mengamati tingkah laku orang lain
(model), hasil pengamatan itu kemudian dimantapkan dengan cara menghubungkan pengalaman
baru dengan pengalaman sebelumnya atau mengulang-ulang kembali. Berdasarkan pola perilaku
ini, selanjutnya Bandura mengklasifikasikan empat fase belajar dari pemodelan, yaitu fase
perhatian, fase retensi, fase reproduksi, dan fase motivasi.
3. Teori Bruner
        Jerome Bruner, seorang ahli psikologi Havard adalah salah satu seorang pelopor
pengembangan kurikulum terutama dengan teori yang dikenal dengan pembelajaran penemuan
(Inquiri).
        Aplikasi ide-ide Bruner dalam pembelajaran menurut Woolfolk, (dalam Iif Khoiru &
Sofan, 2011: 57) digambarkan sebagai berikut.
1. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang dipelajari;
2. Membantu siswa mencari hubungan antar konsep;
3. Mengajukan pertanyaan dan membiarkan siswa mencoba menemukan sendiri jawabannya;
dan
4. Mendorong siswa untuk membuat dugaan yang bersifat intuitif.
C. Penerapan PAIKEM GEMBROT dalam Proses Pembelajaran
Menurut Ramadhan (2008), secara garis besar, penerapan PAIKEM dalam pembelajaran dapat
digambarkan sebagai berikut:
a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan
mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat,
termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran
menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan
menyediakan „pojok baca‟
d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar
kelompok.
e. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah,
untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan
sekolahnya.
PAIKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada saat
     yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk
     menciptakan keadaan tersebut
     Dengan penerapan seperti diatas Pendekatan pembelajaran PAIKEM dapat membawa angin
     perubahan dalam pembelajaran, yaitu:
     a. Guru dan murid sama-sama aktif dan terjadi interaksi timbal balik antara keduanya. Guru
     dalam pembelajaran tidak hanya berperan sebagai pengajar dan pendidik juga berperan sebagai
     fasilitator.
     b. Guru dan murid dapat mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran. Guru dapat
     mengembangkan kreativitasnya dalam hal: teknik pengajaran, penggunaan multimetode,
     pemakaian media, dan guru dapat berperan sebagai mediator bagi murid-muridnya.
     c. Murid merasa senang dan nyaman dalam pembelajaran, tidak merasa tertekan sehingga proses
     berpikir anak akan berjalan normal.
     d. Munculnya pembahasan dalam pembelajaran di kelas.




                                               BAB III
                                              PENUTUP
A.    Kesimpulan
         Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran serta
     perangkat dan setting PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif
     Menyenagkan Gembira dan Berbobot) dengan Aktif berarti siswa berperan serta dalam
     pembelajaran dan tidak pasif, Inovatif berarti siswa bisa memberikan ide atau gagasan baru
     mengenai pembelajaran, Kreatif berarti siswa mengaplikasikan ide dan gagasan menjadi sebuah
     realisasi seperti membuat alat peraga, Efektif berarti pembelajaran memenuhi kompetensi,
     Menyenangkan berarti siswa lebih termotivasi karena pembelajaran tidak membosankan atau
     menakutkan, Gembira berarti pembelajaran bisa membuat siswa meluapkan rasa gembiranya dan
     akan merindukan untuk belajar kembali, Berbobot berarti pembelajaran mencapai tujuan
     menurut standar kompetensi dan kompetensi dasar. PAIKEM GEMBROT diterapkan dengan
     cara guru bertindak sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran siswa, sehingga apabila dalam
proses pembelajaran tersebut ada siswa yang mengalami kesulitan memahami pelajaran dapat
  langsung bertanya kepada guru.
B. Harapan
      Semoga penjelasan dari makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua dalam
  memahami pembelajaran dengan metode PAIKEM GEMBROT




    DAFTAR RUJUKAN
-       Pararaja,              Arifin.               2008. Metodologi                  PAKEM.
    http://smk3ae.wordpress.com/ 2008/06/26/metodologi-pakem/. Diakses tanggal 8 Februari 2009.
-       Khoiri. 2008. Pembelajaran Kreatif dengan Peraga. http://www.indopos.co.id/
    index.php?act=detail_c&id=325101. Diakses tanggal 8 Februari 2009.
-      Ramadhan, A. Tarmizi. 2008. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
    Menyenangkan.http://tarmizi.wordpress.com/2008/11/11/pembelaja        ran-aktif-inovatif-kreatif-
    efektif-dan-menyenangkan/. Diakses tanggal 8 Februari 2009.


    [1]
      Khoiri.                2008. Pembelajaran                  Kreatif                     dengan
    Peraga. http://www.indopos.co.id/ index.php?act=detail_c&id=325101.       Diakses    tanggal 8
    Februari 2009.

    [2]
      Pararaja,    Arifin.    2008. Metodologi       PAKEM.       http://smk3ae.wordpress.com/
    2008/06/26/metodologi-pakem/. Diakses tanggal 8 Februari 2009

    (http://aufapunk.blogspot.com/2012/05/strategi-pembelajaran-paikem-gembrot.html )
METODE PAIKEM GEMBROT
Oleh                 :               Drs                 T.                   Taslimuharom,                  MP


PAKEM     adalah     Pembelajaran       Aktif,    Kreatif,    Efektif    dan     Menyenangkan.       Disamping
metodologi pembelajaran dengan nama atau sebutan “PAKEM”, muncul pula nama yang
dikeluarkan    di    daerah      Jawa   Tengah      dengan      sebutan        “PAIKEM     Gembrot”     dengan
kepanjangan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan
Berbobot. Disamping itu melalui program Workstation P4TK-BMTI Bandung tahun 2007, di
Jayapura                           muncul                                pula                          sebutan
“Pembelajaran MATOA” (diambil dari buah Matoa), kepanjangan Menyenangkan Atraktif
Terukur Orang Aktif, yang artinya Pembelajaran yang menyenangkan, Guru dapat
menyajikan     dengan      atraktif/menarik       dengan      hasil     terukur   sesuai    yang     diharapkan
siswa(orang)                      belajar                     secara                      aktif                .


Active                                                                                                Learning,


Proses     belajar       dapat     dikatakan        active      learning        dengan       mengandung        :


1.                  Komitmen                     (Keterlekatan                     pada                 tugas),
Berarti, materi, metode dan strategi pembelajaran bermanfaat untuk siswa(meaningful),
sesuai     dengan        kebutuhan      siswa      (relevant)      dan        bersifat    pribadi    (personal)


2.                        Tanggung                            jawab                           (Responsibility),
Merupakan suatu proses belajar yang memberi wewenang pada siswa untuk krtitis, guru
lebih banyak mendengar daripada bicara, menghormat ide-ide siswa, memberi pilihan dan
memberi         kesempatan              pada         siswa            untuk        memutuskan            sendiri


3.                                                                                                     Motivasi,
Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, dengan lebih mengembangkan motivasi intrinsik
siswa agar proses belajar yang ditekuninya muncul berdasarkan, minat dan inisiatif sendiri,
bukan          karena            dorongan             lingkungan                atau         orang         lain.
Motivasi belajar siswa akan meningkat karena ditunjang oleh pendekatan belajar yang
dilakukan guru lebih dipusatkan kepada siswa (Student centred approach), guru tidak hanya
menyuapi atau menuangkan dalam ember, tetapi menghidupkan api yang menerangi
sekelilingnya,             dan         bersikap              positif          kepada          siswa.
Active learning bisa dibangun oleh seorang guru yang gembira,tekun dan setia pada
tugasnya, bertanggung jawab, motivator yang bijak, berpikir positif, terbuka pada ide baru
dan saran dari siswa atau orang tuanya/masyarakat, tiap hari energinya untuk siswa supaya
belajar kreatif, selalu membimbing, seorang pendengar yang baik, memahami kebutuhan
siswa       secara    individual,      dan        mengikuti       perkembangan          pengetahuan.


Pembelajaran                                                                                  Kreatif
Pembelajaran     kreatif    adalah    kemampuan       untuk      menciptakan,    mengimajinasikan,
melakukan inovasi, dan melakukan hal-hal yang artistik lainnya. Dikarakterkan dengan
adanya keaslian dan hal yang baru. Dibentuk melalui suatu proses yang baru. Memiliki
kemampuan        untuk      menciptakan.      Dirancang       untuk       mesimulasikan    imajinasi.
Kreatifitas adalah sebagai kemampuan (berdasarkan data dan informasi yang tersedia)
untuk memberikan gagasan-gagasan baru dengan menemukan banyak kemungkinan
jawaban terhadap suatu masalah, yang menekankan pada segi kuantitas, ketergantungan
dan     keragaman     jawaban        dan     menerapkannya         dalam      pemecahan     masalah.


Ciri-ciri                                    Kepribadian                                      Kreatif
Berdasarkan survei kepustakaan oleh Supriadi (1985) mengidentifikasi 24 ciri kepribadian
kreatif yaitu: (1) terbuka terhadap pengalaman baru, (2) fleksibel dalam berfikir dan
merespons; (3) bebas dalam menyatakan pendapat dan perasaan;(4)menghargai fantasi;
(5) tertarik kepada kegiatan-kegiatan kreatif; (6) mempunyai pendapat sendiri dan tidak
mudah terpengaruh oleh orang lain; (7) mempunyai rasa ingin tahu yang besar; (8) toleran
terhadap perbedaan pendapat dan situasi yang tidak pasti; (9) berani mengambil risiko
yang diperhitungkan; (10) percaya diri dan mandiri; (11) memiliki tanggung jawab dan
komitmen kepada tugas; (12) tekun dan tidak mudah bosan; (13) tidak kehabisan akal
dalam         memecahkan             masalah;         (14)             kaya      akan       inisiatif;
(15) peka terhadap situasi lingkungan; (16) lebih berorientasi ke masa kini dan masa depan
dari pada masa lalu; (17) memiliki citra diri dan stabilitas emosional yang baik; (18) tertarik
kepada hal-hal yang abstrak, kompleks, holistik dan mengandung teka-teki; (19) memiliki
gagasan yang orisinal; (20) mempunyai minat yang luas; (21) menggunakan waktu luang
untuk kegiatan yang bermanfaat dan konstruktif bagi pengembangan diri; (22) kritis
terhadap pendapat orang lain; (23) senang mengajukan pertanyaan yang baik; dan (24)
memiliki         kesadaran              etik-moral           dan           estetik           yang          tinggi.


Sedangkan Kirton (1976) membedakan ciri kepribadian kreatif kedalam dua gaya berfikir :
Adaptors dan innovators. Kedua gaya tersebut merupakan pendekatan dalam mengahadapi
perubahan. Adaptors mencoba membuat sesuatu lebih baik, menggunakannya, ada yang
menggunakan metode, nilai, kebijakan, dan prosedur. Mereka percaya pada standard dan
konsesus yang diterima sebagai petunjuk dalam pengembangan dan implementasi ide-ide
baru.      Sedangkan       innovators         suka       merekonstruksi            masalah,          berpikir     .


Mencermati pandangan pertama, yang mengartikan kreativitas sebagai kemampuan, maka
yang dimaksud kemampuan di sini adalah kemampuan menggunakan gagasan-gagasan
atau ide-ide yang dilandasi oleh fakta dan informasi yang akurat dalam memecahkan atau
mengatasi suatu masalah, dengan demikian kreativitas dalam pengertian kemampuan
hanya mencakup dimensi kognitif. Ciri-ciri kreativitas tersebut belum sepenuhnya menjadi
tolok ukur seseorang dapat disebut kreatif. Ciri lain yang harus dikembangkan yaitu ciri
afektif menyangkut sikap dan perasaan seseorang, antara lain motivasi untuk berbuat
sesuatu.


Penyajian                                                                                       Pembelajaran,
Penyajian dalam pembelajaran ini dapat dilakukan dengan, pemecahan masalah, curah
pendapat, belajar dengan melakukan (learning by doing),menggunakan banyak metode
yang            disesuaikan               dengan              kontek,                kerja             kelompok.
Para    siswa      menyelesaikan           permasalahan,           menjawab          pertanyaan-pertanyaan,
memformulasikan        pertanyaan-pertanyaan           menurut       mereka        sendiri,    mendiskusikan,
menerangkan,      melakukan      debat,     curah      pendapat      selama     pelajaran      di    kelas,     dan
pembelajaran     kerjasama,      yaitu     para      siswa   bekerja       dalam     tim     untuk     mengatasi
permasalahan dan kerja proyek yang telah dikondisikan dan diyakini agar terjadi
ketergantungan      yang      positif     dan     tanggung         jawab     individu        yang     mendalam.


Untuk keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan,
sebelumnya siswa dilatih cara konsentrasi, ketelitian, kesabaran, ketekunan, keuletan ,
peningkatan daya ingat serta belajar dengan metode bayangan. Disamping itu siswa dapat
melakukan “SSN” (Senyum, Santai dan Nikmat) yang artinnya siswa dapat melakukan
dengan senyum (dalam hati) berarti senang dalam proses kegiatan pembelajaran, Santai
berarti siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran tidak tegang/stress serta siswa dapat
menikmati kegiatan pembelajaran. Dengan proses tersebut akhirnya siswa dapat menguasai
materi             sesuai           yang             diharapkan         dengan                  benar.
Latihan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara atau dalam bentuk permainan
(games), misalnya menghitung huruf “a” pada satu (lebih) paragrap dengan beberapa
kalimat,               latihan              membayangkan                    diri                sendiri


Disamping itu Guru harus selalu memberikan motivasi kepada semua siswa bahwa
pelajaran tidak ada yang sulit, semua siswa akan mampu menguasai materi tersebut
dengan baik. Hindarilah menakut-nakuti atau menyampaikan, bahwa pelajarannya sangat
sulit, hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk belajar, seolah-olah kemampuan
otaknya    tidak    mampu        untuk   menerimanya/seolah-olah     otaknya         tertutup   untuk
menerimanya,            karena           pelajaran         sangat       dipandang                sulit.
Dan   berbagai     cara/metode permainan       yang    dapat   bermanfaat     bagi    perkembangan
kemampuan otak siswa
Makalah Model Pembelajaran PAIKEM GEMBROT
BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Guru adalah tenaga kerja yang mempunyai tugas dan tanggung jawab kemanusiaan yang besar
dan berkaitan dengan proses pendidikan bangsa ini menuju gerbang keberhasilan dalam
melepaskan belenggu kebodohan, yang menuntut profesionalitas tinggi dalam proses pembelajaran.
Melalui kompetensi profesionalnya, seorang guru dituntut mampu mewujudkan proses belajar
mengajar yang maksimal agar bisa efektif mencapai tujuan materi yang disampaikan, selain itu guru
juga harus bisa memancing siswa kreatif & aktif dalam pembelajaran. Semua ini terangkum dalam
program PAIKEM GEMBROT yang dicetuskan para ahli. Pada makalah ini akan dibahas berbagai
permasalahan bagaimana penerapan program tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan
B. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan / implementasi program Paikem Gembrot dapat berjalan secara optimal?


C. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari makalah ini untuk mencari solusi dari masalah atau kendala-kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan suatu metode pembelajaran


D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah dengan membaca buku-buku
yang terkait dengan judul dan media internet.
BAB II
PEMBAHASAN


A. Hakikat Model Pembelajaran


Sebelum membahas tentang model pembelajaran, sebaiknya memahami terlebih dahulu apa itu
yang dimaksud dengan model? Model adalah sebuah konsep untuk mempermudah dalam
merepresentasikan segala sesuatu.
Lalu apa yang dimaksud dengan model pembelajaran? Model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk diantaranya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. (Joyce,
1992: 4).


Menurut Kardi dan Nur (dalam Paikem Gembrot, 2011: 8) istilah model pembelajaran mempunyai
makna yang lebih luas dari pada strategi, metode atau prosedur. Model pembelajaran mempunyai
empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah :


1. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya;
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan
dicapai);
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan degan berhasil;
dan
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.




B. Pengertian Paikem Gembrot


PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan dan Berbobot)
adalah sebuah program / model pembelajaran terpadu yang bertujuan meningkatkan mutu dan
efisiensi pengelolaan pendidikan dengan mengembangkan praktik-praktik yang sudah ada.


Secara garis besar PAIKEM GEMBROT (Iif Khoiru & Sofan, 2011: 1) dapat digambarkan sebagai
berikut :


1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan
mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat,
termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran
menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan
menyediakan ‘pojok baca’.
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar
kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah,
untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan
sekolahnya.


Program pembelajaran seperti ini harus disertai dengan kemampuan dan wawasan guru yang cukup
baik, karena guru dituntut mampu menciptakan kondisi belajar yang baik di dalam maupun di luar
kelas. Sedang siswa secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan
konsep keilmuan.


C. Teori Belajar yang Melandasi Paikem Gembrot


Banyak teori belajar yang menjadi landasan model PAIKEM GEMBROT diaantaranya adalah Teori
Jean Piaget, Teori Konstruktivisme, Teori Vygotsky, Teori Bandura dan Teori Bruner. Berikut akan
dijelaskan beberapa teori yang melandasi model pembelajaran ini.


1. Teori Perkembangan Jean Piaget


Menurut Jean Piaget (Nur dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 47), seorang anak maju melalui empat
tahap perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa, yaitu : tahap sensorimotor, pra operasional,
operasi kongkrit, dan operasi formal.
Pola perilaku atau berfikir yang digunakan anank dan orang dewasa dalam menangani obyek-obyek
di dunia disebut skemata. Selanjutnya menurut Piaget bahwa anak membangun sendiri skemata-
skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya. Di sini peran guru adalah sebagai
fasilitator dan bukan sebagai pemberi informasi. Guru perlu menciptakan lingkungan yang kondusif
bagi para siswanya. (Hadisubroto dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 49).
Jelas teori piaget tersebut menegaskan bahwa guru harus mampu menciptakan keadaan
pembelajar yang mampu belajar mandiri. Artinya guru tidak sepenuhnya mengajarkan suatu bahan
ajar kepada pembelajar, tetapi guru dapat membangun pembelajar yang mampu belajar dan terlibat
aktif dalam belajar.
2. Teori Bandura


Pemodelan merupakan konsep dasar dari teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert
Bandura. Menurut Bandura sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif
mengingat tingkah laku orang lain (Arends, 1997: 69).
Seseorang belajar menurut teori ini dilakukan dengan mengamati tingkah laku orang lain (model),
hasil pengamatan itu kemudian dimantapkan dengan cara menghubungkan pengalaman baru
dengan pengalaman sebelumnya atau mengulang-ulang kembali. Berdasarkan pola perilaku ini,
selanjutnya Bandura mengklasifikasikan empat fase belajar dari pemodelan, yaitu fase perhatian,
fase retensi, fase reproduksi, dan fase motivasi.


3. Teori Bruner


Jerome Bruner, seorang ahli psikologi Havard adalah salah satu seorang pelopor pengembangan
kurikulum terutama dengan teori yang dikenal dengan pembelajaran penemuan (Inkuiri).
Aplikasi ide-ide Bruner dalam pembelajaran menurut Woolfolk, (dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 57)
digambarkan sebagai berikut.


1. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang dipelajari;
2. Membantu siswa mencari hubungan antar konsep;
3. Mengajukan pertanyaan dan membiarkan siswa mencoba menemukan sendiri jawabannya; dan
4. Mendorong siswa untuk membuat dugaan yang bersifat intuitif.




D. Iplementasi Model Pembelajaran Paikem Gembrot Dalam Proses Pembelajaran


Pelaksanaan PAIKEM GEMBROT setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan
kegiatan yaitu kegiatan pembukan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Alokasi waktu untuk setiap
tahapan adalah kegiatan pembukaan lebih kurang 5-10 % waktu pelajaran yang disediakan,
kegaiatan inti lebih kurang 80 % waktu pelajaran yang telah disediakan, sedangkan kegiatan
penutup dilaksanakan dengan alokasi waktu lebih kurang 10-15 % dari waktu pelajaran yang sudah
disediakan.
Tabel Sintaks (Pola Urut) PAIKEM GEMBROT dalam setting pembelajaran langsung dan
pembelajaran kooperatif.


Tahap Tingkah laku guru
Fase-1
Pendahuluan 1. Mengaitkan pelajaran sekarang dengan pelajaran sebelumnya.
2. Memotivasi siswa
3. Memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui konsep-konsep prasyarat yang sudah
dikuasai oleh siswa
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran (Kompetensi Dasar dan Indikator)
Fase-2
Presentasi
Materi 1. Presentasi konsep-konsep yang harus dikuasai oleh siswa melalui demonstrasi dan bahan
bacaan.
2. Presentasi keterampilan proses yang dikembangkan
3. Presentasi alat dan bahan yang dibutuhkan melalui bagan
4. Memodelkan penggunaan peralatan melalui bagan
Fase-3
Membimbing pelatihan 1. Menempatkan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
2. Mengingatkan cara siswa bekerjandan berdiskusi secara kelompok sesuai komposisi kelompok
3. Membagi buku siswa dan LKS
4. Mengingatkan cara menyusun laporan hasil kegiatan
5. Memberikan bimbingan seperlunya
6. Mengumpulkan hasil kerja kelompok setelah batas waktu yang telah ditentukan
Fase-4 Menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik 1. Mempersiapkan kelompok belajar
untuk diskusi kelas
2. Meminta salah satu anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil kegiatan sesuai dengan
LKS yang telah dikerjakan
3. Meminta anggota kelompok lain menanggapi hasil presentasi
4. Membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi
Fase-5 Mengembangkan dengan memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
1. Mengecek dan memberikan umpan balik terhadap tugas yang dilakukan
2. Membimbing siswa menyimpulkan seluruh materi pembelajaran yang baru saja dipelajari
3. Memberikan tugas rumah
Fase-6 Menganalisa dan mengevakuasi Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap kinerja mereka.


(Sumber : Trianto, 2005; 122).




BAB III
PENUTUP


A. SIMPULAN


Kesimpulannya PAIKEM GEMBROT supaya penerapan/ implementasinya dapat berjalan secara
optimal adalah dengan pola penerapan yang sesuai dengan hakikatnya menciptakan kondisi belajar
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan berbobot. Para guru harus mampu
menciptakan kondisi belajar yang kondusif untuk tercapainya suatu pembelajaran yang optimal.
Tidak menciptakan susana belajar yang terlalu kaku atau monoton, membuat siswa menjadi malas
dalam mengikuti pelajaran.


B. SARAN


Dunia Pendidikan Indonesia saat ini sangat memprihatinkan karena mengalami kemerosotan
prestasi, profesionalitas guru atau tenaga pendidik sebagai sumber kendalanya karena kurangnya
wawasan tentang metode-metode pembelajaran. Maka dari itu, untuk penyempurnaan makalah ini
penulis mengharapkan penyelesaian masalah tersebut.




DAFTAR PUSTAKA


• Iif Khoiru Ahmadi & Sofan Amri. 2011. Paikem Gembrot. Jakarta : Prestasi Pustaka.
• Trianto. 2005. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktik, Jakarta : Prestasi Pustaka.
• Taslimuharom. 2009. Metode Paikem Gembrot. http://hasanjoen.blogspot.com (diakses tanggal 24
Juni 2011).

(http://meraihimpian45.blogspot.com/2011/06/makalah-model-pembelajaran-paikem.html )
Friday, August 31, 2012
     APA DAN BAGAIMANA PROSES BELAJAR MODEL
     PAIKEM GEMBROT ?
1.  Apa itu PAIKEM GEMBROT?
   PAIKEM GEMBROT adalah singkatan dari pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan,
   Gembira dan Berbobot..
   AKTIF dimaksudkan dalam proses pembelajaran guru harus mampu menciptakan suasana sedemikian
   rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan
   INOVATIF dimaksudkan agar guru selalu mengemas kegiatan belajar yang heterogen sehingga memiliki
   nilai tambah dalam memberikan pelayanan pembelajaran kepada siswa,
   KREATIF dimaksudkan agar guru mampu menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga
   memenuhi dan mampu memberikan pelayan pada berbagai tingkat kemampuan siswa
   EFEKTIF dimaksudkan agar guru mampu memanfaatkan waktu untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
   Pembelajaran menghasilkan pengalaman baru yang cenderung permanen.
   MENYENANGKAN dimaksudkan agar guru mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
   sehingga siswa memusatkan perhatian secara penuh
   GEMBIRA dimaksudkan agar guru menciptakan suasana belajar yang fun sehingga siswa mampu belajar
   dengan enjoy pada gilirannya siswa mampu menyerap pelajaran
   BERBOBOT dimaksudkan agar guru dalam memberikan pembelajaran kepada siswa memiliki mutu yang
   baik sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
2. Identifikasi PAIKEM GEMBROT
-   Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka
   dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
-   Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk
   menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik,
   menyenangkan dan cocok bagi siswa.
-   Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku, dan bahan belajar yang lebih menarik dan
   menyediakan “sudut baca”.
-   Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar
   kelompok.
-   Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam memecahkan suatu masalah, untuk
   mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya

3.    MENGAPA PAIKEM GEMBROT?
     ASUMSI DASAR BELAJAR
-     Belajar     = Proses individual
-     Belajar     = Proses sosial
-     Belajar     = Menyenangkan
-     Belajar     = Tak pernah berhenti
-     Belajar     = Membangun makna

     PERUBAHAN PARADIGMA

-    Mengajar – Pembelajaran ( Teaching- Learning )
-    Penilaian – Perbaikan terus menerus (Testing- Continuous Improvement)
-    Perkembangan IPTEK, POLITIK, SOSBUD semakin lama semakin cepat
-    Teknologi informasi / sumber belajar sangat beragam
-    Bekal memenuhi kebutuhan manusia modern- mandiri, bekerjasama, berpikir kritis, memecahkan
     masalah
-    Persaingan internasional (globalisasi)

4.   Contoh-contoh KBM dalam PAIKEM GEMBROT
 Guru merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
             Pelaksanaan KBM : percobaan, Diskusi kelompok, memecahkan masalah, mencari
           informasi, menulis laporan, puisi, cerita, berkunjung ke luar kelas

 Guru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam
            Pelaksanaan KBM : Guru menggunakan alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri,
            menggunakan gambar, Studi kasus, Nara sumber, Lingkungan.

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan.
            Pelaksanaan KBM : siswa melakukan percobaan, pengamatan, wawancara,
           mengumpulkan data dan mengolahnya sendiri, menarik kesimpulan, mencari rumus
          sendiri, menulis laporan dengan kata-kata sendiri.

 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau
   tulisan.
            Pelaksanaan KBM : siswa berdiskusi, lebih banyak pertanyaan terbuka

 Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa
            Pelaksanaan KBM : Siswa dikelompokan sesuai kemampuan (untuk kegiatan tertentu .
           Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut. Tugas perbaikan
           atau pengayaan diberikan

 Guru mengaitkan KBM dengan pengalaman siswa sehari-hari
            Pelaksanaan KBM : Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalaman sendiri. Siswa
            menerapkan hal-hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari.

 Menilai KBM dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus
              Pelaksanaan KBM : Guru memantau pekerjaan siswa. Guru memberikan umpan balik

 Dll.

5.   APA YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN PAKEM
-    Memahami sifat yang dimiliki anak ( rasa ingin tahu, berimajinasi )
-    Mengenal anak secara perorangan ( still )
-    Memanfaatkan prilaku anak dalam pengorganisasian belajar ( berkelompok dalam bermain )
-    Mengembangkan berfikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
-    Menciptakan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik ( pajangan kelas )
-    Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar (melatih kemampuan seluruh indera : mengamati,
     mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasikan, membuat tulisan,
     menggambar )
-    Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar ( penguatan )
-    Membedakan antara aktif fisik dengan aktif mental ( sering bertanya, mempertanyakan,
     mengungkapkan gagasan , tidak takut bertanya )
     (http://smartalzind.blogspot.com/2012/08/apa-dan-bagaimana-proses-belajar-model.html )
Materi paikem gembrot

More Related Content

What's hot

8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajarJeny Hardiah
 
Makalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaranMakalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaranRock Holik
 
Keterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematikaKeterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematikaSusand Susand
 
Presentasi 9 ketrampilan mengajar guru
Presentasi 9 ketrampilan mengajar guru Presentasi 9 ketrampilan mengajar guru
Presentasi 9 ketrampilan mengajar guru Angga Pratama
 
Model pembelajaran yang efektif
Model pembelajaran yang efektifModel pembelajaran yang efektif
Model pembelajaran yang efektifdebriz
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarHafidzotul Millah
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarLutfi Isni
 
Kurikulum Ro B By
Kurikulum Ro B ByKurikulum Ro B By
Kurikulum Ro B By200801
 
Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metodologi Pembelajaran Bahasa IndonesiaMetodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metodologi Pembelajaran Bahasa IndonesiaNASuprawoto Sunardjo
 

What's hot (16)

8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar
 
Makalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaranMakalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaran
 
Peran guru ipa
Peran guru ipaPeran guru ipa
Peran guru ipa
 
Keterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematikaKeterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematika
 
Guru Efektif
Guru EfektifGuru Efektif
Guru Efektif
 
Presentasi 9 ketrampilan mengajar guru
Presentasi 9 ketrampilan mengajar guru Presentasi 9 ketrampilan mengajar guru
Presentasi 9 ketrampilan mengajar guru
 
Model pembelajaran yang efektif
Model pembelajaran yang efektifModel pembelajaran yang efektif
Model pembelajaran yang efektif
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajar
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajar
 
Refleksi MTE3109
Refleksi MTE3109Refleksi MTE3109
Refleksi MTE3109
 
Kurikulum Ro B By
Kurikulum Ro B ByKurikulum Ro B By
Kurikulum Ro B By
 
Nota rph pj
Nota rph pjNota rph pj
Nota rph pj
 
Presentasi kurpem 2
Presentasi kurpem 2Presentasi kurpem 2
Presentasi kurpem 2
 
Pengertian micro teaching
Pengertian micro teachingPengertian micro teaching
Pengertian micro teaching
 
Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metodologi Pembelajaran Bahasa IndonesiaMetodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
 

Similar to Materi paikem gembrot

Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)PratiwiKartikaSari
 
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah lakuAsimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah lakuPensil Dan Pemadam
 
keterampilan dasar mengajar
keterampilan dasar mengajarketerampilan dasar mengajar
keterampilan dasar mengajarsitisarahsumarn
 
ketrampilan dasar mengajar
ketrampilan dasar mengajarketrampilan dasar mengajar
ketrampilan dasar mengajarsitisarahsumarn
 
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranJabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranRizki septa wiratna
 
Presentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptxPresentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptxHasanHasan245487
 
Laporan Best Practice novi.docx
Laporan Best Practice novi.docxLaporan Best Practice novi.docx
Laporan Best Practice novi.docxNoviawidiAstuti3
 
MODUL 1 KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN.pptx
MODUL 1 KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN.pptxMODUL 1 KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN.pptx
MODUL 1 KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN.pptxAndiJannaMurti
 
Modul KB 1 Membuka Pembelajaran
Modul KB 1 Membuka PembelajaranModul KB 1 Membuka Pembelajaran
Modul KB 1 Membuka PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
Strategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatifStrategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatif
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatifeli priyatna laidan
 
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.docx
Strategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.docxStrategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.docx
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.docxZukét Printing
 
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.pdf
Strategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.pdfStrategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.pdf
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.pdfZukét Printing
 
Model pembelajaran yang efektif
Model pembelajaran yang efektifModel pembelajaran yang efektif
Model pembelajaran yang efektifdebriz
 
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...MuhammadIdris276103
 
Metode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdfMetode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdfZukét Printing
 
Metode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docxMetode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docxZukét Printing
 

Similar to Materi paikem gembrot (20)

Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
 
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah lakuAsimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
Asimen pengurusan bilik darjah dan tingkah laku
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
keterampilan dasar mengajar
keterampilan dasar mengajarketerampilan dasar mengajar
keterampilan dasar mengajar
 
ketrampilan dasar mengajar
ketrampilan dasar mengajarketrampilan dasar mengajar
ketrampilan dasar mengajar
 
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranJabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
 
Presentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptxPresentation BU AISYAH-1.pptx
Presentation BU AISYAH-1.pptx
 
Laporan Best Practice novi.docx
Laporan Best Practice novi.docxLaporan Best Practice novi.docx
Laporan Best Practice novi.docx
 
MODUL 1 KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN.pptx
MODUL 1 KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN.pptxMODUL 1 KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN.pptx
MODUL 1 KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN.pptx
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
2.docx
2.docx2.docx
2.docx
 
Modul KB 1 Membuka Pembelajaran
Modul KB 1 Membuka PembelajaranModul KB 1 Membuka Pembelajaran
Modul KB 1 Membuka Pembelajaran
 
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
Strategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatifStrategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatif
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
 
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.docx
Strategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.docxStrategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.docx
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.docx
 
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.pdf
Strategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.pdfStrategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.pdf
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.pdf
 
Model pembelajaran yang efektif
Model pembelajaran yang efektifModel pembelajaran yang efektif
Model pembelajaran yang efektif
 
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 layout (...
 
Manajemen Pendidikan
Manajemen PendidikanManajemen Pendidikan
Manajemen Pendidikan
 
Metode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdfMetode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdf
 
Metode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docxMetode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docx
 

Materi paikem gembrot

  • 1. MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PAIKEM GEMBROT Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah “Strategi Pembelajaran” Disusun oleh : M. in‟amul aufa 3 211093081 Jurusan: Tarbiyah Prodi: PAI-C Semester: V SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) TULUNGAGUNG Oktober 2011
  • 2. KATA PENGANTAR Segala puji & syukur dipanjatkan kehadirat ALLAH SWT atas petunjuk dan kekuatan yang dianugerahkan kepada penulis, sehingga makalah ini akhirnya terselesaikan juga. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kehambaan Rosulluloh SAW yang telah memberikan petunjuk bagi kebenaran iman,ilmu dan amal bagi umat manusia sehingga berbahagialah mereka yang sadar dan ikhlas mengikutinya. Kami penulis sadar bahwa makalah ini amat sangat sederhana dalam arti kami masih dalam tahap belajar dalam arti masih jauh dikategorikan sebagai karya ilmiah.kami hanya mampu mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.semoga amal mereka diterima oleh ALLAH sebagai amal khasanah dan semoga ALLAH membalas jasa-jasa tersebut dengan kebaikan yang berlipat ganda. Untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun yang nantinya dapat kami jadikan pedoman untuk menulis makalah yang akan datang.terima kasih. Tulungagung 30 November 2011 Penyusun DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………........................................................................ 1 KATA PENGANTAR…….. ............................................................................... 2 DAFTAR ISI……………………… .................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ……………………………………………….4 B. Rumusan masalah ……………………………………………………..4 C. Tujuan pembahasan……….…………………………………………...4 D. Batasan Masalah……………………………………………………….4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian PAIKEM GEMBROT ……………………………………5 B. Teori Belajar yang Melandasi Paikem Gembrot……………………. ..7 C. Penerapan PAIKEM GEMBROT…………………………………….9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………………….... 11 B. Harapan……………………………………………………..………..12
  • 3. DAFTAR RUJUKAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru adalah tenaga kerja yang mempunyai tugas dan tanggung jawab kemanusiaan yang besar dan berkaitan dengan proses pendidikan bangsa ini menuju gerbang keberhasilan dalam melepaskan belenggu kebodohan, yang menuntut profesionalitas tinggi dalam proses pembelajaran. Melalui kompetensi profesionalnya, seorang guru dituntut mampu mewujudkan proses belajar mengajar yang maksimal agar bisa efektif mencapai tujuan materi yang disampaikan, selain itu guru juga harus bisa memancing siswa kreatif & aktif dalam pembelajaran. Semua ini terangkum dalam program PAIKEM GEMBROT yang dicetuskan para ahli. Pada makalah ini akan dibahas berbagai permasalahan bagaimana penerapan program tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari PAIKEM GEMBROT ? 2. Teori apa saja yang melandasi PAIKEM GEMBROT ? 3. Bagaimana Penerapan PAIKEM GEMBROT ? C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui pengertian tentang PAIKEM GEMBROT. 2. Untuk mengetahui tentang landasan PAIKEM GEMBROT. 3. Untuk mengetahui tentang Penerapan PAIKEM GEMBROT. D. Batasan Masalah Makalah ini disajikan hanya untuk membahas tentang pengertian, teori, penerapan pembelajaran PAIKEM GEMBROT. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian PAIKEM GEMBROT PAKEM adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Disamping metodologi pembelajaran dengan nama atau sebutan “PAKEM”, muncul pula nama yang dikeluarkan di daerah Jawa Tengah dengan sebutan “PAIKEM GEMBROT” dengan kepanjangan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan
  • 4. Berbobot., Guru dapat menyajikan dengan atraktif/menarik dengan hasil terukur sesuai yang diharapkan siswa(orang) belajar secara aktif . 1. Aktif. Ciri aktif dalam PAKEM berarti dalam pembelajaran memungkinkan siswa berinteraksi secara aktif dengan lingkungan, memanipulasi objek-objek yang ada di dalamnya serta mengamati pengaruh dari manipulasi yang sudah dilakukan. Guru terlibat secara aktif dalam merancang, melaksanakan maupun mengevaluasi proses pembelajarannya. Guru diharapkan dapat menciptakan suasana yang mendukung (kondusif) sehingga siswa aktif bertanya 2. Kreatif Kreatif merupakan ciri ke-2 dari PAKEM yang artinya pembelajaran yang membangun kreativitas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan, bahan ajar serta sesama siswa lainnya terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajarannya. Gurupun dituntut untuk kreatif dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Guru diharapkan mampu menciptakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. 3. Efektif Ciri ketiga pembelajaran PAKEM adalah efektif. Maksudnya pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa 4. Inovasi - baru - Unik - Menarik - Membawa manfaat untuk mencapai tujuan - Peraturanyang berlaku.[1] 5. Menyenangkan • Menyenangkan harus dimaknai secara luas, antara lain belajar “ Tanpa Tekanan “ • Dapat “dinikmati” oleh pembelajarnya • Menyenangkan, mengasikkan, menguatkan dan mencerdaskan • Siswa dilatih olah pikir, olah hati, olah rasa, olah raga • Memberikan tantangan kepada siswa untuk berfikir, mencoba dan belajar lebih lanjut penuh dengan percaya diri dan mandiri untuk mengembangkan potensi positifnya secara optimal. • Menjadi manusia yang berkarakter penuh percaya diri, menjadi dirinya sendiri dan mempunyai semangat kompetitif dalam nuansa kebersamaan.
  • 5. PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan dan Berbobot) adalah sebuah program / model pembelajaran terpadu yang bertujuan meningkatkan mutu dan efisiensi pengelolaan pendidikan dengan mengembangkan praktik-praktik yang sudah ada. Secara garis besar PAIKEM GEMBROT (Iif Khoiru & Sofan, 2011: 1) dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat. 2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa. 3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan „pojok baca‟. 4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok. 5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya. Program pembelajaran seperti ini harus disertai dengan kemampuan dan wawasan guru yang cukup baik, karena guru dituntut mampu menciptakan kondisi belajar yang baik di dalam maupun di luar kelas. Sedang siswa secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep keilmuan.[2] B. Teori Belajar yang Melandasi Paikem Gembrot Banyak teori belajar yang menjadi landasan model PAIKEM GEMBROT diantaranya adalah Teori Jean Piaget, Teori Konstruktivisme, Teori Bandura dan Teori Bruner. Berikut akan dijelaskan beberapa teori yang melandasi model pembelajaran ini. 1. Teori Perkembangan Jean Piaget Menurut Jean Piaget (Nur dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 47), seorang anak maju melalui empat tahap perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa, yaitu : tahap sensorimotor, pra operasional, operasi kongkrit, dan operasi formal. Pola perilaku atau berfikir yang digunakan anank dan orang dewasa dalam menangani obyek- obyek di dunia disebut skemata. Selanjutnya menurut Piaget bahwa anak membangun sendiri skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya. Di sini peran guru adalah sebagai fasilitator dan bukan sebagai pemberi informasi. Guru perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para siswanya. (Hadisubroto dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 49). Jelas teori piaget tersebut menegaskan bahwa guru harus mampu menciptakan keadaan pembelajar yang mampu belajar mandiri. Artinya guru tidak sepenuhnya mengajarkan suatu bahan ajar kepada pembelajar, tetapi guru dapat membangun pembelajar yang mampu belajar dan terlibat aktif dalam belajar
  • 6. 2. Teori Bandura Pemodelan merupakan konsep dasar dari teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura. Menurut Bandura sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif mengingat tingkah laku orang lain (Arends, 1997: 69). Seseorang belajar menurut teori ini dilakukan dengan mengamati tingkah laku orang lain (model), hasil pengamatan itu kemudian dimantapkan dengan cara menghubungkan pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya atau mengulang-ulang kembali. Berdasarkan pola perilaku ini, selanjutnya Bandura mengklasifikasikan empat fase belajar dari pemodelan, yaitu fase perhatian, fase retensi, fase reproduksi, dan fase motivasi. 3. Teori Bruner Jerome Bruner, seorang ahli psikologi Havard adalah salah satu seorang pelopor pengembangan kurikulum terutama dengan teori yang dikenal dengan pembelajaran penemuan (Inquiri). Aplikasi ide-ide Bruner dalam pembelajaran menurut Woolfolk, (dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 57) digambarkan sebagai berikut. 1. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang dipelajari; 2. Membantu siswa mencari hubungan antar konsep; 3. Mengajukan pertanyaan dan membiarkan siswa mencoba menemukan sendiri jawabannya; dan 4. Mendorong siswa untuk membuat dugaan yang bersifat intuitif. C. Penerapan PAIKEM GEMBROT dalam Proses Pembelajaran Menurut Ramadhan (2008), secara garis besar, penerapan PAIKEM dalam pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut: a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat. b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa. c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan „pojok baca‟ d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok. e. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
  • 7. PAIKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut Dengan penerapan seperti diatas Pendekatan pembelajaran PAIKEM dapat membawa angin perubahan dalam pembelajaran, yaitu: a. Guru dan murid sama-sama aktif dan terjadi interaksi timbal balik antara keduanya. Guru dalam pembelajaran tidak hanya berperan sebagai pengajar dan pendidik juga berperan sebagai fasilitator. b. Guru dan murid dapat mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran. Guru dapat mengembangkan kreativitasnya dalam hal: teknik pengajaran, penggunaan multimetode, pemakaian media, dan guru dapat berperan sebagai mediator bagi murid-muridnya. c. Murid merasa senang dan nyaman dalam pembelajaran, tidak merasa tertekan sehingga proses berpikir anak akan berjalan normal. d. Munculnya pembahasan dalam pembelajaran di kelas. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran serta perangkat dan setting PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenagkan Gembira dan Berbobot) dengan Aktif berarti siswa berperan serta dalam pembelajaran dan tidak pasif, Inovatif berarti siswa bisa memberikan ide atau gagasan baru mengenai pembelajaran, Kreatif berarti siswa mengaplikasikan ide dan gagasan menjadi sebuah realisasi seperti membuat alat peraga, Efektif berarti pembelajaran memenuhi kompetensi, Menyenangkan berarti siswa lebih termotivasi karena pembelajaran tidak membosankan atau menakutkan, Gembira berarti pembelajaran bisa membuat siswa meluapkan rasa gembiranya dan akan merindukan untuk belajar kembali, Berbobot berarti pembelajaran mencapai tujuan menurut standar kompetensi dan kompetensi dasar. PAIKEM GEMBROT diterapkan dengan cara guru bertindak sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran siswa, sehingga apabila dalam
  • 8. proses pembelajaran tersebut ada siswa yang mengalami kesulitan memahami pelajaran dapat langsung bertanya kepada guru. B. Harapan Semoga penjelasan dari makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua dalam memahami pembelajaran dengan metode PAIKEM GEMBROT DAFTAR RUJUKAN - Pararaja, Arifin. 2008. Metodologi PAKEM. http://smk3ae.wordpress.com/ 2008/06/26/metodologi-pakem/. Diakses tanggal 8 Februari 2009. - Khoiri. 2008. Pembelajaran Kreatif dengan Peraga. http://www.indopos.co.id/ index.php?act=detail_c&id=325101. Diakses tanggal 8 Februari 2009. - Ramadhan, A. Tarmizi. 2008. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.http://tarmizi.wordpress.com/2008/11/11/pembelaja ran-aktif-inovatif-kreatif- efektif-dan-menyenangkan/. Diakses tanggal 8 Februari 2009. [1] Khoiri. 2008. Pembelajaran Kreatif dengan Peraga. http://www.indopos.co.id/ index.php?act=detail_c&id=325101. Diakses tanggal 8 Februari 2009. [2] Pararaja, Arifin. 2008. Metodologi PAKEM. http://smk3ae.wordpress.com/ 2008/06/26/metodologi-pakem/. Diakses tanggal 8 Februari 2009 (http://aufapunk.blogspot.com/2012/05/strategi-pembelajaran-paikem-gembrot.html )
  • 9. METODE PAIKEM GEMBROT Oleh : Drs T. Taslimuharom, MP PAKEM adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Disamping metodologi pembelajaran dengan nama atau sebutan “PAKEM”, muncul pula nama yang dikeluarkan di daerah Jawa Tengah dengan sebutan “PAIKEM Gembrot” dengan kepanjangan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot. Disamping itu melalui program Workstation P4TK-BMTI Bandung tahun 2007, di Jayapura muncul pula sebutan “Pembelajaran MATOA” (diambil dari buah Matoa), kepanjangan Menyenangkan Atraktif Terukur Orang Aktif, yang artinya Pembelajaran yang menyenangkan, Guru dapat menyajikan dengan atraktif/menarik dengan hasil terukur sesuai yang diharapkan siswa(orang) belajar secara aktif . Active Learning, Proses belajar dapat dikatakan active learning dengan mengandung : 1. Komitmen (Keterlekatan pada tugas), Berarti, materi, metode dan strategi pembelajaran bermanfaat untuk siswa(meaningful), sesuai dengan kebutuhan siswa (relevant) dan bersifat pribadi (personal) 2. Tanggung jawab (Responsibility), Merupakan suatu proses belajar yang memberi wewenang pada siswa untuk krtitis, guru lebih banyak mendengar daripada bicara, menghormat ide-ide siswa, memberi pilihan dan memberi kesempatan pada siswa untuk memutuskan sendiri 3. Motivasi, Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, dengan lebih mengembangkan motivasi intrinsik siswa agar proses belajar yang ditekuninya muncul berdasarkan, minat dan inisiatif sendiri, bukan karena dorongan lingkungan atau orang lain. Motivasi belajar siswa akan meningkat karena ditunjang oleh pendekatan belajar yang dilakukan guru lebih dipusatkan kepada siswa (Student centred approach), guru tidak hanya
  • 10. menyuapi atau menuangkan dalam ember, tetapi menghidupkan api yang menerangi sekelilingnya, dan bersikap positif kepada siswa. Active learning bisa dibangun oleh seorang guru yang gembira,tekun dan setia pada tugasnya, bertanggung jawab, motivator yang bijak, berpikir positif, terbuka pada ide baru dan saran dari siswa atau orang tuanya/masyarakat, tiap hari energinya untuk siswa supaya belajar kreatif, selalu membimbing, seorang pendengar yang baik, memahami kebutuhan siswa secara individual, dan mengikuti perkembangan pengetahuan. Pembelajaran Kreatif Pembelajaran kreatif adalah kemampuan untuk menciptakan, mengimajinasikan, melakukan inovasi, dan melakukan hal-hal yang artistik lainnya. Dikarakterkan dengan adanya keaslian dan hal yang baru. Dibentuk melalui suatu proses yang baru. Memiliki kemampuan untuk menciptakan. Dirancang untuk mesimulasikan imajinasi. Kreatifitas adalah sebagai kemampuan (berdasarkan data dan informasi yang tersedia) untuk memberikan gagasan-gagasan baru dengan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, yang menekankan pada segi kuantitas, ketergantungan dan keragaman jawaban dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Ciri-ciri Kepribadian Kreatif Berdasarkan survei kepustakaan oleh Supriadi (1985) mengidentifikasi 24 ciri kepribadian kreatif yaitu: (1) terbuka terhadap pengalaman baru, (2) fleksibel dalam berfikir dan merespons; (3) bebas dalam menyatakan pendapat dan perasaan;(4)menghargai fantasi; (5) tertarik kepada kegiatan-kegiatan kreatif; (6) mempunyai pendapat sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain; (7) mempunyai rasa ingin tahu yang besar; (8) toleran terhadap perbedaan pendapat dan situasi yang tidak pasti; (9) berani mengambil risiko yang diperhitungkan; (10) percaya diri dan mandiri; (11) memiliki tanggung jawab dan komitmen kepada tugas; (12) tekun dan tidak mudah bosan; (13) tidak kehabisan akal dalam memecahkan masalah; (14) kaya akan inisiatif; (15) peka terhadap situasi lingkungan; (16) lebih berorientasi ke masa kini dan masa depan dari pada masa lalu; (17) memiliki citra diri dan stabilitas emosional yang baik; (18) tertarik kepada hal-hal yang abstrak, kompleks, holistik dan mengandung teka-teki; (19) memiliki gagasan yang orisinal; (20) mempunyai minat yang luas; (21) menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat dan konstruktif bagi pengembangan diri; (22) kritis
  • 11. terhadap pendapat orang lain; (23) senang mengajukan pertanyaan yang baik; dan (24) memiliki kesadaran etik-moral dan estetik yang tinggi. Sedangkan Kirton (1976) membedakan ciri kepribadian kreatif kedalam dua gaya berfikir : Adaptors dan innovators. Kedua gaya tersebut merupakan pendekatan dalam mengahadapi perubahan. Adaptors mencoba membuat sesuatu lebih baik, menggunakannya, ada yang menggunakan metode, nilai, kebijakan, dan prosedur. Mereka percaya pada standard dan konsesus yang diterima sebagai petunjuk dalam pengembangan dan implementasi ide-ide baru. Sedangkan innovators suka merekonstruksi masalah, berpikir . Mencermati pandangan pertama, yang mengartikan kreativitas sebagai kemampuan, maka yang dimaksud kemampuan di sini adalah kemampuan menggunakan gagasan-gagasan atau ide-ide yang dilandasi oleh fakta dan informasi yang akurat dalam memecahkan atau mengatasi suatu masalah, dengan demikian kreativitas dalam pengertian kemampuan hanya mencakup dimensi kognitif. Ciri-ciri kreativitas tersebut belum sepenuhnya menjadi tolok ukur seseorang dapat disebut kreatif. Ciri lain yang harus dikembangkan yaitu ciri afektif menyangkut sikap dan perasaan seseorang, antara lain motivasi untuk berbuat sesuatu. Penyajian Pembelajaran, Penyajian dalam pembelajaran ini dapat dilakukan dengan, pemecahan masalah, curah pendapat, belajar dengan melakukan (learning by doing),menggunakan banyak metode yang disesuaikan dengan kontek, kerja kelompok. Para siswa menyelesaikan permasalahan, menjawab pertanyaan-pertanyaan, memformulasikan pertanyaan-pertanyaan menurut mereka sendiri, mendiskusikan, menerangkan, melakukan debat, curah pendapat selama pelajaran di kelas, dan pembelajaran kerjasama, yaitu para siswa bekerja dalam tim untuk mengatasi permasalahan dan kerja proyek yang telah dikondisikan dan diyakini agar terjadi ketergantungan yang positif dan tanggung jawab individu yang mendalam. Untuk keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan, sebelumnya siswa dilatih cara konsentrasi, ketelitian, kesabaran, ketekunan, keuletan , peningkatan daya ingat serta belajar dengan metode bayangan. Disamping itu siswa dapat
  • 12. melakukan “SSN” (Senyum, Santai dan Nikmat) yang artinnya siswa dapat melakukan dengan senyum (dalam hati) berarti senang dalam proses kegiatan pembelajaran, Santai berarti siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran tidak tegang/stress serta siswa dapat menikmati kegiatan pembelajaran. Dengan proses tersebut akhirnya siswa dapat menguasai materi sesuai yang diharapkan dengan benar. Latihan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara atau dalam bentuk permainan (games), misalnya menghitung huruf “a” pada satu (lebih) paragrap dengan beberapa kalimat, latihan membayangkan diri sendiri Disamping itu Guru harus selalu memberikan motivasi kepada semua siswa bahwa pelajaran tidak ada yang sulit, semua siswa akan mampu menguasai materi tersebut dengan baik. Hindarilah menakut-nakuti atau menyampaikan, bahwa pelajarannya sangat sulit, hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk belajar, seolah-olah kemampuan otaknya tidak mampu untuk menerimanya/seolah-olah otaknya tertutup untuk menerimanya, karena pelajaran sangat dipandang sulit. Dan berbagai cara/metode permainan yang dapat bermanfaat bagi perkembangan kemampuan otak siswa
  • 13. Makalah Model Pembelajaran PAIKEM GEMBROT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru adalah tenaga kerja yang mempunyai tugas dan tanggung jawab kemanusiaan yang besar dan berkaitan dengan proses pendidikan bangsa ini menuju gerbang keberhasilan dalam melepaskan belenggu kebodohan, yang menuntut profesionalitas tinggi dalam proses pembelajaran. Melalui kompetensi profesionalnya, seorang guru dituntut mampu mewujudkan proses belajar mengajar yang maksimal agar bisa efektif mencapai tujuan materi yang disampaikan, selain itu guru juga harus bisa memancing siswa kreatif & aktif dalam pembelajaran. Semua ini terangkum dalam program PAIKEM GEMBROT yang dicetuskan para ahli. Pada makalah ini akan dibahas berbagai permasalahan bagaimana penerapan program tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan B. Rumusan Masalah Bagaimana penerapan / implementasi program Paikem Gembrot dapat berjalan secara optimal? C. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari makalah ini untuk mencari solusi dari masalah atau kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan suatu metode pembelajaran D. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah dengan membaca buku-buku yang terkait dengan judul dan media internet. BAB II PEMBAHASAN A. Hakikat Model Pembelajaran Sebelum membahas tentang model pembelajaran, sebaiknya memahami terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan model? Model adalah sebuah konsep untuk mempermudah dalam merepresentasikan segala sesuatu.
  • 14. Lalu apa yang dimaksud dengan model pembelajaran? Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk diantaranya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. (Joyce, 1992: 4). Menurut Kardi dan Nur (dalam Paikem Gembrot, 2011: 8) istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode atau prosedur. Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah : 1. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya; 2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai); 3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan degan berhasil; dan 4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. B. Pengertian Paikem Gembrot PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan dan Berbobot) adalah sebuah program / model pembelajaran terpadu yang bertujuan meningkatkan mutu dan efisiensi pengelolaan pendidikan dengan mengembangkan praktik-praktik yang sudah ada. Secara garis besar PAIKEM GEMBROT (Iif Khoiru & Sofan, 2011: 1) dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat. 2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
  • 15. 3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’. 4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok. 5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya. Program pembelajaran seperti ini harus disertai dengan kemampuan dan wawasan guru yang cukup baik, karena guru dituntut mampu menciptakan kondisi belajar yang baik di dalam maupun di luar kelas. Sedang siswa secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep keilmuan. C. Teori Belajar yang Melandasi Paikem Gembrot Banyak teori belajar yang menjadi landasan model PAIKEM GEMBROT diaantaranya adalah Teori Jean Piaget, Teori Konstruktivisme, Teori Vygotsky, Teori Bandura dan Teori Bruner. Berikut akan dijelaskan beberapa teori yang melandasi model pembelajaran ini. 1. Teori Perkembangan Jean Piaget Menurut Jean Piaget (Nur dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 47), seorang anak maju melalui empat tahap perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa, yaitu : tahap sensorimotor, pra operasional, operasi kongkrit, dan operasi formal. Pola perilaku atau berfikir yang digunakan anank dan orang dewasa dalam menangani obyek-obyek di dunia disebut skemata. Selanjutnya menurut Piaget bahwa anak membangun sendiri skemata- skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya. Di sini peran guru adalah sebagai fasilitator dan bukan sebagai pemberi informasi. Guru perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para siswanya. (Hadisubroto dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 49). Jelas teori piaget tersebut menegaskan bahwa guru harus mampu menciptakan keadaan pembelajar yang mampu belajar mandiri. Artinya guru tidak sepenuhnya mengajarkan suatu bahan ajar kepada pembelajar, tetapi guru dapat membangun pembelajar yang mampu belajar dan terlibat aktif dalam belajar.
  • 16. 2. Teori Bandura Pemodelan merupakan konsep dasar dari teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura. Menurut Bandura sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif mengingat tingkah laku orang lain (Arends, 1997: 69). Seseorang belajar menurut teori ini dilakukan dengan mengamati tingkah laku orang lain (model), hasil pengamatan itu kemudian dimantapkan dengan cara menghubungkan pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya atau mengulang-ulang kembali. Berdasarkan pola perilaku ini, selanjutnya Bandura mengklasifikasikan empat fase belajar dari pemodelan, yaitu fase perhatian, fase retensi, fase reproduksi, dan fase motivasi. 3. Teori Bruner Jerome Bruner, seorang ahli psikologi Havard adalah salah satu seorang pelopor pengembangan kurikulum terutama dengan teori yang dikenal dengan pembelajaran penemuan (Inkuiri). Aplikasi ide-ide Bruner dalam pembelajaran menurut Woolfolk, (dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 57) digambarkan sebagai berikut. 1. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang dipelajari; 2. Membantu siswa mencari hubungan antar konsep; 3. Mengajukan pertanyaan dan membiarkan siswa mencoba menemukan sendiri jawabannya; dan 4. Mendorong siswa untuk membuat dugaan yang bersifat intuitif. D. Iplementasi Model Pembelajaran Paikem Gembrot Dalam Proses Pembelajaran Pelaksanaan PAIKEM GEMBROT setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pembukan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan pembukaan lebih kurang 5-10 % waktu pelajaran yang disediakan, kegaiatan inti lebih kurang 80 % waktu pelajaran yang telah disediakan, sedangkan kegiatan penutup dilaksanakan dengan alokasi waktu lebih kurang 10-15 % dari waktu pelajaran yang sudah disediakan.
  • 17. Tabel Sintaks (Pola Urut) PAIKEM GEMBROT dalam setting pembelajaran langsung dan pembelajaran kooperatif. Tahap Tingkah laku guru Fase-1 Pendahuluan 1. Mengaitkan pelajaran sekarang dengan pelajaran sebelumnya. 2. Memotivasi siswa 3. Memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui konsep-konsep prasyarat yang sudah dikuasai oleh siswa 4. Menjelaskan tujuan pembelajaran (Kompetensi Dasar dan Indikator) Fase-2 Presentasi Materi 1. Presentasi konsep-konsep yang harus dikuasai oleh siswa melalui demonstrasi dan bahan bacaan. 2. Presentasi keterampilan proses yang dikembangkan 3. Presentasi alat dan bahan yang dibutuhkan melalui bagan 4. Memodelkan penggunaan peralatan melalui bagan Fase-3 Membimbing pelatihan 1. Menempatkan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar 2. Mengingatkan cara siswa bekerjandan berdiskusi secara kelompok sesuai komposisi kelompok 3. Membagi buku siswa dan LKS 4. Mengingatkan cara menyusun laporan hasil kegiatan 5. Memberikan bimbingan seperlunya 6. Mengumpulkan hasil kerja kelompok setelah batas waktu yang telah ditentukan Fase-4 Menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik 1. Mempersiapkan kelompok belajar untuk diskusi kelas 2. Meminta salah satu anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil kegiatan sesuai dengan LKS yang telah dikerjakan 3. Meminta anggota kelompok lain menanggapi hasil presentasi 4. Membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi Fase-5 Mengembangkan dengan memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan 1. Mengecek dan memberikan umpan balik terhadap tugas yang dilakukan
  • 18. 2. Membimbing siswa menyimpulkan seluruh materi pembelajaran yang baru saja dipelajari 3. Memberikan tugas rumah Fase-6 Menganalisa dan mengevakuasi Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap kinerja mereka. (Sumber : Trianto, 2005; 122). BAB III PENUTUP A. SIMPULAN Kesimpulannya PAIKEM GEMBROT supaya penerapan/ implementasinya dapat berjalan secara optimal adalah dengan pola penerapan yang sesuai dengan hakikatnya menciptakan kondisi belajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan berbobot. Para guru harus mampu
  • 19. menciptakan kondisi belajar yang kondusif untuk tercapainya suatu pembelajaran yang optimal. Tidak menciptakan susana belajar yang terlalu kaku atau monoton, membuat siswa menjadi malas dalam mengikuti pelajaran. B. SARAN Dunia Pendidikan Indonesia saat ini sangat memprihatinkan karena mengalami kemerosotan prestasi, profesionalitas guru atau tenaga pendidik sebagai sumber kendalanya karena kurangnya wawasan tentang metode-metode pembelajaran. Maka dari itu, untuk penyempurnaan makalah ini penulis mengharapkan penyelesaian masalah tersebut. DAFTAR PUSTAKA • Iif Khoiru Ahmadi & Sofan Amri. 2011. Paikem Gembrot. Jakarta : Prestasi Pustaka. • Trianto. 2005. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktik, Jakarta : Prestasi Pustaka. • Taslimuharom. 2009. Metode Paikem Gembrot. http://hasanjoen.blogspot.com (diakses tanggal 24 Juni 2011). (http://meraihimpian45.blogspot.com/2011/06/makalah-model-pembelajaran-paikem.html )
  • 20. Friday, August 31, 2012 APA DAN BAGAIMANA PROSES BELAJAR MODEL PAIKEM GEMBROT ? 1. Apa itu PAIKEM GEMBROT? PAIKEM GEMBROT adalah singkatan dari pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot.. AKTIF dimaksudkan dalam proses pembelajaran guru harus mampu menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan INOVATIF dimaksudkan agar guru selalu mengemas kegiatan belajar yang heterogen sehingga memiliki nilai tambah dalam memberikan pelayanan pembelajaran kepada siswa, KREATIF dimaksudkan agar guru mampu menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi dan mampu memberikan pelayan pada berbagai tingkat kemampuan siswa EFEKTIF dimaksudkan agar guru mampu memanfaatkan waktu untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pembelajaran menghasilkan pengalaman baru yang cenderung permanen. MENYENANGKAN dimaksudkan agar guru mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatian secara penuh GEMBIRA dimaksudkan agar guru menciptakan suasana belajar yang fun sehingga siswa mampu belajar dengan enjoy pada gilirannya siswa mampu menyerap pelajaran BERBOBOT dimaksudkan agar guru dalam memberikan pembelajaran kepada siswa memiliki mutu yang baik sehingga tercapai tujuan pembelajaran. 2. Identifikasi PAIKEM GEMBROT - Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat. - Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan dan cocok bagi siswa. - Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku, dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan “sudut baca”. - Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok. - Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam memecahkan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya 3. MENGAPA PAIKEM GEMBROT? ASUMSI DASAR BELAJAR - Belajar = Proses individual - Belajar = Proses sosial - Belajar = Menyenangkan - Belajar = Tak pernah berhenti - Belajar = Membangun makna PERUBAHAN PARADIGMA - Mengajar – Pembelajaran ( Teaching- Learning ) - Penilaian – Perbaikan terus menerus (Testing- Continuous Improvement) - Perkembangan IPTEK, POLITIK, SOSBUD semakin lama semakin cepat - Teknologi informasi / sumber belajar sangat beragam - Bekal memenuhi kebutuhan manusia modern- mandiri, bekerjasama, berpikir kritis, memecahkan masalah - Persaingan internasional (globalisasi) 4. Contoh-contoh KBM dalam PAIKEM GEMBROT
  • 21.  Guru merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Pelaksanaan KBM : percobaan, Diskusi kelompok, memecahkan masalah, mencari informasi, menulis laporan, puisi, cerita, berkunjung ke luar kelas  Guru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam Pelaksanaan KBM : Guru menggunakan alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri, menggunakan gambar, Studi kasus, Nara sumber, Lingkungan.  Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan. Pelaksanaan KBM : siswa melakukan percobaan, pengamatan, wawancara, mengumpulkan data dan mengolahnya sendiri, menarik kesimpulan, mencari rumus sendiri, menulis laporan dengan kata-kata sendiri.  Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan. Pelaksanaan KBM : siswa berdiskusi, lebih banyak pertanyaan terbuka  Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa Pelaksanaan KBM : Siswa dikelompokan sesuai kemampuan (untuk kegiatan tertentu . Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut. Tugas perbaikan atau pengayaan diberikan  Guru mengaitkan KBM dengan pengalaman siswa sehari-hari Pelaksanaan KBM : Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalaman sendiri. Siswa menerapkan hal-hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari.  Menilai KBM dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus Pelaksanaan KBM : Guru memantau pekerjaan siswa. Guru memberikan umpan balik  Dll. 5. APA YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN PAKEM - Memahami sifat yang dimiliki anak ( rasa ingin tahu, berimajinasi ) - Mengenal anak secara perorangan ( still ) - Memanfaatkan prilaku anak dalam pengorganisasian belajar ( berkelompok dalam bermain ) - Mengembangkan berfikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah - Menciptakan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik ( pajangan kelas ) - Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar (melatih kemampuan seluruh indera : mengamati, mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasikan, membuat tulisan, menggambar ) - Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar ( penguatan ) - Membedakan antara aktif fisik dengan aktif mental ( sering bertanya, mempertanyakan, mengungkapkan gagasan , tidak takut bertanya ) (http://smartalzind.blogspot.com/2012/08/apa-dan-bagaimana-proses-belajar-model.html )