1. MAKALAH
STRATEGI PEMBELAJARAN PAIKEM GEMBROT
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah “Strategi Pembelajaran”
Disusun oleh :
M. in‟amul aufa 3 211093081
Jurusan: Tarbiyah
Prodi: PAI-C
Semester: V
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) TULUNGAGUNG
Oktober 2011
2. KATA PENGANTAR
Segala puji & syukur dipanjatkan kehadirat ALLAH SWT atas petunjuk dan kekuatan yang
dianugerahkan kepada penulis, sehingga makalah ini akhirnya terselesaikan juga. Sholawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kehambaan Rosulluloh SAW yang telah memberikan petunjuk
bagi kebenaran iman,ilmu dan amal bagi umat manusia sehingga berbahagialah mereka yang
sadar dan ikhlas mengikutinya.
Kami penulis sadar bahwa makalah ini amat sangat sederhana dalam arti kami masih dalam
tahap belajar dalam arti masih jauh dikategorikan sebagai karya ilmiah.kami hanya mampu
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan makalah ini.semoga amal mereka diterima oleh ALLAH sebagai amal khasanah dan
semoga ALLAH membalas jasa-jasa tersebut dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun yang nantinya dapat kami
jadikan pedoman untuk menulis makalah yang akan datang.terima kasih.
Tulungagung 30 November 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………........................................................................ 1
KATA PENGANTAR…….. ............................................................................... 2
DAFTAR ISI……………………… .................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ……………………………………………….4
B. Rumusan masalah ……………………………………………………..4
C. Tujuan pembahasan……….…………………………………………...4
D. Batasan Masalah……………………………………………………….4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian PAIKEM GEMBROT ……………………………………5
B. Teori Belajar yang Melandasi Paikem Gembrot……………………. ..7
C. Penerapan PAIKEM GEMBROT…………………………………….9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………….... 11
B. Harapan……………………………………………………..………..12
3. DAFTAR RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah tenaga kerja yang mempunyai tugas dan tanggung jawab kemanusiaan yang
besar dan berkaitan dengan proses pendidikan bangsa ini menuju gerbang keberhasilan dalam
melepaskan belenggu kebodohan, yang menuntut profesionalitas tinggi dalam proses
pembelajaran.
Melalui kompetensi profesionalnya, seorang guru dituntut mampu mewujudkan proses
belajar mengajar yang maksimal agar bisa efektif mencapai tujuan materi yang disampaikan,
selain itu guru juga harus bisa memancing siswa kreatif & aktif dalam pembelajaran. Semua ini
terangkum dalam program PAIKEM GEMBROT yang dicetuskan para ahli. Pada makalah ini
akan dibahas berbagai permasalahan bagaimana penerapan program tersebut dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari PAIKEM GEMBROT ?
2. Teori apa saja yang melandasi PAIKEM GEMBROT ?
3. Bagaimana Penerapan PAIKEM GEMBROT ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian tentang PAIKEM GEMBROT.
2. Untuk mengetahui tentang landasan PAIKEM GEMBROT.
3. Untuk mengetahui tentang Penerapan PAIKEM GEMBROT.
D. Batasan Masalah
Makalah ini disajikan hanya untuk membahas tentang pengertian, teori, penerapan pembelajaran
PAIKEM GEMBROT.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian PAIKEM GEMBROT
PAKEM adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Disamping
metodologi pembelajaran dengan nama atau sebutan “PAKEM”, muncul pula nama yang
dikeluarkan di daerah Jawa Tengah dengan sebutan “PAIKEM GEMBROT” dengan
kepanjangan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan
4. Berbobot., Guru dapat menyajikan dengan atraktif/menarik dengan hasil terukur sesuai yang
diharapkan siswa(orang) belajar secara aktif .
1. Aktif.
Ciri aktif dalam PAKEM berarti dalam pembelajaran memungkinkan siswa berinteraksi secara
aktif dengan lingkungan, memanipulasi objek-objek yang ada di dalamnya serta mengamati
pengaruh dari manipulasi yang sudah dilakukan. Guru terlibat secara aktif dalam merancang,
melaksanakan maupun mengevaluasi proses pembelajarannya. Guru diharapkan dapat
menciptakan suasana yang mendukung (kondusif) sehingga siswa aktif bertanya
2. Kreatif
Kreatif merupakan ciri ke-2 dari PAKEM yang artinya pembelajaran yang membangun
kreativitas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan, bahan ajar serta sesama siswa lainnya
terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajarannya. Gurupun dituntut untuk kreatif
dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Guru diharapkan mampu menciptakan
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat
kemampuan siswa.
3. Efektif
Ciri ketiga pembelajaran PAKEM adalah efektif. Maksudnya pembelajaran yang aktif, kreatif
dan menyenangkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa
4. Inovasi
- baru
- Unik
- Menarik
- Membawa manfaat untuk mencapai tujuan
- Peraturanyang berlaku.[1]
5. Menyenangkan
• Menyenangkan harus dimaknai secara luas, antara lain belajar “ Tanpa Tekanan “
• Dapat “dinikmati” oleh pembelajarnya
• Menyenangkan, mengasikkan, menguatkan dan mencerdaskan
• Siswa dilatih olah pikir, olah hati, olah rasa, olah raga
• Memberikan tantangan kepada siswa untuk berfikir, mencoba dan belajar lebih lanjut penuh
dengan percaya diri dan mandiri untuk mengembangkan potensi positifnya secara optimal.
• Menjadi manusia yang berkarakter penuh percaya diri, menjadi dirinya sendiri dan mempunyai
semangat kompetitif dalam nuansa kebersamaan.
5. PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan dan
Berbobot) adalah sebuah program / model pembelajaran terpadu yang bertujuan meningkatkan
mutu dan efisiensi pengelolaan pendidikan dengan mengembangkan praktik-praktik yang sudah
ada.
Secara garis besar PAIKEM GEMBROT (Iif Khoiru & Sofan, 2011: 1) dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan
mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat,
termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran
menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan
menyediakan „pojok baca‟.
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar
kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah,
untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan
sekolahnya.
Program pembelajaran seperti ini harus disertai dengan kemampuan dan wawasan guru
yang cukup baik, karena guru dituntut mampu menciptakan kondisi belajar yang baik di dalam
maupun di luar kelas. Sedang siswa secara individual maupun kelompok aktif mencari,
menggali, dan menemukan konsep keilmuan.[2]
B. Teori Belajar yang Melandasi Paikem Gembrot
Banyak teori belajar yang menjadi landasan model PAIKEM GEMBROT diantaranya
adalah Teori Jean Piaget, Teori Konstruktivisme, Teori Bandura dan Teori Bruner. Berikut akan
dijelaskan beberapa teori yang melandasi model pembelajaran ini.
1. Teori Perkembangan Jean Piaget
Menurut Jean Piaget (Nur dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 47), seorang anak maju
melalui empat tahap perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa, yaitu : tahap sensorimotor,
pra operasional, operasi kongkrit, dan operasi formal.
Pola perilaku atau berfikir yang digunakan anank dan orang dewasa dalam menangani obyek-
obyek di dunia disebut skemata. Selanjutnya menurut Piaget bahwa anak membangun sendiri
skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya. Di sini peran guru adalah
sebagai fasilitator dan bukan sebagai pemberi informasi. Guru perlu menciptakan lingkungan
yang kondusif bagi para siswanya. (Hadisubroto dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 49).
Jelas teori piaget tersebut menegaskan bahwa guru harus mampu menciptakan keadaan
pembelajar yang mampu belajar mandiri. Artinya guru tidak sepenuhnya mengajarkan suatu
bahan ajar kepada pembelajar, tetapi guru dapat membangun pembelajar yang mampu belajar
dan terlibat aktif dalam belajar
6. 2. Teori Bandura
Pemodelan merupakan konsep dasar dari teori belajar sosial yang dikembangkan oleh
Albert Bandura. Menurut Bandura sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara
selektif mengingat tingkah laku orang lain (Arends, 1997: 69).
Seseorang belajar menurut teori ini dilakukan dengan mengamati tingkah laku orang lain
(model), hasil pengamatan itu kemudian dimantapkan dengan cara menghubungkan pengalaman
baru dengan pengalaman sebelumnya atau mengulang-ulang kembali. Berdasarkan pola perilaku
ini, selanjutnya Bandura mengklasifikasikan empat fase belajar dari pemodelan, yaitu fase
perhatian, fase retensi, fase reproduksi, dan fase motivasi.
3. Teori Bruner
Jerome Bruner, seorang ahli psikologi Havard adalah salah satu seorang pelopor
pengembangan kurikulum terutama dengan teori yang dikenal dengan pembelajaran penemuan
(Inquiri).
Aplikasi ide-ide Bruner dalam pembelajaran menurut Woolfolk, (dalam Iif Khoiru &
Sofan, 2011: 57) digambarkan sebagai berikut.
1. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang dipelajari;
2. Membantu siswa mencari hubungan antar konsep;
3. Mengajukan pertanyaan dan membiarkan siswa mencoba menemukan sendiri jawabannya;
dan
4. Mendorong siswa untuk membuat dugaan yang bersifat intuitif.
C. Penerapan PAIKEM GEMBROT dalam Proses Pembelajaran
Menurut Ramadhan (2008), secara garis besar, penerapan PAIKEM dalam pembelajaran dapat
digambarkan sebagai berikut:
a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan
mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat,
termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran
menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan
menyediakan „pojok baca‟
d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar
kelompok.
e. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah,
untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan
sekolahnya.
7. PAIKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada saat
yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk
menciptakan keadaan tersebut
Dengan penerapan seperti diatas Pendekatan pembelajaran PAIKEM dapat membawa angin
perubahan dalam pembelajaran, yaitu:
a. Guru dan murid sama-sama aktif dan terjadi interaksi timbal balik antara keduanya. Guru
dalam pembelajaran tidak hanya berperan sebagai pengajar dan pendidik juga berperan sebagai
fasilitator.
b. Guru dan murid dapat mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran. Guru dapat
mengembangkan kreativitasnya dalam hal: teknik pengajaran, penggunaan multimetode,
pemakaian media, dan guru dapat berperan sebagai mediator bagi murid-muridnya.
c. Murid merasa senang dan nyaman dalam pembelajaran, tidak merasa tertekan sehingga proses
berpikir anak akan berjalan normal.
d. Munculnya pembahasan dalam pembelajaran di kelas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran serta
perangkat dan setting PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif
Menyenagkan Gembira dan Berbobot) dengan Aktif berarti siswa berperan serta dalam
pembelajaran dan tidak pasif, Inovatif berarti siswa bisa memberikan ide atau gagasan baru
mengenai pembelajaran, Kreatif berarti siswa mengaplikasikan ide dan gagasan menjadi sebuah
realisasi seperti membuat alat peraga, Efektif berarti pembelajaran memenuhi kompetensi,
Menyenangkan berarti siswa lebih termotivasi karena pembelajaran tidak membosankan atau
menakutkan, Gembira berarti pembelajaran bisa membuat siswa meluapkan rasa gembiranya dan
akan merindukan untuk belajar kembali, Berbobot berarti pembelajaran mencapai tujuan
menurut standar kompetensi dan kompetensi dasar. PAIKEM GEMBROT diterapkan dengan
cara guru bertindak sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran siswa, sehingga apabila dalam
8. proses pembelajaran tersebut ada siswa yang mengalami kesulitan memahami pelajaran dapat
langsung bertanya kepada guru.
B. Harapan
Semoga penjelasan dari makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua dalam
memahami pembelajaran dengan metode PAIKEM GEMBROT
DAFTAR RUJUKAN
- Pararaja, Arifin. 2008. Metodologi PAKEM.
http://smk3ae.wordpress.com/ 2008/06/26/metodologi-pakem/. Diakses tanggal 8 Februari 2009.
- Khoiri. 2008. Pembelajaran Kreatif dengan Peraga. http://www.indopos.co.id/
index.php?act=detail_c&id=325101. Diakses tanggal 8 Februari 2009.
- Ramadhan, A. Tarmizi. 2008. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan.http://tarmizi.wordpress.com/2008/11/11/pembelaja ran-aktif-inovatif-kreatif-
efektif-dan-menyenangkan/. Diakses tanggal 8 Februari 2009.
[1]
Khoiri. 2008. Pembelajaran Kreatif dengan
Peraga. http://www.indopos.co.id/ index.php?act=detail_c&id=325101. Diakses tanggal 8
Februari 2009.
[2]
Pararaja, Arifin. 2008. Metodologi PAKEM. http://smk3ae.wordpress.com/
2008/06/26/metodologi-pakem/. Diakses tanggal 8 Februari 2009
(http://aufapunk.blogspot.com/2012/05/strategi-pembelajaran-paikem-gembrot.html )
9. METODE PAIKEM GEMBROT
Oleh : Drs T. Taslimuharom, MP
PAKEM adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Disamping
metodologi pembelajaran dengan nama atau sebutan “PAKEM”, muncul pula nama yang
dikeluarkan di daerah Jawa Tengah dengan sebutan “PAIKEM Gembrot” dengan
kepanjangan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan
Berbobot. Disamping itu melalui program Workstation P4TK-BMTI Bandung tahun 2007, di
Jayapura muncul pula sebutan
“Pembelajaran MATOA” (diambil dari buah Matoa), kepanjangan Menyenangkan Atraktif
Terukur Orang Aktif, yang artinya Pembelajaran yang menyenangkan, Guru dapat
menyajikan dengan atraktif/menarik dengan hasil terukur sesuai yang diharapkan
siswa(orang) belajar secara aktif .
Active Learning,
Proses belajar dapat dikatakan active learning dengan mengandung :
1. Komitmen (Keterlekatan pada tugas),
Berarti, materi, metode dan strategi pembelajaran bermanfaat untuk siswa(meaningful),
sesuai dengan kebutuhan siswa (relevant) dan bersifat pribadi (personal)
2. Tanggung jawab (Responsibility),
Merupakan suatu proses belajar yang memberi wewenang pada siswa untuk krtitis, guru
lebih banyak mendengar daripada bicara, menghormat ide-ide siswa, memberi pilihan dan
memberi kesempatan pada siswa untuk memutuskan sendiri
3. Motivasi,
Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, dengan lebih mengembangkan motivasi intrinsik
siswa agar proses belajar yang ditekuninya muncul berdasarkan, minat dan inisiatif sendiri,
bukan karena dorongan lingkungan atau orang lain.
Motivasi belajar siswa akan meningkat karena ditunjang oleh pendekatan belajar yang
dilakukan guru lebih dipusatkan kepada siswa (Student centred approach), guru tidak hanya
10. menyuapi atau menuangkan dalam ember, tetapi menghidupkan api yang menerangi
sekelilingnya, dan bersikap positif kepada siswa.
Active learning bisa dibangun oleh seorang guru yang gembira,tekun dan setia pada
tugasnya, bertanggung jawab, motivator yang bijak, berpikir positif, terbuka pada ide baru
dan saran dari siswa atau orang tuanya/masyarakat, tiap hari energinya untuk siswa supaya
belajar kreatif, selalu membimbing, seorang pendengar yang baik, memahami kebutuhan
siswa secara individual, dan mengikuti perkembangan pengetahuan.
Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran kreatif adalah kemampuan untuk menciptakan, mengimajinasikan,
melakukan inovasi, dan melakukan hal-hal yang artistik lainnya. Dikarakterkan dengan
adanya keaslian dan hal yang baru. Dibentuk melalui suatu proses yang baru. Memiliki
kemampuan untuk menciptakan. Dirancang untuk mesimulasikan imajinasi.
Kreatifitas adalah sebagai kemampuan (berdasarkan data dan informasi yang tersedia)
untuk memberikan gagasan-gagasan baru dengan menemukan banyak kemungkinan
jawaban terhadap suatu masalah, yang menekankan pada segi kuantitas, ketergantungan
dan keragaman jawaban dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.
Ciri-ciri Kepribadian Kreatif
Berdasarkan survei kepustakaan oleh Supriadi (1985) mengidentifikasi 24 ciri kepribadian
kreatif yaitu: (1) terbuka terhadap pengalaman baru, (2) fleksibel dalam berfikir dan
merespons; (3) bebas dalam menyatakan pendapat dan perasaan;(4)menghargai fantasi;
(5) tertarik kepada kegiatan-kegiatan kreatif; (6) mempunyai pendapat sendiri dan tidak
mudah terpengaruh oleh orang lain; (7) mempunyai rasa ingin tahu yang besar; (8) toleran
terhadap perbedaan pendapat dan situasi yang tidak pasti; (9) berani mengambil risiko
yang diperhitungkan; (10) percaya diri dan mandiri; (11) memiliki tanggung jawab dan
komitmen kepada tugas; (12) tekun dan tidak mudah bosan; (13) tidak kehabisan akal
dalam memecahkan masalah; (14) kaya akan inisiatif;
(15) peka terhadap situasi lingkungan; (16) lebih berorientasi ke masa kini dan masa depan
dari pada masa lalu; (17) memiliki citra diri dan stabilitas emosional yang baik; (18) tertarik
kepada hal-hal yang abstrak, kompleks, holistik dan mengandung teka-teki; (19) memiliki
gagasan yang orisinal; (20) mempunyai minat yang luas; (21) menggunakan waktu luang
untuk kegiatan yang bermanfaat dan konstruktif bagi pengembangan diri; (22) kritis
11. terhadap pendapat orang lain; (23) senang mengajukan pertanyaan yang baik; dan (24)
memiliki kesadaran etik-moral dan estetik yang tinggi.
Sedangkan Kirton (1976) membedakan ciri kepribadian kreatif kedalam dua gaya berfikir :
Adaptors dan innovators. Kedua gaya tersebut merupakan pendekatan dalam mengahadapi
perubahan. Adaptors mencoba membuat sesuatu lebih baik, menggunakannya, ada yang
menggunakan metode, nilai, kebijakan, dan prosedur. Mereka percaya pada standard dan
konsesus yang diterima sebagai petunjuk dalam pengembangan dan implementasi ide-ide
baru. Sedangkan innovators suka merekonstruksi masalah, berpikir .
Mencermati pandangan pertama, yang mengartikan kreativitas sebagai kemampuan, maka
yang dimaksud kemampuan di sini adalah kemampuan menggunakan gagasan-gagasan
atau ide-ide yang dilandasi oleh fakta dan informasi yang akurat dalam memecahkan atau
mengatasi suatu masalah, dengan demikian kreativitas dalam pengertian kemampuan
hanya mencakup dimensi kognitif. Ciri-ciri kreativitas tersebut belum sepenuhnya menjadi
tolok ukur seseorang dapat disebut kreatif. Ciri lain yang harus dikembangkan yaitu ciri
afektif menyangkut sikap dan perasaan seseorang, antara lain motivasi untuk berbuat
sesuatu.
Penyajian Pembelajaran,
Penyajian dalam pembelajaran ini dapat dilakukan dengan, pemecahan masalah, curah
pendapat, belajar dengan melakukan (learning by doing),menggunakan banyak metode
yang disesuaikan dengan kontek, kerja kelompok.
Para siswa menyelesaikan permasalahan, menjawab pertanyaan-pertanyaan,
memformulasikan pertanyaan-pertanyaan menurut mereka sendiri, mendiskusikan,
menerangkan, melakukan debat, curah pendapat selama pelajaran di kelas, dan
pembelajaran kerjasama, yaitu para siswa bekerja dalam tim untuk mengatasi
permasalahan dan kerja proyek yang telah dikondisikan dan diyakini agar terjadi
ketergantungan yang positif dan tanggung jawab individu yang mendalam.
Untuk keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan,
sebelumnya siswa dilatih cara konsentrasi, ketelitian, kesabaran, ketekunan, keuletan ,
peningkatan daya ingat serta belajar dengan metode bayangan. Disamping itu siswa dapat
12. melakukan “SSN” (Senyum, Santai dan Nikmat) yang artinnya siswa dapat melakukan
dengan senyum (dalam hati) berarti senang dalam proses kegiatan pembelajaran, Santai
berarti siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran tidak tegang/stress serta siswa dapat
menikmati kegiatan pembelajaran. Dengan proses tersebut akhirnya siswa dapat menguasai
materi sesuai yang diharapkan dengan benar.
Latihan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara atau dalam bentuk permainan
(games), misalnya menghitung huruf “a” pada satu (lebih) paragrap dengan beberapa
kalimat, latihan membayangkan diri sendiri
Disamping itu Guru harus selalu memberikan motivasi kepada semua siswa bahwa
pelajaran tidak ada yang sulit, semua siswa akan mampu menguasai materi tersebut
dengan baik. Hindarilah menakut-nakuti atau menyampaikan, bahwa pelajarannya sangat
sulit, hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk belajar, seolah-olah kemampuan
otaknya tidak mampu untuk menerimanya/seolah-olah otaknya tertutup untuk
menerimanya, karena pelajaran sangat dipandang sulit.
Dan berbagai cara/metode permainan yang dapat bermanfaat bagi perkembangan
kemampuan otak siswa
13. Makalah Model Pembelajaran PAIKEM GEMBROT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah tenaga kerja yang mempunyai tugas dan tanggung jawab kemanusiaan yang besar
dan berkaitan dengan proses pendidikan bangsa ini menuju gerbang keberhasilan dalam
melepaskan belenggu kebodohan, yang menuntut profesionalitas tinggi dalam proses pembelajaran.
Melalui kompetensi profesionalnya, seorang guru dituntut mampu mewujudkan proses belajar
mengajar yang maksimal agar bisa efektif mencapai tujuan materi yang disampaikan, selain itu guru
juga harus bisa memancing siswa kreatif & aktif dalam pembelajaran. Semua ini terangkum dalam
program PAIKEM GEMBROT yang dicetuskan para ahli. Pada makalah ini akan dibahas berbagai
permasalahan bagaimana penerapan program tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan
B. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan / implementasi program Paikem Gembrot dapat berjalan secara optimal?
C. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari makalah ini untuk mencari solusi dari masalah atau kendala-kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan suatu metode pembelajaran
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah dengan membaca buku-buku
yang terkait dengan judul dan media internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Model Pembelajaran
Sebelum membahas tentang model pembelajaran, sebaiknya memahami terlebih dahulu apa itu
yang dimaksud dengan model? Model adalah sebuah konsep untuk mempermudah dalam
merepresentasikan segala sesuatu.
14. Lalu apa yang dimaksud dengan model pembelajaran? Model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk diantaranya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. (Joyce,
1992: 4).
Menurut Kardi dan Nur (dalam Paikem Gembrot, 2011: 8) istilah model pembelajaran mempunyai
makna yang lebih luas dari pada strategi, metode atau prosedur. Model pembelajaran mempunyai
empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah :
1. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya;
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan
dicapai);
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan degan berhasil;
dan
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
B. Pengertian Paikem Gembrot
PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan dan Berbobot)
adalah sebuah program / model pembelajaran terpadu yang bertujuan meningkatkan mutu dan
efisiensi pengelolaan pendidikan dengan mengembangkan praktik-praktik yang sudah ada.
Secara garis besar PAIKEM GEMBROT (Iif Khoiru & Sofan, 2011: 1) dapat digambarkan sebagai
berikut :
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan
mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat,
termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran
menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
15. 3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan
menyediakan ‘pojok baca’.
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar
kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah,
untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan
sekolahnya.
Program pembelajaran seperti ini harus disertai dengan kemampuan dan wawasan guru yang cukup
baik, karena guru dituntut mampu menciptakan kondisi belajar yang baik di dalam maupun di luar
kelas. Sedang siswa secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan
konsep keilmuan.
C. Teori Belajar yang Melandasi Paikem Gembrot
Banyak teori belajar yang menjadi landasan model PAIKEM GEMBROT diaantaranya adalah Teori
Jean Piaget, Teori Konstruktivisme, Teori Vygotsky, Teori Bandura dan Teori Bruner. Berikut akan
dijelaskan beberapa teori yang melandasi model pembelajaran ini.
1. Teori Perkembangan Jean Piaget
Menurut Jean Piaget (Nur dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 47), seorang anak maju melalui empat
tahap perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa, yaitu : tahap sensorimotor, pra operasional,
operasi kongkrit, dan operasi formal.
Pola perilaku atau berfikir yang digunakan anank dan orang dewasa dalam menangani obyek-obyek
di dunia disebut skemata. Selanjutnya menurut Piaget bahwa anak membangun sendiri skemata-
skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya. Di sini peran guru adalah sebagai
fasilitator dan bukan sebagai pemberi informasi. Guru perlu menciptakan lingkungan yang kondusif
bagi para siswanya. (Hadisubroto dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 49).
Jelas teori piaget tersebut menegaskan bahwa guru harus mampu menciptakan keadaan
pembelajar yang mampu belajar mandiri. Artinya guru tidak sepenuhnya mengajarkan suatu bahan
ajar kepada pembelajar, tetapi guru dapat membangun pembelajar yang mampu belajar dan terlibat
aktif dalam belajar.
16. 2. Teori Bandura
Pemodelan merupakan konsep dasar dari teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert
Bandura. Menurut Bandura sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif
mengingat tingkah laku orang lain (Arends, 1997: 69).
Seseorang belajar menurut teori ini dilakukan dengan mengamati tingkah laku orang lain (model),
hasil pengamatan itu kemudian dimantapkan dengan cara menghubungkan pengalaman baru
dengan pengalaman sebelumnya atau mengulang-ulang kembali. Berdasarkan pola perilaku ini,
selanjutnya Bandura mengklasifikasikan empat fase belajar dari pemodelan, yaitu fase perhatian,
fase retensi, fase reproduksi, dan fase motivasi.
3. Teori Bruner
Jerome Bruner, seorang ahli psikologi Havard adalah salah satu seorang pelopor pengembangan
kurikulum terutama dengan teori yang dikenal dengan pembelajaran penemuan (Inkuiri).
Aplikasi ide-ide Bruner dalam pembelajaran menurut Woolfolk, (dalam Iif Khoiru & Sofan, 2011: 57)
digambarkan sebagai berikut.
1. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang dipelajari;
2. Membantu siswa mencari hubungan antar konsep;
3. Mengajukan pertanyaan dan membiarkan siswa mencoba menemukan sendiri jawabannya; dan
4. Mendorong siswa untuk membuat dugaan yang bersifat intuitif.
D. Iplementasi Model Pembelajaran Paikem Gembrot Dalam Proses Pembelajaran
Pelaksanaan PAIKEM GEMBROT setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan
kegiatan yaitu kegiatan pembukan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Alokasi waktu untuk setiap
tahapan adalah kegiatan pembukaan lebih kurang 5-10 % waktu pelajaran yang disediakan,
kegaiatan inti lebih kurang 80 % waktu pelajaran yang telah disediakan, sedangkan kegiatan
penutup dilaksanakan dengan alokasi waktu lebih kurang 10-15 % dari waktu pelajaran yang sudah
disediakan.
17. Tabel Sintaks (Pola Urut) PAIKEM GEMBROT dalam setting pembelajaran langsung dan
pembelajaran kooperatif.
Tahap Tingkah laku guru
Fase-1
Pendahuluan 1. Mengaitkan pelajaran sekarang dengan pelajaran sebelumnya.
2. Memotivasi siswa
3. Memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui konsep-konsep prasyarat yang sudah
dikuasai oleh siswa
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran (Kompetensi Dasar dan Indikator)
Fase-2
Presentasi
Materi 1. Presentasi konsep-konsep yang harus dikuasai oleh siswa melalui demonstrasi dan bahan
bacaan.
2. Presentasi keterampilan proses yang dikembangkan
3. Presentasi alat dan bahan yang dibutuhkan melalui bagan
4. Memodelkan penggunaan peralatan melalui bagan
Fase-3
Membimbing pelatihan 1. Menempatkan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
2. Mengingatkan cara siswa bekerjandan berdiskusi secara kelompok sesuai komposisi kelompok
3. Membagi buku siswa dan LKS
4. Mengingatkan cara menyusun laporan hasil kegiatan
5. Memberikan bimbingan seperlunya
6. Mengumpulkan hasil kerja kelompok setelah batas waktu yang telah ditentukan
Fase-4 Menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik 1. Mempersiapkan kelompok belajar
untuk diskusi kelas
2. Meminta salah satu anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil kegiatan sesuai dengan
LKS yang telah dikerjakan
3. Meminta anggota kelompok lain menanggapi hasil presentasi
4. Membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi
Fase-5 Mengembangkan dengan memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
1. Mengecek dan memberikan umpan balik terhadap tugas yang dilakukan
18. 2. Membimbing siswa menyimpulkan seluruh materi pembelajaran yang baru saja dipelajari
3. Memberikan tugas rumah
Fase-6 Menganalisa dan mengevakuasi Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap kinerja mereka.
(Sumber : Trianto, 2005; 122).
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Kesimpulannya PAIKEM GEMBROT supaya penerapan/ implementasinya dapat berjalan secara
optimal adalah dengan pola penerapan yang sesuai dengan hakikatnya menciptakan kondisi belajar
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan berbobot. Para guru harus mampu
19. menciptakan kondisi belajar yang kondusif untuk tercapainya suatu pembelajaran yang optimal.
Tidak menciptakan susana belajar yang terlalu kaku atau monoton, membuat siswa menjadi malas
dalam mengikuti pelajaran.
B. SARAN
Dunia Pendidikan Indonesia saat ini sangat memprihatinkan karena mengalami kemerosotan
prestasi, profesionalitas guru atau tenaga pendidik sebagai sumber kendalanya karena kurangnya
wawasan tentang metode-metode pembelajaran. Maka dari itu, untuk penyempurnaan makalah ini
penulis mengharapkan penyelesaian masalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
• Iif Khoiru Ahmadi & Sofan Amri. 2011. Paikem Gembrot. Jakarta : Prestasi Pustaka.
• Trianto. 2005. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktik, Jakarta : Prestasi Pustaka.
• Taslimuharom. 2009. Metode Paikem Gembrot. http://hasanjoen.blogspot.com (diakses tanggal 24
Juni 2011).
(http://meraihimpian45.blogspot.com/2011/06/makalah-model-pembelajaran-paikem.html )
20. Friday, August 31, 2012
APA DAN BAGAIMANA PROSES BELAJAR MODEL
PAIKEM GEMBROT ?
1. Apa itu PAIKEM GEMBROT?
PAIKEM GEMBROT adalah singkatan dari pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan,
Gembira dan Berbobot..
AKTIF dimaksudkan dalam proses pembelajaran guru harus mampu menciptakan suasana sedemikian
rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan
INOVATIF dimaksudkan agar guru selalu mengemas kegiatan belajar yang heterogen sehingga memiliki
nilai tambah dalam memberikan pelayanan pembelajaran kepada siswa,
KREATIF dimaksudkan agar guru mampu menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga
memenuhi dan mampu memberikan pelayan pada berbagai tingkat kemampuan siswa
EFEKTIF dimaksudkan agar guru mampu memanfaatkan waktu untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Pembelajaran menghasilkan pengalaman baru yang cenderung permanen.
MENYENANGKAN dimaksudkan agar guru mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
sehingga siswa memusatkan perhatian secara penuh
GEMBIRA dimaksudkan agar guru menciptakan suasana belajar yang fun sehingga siswa mampu belajar
dengan enjoy pada gilirannya siswa mampu menyerap pelajaran
BERBOBOT dimaksudkan agar guru dalam memberikan pembelajaran kepada siswa memiliki mutu yang
baik sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
2. Identifikasi PAIKEM GEMBROT
- Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka
dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
- Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk
menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik,
menyenangkan dan cocok bagi siswa.
- Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku, dan bahan belajar yang lebih menarik dan
menyediakan “sudut baca”.
- Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar
kelompok.
- Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam memecahkan suatu masalah, untuk
mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya
3. MENGAPA PAIKEM GEMBROT?
ASUMSI DASAR BELAJAR
- Belajar = Proses individual
- Belajar = Proses sosial
- Belajar = Menyenangkan
- Belajar = Tak pernah berhenti
- Belajar = Membangun makna
PERUBAHAN PARADIGMA
- Mengajar – Pembelajaran ( Teaching- Learning )
- Penilaian – Perbaikan terus menerus (Testing- Continuous Improvement)
- Perkembangan IPTEK, POLITIK, SOSBUD semakin lama semakin cepat
- Teknologi informasi / sumber belajar sangat beragam
- Bekal memenuhi kebutuhan manusia modern- mandiri, bekerjasama, berpikir kritis, memecahkan
masalah
- Persaingan internasional (globalisasi)
4. Contoh-contoh KBM dalam PAIKEM GEMBROT
21. Guru merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
Pelaksanaan KBM : percobaan, Diskusi kelompok, memecahkan masalah, mencari
informasi, menulis laporan, puisi, cerita, berkunjung ke luar kelas
Guru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam
Pelaksanaan KBM : Guru menggunakan alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri,
menggunakan gambar, Studi kasus, Nara sumber, Lingkungan.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan.
Pelaksanaan KBM : siswa melakukan percobaan, pengamatan, wawancara,
mengumpulkan data dan mengolahnya sendiri, menarik kesimpulan, mencari rumus
sendiri, menulis laporan dengan kata-kata sendiri.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau
tulisan.
Pelaksanaan KBM : siswa berdiskusi, lebih banyak pertanyaan terbuka
Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa
Pelaksanaan KBM : Siswa dikelompokan sesuai kemampuan (untuk kegiatan tertentu .
Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut. Tugas perbaikan
atau pengayaan diberikan
Guru mengaitkan KBM dengan pengalaman siswa sehari-hari
Pelaksanaan KBM : Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalaman sendiri. Siswa
menerapkan hal-hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari.
Menilai KBM dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus
Pelaksanaan KBM : Guru memantau pekerjaan siswa. Guru memberikan umpan balik
Dll.
5. APA YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN PAKEM
- Memahami sifat yang dimiliki anak ( rasa ingin tahu, berimajinasi )
- Mengenal anak secara perorangan ( still )
- Memanfaatkan prilaku anak dalam pengorganisasian belajar ( berkelompok dalam bermain )
- Mengembangkan berfikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
- Menciptakan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik ( pajangan kelas )
- Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar (melatih kemampuan seluruh indera : mengamati,
mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasikan, membuat tulisan,
menggambar )
- Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar ( penguatan )
- Membedakan antara aktif fisik dengan aktif mental ( sering bertanya, mempertanyakan,
mengungkapkan gagasan , tidak takut bertanya )
(http://smartalzind.blogspot.com/2012/08/apa-dan-bagaimana-proses-belajar-model.html )